UNIVERSITAS GUNADARMA
2018
URL TUGAS 6:
https://22318551studentgunadarmatugas6.blogspot.com/2018/11/pelapisan-sosial-dankesamaan-derajat-
6.html
Berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri. Karena sifatnya yang
disengaja maka bentuk lapisan dan dasar daripada pelapisan itu bervariasi menurut
tempat, waktu, dan kebudayaan masyarakat dimana sistem itu berlaku.
Ditujukan untuk mengejar tujuan bersama. Ditentukan secara jelas dan tegas
wewenang serta kekuasaan yang diberikan pada seseorang. Dalam organisasi dengan
cara ini mengandug dua sistem yang disusun yaitu:
Pada umumnya perkembangan sarana transportasi di Indonesia berjalan sedikit lebih lambat
dibandingkan dengan negara-negara lain seperti Malaysia dan Singapura. Hal ini disebabkan
oleh perbedaan regulasi pemerintah masing-masing negara dalam menangani kinerja sistem
transportasi yang ada. Kebanyakan dari Negara maju menganggap pembangunan transportasi
merupakan bagian yang integral dari pembangunan perekonomian. Pembangunan berbagai
sarana dan prasarana transportasi seperti halnya dermaga, pelabuhan, bandara, dan jalan rel dapat
menimbulkan efek ekonomi berganda (multiplier effect) yang cukup besar, baik dalam hal
penyediaan lapangan kerja, maupun dalam memutar konsumsi dan investasi dalam
perekonomian lokal dan regional.
Kurang tanggapnya pemerintah dalam menanggapi prospek perkembangan ekonomi yang dapat
diraih dari tansportasi merupakan hal yang seharusnya dihindari. Sistem transportasi dan logistik
yang efisien merupakan hal penting dalam menentukan keunggulan kompetitif dan juga terhadap
pertumbuhan kinerja perdagangan nasional dalam ekonomi global. Jaringan urat nadi
perekonomian akan sangat tergantung pada sistem transportasi yang andal dan efisien, yang
dapat memfasilitasi pergerakan barang dan penumpang di berbagai wilayah di Indonesia.
Menurut saya solusi yang tepat untuk memecahkan masalah ini adalah pemerintah harus tanggap
dalam menangani prospek perkembangan ekonomi yang dapat diraih dari transportasi. Sistem
transportasi harus andal dan efisien.
Sumber: http://upenpenupen.blogspot.com/2013/01/contoh-kasus-pelapisan-sosial-dan.html
6.2. Kesamaan derajat
Kesamaan derajat
Sifat perhubungan antara manusia dan lingkungan masyarakat pada umumnya timbal balik,
artinya orang itu sebagai anggota masyarakatnya, mempunyai hak dan kewajiban, baik terhadap
masyarakat, maupun pemerintah negara, dalam susunan negara modern hak-hak dan kebebasan-
kebebasan asasi manusia dilindungi oleh undang-undang yang menjadi hukum positif. Undang-
undang tersebut berlaku sama pada setiap orang tanpa terkecuali, dalam arti semua orang
mempunyai kesamaan derajat dan di jamin oleh undang-undang.
Pasal 2 ayat 1 : “Setiap orang berhak atas semua hak-hak dan kebebasan-kebebasan yang
tercantum dalam pernyataan ini dengan taka da kecuali apapun, seperti misalnya bangsa, warna,
jenis kelamin, Bahasa, agama, atau poliotik atau pendapat lain, asal mula kebangsaan ata
kemasyarakatan, milik, kelahiran, ataupun kedudukan”.
Pasal 7 : “ sekalian orang adalah sama terhadap undang-undang dan berhak atas perlindungan
hukum yang sama dengan taka da perbedaan. Sekalian orang berhak atas perlindungan yang
sama terhadap setiap perbedaan yang memperkosa pernyataan ini dan terhadap segala hasutan
yang ditujukan kepada perbedaan semacam ini.”
Pengertian elite
Dalam pengertian umum, elite menunjuk sekelompok orang yang dalam masyarakat menempati
kedudukan tinggi. Dalam arti lebih khusus dapat diartikan sekelompok orang-orang terkemuka di
bidang-bidang tertentu dan khususnya golongan kecil yang memegang kekuasaan.
Tujuan yang akan di capai harus terikat serta merupakan tujuan bersama kepandaian dalam
menyesuaikan diri terutama bagi elite baru dapat membantunya secara efektif dalam
mengarahkan masyarakatnya untuk mencapai tujuannya tersebut. sehubungan dengan fungsi
yang harus dijalankan oleh elite dalam memegang pimpinan ia harus dapat mengatur strategi
yang tepat. Dalam hal ini, kita dapat membedakan elite pemegang strategi secara garis besar,
sebagai berikut :
Elite politik ( yang berkuasa dalam mencapai suatu tujuan dan biasa disebut sebagai elite dari
segala elite )
Elite ekonomi, militer, diplomatik, dan cendekiawan ( yang berkuasa pada masing-masing
bidang tersebut )
Elite agama, filsuf, pendidik, dan pemuka agama
Elite yang dapat memberikan kebutuhan psikologis, seperti : artis, penulis buku ( novelis,
komikus ), tokoh film, dan sebagainya.
Elite dari segala elite haruslah dapat menjalankan fungsinya dengan mengajak para elite
pemegang strategi di masing-masing bidang untuk menjalin kerja sama yang baik. Adanya
perbedaan dalam masyarakat tersebut seluruhnya merupakan tanggung jawab para elite tersebut
untuk dapat bekerjasama lain di dalam tiap lembaga kehidupan masyarakat. Di dalam suatu
masyarakat, mungkin tindak-tanduk elite merupakan contoh, dan sangat mungkin seorang elite
diharapkan dapat melakukan segala fungsi yang multi dimensi walaupun kadang sulit untuk
dilaksanakan.
Pengertian massa
a) Istilah massa dipergunakan untuk menunjukkan suatu pengelompokkan kolektif lain yang
elementer dan spontan, yang dalam beberapa hal menyerupai crowd, tapi yang secara
fundamental berbeda dengannya dalam hal-hal yang lain. Massa diwakili oleh orang-
orang yang berperan serta dalam perilaku massal sepertinya mereka yang terbangkitkan
minatnya oleh beberapa peristiwa nasional, mereka yang menyebar di berbagai tempat,
mereka yang tertarik pada suatu peristiwa pembunuhan sebagai diberitakan dalam pers,
atau mereka yang berperanserta dalam suatu migrasi dalam arti luas.
Ciri-ciri massa
Terhadap beberapa hal yang penting sebagian ciri-ciri yang membedakan di dalam massa :
1. Keanggotaannya berasal dari semua lapisan masyarakat atau strata sosial, meliputi orang-
orang dari berbagai posisi kelas yang berbeda, dari jabatan kecakapan, tingkat
kemakamuran atau kebudayaan yang berbeda-beda. Orang bisa mengenali mereka
sebagai massa misalnya orang-orang yang sedang mengikuti suatu proses peradilan
tentang pembunuhan misalnya melalui pers.
2. Massa merupakan kelompok yang anonim, atau lebih tepat, tersusun dari individu-
individu yang anonim.
4. Very loosely organized, serta tidak bertindak secara bulat atau sebagai satu kesatuan.
Seperti halnya/crowd.
Perhitungan pendapatan
Perhitungan pendapatan
a. Sewa tanah
Bunga tanah adalah bagian dari pendapatan nasional yang dierima oleh pemilik tanah, karena
ia telah menyewakan tanahnya kepada penggarap.
b. Upah
Upah adalah bagian dari pendapatan nasional yang diterima oleh buruh karena
menyumbangkan tenaganya dalam proses produksi.
c. Bunga modal
Sewa modal atau bunga adalah bagian dari pendapatan nasional yang diterima oleh pemilik
modal karena tela meminjamkan modalnya dalam proses produksi.
d. Laba pengusaha
Pengusaha memperoleh balas jasa yang berupa keuntungan karena telah mengorganisasi
faktor-faktor produksi dalam melakukan proses produksi.
Distribusi pendapatan
Setelah dilakukan perhitungan pendapatan nasional maka dapat diketahui kegiatan produksi,
lebih lanjut mempermudah perancangan perekonomian negara,dan dapat diketahui berapa tingkat
income perkapita ini menunjukan tingkat potensi kemakmuran rata-rata. Tingkat income
perkapita tinggi belum berarti bahwa tingkat kemakmuran itu telah merata dan dapat dinikmati
oleh semua warga. Itulah sebabnya persoalan distribusi termasuk yang paling strategis dan peka
dalam masalah pendapatan nasional yang mana sering menimbulkan masalah dalam masyarakat.
Pendapatan nasional
Cara menghitung pendapatan nasional
Sebagai jumlah dari keseluruhan barang dan jasa yang diproduksi, pendapatan nasional
membutuhkan penghitungan yang tepat dan akurat, sehingga nilai yang diperoleh benar-benar
sesuai dengan data yang ada, bukan hanya sekadar pencitraan pemerintah saja. Untuk
menghitung pendapatan nasional terdapat tiga pendekatan cara menghitungnya, yaitu:
1. Pendekatan pengeluaran
Dilakukan dengan menjumlahkan seluruh pengeluaran dari berbagai sektor ekonomi, seperti
rumah tangga, perusahaan, pemerintah, dan masyarakat luar negeri suatu negara selama satu
tahun. Pengeluaran yang dimaksudkan dalam pendekatan ini mencakup konsumsi, investasi,
pemerintah, ekspor, dan impor. Dari komponen pengeluaran tersebut, penghitungan pendapatan
nasional dapat dirumuskan sebagai berikut.
Y = C + I + G + (X – M)
Keterangan:
Y = pendapatan nasional
C = konsumsi rumah tangga
I = investasi
G = pengeluaran pemerintah
X = ekspor
M = impor
2. Pendekatan produksi
Dapat dipahami sebagai kegiatan untuk menciptakan suatu barang/jasa yang memiliki nilai
tambah. Berkenaan dengan hal tersebut, penghitungan pendapatan nasional melalui pendekatan
produksi dilakukan dengan menjumlahkan nilai tambah dari seluruh sektor produksi selama satu
tahun. Cara ini dapat diformulasikan sebagai berikut.
Y = pendapatan nasional
P1 = harga barang ke-1
P2 = harga barang ke-2
Pn = harga barang ke-n
Q1 = jenis barang ke-1
Q2 = jenis barang ke-2
Qn = jenis barang ke-n
3. Pendekatan pendapatan
Selain dengan pendekatan pengeluaran dan produksi, pendapatan nasional juga dapat dihitung
dengan pendekatan pendapatan. Pada metode pendekatan ini, pendapatan nasional dihitung
dengan menjumlahkan pendapatan yang diterima oleh seluruh pemilik faktor produksi selama
satu tahun. Faktor produksi yang dimaksudkan mencakup tenaga kerja, modal, tanah, dan
keterampilan atau keahlian atau kewirausahaan.
Adapun pendapatan yang diterima oleh faktor-faktor produksi tersebut tidaklah sama.
Pendapatan tenaga kerja berupa upah, pemilik modal berupa bunga, pemilik tanah berupa sewa,
dan keterampilan atau keahlian berupa laba. Cara menghitung pendapatan nasional dengan
pendekatan ini dapat dirumuskan sebagai berikut.
Y=r+w+i+p
Keterangan:
Y = pendapatan nasional
r = pendapatan upah atau gaji
w = pendapatan sewa
i = pendapatan bunga
p = pendapatan laba usaha
Pencatatan laporan keuangan yang baik, tepat, dan terperinci akan amat sangat membantu dalam
memudahkan penghitungan pendapatan nasional dengan hasil yang akurat.
Sumber:
http://oeebudhi.blogspot.com/2011/11/62-kesamaan-derajat-dan-elite-massa.html
http://www.simulasikredit.com/bagaimana-cara-menghitung-pendapatan-nasional/
https://www.e-sbmptn.com/2014/11/contoh-soal-ekonomi-pendapatan-nasional.html