Anda di halaman 1dari 11

Bab VI .

Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat

BAB VI
Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat

1. Pelapisan sosal
A. Pengertian
Menurut Pitririm A. Sorokin pelapisan social adalah perbedaan penduduk atau
masyarakat ke dalam kelas-kelas yg tersusun secara bertingkat
B. Pelapisan Sosial cirri tetap kelompok Sosial
Pelapisan masyarakat dalam masyarakat primitive :
Berdasarkan jenis kelamun dan umur
Klompok-kelompok suku
Pemimpin yg berpengaruh
Orang-orang yg dikucilkan
Pembagian kerja
Perbedaan struktur ekonomi
C. Terjadinya Pelapisan Sosial :
 Terjadi dengan sendirinya
 Terjadi dengan sengaja
D. Pembedaan Sisitem pelapisan menururt Sifatnya :
Sifat pelapisan masyarakat yang tertutup
Sifat pelapisan masyarakat terbuka
E. Beberapa teori tentang pelapisan social :
Aristoteles : orang kaya, menengah, melarat
Vilfredo pareto : elite dan non-elite
Karl max : kelas yang mempunyai tanah dan alat-alat produksi lainnya dan kelas yang
tidak punya
Ukuran golongan masyarakat :
Ukuran kekayaan
Ukuran kekuasaan
Ukuran kehormatan
Ukuran Ilmu Pengetahuan
2. Kesamaan Derajat
A. Persamaan Hak : tercantum dalam Universal Declraration of Human Right
B. Persamaan Derajat di Indonesia : UUD ’45 pasal 27, 29 dan 31
3. Elite dan Massa
Elite
a. Pengertian : sekelompok orang yang terkemuka di bidang tertentu dan khususnya
golongan kecil yang memegang kekuasaan.
b. Fungsi elite dalam memegang strategi
Pembedaan elite pemegang strategi secara garis besar :
 Elite politik
 Elite ekonomi, militer, diplomatic, dan cendikiawan
 Elite agama, filsuf, pendidik, dan pemuka agama
Massa
a. Massa adalah suatu pengelompokkan kolektif lain yang elementer dan spontan yang
dalam beberapa hal menyerupai crowd.
b. Hal-hal penting dalam massa :
Keanggotaan berasal dari semua lapisan masyarakat
Massa adalah kelompok yg anonym
Sedikit interaksi antar anggota
Very loosely organized
c. Peranan individu di dalam massa penting sekali
d. Masyarakat dan massa
 massa adalah gambaran kosong dari masyarakat
e. Hakekat dan perilaku massa
 Bentuk perilaku massa terletak pada garis aktivitas individual dan bukan
 Pada tindakan bersama
f. Peranan elite terhadap massa :
Pencerminan kehendak masyarakatnya
Memajukan kehidupan masyarakat
Peranan moral dan solidaritas kemanusiaan
Memenuhi kebutuhan pemuasan hedonic
4. Pembangian Pendapatan
Komponen Pendapatan
Rumah tangga produsen dan rumah tangga konsumen
Perhitungan Pendapatan
Sewa Tanah
Ialah bagian dari pendapatan nasional yang diterima oleh pemilik tanah, karena
telah menyewakan tanahnya pada penggarap
Upah
Bagian dari pendapatan nasional yang diterima oleh buruh, karena
menyumbangkan tenaganya dalam proses produksi
Bunga Modal
Bagian dari pendapatan nasional yang diterima oleh pemilik modal, karena telah
meminjamkan modalnya dalam proses produksi
Laba Pengusaha
Balas jasa yang berupa keuntungan, karena telah mengorganisasikan factor-faktor
produksi dalam melakukan proses produksi.
Distribusi Pendapatan
Dua cara pendistribusian pendapatan Nasional :
Aliran Liberal
Aliran Pemerintah
A. Pengertian
Masyarakat terbentuk dari individu-individu. Individu-individu yang terdiri dari berbagai latar
belakang yang akan membentuk suatu masyarakat heterogen yang terdiri dari kelompok-
kelompok social. Hal tersebut mengakibatkan terbentuknya suatu pelapisan masyarakat atau
masyarakat yang berstrata.
Masyarakat merupakan suatu kesatuan yang didasarkan pada ikatan-ikatan yang sudah teratur
dan boleh dikatakan stabil. Maka, dengan sendirinya masyarakat meripakan kesatuan yang dalam
pembentukannya mempunyai gejala yang sama.

Tidak dapat dibayangkan jika masyarakat tanpa individu, ataupun sebaliknya jika individu tanpa
adanya masyarakat.

Individu dan masyarakat adalah suatu ikatan komplementer, hal tersebut dapat kita ketahui dari
kenyataan, bahwa :

a. manusia dipengaruhi oleh masyarakat demi pembentukan pribadinya,


b. individu mempengaruhi masyrakat dan bahkan bisa menyebabkan (berdasarkan pengaruhnya)
perubahan besar masyarakatnya.

Pelapisan Sosial biasa disebut juga dengan Social Stratification. Istilah Strtifikasi atau
Stratification berasal dari kata STRATA atau STRATUM yang berarti LAPISAN. Sejumlah
individu yang mempunyai kedudukan (status) yang sama menurut ukuran masyarakatnya,
dikatakan berada dalam suatu lapisan atau stratum.

Terdapat 2 definisi tentang pelapisan masyarakat, antara lain :

• Pitirim A. Sorokin
“Pelapisan masyarakat adalah perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas yang
tersusun secara bertingkat (hierarchis).”

• Theodorson dkk dalam Dictionary of Siciology


“Pelapisan masyarakat berarti jenjang status dan peranan yang relative permanent yang terdapat
di dalam system social (dari kelompok kecil sampai ke masyarakat) di dalam hal pembedaan
hak, pengaruh, dan kekuasaan.

Masyarakat berstratifikasi sering dilukiskan sebagai sebuah kerucut atau piramida, dimana
lapisan bawah adalah paling lebar dan lapisan ini menyempit ke atas.

B. PELAPISAN SOSIAL CIRI TETAP KELOMPOK SOSIAL

Pembagian dan pemberian kedudukan yang berhubungan dengan jenis kelamin nampaknya
menjadi dasar dari seluruh system social masyarakat kuno. Seluruh masyarakat memberikan
sikap dan kegiatan yang berbeda kepada kaum laki-laki dan perempuan. Tetapi hal ini perlu
diingat bahwa ketentuan-ketentuan tentang pembagian kedudukan antara laki-laki dan
perempuan yang kemudian menjadi dasar daripada pembagian pekerjaan, semata-mata adalah
ditentukan oleh system kebudayaan itu sendiri.
Di dalam organisasi masyarakat primitive pun di mana belum mengenai tulisan, pelapisan
masyarakat itu sudah ada. Terwujud dalam bentuk sebagai berikut :

1) Adanya kelompok berdasarkan jenis kelamin dan umur dengan pembedaan-pembedaan hak
dan kewajiban.
2) Adanya kelompok-kelompok pemimpin suku yang berpengaruh dan memiliki hak-hak
istimewa.
3) Adanya pemimpin yang saling berpengaruh.
4) Adanya orang-orang yang dokecilkan dinluar kasta dan orang-orang yang di luar perlindungan
hokum (cutlaw men).
5) Adanya pembagian kerja di dalam suku itu sendiri.
6) Adanya pembedaan standar ekonomi dan di dalam ketidaksamaan ekonomi itu secara umum.

C. TERJADINYA PELAPISAN SOSIAL

1. Terjadi dengan sendirinya


Proses ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyrakat itu sendiri. Adapun orang-orang yang
menduduki lapisan tertentu dibentuk bukan berdasarkan atas kesengajaan yang disusun
sebelumnya oleh masyarakat itu, tetapi berjalan secara alamiah dengan sendirinya, pengakuan-
pengakuan terhadap kekuasaan dan wewenang tumbuh dengan sendirinya.

Pada pelapisan yang terjadi dengan sendirinya, maka kedudukan seseorang pada sesuatu strata
atau pelapisan adalah secara otomatis, misalnya karena usia tua, karena pemilikan kepandaian
yang lebih, atau kerabat pembuka, tanah, seseorang yang memiliki bakat seni atau sakti.

2. Terjadi dengan disengaja


System pelapisan yang disusun dengan sengaja ditujukan untuk mengejar tujuan bersama. Di
dalam system pelapisan ini ditentukan secara jelas dan tegas adanya wewenang dan kekuasaan
yang diberikan kepada seseorang. Dengan adanya pembagian yang jelas dalam hal wewenang
dan kekuasaan ini maka di dalam organisasi itu terdapat keteraturan sehingga jelas bagi setiap
orang di tempat mana letaknya kekuasaan dan wewenang yang dimiliki dan dalam suatu
organisasi baik secara vertical maupun secara horizontal.

Contoh pelapisan yang dibentuk dengan sengaja adalah dalam organisasi pemerintahan,
organisasi partai politik, perusahaan besar, perkumpulan-perkumpulan resmi, dan lain-lain.
Semua contoh-contoh tersebut termasuk ke dakam organisasi formal. Dan dalam system
organisasi mengandung 2 sistem :

- system fungsional
- system skalar

Kelemahan dalam system organisasi antara lain :

Pertama : karena organisasi itu sudah diatur sedemikian rupa, sehingga sering terjadi kelemahan
di dalam menyesuaikan dengan perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat.
Kedua : karena organisasi itu telah diatur sedemikian rupa sehingga membatasi kemampuan-
kemampuan individual yang sebenarnya mampu tetapi karena kedudukannya yang mengangkat
maka tidak memungkinkan untuk mengambil inisiatif.

D. PEMBEDAAN SISTEM PELAPISAN MENURUT SIFATNYA

1) Sistem pelapisan masyarakat yang tertutup


Di dalam system ini perpindahan anggota masyarakat ke lapisan yang lain baik ke atas maupun
ke bawah tidak mungkin terjadi, kecuali ada hal-hal yang istimewa. Di dalam system yang
demikian itu satu-satunya jalan untuk dapat masuk menjadi anggota dari suatu lapisan dalam
masyarakat adalah karena kelahiran.

Masyarakat pelapisan tertutup dapat kita temui di Negara India dan masyarakat pelapisan
tertutup dapat dibagi menjadi lima macam, diantaranya :

- Kasta Brahmana : terdiri dari golongan-golongan pendeta dan merupakan kasta yang tertinggi
- Kasta Ksatria : terdiri dari golongan bangsawan dan tentara yang dipandang sebagai lapisan
kedua.
- Kasta Waisya : terdiri dari golongan pedagang yang dipandang sebagai lapisan menengah
ketiga.
- Kasta Sudra : terdiri dari golongan rakyat jelata.
- Paria : terdiri dari mereka yang tidak mempunyai kasta (gelandangan, peminta, dan
sebagainya).

Sistem stratifikasi social yang tertutup biasanya juga kita temui di dalam masyarakat feudal atau
masyarakat yang berdasarkan realisme.

2) Sistem pelapisan masyarakat yang terbuka


Sistem pelapisan seperti ini dapat kita temui di dalam masyarakat di Indonesia sekarang ini.
Setiap orang diberi kesempatan untuk menduduki segala jabatan dila ada kesempatan dan
kemampuan untuk itu. Tetapi di samping itu orang juga dapat turun dari jabatannya bila dia tidak
mampu mempertahankanNYA. Sistem pelapisan mayarakat terbuka sangat menguntungkan.
Sebab setiap warga masyarakat diberi kesempatan untuk bersaing dengan yang lain.

E. BEBERAPA TEORI TENTANG PELAPISAN SOSIAL


Pelapisan masyarakat dibagi menjadi beberapa kelas :
• Kelas atas (upper class)
• Kelas bawah (lower class)
• Kelas menengah (middle class)
• Kelas menengah ke bawah (lower middle class)

Beberapa teori tentang pelapisan masyarakat dicantumkan di sini :


1) Aristoteles mengatakan bahwa di dalam tiap-tiap Negara terdapat tiga unsure, yaitu mereka
yang kaya sekali, mereka yang melarat sekali, dan mereka yang berada di tengah-tengahnya.
2) Prof. Dr. Selo Sumardjan dan Soelaiman Soemardi SH. MA. menyatakan bahwa selama di
dalam masyarakat pasti mempunyai sesuatu yang dihargai olehnya dan setiap masyarakat pasti
mempunyai sesuatu yang dihargai.

3) Vilfredo Pareto menyatakan bahwa ada dua kelas yang senantiasa berbeda setiap waktu yaitu
golongan Elite dan golongan Non Elite. Menurut dia pangkal dari pada perbedaan itu karena ada
orang-orang yang memiliki kecakapan, watak, keahlian dan kapasitas yang berbeda-beda.

4) Gaotano Mosoa dalam “The Ruling Class” menyatakan bahwa di dalam seluruh masyarakat
dari masyarakat yang kurang berkembang, sampai kepada masyarakat yang paling maju dan
penuh kekuasaan dua kelas selalu muncul ialah kelas pertama (jumlahnya selalu sedikit) dan
kelas kedua (jumlahnya lebih banyak).

5) Karl Mark menjelaskan terdapat dua macam di dalam setiap masyarakat yaitu kelas yang
memiliki tanah dan alat-alat produksi lainnya dan kelas yang tidak mempunyainya dan hanya
memiliki tenaga untuk disumbangkan di dalam proses produksi.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan jika masyarakat terbagi menjadi lapisan-lapisan social,
yaitu :
a. ukuran kekayaan
b. ukuran kekuasaan
c. ukuran kehormatan
d. ukuran ilmu pengetahuan

Kesamaan Derajat Warga Negara

Sebagai warga negara Indonesia, tidak dipungkiri adanaya kesamaan derajat antar rakyaknya, hal
itu sudah tercantum jelas dalam UUD 1945 dalam pasal ..

1. Pasal 27
• ayat 1, berisi mengenai kewajiban dasar dan hak asasi yang dimiliki warga negara yaitu
menjunjung tinggi hukum dan pemenrintahan
• ayat 2, berisi mengenai hak setiap warga negara atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
bagi kemanusiaan

2. Pasal 28, ditetapkan bahwa kemerdekaan berserikat dan berkumpul, menyampaikan pikiran
lisan dan tulisan.

3. Pasal 29 ayat 2, kebebasan memeluk agama bagi penduduk yang dijamin oleh negara
4. Pasal 31 ayat 1 dan 2, yang mengatur hak asasi mengenai pengajaran

Kesamaan derajat adalah sifat perhubungan antara manusia dengan lingkungan masyarakat
umumnya timbal balik artinya orang sebagai anggota masyarakat mempunyai hak dan
kewajiban, baik terhadap masyarakat maupun terhadap pemerintah negara
Dengan pasal – pasal dan pengertian di atas, sudah jelas bahwa kita harus saling bertoleransi
terhadap orang lain khususnya warga Indonesia. Tidak ada pandangan si kaya dan si miskin, si
pintar dan si bodoh, semua di mata perundangan Indonesia adalah sama.

Apa sih keuntungan nya bertoleransi ? pastinya kita akan saling menghargai satu sama lain,
menghargai hak dan kewajiban masing” ,, dengan begitu kehidapan damai pun akan tercipta
diantara kita.

Walaupun yang namaanya pelapisan sosial itu tidak dapat dihindari, kita tetap harus bersifat
dewasa dan komitmen dengan adanya kesamaan derajat di antara kita …

Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat

November 5, 2010 in ISD

Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial (social stratification) adalah pembedaan atau
pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat).

Pengertian
Definisi sistematik antara lain dikemukakan oleh Pitirim A. Sorokin bahwa pelapisan sosial
merupakan pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat
(hierarkis). Perwujudannya adalah adanya lapisan-lapisan di dalam masyarakat, ada lapisan yang
tinggi dan ada lapisan-lapisan di bawahnya. Setiap lapisan tersebut disebut strata sosial. P.J.
Bouman menggunakan istilah tingkatan atau dalam bahasa belanda disebut stand, yaitu golongan
manusia yang ditandai dengan suatu cara hidup dalam kesadaran akan beberapa hak istimewa
tertentu dan menurut gengsi kemasyarakatan. Istilah stand juga dipakai oleh Max Weber.

Dasar-dasar pembentukan pelapisan sosial


Ukuran atau kriteria yang menonjol atau dominan sebagai dasar pembentukan pelapisan sosial
adalah sebagai berikut.

Ukuran kekayaan
Kekayaan (materi atau kebendaan) dapat dijadikan ukuran penempatan anggota masyarakat ke
dalam lapisan-lapisan sosial yang ada, barang siapa memiliki kekayaan paling banyak mana ia
akan termasuk lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial, demikian pula sebaliknya, barang
siapa tidak mempunyai kekayaan akan digolongkan ke dalam lapisan yang rendah. Kekayaan
tersebut dapat dilihat antara lain pada bentuk tempat tinggal, benda-benda tersier yang
dimilikinya, cara berpakaiannya, maupun kebiasaannya dalam berbelanja.

Ukuran kekuasaan dan wewenang


Seseorang yang mempunyai kekuasaan atau wewenang paling besar akan menempati lapisan
teratas dalam sistem pelapisan sosial dalam masyarakat yang bersangkutan. Ukuran kekuasaan
sering tidak lepas dari ukuran kekayaan, sebab orang yang kaya dalam masyarakat biasanya
dapat menguasai orang-orang lain yang tidak kaya, atau sebaliknya, kekuasaan dan wewenang
dapat mendatangkan kekayaan.
Ukuran kehormatan
Ukuran kehormatan dapat terlepas dari ukuran-ukuran kekayaan atau kekuasaan. Orang-orang
yang disegani atau dihormati akan menempati lapisan atas dari sistem pelapisan sosial
masyarakatnya. Ukuran kehormatan ini sangat terasa pada masyarakat tradisional, biasanya
mereka sangat menghormati orang-orang yang banyak jasanya kepada masyarakat, para orang
tua ataupun orang-orang yang berprilaku dan berbudi luhur.

Ukuran ilmu pengetahuan


Ukuran ilmu pengetahuan sering dipakai oleh anggota-anggota masyarakat yang menghargai
ilmu pengetahuan. Seseorang yang paling menguasai ilmu pengetahuan akan menempati lapisan
tinggi dalam sistem pelapisan sosial masyarakat yang bersangkutan. Penguasaan ilmu
pengetahuan ini biasanya terdapat dalam gelar-gelar akademik (kesarjanaan), atau profesi yang
disandang oleh seseorang, misalnya dokter, insinyur, doktorandus, doktor ataupun gelar
profesional seperti profesor. Namun sering timbul akibat-akibat negatif dari kondisi ini jika
gelar-gelar yang disandang tersebut lebih dinilai tinggi daripada ilmu yang dikuasainya, sehingga
banyak orang yang berusaha dengan cara-cara yang tidak benar untuk memperoleh gelar
kesarjanaan, misalnya dengan membeli skripsi, menyuap, ijazah palsu dan seterusnya.

Ada 3 jenis Stratifikasi Sosial


Menurut Soerjono Soekanto, dilihat dari sifatnya pelapisan sosial dibedakan menjadi sistem
pelapisan sosial tertutup, sistem pelapisan sosial terbuka, dan sistem pelapisan sosial campuran.
a. Stratifikasi Sosial Tertutup (Closed Social Stratification)
Stratifikasi ini adalah stratifikasi dimana anggota dari setiap strata sulit mengadakan mobilitas
vertikal. Walaupun ada mobilitas tetapi sangat terbatas pada mobilitas horisontal saja. Contoh: –
Sistem kasta. Kaum Sudra tidak bisa pindah posisi naik di lapisan Brahmana.
b. Stratifikasi Sosial Terbuka (Opened Social Stratification)
Stratifikasi ini bersifat dinamis karena mobilitasnya sangat besar. Setiap anggota strata dapat
bebas melakukan mobilitas sosial, baik vertikal maupun horisontal.
Contoh: – Seorang miskin karena usahanya bisa menjadi kaya, atau sebaliknya.
c.Stratifikasi Sosial Campuran
Stratifikasi sosial campuran merupakan kombinasi antara stratifikasi tertutup dan terbuka.
Misalnya, seorang Bali berkasta Brahmana mempunyai kedudukan terhormat di Bali, namun
apabila ia pindah ke Jakarta menjadi buruh, ia memperoleh kedudukan rendah. Maka, ia harus
menyesuaikan diri dengan aturan kelompok masyarakat di Jakarta.

Kelas sosial NRS adalah sistem klasifikasi demografi yang digunakan di Britania Raya dan
Republik Irlandia. Sistem ini awalnya dikembangkan oleh National Readership Survey untuk
mengklasifikasikan pembaca, namun kini dipakai secara luas oleh organisasi lain dan digunakan
juga untuk riset pasar.

Klasifikasi dilakukan berdasarkan pekerjaan kepala keluarga. Kelas umumnya dikelompokkan


menjadi ABC1 dan C2DE.

Kelas
Status sosial Jenis pekerjaan
sosial
A Kelas menengah atas dokter, akuntan, direktur, konsultan media

B Kelas menengah manajer tingkat menengah, guru, suster

Kelas menengah
C1 manajer junior, pengawas, pelajar, karyawan kantor
bawah

mandor, petani, tukang, pekerja kasar dengan


C2 Kelas pekerja trampil
ketrampilan

D Kelas pekerja buruh, pelayan, pekerja tanpa ketrampilan

E Kelas bawah buruh penghasilan rendah, pensiunan

Kesamaan Derajat

Seseorang sebagai anggota Masyarakat mempunyai hak dan kewajiban baik terhadap masyarakat
maupun terhadap pemerintah dan Negara.

Beberapa hak dan kewajiban telah ditetapkan dalam undang-undang sebagai hak dan kewajiban
asasi.

Undang – undang tersebut berlaku sama untuk semua orang tanpa kecuali dalam artii semua
orang mempunyai kesamaan derajat dan ini dijamin oleh undang – undang.

Kesamaan derajat ini terwujud dalam jaminan hak yang diberikan dalam berbagai sector
kehidupan.

PELAPISAN SOSIAL DAN KESAMAAN DERAJAT


Selasa, 30 November 2010 , Posted by iqbal_org at Selasa, November 30, 2010

Pelapisan sosial atau di sebut juga Stratifikasi sosial adalah pembedaan penduduk atau
masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat atau hierarkis(Pitirim A. Sorokin). Pelapisan
sosial kenyataanya dapat di ketahui dalam masyarakat yaitu dengan munculnya kelas-kelas
tinggi dan kelas kelas yang lebih rendah.
Adapun pengertian pelapisan sosial menurut P.J. Bouman, pelapisan sosial adalah golongan
manusia yang di tandai dengan suatu cara hidup dalam kesadaran akan beberapa hak istimewa
tertentu. Didalam masyarakat pelapisan masyarakat ini muncul karena gengsi kemasyarakatan
sehingga timbulah pembedaan kelas-kelas dalam masyarakat, ada kelas-kelas tinggi yatu mereka
yang mempunyai kekuasaan lebih dan hak-hak istimewa di banding dengan kelas-kelas rendah.
Pelapisan sosial merupakan gejala yang umum dalam suatu masyarakat dimanapun dan
kapanpun pasti selalu ada Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi menyebut bahwa selama
dalam masyarakat ada sesuatu yang dihargai, maka dengan sendirinya pelapisan sosial terjadi.
Sesuatu yang dihargai dalam masyarakat bisa berupa harta kekayaan, ilmu pengetahuan, atau
kekuasaan.

Jadi dpat kita simpulkan bahwa Pelapisan sosial adalah perbedaan tinggi dan rendahnya suatu
kedudukan seseorang dalam kelompoknya, bila dibandingkan dengan posisi seseorang maupun
kelompok lainnya. Yang menentukan tinggi dan rendahnya lapisan sosial seseorang itu biasanya
disebabkan oleh macam-macam perbedaan, sepertihalnya kekayaan di bidang ekonomi, nilai-
nilai sosial, serta kekuasaan dan wewenang.

Mengenai pelapisan sosial saya akan membahas lebih dekat dengan contoh di negeri kita ini, di
indonesia kita ini secara tidak langsung terjadi pelapisan sosial antara kalangan atas dan
kalangan bawah, kalangan atasnya adalah mereka yang memiliki kekuasaan di pemerintah dan
kalangan bawahnya adalah rakyat, kita dapat melihat bahwa pembedaan kelas ini begitu
mencolok, contohnya saja dalam penegakan hukum, kesannya di negeri ini pemerintah lebih
condong melindungi mereka yang duduk di kursi pemerintahan di banding melindungi keadilan
rakyat. Menurut kenyataan yang terjadi para pejabat negera yang mencuri kesejahteraan rakyat
dengan kata lain melakukan Korupsi sangat sulit ditangkap dan di jerat hukum ketimbang rakyat
biasa yang melakukan kejahatan misalkan pencurian kecil-kecilan, sekalipun misalkan pejabat
negara di tangkap maka yang mereka huni bukan penjara-penjara biasa, akan tetapi penjara bak
hotel berbintang.

Dari kasus di atas terlihat sangat mencolok pelapisan sosial antara kelas-kelas atas dan kelas-
kelas rendah, dapat terlihat kelas-kelas atas mempunyai wewenang lebih dan kekuasaan lebih
ketimbang kelas rendah, dan kesanya semuanya bisa di beli dengan uang termasuk keadilan
dapat di beli dengan uang.

Kesamaan derajat adalah suatu sifat yang menghubungankan antara manusia dengan lingkungan
masyarakat umumnya timbal balik, maksudnya orang sebagai anggota masyarakat memiliki hak
dan kewajiban, baik terhadap masyarakat maupun terhadap pemerintah dan Negara. Hak dan
kewajiban sangat penting ditetapkan dalam perundang-undangan atau Konstitusi. Undang-
undang itu berlaku bagi semua orang tanpa terkecuali dalam arti semua orang memiliki
kesamaan derajat. Kesamaan derajat ini terwujud dalam jaminan hak yang diberikan dalam
berbagai faktor kehidupan.
Pelapisan sosial dan kesamaan derajat mempunyai hubungan, kedua hal ini berkaitan satu sama
lain. Pelapisan soasial berarti pembedaan antar kelas-kelas dalam masyarakat yaitu antara kelas
tinggi dan kelas rendah, sedangkan Kesamaan derajat adalah suatu yang membuat bagaimana
semua masyarakat ada dalam kelas yang sama tiada perbedaan kekuasaan dan memiliki hak yang
sama sebagai warga negara, sehingga tidak ada dinding pembatas antara kalangan atas dan
kalangan bawah.

Read more: http://bulletin-it.blogspot.com/2010/11/pelapisan-sosial-dan-kesamaan-


derajat.html#ixzz1JZncZ597
Under Creative Commons License: Attribution

Anda mungkin juga menyukai