NAMA KELOMPOK:
1. WINDY HARMADIANI ( P17320318060 )
Struktur sosial menurut Soerjono Soekanto adalah hubungan timbal balik antar
posisi dan antar peran sosial.
1. Bersifat Abstrak
maksudnya adalah sesuatu yang tak dapat dilihat maupun diraba. Struktur sosial sendiri adalah
hirarki kedudukan dari tingkat yang rendah hingga tingkat yang tinggi, fungsi nya disini yaitu
sebagai saluran dari kekuasaan serta pengaturan pada pemenuhan kebutuhan masyarakat
keseluruhan.
2. Terdapat Dimensi Horizontal dan Vertikal
pada struktur dimensi horizontal, seluruh masyarakat yang ada akan dibagi berdasarkan
karakteristiknya ke dalam sebuah kelompok-kelompok sosial dengan karakteristik yang sama,
misalnya : suku, ras, agama, gender, dan lainnya. Sedangkan pada struktur dimensi vertikal, hirarki
status sosial beserta segala perananya menjadi satu sehingga menjadi kesatuan sistem yang mana
tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya mulai dari status yang tinggi hingga status yang rendah.
3. Muncul Dalam Kelompok Masyarakat
Ciri-ciri lain dari struktur sosial yaitu hanya dapat muncul pada individu- individu yang mana
memiliki peran dan status. Peran status dari masing-masing individu ini hanya dapat terbaca
pada saat berada di dalam sebuah masyarakat ataupun kelompok. Pada setiap sistem sosial yang
ada terdapat bermacam-macam peran dan status individu. Perbedaan status tersebut
mencerminkan kewajiban serta hak yang berbeda satu sama lainnya.
4. Berhubungan Erat dengan Kebudayaan
setiap kebudayaan memiliki struktur sosialnya masing-masing. Di Indonesia sendiri, memiliki
banyak daerah yang masing-masing memiliki kebudayaan yang beragam. Hal ini yang
menyebabkan keanekaragaman struktur sosial yang berkembang di indonesia. Hal- hal yang
mempengaruhi nya yaitu keadaan geografis, mata pencaharian dan pembangunan.
5. Bagian Dalam Sistem Pengaturan Tata serta Pola Hubungan Masyarakat
struktur sosial yang ada didalam sebuah masyarakat tentu memiliki fungsi yang mana mengatur
berbagai bentuk hubungan yang terjadi pada antar individu yang ada di dalam masyarakat.
6. Bersifat Statis
struktur sosial bersifat statis sehingga dapat dilihat sebagai sebuah kerangka tatanan yang mana
berasal dari bagian-bagian tubuh yang membentuk sebuah struktur. Misalnya, di dalam sebuah organisasi
tentunya terdapat ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara, dan lainnya yang membentuk struktur.
7. Dapat Berubah dan Berkembang
dengan kondisi masyarakat yang tidak dinamis, maka struktur sosial yang ada akan berubah serta
berkembang mengikuti perkembangan zaman. Hal ini dikarenakan struktur sosial yang dibentuk masyarakat
akan mengikuti perkembangan zaman itu sendiri.
C. FUNGSI STRUKTUR SOSIAL
1. Diferensiasi Sosial
Diferensiasi sosial adalah perbedaan dari struktur sosial secara horizontal yang menunjukkan
perbedaan sederajat, artinya perbedaan-perbedaan itu tidak ada yang berkedudukan lebih tinggi
ataupun lebih rendah. Jenis kelamin, ras, suku bangsa,/ etnis, dan agama merupakan diferensiasi sosial
karena tidak ada yang berkedudukan lebih rendah atau lebih tinggi. Diferensiasi sosial dapat mendorong
terbentuknya primordialisme, etnosentrisme dan sectarian (politik aliran).
2. Stratifikasi social
Stratifikasi Social adalah sistem pelapisan masyarakat secara hierarkis atau vertikal. Ukuran yang
digunakan dalam sistem pelapisan ini antara lain kekayaan, kekuasaan, keturunan, kehormatan, dan
ilmu pengetahuan. Perbedaan-perbedaan tersebut beerkaitan dengan sesuatu yang dihargai oleh
masyarakat itu sendiri.
Stratifikasi sosial terbentuk secara alami dan sengaja dibentuk. Stratifikasiyang terbentuk alami,
misalnya kepandaian, keturunan, dan tingkat umur. Sementara itu stratifikasi yang secara sengaja
dibentuk merupakan sistem pelapisan sosial untuk mencapai tujuan tertentu.
ADAPUN SISTEM PELAPISAN DALAM MASYARAKAT SEBAGAI
BERIKUT:
a) Tertutup
Sistem pelapisan tertutup (closed social
stratification) mengarah pada sulitnya
melakukan perpindahan status individu
untuk naik ke lapisan atas. Salah satu jalan
untuk mencapai status pada stratifikasi ini
melalui kelahiran atau keturunan seperti
pelapisan berdasarkan kasta Bali. Sistem
pelapisan sosial tertutup dapat
digambarkan sebagai berikut:
b) Terbuka
Sistem Pelapisan Terbuka (Opened
Social Stratification) bersifat dinamis.
Sistem pelapisan terbuka memberi
kesempatan anggota masyarakat
untuk naik pada lapisan atas atau
mengalami penurunan prestasi hingga
masuk ke lapisan bawah. Sistem
pelapisan terbuka dapat digambarkan
sebagai berikut:
c) Campuran
Sistem pelapisan sosial campuran merupakan sistem stratifikasi yang
membatasi kemungkinan perpindahan strata, tetapi membiarkan
perpindahan lapisan pada bidang tertentu. Contoh sistem pelapisan
campuran terdapat di Bali. Masyarakat Bali menerapkan sistem
pelapisan tetutup melalui kasta, tetapi secara ekonomi masyarakat
menerapkan sistem pelapisan terbuka.
SISTEM PELAPISAN CAMPURAN DAPAT DIGAMBARKAN SEBAGAI
BERIKUT:
1) Sistem Politik
Sistem politik membedakan warga masyarakat
berdasarkan kekuasaan yang mereka miliki.
Bentuk kekuasaan dapat dibagi dalam tiga tipe
pelapisan sosial sebagai berikut:
Tipe Kasta merupakan sistem pelapisan sosial
yang sulit ditembus untuk melakukan
perpindahan status dari bawah ke atas
ataupun sebaliknya karena dipisahkan oleh
garis tegas dan sifat kaku. Gambar sistem
lapisan kekuasaan berdasarkan tipe kasta
sebagai berikut:
Raja (penguasa),
Tipe Oligarki, menunjukkan
bangsawan dari
pemisahan tegas antarstrata. berbagai tigkat, pegawai
Perbedaan strata atau dengan tinggi(sipil) dan orang
kaya
kata lain tampak mencolok.
Berikut ini gambar sistem Tukang, petani, dan
pedagang
pelapisan tipe oligarki:
Buruh tani dan budak
Tipe demokratis, pada tipe ini Pemimpin politik, pemimpin
garis pemisah antar lapisan partai, orang kaya dan
bersifat fleksibel dan faktor pemimpi organisasi besar.
kelahiran tidak mempengaruhi
sistem pelapisan sosial. Gambar Pejabat administratif
tipe demokratis sebagai berikut:
Rakyat biasa