Anda di halaman 1dari 9

1.

Konsepsi relevansi geopolitik dan ilmu sosiologi


Hubungan Ilmu Politik dengan Sosiaologi
Menurut Giddings, sarjana-sarjana ilmu politik harus menlengkapi dirinya dengan
pengetahuan dasar sosiologi, karena sosiologi sebagai ilmu masyarakat dengan hasil-
hasil penyelidikannya, menyebabkan ilmu politik tidak perlu lagi mengadakan
penyelidikan yang telah dihasilkan oleh sosiaologi tersebut. Sosiologi meliputi berbagai
cabang pengetahuan antara lain sosiaologi tentang kejahatan, sosiologi pendidikan,
sosiologi agama, sosiologi politik dan sebagainya.
Terutama sosiologi politik, sangat erat hubungannya dengan ilmu politik, sebab
sosiologi politik bagian dari sosiologi yang menganalisis proses-proses yang menitik
beratkan pada dinamika tingkahlaku politik. Sebagaimana tingkahlaku itu dipengaruhi
oleh berbagai proses spsoal, seperti kerjasama, persaingan, konflik dsb. Hal-hal tersebut
juga dianalisis oleh ilmu politik.

HUBUNGAN GEOPOLITIK DENGAN WAWASAN NUSANTARA Gagasan


untuk menjamin persatuan dan kesatuan dalam kebhinnekaan merupakan cara pandang
bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya, yang dikenal dengan istilah Wawasan
Kebangsaan atau Wawasan Nasional Indonesia dan diberi nama Wawasan Nusantara,
disingkat “Wasantara.” Dari pengertian-pengertian seperti di atas, pengertian yang
digunakan sebagai acuan pokok ajaran dasar Wawasan Nusantara ialah Wawasan
Nusantara sebagai geopolitik Indonesia, yaitu cara pandang dan sikap bangsa Indonesia
mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dan tetap menghargai serta menghormati
kebhinekaan dalam setiap aspek kehidupan nasional untuk mencapai tujuan nasional.
DINAMIKA KEHIDUPAN BERNEGARA SESUAI KONSEP NKRI DARI KONTEKS
GEOPOLITIK Dalam segi pemerintahan Indonesia seringkali mengganti konstitusinya
pada jaman dahulu seperti dari DEMOKRASI KONSTITUSI -> DEMOKRASI RIS ->
DEMOKRASI TERPIMPIN -> DEMOKRASI PANCASILA -> REFORMASI. Dalam
segi hubungan luar negeri dengan menjalin berbagai hubungan luar negeri seperti dengan
ikutnya menjadi anggota PBB, ikut dalam asean serta APEC. Tujuan dari semua yang
dilakukan oleh indonesia tidak lain adalah untuk menentukan bagaimana cara
menentukan sikap indonesia yang tepat dengan cara melihat letak geografisnya sehingga
hal itu akan menguntungkan bagi indonesia, yaitu dengan terwujudnya tujuan nasional
indonesia.

2. Kedudukan dan peranan penting Wawasan Nusantara dalam


mempertahankan integritas bangsa

Wawasan Nusantara adalah penjabaran falsafah Pancasila dan UUD 1945 dalam
wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kelengkapan dan keutuhan pelaksanaan
wawasan Nusantara akan terwujud dalam terselenggaranya ketahanan nasional Indonesia
yang senantiasa harus ditingkatkan sesuai dengan tuntutan zaman. Ketahanan nasional itu
akan dapat meningkat jika ada pembangunan yang meningkat, dalam koridor wawasan
Nusantara. Adapun pengertian wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia
terhadap rakyat, bangsa dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang meliputi
Darat, Laut dan Udara diatasnya sebagai satu kesatuan Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya dan
Pertahanan Keamanan. Dengan demikian apabila dihadapkan pada kondisi pemahaman
kesadaran berbangsa dan berbegara, maka untuk membangun kesadaran dan kemampuan bela
Negara dikalangan bangsa Indonesia sebagai dasar untuk membangun kekuatan pertahanan
negara dengan wawasan Nusantara harus dilaksanakan secara sistematis melalui proses yang
berkelanjutan secara berjenjang dimulai secara dini dari anak-anak sebagai generasi penerus
bangsa Indonesia mengenal dirinya sebagai anak Indonesia sampai dengan akhir hayatnya
sebagai bangsa Indonesia. Adapun cara yang dilakukan untuk membangun kesadaran dan
kemampuan bela negara dikalangan bangsa Indonesia sebagai dasar untuk membangun
kekuatan pertahanan Negara dengan Wawasan Nusantara dilakukan secara formal dalam
lingkungan pendidikan sekolah maupun secara informal dalam lingkungan bermasyarakat
secara nyata belum dapat diwujudkan.

Wawasan Kebangsaan Indonesia sebenarnya sudah dicetuskan oleh seluruh Pemuda


Indonesia dalam suatu tekad pada tahun 1928 yang dikenal dengan sebutan Sumpah Pemuda
yang intinya bertekad untuk bersatu dan merdeka dalam wadah sebuah Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Seharusnya untuk menghadapi keadaan Negara yang serba sulit sekarang
ini kita bangsa Indonesia bangkit bersatu mengatasi masalah bangsa secara bersama-sama.

Dihadapkan kepada kondisi bangsa Indonesia saat ini maka sudah mulai terjadi
pengingkaran terhadap cita-cita nenek moyang bangsa Indonesia yang telah mempersatukan
Nusantara melalui sumpahnya. Bukti nyata yang sudah terjadi adalah lepasnya pulau
Sipadan dan Ligitan ke tangan Malaysia, sedangkan bukti sejarah jelas-jelas menyatakan
bahwa pulau Sipadan dan pulau Ligitan adalah bagian dari wilayah Nusantara dan merupakan
bagian dari wilayah Kerajaan Bulungan di Kalimantan Timur. Masih ada kemungkinan
ancaman lain dari luar yang dapat merugikan Indonesia dalam mempertahankan keutuhan
wilayah NKRI, kondisi faktual diantaranya klaim Malaysia terhadap blok Ambalat di
kalimantan Timur, klaim batas wilayah laut oleh Singapura dan batas-batas NegaraIndonesia
di daratan pulau Kalimantan, pulau Irian jaya dan pulau Timor. Selain itu juga, saat ini
sedang hangat membicarakan masalah Malaysia yang lagi-lagi mengklaim Tari Adat yang
berasal Medan sebagai Tarian yang berasal dari negara Malaysia.
Sedangkan di dalam negeri sendiri masih ada isu disintegrasi bangsa yang dilakukan
oleh kelompok tertentu seperti diwilayah propinsi Irian jaya (Papua) yang mengarah kepada
konflik vertikal dan kerusuhan sosial yang terjadi di beberapa daerah yang mengarah kepada
konflik horizontal apabila dibiarkan terus berkembang maka dapat mengancam kemungkinan
terjadinya disintegrasi bangsa. Sehingga perlu adanya pemahaman terhadap wawasan
Nusantara sebagai wawasan kebangsaan Indonesia dan menjadi nilai dasar Ketahanan
Nasional Indonesia, sebagaimana dikatakan oleh pakar ketahanan nasionalSayidiman
Suryohadiprojo, Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia terhadap
eksistensi dirinya ditengah-tengah masyarakat Internasional. Secara prinsip, Indonesia adalah
Negara kesatuan yang berlandaskan Pancasila. Sedangkan keanekaragaman ras, suku, agama
dan bahasa daerah merupakan khasanah budaya yang dapat menjadi unsur pemersatu bangsa.
Dengan demikian apa yang sudah dirintis oleh nenek moyang bangsa Indonesia dari masa
kejayaan Kerajaan Majapahit perlu dipertahankan dan dilestarikan oleh seluruh rakyat
Indonesia dalam kerangka NKRI dengan sesanti Bhineka Tunggal Ika.

Berdasarkan penjabaran di atas sudah jelas terlihat bahwa Wawasan Nusantara


sangatlah penting bagi bangsa Indonesia, karena Wawasan Nusantara memiliki peranan
penting untuk mewujudkan persepsi yang sama bagi seluruh warga negara Indonesia.
Perbedaan persepsi, perbedaan pendapat, dan freksi-freksi antar kelompok dalam konteks
sosologis, politis serta demokrasi dianggap hal yang wajar dan sah-sah saja. Hal di atas
justru diharapkan dapat menghasilkan masyarakat yang dinamis dan kreatif, sinergis, untuk
saling menyesuaikan menuju integrasi. Suatu pantangan yang harus dihindari adalah
perbuatan, tindakan yang melanggar norma-norma etika, moral, nilai agama atau tindakan
anarkis menuju ke arah disintegrasi bangsa. Namun demikian wawasan normatif, wawasan
yang disepakati bersama perlu dimengerti, dipahami di sosialisasikan bahwa Nusantara
sebagai kesatuan kewilayahan, kesatuan (IPOLEKSOSBUD-HANKAM) tidak dapat ditawar
lagi, tidak dapat diganggu gugat sebagai harga mati yang normative.

Dengan persepsi yang sama diharapkan dapat membawa bangsa menuju


kesepahaman dan kesehatian dalam mewujudkan cita-cita nasional. Suatu persepsi atau
pandangan yang berbeda-beda dalam mencapai tujuan bersama akan merugikan kesatuan,
kebersamaan dan keserasian sehingga menimbulkan gejolak sosial yang dapat merugikan
bangsa keseluruhan sehingga dapat menimbulkan disintegrasi bangsa.
Perilaku koropsi, mementingkan diri sendiri, tidak bertanggung jawab, tidak
sungguh-sungguh dalam menjalankan tugas akan mengakibatkan perilaku bunuh diri
bersama-sama. Negara yang tidak bisa menyamakan persepsi atau pandangan yang sama
akan minimbulkan konflik yang berlarut-larut sehingga menghasilakan bangsa yang gagal.

Pembinaan dan sosialisasi Wawasan Nusantara sangat penting bagi negara bangsa
karena dapat menghasilkan Ketahanan Nasional. Daya tahan yang kuat bagi sauatu bangsa
dan kerja sama yang sinergis antar bidang (IPOLEKSOSBUD-HANKAM) yang diusahakan
terus menurus dapat menghasilkan integrasi nasional yang utuh menyeluruh.

3. Telaah deskripsi otonomi daerah di Pulau Jawa meliputi : Kelimpahan


wewenang,Pemerataan pendidikan,Pemerintahan,ekonomi)
JAWA BARAT

A. Kelimpahan Wewenang Di Jawa Barat

1. Kelembagaan dan Ketatalaksanaan Pemerintahan


Pencapaian pembangunan kelembagaan dan ketatalaksanaan
pemerintahan pada periode 2002-2006 bertitik tolak dari penetapan Undang-
undang Nomor 23 Tahun 2000 Tentang Pembentukan Provinsi Banten (17
Oktober 2001)
2. Prasarana dan Sarana Pemerintah Daerah
Pencapaian pembangunan prasarana dan sarana pemerintahan daerah
antara lain ditunjukkan dengan realisasi perencanaan dan pembangunan
Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B).
3. Aparatur Pemerintah Daerah
Per Januari 2006, jumlah pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan
Pemerintah Provinsi Banten sebanyak 2.714 orang, dengan komposisi menurut
golongan ruang terdiri dari golongan IV sebesar 9,25%, golongan III
(58,84%), golongan II (31,54%) serta golongan I (0,37%)1).
4. Keuangan Daerah
Secara keseluruhan, realisasi pendapatan daerah Provinsi Banten dalam
kurun waktu 2002-2005 semakin menunjukkan penguatan kapasitas, dimana
realisasi sebesar Rp. 915,65 Milyar pada tahun 2002 telah berhasil
ditingkatkan menjadi Rp. 1.784,94 Milyar hingga tahun 2006.
B. Pemerataan Pendidikan Di Jawa Barat

Pemerintah Provinsi Jawa Barat menganggarkan Rp 1,8 triliun untuk alokasi bidang
pendidikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jabar 2010.
Nilai ini meningkat sekitar Rp 600 miliar dari anggaran pendidikan 2009 yang
berjumlah Rp 1,2 triliun.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan, anggaran pendidikan ini
ditingkatkan untuk terus menggenjot sektor pendidikan Jawa Barat. Sebab harus
diakui, pendidikan Jabar saat ini masih tertinggal dengan daerah lain. "Saya tidak
malu mengatakan Jabar ada di peringkat ke-31 untuk angka partisipasi kasar (APK)
tingkat SMA. Oleh karena itu, tahun depan kita tingkatkan, baik kualitas maupun daya
tampung sekolah, dengan membangun ruang kelas dan memperbaiki ruang kelas
rusak," ujarnya.

Saat ini, kata Heryawan, baru 60 persen siswa SMP yang tertampung di SMA-SMA
Jawa Barat. Artinya, masih banyak siswa lulusan SMP yang tidak dapat bersekolah
dan melanjutkan ke SMA. "Kita bangun lagi sekolah-sekolah baru di Jawa Barat.
Selain itu, kita perbaiki sekolah rusak sekitar 30.000 dari tingkat SD sampai SMA.
Insya Allah selesai dalam dua tahun anggaran sehingga per tahun bisa selesai 15.000
ruang kelas," tuturnya.

Meski demikian, kata Heryawan, untuk peningkatan kualitas pendidikan ini, Provinsi
Jawa Barat masih membutuhkan bantuan dari pihak lain, termasuk dari pemerintah
pusat. "Kita bersama-sama, termasuk juga untuk penanganan sekolah yang rusak
karena gempa. Ada dari pusat dan dari dana alokasi khusus," ujarnya.

C. Sistem Pemerintahan Di Jawa Barat

Jawa Barat terdiri atas 18 kabupaten dan 9 kota. Kota-kota hasil pemekaran sejak
tahun 1996 adalah:

 Kota Bekasi, dimekarkan dari Kabupaten Bekasi pada tahun 1996


 Kota Depok, dimekarkan dari Kabupaten Bogor pada tahun 1999
 Kota Cimahi, dimekarkan dari Kabupaten Bandung pada tahun 2001
 Kota Tasikmalaya, dimekarkan dari Kabupaten Tasikmalaya pada tahun 2001
 Kota Banjar, dimekarkan dari Kabupaten Ciamis pada tahun 2002
 Kabupaten Bandung Barat, dimekarkan dari Kabupaten Bandung tahun 2007
 Kabupaten Pangandaran, dimekarkan dari Kabupaten Ciamis tahun 2012

D. Sistem Ekonomi Di Jawa Barat

Jawa Barat selama lebih dari tiga dekade telah mengalami perkembangan ekonomi
yang pesat. Saat ini peningkatan ekonomi modern ditandai dengan peningkatan pada
sektor manufaktur dan jasa. Disamping perkembangan sosial dan infrastruktur, sektor
manufaktur terhitung terbesar dalam memberikan kontribusinya melalui investasi,
hampir tigaperempat dari industri-industri manufaktur non minyak berpusat di sekitar
Jawa Barat.PDRB Jawa Barat pada tahun 2003 mencapai Rp.231.764 miliar (US$
27.26 Billion) menyumbang 14-15 persen dari total PDB nasional, angka tertinggi
bagi sebuah Provinsi. Bagaimanapun juga karena jumlah penduduk yang besar, PDB
per kapita Jawa Barat adalah Rp. 5.476.034 (US$644.24) termasuk minyak dan gas,
ini menggambarkan 82,4 persen dan 86,1 persen dari rata-rata nasional. Pertumbuhan
ekonomi tahun 2003 adalah 4,21 persen termasuk minyak dan gas 4,91 persen
termasuk minyak dan gas, lebih baik dari Indonesia secara keseluruhan. (US$1 = Rp.
14.200,-).
JAWA TENGAH

A. Kelimpahan Wewenang

Sejak diberlakukannya UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,


banyak aspek positif yang diharapkan dalam pemberlakuan Undang-Undang
tersebut. Otonomi Daerah memang dapat membawa perubahan positif di daerah
dalam hal kewenangan daerah untuk mengatur diri sendiri. Kewenangan ini
menjadi sebuah impian karena sistem pemerintahan yang sentralistik cenderung
menempatkan daerah sebagai pelaku pembangunan yang tidak begitu penting
atau sebagai pelaku pinggiran. Tujuan pemberian otonomi kepada daerah sangat
baik, yaitu untuk memberdayakan daerah, termasuk masyarakatnya, mendorong
prakarsa dan peran serta masyarakat dalam proses pemerintahan dan
pembangunan. Di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, masyarakat lokal dan
LSM yang mendukung telah berkerja sama dengan dewan setempat untuk
merancang suatu aturan tentang pengelolaan sumber daya kehutanan yang
bersifat kemasyarakatan (community-based). Aturan itu ditetapkan pada bulan
Oktober yang memungkinkan bupati mengeluarkan izin kepada masyarakat untuk
mengelola hutan milik negara dengan cara yang berkelanjutan.

B. Pemerataan Pendidikan Di Jawa Tengah

Jawa Tengah termasuk salah satu provinsi yang memiliki jumlah siswa putus
sekolah terbanyak di Indonesia, setelah Jawa Barat dan Jawa Timur. Padahal,
konstitusi telah menjamin hak setiap warga negara untuk mendapatkan
pendidikan sebagaimana tertuang dalam UUD 1945 pasal 28C.

"Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan


dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu
pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas
hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia," demikian bunyi pasal tersebut.

Melihat data tersebut, tampaknya perjuangan pemerintah dalam mewujudkan


amanat konstitusi di bidang pendidikan masih cukup panjang. Bahkan, menurut
neraca pendidikan daerah yang disusun oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan 2016, persentase anggaran urusan pendidikan dalam APBD (di luar
transfer daerah) masih ada yang belum mencapai 20 persen di beberapa wilayah.

Hal itu sempat disinggung oleh Kepala Pusat Penelitian Kebijakan Pendidikan
dan Kebudayaan, Hendarman saat kunjungan ke Kota Surakarta beberapa waktu
lalu. "Anggaran itu berbicara tentang komitmen masing-masing daerah dalam
meningkatkan kesejahteraan," kata dia.

Di Provinsi Jawa Tengah sendiri, Kabupaten yang menganggarkan urusan


pendidikan di atas 20 persen yakni Klaten (27 persen), Wonogiri (23,9 persen),
Magelang (22,6 persen), Banyumas ( 22,4 persen), Surakarta (21,5 persen), dan
Karanganyar (20,1 persen). 
Terkait banyaknya anak yang putus sekolah ini juga tak terlepas dari semakin
mahalnya biaya pendidikan. Didik Kartika, Wakil Direktor Solo Mengajar
sekaligus Pemerhati Anak dan Pendidikan, juga menyadari hal tersebut.

Didik lantas menyarankan, apabila ada anak yang putus sekolah, bisa dibantu
untuk menemukan kekuatan potensi mereka sesuai karakter pribadi. "Dengan
menemukan kekuatan potensi, seorang anak lebih percaya diri dengan harapan
masa depannya. Lembaga swasta, pelatihan, pemerintah saya kira bisa bersinergi
membantu anak putus sekolah," ungkapnya. 

Untuk menakar keberhasilan pendidikan di Indonesia, sebenarnya bukanlah


terletak pada banyaknya siswa yang berjaya dalam olimpiade internasional,
melainkan bagaimana anak-anak pedalaman dan pedesaan juga memiliki
kesempatan yang sama untuk meraih keunggulan nyata dalam proses pendidikan.

C. Sistem Pemerintahan Di Jawa Tengah

Secara administratif, Provinsi Jawa Tengah terdiri atas 29 kabupaten dan 6 kota.
Administrasi pemerintahan kabupaten dan kota ini terdiri atas 545 kecamatan dan
8.490 desa/kelurahan.

Pemerintahan Daerah, Jawa Tengah juga terdiri atas 3 kota administratif, yaitu
Kota Purwokerto, Kota Cilacap, dan Kota Klaten. Namun sejak diberlakukannya
Otonomi Daerah tahun 2001 kota-kota administratif tersebut dihapus dan menjadi
bagian dalam wilayah kabupaten.

Menyusul otonomi daerah, 3 kabupaten memindahkan pusat pemerintahan ke


wilayahnya sendiri, yaitu Kabupaten Magelang (dari Kota Magelang ke
Mungkid), Kabupaten Tegal (dari Kota Tegal ke Slawi), serta Kabupaten
Pekalongan (dari Kota Pekalongan ke Kajen).

D. Ekonomi Di Jawa Tengah

Pertanian merupakan sektor utama perekonomian Jawa Tengah, di mana mata


pencaharian di bidang ini digeluti hampir separuh dari angkatan kerja terserap.

Kawasan hutan meliputi 20% wilayah provinsi, terutama di bagian utara dan
selatan. Daerah Rembang, Blora, Grobogan merupakan penghasil kayu jati. Jawa
Tengah juga terdapat sejumlah industri besar dan menengah. Daerah Semarang-
Ungaran-Demak-Kudus merupakan kawasan industri utama di Jawa Tengah.
Kudus dikenal sebagai pusat industri rokok. Di Cilacap terdapat industri semen.
Solo, Pekalongan, Juwana, dan Lasem dikenal sebagai kota Batik yang kental
dengan nuansa klasik.

Blok Cepu di pinggiran Kabupaten Blora (perbatasan Jawa Timur dan Jawa
Tengah) terdapat cadangan minyak bumi yang cukup signifikan, dan kawasan ini
sejak zaman Hindia Belanda telah lama dikenal sebagai daerah tambang minyak.
JAWA TIMUR

A. Kelimpahan Wewenang

B. Pemeratan Pendidikan

Jawa Timur merupakan provinsi dengan jumlah perguruan tinggi negeri terbanyak di
Indonesia. Di Surabaya terdapat Universitas Airlangga (Unair), Institut Teknologi
Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Negeri Surabaya (Unesa; dahulu IKIP
Surabaya), Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS), Politeknik Elektronika
Negeri Surabaya (PENS), Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur
(UPN Veteran Jatim) dan UIN Sunan Ampel (UINSA, dahulu IAIN Sunan Ampel).
Di Malang terdapat Universitas Brawijaya (UB), Universitas Negeri Malang (UM),
Universitas Terbuka (UT), Politeknik Negeri Malang (POLINEMA), dan Universitas
Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN-Maliki). Di Jember terdapat
Universitas Jember, Politeknik Negeri Jember (POLIJE). Di Madiun terdapat
Politeknik Negeri Madiun, dan Politeknik Negeri Banyuwangi (POLIWANGI) di
Banyuwangi. Di wilayah Madura terdapat Universitas Trunojoyo di Kabupaten
Bangkalan dan Politeknik Negeri Madura (POLTERA) di Kabupaten Sampang.

Untuk perguruan tinggi kedinasan, di Surabaya terdapat Akademi Angkatan Laut


(AAL), dan di Malang terdapat Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN Malang).
Malang dikenal dengan sebutan Kota Pendidikan Internasional, karena banyaknya
perguruan tinggi di kota ini menjadikan Malang sebagai pusat pendidikan di Indonesia
bagian timur. Perguruan tinggi swasta terkemuka di Jawa Timur antara lain
Universitas Kristen Petra (UKP), Universitas Katolik Widya Mandala (UKWM),
STIKES Katolik St. Vincentius a Paulo Surabaya, dan Universitas Surabaya
(UBAYA) di Surabaya, serta di Malang terdapat beberapa universitas megah dan
populer di Asean seperti Universitas Muhammadiyah Malang, Institut Teknologi
Nasional, Universitas Merdeka Malang, Universitas Gajayana Malang, Universitas
Kanjuruhan Malang, Universitas Widya Gama, Universitas Machung, PPPPTK
VEDC Malang, dan Universitas Binus yang banyak menjadi jujukan mahasiswa asing
sebagai program pertukaran pelajar. Dan di Madiun terdapat Universitas Merdeka
Madiun, IKIP PGRI Madiun, dan STISIP Muhammadiyah Madiun.

Jawa Timur juga dikenal sebagai provinsi yang memiliki sejumlah pondok pesantren
ternama. Sedikitnya terdapat 1.500 pondok pesantren yang menyebar di hampir semua
kabupaten. Pondok pesantren Gontor adalah sebuah pondok pesantren (ponpes)
modern yang terdapat di Ponorogo. Kabupaten Jombang dan Singosari dikenal
sebagai kota santri, karena memiliki pondok pesantren yang cukup banyak, di
antaranya Ponpes Tebuireng dan Ponpes Darul Ulum di Jombang.

Rumah Sakit Dr.Soetomo di Surabaya dikenal sebagai rumah sakit terlengkap di Jawa
Timur, dan Kawasan Timur Indonesia. Rumah sakit ternama lainnya adalah Rumah
Sakit Darmo, dan Rumah Sakit Internasional di Surabaya, Rumah Sakit Dr. Syaiful
Anwar (RSSA) di Malang, Rumah Sakit Dr. Soedono di Madiun, Rumah Sakit Jiwa
Menur di Surabaya serta Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat di Malang
yang menjadi rumah sakit jiwa terbesar di Asia Tenggara.
C. Sistem Pemerintahan

Kepala daerah Provinsi Jawa Timur adalah gubernur, yang dibantu oleh seorang wakil
gubernur. Jabatan Gubernur Jawa Timur secara resmi saat ini diemban oleh
Soekarwo, yang terpilih dalam Pilkada Jatim yang berlangsung dalam dua putaran. Ia
menggantikan Setia Purwaka yang ditunjuk Menteri Dalam Negeri sebagai Penjabat
Sementara Gubernur Jawa Timur setelah Gubernur Imam Utomo mengakhiri masa
jabatannya pada 29 September 2008. Pemilihan Kepala Daerah, dan Wakil Kepala
Daerah (Pilkada Langsung) untuk pertama kalinya diselenggarakan pada tahun 2008.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur terdiri atas Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, 22
Dinas Daerah, 16 Badan, 3 Kantor, serta 5 Badan Rumah Sakit. Sementara dalam
koordinasi wilayah, dibentuk 4 Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil): Bakorwil I
Madiun, Bakorwil II Bojonegoro, Bakorwil III Malang, dan Bakorwil IV Pamekasan.

D. Ekonomi

1. Perindustrian

Jawa Timur memiliki sejumlah industri besar, di antaranya galangan pembuatan kapal
terbesar di Indonesia PT PAL di Surabaya, industri perlengkapan tempur PT Pindad di
Malang, industri besar kereta api terbesar di Asia Tenggara PT INKA di Madiun,
pabrik kertas (PT Tjiwi Kimia di Tarik-Sidoarjo, PT Leces di Probolinggo), pabrik
rokok ( Wismilak di Surabaya Gudang Garam di Kediri, Sampoerna di Surabaya, dan
Pasuruan, serta Bentoel di Malang). Di Gresik terdapat Semen Gresik, dan PT
Petrokimia Gresik. Di Tuban terdapat pabrik Semen terbesar di Indonesia yaitu
Semen Indonesia (ex Semen Gresik), dan Semen Holcim serta Kawasan Kilang
Petrokimia. Pemerintah telah menetapkan 12 kawaan industri estate, di antaranya
Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) di Surabaya, Pasuruan Industrial Estate
Rembang (PIER) di Kabupaten Pasuruan, Madiun Industrial Estate Balerejo (MIEB)
di kabupaten Madiun, Ngoro Industrial Park (NIP) di Kabupaten Mojokerto, Kawasan
Industri Jabon di Kabupaten Sidoarjo, serta Lamongan Integrated Shorebase (LIS) di
Kabupaten Lamongan. Sentra industri kecil tersebar di seluruh kabupaten/kota, dan
beberapa di antaranya telah menembus ekspor; Industri kerajinan kulit berupa tas, dan
sepatu di Tanggulangin, Sidoarjo adalah salah satu industri kecil yang sangat terkenal.

2. Pertambangan dan energi

Blok Cepu, salah satu penghasil minyak bumi terbesar di Indonesia, ditambang di
Bojonegoro. Pembangkit listrik di Jawa Timur dikelola oleh PT PJB, di mana meliputi
PLTA (Ir. Sutami, Selorejo, Bening), PLTU, dan PLTGU, yang menyediakan energi
listrik ke sistem Jawa-Bali. Beberapa daerah menikmati pembangkit energi
mikrohidro, dan energi surya.

Anda mungkin juga menyukai

  • T6
    T6
    Dokumen3 halaman
    T6
    Meliana Rahmadani
    Belum ada peringkat
  • T13
    T13
    Dokumen5 halaman
    T13
    Meliana Rahmadani
    Belum ada peringkat
  • T10
    T10
    Dokumen4 halaman
    T10
    Meliana Rahmadani
    Belum ada peringkat
  • T11
    T11
    Dokumen5 halaman
    T11
    Meliana Rahmadani
    Belum ada peringkat
  • T12
    T12
    Dokumen5 halaman
    T12
    Meliana Rahmadani
    Belum ada peringkat
  • T11
    T11
    Dokumen5 halaman
    T11
    Meliana Rahmadani
    Belum ada peringkat
  • T7
    T7
    Dokumen7 halaman
    T7
    Meliana Rahmadani
    Belum ada peringkat
  • T12
    T12
    Dokumen5 halaman
    T12
    Meliana Rahmadani
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Mpasi
    Leaflet Mpasi
    Dokumen2 halaman
    Leaflet Mpasi
    Meliana Rahmadani
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Diare
    Leaflet Diare
    Dokumen2 halaman
    Leaflet Diare
    Meliana Rahmadani
    Belum ada peringkat
  • T14
    T14
    Dokumen4 halaman
    T14
    Meliana Rahmadani
    Belum ada peringkat
  • Rencana Tindak Lanjut
    Rencana Tindak Lanjut
    Dokumen3 halaman
    Rencana Tindak Lanjut
    Meliana Rahmadani
    Belum ada peringkat
  • LP Ansietas
    LP Ansietas
    Dokumen8 halaman
    LP Ansietas
    Meliana Rahmadani
    Belum ada peringkat
  • Intervensi Ansietas
    Intervensi Ansietas
    Dokumen2 halaman
    Intervensi Ansietas
    Dara Ayu
    29% (7)
  • LP Ansietas
    LP Ansietas
    Dokumen8 halaman
    LP Ansietas
    Meliana Rahmadani
    Belum ada peringkat
  • LP Gastritis
    LP Gastritis
    Dokumen1 halaman
    LP Gastritis
    Meliana Rahmadani
    Belum ada peringkat
  • SP 3 Pasien DPD
    SP 3 Pasien DPD
    Dokumen4 halaman
    SP 3 Pasien DPD
    Meliana Rahmadani
    Belum ada peringkat
  • SP 1 Pasien Isos
    SP 1 Pasien Isos
    Dokumen6 halaman
    SP 1 Pasien Isos
    Meliana Rahmadani
    Belum ada peringkat
  • Naskah Roleplay Pasien Safety
    Naskah Roleplay Pasien Safety
    Dokumen3 halaman
    Naskah Roleplay Pasien Safety
    Meliana Rahmadani
    Belum ada peringkat
  • SP 2 Pasien HDR
    SP 2 Pasien HDR
    Dokumen5 halaman
    SP 2 Pasien HDR
    Meliana Rahmadani
    Belum ada peringkat
  • LP Gastritis Afni
    LP Gastritis Afni
    Dokumen11 halaman
    LP Gastritis Afni
    Meliana Rahmadani
    Belum ada peringkat
  • SP 4 Keluarga RPK-Meliana Rahmadani-3B
    SP 4 Keluarga RPK-Meliana Rahmadani-3B
    Dokumen4 halaman
    SP 4 Keluarga RPK-Meliana Rahmadani-3B
    Meliana Rahmadani
    Belum ada peringkat
  • SP 3 Keluarga (Meliana Rahmadani)
    SP 3 Keluarga (Meliana Rahmadani)
    Dokumen4 halaman
    SP 3 Keluarga (Meliana Rahmadani)
    Meliana Rahmadani
    Belum ada peringkat
  • Makalah Struktur Rs Revisi Fix
    Makalah Struktur Rs Revisi Fix
    Dokumen39 halaman
    Makalah Struktur Rs Revisi Fix
    Meliana Rahmadani
    Belum ada peringkat
  • 1B Kel 2 Proses Sosial Dan Interaksi Sosial
    1B Kel 2 Proses Sosial Dan Interaksi Sosial
    Dokumen14 halaman
    1B Kel 2 Proses Sosial Dan Interaksi Sosial
    Meliana Rahmadani
    Belum ada peringkat
  • Perlindungan Anak
    Perlindungan Anak
    Dokumen13 halaman
    Perlindungan Anak
    Meliana Rahmadani
    Belum ada peringkat
  • Naskah Roleplay Pasien Safety
    Naskah Roleplay Pasien Safety
    Dokumen3 halaman
    Naskah Roleplay Pasien Safety
    Meliana Rahmadani
    Belum ada peringkat
  • SAP Nurse Day New
    SAP Nurse Day New
    Dokumen10 halaman
    SAP Nurse Day New
    Meliana Rahmadani
    Belum ada peringkat
  • 1B Kelas 4 Mobilitas Sosial
    1B Kelas 4 Mobilitas Sosial
    Dokumen25 halaman
    1B Kelas 4 Mobilitas Sosial
    Meliana Rahmadani
    Belum ada peringkat