STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

( SP 3 KELUARGA )

Diajukan untuk memenuhi mata kuliah Keperawatan Jiwa

Dosen Pembimbing : Tantri WU, M.Kep.Sp.Jiwa

Di susun oleh :
Meliana Rahmadani P17320318091
Tk. 3 B

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN BANDUNG

PRODI KEPERAWATAN BOGOR
2020
 STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

( SP 3 KELUARGA )

KONDISI KLIEN

1. klien mengatakan sudah dapat menerapkan cara untuk meengontrol halusinasinya

2. Klien nampak tenang dan kooperatif

DIAGNOSA KEPERAWATAN : Halusinasi Pendengaran

TUJUAN KHUSUS :

1. Keluarga mampu Merawat anggota keluarga yang mengalami halusinasi

2. Keluarga memahami 4 teknik mengatasi halusinasi

3. Keluarga dapat terlibat dalam perawatan pasien baik di di rumah sakit maupun

di rumah.

4. Keluarga dapat menjadi sistem pendukung yang efektif untuk pasien.

TINDAKAN KEPERAWATAN :

1. Ajarka keluarga teknik mengatasi halusinasi

2. Ajarkan keluarga cara merawat pasien halusinasi
3. Bimbing keluarga merawat pasien halusinasi
ORIENTASI

1. SALAM TERAPEUTIK

”Assalammualaikum wr.wb. Selamat pagi Ibu M!, apakah ibu masih ingat
dengan saya? Iya betul ibu, saya Meliana Mahasiswa Poltekkes, sesuai dengan
janji kita minggu lalu, hari ini kita akan berdiskusi mengenai cara ke tiga
mengontrol halusinasi Tn.A”
 2. EVALUASI/VALIDASI

“Bagaimana perasaan Ibu M pagi ini? Apakah Tn. A masih suka mendengar
bisikan-bisikan yang memanggilnya? Apakah ibu sudah melakukan apa yang kita
telah pelajari minggu lalu? Bagus coba ibu praktekkan. Iya bagus sekali ibu
masih mengingat apa yang sudah latih sebelumya ya bu. “

3. KONTRAK

“Baik, dimana kita akan bicara bu? Diteras ini saja? Baik, kita akan bicara
selama kurang lebih 10 menit ya bu, apakah ibu bersedia?”

KERJA (Penerapan langkah langkah tindakan keperawatan)

”Nah cara ketiga yang dapat dilakukan untuk mengontol halusinasi Tn.A
adalah dengan mengajak Tn.A bercakap-cakap dengan anggota keluarga yang
lain ibu... Saya sudah melatih Tn.A untuk menerapkan empat cara mengontrol
halusinasi yaitu menghardik, minum obat secara teratur dan bercakap-cakap
dengan anggota keluarga yang lain serta melakukan kegiatan dirumah. Bila ibu
melihat Tn.A sedang sendiri atau menyendiri,berbicara sendiri dan seperti sedang
melakukan perintah dari seseorang yang tidak ada maka ibu atau anggota
keluarga yang lain bisa mengajak Tn.A untuk bercakap-cakap. Pembicaraannya
boleh apa saja yang ibu dan Tn.A sukai untuk mengalihkan halusinasi Tn.A.
Selain itu tolong ibu pantau Tn.A untuk melakukan aktifitas dirumah untuk
membantu mengontrol halusinasi. Saya sudah ajarkan dua cara yaitu
membereskan kamar tidur dan membersihkan diri. Tolong ibu pantau
keseluruhan kegiatan yang telah saya latih kepada Tn.A agar suara-suara yang
menganggu tidak muncul lagi. Berikan pujian dan dorongan untuk
melaksanakannya. Jangan biarkan Tn.A melamun atau menyendiri karena kalau
melamun atau menyendiri halusinasinya akan muncul lagi. Juga ibu bisa
membuat kegiatan keluarga bersama seperti makan bersama atau beribadah
bersama.
TERMINASI

1. EVALUASI RESPON KLIEN TERHADAP TINDAKAN KEPERAWATAN

 EVALUASI KELUARGA (subyektif)

”Nah, ibu kita sudah selesai mendiskusikan cara ke tiga untuk

membantu Tn.A mengontrol halusinasinya. Apakah ibu sudah mengerti?
Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap?

 EVALUASI PERAWAT (obyektif setelah reinforcement)

“apakah ibu masih ingat apa saja cara untuk membantu Tn.A
mengontrol halusinasinya? Coba ibu jelakan kembali cara untuk membantu
Tn.A mengontol halusinasinya!.”

2. TINDAK LANJUT KLIEN

(apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil tindakan yang telah di lakukan)

“iya bagus sekali ya bu, baik karena ibu sudah mengetahui teknik ketiga
untuk membantu mengontrol halusinasi Tn.A cobalah untuk memantau dan
membantu Tn.A menerapkan cara-cara tadi!, semoga cara-cara tersebut
dapat membantu bapak dan Tn.A dalam mengontrol halusinasi Tn.A”

3. KONTRAK YANG AKAN DATANG

TOPIK : “Baik ibu, Minggu depan saya akan kesini lagi untuk berdiskusi
mengenai tanda kekambuhan halusinasi tn.A dan juga mengenai
fasilitas kesehatan yang bisa ibu gunakan”.

WAKTU : “untuk waktunya kira-kira di jam sama seperti hari ini yaitu jam
10.00 Wib, apakah ibu bersedia?”.

TEMPAT : “Untuk tempatnya bagaimana jika disini saja?, baik bu sampai

jumpa di pertemuan selanjutnya. Saya pamit dulu
wassalamualaikum wr.wb”.