Anda di halaman 1dari 3

Perancangan Tapak (Pedoman Pelaksanaan Pembangunan Tapak)

Nama: Faridah Novianti


NPM: 22318551
Kelas: 2TB02

A. Pembentukan muka tanah


Karena saya tidak melakukan survey lokasi langsung maka saya tidak tahu jelas kontur
tanah yang ada di site, namun apabila dilihat dari google streetview kontur tanah ini
rencananya akan saya rapihkan dengan cara cut and fill dengan menyesuaikan
konturnya.

B. Slopes (kelandaian tanah dengan cut&fill)


Saya akan melakukan cut and fill terhadap tanah dan untuk kelandaian tanahnya akan
disesuaikan dengan

 Sudut kelandaian tanah (slope) sekitar 1-1,5 persen .


 Untuk slope 1-2 disarankan yang menutupi rumput (groundcover).
 Untuk slope 1-3 untuk area berumput dengan fasilitas pemotong rumput.

Pengerjaan cut and fill sendiri dapat dilaksanakan sebagaimana menggali dan menimbun sehingga
menghasilkan suatu bidang tanah yang rata sesuai dengan ketinggian/peil yang diinginkan. Pekerjaan ini
memerlukan perhitungan volume galian dan timbunan yang matang tujuannya untuk menghindari adanya
kelebihan atau kekurangan tanah berdasarkan ketinggian/peil yang direncanakan.

C. Tangga
Dalam site ini tidak akan dibuat tangga diluar, namun akan dibuat tangga di dalam
bangunan.

D. Lapangan rumput
Dalam site ini saya akan membuat lapangan rumput untuk taman bermain, lalu akan
disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku sebagaimana:

 Perencanaan Lapangan rumput memiliki kemiringan minimal 1%.


 Penempatan drainase yang sesuai sangatlah diperlukan agar aliran air dari pembungan
air di sekitar lapangan rumput lancar, dengan rencana kemiringannya sebesar 1,5%.
 Untuk gundukan tanah harus memiliki kemiringan minimal 1-4%.
 Diberi penurunan tanah sekitar 15 cm pada jarak 4 meter pertama pada area bangunan.
 Lapisan tanah atas (top soil) dipadatkan setebal 10 cm diperlukan untuk pembuatan
lapangan rumput yang baru.
 Ketebalan lapangan rumput sekitar 15-20 cm atau lebih bila kondisi tanahnya terlalu
berpori.
E. Jalan setapak dan jalur kendaraan
Sebagaimana sudah saya jelaskan sebelumnya bahwasanya saya akan membuat jalan
setapak yang dikhususkan bagi pejalan kaki yang langsung menuju ke bangunan, dan juga
saya akan membuat jalur untuk kendaraan roda 2 dan roda 4 yang akan langsung menuju
ke bangunan juga.

Dalam hal ini saya akan menyesuaikan dengan ketentuan yang berlaku sebagaimana:
 Pada jalan setapak, rancangan kelandaian potongan melintang minimal 1%.
 Untuk jalur pejalan kaki yang tidak menggunakan pegangan tangan, kemiringan jalur jalan
setapak sebesar 8%.
 Jika terdapat pegangan tangan, maka kemiringan diperbolehkan melebihi 15% (untuk
ramp yang berjarak pendek).
 Lebar untuk jalur pejalan kaki dibuat minimal 60 cm perorang.
 Untuk ruang terbuka, lebar jalur pejalan kaki dapat dikurangi lebarnya sampai dengan 15
cm.
 Jalan setapak dengan lebar 1,5 meter dapat digunakan untuk 3 orang atau seorang
pejalan kaki yang mendorong kereta bayi dapat melewatinya.
 Jalan setapak dengan lebar 1,8 meter dapat digunakan sebagai jalur sepeda dan 2 orang,
atau jika ada dua sepeda yang berpapasan.

F. Parkir
Saya akan menyediakan lahan parkir untuk kendaraan beroda 2 dan kendaraan beroda 4.
Dan akan disesuaikan dengan ketentuan yang ada.
Kriteria Ukuran Parkir
 Tempat parkir diatur pada permukaan datar sehingga kendaraan tidak berguling. Ketika
tanah jatuh, tanah itu disortir dengan sistem pemotongan dan pengisian.
 Tempat parkir dengan bangunan (situs kegiatan) dibangun tidak jauh. Jika cukup jauh,
pastikan sirkulasi yang jelas dan terarah ke tempat parkir.

Dalam hal penggunaan, ukuran ruang parkir dibagi menjadi:
 Parkir lebih dari kendaraan roda empat, mis. Bus (lebar 3m, panjang 8m), bus kecil (lebar
2,4m, panjang 6m) dan truk.
 Parkir kendaraan roda 4, misalnya sedan besar (lebar 1,765 m, panjang 4,82 m), sedan
tengah (lebar 1,4 m, panjang 3,8 m), sedan kecil (1,4 m lebar, panjang 2,9 m)), MPV
(panjang 4,8m dan lebar 1,6 m), jip (panjang 4m dan lebar 1,6 m)
 Parkir untuk roda tiga contohnya bemo (panjang 2,5m dan lebar 1,05 m) dan masukkan
mesin. Becak (lebar 90 cm, panjang 2 m).
 Parkir untuk kendaraan roda dua, misalnya sepeda (lebar 45 cm, panjang 1,5 m) dan
sepeda motor (lebar 90 cm, panjang 2 m), sepeda motor besar (lebar 1,05 m, panjang 2,5
m).
G. Drainase tapak

Drainase pada tapak sangatlah penting, oleh Karena itu saya akan memperbanyak lagi drainase
pada tapak.
Berikut adalah hal yang harus diperhatikan dan dihindari dalam pembuatan drainase pada tapak:
 Pertahankan jalur drainase alami yang telah ada semaksimal mungkin.
 Hindari aliran air permukaan yang telah terkonsentrasi pada properti yang lebih rendah.
 Hindari katung-kantung air yang tergenang.
 Beri drainase bawah tanah pada tepi jalan dan titiktitik terendah.
 Arahkan aliran air permukaan dengan tampungan atau pipa di dalam tanah ke penampungan air
kotor utama atau di luar tapak.
 Jika dibutuhkan saluran air kotor dan drainase, maka hitungan dengan kapasitas yang dibutuhkan
menggunakan ukuran yang lebih besar.
 Jaga sistem drainase pada tapak agar tidak terganggu dengan sistem lainnya.

H. Site/furniture arsitektur mikro


Dalam hal ini saya akan menempatkan meja taman dan penerangan yang disesuaikan dengan
aturan atau syarat-syarat fungsional yang ada.

I. Tata hijau
Tata hijau pada site ada pada taman yang akan ditanami pepohonan yang rimbun, dan untuk jalur
pajalan kaki akan ditanam pepohonan yang rimbun juga.

Anda mungkin juga menyukai