Anda di halaman 1dari 3

Terdapat beberapa asumsi berkaitan dengan hubungan filsafat dengan agama.

Asumsi
tersebut didasarkan pada anggapan manusia sebagai makhluk budaya. Asumsi pertama,
manusia sebagai makhluk budaya mampu berspekulasi dan berteori filsafat yang akan
menentukan kebudayaannya, bahkan sampai sadar dan jujur mengakui kenyataan Tuhan
dan ajaran agama.

Asumsi kedua kita ini diciptakan oleh Tuhan sebagai suatu yang potensial dapat diperbaiki,
diperindah, dan diperkaya, sehingga hidup dan penghidupan ini lebih dapat meningkat
harganya untuk dihidupi dan dinikmati. Hubungan agama dengan filsafat dapat dinyatakan
sebagai berikut:

1. Agama adalah unsur mutlak dan sumber kebudayaan, sedangkan filsafat adalah salah
satu unsur kebudayaan

2. Agama adalah ciptanya Tuhan, sedangkan filsafat hasil spekulasi manusia

3. Agama adalah sumber-sumber asumsi dari filsafat dan ilmu pengetahuan (science)
filsafat menguji asumsi-asumsi science

4. Agama mempercayai akan adanya kebenaran dan kenyataan dogma-dogma agama,


sedangkat filsafat tidak mengakui dogma-dogma sebagai kenyataan tentang kebenaran.

Agama Filsafat
1. Agama adalah unsur dan sumber kebudayaan 1. Filsafat salah satu unsur kebudayaan

2. Agama adalah ciptaan Tuhan 2. Filsafat adalah hasil spekulasi manusia

3. Agama adalah sumber-sumber asumsi dari 3. Filsafat menguji asumsi asumsi science, dan
filsafat dan ilmu pengetahuan (science) science mulai dari asumsi tersebut

4. Agama mendahulukan kepercayaan dari 4. Filsafat mempercayakan sepenuhnya


pemikiran kekuatan daya pemikiran

5. Agama mempercayai akan adanya kebenaran 5. Filsafat tidak mengakui dogma-dogma


dan khayalan dogma-dogma agama agama sebagai kenyataan tentang kebenaran.
https://www.rangkumanmakalah.com/hubungan-filsafat-dengan-agama/

admin _brow on Desember 4, 2015

Hubungan Filsafat dan Agama


Mengenai hubungan filsafat dan agama pendapat-pendapat para ahli sangat berlain-
lainan.

a) Ada yang mengatakan :Filsafat berdasarkan dan berpangkalan pada wahyu (revelation) dari
Tuhan konsekuensinya ialah : Filsafat bukanlah suatu ilmu yang berdiri sendiri, yang otonom,
tidak berdasarkan kodrat akal budi manusia, melainkan sama sekali tergantung dari dan
ditentukan isinya oleh agama. Eksistensi filsafat menjadi : “Filsafat Agama”. Dalam
eksistensinya yang demikian ini filsafat agama dibedakan menjadi 2 jenis yaitu :

v Filsafat agama pada umumnya. Ini adalah hasil pemikiran dasar-dasar agama yang bersifat
analitis rasional dan kritis, tetapi bebas (terlepas) dari ajaran-ajaran agama. Dalam
pembahasannya tentang ajaran-ajaran agama di suatu pihak bersifat membenarkan dann
dilain pihak bisa bersifat mengingkarinya atau menentangnya.

v Filsafat sesuatu agama atau theologi (ilmu pengetahuan) membahas dasar-dasar yang terdalam
tentang sesuatu agama tertentu, misalnya : theologi islam, theologi naasrani dan theologi
yahudi. Pebahasannya masing-masing tidak lagi mempermasalahkan kebenaran agama yang
dibahasnya itu, karena telah diterima sepenuhnya sebagai sifat kebenaran.

b) Ada pula yang mengatakan : yang ada pada kita yaitu hanyalah akal budi manusia saja:
Agama dan kepercayaan mereka anggap “kolot” atau “ketinggala zaman” paling banter hanya
“perasaan” saja.

http://robbinadani.blogspot.co.id/2015/04/hubungan-antara-filsafat-ilmu.html

Pada prinsipnya antara ilmu, filsafat, dan agama mempunyai hubungan yang erat dan saling
terkait antara satu dan lainnya. Di mana ketiganya memiliki kekuatan daya gerak dan refleksi
yang berasal dari manusia. Dalam diri manusia terdapat daya yang menggerakkan ilmu,
filsafat, dan agama yaitu melalui akal pikir, rasa, dan keyakinan.
Akal pikiran manusia sebagai daya gerak dan berkembangnya ilmu dan filsafat. Sedangkan
keyakinan menjadi daya gerak agama. Ilmu diperoleh melalui akal pikiran manusia dari
pengalaman (empiris) dan indera (riset). Filsafat mendasarkan pada otoritas akal murni secara
bebas, sedangkan agama mendasarkan diri pada otoritas wahyu.
Hubungan lain adalah bahwa filsafat identik dengan ilmu pengetahuan, sebagaimana juga
filsuf identik dengan ilmuwan. Obyek materi ilmu adalah alam dan manusia, dan obyek
material filsafat adalah alam, manusia, dan Tuhan. Sedangkan obyek kajian agama adalah
Tuhan.
Selain itu, masih dalam kaitan antara ilmu, filsafat, dan agama, bahwa filsafat mengkaji
tentang kebijaksanaan. Manusia berusaha untuk mencari kebijaksanaan, mencari dengan cara
yang ilmiah tentang kebenaran. Akan tetapi, manusia tidak akan sampai pada derajat
bijaksana, karena hanya Tuhan sajalah yang bersifat bijaksana. Manusia hanya berusaha
untuk mencari kebijaksanaan, mencari kebenaran, dengan cara yang ilmiah. Selain itu, segala
aktivitas manusia yang berkenaan dengan pemahaman terhadap dunia secara keseluruhan
dengan jiwa dan pikirannya merupakan bagian dari kajian filsafat. Filsafat identik dengan
agama, sama-sama mengkaji tentang kebajikan, tentang Tuhan, baik dan buruk, dan lain-lain.
Itulah sebabnya maka filsafat mempunyai hubungan yang erat dengan agama di satu sisi dan
ilmu pengetahuan di sisi lain.
Hubungan yang lebih dekat lagi, dapat disaksikan bahwa hal-hal yang tidak terjangkau oleh
akal budi (filsafat) akan terjawab melalui wahyu atau agama. Begitu juga dengan filsafat,
membahas persoalan-persoalan yang tidak terjawab oleh ilmu pengetahuan.
Dengan demikian, antara ilmu, filsafat, dan agama dapat saling mengisi dan saling
melengkapi. Sehingga menjadi lengkaplah sudah kebutuhan manusia untuk memahami
keberadaan alam, manusia, dan Tuhan.
http://onego1993.blogspot.co.id/2013/05/hubungan-antara-filsafat-ilmu.html

Anda mungkin juga menyukai