KESEHATAN JIWA
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Nn. N (P) Tgl Pengkajian : 20-02-2019 (10.30)
Umur : 20 th RM No. : 10657XXX
Alamat : Mondoroko Singosari
Pekerjaan :Tidak Bekerja
Informan : Klien, keluarga (ibu), RM
Pendidikan : SMA
Dx. Medis : Skizofrenia (F.20)
RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Jenis Pelaku Usia Korban Usia Saksi Usia
1. Aniaya fisik - - √ 7 th - -
2. Aniaya seksual - - - - - -
3. Penolakan √ 8 th - - - -
4. Kekerasan - - - - -
dalam keluarga
5. Tindakan - - - - - -
kriminal
Jelaskan : Keluarga mengatakan pada saat kelas 1 SD atau umur 7 tahun, klien
pernah dibully dan diejek oleh teman-temannya. Klien juga pernah
mengalami penganiayaan fisik oleh teman-temannya dengan cara ditendang.
Karena kejadian itu, klien lebih suka menyendiri dan tidak memiliki teman.
Klien lebih sering melamun. Keluarga juga mengatakan bahwa klien merasa
malu jika memiliki kakak yang gangguan jiwa. Klien melarang oangtua untuk
mengajak kakak klien pergi bersama dengannya.
Masalah keperawatan : Risiko sindrome pascatrauma (risk factor: persepsi peristiwa
traumatik, Domain 9. Koping/ toleransi stres, Kelas 1. Respons pasca-trauma)
4. Pengalaman masa lalu lain yang tidak menyenangkan (bio, psiko, sosio, kultural, spiritual):
Keluarga klien mengatakan klien pernah mengalami kejadian pembullyan dan mengalami
aniaya fisik oleh teman sebayanya pada saat duduk dikelas 1 SD. Klien juga tidak
mempunyai teman dekat karena klien selalu berada dirumah dan harus mendapatkan
pelajaran tambahan dirumah (kursus). Keluarga klien sempat mengalami penurunan
ekonomi pada tahun 2006 dan kemudian klien keluarga pindah ke Malang. Di malang, klien
menjadi bahan bully dan akhirnya dipindahkan sekolah ke Madiun da tinggal bersama
neneknya. Setelah kelas 6 SD, klien dibawa lagi ke malang lagi. Pada saat itu, klien
sebenarnya tidak mau berpisah dengan neneknya. Di Malang, karena dirasa tempat
sekolah yang baru klien mengalami penurunan nilai maka keluarga memindahkan sekolah
klien lagi. Hingga akhirnya klien mengalami halusinasi dan kemudian klien lulus dengan
kebijakan/dispensasi. Klien mendapat ijazah dengan mengejar paket.
5. Kesan Kepribadian klien: extrovert introvert lain-
lain:__________________
Penjelasan :
Klien cenderung menyendiri dan tidak pernah keluar rumah. Saat pengkajian, klien
cenderung diam dan hanya menjawab dengan jawaban singkat.
V. STATUS MENTAL
1. Penampilan
tidak rapi penggunaan pakaian Cara berpakaian tidak seperti
tidak sesuai biasanya
penggunaan pakaian sesuai
Jelaskan :
- Fisik : Rambut Klien bewarna hitam, bersih dan rapi. Kepala berbentuk simetris. Leher
berbentuk simetris, telinga bentuk normal, hidung bentuk normal terlihat bersih dan tidak
ada serumen Kuku terlihat tidak panjang, kuku bersih menggunakan kutek pada kuku dan
terdapat aksesoris gelang di pergelangan tangan. Gigi terlihat bersih serta bibir terlihat
lembab. Klien dapat berjalan dengan baik.
- Pakaian : Saat ditanya klien mengatakan sudah mandi. Baju yang dipakai klien tampak
rapi. Klien mengenakan aksesoris bando pada rambutnya dan gelang ditangan kirinya.
Klien tampak selalu menggunakan tas setiap hari.
Masalah keperawatan : Gangguan proses pikir
2. Kesadaran
Kwantitatif/ penurunan kesadaran : GCS 456
compos mentis apatis/ sedasi somnolensia
sopor subkoma koma
Kwalitatif
tidak berubah berubah
meninggi gangguan tidur
hipnosa disosiasi:
sebutkan____________________________________
Jelaskan :
Secara kuantitatif: Kesadaran klien compos mentis dengan GCS 456
Secara kualitatif: kesadaran klien secara kwalitatif berubah, dibuktikan dengan:
a. Relasi : Klien dapat melakukan hubungan dengan orang lain, namun saat interaksi
kontak mata klien kurang, klien tidak terlalu memperhatikan lawan bicara, pasien
terkadang nyambung ketika di ajak berbicara oleh lawan bicara , pasien kooperatif saat
diajak berbicara. Pembicaraan klien dapat terkontrol dengan baik, tetapi saat diberikan
pertanyaan dan diajak bicara klien diam sejenak dan terkadang mengalihkan
pembicaraan (blocking)
b. Limitasi : Saat berkomunikasi, pklien dengan posisi duduk dengan tatapan mata tajam
namun terkadang kontak mata kurang dan serig menunduk.
c. Penilaian realita : Terkadang pembicaraan pasien tidak masuk akal dan sulit dipahami.
Klien megatakan medengar suara-suara dan melihat gambar-gambar.
Masalah Keperawatan :
- Gangguan Proses Pikir
- Konfusi Kronik (related to: gangguan psikotik, Domain 5. Persepsi/kognisi, Kelas
4. Kognisi)
- Isolasi Sosial (related faktor: perubahan status mental, Domain 12. Kenyamanan,
Kelas 1. Kenyamanan fisik)
3. Orientasi
waktu tempat orang
Jelaskan :
Pada tanggal 20 februari 2019 didapatkan data: klien dapat menyebutkan nama klien
secara lengkap dan baik. Klien juga mengatakan saat ini berada di rumah sakit berada di
ruang 23 E. Klien dapat menyebutkan waktu pagi. Klien mengetahui kenapa dibawa kesini.
P:”Selamat pagi mbak, saya nindi perawat yang akan merawat mbak nisa hari ini mulai
pukul 07.00 hingga 14.00 ya mbak?
K :”ya”
P:”Menurut mbak nisa kita sekarang berada dimana ya mbak ?”
K:”Di rumah sakit”
P:”di ruang apa mbak?”
K:”23e”
P:”Bagus mbak, Menurut mbak sekarang ini pagi atau siang ?”
K:”Pagi mbak”
P:”Iya benar mbak. Nama saya tadi siapa mbak?”
K:”mbak nindi”
P:”iya benar mbak nisa bagus”
Masalah keperawatan :Tidak terdapat masalah keperawatan yang muncul
4. Aktivitas Motorik/ Psikomotor
Kelambatan:
hipokinesia, hipoaktivitas sub stupor katatonik
katalepsi flexibilitas serea
Peningkatan:
hiperkinesia, hiperaktivitas gaduh gelisah katatonik
TIK grimase tremor gagap
stereotipi mannarism katalepsi akhopraxia
command automatism atomatisma nagativisme reaksi konversi
verbigerasi berjalan kaku/ rigit kompulsif lain-2
Jelaskan : klien tampak diam dan jarang melakukan pergerakan saat berinteraksi
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan yang muncul
5. Afek/ Emosi
adequat tumpul dangkal/ datar labil
inadequat anhedonia marasa kesepian eforia
ambivalen apatimarah depresif/ sedih cemas:
ringan sedang berat panik
Jelaskan :
Saat klien menjawab pertanyaan dari perawat, selalu dengan emosi yang cepat berubah.
Contohnya : ketika ditanya hal apa yang menyebabkan klien masuk RS pertama kali, klien
menjawab dengan wajah yang datar kemudian murung. Kemudian klien juga sesekali
tersenyum ketika ada stimulus berupa kata pujian. Dan pada saat ditengah diskusi fokus
mata klien tidak pada lawan bicara setelah diberikan rangsangan kuat fokus mata klien akan
kembali ke lawan bicara
Masalah keperawatan : Kontrol emosi labil (related to gangguan psikiatrik, Domain 5.
Persepsi/kognisi, Kelas 4. Kognisi)
6. Persepsi
halusinasi ilusi depersonalisasi derealisasi
Macam Halusinasi
pendengaran penglihatan perabaan
pengecapan penghidu/ pembauan lain-lain,
sebutkan...................
Jelaskan :Klien mengatakan mendengar suara ancaman dan gambar-gambar. Frekuensi
halusinasi muncul adalah ketika klien sedang sendirian dan tidak melakukan apapun. Yang
dilakukan klien ketika halusinasi muncul adalah tidak menghiraukannya dan terkadang
menceritakan pada ibu.
Masalah keperawatan : Halusinasi pendengaran dan penglihatan
7. Proses Pikir
a. Arus Pikir
koheren inkoheren asosiasi longgar
fligt of ideas blocking pengulangan pembicaraan
tangansial sirkumstansiality logorea
neologisme bicara lambat bicara cepat irelevansi
main kata-kata afasi assosiasi bunyi lain2
sebutkan.
Jelaskan :klien dapat berbicara dengan baik dan sesuai dengan dengan apa yag
ditanyakan, namun tiba-tiba berhenti tanpa ada faktor lain.
Masalah keperawatan :
- Hambatan komunikasi verbal (related to: gangguan persepsi, gangguan psikotik,
harga diri rendah/ Domain 5. Persepsi/kognisi, Kelas 5. Komunikasi)
- Gangguan proses pikir
b. Isi Pikir
obsesif ekstasi fantasi
bunuh diri ideas of reference pikiran magis
alienasi isolasi sosial rendah diri
preokupasi pesimisme fobia sebutkan.........................
Miskin Ide
waham:
agama somatik, hipokondrik kebesaran curiga
nihilistik sisip pikir siar pikir kontrol pikir
kejaran dosa
Jelaskan : Klien memiliki curiga terhadap orang lain dan keluarga terhadap barang yang
dimiliki. Klien tidak mengijinkan siapapun untuk menyentuh tas dan hp yang sering dibawa
oleh klien. Klien juga memberikan gembok pada tasnya. Keluarga mengatakan saat
dirumah klien mengunci kamar dan keluarga tidak boleh masuk ke kamar klien. Klien lebih
sering meyendiri. Saat interaksi, klien hanya menjawab pertanyaan dengan jawaban yang
singkat
Masalah keperawatan :
- Gangguan proses pikir: waham curiga
- Isolasi Sosial (related faktor: perubahan status mental, Domain 12. Kenyamanan,
Kelas 1. Kenyamanan fisik)
c. Bentuk Pikir
realistik Non realistik
autistik dereistik
Jelaskan : Bentuk pikir klien adalah autistik karena klien tampak cemberut sendiri tanpa ada
stimulus dari luar. Saat ditanya klien mengatakan bahwa sedang mendengar suara-suara.
Masalah keperawatan : Halusinasi pendengaran dan penglihatan
8. Memori
gangguan daya ingat jangka panjang gangguan daya ingat jangka pendek
gangguan daya ingat saat ini amnesia, sebutkan.........................
paramnesia, sebutkan jenisnya........................................................
hipermnesia, sebutkan ...................................................................
Jelaskan : Saat ditanya tanggal lahir klien, usia, nama ibu dan keluarga, nama mahasiswa
yang pernah merawatnya 2 bulan lalu, klien menjawab dengan benar. Serta saat ditanya apakah
masih ingat nama mahasiswa yang merawatnya minggu lalu menjawab dengan benar.
Masalah keperawatan :Tidak ada masalah keperawatan yang muncul
9. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung
mudah beralih tidak mampu berhitung sederhana
tidak mampu berkonsentrasi
Jelaskan : terkadang ketika memberikan pertanyaan kepada klien harus diulangi 2-3x baru klien
mau menjawab.
Masalah keperawatan :Tidak ada masalah keperawatan yang muncul
10. Kemampuan Penilaian
gangguan ringan gangguan bermakna
Jelaskan : klien mampu mengambil keputusan secara sendiri tanpa ada arahan dari
perawat. Misalnya saat ditanya ingin bermain dan bercerita dimana, klien mampu
menjawab dengan cepat di ruang rehabilitasi.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan yang muncul
11. Daya Tilik Diri/ Insight
mengingkari penyakit yang diderita menyalahkan hal-hal diluar dirinya
Jelaskan : klien tahu bahwa dirinya sakit dan harus meminum obat
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan yang muncul.
12. Interaksi selama Wawancara
bermusuhan tidak kooperatif mudah tersinggung
kontak mata kurang defensif curiga
Jelaskan : Saat berinteraksi dengan klien, kontak mata klien kurang. Klien sering menunduk
dan saat sedang berbicara pasien tiba-tiba berhenti tanpa adanya alasan (blocking). Klien
menjawab pertanyaan yang diberikan dengan singkat.
Masalah keperawatan:
Isolasi Sosial (related faktor: perubahan status mental, Domain 12. Kenyamanan, Kelas 1.
Kenyamanan fisik)
VI. FISIK
1. Keadaan umum :
Klien dapat berjalan dengan baik dan kesadaran penuh
Tanda vital: TD: 110/80 mmHg N:80 x/menit S: 36,5°C
RR:20 x/menit
2. Ukur: TB: 155 BB:55 Kg turun naik
3. Keluhan fisik: tidak ada keluhan
4. Pemeriksaan fisik :
A Kulit
Warna/Tekstur Sawo matang dan kulit kaki dan tangan kering
Suhu/Turgor/Edema 36,5 ° C, turgor kulit baik, edema (-)
B Struktur Asesoris
Warna/ Hitam /bersih/ pertumbuhan merata
Kebersihan/Distribusi
Tekstur/kualitas rambut Tebal, halus dan berambut panjang
Warna/tekstur/elastisitas/hy Warna kuku diberi kutek berwarna merah/ keras /
giene kuku bersih
C Kelenjar Limfe
Submaksila Tidak ada inflamasi/ hipersalivasi
Cervikal Tidak ada pembengakakan/pembesaran
Aksila Tidak ada pembengkakan/pembesaran
Inguinal Tidak ada benjolan
D Kepala
Bentuk/Kesimetrisan Bentuk bulat lonjong, simetris,
Posisi & kontrol kepala Posisi paten, normal, kontrol kepala baik
Kulit kepala Bersih
E Leher
Bentuk Normal.
Trakea/Tiroid Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid
Arteri karotis Teraba jelas, denyut arteri karotis teraba kuat
F Mata
Letak/Kesimetrisan Mata kanan dan kiri posisi simetris/ sejajar.
Letak, gerakan, warna Simetris kanan dan kiri, Klien menutup mata, kelopak
kelopak mata mata normal,
Konjungtiva/sklera Konjungtiva berwarna merah muda
Kornea/Iris Kornea jernih
Pupil Isokor
G Telinga
Kebersihan/Kotoran/Bau Sedikit kotor
Letak pinna -
Kanal -
Pendengaran Baik
H Hidung
Letak dan ukuran Letak paten, ukuran normal tidak jadi pembesaran.
Anterior Vestibula -
I Mulut
Warna/tekstur/lesi bibir Warna bibir merah muda kehitaman, mukosa bibir
lembab
Membran mukosa/gusi Membrane mukosa kering, gusi berwarna merah muda.
Lidah Lidah berwarna merah muda.
J Dada
Ukuran/bentuk/kesimetrisan simetris kanan dan kiri/ pengembangan dada optimal.
/gerakan perkembangan
payudara
K Paru-paru
Jumlah/Irama/Kedalaman/K RR 20x/menit, irama regular, kedalaman dan kualitas
ualitas/ Karakteristik normal.
Vokal Vremitus Tidak dapat dikaji
Perkusi area paru Tidak dapat terkaji
Auskultasi : Intensitas, pola, Suara nafas vasikuler, tidak terdapat suara nafas
kualitas, durasi suara nafas tambahan wheezing (-), ronkhi (-)
L Jantung
Inspeksi : ukuran dan Tidak tampak adanya benjolan, dan lesi.
kesimetrisan dada, apikal
impuls
Palpasi : apikal impuls, Capilarry refill kembali 2detik pada bagian ujung jari
capilarry refill pada dahi tangan
atau ujung jari tangan/kaki
Auskultasi suara jantung : -
kualitas, intensitas,
kecepatan dan irama
M Abdomen
Inspeksi : Bentuk datar, teraba lunak, tonus otot kuat, tidak
bentuk/ukuran/tonus terdapat lesi.
N Genetalia Tidak terkaji
O Anus Tidak terkaji
Inspeksi kerapatan/ kulit Tidak terkaji
anus/ lipatan bokong
Reflek anus Tidak terkaji
P Punggung
Inspeksi lengkungan Tidak terkaji
&kesimetrisan tulang
belakang
Pergerakan tulang belakang Tidak terkaji
Q Ekstremitas
Inspeksi kesimetrisan/ Ektremitas simetris. Jumlah jari-jari kanan dan kiri
ukuran/ suhu/ warna/ lengkap. Akral hangat. CRT<2 detik
ketegangan/ pergerakan
ekstremitas bawah
Inspeksi posisi kaki Posisi kaki lurus
Reflek plantar Tidak terkaji
Tonus otot, kekuatan Tidak terkaji
Lengan/ Tungkai/ Tangan/
Kaki
VII. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
1. Konsep Diri
a. Citra tubuh : tidak terkaji
b. Identitas : klien mengatakan bahwa dirinya adalah perempuan dan namanya adalah
nisa usia 20 tahun
c. Peran : klien mengatakan bahwa dirinya berperan sebagai seorang anak
d. Ideal diri : ingin bekerja dan cepat sembuh
e. Harga diri : tidak terkaji
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan yang muncul
2. Genogram
Klien tinggal bersama ayah, ibu, dan kakak laki-lakinya. Klien adalah anak kedua dari
pasangan suami istri. Di dalam keluarga klien, terdapat riwayat gangguan jiwa yang
serupa dengan Nn. N yaitu kakak kandungnya. Kakaknya saat ini berusia 25 tahun. Kakak
klien juga mengalami gangguan jiwa pada usia 11 tahun (kelas 6 SD).
Dalam keluarga klien, ayah klien merupakan kepala keluarga dan sebagai
pengambilan keputusan bersama dengan ibu klien setiap masalah yang ada pada
keluarga klien. Dalam pengambilan keputusan, ayah klien mendiskusikannya dengan ibu
klien. Orangtua klien membesarkan kedua anaknya dengan pola asuh otoriter. Ibu klien
adalah seorang ibu rumah tangga yang harus mengurus 2 anak dengan gangguan jiwa.
Ibu klien mengatakan sewaktu kedua anaknya masih sekolah, ia selalu memberikan jam
pelajaran tambahan kepada kedua anaknya (kursus). Ibu klien juga selalu memfollow up
bagaimana perkembangan kedua anaknya selama sekolah. Ibu klien selalu mendampingi
kedua anaknya saat belajar, bahkan juga memberikan tes untuk menilai kemampuan
anaknya. Jika kemampuas atau prestasi anaknya menurun, maka ibu klien akan
mencarikan guru kursus baru atau pindah sekolah yang baru.
3. Hubungan Sosial
a. Hubungan terdekat :
Klien mengatakan ketika dirumah, paling dekat dengan ibu. Selama di RS, ayah klien
belum pernah mengunjungi klien. Namun klien mengatakan jika terkadang ayahnya
menelepon.
b. Peran serta dalam kelompok/ masyarakat
Keluarga mengatakan klien tidak pernah keluar rumah dan klien tidak mempunyai
aktivitas kelompok diluar rumah
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien ada hambatan dengan hubungan dengan oang lain. Keluarga mengatakan klien
tidak mempunyai teman dekat karena sering diejek. Klien tidak pernah berinteraksi
dengan tentangga atau orang disekitar
Masalah keperawatan : Isolasi Sosial (related faktor: perubahan status mental, Domain 12.
Kenyamanan, Kelas 1. Kenyamanan fisik)
4. Spiritual dan kultural
a. Nilai dan keyakinan
Klien mengatakan saat ini memiliki 2 agama. Menurut klien, saat ini di KTP agamanya
adalah islam, namun dalam hatinya klien lebih menginginkan agama kristen.
b. Konflik nilai/ keyakinan/ budaya
keluarga mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang berbeda agama. Keluarga
mengatakan tidak ada konflik dalam budaya. Namun saat klien dibawa ke alternatif
dimana yang mengobati adalah pastur, maka klien merasa ingin menganut agama
kristen.
Kegiatan ibadah
- Saat di rumah : klien tidak pernah melakukan sholat atau ibadah ngaji karena klien
mengatakan memiliki agama kristen dan islam
- Saat di rumah sakit : Klien tidak pernah sholat dan melakukan kegiatan ibadah
lainnya
Masalah keperawatan: hambatan religius (related to: strategi koping tidak efektif /
Domain 10. Prinsip hidup, Kelas 3. Keselarasan nilai, keyakinan, tindakan)
2. BAB/BAK
Saat di rumah
Bantuan minimal Sebagian Bantuan total
Saat di rumah sakit
Bantuan minimal Sebagian Bantuan total
3. Mandi
Saat di rumah
Bantuan minimal Sebagian Bantuan total
Saat di rumah sakit
Bantuan minimal Sebagian Bantuan total
4. Berpakaian/berhias
Saat di rumah
Bantuan minimal Sebagian Bantuan total
Saat di rumah sakit
Bantuan minimal Sebagian Bantuan total
6. Penggunaan obat
Saat di rumah
Bantuan minimal Sebagian Bantuan total.
Saat sakit di rumah sakit
Bantuan minimal Sebagian Bantuan total
7. Pemeliharaan kesehatan
Saat di rumah
Perawatan Lanjutan Ya Tidak
Sistem pendukung Ya Tidak
Saat sakit di rumah sakit
Perawatan Lanjutan Ya Tidak
Sistem pendukung Ya Tidak
NO DATA MASALAH
KEPERAWATAN
1 DS :
- Klien mengatakan curiga pada semua orang Gangguan proses
- Klien mengatakan dihina oleh tetangga piker : waham curiga
- Keluarga klien mengatakan klien sering mengatakan
bahwa tetangganya tidak baik
- Keluarga mengatakan jika klien tidak mengijinkan
siapapun untuk menyentuh tas dan hp yang sering
dibawa oleh klien. Klien juga memberikan gembok pada
tasnya.
- Keluarga mengatakan saat dirumah klien mengunci
kamar dan keluarga tidak boleh masuk ke kamar klien.
DO :
- Kontak mata kurang
- Wajah klien tampak datar
- Klien tampak selalu membawa tasnya kemanapun pergi
dan tidak membiarkan siapapun menyentuhnya
- Klien tampak memasang gembok pada tasnya
- Arus pikir klien: blocking (berhenti secara tiba-tiba tanpa
ada stimulus dari luar)
- Isi pikir klien : waham curiga (klien tidak membiarkan
siapapun untuk menyentuh tasnya)
2. DS : Halusinasi:
- Klien mengatakan sering mendengar suara-suara aneh pendengaran dan
- Klien mengatakan melihat ada gambar gambar saat klien penglihatan
sedang diam dan duduk
- Klien mengatakan halusinasi sering muncul ketika klien
sedang sendirian
- Klien mengatakan saat halusinasi muncul klien tidak
menghiraukannya, namun terkadang juga menceritakan
pada keluarga
DO :
- Klien berbicara dengan jelas
- Afek klien: labil, klien tampak tiba-tiba cemberut, tiba-tiba
berkespresi datar
- Kontak mata kurang
- Wajah klien datar
3. DS : Isolasi sosial
- Keluarga mengatakan klien tidak pernah keluar rumah
- Klien cenderung diam dan suka melamun
DO:
- Kontak mata kurang saat berinteraksi
- Klien lebih sering menunduk
- Ekspresi klien datar
- Klien cenderung introvert
- Klien menjawab pertanyaan dengan singkat
POHON MASALAH
Effect Halusinasi
Kekacauan neurotransmitter
Isolasi sosial
Ruang : 23 Empati
Nama pasien : Nn. N
No. Register : 10657XXX
Tanggal Tanggal
No. Diagnosa keperawatan Tanda tangan
muncul teratasi
20 februari
2 Halusinasi
2019
20 februari
3 Isolasi sosial
2019
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN GANGGUAN PROSES PIKIR
KE-1
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien
Klien tampak tenang dan diam. Klien tampak selalu membawa tasnya kemanapun
ia pergi. Pandangan klien tajam pada setiap orang yang belum dikenal.
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Proses Pikir
3. Tujuan Khusus.
TUK 1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
TUK 2. Klien dapat menyebutkan kebutuhan yang belum terpenuhi
5. Tindakan keperawatan
1) Bina hubungan saling percaya
- BHSP
- Jangan membantah dan mendukung keyakinan klien
- Yakinkan klien berada dalam keadaan aman dan terlindungi
- Observasi apakah pikiran klien mengganggu aktivitas sehari-hari
2) Klien dapat mengidentifikasi kebutuhan yang belum terpenuhi
- Beri pujian pada penampilan dan kemampuan klien yang realistis
- Diskusikan dengan klien tentang kebutuhan yang belum terpenuhi
- Jika klien bicara tentang pikirannya, dengarkan sampai kebutuhan pikiran tidak
ada
B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
1. ORIENTASI.
a. Salam terapeutik.
"Selamat pagi mbak"
b. Evaluasi / validasi.
"Bagaimana perasaanya pada pagi hari ini? Masih ingat kenapa mbak dibawa
kesini?"
c. Kontrak.
Topik : "Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang hal-hal yang mbak
alami selama ini, atau apapun tentang kebutuhan mbak yang belum
terpenuhi?
Waktu : "Mau berapa lama ? Bagaimana kalau 15 menit saja ?"
Tempat : "Mau dimana kita bercakap-cakap? Bagaimana kalau disini saja?"
Evaluasi
1. Klien percaya dengan perawat, terbuka untuk ekspresi pikiran
2. Klien menyadari kaitan kebutuhan yg tidak terpenuhi dg keyakinannya (pikiran)
saat ini
3. Klien dapat melakukan upaya untuk mengontrol pikiran
4. Keluarga mendukung dan bersikap terapeutik terhadap klien
5. Klien menggunakan obat sesuai program
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN PERUBAHAN PROSES PIKIR
KE-2
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien.
Klien bicara ngelantur tidak sesuai realita, klien mengatakan bahwa ia bisa semua
hal, tidak ada hal yang tidak dia bisa. Klien mengatakan bahwa dia mampu
mememuhi kebutuhannya sendiri dan dia yang menjadi tulang punggung keluarga.
Klien mengaku bisa bela diri dan kuat.
2. Diagnosa Keperawatan.
Gangguan Proses Pikir
3. Tujuan Khusus.
TUK 1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
TUK 2. Klien dapat menyebutkan kemampuan yang dimiliki
6. Tindakan keperawatan
1) Bina hubungan saling percaya
- BHSP
- Jangan membantah dan mendukung keyakinan klien
- Yakinkan klien berada dalam keadaan aman dan terlindungi
- Observasi apakah pikiran klien mengganggu aktivitas sehari-hari
2) Klien dapat mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki
3) Beri pujian pada penampilan dan kemampuan klien yang realistis
4) Diskusikan dengan klien kemampuan yang dimiliki pada waktu lalu dan saat ini
yang realistis
5) Jika klien bicara tentang pikirannya, dengarkan sampai kebutuhan pikiran tidak
ada
B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
1. ORIENTASI.
a. Salam terapeutik.
"Selamat pagi mbak"
b. Evaluasi / validasi.
"Bagaimana perasaanya pada pagi hari ini? Masih ingat sama saya?"
c. Kontrak.
Topik : "Sesuai kesepakatan kemarin, bagaimana kalau kita bercakap-cakap
tentang kemampuan yang mbak miliki?”
Waktu : "Mau berapa lama ? Bagaimana kalau 15 menit saja ?"
Tempat : "Mau dimana kita bercakap-cakap? Bagaimana kalau disini saja?"
3. TERMINASI.
c. Evaluasi Subyektif:
"Bagaimana perasaan mbak setelah kita bercakap-cakap ?"
"Bagaimana sudah tau nama saya kan? Masih ingat?
c. Evaluasi Obyektif:
"Coba sebutkan nama saya?"
"Apa saja yang harus mbak lakukan dari bangun tidur pagi tadi?"
c. Tindak lanjut klien.
"Baiklah mbak, saya kira hari ini cukup terlebih dahulu, besok ketemu saya lagi,
ingat nama saya ya"
Evaluasi
1. Klien percaya dengan perawat, terbuka untuk ekspresi pikiran
2. Klien menyadari kaitan kebutuhan yg tidak terpenuhi dg keyakinannya (pikiran)
saat ini
3. Klien dapat melakukan upaya untuk mengontrol pikiran
4. Keluarga mendukung dan bersikap terapeutik terhadap klien
5. Klien menggunakan obat sesuai program
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
SP HARI KE-1
Tanggal &
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI
Jam
21/02/2019 SP 1 Gangguan proses pikir (Pasien) S:
10.30 1. Membina hubungan saling - Klien mengatakan “selamat siang”
percaya antara klien dan perawat kepada perawat
Mengucapkan salam - Klien mengatakan perasaannya hari ini
terapeutik biasa
Memperkenalkan diri - Klien mengatakan keluhan mendengar
Menanyakan nama panggilan suara-suara aneh muncul yang berisi
klien ejekan
Menjelaskan tujuan - Klien bersedia untuk diajak diskusi
pertemuan dengan perawat
Membut kontrak waktu, - Klien mengatakan dengan benar nama
tempat, dan topik perawat yang sedang berdiskusinya
2. Membantu orientasi realitas pada dengannya
klien: orang, tempat dan waktu - Klien mengatakan bahwa saat ini
3. Mendiskusikan kebutuhan pasien adalah siang hari
yang tidak terpenuhi - Klien mengatakan bahwa dirinya
4. Membantu pasien dalam sedang berada di RS di ruang 23 E
pemenuhan kebutuhan aktifitas - Klien mengatakan kegiatan yang ingin
yang realistis/dipilih dilakukan adalah menggambar,
5. Memasukkan pada jadwal kegiatan mewarna, mendengarkan musik
harian klien - Klien mengatakan senang telah
berbincang-bincang dengan orang
disekitar ruang dan perawat
- Klien mengatakan akan mengikuti
jadwal kegiatan yang sudah dibuat
bersama
O:
- Klien tampak tenang
- Klien duduk tenang dan kooperatif saat
diajak interaksi
- Klien tampak tersenyum saat diajak
berinteraksi dan berdiskusi dengan
perawat
- Kontak mata terkadang tidak fokus
pada lawan bicara
- Ekspresi wajah tampak senang
- Arus pikir: koheren, blocking
- Isi pikir pikir: isolasi sosial, waham
curiga
- Bentuk pikir: non realistik
- Klien dapat membina hubungan saling
percaya dengan perawat
- Klien dapat menyebutkan kembali
nama perawat
- Klien dapat menyebutkan tempat saat
ini di RSSA R.23E
- Klien dapat menyebutkan waktu saat
ini adalah siang
- Klien mampu menyebutkan kebutuhan
yang tidak terpenuhi selama di Rumah
Sakit
- klien mampu memilih kebutuhan yang
akan dilakukan saat ini
- Klien mampu bekerja sama untuk
menjadwalkan kegiatan harian yang
akan dilakukan
A:
- Gangguan proses pikir
- Halusinasi pendengaran dan
penglihatan
- Isolasi sosial
P:
Pasien:
- Menganjurkan untuk melakukan
aktivitas untuk mengisi waktu luang
setiap harinya
Perawat :
- Evaluasi SP1 pada kebutuhan yang
tidak terpenuhi
- Tindak lanjut untuk SP 2 pada klien
yaitu mendiskusikan kemampuan yang
dimiliki
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
SP HARI KE-1
Tanggal &
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI
Jam
21/02/2019 SP 1 Gangguan Proses Pikir (Keluarga) S:
10.45 1. Pasien dapat membina hubungan - Keluarga menjawab “selamat siang”
saling percaya ke perawat
Mengucapkan salam terapeutik - Keluarga mengatakan perasaannya
Memperkenalkan diri hari ini
Menanyakan nama - Keluarga mengatakan tidak ada
Menjelaskan tujuan pertemuan keluhan dalam merawat pasien
Membut kontrak waktu, tempat, ketika di RS
dan topik - Keluarga bersedia untuk diajak
2. Berdiskusi masalah yang dirasakan diskusi dengan perawat
dalam merawat pasien - Keluarga mengatakan memahami
3. Menjelaskan pengertian, tanda dan dalam merawat pasien
gejala gangguan proses pikir, dan - Keluarga mengatakan lebih
jenis gangguan proses pikir yang memahami apa itu gangguan
dialami pasien, serta proses proses pikir
terjadinya. O:
4. Memberikan pemahaman dalam - Keluarga tampak senang setelah
merawat pasien dengan gangguan berdiskusi dengan perawat
proses pikir: tidak disangkal, tidak - Kontak mata fokus pada lawan
diikuti/diterima (netral) bicara
5. Melatih cara mengetahui kebutuhan - keluarga lebih memahami cara
pasien dan mengetahui kemampuan merawat pasien
pasien - Keluarga mampu memilih cara
6. Menganjurkan pihak keluarga dalam dalam merawat pasien
membantu pasien sesuai jadwal dan - Keluarga mampu mengetahui
memberi pujian kebutuhan dan kemampuan pasien
- keluarga tampak senang dan
antusias ketika berdiskusi dengan
perawat
A:
- gangguan proses pikir (pasien)
- halusinasi (pasien)
- kesiapan peningkatan pengetahuan
(keluarga)
P:
Keluarga:
- menganjurkan untuk selalu merawat,
mengawasi dan membantu klien
melakukan kegiatan sehari-hari
untuk mengisi waktu luang
Perawat :
- evaluasi SP1 dan tindak lanjut untuk
SP 2 yaitu melatih memenuhi
kebutuhan dan kemampuan klien
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
SP Hari ke-2
P:
Keluarga
- Menganjurkan keluarga untuk sabar
dalam merawat pasien dan membantu
memenuhi kebutuhan dengan
meningkatkan kemandirian pasien
- Menganjurkan keluarga agar tidak
membicarakan keburukan pasien di
depan pasien
- Kontrol di poli jiwa 3 hari setelah MRS
Perawat
- Hentikan intervensi ke klien
ANALISA PROSES INTERAKSI
Nama Mahasiswa :
Titis Sukma P
Nama Klien :
Nn. N
Tanggal :
21 Februair 2019
Waktu :
10.30 – 11.00
Tempat :
Ruang 23 Empati
Interaksi ke :
I (fase orientasi, kerja, teminasi)
Lingkungan :
lingkungan tampak tenang dan sepi, terdapat meja, kursi, beriringan
Deskripsi klien :
klien tampak memakai pakaian yang sesuai dan tampak rapi, memakai bando, membawa tas berwarna pink
Tujuan komunikasi : 1) Klien dapat mengenal perawat
2) Klien dapat membina hubungan saling percaya dan mengungkapkan masalahnya
KOMUNIKASI NON ANALISA BERPUSAT PADA ANALISA BERPUSAT
KOMUNIKASI VERBAL RASIONAL
VERBAL PERAWAT PADA KLIEN
P: selamat siang mbak P: memandang K, tersenyum, P: ingin membuka percakapan K: tampak kebingungan Salam merupakan kalimat
mengangguk dengan klien dan berharap pembuka untuk memulai suatu
dengan sapaan sederhana P percakapan sehingga dapat
K: ekspresi wajah datar dan bisa diterima oleh K, P merasa terjalin rasa percaya
senyum sedikit senang ada tanggapan baik
dari K
K: Ya, masuk K: ekspresi wajah datar, P mempertahankan posisi K berespon positif dengan Respon pasien dapat
tampak tenang dengan sedikit terapeutik salam yang disampaikan oleh mengidentifikasi hubungan
tersenyum perawat saling percaya
P: memandang K, tersenyum
P: Oh ya, kenalkan nama saya P : Memandang K sambil Perawat mempertahankan K memberikan tanggapan Memperkenalkan diri dapat
Titis mahasiswa Keperawatan menjulurkan tangan ke K posisi terapeutik dan baik dan mau berjabat menciptakan rasa percaya klien
UB. K : Menjulurkan tangan ke P, memperkenalkan diri tangan terhadap perawat
tersenyum (berjabat tangan)
K : Ya K: menatap perawat\ Perawat mempertahankan Klien dapat merespon Memperkenalkan diri dapat
P: tersenyum dan menatap posisi terapeutik dan perawat dengan baik menciptakan rasa percaya klien
klien memperkenalkan diri terhadap perawat
P: Kalau boleh saya tahu nama P: menjabat tangan K dan P ingin tahu nama klien dan K tampak senang jika ada Mengenal nama klien akan
lengkap mbak siapa? Dan suka mendekatkan diri ke K menjalin kedekatan dengan yang mengunjungi dan memudahkan interaksi
dipanggil apa? K: menatap mata P dan klien terlihat bingung
berjabat tangan
P: Apakah mbak nisa tidak P: berbicara dengan jelas P memulai kontrak waktu Kontrak waktu perlu dilakukan
keberatan kalau kita ngobrol- K: memperhatikan dengan dengan K K menyetujui kontrak waktu agar waktu lebih efisien dan
ngobrol tentang perasaan Ibu seksama yang diajukan tidak mengganggu istirahat klien
dan apa yang ibu pikirkan agar
kita lebih saling kenal? nggak
lama kok Bu, sekitar 10 – 15
menit.
K: Ya K: mengangguk kepala sambil K menyetujui kontrak waktu Persetujuan kontrak waktu perlu
menjawab dilakukan agar waktu lebih
P: tersenyum P memulai kontrak waktu efisien dan tidak mengganggu
dengan K istirahat klien
P: Bagaimana kabar mbak nisa? P: memandang K sambil P mulai mengkaji klien K sambil berpikir Mengidentifikasi perasaan dan
Kira-kira ada yang ibu tersenyum keluhan fisik klien
keluhkan? Boleh diceritakan K: tersenyum
pada saya apa yang mbak nisa
rasakan?
K: Baik, K: tersenyum P mulai menggali informasi K menjawab langsung Jawaban klien menjadi tolak
P: memperhatikan dengan dari K pertanyaan perawat dengan ukur evaluasi perawatan yang
seksama jelas diberikan
P: mbak nisa disini sama siapa? P: bertanya perlahan P mencoba mengenal lebih K memandang P Mengidentifikasi mengenal
K: melihat ke P jauh tentang K keluarga klien
K: sama mama K: melihat ke P P mencoba menggali lebih K terbuka dengan P Mengidentifikasi orientasi
P: memperhatikan respon dalam (orang) pada klien
klien
P: papa nggak ikut? P: memperhatikan P mencoba menggali lebih K diam memperhatikan Menggali kemampuan orientasi
K: mengubah posisi dalam pertanyaan P (orang) Mengenal keluarga klien
K: nggak ikut ,papa dirumah K: menjawab dengan jelas P mencoba mengenal keluarga K terbuka dengan P Mengidentifikasi orientasi
P: mendengarkan dengan K (orang) pada klien
serius
P: Menurut mbak nisa ini pagi P: memandang K sambil P mencoba mengkaji lebih jauh K terbuka dengan P Mengidentifikasi orientasi
atau siang? tersenyum permasalahan K (waktu) pada klien
K: menatap P
K: ya siang K: menjawab pertanyaan P mencoba mengkaji lebih jauh K terbuka dengan P Mengidentifikasi orientasi
perawat permasalahan K (waktu) pada klien
P: memperhatikan dengan
seksama
P: bagus mbak nisa, mbak tahu P: memandang K sambil P mengkaji lebih jauh K terbuka dengan P Pengkajian lebih dalam
ini dimana? Dan mengapa mbak tersenyum permasalahan K diperlukan untuk mengetahui
nisa sampai disini? K: menatap P permasalahan klien dan
menggali kemampuan orientasi
(tempat) klien
K: Tahu, ini di ruang 23. Saya K: menatap P P mengkaji lebih jauh K terbuka kepada perawat Penggalian orientasi tempat
disini karena mendengar suara- P: memperhatikan dengan permasalahan K pada klien
suara seksama Orientasi untuk membina
hubungan saling percaya
dengan klien
P: Oh, gitu mbak. Bagus mbak, P: memandang K P mengevaluasi hasil K berpikir dan tidak Memberikan pujian kepada klien
mbak nisa masih ingat dengan K: menatap P percakapan dengan K menjawab pertanyaan P untuk memberikan motivasi
kejadian kemarin dan mbak nisa kepada klien dan meningkatkan
mampu menjawab pertanyaan harga diri klien
saya dengan baik
K: (diam) K: tidak menatap P P mengevaluasi hasil K berpikir dan tidak
P: memperhatikan K percakapan dengan K menjawab pertanyaan P
P: mbak nisa seharian biasanya P: memandang K sambil P mencoba mengkaji lebih jauh K terbuka dengan P Pengkajian lebih dalam
ngapain aja bu kegiatannya? tersenyum permasalahan K diperlukan untuk mengetahui
K: menatap P permasalahan klien
K: jalan – jalan di ruangan, K: menjawab sambil sedikit P mencoba mengkaji lebih jauh K terbuka dengan P Pengkajian dilakukan untuk
dudul sambil main hp tersenyum permasalahan K mengetahui kegiatan yang
P: memperhatikan dengan dilakukan oleh pasien
seksama
P:mbak nisa sudah makan P: memandang K sambil P mengkaji lebih jauh K terbuka dengan P Pengkajian lebih dalam
belum? tersenyum permasalahan K diperlukan untuk mengetahui
K: menatap P permasalahan klien
K: Sudah K: menatap P sambil P mengkaji lebih jauh K terbuka dengan P Mengidentifikasi pola kebutuhan
tersenyum permasalahan K klien
P: memperhatikan dengan
seksama
P: mbak nisa sudah mandi? P: memandang K sambil P mengkaji lebih jauh K terbuka dengan P Pengkajian lebih dalam
tersenyum permasalahan K diperlukan untuk mengetahui
K: menatap P permasalahan klien/
Mengidentifikasi pola kebutuhan
klien
K: Sudah K: menatap P sambil P mengkaji lebih jauh K terbuka dengan P Mengidentifikasi pola kebutuhan
tersenyum permasalahan K klien
P: memperhatikan dengan
seksama
P: mbak nisa kebutuhan yang P: memandang K sambil P mengkaji lebih jauh K terbuka dengan P Pengkajian dilakukan untuk
belum terpenuhi di rumah sakit tersenyum kebutuhan K mengetahui kebutuhan klien
ini apa aja mbak? K: menatap P yang belum terpenuhi
K: suka mendengarkan musik K: menatap P sambil P mengkaji kebutuhan K yang K terbuka dengan P Pengkajian dilakukan untuk
menggembungkan bibir belum terpenuhi mengetahui kebutuhan klien
P: memperhatikan dengan yang belum terpenuhi
seksama
P: dari bangun tidur sampai K: menatap P sambil P mengkaji kebutuhan K yang K terbuka dengan P Pengkajian dilakukan untuk
tidur apa saja kegiatan mbak menggelengkan kepala belum terpenuhi mengetahui kebutuhan klien
nisa? P: memperhatikan dengan yang belum terpenuhi
seksama
K: (klien tidak menjawab) K: menatap P dan tidak P mengkaji kebutuhan K yang K terbuka dengan P Pengkajian dilakukan untuk
menjawab belum terpenuhi mengetahui kebutuhan klien
P: memperhatikan dengan yang belum terpenuhi
seksama
‘P: Yasudah mbak nanti setelah P: memandang K sambil P memberikan saran terhadap K terbuka dengan P Memberikan saran serta
diskusi selesai, bagaimana kalau tersenyum K motivasi agar klien melakukan
kita membuat jadwal bersama K: menatap P kegiatan secara rutin
ya? Nanti dicentang-centang.
Kegiatan dari mbak nisa bangun
sampai tidur?
K: iya K: menatap P sambil P memberikan respon K terbuka dengan P Memberikan saran serta
tersenyum terhadap K motivasi agar klien melakukan
P: memperhatikan K kegiatan secara rutin
P: Harapannya nanti mbak nisa P: memandang K sambil P berharap K untuk dapat K berpikir dan menjawab Memberikan saran serta
bisa melakukan kegiatan ini tersenyum melakukan kegiatan yang telah jelas motivasi agar klien melakukan
setiap hari ya agar dapat K: menatap P sambil dipilih kegiatan secara rutin
mengisi waktu luang mbak nisa. menganggukan kepala
K: iya K: menatap P sambil P berharap K untuk dapat K berpikir dan menjawab Memberikan saran serta
tersenyum melakukan kegiatan yang telah dengan jelas motivasi agar klien melakukan
P: memperhatikan dengan dipilih kegiatan secara rutin
seksama
P: baik mbak. Berarti mulai P: tersenyum kepada klien Perawat mengajak untuk Klien mengikuti arahan dan Memberikan perhatian sesuai
besok dilakukan ya mbak jadwal berkomunikasi secara terbuka memahami apa yang kondisi klien
yang kita buat bersama ini? dan memberikan saran atas diberikan perawat
kegiatan yang harus dilakukan
K: ya ya K: sesekali melihat ke arah Perawat mengajak untuk Klien mengikuti arahan dan Memberikan perhatian sesuai
perawat berkomunikasi secara terbuka memahami apa yang kondisi klien
dan memberikan saran atas diberikan perawat
kegiatan yang harus dilakukan
P: bagaimana perasaannya P: tersenyum ke klien Perawat melakukan terminasi Klien tampak tidak fokus ke Melakukan evaluasi subyektif
setelah diskusi dengan saya? saat merasa interaksi sudah perawat terhadap diskusi yang telah
akan berakhir dilakukan
K: senang K tidak melihat ke arah Perawat melakukan terminasi Klien tampak tidak fokus ke Melakukan evaluasi subyektif
perawat saat merasa interaksi sudah perawat terhadap diskusi yang telah
akan berakhir dilakukan
P: Oh iya mbak Ini sudah 15 P: memandang K sambil P senang karena K menyetujui K menyetujui kontrak Kontrak berikutnya harus
menit. Senang sekali mbak nisa tersenyum kontrak berikutnya berikutnya ditentukan dan harus
mau kenalan dan ngobrol K: memandang P sambil mendapatkan persetujuan klien
banyak dengan saya. Kalau menggeser posisi badan agar klien ingat terhadap
nanti saya kesini lagi boleh sedikit kontrak
nggak mbak? Untuk kunjungan
selanjutnya kita akan
membahas tentang latihan
kemampuan mbak nisa. Kira-
kira mbak nisa tidak sibuk
kapan? Kalau besok sore jam 3
an bagaimana mbak nisa bisa?
K: Ya bisa K : memandang P P senang karena K menyetujui K menyetujui kontrak Kontrak berikutnya harus
P : tersenyum kontrak berikutnya berikutnya ditentukan dan harus
mendapatkan persetujuan klien
agar klien ingat terhadap
kontrak
P: Makasih ya mbak nisa mau P : mengulurkan tangan untuk P menutup fase kerja K menunjukkan rasa percaya Salam penutup merupakan akhir
kenalan dan ngobrol dengan berjabat tangan dengan K pada P fase yang harus dilakukan untuk
saya, saya pamit dulu ya mbak, K : menjabat tangan P mencegah tidak percaya pada
selamat siang mbak nisa klien
K : Siang K : tersenyum P senang karena K mau K menjawab salam P Salam penutup merupakan akhir
P : tersenyum berinteraksi dengan P fase yang harus dilakukan untuk
mencegah tidak percaya pada
klien
Kesan Perawat
Fase awal yaitu fase I (perkenalan/orientasi) dapat dilaksanakan dengan baik. Klien cukup kooperatif dan klien menjawab pertanyaan dengan jelas. Data yang tergali
adalah data identitas dan orientasi pasien terhadap orang, waktu dan tempat. Dilanjutkan fase kerja (fase II) dapat dilaksanakan dengan baik. Klien mampu
menjawab pertanyaan dengan jelas namun kontak mata kurang saat interaksi berlangsung. Setelah itu pada fase III (terminasi) dapat dilakukan dengan baik, data
yang didapatkan evaluasi subyektif dan persetujuan kontrak selanjutnya dengan klien.
Kendala : kontak mata klien kurang, klien hanya menjawab dengan kalimat singkat