Anda di halaman 1dari 6

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

HARI KE-2 KLIEN

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
Klien tampak gelisah,
2. Diagnosa Keperawatan
GPP (Manajemen krisis)
3. Tujuan Keperawatan
 Pasien dapat membina hubungan saling percaya
 Pasien dapat tercipta rasa aman dan nyaman
 Pasien mendapatkan terapi yang adekut
 Pasien dapat memenuhi kebutuhan ADL
4. TindakanKeperawatan
 Menyapa pasien dengan baik dam ramah
 Memperkenalkan diri kepada pasien
 Menanyakan perasaan pasien hari ini
 Menjelaskan tujuan pertemuan kepada pasien
 Melakukan kontrak waktu dan tempat
 Menjelaskan alasan pasien di tempatkan diruang isolasi
 Menjelaskan alasan pasien di fiksasi
 Menjelaskan kapan ikatan akan dilepaskan
 Menjelaskan pemberian obat dengan cara 6 B (pasien, nama, dosis, tempat,
waktu, dokumentasi)
 Menjelaskan kegiatan ADL yang belum terpenuhi
B. Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“assalamualaikum mas, perkenalkan nama saya Rif’amik Biadika. Nama
Panggilan saya Rifa. Saya mahasiswi praktekkan dari UMM”.
“Mas namanya siapa?, nama panggilan siapa mas?
b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan mas hari ini?
“Apa mas masih ingat kenapa mas diikat ini?
c. Kontrak
 Topik : “Bagaimana kalau hari ini kita berbincang-bincang tentang
alasan mengapa mas diikat diatas tempat tidur, dan kapan
ikatannya akan dilepas.

 Waktu : “Bagaimana kalau waktunya 15 menit mas?

 Tempa : “Bagaimana kalau kita berbincang-bincang dikamar mas ini


t saja?
“Apakah mas bersedia?

2. Fase Kerja
“Sekarang kita berbincang-bincang sebentar ya mas. tujuan saya disini bukan untuk
mengganggu mas, tapi untuk membantu mas. Mas boleh berceritaapa saja je saya.
“mas aman dengan saya disini, mas bisa curhat-curhat dengan saya jika mas
berkenan saya akan mendengarkan curahan hati mas.
“mas tau gak, kenapa mas diikat?
“iya mas sementara ini mas harus diikat karena kamaren mas ngamuk, gelisah, dan
marah-marah. Nanti kalau mas udah tenang,tidak ngamuk, tidak gelisah, dan tidak
marah-marah lagi, ikatannya ini akan dilepaskan”.
“mas, ini obat yang harus diminum pagi ini, ada 3 obat yang 1. Vitamin, 2. Obat agar
mas tidak gelisah lagi, 3. Untuk mood nya baik tidak ingin marah-marah lagi”
“mas udah makan belum?”
“mas harus makan teratur biar bisa cepet pulang”,
“nanti klau ikatannya sudah boleh dilepas, mas harus segera mandi, ganti bajunya
ya”
“mas harus nurut sama perawat, kalau waktunya makan harus makan, waktunya
minum obat harus minum obat. Biar cepet sembuh dan talinya bisa segera
dilepaskan.
“mau gak kalau talinya dilepas, makanya mas harus nurut dengan perawat. Insyallah
kita disini akan berusaha membantu merawat mas agar segera cepat sembuh”.
3. Fase Terminasi
a. Fase Subjektif
“Bagaimana perasaan mas setelah berbincang-bincang tentang alasan mas
diikat?
“Bagaimana perasaan mas setelah berkenalan dengan saya?
b. Fase Objektif
“Mas masih ingat gak tentang apa yang sudah rifa sampaikan?
“Coba jelaskan kenapa mas sekarang diikat?
c. Rencana Tindak Lanjut
“Jadi kita telah berbincang-bincang, harapannya mas memahami kenapa mas
sekarang diikat”.

d. Kontrak yang Akan Datang


 Topik : “Bagaimana kalau besok bertemu lagi dengan saya mas?

 Waktu : Kira-kira jam 09.00 wib

 Tempa : “Bagaimana kalau berbincang-bincangnya dikamar mas ini


t saja?
“Apa mas bersedia?
“Baik, kalau begitu saya pamit dulu, terima kasih.
“Wassalamualaikum..”.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
HARI KE-2 KELUARGA

A.Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
Keluarga tampak tenang, kontak mata baik, menjawab pertanyaan perawat dengan
baik
2. Diagnosa Keperawatan
GPP (Manajemen krisis)
3. Tujuan Keperawatan
- membina hubungan saling percaya
- menjelaskan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien
- menjelaskan kepada keluarga dalam pemberian terapi obat
- pasien dapat memenuhi kebutuhan ADL
4. Tindakan Keperawatan
- Menyapa keluarga dengan baik dan ramah
- Memperkenalkan diri kepada keluarga pasien
- Menanyakan alasan pasien berada diruang isolasi 1
- Menjelaskan cara minum obat dengan 6 benar (benar obat, benar pasien, benar
dosis, benar tempat,dan tempat waktu, benar dokumentasi)
- Menjelaskan manfaat obat dan akibat tidak minum obat
- Menanyakan kebutuhan yang belum terpenuhi
- Membantu pasien memenuhi kebutuhannya
- Menjelaskan peran keluarga dalam merawat pasien
B.Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“ assalamualaikum bu, perkenalkan nama saya rifa”.
b. Evaluasi/Validasi
“bagaimana perasaan hari ini bu?”
c. Kontrak
 Topik : “bu, bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang
kenapa mas diikat, manfaat dan cara minum obat pasien,
cara pemenuhan kebutuhan ADL pasien dan peran ibu
merawat pasien.

 Waktu : “bagaimana kalau 10 menit bu?

 Tempa : “bagaimana kalau tempat nya disini saja ya bu?


t

2. Fase Kerja
“ bu, kenapa pasien di tempat di ruang ini karena pasien kemaren marah-marah,
pasien juga ngamuk-ngamuk, takutnya nanti pasien akan merusak barang-barang
disini jadi pasien harus diikat”
“nah, syarat pasien dilepaskan ikatannya ini, pasien harus dalam keadaan sudah
tenang, tidak gelisah lagi”
“bu, yang ibu harus lakukan untuk merawat pasien yaitu: membantu menyuapin
makan, dan membantu pasien minum obat.
“nah, sebelum obat nya diminum, ibu lihat dulu nama nya dilebel obat. apakah
benar nama nya. Kemudian ibu juga harus tau kegunaan obat ini apa?.
“nah, obat ini Diazepam, risperidon, dan vit B6 untuk daya tahan tubuh. Ibu juga
harus tahu akibatnya pasien kalau tidak minum obat dengan teratur, pasien akan
mulai bingung lagi, marah-marah lagi.
“nah ibu, jadi nanti peran ibu sebagai kakak yaitu membantu kebutuhan nya pasien
dan membantu minum obat”

3. FaseTerminasi
a. Fase Subjektif
“bagaimana perasaan ibu setelah saya kita berbincang-bincang tentang cara
merawat pasien?
b. Fase Objektif
Ibu masih ingat gak apa saja yang sudah saya jelaskan tadi?
“coba ibu jelaskan lagi?
c. Rencana Tindak Lanjut
“jadi setelah kita berbincang-bincang ini, saya harapkan ibu mampu merawat
pasien dengan baik”
d. Kontrak yang akan datang
 Topik : “bu, bagaimana kalau besok kita ngobrol-ngobrol lagi?

 Waktu : “bagaimana kalau jam 10.00 wib?

 Tempa : “bagaimana kalau ngobrolnya disini saja bu?


t “baiklah, kalau begitu saya pamit dulu ya bu, terima kasih.
“wassalamualaikum...”

Anda mungkin juga menyukai