Anda di halaman 1dari 3

SURAT KEPUTUSAN

NOMOR 474/SK-DIR/RSUS/XI/2018

TENTANG
KEBIJAKAN YANG MENETAPKAN STAF YANG BERWENANG
MEMBERIKAN OBAT

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM SAKINAH

MENIMBANG a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan


farmasi dan menjamin keselamatan pasien di Rumah Sakit
Umum Sakinah, maka diperlukan penyelenggaraan
pelayanan yang bermutu tinggi;
b. bahwa agar proses pemberian obat di Rumah Sakit Umum
Sakinah dapat terlaksana denggan baik, perlu adanya
kebijakan Direktur Rumah Sakit Umum Sakinah sebagai
landasan bagi proses pemberian obat di Rumah Sakit
Umum Sakinah;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam a dan b, perlu ditetapkan dengan Keputusan
Direktur Rumah Sakit Umum Sakinah.

MENGINGAT : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009


tentang Rumah Sakit
2. Undang-undang No.35 tahun 2009 tentang Narkotika
3. Undang-undang No.5 tahun 1997 tentangv Psikotropika
4. Peraturan Pemeritah No.51tahun 2009 tentang Pkerjaan
Kefarmasiaan
5. Stndar pel.kef.RS
6. ttg apotek

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN :
PERTAMA : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM
SAKINAH TENTANG KEBIJAKAN STAF YANG
BERWENANG MEMBERIKAN OBAT DI RUMAH SAKIT
UMUM SAKINAH.
Kedua : Kebijakan Staf yang berwenang memberikan Obat di Rumah
Sakit Umum Sakinah sebagaimana tercantum dalam lampiran
ini.
Ketiga : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pelayanan
farmasi mengenai Staf yang berwenang memberikan Obat di
Rumah Sakit Umum sakinah dilaksanakan oleh Kepala Bagian
Medis Rumah Sakit.
Keempat : peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila
dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan
ini, akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Lhokseumawe
Pada tanggal 01 November 2018
Direktur,

dr. Reisna Refiana


NIK : 044100485010511
Lampiran Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Sakinah Lhokseumawe
No.474/SK-DIR/RSUS/XI/2018 Tertanggal 01 November 2018

KEBIJAKAN YANG MENETAPKAN STAF YANG BERWENANG


MEMBERIKAN OBAT
RUMAH SAKIT UMUM SAKINAH

1. Pekerjaan Kefarmasian adalah pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan


farmasi, pengadaan, penyimpanan, dan pendistribusian atau penyaluran obat,
pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta
pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional
2. Pekerjaan kefarmasian dilakukan oleh tenaga kefarmasian yang terdiri dari :
a. Apoteker
Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai apoteker dan telah
mengucakan sumpah jabatan apoteker. Persyaratan yang harus dimiliki apoteker
adalah :
1). Memiliki sertifikat kompetensi yang masih berlaku
2). Memiliki STRA (Surat Tanda registrasi Apoteker) yang masih berlaku
3). Memiliki SIPA (Surat izin Praktek Apoteker)
b. Tenaga Teknis Kefarmasian adalah tenaga yang membantu apoteker dalam
menjalankan pekerjaan kefarmasian, yang terdiri atas Sarjana farmasi dan Ahli
Madya Farmasi. Persyaratan yang harus dimiliki tenaga teknis kefarmasian
adalah :
1).Memiliki STRTTK (Surat Tanda registrasi Tenaga teknis Kefarmasian) yang
masih berlaku,
2). Memiliki SIKTTK (Surat Izin Kerja tenaga Teknis Kefarmasian) yang masih
berlaku .
3. Pengawasan pelayanan kefarmasian ditugaskan kepada kepala unit farmasi dan
apoteker penanggung jawab
4. Berikut adalah daftar nama yang berhak melakukan pelayanan resep dan memberikan
obat atas resep yang dikeluarkan oleh dokter :
NO NAMA PANGKAT JABATAN
1 Irwansyah, S.Farm.,Apt Kepala Instalasi Farmasi
2 Fitri Mawarni, S.Farm.,Apt Apoteker Pendamping
3 Muhammad Zubir Asisten Apoteker
4 Intan Wahyuni Asisten Apoteker
5 Nanda Rizkia Asisten Apoteker

Ditetapkan di Lhokseumawe
Pada tanggal 01 Nonember 2018
Direktur,

dr. Reisna Refiana


NIK : 044100485010511

Anda mungkin juga menyukai