Anda di halaman 1dari 140

165

BAB 74
Tinjauan Sirkulasi;
Fisika Kedokteran
Mengenai Tekanan, Aliran,
dan Resistensi

Fungsi sirlctrlasi adalah rrrttk nremenuhi kehutuhan


jaringan tub*h*--untuk mentranspot zat makanan ks
iaringan tubilh. untuk mentranspor produk'produk
yang tidak i:erguna, untuk menghantarkan hormon dari
satu bagian tubuh ke bagian tubuh yang lain, dan se-
cara umum, untuk irremelihara lingkungan yang sesuai
cli dalam seluruh cairan jaringan tubuh agar sel bisa
befiahan hiclup dan bedungsi secara optimal,
Kecepafan aliran darah yang melew:ati sebagian besar jadngan dikendalikan oleh
respott dari kebutuhan jaringan terhadap zat makanan. Jantung dan sirkulasi seianjut-
nya dikendalikan untuk mememrhi curahjantung dan tekanan arteri yang sesuai agar
aliran darah yang mengalir di jaringan sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan. Irde-
kanisme apa saja yang digunakan untuk pengaturan volume darah dan aliran darah,
dan bagaimana hubungan hal ini dengan seluuh fungsi lain dari sirkulasi? Di bawah
ini adalah beberapa bahasan dan pertanyaan yang akaq kita diskqsikan di bab ini nre-
ngenai sirkulasi.

Karak*eristik Fisik $irkulasl


Sirkulasi, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 14-1, dibagi menjadi sirkulasi
sisiemik dan sirkulasi paru. Karena sirkulasi sistemik rnbnyuplai aliran darah ke se-
luruh iaringan tubuh"tecuali paru, dapat juga diseb*t sirkulasi hesar atatt sirkulasi
perifer.

Bogion Fungsionol Sirkulcsi. Sebeium membahas fungsi sirkulasi secara lebih


rinci, terlebih dahulu barus dipahami peran dari setiap bagian silkulasi.
Fungsi arteri adalah untuk mentranspor darah ke jaringan di b{twah tekanan yang
tinggi. Karcna aiasan inilah, arteri mempunyai dindirrg pernbutuh darah yang kuat,
dan darah mengalir $engan kecepatan yang tinggi di arteri.
Arterial merupakan cabang-cabang kecil yang terakhir dari sistem arteri; dan ber-
fungsi sebagai saluran kendali u*tuk menentukan darah yang akan dilepaskan ke ka-
piler. Arteriol memiliki dinding ototyang kuat sehingga dapat menuhrp arteriol secara
total, atau deugan berelaksasi dapat mendilatasi arteriol hingga beberapa kali lipat,
sehingga mempunyai kemampuan untuk sangat mengubah aliran darah di dasar setiap
iaringan sebagai respons terhadap kebutuhan jaringarr'

167
168 UNIT lV Sirkulasi

ler. Jantungtrrrnrundrn* 7 persen darah sedangkan pem-


Sirkulasi paru-9%
buluh darah paru mengandung 9 persen.
Yang sangat mengherankan adalah rendahnya volume
darah di kapiler. Padahal. di sinilah rerjadinya fungsi yang
paling penting dari sirkulasi, yaitu zat-zat berdifusi ke-
luar dan masuk antara darah danjaringan. Fungsi ini akan
dibicarakan secara lebih rinci pada Bab 16.
Vena kava
superror
luos Penompong don Kecepolon Aliron Doroh.
Bila semua pembuluh sistemik dari masing-masing jenis
Jantung-7%
dijajarkan, raia-rata luas penampang totalnya pada manu-
sia akan menjadi sebagai berikut:

:
V€na :ifldfinuruti,l:r iUe d*n=i= 'iic
kava inferior
Arteri-'13%
Aorta' 2,5
Arteri kecil 2A
Arteriol 40
Kapiler 2500
Venula 250
Vena kecil 80.
Vena kava 8

Perhatikan terutama bahwa luas penampang vena jauh


lebih besar daripada arleri, rata-rala sekitar empat kali
dari arteri yang sepadan. Hal ini menjelaskan mengapa
penyimpanan darah terjadi lebih banyak di sistem vena
dibandingkan ddngan di sistem arteri.
GAMBAR 14-1. Distribusi darah (dalam persentase dari darah
Karena volume darah yang sama harus mengalir me-
total) dalam berbagai bagian sistem sirkulasi.
lewati setiap bagian sirkulasi dalam setiap menitnya,
kecepatan aliran darah berbanding terbalik dengan luas
penampang pembuluh darah. Jadi, dalam keadaan isti-
Fungsi kapiler adalah unfuk pertukaran cakan, zat
rahat, kecepatan rata-rata sekitar 33 cm/detik di aorta,
makanan, elektrolit, homon, dan bahan-bahan lainnya
tetapi hanya l/1000 kecepatannya di kapiler, sekitar 0,3
antara darah dan cairan interstisial. Untuk dapat melaku-
mm/detik. Akan tetapi, karena kapiler mempunyai pan-
kan peran ini, dinding kapiler bersifat sangat tipis dan me-
jang hanya 0,3 sampai 1 milimeter, darah hanya berada di
miliki banyak pori-pori kapiler yang kecil, yang permea-
kapiler selama I sampai 3 detik. Waktu yang singkat ini
bel terhadap air dan zat bermolekul kecil lainnya.
merupakan fakta yang mengherankan, mengingat semua
Venula mengumpulkan darah dari kapiler dan secara
difusi zat makanan dan elektrolit yang melalui dinding
bertahap bergabung menjadi vena yang semakin besar.
kapiler harus terjadi dalam waktu yang sangat singkat.
Venaberfungsi sebagai saluran untuk mengangkut da-
rah dari venula kembali ke j antung; yang sama pentingnya Tekqnon di Berbogoi Bogion Sirkulosi. Karena
juga, vena berperan sebagai penampung utama darah eks- jantung memompa darah secara kontinu ke dalam aofta,
tra. Karena tekanan di sistem vena sangat rendah, dinding tekanan rata-rata di aorta menjadi tinggi, rata-rata sekitar
vena sangat tipis. Lfeskipun demikian, dindingnya mem- 100 mm Hg. Demikian juga, karena pemompaan oleh.jan-
punyai otot yang cukup untuk dapat berkontraksi atau tung bersifat pulsatil, tekanan arleri berganti-ganti antara
melebar, dan dengan demikian dapat berperan sebagai nilai tekanan sistolik 120 mm Hg dan nilai tekanan dias-
penampung darah ekstra yang dapat dikendalikan, baik tolik 80 mm Hg, seperti yang terlihat pada sisi kiri dalam
dalam jumlah kecil atau besar,. bergantung pada kebutuh- Gambar 14-2.
an sirkulasi. Selama darah mengalir melalui sirkulasi sistemik,
tekanan rata-rata menurun secara progresif sampai kira-
Volume Doroh di Berbogoi Bogion Sirkulqsi. kira 0 mm Hg pada waktu mencapai ujung vena kava
Gambar 14-1 memberikan tinjauan mengenai sirkulasi yang merupakan saat mengosongkan darah ke dalam atri-
dan daftar persentase volume darah total di bagian uta- um kanan jantung.
ma sirkulasi. Sebagai contoh, sekitar 84 persen dari se- Tekanan dalam kapiler sistemik bervariasi dari seting-
luruh volume darah di dalam tubuh terdapat di sirkulasi gi 35 mm Hg di dekat ujung arteriol sampai serendah l0
sistemik, dan l6 persen di dalam jantung dan paru. Dari mm Hg di dekat ujung vena, tetapi tekanan "fungsional"
84 persen di sirkulasi sistemik, 64 persennya di vena, 13 rata-ratanya pada sebagian besar pembuluh darah adalah
persen di arteri, dan 7 persen di arteriol sistemik dan kapi- 17 mm Hg, merupakan tekanan yang cukup rendah se-
BAB 14 Tinjauan Sirkulasi; Fisika Kedokteran Mengenai Tekanan, Aliran, dan Fesisfensl 169

.a .a
(! 6C
c
L o o
(! (g
tt) = U, -E
J
E
I o 0 (g
o-
L
q) (! ll -o l4 o L
q) fit =o-
E 'a J
c
(!
c
(E
c
(E
c
L
o
L
{) 'a f,
c
(!
E (g o o o t E (! o
c
c) o
c
\l v
$
tr
(E
J L

# N
6
o
'5
c ll0)
co to

Sistemik
GAMBAR 14-2. Tekanan darah yang normal di berbagai bagian sistem sirkulasi pada orang yang sedang berbaring dalam posisi hori-
zontal.

hingga hanya sedikit plasma yang akan bocor keluar dari sangat tidak mungkin untuk meningkatkan aliran da-
pori-pori yang kecil di dinding kapiler, walaupun zat rah di seluruh bagian tubuh ketika jaringan tertentu
makanan dapat berdfusl dengan mudah melalui pori-pori membutuhkan peningkatan aliran. Sebaliknya, pem-
yang sama ke sel-sel jaringan yang lebih jauh. buluh mikro dari setiap jaringan yang terus menerus
Perhatikan pada sisi kanan dalam Gambar 14-2, yang mengawasi kebutuhan jaringan, seperti tersedianya
memperlihatkan tekanan yang benuutan pada berbagai oksigen dan zat makanan lain serta akumulasi kar-
bagian sirkulasi paru. Pada arteri pulmonalis, tekanan bon dioksida dan produk-produk buangan lainnya,
bersifat pulsatil, sama seperti pada aorta, tetapi nilai dan hal inilah yang kemudian mengatur aliran darah
tekanannyajauh lebih rendah: tekanan sistolik arteri pul- setempat secara langsung, dengan berdilatasi atau
monalis rala-rata sekitar 25 mm Hg dan tekanan diasto- berkontraksi, untuk mengontrol aliran darah setem-
lik 8 mm Hg, dengan tekanan arteri pulmonalis rata-rata pat secara tepat hingga mencapai nilai yang diperlu-
hanya 16 mm Hg. Tekanan kapiler paru rata-ratahanya kan untuk aktivitas jaringan. Selain itu, pengaturan
sekitar 7 mm Hg. Ternyata total aliran darah yang melalui saraf terhadap sirkulasi dari sistem saraf pusat mem-
paru setiap menitnya sama dengan yang melalui sirkulasi berikan banfuan tambahan untuk pengaturan aliran
sistemik. Tekanan yang rendah di sistem paru sesuai de- darah di jaringan.
ngan kebutuhan paru, karena semuanya diperlukan agar 2. Curah jantung terutama dikendalikan oleh pen-
darah di kapiler paru terpajan dengan oksigen dan gas-gas jumlahan seluruh aliran darah setempat. Bila
lain dalam alveoli paru. darah mengalir di jaringan, darah ini akan segera
kembali melalui vena ke jantung. Jantung beres-
pons secara otomatis terhadap peningkatan aliran
Teori Dasar F-ungsi Sirkulasi darah ini, dengan segera memompa darah kembali
ke afteri tempat darah berasal. Jadi,jantung bekerja
Walaupun rincian fungsi sirkulasi bersifat kompleks, sebagai mesin yang otomatis, dengan cara meres-
terdapat tiga prinsip dasar yang mendasari keseluruhan pon kebutuhan jaringan. Namun demikian, jantung
fungsi dari sistem. seringkali memerlukan bantuan dalam bentuk sinyal
1. Kecepatan aliran darah ke setiap jaringan tubuh saraf khusus agar dapat memompa darah sesuai de-
hampir selalu diatur sesuai dengan ketrutuhan ngan jumlah aliran darah yang dibutuhkan.
jaringan. Bila jaringan bersifat aktif, jaringan ini 3. Pada umumnya, tekanan arteri dikendalikan
membutuhkan jauh lebih banyak suplai zatmakanan, secara mandiri baik dengan pengaturan aliran
dan oleh karena itu aliran darah akan lebih banyak darah setempat atau pengaturan curah jan-
bila dibandingkan pada keadaan istirahat-kadang- tung. Sistem sirkulasi dilengkapi dengan sistem
kadang hingga 20 sampai 30 kali nilai istirahatnya. pengaturan yang luas terhadap tekanan darah ar-
Namun jantung normalnya tidak dapat meningkat- teri. Sebagai contoh, jika pada saat tertentu tekanan
kan curah jantungnya lebih dari empat sampai tujuh menjadi sangat menurun di bawah nilai normalnya
kali lebih besar dari nilai istirahat. Oleh sebab itu, sekitar 100 mm Hg, dalam waktu beberapa detik
170 UNIT.IV Sirkulasi
,/*t+
refleks saraf yang berlimpah akan menimbulkan se- Hukum Ohm, seperti yang diilustrasikan pada persa-
rangkaian perubahan sirkulasi untuk meningkatkan maan l, menyatakan hal yang paling penting dari seluruh
tekanan kembali menuju normal. Sinyal-sinyal saraf hubungan, bahwa pembaca perlu mengerti untuk dapat
ini terutama (a) meningkatkan daya pemompaan memahami hemodinamika sirkulasi. Mengingat sangat
jantung, (b) menyebabkan kontraksi pada sistem pentingnya rumus ini, pembaca juga harus mengetahui
penampungan vena yang besar agar menyediakan kedua bentuk aljabar lainnya:
lebih banyak darah bagijantung, dan (c) menyebab-
kan konstriksi umum pada sebagian besar arteriol AP=FXR
di seluruh tubuh, sehingga lebih bany4k darah yang
terakumulasi di dalam arteri-arteri besar untuk me-
R=i AP

ningkatkan tekanan arteri. Kemudian, dalam waktu


yang lebih lama lagi, beberapa jam dan berhari- Aliran Darah
hari, ginjal memainkan peran tambahan yang utama
dalam pengaturan tekanan, baik dengan menyekresi Secara sederhana, aliran darah berarti jumlah darah yang
hormon yang mengatur tekanan maupun dengan mengalir melalui suatu titik tertentu di sirkulasi dalam
mengatur volume darah. periode waktu tertentu. Biasanya aliran darah dinyatakan
dalam mililiter per menit atau liter per menit, tetapi dapat
Jadi, kesimpulannya, kebutuhan setiap jaringan dise- juga dinyatakan dalam mililiter per detik atau setiap satu-
diakan secara khusus oleh sirkulasi. Pada bagian terakhir an aliran lainnya.
dari bab ini, kita akan mulai membahas rincian dasar dari
penatalaksanaan aliran darah jaringan, dan pengaturan pr** *Oradien tekanan*---* p^
'2
curahjantung dan tekanan arteri.
Fuiumu5;ry;;
*.***.. ,ry, ffi@ffnaaran
\i)'.,.1"{,/
'##2",,^.,',ru *# r. -:^-r.,*d^, ,";

ru
Hubungan Antara Tekanan,
GAMBAR 14-3. Hubungan antara tekanan, resistensi, dan aliran
Aliran, dan Resistensi darah-

Aliran darah yang melalui pembuluh darah ditentukan


oJeh dua faktor: (1) perbedaan tekanan darah di antara Secara keseluruhan aliran darah pada sirkulasi total
kedua ujung pembuluh, kadang-kadang juga disebut orang dewasa dalam keadaan istirahat adalah sekitar 5000
"gradien tekanan" di sepanjang pembuluh darah, yaitu ml/menit. Aliran darah ini disebut curah jantung karena
daya yang mendorong darah melalui pembuluh, dan (2) merupakan jumlah darah yang dipompa ke aorta oleh jan-
rintangan bagi aliran darah yang melalui pembuluh, yang tung setiap menitnya.
disebut resistensi pembuluh darah. Gambar l4-3 meng-
gambarkan hubungan ini, terlihat bagian pembuluh darah Metode unluk Pengukuron Aliron Dorqh. Seium-
yang terletak di bagian manapun dalam sistem sirkulasi. lah alat mekanik atau elektromekanik dapat dipasang
berangkai dengan pembuluh darah atau, pada beberapa
P, mewakili tekanan pada permulaan pembuluh; pada
keadaan, diletakkan di luar pembuluh darah untuk meng-
ujung yang lain tekanannya adalah P' Resistensi terjadi
ukur aliran. Alat-alat itu disebut pengukur aliran (flow-
karena gesekan antara aliran darah dan endotel di dalam
meter).
pembuluh darah di sepanjang bagian dalam pembuluh.
Aliran melalui pembuluh dapat dihitung dengan rumus Pengukur Aliron Eleklromognelik. Salah satu alat
berikut, yang disebut hukum Ohm'. yang paling penting untuk mengukur aliran darah tanpa
membuka pembuluh adalah pengukur aliran elektromag-
AP netik, yang prinsipnya diilustrasikan pada Gambar l4-4.
-= Gambar l4-4A memperlihatkan pembentukan daya
* elektromotif (voltase listrik) pada sebuah kawat yang
digerakkan secara cepat dengan menyebrang melewati
F adalah aliran darah, AP adalah perbedaan tekanan (P, suatu lapangan magnetik. Ini adalah prinsip yang telah
- Pr) antaru kedua ujung pembuluh, dan R adalah resis- dikenal untuk menghasilkan listrik melalui generator lis-
tensi. Sebagai pengaruhnya, rumus ini menetapkan bahwa trik. Gambar 14-48 menggambarkan bahwa prinsip yang
aliran darah berbanding lurus dengan perbedaan tekanan sama berlaku untuk pembentukan daya elektromotif
tetapi berbanding terbalik dengan resistensi. dalam darah yang bergerak meiewati lapangan magne-
Perhatikan bahwa perbedaan tekanan antara kedua tik. Dalam hal ini, pembuluh darah diletakkan di antara
ujung pembuluh, yang menentukan kecepatan aliran bu- kedua kutub magnet yang kuat, dan eiektroda-elektroda
diletakkan pada kedua sisi pembuluh tegak lurus dengan
kan tekanan absolut dalam pembuluh. Sebagai contoh,
garis daya magnetik. Bila darah mengalir melalui pem-
bila tekanan pada kedua ujung pembuluh adalah 100 mm
buluh, voltase listrik akan sebanding dengan kecepatan
Hg, sehingga tidak ada perbedaan tekanan diantara kedua aliran darah yang ditimbulkan di antara kedua elektroda,
ujung pembuluh tersebut, tidak akan ada aliran meskipun dan dicatat dengan memakai alat pengukur elektronik
terdapat tekanan sebesar 100 mm Hg. atau voltmeter yang sesuai. Gambar l4-4C memperlihat-
BAB 14 Tinjauan Sirkulasi; Fisika Kedokteran Mengenai Tekanan, Aliran, dan Besr.sfensl 171

GAMBAR 1 44. Pengukur aliran


tipe elektromagnetik, memperli-
hatkan pembentukan voltase
listrik dalam kawat sewadu me-
Iintas i I a pa n gan e I e kt ro m ag n eti k
(A); pembentukan voltase listrik
di eledroda pada pembuluh da-
rah ketika pembuluh diletakkan
dalam lapangan magnetik yang
kuat dan darah mengalir melalui
pembuluh (B); dan suatu probe
pengukur aliran elel<tromagne-
tik modern yang ditempatkan
dalam jangka wadu lama yang
diletakkan melingkari pembuluh
darah (C).

kan "probe" sebenarnya yang diletakkan pada pembuluh transmiter. Ini disebut efek Doppler. (Hal yang sama di-
darah besar untuk mengukur aliran darahnya. Probe ini alami oleh seseorang bila kereta api mendekatinya dan
berisi magnet kuat dan elektroda-elektroda. melintas sambil membunyikan peluit. Segera setelah
Suatu keuntungan khusus dari pengukur aliran suara peluit melewati orang tersebut, nada suara peluit
elektromagnetik ialah dapat mencatat perubahan aliran itu mendadak menjadi lebih rendah daripada nada suara
dalam waktu kurang dari 1/100 detik, yang memung- sewaktu kereta api mendekat).
kinkan pencatatan perubahan aliran yang turun naik dan Untuk pengukur aliran yang diperlihatkan pada
aliran yang kontinu, secara akurat. Gambar l4-5, gelombang ultrasonik berfrekuensi tinggi
yang dipancarkan secara intermiten, dan gelombang
Pengukur Aliron Doppler Ullrosonik. Tipe pengu- yang dipantulkan kembali diterima masuk ke dalam
kur aliran lainnya yang dapat dipasang di luar pembu- kristal dan diperkuat secara luar biasa oleh alat elek-
luh, dan yang mempunyai banyak keuntungan serupa tronik. Bagian lain dari alat elektronik itu menentukan
dengan pengukur aliran elektromagnetik adalah pengu- perbedaan frekuensi antara gelombang yang dipancar-
kur aliran Doppler ultrasonik, seperti yang terlihat pada kan dan gelombang yang dipantulkan, jadi menentukan
Garnbar l4-5. Suatu kristal piezoelektrik yang sangat kecepatan aliran darah.
kecil dipasang di salah satu ujung dinding alat tersebut. Seperti pengukur aliran elektromagnetik, pengukur
Kristal ini, bila diberikan energi dengan alat elektronik aliran Doppler ultrasonik mampu mencatat perubahan
yang sesuai, akan mengirimkan suara ultrasonik dengan aliran yang turun naik dan aliran yang kontinu, secara
ftekuensi beberapa ratus ribu siklus per detik ke arah cepat.
bawah mengikuti aliran darah. Sebagian suara dipantul-
kan oleh sel-sel darah merah yang mengalir. Gelombang Aliron Doroh Lqminor dolom Pembuluh. Bilada-
suara ultrasonik yang dipantulkan kemudian berjalan rah mengalir dengan kecepatan tetap melalui pembuluh
kembali dari sel-sel dgrah merah ke arah kistal. Gelom- darah yang panjang dan licin, darah akan mengalir dalam
bang yang dipantrilkan ini mempunyai frekuensi yang
lebih rendah daripada gelombang yang dipancarkan
karena sel-sel darah merah bergerak meniauhi kristal

wffis$t*

GAMBAH 14-6. A, Dua cairan (satu diberi zat wama, dan yang
Iainnya jemih) sebelum aliran dimulai; B, cairan yang sama 1 de-
tik setelah aliran dimulai; C, aliran turbulen, dengan elemen cair-
GAMBAR 14-5. Pengukur aliran Doppler ultrasonik. an bergerak dengan pola yang tidak teratur.
172 UNIT IV Sirkulasi

aliran streamline, dengan setiap lapisan darah tetap ber- rata-rata aliran darah (dalam sentimeter per detik), d
jarak sama dari dinding pembuluh darah. Demikian pula, adalah diameter pembuluh (dalam sentimeter), p adalah
bagian paling tengah dari darah berada di bagian tengah massajenis, dan 1 adalah viskositas (dalam poise). Visko-
pembuluh. Tipe aliran ini disebut aliran laminar atau sitas darah normalnya sekitar l/30 poise, dan massa je-
aliran streamline, dan aliran ini berlarvanan dengan alir- nisnya hanya sedikit lebih besar dari l. Bila bilangan
an turbulen, yakni darah mengalir ke semua arah dalam Reynold meningkat di atas 200 sampai 400, biasanya
pembuluh dan secara kontinu bercampur di dalam pem- akan timbul aliran turbulen di beberapa percabangan
buluh, seperti yang akan dibicarakan berikut ini. pembuluh tetapi akan berhenti di sepanjang pembuluh
yang licin. Namun demikan, bila bilangan Reynold me-
Benluk Kecepolon Porobolik Selomo Aliron ningkat sampai hampir 2000, aliran turbulen akan tim-
Lominor. Bila timbul aliran laminar, kecepatan aliran di
bul bahkan di pembuluh yang lurus dan licin.
tengah pembuluhjauh lebih besar daripada yang ke arah
Agar mengalir di sistem pembuluh darah, bilangan
dinding luar. Hal ini terlihat pada Gambar 14-6. Pada
Reynold bahkan normalnya meningkat hingga 200 sam-
Gambar 14-6A, di dalam pembuluh terdapat dua macam
pai 400 pada arteri besar; sebagai akibatnya, hampir
cairan, cairan di bagian kiri diwarnai oleh zat warna,
selalu terdapat beberapa aliran turbulen di percabangan
dan di bagian kanan adalah cairan jernih, tetapi tidak
pembuluh. Di bagian proksimal aorta dan arleri pulmo-
ada aliran di pembuluh itu. Bila cairan dibuat mengalir;
nalis, bilangan Reynold dapat meningkat hingga bebe-
akan terbentuk batas yang berbentuk parabolik di antara
rapa ribu selama fase cepat saat ejeksi ventrikel; hal ini
cairan tersebut, seperti yang terlihat I detik kemudian
menyebabkan aliran yang sangat turbulen di proksimal
di Gambar 14-68; yang memperlihatkan bahwa bagian
aorta dan arteri pulmonalis karena terdapat beberapa ke-
cairan yang dekat dengan dinding pembuluh hampir ti-
adaan yang berperan menimbulkan aliran turbulen: (1)
dak bergerak sama sekali, bagian yang sedikit lebihjauh
kecepatan aliran darah yang tinggi, (2) aliran pulsdtil
dari dinding bergerak dengan jarak pendek, dan cairan
alami, (3) perubahan diameter pembuluh yang men-
yang berada di bagian tengah pembuluh telah bergerak
dadak, dan (4) diameter pembuluh yang besar. Namun
lebihjauh lagi. Efek ini disebut "bentuk parabolik untuk
demikian, pada pembuluh yang kecil, bilangan Reynold
kecepatan aliran darah".
hampir tidak pernah cukup tinggi untuk menyebabkan
Penyebab dari bentuk parabolik adalah sebagai aliran turbulen.
berikut: Molekul cairan yang mengenai dinding hampir
tidak dapat bergerak karena pelekatan dengan dinding
pembuluh. Lapisan molekul berikutnya tergelineir di Tekanan Darah
atas lapisan sebelumnya, lapisan ketiga di atas lapisan
kedua, lapisan keempat di atas lapisan ketiga, begitu se- Soluqn Tekqnon yong Stqndor. Tekanan darah ham-
terusnya. Oleh karena itu, cairan yang berada di bagian pir selalu dinyatakan dalam milimeter air raksa (mm Hg)
tengah pembuluh dapat bergerak secara cepat karena ada
karena maflometer air raksa (terlihat pada Gambar 14-
banyak lapisan rnolekul di antara bagian tengah pem-
7) tqlah dipakai sejak lama sebagai rujukan baku untuk
buluh dan dinding pembuluh; jadi, setiap lapisan yang
pengukuran tekanan. Sebenarnya, tekanan darah berarti
menuju ke arah tengah secara progresif akan mengalir
lebih cepat daripada lapisan di luar. dqta yang dihasilkan oleh darah terhadap setiap satuan
luas dinding pernbuluh. Bila seseorang mengatakan bah-
Aliron Dqroh Turbulen podo Beberopo Ke- wa tekanan dalam pembuluh adalah 50 mm Hg, hal itu
odoon. Ketika kecepatan aliran darah menjadi terla-
berarti bahwa daya yang dihasilkan cukup untuk mendo-
lu besar, bila aliran darah melewati suatu obstruksi di
pembuluh, bila aliran berbelok tajam, atau bila darah
mengalir melalui permukaan kasar, aliran darah dapat
Tekanan 100 mm Hg
menjadi turbulen atau terganggu, dan tidak laminar (li-
hat Gambar 14-6C). Aliran turbulen berarti bahwa darah
mengalir melintang di pembuluh maupun di sepanjang
pembuluh, biasanya membentuk pusaran dalam darah
yang disebut a/iran eddy. Aliran ini serupa dengan pusar-
an air yang serirrgkita lihat di sungai beraliran cepat di 't'
i
tempat yang terdapat hambatan.
Kertas berjelaga
Bila timbul aliran eddy, darah mengalir dengan re- yang bergeEk
sistensi yang jauh lebih besar daripada bila mengalir Terapung
laminar karena aliran eddy sangat memperbesar seluruh
gesekan aliran dalam pembuluh.
Kecenderungan untuk timbulnya aliran turbulen me-
ningkat berbanding lurus dengan kecepatan aliran darah,
diameter pembuluh darah dan beratjenis darah, dan ber-
banding terbalik dengan viskositas darah, sesuai dengan
persamaan berikut:

Po v d'P
- GAMBAR 14-7. Pencatatan tekanan afteri dengan manameter
n
air raksa, merupakan metode yang telah dipakai untuk pengu-
Re adalah bilangan Reynold dan merupakan ukuran ke- kuran tekanan, dengan cara sepefti yang diperlihatkan di atas di
cenderungan terjadinya turbulensi, v adalah kecepatan se panj ang sej a rah fis i o I og i.
BAB 14 Tinjauan Sirkulasi; Fisika Kedokteran Mengenai Tekanan, Aliran, dan Resistensi 173

cairan. Ruang cairan kemudian dihubungkan dengan


pembuluh darah yang akan diukur tekanannya melalui
sebuah jarum atau kateter. Bila tekanannya tinggi, mem-
bran sedikit menonjol ke luar, dan bila tekanannya ren-
dah, membran akan kembali ke posisi istirahat.
Pada Gambar 14-81, sebuah lempeng metal yang
sederhana diletakkan beberapa ratus sentimeter di atas
.-P4 membran. Bila membran menonjol ke luar, membran

n
F'x,4*5-"*-,
l:W'f- menjadi lebih dekat dengan lempeng, sehingga me-
'-J
t _-_^*.!4e.........i-r-++.t
"
I ningkatkan kapasitansi listrik di antara keduanya, dan
uffiJ perubahan kapasitans ini dapat dicatat dengan menggu-
nakan sistem elektronik yang sesuai.
Pada Gambar 14-88, sebuah logam besi kecil di-
letakkan pada membran, dan dapat dipindahkan ke atas
ke dalam pusat didalam kumparan kawat listrik. Perge-
rakan besi ke kumparan meningkatkan induktansi kum-
paran, dan hal inijuga dapat dicatat secara elektronik.
Akhirnya, pada Gambar 14-8C, sebuah kawat tahan
regang yang sangat tipis dihubungkan dengan membran.
Bila kawat ini sangat teregang, resistensinya akan me-
ningkat; bila kawat kurang teregang, resistensinya akan
menurun. Perubahan-perubahan ini juga dapat dicatat
oleh sistem elektronik.
Pada beberapa tipe sistem pencatat dengan ketepat-
an tinggi ini, siklus tekanan sampai 500 siklus per detik
telah dapat dicatat secara akurat. Pada pemakaian biasa
digunakan pencatat yang mampu mencatat perubahan
tekanan secepat 20 sampai 100 siklus per detik, dengan
cara yang diperlihatkan pada kertas pencatat dalam
Gambar 14-8C.

GAMBAR 14-8. Prinsip dari tiga tipe transduser elektronik untuk


mencatat perubahan tekanan darah yang cepat (dijelaskan dalam Resistensi Aliran Darah
teks).
Soluon Resistensi. Resistensi mempakan hambatan
aliran darah dalam pembuluh, tetapi tidak dapat diukur
rong kolom air raksa melawan gravitasi sampai setinggi secara langsung dengan cara apapun. Sebaliknya, resis-
50 mm. Bila tekanan adalah 100 mm Hg, kolom air raksa tensi harus dihitung dari pengukuran aliran darah dan per-
akan didorong setinggi 100 milimeter. bedaan tekanan antara dua titik di dalam pembuluh. Bila
Kadang-kadang, tekanan dinyatakan dalam s e nt i m e t e r perbedaan tekanan antara dua titik adalah 1 mm Hg dan
air (cm HrO).Tekanan sebesar 10 cm HrO berarti bahwa aliran adalah 1 ml/detik, resistensinya dikatakan sebesar
tekanan cukup unfuk menaikkan satu kolom air melawan 1 satuan resistensi perifer, biasanya disingkat PRU (pe-
gravitasi setinggi 10 sentimeter. Satu milimeter tekanan r ipher al resistence unit).
air raksa sama dengan 1,36 cm tekanan air karenaberat
jenis air raksa adalah 13,6 kali dari air, dan I sentimeter Pernyoloon Resislensi dolom Sotuon CGS.
Kadang-kadango satuan fisik dasar yang disebut satuan
adalah l0 kali dari I milimeter. CGS (sentimeter, gram, detik) dipakai untuk menyatakan
resistensi. Satuan ini adalah dyne detik/sentimeter5. Re-
Melode Penguku-pn Tekonon Doroh dengon
sistensi dalam satuan ini dapat dihitung dengan rumus
Kelepolon Tinggi . Air raksa di dalam manometer
berikut:
. air raksa begitu lembam sehingga tidak dapat naik atau
turun secara cepat. Karena alasan inilah, manometer air ^( . . dvnedetik\
H I Oalam -!- l=
1333xmmHo
"
raksa, meskipun sangat baik untuk pengukuran tekanan
\ cm" / ml/detik
yang stabil, tidak dapat berespons terhadap perubahan
tekanan yang terjadi lebih cepat dari 1 siklus setiap 2 Resislensi Pembuluh Doroh Periler Totol don Re-
sampai 3 detik. Bilamana dikehendaki untuk mencatat sistensi Pembuluh Doroh Poru Tolol. Kecepatan
tekanan yang berubah cepat, diperlukan beberapa jenis aliran darah yang melalui seluruh sistem sirkulasi sama
pencatat tekanan lainnya. Gambar 14-8 memperlihatkan dengan kecepatan pompa darah olehjantung-yakni, sama
prinsip dasar dari tiga transduser tekanan elektronik dengan curah jantung. Pada orang dewasa, kecepatan-
yang biasa dipakai untuk mengubah tekanan darah dan/
nya sekitar 100 mlidetik. Perbedaan tekanan dari arteri
alau perubalan tekanan yang cepat menjadi sinyal lis-
sistemik sampai vena sistemik adalah sekitar 100 mm Hg.
trik dan kemudian mencatat sinyal listrik pada pencatat
listrik berkecepatan tinggi. Setiap transduser ini meng- Oleh karena itu, resistensi di seluruh sirkulasi sistemik,
gunakan membran metal yang sangat tipis dan sangat yang disebut resistensi perifer total, adalah sekitar
teregang yang membentuk salah satu dinding ruang 100/100, atau 1 PRU.
174 UNIT lV Sirkulasi

Pada keadaan ketika semua pembuluh darah di seluruh luh masing-masing menjadi 1, 16, dan256 ml/mm, atau
tubuh berkonstriksi kuat, resistensi perifer total kadang- terdapat kenaikan aliran sebesar 256kali lipat. Jadi, kon-
kadang meningkal menjadi sebesar 4 PRU. Sebaliknya, duktans pembuluh meningkat sebanding dengan pangkat
bila semua pembuluh berdilatasi kuat, resistensi ini dapat empat diameternya, sesuai dengan rumus berikut:
menurun sampai sekecil 0,2 PRU.
Dalam sistem paru, tekanan arteri pulmonalis rata-rata Konduktans a Diametera
adalah 16 mm Hg dan tekanan atrium kiri rata-rata adalah
Hukum Poiseuille. Penyebab kenaikan konduktansi
2 mm Hg, sehingga selisih tekanan adalah 14 mm Hg. yang besar ketika diameter meningkat ini dapat dite-
Oleh karena iru, bila curah jantung normal yakni sekitar rangkan dengan melihat Gambar 14-98, yang memper-
100 mVdetik, resistensi pembuluh darah paru total diper- lihatkan pena-rnpang melintang dari pembuluh besar dan
hitungkan kira-kira sebesar 0,14 PRU (sekitar sepertujuh pembuluh kecil. Lingkaran konsentrik di dalam pembu-
dari sirkulasi sistemik). luh menandakan bahwa kecepatan aliran dalam setiap
lingkaran berbeda dengan iingkaran yang didekatnya
"Konduktqnsi" Doroh dolom Pembuluh don Hu- akibat aliran laminar, seperii yang teiah dibicarakan
bungonnyo dengon Resistensi. Konduktans meru- sebelumnya dalam bab ini. Yaitu, darah yang ada di
pakan ukuran aliran darah yang melalui pembuluh pada lingkaran yang menyentuh dinding pembuluh hampir
tekanan tertentu. Pada umumnya dinyatakan dalam mili- tidak mengalir karena melekat pada endotel pembuluh
darah. Lingkaran darah berikutnya yang menuju ke pu-
liter per detik per milimeter tekanan air raksa, tetapi juga
sat pembuluh akan tergelincir di atas iingkaran pertama,
dapat dinyatakan dalam liter per detik per rnilimeter air
dan karena itu, mengalir lebih cepat. Lingkaran yang ke-
raksa atau dalam satuan aliran darah dan tekanan lain- tiga, keempat, kelima, dan keenam demikian pula akan
nya. mengalir dengan kecepatan yang makin meningkat.
Jadi jelas bahwa konduktans tepatnya merupakan ke- Jadi, darah yang berada dekat dengan dinding pembuluir
balikan dari resistensi sesuai dengan persamaan berikut: mengalir sangat lambat, sedangkan yang di tengah pem-
buluh mengalir sangat cepat. :

Di pembuluh kecil, pada dasarnya semua darah ber-


Konduktdns = =-i-
Hesrstensi ada di dekat dinding, sehingga aliran sentral yang berja-
lan sangat cepat tidak pemah ada. Dengan menggabung-
Sedikil Sojo Perubohon podo Diometer Pembu- kan kecepatan seluruh lingkaran konsenirik dari aliran
luh Akon Songot Menguboh Konduktonsinyol. darah dan mengalikannya dengan luas daerah lingkaran,
Perubahan kecil pada diameter pembuluh akan menye- kita mendapatkan rumus, yang dikenal sebagai hukum
babkan perubahan yang luar biasa terhadap kemampuan Poiseuille:
pembuluh untuk menghantarkan darah bila aliran darah
= _ nLPr4
bersifat laminar. Hal ini digambarkan lewat percobaan Brul
yang diilushasikan pada Gambar l4-9A, yang memperli-
F adalah kecepatan aliran darah, AP adalah perbedaan
hatkan tiga pembuluh yang terpisah dengan diameter rela-
tekanan antara ujung-ujung pembuluh, r adalah radius
tif sebesar l, 2, dan 4 tetapi dengan perbedaan tekanan pembuluh, I adalah panjang pembuluh, dan 4 adalah
yang sama antara kedua ujung pembuluh tersebut, yaitu viskositas darah.
100 mm Hg. Meskipun diameter pembuluh-pembuluh ini Perhatikan daiam persamaan ini bahi.va kecepatan
meningkat hanya empat kali lipat, aliran di dalam pembu- aliran darah berbanding lurus dengan pangkat empat
dari radius pembuluh, yang menggambarkan sekali
lagi bahwa diameter pembuluh darah (sama dengan dua
kali radius) mdmainkan peranan yang paling besar dari
d=1 semua faktor lainnya dalam menentukan kecepatan alir-
A 1 ml/menit an darah melalui pembuluh.
p=
100 mm
Hg
% d=2

u-+
16 ml/menit

256 mUmenit
Mokno dori "Hukum Pongkol Empol" Diometer
Pembuluh dolom Menentukon Resistensi Arte-
riol. Dalam sirkulasi sistemik, kurang tebih dua pertiga
resistensi sistemik total pada aliran darah adalah resistensi
arteriol di dalam arteriol kecil. Diameter interna pembu-
luh arteriol berkisar dari 4 mikrometer sampai sebesar 25
F
mikrometer. Namun, arleriol memiliki dinding pembuluh
darah yang kuat, sehingga memungkinkan diameter inter-
# na menjadi sangat berubah, seringkali sampai sebesar em-
Pembuluh kecil pat kali lipatnya. Dari hukum pangkat empat yang telah
didiskusikan di atas, yang menghubungkan aliran darah
dengan diameter pembuluh, kita dapat melihat bahwa
Pembuluh besar
peningkatan diameter pembuluh sebesar empat kali lipat
GAMBAR 14-9, A, Memperlihatkan pengaruh diameter pembuluh dapat meningkatkan aliran hingga sebesar 256 kali 1ipat.
terhadap alirandarah Jadi, hukum pangkat empat ini membuat hal tersebut
BAB 14 Tinjauan Sirkulasi; Fisika Kedokteran Mengenai Tekanan, Aliran, dan Resistensi 175

mungkin terjadi pada arteriol. Bila terdapat sinyal saraf


atau sinyal kimia di jaringan setempat sehingga menye-
babkan perubahan yang hanya sedikit pada diameter ar-
teriol, respon yang diberikan dapat berupa menghentikan
aliran darah ke jaringan secara total atau meningkatkan
aliran darah dengan sangat hebat. Sebenarnya, pemah ter-
catat kisaran aliran darah yang lebih dari 100 kali lipat
pada daerahjaringan yang terpisah antara batas konstriksi
arteriol maksimum dan dilatasi arteriol maksimum.

Resistensi Aliron Dorqhdolom Sirkuil Pembuluh


Dqroh Porolel don Seriol. Darah yang dipompa oleh
jantung mengalir dari bagian bertekanan tinggi di sirkulasi GAMBAR 14-10. Feslstensi pembuluh darah: A, dalam seria! dan
sistemik (yaitu aorta) ke bagian bertekanan rendah (yaitu B, dalam paralel
vena cava) melintasi jarak yang jauh di dalam pembuluh
darah yang diatur secara serial dan paralel. Arteri, arteriol,
kapiler, venula dan vena dikumpulkan secara serial. Bila :C,+C2+Cr+C0...
C,oo,
pembuluh darah diatur secara serial, aliran di setiap pem-
buluh darah sama dan resistensi total aliran darah (\"o,) Sebagai contoh, otak, ginjal, otot, saluran cema, kulit,
sama dengan penjumlahan resistensi di setiap pembuluh: dan sirkuiasi koroner diatur secara paralel, dan masing-
masing jaringan memberikan kontribusi terhadap keselu-
R,o,u, -R,+Rr+\+R1.. ruhan konduktans di sirkulasi sistemik. Aliran darah yang
melalui setiap jaringan merupakan bagian dari total aliran
Oleh karena itu, resistensi pembuluh darah perifer to- darah (curahjantung) dan ditentukan oleh resistensi (kon-
tal sama dengan penjumlahan resistensi di arteri, arteriol, duktans resiprok) aliran darah di jaringan, begitu juga
kapiler,-venula dan vena. Pada contoh yang diperlihatkan gradien tekanan. Oleh karena itu, tindakan amputasi pada
dalam Gambar l4-10A, resistensi pembuluh darah total anggota badan atau pengangkatan ginjal melalui pembe-
adalah sama dengan pejumlahan dari R, dan \. dahan juga menghilangkan sirkuit paralel dan menurun-
Pembuluh darah bercabang sangat luas untuk mem- kan konduktansi pembuluh darah total dan aliran darah
bentuk sirkuit paralel yang menyuplai darah ke beberapa total (curah jantung) sementara meningkatkan resistensi
organ dan jaringan tubuh. Pengaturan paralel ini membuat pembuluh darah perifer total.
jaringan dapat mengatur aliran darahnya sendiri, lebih
jauh lagi, mengatur sendiri aliran ke jaringan lain.
Bagi pembuluh darah yang diatur secara paralel (Gam- Efek Hematokrit Darah dan Viskositas
bar 14-108), resistensi total dari aliran darah digambarkan Darah Terhadap Resistensi Pembuluh
seperti :
Darah dan Aliran Darah
Perhatikan khususnya bahwa salah satu faktor yang pen-
111't 1
ting dalam persamaan Poiseuille adalah viskositas darah.
R,o,", -+_-
R1 R2 R3 R4
Semakin besar viskositas, aliran dalam pembuluh sema-
kin kecil jika seluruh faktor lainnya bersifat konstan. Se-
Jelas bahwa pada gradien tekanan tertentu, jumlah da- lanjutnya, viskositas pada darah normal adalah sekitar
rah yang mengalir melalui sistem paralel akan jauh lebih tiga kali lebih besar daripada viskositas air.
besar dibandingkan yang melalui masing-masing pembu- Tetapi apa yang membuat darah begitu kental? Hal ini
luh darah. Oleh karena itu, resistensi total jauh lebih se- terutama karena sebagian besar sel darah merah tersus-
dikit daripada resistenSj-di setiap pembuluh darah. Aliran pensi dalam darah, masing-masing faktor ini menimbul-
yang melalui pembuluh paralel dalam Gambar 14-708 kan pergesekan antara sel-sel yang berdekatan dan terha-
ditentukan oleh gradien tekanan dan resistensinya, bukan dap dinding pembuluh darah.
oleh resistensi pembuluh darah paralel lainnya. Namun
demikian, peningkatan resistensi dari setiap pembuluh da- Hemoiokrit. Persentase darah yang berupa sel disebut
rah akan meningkatkan resistensi pembuluh darah total. hematokrit. Jadi, bila seseorang mempunyai hematokrit
Mungkin terlihat berlawanan bahwa dengan menam- 40,hal ini berarti 40 persen volume darah adalah sel dan
bahkan pembuluh darah ke sirkuit menurunkan resistensi sisanya adalah plasma. Hematokrit pada laki-laki normal
pembuluh darah total. Namun demikian, banyaknya pem- rata-rata sekitar 42, sedangkan pada wanitei normal rata-
buluh darah paralel membuat darah menjadi lebih mudah rata sekitar 38. Angka ini sangat bervariasi, tergantung
untuk dialirkan melalui sirkuit karena setiap pembuluh apakah seseorang menderita anemia atau tidak, derajat ak-
paralel menyediakan jalur lain, atau konduktazlsl, untuk tivitas tubuhnya, dan ketinggian lokasi tempat seseorang
mengalirkan darah. Konduktansi total (C,"o,) untuk meng- berada. Perubahan-perubahan hematokrit ini telah dibi-
alirkan darah merupakan penjumlahan konduktans di se- carakan dalam hubungannya dengan sel-sel darah merah
tiap jalur paralel. dan fungsinya dalam transpor oksigen padaBab 32.
176 UNIT Mirkulasi

Hambatan
simpatis .
"s

r1i li
.ff:" too
vu :,+-*. 90
100
b
"$
4f
c{
0J"
E
..+'r 80
:::,=-tl E
..t+- /u ireG 70 -c^
GJ
..#. L
G
",: 60 Rangsangan
Ll't1,:' 60 (g
simpatis
',4:,:l: 50 50
ffi
i.
:wffil
no 40
0 20 40 60 B0 100 120 140 160 180 200
"! 30 Tekanan arteri (mm Hg)
ffi
t: 2O
ffi20
&
ffil an -, 10 GAMBAR 14-13. Pengaruh tekanan afteri terhadap aliran darah
w yang melalui pembuluh darah pada berbagai derajat lonus pem-
Wo ,1
,0 buluh darah yang diakibatkan oleh peningkatan atau penurunan
rangsangan simpatis pada pembuluh.
Normal Polisitemia
GAMBAR 14-11. Hematokrit pada orang normal dan pada pasien
anemia dan polisitemia.
seringkali terjadi pada p olisitemia, viskositas darah dapat
meningkat menjadi 10 kali lebih besar daripada air, dan alir-
Hematokdt ditentukan dengan memusingkan darah da- annya dalam pembuluh darah menjadi sangat terhambat.
lam tabung berkalibrasi, seperti yang terlihat pada Gam- Faktor lain yang memengaruhi viskositas darah
bar 14-11. Kalibrasi ini langsung menyatakan besarnya adalah konsentrasi protein plasma dan jenis protein dalam
persentase sel. plasma, tetapi pengaruhnya kurang begitu penting diban-
dingkan dengan pengaruh hematokrit, sehingga tidak di-
Pengoruh Hemotokril ferhodop Viskosilos Do- pertimbangkan secara serius pada kebanyakan penelitian
roh. Viskositas darah meningkat secara drastis dengan hemodinamik. Viskositas plasma darah'adalah sekitar 1,5
meningkatnya hematokrit, seperti terlihat pada Gambar kali viskositas air.
14-12. Viskositas darah lengkap pada hematokrit normal
adalah sekitar 3; hal ini berarti bahwa diperlukan tekanan
tiga kali lebih besar untuk mendorong darah lengkap se- Pengaruh Tekanan Terhadap
perti mendorong air melalui pembuluh darah yang sama.
Bila hematokrit meningkat sampai 60 atau 70, yang
Resistensi Pembuluh Darah
dan Aliran Darah Jaringan
Dari diskusi sejauh ini, kita mungkin memperkirakan
10 bahwa kenaikan tekanan arteri akan menyebabkan ke-
naikan yang sebanding pada aliran darah yang melalui
I berbagai jaringan tubuh. Akan tetapi, pengaruh tekanan
I terhadap aliran darah lebih besar daripada yang kita perki-
r'7
rakan, seperti yang terlihat pada garis kurva ke atas dalam
il,
Gambar 14-13. Alasan untuk hal tersebut adalah bahwa
b6
Atr
kenaikan tekanan arteri tidak hanya menaikkan kekuatan
G!' yang mendorong darah melalui pembuluh, tetapi juga me-
g4
= nyebabkan pelebaran pembuluh pada waktu bersamaan,
sehingga menurunkan resistensi pembuluh qarah. Jadi,
.a
semakin besar tekanan akan semakin meningkatkan aliran
2 melalui kedua cara ini. Oleh karena itu, di sebagian be-
1
sarjaringan, aliran darah pada tekanan arteri 100 mm Hg
akan menyebabkan aliran yang kurang lebih empat sampai
0
enam kali lebih besar daripada aliran darah pada tekanan
10 2A 30 40 50 60 70
50 mm Hg. Peningkatan tersebut justru tidak menjadi dua
Hematokrit
kali lipatnya. Peningkatan sebesar dua kali lipat mungkin
benar terjadi, bila peningkatan tekanan tidak memenga-
GAMBAR 14-12. Pengaruh hematokrit terhadap viskositas da-
rah. (Viskositas air = 1) ruhi peningkatan diameter pembuiuh darah.
BAB 14 Tinjauan Sirkulasi; Fisika Kedokteran MqngenaiTekanan, Aliran, dan Beslstensl 177

PerhatikanjugapadaGambar l4-l3,peruba.hanbesar run sampai nol dalam waktu beberapa detik meskipun
pada aliran darah dapat disebabkan oleh naik atau turun-
tekanan arteri tinggi.
nya rangsangan saraf simpatis pada pembuluh darah tepi.
Jadi, seperti yang terlihat pada gambar, hambatan aktivi-
tas simpatis okor rongot iuinirrtrp.,nu"r"n i";;;;, Kepustakaan
l

meningkatkan aliran darah sebanyak dua kali lipat atau LihatkepustakaanuntukBab 15.
lebih. Sebaliknya, rangsangan simpatis yang sangat kuat
dapat menimbulkan konstril<si pembuluh yang sangat
kuat, sehingga kadang-kadang aliran darah dapat menu-
BAB 15 Distensibilitas Vaskular, Serta Fungsi Slstem Vena dan Afteri 179

Distensibilitas vena di sirkulasi pulmonal serupa de-


ngan vena di sirkulasi sistemik. Akan tetapi, arteri pul- 140
monalis biasanya bekerja pada tekanan sekitar seperenam
tekanan arleri yarig terdapat di sistem arteri sistemik, dan 120
karena itu, distensibilitasnya kira-kira enam kali lebih be-
sar daripada arteri sistemik. i'too
E
9eo
Komplians Vaskular c
fil
(atau Kapasitansi Vaskular) F60
L
o
Pada studi hemodinamik, biasanya jauh lebih penting un- F40
tuk mengetahui jumlah total darah yang dapat ditampung
di bagian sirkulasi tertentu untuk setiap kenaikan tekanan 20
dalam milimeter air raksa daripada mengetahui distensi-
biiitas masing-masing pernbuluh. Nilai ini disebut kom- 0
plians atau kapasitans rangkaian pembuluh darah. Yaitu, 0 500 1000 1500 2000 2s00 3000 3500
Volume (ml)
Komptians vaskutar = ff'ry$1*gtr
Penrngkatan tekanan
GAMBAR 15-1. "Kurua volume-tekanan" dari sistem arteri dan sis-
tem vena, yang menunjukkan efek rangsangan atau inhibisi saraf
s i mpatis terhadap s istem si rku asi.
Komplians dan distensibilitas sangat berbeda satu I

sama iain. Pembuluh yang sangat distensibel dengan


sedikit volume dapat mempunyai komplians jauh lebih
sedikit daripada pembuluh yang kurang distensibel yang terlihat pengaruh rangsangan atau inhibisi saraf simpatis
mempunyai volume besar karena komplians sama dengan
vaskular terhadap kurva volume-tekanan. Peningkatan
tonus otot polos vaskular yang disebabkan oleh rangsang-
dist ens ib il it as dikal i v olu me.
Komplians sebuah vena sistemik besamya sekitar 24 an simpatis telah terbukti akan meningkatkan tekanan
pada setiap volume arteri atau vena, sedangkan inhibisi
kali komplians arteri yang berukuran sebanding karena
vena kira-kira B kali lebih distensibel dan mempunyai vo-
simpatis akan menurunkan tekanan pada setiap volume.
Pengendalian pembuluh dengan cara simpatis ini meru-
lume kira-kira 3 kali lebih besar (8 x3 :24).
pakan alat yang berharga untuk mengurangi ukuran suatu
segmen sirkulasi, yang berarti dapat memindahkan darah
ke segmen yang lain. Contohnya, peningkatan tonus vas-
Kurva Volume-Tekanan
kular di seluruh sirkulasi sistemik seringkali menyebab-
dari Sirkulasi Arteri dan Vena kan sejumlah besar volume darah berpindah ke dalam
jantung, hal ini merupakan salah satu cara utama yang
Carayang mudah untuk menyatakan hubungan antara te-
kanan dan volume di dalam pembuluh atau di bagian sir- digunakan oleh tubuh untuk meningkatkan pemompaan
jantung.
kulasi mana saja adalah dengan kurva yang disebut kurva
volume-tekanan. Kvrva dengan garis utuh di sebelah kiri Pengaturan kapasitansi vaskular dengan cara simpatis
juga sangat penting sewaktu perdarahan. Penguatan tonus
dan kanan paCa Gambar 15-1, berhrrut-turut merupakan
kurva volume-tekanan sistem arteri dan sistem vena siste- simpatis pembuluh, terutama terhadap vena, akan mengu-
mik normal, yang memperlihatkan bahwa bila sistem ar- rangi ukuran pembuluh sehingga sistem sirkulasi dapat
teri pada seorang dewasa rata-rata (meliputi semua arteri terus berjalan mendekati normal meskipun darah telah
terbuang sebanyak 25 persen dari volume darah total.
besar, arteri kecil, dan arteriol) terisi dengan sekitar 700
mililiter darah, tekandn arteriruta-ratanya adalah 100 mm
Hg, tetapi bila hanya terisi dengan 400 mililiter, tekanan-
nya menurun sampai nol. Komplians Pembuluh yang Lambat
Di seluruh sistem vena sistemik, volume darah biasa- (Stres-Relaksasi)
nya berkisar dari 2000 sampai 3500 mililiter, dan perubah-
an volume sebanyak beberapa ratus milimeter-diperlukan Istilah "komplians lambat" berarti bahwa pembuluh yang
untuk mengubah tekanan vena hanya sebesar 3 sampai 5 mengalami peningkatan volume mula-mula akan mem-
mmHg. Hal tersebut menjelaskan bahwa sebanyak satu perlihatkan peningkatan tekanan yang besar, tetapi regang-
setengah liter darah dapat ditransfusikan ke orang yang an otot polos yang lambat dan progresif pada dinding
sehat hanya dalam waktu beberapa menit tanpa banyak pembuluh memungkinkan tekanan untuk kembali normal
mengubah fungsi sirkulasinya. setelah bermenit-menit sampai berjam-jam. Efek terse-
but diperlihatkan pada Gambar 15-2. Pada gambar ini,
Pengoruh Rongsongon Simpotis olou lnhibisi tekanan dicatat pada suatu segmen kecil di sebuah vena
Simpolis Terhodop Hubungon Volume-Tekonon yang kedua ujungnya disumbat. Sejumlah volume darah
dori Sistem Arleri don Venq. Pada Gambar 15-l juga tambahan secara mendadak disuntikkan sampai tekanan
180 UNIT lV Sirkulasi

Penurunan diastol eksponensial


't4 (dapat didistorsi oleh gelombang
Peningkatan'urPuttu*t yangmengikuti"nya)
12 menulu puncaK lancip /
F,o
E
g8 +20 \
Fa
c- ot
I
(u
J.A E
o'
F E -80
2 (!
a!
,v
40 60 P -eo
Menit

GAMBAR 15-2. Efek penyuntikan sejumlah darah ke dalam


sebuah segmen vena terhadap tekanan intravaskular dan pin- 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 1.2 1.4 1.6 1.8 2.0
dahnya sejumlah darah yang berlebihan yang terjadi kemudian, Detik
me nunj ukkan p ri ns ip komp I ians I am bat.
GAMBAR 15-3. Gambaran pulsasi tekanan yang direkam dari
aoria asenden. (Digambar ulang dari Opdyke DF: Fed Proc
1 1:734, 1952.)
meningkat dari 5 menjadi l2 mm Hg. Meskipun tidak ada
darah yang berpindah setelah penyuntikan, tekanan segera
menurun dan mendekati nilai sekitar 9 mm Hg setelah
antara kedua tekanan ini sekitar 40 mm Hg, yang disebut
beberapa menit. Dengan kata lain, volume darah yang di-
tekanan nadi.
suntikkan segera menyebabkan distensi elastik pada vena,
namun kemudian serabut otot polos vena mulai "merang-
Dua faktor utama yang memengaruhi tekanan nadi:
(1) curah isi sekuncup darijantung dan (2) komplians (dis-
kak" menjadi lebih panjang, dan sehubungan dengan itu,
tegangannya ikutmenurun. Efek ini merupakan karakteris-
tensibilitas total) dari percabangan arteri. Faktor ketiga,
tetapi kurang penting berperan adalah sifat ejeksi darijan-
tik semua jaringan otot polos dan disebut stres-relaluasi,
yang sudah dijelaskan di Bab 8. tung selama periode sistol.
Komplians lambat adalah suatu mekanisme penting Pada umumnya, makin besar curah isi sekuncup,
yang menyebabkan sirkulasi dapat menampung lebih ba- makin besar pula jumlah darah yang harus ditampung
nyak tambahan darah bila diperlukan, misalnya, sesudah di percabangan arteri pada setiap denyut jantung, dan
transfusi dalam jumlah yang besar. Komplians lambat da- oleh karena itu, makin besar peningkatan dan penumnan
lam arah yang berlawanan adalah salah satu cara terjadi- tekanan selama sistol dan diastol akan menyebabkan ma-
nya penyesuaian sirkulasi secara otomatis selama berme-
kin besarnya tekanan nadi. Sebaliknya, makin kecil kom-
plians sistem arteri, makin besar kenaikan tekanan yang
nit-menit atau berjam-jam terhadap pengurangan volume
akan terjadi akibat isi sekuncup darah yang dipompa ke
darah setelah terjadinya perdarahan yang serius.
dalam arteri. Misalnya, seperti yang diperlihatkan oleh
kurva paling atas bagian tengah pada Gambar 15-4, tekan-
an nadi pada orang lanjut usia kadang-kadang meningkat
Pulsasi Tekanan Arteri sampai dua kali nilai normal, karena arteri menjadi lebih
Setiap kali jantung berdenyut terdapat gelombang darah kaku akibat arteriosklerosls dan karenanya, arteri relatif
baru yang mengisiarteri. Bila tidak ada distensibilitas tidak lentur.
sistem arteri, semua darah tersebut akan segera menga- Kemudian, secara praktis, tekanan nadi kira-kira
lir melalui pembuluh darah perifer hanya selama periode ditentukan oleh rasio curah isi sekuncup terhadap kom-
sistol, dan tidak akan ada darah yang mengalir selama plians percabangan arteri. Setiap kondisi sirkulasi yang
diastol. Namun pada keadaan normal, komplians perca- memengaruhi salah satu atau kedua faktor tersebut juga
bangan arteri akan menurunkan pulsasi tekanan menjadi akan memengaruhi tekanan nadi.
hampir tidak berpulsasi pada saat darah mencapai kapiler;
oleh karena itu, aliran darah jaringan berlangsung teruta- Gambaran Pulsasi
ma secara terus-menerus dengan pulsasi yang sangat kecil. Tekanan yang Abnormal
Sebuah rekaman yang khas dari pulsasi tekananpada Beberapa kondisi sirkulasi juga menyebabkan gambaran
bagian proksimal aorta diperlihatkan pada Gambar l5-3. abnormal pada gelontbang pulsasi tekanan selain peru-
Pada orang dewasa sehat, tekanan pada puncak setiap pul- bahan tekanan nadi. Yang sangat menonjol di antaranya
sasi, yang disebut tekanan sistolik, adalah sekitar 120 mm terdapat pada stenosis aorta, duktus arteriosus paten, dan
Hg. Pada titik terendah setiap pulsasi, yang disebut tekan- regurgitasi aorta, y angmasing-masing diperlihatkan pada
an diastolik, nilainya sekitar 80 mm Hg. Perbedaan nilai Gambar l5-4.
BAB 15 Distensibilitas Vaskular, SerIa Fungsi Slsfem Vena dan Arteri 181

Bagian depan gelombang

"','|ffieffi%
tou

120
Normal ArleriosklerosisStenosisaorta

s
80
Normal
:

40

Regurgitasi
aoda
GAMBAR 15-4. Gambaran pulsasi tekanan aorta pada afterio'
sklerosis, stenosis aofta, duktus arteriosus paten, dan regurgitasi
aofta.
GAMBAR 15-5. Tahapan yang progresif dai transmisi pulsasi
tekanan di sepanjang aofta.
Pada stenosis aorta, diameter pembukaan katup aor-
ta berkurang secara bermakna, dan pulsasi tekanan aorta
sangat menurun akibat penurunan aliran darah yang kelu- laskan lambatnya transmisi di aorta dan lebih cepatnya
ar melalui katup yang stenotik. transmisi di arteri distal berukuran kecil dengan kompli-
Pada duktus arteriosus paten, separuhatau lebih darah ans yang lebih kecil. Di aorta, kecepatan transmisi pulsasi
yang dipompa ke dalam aorta oleh ventrikel kiri segera tekanan sebesar 15 kali atau lebih dari kecepatan aliran
mengalir kembali melalui duktus yang terbuka lebar ke darah karena pulsasi tekanan hanyalah suatu gelombang
dalam arteri pulmonalis dan pembuluh darah paru, se- tekanan yang bergerak dan melibatkan sedikit pergerakan
hingga memungkinkan tekanan diastolik untuk turun dras- total volume darah ke arah. depan.
tis sebelum denyutjantung yang berikutnya.
Pada regurgitasi aorta, katup aorta tidak ada atau ti-
dak dapat menutup sepenuhnya. Oleh karena itu, setelah 1,1
setiap kali jantung berdenyut, darah yang baru saja di- ttt
pompa ke daiam aorta akan segera mengalir kembali ke
Sistol Diastol 1

dalam ventrikel kiri. Akibatnya, tekanan aorta dapat turun


menjadi nol di antara denyutjantung. Juga, tidak terdapat
takik pada gambaran pulsasi aorta karena tidak terdapat
katup aorla untuk menutup.

Transmisi Pulsasi Tekanan


ke Arteri Perifer
Arteri femoralis
Pada saat jantung me-rriompa darah ke dalam aorta selama
sistol, mula-mula hanya bagian proksimal aorta yang
mengalami distensi karena sifat inersia darah akan men-
cegah pergerakan darah yang tiba-tiba ke perifer. Akan
tetapi, tekanan yang meningkat di aorta proksimal dengan
cepat akan mengimbangi sifat inersia tersebut dan gelom-
bang yang berada di depan bagian yang terdistensi akan
menyebar semakin jauh di sepanjang aorta, seperti yang
diperlihatkan pada Gambar l5-5. Hal ini disebut transmi-
si pul,sasi tekanan di dalam arteri.
1
Kecepatan transmisi pulsasi tekanan di aorta normal
adalah 3 sampai 5 m/det; di cabang arteri besar, 7 sampai
Waktu {detilt)
10 m/det; dan di arteri kecil, 15 sampai 35 m/det. Pada GAMBAR '15-6. Perubahan gambaran tekanan nadi seiring de-
umumnya, makin besar komplians setiap segmen vasku- ngan perjalanan gelombang pulsasi ke pembuluh yang lebih ke-
lar, makin lambat kecepatan transmisinya. yang menje- cil.
182 UNIT Mirkulasi

Peredomon'Pulsosi Tekonon dolqm Arleri Kecil,


Bunyi
Arteriol, don Kopiler. Gambar 15-6 memperlihatkan
perubahan gambaran pulsasi tekanan yang khas ketika - --*-*-.** &-#'& &.&.*a-w,w^- u
pulsasi berjalan ke pembuluh perifer. Perhatikan terutama t,,,.__-l*_-,t . r ,,,,,i ,,i .l-_*r_L
pada ketiga kurva bagian bawah yaitu intensitas pulsasi 120 'tsfi 8f
menjadi berkurang secara progresif di arteri kecil, arte-
riol, dan terutama, kapiler. Pada kenyataanrtya, pulsasi ::
dapat terlihat pada kapiler hanya bila pulsasi aorta sangat * 150
besar atau arteriol sangat berdilatasi. lot
Penurunan yang progresifdari pulsasi di perifer dise- i1o0
;E
t
but peredaman pulsasi tekanan. Penyebab hal ini terbagi
dua: (l) tahanan terhadap pergerakan darah dalam pem- iuo
buluh dan (2) komplians pembuluh. Tahanan akan mere- ;4
dam pulsasi karena sejumlah kecil darah harus mengalir
maju pada bagian depan gelombang pulsasi untuk mere-
gangkan segmen berikutnya dari pembuluh; semakin be-
sar tahanan, semakin sulit hal ini terjadi. Komplians akan
meredam pulsasi karena makin lentur suatu pembuluh, GAMBAR 15-7, Cara auskultasi untuk mengukur tekanan afteri
sistolik dan diastolik.
makin banyak jumlah darah yang diperlukan pada bagian
depan gelombang pulsasi untuk menimbulkan kenaikan
tekanan. Oleh karena itu, secara praktis, derajat peredam-
an hampir berbanding langsung dengan hasil tahanan tetap kolaps dan tidak akan ada darah yang mengalir ke
dikali komplians. dalam arteri yang lebih distal selama siklus penekanan.
Oleh karena itu, tidak akan terdengar bunyi Korotkoff di
arteri yang lebih distal. Namun kemudian tekanan dalam
Metode Klinis untuk Mengukur manset secara bertahap dikurangi. Begitu tekanan dalam
Tekanan Sistolik dan Tekanan Diastolik manset turun di bawah tekanan sistolik, darah akan mu-
lai mengalir melalui arteri yang terletak di bawah manset
Penggunaan alat perekam tekanan yang mengharuskan selama puncak tekanan sistolik, dan kita mulai mende-
jarum masuk ke dalam arteri untuk pengukuran rutin te- ngar bunyi berdetak dari arteri antekubiti yang sinkron
kanan darah pada pasien manusia tidak pantas dilakukan, dengan denyut jantung. Begitu bunyi ini mulai terdengar,
walaupun cara tersebut kadang-kadang diperlukan pada nilai tekanan yang ditunjukkan oleh manometer yang ter-
studi yang khusus. Sebagai gantinya, para klinisi menen- hubung dengan manset kira-kira sama dengan tekanan
tukan tekanan sistolik dan diastolik secara tidak langsung, sistolik.
biasanya dengan menggunakan cara auskultasi. Bila tekanan dalam manset diturunkan lebih lanjut,
terjadi perubahan kualitas bunyi Korotkoff, kualitas de-
Coro Auskultosi. Gambar 15-7 memperlihatkan cara taknya menjadi berkurang dan bunyinya menjadi lebih
auskultasi untuk menentukan tekanan arteri sistolik dan berirama dan lebih kasar. Kemudian, akhirnya, sewaktu
diastolik. Sebuah stetoskop diletakkan di atas arteri yang tekanan manset turun mencapai tekanan diastolik, arteri
terdapat di area lipat siku (antekubiti), dan di sekeliling
tersebut tidak tersumbat lagi, yang berarti bahwa faktor
lengan atas dipasang sebuah manset tekanan.darah yang
dasar yang menyebabkan timbulnya bunyi (yaitu sem-
digembungkan. Selama manset menekan lengan dengan buran darah yang melewati arteri yang tertekan) tidak ada
tekanan yang terlalu kecil untuk menyumbat arteri brakia-
lagi. Oleh karena itu, bunyi tersebut mendadah berubah
lis, tidak akan ada bunyi yang terdengar dari arteri terse- menjadi redam (mufied) dan kemudian menghilang selu-
but melalui stetoslop: Namun bila tekanan dalam manset
ruhnya setelah tekanan manset diturunkan lagi sebanyak
itu cukup besar untuk menyumbat arteri selama sebagian 5 sampai 10 milimeter. Kita mencatat tekanan pada ma-
siklus tekanan arteri, bunyi akan terdengar pada setiap nometer ketika bunyi Korotkoff berubah menjadi redam;
pulsasi. Bunyi-bunyi ini disebut bunyi Korotkoff,,
nilai tekanan yangtercatat ini kurang lebih sama dengan
Penyebab pasti dari bunyi Korotkoff ini masih di-
tekanan diastolik. Cara auskultasi untuk menentukan
perdebatkan, namun ada anggapan bahwa penyebabnya
tekanan sistolik dan diastolik ini tidak seluruhnya akurat,
terutama adalah semburan darah yang melewati pembu- namun biasanya hanya berbeda 10 persen dari nilai yang
luh yang mengalami hambatan parsial. Semburan darah diperoleh dengan pengukuran kateterisasi langsung dari
ini menimbulkan aliran turbulen di dalam pembuluh yang
dalam arteri.
terletak di luar area manset, dan keadaan ini akan menim-
bulkan getaran yang terdengar melalui stetoskop. Tekonon Arteri Normol Seperti yqng Diukur de-
Dalam menentukan tekanan darah dengan cara aus- ngon Cqro Auskultosi. Gambar 15-8 memperlihatkan
kultasi, tekanan dalam manset mula-mula dinaikkan sam- perkiraan nilai normal tekanan arteri sistoiik dan diasto-
pai di atas tekanan sistolik arteri. Selama tekanan manset lik pada berbagai umur. Peningkatan yang progresifpada
lebih tinggi daripada tekanan sistolik, arteri brakialis akan tekanan seiring dengan berjalannya usia adalah akibat dari
BAB 15 Distensibilitas Vaskular, Serta Fungsi Sistem Vena dan Afteri 183

perifer juga dapat mendorong darah maju dengan cara


yang disebut pompa vena, dan bahkan dapat membantu
mengatur curahjantung, suatu fungsi yang sangat penting
yang dijelaskan secara rinci di Bab 20.
Et
- 150
E
E
Tekanan Vena-Tekanan Atrium Kanan
100
(Tekanan Vena Sentral)
6s
c(s dan Tekanan Vena Perifer
L
P50 Untuk dapat memahami berbagai fungsi vena, pertama-
tama perlu diketahui sesuatu mengenai tekanan dalam
vena dan hal-hal yang dapat mengaturnya.
Darah dari semua vena sistemik mengalir ke dalam
atrium kanan; oleh karena itu, tekanan di dalam atrium
kanan disebut tekanan vena sentral.
GAMBAR 15-8. Perubahan tekanan arteri sistolik, diastolik dan
Tekanqn atrium kanan dikendalikan oleh suatu keseim-
rata-rata seiring dengan berjalannya usia. Daerah yang berba-
yang menunjukkan perkiraan kisaran nilai normal. bangan antara (1) kemampuan jantung memompa darah
keluar dari atrium kanan dan dari ventrike! ke dalam
paru dan (2) kecenderungan darah untuk mengalir dari
pengaruh penuaan terhadap mekanisme kontrol tekanan vena perifer ke dalam atrium kanan. Bilajantung sebelah
darah. Kita akan mengetahui di Bab 19 bahwa ginjal kanan memompa dengan kuat, tekanan atrium kanan akan
terutama bertanggung jawab untuk pengaturan jangka menurun. Sebaliknya, kelelahan jantung a\an meningkat-
panjang terhadap tekanan arteri; dan fakta bahwa ginjal kan tekanan atrium kanan. Begitu pula, setiap pengaruh
memperlihatkan perubahan yang nyata seiring dengan yang menyebabkan darah masuk secara cepat dati vena
berjalannya usia terutama setelah usia 50 tahun, sudah di- perifer ke dalam atrium kanan akan meningkatkan tekan-
ketahui denganjelas. an atrium kanan. Beberapa faktor yang dapat meningkat-
Sedikit peningkatan tambahan dari tekanan sistolik kan aliran balik vena ini (dan yang dapat meningkatkan
yang biasanya terjadi setelah usia 60 tahun adalah akibat tekanan atrium kanan) adalah (1) peningkatan volume
dari kekakuan arteri, yang hal itu sendiri merupakan aki- darah, (2) peningkatan tonus pembuluh besar di seluruh
bat stadium ald'ir aterosklerosr. Dampak akhirnya adalah tubuh yang berakibat naiknya tekanan vena perifer, dan
lonjakan tekanan sistolik dengan peningkatan tekanan (3) dilatasi arteriol, yang menurunkan tahanan perifer dan
'memungkinkan darah mengalir dengan
nadi yang besar, seperti yang dijelaskan sebelumnya. cepat dari arteri
ke dalam vena.
Tekonon Arleri Roto-Rolo. Tekanan arteri rata-rata Faktor-faktor yang sama yang mengatur tekanan atri-
adalah nilai rata-rata dari tekanan arteri yang diukur mi- um kanan juga mengatur curah jantung karena jumlah
lidetik per milidetik selama periode waktu tertentu. Nilai darah yang dipompa oleh jantung bergantung pada ke-
ini tidak sama dengan rata-ratatekanan sistolik dan dias- mampuan jantung untuk memompa dan kecenderungan
tolik karena tekanan arteri lebih mendekati nilai tekanan darah untuk mengalir ke dalam jantung dari pembuluh
diastolik daripada tekanan sistolik pada sebagian besar perifer. Oleh karena itu, kita akan membahas pengaturan
siklus j antung. Oleh karena itu, tekanan arteri rata-rata di- tekanan atrium kanan secara lebih mendalam di Bab 20
tentukan sekitar 60 persen dari tekanan diastolik dan 40 yang berhubungan dengan pengaturan curah jantung.
persen dari tekanan sistolik. Perhatikan pada Gambar l5-8 Tekanan qtrium kanan normal adalah sekitar 0 mm
bahwatekanan rata-rata(yang ditunjukkan oleh garis utuh Hg, yang sama dengan tekanan atmosfir di sekitar tubuh.
di tengah) pada semuq*sia lebih mendekati tekanan dias- Tekanan ini dapat naik menjadi 20 sampai 30 mm Hg pada
tolik daripada tekanhn sistolik. keadaan yang sangat abnormal, seperti (l) gagal jantung
serius atau (2) sesudah transfusi darah yang masif, yang
akan sangat meningkatkanvolume darah total dan menye-
Vena dan Fungsinya babkan aliran darah dengan jumlah yang berlebihan beru-
saha masuk ke dalam jantung dari pembuluh perifer.
Selama bertahun-tahun, vena dianggap tidak lebih dari- Batas bawah untuk tekanan atrium kanan biasanya se-
pada lintasan untuk aliran darah ke dalam jantung, akan kitar -3 sampai -5 mm Hg di bawah tekanan atmosfer.
tetapi semakin jelas bahwa vena melakukan fungsi khusus Tekanan ini juga merupakan tekanan dalam rongga dada
lain yang diperlukan agar sirkulasi dapat berjalan. Yang yang mengelilingi jantung. Tekanan atrium kanan men-
penting terutama, vena mampu berkonstriksi dan berdila- dekati nilai batas bawah tersebut bila jantung memompa
tasi dan dengan demikian dapat menyimpan darah dalam dengan sangat kuat atau aliran darah yang masuk ke dalam
jumlah besar maupun kecil serta menyediakannya kem- jantung dari pembuluh perifer sangat menurun, misalnya,
bali bila diperlukan oleh bagian lain dari sirkulasi. Vena sesudah perdarahan hebat.
184 UNIT lV Sirkulasi

bahwa tekanan vena perifer tidak terlihat naik bahkan


pada stadium gagal jantung yang dini sekalipun.

Pengoruh Tekonon lntro-Abdomen Terhodop


Kolaps akibat Tekonon Veno Tungkoi. Tekanan normal di dalam
atmosfir
rongga abdomen pada seseorang yang terlentang rata-tata
sekitar .l-6 mmHg, tetapi dapat meningkat menjadi +15
sampai +30 mmHg akibat kehamilan, tumor besar, atau
di tulang rusuk kelebihan cairan (disebut "asites") di rongga abdomen.
di ketiak
Bila tekanan intra-abdomen meningkat, tekanan di vena
tungkai harus naik di atas tekanan abdomen agar vena ab-
Tekanan domen terbuka dan memungkinkan darah mengalir dari
intrabrakal = -4 mmHg
tungkai kejantung. Jadi, bila tekanan intra-abdomen ada-
lah +20 mm Hg, tekanan yang mungkin paling rendah di
vena femoralis juga +20 mm Hg.

Pengaruh Tekanan Gravitasi


Terhadap Tekanan Vena
GAMBAR 15-9. Titiklitik kompresi yang cenderung menyebab-
kan kolaps pada vena yang memasuki toraks. Di semua bagian air yang terpapar oleh udara,tekanan
pada permukaan air adalah sama dengan tekanan atmos-
fer, namun tekanan meningkat I mm Hg untuk setiap
penurunan 13,6 milimeter dari permukaan. Tekanan ini
Tahanan Vena dan Tekanan Vena Perifer diakibatkan oleh berat air dan karena itu disebut tekanan
Vena besar.mempunyai tahanan yang begitu kecil terha- gr av it as i atau te kanan hi dr os t at i k.
dap aliran darah ketika vena mengalami distensi sehingga
tahanan menjadi hampir nol dan hampir tidak berpenga-
ruh. Akan tetapi, seperti yang terlihat pada Gambar 15*9,
kebanyakan vena besar yang memasuki toraks mengala- Sinus sagitalis
mi kompresi pada sejumlah titik oleh jaringan sekitamya, -'10 mm

sehingga aliran darah menjadi terhambat pada titik-titik


tersebut. Contohnya, vena dari lengan terkompresi oleh
lengkungan tajamnya yang melewati tulang rusuk perta- 0mm
0mm
ma. Juga, tekanan di vena leher seringkali turun begitu
rendah sehingga tekanan atmosfir di luar leher menyebab- +6mm
kan vena-vena tersebut menjadi kolaps. Terakhir, vena-
vena yang melalui abdomen seringkali terkompresi oleh +8mm
berbagai.organ dan oleh tekanan intra-abdomen, sehingga
vena-vena ini biasanya paling tidak mengalami kolaps
parsial menjadi bentuk ovoid atau menyerupai celah. Oleh
sebab itu, vena-vena besar biasanya memberikan sebagi-
an tahanan terhadap aliran darah, dan karenanya, tekan-
an di vena-vena kecil yang lebih perifer pada seseorang
yang berbaring terlentang biasanya +4 sampai +6 mm Hg
lebih besar daripad-a-tekanan atrium kanan.

Pengoruh lekonon Alrium Konon yong Tinggi +40mm


Terhodop Tekonon Veno Perifer. Ketika tekanan
atrium kanan meningkat melebihi nilai normal 0 mm Hg,
darah mulai terbendung di vena besar. Hal tersebut akan
membuat vena menjadi lebar dan bahkan titik-titik rawan
kolaps di vena akan terbuka bila tekanan atrium kanan
meningkat melebihi +4 sampai +6 mm Hg. Kemudian,
bila tekanan atrium kanan masih terus meningkat, tambah-
an kenaikan tekanan menimbulkan kenaikan yang sesuai +90mm
pada tekanan vena perifer di tungkai dan vena lainnya.
Karenajantung harus berada dalam keadaan yang sangat
lelah untuk menimbulkan kenaikan tekanan atrium kanan GAMBAR '15-1O. Efek tekanan gravitasi terhadap tekanan vena
setinggi +4 sampai +6 mm Hg, kita sering menemukan di seluruh tubuh pada orang yang berdii tegak.
BAB 15 Distensibilitas Vaskular, Sefta Fungsi Sisfem Vena dan ArIeri 185

Tekanan gravitasi juga timbul di sistem vaskular ma-


nusia akibat berat darah di dalam pembuluh, seperti yang Vena dalam
terlihat pada Gambar 1 5- I 0. Bila seseorang berdiri, tekan-
an di atrium kanan tetap sekitar 0 mmHg karena jantung
memompa ke dalam arteri setiap kelebihan darah yang
berusaha menumpuk di tempat ini. Akan tetapi, pada
seorang dewasa yang berdiri diam sama sekali, tekanan
di vena kaki sekitar +90 mmHg akibat berat gravitasi da-
rah di vena antara jantung dan kaki. Tekanan vena pada
ketinggian tubuh lainnya secara proporsional besarnya
antara} dan 90 mm Hg.
Di vena lengan, tekanan pada titik setinggi tulang ru-
suk teratas biasanya sekitar +6 mmHg akibat kompresi
vena subklavia sewaktu melewati tulang rusuk tersebut.
Tekanan gravitasi di sepanjang lengan kemudian ditentu-
kan oleh jaraknya dari tulang rusuk ini. Jadi, bila selisih
gravitasi pada titik antara tulang rusuk dan rangan adalah
+29 mmHg, tekanan gravitasi ini.ditambah dengan +6 mm
Hg yang disebabkan oleh kompresi vena ketika melewati GAMBAR 15-11. Katup vena di tungkai.
tulang rusuk, sehingga besar tekanan total di vena tangan
adalah +35 mmHg.
Vena-vena leher pada orang yang berdiri tegak hampir Katup Vena dan ..Pompa Venatt:
sepenuhnya kolaps sepanjang perjalanannya ke tengkorak Pengaruhnya Terhadap Tekanan Vena
akibat tekanan atmosfer di luar leher. Kolapsnya vena ini Jikatidak ada katup dalam vena, efek tekanan gravita-
menyebabkan tekanan di vena-vena tersebut retap nol di si akan menyebabkan tekanan vena di kaki selalu sebesar
sepanjang perjalanannya. Alasan untuk hal ini adalah bah- kira-kira +90 mmHg pada seorang dewasa yang berdiri.
wa setiap kecenderungan tekanan untuk naik di atas niiai Akan tetapi, setiap kali seseorang menggerakkan tungkai,
tersebut akan membuka vena dan memungkinkan tekanan ia akan menegangkan ototnya dan menekan vena dekat
turun kembali ke nol akibat aliran darah. Sebaliknya, se- otot tersebut atau daerah sekitamya, dan ini akan memeras
tiap kecenderungan tekanan untuk turun di bawah nol akan darah keluar dari vena. Namun katup vena, yang tampak
menyebabkan vena semakin kolaps, yang selanjutnya me- pada Gambar l5-11, tersusun sedemikian rupa sehingga
ningkatkan tahanannya dan mengembalikan tekanan vena arah aliran darah vena hanya tertuju ke jantung. Akibat
menjadi nol lagi. nya, setiap kali seseorang menggerakkan tungkai atau
Di pihak lain, vena-vena dalam tengkorak berada di bahkan menegangkan otot, sejumlah darah vena didorong
dalam ruangan yang tidak dapat kolaps (rongga tengko- ke arah jantung. Sistem petnompaan ini dikenal sebagai
rak) sehingga vena-vena tersebut tak dapat kolaps. Aki- "pompa vena" atau "pompa otot," dan pompa ini cukup
batnya, tekanan negatif dapat timbul di sinus-sinus dural efisien sehingga dalam keadaan yang biasa, tekanan vena
kepala; pada posisi berdiri, tekanan vena di sinus sagitalis di kaki seorang dewasa yang sedang berjalan tetap kurang
yang berada di puncak kepala besarnya sekitar -10 mmHg dari t20 mm Hg.
akibat "pengisapan" hidrostatik antara puncak tengkorak Bila manusia berdiri diam sempuma, pompa vena
dan dasar tengkorak. Oleh karena itu, bila sinus sagitalis tidak akan bekerja, dan tekanan vena di bagian bawah
dibuka selama tindakan operasi, udara dapat segera teri- tungkai akan meningkat sampai nilai gravitasi penuh 90
sap ke dalam sistem vena; udara bahkan dapat terus berja- mm Hg dalam waktu kira-kira 30 detik. Tekanan di dalam
lan ke bawah yang menigrbulkan emboli udara dijantung, kapiler juga sangat meningkat, menyebabkan bocornya
dan kematian dapaf te4adi. cairan dari sistem sirkulasi ke dalam ruangjaringan. Aki-
batnya, tungkai membengkak, dan volume darah berku-
Pengoruh Foklor Grovitosi Terhodop Tekonon rang. Sesungguhnya, 10 sampai 20 persen volume darah
Arleri don Tekonon Loinnyo. Faktor gravitasi juga dapat hilang dari sistem sirkulasi dalam waktu 15 sampai
memengaruhi tekanan di arteri perifer dan kapiler, selain 30 menit sejak berdiri diam sempurna, seperti yang sering
pengaruhnya pada vena. Contohnya, pada seseorang yang terjadi bila seorang prajurit berdiri dengan posisi yang
berdiri dan mempunyai tekanan arteri rata-rata 100 mm kaku.
Hg pada tingkatan setinggi jantung akan mempunyai te-
kanan arteri di kaki sekitar 190 mm Hg. Karena itu, bila Kegogolon Kotup Veno yong Menyebobkon
seseorang menyatakan bahwa tekanan aderinya sebesar "Vorises". Katup-katup pada sistem vena seringkali men-
100 mm Hg, hal ini umumnya berarti bahwa tekanan ter- jadi "tidak ffiampu" berfungsi atau kadang-kadang malah
sebut merupakan tekanan pada tingkatan gravitasi seting- rusak. Hal ini terutama terjadi bild vena teregang berle-
gi jantung tetapi tidak berlaku pada pembuluh arteri di bihan akibat tekanan vena yang tinggi selama berming-
tempat lain. gu-minggu atau berbulan-bulan, sepefti yang terjadi pada
186 UNIT Mirkulasi

kehamilan atau bila seseorang berdiri terlalu lama. Pere-


gangan vena akan meningkatkan luas penampang, tetapi
tidak meningkatkan ukuran daun kat-up. Oleh karena itu,
daun katup tidak dapat lagi menutup rapat. Bila hal ini
terjadi, tekanan di vena tungkai akan meningkat tajam
akibat kegagalan pompa vena; hal ini selanjutnya akan
meningkatkan ukuran vena dan akhirnya merusak seluruh
fungsi katup. Jadi, orang tersebut akan mengalami "va-
rises," yang ditandai dengan penonjolan besar dari vena
di bawah kulit seluruh tungkai, terutama tungkai bawah.
Kapanpun orang dengan varises berdiri lebih dari bebera-
pa menit, tekanan vena dan kapiler akan menjadi sangat
tinggi, dan kebocoran cairan dari kapiler menyebabkan
edema yang terus menerus di tungkai. Selanjutnya, edema GAMBAR 15-12. Titik patokan untuk pengukuran tekanan sirku-
Iasi (yang terletak dekat dengan katup trikuspid).
mencegah difusi zat nutrisi yang adekuat dari kapiler ke
otot dan sel-sel kulit, sehingga otot menjadi terasa nyeri
dan lemah serta kulit seringkali mengalami gangren dan
ulkus. Pengobatan terbaik untuk keadaan seperti ini ada- tersebut, yang disebut tingkat patokan untuk pengttkur-
lah menaikkan tungkai sampai sedikitnya setinggi jantung an tekanan.
secara berulang-ulang. Bebat yang ketat pada tungkai Kurangnya pengaruh gravitasi di katup trikuspid ka-
juga dapat membantu dalam rnencegah edema dan gejala renajantung secara otomatis mencegah perubahan gra-
vitasi yang bermakna pada tekanan di tempat ini dengan
sisanya.
cara sebagai berikut:
Perkiroon Tekonon Veno Secoro Klinis. Tekanan Jika tekanan di katup trikuspid sedikit meningkat di
vena seringkali dapat diperkirakan secara mudah dengan atas normal, ventrikel kanan mengisi darah lebih banyak

melihat derajat distensi dari vena-vena perifer-ter- dari biasanya, sehingga jantung memompa darah lebih
utama vena-vena leher. Contohnya, pada posisi duduk, cepat dan karena itu akan menurunkan tekanan di katup
vena-vena leher tidak pernah mengalami distensi pada trikuspid kembali ke kisaran nilai normal. Sebaliknya,
orang normal yang sedang istirahat. Akan tetapi, bila te- iika tekanan menurun, ventrikel kanan gagal mengisi
kanan atrium kanan meningkat sebanyak +10 mm Hg, secara adekuat, daya pompanya menurun, dan darah
vena leher di bagian bawah mulai menonjol; dan pada terbendung di sistem vena sampai tekanan di tingkatan
tekanan atrium +15 mm FIg, semua vena di leher meng- katup trikuspid meningkat lagi ke nilai normal. Dengan
kata lain, jantung bertindak sebagai pengatur tekanan
alami distensi.
secara umpan balik di katup trikuspid.
Pengukuron longsung Tekonqn Venq don Te- Bila seseorang dalam posisi berbaring, letak katup
konon Alrium Konqn Tekanan vena dapat juga di- trikuspid hampir persis 60 persen dari ketebalan dada
ukur secara mudah dengan memasukkan sebuah jarum di bagian depan punggung. Tempat ini adalah tingkat
patokan tekanan nol untuk seseorang yang berbaring
secara langsung ke dalam vena dan menghubungkannya
dengan suatu alat pengukur teka:ran. Satu-satunya cara terlentang.
untuk mengukur tekanan atrium kanan secara akurat
adalah dengan memasukkan kateter melalui vena peri-
fer ke dalam atrium kanan. Tekanan yang diukur melalui
Fungsi Penampungan Darah dari Vena
kateter vena sentral seperti ini hampir selalu dikerjakan
secara rutin pada beberapa tipe pasien sakit jantung Seperti yang telah ditekankan di Bab 14, lebih dari 60
yang dirawat untuk mendapatkan penilaian yang kon-
persen seluruh darah di sistem sirkulasi biasanya berada
stan mengenai keqampuan pemompaan.iantung.
dalam vena. Karena alasan tersebut dan karena vena begi-
tu lentur, sistem vena dikatakan berfungsi sebagai tempat
Tingkot Polokqn Tekonon untuk Pengukuron
penampungan darah bagi sirkulasi.
lekonon Veno dsn Teksnqn Sirkulosi Loinnyo.
Sampai di sini, kita seringkali menyatakan bahwa tekan- Ketika tubuh kehilangan darah dan tekanan arteri mu-
an atrium kanan adalah 0 mm Hg dan tekanan arteri lai menurun, sinyal saraf dilepaskan dari sinus karotikus
adalah 100 mm Hg, tetapi kita belum menetapkan ting- dan area peka-tekanan lainnya dalam sirkulasi, seperti
katan gravitasi di sistem sirkulasi dengan tekanan ini yang dibahas di Bab 18. Hal ini selanjutnya menyebab-
sebagai patokan. Terdapat satu titik di sistem sirkulasi kan lepasnya sinyal saraf dari otak dan medula spinalis
tempat faktor tekanan gravitasi yang disebabkan oleh terutama melalui saraf simpatis menuju ke vena, sehingga
perubahan posisi tubuh seseorang yang sehat, biasanya
vena mengalami konstriksi. Keadaan tersebut akan meng-
tidak akan memengaruhi pengukuran tekanan lebih dari
imbangi kurangnya darah dalam sistem sirkulasi. Bahkan
1 sampai 2 mm Hg. Titik ini berada setinggi atau dekat
setelah terjadi kehilangan darah sebanyak 20 persen dari
dengan katup trikuspid, seperti yang diperlihatkan oleh
perpotongan garis sumbu pada Gambar 15-12. Oleh volume total sekalipun, sistem sirkulasi seringkali dapat
karena itu, semua pengukuran tekanan sirkulasi yang berfungsi mendekati normal karena fungsi penampungan
telah dibicarakan dalam teks ini merujuk ke tingkatan vena yang dapat berubah-ubah.
BAB 15 Distensibilitas Vaskular, Serta Fungsi Sistem Vena dan Arteri 187

yang akan meningkatkan nilai hematokrit sebesar I sam-


pai 2 persen.
Di area lain dari pulpa limpa adalah pulau-pulau sel-
sel darah putih, yang secara keseluruhan disebut pulpa
Pulpa
putih. Di sini sel-sel limfoid dibentuk serupa dengan yang
dibentuk di kelenjar limfe. Sel-sel tersebut adalah bagian
Kapiler dari sistem imun tubuh, yang akan dijelaskan di Bab 34.

Sinus venosus Fungsi [impo Sebogoi Pembersih-Doroh-


Penghoncurqn Sel-Sel yong Tuo.
Vena Sebelum masuk ke dalam sinus, sel darah yang melewati
Arteri pulpa limpa akan diperas seluruhnya. Oleh karena itu,
sel-sel darah merah yang rapuh diperkirakan tidak akan
tahan terhadap trauma tersebut. Karena alasan inilah,
banyak sel darah merah yang rusak di datam tubuh akan
menemui ajalnya di dalam limpa. Setelah sel tersebut
GAMBAR 15-13. Strukfrrr fungsional dari limpa. (Atas izin Dr. pecah, hemoglobin dan stroma sel yang terlepas akan
Don W. Fawcett, Montana.) dicerna oleh sel-sel retikuloendotelial limpa, dan hasil
proses pencernaan tersebut terutama akan digunakan
kembali oleh tubuh sebagai zat nutrisi, yang seringkali
Penompung Doroh yonE Spesifik. Beberapa bagian ditujukan untuk membuat sel darah yang baru.
dari sistem sirkulasi begitu ekstensif dan/atau begitu len-
Sel-Sel Relikuloendoleliol [impo.
tur sehingga bagian-bagian ini disebut "penampung darah
Pulpa limpa mengandung banyak sel retikuloendotelial
yang spesifik". Organ-organ ini meliputr (l) limpa, yang
fagositik yang besar, dan sinus venosusnya dilapisi oleh
kadang-kadang dapat mengurangi ukurannya untuk me- sel-sel yang serupa. Sel-sel ini berfungsi sebagai bagian
lepaskan sebanyak 100 mililiter darah ke daerah lain dari dari sistem pembersih untuk darah, yang bekerjasama
sirkulasi, (2) hati, sinus hati dapat membebaskan bebera- dengan sistem yang serupa dari sel-sel retikuloendote-
pa ratus mililiter darah ke dalam bagian lain dari sirkulasi, lial di dalam sinus venosus hati. Bila darah diserbu oleh
(3) vena-vena besar di abdomen, yang dapat melepaskan bahan infeksius, sel-sel retikuloendotelial limpa dengan
darah sebanyak 300 mililiter; dan (4) pleksus venosus cepat akan menghancurkan debris, bakteri, parasit, dan
di bawah kulit, yang dapat juga mengeluarkan beberapa lain-lain. Juga, pada banyak proses infeksi kronik. limpa
membesar dengan cara yang sama seperti pada kelenjar
ratus mililiter. Jantung dan paru-par4 meskipun bukan
limfe yang membesar, dan kemudian melakukan fungsi
bagian dari sistem penampung vena sistemik, harus juga
pembersihannya bahkan lebih giat tagi.
dianggap sebagai penampung darah. Jantung, contohnya,
akan mengecil selama rangsangan simpatis dan dengan
cara ini dapat menambah kira-kira 50 sampai 100 milili-
ter darah; dan paru-paru dapat menyumbang i00 sampai Kepustakaan
200 mililiter darah tambahan bila tekanan pulmonal turun
sampai ke nilai yang rendah. Badeer HS: Henodynamics for meclical stuclents. Am J physiol
(Adv Physiol Edttc) 25:41, 2001.
Limpo Sebogoi Penompung untuk Menyimpon Benetos A, I4/aeber B, Izzo J, Mitchell G, et al: Influence of age,
Sel Doroh Meroh. Gambar l5-13 memperlihatkan bah- risk.factors, and cardiovascular and renal disease on arteri-
wa limpa memiliki dua daerah terpisah untuk menyimpan al stffiess: clinical applications. Am J Hypertens 15:ll0l,
darah'. sinus venosus dan pulpa. Sinus dapat membengkak 2002.
Gimbrone MA Jr, Topper JN, Nagel T et al: Endothelial dys-
sama halnya dengan s_e_mria bagian lain dari sistem vena
function, hemodynamic forces, and atherogenesis. Ann N y
dan dapat menyimpfn darah lengkap.
Acad Sci 902:230, 2000.
Pada pulpa limpa, kapiler begitu permeabel sehingga Guyton AC: Arterial Pressure and Hypertension. Philadetphia:
darah lengkap, yang meliputi sel darah merah, perlahan- IVB Saunders Co, I9B0:
lahan mengalir keluar melalui dinding kapiler masuk ke Guyton AC, Jones CE: Central yenous pressure: physiological
dalarn jaringan trabekula yang membentuk pulpa merah. ' signifcance and clinical implications. Am Heart J 86: 431,
Sel darah merah terperangkap di trabekula, sedangkan I 973.
plasma tetap mengalir ke dalam sinus venosus dan ke- Guyton AC, Jones CE, Colentan TG: Circulatory physiology:
mudian masuk ke dalam sirkulasi sistemik. Akibatnya, Cardiac Output and lts Regulation. Philadelphia: WB Saun-
ders Co, 1973.
pufpa merah dari limpa menjadi penampung khusus yang
Hall J: Integration and regulation of cardiovascular function.
mengandung sejumlah besar sel darah merah yan.g ter-
Am J Physiol (Adv Physiol Educ) 22: 171, 1999.
konsentrasi. Sel darah merah tersebut dapat didesak ke- Hicks JW Badeer HS Gravity and the circulation: "open" t)s.
luar ke dalam sirkulasi sistemik bila sistem saraf simpatis "closed" systems. Am J Physiol 252;R725-R732, 1992.
terangsang dan menyebabkan limpa beserta pembuluhnya Jones DW, Appel LJ, Sheps SG, et al; Measuring blood pres-
berkontraksi. Sebanyak 50 mililiter dari sel darah merah sure accurately: New and persistent challenges. JAMA
yang terkonsentrasi dapat dilepaskan ke dalam sirkulasi, 289:1027, 2003.
188 UNIT IV Sirkulasi

Lakatta EG, Levy D: Arterial. and cardiac aging: major share- Perloff D, Grim C,'Flack J, et al: Human blood pressure de-
holders cardiovascular disease enterprises. part I:
in termination by sphygmomqnometty. Circulation Bg:2460,
Aging arteries: a "set up" for vascular disease. Circulation 1993.
I 07. I 39, 2003. Rothe CE Gersting JM: Cardiovascular interactions: an inter-
McAlister FA, Straus SE: Evidence based treatment of hyper- active tutorial and mathematical model. Am J physiot (Adv
tension. Measurement of blood pres:sure: an evidence based Physiol Educ) 26:98, 2002.
review. BMJ 322:908, 2001. Safar ME, Levy BI, Struijker-Boudier H; Cunent perspectives
O'Brien E, Asmar R, Beilin L, et al: European Society of Hy- on arterial stffiess and pulse pressure in hypertension and
p er te ns i on re c o mme ndati o ns for c onv e nt i'o ria l, am b ul at o
ry c ardi ov as c ul ar dis e as e. C irc ul ati on I 0 7 : 2 8 6 l, 2
0 0 3.
and home bloodpressure measurement. J Hypertens 2 l:82 t, Verdecchia P, Angeli E Gattobigio R: Clinical usefulness of
2003. ambulatory blood pressure monitoring. J Am Soc Nep.hrol'
I5(Suppl I):530,200a.
BAB T6

h'Iikrosirkulasi dan Sistr


Lirnfatik Pertukaran Cairan t

Kap ilef;' Caifafi -I*e*$ti


:. l:::;,: ,r, lr: I it:::.t:irlt i:i:::i:jr,..rrtlj:]ir.:l:iii

e*cri*t
-,:I il-=:if : :,l-, r-a-.-iil::,f,;+ - = 1- ..in Ff.;lf,.i,!f*f1;i,

dan Atiran Limfe

Fungsi terpenting sirkulasi yang terdapat ai dalam


rni
+l++xY'rt:1l!1rsel: upt nutli
sirkulasi:, J.q1}u.r'sJlnyut:
1.aitu transpo,
a,ut i
4a!.!!!,4#:l!l{tn&a!-
dl4t,.iri iitl:ij
..:.."...,
ji:it:

dan,p.etn?tusnga* ekskieta sel: l.k*ail nffieatur


j.jt'ilji"|'t-I".-.- -,
*l;*i* x^i;r. l,i;*nt** -*'.:--r--**:
aiirandarahhe$eti areajaringan ;daqkondifutem- . .. .,

jaringan
pat di..:.{l::.:: rersebut ::.T.?-.-j./E
q.:--.i:::n:-.]-:-- selanjutnya mengatff diame-
+ i].: :..*j:'$T::1|]:]. 'ralgv.:
ter arteriol. Jadi, setiap jaringan. pada sebagian besar
keadaan, akan mengatur aliran darahnya senliri sesuai
dengan kebutuhannya masing-masing. Ha[ tersebut akan clibahas secara rinci di Bab
l-t .

Dinding kapiler sangatlah tipis yang tersusun dari saru lapis sel endotel yang sangat
permeabel'oIehkarenainr"air'zatnutrisi,danekskretaselsemuanyadapatbertukar
tempai dengan mudah dan cepat antarajaringan dan darah yang bersirkulasi.
Sirkulasi periler di seluruh rubuh memiliki kapiler sebanyak kira-kira l0 milyar
elcngan total luas pennukaan kira-kira 500 sampai 700 meter persegi (kurang tetrtr se-
perdelapan dari luas lapangan sepak bola). Bahkan, sebuah sel fungsionat tuuoh yang
letaknyalebihdari20sampai30mikrometerdarisebuahkapiler,jarangditemukan."
. :.:,ii.::1.,t:.1.=:-;+
$truktur Mikrosirkulasi dan Sistem Kapiler
Mikrosirkulasi setiap organ disusun secara khusus unruk memenuhi kebunrhan orsan
tersebui.Padaumumnya,setiapaneripemberimakananyangmemasukiu'gana;*
bercirbangsebanyakenatnsampaidelapankatisebelumarteritersebutmerriadicukuo
kecil unruk disebur 1iieriot, y*g u*u*ya berdjamcter inrerna hanya ro-rs *ir.*'-
meter. Selanjumya arteriol itu sendiri akan bercabang dua sampai fima t<ati, yang men-
capai diameter kira-kira 5 sampai 9 mikromeler pada ujungnya tempat arteriol t"6"but

. _ Arleriol sangat berotot, dan diameternya dapat berubah beberapa kali lipai. Merarte,
riol{anerioltemrinal)tidakmempunyailapisanototyangkontinu.namunmempunyai
scrabut oior polos yang mengelilingi pembuluh pada tirik-titik inrermiten, seperti y44g
dilukiskzrn dalam cambar l6- I oleh ritik-ritift hitanr pada sisi metarteriol.
Di titik tempat setiap kapiler sejati berasal aari seUuatr metarteriol, terdapat serabut
otot polos yang biasanya mengelilingi kapiler. Serabut ini disebur sfingter prakapiler.
Sfingter ini dapat membuka dan menu111pja1an masuk klkqpitsr r :; ,..'. '- ,"
-
Vcnula lebih besar daripada arteriol dan mempunyai lapisan otor yang lebih lemah-
Namun,harusdiingatbahwatekanandidalamvenulajaublebihkecilketimbangtekan-

t8CI
190 UNIT lV Sirkulasi

GAMBAR 16-1. Struktur dari jalinan kapiler mesenterika (Digam-


bar ulang dari Zweifach BW: Factors Regulating Blood Pressure.
Celah Memb,ran basal
antarsel
New York: Josiah Macy, Jr., Foundation, 1950.)
GAMBAR '16-2. Struktur dinding kapiler. Perhatikan terutama
celah antarsel pada pertautan antar sel-sel endotel yang saling
berdekatan; kebanyakan zat larut-air diyakini berdifusi melalui
an di dalam arteriol, sehingga venula tetap rnasih dapat
kapiler membran di sepanjang celah tersebut.
berkontraksi meskipun ototnya lemah.
Susunan yang khusus dari jalinan kapiler ini tidak
dijumpai di semua bagian tubuh; meskipur.r begitu, ada
kul air dan sebagian besar ion larut-air serta zat terlarut
beberapa susunan serupa yang bekerja dengan tujuan
yang sama. Yang paling penting, metarteriol dan sfingter
yang kecil begitu cepat sehingga seluruhnya berdifusi
prakapiler berhubungan dekat dengan jaringan yang di- dengan mudah antara bagian dalam dan bagian luar kapi-
layaninya. Oleh karena itu, kondisi jaringan setempat- ler melalui "celah pori" ini, celah antarsel.
yaitu konsentrasi zat nutrisi, produk akhir metabolisme, Di sel endotel, juga terdapat banyak vesikel plasma-
ion-ion hidrogen, dan sebagainya dapat menyebabkan lemal yang kecil. Vesikel ini terbentuk pada salah satu
pengaruh Iangsung terhadap pembuluh tersebut dalam hal permukaan sel dengan menyerap sejumlah kecil paket
pengaturan aliran darah setempat di setiap areajaringan plasma atau cairan ekstrasel. Vesikel teisebut kemudian
yang kecil.
dapat bergerak secara lambat melalui sel endotel. Sudah
ada postulat yang menyatakan bahwa beberapa vesikel
Struktur Dinding Kopiler. Gambar 16-2 melukiskan ini bergabung membentuk kanal vesikel yang meialui sel
struktur ultramikoskopik sel endotel yang khas di din- endotel, yang diperlihatkan pada Gambar 16-2. Namun,
ding kapiler seperti yang dijumpai di sebagian besar or- pengukuran yang teliti pada hewan percobaan kemungkin-
gan tubuh, khususnya di otot danjaringan ikat. Perhatikan an sudah dapat membuktikan bahwa bentuk transportasi
bahwa dinding tersebut tersusun dari satu lapisan unise- vesikel tersebut, secara kuantitatif kecil peranannya.
lular sel-sel endotel dan dikelilingi oleh suatu membran
basal yang sangat tipis di sisi luar kapiler. Total ketebalan Tipe Khusus dqri "Pori-Pori" yong Terdopoi di
dinding kapiler hanya sekitar 0,5 mikrometer. Diameter Kopiler Orgon Terlenlu. "Pori-pori" kapiler di be-
berapa organ mempunyai karakteristik lertentu sesuai
interna kapiler besarnya 4 sampai 9 mikrometer, yaitu
dengar-r kebutuhan organ tersebut. Beberapa karakteris-
ukuran yang cukup besar untuk dapat dilewati oleh sel
tik ini adalah:
darah merah dan sel darah lainnya
l. Di dalam otdt, pertautan antar sel-sel endotel ka-
piler terutama merupakan pertaulan vang "rapat"
"Pori-Pori" Dolom Membron Kopiler. Ketika mem-
sehingga hanya rnolekul yang sangat kecil seperti
pelajari Gambar 16-2, kita melihat adanya dua jalan air, oksigen, dan karbon clioksida yang dapat lervat
penghubung sangat kecil yang menghubungkan bagian masuk atau keluar dari jaringan otak.
dalam kapiler dengan bagian luar. Salah satu dari penghu- 2. Di dalam hati,yangterjadi adalah kebalikannya. Ce-
bung ini adalah celah'antarsel, yang merupakan celah ti- lah antar sel-sel endotel kapiler begittt lebar terbuka,
pis dan berbelok yang terletak di antara sel-sel endotel schingga hampir semua zat yang larut dalam plas-
yang saling berdekatan. Setiap celah ini diselingi secara ma, termasuk protein plasma. dapat lewat dari darah
periodik oleh daerah (ridge) pelekatan protein yang pen- masuk ke dalam jaringan hati.
dek yang menyangga sel-sel endotel bersamaan, tetapi di 3. Karakteristik pori-pori menbran kapiler gastrointe-
stinalada di perlengahan antara karakteristik pori-
antara daerah pelekatan ini, cairan dapat lewat dengan be-
bas melalui celah. Normalnya, celah memiliki ruang yang
pori otot dan pori-pori hati.
seragam dengan lebar kira-kira 6 sampai 7 nanometer (60
4. Di dalam berkas glonterulus ginjal, ada beberapa
sampai 70 angstrom), yaitu sedikit lebih kecil daripada -iendela kecil berbentuk oval yang disebttlfenestrae
yang langsung menembus n-relalui bagian tengah sel
diameter sebuah molekul protein albumin. endolel, sehingga sejurnlah besar zat molekul dan
Karena celah-celah antarsel ini hanya terletak pada ion yang sangal kecil (namun bukan molekul pro-
tepi sel endotel, maka luas permukaannya biasanya tidak tein plasma yang berukuran besar) dapat melervati
lebih dari 1/1000 total luas permukaan dinding kapiler. glomerulus tanpa harus meler.vati celah anlar sel en-
Meskipun demikian, kecepatan pergerakan termal rnole- dotel.
BAB 16 Mikrosirkulasi dan Sistem Limfatik: Pertukaran Cairan Kapiter, Cairan lnterstisial, dan Aliran Limte 191

Aliran Darah Dalam Kapiler- Ujung arieri Kapiler darah Ujung vena
Vasomotion
Darah umumnya tidak mengalir secara terus menerus (+;
melalui kapiler. Malahan, pengalirannya secara intermi-
ten, yaitu mengalir dan berhenti setiap beberapa detik atau

y#
beberapa menit. Penyebab timbulnyaaliran intermiten ini t1
adalah suatu fenomena yang disebut vasomotion, yang
berarti kontraksi intermiten pada metarteriol dan sfingter
prekapiler (dan bahkan kadang-kadang pad4 arteriol yang
t\\' /{
berukuran sangat kecrl).

Pengoturon Vosomolion Faktor terpenting yang


Kapiler
ditemukan dapat memengaruhi derajat pembukaan dan limfatik
penutupan metarteriol dan sfingter prakapiler adalah kon-
sentrasi oksigen dalam jaringan. Bila kecepatan pemakai-
an oksigen olehjaringan cukup besar sehingga konsentra-
si oksigen jaringan turun di bawah normal, aliran darah GAMBAR 16-3. Difusi molekul air dan zat terlarut antara kapiler
kapiler yang intermiten akan lebih sering terjadi dan pe- dan ruang cairan interstisiat.

riode setiap aliran menjadi lebih lama, dengan demikian


memungkinkan darah kapiler untuk membawa lebih ba-
nyak lagi oksigen (danzatmakanan lainnya) kejaringan. berbagai molekul dan ion mula-mula bergerak dalam satu
Pe.ngaruh oksigen ini, bersama dengan berbagai faktor arah dan kemudian ke arah lainnya, yang menumbrik se-
lain yang mengatur aliran darah jaringan setempat, akan cara acak di setiap arah.
dibahas di Bab I 7.
Zot Lorul-Lemqk Ddpot Berdifusi Secoro Long-
sung Melolui Endotel Kopiler. Bila suatu zat dapat
Fungsi Rata-Rata dari Sistem Kapiler larut dalam lemak, zat itu dapat berdifusi secara langsung
melalui membran sel kapiler tanpa harus melewati pori-
Meskipun aliran darah yang melewati tiap kapiler ber- pori. Zat tersebut meliputi oksigen dan karbon dioksida.
langsung intermiten, terdapat begitu banyak kapiler da- Karena zat-zat ini dapat merembes semua area membran
lam jaringan yang fungsi keseluruhannya dapat dirata- kapiler, kecepatan transpornya melalui membran kapiler
ratakan. Yakni, kecepatan rata-rata aliran darah yang beberapa [ali lebih besar daripbda kecepatan transpor zat
melalui setiap rangkaian kapiler jaringan, tekanan kapiler yang tidak larut dalam lemak, misalnya ion natrium dan
rata-rata dalam kapiler, dan kecepatan rata-rata pemin- glukosa yang dapat lewat hanya melalui pori-pori.
dahan zat antara darah kapiler dan cairan interstisial di se-
kelilingnya. Dalam sisa bab ini, kita akan membicarakan Zql Lorut-Air yong Tidok lqrut-Lemok Honyo
nilai rata-rata tersebut, walaupun harus kita ingat bahwa Dopot Berdifusi Melewoti "Pori-Pori" Anlorsel
pada kenyataannya fungsi rata-rata ini merupakan fungsi podo Membron Kopiler. Banyak zatyang dibutuh-
dari bermilyar-milyar kapilel dan setiap kapiler bekerja kan oleh jaringan, dapat larut dalam air namun tidak dapat
secara intermiten sebagai responsnya terhadap kondisi se- melewati membran lipid sel endotel; zat-zat ini antara lain
tempat dalam jaringan. molekul arr itu sendiri, ion natrium, ion klorida, dan glu-
,tosa. Meskipun tidak lebih dari li 1000 luas permukaan
kapiler ditempati oleh celah antarsel di antara sel endotel,
Pertukaran Airr' Zat Nutrisi dan kecepatan pergerakan termal molekul dalam celah begitu
Zat-Zat Lainnya antara Darah besamya sehingga dengan daerah kecil ini saja sudah cu-
kup untuk memungkinkan sejumlah besar difusi air dan
dan Gairan lnterstisial zat larut-air melalui celah-pori ini. Untuk memberikan
gambaran mengenai kecepatan difusi zat-zat tersebut,
Difusi Melalui Membran Kapiler kecepatan difusi molekul air melewati membran kapiler
kira-kira B0 kali lebih cepat daripada kecepatan aliran
Sejauh ini, cara terpenting yang dipakai untuk memindah-
linear plasma itu sendiri di sepanjang kapiler. Jadi, air
kan zat-zat antara plasma dan cairan interstisial adalah di-
yang terdapat dalam plasma ditukar dengan air yang ter-
fusi. Gambar 16-3 melukiskan proses ini, yang menunjuk- dapat dalam cairan interstisial sebanyak 80 kali sebelum
kan bahwa sewakfu darah mengalir di sepanjang lumen
plasma dapat mengalir melalui kapiier sepenuhnya.
kapiler, sejumlah besar molekul air dan parlikel terlarut
berdifusi bolak-balik melalui dinding kapiler, sehingga Pengoruh Ukuron Molekul Sewoktu Melewoti
terjadi percampuran yang terus menerus antara cairan in- Pori-Pori. Lebar celah-pori antarsel kapiler, yaitu 6 sam-
terstisial dan plasma. Dfusi disebabkan oleh pergerakan pai 7 nanometer, kira-kira 20 kali diameter molekul air
termal molekul air dan zat terlarut dalam cairan, yaitu yang merupakan molekul terkecil yang dalam keadaan
192 UNIT lV Sirkulasi

TABEL 16-1. Permeabilitas Relatif Pori-Pori Kapiler


Otot Rangka Terhadap Berbagai Ukuran Molekul

Air :
18 1,00 "
NaCl ' 5e,s 0,96'
Urea 60' 0,8
Gtukbba ' 180 0,6
Sukrosa 342 0,4
lnulih 500Q 0,2
Mioglbbin 17.600 0,03
Hemoglobin 68000 0,01
Albumin 69000 0,001

: Data dari Pappenheimer JFI: Passage of molecules through


:
-capillary walls. Physiol Rev. 33:387, 1953

Kapiler kolagen Proieoglikan

GAMBAR 16-4. Struktur interstisium. Filamen proteoglikan terda-


normal dapat melewati pori-pori kapile.r. Sebaliknya, dia- pat di setiap ruang antar berkas-berkas serabut kolagen. Kadang-
meter molekul protein plasma sedikit lebih besar daripada kadang terdapat juga vesikel cairan bebas dan sejumlah kecil cai-
ran yang bebas dalam bentuk sungai kecil.
lebar pori-pori. Zat-zat lainnya, seperti ion natrium, ion
klorida, glukosa, dan urea, mempunyai ukuran diameter
sedang. Oleh karena itu, permeabilitas pori-pori kapiler di cairan interstisial. Untuk itu, sejumlah besar oksigen
untuk bermacam-macam zat bervariasi sesuai dengan dia- normalnya bergerak dari darah menuju ke jaringan. Se-
meter molekulnya. baliknya, konsentrasi karbon dioksida di dalam jaringan
Tabel 16-1 menggambarkan permeabilitas reiatif pori- lebih besar daripada di dalara daral.r, vang menyebabkan
pori kapiler di otot rangka terhadap zal-zat yang ulnum- karbon dioksida yang berlebih bergerak ke dalarn darah
nya dijurnpai, contohnya, permeabilitas untuk molekul dan dibawa keluar dari jaringan.
glukosa besarnya 0,6 kali daripada penneabilitas untuk
Kecepatan difusi sebagian besar zat yang penting
molekul air, sedangkan permeabilitas untuk molekul albu-
untuk nutrisi sewaktu melewati membran kapiler begi.
min amat sangat kecil, yaitu hanya 1/1000 penneabilitas
tu besar sehingga han1,a dengan perbedaan konsentrasi
molekul air'. yang kecil saja sudah dapat menyebabkan pengangkutan
Ada satu hal yang harus diperhatikan, yakni bahwa zat yang lebih dari cukup antara plasma dan cairan in-
kapiler pada berbagai jaringan nTempunyai perbedaan
terstisial. Contohnya, konsentrasi oksigen dalam cairan
permeabilitas yang sangat besar. Contohnya, membran
interstisial tepat di sisi luar kapiler han1,a beberapa persen
sinusoid kapiler hati begitu permeabel sehingga protein
lebih rendah dari konseutrasi dalam plasrna darah, namun
plasma mengalir secara bebas melalui dinding sinusoid
perbedaan konsentrasi yang kecil ini dapat menyebabkan
ini hampir semudah air dan zat larn. Juga, permeabili-
oksigen bergerak dalamjumlah yang cukup dari darah ke
tas membran glomerulus ginjal untuk air dan elektrolit
dalam ruang interstisial untuk menyediakan semua ok-
kira-kira 500 kali permeabilitas kapilcr otot, tetapi tidak
sigen yang dibutuhkan untuk metabolisme jaringan, se-
berlaku untuk protein plasma; permeabilitas glomerulus
ringkali sebanyak beberapa liter oksigen per menit selama
sangat kecil terhadap protein plasrna seperti pada jaring-
tubuh berada dalam keadaan yang sangat aktif.
an dan organ lain. Ketika kita mempelajari berbagai or-
gan tersebut yang akan dijelaskan nanti dalam bab ini,
akan jelaslah mengapa beberapa jaringan--contohnya
hati---rnembutuhklin deraj at penneabilitas kapiler yang
lnterstisium dan Gairan lnterstisial
lebih besar ketimbang jaringan lain, yang bertujuan untuk Kurang lebih seperenam dari total volume tubuh terdiri
memindahkan sejumlah besar zat nutrisi antara darah dan atas ruang-ruang antar sel. yang secara keseluruhan dise-
sel parenkim hati, serta ginjal agar dapat terjadi filtrasi but inter,stisittm. Caftan yang terdapat di dalam ruang ini
sejumlah besar cairan dalam pembentukan urin. disebut cairqn intersti,si0l.
Struktur interstisium diperlihatkan pada Gambar 16-
Pengoruh Perbedoon Konsentrosi Terhodop Ke- 4. Struktur ini terdiri atas dua tipe utama struktur padat:
cepoton Netto Difusi Melolui Membron Kopiler. (1) berkas serabul kolagen dan (2)filamen proteoglikan.
Kecepatan "netto" difusi suatu zat melalui setiap mem- Berkas serabut kolagen terbentang panjang di dalam in-
bran sebanding dengan perbedaan konsentrasi zat anlara terstisium. Berkas ini sangat kuat dan karena itu paling
kedua sisi membran. Jadi, makin besar perbedaan konsen- banyak memberi daya tegang pada jaringan. Namun, fi-
trasi suatu zat anlara kedua sisi membran kapiler, makin lamen proteoglikan merupakan molekul sangat tipis yang
besar pergerakan netto zat tersebut melewati membran terjalin atau tertekuk dan terdiri dari sekitar 98 persen
dalam satu arah. Misalnya, konsentrasi oksigen dalam asam hialuronat dan 2 persen protein. Molekul tersebut
darah kapiler normalnya lebih besar daripada konsentrasi begitu tipis sehingga tidak pernah dapat dilihat dengan
BAB 16 Mikrosirkulasidan Sistem Limfatik: Pertukaran Cairan Kapiler, Cairan lnterstisial, dan Aliran Limfe 193

mikroskop cahaya dan sukar untuk diperlihatkan bahkan


dengan mikroskop elektron. Meskipun begitu, molekul-
molekul ini membenfuk tatakan filamen retikular yang
sangat halus yang cocok disebut sebagai "tumpukan si-
kat" ("brush pile").

"Gel" dolom lnlerslisium. Cairan dalam interstisi-


um dihasilkan oleh filtrasi dan difusi dari kapiler. C-airan
t+
Tekanan
cairaninterstisial
Tekanan osmotik
koloidcairaninterstisial
ini mengandung bahan-bahan yang hampir sama dengan (Pi0 (nif)
plasma kecuali bahwa konsentrasi proteinnya jauh lebih
rendah karena protein tidak dapat keluar dengan mudah GAMBAR 16-5. Daya tekanan hidrostatik dan tekanan osmotik
koloid bekerja pada membran kapiler, yang cenderung mendo-
melalui pori-pori kapiler. Cairan interstisial terperang- rong cairan keluar atau ke dalam melewati pori-pori membran.
kap terutama dalam ruang kecil yang terdapat di antara
filamen-filamen proteoglikan. Gabungan antara filamen
proteoglikan dan cairan yang terperangkap di dalamnya kapiler ke dalam ruang interstisial. Sebaliknya, tekanan
memberi karakteristik seperti gel (agar-agar) dan karena osmotik yang ditimbulkan oleh protein plasma (yang di-
itu, disebut gel j aringan. sebut tekanan osmotik koloid) cenderung unfuk menim-
Karena jumlah filamen proteoglikan sangat banyak, bulkan pergerakan cairan secara osmosis dari ruang inter-
maka cairan sulit untuk mengalir dengan mudah melalui stisial ke dalam darah. Tekanan osmotik yang ditimbulkan
gel jaringan. Sebagai gantinya, cairan itu terutama berdi- oleh protein plasma ini pada keadaan normal mencegah
fusimelalui gel jaringan; yakni, molekul per molekul cair- hilangnya volume cairan yang cukup bermakna dari darah
an bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain melalui ke dalam ruang interstisial.
pergerakan termal kinetik dan bukan bergerak bersamaan Yang juga penting adalah sistem limfatik, yang akan
dalam jumlah besar. mengembalikan sejumlah kecil dari kelebihan protein
Difusi yang melewati gel kira-kira secepat 95 sampai dan air yang bocor dari darah ke dalam ruang interstisial
99 persen difusi yang melalui cairan bebas. Karena jaralc agar dapat balik ke sirkulasi. Dalam sisa bab ini, kita akan
antara kapiler dan sel jaringan cukup pendek, difusi ini membahas mekanisme yang mengafur filtrasi kapiler dan
memungkinkan transpor yang cepat melalui interstisium fungsi aliran limfe yang secara bersama-sama mengatur
tidak hanya bagi molekul air, tetapi juga bagi elektrolit, volume plasma dan cairan interstisial.
zat nutrisi dengan berat molekul yang kecil, ekskreta sel,
oksigen, karbon dioksida, dan sebagainya. Empol Doyo Osmotik Koloid don Hidrostotik
Ulomo Menentukon Pergerokon Coiron Melolui
Coiron "Bebos" Dqlom lnterstisium. Walaupun Membron Kopiler. Gambar 16-5 menggambarkan
hampir seluruh cairan dalam interstisium normalnya ter- empat daya utama yang menentukan apakah cairan akan
perangkap dalam gel jaringan, adakalanya juga terdapat bergerak keluar dari darah masuk ke dalam cairan intersti-
sungai kecil cairan "bebas" dan vesikel kecil cairan be- sial atau ke arah yang berlawanan. Daya ini disebut "daya
bas, yang berarti bahwa ada cairan yang bebas dari mo- Starling" untuk menghormati ahli faal yang pertama kali
lekul proteoglikan dan oleh karena itu dapat mengalir memperlihatkan pentingnya keempat daya berikut:
dengan bebas. Bila stalu zat warna disuntikkan ke dalam
darah sirkulasi, seringkali zatwama tersebut dapat terli- L Tekanan kapiler (Pc), yang cenderung mendorong
hat mengalir melalui interstisium di dalam sungai kecil, cairan keluar melalui membran kapiler.
biasanya mengalir di sepanjang permukaan serabut kola- 2. Tekanan cairan interstisial (Pif), yang cenderung
gen atau permukaan sel. mendorong cairan ke dalam melalui membran ka-
Jumlah cairan "bebas" yang terdapat di jaringan nor- piler bila nilai Pif positif tetapi keluar bila nilai Pif
mal hanya sedikit, lias6nya kurang dari I persen. Seba- negatif.
liknya, bila jaringan mengalami edema, kantung-kantung 3. Tekanan osmotik koloid plasma kapiler (llp), yang
dan sungai kecil cairan bebas ini mengembang dengan cenderung menimbulkan osmosis cairan ke dalam
hebat sampai separuh atau lebih cairan edema menjadi melalui membran kapi ler.
cairan yang mengalir bebas dan tidak terperangkap di fila- 4. Tekanan osmotik koloid cairan interstisial (flif),
men proteoglikan. yang cenderung menimbulkan osmosis cairan keluar
melalui membran kapiler.

Filtrasi Gairan yang Melewati Jika jumlah dari keempat daya ini, yaitu tekanan fil-
trasi netto (net filtration pressure/NFP), bernilai positif,
Kapiler Ditentukan oleh Tekanan fi ltr as i c air an nett o y ang melalui kapiler akan terj adi. Jika
Hidrostatik dan Osmotik Koloid, jumlah daya Starling bernilai negatif, akan terjadi absorp-
Serta Koefisien Filtrasi Kapiler si cairan dari ruang interstisial ke dalam kapiler. Tekanan
filhasi netto (NFP) dapat dihitung sebagai berikut :
Tekanan hidrostatik dalam kapiler cenderung untuk men-
dorong cairan dan zat-zat terlarutnya melewati pori-pori NFP: Pc - Pif - llp + llif
194 UNIT lV Sirkulasi

Seperti yang akan dijelaskan nanti, nilai NFP sedikit


positif pada keadaan yang normal, sehingga menyebab-
kan terjadinya filtrasi cairan netto yang melalui kapiler
ke dalam ruang interstisial di kebanyakan organ.Kecepat-
an filtrasi cairan di suatu jaringan juga ditentukan oleh
jumlah dan ukuran pori-pori di setiap kapiler dan jumlah
kapiler tempat darah mengalir. Faktor-faktor tersebut ber-
sama-sama dinyatakan sebagai koefisien filtrasi kapiler
(K). Oleh karena itu, K, merupakan suatu ukuran kapa-
sitas membran kapiler dalam memfiltrasi air untuk setiap
nilai NFP dan biasanya dinyatakan sebagai ml/menit per
mmHg nilai tekanan filtrasi netto.
Kecepatan filtrasi cairan kapiler karena itu ditentukan
Tekanan arteri
oleh persamaan berikut ; j,

-eKanan vena
I

Filtrasi: K, x NFP :.-.


..: '1

Dalam paragraf-paragraf berikut, kita akan membahas .-..:: :-:t'i#


secara rinci setiap daya yang menentukan kecepatan fil-
trasi cairan kapiler.

Tekanan Hidrostatik Kapiler


Dua metode percobaan yang dipakai untuk menilai tekan- c60
o
4":\
C 'Qt',
an kapiler: (1) kanulasi mikropipet kapiler secara lang- I
o
o
sung,yang memberi nilai tekanan kapiler rata-rata sebe- F40
sar 25 mm Hg, dan (2) pengukuran fungsional tekanan
\
'--******
l:?-
Tekanan kapiler
kapiler secala tidak langsung, yang memberi nilai tekan- mmHg
20 = 17 _---f-t
an kapiler rata-rata sekitar l7 mm Hg.
Vena
Melode Mikropipel untuk Mengukur Tekonon
100 50
Kopiler. Untuk mengukur tekanan dalam kapiler dengan
cara kanulasi, sebuah pipet kaca mikroskopik langsung
Tekanan arteri - tekanan vena

ditusukkan ke dalam kapiler, dan tekanan diukur dengan GAMBAR 16-6, Metode isogravimetrik untuk mengukur tekanan
kapiler.
sistem mikromanometer yang sesuai. Dengan menggu-
nakan cara ini, tekanan kapiler telah terukur di kapiler
jaringan binatang yang telah dibuka dan di lengkungan Grafik di gambar bagian bawah memperlihatkan per-
kapiler besar eponikium pada pangkal kuku jari manusia. ubahan tekanan arteri dan tekanan vena yang saling me-
Pengukuran ini memberi nilai tekanan pada ujung afterial niadakan seluruh perubahan berat. Garis arteri dan garis
kapiler sebesar 30 sampai 40 mm Hg, pada ujung vena vena saling bertemu pada nilai 17 mm Hg. Oleh karena
sebesar l0 sampai 15 mm Hg, dan kira-kira 25 mm Hg itu, tekanan kapiler harus tetap pada tekanan 17 mm Hg
pada bagian tengah kapiler. selama seluruh manuver tersebut; atau bila tidak, baik
filtrasi maupun absorpsi cairan akan terjadi melalui din-
Melode lsogrovimetrik untuk Mengukur Tekon- ding kapiler. Jadi, secara tidak langsung, tekanan kapiler
on Kopiler "Fungsionol" Secoro Tidok Longsung. "fungsional" yang terukur besarnya sekitar l7 mm Hg.
Gambar 16-6 menjbiaskan metode isogravimetrik untuk
menilai tekanan kapiler secara tidak langsung. Gambar Mengopo Tekonon Kopiler Fungsionol Lebih
ini memperlihatkan sebuah potongan usus yang ditempat- Rendoh doripodo Tekonqn Kopiler yong Diukur
kan pada salah satu lengan timbangan gravimetrik (timbangan dengon Metode Mikropipet? Telah jelas bahwa
pengukur berat). Selanjutnya sejumlah darah disuntikkan dua metode yang ditunjukkan di atas tidak memberi hasil
ke dalam pembuluh darah dinding usus tersebut. Bila tekanan kapiler yang sama. Namun, metode isogravime-
tekanan arteri diturunkan, penurunan tekanan kapiler yang trik dapat menentukan tekanan kapiler yang secara tepat
dihasilkan akan membuat tekanan osmotik protein plasma mengimbangi semua dayayang cenderung untuk meng-
menimbulkan absorpsi cairan keluar dari dinding usus dan gerakkan cairan ke dalam atau keluar dari kapiler. Karena
mengakibatkan berat usus berkurang. Keadaan ini segera keseimbangan daya seperti ini terdapat pada keadaan yang
menyebabkan perubahan posisi lengan timbangan. Untuk normal, tekanan kapiler fungsional rata-rataharus mende-
mencegah penurunan berat ini, tekanan vena dinaikkan kati tekanan yang dihitung oleh metode isogravimetrik.
untuk mengimbangi efek penurunan tekanan arteri. Dengan Oleh karena itu, kita secara beralasan dapat yakin bahwa
kata lain, tekanan kapiler dijaga tetap konstan ketikaterjadi penu- tekanan kapiler fu ngsional rata-rata yang sebenamy a ada-
runan tekanan afieri dengan meningkatkan tekanan vena. lah sekitar 17 mm Hg.
BAB 16 Mikrosirkulasi dan Sistem Limfatik: Perlukaran Cairan Kapiler, Cairan lnterstisial, dan Aliran Limfe 195

Lebih tingginya nilai tekanan yang diberikan oleh pada jaringan subkutan longgar normal memberi nilai
metode kanulasi dapat dijelaskan dengan mudah. Alasan sekitar -6 mm Hg, tetapi dengan kapsul yang lebih kecil,
yang paling penting adalah bahwa pengukuran-pengukur- nilainya tidak berbedajauh dari -2 mm Hg yang diukur
an ini biasanya dilakukan di dalam kapiler yang ujung oleh mikropipet yang ditunjukkan pada gambar 16-7.
arterialnya terbuka ketika darah secara aktif mengalir ke
Pengukuron Tekonon Coiron Bebos lnterslisiol
dalam kapiler. Namun, harus diingat kembali dari diskusi
dengon Memokqi Sumbu Kopos. Masih ada me-
sebelumnya mengenai vasomotion kapiler bahwa metar- tode lain yaitu dengan menyisipkan ke dalam jaringan
teriol dan sfingter prakapiler normalnya teftutup selama suatu tabung Teflon kecil dengan sekitar delapan serat
sebagian besar siklus vasomotion. Ketika tertutup, tekan- kapas yang menonjol dari ujungnya. Serat kapas mem-
an dalam kapiler di luar periode penutupan harus hampir bentuk suatu "sumbu" yang mer-rghasilkan kontak erat
setara dengan tekanan pada ujung-ujung vena kapiler, yai- dengan cailanjaringan dan menghantarkan tekanan cair-
tu sekitar 10 mm Hg. Oleh karena itu, bila dirata-ratakan an interstisial ke dalam tabung Teflon: tekanan kemu-
selama periode waktu tertentu, kita akan mengharapkan dian dapat diukur dari tabung dengan alat manometer
biasa. Tekanan yang terukur oleh teknik ini dalamjaring-
nilai tekanan kapiler rata-ratafungsional jauh lebih men-
an subkutan longgar juga bernilai negatif, biasanya -l
dekati nilai tekanan dalam ujung-ujung vena kapiler dari-
sampai -3 mm Hg.
pada mendekati tekanan pada ujung-ujung arterial.
Terdapat dua alasan lain mengapa tekanan kapiler
fungsional kurang dari nilai yang terukur oleh kanulasi. Tekanan Gairan Interstisial
Pertama, terdapat lebih banyak kapiler yang berada dekat dalam Jaringan yang Tertutup Rapat
dengan venula dibandingkan arteriol. Kedua, kapiler vena Beberapa jaringan tubuh dikelilingi oleh perisai yang me-
beberapa kali lebih permeabel daripada kapiler arteri. nutup rapat, misalnya tempurung kepala yang mengeli-
Kedua efek ini selanjutnya menurunkan tekanan kapiler lingi otak, kapsul fibrosa kuat yang mengelilingi ginjal,
fungsional ke nilai yang lebih rendah. lapisan fibrosa yang mengelilingi otot, dan sklera di se-
keliling mata. Di sebagian besar jaringan ini, tanpa meng-
hiraukan metode yang dipakai untuk mengukur, nilai
Tekanan Hidrostatik Cairan lnterstisial tekanan cairan interstisial biasanya positif. Namun, tekan-
an cairan interstisial ini hampir selalu masih lebih kecil
Sepefti yang terjadi pada pengukuran tekanan kapiler,
daripada tekanan yang terbentuk di sisi luarjaringan oleh
terdapat beberapa metode untuk mengukur tekanan cair-
perisainya. Sebagai contoh, tekanan cairan serebrospinal
an interstisial, dan setiap metode ini memberi nilai yang
di sekeliling otak seekor binatang yang berbarin grata-rata
sedikit berbeda tetapi biasanya nilai tersebut beberapa
sekitar +10 mm Hg, sedangkan tekanan cairan interstisi-
milimeter air raksa sedikit lebih rendah daripada tekanan
al otak rata-rata sekitar +4 sampai *6 mm Hg. Di dalam
atmosfer, yaitu, nilai yang disebut tekanan negatif cairan
ginjal, tekanan kapsuI yang mengelilingi ginjal rala-rata
interstisial. Metode yang paling umum digunakan adalah
+13 mm Hg, sedangkan tekanan cairan interstisial ginjal
(1) kanulasi langsung pada jaringan dengan mikropipet,
yang dilaporkanratei-ratasekitar *6 mm Hg. Jadi, bila kita
(2) pengukuran tekanan dari kapsul berlubang yang dita-
ingat bahwa tekanan yang mendesak kulit adalah sama
nam, dan (3) pengukuran tekanan dari sumbu kapas yang
dengan tekanan atmosfer, yang dianggap tekanan nol, kita
disisipkan ke dalam jaringan.
dapat merumuskan aturan umum yang menyatakan bah-
Pengukuron Tekonon Coiron lnlerslisiol de- wa tekanan cairan interstisial normal biasanya beberapa
ngon Menggunokon Mikropipet. Penggunaan milimeter air raksa lebih negatif daripada tekanan yang
jenis mikropipet yang sama untuk mengukur tekanan mengelilingi tiap jaringan.
kapiler dapatjuga digunakan di beberapajaringan untuk
mengukur tekanan cairan interstisial. Ujung mikropipet
memiliki diameter sekitar l,mikrometer, tetapi ukuran ini Apakah Nilai Tekanan Gairan Interstisial
pun sudah 20 kali lebih besar atau lebih daripada ukuran yang Sesungguhnya di Jaringan Subkutan
ruangan antara fi lamen-fi lamen proteoglikan interstisi- Longgar Lebih Rendah daripada Tekanan
um. Oleh karena itu, tekanan yang diukur kemungkinan Atmosfer (Subatmosfer)?
adalah tekanan di dalam kantung cairan bebas. Konsep bahwa tekanan cairan interstisial di banyak jaring-
Tekanan yang pertama-tama terukur dengan meng- an tubuh bersifat subatmosfer telah lama diamati mela-
gunakan metode mikropipet, berkisar dari -1 sam-
lui observasi klinis, hal ini tidak dapat diterangkan oleh
pai +2 mm Hg tetapi biasanya sedikit positif. Dengan
konsep terdahulu yang menyatakan bahwa tekanan cairan
pengalaman dan peralatan yang sudah diperbaharui un-
tuk mengukur tekanan tersebut, tekanan terkini memiliki
interstisial selalu positif. Beberapa pengamatan yang ber-
nilai rata-rata sekitar -2 mm Hg, yang memberikan nilai kaitan adalah sebagai berikut:
tekanan rata-rata dalamjaringan I ong gar, misalnya kulit,
1. Bila sebuah cangkokan kulit diletakkan pada perrnu-
yang sedikit lebih kecil daripada tekanan atmosfer.
kaan cekung di tubuh, misalnya pada lekukan mata
Pengukuron Tekonon Coiron Bebos lnlerstisiol sesudah bola mata dikeluarkan, yaitu sebelum kulit
dolom Kopsul Berlubong yong Ditonomkon. melekat pada lekukan yang mendasarinya, cairan
Tekanan cairan bebas interstisial yang diukur dengan cenderung untuk berkumpul di bawah kulit yang di-
cara ini yang menggunakan kapsul berdiameter 2 cm cangkok. Kulitjuga berusaha untuk mengerut, yang
196 UNIT lV Sirkulasi

mencoba untuk menarik keluar kulit dari cekungan. cairan interstisial. Sistem limfatik adalah sistem "sca-
Meskipun begitu, beberapa daya negatif di bawah venger" yang mengeluarkan kelebihf,h cairan, kelebihan
kulit akan menyebabkan absorpsi cairan dan biasa- molekul protein, debris, dan bahan lain dari ruang jaring-
nya benar-benar akan menarik kulit kembali ke ben- an. Normalnya; ketika cairan memasuki kapiler limfatik
tuk cekungnya. terminal, dinding pembuluh limfe secara otomatis akan
2. Untuk menyuntikkan sejumlah besar volume cairan berkontraksi selama beberapa detik dan memompa cair-
ke dalam jaringan subkutan longgar, misalnya di an ke dalam sirkulasi darah. Keseluruhan proses tersebut
bawah kelopak mata bawah, dalam ruang ketiak, menciptakan sedikit tekanan negatif yang telah terukur di
dan di dalam skrotum, dibutuhkan tekanan positif ruang interstisial.
kurang dari I mm Hg. Jumlah cairan yang diper-
hitungkan 100 kali lebih besar daripada.jumlah cair- Tekanan Osmotik Koloid Plasma
an yang biasanya terdapat dalam ruang interstisial,
bila disuntikkan ke dalam area tersebut di atas, akan
Protein Dolqm Plosmo Menyebobkon Tekonon
menimbulkan tekanan positif yang besarnya tidak
Osmotik Koloid. Pada Bab 4 yang membahas dasar
terbentuknya tekanan osmotik, telah ditekankan bahwa
lebih dari 2 mm Hg. Intisari dari pengamatan ini
hanya molekul atau ion yang tak dapat melalui pori-pori
adalah bahwa jaringan seperti ini tidak mempunyai
membran semipermeabel yang akan menimbulkan te-
serabut kuat yang dapat mencegah penumpukan
kanan osmotik. Karena protein merupakan satu-satunya
cairan. Oleh karena itu, beberapa mekanisme lain,
bahan terlarut dalam plasma dan cairan interstisial yang
seperti sistem tekanan cairan negatif harus tersedia
tak dapat melalui pori-pori kapiler dengan mudah, protein
untuk mencegah penumpukan cairan seperti ini.
plasma dan protein cairan interstisial bertanggung jawab
3. Di sebagian besar rongga alamiah tubuh tempat
atas terbentuknya tekanan osmotik pada kedua sisi mem-
terdapatnya cairan bebas dalam keseimbangan di-
namik dengan cairan interstisial di sekelilingnya, te-
bran kapiler. Untuk membedakan tekanan osmotik ini
dengan tekanan osmotik yang terjadi pada membran sel,
kanan yang diukur bernilai negatif. Beberapa rong-
digunakan istilah baik tekanan osmotik koloidmaupun te-
ga ini adalah sebagai berikut:
kanan onkotifr. Istilah tekanan osmotik "koloid" berasal
Rongga intrapleura: -8 mm Hg; dari fakta bahwa suatu larutan protein menyerupai larutan
Rongga sinovia sendi: -4 sampai -6 mm Hg koloid walaupun pada kenyataannya, larutan protein ter-
Rongga epidural: -4 sampai -6 mm Hg. sebut benar-benar suatu larutan molekul.
4. Metode penanaman kapsul untuk mengukur tekan- Niloi Normol UntukTekqnon Osmolik Koloid Plos-
an cairan interstisial dapat dipakai untuk merekam mo. Nilai rata-rata tekanan osmotik koloid pada plasma
perubahan dinamik dari tekanan ini. Perubahan manusia normal kira-kira 28 mm Hg; 19 mm dari nilai ini
tersebut kira-kira diperhitungkan dapat terjadi (1) ditimbulkan oleh efek molekuler dari protein yang larut
bila tekanan arteri meningkat atau menurun, (2) dan 9 mm oleh efek Donnan-yaitu, tekanan osmotik eks-
bila cairan disuntikkan ke dalam ruang jaringan se- tra yang ditimbulkan oleh natrium, kalium, dan kation
kitarnya, atau (3) bila disuntikkan bahan osmotik lainnya yang ditahan di dalam plasma oleh protein.
koloid berkonsentrasi tinggi ke dalam darah untuk
mengabsorpsi cairan dari ruang jaringan. Biasanya
Pengoruh Mocom-Mocom Prolein Plosmo Ter-
perubahan dinamik ini tidak dapat dir'ekam secara
hodop Tekonon Osmolik Koloid. Protein plasma
merupakan suatu campuran yang mengandung albumin,
akurat kecualijika tekanan kapsul sangat mendekati dengan berat molekul rata-rata 69.000; globulin, 140.000;
tekanan intersitisial yang sesungguhnya. I
dan fibrinogen, 400.000. Jadi, gram globulin hanya
mengandung setengah jumlah molekul 1 gram albumin,
Ringkoson-Nilqi Rqio-Roto Untuk Tekonon Ne- dan 1 gram fibrinogen hanya mengandung seperenam
gotif Coiron l,nlerstisiol dolom Joringon Subku- jumlah molekul I gram albumin. Ingat kembali pembica-
raan tentang tekanan osmotik pada Bab 4 yang menyata-
lon Longgor. Walaupun berbagai metode yang ditun-
kan bahwa tekanan osmotik lebih ditentukan oleh jumlah
jukkan di atas memberi hasil yang sedikit berbeda untuk
ntolekul yang larut dalam cairan daripada oleh massa mo-
tekanan cairan interstisial, akhir-akhir ini terdapat anggap-
lekulnya. Oleh karena itu bila dikoreksi menjadi jumlah
an umum di antara para ahli faal bahwa tekanan cairan molekul, bukannya mass4 bagan berikut mencantumkan
interstisial yang sesungguhnya dalam jaringan subkutan konsentrasi massa relatif (g/dl) dari berbagai jenis protein
longgar sedikit lebih kecil daripada tekanan subatmosfer, dalam plasma normal dan kontribusinya terhadap tekanan
rata-rata sekitar -3 mm Hg. osmotik koloid plasma total (llp).

Pemompaan oleh Sistem Limfatik


adalah Penyebab Dasar dari Albumin r 4,5 ,21;8i:
Tekanan Negatif Gairan lnterstisial Glubulin 2'5,. -,.5:o,r
':
Sistem limfatik akan dibahas kemudian dalam bab ini, te- F:ibrihogbp -0;-3...
tapi kita perlu mengerti di sini mengenai peran dasar yang
Total.,,-:. 7:;l 28"0
dijalankan oleh sistem ini dalam menentukan tekanan
BAB 16 Mikrosirkulasi dan Sistem Limfatik: Pertukaran Cairan Kapiler, Cairan lnterstisial, dan Aliran Linte 197

Jadi, kira-kira 80 persen dari tekanan osmotik koloid


mmHg
total dalam plasma berasal dari fraksi albumin, 20 persen
dari globulin, dan hampir tidak ada dari fibrinogen. Oleh Daya yang cenderung menggerakkan
karena itu, dilihat dari sudut pandang dinamika kapiler cairan ke luar:
Tekanan kapilei (ujung arteri kapiler) 30
dan cairan jaringan, protein plasma yang penting terutama
Tekanan negatif cairan bebas interstisial J
adalah albumin.
Tekanan osmotik koloid cairan interstisial I
DAYA TOTAL KE LUAF 41
Tekanan Osmotik Koloid
Daya yang cenderung menggerakkan
Cairan lnterstisial cairan ke dalam:
Tekanan osmotik koloid plasma 28
Walaupun ukuran pori-pori kapiler yang biasa lebih ke-
cil daripada ukuran molekul protein plasma, hal ini tidak DAYA TOTAL KE DAI AI\,1 28
berlaku untuk semua pori-pori. Oleh karena itu, sejumlah Jumlah daya di atas:
kecil protein plasma bocor rnelalui pori-pori masuk ke Ke luar 41
dalam ruang interstisial. Ke dalam 28
Jumlah total protein dalarn seluruh 12 liter cairan in- DAvA NETTo vANG KE runn (ot u,tur.ro nnrenral) 13
terstisial tubuh sedikit lebih besar daripada jumlah total
protein dalam plasma sendiri, tetapi karena volume ini
empat kali lebih besar dari volume plasma, konsentrasi
protein rala-raIa dalarn cairan interstisial biasanya hanya Anqlisis Reobsorpsi di Ujung Veno Kopiler. Tekan-
40 persen dari yang terdapat dalam plasma, atau sekitar 3 an darah yang rendah di ujung vena kapiler mengubah ke-
g/dl. Secara kuantitatif, kita dapat melihat bahwa tekanan seimbangan daya-daya yang membantu absorpsi seperti
osmotik koloid rata-rata cairan interstisial untuk konsen- berikut:
trasi protein ini adalah sekitar 8 mm Hg.

mm Hg
Pertukaran Volume Cairan Daya yang cenderung menggerakkan
Melalui Membran Kapiler cairan ke dalam:
Tekanan osmotik koloid plasma 28
Karena kita telah membahas berbagai faktor yang meme- TOTAL OAYA KE DALAM 2B
ngaruhi pergerakan cairan melalui membran kapiler, kita
Daya yang cenderung menggerakkan
dapat meletakkan seluruh faktor ini bersama-sama untuk
cairan ke luan
mengetahui cara yang digunakan kapiler untuk memper- Tekanan kapiler (ujung vena kapiler) 10
tahankan distribusi normal volume cairan antara plasma Tekanan negatif cairan bebas interstisial 3
dan cairan interstisial. Tekanan osmotik koloid cairan interstisial o
Tekanan kapiler rala-rala di ujung arlerial kapiler be- TOTAL DAYA KE LUAF 21
sarnya 15 sampai 25 mm Hg lebih besar dari di ujung vena.
Karena perbedaan ini, cairan "merembes" keluar dari
Penjumlahan daya di atas:
Ke dalam 28
kapiler pada ujung arterialnya, namun di ujung venanya
Ke luar zl
cairan diabsorpsi kembali ke dalam kapiler. Jadi, sebenar-
DAYA BEBSIH KE DALAM 7
nya ada sejumlah kecil cairan yang "mengalir" melalui
jaringan dari ujung arterial kapiler menuju ke ujung vena.
Dinamika dari aliran ini adalah sebasai berikut.
Jadi, daya yang menyebabkan cairan bergerak ke
Anolisis Doyo yong Menyebobkon Filtrosi di dalam kapiler, yaitu 28 mm Hg, lebih besar daripada daya
Ujung Arlerio Kopiler. Dayarata-ratayang bekerja di yang melawan reabsorpsi, yakni 2l mm Hg. Perbedaan 7
ujung arterial kapiler yang menyebabkan pergerakan me- mm Hg adalah tekanan reabsorpsi netto pada ujung vena
lalui membran kapiler dapat dilihat pada tabel di kanan kapiler. Tekanan reabsorpsi ini lebih kecil daripada tekan-
atas halaman ini. an filtrasi di ujung arterial kapiler, tetapi ingatlah bahrva
Jadi, penjumlahan daya di ujung arlerial kapiler me- kapiler vena jumlahnya lebih ban,vak dan lebih perrnea-
nunjukkan suatu tekananfltrasi netto sebesar l3 mm Hg, be1 daripada kapiler afieri, sehingga hanya dibutuhkan le-
yang cenderung mendorong cairan keluar melalui pori- bih sedikit tekanan reabsorpsi untuk dapat menyebabkan
pori kapiler. pergerakan cairan ke arah dalarn.
Tekanan filtrasi sebesar l3 mm Hg ini akan menye- Tekanan reabsorpsi menyebabkan sekitar sembi-
babkan, dalam nilai rata-raIa, sekitar l/200 plasma dalam lan persepuluh cairan yang telah merembes keluar dari
darah yang mengalir untuk merembes keluar dari ujung uiung arterial kapiler diabsorpsi kembali di ujung vena.
arterial kapiler rnasuk ke dalam ruang interstisial setiap Sepersepuluh sisanya mengalir ke dalarn pembuluh limfe
kali darah lewat rnelalui kapiler. dan kembali ke darah yang bersirkulasi.
198 UNIT lV Sirkulasi

Keseimbangan Starling
bagi Pertukaran Melalui Kapller Kulit
Kapsul
yang ditanamkan
Pembuluh
ah
I
Lebih dari satu abad yang lalu, E. H. Starling menyatakan
bahwa pada kondisi normal, terdapat suatu keadaan yang
mendekati keseimbangan di membran kapiler. Yaitu, jum-
lah cairan yang merembes keluar dari ujung arterial be-
berapa kapiler hampir setara dengan jumlah cairan yang
kembali ke sirkulasi melalui proses absorpsi. Sedikit keti-
dakseimbangan yang terjadi merupakan sejumlah kecil
cairan yang pada akhimya dikembalikan melalui sistem
limfatik.
Bagan berikut memperlihatkan prinsip-prinsip kese- Untuk
ntengukur
imbangan Starling. Pada bagan ini, tekanan dalam kapiler tekanan Rongga yang
arteri dan kapiler vena telah dirata-ratakan menjadi tekan-
GAMBAR 16-7. Metode kapsul berlubang untuk mengukur tekan-
an kapiler fungsional rata-tara, Nilai ini telah dihitung, an cairan interstisial.
besarnya 17,3 mm Hg.

Koefisien filtrasi dapatjuga dinyatakan untuk bagian-


mm Hg bagian terpisah di tubuh dalam istilah laju filtrasi per rne-
Daya rata-rata yang cenderung
nit per milirneter air raksa per 100 grarn jaringan. Dalam
menggerakkan cairan ke luar: hal ini, koefisien fiitrasi jaringan rata-rata adalah sekitar
Tekanan kapiler rata-rata 17,3 0,01 ml/menit/mm Hg/100 gram.jaringan. Namun, akibat
Tekanan negatif cai,ran bebas interstisial 3,0 perbedaan yang ekstrem pada pemreabilitas sistem kapi-
Tekanan osmotik koloid cairan interstisial B,O ler di berbagai jaringan, koefisien ini bervariasi lebih dari
TOTAL DAYA KE LUAB ,83 100 kali lipat antarjaringan yang berbeda-beda. l(oefisien
ini sangat kecil di dalam otak dan otot, cukup besar di
Daya rata-rata yang cenderung
jaringan subkutan, besar di usus, dan sangat besar di hati
menggera4kan cairan ke dalam:
Tekanan osmotik koloid plasma 28,0 dan glomerulus ginjal yang mempunyai banyak pori-pori
atau pori-pori yang terbuka lebar. Dengan cara yang sama,
TOTAL DAYA KE DALAM 28,0
daya tembus protein melalui membran kapiler juga sangat
Penjumlahan daya rata-rata: bervariasi. Konsentrasi protein di dalam cairan interstisial
Ke luar 28,3 otot kira-kira 1,5 g/dl; di dalam jaringan subkutan 2 g/dl;
Ke dalam 28,O
di dalam usus 4 g/dl; dan di dalam hati 6 g/dl.
NETTO DAYA KELUAR 0,3

Pengaruh Ketidakseimbangan Daya


yang Abnormal di Membran Kapiler
Jadi, untuk sirkulasi kapiler total, kita jumpai suatu Bila tekanan kapiler rala-rata meningkat di atas l7 mm
keadaan yang mendekati keseimbangan antara total daya Hg, daya netto yang cenderung menyebabkan filtrasi
keluar sebesar 28,3 mm Hg, dan total daya ke dalam se- cairan ke dalam ruangjaringan akan meningkat. Jadi, ke-
besar 28,0 mm Hg. Sedikit daya ketidakseimbangan ini, naikan tekanan kapiler tata-tata sebesar 20 mm Hg rne-
yaitu 0,3 mm Hg, menyebabkan filtrasi cairan ke dalam nyebabkan peningkatan tekanan filtrasi bersih dari 0,3
ruang interstisial sedikit lebih banyak daripada proses mm Hg menjadi 20,3 mm Hg, yang menghasilkan filtra-
reabsorpsi. Sedikit kelebihan filtrasi ini disebut fltrasi si bersih cairan ke dalam ruang interstisial 68 kali lebih
bersih (netfiltratidi), dan cairan inilah yang harus kem- besar dibandingkan keadaan normal. Untuk mencegah
bali ke sirkulasi melalui sistem limfatik. Kecepatan nor- akumulasi cairan yang berlebihan di dalam ruang tersebut
mal dari filtrasi bersih di seluruh tubuhktra-kirahanya2 dibutuhkan 68 kali aliran cairan normal ke dalarn sistem
mililiter/m enit. limfe, suatu jumlah yang besarnya 2 sampai 5 kali terlalu
banyak untuk diangkut oleh saluran lirnfe. Akibatnya, cair-
Koefisien Filirqsi. Pada contoh di atas, daya ketidak- an akan mulai menumpuk di dalam ruang interstisial dan
seimbangan bersih rata-rata pada membran kapiler se- menimbulkan edema.
besar 0,3 mm Hg akan menyebabkan timbulnya filtrasi Sebaliknya, bila tekanan kapiler turun sangat rendah,
bersih cairan di seluruh tubuh sebesar 2 ml/menit, Bila reabsorpsi bersih cairan ke dalam kapiler akan terjadi se-
kita nyatakan nilai ini per milimeter air raksa, kita dapat- bagai pengganti filtrasi bersih, dan volur,e darah akan
kan kecepatan filtrasi bersih sebesar 6,67 mililiter cair- meningkat pada pengeluaran volume cairan interstisial.
an per menit per milimeter air raksa di seluruh tubuh. Efek ketidakseimbangan di membran kapiler dalam hu-
Pernyataan ini disebut sebagai koefisien filtrasl kapiler bungannya dengan berbagai bentuk edema akan dibica-
di seluruh tubuh. rakan diBab25.
BAB 16 Mikrosirkulasi dan Sistem Limfatik: Peftukaran Cairan Kapiter, Cairan lnterstisiat, dan Aliran Limfe 199

Sistem Limfatik jaringan tersebut mempunyai pembuluh interstisial kecil


yang disebut salwan pralimfatik yang dapat dialiri oleh
Sistem limfatik merupakan suatu jalur tambahan tempat cairan interstisial; pada akhirnya cairan ini mengalir
cairan dapat mengalir dari ruang interstisial ke dalam da- ke dalam pembuluh limfe atau, pada otak, mengalir
ke dalam cairan serebrospinal dan kemudian langsung
rah. Hal yang terpenting, sistem limfatik dapat mengang-
kembali ke dalam darah.
kut protein danzat-zat berpartikel besar keluar dari ruang
Pada dasarnya seluruh pembuluh limfe dari bagian
jaringan, yang tidak dapat dipindahkan dengan proses bawah tubuh pada akhirnya akan bermuara ke duktus
absorpsi langsung ke dalam kapiler darah. Pengembalian torasikus, yang selanjutnya.bermuara ke dalam sistem
protein ke dalam darah dari ruang interstisial ini merupa- darah vena pada pertemuan antara venajugularis interna
kan fungsi yang penting dan tanpa adanya fungsi tersebut, kiri dan vena subklavia kiri, seperti yang diilustrasikan
kita akan meninggal dalam waktu 24 jam. pada Gambar l6-8.
Cairan limfe dari sisi kiri kepala, lengan kiri, dan
sebagian daerah toraks juga memasuki duktus torasikus
Saluran Limfe Tubuh sebelum bermuara ke dalam vena.
Cairan limfe dari sisi kanan leher dan kepala, lengan
Hampir seluruh jaringan tubuh mempunyai saluran lim- kanan, dan bagian kanan toraks memasuki duktus limfa-
fe khusus yang mengalirkan kelebihan cairan secara tikus kanan (auh lebih kecil daripada duktus torasikus),
langsung dari ruang interstisial. Beberapa pengecualian yang akan bermuara ke dalam sistem darah vena pada
antara lain bagian permukaan kulit, sistem saraf pusat, pertemuan antara vena subklavia kanan dan venajugu-
endomisium otot, dan tulang. Namun, bahkan jaringan- laris interna.

Kelenjar limfe servikalis


Kelenjar limfe sentinel
Vena subklavia
Ramus duktus limfatikus
Dukus torasikus
Kelenjar limfe aksilaris

Cisterna chyli
li
'1.
Kelenjar limfe abdomen 't

Saluran limfe perifer

GAMBAR 16-8. Sistem limfatik


200 UNIT lV Sirkulasi

ffirm*z\*
Kopiler limfe Terminol don Permeobiliiosnyo.
Sebagian besar cairan yang merembes dari ujung arte- .1, :i
rial kapiler darah, mengalir di antara sel-sel dan akhirnya
direabsorpsi kembali ke dalam ujung vena dari kapiler
darah; tetapi rata-rata, sekitar 1/10 dari cairan tersebut
malah memasuki kapiler limfe dankembali ke darah me-
t)
'@
lalui sistem limfatik dan bukan melalui kapiler vena. Jum-
lah total cairan limfe yang kembali ini normalnyahanya2
sampai 3 liter per hari.
{ffi t

M
Katup

ffi,
W
Cairan yang kembali ke sirkulasi melalui sistem lim-
fatik sangat penting karena zat-zat dengan berat molekul -dt
tinggi, seperti protein, tidak dapat diabsorpsi dengan cara
lain, meskipun protein tersebut dapat memasuki kapi-
ler limfe hampir tanpa hambatan. Penyebab hal tersebut
ialah adanya struktur khusus pada kapiler limfe, seperti
W&
Filamen penambat

GAMBAR 16-9. Struktur khusus kapiler limfe yang memungkin_


yang diilustrasikan pada Gambar 16-9. Gambar ini mem- kan lewatnya zat-zat dengan berat molekul tinggi masuk ke da-
perlihatkan sel-sel endotel kapiler limfe yang dilekatkan lam cairan limfe.
oleh filamen penambat ke jaringan ikat sekitarny a. pada
pertautan antar sel-sel endotel yang berdekatan, tepi dari
Akhirnya, bahkan partikel-partikel besar, seperti bak-
sebuah sel endotel menutupi tepi sel yang berdekatan se-
teri, dapat memasuki saluran limfe di antara sel-sel en-
demikian rupa sehingga tepi yang menutupi tersebut be,
dotel kapiler limfe dan dengan cara tersebut, masuk ke
bas menutup ke dalam, yang membentuk suatu katup ke-
cairan limfe. Ketika cairan limfe melewati kelenjar limfe,
cil yang membuka ke bagian dalam kapiler limfe. Cairan
partikel-partikel ini hampir seluruhnya akan dikeluarkan
interstisial, bersama dengan partikel tersuspensinya, da-
dan dihancurkan, yang akan dibicarakan di Bab 33.
pat mendorong katup unfuk membuka dan mengalir lang-
sung ke dalam kapiler limfe. Tetapi cairan ini sulit untuk
meninggalkan kapiler begitu sudah masuk karena setiap Kecepatan Aliran Limfe
aliran balik akan menutup katup. Jadi, sistem limfatik
mempunyai katup di bagian paling ujung dari kapiler lim- Cairan limfe mengalir kira-kira 100 mililiter per jam,
fe terminal dan mempunyai katup di sepanjang pembuluh melalui duktus torasikus pada orang yang sedang beris-
limfe yang berukuran lebih besar sampai pada titik tempat tirahat, dan kira-kira 20 mililiter lainnya tiap jam menga-
sistem tersebut bermuara ke dalam sirkulasi darah. lir ke dalam sirkulasi melalui saluran yang lain, sehingga
membuat perkiraan total aliran limfe sekitar 120 mlljam,
atau 2 sampai 3 liter per hari.

Pembentukan Cairan Limfe Efek Tekonon Coirqn lnterstisiol Terhodop Alir-


on Coiron Limfe. Gambar l6-10 memperlihatkan efek
Cairan limfe berasal dari cairan interstisial yang mengalir berbagai nilai tekanan cairan interstisial terhadap aliran
ke dalam sistem limfatik. Oleh karena itu, cairan limfe limfe seperti yang diukur pada tungkai seekor anjing. per-
yang memasuki pembuluh limfe terminal mempunyai hatikan bahwa aliran limfe yang normal sangat kecil pada
komposisi yang hampir sama dengan komposisi cairan tekanan cairan interstisial yang lebih negatifdari nilai nor-
interstisial. mal yang besarnya -6 mm Hg. Kemudian, ketika tekanan
Konsentrasi protein dalam cairan interstisial di sebagi- meningkat sampai 0 mm Hg (tekanan atmosfer), jumlah
an besar jaringan rata-rata,sekitar 2 gldl, dan konsentrasi aliran akan meningkat lebih dari 20 kai,i lipat. Oleh ka-
protein cairan limfe yang mengalir dari jaringan tersebut rena itu, faktor apa pun yang meningkatkan tekanan cair-
mendekati nilai ini. Sebaliknya, cairan limfe yang diben- an interstisial akan juga meningkatkan aliran limfe jika
- tuk di hati mempunyai konsentrasi protein setinggi 6 g/dl,
pembuluh limfe berfungsi secara normal. Faktor-faktor
dan cairan limfe yang dibentuk di usus memiliki konsen- tersebut meliputi:
trasi protein setinggi 3 sampai 4 gldl.Karena kurang lebih
dua pertiga dari seluruh cairan limfe normalnya berasal
. Peningkatan tekanan kapiler
dari hati dan usus, cairan limfe duktus torasikus, yang me-
. Penurunan tekanan osmotik koloid plasma
rupakan campuran cairan limfe dari seluruh tubuh, biasa-
. Peningkatan tekanan osmotik koloid cairan intersti-
nya mempunyai konsentrasi protein 3 sampai 5 y'dl. sial
Sistem limfatik juga merupakan salah satu.ialur utama
. Peningkatan permeabilitas kapiler
untuk absorpsi zat nutrisi dari saluran cerna, terutama un- Semua faktor ini menyebabkan terjadinya suatu keseim-
tuk absorpsi hampir semua lemak tubuh, yang akan dibi- bangan peftukaran cairan di membran kapiler darah untuk
carakan di Bab 65. Malahan, setelah menyantap makanan membantu pergerakan cairan ke dalam interstisium, yang
berlemak, cairan limfe di dalam duktus torasikus kadang- akan meningkatkan volume cairan interstisial, tekanan cair-
kadang mengandung 1 sampai 2 persen lemak. an interstisial, dan aliran limfe pada saat yang bersamaan.
BAB 16 Mikrosirkulasi dan Sistem Limfatik: Pertukaran Cairan Kapiler, Cairan tnterstisial, dan Aliran Limte 201

katup yang khas diilustrasikan pada Gambar 16-ll yang


terdapat di saluran limfe pengumpul tempat bermuaranya
kapiler-kapiler limfe.
Gambar hidup yang diambil dari pembuluh limfe yang
terbuka, baik pada manusia maupun pada binatang, mem-
perlihatkan bahwa ketika saluran limfe pengumpul atau
pembuluh limfe yang berukuran lebih besar diregangkan
oleh cairan, otot polos pada dinding pembuluh tersebut
akan berkontraksi secara otomatis. Selanjutnya, setiap
segmen pembuluh limfe di antara katup akan berfungsi
sebagai suatu pompa otomatis tersendiri. Yaitu, pengisian
suatu segmen akan menyebabkan kontraksi segmen terse-
but, dan cairan akan dipompa melalui katup berikutnya
ke dalam segmen pembuluh limfe berikutnya. Hal terse-
2 kalil but akan mengisi segmen berikutnya, dan beberapa de-
tik kemudian, segmen tersebut juga berkontraksi, proses
ini berlanjut terus di sepanjang pembuluh limfe sampai
-6' -4 -202 cairan limfe tersebut bermuara ke dalam sirkulasi darah.
e, (mm Hg) Pada pembuluh limfe yang sangat besar seperti duktus
torasikus, pompa limfe ini dapat menghasilkan tekanan
GAMBAR 16-10. Hubungan antara tekanan cairan interstisial sebesar 50 sampai 100 mm Hg.
dan aliran limfe pada tungkai seekor anjing. Perhatikan bahwa
aliran limfe mencapai maksimum ketika tekanan interstisial, P, Pemompoon yong Disebobkon oleh Kompresi
sedikit meningkat di atas tekanan atmosfer (0 mm Hg). (Atas izin
lntermiten Eksternol podo Sislem Limfolik. Setain
Drs. Harry Gibson dan Aubrey Taylor.)
pemompaan yang disebabkan oleh kontraksi intrinsik dari
dinding pembuluh limfe, faktor luar yang secara intemi-
Namun, perhatikan pada gambar 16-10, yaitu ketika ten menekan pembuluh limfe juga dapat menyebabkan
tekanan cairan interstisial menjadi I atau 2 mililiter le- pemompaan. Menurut urutan arti pentingnya, faktor-fak-
bih besar dari tekanan atmosfer (lebih besar dari 0 mm tor tersebut adalah:
Hg), aliran limfe tidak dapat meningkat lebih lanjut pada
. Kontraksi otot rangka di sekitar saluran limfe
nilai tekanan yang lebih tinggi. Hal ini terjadi karena pe- . Pergerakan bagian-bagian tubuh
ningkatan tekanan jaringan tidak hanya meningkatkan pe-
. Pulsasi arteri yang berdekatan dengan saluran limfe
masukan cairan ke dalam kapiler limfe, tetapi juga akan
. Penekanan jaringan oleh benda-benda di luar tubuh
menekan sisi luar permukaan saluran limfe yang berukur-
an lebih besar, sehingga aliran limfe menjadi terhambat. Pompa limfe menjadi sangat aktif selama berolah-raga,
Pada nilai tekanan yang lebih tinggi, dua faktor tersebut yang sering meningkatkan aliran limfe l0 sampai 30 kali
saling mengimbangi satu sama lain hampir secara tepat, lipat. Sebaliknya, dalam keadaan istirahat, aliran limfe
sehingga aliran limfe sampai pada tahap yang disebut "ke- menjadi sangat lambat, hampir tak ada sama sekali,
cepatan maksimum aliran limfe." Kecepatan maksimum
ini dilukiskan sebagai garis mendatar (plateau) pada gam- Pompo Kopiler Limfe. Kapiler limfe teminal juga
bar l6-10. mampu memompa cairan limfe, seiain pemompaan limfe
oleh pembuluh limfe besar. Seperti yang telah dijelaskan
Pompo Limfe Meningkotkon Aliron Coiron Lim- lebih awal dalam bab ini, dinding kapiler limfe melekat
fe. Katup-katup terdapat di. seluruh saluran limfe; katup- erat pada sel-sel jaringan sekitarnya melalui filamen-fila-

GAMBAR 16-11. Struktur


dari kapiler limfatik dan se-
buah saluran limfe pengum-
pul, yang juga memperlihat-
kan katup saluran limfe.
202 UNIT lV Sirkulasi

men penambatnya. Oleh karena itu, setiap kali kelebihan ningkatkan volume cairan interstisial dan tekanan cairan
cairan memasuki jaringan dan menyebabkan jaringan intersitisial.
membengkak, filamen penambat akan menarik kapiler Ketiga, peningkatan tekanan cairan intersitisial akan
limfe, dan cairan akan mengalir ke dalam kapiler limfe sangat meningkatkan kecepatan aliran limfe, seperli yang
terminal melalui pertautan di antara sel-sel endotel. Ke- telah dijelaskan sebelumnya. Hal tersebut kemudian
mudian, ketika jaringan teftekan, tekanan di dalam kapiler membawa keluar kelebihan volume cairan interstisial dan
meningkat dan menyebabkan tepi-tepi sel endotel yang kelebihan protein yang telah terakumulasi dalam ruang
tumpang tindih menutup sepefti katup. Oleh karena itu, interstisial.
tekanan akan mendorong cairan limfe masuk ke dalam Jadi, begitu konsentrasi protein cairan interstisial men-
saluran limfe pengumpul dan bukan bergerak mundur capai nilai tertentu dan menyebabkan peningkatan yang
melalui peftautan sel. sebanding dalam volume cairan intersitisial dan tekanan
Sel-sel endotel kapiler limfe juga mengandung be- cairan interstisial, pengembalian protein dan cairan mela-
berapa filamen aktomiosin yang bersifat kontraktil. Di lui sistem limfatik menjadi cukup besar untuk mengim-
beberapa jaringan hewan (contohnya, sayap kelelawar), bangi secara tepat kecepatan bocornya protein dan cairan
filamen aktomiosin ini telah diobservasi dapat menimbul- ke dalam interstisium dari kapiler darah. Oleh karena itu,
kan kontraksi ritmis kapiler limfe dengan cara yang sama nilai kuantitatif dari semua faktor ini akan mencapai kea-
yaitu banyak pembuluh darah kecil dan pembuluh limfe daan yang mantap; faktor-faktor tersebut akan tetap seim,
berkontraksi secara ritmis. Oleh karena itu, sebagian kecil bang pada nilai ini sampai terjadi perubahan pada kecepat-
dari pemompaan limfe dapat disebabkan oleh kontraksi an bocornya protein dan cairan dari kapiler darah.
sel endotel kapiler limfe selain kontraksi otot saluran iim-
fe yang berukuran lebih besar.
Arti Penting Tekanan Negatif Gairan
Ringkoson Foktor-Foktor yong Menentukon Alir- lnterstisial sebagai Suatu Gara untuk
qn Limfe. Berdasarkan pembicaraan sebelumnya, kita Menjaga Kesatuan Jaringan Tubuh
dapat mengetahui bahwa dua faktor utama yang menentu- Sejak dulu, telah dianggap bahwa berbagaijaringan tubuh
kan aliran limfe adalah (l) tekanan cairan interstisial dan yang berbeda disatukan oleh serabut jaringan ikat. Na-
(2) aktivitas pompa limfe. Oleh karena itu, dapat dika- mun, di banyak tempat dalam tubuh, serabut jaringan ikat
takan bahwa secara kasar, kecepatan aliran limfe diten- tersebut sangat lemah atau bahkan tidak ada. Hal ini ter-
tukan oleh hasil perkalian tekanan cairan interstisial de- jadi khususnya di sejumlah area tempat jaringan tersebut
ngan aktivitas pompa limfe. saling menutupi satq sama lain, seperli kulit yang menu-
tupi punggung tangan atau kulit yang menyelimuti wajah.
Namun bahkan pada tempat-tempat ini, jaringan-jaringan
Peran Sistem Limfatik dalam Mengatur dipersatukan oieh tekanan negatif cairan interstisial, yang
Konsentrasi Protein Cairan lnterstisial, sebenarnya merupakan ruang hampa parsial. Bila jaringan
Volume Cairan lnterstisial, dan Tekanan tersebut kehilangan tekanan negatifnya, cairan akan tera-
kumulasi dalam ruang tersebut dan keadaan ini dikenal
Cairan lnterstisial
sebagai timbulnya edema, yang akan dibahas di Bab 25.
Sudah jelas bahwa sistem limfatik berfungsi sebagai "me-
kanisme untuk kelebihan aliran" ("overflow mechanism")
untuk mengembalikan kelebihan protein dan kelebihan
Kepustakaan
volume cairan ke sirkulasi dari ruang jaringan. Oleh kare-
na itu, sistem limfatik juga memiliki peran sentral dalam Aukland K, Reed RK Interstitial-lymphatic mechanisms in the
mengatur (l) konsentrasi protein dalam cairan interstisial, control of extracellular flttid volunte. Physiol Rev 73:1,
(2) volume cairan interstisial, dan (3) tekanan cairan inter- 1993.
stisial. Mari kita bahas cara faktor-faktor ini berinteraksi. D'Amico G,. Bazzi C: Pathophysiology of proteinuria. Kidney
Int 63;809, 2003.
Pedama, ingatlah bahwa sejumlah kecil protein terus
Dejana E: Endothelial cell-cell junctions: happy together Nat
keluar dari kapiler darah masuk ke dalam interstisium.
Rev Mol Cell Biol 5:261, 2004.
Hanya sejumlah kecil protein yang bocor, jika ada, yang Frank PG, I|/oodman SE, Park DS, Lisanti MP; Caveolin, ca,
kembali ke sirkulasi melalui ujung-ujung vena dari kapi- veolae, and endothelial cell function. Arterioscler Thromb
ler darah. Oleh karena itu. protein-protein ini cenderung Vasc Biol 23 : 1 1 6 1, 20A3.
berakumulasi di cairan interstisial, dan hal ini kemudian Gashev AA: Physiologic aspects of lymphatic contractile func-
akan meningkatkan tekanan osmotik koloid cairan inter- tion: current perspectives. Ann N Y Acad Sci 979:178,
stisial. 2002.
Kedua, peningkatan tekanan osmotik koloid dalam Guyton AC: Concept of negative interstitial pressure based
on pressures in implanted perforated capsttles. Circ Res
cairan interstisial akan menggeser keseimbangan daya
I2;399, I963.
pada membran kapiler darah dalam membantu filtrasi cair-
Guyton AC: Interstitial fluid presiure: II. Pressure-volume
an ke dalam interstisium. Oleh karena itu, cairan bertu-
curves ofinterstitial space. Circ Res 16:152, 1965.
kar tempat secara osmosis keluar melalui dinding kapiler Guyton AC, Granger HJ, Taylor AE: Interstitial fiuid pressure.
masuk ke dalam interstisium akibat protein, sehingga me- Physiol Rev 5l:527, 1971.
BAB 16 Mikrosirkulasidan Sistem Limfatik: Pertukaran Cairan Kapiler, Cairan lnterstisial, dan Aliran Limfe 203
Guyton AC, Prather J, Scheel K, McGehee J: Interstitial fiuid Miyasaka M, Tanaka T: Lymphocyte trfficking across high en-
pressure: IV lts. effect onfluid mottement through the capil- dothelial yenules: dogmas and enigmas. Nat Rev Immunol
larywall. Circ Res 19:1022, 1966. 4:360,2004.
Guyton AC, Scheel K, Murphree D: Interstitial fluid pressure: Oliver G: Lymphatic vasculature development. Nat Rev Immu-
III. Its effect on resistance to tissue fluid mobility. Circ Res nol 4:35,2004.
l9:412,1966. Rippe B, Rosengren BI, Carlsson O, Venturoli D: Trawendothe-
Guyton AC, Taylor AE, GrangerHJ: Circulatory Physiologlt IL lial transport: the vesicle controversy. J Vasc Res 39:375,
Dynamics and Control of the Body Fluids. Philadelphia: 2002.
WB Saunders Co,'1975. Taylor AE, Granger DN: Exchange of macromolecules across
Michel CC, Curry FE: Microvascular permeability. Physiol Rev the microcirculation. In: Renkin EM, Michel CC (eds):
79:703. 1999,. Handbook of Physiology. Sec. 2, Vol. IV Bethesda: Ameri-
can Physiological Society, 1984, p 467,
.
BAB 17

Hu fanDafah
ffiehlaringart

Pengaturan Lokal Aliran Darah


Sebagai Respons Terhadap
,":f(gb a*uaringan. ' , ,,
Salab saru prinsip paling mendasar dari sirkulasi ada-
'1fi6.kemb1rrpiraa,s*tiap'jaringan, untuk mrngatur aliran
darah lokalnya sendiri sesuai dengan kebutuhan metaboliknya.
::: ' ,:.
a sajakah ftebutuhan speqiffkjaringm yang ur*r,nerlukan aliian dar*h? Jawaban ,
': : ,,

pertanyaan tersebut dapat berbagai macam, antara lain meliputi:


L Penghantaran oksigen ke jaringan.
2. Penghantaran zat nutrisi lainnya. seperti glukosa, asam amino, dan asam lemak.
3i P€mbuarlg&nkarboa'dioksida.al*i.i j&.r1ng4rt,,,,,..',,,,
4. Pembuangan ion hidrogen dari jaringan.
-:,1,,.,,5,&Ie4peitah**an.konsent*d'ion l dijannganderrgantepat: .:
','., r-,i.:,
i ., r,-$, Fenganglutan Aerbpgaiho ttarr,aatlainnyare$er'.b. ag*i jaringan.
lr::i,,,,:i rr.,,l,,",rlli: I r: I ,, ::,l
,:
organ-organtertentumempunyaikeperluanyangkhusus.Contohnya.alirandarahke
kulit menentukan panas yang hilang dari rubuh dan dengan cara tersebut, akan mem-
bantu mengatur suhu tubuh. Pengbantaran plasma darah dalam jumlah yang adekuat
ke ginjal memungkinkan ginjal unruk mengekskresi produk limbah rubuh.
Kita akan mengetahui bahwa sebagian besar dari faktor-faktor tersebut akan sangat
berperan pada pengaturan aliran darah lokal.

' Vsffi'Alhcn,O h di berF,,ggoi Jortngan-dcn Orgon. Perhatikar,,dalarn ,i'.


-,:, ,Tabel.li?--,L-alirj!.1 ah yang sangat besai di.rbelierapa''orgafr ontohrrya, beberapal r r,,,,.
ratus mililiter per menit per 100 gram jaringan kelenjar tiroid atau adrenal dan aliran
darah total sebanyak 1350 mVmenit dj hati, atau 95 ml/menit/100 gram jaringan hati.
Perharikan juga aliran darah yang luar biasa besamya yang melalui ginjal- I 100
ml/menit. Jumlah aliran yang besar ini diperlukan ginjal untuk melaksanakan fungsi-
nya membersrhkan darah dari produk Iimbah.
Sebaliknya, yang paling mengejutkan adalah aliran darah yang rendah ke semua
oror rubuh yang inaktif dengan jumlah total hanya 750 mUmenit, walaupun otot-otot
tersebut merupakan 30 sampai 40 persen dari total massa rubuh. Dalam keadaan
istirahat. aktrvitas merabolik otot sangat rendah, dan demikian pula aliran darahnya,
,'.., hanya.4 r itr{rg i.tltr0O gram Namun, selamq*ktiv.i*,ryy,aqg,beiat,.aktivitaarnet&holik''; ,,.,-..
otor dapat meningkat lebih dari 60 kali lipat dan aliran darah meningkat sebanyak 20
kali lipat, yang naik sampai berjumlah 16000 mVmenit di semua jalinan vaskular otot
rubuh (atau 80 mVmeniVl00 gram otot).

afr4
BAB 17 Pengaturan Lokal dan Humoral Aliran Darah oleh Jaringan 205

TABEL 17-1 . Aliran Darah ke Berbagai Organ dan Jaringan dalam Kondisi Basal

,3tak -:-,,',-,,';:,:::.' 14. 700 '50,


Hati . 4' 200 70'
Bronkus 1 100 25
Ginjal '22 1 100 360
:,2i,
Haii 1350 95
Portal
:::: :.-:: : :: : :::. a::.
(21) 1050
.:r;flrterial.i ::,, (6) 300
Otof (teadaan inaktifl 15 754 4
Tulang 5 .2,50 3
' Kuilt (h.atua,s$uli),,:,, 6i-r. 300 ,3.
'Kelenjartiioid'. :.,.,,', 1 .'. 50 160
Kelenjar adrenal ' o,s 25 300
Jaringan lain t 3,5 175 1,3
:: ,:jTotaf r::::, ' 100,0 5000

Didaparkan teiUtama'pada data yang dikumpulkan oleh Dr: L. A. Sapirstein.

Penlingnyo Pengoluron Aliron Dqroh oleh Jo- Pada umumnya, perubahan-perubahan jangka panjang
ringqn Setempot. Kita dapat mengajukan pertanyaan ini menghasilkan pengaturan yang bahkan lebih baik
sederhana: Mengapa tidak terjadi aliran darah yang sangat terhadap aliran yang sesuai dengan kebutuhan jaringan.
besar ke setiap jaringan tubuh setiap saat, yang selalu Perubahan ini terjadi sebagai akibat dari peningkatan atau
cukup untuk memenuhi kebutuhan jaringan tanpa meng- penurunan ukuran dan jumlah pembuluh darah yang me-
hiraukan berat-ringannya aktivitas j aringan tersebut? Ja- menuhi kebutuhan jaringan.
waban untuk pertanyaan ini juga sederhana: Untuk mela-
kukan hal tersebut dibutuhkan jumlah aliran darah yang
berlipat ganda lebih dari jumlah aliran darah yang dapat Pengaturan Akut Aliran Darah Lokal
dipompa oleh jantung.
Percobaan telah menunjukkan bahwa aliran darah ke Pengoruh Melobolisme Joringcn Terhodop Aliron
setiap jaringan biasanya diatur pada tingkat minimal yang Doroh Lokol. Gambar l7-1 memperlihatkan perkiraan
akan memenuhi keperluan jaringan-tidak lebih, tidak kuantitatif dari pengaruh akut oleh peningkatan kece-
kurang. Misalnya, di jaringan dengan penghantaran ok- patan metabolisme di jaringan setempat terhadap aiiran
sigen sebagai kebutuhan terpenting, aliran darah selalu darah, seperti di otot rangka. Perhatikan bahiva kenaikan
diatur pada tingkat sedikit di atas jumlah yang diperlukan metabolisme sampai delapan kali keadaan nonnal akan
untuk mempertahankan oksigenasi jaringan sepenuhnya, meningkatkan aliran darah kira-kira empat kali lipat se-
tetapi tidak bisa lebih dari itu. Dengan mengatur aliran cara akut.
darah setempat dengan cara yang demikian tepat, jaringan
hampir tidak pemah mengalami defisiensi nutrisi oksi-
gen, namun beban kerjajantung dapat dipertahankan pada
4
tingkat yang minimum.

Mekanisme.Pengaturan ):J
E
o
Aliran Darah x
Pengendalian aliran darah lokal dapat dibagi dalam dua fase:
(1) pengaturan akut dan (2) pengaturan jangka panjang.
Pengaturan akut dicapai melalui perubahan cepat It
L4
I

pada vasodilatasi atau vasokonstriksi arleriol, metarte-


riol, dan sfingter prekapiler setempat, yang terjadi dalam
waktu beberapa detik sampai beberapa menit agar dapat
0
dengan cepat mempertahankan aliran darah jaringan se-
tempat yang memadai.
012345678
Kecepatan metabolisme (x normal)
Namun, pengatur an j an gka p anj ang, berafti perubah-
an aliran yang lambat dan terkontrol selama berhari- GAMBAR 17-1. Efek peningkatan kecepatan metabolisme terha-
hari, berminggu-minggu, atau bahkan berbulan-bulan. dap aliran darah jaringan.
206 UNIT lV Sirkulasi

Kebanyakan dari teori-teori vasodilator menganggap


-$ bahwa zat vasodilator dibebaskan dari jaringan terutama
E sebagai reaksi terhadap defisiensi oksigen. Contohnya,
o percobaan-percobaan telah memperlihatkan bahwa penye-
xz diaan oksigen yang menurun dapat menyebabkan baik
adenosin maupun asam laktat (yang mengandung ion hi-
(g
(E
drogen) dibebaskan ke dalam ruang di antara sel-sel ja-
ringan; zat tersebut kemudian menyebabkan vasodilata-
cl si akut yang hebat dan karena itl, zat tersebut dianggap
lE
,= bertanggung jawab sepenuhnya atau sebagian, terhadap
pengaturan aliran darah setempat.
0 Banyak ahli faal telah mengemukakan bahwa zat ade-
100 75 50 25 nosin merupakan vasodilator lokal terpenting bagi penga-
Saturasi oksigen arteri (persen) turan aliran darah lokal. Contohnya, sejumlah kecil va-
sodilator adenosin dibebaskan dari sel otot jantung bila
GAMBAR '17-2. Efek penurunan saturasi oksigen arleri terhadap
aliran darah melalui tungkai seekor anjing yang sudah diisolasi. aliran darah koroner sangat kurang, dan hal tersebut me-
nyebabkan vasodilatasi lokal yang cukup untuk mengem-
balikan aliran darah koroner ke keadaan normal. Selain
Pengoturon Akut Aliron Doroh Lokol Ketiko Ter- itu, setiap kali jantung menjadi lebih aktif dari keadaan
jodi Perubohon Penyedioqn Oksigen. Salah satu normal dan metabolisme jantung sangat meningkat, hal
zat nutrisi metabolik terpenting adalah oksigen. Kapan- ini juga akan menyebabkan peningkatan pemakaian oksi-
pun penyediaan oksigen ke jaringan menurun, seperti (l) gen, diikuti oleh (1) penurunan konsentrasi oksigen di sel
di dataran tinggi di puncak gunung, (2) pada pneumonia, ototjantung dengan akibat (2) degradasi adenosin trifos-
(3) pada keracunan karbon monoksida (yang meracuni fat (ATP), yang akan (3) meningkatkan pelepasan adeno-
kemampuan hemoglobin dalam mengangkut oksigen), sin. Diyakini bahwa banyak adenosin tersebut keluar dari
atau (4) pada keracunan sianida (yang meracuni kemam- sel otot jantung untuk menimbulkan vasodilatasi koroner,
puan jaringan dalam menggunakan oksigen), aliran darah yang akan menyebabkan peningkatan aliran darah koro-
melalui jaringan akan meningkat dengan nyata. Gambar ner guna memenuhi kebutuhan zat nutrisi yang meningkat
17-2 memperlihatkan bahwa seiring dengan penurunan pada jantung yang aktif.
saturasi oksigen arteri sampai saturasimencapai 25 persen Meskipun bukti penelitian masih kurang jelas, banyak
nilai normal, aliran darah melalui tungkai yang terisola- ahli faal juga mengemukakan bahwa mekanisme adeno-
si meningkat kira-kira tiga kali lipat; yaitu, aliran darah sin yang sama adalah pengatur aliran darah terpenting di
meningkat hampir cukup, tetapi tidak cukup untuk meng- otot rangka dan di banyak jaringan lainnya, seperti jan-
kompensasi penurunan jumlah oksigen di dalam darah. tung. Masalah yang terdapat di berbagai teori vasodilator
Peningkatan aliran tersebut hampir mernpertahankan pe- mengenai pengaturan aliran darah lokal adalah sebagai
nyediaan oksigen yang benar-benar konstan kejaringan. berikut: Adanya kesulitan untuk membuktikan bahwa da-
Keracunan total sianida terhadap p€nggunaan oksigen lam jaringan dibentuk sebuah zat vasodilator (termasuk
oleh areajaringan lokal dapat menyebabkan kenaikan alir- adenosin) dalam jumlah yang cukup untuk menyebabkan
an darah setempat sebanyak tujuh kali iipat, yang menun- seluruh kenaikan aliran darah yang terukur. Akan tetapi,
jukkan pengaruh ekstrem dari defisiensi oksigen terhadap kombinasi dari beberapa vasodilator yang berbeda cukup
peningkatan aliran darah. untuk dapat meningkatkan aliran darah.
Terdapat dua teori dasar untuk pengaturan aliran darah
lokal yang terjadi ketika kecepatan metabolisme jaringan
Teori Kekurqngon Oksigen untuk Pengoturon
berubah atau penyediaan'oksigen berubah. Kedua teori
Aliron Doroh lokol. Meskipun teori vasodilator diteri-
ma secara luas, beberapa fakta kritis telah menyebabkan
tersebut yaitu (l) teori vasodilator dan (2) teori kekurang-
ahli faal lain lebih menyukai teori lainnya, yang dapat
an oksigen.
disebut sebagai teori kekurangan oksigen atau, lebih te-
Teori Vosodilotor bogi Pengoturon Akut Aliron patlya, teori kekurangan zat nutrisi (karena selain oksi-
Doroh Lokql-Peron Khusus Adenosin yong geft, zat nutrisi lain juga terlibat). Oksigen (dan zat nutrisi
Mungkin. Menurut teori ini, makin cepat metabolisme lainnya) diperlukan sebagai zat nutrisi metabolik untuk
atau makin kurang penyediaan oksigen atau zat nutrisi menimbulkan kontraksi otot vaskular. Oleh karena itu,
lainnya ke suatu jaringan, makin besar kecepatan pem- bila oksigen tidak cukup tersedia, cukup beralasan untuk
bentukan zat vasodilator di dalam sel jaringan tersebut. menganggap bahwa pembuluh darah akan mengalami
Zat vasodilator kemudian diyakini berdifusi melalui jarin- relaksasi dan karena itu, secara alamiah akan berdilatasi.
gan ke sflngter prekapiler, metarteriol, dan arteriol untuk Selain itu, peningkatan penggunaan oksigen di jaringan
menimbulkan vasodilatasi. Sebagian dari berbagai macam sebagai akibat peningkatan metabolisme, secara teoritis
zat vasodilator yang telah dikemukakan adalah adenosin, dapat menurunkan penyediaan oksigen ke serabut otot po-
karbon diolcsida, senyawa fosfat adenosin, histamin, ion los di pembuluh darah setempat. Hal tersebut juga akan
kalium, dan sejumlah besar hidrogen. menyebabkan vasodilatasi setempat.
BAB 17 Pengaturan Lokai dan Humoral Aliran Darah oleh Jaringan 207

Peron Zot Nutrisi Selqin Oksigen yong Mungkin


Sfingter prekapiler
dolom Pengoturon Aliron Doroh Lokol. Dalam
Metarteriol r.':''.

''
keadaan teftenfu, telah diperlihatkan bahwa kekurangan
I /:' '

n,i {9t glukosa dalam darah perfusi dapat menyebabkan vasodi-


latasi jaringan setempat. Selain itu, efek yang sarna dapat
timbul bila terjadi defisiensi zat nutrisi lain, seperti asam

w
amino atau asam lemak, walaupun hal ini belum pernah
', \W\ diteliti secara adekuat. Selain itu, vasodilatasi terjadi pada
*- Lengan kapiler penyakit defisiensi vitamin yang disebut beri-beri, yaitu
i samptng pasien mengalami kekurangan zat-zat vitamin B sepefti
J

'J,.W {@"1 : tiamin, niasin, dan riboflnin. Pada penyakit ini, aliran
.-",'/
darah pembuluh perifer di setiap bagian tubuh seringka-
li meningkat dua sampai tiga kali lipat. Karena vitamin-
vitamin ini semuanya diperlukan pada prdses fosforilasi
yang diinduksi-oksigen untuk menghasilkan ATp di sel
jaringan, kita dapat mengerli bahwa defisiensi vitamin
GAMBAR 17-3. Diagram sebuah area unit jaringan untuk men- tersebut bisa menimbulkan penurunan kemampuan kon-
jelaskan pengaturan umpan-balik akut setempat terhadap atiran traktilitas otot polos danjuga terjadi vasodilatasi lokal.
darah, yang memperlihatkan metafteriol yang melalui jaringan
dan lengan kapiler samping dengan sfingter prekapiternya guna
mengatur aliran darah kapiler.
Gontoh-Gontoh Khusus Pengaturan
'rMetabolik" Akut Terhadap
Aliran Darah Lokal
Suatu mekanisme yang menerangkan teori kekurang-
Mekanisme yang telah kita bahas sejauh ini untuk penga-
an oksigen ditunjukkan dalam Gambar 17-3. Gambar ini
turan aliran darah lokal disebut "mekanisme metabolik,,
memperlihatkan sebuah unit jaringan, yang terdiri dari
karena semua mekanisme tersebut berfungsi sebagai res-
metarteriol dengan sebuah lengan kapiler samping dan
pons terhadap kebutuhan metaboiik jaringan. Dua contoh
jaringan di sekitarnya. Di tempat asal kapiler tersebut
khusus tambahan dari pengaturan metabolik aliran darah
terdapat sfingter prekapiler, dan di sekeliling metarteri-
lokal adalah hiperemia reaktif dan hiperemia aktif.
ol terdapat beberapa serabut otot polos lainnya. Sewaktu
kita memperhatikan jaringan seperti demikian di bawah
Hiperemio Reoktif. Bila penyediaan darah ke jaringan
mikroskop-contohnya, di dalarn sayap kelelawar-kita
terhambat selama beberapa detik sampai satu jam atau
akan melihat bahwa sfingter prekapiler normalnya dalam
lebih dan kemudian hambatannya dihilangkan, aliran
kead'aan terbuka total atau tertutup total. Jumlah sfingter
yang melalui jaringan biasanya akan segera meningkat
prekapiler yang terbuka setiap saat secara kasar seban-
sebesar empat sampai tujuh kali normal; kenaikan aliran
ding dengan kebutuhanjaringan akan zat nutrisi. Sfingter
ini akan berlanjut selama beberapa detik bita hambatan
prekapiler dan metarteriol membuka dan menutup seca-
berlangsung hanya beberapa detik tetapi kadang-kadang
ra berirama beberapa kali per menit, dengan lama fase
berlanjut sampai berjam-jam bila aliran darah terhenti se-
pembukaan yang sebanding dengan kebutuhan metabolik
lama satu jam atau lebih. Fenomena ini disebut hiperemia
jaringan akan oksigen. Siklus pembukaan dan penutupan
reaktif.
ini disebut vas omo! ion.
Hiperemia reaktif adalah manifestasi lain dari me-
Mari kita bahas mekanisme konsentrasi oksigen di ja- kanisme pengaturan aliran darah "metabolik', lokal; yaitu,
ringan setempatyang mengatur aliran darah melalui area
kurangnya aliran darah akan mengaktifkan semua faktor
tersebut. Karena otot polos memerlukan oksigen untuk
yang menyebabkan vasodilatasi. Sesudah vaskular ter-
tetap berkontraksi, kith'dapat menganggap bahwa kekuat-
sumbat dalam waktu yang singkat, aliran darah ekstra se-
an kontraksi sfingter prekapiler akan meningkat bersama
lama fase hiperemia reaktif akan berlanjut cukup lama un-
dengan kenaikan konsentrasi oksigen. Akibatnya, ketika
tuk mengganti hampir semua defisit oksigen jaringan yang
konsentrasi oksigen di jaringan meningkat sampai di atas
bertambah selama periode penyumbatan. Mekanisme ini
nilai tertentu, sfingter prekapiler dan metarteriol diduga menekankan hubungan yang erat antara pengaturan aliran
akan menutup sampai sel-sel jaringan menggunakan ke-
darah lokal dan penghantaran oksigen seftazatnutrisi lain
lebihan oksigen. Namun ketika kelebihan oksigen sudah
ke jaringan.
habis terpakai dan konsentrasi oksigen menurun cukup
banyak, sfingter akan membuka lagi untuk memulai sik- Hiperemio Aktif. Bila jaringan menladi sangat akrif,
lus kembali. seperti otot yang sedang dilatih, kelenjar gastrointestinal
Jadi, berdasarkan data yang tersedia, baik teori zat vaso- selama periode hipersekresi, atau bahkan otak selama
dil at or maupun
t e or i ke kur ongan o /<s igen dapat menjelaskan aktivitas mental yang cepat, laju aliran darah yang me-
pengaturan akut aliran darah lokal sebagai respons terhadap laluijaringan akan meningkat. Sekali lagi, hanya dengan
kebutuhan metabolik jaringan. Kebenaran mungkin terletak memakai prinsip dasar pengaturan aliran darah lokal, kita
pada kombinasi dari kedua mekanisme tersebut. dengan mudah dapat memahami hiperemia aktif. I(enaik-
208 UNIT IV Sirkulasi

an metabolisme lokal menyebabkan sel-sel dengan cepat arteri menjadi terlalu tinggi, kelebihan aliran akan mem-
melahap zat nutrisi di cairan jaringan dan juga menge- berikan terlalu banyak oksigen dan terlalu banyak zatnu-
luarkan sejumlah beisar zat vasodilator. Akibatnya akan trisi lain ke jaringan. Zat makanan ini (terutama oksigen)
terjadi dilatasi pembuluh darah setempat dan karena itu, kemudian menyebabkan pembuluh darah berkonstriksi
aliran darah lokal akan meningkat. Dengan cara tersebut, dan aliran kembali mendekati normal meskipun tekanan
jaringan yang aktif akan menerima zat nutrisi tambahan terus meninggi.
yang diperlukan untuk mempertahankan tingkatan fung- ' Namun, teori miogenlft, menunjukkan bahwa ma-
sinya yang baru. Seperti yang ditekankan di awal bab sih ada mekanisme lain yang tidak berhubungan dengan
ini, hiperemia aktif pada otot rangka dapat meningkatkan metabolisme jaringan yang menjelaskan fenomena auto-
aliran darah otot setempat sebanyak 20 kali lipat sewaktu regulasi. Teori ini didasarkan pada observasi yang me-
berolah raga dengan intensif. nyatakan bahwa regangan yang berlangsung tiba-tiba
pada pembuluh darah kecil akan menyebabkan otot polos

'Autoregulasit' Aliran Darah Ketika dinding pembuluh berkontraksi selama beberapa detik.
Tekanan Arteri Berubah dari Normat- Oleh karena itu, ada anggapan bahwa bila tekanan arteri
Mekanisme "Metaboliktt yang tinggi menimbulkan regangan pembuluh, hal ini
dan Mekanisme'rMiogeniktt kemudian akan menyebabkan konstriksi vaskular reaktif
Di setiap jaringan tubuh, kenaikan akut pada tekanan ar- yang menurunkan aliran darah hampir mendekati normal.
teri menyebabkan peningkatan segera aliran darah. Akan Sebaliknya, pada tekanan yang rendah, derajat regangan
tetapi, dalam waktu kurang dari semenit, aliran darah di pembuluh menjadi kecil, sehingga otot polos berelaksasi
sebagian besar jaringan kembali hampir ke level normal dan memungkinkan darah untuk mengalir lebih banyak.
meskipun tekanan arteri tetap tinggi. Kembalinya aliran Respons miogenik merupakan sifat alamiah yang di-
ini ke level normal disebut "autoregulasl aliran darah." miliki oleh otot polos vaskular dan dapat terjadi diluar pe-
Setelah terjadi autoregulasi, aliran darah lokal di sebagian ngaruh saraf atau hormon. Hal tersebut terutama terjadi di
besar jaringan tubuh akan dihubungkan dengan tekanan arteriol tetapi dapat juga dijumpai di aneri, venula, vena,
arteri yang kira-kira sesuai dengan kurva "akut" dengan dan bahkan di pembuluh limfe. Kontraksi miogenik diawali
garis utuh pada Gambar 17-4. Perhatikan bahwa pada ni- dengan depolarisasi vaskular yang diinduksi oleh regangan,
lai tekanan arteri antara sekitar 70 mm Hg dan 175 mm yang kemudian akan meningkatkan masukan ion kalsium
Hg, aliran darah hanya meningkat 30 persen walaupun dari cairan ekstrasel ke dalam sel, yang mengakibatkan
tekanan arteri meningkat sebanyak 150 persen. pembuluh-pembuluh tersebut berkontraksi. Perubahan pada
Selama hampir seabad, telah dikemukakan dua penda- tekanan vaskular juga dapat membuka atau menutup kanal
pat untuk menerangkan mekanisme autoregulasi akut ter- ion lain yang memengaruhi kontraksi vaskular. Mekanisme
sebut. Dua pendapat ini disebut (1) teori metabolik dan yang digunakan perubahan tekanan untuk dapat menutup
(2) teori miogenik. atau membuka kanal ion masih belum diketahui depgan
Teori metabolik dapat dipahami secara mudah dengan pasti, namun agaknya melibatkan efek mekanik terhadap
menerapkan prinsip dasar pengaturan aliran darah lokal protein ekstrasel yang terikat pada elemen sitoskeleton
yang telah dibicarakan sebelumnya. Jadi, bila tekanan dinding vaskular atau pada kanal ion itu sendiri.
Mekanisme miogenik mungkin penting dalam mence-
gah regangan pembuluh darah yang berlebihan ketika
tekanan darah meningkat. Namun, kegunaan mekanisme
2,5 miogenik dalam pengaturan aliran darah masih belum
jelas karena mekanisme yang sensitif terhadap tekanan ini
6 z,u tidak dapat secara langsung mendeteksi adanya perubah-
o an pada aliran darah di dalam jaringan. Bahkan faktor
x l,c metabolik terlihat lebih beryeran daripada mekanisme
G miogenik pada keadaan-keadaan saat kebutuhan metabo-
F ro lik jaringan meningkat secara bermakna, misalnya selama
latihan otot yang intensif, yang dapat menimbulkan pe-
< U,J ningkatan aliran darah otot rangka yang dramatis.

0
50 '1
00 150 200 Mekanisme Khusus bagi Pengaturan
Tekanan arteri (mm Hg) Akut Aliran Darah di Jaringan Tertentu
Walaupun mekanisme umum untuk pengaturan aliran da-
rah lokal yang telah dibahas sejauh ini terdapat di hampir
GAMBAR 17-4. Efek berbagai tingkatan tekanan arteri terhadap
aliran darah yang melalui sebuah otot. Garis kurva yang utuh seluruh jaringan tubuh, terdapat mekanisme yang cara
memperlihatkan efek yang akan terjadi jika tekanan arteri me- bekerjanya berbeda sama sekali di beberapa area khusus.
ningkat selama beberapa menit. Garis kurva yang terputus-putus Hal ini semuanya dibahas di semua bagian bab ini dalam
rnemperlihatkan efeik yang akan terjadi jika tekanan arteri me-
hubungannya dengan organ-organ yang spesifik, tetapi
ningkat dengan sangat lambat dalam periode beberapa minggu.
dua organ yang terpenting adalah sebagai berikut:
BAB 17 Pengaturan Lokal dan Humoral Aliran Darah oleh Jaringan 209

l.Di ginjal, pengaturan aliran darah terutama terdapat Keadaan ini menguntungkan karena hal tersebut akan
dalam mekanisme yang disebut umpan balik tubu- meningkatkan diameter pembuluh darah yang berukuran
loglomerulus, yaitu komposisi cairan di bagian awal lebih besar kapanpun aliran darah mikrovaskular mening-
tubulus distal dideteksi oleh struktur epitel tubulus kat. Tanpa respons seperti ini, efektivitas pengaturan
yang disebut makula densa. Struktur tersebut terle- aliran darah lokal akan sangat berkurang karena adanya
tak di tubulus distal yang berdekatan dengan arteriol sebagian tahanan yang bermakna terhadap aliran darah di
aferen dan eferen padanefron aparatus julcstaglome- arteri yang kecil.
rulus.Bila terlalu banyak cairan berfiltrasi dari da-
rah melalui glomerulus masuk ke dalam sistem tu-
bulus, sinyal umpan balik yang sesuai dari makula
Pengaturan Aliran Darah Jangka Panjang
densa akan menyebabkan konstriksi afteriol aferen, Sejauh ini, sebagian besar mekanisme pengaturan aliran
dalam hal ini akan menurunkan baik aliran darah darah lokal yang telah kita bahas, bekerja dalam waktu
ke ginjal maupun laju filtrasi glomerulus kembali beberapa detik sampai beberapa menit setelah kondisi ja-
ke atau mendekati normal. Rincian mekanisme ini ringan setempat berubah. Namun, meskipun mekanisme
dibahas di Bab 26. akut ini sudah teraktivasi penuh, aliran darah biasanya
2. Di otak, selain konsentrasi oksigen jaringan yang hanya disesuaikan sekitar tiga perempat dari kebutuhan
berfungsi untuk mengatur aliran darah, konsentrasi tambahan jaringan yang sesungguhnya. Misalnya, bila
karbon dioksida dan ion hidrogen juga berperan tekanan arteri mendadak ditingkatkan dari 100 mm Hg
sangat penting. Peningkatan salah satu atau kedua menjadi 150 mm Hg, aliran darah akan meningkat hampir
' ion tersebut akan membuat pembuluh serebral ber- seketika kira-kira 100 persen. Kemudian, dalam waktu 30
dilatasi dan memungkinkan pembersihan yang ce- detik sampai 2 menit, aliran menurun sampai kira-kira l5
pat dari kelebihan karbon dioksida atau ion hidro- persen di atas nilai kontrol semula. Hal ini menggambar-
gen di jaringan otak. Hal ini penting karena tingkat kan kecepatan mekanisme akut untuk penlaturan aliran
kemampuan untuk merangsang otak itu sendiri sa- darah setempat, tetapi pada waktu yang bersamaan, juga
ngat bergantung pada pengaturan yang tepat dari memperlihatkan bahwa pengaturan ini masih kurang leng-
konsentrasi karbon dioksida dan konsentrasi ion hi- kap karena masih ada kelebihan l5 persen kenaikan pada
drogen. Mekanisme khusus untuk pengaturan aliran aliran darah.
darah serebral ini dibahas di Bab 61. Akan tetapi, suatu jenis pengaturan aliran darah lokal
jangka panjang muncul sebagai tambahan terhadap peng-
Mekanisme untuk Mendilatasikan aturan akut, selama beberapa jam, berhari-hari atau ber-
Arteri yang Berukuran Lebih Besar minggu-minggu. Pengaturan jangka panjang ini memberi
Ketika Aliran Darah Mikrovaskular pengaturan yang jauh lebih lengkap. Contohnya, seperti
pada kasus di atas, bila tekanan arteri tetap berada pada 1 50
Men ingkat-T h e En d othe I i u m-Derived
Relaxing Factor (Nitric Oxide) mm Hg, dalam waktu beberapa minggu, aliran darah yang
Mekanisme lokal untuk pengaturan aliran darah jaringan melalui jaringan lambat laun akan kembali mendekati ke-
hanya dapat mendilatasikan arteri dan arleriol yang sangat adaan normal. Gambar l7-4 menggambarkan keefektifan
kecil di setiapjaringan, karena zat vasodilator seljaringan yang luar biasa dari pengaturan aliran darah lokal jangka
atau defisiensi oksigen sel jaringan hanya dapat mencapai
panjang oleh kurva hijau dengan garis putus-putus. Per-
pembuluh-pembuluh tersebut, dan bukan arteri berukuran hatikan bahwa begitu pengaturan jangka panjang muncul,
perubahan jangka panjang terhadap tekanan arteri antara
sedang serta arteri yang lebih besar. Akan tetapi, bila da-
rah yang mengalir melalui bagian mikrovaskular sirkulasi nilai 50 dan 250 mm Hg akan sedikit berpengaruh terha-
dap kecepatan aliran darah seterirpat.
meningkat, hal ini akan memicu secara sekunder meka-
nisme lain yang mendilatasikan arteri yang berukuran le- Pengaturan jangka panjang aliran darah terutama pen-

bih besar. Mekanismei'ersebut adalah sebagai berikut: ting ketika kebutuhan metabolik jangka panjang jaringan
Sel-sel endotel yang melapisi arteriol dan arteri ke- berubah. Jadi, bila suatu jaringan menjadi terlalu aktif se-
cil akan mensintesis beberapa zal yang bila dilepaskan, cara kronis dan karena itu membutuhkan kenaikan jumlah
dapat memengaruhi derajat kontraksi atau relaksasi din- oksigen dan zat nutrisi lain secara kronis,jumlah dan ukur-
ding arteri. Yang terpenting dari zat-zat tersebut adalah an arteriol dan kapiler biasanya meningkat dalam waktu
zat vasodilator yang disebut endot hel ium- der iv ed rel ctr- beberapa minggu untuk memenuhi kebutuhan jaringan-
ingfactor (EDRF), yang pada dasarnya tersusun dari NO kecuali jika sistem sirkulasi telah menjadi patologis atau
(nitric oxide), yang memiliki waktu paruh di dalam darah terlalu tua unfuk memberi respons.
hanya 6 detik. Aliran darah yang cepat yang melalui arteri
dan arteriol akan menyebabkan "shear-stress" pada sel- Mekanisme Pengaturan Jangka Panjang-
sel endotel akibat tarikan viskositas darah (viscous drag) Perubahan'IVaskularitas Jaringantt
terhadap dinding vaskular. Stres ini akan mengubah ben- Mekanisme pengaturan aliran darah lokal jangka panjang
tuk sel-sel endotel sesuai arah aliran dan menyebabkan pada dasarnya adalah pengubahan jumlah vaskularitas
peningkatan pelepasan nitric oxide yang bermakna. Nitric jaringan. Contohnya, jika metabolisme di suatu jaringan
oxide kemudian akan merelaksasikan pembuluh darah. teftentu meningkat untuk waktu yang lama, vaskulari-
210 UNIT lV Sirkulasi

tas akan meningkat; jika metabolisme jaringan tersebut Pada dasarnya, semua faktor angiogenik menimbul-
menurun, vaskularitas akan menurun. kan pertumbuhan pembuluh baru dengan cara yang sama.
Jadi, terdapat rekonstruksi vaskularitas jaringan yang Faktor-faktor tersebut menyebabkan pembuluh baru tum-
nyata untuk memenuhi kebutuhan jaringan. R.ekonstruksi buh dari pembuluh-pembuluh kecil lainnya. Langkah per-
ini terjadi sangat cepat (dalam beberapa hari) pada hewan tama adalah disolusi membran basal sel endotel di tempat
yang sangat muda. Hal inijuga cepat timbul pada jaring- pertumbuhan. Hal ini diikuti oleh reproduksi cepat dari
an yang baru tumbuh, seperti jaringan parut dan jaringan sel-sel endotel baru yang kemudian mengalir keluar mela-
kanker; namun, timbul sangat lambat pada jaringan yang lui dinding pembuluh di dalam pembuluh yang meman-
sudah cukup lama terbentuk. Oleh karena itu, waktu yang jang ke arah sumber faktor angiogenik. Sel-sel di setiap
dibutuhkan untuk pengaturan jangka panjang mungkin pembuiuh terus menerus membelah diri dan dengan cepat
hanya berlangsung beberapa hari pada neonatus atau se- melipat menjadi suatu tabung. Selanjutnya, tabung terse-
lama berbulan-bulan pada orang tua. Seianjutnya, derajat but terhubung dengan tabung lain yang bertunas dari pem-
akhir suatu respons jauh lebih baik pada jaringan muda buluh donor lain (arteriol atau venula lain) dan memben-
daripada jaringan tua, sehingga pada neonatus, vaskula- tuk suatu lengkung kapiler tempat darah mulai mengalir.
ritas akan menyesuaikan diri hampir tepat sesuai dengan Jika aliran cukup besar, sel-sel otot polos akhimya ma-
kebutuhan jaringan untuk aliran darah, sedangkan pada suk ke dalam dinding, sehingga beberapa pembuluh baru
jaringan yang tua, vaskularitas seringkali tertinggal jauh akhirnya tumbuh menjadi arteriol baru atau venula atau
di bawah kebutuhan jaringan. mungkin pembuluh yang berukuran lebih besar. Jadi, an-
giogenesis menjelaskan cara faktor metabolik di jaringan
Peron Oksigen dolom Pengoturon Jongko-Pon- lokal dapat menyebabkan perlumbuhan pembuluh baru.
jong. Oksigen tidak hanya penting bagi pengaturan akut Zat terlentu lainnya, seperli beberapa hormon steroid,
aliran darah lokal tetapi juga untuk pengaturan jang- memiliki efek yang berlawanan terhadap pembuluh darah
ka panjang. Salah satu contohnya adalah meningkatnya kecil, kadang-kadang bahkan menyebabkan disolusi sel-sel
vaskularitas dalam jaringan hewan yang hidup di tem- vaskular dan hilangnya pembuluh. Oleh karena itu, pem-
pat tinggi dengan kadar oksigen atmosfer yang rendah. buluh darah dapat dibuat menghilang bila tidak dibutuhkan.
Contoh kedua adalah embrio ayam yang diinkubasi da-
lam kadar oksigen yang rendah mempunyai konduktivi- Vqskulorilos Ditentukon oleh Kebutuhon Moksi-
tas pembuluh darah jaringan dua kali lebih besar diban- mum Aliron Doroh, don Bukon oleh Kebuluhon
dingkan pada keadaan normal. Pengaruh oksigen inijuga Rolo-rolc. Satu karakteristik penting yang dimiliki oleh
ditunjukkan secara dramatis pada bayi manusia prematur pengaturan vaskular jangka panjang yaitu bahwa vasku-
yang dimasukkan ke dalam tenda oksigen untuk tujuan laritas terutama ditentukan oleh kebutuhan maksimum
terapeutik. Kelebihan oksigen menyebabkan terhentinya aliran darah dan bukan oleh kebutuhan rata-rata. Con-
pertumbuhan vaskular baru di retina mata bayi prematur tohnya, selama olah raga berat, kebutuhan aliran darah di
dan bahkan menyebabkan degenerasi beberapa pembuluh seluruh tubuh seringkali meningkat enam sampai delapan
darah kecil yang sudah terbentuk. Bila bayi kemudian di- kali aliran darah pada keadaan istirahat. Kelebihan aliran
keluarkan dari tenda oksigen, timbul peftumbuhan pesat ini mungkin tak dibutuhkan lebih dari beberapa menit
yang berlebihan pada pembuluh baru untuk mengkom- per hari. Namun, bahkan pada kebutuhan yang sesingkat
pensasi penurunan mendadak dari ketersediaan oksigen; itu pun, dapat menyebabkan terbentuknya VEGF dalam
bahkan, seringkali terdapat pertumbuhan berlebihan da- jumlah yang cukup di otot untuk meningkatkan vaskulari-
lam jumlah yang sangat banyak sehingga pembuluh darah tasnya sesuai kebutuhan. Jika tidak ada kemampuan ini,
retina tumbuh dari retina masuk ke dalam vitreus humor setiap kali seseorang mencoba melakukan olah raga berat,
mata;..dan hal ini pada akhirnya akan menyebabkan kebu- otot tak akan bisa memperoleh zat nutrisi yang dibutuhkan,
taan. (Keadaan ini disebutl b r op I as i a ret r ol ent a[). terutama oksigen, sehingga otot akan gagal berkontraksi.
Akan tetapi, setelah vaskularitas ekstra terbentuk, pem-
Pentingnya Faktor Pertumbuhan buluh darah ekstra tersebut normalnya akan tetap berkon-
Endotel Vaskular dalam Pembentukan striksi, yang akan terbuka untuk lewatnya aliran darah
Pembuluh Darah Baru ekstra hanya jika stimulus setempat yang sesuai menim-
bulkan aliran ekstra yang dibutuhkan. Stimulus tersebut
Telah ditemukan selusin atau lebih fakor yang mening-
antara lain : oksigen yang kurang, stimulus vasodilator
katkan peftumbuhan pembuluh darah baru, yang hampir
saraf atau stimulus lainnya.
seluruhnya berupa peptida kecil. Tiga dari faktor-faktor
tersebut yang telah dikenali dengan baik adalahfaktor per-
tumbuhan endotel vaskular (VEGF), .faktor pertumbuhan Pembentukan Sirkulasi Kolateral-
fbroblas, dan angiogenin, yang masing-masing telah di- Suatu Fenomena Pengaturan Aliran
isolasikan dari jaringan dengan suplai darah yang tidak
Darah Lokal Jangka Panjang
adekuat. Defisiensi oksigen jaringan, atau zat-zat nutrisi
lainnya, atau keduanya-lah, yang dianggap menimbulkan Bila sebuah arteri atau vena yang berada hampir di semua
terbentuknya faktor perlumbuhan vaskular (yang disebut jaringan tubuh disumbat, suatu saluran pembuluh darah
juga "faktor angiogenik"). baru biasanya akan timbul di sekitar sumbatan dan me-
BAB 17 Pengaturan Lokal dan Humoral Aliran Darah oleh Jaringan 211

mungkinkan kembalinya suplai darah setidaknya secara tidak begitu kuat dan di beberapajaringan, bahkan menye-
parsial ke jaringan yang terpengaruh. Tahap pertama da- babkan vasodilatasi ringan. (Contoh khusus vasodilatasi
lam proses tersebut adalah dilatasi dari lengkung vaskular akibat epinefrin dijumpai pada jantung untuk mendilatasi-
kecil yang telah menghubungkan pembuluh di atas sum- kan arteri koroner selama peningkatan aktivitas jantung.)
batan dengan pembuluh di bawahnya. Dilatasi ini terjadi Ketika sistem saraf simpatis dirangsang di sebagian
dalam waktu satu atau dua menit, yang menunjukkan bah- besar atau di seluruh bagian tubuh selama terjadi stress
wa dilatasi tersebut hanyalah suatu relaksasi neurogenik atau olah raga, ujung saraf simpatis pada masing-masing
atau relaksasi metaboiik dari serabut otot pembuluh ke- jaringan akan melepaskan norepineflin yang merangsang
cil yang ikut terlibat. Setelah tahap pembukaan awal dari jantung dan mengkonstriksi vena serla arteriol. Selain itu,
pembuluh kolateral ini, aliran darah seringkali masih ku- saraf simpatis untuk medula adrenal juga menyebabkan
rang dari seperempat yang dibutuhkan untuk memenuhi kelenjar ini menyekresi norepinefrin dan epinefrin ke
semua kebutuhan jaringan. Pembukaan selanjutnya terjadi dalam darah. Hormon-hormon ini kemudian bersirkulasi
dalam waktu jam-jam berikutnya, sehingga dalam t hari, ke seluruh area tubuh dan menyebabkan efek perangsang-
separuh kebutuhanjaringan mungkin dapat terpenuhi, dan an yang hampir sama dengan perangsangan simpatis
dalam beberapa hari seringkali semua kebutuhan.jaringan langsung terhadap sirkulasi, sehingga tersedia dua sistem
telah terpenuhi. pengaturan: (1) perangsangan saraf secara langsung dan
Pembuluh kolateral terus-menerus tumbuh selama (2) efek tidak langsung dari norepineffin dan/atau epine-
berbulan-bulan setelah itu, yang hampir selalu memben- frin di dalam darah yang bersirkulasi.
tuk berbagai saluran kolateral kecil dan bukan satu pem-
buluh tunggal yang besar. Dalam keadaan istirahat, aliran Angiotensin ll. Angiotensin Il adalah zat vasokonstrik-
darah biasanya kembali mendekati normal, tetapi saluran tor kuat lainnya. Sebanyak sepersejuta gram dapat me-
yang baru jarang berukuran cukup besar untuk menye- ningkatkan tekanan arteri manusia 50 mm Hg atau lebih.
diakan aliran darah yang diperlukan selama aktivitas ja- Pengaruh angiotensin II adalah untuk mengkonstriksi
ringan yang berat. Jadi, pembentukan pembuluh kolateral arteri kecil dengan kuat. Jika hal ini terjadi di suatu area
mengikuti prinsip umum dari pengaturan aliran darah lo- jaringan yang terisolasi, aliran darah ke area tersebut
kal akut dan jangka panjang, yaitu pengaturan akut me- dapat sangat berkurang. Namun, kepentingan nyata dari
nimbulkan dilatasi metabolik dan neurogenik yang cepat, angiotensin II adalah bahwa angiotensin secara normal
yang diikuti secara kronik oleh perfumbuhan berkali-kali bekerja secara bersamaan pada banyak afteriol tubuh un-
lipat dan pembesaran pembuluh baru selama berminggu- tuk meningkatkan tahanan perifer total,yangdengan de-
minggu dan berbulan-bulan. mikian akan meningkatkan tekanan arteri. Jadi, hormon
Contoh terpenting dari pembentukan pembuluh darah ini berperan secara integral dalam pengaturan tekanan ar-
kolateral dijumpai setelah terjadinya trombosis di salah teri, seperti yang didiskusikan secara rinci di Bab 19.
satu arteri koroner. Hampir semua orang yang berumur
60 tahun telah memiliki sedikitnya satu cabang pembuluh Vosopressin. Vasopressin, yang juga disebut hormon
koroner kecil yang tertutup. Namun sebagian besar orang antidiuretik, bahkan lebih kuat daripada angiotensin II
tidak mengetahui bahwa hal ini telah terjadi karena ko- sebagai vasokonstriktor, sehingga menjadikannya sebagai
lateral telah terbentuk cukup cepat untuk mencegah ke- salah satu zat vasokonstriktor terkuat tubuh. Zat ini di-
rusakan miokardium. Inilah yang terjadi pada kasus-kasus bentuk di sel saraf di dalam hipotalamus otak (lihat Bab
lainnya saat insufisiensi koroner timbul terlalu cepat atau 75) namun kemudian diangkut ke bawah oleh akson saraf
terlalu parah untuk terbentuknya kolateral sehingga terja- ke kelenjar hipofisis posterior tempat zat tersebut berada
di serangan jantung yang serius. yang akhirnya disekresi ke dalam darah.
Jelaslah bahwa vasopressin dapat memberikan pe-
ngaruh yang sangat besar terhadap fungsi sirkulasi. Na-
Pengaturan Si,rkulasi mun, dalam keadaan normal, hanya sejumlah kecil va-
Secara Hunriiral sopressin yang disekresikan, sehingga banyak ahli faal
menganggap bahwa vasopressin berperan kecil dalam
Pengaturan sirkulasi secara humoral berarli pengaturan pengaturan vaskular. Akan tetapi, beberapa percobaan
oleh zat-zat yang disekresi atau yang diabsorbsi ke dalam telah memperlihatkan bahwa konsentrasi vasopressin
cairan tubuh---+eperti hormon dan ion. Beberapa zat ini dalam sirkulasi darah setelah terjadinya perdarahan he-
dibentuk oleh kelenjar khusus dan dibawa di dalam darah bat dapat meningkat cukup tinggi untuk meningkatkan
ke seluruh tubuh. Zat lainnya dibentuk di daerah jaringan tekanan arteri sebanyak 60 mm Hg. Dalam banyak kea-
setempat dan hanya menimbulkan pengaruh sirkulasi se- daan, hal tersebut dapat mengembalikan tekanan arteri
tempat. Faktor-faktor humoral terpenting yang memenga- mendekati normal.
ruhi fungsi sirkulasi di antaranya adalah sebagai berikut. Vasopressin memiliki fungsi utama meningkatkan
reabsorpsi air dari tubulus renal kembali ke dalam da-
rah (dibahas di Bab 28), dan karena itu akan membantu
Zat Vasokonstriktor
mengatur volume cairan tubuh. Hal tersebut merupakan
Norepinefrin Don Epinefrin. NorepineJrin terutama alasan vasopressin mendapat sebutan lain sebagai hormon
adalah hormon vasokonstriktor yang amat kuat; epinefrin antidiuretik.
212 UNIT lV Sirkulasi

Endotelin-Vqsokonsiriklor Kuol di dolom Pem- aliran darah di kulit dan di kelenjar liur serta kelenjar ga-
buluh Doroh yong Rusok. Masih ada zat vasokon- strointestinal.
striktor lainnya yang sejajar dengan angiotensin dan va-
sopressin dalam hal kemampuan vasokonsffiktomya. Zat Hislomin. Pada dasarnya, histamin dikeluarkan di se-
tersebut berupa peptida besar yang terdiri atas 21 asam tiap jaringan tubuh jika jaringan tersebut mengalami ke-
amino dan disebut endotelin. Hanya diperlukan beberapa rusakan atau peradangan atau berperan pada reaksi aler-
nanogram untuk menyebabkan vasokonstriksi yang kuat. gi. Sebagian besar histamin berasal dari sel mast dalam
jaringan yang rusak dan dari basofil dalam darah.
Zatiniterdapat di sel-sel endotel di seluruh atau sebagian
besar pembuluh darah. Rangsangan yang akan melepas- Histamin memiliki efekyvasodilator kuat terhadap ar-
kanzat ini, pada umumnya adalah adanya kerusakan pada teriol dan, seperti bradikinin, memiliki kemampuan untuk
endotel, misalnya kerusakan yang disebabkan oleh cedera meningkatkan porositas kapiler dengan hebat, sehingga
jaringan, atau dengan menyuntikkan zat kimia yang me- timbul kebocoran cairan dan protein plasma ke dalam
jaringan. Pada banyak kondisi patologis, dilatasi arteri-
nimbulkan trauma ke dalam pembuluh darah. Setelah ter-
jadinya kerusakan pembuluh darah yang berat, pelepasan ol serta kenaikan porositas kapiler yang hebat akibat his-
endotelin lokal dan vasokonstriksi selanjutnya akan mem- tamin dapat menyebabkan sejumlah besar cairan bocor
bantu mencegah perdarahan yang berlebihan dari arteri dari sirkulasi masuk ke dalam jaringan dan memicu ter-
dengan diameter sebesar 5 milimeter yang telah terbuka
jadinya edema. Efek histamin dalam menimbulkan vaso-
dan robek akibat cedera tekan. dilatasi lokal dan edema khususnya terjadi selama reaksi
alergi berlangsung dan akan dibahas di Bab 34.

Zat Vasodilator Pengaturan Vaskular oleh lon


Brodikinin. Beberapa zat yang disebut kinin dapat me- dan Faktor Kimiawi Lainnya
nyebabkan vasodilatasi kuat ketika dibentuk di dalam da-
Berbagai ion dan faktor kimia lainnya dapat menyebab-
rah dan cairanjaringan beberapa organ.
kan dilatasi atau konstriksi pembuluh darah lokal. Seba-
Kinin merupakan polipeptida kecil yang dipisahkan gian besar zat-zat ini memiliki peran yang kecil dalam
oleh enzim proteolitik dari alfa2-globulin dalam plasma
keseluruhan pengaturan sirkulasi, namun beberapa pe-
atau cairan jaringan. Suatu enzim proteolitik yang pen-
ngaruh yang spesifik adalah:
ting untuk tujuan tersebut adalah kalilcrein, yang terdapat
dalam darah dan cairan jaringan dalam bentuk tidak ak- 1. Kenaikan konsentrasi ion kalsium menyebabkan va-
tif. Kalikrein yang belum aktif ini dapat diaktifkan oleh sokonstriksi. Hal ini akibat pengaruh umum kalsium
maserasi darah, peradangan jaringan, atau oleh pengaruh untuk merangsang kontraksi otot polos, seperti yang
fisik atau kimiawi yang serupa pada darah atau jaringan. dibahas di Bab 8.
Begitu kalikrein menjadi aktlf, zat tersebut akan segera 2. Kenaikan konsentrasi ion kalium menyebabkan va-
bekerja pada alfa2-globulin untuk membebaskan suatu sodilatasi. Hal ini akibat kemampuan ion kalium
kinin yang disebut kalidin yang kemudian diubah oleh untuk menghambat kontraksi otot polos.
enzim jaringan menjadi bradikinin. Begitu terbentuk, bra- 3. Kenaikan konsentrasi ion magnesiun menyebabkan
dikinin hanya bertahan beberapa menit karena akan di- v as o di I at as i he b at kar ena ion magnes ium umumnya

inaktivasi oleh enzim karboksipeptidase atau oleh enzim menghambat kontraksi otot polos.
pengubah, yaitu enzim yang juga berperan penting dalam 4. Kenaikan konsentrasi ion hidrogen (penurunan pH)
mengaktifkan angiotensin, yang akan dibahas di Bab 19. menyebabkan dilatasi arteriol. Sebaliknya, sedikit
Enzim kalikrein yang teraktivasi akan dihancurkan oleh penurunan dqlam konsentrasi ion hidrogen menye-
suatu inhibitor kalikrein yang juga terdapat di cairan tu- babkan konstriksi arteriol.
buh. 5. Anion yang memiliki pengaruh yang bermakna ter-
Bradikinin meriye'babkan dilatasi kuat arteriol dan hadap pembuluh darah adalah asetat dan sitrat. Ke-
peningkatan permeabilitas kapiler Contohnya, injeksi 1 duanya menimbulkan vasodilatasi ringan.
mikrogram bradikinin ke dalam arteri brakialis seseorang 6. Kenqikan konsentrasi karbon diol<sida menimbul-
akan meningkatkan aliran darah yang melalui lengan se- kan vasodilatasi sedang di sebagian besarjaringan,
banyak enam kali, dan bahkan dalam jumlah yang lebih namun menimbulkan vasodilatasi hebat di otak.
sedikit, bila disuntikkan secara lokal ke dalam jaringan, Karbon dioksida di dalam darah yang bekerja pada
dapat menyebabkan edema setempat yang hebat akibat pusat vasomotor otak, juga memiliki efek tidak
peningkatan ukuran pori-pori kapiler. langsung yang sangat kuat. Efek tersebut dihantar-
Terdapat alasan untuk meyakini bahwa kinin berperan kan melalui sistem vasokonstriktor saraf simpatis,
khusus dalam pengaturan aliran darah dan bocornya cair- untuk menimbulkan vasokonstriksi luas di seluruh
an dari kapiler pada jaringan yang meradang. Diyakini tubuh.
juga bahwa bradikinin berperan normal dalam pengaturan
BAB 17 Pengaturan Lokal dan Humoral Aliran Darah oleh Jaringan 213

Kepustakaan Harder DR, Zhang C, Qebremedhin D: Astrocytes function in


matching bloodflow to metabolic activity. News Physiol Sci
Adair TH, Gay IVJ, Montani JP: Growth regulation of the vas- 17:27,2002.
cular system: evidence for a metabolic hypothesis. Am J Hester kL, Hammer LI/: Venular-arteriolar communication
Physiol 259: R393, I 990. in the regulation of blood fow. Am J Physiol Regul Integr
Campbell WB, Gauthier KM: What is new in endothelium-de- Comp Physiol 282:Rl280, 2002.
rived hyperpolarizing factors? Curr Opin Nephrol Hyper- Iglarz M, Schffiin EL: Role of endothelin,l in hypertension.
Iens I I: I 77, 2002. Curr Hypertens Rep 5:144,2003.
Chang L, Kaipainen A, Folkman J: Lymphangiogenesis new Kerbel R, Folkman J: Clinical translation of angiogenesis .in-
mechanisms. Ann N Y Acad Sci 979:111, 2002. hibitors. Nat Rev Cancer 2:727,2002.
Cowley AW Jr Mori T, Mattson D, Zou AP: Role of renal NO Losordo DW, Dimmeler S: Therapeutic angiogenesis andyascu-
production in the regulation of medullary blood flow. Am J logenesis for ischemic disease: Part I: angiogenic cytokines.
Physiol Regul Integr Comp Physiol 284:R|355, 2003. Circulation I 09 : 2487, 2 004.
Davis MJ, Hill MA: Signaling mechanisms underlying the vas- Renkin EM: Control of microcirculation and blood-tissue ex-
cular myogenic response. Physiol Rev 79:387, 1999. change. In: Renkin EM, Michel CC (eds): Handbook of
Erdds EG, Marcic BM: Kinins, receptors, kininases and inhibi- Physiologlt, Sec. 2, Vol. IV Bethesda: American Physiologi-
tors-where did they lead us? Biol Chem 382:43, 2001. cal Society, 1984, p 627.
Ferrara N, Gerber HP, LeCouter J: The biologt of VEGF and Rich S, McLaughlin VV: Endothelin receptor blockers in cardio-
its receptors. Nat Med 9:669, 2003. vascular disease. Circulation 108: 2 I 84, 2003.
Granger HJ, Guyton AC: Autoregulation of the total systemic Roman RJ: P-450 metabolites of arachidonic acid in the control
' circulationfollowing destruction ofthe central nervous sys- of cardiovascular function. P Ltysiol Rev 82 : I 3 l, 2002.
tem in the dog. Circ Res 25:379, 1969. Schnermann J, Levine DZ: Paracrine factors in tubuloglomeru-
Guyton AC, Coleman TG, Granger HJ: Circulation: overall lar feedback: adenosine, ATE and nitric oxide. Annu Rev
regulation. Annu Rev Physiol 34:13, 1972. Physiol 65:501, 2003.
Hall JE, Brands MW, Henegar JR: Angiotensin II and longlerm
arterial pressure regulation: the ovetiding dominance of
the kidney. JAm Soc Nephrol I}(Suppl l2):5258, 1999.
.,:r,1,,, ,,,',:,.,',.

Pengatut#'$irkulasi ol eh
$tW"dC$ ran Cepat

$irkulaei
oleh
: $eperti yq{r€ telah dibahas di'Bab 17, penentuan aliran
, daral,l tiao*i,an jaringan merupakan , fungsi'dari rneka.
1,, Rigrae,pengahtran aliran darah
jaririgan setempat. Pada
jni,kita dapat mslihar b*hwa'peng*turan sirkula-
bab
si oleh saraf merniliki fitngsi yang'l$h .ulnurn,, sepelti redistribusi:aliran darah ke
berbagai area,"tubuh, meningkatkan alau menurunkan aktivitas pompa jantung, dan
khususn){E rnsx$aturtekanan arteri dengan cep&t. , ': ,

' $istenr saraf yang mengafu,r s rftulasi,hampir seluruhnya melalui sistem saraf
of*norn. Fungsi total,Ei$tem ini dibicarakan di Rab 50, dan topik ini juga dikenalkan
dalam Bab 1?. tintuk diskusi kali ini, kita tetap,hfirxr* meintahas karakteristik fung-
sional den*natomikal
*rrutatff @gaib,erikul,i

$islgm $araf Ot ,m', ',',,.


,:
', ' ,''
$ejauh ini bagi*n:tcrpenting'sistom saraf iu*o*
bagi pengaturan sirkulaci adalah
sistem saraf .simpatis. sistem saraf parasimpatis juga secara spesifik berperan dalam
pqngaturen fungsijantung seperti yang akankita lihat kemudian dalam bab ini.

Sistem Sorof Simpotis. Gambar l8- I rnemperlihatkan anatomi saraf simpatis yang
mengatur sithrtagi Serabut serabul garaf,,v,ssclraotor sirnpatis meninggalkan rnedula
tpinalis'melalui sepua'saraf, sBinal.totaksiden ,melalui saf'u afau dua saraf spi:ral lum.
bal pertarna.' $eriibut-ser4$u{ i{li.se$efa,m*snk,ke dalam rcnitai sirnpatis yang berada
di tiap sisi kcrpus vertebra. Kernudian serebut,ini menuju sirkulasi inelalui dua jalan:
{1) me.lalui sargl,r impatis spestfifr yang terutama nernpersarafi pembuluh darah olgan
visera intsrfla itanjantung,:,seperti,yang.t ibat pada Gambar 18-1 sebelah kailan,
daq {2} hanrp.:r segq{p r'ltem uutki nervus sppzalu Beriftr yang mempersarafi pernbuluh
darah peri&,n, Jaras's@but-serybuJ ini secara tepatd rnedula spinalis'dan di rantai
simpatis akan dibicarakan lebih lengkap di Bab 60.

lnefvosi $impstie Fer,nhuluh D$r,uh.l Ganrbar r8-2 memperliharkan distribusi


serabut-serabut saraf simpatis ke pembuluh darah, dan menuniuk-kan bahwa di seba-
gian besar jaringan, semua pembuluh darah kecualikapiler. *nngr.. prekapiler, dan
sebagian,besar.metartefiol diifierv-*siroleh iaraf simpatit.,,

214
BAB 18 Pengaturan Sirkulasi oleh Saraf, dan Pengaturan Cepat Tekanan Arteri 215

Pusat vasomotor

Pembuluh
darah
Rantai simpatis
Vagus

GAMBAR 18-1 . Anatomi


pengaturan sirkulasi oleh
saraf simpatis. Juga terlihat
neNus vagus (garis putus-
putus berwarna merah)
yang membawa sinyal pa-
rasimpatis ke jantung.

Inervasi arteri kecil dan arteriol menyebabkan rang- darah masuk ke jantung dan dengan demikian berperan
sangan simpatis untuk meningkatkan tahanan aliran da- penting dalam pengaturan pompa jantung, seperti yang
rah dan dengan demikian menurunkan laju aliran darah akan kita lihat dalam bab ini dan bab-bab berikutnya.
yang melalui jaringan.
Inervasi pembuluh darah besar, terutama vena, m9- Serobui Sorof Simpotis Jonlung. Selain serabut saraf
mungkinkan rangsangan simpatis untuk menurunkan vo- simpatis yang menyuplai pembuluh darah, serabut sim-
lume pembuluh darah ini. Keadaan ini dapat mendorong patis juga pergi secara langsung menuju jantung, seperti
yang ditunjukkan pada Gambar 18-1 dan dibicarakan
dalam Bab 9. Perlu diingat kembali bahwa rangsangan
simpatis jelas meningkatk4n aktivitas jantung, mening-
katkan frekuensi jantung dan menambah kekuatan serta
volume pompa jantung.

Pengendolion Porosimpotis Terhodop Fungsi


Jontung, Terutqmo Frekuensi Joniung, Meskipun
sistem saraf parasimpatis sangat penting bagi banyak
fungsi otonom lainnya, seperti untuk mengendalikan ber-
bagai aktivitas gastrointestinal, tetapi hanya berperan ke-
cil dalam pengaturan sirkulasi. Pengaruhnya pada sirku-
lasi yang paling penting adalah pengaturan frekuensi
jantung melalui serabul-serabut saraf parasimpatis yang
GAMBAR 18-2. Persarafan simpatis pada sirkulasi sistemik menuju jantung melalui nervus vagus, terlthat dalam
216 UNIT lV Sirkulasi

Gambar I 8- I berupa garis merah putus-putus dari medula Meskipun organisasi keseluruhan pusat vasomotor
otak langsung menuju jantung. masih belum jelas, tetapi dari percobaan yang telah dibuat
Pengaruh rangsangan parasimpatis terhadap fung- memungkinkan kita untuk mengidentifikasi beberapa
si .jantung telah dibahas secara rinci di Bab 9. Pada daerah penting teftentu, sebagai berikut:
dasarnya, rangsangan parasimpatis meny ebabkan p enu-
7. Daerahvasokonstriktor terletak bilateral di bagian
runanfrekuensijantung yang nyata dan sedikit penunman
anterolateral medula bagian atas. Neuron yang ber-
kontraktilitas otot j antung.
asal dari daerah ini mendistribusikan serabut-se-
rabutnya ke seluruh tingkat medula spinalis, tempat
serabut-serabut tersebut mengeksitasi neuron vaso-
Sistem Vasokonstriktor Simpatis dan
Pengaturannya oleh Sistem Saraf Pusat konstriktor preganglionik pada sistem saraf simpa-
tis.
Saraf simpatis membawa serabut saraf vasokonstriktor 2. Daerah vasodilator terletak bilateral di bagian an-
dalam jumlah yang banyak sekali dan hanya sedikit se-
terolateral pada separuh bawah medula. Serabut-
rabut vasodilator. Serabut vasokonstriktor pada dasarnya ' serabut neuron ini berproyeksi ke atas ke daerah
didistribusikan ke seluruh segmen sirkulasi. Distribusi ini vasokonstriktor (seperti yang baru digambarkan);
lebih besar di sebagian jaringan daripada jaringan lain- serabut ini menghambat aktivitas vasokonstriktor di
nya. Efek vasokonstriktor simpatis ini terutama sangat area tersebut, sehingga menyebabkan vasodilatasi.
kuat di ginjal, usus, limpa, dan kulit tetapi kurang kuat di
3. Daerah sensorik terletak bilateral dt traktus soli-
otot rangka dan otak.
tarius di bagian posterolateral medula dan pons ba-
gian bawah. Neuron di daerah ini menerima sinyal
Pusqt Vosomotor di Otok don Pengendolionnyo
saraf sensoris dari sistem sirkulasi terutama melalui
Terhodop Sistem Vosokonstriklor. Terletak bilateral
nervus vagus dan netnus glosofaringeus, dan sinyal
terutama di substansia retikularis medula dan sepertiga yang keluar dari daerah sensorik ini kemudian mem-
bawah pons, seperti yang terlihat pada Gambar l8-1 dan
bantu mengendalikan aktivitas daerah vasokon-
l8-3, terdapat daerah yang disebut pusat vasomotor. Pu-
striktor maupun vasodilator, sehingga merupakan
sat ini mengirimkan impuls parasimpatis melalui ner\us
"refleks" kendali terhadap banyak fungsi sirkulasi.
vagus ke jantung dan menghantarkan impuls simpatis me-
Contohnya adalah refleks baroreseptor untuk me-
lalui medula spinalis dan saraf simpatis perifer ke hampir
ngendalikan tekanan afteri, yang kita bahas kemu-
semua afteri, arteriol, dan vena.
dian dalam bab ini.

Konstriksi Porsiol yong Berlongsung Terus-Me-


nerus podo Pembuluh Dorqh yong Normolnyo
Disebobkon oleh Tonus Vosokonsirikior Sim-
polis. Dalam keadaan normal, daerah vasokonstriktor
di pusat vasomotor terus menerus menghantarkan sinyal
" ,f"
,t
Mesensefalon ke serabut saraf vasokonstriktor simpatis seluruh tubuh,
menyebabkan serabut ini mengalami cetusan yang lam-
bat dan kontinu dengan frekuensi sekitar satu setengah
sampai dua impuls per detik. Cetusan kontinu ini disebut
tonus vasokonstriktor simpalls. Impuls ini biasanya mem-
pertahankan keadaan kontraksi parsial dalam pembuluh
darah yang disebut tonus vasomotor.
Gambar 18-4 memperlihatkan arli penting tonus vaso-
motor. Pada percobaan ini, dilakukan anestesi spinal total
Temporal pada seekor hewan, yang memblok semua transmisi im-
puls saraf simpatis dari medula spinalis ke perifer. Akibat-
nya, tekanan arteri menurun dari 100 menjadi 50 mm Hg,
menunjukkan pengaruh hilangnya tonus vasokonstriktor
di seluruh fubuh. Beberapa menit kemudian sejumlah
kecil hormon norepinefrin disuntikkan ke dalam darah
(norepinefrin adalah zat hormonal vasokonstriktor utama
yang disekresikan pada ujung serabut saraf vasokon-
striktor simpatis di seluruh tubuh). Karena hormon yang
VASOKONSTRIKTOR
disuntikkan ini dibawa dalam darah ke semua pembuluh
darah, pembuluh darah sekali lagi mengalami konstriksi,
dan tekanan arteri meningkat bahkan hingga di atas nilai
GAMBAR 18-3. Area di otak yang berperan penting dalam peng- normal selama I sampai 3 menit sampai norepinefrin itu
aturan sirkulasi oleh saraf. Gails putus-putus menunjukkan jaras
inhibisi. hancur.
BAB 18 Pengaturan Sirkulasi oleh Saraf, dan Pengaturan Cepat Tekanan Arteri 217

125 Anestesi
spinal total
c')

I roo

o--
t:15
G

Es0
lnjeksi norepinefrin
.E
za

GAMBAR 18-4. Pengaruh anes-


tesi spinal total terhadap tekanan
10 arteri, menunjukkan penurunan
tekanan yang nyata akibat hilang-
Detik
nya'tonus vasomotor."

Pengoturon Aktivitos Jontung oleh Pusot Voso- kan eksitasi atau inhibisi ringan, bergantung pada bagian
motof. Pada waktu yang bersamaan saat pusat vasomo- hipotalamus anterior yang dirangsang.
tor mengendalikan derajat konstriksi vaskular, pusat ini Banyak bagian korteks serebral yang juga dapat me-
juga mengendalikan aktivitas jantung. Bagian lateral rangsang atau menghambat pusat vasomotor. Perangsang-
pusat vasomotor mengirimkan impuls eksitasi melalui an korteks motorik, sebagai contoh, akan mengeksitasi pu-
serabut saraf simpatis ke jantung bila tubuh perlu untuk sat vasomotor karena impuls akan dihantarkan ke bawah
menaikkan frekuensi serta kontraktilitas jantung. Sedang- ke dalam hipotalamus dan kemudian ke pusat vasomotor.
kan bila tubuh perlu untuk menurunkan pompa jantung, Perangsangan lobus temporalis anterior, area orbitapada
bagian medial pusat vasomotor mengirimkan sinyal ke korteks frontalis, bagian anterior girus singulata, amig-
nukleus motorik dorsalis nery'Lts vagus di dekatnya, yang dala, septum, dan hipokampus seluruhnya dapat juga
kemudian mengirimkan impuls parasimpatis melalui ner- mengeksitasi atau menghambat pusat vasomotor, bergan-
vus vagus ke jantung untuk menurunkan frekuensi dan tung pada bagian dari area ini yang dirangsang dan in-
kontraktilitas jantung. Oleh karena itu, pusat vasomotor tensitas perangsangan. Jadi, daerah basal yang luas pada
dapat meningkatkan atau menurunkan aktivitas jantung. otak dapat sangat berpengaruh terhadap fungsi kardio-
Frekuensi jantung dan kekuatan kontraksi jantung biasa- vaskular.
nya meningkat saat terjadi vasokonstriksi dan biasanya
menurun saat vasokonstriksi dihambat. Norepinefrin-Zol Tronsmiter Vosokonshiktor
Simirotis. Zat yang disekresikan di ujung-ujung saraf
Pengoturon Pusql--Vosomotor oleh Pusol-Pusql vasokonstriktor hampir seluruhnya adalah norepinefrin.
Sorof yong Lebih Tinggi. Sejumlah besar neuron-neu- Norepinefrin bekerja langsung di reseptor adrenergik alfa
ron kecil yang terletak di seluruh substansia.retikularis otot polos vaskular untuk menyebabkan vasokonstriksi,
pons, mesensefalon, dan diensefalon dapat mengeksitasi seperti akan dibicarakan di Bab 60.
atau menginhibisi pusat vasomotor. Substansia retikularis
diperlihatkan pada Gambar l8-3 berupa daerah berwarna Medulo Adrenol don Hubungonnyo dengon
merah. Pada umumnya, neuron-neuron di substansia reti- Sislem Vosokonstriklor Simpotis. Impuls simpatis
kularis yang letaknya lebih lateral dan superior akan me- dikirim ke medula adrenal pada waktu yang bersamaan
nyebabkan eksitasi, sedangkan bagian yang lebih medial dengan dikirimkannya impuls ke pembuluh darah. Impuls
dan inferior akan menyebabkan inhibisi. ini menyebabkan medula menyekresikan epinefrin dan
Hipotalamus berperan khusus dalam mengendalikan norepinefrin ke dalam sirkulqsi darah. Kedua hormon
sistem vasokonstriktor karena dapat menghasilkan efek ini dibawa dalam aliran darah ke semua bagian tubuh, ke-
eksitasi atau inhibisi yang kuat terhadap pusat vasomotor. duanya bekerja secara langsung pada seluruh pembuluh
B agi an posterol ater a/ hipotalamus terutama menyebab- darah dan biasanya menyebabkan vasokonstriksi, tetapi
kan eksitasi, sedangkan bagian qnterior dapatmenyebab- pada jaringan tertentu epinefrin menyebabkan vasodila-
218 UNIT IV Sirkulasi

tasi karena epinefrin juga mempunyai efek perangsangan nyal penghambat vagal parasimpatis ke jantung. Akibat-
reseptor adrenergik "beta" yang menyebabkan pembuluh nya, timbul tiga perubahan utama secara serentak, yang
darah tertentu berdilatasi ketimbang konstriksi, seperti masing-masing membantu meningkatkan tekanan arteri.
yang dibicarakan di Bab 60. Ketiga perubahan tersebut adalah sebagai berikut:

Sislem Vosodilalor Simpotis don Pengendo- 7. Hampir seluruh arteriol d.tlam sirkulasi sistemik
lionnyo oleh Sislem Sorof Pusol. Saraf simpatis akan berkonstriksi. Hal ini akan sangat mening-
ke otot rangka membawa serabut vasodilator simpatis katkan tahanan perifer total, dan dengan demikian
maupun serabut vasokonstriktor. Pada hewan tingkat meningkatkan tekanan arteri.
rendah, seperti kucing, serabut dilator ini melepaskan 2. Pembuluh besar lain dalam sirkulasi, terutama
asetilkolin, bukan norepinefrin, pada ujungnya, meski-
vena, akan berkonstriksi dengan kuat. Keadaanini
pun pada golongan primata, efek vasodilator diduga aki-
akan menggantikan darah yang keluar dari pembu-
bat epinefrin yang mengeksitasi reseptor adrenergik beta
luh darah besar di perifer ke arahjantung, sehingga
di pembuluh darah otot.
Jaras pengendalian sistem saraf pusat terhadap sis-
meningkatkan volume darah dalam ruang jantung.
tem vasodilator diperlihatkan pada Gambar 18-3 berupa Peregangan jantung kemudian menyebabkan jan-
garis putus-putus. Daerah otak utama yang mengenda- tung berdenyut dengan kekuatan yang lebi.h besar
likan sistem ini adalah hipotalamus anterior. sehingga memompa darah dalam jumlah yang lebih
besar pula. Hal ini juga akan meningkatkan tekanan
Kemungkinon Arti Tidok Penling Sislem Vo- arteri.
sodilolor Simpoiis. Masih diragukan apakah sistem 3. Akhirnya, jantung secara langsung dirangsang
vasodilator simpatis f;erperan penting dalam mengen-
oleh sistem saraf otonom, yang selanjutnya mem-
dalikan sirkulasi pada manusia, karena hambatan sem-
perkuat pompa jantung. Keadaan ini banyak dise-
purna pada saraf simpatis yang menuju ke otot-otot
babkan oleh peningkatan frekuensi denyut jantung,
sangat memengaruhi kemampuan otot untuk mengatur
aliran darahnya sendiri sebagai respons terhadap kebu- kadang-kadang sampai sebesar tiga kali normal.
tuhannya. Namun, beberapa penelitian menunjukkan Selain itu, sinyal saraf simpatis mempunyai penga-
bahwa pada saat dimulainya latihan fisik, sistem vaso- ruh langsung yang signifikan untuk meningkatkan
dilator simpatis dapat menyebabkan vasodilatasi awal kekuatan kontraktilitas otot jantung, hal ini, juga,
pada otot-otot rangka untuk zengantisipasi peningkntan akan meningkatkan kemampuan jantung untuk
aliran darah bahkan sebelum otot-otot membutuhkan memompa volume darah yang lebih besar. Selama
peningkatan nutrisi. perangsangan simpatis yang kuat, jantung dapat
Pingson Emosionol-Sinkop Vosovogol. Keja- memompa darah sekitar dua kali lebih banyak
dian yang sangat menarik adalah timbulnya reaksi va- dibandingkan kedaan normal. Hal ini turut berpe-
sodilatasi pada orang-orang yang mengalami gangguan ran dalam menimbulkan peningkatan akut tekanan
emosional hebat. sehingga menyebabkan orang tersebut arteri yang lebih tinggi lagi.
pingsan.Pada keadaan ini, sistem vasodilator otot terak-
tivasi, dan pada saat yang bersamaan, pusat pengham- Kecepolon Pengoturon Tekonon Arleri oleh So-
bat jantung vagal menghantarkan sinyal yang kuat ke
rof. Ciri khas yang sangat penting dari pengaturan tekan-
jantung untuk memperlambat frekuensi denyut jantung
an afteri oleh saraf adalah kecepatannya dalam memberi
secara bermakna. Tekanan arteri menurun dengan cepat,
yang menurunkan aliran darah ke otak dan menyebab- respons, yang dimulai dalam waktu beberapa detik dan
kan orang tersebut kehilangan kesadaran. Seluruh efek seringkali menimbulkan peningkatan tekanan hingga dua
ini disebutsinfropvasovagal. Pingsan yang bersifat emo- kali normal dalam waktu 5 sampai 10 detik. Sebaliknya,
sional diawali dengan gangguan berpikir pada korteks penghambatan yang berlangsung tiba-tiba pada perang-
serebri. Kemudian jaras ini kemungkinan berlanjut ke sangan kardiovaskular oleh saraf dapat menurunkan te-
pusat vasodilator di hipotalamus anterior, lalu ke pusat kanan arteri sampai serendah separuh nilai normal dalam
vagal di medula, menuju jantung melalui nervus vagus, waktu l0 sampai 40 detik. Oleh karena itu, pengaturan te-
dan juga melalui medula spinalis ke saraf vasodilator
kanan arteri oleh saraf sejauh ini merupakan yang paling
simpatis otot.
cepat dari seluruh mekanisme untuk mengatur tekanan.

Peran Sistem Saraf dalam Peningkatan Tekanan Arteri Selama


Pengaturan Tekanan Arteri Kerja Otot dan Jenis Stres Lainnya
yang Gepat
Contoh penting kemampuan sistem saraf untuk mening-
Salah satu fungsi yang paling penting dari pengaturan katkan tekanan arteri adalah peningkatan tekanan selama
sirkulasi oleh saraf adalah kemampuannya untuk me- kerja otot. Selama kerja berat, otot-otot sangat membu-
nimbulkan peningkatan tekanan arteri secara cepat. Untuk tuhkan peningkatan aliran darah. Sebagian peningkatan
tujuan ini, seluruh fungsi vasokonstriktor dan kardioak- ini akibat vasodilatasi lokal pada vaskularisasi otot yang
selerator sistem saraf simpatis dirangsang bersamaan. disebabkan oleh peningkatan metabolisme sel-sel otot,
Pada saat yang sama, terjadi inhibisi resiprokal dari si- seperti yang dijelaskan di Bab 17. Sebagian peningkatan
BAB 18 Pengaturan Sirkulasi oleh Saraf, dan Pengaturan Cepat Tekanan Arteri 219

lainnya akibat peningkatan serentak tekanan arteri yang


disebabkan oleh perangsangan simpatis pada sirkulasi se-
cara keseluruhan selama kerja fisik. Pada kerja fisik yang
paling berat, tekanan afieri meningkat sekitar 30 sampai
40 persen, yang akan meningkatkan aliran darah sampai
sebesar dua kali lipat lebih banyak. Nervus glosofaringeus
Peningkatan tekanan arteri selama kerja fisik teru-
tama akibat dari efek berikut: Ketika area motorik otak
menjadi teraktivasi untuk menyebabkan kerja fisik, pada Nervus Hering
saat yang bersamaan Sebagian besar sistem pengaktivasi
retikular pada batang otak juga teraktivasi, yang melibat- Badan karotis
kan peningkatan perangsangan yang sangat besar di area
Sinus karotis
vasokonstriktor dan kardioakselerator di pusat vasomotor.
Keadaan ini akan meningkatkan tekanan arteri dengan
Nervus vagus
segera untuk menyetarakan besarnya peningkatan aktivi-
tas otot.
Pada banyak jenis stres lain di samping kerja otot, pe-
ningkatan tekanan darah yang sempa juga dapat terjadi.
Sebagai contoh, selama terjadi rasa takut yang ekstrim, Baroreseptor aorta
tekanan afteri kadang-kadang meningkat sampai dua kali
normal dalam waktu beberapa detik. Keadaan ini disebut
reaksi alarm, dan hal ini meningkatkan tekanan arteri
yang dapat dengan segera menyediakan darah bagi setiap
atau seluruh otot tubuh yang mungkin harus memberi res-
pons segera untuk menimbulkan gerakan lari menjauh
dari bahaya. GAMBAR 18-5. Slstem baroreseptor untuk mengendalikan te-
kanan arieri.

Mekanisme Refleks untuk Memper- teri besar yang terletak di daerah toraks dan leher, dapat
tahankan Tekanan Arteri Normal dijumpai sejumlah kecil baroreseptor; tetapi, seperti yang
terlukis dalam Gambar l8-5,. jumlah bhroreseptor sangat
Selain kerja fisik dan stres yang dapat menimbulkan rang-
berlimpah di dalam (1) dinding setiap arteri karotis in-
sangan sistem sarafotonom untuk meningkatkan tekanan
tema yang terletak sedikit di atas bifurkasio karotis, suatu
arteri, terdapat banyak mekanisme pengatur saraf khu- daerahyang dikenal sebagai sinus karotis,dan(2) dinding
sus yang bersifat bawah sadar yang bekerja sepanjang
arkus aorta.
waktu untuk mempertahankan tekanan arteri pada atau Gambar 18-5 menunjukkan bahwa sinyal dari "baro-
mendekati normal. Hampir seluruhnya merupakan me- reseptor karotis" dijalarkan melalui saraf Hering yang
kanisme refeks umpan balik negatif, yang akan kita bahas
sangat kecil menuju saraf glosofaringeus di leher bagian
di bagian berikutnya. atas dan kemudian ke traktus solitarius di daerah medula
batang otak. Sinyal dari "baroreseptor aofta" di arkus aor-
Sistem Pengaturan Tekanan Arteri ta dijalarkan melalui nervus vagus menuju traktus soli-
oleh Baroreseptor-Refleks-Refleks tarius yang sama di medula.
Baroreseptor
Sejauh ini, mekanismg,saraf untuk mengatur tekanan ar-
Respons Bororeseplor Terhodqp Tekonon. Gam-
teri yang paling diketahui adalah refieks baroreseptor. bar 18-6 memperlihatkan pengaruh berbagai nilai tekanan
Pada dasarnya, refleks ini dimulai oleh reseptor regang, arleri terhadap laju penjalaran impuls dalam sebuah saraf
yang disebut baroreseptor atav presoreseptor, yang ter- sinus karotis Hering. Perhatikan bahwa di antara tekanan
letak pada titik-titik spesifik di dinding beberapa arteri 0 dan 50 sampai 60 mm Hg, baroreseptor sinus karotis
sistemik besar. Peningkatan tekanan arteri akan meregang-
tidak terangsang sama sekali, tetapi di atas nilai ini, baro-
kan baroreseptor dan menyebabkan menjalarnya sinyal reseptor memberi respons yang makin lama makin cepat
menuju sistem saraf pusat. Sinyal "umpan balik" kemu- dan mencapai maksimum kira-kira pada tekanan 180 mm

dian dikirim kembali melalui sistem saraf otonom ke Hg. Respons yang dikeluarkan oleh baroreseptor aorta
sirkulasi untuk mengurangi tekanan arleri kembali ke mirip dengan yang terjadi pada reseptor karotis kecuali
nilai normal. bahwa pada umumnya baroreseptor ini bekerja pada nilai
tekanan sekitar 30 mm Hg lebih tinggi.
Anotomi Fisiologis Bororeseplor don Persorofon- Secara khusus hendaknya diperhatikan bahwa pada
nyo. Baroreseptor merupakan ujung saraf tipe memancar kisaran kerja tekanan arteri yang normal, sekitar 100
(spray-tipe) yang terletak di dalam dinding afteri; barore- mmHg, ,ahkan perubahan tekanan yang kecil saja sudah
septor terangsang bila teregang. Pada hampir semua ar- akan menimbuikan perubahan besar pada sinyal barore-
220 UNIT lV Sirkulasi

o
>iE 150
(uo)
cE C')
-E
ii=oJ
q
o. E
,9. '6 100
aii t(!
EE
o
g= (U
E'6 lz
,o 50

80 160 244 68
Tekanan darah arteri (mmHg) Menit

GAMBAR 18-6. Aktivasi baroreseptor pada berbagai nilai tekan- GAMBAR 18-7. Pengaruh refleks sinus karotis yang khas terha-
an afteri. Ll, perubahan impuls nervus sinus karotis per detik; LP, dap tekanan arteri aofta akibat penjepitan kedua karotis komunis
perubahan tekanan darah arteri dalam mmHg. (setelah dua nervus vagus dipotong)

septor untuk mengatur tekanan arteri tersebut kembali ke ningkat dan tetapmeningkat selama 10 menit sejak arteri
nilai normal. Jadi, mekanisme umpan balik baroreseptor karotis tersumbat. Penyingkiran sumbatan menyebabkan
ini akan berfungsi paling efektif bila masih dalam kisaran peningkatan tekanan dalam sinus karotis, dan sekarang
tekanan yang paling diperlukan. refleks sinus karotis menyababkan tekanan aorta segera
Baroreseptor memberi respons sangat cepat terhadap menurun sampai sedikit di bawah normal sebagai kom-
perubahan tekanan arteri; pada kenyataannya, kecepatan pensasi berlebihan yang bersifat sementara, lalu kembali
cetusan impuls meningkat dalam hitungan detik selama normal dalam menit berikutnya.
sistol dan menurun lagi selama diastol. Selanjutnya, baro-
reseptor lebih banyak berespons terhadap tekanan yang Fungsi Bororeseplor Selomo Perubohon Sikop
berubah cepat daripada tekanan yang menetap. Jadi, bila Tubuh. Kemampuan baroreseptor untuk menjaga tekan-
tekanan arteri rata-rata besarnya 150 mm Hg namun pada an arteri di tubuh bagian atas agar relatifkonstan sangat-
saat tertentu meningkat dengan cepat, kecepatan pen- lah penting pada waktu seseorang bangkit berdiri setelah
jalaran impuls dapat meningkat dua kali lipat daripada ia berbaring. Segera sesudah orang tersebut berdiri, te-
bila tekanan menetap pada 150 mm Hg. kanan arteri di kepala dan tubuh bagian atas cenderung
menurun, dan berkurangnya tekanan yangnyata ini dapat
Refleks Sirkulosi yong Diowqli oleh Bororeseptor.
menyebabkan hilangnya kesadaran. Namun, penurunan
Setelah sinyal baroreseptoi memasuki traktus solitarius
tekanan pada baroreseptor akan menghasilkan refleks
medula, sinyal sekunder menghambat pusat vasokonstrik-
segera yang menimbulkan rangsangan simpatis kuat di
lor di medula dan merangsang pusat parasimpatis vagus.
seluruh tubuh, dan hal ini akan memperkecil penurunan
Efek akhimya adalah (1) vasodilatasi vena dan arteriol
tekanan di kepala dan tubuh bagian atas.
di seluruh sistem sirkulasi.perifer dan (2) berkurangnya
frekuensi denyut jantrmg dan kekuatan kontral<si jantung.
Oleh karena ifu, perangsangan baroreseptor akibat tekan- Fungsi "Penyonggo (Butfer)" Sistem Pengotur
an tinggi di dalam arteri secara refleks menyebabkan pe- Bororeseptor. Karena sistem baroreseptor melawan pe-
nurunan tekanan arteri akibat penurunan tahanan perifer ningkatan dan penurunan tekanan arteri, sistem ini disebut
dan penurunan curah jantung. Sebaliknya, tekanan yang sistem penyangga tekanan. dan saraf-saraf yang berasal
rendah mempunyai efek berlawanan, yang secara refleks dari baroreseptor di sebut s ar af- s ar af p e ny qn gg a.
menyebabkan tekanan meningkat kembali menjadi nor- Gambar 18-8 menunjukkan makna penting fungsi
mal. penyangga dari baroreseptor ini. Rekaman pada gambar
Gambar I 8-7 memperlihatkan suatu perubahan refleks bagian atas menunjukkan rekaman tekanan arteri yang
yang khas pada tekanan arteri yang disebabkan oleh pe- dilakukan selama 2 jam pada seekor anjing normal dan
nyumbatan dua arteri karotis komunis. Tekanan sinus ka- rekaman yang bawah memperlihatkan rekaman tekanan
rotis kemudian menumn; akibatnya, baroreseptor menjadi arteri dari seekor anjing yang saraf-saraf baroreseptor
inaktif dan kehilangan efek inhibitornya terhadap pusat pada sinus karotis dan aortanya sudah diangkat. Ternyata
vasomotor. Pusat vasomotor lalu menjadi jauh lebih ak- pada anjing yang telah mengalami pembuangan saraf tadi
tif daripada biasanya, sehingga tekanan arteri aorta me- terjadi variasi tekanan yang ekstrim yang disebabkan oleh
BAB 18 Pengaturan Sirkulasi oleh Saraf, dan Pengaturan Cepat Tekanan Arteri 221

NORMAL

o)
I
E
E
.E
\__#
E
o) t4
(E
c DIDENERVASI
o
(u
2At
lz
.o)
F
50 100 'l 50 200 254
Tekanan arteri rata-rata (mmHg)

GAMBAR 18-9. Kurva distribusi frekuensi tekanan arteri selama


periode 24 jam pada anjing normal dan pada anjing yang sama
beberapa minggu setelah didenervasi. (Digambar ulang dari
Cowley AW Jr, Liard JF, Guyton AC: Role of baroreceptor reflex
in daily control of arterial blood pressure and other variables in
dogs. Circ Res 32: 564, 1973. Dengan izin the American Heart
Association, lnc.)

GAMBAR 18-8. Rekaman tekanan arteri selama 2 jam pada an-


jing normal (atas) dan pada anjing yang sama (bawah) beberapa
minggu setelah baroreseptor didenervasi. (Digambar ulang dari saat baroreseptor arteri menghasilkan pengaturan tekan-
Cowley AW Jr, Liard JF, Guyton AC: Role of baroreceptor reflex an afteri yang baik, kepentingannya dalam pengaturan
in daily control of arlerial blood pressure and other variables in tekanan darah jangka panjang masih kontroversial. Satu
dogs. Circ Res 32:564, 1973. Dengan izin the American Heart
alasan mengapa beberapa ahli fisiologi memperkirakan
Association, Inc.)
bahwa baroreseptor relatif tidak penting dalam peng-
aturan kronik tekanan arteri secara kronik karena dalam
peristiwa sehari-hari yang sederhana saja, seperti berba- waktu I sampai 2 hari baroreseptor cenderung untuk
beradaptasi (reset) terhadap nilai tekanan yang terdapat
ring, berdiri, rasa gembira, makan, defekasi, dan gaduh.
padanya. Jadi, bila tekanan arteri meningkat dari nilai
Gambar l8-9 melukiskan frekuensi distribusi tekan-
normal sebesar 100 mm Hg menjadi 160 mm Hg, mula-
an arteri rata-rata yang direkam selama 24 jam penuh
baik pada anjing yang normal maupun anjing yang telah
mula akan dijalarkan impuls baroreseptor dengan kece-
patan sangat tinggi. Selama beberapa menit berikutnya,
m en galam i denervasi saraf. Ternyata bila baroreseptornya
kecepatan cetusan akan sangat berkurang; kemudian se-
berfungsi secara norrnal, tekanan alterirata-rata akan me-
netap sepanjang hari dalam kisaran sempit, yakni antara
lama I sampai 2 hari berikutnya, kecepatan penjalaran
akan menjadi sangat lambat, dan pada akhirnya kecepatan
85 dan ll5 mm Hg- sesungguhnya. hampir sepanjang
hari pada nilai seb6sar 100 mm Hg. Sebaliknya, sesudah tersebut akan kembali mendekati nilai normal walaupun
kenyataannya tekanan arteri rata-rata tetap setinggi 160
baroreseptor didenervasi, kurva distribusi frekuen s i men-
jadi lebih lebar, yaitu kurva yang rendah pada gambar ter- mm Hg. Sebaliknya, bila tekanan arteri menurun sampai
sebut, yang menjelaskan bahwa kisaran tekanan mening-
nilai yang sangat rendah, mula-mula baroreseptor tidak
kat 2,5 kali lipat, seringkali menurun sampai serendah menjalarkan impuls, namun setelah satu sampai dua hari,
secara bertahap, kecepatan cetusan baroreseptor kembali
50 mm Hg atau meningkat sampai melebihi 160 mm Hg.
Jadi, kita dapat melihat adanya variasi yang ekstrim pada
lagi ke nilai kontrol semula.
tekanan tersebut bila sistem baroreseptor arteri tidak ada. "Adaptasi" baroreseptor ini dapat melemahkan po-
Singkatnya, tujuan utama sistem baroreseptor arteri tensinya sebagai sistem kontrol untuk memperbaiki
gangguan-gangguan yang cenderung mengubah tekanan
adalah untuk mengurangi variasi tekanan arteri sedikit
demi sedikit sampai kira-kira sepertiga dibandingkan bila
arteri selama lebih dari beberapa hari pada suatu waktu.
Namun, beberapa studi eksperimental menunjukkan bah-
tidak ada sistem baroreseptor.
wa baroreseptor tidak sepenuhnya beradaptasi, sehingga
Apokoh Bororeseptor Penting untuk Pengoturon dapat berperan dalam pengaturan tekanan darah jangka
Tekonon Arteri Jongko Ponjong? Meskipun setiap panjang, terutama dengan cara memengaruhi aktivitas sa-
222 UNIT lV Sirkulasi

rafsimpatis ginjal. Contohnya; pada peningkatan tekanan arteri sebagai respons terhadap perubahan volume da-
arteri yang lama, refleks baroreseptor akan memeranta- rah. Sebagai contoh, j ika pada seekor anj ing yang semua
rai penurunan aktivitas saraf simpatis ginjal yang menye- reseptornya intak diberi infus 300 mililiter darah secara
babkan peningkatan ekskresi natrium dan air oleh ginjal. tiba-tiba, tekanan arteri akan meningkat hanya sekitar
1 5 mm Hg. Bila baroreseptor arteri didenervasi, tekanan
Hal ini menyebabkan penurunan volume darah secara
akan meningkat sekitar 40 mm Hg. Ilka reseptor tekan-
bertahap yang membantu mengembalikan tekanan darah
an rendah juga didenervasi, tekanan akan meningkat
menuju normal. Dengan demikian, pengaturan tekanan
sekitar 100 mm Hg.
arteri rata-rata yang berlangsung lama membutuhkan in- Jadi, kita dapat melihat bahwa walaupun reseptor
teraksi dengan sistem lain, terutama sistem pengatur te- tekanan rendah dalam arteri pulmonalis dan atrium ti-
kanan-ginjal-cairan tubuh (bersama dengan mekanisme dak dapat mendeteksi tekanan arteri sistemik, reseptor-
hormonal dan sarafterkait), yang akan dibicarakan di Bab reseptor ini dapat mendeteksi adanya kenaikan tekanan
19 dan29. yang serentak di daerah sirkulasi bertekanan rendah
yang disebabkan oleh peningkatan volume, dan resep-
Pengoluron Tekonon Arleri oleh Kemoreseplor tor-reseptor tersebut menimbulkan refleks yang berja-
Korolis don Aorlo-Pengoruh Kodor Oksigen lan seiajar dengan refleks baroreseptor untuk membuat
yong Rendoh Terhodop Tekonon Arleri. Refleks seluruh sistem refleks menjadi jauh lebih poten dalam
yang berkaitan erat dengan sistem pengafur tekanan mengatur tekanan arteri.
baroreseptor adalah reflel<s kemoreseptor yang bekerja
hampir sama seperti refleks baroreseptor kecuali bahwa Refleks Atrium yang Mengaktivasi Ginjal-"Refl eks
kemoreseptor, sebagai pengganti reseptor regang, meng- Volume". Regangan atrium juga menimbulkan dilatasi
awali respons. refleks pada arteriol aferen dalam ginjat. Sinyal-sinyal
Ke more s ept or merupakan sel-sel kemosensitif yang lain juga dijalarkan serentak dari atrium ke hipotala-
sensitifterhadap oksigen yang rendah, karbon dioksida mus untuk mengurangi sekresi hormon antidiuretik,
yang berlebihan, dan ion hidrogen yang berlebihan. Sel- Penurunan tahanan arteriol aferen dalam ginjal menye-
sel ini terletak di beberapa organ kemoreseptor kecil babkan tekanan kapiler glomerulus meningkat, dengan
yang berukuran sekitar 2 milimeter (dua buah badan ka- demikian menghasilkan peninglatan filtrasi cairan ke
rotis, yang salah satu di antaranya terletak di bifurkasio dalam tubulus ginjal. Pengurangan hormon antidiuretik
setiap arteri karotis komunis, dan biasanya satu hingga akan mengurangi reabsorpsi air dari tubulus. Kombinasi
tiga buah badan aorta yang terletak berdekatan dengan kedua efek ini *peningkatan filtrasi glomerulus dan pe-
aorta). Kemoreseptor ini merangsang serabut saraf dan nurunan reabsorpsi cairan-meningkatkan pengeluaran
bersama dengan serabut baroreseptor, melewati saraf cairan oleh ginjal dan mengurangi peningkatan volume
Hering dan nervus vagus menuju pusat vasomotor di darah agar kembali menuju normal. (Kita juga akan li-
batang otak. hat di Bab 19 bahwa regangan affium yang disebabkan
Setiap badan karotis atau badan aorta disuplai oleh oleh peningkatan volume darahjuga menghasilkan efek
vaskularisasi yang berlimpah melalui arteri kecil yang hormonal pada ginjal-pelepasan peptida natriuretik
membawa nutrisi, sehingga kemoreseptor selalu berhu- atrium-yang menambah ekskresi cairan lebih laniut
bungan erat dengan darah arteri. Bila tekanan arteri dalam urin dan mengembalikan volume darah menjadi
menurun sampai di bawah nilai kritis, kemoreseptor normal).
menjadi terangsang akibat menurunnya aliran darah Semua mekanisme ini yang cenderung mengembali-
yang menyebabkan penurunan oksigen dan menimbul- kan volume darah kembali ke nilai normal setelah beban
kan pembentukan karbon dioksida dan ion-ion hidrogen volume yang berlebihan, bekerja secara tidak langsung
yang berlebihan, yang tak dapat dibuang oleh aliran da- sebagai pengatur tekanan dan pengatur volume darah,
rah yang lambat. sebab volume yang berlebihan akan menyebabkan cu-
Sinyal yang berasal dari kemoreseptor dijalarkan ke rah jantung meningkat dan karena itu, menghasilkan
pusat vasomotor untuk merangsang pusat vasomotor, tekanan arteri yang lebih besar pula. Mekanisme refleks
dan hal ini akan meningkatkan tekanan arteri kembali ke volume ini akan dibicarakan lagi di Bab 29, bersama
normal. Namun, refleks kemoreseptor ini bukan meru- dengan mekanisme pengaturan volume darah.
pakan pengatur tel€han arleri yang kuat sampai tekanan
afteri turun di bawah 80 mm Hg. Oleh karena itu, pada
Pengoluron Refleks Alrium Terhodop Frekuensi
tekanan yang lebih rendah, refleks ini penting untuk
Jontun g ( Refl eks Eoinbridge). Peningkatan tekan-
an atrium juga menyebabkan peningkatan frekuensi jan-
membaniu mencegah penurunan tekanan selanjutnya .
tung, kadang-kadang peningkatan tersebut dapat menca-
Perihal kemoreseptor akan dibicarakan lebih rinci
pada Bab 41 sehubungan dengan pengaturan pernapas-
pai 75 persen. Sebagian kecil kenaikan ini disebabkan
an,karenaperankemoreseptor di sini lebih penting dari-
oleh efek langsung peningkatan volume atrium untuk
pada perannya dalam pengaturan tekanan.
meregangkan nodus sinus; hal ini telah ditekankan di
Bab 10 bahwa regangan langsung semacam ini dapat
Refleks Arleri Pulmonql don Alrium yong Mem- meningkatkan frekuensi jantung sebanyak 15 persen.
bonlu Pengoluron Tekonon Arleri don Foklor- Tambahan kenaikan frekuensi jantung sebesar 40 sam-
Foklor Sirkulosi Loinnyo. Baik atrium maupun arteri pai 60 persen disebabkan oleh refleks sarafyang disebut
pulmonal mempunyai reseptor regang di dalam dinding- refleks Bainbridge. Reseptor regang pada atrium yang
nya yang disebut reseptor tekanan rendah. Reseptor menyebabkan refleks Bainbridge menjalarkan sinyal-
ini mirip dengan reseptor regang baroreseptor di arteri sinyal aferennya melalui nervus vagus menuju ke me-
sistemik besar. Reseptor tekanan rendah ini berperan dula otak. Kemudian, sinyal-sinyal eferennya dijalarkan
penting terutama untuk memperkecil perubahan tekanan kembali melalui nervus vagus dan saraf simpatis untuk
BAB 18 Pengaturan sirkulasi oleh saraf, dan Pengaturan cepat Tekanan Arteri 223

GAMBAR 18-1O. "Reaksi cush-


ing," peningkatan tekanan arteri
yang cepat akibat peningkatan
te kan an cai ran se re b rosp i nal.

meningkatkan frekuensi jantung dan memperkuat kon- luh perifer seluruhnya atau hampir seluruhnya tersum-
traksi jantung. Jadi, refleks ini membantu mencegah bat. Ginjal, sebagai contoh, sering kali menghentikan
pembendungan darah dalam vena, atrium, dan sirkulasi seluruh produksi urinnya secara keseluruhan akibat kon-
pulmonal. striksi arteriolar ginjal sebagai respons terhadap perang-
sangan simpatis. Oleh karena itu, tespons iskemik SSp
adalah salah satu aktiNator sistem vasokonstriktor sim-
Respons lskemik Sistem Saraf patis yang kuat.
Pusat-Pengaturan Tekanan Arteri
oleh Pusat Vasomotor Otak Mqkno Penling Respons lskemik SSp Sebogoi
Pengolur Tekonon Arleri. Meskipun respons iskemik
Sebagai Respons Terhadap SSP sangat kuat, ternyata respons ini tidak memberi arti
Pengurangan Aliran Darah Otak nyata sampai tekanan arteri turun jauh di bawah normal,
yakni turun sampai 60 mm Hg dan lebih rendah lagi, dan
Sebagian besar pengaturan tekanan darah oleh saraf mencapai derajat perangsangan tertingginya pada tekan-
dicapai melalui refleks yang berasal dari baroresep- an 15 sampai 20 mm Hg. Oleh karena itu, mekanisme
tor, kemoreseptor, dan reseptor tekanan rendah, yang ini bukanlah mekanisme normal untuk pengaturan tekan-
semuanya terletak di sirkulasi perifer di luar otak. Bila an arteri. Sebaliknya, mekanisme ini terutama bekerja
aliran darah yang menuju ke pusat vasomotor dalam sebagai sistem pengatur lekanan arteri dalam keadaan
batang otak bagian bawah sangat berkurang sehingga darurat yang bekerja dengan cepat dan sangat kuat un-
menyebabkan defisiensi nutrisi-yang menyebabkan tuk mencegah penurunan tekanan arteri lebih lanjut bila
iskemia serebr al-neuron-neuron vasokonstriktor dan aliran darah ke otak menurun sekali hingga mendekati
akselerator di pusat vasomotor akan berespons secara tingkat yang mematikan. Mekanisme ini kadangkala di-
langsung terhadap keadaan iskemia dan menjadi sa- sebut mekanisme "pangkalan pembuangan terakhir (/ast
ngat terangsang. Bila keadaan ini terjadi, tekanan arteri ditch stands" yang mengatur tekanan.
sistemik seringkali meningkat sampai suatu nilai yang
masih dapat dipompa oleh jantung. Efek ini dianggap Reqksi Cushing. Yang disebut reaksi Cushing adalah
disebabkan oleh kegagalan darah yang mengalir lambat suatu jenis respons iskemik SSP khusus yang disebab-
untuk membuang karbon dioksida dari pusat vasomo- kan oleh peningkatan tekanan cairan serebrospinal di
tor batang otak: pada saat darah yang mengalir ke pu- sekeliling otak dalam rongga tengkorak. Misalnya, bila
sat vasomotor hanya sedikit, konsentrasi karbon diok- tekanan cairan serebrospinal meningkat sampai setinggi
sida setempat me4ingkat sangat banyak dan mempunyai tekanan a"rteri, tekanan ini menekan seluruh otak terma-
efek yang sangat kuat untuk merangsang area pengatur suk arteri dalam otak dan memutuskan suplai darah ke
saraf vasomotor simpatis di medula otak. Mungkin saja otak. Hal ini akan mengawali suatu respons iskemik SSp,
bahwa faktor-faktor lain, seperti pembentukan asam lak- yang menyebabkan peningkatan tekanan arteri. Bila te-
tat dan substansi asam lainnya di pusat vasomotor, juga kanan arteri telah meningkat sampai nilai yang lebih
memperkuat perangsangan dan meningkatkan tekanan tinggi daripada tekanan cairan serebrospinal, sekali lagi
arteri. Peningkatan tekanan arteri sebagai respons terha- darah akan mengalir kembali ke dalam pembuluh darah
dap iskemia serebral ini dikenal sebagai respons iskemik otak untuk memulihkan iskemia otak. Biasanya, tekan-
sistem sarafpusat, atau lebih sederhana sebagai respons an darah akan mencapai nilai keseimbangan baru yang
iskemik SSP. sedikit lebih tinggi daripada tekanan cairan serebrospi-
Besarnya pengaruh iskemia terhadap aktivitas vaso- nal, sehingga mengakibatkan darah mulai mengalir lagi
motor sangat hebat: yakni dapat meningkatkan tekanan menuju otak. Reaksi Cushing yang khas diperlihatkan
arteri rata-rata selama 10 menit kadang-kadang sampai pada Gambar 18-10, dalam contoh ini disebabkan oleh
setinggi 250 mm Hg. Derajat vasokonstril<si simpa- pemompaan cairan dengan tekanan ke dalam rongga
tis yang disebabkan oleh iskemia serebral yang hebat tengkorak di sekitar otak. Reaksi Cushing membantu
seringkali begitu besarnya sehingga beberapa pembu- melindungi pusat-pusat vital dalam otak dari kehilangan
224 UNIT IV Sirkulasi

nutrisi jika pada suatu saat tekanan cairan serebrospinal disebutgelomb,o,g rupi,o,orilr pada tekanan arteri. Ge-
meningkat cukup tinggi untuk menekan arteri-arteri se- lombang ini dihasilkan dari berbagai pengaruh, beberapa
rebral. di antaranya bersifat sebagai refleks, yakni:

1. Banyak "sinyal pernapasan" yang timbul di pusat


respiratorik di medula akan "tumpah" ke dalam pu-
Sifat Khusus Pengaturan sat vasomotor pada setiap siklus respiratorik.
Tekanan Arteri Melalui Saraf 2. Setiap kali seseorang melakukan inspirasi, tekanan
di dalam rongga toraks menjadi lebih negatif dari-
Peran Saraf Rangka dan Otot pada biasanya, yang menyebabkan pembuluh darah
dalam dada mengembang. Keadaan ini mengurangi
Rangka dalam Peningkatan jumlah darah yang kembali ke bagian kiri jantung
Curah Jantung dan Tekanan Arteri dan untuk sementara waktu menurunkan curah jan-
tung dan tekanan arleri.
Walaupun sebagian besar pengaturan sirkulasi oleh saraf
3. Perubahan tekanan dalam pembuluh darah toraks
dipengaruhi oleh sistem saraf otonom, setidaktidaknya
yang disebabkan oleh respirasi dapat mengeksitasi
ada dua kondisi yang menuniukkan bahwa sarafrangka
reseptor regang di pembuluh darah dan atrium.
dan otot rangka juga memegang peran utama dalam res-
pons sirkulasi sebagai berikut: Walaupun sulit untuk menganalisis hubungan yang
Refleks Kompresi Abdomen. Bila refleks barore-
sebenarnya antara semua faktor-faktor ini dalam me-
nyebabkan terjadinya gelombang tekanan respiratorik,
septor atau kemoreseptor terangsang, sinyal-sinyal saraf
juga dijalarkan secara serentak melalui saraf rangka hasil netto selama respirasi normal biasanya adalah ke-
naikan tekanan arteri selama masa permulaan ekspirasi
menuju otot-otot rangka tubuh, terutama otot-otot ab-
dan penurunan tekanan selama sisa siklus respiratorik.
domen. Keadaan ini akan menekan seluruh tempat pe-
Selama respirasi dalam, tekanan darah dapat meningkat
nyimpanan vena di abdomen, membantu memindahkan
dan menurun sebesar 20 mm Hg pada setiap siklus res-
darah ke luar dari tempat penyimpanan vaskular di ab-
pi ratorik.
domen menuju jantung. Akibatnya, terjadi peningkatan
-iumlah darah yang tersedia bagijantung untuk dipompa.
Keseluruhan respons ini disebut refeks kompresi abdo-
men. Efek yang terjadi pada sirkulasi sama dengan efek Gelombang "Vasomotor"
yang disebabkan oleh impuls vasokonstriktor simpatis Tekanan Arteri-Osi lasi
ketika impuls tersebut menyebabkan konstriksi vena: pada Sistem Pengaturan
peningkatan curah jantung dan tekanan arteri. Refleks
kompresi abdomefl mungkin jauh lebih penting daripada Refleks Tekanan
yang telah diketahui sebelumnya, sebab telah diketahui
Seringkali saat perekaman tekanan arteri pada seekor
dengan baik bahwa orang-orang yang mengalami ke-
binatang, selain adanya gelombang tekanan kecil yang
lumpuhan otot rangka sangat cenderung mengalami epi-
disebabkan oleh respirasi, ternyata dapat dicatat adanya
sode hipotensi daripada orang-orang dengan otot rangka
beberapa gelombang yang lebih besar-sebesar l0 sam-
yang normal. pai 40 mm Hg pada suatu saat-yang naik dan turunnya
lebih lambat daripada gelombang respiratorik. Lama se-
Peningkolon Curoh Jontung don Tekonon Ar-
leri Akibot Kontroksi Olol Rongko selomo Lolih- tiap siklus bervariasi dari 26 detik pada anjing yang di-
on Fislk. Sewaktu otot-otot rangka berkontraksi selama
bius sampai 7 hingga l0 detik pada manusia yang tidak
latihan fisik, otot-otot tersebut menekan pembuluh darah
dibius. Gelombang-gelombang ini disebut gelombang
yasomotor atau "gelombang Mayer." Rekaman gelom-
di seluruh tubuh. Bahkan persiapan untuk latihan fisik
bang tersebut diperlihatkan dalam Gambar l8-11, yang
saja sudah mengencangkan otot-otot, sehingga terjadi
memperlihatkan adanya kenaikan dan penurunan yang
kompresi pembuluh darah dalam otot dan. abdomen.
Akibatnya adalah, terjadi pemindahan darah dari pem- siklik dalam tekanan arteri.
buluh perifer ke jallung dan paru, dan dengan demikian, Penyebab terjadinya gelombang vasomotor adalah
akan meningkatlOn curah jantung. Keadaan ini merupa- "refleks osilasi" dari salah satu atau lebih mekanisme
kdLn efek yang penting dalam membantu meningkatkan pengatur tekanan oleh saraf, beberapa-di antaranya ada-
curah jantung sebesar lima sampai tujuh kali lipat yang lah sebagai berikut.
kadang-kadang terjadi selama latihan fisik berat. Selan-
jutnya, kenaikan curah jantung inerupakan bahan pen- Osilqsi Refleks-Refleks Bororeseplor don Kemo-
ting untuk meningkatkan tekanan arteri selama latihan reseplor. Gelombang vasomotor pada Gambar 18-1lB
fisik, biasanya terjadi peningkatan dari tekanan rata-rata sering terlihat pada rekaman tekanan percobaan, walau-
normal ( I 00 mmHg) hingga mencapai 1 3 0- I 60 mmHg. pun biasanya kurang begitu kuat bila dibandingkan de-
ngan yang tampak dalam gambar. Gelombang ini teru-
tama disebabkan oleh osilasi refleks baroreseptorYaitu,
Gelombang Respiratorik bila tekanan yang tinggi merangsang baroreseptor; ke-
adaan ini kemudian menghambat sistem saraf simpatis
pada Tekanan Arteri
dan menurunkan tekanan beberapa detik kemudian.
Di setiap siklus respirasi, tekanan arteri biasanya meng- Penurunan tekanan akan mengurangi perangsangan
alami peningkatan dan penurunan 4 sampai 6 mm Hg pada baroreseptor dan mengakibatkan pusat vasomotor
dalam gainbaran seperti gelombang, dan gelombang itu menjadi aktif lagi, yang akan menaikkan tekanan hingga
BAB 18 Pengaturan Sirkulasi oleh Saraf, dan Pengaturan Cepat Tekanan Arteri 225

Kepustakaan
^200{ 100
Sreol
cl Antunes-Rodrigues J, De Castro M, Elias LLK, et al: Neuroen-
E 1201
5t 60 docrine control of body fluid metabolism. Physiol Rev 84:
c B0-{ t69,2004
H ool Cao IlH, Fan W, Morrison SF: Medullary pathways mediating
E o'{ specifc sympathetic responses to activation of dorsomedial
hyp othalamus. N euros cienc e I 2 6 I 2 9, 200 1.
A Cowley AW Ja Guyton AC: Baroreceptor reflex contribution
in angiotensin Il-induced hypertension. Circulation 50:61,
GAMBAR 18-11. A, Gelombang vasomotor akibat osilasi respons 1 974.
iskemik SSP. A, Gelombang vasomotor akibat osilasi refleks DiBona GF: Peripheral and central interactions between the re-
baroreseptar.
nin-angiotensin system and the renal sympathetic neryes in
control ofrenalfunction. Ann N Y Acad Sci 940;395, 2001.
DiCarlo SE, Bishop VS: Central baroreflex resetting as a means
ofincreasing and decreasing sympathetic outflow and arte-
ke nilai yang tinggi. Responsnya tidak segera muncul, rial pressure. Ann N Y Acad Sci 940:32,t, 2001.
dan respons ini tertunda hingga beberapa detik kemu- Esler M, Lambert G, Brunner-La Rocca HP, et al: Sympathet-
dian. Tekanan yang tinggi ini selanjutnya akan memulai ic nerve activity and neurotransmitter release in humans;
siklus yang lain, dan peristiwa osilasi terjadi lagi dan translation from pathophysiology into clinical practice.
begitu seterusnya. Acta Physiol Scand 177:275,2003.
Refleks kemoreseptor juga dapat berosilasi dan mem- Floras JS: Arterial baroreceptor and cardiopulmonary refex
'
berikan tipe gelombang yang sama. Biasanya refleks ini control of sympathetic outfiow in human heart failure. Ann
berosilasi secara serentak dengan reffeks baroreseptor. N Y Acad Sci 940:500, 2001.
Refleks ini mungkin mempunyai peran utama dalam Felder kB, Francis J, Zhang ZH, et al: Heart failure and the
menimbulkan gelombang vasomotor sewaktu tekanan brain: new perspectives. Am J Physiol Regul Integr Comp
arteri dalam kisaran 40 sampai 80 mm Hg, karena dalam Physiol 284 : R2 59, 2003.
kisaran yang rendah ini kemoreseptor pengatur sirkulasi Goldstein DS, Robertson D, Esler M, et al: Dysautonomias:
menjadi begitu kuat sedangkan pengatur baroreseptor clinical disorders of the autonomic neryous system. Ann In-
menjadi lebih lema"h. tern Med 137:753, 2002.
Guyton AC: Arterial Pressure and Hypertension. Philadelphia;
Osilosi Respons lskemik SSP. Rekaman yang tam- IVB Saunders Co, 1980.
pak dalam Gambar l8-l1l disebabkan oleh osilasi Hall JE, Hildebrandt DA, Kuo J; Obesity hypertension: role
mekanisme pengaturan tekanan iskemik SSP Pada per- of leptin and sympathetic neryous system. Am J Hypertens
cobaan ini, tekanan cairan serebrospinal dinaikkan men- 11. t035,200t.
jadi i60 mm Hg, yang menekan pembuluh darah sere- Ketch T Biaggioni I, Robertson R, Robertson D: Fourfaces of
bral dan memulai terjadinya respons tekanan iskemik baroreflex failure : hypertens ive cr is is, v olatile hyperte nsion,
- SSP hingga 200 mmHg. Bila tekanan arteri meningkat ort hos tatic tac hyc ardia, and malignant vagot onia. Circula-
sampai dengan suatu nilai yang tinggi, keadaan iskemia rion 1 05:25 1 8, 2002.
otak akan berkurang dan sistem saraf simpatis menjadi Krieger EM, Da Silva GJ, Negrao CE. Effects of exercise train-
inaktif. Akibatnya, tekanan arteri dengan cepat akan ing on barorefex control ofthe cardiovascular system. Ann
turun kembali ke nilai yang lebih rendah, dan menye- N YAcad Sci 940:338, 2001.
babkan iskemia otak lagi. Kemudian keadaan iskemik Lohmeier TE, Lohmeier JR, lVarren S, et al: Sustained activa-
ini akan memicu kenaikan tekanan. Sekali lagi iskemia tion ofthe central baroreceptor pathway in angiotensin hy-
berkurang dan tekanan turun. Keadaan ini akan terus pertension. Hypertension 39 : 5 5 0, 2002.
menerus terjadi berulang-ulang selama tekanan cairan Lohmeier TE: The sympathetic neryous system and longierm
serebrospinal tetap meningkat. blood pressure regulation. Am J Hypertens I 4; l 475, 2001.
Jadi, refleks mekanisme pengaturan tekanan mana- Malpas SC: What sets the long-term level of sympathetic nerte
pun dapat berosilasi jika kekuatan "umpan baliknya" activity: is there a role for arterial baroreceptors? Am J
cukup kuat dan terdJpat penundaan antara eksitasi re- Physiol Regul Integr Comp Physiol 286:R1,2004.
septor tekanan dan respons tekanan selanjutnya. Secara Mffiin SII: Ilhat does the brain know about blood pressure?
teoretis gelombang vasomotor sangatlah penting sebab News Physiol Sci I 6:266,. 2001 .

gelombang ini menunjukkan bahwa refleks saraf yang Morrison SF: Dffirential control of sympathetic outflow. Am J
mengatur tekanan arteri secara identik mengikuti prin- Physiol Regul Integr Comp Physiol 281:R683, 2001.
sip-prinsip yang sama seperti prinsip yang diterapkan SvedAE lto S, Sved JC: Brainstem mechanisms ofhypertension;
pada sistem pengatur secara mekanik dan secara lishik. role of the rostral ventrolateral medulla. Curu Hypertens
Sebagai contoh, jika "tercapai" umpan balik yang terlalu Rep 5:262, 2003.
besar dalam mekanisme pemandu pada kemudi otomatis Thrasher TN: Unloading arterial baroreceptors causes neuro-
di sebuah pesawat terbang dan terdapatjuga penundaan genic hypertension. Am J Physiol regul Integr Comp physiol
respons dari mekanisme pemandu, maka pesawat ter- 282.Rl044,2002.
bang akan berosilasi dari satu sisi ke sisi yang lain dan Zwcker IH, Wang W, Pliquette R{J, et al; The regulation of sym-
tidak terbang menurut arah yang lurus. pathetic outfow in heart failure. The roles of angiotension
II, nitric oxide, and exercise training. Ann N Y Acad Sci
940:431.2001.
llr
i

rffi
beffi
:i:: ]:t+.a r:'::,:, !,:ri::ii
BAB 19 Slsfem yang Terintegrasi untuk Pengaturan Tekanan 227

ini meningkat hampir secara langsung sebanding dengan


volume darahnya. Haffish terus menerus minum air laut,
4000
yang diabsorbsi ke dalam darahnya, sehingga meningkat- o
c^
kan volume darah dan jugatekanannya. Walaupun demiki-
€E sooo
an, bila tekanan meningkat terlalu tinggi, ginjal dengan Gq
mudah akan mengekskreksi kelebihan volume ke dalam E zooo
S
urin dan memulihkan tekanan. Pada tekanan yang ren- O
dah, ginjal mengekskresi cairan dalam jumlah yang jauh '1000

lebih sedikit daripada yang diminum. Oleh karena hagftsh


.c4
minum secara terus menerus, volume cairan ekstrasel, vo- _C J
lume darah dan tekanan, ketiganya meningkat lagi hingga bP .
ke nilai yang lebih tinggi. f c a
69
Selama berabad-abad, mekanisme pengaturan tekanan
Y0
yang primitif ini telah dipertahankan sebagaimana fung- zlt
sinya pada hagftsh; pada manusia, keluaran ginjal untuk 200
,E
air dan garam memiliki kepekaan yang sama terhadap per- q)
175
ubahan tekanan seperti pada hagfish, bahkan dapat lebih , d9,
CL 150
(gtr
besar lagi. Peningkatan tekanan arteri pada manusia yang c=
cE 125
Yv
hanya sebesar beberapa milimeter air raksa saja dapat 0
F
100
AR
meningkatkan keluaran air oleh ginjal sebanyak dua kali
50
lipat, yang disebut diuresis tekanan, dan juga meningkat- Periode infus --->
kan keluaran garam sebanyak dua kali lipat, yang disebut 0 1020 30405060
nqtriuresis tekanan. WaKu (menit)
Pada manusia, sistem cairan tubuh di ginjal untuk
pengaturan tekanan arteri, seperti juga pada haffish, me-
GAMBAR 19-2. Peningkatan curah jantung, keluaran urin, dan
rupakan dasar untuk pengaturan tekanan arteri jangka
tekanan afteri yang disebabkan oleh peningkatan volume da-
panjang. Walaupun begitu, setelah melalui berbagai ta- rah pada anjing yang saraf mekanisme pengaturan tekanannya
hap evolusi, berbagai perbaikan telah ditambahkan un- diblok. Gambar ini menunjukkan kembalinya tekanan arlei ke
tuk membuat sistem ini menjadi jauh lebih tepat dalam arah normal setelah kehilangan cairan melalui urin yang berlang-
sung kira-kira satu jam. (seizin Dr. Wiiliam Dobbs.)
mel akukan pengaturanny a pada manus i a. Perbaikan yan g
khususnya penting adalah, seperli yang akan kita bahas,
berupa penambahan mekanisme renin-angiotensin.
oleh ginjal yang diisolasi, yang memperlihatkan secara
nyatapeningkatan keluaran volume ketikatekanan mening-
Jumlah Diuresis Tekanan sebagai kat. Peningkatan keluaran urin ini merupakan fenomena
Dasar Pengaturan Tekanan Arteri diuresis tekanan. Kurva dalam gambar ini disebut kurva
keluaran urin oleh ginjal atau kurva fungsi ginjal. Pada
Gambar 19-1 menunjukkan perkiraan rata-rata efek ber- manusia, pada tekanan arteri sebesar 50 mm Hg, keluaran
bagai nilai tekanan arteri terhadap keluaran volume urin urin pada dasarnya adalah nol. Pada tekanan 100 mm Hg,
keluaran urinnya normal dan pada 200 mm Hg, keluaran-
nya kira-kira enam sampai delapan kali normal. Selain
itu, peningkatan tekanan tidak hanya meningkatkan ke-
8
=G luaran volume urin tetapi juga menyebabkan terjadinya
E 7 peningkatan keluaran natrium yang kurang lebih sama
o besar, yang merupakan fenomena natriuresis tekanan.
L
6
x
.T 5
Percobqon yong Mendemonslrosikqn Sisiem
(l, 4 Coiron Tubuh diGinjol untuk Pengoturon Tekon-
E
on Arteri Gambar 19-2 menggambarkan hasil suatu
o 3 eksperimen riset pada anjing yang seluruh mekanisme
2 refleks sarafnya untuk pengaturan tekanan darah diham-
tv
IE
J 1 bat terlebih dahulu. Kemudian tekanan arterinya tiba-tiba
E dinaikkan denganrara menginfus anjing tersebut dengan
v 0
kurang lebih 400 mililiter darah intravena. Perhatikan.ke-
o 20 40 60 B0 100120140160180200
naikan segera curah jantung yang hampir mencapai dua
Tekanan arteri (mm Hg)
kali normal dan kenaikan tekanan arteri rcta-rata yang
GAMBAR 19-1, Kurva keluaran volume urin yang khas terukur mencapai 205 mm Hg, 115 mm Hg di atas nilai istirahat-
pada ginjal yang perfusinya terisolasi, menunjukkan adanya di- nya. Pada bagian tengah kurva tampak pengaruh kenaikan
uresis tekanan jika tekanan arieri meningkat melebihi normal. tekanan arteri ini terhadap keluaran urin, yang mening-
228 UNIT Mirkulasi

arteri menurun. Selanj utnya, "keseimbangan negatif ' cair-


Keluaran air dan garam oleh ginjal an ini tidak akan berhenti sampai tekanan turun sepenuh-
Masukan air dan garam nyakembali tepat ke titik keseimbangan. Bahkan ketika
tekanan arteri hanya 1 mm Hg lebih tinggi daripada titik
keseimbangan,tetap adapengeiuaran air dan garam yang
G sedikit lebih besar daripada asupan, sehingga tekanan terus
(g^ menurun hingga 1 mm Hg yang terakhir sampai tekanan
=o
E= pada akhirnya kembali tepat ke titik keseimbangan.
l.G
- Bila tekanan afteri menurun sampai di bawah titik ke-
=E
i:6
(gE d seimbangan, asupan air dan garam akan iebih besar dari-
lr
(Eet<
pada keluarannya. Oleh karena itu, volume cairan tubuh
;,o meningkat, volume darah meningkat, dan tekanan arteri
IE meningkat sampai sekali lagi kembaii tepat ke titik ke-
E seimbangan. Pengembalian tekanan arteri yang selalu
0 tepat di titik keseimbangan ini merupakan suatu prinsip
0 50 100 150 250 keuntungan umpan balik yang tidak terbatas untuk peng-
Tekanan arteri{mm Hg} aturan tekanan arteri melalui mekanisme cairan tubuh di
ginjal.
GAMBAR 19-3, Analisis pengaturan tekanan arteri dengan me-
nyamakan "kurva keluaran ginjal" dengan "kurva masukan garam
Duo Foktor Penentu NiloiTekonsn Arl'eri Jcngko
dan air." Titik keseimbangan menunjukkan tingkat saat penga-
turan tekanan afteri dapat dilakukan. (Sebagian kecil masukan Ponjong. Pada Gambar 19-3, kita juga dapat melihat
garam dan air yang hilang dari tubuh lewat rute selain ginjal dia- bahwa ada dua faktor dasarjangka panjang yang menen-
baikan pada kurva ini dan gambar sejenis dalam bab ini.) tukan nilai tekanan arteri jangka.panjang. Hal ini dapat
dij elaskan sebagai berikut.
Selama kedua kurva yang menggambarkan (l) kelu-
kat 12 kali lipat. Bersama dengan hilangnya cairan dalam aran garam dan air oleh ginjal dar, (2) asupan garam dan
jumlah yang banyak ini ke dalam urin, baik curah jantung air tetap tepat seperti yang digambarkan dalam Gambar
maupun tekanan arteri kembali normal pada jam berikut- 19-3, nilai tekanan arteri rata-rata jangka panjang akan
nya, Jadi, kita lihat kemampuan ginjal yang sangat hebat selalu menyesuaikan diri kembali tepat pada 100 mm
untuk mengeluarkan volume cairan dari tubuh sebagai Hg, yang merupakan nilai tekanan yang digambarkan
respons terhadap tekanan arteri yang tinggi dan dengan oleh titik keseimbangan pada gambar tersebut. Selain itu,
demikian mengembalikan tekanan arteri ke nilai normal. hanya ada dua cara yang dapat mengubah tekanan di ti-
tik keseimbangan tersebut dari nilai 100 mm Hg. Salah
Anolisis Grofis Pengoiuron Tekonqn oleh Me- satu cara tersebut adalah dengan menggeser nilai tekanan
konisme Coirqn Tubuh di Ginjol yong Mende- kurva keluaran ginjal untuk garam dan air, dan cara lain-
monstrqsikon Gomboron "Keunlungon Umpon nya adalah dengan mengubah nilai garis asupan air dan
Bolik yong Tidok Terbotos"Gambar 19-3 menunjuk- garam. Oleh karena itu, secara sederhana dapat diungkap-
kan suatu metode grafis yang dapat dipakai untuk menga- kan bahwa kedua faktor penentu utama nilai tekanan ar-
nalisis pengaturan tekanan arteri oleh sistem cairan tubuh teri jangka panjang adalah sebagai berikut:
di ginjal. Analisis ini berdasarkan dua kurva terpisah yang
saling memotong satu sama lain: (l) kurva keluaran ginjal l. Derajat pergeseran tekanan kurva keluaran ginjal
untuk air dan garam sebagai respons terhadap kenaikan untuk air dan garam
2. Nilai garis asupan air dan garam
tekanan arteri, yang merupakan kurva keluaran ginjal
yang sama seperti yang dilukiskan dalam Gambar l9-1, Cara kerja kedua faktor penentu ini dalam mengatur
dan (2) kurva (atau garis) yang menunjukkan jumlah asup- tekanan arteri diperlihatkan dalam Gambar 19-4. Pada
an air dan garam. Gambar 79-4A,beberapa kelainan di ginjal telah menye,
Setelah periode waktu yang panjang, keluaran air babkan bergesernya kurva keluaran ginjal s.ebesar 50 mm
dan garam harus setara dengan asupannya. Selanjutnya, Hg ke arah tekanan-tinggi ike kanan). Perhatikan bahwa
satu-satunya tempat pada grafik dalam Gambar 79-3 yang titik keseimbangan juga telah bergeser sebesar 50 mm Hg
menunjukkan keluaran sama dengan asupan adalah tem- lebih tinggi dari normal. Oleh karena itu, dapat dinyatakan
pat saat kedua kurva tersebut bersilangan, yang disebut bahwajika kurva keluaran ginjal bergeser ke nilai tekanan
sebagai titik keseimbangan. Sekarang, mari kita lihat apa yang baru, maka tekanan arteri juga akan mengikutinya
yang terjadi jika tekanan arteri menjadi suatu nilai yang menuju ke nilai tekanan yang baru dalam waktu beberapa
berbeda dengan nilai pada titik keseimbflrgan. hari.
Pertama, anggaplah bahwa tekanan arteri meningkat Gambar l9-48 melukiskan bagaimana perubahan ni-
sampai 150 mm Hg. Pada nilai ini, grafik menunjukkan lai asupan garam dan airjuga dapat mengubah tekanan ar-
bahwa keluaran ginjal berupa air dan garam kira-kira tiga teri. Pada keadaan ini, nilai asupan telah meningkat empat
kali lebih besar daripada asupan. Oleh karena itu, tubuh kali lipat dan titik keseimbangan telah bergeser ke nilai
melepaskan cairan, volurne darah berkurang, dan tekanan tekanan sebesar 160 mm Hg, yakni 60 mm Hg di atas niiai
BAB 19 Sistem yang Terintegrasi untuk pengaturan Tekanan
229

normal, kenaikan tekanan arleri yang terjadi secara akut


tidak dipertahankan. Justru, tekanan arteri tersebut dalam
waktu satu hari atau lebih akan kembali sepenuhnya ke
6
nilai normal. Mengapa?
Jawabannya adalah sebagai berikut: peningkatan ta_
4
E hanan dalam pembuluh darah di manapun dalam tubuh
selain di ginjal tidakmengubah titik keseimbangan peng_
x 2 aturan tekanan darah seperti yang dilakukan oleh ginjal
G
(lihat kembali Gambar t9-3 dan l9-4). Sebalitnya, gin_
G 0 jal dengan segera mulai memberikan respons terhadap
CJ tekanan arteri yang tinggi, yang menyebabkan natriuresis
tekanan dan diuresis tekanan. Dalam waktu beberapajam,
G akan terjadi kehilangan garam dan air dari tubuh dalam
o
a! jumlah yang banyak, dan keadaan ini berlangsung
terus
sampai tekanan arteri kembali tepat ke nilai tekanan se_
Peningkatan
6 suai dengan titik keseimbangan.
E
Sebagai bukti dari prinsip ini, bahwa perubahan ta_
4 hanan perifer total tidak memengaruhi nilai tekanan arteri
jangka panjang apabila fungsi ginjal masih normal, pela-
2' jarilah Gambar 19-5 dengan seksama. Gambar ini mem-
perlihatkan perkiraan curah jantung dan tekanan arteri
pada bermacam-macam kondisi klinis yang tahanan peri_
50 100 150 200 fer total jangka panjangnya lebih kecil atau lebih iesar
Tekanan arteri (mm Hg) daripada normal, tapi ekskresi garam dan air oleh ginjal_
nya normal. Perhatikanlah bahwa pada berbagai kondisi
GAMBAR 19-4. Dua cara yang dapat meningkatkan tekanan ar_ klinis ini, tekanan arterinya juga tepat normal.
teri: A, dengan memindahkan kurva keluaran ginjal ke arah kanan
(Sebuah peringatan! Seringkali bila terjadi kenaikan
tingkat tekanan yang lebih tinggi atau B, dengan mening-
lteluiu tahanan perifertotal,pada sa(fiyqng sama, hal ini mening_
katkan tingkat masukan garam dan air.
katkan tahanan vaskular intrarenal,yang akan meng_
ubah fungsi ginjal dan dapat menyebabkan hipertensi
normal. Sebaliknya, penurunan nilai asupan akan menu-
runkan tekanan arteri.
Sehingga, tidak mungkin mengubah nilai tekanan
arteri rata-ratajangka panjang menjadi nilai yang baru
tanpa mengubah salah satu atau kedua faktor dasar penen_ U)
(Il
tu tekanan arteri jangka panjang-baik (l) jumlah asup_ E
o)
an garam dan air maupun e) derajat pergeseran kuwa U'
lz
fungsi ginjal sepanjang surnbu tekanan. Walaupun begitu, at)
200 o)
6
bila salah safu dari kedua faktor tersebut berubah, ikan f 90
didapatkan tekanan arteri selanjutnya diatur pada nilai
c
o^ d6
'6,E
tekanan yang baru, yaitu pada nilai tekanan ketika kedua c6F s 150 (ut
LT
:to o-ii
kurva yang baru ini saling bersilangan. Oc EN
C-
6;
r: t5 100
'r-
od
Kegagalan Kenaikan Tahanan perifer EA
Tekanan aderi
rsb
Total untuk Meningkatkan Nilai (Ev E^
Tekanan Arteri Jangka panjang :
CJU
{E

Bila Asupan Garam dan Fungsi Ginjal ,c)

Tidak Mengalami perubahan


Sekarang merupakan suatu kesempatan bagi pembaca un_ 60 80 100 120 14 160
tuk melihat apakah anda sungguh mengerti mengenai me_ Resistensi perifer total (persen
kanisme cairan tubuh di ginjal untuk pengafuran tekanan dari normal)
arteri. Dengan mengingat kembali persamaan dasar yang
GAMBAR 19-5. Hubungan resistensi perifer totat terhadap tingkat
berlaku untuk tekanan arteri-tekanan arteri sama dengan tekanan arteri dan curah jantung datam waktu lama padaberbZgai
curah jantung dlkili tahanan perifer total-maka jelaslah kelainan ktinis. Pada kondisi-kondisi tersebut, ginjal befungsile_
bahwa kenaikan tahanan perifer total akan meningkatkan cara normal. Perhatikan bahwa perubahan resistensi perifer
totat
tekanan arteri. Tentu saja, bita tahanan perifer total me_ seluruh tubuh menyebabkan perubahan yang setara dan terbalik
pada curah jantung di setiap kasus tetapi tidak berefek pada
ningkat secare akul, tekanan arteri akan segera mening_
tekanan afteri (Digambar utang dari Guyton AC: Arteriat pressure
kat. Walaupun demikian. jika ginjal tetap berfungsi secaia and Hypeftention. Philadetphia: WB Saunders Co, 1980.)
230 UNIT lV Sirkulasi

kan tekanan, dan yang lainnya adalah pengaruh tidak


langsung yang menyebabkan kenaikan tahanan vaskular
perifer melalui autoregulasi aliran darah. Pengaruh yang
kedua ini dapat dijelaskan sebagai berikut.
Merujuk kembali ke Bab 17, marr, kita ingat lagi bah-
wa bila darah yang mengalir melalui suatu jaringan jum-
lahnya berlebihan, maka pembuluh darah jaringan setem-
pat akan berkonstriksi dan menurunkan aliran darahnya
kembali normal. .Fenomena ini disebut "autoregulasi",
yang secara sederhana berarti pengaturan aliran darah
oleh jaringan itu sendiri. Bila kenaikan volume darah me-
ningkatkan curahjantung, aliran darah di seluruhjaringan
tubuh akan meningkat sehingga mekanisme autoregulasi
ini akan menyebabkan konstriksi pembuluh darah di se-
luruh tubuh. Keadaan ini selanjutnya akan meningkatkan
tahanan perifer total.
Pada akhirnya, karena tekanan arteri sama dengan cu-
rah jantung dlkali tahanan periftr total,maka peningkat-
an sekunder pada tahanan perifer total yang disebabkan
oleh mekanisme autoregulasi sangat membantu dalam
meningkatkan tekanan arteri. Sebagai contoh, kenaikan
curahjantung yang hanya sebesar 5 hingga l0 persen da-
pat meningkatkan tekanan arteri dari tekanan arteri rata-
rata normal sebesar 100 mm Hg menjadi 150 mm Hg.
Bahkan, peningkatan curahjantung yang sedikit ini sering
GAMBAR 19-6. Urutan langkahlangkah peningkatdn volume tidak dapat diukur.
cairan ekstrasel dalam menyebabkan peningkatan tekanan afteri.
Perhatikan terutama bahwa peningkatan curah jantung mempu-
nyai efek langsung dalam meningkatkan tekanan afteri sekaligus Makna Penting Garam (NaGl)
bfek tidak langsung dalam meningkatkan resistensi perifer total. dalam Skema Gairan Tubuh di Ginjal
bagi Pengaturan Tekanan Arteri
Walaupun pembicaraan kita selama ini telah menekan-
dengan menggeser kurva fungsi ginjal ke nilai tekanan kan pentingnya volume dalam pengaturan tekanan arteri,
yang lebih tinggi, dengan cara seperti yang dilukiskan penelitian percobaan menunjukkan bahwa kenaikan asup-
dalam Gambar l9-4A. Kita lihat suatu contoh dari hal an garam sepertinya lebih berperan dalam meningkatkan
tersebut nanti dalam bab ini pada saat kita membahas hi- tekanan arteri daripada kenaikan asupan air. Penyebabnya
pertensi yang disebabkan oleh mekanisme vasokonstrik- adalah air mumi secara nonnal diekskesikan oleh ginjal
tor. Tetapi sebenarnya yang menjadi penyebab adalah hampir secepat asupannya, tetapi garam tidak diekskre-
kenaikan tahanan dalam ginjal, bukan kenaikan tahanan sikan dengan semudah itu. Akibat penumpukan garam di
perifer total-suats perbedaan yang penting!) dalam tubuh, garam secara tidak langsung meningkatkan
volume cairan ekstrasel karena dua alasan dasar berikut:
Kenaikan Volume Gairan Dapat 1. Bila terdapat kelebihan garam di dalam cairan
Meningkatkan Tekanan Arteri ekstrasel, osmolalitas cairan akan meningkat, dan
dengan Meniqgkatkan Gurah Jantung keadaan ini selanjutnya merangsang pusat haus
atau Tahanan Perifer Total di otak, yang membuat seseorang minum lebih ba-
Skema yang terdapat dalam Gambar 19-6 menggambar- nyak air untuk mengembalikan konsentrasi garam
kan bahwa seluruh mekanisme yang mengakibatkan ekstrasel kembali normal. Hal ini akan meningkat-
kenaikan volume cairan ekstrasel akan meningkatkan kan volume cairan ekstrasel.
tekanan arteri. Urutan peristiwanya adalah (1) kenaikan 2. Kenaikan osmolalitas yang disebabkan oleh kelebih-
volume cairan ekstrasel (2) meningkatkan volume darah, an garam dalam cairan ekstrasel juga merangsang
yang (3) meningkatkan tekanan pengisian sirkulasi rata- mekanisme sekresi kelenjar hipotalamus-hipofise
rata, yang (4) meningkatkan aliran balik darah vena ke posterior untuk menyekresikan leblh banyak hor-
jantung, yang (5) meningkatkan curah jantung, yang (6) mon antidiuretik. (Hal ini dibahas di Bab 28.) Hor-
meningkatkan tekanan arteri. mon antidiuretik kemudian menyebabkan ginjal
Perhatikan terutama pada skema ini, ada dua cara mereabsorbsi air dalam jumlah besar dari cairan tu-
yang dapat meningkatkan tekanan arteri melalui kenaik- bulus ginjal, dengan demikian mengurangi volume
an curah jantung. Salah satu cara tersebut adalah penga- urin yang diekskresikan tetapi meningkatkan volu-
ruh langsung kenaikan curah jantung dalam meningkat- me cairan ekstrasel.
BAB 19 Slsfem yang Terintegrasi untuk Pengaturan Tekanan 231

Jadi, karena alasan-alasan yang penting ini, jumlah ga- L Kelebihan beban kerja di jantung, yang menimbul-
ram yang menumpuk di dalam tubuh-merupakan penentu kan penyakitjantung koroner dan gagaljantung se-
utama volume cairan ekstrasel. Karena peningkatan se- cara dini, seringkali menyebabkan kematian akibat
dikit saja pada cairan ekstrasel dan volume darah sering- serangan jantung.
kali dapat sangat meningkatkan tekanan arteri, maka 2. Tekanan yang tinggi seringkali menyebabkan keru-
penumpukan garam ekstra di dalam tubuh walau fanya sakan di pembuluh darah utama di otak, yang diikuti
sedikit dapat sangat meningkatkan tekanan arteri, oleh kematian pada sebagian besar otak; keadaan
ini disebut infark serebral. Secara klinis, keadaan
ini dikenal dengan nama "stroke". Bergantung pada
Hipertensi Kronik
bagian otak mana yang terkena, stroke dapat me-
(Tekanan Darah Tinggi) Disebabkan nyebabkan kelumpuhan, demensia, kebutaan, atau
Gangguan Ekskresi Cairan oleh'Ginjal berbagai gangguan otak serius lainnya.
Bila seseorang dikatakan menderita hipertensi kronik 3. Tekanan yang tinggi hampir selalu menyebabkan
(atau "tekanan darah tinggi"), itu berarti bahwa tekanan cedera di ginjal, yang menimbulkan banyak keru-
arteri rata-ratanya lebih tinggi daripada batas atas nilai sakan di area ginjal, dan akhimya, terjadi gagal gin-
yang dianggap normal. Tekanan arteri rata-ratayatgle-
jal, uremia, dan kematian.
bih tinggi dari 110 mm Hg (normal sekitar 90 mm Hg) di- Pengetahuan yang dipelajari darijenis hipertensi yang
anggap hipertensi. (Nilai tekanan rata-rata ini terjadi bila disebut "hipeftensi beban-volume" telah menjadi penge-
tekanan darah diastolrk lebih besar dari 90 mm Hg dan tahuan yang penting dalam memahami peran mekanisme
tekanan sistolik lebih besar dari kira-kira 135 mm Hg.) volume cairan tubuh di ginjal untuk pengaturan tekanan
Pada hiperlensi berat, tekanan arteri rata-rata dapat me- arteri. Hipertensi beban-volume berarti hipertensi yang
ningkat menjadi 150 hingga 170 mm Hg, dengan tekanan disebabkan oleh penumpukan cairan ekstrasel secara ber-
diastoliknya setinggi 130 mm Hg dan tekanan sistoliknya lebihan di dalam tubuh, beberapa contoh keadaan tersebut
kadang sampai setinggi 250 mm Hg. adalah sebagai berikut.
Bahkan peningkatan sedang pada tekanan arteri saja
sudah menimbulkan pemendekan harapan hidup. Pada Hiperlensi Bebon Volume Eksperimen yong
tekanan yang sangat tinggi-tekanan arteri rata-rata 50 Disebobkon oleh Berkurongnyo Mosso Ginjol
persen atau lebih di atas normal-seseorang dapat ber- yong Terjodi Secqro Bersomoon dengon Noik-
harap untuk dapat hidup tidak lebih dari beberapa tahun nyo Asupon Gorom. Gambar l9-7 menunjukkan
lagi kecuali ditangani secara tepat. Efek letal hipertensi suatu percobaan khas yang memperlihatkan hipertensi
terutama ditimbulkan melalui tiga cara berikut: beban-volume pada sekelompok anjing yang 70 persen

NaCl0,9% Air keran NaCl0,9%

(!
!a
f-E 130
.l! c
NO
Lt
'I 'r
o)F
L!
ac 120
Eq
GY kiri
35-45o/o ginjal Seluruh ginjal
v.+ diangkat
e- 110
kanan diangkat

GAMBAR 19-7. Efek pada tekanan afteri secara rata-rata pada empat anjing yang 70 persen ginjalnya
diangkat sewaktu minum larutan garam 0,9% dibanding sewaktu minum air. (Digambar ulang dari Langston
JB. Guyton AC, Douglas BH, Dorsett PE: Circ Res 12:508, 1963. Seizin American Heaft Association lnc.)
232 UNIT lV Sirkulasi

massa ginjalnya dibuang. Pada titik pertama yang di- percobaan beban-volume yang ditunjukkan pada Gambar
lingkari dalam kurva tersebut, kedua kutub dari salah satu 19-7. Penurunan massa ginjal sampai 30 persen normal
ginjal dibuang, dan pada titik kedua yang dilingkari, se- sangat menurunkan kemampuan ginjal untuk mengeks-
luruh ginjal pada sisi yang berlawanan dibuang, sehingga kresi garam dan air. Oieh karena itu, garam dan air me-
pada hewan tersebut hanya tersisa 30 persen massa ginjal numpuk di dalam tubuh dan meningkat cukup tinggi
yang normal. Perhatikan bahwa pembuangan sejumlah dalam beberapa hari sehingga menyebabkan ekskresi
massa ginjal ini hanya menyebabkan terjadinya kenaikan kelebihan asupan garam dan air.
tekanan arteri kurang lebih sebesar 6 mm Hg. Kemudian,
anjing-anjing tersebut diberi minum larutan garam dan Urulqn Perubqhon yong Terjodi dqlqm Fungsi
bukan air. Karena larutan garam tidak berhasil memuas- Sirkulqsi Selomo Timbulnyo Hipertensi Bebon-
kan rasa hausnya, anjing-anjing tersebut minum dua sam- Volume. Kiranya sangatlah bermanfaat mempelajari
pai empat kali jumlah volume normal, dan dalam bebe- urutan perubahan dalam fungsi sirkulasi selama berkem-
rapahari, tekanan arteri rata-ratanya meningkat menjadi bangnya hipertensi beban-volume. Gambar l9-8 menun-
sekitar 40 mm Hg di atas normal. Sesudah dua minggu, jukkan urutan perubahan ini. Kira-kira satu minggu sebe-
anjing-anjing tersebut diberi minum air dan bukan larutan lum titik yang diberi label hari ke-"0", massa ginjal telah
garam; tekanannya kembali normal dalam waktu 2 hari. dikurangi sampai hanya 30 persen normal. Selanjutnya,
Akhirnya, pada akhir percobaan, anjing-anjing tersebut pada titik ini, asupan garam dan air dinaikkan sampai
diberikan minum larutan garam lagi, dan kali ini tekanan- kira-kira enam kali normal dan kemudian asupan diperta-
nya meningkat jauh lebih cepat menjadi nilai yang lebih hankan tetap setinggi ini. Efek akutnya adalah pening-
tinggi lagi sebab anjing-anjing tersebut sudah belajar katan volume cairan ekstrasel, volume darah, dan curah
mentoleransi larutan gar am, s ehin g ga anj ing-anj ing ters e- jantung menjadi 20 sampai 40 persen di atas normal. Se-
but minum lebih banyak lagi. Jadi, percobaan ini mende- cara serentak, tekanan arteri mulai meningkat .juga, na-
monstrasikan keadaan hipertensi beban-volume. mun tidak seberapa besar seperti naiknya volume cairan
Jika pembaca mengingat kembali faktor-faktor dasar dan curahjantung. Penyebab kenaikan tekanan yang lebih
penentu pengaturan tekanan arteri jangka panjang, anda lambat ini dapat diketahui dengan mempelajari kurva ta-
dapat segera mengerti mengapa timbul hipertensi pada hanan perifer total, yang menunjukkan suatu penurunan

e 2A-
E- 1sJ
'E
fr- 1Bl
E!e
gc, i3l
1sl I

s
I -^ 6,0-r
gEs 3:3J
7'o
r
- ED= tis-t
5 € E 6,0-.1
t.l ,F 5 s.s-l
5,01

6E E
fiB_r ?9r
491
-'*azr "''':""r::::ref
33o/o
E a* tlf
tn E +' onl .-...-**{ ----;--
tu**-4"
-"il'';f
s r! '

E EE iEJ __1
306 GAMBAR 19-8. Perubahan progresif padavaria-
bel-variabel penting sistem sirkulasi selama
E
minggu-minggu peftama hipertensi akibat pe-
150 ningkatan volume. Terutama perhatikan pening-
E,-O 1& katan awal pada curah jantung sebagai penye-
130 bab dasar hipertensi. Selanjutnya, mekanisme
fiEg 120
110
autoregulasi mengembalikan curah jantung
hampir ke arah normal sementara secara simul-
o tan menyebabkan peningkatan sekunder pada
b 10 12 14 resistensi perifer total. (modifikasi dari Guyton
AC: Arterial Pressure and Hypeftension. Phila:
Hari
delphia: WB Saunders Co, 1980.)
BAB 19 Slsfem yang Terintegrasi untuk Pengaturan Tekanan 233

awal pada tahanan perifer total. Penurunan ini disebabkan dan, oleh karena itu, kenaikan ini terjadi secara sekunder
oleh mekanisme baroreseptor, seperti yang telah dibahas akibat hipertensi dan bukan sebagai penyebab hipertensi.
dalam Bab 18, yang mencoba mencegah naiknya tekanan
tersebut. Walaupun begitu, sesudah 2hingga4 hari, baro- Hipertensi Beban-Volume pada Pasien
reseptor beradaptasi (diatur kembali) dan tidak lagi dapat yang Tidak Mempunyai Ginjat tetapi
mencegah naiknya tekanan. Pada saat ini, tekanan arteri Dipertahankan oleh Ginjal Buatan
telah meningkat hampir mencapai ketinggian maksimal Apabila seorang pasien dipertahankan hidupnya dengan
karena adanya peningkatan curah jantung, walaupun ta- sebuah ginjal buatan, volume cairan tubuhnya harus sela-
hanan perifer total hampir tetap berada pada nilai normal- lu dijaga pada tingkat yang normal-yaitu, dengan menge-
nya. luarkan air dan garam dalam jumlah yang tepat setiap kali
Sesudah terjadi perubahan akut yang dini dalam varia- pasien tersebut didialisis. Jika hal ini tidak dilakukan dan
' bel sirkulasi tersebut, terjadi perubahan sekunder yang volume cairan ekstrasel dibiarkan meningkat, maka ham-
lebih lama selama beberapa minggu berikutnya. Perubah- pir selalu menimbulkan hipertensi dengan cara yang tepat
an sekunder yang penting adalah kenaikan yang progresif sama seperti yang diperlihatkan di Gambar 19-8. Yakni,
pada tahanan perifer total, sementarapada saat yang ber- mula-mula curah jantung meningkat dan menyebabkan
samaan curah jantung turun hampir sepenluhnya kembali timbulnya hipertensi. Selanjutnya mekanisme autoregulasi
ke nilai normal,terutama disebabkan oleh mekanisme au- akan mengembalikan curah jantung ke nilai normal namun
toregulasi aliran darahjangka panjang seperti yang telah juga menyebabkan kenaikan sekunder pada tahanan perifer
dibahas secara terperinci dalam Bab l7 dan dalam pernu- total. Oleh karena itu, pada akhirnya, hipertensi ini adalah
laan bab ini. Sesudah curah jantung meningkat sampai jenis hipertensi dengan tahanan perifer yang tinggi.
nilai yang tinggi dan menyebabkan terjadinya hipertensi,
maka kelebihan darah yang mengalir dalam jaringan akan Hipertensi Akibat Aldosteronisme Primer
menyebabkan konstriksi yang progresif pada arteriol se- Jenis lain dari hipertensi beban-volume adalah yang
tempat, sehingga mengembalikan aliran darah setempat di disebabkan oleh kelebihan aldosteron dalam tubuh atau,
dalam seluruh jaringan tubuh hampir sepenuhnya kembali kadang-kadang, oleh kelebihan jenis steroid yang lain.
ke nilai normal dan secara serentak juga menyebabkan Sebuah tumor kecil yang terdapat di salah satu kelenjar
terjadinya kenaikan sekunder pada tahanan perifer total. adrenal kadang-kadang menyekresikan banyak sekali al-
Hendaknya diperhatikan juga bahwa volume cairan dosteron; keadaan ini disebut "aldosteronisme primer".
ekstrasel dan volume darah hampir sepenuhnya kembali Seperti yang akan dibahas di Bab 29, aldosteron mening-
ke nilai normal bersamaan dengan turunnya curah jan- katkan kecepatan reabsorbsi garam dan air oleh tubulus
tung. Hal ini disebabkan oleh dua faktor: Pertama, kenaik- ginjal, sehingga mengurangi hilangnya garam dan air
an tahanan arteriol menurunkan tekanan kapiler, sehingga dalam urin namun pada saat yang sama menyebabkan ke-
memungkinkan cairan dalam ruang jaringan diabsorbsi naikan volume darah dan volume cairan ekstrasel. Akibat-
kembali ke dalam darah. Kedua, peningkatan tekanan ar- nya, terjadi hipertensi. Dan bila asupan garam dinaikkan
teri tersebut sekarang menyebabkan ginjal mengekskresi pada saat yang bersamaan, hipertensi menjadi lebih berat.
volume cairan yang berlebihan yang semula diakumulasi Selain itu, bila keadaan ini menetap selama berbulan-bu-
dalam tubuh. lan atau bertahun-tahun, tekanan arteri yang berlebihan
Akhirnya, marilah kita meneliti keadaan akhir dari sering menyebabkan perubahan patologis pada ginjal
sirkulasi beberapa minggu setelah terjadinya beban-volu- sehingga membuat ginjal meretensi garam dan air iebih
me. Kita temukan efek-efek berikut ini: banyak lagi selain yang disebabkan secara langsung oleh
1. Hipertensi aldosteron. Oleh karena itu, akhirnya hipertensi seringkali
2. Kenaikan yang nyata pada tahanan perifer total menjadi berat dan mematikan.
3. Pengembalian hampir seluruh volume cairan Sekali lagi, pada tahap awal jenis hipertensi ini, curah
ekstrasel, volupe darah. dan curah janrung ke nilai jantung akan meningkat, namun pada tahap lebih lan-
normal jut, curah jantung umumnya kembali hampir ke normal,
Oleh karena itu, kita dapat membagi hipertensi be- sedangkan tahanan perifer total akan meningkat secara
ban-volume menjadi dua tahap berurutan yang terpisah sekunder, sebagaimana dijelaskan sebelumnya di bab
h ipertensi beban-volume primer.
sebagai berikut: Tahap pertama disebabkan oleh naiknya
volume cairan yang menimbulkan kenaikan curah jan-
tung. Kenaikan curah jantung inilah yang menyebabkan
terjadinya hipertensi. Tahap kedua dari hipertensi beban-
Sistem Renin-Angiotensin:
volume ditandai dengan tingginya tekanan darah dan Perannya dalam Pengaturan
tingginya tahanan perifer total tetapi kembalinya curah Tekanan dan Hipertensi
jantung sangat mendekati nilai normal sehingga teknik
pengukuran yang biasa seringkali tak dapat mendeteksi Selain kemampuan ginjal untuk mengatur tekanan arteri
curah.jantung yang meningkat secara abnormal ini. melalui perubahan volume cairirn ekshasel, ginjal juga
Sehingga, kenaikan tahanan perifer total pada hiper- memiliki mekanisme yang kuat lainnya untuk mengatur
tensi beban.volume terjadi setelah hipertensi sudah timbul tekanan. Mekanisme ini adalah sistem renin-angiotensin.
234 UNIT lV Sirkulasi

tein plasma lain, yaitu suatu giobulin yang disebut .qr6-


strat renin (atau angiotensinogen), untuk melepaskan
peptida asam amino-10, yaitu angiotensin 1. Angiotensin
I memiliki sifat vasokonstriktor yang ringan tetapi tidak
cukup untuk menyebabkan perubahan fungsional yang
bermakna dalam fungsi sirkulasi. Renin menetap dalam
darah selama 30 menit sampai I jam dan terus menyebab-
kan pembentukan angiotensin I yang iebih banyak selama
waktu tersebut.
Dalam beberapa detik hingga beberapa menit setelah
pembentukan angiotensin I, terdapat dua asam amino
tambahan yang dipecah dari angiotensin I untuk memben-
tuk angiotensin II pepltda asam amino-8. Perubahan ini
hampir seluruhnya terjadi di paru sementara darah yang
mengalir melalui pembuluh kecil di paru, dikatalisis oleh
suatu enzim, yaitu enzim pengubah, yang terdapat di en-
dotelium pembuluh paru.
Angiotensin II adalah vasokonstriktor yang sangat
kuat, dan juga memengamhi fungsi sirkulasi melalui cara
lainnya. Walaupun begitu, angiotensin II menetap dalam
darah hanya selama 1 atau 2 menit karena angiotensin II
secara cepat akan diinaktivasi oleh berbagai enzim darah
dan jaringan yang secara bersama-sama disebut angioten-
sinase.
Selama angiotensin II ada dalam darah, maka angio-
tensin II mempunyai dua pengaruh utama yang dapat
meningkatkan tekanan arteri. Pengaruh yang peftama,
GAMBAR 19-9. Mekanisme vasokonstriktor renin-angiotensin yaitu vasokonstriksi di berbagai daerah di tubuh, timbul
pada pengaturan tekanan arteri.
dengan cepat. Vasokonstriksi terjadi terutama di arte-
riol dan jauh lebih lemah di vena. Konstriksi di arleriol
akan meningkatkan tahanan perifer totai, akibatnya akan
Renin adalah suatu enzim protein yang dilepaskan meningkatkan tekanan arteri, seperti yang digambarkan
oleh ginjal bila tekanan arteri turun sangat rendah. Kemu- di bagian bawah skema dalam Gambar 19-9. Konstriksi
dian, enzim ini meningkatkan tekanan arteri melalui be- ringan di vena-vena juga akan meningkatkan aliran balik
berapa cara, jadi membantu mengoreksi penurunan awal darah vena ke jantung, sehingga membantu pompa jan-
1 ekanan. tung untuk melawan kenaikan tekanan.
Cara utama kedua yang membuat angiotensin me-
ningkatkan tekanan arteri adalah dengan menurunkan
Komponen-Komponen ekskresi garam dan air oleh ginjal. Hal ini perlahan-lahan
Sistem Renin-Angiotensin akan meningkatkan volume cairan ekstrasel, yang kemu-
dian meningkatkan tekanan arteri selama berjam-jam dan
Gambar 19-9 memperlihatkan langkah-langkah fungsio- berhari-hari berikutnya. Efek jangka panjang ini, yang
nal pada sistem renin-angiotensin dalam membantu me- bekerja melalui mekanisme volume cairan ekstrasel, bah-
ngatur tekanan arteri. kan lebih kuat daripada mekanisme vasokonstriktor akut
Renin disintesis'dan disimpan dalam bentuk inaktif dalam menyebabkan peningkatan tekanan arteri.
yang disebut prorenin di dalam sel-sel jukstaglomerular
(sel JG)di ginjal. Sel JG merupakan modifikasi dari sel-
sel otot polos yang terletak di dinding arteriol aferen, tepat
Kecepatan dan lntensitas Tekanan
di proksimal glomeruli. Bila tekanan arteri turun, reaksi Vasokonstriktor sebagai Respons
intrinsik di dalam ginjal itu sendiri menyebabkan banyak Terhadap Sistem Renin-Angiotensin
molekul prorenin di dalam sel JG terurai dan melepaskan Gambar i9-10 menggambarkan suatu penelitian khas
renin. Sebagian besar renin memasuki aliran darah glnjal yang menunjukkan pengaruh perdarahan pada tekanan ar-
dan kemudian meninggalkan ginjal untuk bersirkulasi ke teri dalam dua keadaan yang berbeda: (1) dengan beker-
seluruh tubuh. Waiaupun demikian, sejumlah kecil renin janya sistem renin-angiotensin, dan (2) tanpa bekerjanya
tetap berada dalam cairan lokal ginjal dan memicu bebe- sistem tersebut (sistem ini diinterupsi dengan suatu anti-
rapa lungsi intrarenal. bodi yang menghambat renin). Perhatikan bahwa setelah
Renin itu sendiri merupakan enzim, bukan bahan terjadi perdarahan -yang cukup menyebabkan penurunan
vasoaktif. Seperti yang diperlihatkan dalam skema di tekanan afteri secara akut menjadi 50 mm Hg - tekanan
Gambar 19-9, renin bekerja secara enzimatik pada pro- afteri meningkat kembali menjadi 83 mm Hg bila sistem
tiil i ? l* i
f7*l, L{ /* .f r'"f- / -or *
S-. { *i {J

BAB 19 Sisfem yang Terintegrasi untuk Pengaturan Tekanan 235

memiliki beberapa pengaruh yang bekerja langsung ter-


100 hadap ginjal yang membuat ginjal meretensi garam dan
c') air. Pengaruh yang utama adalah menimbulkan konstriksi
arteriol ginjal, dengan demikian menurunkan aliran da-
=7s
g
E rah yang melalui ginjal. Sebagai hasilnya, lebih sedikit
'E 50 cairan yang disaring melalui glomerulus masuk ke dalam
tubulus. Selain itu, aliran darah yang lambat menurunkan
G tekanan di kapiler peritubulus, yang menyebabkan reab-
Fzs
L
sorpsi cairan secara cepat yang berasal dari tubulus. Dan
(! pengaruh yang ketiga adalah bahwa angiotensin memiliki
t(
Po kerja langsung yang penting terhadap sel tubulus itu sen-
diri untuk meningkatkan reabsorpsi natrium dan air oleh
d1020 tubulus. Hasil total dari seluruh pengaruh ini sungguh ber-
" Menit makna, kadang-kadang menurunkan keluaran urin kurang
GAMBAR 19-10. Efek kompensasi tekanan sistem vasokonstrik- dari seperlima normal.
tor renin-angiotensin setelah perdarahan hebat (digambar dari
percobaan oleh Dr. Royce Brough.) Perongsongqn Sekresi Aldosteron oleh Angio-
lensi don Pengoruh Aldosleron dolom Mening-
kotkon Retensi Gorqm don Air oleh Ginjol. Angio-
renin-angiotensin tersebut bekerja. Sebaliknya, bila sistem tensin juga merupakan salah satu perangsang sekresi
renin-angiotensin tersebut terganggu, maka tekanan arteri aldosteron yang paling kuat oleh kelenjar adrenal, seperti
hanya akan meningkat sampai 60 mm Hg. Keadaan ini yang akan kita bahas sehubungan dengan pengaturan
menggambarkan bahwa sistem renin-angiotensin tersebut cairan tubuh dalam Bab 29 dan dalam hubungannya de-
cukup kuat untuk mengembalikan tekanan arteri paling ngan fungsi kelenjar adrenal dalam Bab 71 . Oleh karena
tidak separuh jalan menuju nilai normalnya dalam waktu itu, bila sistem renin-angiotensin teraktivasi, kecepatan
beberapa menit setelah terjadi perdarahan. Oleh karena sekresi aldosteron biasanya juga meningkat; dan fungsi
itu, sistem ini kadang-kadang dapat menyelamatkan tu- aldosteron berikutnya yang juga penting adalah menye-
buh, khususnya padakeadaan syok sirkulasi. babkan kenaikan reabsorpsi natrium secara nyata oleh tu-
Perhatikan juga bahwa sistem vasokonstriktor renin- bulus ginjal, sehingga meningkatkan jumlah keseluruhan
angiotensin membutuhkan waktu kira-kira 20 menit untuk natrium dalam cairan ekstrasel tubuh. Kenaikan natrium
dapat menjadi betul-betul aktif. Oleh karena itu, sistem ini ini kemudian menyebabkan retensi air, sebagaimana telah
bekerja agak lebih lambat dalam pengaturan tekanan dari- dijelaskan, yang menyebabkan peningkatan volume cair-
pada refleks-refleks saraf dan sistem norepinefrin-epine- an ekstrasel dan selanjutnya secara sekunder meningkat-
frin simpatis. kan tekanan arteri jangka panjang lebih lama lagi.
Sehingga baik pengaruh langsung angiotensin terha-
Efek Angiotensin di dalam Ginjal dap ginjal maupun pengaruhnya yang bekerja melalui
aldosteron sangatlah penting dalam pengaturan tekanan
untuk Menimbulkan Retensi Garam
dan Air oleh Ginjal- Suatu Gara yang arteri jangka panjang. Biarpun begitu, penelitian yang
telah dilakukan di laboratorium kami sendiri menunjuk-
Sangat Penting untuk Pengaturan
kan bahwa pengaruh langsung angiotensin terhadap ginjal
Tekanan Arteri Jangka-Panjang
kemungkinan tiga kali lebih kuat atau lebih daripada pe-
Angiotensin menyebabkan ginjal meretensi garam dan air
ngaruh tidak langsund yung bekerja melalui aldosteron-
melalui dua cara utama:
walaupun sebenarnya pengaruh tidak langsung merupa-
1. Angiotensin bekerja secara langsung pada ginjal kan pengaruh yang telah dikenal secara luas.
untuk menimbulkan retensi garam dan air.
2. Angiotensin menyebabkan kelenjar-kelenjar adre- Anolisis Kuontilotif podo Perubqhon Tekonon
' nal menyekresikan aldosteron,,dan kemudian al- Arteri yong Disebobkon oleh Angiolensin.
Gambar l9-ll melukiskan suatu analisis kuantitatif ter-
dosteron meningkatkan reabsorpsi garam dan air
hadap pengaruh arigiotensin pada pengaturan tekanan
oleh tubulus ginjal. arteri. Gambar ini melukiskan dua kurva keluaran ginjal
pun terdapat angiotensin dalam jum- dan juga suatu garis yang menggambarkan kadar normal
.Sehingga, kapan
lah yang berlebihan di dalam sirkulasi darah, seluruh asupan natrium.Kurva keluaran ginjal di sebelah kiri
mekanisme cairan tubuh di ginjal jangka panjang untuk merupakan kurva yang diukur dari anjing-anjing yang
pengaturan tekanan arteri secara otomatis menjadi terpa-
sistem renin-angiotensinnya telah dihambat dengan
menggunakan obat kaptopril (yang menghambat peng-
sang pada nilai tekanan arteri yang lebih tinggi daripada
normal.
ubahan angiotensin I menjadi angiotensin II, bentuk
aktif angiotensin). Kurva yang di sebelah kanan diukur
dari anjing-anjing yang secara kontinu diinfus angio-
Mekqnisme Pengoruh Angiolensin yong Bekerjo tensin II yang besamya kurang.lebih 2,5 kali kecepatan
[ongsung Terhodop Ginjol untuk Menyebobkon normal pembentukan angiotensin dalam darah. Perha-
Retensi Gorom don Air oleh Ginjol. Angiotensin tikan pergeseran kurva keluaran ginjal ke arah tekanan
236 UNIT lV Sirkulasi

Kadar angiotensin dalam darah

=G

i=
(!
l<o

E6
l!
G
-A
au
,:<

-)
|!
,:<
6
G

=0 80 '1
00 120 14A
Tekanan arteri (mm Hg)

GAMBAR 19-11. Efek dua kadar angiotensin lt pada kurva ke-


luaran ginjal, menunjukkan pengaturan tekanan arteri pada titik
keseimbangan sebesar 75 mm Hg ketika kadar angiotensin ll ren- GAMBAR 19-12. Urutan kejadian,kejadian saat peningkatan
dah dan pada titik keseimbangan sebesar 1 1 5 mm Hg saat kadar masukan garam meningkatkan tekanan afteri, nantun penurunan
angiotensin ll tinggi. umpan balik pada aktivitas sistem renin angiotensin mengemba-
likan tekanan afteri hampir ke tingkat normal.

yang lebih tinggi di bawah pengaruh angiotensin IL


Pergeseran ini disebabkan baik oleh pengaruh langsung volume cairan ekstrasel hampir ke nonnal, dan, akhirnya,
angiotensin pada ginjal maupun pengaruh tak langsung mengembalikan tekanan arteri juga hampir ke normal.
yang bekerja melalui sekresi aldosteron, seperti yang Jadi, sistem renin-angiotensin merupakan mekanisme
dijelaskan di atas. umpan balik otomatis yang membantu mempertahankan
Akhirnya, perhatikan dua titik keseimbangan, satu tekanan arteri pada nilai normal atau yang mendekati ni-
untuk kadar angiotensin nol yang menunjukkan nilai
lai normal apabila asupan garam meningkat atau apabila
tekanan afteri sebesar 75 mm Hg, dan titik satunya un-
asupan garam menurun hingga di bawah normal, akan ter-
tuk kadar angiotensin yang meningkatyang menunjuk-
kan nilai tekanan sebesar 115 mm Hg. Oleh karera itu, jadi efek yang berlawanan
pengaruh angiotensin yang menyebabkan retensi garam Untuk menekankan efektivitas pengaruh sistem renin-
dan air oleh ginjal dapat mempunyai pengaruh yang angiotensin dalam mengatur tekanan arteri, bila sistem ini
kuat dalam meningkatkan kenaikan tekanan arteri yang berfungsi secara nonnal, akan terjadi peningkatan tekanan
menahun. arteri tidak lebih dari 4 sampai 6 mm Hg sebagai respons-
nya terhadap kenaikan asupan garam sebanyak 50 kali
lipat. Sebaliknya, bila sistem renin-angiotensin terhambat,
Peranan Sistem Renin-Angiotensin
kenaikan asupan garam dalam jumlah yang sama kadang
dalam Mempertahankan Tekanan
menyebabkan kenaikan tekanan sekitar l0 kali dari kenaik-
Arteri Normal'lUleskipun Terdapat
an normal, seringkali mencapai 50 hingga 60 mm Hg.
Variasi yang Luas pada Asupan Garam
Salah satu fungsi sistem renin-angiotensin yang terpenting
adalah membuat seseorang dapat makan sangat sedikit
Jenis-Jenis Hipertensi yang Melibatkan
atau sangat banyak garam tanpa menyebabkan banyak
perubahan pada volume cairan ekstrasel atau tekanan ar- Angiotensin: Hipertensi yang Disebab-
teri. Fungsi ini dijelaskan oleh skema pada Gambar 19- kan oleh Tumor yang Menyekresi
72, yang memperlihatkan bahwa pengaruh awal kenaikan Renin atau Hipertensi yang Timbul
asupan garam adalah terjadinya kenaikan volume cairan dengan Menginfus Angiotensin ll
ekstrasel, dan selanjutnya, dapat meningkatkan tekanan
afteri. Kemudian, kenaikan tekanan arteri akan menye- Kadang-kadang, timbul tumor sel-sel jukstaglomerular
babkan meningkatnya aliran darah yang melalui ginjal, (sel-sel JG) penyekresi renin dan menyekresikan renin
yang mengurangi kecepatan sekresi renin sampai ke ka- dalam jumlah yang besar; kemudian, menyebabkan pem-
dar yang sangat rendah dan secara berurutan akan menu- bentukan angiotensin II dalam jumlah yang sama besar.
runkan retensi garam dan air oleh ginjal, mengembalikan Pada semua pasien yang menderita tumor ini, timbul
BAB 19 Slsfem yang Terintegrasi untuk Pengaturan Tekanan 237

Hipertensi Goldblott "Solu Ginjol". Bila salah satu


ginjal dibuang dan sebuah konstriktor ditempatkan pada
arteri renalis dari ginjal yang tersisa, seperti yang dilukis-
kan dalam Gambar 19-13, efek yang berlangsung segera
adalah sangat menurunnya tekanan pada arteri renalis
di sebelah distal konstriktor, seperti yang diperlihatkan
oleh kurva dengan garis putus-putus pada gambar terse-
but. Kemudian, dalam waktu beberapa detik atau menit,
tekanan arteri sistemik mulai meningkat dan terus me-
ningkat selama beberapa hari. Biasanya tekanan tersebut
meningkat dengan cepat pada jam pertama atau selan-
jutnya, dan keadaan ini diikuti oleh kenaikan tambahan
Konstriksi arteri renalis Lepasnya konstriksi secara perlahan-lahan selama beberapa hari berikutnya.
Bila tekanan arteri sistemi* mencapai nilai tekanan baru-

200
,l Tekanan arteri
sistemik I nya yang stabil, tekanan arteri renalis (kurva dengan garis
putus-putus pada gambar) akan kembali hampir sepenuh-
nya ke nilai normal. Hipertensi yang ditimbulkan dengan
cara ini disebut hipertensi Goldblatt "satu ginjal" sebagai
tt penghormatan kepada Dr. Goldblatt, yang pertama-tama
E 150
E mempelajari gambaran kuantitatif yang penting pada hi-
E Tekanan arteri pertensi yang disebabkan oleh konstriksi arteri renalis.

Eroo I renalis distal Kenaikan awal tekanan arteri pada hipertensi Goldb-
vGd, E *;2;;;
$,
***E latt disebabkan oleh mekanisme vasokonstriktor renin-an-
F giotensin. Karena aliran darah yang melalui ginjal sesudah
50 w konstriksi arteri renalis yang berlangsung akut menjadi
&
x
buruk, banyak sekali renin yang disekresi oleh ginjal,
seperti yang dilukiskan oleh kurva terbawah dalam Gam-
bar 19-13, dan keadaan ini menyebabkan peningkatan
angiotensin II dan aldosteron di dalam darah. Angiotensin
ini selanjutnya meningkatkan tekanan arteri secara akut.
Sekresi renin meningkat mencapai puncaknya kurang le-
bih dalam satu jam tetapi kembali hampir ke nilai normal
dalam waktu 5 sampai 7 hari karena pada saat itu, tekanan
arteri renalis juga meningkat kembali ke nilai nonnal se-
hingga ginjal tidak lagi dalam keadaan iskemik.
Kenaikan kedua pada tekanan arteri disebabkan oleh
GAMBAR 19-13. Efek penempatan ktem konstriksi pada afteri re- retensi garam dan air oleh ginjal yang mengalami kon-
nalis pada satu ginjal setelah ginjal lainnya diangkat. perhatikan striksi (yang juga dirangsang oleh angiotensin II dan al-
perubahan pada tekanan afieri sistemik, tekanan afteri renalis se-
dosteron). Dalam waktu 5 sampai 7 hari, volume cairan
belah distal klem, dan kecepatan sekresi renin. Hipertensi yang
terjadi kemudian disebut hipertensi Goldblaft 'batu ginjat',. tubuh akan meningkat cukup tinggi sehingga meningkat-
kan tekanan arteri menjadi nilai baru yang dipertahankan.
Nilai kuantitatif tekanan yang diperlahankan ini ditentu-
hipertensi berat. Demikian pula, bila pada seekor hewan kan oleh derajat konstriksi yang terjadi pada arteri renalis.
dilakukan penginfu sanlqjumlah besar angiotensin secara Jadi, tekanan aorta harus meningkat cukup tinggi sehingga
terus menerus selamd berhari-hari atau berminggu-ming- tekanan arteri renalis di sebelah distal konstriktor cukup
gu, akan timbul hipertensi jangka panjang yang berat untuk menyebabkan keluaran urin yang normal.
yang serupa.
Hipertensi Goldblott "Duo Ginjol". Hiperrensi juga
Kita telah mencatat bahwa angiotensin dapat mening-
dapat timbul bila arteri yang menuju ke salah satu gin-
katkan tekanan arteri melalui dua cara..
jal dikonstriksikan, sedangkan arteri yang ke ginjal lain
L Dengan menimbulkan konstriksi arteriol di seluruh tu- normal. Hipertensi ini dapat timbul karena mekanisme
buh, sehingga meningkatkan tahanan perifer total dan berikut: Ginjal yang mengalami konstriksi menyekresi
tekanan arteri; efek-efek ini timbul dalam waktu bebe- renin dan juga meretensi garam dan air akibat menurun-
rapa detik setelah kita mulai menginfus angiotensin. nya tekanan arteri renalis pada ginjal tersebut. Kemudian,
2. Dengan menyebabkan ginjal meretensi garam dan ginjal yang "normal" meretensi garam dan air akibat re-
air; selama waktu berhari-hari,'hal ini juga akan nin yang dihasilkan oleh ginjal yang iskemik. Renin ini
menyebabkan hipertensi dan merupakan penyebab menyebabkan terbentuknya angiotensin II dan aldosteron
utama kenaikan tekanan secara terus menerus dalam yang bersirkulasi ke ginjal yang berlawanan dan menye-
waktu yang lama. babkannya juga meretensi garam dan air. Jadi, dengan
238 UNIT lV Sirkulasi

alasan yang berbeda, kedua ginjal menjadi penahan ga- 40 hingga 60 persen lebih besar daripada tubuh bagian
ram dan air. Akibatnya, timbul hipertensi. bawah? Jawabannya bul<an karena terdapat perbedaan
bahan-bahan vasokonstriktor dalam darah di tubuh ba-
Hipertensi yong Disebobkon oleh Ginjol Sqkit gian atas dan tubuh bagian bawah, karena darah yang
yong Menyekresi Renin Secoro Menohun. Sering- mengalir ke kedua area tersebut adalah darah yang
kali sebagian daerah dari salah satu ginjal atau kedua sama. Demikian pul4 sistem saraf yang menginervasi
kedua area sirkulasi tersebfrt bersifat serupa, sehingga
ginjal mengalami sakit dan menjadi iskemik akibat va-
tidak ada alasan untuk mempercayai bahwa terdapat
sokonstriksi vaskular setempat, sedangkan daerah ginjal
perbedaan dalam pengaturan saraf terhadap pembuluh
lainnya tetap normal. Bila hal ini terjadi, timbul efek-efek darah. Satu-satunya jawaban yang masuk akal adalah
yang hampir serupa dengan yang terjadi pada hipertensi bahw a t e rj ad i aut o re gul a s i j an g ka p a nj a n g y a ng h amp i r
Goldblatt dua ginjal. Bagian jaringan ginjal yang iskemik sempurna sehingga mekanisme pengaturan aliran darah
akan menyekresi renin, dan keadaan ini selanjutnya, akan setempat terkompensasi hampir 100 persen untuk perbe-
bekerja melalui pembentukan angiotensin II, menyebab- daan tekanan. Akibatnya pada kedua area tersebut, baik
kan massa ginjal yang tersisa juga meretensi garam dan yang bertekanan tinggi maupun yang bertekanan ren-
air. Salah satu penyebab paling umum dari hipertensi re- dah, aliran darah setempatnya diatur hampir sesuai de-
ngan kebutuhan jaringan dan bukan disesuaikan dengan
nal, khususnya pada orang-orang yang berusia tua, adalah
nilai tekanan. Salah satu pertimbangan yang menjadikan
kelainan yang menyebabkan sebagian ginjal iskemik se-
berbagai pengamatan ini sangat penting adalah bahwa
perti ini. spengamatan ini memperlihatkan bagaimana hampir
sempurnanya proses autoregulasi jangka panjang yang

Jenis-Jenis Hipertensi Lainnya yang dapat terjadi.

Disebabkan oleh Kombinasi Beban- Hiperlensi podo Preeklompsio (Toksemio Gro-


Volume.dan Vasokonstri ksi vidorum). Kurang lebih 5 hingga 10 persen ibu hamil
mengalami suatu sindrom yang disebut preeklampsia
Hiperlensi podo Bogion Alos Tubuh yong Dise- (uga dikenal sebagai toksemia gravidarum). Salah satu
bobkon oleh Koorklosio Aorlo. Satu dari setiap se- manifestasi preeklampsia adalah hipertensi yang biasa-
ratus ribu bayi dilahirkan dengan aorta yang mengalami nya menurun setelah pelahiran bayi. Walaupun penye-
hambatan atau konstriksi patologis pada titik di sebelah bab pasti preeklampsia tidak sepenuhnya dipahami,
distal cabang arteri dari aorta ke kepala dan lengan tetapi iskemia plasenta dan pelepasan faktor-faktor toksik oleh
di sebelah proksimal arteri renalis, suatu kondisi yang plasenta, yang terjadi sesudahnya, dipercayai mempu-
disebut koarktasio aorta.Bila hal ini terjadi, darah yang nyai peran dalam menyebabkan berbagai manifestasi
mengalir ke tubuh bagian bawah akan dibawa oleh ber- kelainan ini, termasuk hipertensi pada ibu. Bahan-bahan
bagai arteri kolateral yang kecil pada dinding tubuh, yang dilepaskan oleh plasenta yang mengalami iskemik,
dengan tahanan vaskular yang besar antara bagian atas kemudian menyebabkan disfungsi sel-sel endotel vasku-
aorta dan bagian bawah aorta. Akibatnya, tekanan arteri lar di seluruh tubuh, termasuk pembuluh darah di ginjal.
di tubuh bagian atas dapat mencapai 40-50 persen lebih Disfungsi endotel ini menurunkan pelepasan nitrit ok-
tinggi daripada tekanan di tubuh bagian bawah. sida dan bahan-bahan vasodilator lainnya, yang menye-
Mekanisme hipertensi yang tedadi di tubuh bagian babkan vasokonstriksi, penurunan laju filtrasi cairan dari
atas ini hampir serupa dengan mekanisme yang terjadi glomerulus ke dalam tubulus ginjal, terganggunyanatriu-
pada hipertensi Goldblatt satu ginjal. Bila suatu kon- resis tekanan oleh ginjal dan timbulnya hipertensi.
striktor ditempatkan pada aorta di atas arteri renalis, Kelainan patologis lainnya yang dapat menyebab-
tekanan darah di kedua ginjal pada mulanya akan menu- kan hipertensi pada preeklampsia adalah penebalan
run, terjadi sekresi renin, pembentukan angiotensin dan membran glomerulus ginjal (yang mungkin disebabkan
aldosteron, dan timbul hipertensi di tubuh bagian atas. oleh proses autoimun), yang juga menurunkan laju fil-
Tekanan arteri Ci tubuh bagian barvah setinggi ginjal trasi cairan glomerulus. Untuk alasan yang jelas, nilai
akan meningkat kurang lebih menjadi norm4l, namun tekanan arteri yang diperlukan untuk menyebabkan
tekanan yang tinggi akan menetap di tubuh bagian atas. pembentukan urin yang normal menjadi naik, dan nilai
Ginjal tidak lagi mengalami iskemia, sehingga sekresi tekanan arteri jangka paniang juga turut meningkat. Pa-
renin dan pembentukan angiotensin dan aldosteron kem- sien-pasien ini cenderung menderita hipertensi dengan
bali normal, Dengan demikian, pada koarktasio aorta, derajat lebih tinggi jika mengonsumsi garam secara ber-
tekanan arteri di tubuh bagian bawah biasanya hampir lebihan.
normal, sedangkan tekanan di tubuh bagian atas jauh
lebih tinggi daripada normal. H i perlensi N eurogenik . Hipe rte ns i neuroge nik akut

dapat disebabkan oleh perangsangan yang kuat pada


Peron Auloregulosi podo Hipertensiyong Dise- sistem saraf simpatis. Sebagai contoh, bila seseorang
bobkon oleh Koorklosio Aorlo. Gambaran penting menjadi terangsang oleh karena alasan apa pun atau
hipertensi yang disebabkan oleh koarktasio aorta adalah pada saat sedang gelisah, maka sistem simpatis dirang-
aliran darah di lengan yang tekanannya dapat menca- sang secara berlebihan, menimbulkan vasokonstriksi
pai 40 hingga 60 persen di atas normal, memiliki nilai perifer di setiap tempat dalam tubuh, dan terjadilah hi-
yang hampir tepat normal. Demikian pula, aliran darah pertensi akut.
pada tungkai, yang tekanannya tidak meningkat, memi-
liki nilai yang hampir tepat normal. Bagaimana hal ini Hiperlensi Neurogenik Akul yong Disebobkon
dapat terjadi, dengan tekanan pada tubuh bagian atas oleh Pemolongon Sorof Bororeseplor. Jenis hi-
BAB 19 Slstem yang Terintegrasi untuk pengaturan Tekanan 239

peftensi neurogenik akut lainnya akan terjadi bila saraf- terkena hipertensi primer. Penelitian klinis telah secara
saraf yang berasal dari baroreseptor dipotong atau bila jelas menunjukkan pentingnya penurunan berat badan
tiaktus solitarius yang terdapat pada setiap sisi medula
untuk menurunkan tekanan darah pada sebagian besar
oblongata dirusak (inilah area tempat saraf yang ber-
pasien hipertensi. Bahkan, panduan klinis teriaru untuk
asal dari baroreseptor karotis dan aorta berhubungan di
batang otak). Hilangnya sinyal-sinyal sarafnormai yang pengobatan hipertensi menganjurkan peningkatan aktivi-
berasal dari baroreseptor secara mendadak mempunyai tas fisik dan penurunan berat badan sebagai langkah per-
efek yang sama pada mekanisme pengaturan tekanan tama dalam mengelola pasien hipertensi.
oleh saraf seperti pada penurunan tekanan arteri dalam Beberapa sifat khas hipertensi primer yang disebab-
aorta dan arteri karotis secara mendadak. Efek yang ter- kan oleh kenaikan berat badan yang berlebih dan obesitas
jadi adalah hilangnya efek inhibisi normal pada pusat termasuk:
vasomotor yang disebabkan sinyal-sinyal saraf baro-
reseptor normal menyebabkan pusat vasomotor secara 7 . Curah j antung meningkat, sebagian karena aliran
tiba-tiba menjadi sangat aktifdan tekanan arteri rata-rata darah tambahan yang dibutuhkan untuk jaringan
meningkat dari 100 mm Hg menjadi 160 mm Hg. Kira- lemak ekstra. Walaupun begitu, aliran darah di
kira dalam waktu 2 hari, tekanan kembali menjadi ham- jantung, ginjal, traktus gastrointestinal dan otot
pir normal sebab respons pusat vas6motor terhadap ti- skelet juga meningkat seiring kenaikan berat
dak adanya sinyal-sinyal yang berasal dari baroreseptor badan disebabkan oleh meningkatnya laju metabo-
akan menghilang, yang disebut "penyesuaian kembali,,
mekanisme pengaturan tekanan baroreseptor secara sen-
lik dan pertumbuhan organ-organ dan jaringan
sebagai repons terhadap peningkatan kebutuhan
tral. Oleh karena itu, hipertensi neurogenik yang dise-
babkan oleh terpotongnya saraf-saraf baroreseptor teru- metaboliknya. Bersamaan dengan keadaan hiper_
tama merupakan suatu jenis hipertensi akut, bukan jenis tensi yang menetap selama berbulan-bulan dan
hipertensi kronik. bertahun-tahun, tahanan vaskular perifer total juga
dapat meningkat.
Hiperlensi Herediler Sponlon podo Hewon 2. Aktivitas saraf simpatis, terutama di ginjal, me_
Tingkot Rendoh. Telah diamati hipertensi herediter ningkat pada orang-orang dengan berat badan
spontan pada sejumlah strain hewan tingkat rendah,
y ang b er I eb ift . Penyebab meningkatnya aktivitas
termasuk beberapa macam strain tikus, sedikitnya satu
simpatis pada keadaan obesitas tidak sepenuhnya
strain kelinci, dan satu strain anjing. pada strain tikus
yang telah ditpliti secara luas, yakni strain Okamoto, dipahami, namun penelitian terakhir menunjuk_
terbukti bahwa pada perkembangan awal terjadinya hi- kan bahwa hormon, seperti leptin, y angdilepaskan
pertensi, sistem sarafsimpatisnya menjadijauh lebih ak- dari sel-sel lemak dapat secara langsung merang-
tif daripada tikus normal. Walaupun begitu, pada tahap sang berbagai daerah hipotalamus, yang kemudi_
lanjutjenis hipertensi ini, terlihat adanya dua perubahan an, mempunyai pengaruh eksitasi terhadap pusat
struktural pada nefron-nefron ginjal: (l) peningkatan vasomotor di medula otak.
tahanan arteri ginjal preglomerulus dan (2) penurunan 3. Kadar angiotensin II dan aldosteron meningkat
permeabilitas membran glomerulus. perubahan-perubah-
dua hingga tiga kali pada banyak pasien dengan
an struktural ini dengan mudah dapat menjadi dasar bagi
obesitas. Hal ini, sebagian mungkin disebabkan
melanjutnya hipertensijangka panjang. Pada strain tikus
lainnya yang mengalami hipertensi, juga diamati ter- oleh meningkatnya perangsangan saraf simpatis,
jadinya gangguan fungsi ginjal. yang meningkatkan pelepasan renin oleh ginjal
dan juga pembentukan angiotensin II, yang ke_
mudian, merangsang kelenjar adrenal untuk' me-
"Hipertensi Primer (Esensial)" nyekresi aldosteron.
4. Mekanisme natriuresis tekanan oleh ginjat tergang_
Kira-kira 90 sampai 95 persen orang yang menderita hi- gu dan ginjal tidak akan mengekskresi garam dan
pertensi dikatakan menderita "hipertensi primer", yang air dalam jumlahyang cukup kecuali tekanan arteri
juga dikenal secara -lnas sebagai ,,hipeftensi esensial', tinggi ataufungsi ginjal membaik dengan sendiri_
oleh banyak klinisi. Istilah ini secara sederhana berarti nya. Dengan kata lain, jika tekanan arteri rata-
"hipertensi dengan penyebab yang tidak diketahui,berbe- rata pada pasien hipertensi esensial 150 mm Hg,
da dengan bentuk hipertensi sekunder yang diketahui pe- pengurangan akut tekanan artei rata-rala secara
nyebabnya, seperti stenosis arteri renalis. Pada beberapa buatan menjadi nilai normal 100 mm Hg (tapi tanpa
pasien hipertensi primer, terdapat kecenderungan heredi- mengubah fungsi ginjal dengan cara lain kecuali bila
ter yang kuat, sama seperti yang terjadi pada strain hewan tekanannya berkurang) akan menyebabkan anuria
yang menderita hipertensi genetik yang dibahas di atas. hampir secaratotal, danpasien akan meretensi garam
Pada sebagian besar pasien, kenaikan berat badan dan air sampai tekanannya naik kembali ke tekanan
yang berlebih dan gaya hidup sedenter tampaknyamemi- semula, 150 mm Hg. Walau demikian, penurunan
liki peran yang utama dalam menyebabkan hipertensi. tekanan arteri secara menahun menggunakan
Kebanyakan pasien hipertensi memiliki berat badan yang terapi anti hipeftensi, biasanya tidak menyebabkan
berlebih, dan penelitian pada berbagai populasi menun- retensi garam dan air oleh ginjal secara nyata
jukkan bahwa kenaikan berat badan yang berlebih dan karena terapi ini juga memperbaiki natriuresis
obesitas memberikan risiko 65 sampai 70 persen untuk tekanan oleh ginjal, seperti dibahas di bawah.
240 UNIT lV Sirkulasi

kurva bergeser ke kanan, ke nilai tekanan yangjauh lebih


tinggi dibandingkan pada orang normal. Sekarang, mari
r kita terapkan pada grafik yang sama tersebut mengenai
|{616s1
(a) nilai asupan garam yang normal dan (b) nilai asupan
* Tidak sensitif garam
garam yang tinggi, yaitu 3,5 kali asupan normal. Pada ka-
* Sensilif garam
sus pasien hipertensi esensial yang tidak sensitif garam,
6
tekanan arteri tidak meningkat secara bermakna saat.jum-
f lah asupan garam yang nomal berubah menjadi tinggi.
'or
c6^ Sebaliknya, pada pasien hipertensi esensial yang sensitif
bE
JC
4 garam, asupan garam yang tinggi secara bermakna mem-
EX perburuk hipertensi.
c.l 3 Dua poin tambahan yang harus ditekankan: (1) Sen-
€g
c- sitivitas tekanan darah terhadap garam bukanlah bersifat
6') -
o semua atau tidak sama sekali - namun bersifat kuantitatif,
a
o
dengan sejumlah orang menjadi lebih sensitifterhadap ga-
ram daripada yang lainnya. (2) Sensitivitas tekanan darah
0 terhadap garam tidak bersifat tetap; justru tekanan darah
50 100 150
biasanya menjadi lebih sensitif terhadap garam beisa.
Tekanan arteri (mm Hg) maan dengan bertambahnya usia, terutama setelah usia 50
atau 60 lahun.
GAMBAR 19-14. Analisis pengaturan tekanan arleri pada (1) Alasan mengapa ada perbedaan antara hipertensi esen-
hipeftensi esensial tidak sensitif garam dan (2) hiperlensi sensitif sial yang tidatrr :ensitifgaram dan hipertensi yang sensitif
garam. (digambar ulang dari Guyton AC, Coleman TG, Young
garam diduga berkaitan dengan perbedaan struktural atau
DB, et al: Salt balance and long-temi blood pressure control.
Annu Rev Med 31:15, 1980. atas izin, dari the Annual Review fungsional pada ginjal pasien keduajenis hipertensi terse-
of Medicine, @ 1980, oleh Annual reviews http://www.AnnualRe- but. Sebagai contoh, hipertensi yang sensitifgaram dapat
yiews.org.) terjadi dengan berbagai jenis penyakit ginjal kronis yang
disebabkan oleh hilangnya unit fungsional ginjal (nefron)
Penelitian eksperimen pada hewan dan pasien yang secara perlahan-lahan atau oleh penuaan normal seperti
obesitas menunjukkan bahwa terganggunya natriuresis yang dibahas pada Bab 3 1. Fungsi sistem renin-angioten-
tekanan oleh ginjal pada hipertensi dengan obesitas teru- sin yang abnormal dapat juga menyebabkan tekanan da-
tama disebabkan oleh meningkatnya reabsorpsi garam rah menjadi sensitif terhadap garam, sepefti yang dibahas
dan air oleh tubulus ginjal akibat meningkatnya aktivi- sebelumnya di dalam bab ini.
tas saraf simpatis dan kadar angiotensin II dan aldoste-
Pen gobolon H ipertensi Esensiol. Panduan mutakhir
ron. Walaupun begitu, jika hipertensi tidak diobati secara
untuk pengobatan hipertensi menganjurkan, sebagai lang-
efektif, kemungkinan juga terjadi kerusakan vaskular di
kah pertama, modifikasi gaya hidup yang bertujuan me-
ginjal yang dapat menurunkan laju filtrasi glomerulus dan
ningkatkan aktivitas fisik dan penurunan berat badan pada
memperberat derajat hipertensi. Pada akhirnya hipertensi
sebagian besar pasien. Sayangnya, banyak pasien yang ti-
tidak terkontrol yang terkait dengan obesitas dapat me-
dak dapat menurunkan berat badannya, dan terapi dengan
nyebabkan kerusakan vaskular yang berat dan hilangnya
obat-obatan anti hipertensi harus mulai diberikan.
fungsi ginj al sepenuhnya.
Terdapat dua kelas umum obat-obatan yang diguna-
Anolisis Grofis Pengoturon Tekonon Arleri podo kan untuk mengelola hipertensi: (1) obat-obat vasodilator
Hiperlensi Esensiol. Gambar 19-14 adalah analisis yang meningkatkan aliran darah di ginjal dan (2) obat-
grafis hipertensi esens_ial, Kurva pada gambar ini disebut obat natriuretik atau diuretikyang menurunkan reabsorp-
kurva fungsi ginjafbeban-nqtrium karena tekanan arteri si garam dan air oleh tubulus ginjal,
pada setiap keadaan meningkat secaraperlahan-lahan, se- Obat-obat vasodilator biasanya menyebabkan vaso-
lama berhari-hari atau berminggu-minggu, meningkatkan dilasi pada banyak jaringan fubuh lainnya dan juga pada
kadar asupan natrium secara bertahap. Kurva tipe beban- ginjal. Obat-obat ini bekerja melalui salah satu cara beri-
natrium dapat ditentukan dengan meningkatkan kadar kut: (1) dengan melakukan inhibisi sinyal saraf simpatis
asupan natrium menjadi kadar yang baru setiap beberapa ke ginjal atau dengan menghambat kerja bahan transmiter
hari, kemudian menunggu keluaran natrium oleh ginjal simpatis pada vaskular ginjal, (2) secara langsung me-
menjadi seimbang dengan asupan, dan pada saat yang lemahkan otot-otot polos vaskular ginjal, atau (3) dengan
sama mencatat perubahan tekanan arteri. menghambat kerja sistem renin-angiotensin pada vasku-
Bila prosedur ini diterapkan pada pasien hipertensi lar ginjal atau tubulus ginjal.
esensial, dua tipe kurva, yang ditunjukkan di sebelah Obat-obat yang menurunkan reabsorpsi garam dan air
kanan dalam Gambar 19-74, dapat direkam pada pasien oleh tubulus ginjal tersebut khususnya meliputi obat-obat
hipertensi esensial, yang satu disebut (1) hipertensi yang yang menghambat transpor aktif natrium melalui dinding
tidak sensitif garam dan yang lainnya (2) hipertensi sen- tubulus; penghambatan ini selanjutnya juga mencegah
sitif garam, Perhatikan kedua contoh di atas, ternyata reabsorpsi air, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya
BAB l9 Slstem yang Terintegrasi untuk Pengaturan Tekanan 241

gian-bagian lain yang melengkapi kedua garis pertahanan


*, ini. Gambar l9-15 membantu meletakkan bagian-bagian
Vasokonstriksi renin-angiotensin
ini secara bersama-sama.
'i6 d
E Gambar l9-15 memperlihatkan perkiraan respons
Eo
o 'Er pengaturan yang berlangsung segera (beberapa detik dan
C :r
(El menit) dan dalam jangka panjang (berjam-jam dan ber-
811 6,
-9ro
at hari-hari), yang dinyatakan sebagai keuntungan umpan
{) cl
ol balik, dari delapan mekanisme pengaturan tekanan afteri.
Ea 5i Mekanisme-mekanisme ini dapat dibagi menjadi tiga ke-
o .9t
-,
-7 (!l lompok: (l) mekanisme yang bereaksi secara cepat, dalam
Eb El waktu beberapa detik atau beberapa menit; (2) mekanisme
9s
d
-t
!r yang memberi respons dalam periode waktu sedang, sela-
E4 cl
cl ma bermenit-menit atau berjam-jam; dan (3) mekanisme
v^
t:6r
G
"o2 Gl yang memberikan pengaturan tekanan arteri jangka pan-
-or
C
6a il jang, selama berhari-hari, berbulan-bulan, dan bertahun-
En
lU tahun. Mari kita lihat bagaimana ketiga mekanisme ini
c(g 01530 12481632 1 248161 24816* bekerja bersama-sama sebagai sistem yang terintegrasi
\r- r_____vJ L__Y_/ r______v_-__J
0.) untuk pengaturan tekanan secara keseluruhan.
Detik Menit Jam Hari
c)
tL Waktu setelah perubahan tekanan yang tiba-tiba
Mekqnisme Pengoturon Tekonon yong Bekerjo
Secorq Cepot, Bekerjo dolom Woktu Beb.eropo
GAMBAR 19-15. Potensi berbagai mekanisme pengaturan te- Delik otou Beberopo Menit. Mekanisme pengaturan
kanan arteri pada interval waktu yang berbeda setelah onset
terjadinya gangguan pada tekanan arieri. Terutama perhatikan
tekanan yang bekerja secara cepat hampir seluruhnya
perolehan tak tehingga (a) mekanisme pengaturan tekanan cair- merupakan refleks saraf akut atau respons saraf lainnya.
an tubuh ginjal yang terjadi setelah waktu beberapa minggu. Perhatikan pada Gambar 19-15 terdapat tiga mekanisme
(Digambar ulang dari Guyton AC: Arterial Pressure and Hyper- yang memperlihatkan respons dalam beberapa detik. Me-
tension. Philadelphia: WB Saunders Co, 1980.)
kanisme tersebut adalah (1) mekanisme umpan balik baro-
reseptor, (2) mekanisme iskemik sistem saraf pusat, dan
(3) mekanisme kemoreseptor. Mekanisme-mekanisme ini
dalam bab ini. Obat-obat natriuretik atau diuretik ini akan tidak hanya mulai bereaksi dalam beberapa detik, tetapi
dibahas lebih teryerinci pada Bab 3l. juga sangat kuat. Setelah setiap penurunan tekanan yang
berlangsung akut, seperti yang disebabkan oleh perdarah-
an hebat, mekanisme saraf berkombinasi (1) untuk menye-
Rangkuman Sistem yang babkan konstriksi vena dan menimbulkan transfer darah
Multifaset dan Terintegrasi ke dalam jantung, (2) menyebabkan peningkatan denyut
untuk Pengaturan Tekanan Arteri jantung dan kontraktilitas jantung untuk memberikan
kapasitas pemompaan yang lebih besar oleh jantung, dan
Sekarang, telah jelas bahwa tekanan arteri diatur bukan (3) menyebabkan konstriksi sebagian besar arteriol peri-
hanya oleh satu sistem pengatur tekanan arleri melainkan fer untuk menghalangi aliran darah keluar dari arteriol;
oleh beberapa sistem yang saling terkait satu sama lain, semua efek ini terjadi hampir secara segera untuk mening-
masing-masing sistem mempunyai fungsi yang spesifik. katkan tekanan arteri kembali ke dalam survival range.
Sebagai contoh, bila seseorang mengalami perdarahan Bila tekanan secara tiba-tiba meningkat terlalu tinggi,
hebat sehingga tekanan darahnya turun secara tiba-tiba, seperti yang mungkin terjadi pada respons terhadap obat
ada dua masalah yang akan dihadapi oleh sistem peng- atau pemberian transfusi darah yang berlebihan secara
atur tekanan. Pertama6ilalah untuk bertahan hidup, yaitu cepat, mekanisme pengatgran yang sama bekerja dalam
mengembalikan tekanan arteri segera ke nilai yang cukup arah yang berlawanan, kembali mengembalikan tekanan
tinggi sehingga pasien dapat bertahan melalui episode ke normal.
akut. Kedua adalah mengembalikan volume darah pada
akhimya ke nilai nomalnya, sehingga sistem sirkulasi Mekonisme Pengoiuron Tekonon yong Bekerjo
dapat kembali normal seluruhnya, termasuk pengembali- Seteloh Bermenil-menif. Beberapa mekanisme peng-
an tekanan arleri sepenuhnya ke nilai normal, tidak hanya aturan tekanan memperlihatkan respons yang bermakna
kembali ke nilai tekanan yang dibutuhkan untuk bertahan hanya setelah beberapa menit sesudah terjadi perubahan
hidup. tekanan arteri yang berlangsung akut. Tiga lespons terse-
Pada Bab 18, kita lihat bahwa garis pertahanan per- but, yang diperlihatkan pada Gambar 19-15, adalah (1)
tama untuk menghadapi perubahan akut pada tekanan mekanisme vasokonstriktor renin angiotensin, (2) relak-
arteri adalah sistem pengaturan saraf. Pada bab ini, kita sasi stres pada sistem sirkulasi, dan (3) pergeseran cair-
telah menekankan garis pertahanan kedua yang diperoleh an melalui dinding kapiler jaringan ke dalam dan ke luar
terutama dari mekanisme ginjal untuk pengaturan tekanan sirkulasi untuk menyesuaikan kembali volume darah se-
arteri jangka panjang. Walaupun demikian, masih ada ba- bagaimana yang dibutuhkan.
242 UNIT IV Sirkulasi

Kita telah membahas secara terperinci mengenai peran dapat menurun mencapai 1/10 normal atau dapat mening_
sistem vasokonstriktor renin-angiotensin untuk menye- kat sampai 10 hingga 15 kali normal dan walaupun be-
diakan cara yang semi-akut untuk meningkatkan tekanan gitu, tingkat pengaturan terhadap tekanan arteri rata-rata
arteri bila hal ini dibutuhkan. Mekanisme relaksasi-stres hanya akan berubah beberapa milimeter air raksa saja.jika
didemonstrasikan oleh contoh-contoh berikut: Bila tekan- sistem renin-angiotensin-aldosteron bekerja sempurna.
an dalam pembuluh darah menjadi terlalu tinggi, pembu- Tapi, tanpa sistem renin-angiotensin-aldosteron yang
luh darah ini menjadi teregang dan terus lebih meregang fungsional, tekanan darah menjadi sangat sensitif terhadap
lagi selama bermenit-menit atau berjam-jam; akibatnya, perubahan asupan garam. Sehingga, pengaturan tekanan
tekanan dalam pembuluh turun kembali ke normal. pere- arteri dimulai dengan pengaturan tekanan oleh saraf un_
gangan pembuluh darah secara terus menerus ini, yang tuk mencapai nilai yang bersifat menyelamatkan jiwa,
disebut relaksasi-stres, dapat bertindak sebagai,,dapar', kemudian diteruskan dengan menetapnya sifat-sifat khas
tekanan dalam jangka waktu intermedia. pengaturan tekanan intermedia, dan akhimya, distabilkan
Mekanisme pergeseran cairan kapiler secara seder- pada nilai tekanan jangka panjang oleh mekanisme cairan
hana berarti bahwa setiap kali tekanan kapiler turun ter- tubuh di ginjal. Mekanisme jangka panjang ini kemudian
lalu rendah, cairan diabsorbsi melalui membran kapiler menimbulkan berbagai interaksi pada sistem renin-angio-
dari jaringan ke dalam sirkulasi, sehingga memperbanyak tensin-aldosteron, sistem saraf, dan beberapa faktor lain
volume darah dan meningkatkan tekanan dalam sirkulasi. yang memberikan kemampuan pengaturan tekanan darah
Sebaliknya, bila tekanan kapiler meningkat terlalu tinggi, khusus untuk tujuan yang khusus pula.
cairan hilang keluar dari sirkulasi masuk ke dalam jaring-
an, sehingga menurunkan volume darah dan juga seluruh
tekanan di seluruh sirkulasi secara nyata. Kepustakaan
Sebagian besar dari ketiga mekanisme intermedia
ini menjadi teraktivasi dalam waktu 30 menit sampai Chobanian AV Bakris GL, Black HR, et al: Joint National Com-
beberapa jam. Selama waktu ini, mekanisme saraf biasa- mittee on Preyention, Detection, Evaluation, and Treatment
nya kelelahan dan menjadi semakin kurang efektif, yang of High Blood Pressure, National High Blood pressure Edu_
menjelaskan pentingnya cara pengaturan tekanan non- cation Program Coordinating Committee. Seventh Report
saraf yang berlangsung dalam waktu intermedia ini. of the Joint National Committee on prevention, detection,
eyaluation, and treatment ofhigh blod pressure. Hyperten_
sion 42;1206, 2003.
Mekonisme Pengoluron Tekonon Arleri Jongko Cowley AII/. Jr: Long-term control of arterial blood pressure.
Ponjong. Tujuan akhir bab ini ialah menjelaskan peran- Physiol Rev 72:231, 1992.
an ginjal pada pengaturan tekanan arteri jangka panjang. Granger JP, Alexander BT, Bennett IlrA, Khatit M: pathophysi_
Bagian yang paling kanan pada Gambar l9-15 memper- ology ofpregnancy-induced hypertension. Am J Hypertens
lihatkan mekanisme pengaturan tekanan volume darah di I4;1785,2001.
ginjal (yang sama dengan mekanisme pengaturan tekanan Granger JP, Alexander BT; Abnormal pressure-natt,iuresis
cairan tubuh di ginjal), yang memperlihatkan bahwa me- in hypertension: role of nitric oxide. Acta physiol Scand
kanisme ini memerlukan waktu beberapajam untuk mulai 168:161,2000.
Guyton AC.: Arterial Pressure and Hypertension. philadelphia:
menunjukkan respons yang bermakna. Walau demikian,
LI'B. Saunders Co., 1980.
pada akhirnya mekanisme ini menghasilkan keuntungan
Guyton AC: Blood pressure control special role of the kidneys
umpan balik untuk pengaturan tekanan arteri yang tidak -
and bogt fluids. Science 252 : I 83 1, I 99 l.
terbatas. Hal ini berarti bahwa mekanisme tersebut pada Guyton AC., Coleman TG, Cowley AI4r Jr et al.: Arterial pres_
akhimya dapat mengembalikan tekanan arteri sepenuh- sure regulation: overriding dominance of the kidneys in
nya, tidak sebagian-sebagian, hingga ke nilai tekanan longierm regulation and in hypertension. Am. J. Med.,
yang menghasilkan keluaran garam dan air yang normal 52:584, 1972.
oleh ginjal. Sekaran& pembaca hendaknya sudah menge- Hall JE: The kidney, hypertension, and obesity. Hypertension
tahui konsep ini, y6ng merupakan bahasan utama bab ini. 41:625,2003.
Halt JE, Brands MW, Henegar JR; Angiotensin II dan long-lsynx
Harus juga diingat bahwi terdapat banyak faktor yang
arterial pressure regulation: the overriding dominance of
dapat memengaruhi nilai pengaturan tekanan dari me-
the kidney. J Am Soc Nephrot I\(Suppt l2):5258, 1999.
kanisme cairan tubuh di ginjal. Salah satunya, yang diperli- Hall JE, Guyton AC, Brands MW: pressure-volume regulation
hatkan pada Gambar 19-15, adalah aldosteron. penurunan in hypertension. Kidney Int Suppl 55:535, 1996.
tekanan arteri menyebabkan kenaikan sekresi aldosteron Hall JE, Jones DW, Kuo JJ, et al: Impact of the obesity epi_
dalam beberapa menit, dan selama beberapa jam atau hari demic on hypertension and renal disease. Curr Hypertens
kemudian, hal ini berperan penting dalam memodifikasi Rep 5:386,2003.
ciri khas pengaturan tekanan yang dilakukan oleh me- LiftonM, Gharavi AG, Geller DS: Molecular mechanisms of
kanisme cairan tubuh di ginjal. Hal yang sangat penting human hypertension. Cell I 04: 545, 200 I.
Manning RD J4 Hu'L, Tan DI Meng S: Role of abnormal nitric
adalah interaksi antara sistem renin-angiotensin dengan
oxide systems in salt-sensitive hypertension. Am J Hypertens
aldosteron dan mekanisme cairan ginjal. Sebagai contoh,
14:685,2001.
asupan garam seseorang sangat bervariasi setiap harinya.
Oparil S, Zaman MA, Calhoun DA: pathogenesis of hyperten_
Kita telah melihat dalam bab ini bahwa asupan garam sion, Ann Intern Med 139:761. 2003.
BAB 19 Sistem yang Terintegrasi untuk Pengaturan Tekanan 243

O'Shaughnessy KM, Karet FE: Salt handling and hypertension. Rossier BC: Negative regulators ofsodium transport in the kid-
J Clin Invest I I 3 : 1 075, 2001. ney: key factors in understanding salt-sensitive hyperten-
Reckelhoff JF: Gender dffirences in the regulation of blood sion? J Clin Invest I I l:947. 2003.
pressure. Hypertension i7: I I 99, 200 1.
ftrah'I.fi r A
dA*F,,',,b
,:l:: : r, : :rri:,,i:::l ::i:: ;.j

1,,,,",1.t,,, .l .,:,.1. rt ,'rr: i


'.,1

Nilai Normal GHra


lstire,hat'dan Se,la,ma
BAB 20 Curah Jantung, Aliran Balik Vena, dan Pengaturannya 245

memompa lebih cepat-dengan peningkatan frekuensi


denyut jantung. Jadi, peregangan nodus sfuas pada din-
ding atrium kanan berpengaruh langsung terhadap irama
nodus itu sendiri untuk meningkatkan frekuensi jantung
sebanyak 10 sampai 15 persen. Selain itu, atrium kanan
N yang teregang akan memicu refleks saraf yang disebut
E
Eo refleks Bainbridge, yang mula-mula ber.lalan ke pusat va-
a) somotor di otak dan kemudian kembali ke jantung me-
:E lalui saraf simpatis dan saraf vagus untuk meningkatkan
ctt
ca frekuensi jantung.
Pada kondisi yang paling normal tanpa disertai stres,
c(g
curah jantung diatur hampir seluruhnya oleh faktor peri-
q
ll
o fer yang menentukan aliran balik vena. Namun, kita akan
tr1
c lihat kemudian di bab ini bahwa bila darah yang kembali
lebih banyak daripada yang dapat dipompa oleh jantung,
maka jantung kemudian menjadi faktor pembatas yang
menentukan curah jantung.
10 20 30 40 50 60
Usia (tahun)

GAMBAR 2O-1 . lndeks jantung manusia (curah jantung per meter


Pengaturan Curah Jantung Merupakan
persegi luas permukaan) pada berbagai usia. (Digambar ulang Penjumlahan Pengaturan Aliran Darah
dari Guyton AC, Jones CE, Coleman TB: Circulatory Physiology:
Cardiac Output and lts Regulation. 2nd ed. Philadelphia: WB
di Seluruh Jaringan Tubuh Lokal-
Saunders Co, 1973.). Metabolisme Jarihgan Mengatur
Sebagian Besar Aliran Darah Lokal
Aliran balik vena ke jantung adalah penjumlahan seluruh
Pengaturan Gurah Jantung aliran darah lokal yang melalui seluruh segmen jaringan
oleh Aliran Balik Vena-Peran pada sirkulasi perifer. Oleh karena itu, dapat dinyatakan
Mekanisme Frank-starling 6ohwa pengaturan curah jantung adalah penjumlahan
sefu.ruh pengaturan aliran darah lokal.
pada Jantung lV{gkanisme pengaturan aliran darah lokal dibahas di
Bila kita menyatakan bahwa curah jantung diatur oleh alir- Bab 17, Di sebagian besar jaringan, aliran darah terutama
an balik vena, yang dimaksud adalah tidak hanya jantung menin gltat sebanding dengan mas in g-masing metabolisme
jaringan tersebut. Sebagai contoh, aliran darah lokal ham-
itu sendiri yang bertindak sebagai pengatur utama curah
jantung, melainkan terdapat berbagai faktor sirkulasi pir selalu meningkat bila konsumsi oksigen jaringan juga
perifer yang memengaruhi aliran darah ke dalam jantung meningkat; efek ini diperlihatkan pada Gambar 20-2 untuk
yang berasal dari vena, yang disebut aliran balik vena, berbagai tingkat kerja fisik. Perhatikan bahwa setiap pe-
yang merupakan pengatur utama.
Alasan utama mengapa faktor-faktor perifer biasanya
lebih penting daripada jantung itu sendiri dalam mengatur
curah jantung adalah karena jantung memiliki mekanisme
di dalam jantung itu sendiri yang biasanya memungkin- 35
kan jantung untuk memompa secara otomatis berapapun N qr =c
30 4)
jumlah darah yang-rriengalir ke dalam atrium kanan E rq F
aE

pff,*"
'= clJ J
yang berasal dari vena. Mekanisme ini, yang disebut CJ llj
E iO
hukum Frank-Starling pada jantung, dibahas di Bab 9. vd)
Jro 520 ,6
Pada dasarnya, hukum tersebut menyatakan bahwa bila
jumlah darah yang mengalir ke dalam jantung mengalami
or
Ers
{rv' J

peningkatan, hal ini akan meregangkan dinding ruang


($E. Eto {o&' 3:15:,
b
E

jantung. Akibat dari peregangan ini, otot jantung akan


berkontraksi dengan kekuatan yang lebih besar dan, akan
J
!
q
{J
tr,
U
I'(

oo s{ 3:H["'""1331
1:,ii 4A
'c o

c
v
mengosongkan darah tambahan yang telah masuk dari 0 200 400 600 8001000120014001600
sirkulasi sistemik. Oleh karena itu, darah yang mengalir Hasil keluaran selama keria fisik
ke dalam jantung secara otomatis akan dipompa tanpa GAMBAR 20-2. Pengaruh peningkatart kerja fisik terhadap pe-
penundaan ke dalam aorta dan kemudian mengalir lagi ningkatan curah jantung (garis lurus merah) dan konsumsi ok-
sigen (garis putus-putus biru). (Digambar ulang dari Guyton AC,
melalui sirkulasi.
Jones CE, Coleman TB: Circulatory Physiology: Cardiac Out-
Faktor penting lainnya, yang telah dibahas di Bab l0 put and lts Regulation. 2nd ed. Philadelphia: WB Saunders Co,
adalah peregangan jantung akan menyebabkan jantung 197s.)
246 UNIT lV Sirkulasi

'c €
o Y
oo
'Ec o)
c
f
'Et c
o

o) 20o \5€ 9.
€ o .20
N=g q 0- o)
:c !o
C
_o, '-
o^ o 6o o
Sprso
c
o
L I i: .@
h
frv
lE
-9p
G!O

ffi
ec IX\ I trt
de i^a.q c

\i
oS roo 1L
y--v+t-
'-L

e8 tt c4^ l\J
lu
(!C)
-o ^\l- i rg
Eso
o
L
J
(J
f<
.o)
F
5

Tahanan perifer total


(persentase normal) 0+4+8
Tekanan atrium kanan (mm Hg)
GAMBAR 20-3. Efek kronik dari berbagai nilai tahanan perifer
total terhadap curah jantung, menunjukkan hubungan timbal batik GAMBAR 2O-4. Kurua curah jantung untuk jantung normal dan
antara tahanan periter total dan curah jantung. (Digambar ulang untuk jantung hipoefektif serla hiperefeKif. (Diga.mbar ulang dari
dari Guyton AC: Afterial Pressure and Hypeftension. philadel- Guyton AC, Jones CE, Coleman TB: Circulatory physiotogy: Car-
phia: WB Saunders Co, 1980.) diac Output and lts Regulation. 2nd ed, philadelphia: WB Saun-
ders Co, 1973.)

ningkatan hasil keluaran (output) selama kerja fisik, kon-


sumsi oksigen dan curah jantung meningkat dalam jumlah berubah (tetapi fungsi sirkulasi lainnya tidak berubah),
yang sebanding. curah jantung akan berubah sesuai banyaknya tepat ke
Oleh karena itu, curah jantung terutama ditentukan arah yang berlawanan.
oleh penjumlahan berbagai faktor di seluruh tubuh yang
mengatur aliran darah lokal. Semua aliran darah lokal ber-
Jantung Memiliki Keterbatasan
kumpul membentuk aliran balik vena, dan jantung secara
otomatis memompa darah yang kembali ini untuk kem-
untuk Menghasilkan Curah jantung
bali masuk ke dalam arteri dan mengalir mengelilingi sis- yang Dapat Dicapai
tem lagi.
Terdapat batas yang tegas mengenai jumlah darah yang
dapat dipompa oleh jantung, yang dinyatakan menurut
Pengoruh lqhonon Perifer Tolol Terhodop Ting-
banyaknya dalam bentuk kurva curahjantung.
kqt Curoh Jontung Jongko Ponjong. Gambar Gambar 20-4 memperlihatkan kurva curah jantung
20-3 sama seperti Gambar l9-5. Gambar ini adalah peng-
normal, yang menunjukkan curah jantung per menit pada
ulangan ilustrasi mengenai prinsip yang sangat penting
setiap nilai tekanan atrium kanan. Ini adalah salah satu
dalam pengaturan curah jantung:.Pada keadaan yang pa-
tipe kurvafungsijantung, yang dibahas di Bab 9. perha-
ling normal, nilai curah jantung jangka panjang bervariasi
tikan bahwa nilai pada garis mendatar dari kurva curah
secara kebalikan dengan perubahan tahanan perifer total.
jantung normal ini sekitar 13 liter/menit, yaitu 2,5 kali
Perhatikan pada g{mbar 20-3 bahwa bila tahanan perifer
curah jantung normal yang besarnya sekitar 5 liter/me-
total tepat normal (pada tanda 100 persen dalam gambar),
nit. Hal ini berarti bahwa jantung manusia normal, yang
curah jantung juga normal. Kemudian, bila tahanan peri-
berfungsi tanpa perangsangan sarafkhusus apa pun, dapat
fer total meningkat di atas normal, curah jantung menu-
memompa sejumlah aliran balik vena sampai sekitar 2,5
run; sebaliknya, bila tahanan perifer total menurun, curah
jantung meningkat. Kita dengan mudah dapat memahami kali aliran balik vena normal sebelum jantung menjadi
faktor pembatas dalam pengaturan curah jantung.
hal ini dengan mengingat kembali salah safu bentuk hu-
Diperlihatkan pada Gambar 20-4 adalah beberapa
kum Ohm, seperti yang dinyatakan di Bab l4:
kurva curah jantung lain untuk jantung yang tidak dapat
memompa secara norrnal. Kurva yang paling atas adalah
Tekanan Arteri
Curah Jantung: unluk jantung hiperefektif yang memompa lebih kuat da-
Tahanan Perifer Total
ripada normal. Kurva yang paling bawah adalah untuk
Arti dari rumus ini dan Gambar 20-3 adalah sebagai beri- jantung hipoefektifyang kekuatan pemompaannya di ba-
kut: Setiap kali nilai tahanan perifer totaljangka panjang wah normal.
BAB 20 Curah Jantung, Aliran Balik Vena, dan Pengaturannya 247

Faktor-Faktor yang Dapat Menyebabkan


Jantung Hiperefektif cDl
6- Dinitrofenol
Hanya ada dua faktor yang biasanya dapat membuat jan-
c 4J
tung memompa lebih baik daripada normal. Kedua faktor CE 4.1
l!(u I
tersebut adalah (l) perangsangan saraf dan (2) hipertrofi F€
gJ 3I
ototjantung.
:
,l4l
ogJ
Pengoruh Perongsongon Sqrof Terhodop Pe-
ningkolon Pompo Jontung. Di Bab 9, kita lihat w Dengan pengendalian tekanan
bahwa kombinasi dari (l) perangsqngan simpatis dan (2) Tanpa pengendalian tekanan
penghambatan parasimpatis adalah dua hal yang mening-
katkan efektivitas pompajantung: (l) hal ini akan sangat o
meningkatkan frekuensi jantung-kadang-kadang, pada FEI
orang muda, mulai dari nilai normal 72 denyut/menit L-
rEE
sampai dengan 180 hingga 200 denyut/menit*-dan (2) EE
meningkatkan kekuatan kontraksi jantung (yang disebut E':
o
peningkatan "kontraktilitas") sampai dua kali kekuatan 10 20
normalnya. Dengan menggabungkan kedua efek ini, eksi-
Menit
tasi saraf maksimal pada jantung dapat meningkatkan ni-
lai garis mendatar dari kurva curah jantung sampai ham- GAMBAR 2O-5. Percobaan pada anjing untuk memperlihatkan
pir dua kali nilai garis mendatar dari kurva normal, seperti arti penting pemeliharaan tekanan arteri oleh saraf sebagai pra-
syarat untuk pengendalian curah jantung. Perhatikan bahwa de-
yang diperlihatkan oleh nilai 25 liter pada kurva paling
ngan pengendalian tekanan, perangsang metabolik dinitrofenol
atas pada Gambar 20-4. akan sangat meningkatkan curah jantung; tanpa pengendalian
tekanan, tekanan afteri menurun dan curah jantung sangat sedikit
Peningkoion Elektivitos Pemompoon yong Dise- meningkat. (Digambar dari penelitian Dr. M Banet.)
bobkon oleh Hiperlrofi Jontung. Peningkatan be-
ban kerjajangka panjang, tetapi tidak sampai berlebihan
Penyakit jantung kongenital
hingga dapat merusak jantung, menyebabkan massa dan
Miokarditis
kekuatan kontraktil otot jantung meningkat dengan cara
Hipoksia jantung
yang sama seperti kerja fisik lerat menyebabkan otot
rangka menjadi hiperhofi. Sebagai contoh, umumnya
pada jantung seorang pelari maraton terdapat peningkatan Apa Peran Sistem Saraf dalam
massa sebesar 50 hingga 75 persen. Keadaan ini akan me-
Mengatur Gurah Jantung?
ningkatkan nilai garis mendatar pada kurva curah jantung,
kadang-kadang 60 sampai 100 persen, dan oleh karena itu Makna Penting Sistem Saraf dalam
memungkinkan jantung untuk memompa jauh lebih ba- Mempertahankan Tekanan Arteri
nyak darah daripada jumlah curah jantung yang biasa. Bila Aliran Balik Vena dan
Bila kita menggabungkan eksitasi sarafjantung dan kea- Gurah Jantung Meningkat
daan hipertrofi, seperti yang terjadi pada pelari maraton, Gambar 20-5 memperlihatkan perbedaan penting pada
maka pengaruhnya dapat memulgkinkan jantung untuk me- pengaturan curah jantung dengan maupun tanpa fungsi
mompa 30 sampai 40 liter/menit, sekitar 2,5 kali normal; sistem saraf otonom. Kurva dengan garis utuh memperli
kenaikan tingkat pemompaan ini merupakan salah satu fak- hatkan pengaruh pada anjing normal yang mengalami di
tor terpenting yang menentukan waktu lari seorang pelari. latasi hebat pada pembuluh darah perifemya akibat pem-
berian obat dinitrofenol, yang meningkatkan metabolisme
Faktor-Faktor y{rii Menyebabkan di seluruh jaringan tubuh sekitar empat kali lipat. Perha-
Jantung Hipoefektif tikan bahwa pengaturan saraf dapat mempertahankan te-
kanan arteri agar tidak menurun, sehingga dilatasi seluruh
Setiap faktor yang menurunkan kemampuan jantung un-
pembuluh darah perifer hampir tidak menyebabkan peru-
tuk memompa darah dapat menyebabkan hipoefektivitas.
bahan pada tekanan arteri tetapi meningkatkan curahjan-
Beberapa faktor tersebut adalah sebagai berikut:
tung hampir empat kali lipat. Namun, setelah pengaturan
Blok arteri koroner, menyebabkan "serangan jan- otonomik sistem saraf dihambat, refleks sirkulasi normal
tung" untuk memelihara tekanan arteri tidak dapat berfungsi,
Penghambatan perangsangan sarafjantung dan vasodilatasi pembuluh darah akibat dinitrofenol (kur-
Faktor-faktor patologis yang menyebabkan irama va dengan garis putus-putus) kemudian menyebabkan pe-
atau frekuensi denyutjantung yang abnormal nurunan yang nyatapada tekanan arteri sampai sekitar se-
Penyakit katup jantung paruh normal, sedangkan curah jantung meningkat hanya
Peningkatan tekanan arteri, sehingga jantung harus 1,6 kali lipat dan bukan 4 kali lipat.
memompa melawan tekanan tersebut, seperti Jadi, pemeliharaan tekanan arteri normal oleh refleks
pada hipertensi saraf, melalui mekanisme yang dijelaskan di Bab 18, pen-
248 UNIT lV Sirkulasi

ting untuk mencapai curah jantung yang tinggi biia ja- Gurah Jantung Tinggi
ringan perifer mendilatasikan pembuluh darahnya untuk
meningkatkan aliran balik vena.
dan Gurah Jantung Rendah
yang Patologis
Pengoruh Sistem Sorof unluk Meningkalkon Te-
konon Arteri Selomo Kerjo Fisik. Selama kerja fisik, Pada manusia yang sehat, curah jantung secara menge-
peningkatan metabolisme hebat pada otot rangka yang jutkan bersifat konstan dari satu orang ke orang lain.
Namun demikian, berbagai kelainan klinis dapat menye-
aktif secara langsung menyebabkan relaksasi arleriol otot
babkan curah jantung menjadi tinggi ataupun rendah.
sehingga memungkinkan terpenuhinya oksigen dan nutri-
Beberapa penyakit penting yang menyebabkan keadaan
si yang cukup untuk kontraksi otot. Jelaslah bahwa hal ini
ini diperlihatkan pada Gambar 20-6.
akan sangat menurunkan tahanan perifer total, yang seca-
ra normal juga akan menurunkan tekanan arteri. Namun,
sistem saraf akan segera melakukan kompensasi. Aktivi- Curah Jantung Tinggi yang
tas otak yang sama yang mengirimkan sinyal motorik ke
Disebabkan oleh Penurunan
otot juga mengirimkan sinyal secara serentak ke dalam
pusat saraf otonom untuk merangsang aktivitas sirkulasi,
Tahanan Perifer Total
sehingga menyebabkan konstriksi vena besar, mening- Bagian kiri dari Gambar 20-6 menun jukkan kondisi-kon-
katkan frekuensi jantung, dan meningkatkan kontraktili- disi yang biasanya menyebabkan curah jantung lebih
tas jantung. Semua perubahan ini bekerja bersama-sama tinggi daripada normal. Satu ciri khusus kondisi-kondisi
untuk meningkatkan tekanan arteri di atas normal, yang di atas adalah bahwa semuanya akibat dari penurunan
kemudian mendorong lebih banyak aliran darah melalui tahanan perifer total yang kronis. Tidak satu pun meru-
otot yang aktif. pakan akibat dari kelebihan perangsangan jantung itu
Kesimpulannya, bila pembuluh darah jaringan lokal sendiri, yang akan kita bahas kemudian. Sekarang, mari
berdilatasi dan dengan demikian akan meningkatkan alir- kita lihat beberapa kondisi yang dapat menurunkan ta-
hanan perifer dan pada saat yang bersamaan meningkat-
an balik vena dan curah jantung di atas normal, sistem
kan curahjantung di atas normal.
saraf berperan sangat penting dalam mencegah penurun-
an tekanan arteri ke nilai yang sangat rendah. Dalam ke- 1. Beriberi. Ini adalah penyakit yang disebabkan
nyataannya, selama kerja fisik, sistem saraf terus bekerja, oleh kekurangan vitamin tiamin (vitamin B
)
menyediakan sinyal tambahan untuk meningkatkan te- dalam konsumsi makanannya. Kekurangan vi-
kanan afieri hingga di atas normal, yang berfungsi untuk tamin ini menyebabkan penurunan kemampuan
meningkatkan curah jantung tambahan sebanyak 30 sam- jaringan untuk menggunakan beberapa nutrisi
pai 100 persen. seluler, dan mekanisme aliran darah jaringan

150
c
g
ds lzc
Er^
CN
:b
=9, =c
c>
.\=eo 100 |Il'=
q9,
s.s
5E
5F
o<
.ttJ
og 7^
go
50

)q

GAMBAR 20-6. Curah iantung pada berbagai kondisi patologis. Angka datam tanda kurung menunjukkan
iumlah pasien yang diteliti pada tiap-tiap kondisi. (Digambar utang dari Guyton AC, Jones CE, Coleman TB:
Circulatory Physiology: Cardiac Output and lts Regulation. 2nd ed. Phitadelphia: WB Saunders Co, 1g75.)
BAB 20 Curah Jantung, Aliran Balik Vena, dan Pengaturannya 249

setempat kemudian menyebabkan vasodilatasi Bila curah jantung turun sangat rendah sehingga
perifer yang menyolok sebagai kompensasi. jaringan di seluruh tubuh mulai menderita kekurangan
Kadang-kadang tahanan perifer total menurun nutrisi, kondisi ini disebut syok kardiogenik. Keadaan
ini akan dibicarakan secara lengkap pada Bab 22 dalam
sampai setengah dari normal. Akibatnya, dera-
hubungannya dengan gagal jantung.
jat aliran balik vena dan curah jantung jangka
panjang juga seringkali meningkat sampai dua Penurunon Curoh Jonlung yong Disebobkon
kali normal. oleh Foktor-Foklor Perifer di luor Jonlung-
2. Fistula arteriovenosa (shunt). Pada permulaan Penurunon Aliron Bolik Veno. Setiap faktor yang
bab ini, kita telah menekankan bahwa bila suatu mengganggu aliran balik vena juga dapat menyebabkan
fistuia (iuga disebut AV shunt) terjadi di anta- penurunan curah jantung. Beberapa di antaranya adalah

ra sebuah arteri utama dan vena utama, sejum- sebagai berikut:

lah besar darah mengaiir secara langsung dari l. Penurunan volume darah. Sejauh ini, faklor perifer
arteri ke vena. Keadaan ini juga akan sangat di luar jantung yang paling umum menyebabkan pe-
menurunkan tahanan perifer total dan, dengan nurynan curahjantung adalah penurunan volume darah,
demikian meningkatkan aliran balik vena dan yang paling sering disebabkan oleh perdarahan. Alasan
curah jantung. mengapa keadaan ini menurunkan curah jantung: Ke-
hilangan darah akan menurunkan pengisian sistem
3. Hipertiroidisme. Pada hipertiroidisme, meta-
vaskular ke nilai yang rendah sehingga tidak terdapat
bolisme sebagian besar jaringan tubuh men-
cukup darah dalam pembuluh darah perifer untuk me-
jadi sangat meningkat. Pemakaian oksigen nimbulkan tekanan vaskular perifer yang cukup tinggi
meningkat. dan produk vasodilator dilepaskan untuk mendorong darah kembali ke jantung.
dari jaringan. Oleh karena itu, tahanan perifer 2. Dilatasi vena akut. Pada beberapa keadaan, vena-
total menurun dengan menyolok akibat reaksi vena perifer berdilatasi secara akut. Hal ini paling
pengaturan aliran darah jaringan setempat di sering terjadi ketika sistem saraf simpatis tiba-tiba
seluruh tubuh; akibatnya, aliran balik vena menjadi tidak aktif. Sebagai contoh, pingsan sering
dan curah jantung sering meningkat sampai 40 disebabkan oleh hilangnya aktivitas sistem saraf
simpatis secara mendadak, yang menyebabkan pem-
hingga 80 persen di atas normal.
buluh darah kapasitatif perifer, terutama vena, berdi-
4. Anemia. Pada anemia, terdapat dua efek peri-
latasi secara nyata. Keadaan ini menurunkan tekanan
fer yang sangat menurunkan tahanan perifer pengisian sistem vaskularkarena volume darah tidak
total. Satu di antaranya adalah berkurangnya dapat lagi membuat tekanan yang adekuat di dalam
viskositas darah, akibat dari penurunan konsen- pembuluh darah perifer yang sudah lemah. Sebagai
trasi sel-sel darah merah. Efek lainnya adalah akibatnya, darah "terkumpul" di dalam pembuluh da-
berkurangnya pengiriman oksigen ke jaringan rah dan tidak dapat kembali kejantung.
yang menyebabkan vasodilatasi lokal. Akibat- 3. Penyumbatan vena-vena besar Pada keadaan yang
jarang terjadi, vena besar yang mengarah ke jantung
nya, curah jantung akan sangat meningkat.
menjadi tersumbat, sehingga darah dalam pembuluh
Semua faktor lain yang menurunkan tahanan perifer darah perifer tidak dapat mengalir kembali ke jan-
total secara kronis juga akan meningkatkan curah jan- tung. Akibatny4 curahjantung turun dengan nyata.
tung. 4. B erkurangnya mass a j aringan, terutama berkurang-
nya massa otot rangka. Pada proses penuaan yang
normal atau pada orang dengan fisik yang lama ti-
Curah Jantung yang Rendah dak aktif, biasanya terjadi pengurangan ukuran otot
rangka. Keadaan ini, kemudian akan menurunkan
Gambar 20-6 sebelah kanan menunjukkan beberapa kon- konsumsi oksigen total dan aliran darah yang dibu-
disi yang menyebabkan curah jantung menjadi rendah tuhkan oleh otot, akibatnya terjadi penurunan aliran
secara abnormal. Kondisi ini dibedakan dalam dua kate- darah otot rangka dan curahjantung.
gori: (l) kelainan Xa.ng mbnyebabkan efektivitas pompa
jantung turun refdah sekali dan (2) kelainan yang me- Apapun penyebab penurunan curah jantung, apakah
nyebabkan aliran balik vena turun sangat rendah. itu faktor perifer atau faktor j antung, j ika curah j antung tu-
run di bawah batas yang diperlukan untuk pemberian nu-
Penurunqn Curqh Jontung yong Disebobkon trisi yang adekuat padajaringan, orang tersebut dikatakan
oleh Fqklor-Foklor Jonlung. Bila jantung rusak menderita syoft sirkulasi. Keadaan ini dapat meirimbulkan
berat, apa pun penyebabnya, batas kemampuan pemom- kematian dalam beberapa menit sampai beberapa jam.
paannya dapat turun hingga di bawah tingkat yang di- Syok sirkulasi adalah masalah klinik yang penting yang
perlukan untuk mengalirkan darah secara adekuat ke akan dibicarakan secara terperinci di Bab 24.
jaringan. Beberapa contoh keadaan ini adalah (1) blok
pembuluh darah koroner berat yang dapat menyebab-
kan infark ntiokard, (2) penyakit katup jantung yang Analisis Pengaturan Curah
berat, (3) miokarditis, (4) tamponade jantung, dan (5) Jantung yang Lebih Kuantitatif
kekacauan metabolisme jantung. Efek dari beberapa
keadaan di atas dilukiskan pada bagian kanan Gambar Pembicaraan kita mengenai pengaturan curah jantung
20-6, yang menunjukkan penurunan curah jantung se- sejauh ini sudah cukup untuk memahami faktor-faktor
bagai akibatnya. yang mengatur curahjantung pada kondisi-kondisi yang
250 UNIT lV Sirkulasi

paling sederhana. Namun, untuk mengerti mengenai


pengatulan curahjantung khususnya dalam situasi yang H iperefe ktif-pening katan
penuh stres, seperti kerja fisik yang ekstrim, gagal jan-
tekanan ihtrapleura .'r'
tung, dan syok sirkulasi, analisis kuantitatif yang lebih
15 t Normal
H
kompleks diperlihatkan di bagian berikut ini. o ,
Untuk melakukan analisis yang lebih kuantitatif, E t
t
perlu dibedakan secara terpisah dua faktor primer yang 3ro ,
t
berkaitan dengan pengaturan curahjantung: (1) kemam- ot t
c
puan pompa jantung, seperti yang diperlihatkan oleh g: t
c(g l
kurva curahjantung, dan (2) faktor-faktor perifer yang
memengaruhi aliran darah dari vena ke jantung, seperti .cJ
--'-JF
i Hipoefektif-penurunan
yang diperlihatkan oleh kur-va aliran balik vena. Kemu- G tekanan intrapleura
dian kita dapat meletakkan kedua kurva ini bersama- o
sama secara kuantitatif untuk memperlihatkan bagaima-
na kedua kurva tersebut saling memengaruhi satu sama
lain untuk menentukan curahjantung, aliran balik vena, 0 +4 +g +12
dan tekanan atrium kanan pada saat yang bersamaan.
Tekanan atrium kanan (mm Hg)

GAMBAR 20-8, Kombinasi dua pola kurva curah jantung utama


menunjukkan pengaruh perubahan pada kedua tekanan ekstra-
Kurva Curah Jantung yang Digunakan kardiak dan efektivitas jantung sebagai pompa.(Digambar ulang
dalam Analisis Kuantitatif dari Guyton AC, Jones CE, Coleman TB: Circutatory physiolo-
gy: Cardiac Output and lts Regulation. 2nd ed..phitadelphia: WB
Beberapa kurva curah jantung yang digunakan untuk meng- Saunders Co, 1973.)
gambarkan efektivitas pompa jantung secara kuantitatif
telah diperlihatkan pada Gambar 20-4. Namun, dibutuh-
kan serangkaian kurva tambahan untuk menggambarkan tekanan intrapleura sampai + 2 mm Hg memerlukan pe-
efek curahjantung akibat perubahan tekanan eksternal di ningkatan tekanan atrium kanan hingga 6 mm Hg dari
luarjantung, seperti dijelaskan di bagian berikut. normal (-4 mmHg), yang menggeser keseluruhan kurva
curah jantung 6 mm Hg ke kanan.
Pengoruh Tekonon Ekslernol Di luqr Jonlung
Beberapa faktor yang dapat mengubah tekanan in-
Terhodop Kurvo Curoh Jonlung. Gambar 20-j
trapleura dan menggeser kurva curah jantung adalah
menunjukkan efek perubahan tekanan ekstrakardial
sebagai berikut:
terhadap kurva curah jantirng. Tekanan eksternal yang
normal adalah sama dengan tekanan intrapleura normal l. Perubahan siklik tekanan intrapleura selama respi-
(tekanan dalam rongga dada), sebesar -4 mm Hg. Per- rasi, yutg kira-kira sebesar t2 mm Hg selama berna-
hatikan dalam gambar bahwa peningkatan tekanan intra- pas normal tetapi dapat mencapai.t50 mm Hg selama
pleura sampai -2 mm Hg akan menggeser keseluruhan bemapas kuat
kurva curahjantung ke kanan denganjumlah yang sama. 2. Bernapas melawan tekanan negatif yang menggeser
Pergeseran ini terjadi karena pengisian ruang jantung kurva ke arah tekanan atrium kanan yang lebih ne-
oleh darah membutuhkan tekanan tambahan 2 mm Hg gatif (ke kiri).
dari atrium kanan untuk melampaui peningkatan tekan- 3. Bernapas dengan tekanan positif, yang menggeser
an di bagian luar jantung. Demikian juga, peningkatan kurva ke kanan
4. Pembukaan ronggct dada, yang meningkatkan iekan-
an intrapleura sampai 0 mm Hg dan menggeser kurva
curah jantung ke kanan 4 mm Hg
5. Tamponade jantung, yang berarti pengumpulan se-
jumlah besar cairan di dalam rongga perikardium di
sekeliling j antung dengan akibat peningkatan tekanan
o ekstrakardial dan menggeser kurva ke kanan. perha-
E
:1 tikan pada Gambar 20-7 bahwa tamponade jantung
ol menggeser bagian atas kurva lebihjauh ke kanan dari-
tr
| .'3 pada bagian bawah. kurva karena tekanan ,'tampona-
de" eksternal meningkat lebih tinggi sewaktu ruang
t! t aQ.tBt jantung terisi untuk meningkatkan volume selama
, i-,
r '-cl
G curah jantung yang tinggi.
(,
Kombinosi Berbogoi Polo Kurvo Curoh Jon-
-4 0 +4 +8 +12 lung. Gambar 20-8 menunjukkan bahwa kurva curah
jantung akhir dapat berubah sebagai akibat perubahan-
Tekanan atrium kanan (mm Hg)
perubahan serentak pada (a) tekanan ekstrakardial dan
(b) efektivitas jantung sebagai pompa. Jadi, dengan
GAMBAR 2O-7. KuNa curah jantung pada berbagai nilai teka-
nan intrapleura dan pada berbagai derajat tamponade jantung. men getahui apa y ang terj adi pada tekanan eksternal dan
(Digambar ulang dari Guyton AC, Jones CE, Coleman TB: Cir- juga kemampuan jantung sebagai pqmpa, kita dapat
culatory Physiology: Cardiac Output and lts Regulation. 2nd ed. menyatakan kemampuan sementara jantung untuk me-
Philadelphia: WB Saunders Co, 1973.) mompa darah melalui satu kurva cuiah jantung.
BAB 20 Curah Jantung, Aliran Balik Vena, dan Pengaturannya 251

Kurva Aliran Balik Vena an balik vena turun sampai nol ketika tekanan atrium
kanan meningkat sampai sekitar +7 mm Hg. Sedikit
Seluruh sirkulasi sistemik tetap harus dipertimbangkan peningkatan tekanan atrium kanan seperti itu akan me-
sebelum melakukan analisis total pengaturan jantung. nyebabkan penunrnan aliran balik vena yang luar biasa
Untuk menganalisis fungsi sirkulasi sistemik, kami karena sirkulasi sistemik merupakan suatu kantong yang
mula-mula mengangkat jantung dan paru dari sirkulasi mudah mengembang, sehingga setiap peningkatan tekan-
seekor binatang dan menggantinya dengan sebuah pom- an balik akan menyebabkan darah berkumpul di dalam
pa dan sistem oksigenator buatan. Kemudian, berbagai kantong ini dan tidak kembali ke jantung.
faktor, seperti volume darah, tahanan vaskular, dan Pada saat yang sama ketika tekanan atrium kanan
tekanan vena sentral pada atrium kanan, diubah untuk meningkat dan menyebabkan stasis vena, proses pemom-
menentukan bagaimana sirkulasi sistemik bekerja pada paan oleh jantung juga mendekati nol karena penurunan
berbagai keadaan sirkulasi. Dalam penelitian ini, dite- aliran balik vena. Jadi, tekanan arteri dan tekanan vena
mukan tiga faktor utama yang memengaruhi aliran balik menjadi seimbang bila semua aliran dalam sirkulasi sis-
vena ke jantung dari sirkulasi sistemik. Faktor-faktor itu temik berhenti pada tekanan 7 mm Hg, yang, menurut
adalah sebagai berikut: definisi, adaldt tekanan pengisian sistemik (Psf syste-
mic filling pressure) rata-rata.
l. Tekanan atrium kanan, yang menghasilkan dorongan
balik pada vena untuk menghalangi aliran darah dari Goris Mendolor podo Kurvo Aliron Bolik Veno
vena ke dalam atrium kanan dengon Tekonon Alrium Negotif-Disebobkon
2. Derajat pengisian sirkulasi sistemik (yang diukur Kolopsnyo Veno-Veno Besor. Bila tekanan atrium
dengan tekanan pengisian sistemik rata-rata), yang kanan turun di bawah nol-yaitu, di bawah tekanan
mendorong darah sistemik ke arah jantung (ini adalah atmosfer-peningkatan aliran balik vena selanjutnya
tekanan yang diukur di setiap tempat dalam sirkulasi hampir berhenti. Dan pada saat tekanan atrium kanan
sistemik bila seluruh aliran darah dihentikan-kita turun sampai sekitar -2 mm Hg, aliran balik vena akan
akan membahas masalah ini lebih detil kemudian) mencapai garis yang mendatar Qtlateau). Kemudian
3. Tahanan terhadap aliran darah antara pembuluh pe- akan menetap pada garis ini walaupun tekanan atrium
rifer dan atrium kanan. kanan turun sampai -20 mmHg, -50 mm Hg, atau
bahkan lebih rendah lagi. Garis mendatar ini disebabkan
Faktor-faklor ini semuanya dapat dinyatakan secara oleh kolapsnya vena-vena yang memasuki rongga dada.
kuantitatif dengm. kurva aliran balik vena, seperti yang Tekanan atrium kanan yang negatif akan mengisap
akan kita bahas pacia bagian berikut. dinding vena ketika aliran darah memasuki rongga dad4
yang mencegah setiap aliran darah tambahan dari vena-
Kurvo Aliron Bolik Veno yong Normol vena perifer. Akibatny4 walaupun tekanan atrium kanan
Sama halnya dengan kurva curah jantung yang menghu- menjadi sangat negatif, tetap tidak dapat meningkatkan
bungkan pompa darah oleh jantung dengan tekanan aliran balik vena secara bermakna di atas nilai yang
atrium kanan, makakurva aliran balikvena menghubung- srrdah ada pada tekanan atrium normal 0 mm Hg.
kan aliran balik vena juga dengcn tekanan atrium ka-
nan-yaitu, aliran darah vena ke dalam jantung dari sir- Tekonon Pengision Sirkulosi Rolo-Rqlo don
kulasi sistemik pada berbagai nilai tekanan atrium kanan. Tekonon Pengision Sistemik Rolo-Rolo. serto
Kurva pada Gambar 20-9 adalah kurva aliran balik Pengoruhnyo Terhodop Aliron Bolik Veno
\enayangnormal. Kurva ini memperlihatkan bahwa bila Bila pemompaan jantung terhenti akibat kejut jantung
kemampuan pompa jantung menurun dan menyebabkan listrik yang menyebabkan fibrilasi ventrikel atau terhenti
tekanan atrium kanan meningkat, kekuatan yang men- karena sebab lain, aliran darah di mana saja dalam sirku-
dorong mundur akibat tekanan atrium yang meningkat lasi akan terhenti beberapa detik kemudian. Tanpa aliran
ini terhadap vena-vena sirkulasi sistemik akan menu- darah, tekanan di mana saja dalam sirkulasi menjadi se-
runkan aliran balik vena kejantung. Bila semua refleks tara. Tekanan yang telah seimbang ini disebut tekanan
sir kulasi ole h s ar af dihal ang- halangi untuk be kerj a, alir- pengis ian s ir kulas i rata-rat a.

,E Garis mendatar I Zona transisi


o
E
Tekanan GAMBAR 2O-9. Kurua aliran
G pengisian balik vena normal. Garis men-
o sistemik datar disebabkan oleh kolaps-
g rata-rata nya vena-vena besar yang
G masuk ke rongga dada ketika
! tekanan atrium kanan turun di
L
G bawah tekanan atmosfer. Per-
hatikan juga bahwa aliran balik
0 vena menjadi no[ ketika tekanan
-4 0 +4 +8 atrium kanan meningkat hingga
Tekanan atrium kanan (mm Hg) sama dengan tekanan pengisi-
an sistemik rata-rata-
252 UNIT IV Sirkulasi

rata dari nilai norrnal 7 mm lig menja<1i sekitar 4 mm


Hg. Sebelum meninggalkan Gambar 20_10, perhatikan
!
at * Perangsangan khususnya bagaimana kecuraman kurva ini. Kurva ter-
simpatis kuat sebut memperlihatkan bahwa dengan sedikit perubahan
E14
E * Sistem sirkulasi pada volume darah atau sedikit perubahan patla kapasi_
G 4a normal tas sistem yang disebabkan oleh berbagai tingkat aktivi-
tg tas simpatis, dapat memberi el'ek yang cukup besar.pada
o
I - lnhibisi simpatis
total tekanan pengisian sirkulasi rata-rata.
tlo t Volume normal
'd Tekqnon Pengision Sistemik Rotc-Rolo don Hu_
Ga
f" bunggnnyo dengon Tekonon pengision Sirku-
l<
':o^ losi Rolo-Roto. Tekanan pengisian sistemik rata_ratG,
co Psf, sedikit berbeda dari tekanan pengisian sirkulasi
.g rata-rata. Psf adalah tekanan yang clir"rkur di mana
saja
'6
t

z,
di dalant sirkulasi sisten.tik setelah aliran darah dihen_
c' tikan dengan cara mengklem pembuluh darah besar di
o
CL jantung, sehingga tekanan dalam sirkulasi sistemik
da-
o' . pat dihitung secara tersendiri, tidak terpengarr-rh oleh
te_
ag kanan dalam sirkulasi paru. Tekanan sistemik rata_rala,
io walaupun hampir mustahil untuk diukur pada hewan
F
-0 10m 2m0 3000 40m 5000 6000 7000 hidup, adalah tekanan yang penting untuk menentukan
aliran balik vena. Namun, tekancut pengisian ;;istemik
GAMBAR 20-10. Pengaruh perubahan volume darah totat terha- rata-ratq hampir selalu ntendekati nilai yong sama
de-
dap tekanan pengisian sirkulasi rata-rata (yaitu, ',kurva volume_ ngan tekanan pengisian sirkttla.si rata-rata karena sir-
tekanan" untuk seluruh sistem sirkulasi). Kurua-kurva ini juga kulasi paru rnemiliki kurang dari seperdelapan kapasi_
menunjukkan pengaruh perangsangan simpatis yang kuat dan tansi sirkulasi sistemik dan hany,a sekitar seper.sepuluh
pe n g h ambatan s i mpati s tot at. volume darah.

Pengoruh Perubohqn Tekonqn pengision Sis-


Pengoruh Volume Doroh Terhodop Tekonon
Pengision Sirkulosi Roio-Roto. Semakin besar vo_ temik Rolo-Roto Terhodop Kurva Alirsn Bolik
lume darah dalam sirkulasi, semakin besar tekanan peng-
Veno. Gambar 20-ll melukiskan pengaruh dari pe_
ningkatan atau penurunan tekanan pengisian sistemik
isian sirkulasi rata-rata, karena volume clarah tambahan
(Psf) rata-rata terhadap kurva aliran balik vena. perha-
menekan dinding pembuluh darah. Kttrva merah pada
tikan pada Garnbar 20-l l bahwa tekanan pengisiari sis_
Gambar 20-10 memperlihatkan pengaruh berbagai ting_
temik rata-rata yang normal adalah 7 mm Iig. Untuk
kat volume darah terhadap tekanan pengisian iirkulasi
kurva.paling atas pada gambar tersebut, tekanan pengi_
rata-rata yang mendekati normal. perhatikan bahwa bila
sian sistemik rata-rata meningkai menjadi t4 mm Fig,
volume darah berjumlah sekitar 4000 mililiter, tekanan
dan untuk kurva yang paling barvah adalah 3,j mm
pengisian sirkulasi rata-rata akan mendekati nol, kare_ Hg.
Kurva-kurva ini memperlihatkan bahr.va sernakin besar
na keadaan ini adalah "volume tanpa beban (unstressed
tekanan pengisian sistemik rata-rata (yang jr-rga berarti
volume)" pada sirkulasi, retapi pada volume 5000 mili_
semakin besar "keketatan" yang terjadi ketika sistem
liter, tekanan pengisian berada pada nilai normal 7 mm
sirkulasi terisi dengan darah) kurva aliran baiik vena
Hg. Secara serupa, bila volume lebih besar lagi, tekanan
pengisian sirkulasi rata-rata meningkat secara hampir
I i near.

Pengoruh Perongsongon Sorqf Simpolis podo '=


L

Sirkulosi Terhodop Tekqnon pengision Siriulosi co


Rolo-Rofo. Kuwa hijau dan kurva biru pada Gambar ftu
20-10 memperlihatkan pengaruh secara befturut-turut, (!
c \ Psf = 3,5
aktivitas rangsangan simpatis yang kuat dan lemah ter- o
hadap tekanan pengisian sirkulasi rata-rata. Rangsangan .Y
simpatis yang kuat akan menimbulkan konstriksi di EJ Psf= 14
o
seluruh pembuluh darah sistemik demikian juga pem_
(E
\
buluh darah paru yang lebih besar dan bahkan iuang
jantung. Oleh karena itu, kapasitas sistem menjadi
me_
nurun, sehingga pada setiapjumlah volume darah, tekan_
an pengisian sirkulasi rata-rata akan meningkat. pada
u +4 +B +12
volume darah yang normal, rangsangan simpatis yang Tekanan atriurn kanan (mnr Hg)
maksimal akan meningkatkan tekanan pengisian sirku_
lasi rata-rata dari 7 mm Hg menjadi sekitar 2,5 kali nilai GAMBAR 20-11. Kurva aliran batik vena yang memperiihatkan
ini, atau sekitar 17 mm Hg. kurva bila tekanan pengisian sistemik rita-ratanya (psf) Z
.normal
mm Hg, dan memperlihatkan pengaruh dari perubahan psf
Sebaliknya, penghambatan total pada sistem saraf men-
simpatis akan merelaksasikan pembuluh darah maupun i1di.3,5 atau 14. (Digambar ulang dari Guyton AC, Janes CE,
Coleman Tts: Circulatory physiotogy: Cardiic Output and lts
jantung, menurunkan tekanan pengisian sirkulasi rata- Re-
gulation.2nd ed. Philadetphia: WB Saunders Co,'1973.)
'%L u'\c
BAB 20 Curah Jantung, Aliran Balik Vena, dan Pengaturannya 253

akan semakin bergeser ke arah atas dan ke kanan. Seba-


iiknya, semakin rendah tekanan pengisian sistemik rata-
rata, kurva semakin bergeser ke bawah dan ke kiri.
Dengar kata lain, semakin besar sistem ini terisi, se-
makin mudah bagi darah untuk mengalir ke dalam jan-
tung. Dar.r semakin sedikit pengisian, semakin sulit bagi
'E rc
(l,
darah untuk mengalir ke dalam jantung. E
J
(5
"Selisih Tekonon unluk Aliron Bqlik Veno"-Bilo g
Nilqi lni Nol, Tidok Terjcdi Aliron Bolik Veno. Bila glo
tekanan atrium kanan naik menjadi sama dengan tekan-
an pengisian sistemik rata-rata, tidak ada lagi perbedaan
=
G
o
tekanan antara pembuluh darah perifer dan atrium ka- as
L
nan. Akibatnya, tidak terjadi lagi aliran dari pembuluh
perif'er kembali ke atrium kanan. Meskipun demikian,
trila tekanan atrium kanan turun secara progresif sampai
ffi;;#ffi;
*_*-_*;Tt_::_*ffi
lebih rendah dari tekanan pengisian sistemik rata-rata,
aliran ke jantung akan naik secara sebanding, seperti
yang kita lihat dengan mempelajari kurva aliran balik -4 O +4 -F8

vena pada Gambar 20-il. Jadi, semakin besar perbe- Tekanan atrium kanan (mm Hg)
daan antara tekanan pengisian sistemik rata-rata dan GAMBAR 20-12. Kurva aliran balik vena menggambarkan pe-
tekanan atrium kanan, semakin besar aliran balik vena- ngaruh perubahan'tahanan pada aliran balik.vena." Psf . tekanan
nya. Oleh karena itu, perbedaan antara kedua tekanan di pengisian sistemik rata-rata (Digambar ulang dari Guyton AC,
atas disebut selisih tekanan untuk aliran balikvena. Jones CE, Coleman TB: Circulatory Physiology: Cardiac Output
and lts Regulation. zend ed. Philadelphia: WB Saunders Co,
Tohonon podo Aliron Bolik Veno 197s.)
Selain terdapat tekanan pengisian sistemik rata-tatay
mendorong darah dalam vena dari perifer ke arah jan- ^ng Pengoruh Tohonon podq Aliron Bqlik Venq Ter-
tung, terdapatjuga tahanan terhadap alilan darah dalam hodop Kurvo Aliron Bqlik Veno. Gambar 20-12
vena ini. Tahanan ini disebut tahanan pada aliran balik menunjukkan pengaruh dari berbagai tahanan pada alir-
rena. Sebagian besar tahanan pada alirax balik vena ini an balik vena terhadap kurva aliran balik vena, yang
terjadi di dalam vena, walaupun beberapa terjadi di arte- memperlihatkan bahwa penurunan tahanan ini sampai
riol dan arleri kecil, separuh normal akan memungkinkan darah mengalir
Mengapa tahanan vena begitu penting dalam menen- dua kali lebih banyak dan, oleh karena itu akanmemutar
tukan tahanan pada aliran balik vena? Jawabannya ada- kurva ke a/as sampai dua kali lebih curam. Sebalikny4
lah bila tahanan dala.rn vena meningkat, darah mulai ter- peningkatantahanan ini sampai duakali lipat nilai nomal
bendung, terutama di dalarr vena. Tetapi tekanan vena akan memutar kurva ke bawah sampai separuh curam.
rneningkat sangat sedikit karena vena bersifat sangat Perhatikan juga bahwa bila tekanan atrium kanan
mudah teregang. Oleh karena itu, peningkatan tekanan meningkat hingga sama dengan tekanan pengisian siste-
vena ini tidak terlaiu efektif untuk mengimbangi tahanan, mik rata-rata, aliran balik vena menjadi nol pada semua
dan aliran darah ke dalam atrium kanan menurun secara nilai tahanan aliran balik vena karena bila tidak ada se-
drastis. Sebaliknya, bila tahanan arteriol dan arteri kecil lisih tekanan untuk menyebabkan aliran darah, hal ini
meningkat, darah berkumpul di dalam arteri, yang memi- tidak akan membuat perbedaan (berapapun nilai tahanan.
liki kapasitansi hanya l/30 dari yang dimiliki vena. Oleh dalam sirkulasi); aliran tetap nol. Karena itu, nilai pa-
karena itu, bila terjadi sedikit saja pengumpulan darah di ling tinggi yang dapat dicapai oleh peningkatan tekanan
dalam arteri akan terjadi peningkatan tekanan arteri yang atrium kanan, tanpa memperhatikan seberapa besar jan-
sangat besar-3O kali lebih besar daripada vena-dan te- tung dapat gagal, adalah setara dengan tekanan pengisi-
kanan yang tinggi ini dapat mengimbangi sebagian besar an sistemik rata-rata.
poningkatan tahanan. Secara matematis, dapat dinyata-
Kombinosi Polo Kurvo Aliron Bolik Veno. Gam-
kan bahwa sekitar .dua pertiga "tahanan pada aliran balik
bar 20-13 melukiskan efek yang terjadi pada kurva
vena" ditentukan oleh tahanan vena, dan sekitar sepertiga
aliran balik vena akibat perubahan-perubahan serentak
sisanya oleh tahanan arteriol dan arteri kecil.
pada tekanan sistemik tata-tata (Psf) dan tahanan terha-
Aliran balik vena dapat dihitung dengan mengguna-
dap aliran balik vena, menunjukkan bahwa kedua faktor
kan rumus berikut:
ini dapat bekerja serentak.
Psf-PRA
VR=
RVR
Analisis Curah Jantung dan
VR adalah aliran balik vena, Psf adalah tekanan peng-
Tekanan Atrium Kanan,
isian sistemik rata-rata, PRA adalah tekanan atrium
kanan, dan RVR adalah tahanan pada aliran balik vena. Menggunakan Kurva Curah
Pada manusia dewasa yang sehat, nilai untuk semua Jantung dan Kurva Aliran Balik Vena
faktor ini adalah: aliran balik vena sebesar 5 liter/menit, Secara Bersamaan
tekanan pengisian sistemik rata-rata 7 mm Hg, tekanan
akium kanan 0 mm Hg, dan tahanan pada aiiran balik Pada sirkulasi yang lengkap, jantung dan sirkulasi sis-
vena 1,4 mm Hg per liter aliran darah. temik harus bekerja bersama-sama. Ini berarti bahwa (1)
254 UNIT lV Sirkulasi

Tahananrprrnal F
*** 2xbhananrpnrnl
6zo
E
15 - ll2bl1anan nonnal :
(!
.E
o - lBbl-Enanmrmal c
9 rs \ \o
E
- { ...,-'---t--"
Jro a!
.o
c \\
E
o Sro
5 t!
c(!
g 13
ED. Psf= 7
cC
,Eu f
c
au

Sn
3v
(-) -4 0 +4 +B +12 +16
0+4+8 Tekanan atrium kanan (mm Hg)
Tekanan atium kanan (mm Hg)
GAMBAR 2O-14. Kedua kurua yang berupa garis lurus menun-
GAMBAR 2O-13. Kombinasi berbagai pola kurva aliran balik vena jukkan analisis terhadap curah jantung dan tekanan atrium kanan
yang utama, memperlihatkan pengaruh dari perubahan serentak bila kurua curah jantung (garis titik+itik) dan kurva aliran balik
pada tekanan pengisian sistemik rata-rata (Psf) dan pada " ta- vena (gais utuh) normal. Transfusi darah yang setara dengan
hanan aliran balik vena." (Digambar ulang dari Guyton AC, Jones 20/o volume darah menyebabkan kurua aliran balik vena men-
CE, Coleman TB: Circulatory Physiology: Cardiac Qutput and lts jadi seperti kurva yang digambarkan sebagai garis putus-putus;
Regulation.2nd ed. Philadelphia: WB Saunders Co, 1973.) akibatnya, curah jantung dan tekanan atrium kanan bergeser dari
titik A ke titik B. Psf, tekanan pengisian sistemik rata-ruta.

aliran balik vena dari sirkulasi sistemik harus sama de-


ngan curah jantung dari jantung dan (2) tekanan atrium akan menurunkan tahanan pada aliran balik vena, yang
' memutar kurva ke atas. Akibat dari dua pengaruh tadi,
kanan adalah sama untuk keduanya, baikjantung mau-
pun sirkulasi sistemik. kurva aliran balik vena pada Gambar 20-14 bergeser ke
Oleh karena itu, kita dapat meramalkan curah jan- kanan. Kurva yang baru ini sama dengan kurva curah
tuirg dan tekanan atrium kanan dengan cara berikut: (1) jantung di titik B, yang memperlihatkan bahwa curah
Tentukan kemampuan pompa jantung pada suatu waktu jantung dan aliran balik vena meningkat 2,5 sampai 3
dan lukiskanlah dalam bentuk sebuah kurva curah jan- kali lipat, dan tekanan atrium kanan meningkat sampai
tung; (2) tentukan keadaan aliran dari sirkulasi sistemik kira-kira+ 8 mm Hg.
kejantung pada waktu itu dan lukiskanlah dalam bentuk
sebuah kurva aliran balik vena; dan (3) "samakanlah" Efek Kompensosi Sebogoi Respons Terhodop
kedua kurva ini satu sama lain, seperti yang diperlihat- Meningkolnyo Volume Doroh. Peningkatan curah
kan pada Gambar 20-14. jantung yang disebabkan oleh peningkatan volume da-
Kedua kurva pada gambar tersebut melukiskan kar- rah hanya berlangsung beberapa menit, karena beberapa
va curahjantung normal (garis merah) dan kurva aliran efek kompensasi mulai segera terjadi: (1) Peningkatan
balik vena normal (garis biru). Hanya terdapat satu titik curah jantung meningkatkan tekanan kapiler sehing-
pada grafik tersebut, yaitu titik A, tempat aliran balik ga cairan mulai keluar dari kapiler masuk ke dalam
vena sama dengan curah jantung dan tekanan atrium jaringan, dengan demikian mengembalikan volume
kanan adalah sama untuk jantung maupun sirkulasi sis- darah menjadi normal. (2) Peningkatan tekanan di da-
temik. Oleh karena itu, dalam sirkulasi normal, tekan- lam vena menyebabkan vena-vena terus mengembang
an atrium kanan, cura\ jantung, dan aliran balik vena secara bertahap melalui mekanisme yang disebut relak-
semuanya diluki,skan oleh titik A, yang disebut t#ift sasi-stres, terutama menyebabkan tempat penyimpanan
keseimbangan,- menghasilkan nilai normal untuk curah darah vena (seperti hati dan limpa) membesar, sehingga
jantung sebesar 5 liter per menit dan tekanan atrium ka- menurunkan tekanan sistemik rata-rata. (3) Kelebihan
nan sebesar 0 mmHg. aliran darah yang melalui jaringan ferifer menyebabkan
peningkatan tahanan perifer dengan pengaturan sendiri
Pengoruh Peningkolon Volume Doroh Terho- (autoregulasi), sehingga meningkatkan tahanan aliran
dop Curoh Jonlung. Peningkatan volume darah balik vena. Faktor-faktor ini menyebabkan tekanan
kira-kira 20 persen yang berlangsung tiba-tiba akan pengisian sistemik rata-rata kembali normal dan tahanan
meningkatkan curah jantung sekitar 2,5 sampai 3 kali pembuluh darah di sirkulasi sistemik berkonstriksi. Oleh
normal. Sebuah analisis dari efek ini dilukiskan pada karena itu, secara bertahap, setelah l0 sampai 40 menit,
Gambar 20-14. Segera setelah infus sejumlah besar da- curah jantung kembali mendekati normal.
rah tambahan, peningkatan pengisian sistem menyebab-
kan tekanan pengisian sistemik rata-rata (Psf) naik sam- Pengoruh Perongsongon Simpolis Terhodop
pai 16 mm Hg, yang menggeser kurva aliran balik vena Curoh Jonlung. Perangsangan simpatis memengaruhi
ke kanan. Pada waktu yang bersamaan, peningkatan jantung dan sirkulasi sistemik: (l) Membuat jantung
volume darah akan mengembangkan pembuluh darah, menjadi pompa yang lebih kuat. (2) Dalam sirkulasi
sehingga mengurangi tahanannya dan dengan demikian sistemik, perangsangan simpatis meningkatkan tekanan
BAB 20 Curah Jantung, Aliran Balik Vena, dan Pengaturannya 255

)q titik B, yang merupakan penurunan sebesar kira-kira 60


:q *, - Peranosanoan persen normal.
ru
E simpatis ku-at Pengoruh Terbukonyo Fistulo Arleriovenosus
3zo sangan
Besor. Gambar 20-16 memperlihatkan berbagai derajat
G
o perubahan sirkulasi yang terjadi setelah terbukanya fis-
x tula arteriovenosus besar, yaitu, setelah terjadi hubung-
an langsung antara arteri besar dan vena besar.
E15
G 1. Dua kurva merah yang bersilangan pada titik A mem-
':t perlihatkan kondisi normal.
c6 10 2. Kurva-kurva yang bersilangan pada titik B mem-
ctt perlihatkan kondisi sirkulasi yang segera terjadi
setelah pembukaan fistula besar. Efek-efek utama-
cq nya adalah (1) rotasi kurva aliran balik vena ke
ruv
(!
arah atas yang tiba-tiba dan berlarigsung cepat
akibat penurunan tahanan aliran balik rena yang
0o drastisbila darah dibiarkan mengalir dengan hampir
0 +4 +8 +12 +16 tanpa hambatan secara langsung dari arteri besar ke
Tekanan atrium kanan (mm Hg) dalam sistem vena, dengan memintas sebagian besar
elemen tahanan sirkulasi perifer, dan (2) sedikit
GAMBAR 2O-15. Analisis pengaruh curah jantung pada (1) pe- p e ni ngkat an kurv a c ur a h j antun g kar ena terbukanya
rangsangan simpatis yang sedang (dari titik A ke titik C), (2) pe- fistula akan menurunkan tahanan perifer dan me-
rangsangan simpatis maksimal (titik D), dan (3) inhibisi simpatis
mungkinkan penurunan tekanan arteri yang akut
yang disebabkan oleh anestesia spinal total (titik B). (Digambar
sehingga dapat dipompa oleh jantung dengan lebih
ulang dariGuyton AC, Jones CE, Coleman TB: Circulatory Physio-
logy: Cardiac Output and |ts Regulation. 2end ed. Philadelphia: mudah. Hasil akhirnya, yang dilukiskan oleh titik B,
WB Saunders Co, 1973.) adalah peningkatan curahjantung dari 5 liter/menit
menjadi 13 liter/menit dan peningkatan tekanan
atrium kanan sampai sekitar +3 mm Hg.
3. Titik C menunjukkan efeknya sekitar I menit kemu-
pengisian sistemik rata-rata akibat kontraksi pembuluh dian, setelah refleks saraf simpatis telah memulihkan
darah perifer-terutama vena-vena-dan meningkatkan tekanan arteri sampai hampir normal dan menyebab-
tahanan terhadap aliran balik vena.
Pada Gambar 20-15, dilukiskan kurva aliran balik
vena dan kurva curah jantung normal; kurva-kurva ini
20 \t D
saling menyetarakan pada titik A, yang menunjukkan
suatu aliran balik vena dan curah jantung yang normal
1 \t .;**
,,(.
3c,
sebesar 5 liter/menit dan tekanan atrium kanan 0 mm {,
E
Hg. Perhatikan bahwa perangsangan simpatis maksimal f
(kurva hijau) meningkatkan tekanan pengisian sistemik
tata-rata sampai 17 mm Hg (dilukiskan oleh titik tempat 815
o
kurva aliran balik vena mencapai tingkat aliran balik vena
nol). Dan perangsangan simpatis juga meningkatkan
*(! 1
efektivitas pemompaan jantung hampir 100 persen. \
Akibatnya, curah jantung naik dari nilai normal di titik .g 10 t
keseimbangan A menjadi kira-kira dua kali lipat nilai 6 x
normal di titik keseimbangan D-dan ternyata tekanan o 1
!
atrium kanan hampir tidak berubah. Jadi, berbagai de- o 1
rajat perangsangan simpatis dapat meningkatkan curah \
jantung secara p_r(€{esif sampai kira-kira dua kali E5 1

normal untuk waktu yang singkat sampai terjadi efek


G

(!
rt*.\
kompensasi dalam waktu beberapa detik atau menit. ""i
a1
o el
0
\
Pengoruh Penghomboton Simpolis Terhodop 0+4+8 +12
Curoh Jonlung. Sistem saraf simpatis dapat diblokir Tekanan atrium kanan (mm Hg)
dengan melakukan anestesi spinal total atau dengan
memakai beberapa obat, seperti heksametonium, yang GAMBAR 2O-16. Analisis perubahan berturut-turut yang terjadi
memblokir transmisi impuls-impuls saraf melalui pada curah jantung dan tekanan atrium kanan manusia setetah
ganglia otonomik. Kurva-kurva yang letaknya paling fistula arteriovenosa (AV) besar tibaliba terbuka. Tingkat anati-
bawah pada Gambar 20-15, memperlihatkan pengaruh sis, seperli yang ditunjukkan oleh beberapa titik keseimbangan,
penghambatan simpatis yang disebabkan oleh anestesi yaitu A, kondisi normal; B, segera setelah terbukanya fistuta AV;
spinal total, menunjukkan bahwa (1) tekanan pengisian C, 1 menit atau lebih setelah refleks simpatis menjadi aktif; dan
D, beberapa minggu setelah volume darah meningkat dan jan-
sistemik rata-rata turun menjadi sekitar 4 mm Hg dan (2)
tung mulai hipeftrofi. (Digambar ulang dari Guyton AC, Jones
efektivitasjantung sebagai pompa turun menjadi sekitar CE, Coleman TB: Circulatory Physiology: Cardiac Output and tts
80 persen normal. Curah jantung turun dari titik A ke Regulation. 2nd ed. Philadelphia: WB Saunders Co, 1975)
256 UNIT lV Sirkulasi

Denyut Curah Jantung


€za Seperti yang Diukur oleh
Hrs Pengukur Aliran Jenis
Jro
c Elektromagnetik atau Ultrasonik
:gc Gambar 20-17 melukiskan suatu rekaman aliran darah di
pangkal aorta seekor anjing yang dibuat dengan meng-
gunakan pengukur alira:r elektromagnetik. Pengukur
aliran ini memperlihatkan bahwa aliran darah meningkat
dengan cepat mencapai puncak selama sistol, dan kemu-
Detik dian pada akhir sistol berbalik dalam waktu sepersekian
GAMBAR 20-17. Pulsasi aliran darah di dasar aofta direkam de- detik. Penurunan aliran ini menyebabkan katup arota
ngan m.enggunakan pengukur aliran elektromagnetik. menutup dan aliran kernbali ke angka nol.

Pengukuran Curah Jantung


kan dua efek lain: (l) peningkatan tekanan pengisian dengan Metode Oksigen Fick
sistemik rata-rata (akibat konstriksi semua vena dan
arteri) dari 7 menjadi 9 mm Hg, sehingga menggeser Metode Fick dijelaskan pada Gambar 20-18. Gambar ini
kurva aliran balik vena 2 mm Hg ke kanan, dan (2) memperlihatkan bahwa 200 mililiter oksigen diabsorpsi
peningkatan lebih lanjut pada kurva iurah jantung dari paru-paru ke dalam darah pulmonal setiap menitnya.
akibat perangsangan saraf simpatis jantung. Curah Cara ini juga melukiskan bahwa darah yang memasuki
jantung sekarang meningkat hingga hampir l6literi
bagian kanan jantung mempunyai konsentrasi oksigen
menit, dan tekanan atrium kanan menjadi sekitar 4
160 mililiter per liter darah, sedangkan yang meninggal-
mm Hg.
4. Titik D memperlihatkan efek setelah beberapa ming- kan bagian kiri jantung mempunyai konsentrasi oksigen
gu kemudian. Pada saat ini, volume darah telah me- 200 mililiter per liter darah. Dari data ini, kita dapat meng-
ningkat karena sedikit penurunan pada tekanan arteri hirung bahwa setiap liter darah yang melewati paru-paru
dan perangsangan simpatis keduanya menurunkan mengambil 40 mililiter oksigen.
keluaran urin oleh ginjal. Tekanan pengisian sistemik Karena jumlah total oksigen yang diabsorpsi ke dalam
rata-rata sekarang telah meningkat menjadi + 12 mm darah dari paru setiap menitnya adalah 200 mililiter, 200
Hg, menggeser kurva aliran balik vena 3 mm Hg lagi dibagi 40 hasilnya adalah lima kali 1 liter darahyang harus
ke kanan. Peningkatan beban kerja yang berkepan-
melewati sirkulasi pulmonal setiap menitnya untuk meng-
jangan pada jantung juga telah menyebabkan otot
jantung menjadi hipertrofi, sehingga meningkatkan
absorpsi sejumlah oksigen tadi. Oleh karena itu, jumlah
nilai kurva curah jantung lebih lanjut. Oleh karena aliran darah yang melewati paru-paru setiap menit adalah
itu, sekarang titik D memperlihatkan curah jantung 5 liter, yang juga merupakan ukuran dari curah jantung.
yang besarnya hampir 20 liter/menit dan tekanan Jadi, curah jantung dapat dihitung dengan rumus berikut:
atrium kanan sekitar 6 mm Hg.
Curah jantung (liter/menit)

Anolisis Pengoluron Curoh Jontung Loinnyo. Di


_ O, yang diabsorpsi setiap menit oleh paru (ml/menit)
Perbedaan O, arteriovenosa (ml/liter darah)
Bab 21, diperlihatkan analisis pengaturan curahjantung
selama kerja fisik, dan di Bab 22, diperlihatkan analisis
Pada penerapan metode Fick untuk mengukur curah jan-
pengaturan curah jantung pada berbagai stadium gagal
jantung kongestif. tung manusia, darah vena campuran biasanya diperoleh

Metode-Metode untuk
Mengukur Gurah Jantung
Pada binatang percobaan, dapat dipasang kanula pada
aorta, arteri pulmonalis, atau vena-vena besar yang me-
masuki jantung, dan curah jantung dapat diukur dengan
memakai a^lat ukur aliran (flowmefer) jenis apa saja.
Sebuah pengukur aliran jenis elektromagnetik atau ul-
trasonik juga dapat ditempatkan pada aorta atau arteri
pulmonalis untuk mengukur curah jantung.
Pada manusia, kecuali pada keadaan-keadaan yang
jarang, curah jantung diukur secara tidak langsung de-
ngan metode yang tidak memerlukan pembedahan. Dua
diantara metode yang biasa digunakan adalah metode
ol<sigen Fick (oxygent Fick method) dan metode peng-
enceran indikator. GAMBAR 2O-18. Metode Fick untuk menentukan curah jantung.
BAB 20 Curah Jantung, Aliran Balik Vena, dan Pengaturannya 257

melalui kateter yang disisipkan ke dalam vena brakialis kembali. Untuk tujuan penghitungan, harus dilakukan
di lengan atas, rnelewati vena subklavia, turun ke atrium ekstrapolasi pada kemiringan kurva yang menurun per-
kanan dan, akhirnya, ke dalam ventrikel kanan atau ar- tama kali ke titik nol, seperli yang diperlihatkan oleh ga-
teri pulmonalis. Dan darah arteri sistemik kemudian da- . ris putus-putus pada masing-masing kurva. Dengan cara
pat diperoleh dari arleri sistemik mana pun dalam tubuh. ini, kurv a e ks tr ap o I as i yy aktu- ko ns e nt r as i (e xtr ap o I a t e d
time-concentration cur\)e) yang dihasilkan oleh zat war-
Kecepatan absorpsi oksigen oleh paru dihitung melalui
na di dalam afteri sisternik tanpa resirkulasi, dapat di-
kecepatan hilangnya oksigen dari udara respirasi, dengan ukur pada bagian pertamanya dan ditaksir dengan cukup
menggunakan pengukur oksigen (oxygen meter) jenis apa tepat di bagian berikutnya.
pun. Setelah kurva ekstrapolasi waktu-konsentrasi dite-
tapkan, kemudian kita clapat menghitung konsentrasi
rata-rata zat warna di dalam darah arteri selama rvaktu
Metode Pengenceran lndikator yang dibutuhkan oleh kurva tersebut. Pada contoh pa-
untuk Mengukur Gurah Jantung ling atas dalam Gambar 20-19, penghitungan ini telah
dilakukan dengan mengukur ciaerah di bawah seluruh
Untuk mengukur curah jantung dengan "metode peng- kurva (kurva awal dan kurva ekstrapolasi) dan kemudi-
enceran indikator", se.iumlah kecil indikator, sepefti zat
an.merata-ratakan konsentrasi zat rvarna selama durasi
warna, disuntikkan ke dalam sebuah vena sistemik be-
kurva tersebut; kita dapat melihat dari persegi panjang
sar atau, lebih baik lagi, ke atrium kanan. Indikator ini pada kurva bagian atas dari gambar tersebut bahwa kon-
berjalan dengan cepat rnelalui jantung kanan, kemudi-
sentrasi rata-rata zat warna kira-kira 0,25 mg/cll darah
an melewati pembuluh darah paru, ke jantung kiri, dan
dan lamanya nilai rata-rata ini adalah 12 detik. Scjumlah
akhirnya ke dalam sistem arteri sistemik. Kemuclian kita
total 5 mg zat warna telah disuntikkan pada awal per,
merekam konsentrasi zat \.varna tersebut ketika melewati
cobaan ini. Darah hanya dapat membawa 0.25 mg zat
salah satu arleri perifer, menghasilkan kurva seperti yang
warna dalam setiap dcsiliternya. sehingga untuk mem-
dilukiskan pada Gambar 20- 19. Pada tiap-tiap contoh ini,
bawa seluruh 5 mg zal warna melalui .iantung dan paru-
5 miligram zat \,varna Cardio-Green telah disuntikkan paru dalam rvaktu l2 detik, diperlukan seiumlah 20 kali
pada waktu nol. Pada rekaman paling atas, tidak ada zat
I desiliter darah untuk berjalan melalui jantung selama
warna yang masuk ke dalam percabangan arteri sampai
waktu ini (12 detik), yang berarli sama dengan curah
kira-kira 3 detik sesudah penyuntikan, tetapi kemudian jantr"rng sebesar 2literl12 detik, atau 10 liter/menit.
konsentrasi zat warna di dalarn arteri meningkat dengan
Sekarang pembaca dipcrsilakan untuk menghitung
cepat hingga mencapai maksimum dalam r.r,aktu kira-
curah jantung dari kurva ekstrapolasi bagian bawah
kira 6 hingga 7 detik. Sesudah itu, konsentrasi menurun pada Gambar 20-19. Ringkasnya. curah jantung dapat
dengan cepat. Tetapi sebelum konsentrasi mencapai titik
ditentukan dengan menggunakan rumus berikut ini:
nol, sebagian zat warna telah bersirkulasi sepenuhnya
melalui beberapa pembuluh darah sistemik perifer dan Curah jantung (ml/menit) =
kembali ke .jantung untuk kedua kalinya. Akibatnya, Miligram zalwarna yangdisuntikkan x 60
konsentrasi z.alwarna cli dalam arleri mulai meninskat
I dalam setiap mililiter darah I . I datam I

\ selama durasi kurva J [hitungan detik,/


Disuntikkan

Kepustakaan
'c 0,5l
o Brengelntann GL: A critical analysis ofthe Nie\) that right atrial
l-
tlt pressure determines yenous return. J Appl Physiol 9l:819,
E
-g
|lt
:'il 2003.
Gaasch I;ttH, Zile MR: Left ventricular diastolic dysJLnction and
E
(g
c
'lJ n-- diastolic heartfctilu.e. Annu Rev lfed. 55.373,2001.
Guyton AC: Venous return. In; Hamilton WF (ed) Handbook
(! 10
of PhysiologS,. Sec 2, Vol. 2. Baltimore, Ilrilliams & Witkins,
= Disuntikkan 1963, p 1099
(t
Gtryton AC: Determination of cardiac output by ecltating ve-
N
(,l
0,5 r noLts rellrn curves wilh cardiac response cunes. Physiol
iE
L 0,4l
Rev 35:123, 1955.
c
o
q Guyton AC, Coleman TG, Granger HJ; Circttlation; overall
c regulation. Annu Rev Physiol 3'/:13, 1972.
vo Y,,.-
Guyton AC, Jo,nes CE, Coleman TG; Circulatory physiology:
Cardiac Output and Its Regulation. Philadelphia; WB Saun-
'iil ders Co, 1973.
Guyton AC, Lindsey AII/, Kaufmann BN. Elfect of ntean circula-
tory flling pressure and other peripheral circulatory.factors
GAMBAR 20-19. Kurva ekstrapolasi konsentrasi zat warna di-
gunakan untuk menghitung dua curah jantung terpisah dengan in cardiac output. Am J Physiol 1B():163-468, 1955.
menggunakan metode pengenceran. (Daerah persegi panjang Koch I4/J, Leftowitz RJ, Rockman HA: Functional conseqtrences
menunjukkan konsentrasi zat warna dalam arleri darah yang di- of a I t e r i n g my oc ardi a I adre ne rgi c re c e pt or s i gnal ing. Annu
ukur selama durasi kurva ekstrapolasi tersebut.) Rev Physiol 62. 237, 2000.
258 UNIT lV Sirkulasj

Rockman HA, Koch WJ, Leftowitz RJ: Seven-transmembrane- ventricular function curves in the dog. Circulation 9:706-
spanning receptors and heart function. Nature 415:206, 718, 1953.
2002. Uemura K, Sugimac:hi M, Kawada T et al: A novel framework
Rothe, CF: Mean circulatory filling pressure: its meaning and of circulatory equilibrium. Am J Physiol Heart Circ Pltysiol
measurement. J Appl Physiol 74:499, 199i. 286:H2376, 2004.
Rothe, CF: Reflex control of veins and vascular capacitance. Vatner SE Braunwald E: Cardiovascular control mechanisms in
Physiol Rev 6j:1281, 1983. the conscious state.,N Engl J Med 293:970, 1975.
SarnoffSJ, Berglund E: Ventricularfunction. 1. Starling's law
of the heart, studied by means of simultaneous right and left
BAB 21
liran Darah Otot dar
Curah }antung Sela
isik Si,rkula i Karo
Penyakit |antung Iskemik
1,,.1":,11,

Aliran Barah Otot Rangka dan ,

Pengaturanillra Selama l(erla,Fislk

KeceBatan Aliran Barah yang Melalul'Otot

259
260 UNIT lV Sirkulasi

adenosin diinfus secara langsung ke dalam arteri otot, ti-


Latihan ritmik dak dapat rnenyebabkan valodilatasi yang bertahan lama
940 dalam otot rangka selama lebih dari sekitar 2 jam.
(U
q Untungnya, bahkan sesudah pembuluh darah otot men-
L jadi tidak peka terhadap pengaruh vasodilator dari adeno-
o
o sin, faktor vasodilator lainnya tetap terus mempeftahankan
peningkatan aliran darah kapiler selama kerja fisik masih
-c
(g
)n berlangsung. Faktor-faktor ini adalah (1) ion kalium, (2)
.E adenosin trifosfat (ATP), (3) asam laktat, dan (4) karbon
T'
L dioksida. Kita tetap tidak tahu seberapa besar peran ma-
t!
,= sing-masing faktor ini dalam meningkatkan aliran darah
a otot selama aktivitas otot; persoalan ini telah dibicarakan
U secara lebih rinci di Bab 17.

Menit Pengoluron Alirqn Dqroh Otot oleh Sorof. Selain


mekanisme vasodilator jaringan setempat, otot rangka
GAMBAR 2'l-1. Pengaruh kerja otot terhadap aliran darah di dipersarafi oleh saraf-saraf vasokonstriktor simpatis dan
dalam betis selama kontraksi ritmis yang kuat. Aliran darah iauh (pada beberapa spesies binatang)juga dipersarafi oleh sa-
berkurang selama kontraksi daripada di antara dua kontraksi. (Di'
sadur dari Barcroft and Dornhorst: J Physiol 109:402, 1949.) raf vasodilator simpatis.

Sqrof - Sorof Vosokonslriktor Sim polis" Serabut saraf


vasokonstriktor simpatis menyekresikan n orepin efrin pa-
tanikyang kuat, yang menyebabkan penekanan menetap
da ujung-ujung sarafnya. Bila saraf ini dirangsang secara
pada pembuluh darah, aliran darah dapat hampir berhenti,
maksirnal, dapat menurunkan aliran darah yang melalui
tetapi hal ini juga menyebabkan melemahnya kontraksi
otot yang sedang istirahat (resting muscle) sebanyak se-
dengan cepat.
tengah hingga sepertiga dari nonnal. Vasokonstriksi ini
Peningkoton Aliron Doroh di Kopiler Otot Selo- merupakan keadaan fisiologis yang penting pada syok
mo Kerjo Fisik. Selarna istirahat, aliran darah di bebera- sirkulasi dan selama periode stres lainnya sewaktu kita
pa kapiler otot hanya sedikit atau tidak ada sama sekali. menginginkan tekanan arteri yang tetap normal bahkan
Namun selama kerja fisik yang berat, seluruh kapiler ter- lebih tinggi.
buka. Terbukanya kapiler yang dorman ini mengurangi Norepinefiin, selain disekresikan pada ujung saraf
jarak difusi oksigen dan zat makanan lainnya dari kapiler simpatis yang bersifat vasokonstriktor, selama melakukan
ke serabut-serabut otot yang berkontraksi dan kadang- kerja fisik yang berat, kedua medula kelenjar adrenaljuga
kadang menyebabkan perluasan daerah permukaan ka- menyekresikan sejumlah besar norepinefrin dan bahkan
piler, tempat oksigen dan zat makanan dapat berdifusi lebih banyak epinefrin ke dalam darah sirkulasi. Nore-
dari darah, sebesar dua sampai tiga kali lipat. pinefrin dalam sirkulasi bekerja di pembuluh darah otot
sehingga terjadi efek vasokonstriksi seperti halnya bila
dilakukan perangsangan langsung pada saraf simpatis.
Pengaturan Aliran Darah Sebaliknya, epinefrin sering memberi pengaruh vasodila-
yang Melalui Otot Rangka tor ringan karena epinefrin lebih banyak merangsang re-
septor adrenergik beta pada pembuluh darah, yang meru-
Pengoluron Lokol-Penurunon Oksigen di Otot pakan reseptor vasodilator, berbeda dengan norepinefrin
Akon Songot Memperkuot Aliron. Peningkatan he- yang terutama merangsang reseptor alfa yang bersifat
bat aliran darah di otot yang terjadi selama aktivitas otot vasokonstriktor. Reseptor-reseptor ini akan dibicarakan
rangka terutama dis€babkan olgh pengaruh kimiawi yang
di pab 60.
bekerja secara langsung pada afteriol otot untuk menye-
babkan dilatasi. Salah satu faktor kimiawi yang paling
penting adalah berkurangnya oksigen di jaringan otot. Penyesuaian Sirkulasi Seluruh Tubuh
Jadi, selama aktivitasnya, otot menggunakan oksigen Selama Kerja Fisik
dengan cepat, sehingga menurunkan konsentrasi oksigen
dalam cairan jaringan. Hal ini selanjutnya menyebabkan Selama kerja fisik, terjadi tiga efek utama yang penting
vasodilatasi arleriol lokal karena dinding arteriol tidak bagi sistem sirkulasi untuk menyediakan banyak aliran
dapat mempertahankan kontraksinya pada keadaan tidak darah yang dibutuhkan oleh otot. Efek-efek ini adalah (1)
ada oksigen dan karena kekurangan oksigen menyebab- perangsangan kuat sistem saraf simpatis di seluruh tubuh
kan pelepasan berbagai zat vasodilator. Zat vasodilator dengan akibat efek perangsangan pada seluruh sirkulasi,
yang paling penting adalah adenosin, namun penelitian (2) peningkatan tekanan arteri, dan (3) peningkatan curah
telah menunjukkan bahwa bahkan bila sejumlah. besar jantung.
BAB 21 Aliran Darah Otot dan Curah Jantung Selama Kerja Fisik 261

Pengaruh Pergngsangan gang tetapi hanya menggunakan sedikit otot saja, respons
Simpatis yang Kuat simpatis tetap terjadi di seluruh tubuh. Pada beberapa otot
Pada permulaan kerja fisik, sinyal tidak hanya dijalarkan yang aktif, terjadi vasodilatasi, tetapi pada semua tempat
dari otak menuju otot untuk menimbulkan kontraksi otot lain di tubuh terutama terjadi efek vasokonstriksi, yang
tetapi juga ke pusat vasomotor untuk memulai perangsang- seringkali meningkatkan tekanan arteri rata-rata sampai
an simpatis yang kuat di seluruh tubuh. Secara bersamaan, setinggi 170 mm Hg. Keadaan serupa dapat terjadi pada
sinyal parasimpatis ke jantung menjadi sangat lemah. seseorang yang sedang berdiri di tangga dan memasang
Oleh karena itu, timbul tiga efek sirkulasi utama. paku dengan palu pada langit-langit rumahnya. Pada si-
Pertama, Jantung dirangsang sehlngga kecepatan tuasi inijelas sekali terjadi ketegangan.
denyut jantung dan kekuatan pentompaannya menjadi Sebaliknya, bila seseorang melakukan kerja fisik de-
sangat meningkat sebagai akibat rangsangan simpatis ke ngan seluruh tubuhnya, misalnya berlari atau berenang,
jantung dan terbebasnya jantung dari hambatan parasim- kenaikan tekanan arterinya sering kali hanya sebesar 20
patis normal. sampai 40 mm Hg. Tidak adanya kenaikan tekanan yang
Kedua, sebagian besar arteriol di sirkulasi perifer hebat itu disebabkan oleh vasodilatasi hebat yang terjadi
b er kontr alrs i d en g a n ku at kecuali aft eriol-arterio I dalam secara serentak di sefumlah besar otot yang aktif.
otot yang aktif, yang berdilatasi dengan kuat akibat pe-
ngaruh vasodilator lokal dalarn otot seperti yang dijelas- Mengopo Peningkolon Tekonon Arteri Selomo
kan di atas. Jadi, jantung dirangsang untuk meningkatkan Kerjo Fisik Penling? Bila otot-otot dirangsang secara
aliran darah yang memang dibutuhkan oleh otot, dan pada maksimal di laboratorium percobaan tetapi tanpa mem-
saat yang bersamaan aliran darah yang melalui sebagian biarkan tekanan arteri meningkat, aliran darah dalam
besar daerah tubuh yang tidak berotot untuk sementara otot jarang akan meningkat lebih dari sekitar delapan kali
akan berkurang, sehingga untuk sementara."meminjam- lipat. Ternyata kita tahu dari penelitian terhadap seorang
kan" persediaan darahnya bagi otot. Aliran darah tambah- pelari maraton bahwa aliran darah yang melalui otot
an yang menuju ke otot ini besarnya kira-kira 2liter,yang dapat meningkat dari 1 liter/menit untuk seluruh tubuh
sangat penting bila kita memikirkan bagaimana seseorang selama keadaan istirahat menjadi paling sedikit20 literl
dapat lari untuk menyelamatkan hidupnya-bahkan wa- menit selama aktivitas maksimal. Karena itu, jelaslah
laupun kecepatan lari orang itu hanya sedikit meningkat bahwa aliran darah ke otot dapat meningkat jauh lebih
sudah dapat membuat perbedaan antara hidup dan mati. besar daripada yang terjadi pada percobaan laboratorium
Dua sistem sirkulasi perifer, yakni sistent koroner dan sederhana. Apa bedanya? Perbedaannya adalah bahwa
sistem serebral, terhindar dari pengaruh vasokonstrik- t e kanan ar t er i t erut am a m eni n gkat p a da ke rj afi s ik n or m al.

tor inikarenakedua daerah sirkulasi ini mempunyai per- Mari kita asumsikan, sebagai contoh, bahwa tekanan arteri
sarafan vasokonstriktor yang sangat sedikit-untunglah meningkat sebesar 30 persen, suatu peningkatan yang
begitu, karenajantung dan otak penting untuk kerja fisik umum selama kerja fisik berat. Peningkatan sebesar 30
seperti halnya otot-otot rangka. persen ini menyebabkan kekuatan berlambah sebanyak 30
Ketiga, dinding ototvena dan daerah kapasitatif lain- persen untuk mendorong darah melaiui pembuluh darah
nya pada sirkulasi berkontraksi secera kuat, yang akan jaringan otot. Tetapi hal ini bukanlah satu-satunya efek
sangat meningkatkan tekanan pengisian sistemik rata- yang penting; peningkatan tekanan juga akan sangat me-
rata. Seperti yang kita pelajari di Bab 20, ini merupakan regangkan dinding pembuluh darah sehingga aliran total
salah satu faktor yang paling penting dalam meningkatkan di dalam otot sering meningkat menjadi lebih dari 20 kali
aliran balik darah vena ke jantung dan. karena itu. mening- nilai normal.
katkan curah jantung.
Arti Penting Peningkatan
Peningkatan Tekanan Arteri Gurah Jantung Selama Kerja Fisik
Selama Kerja Eilsik-Hasil Penting Banyak macam efek fisiologis yang terjadi pada saat yang
Peningkatan Rangsang Simpatis bersamaan selama kerja fisik untuk meningkatkan curah
-Salah satu efek paling penting dari peningkatan jantung agar sesuai dengan tingkat kerja fisik. Pada ke-
aktivitas
simpatis saat kerjafisik adalah untuk meningkatkan tekan- nyataannya, kemampuan sistem sirkulasi untuk mening-
an'arteri. Hal ini akibat dari berbagai efek perangsangan, katkan curah jantung yang mengirimkan oksigen dan zal
antara lain (l) vasokonstriksi arteriol dan afteri kecil pada nutrisi lainnya ke otot selama kerja fisik adalah hal yang
sebagian besarjaringan tubuh kecuali pada otot-otot yang sama pentingnya dengan kekuatan otot itu sendiri dalam
aktif, (2) peningkatan aktivitas pemompaan oleh jantung, menenfukan batas kemampuan otot untuk terus bekerja.
dan (3) peningkatan hebat tekanan pengisian sistemik Sebagai contoh, seorang pelari maraton yang dapat mening-
rata-rata yang terutama disebabkan oleh kontraksi vena. katkan curah jantungnya, pada umumnya adalah orang
Efek-efek ini bekerja bersama-sam ayangakhirnya selalu yang sama yang memiliki waktu lari pemecah rekor.
meningkatkan tekanan arteri selama kerja fisik. Kenaik-
an ini dapat sekecil 20 mm Hg atau sebesar 80 mr.n Hg, Anqlisis Grofik Perubohon Curoh Jonlung Se-
bergantung pada keadaan sewaktu melakukan kerja fisik. lomo Kerjo Fisik Berot. Gambar 21-2 memperiihat-
Bila seseorang melakukan kerja fisik dalam keadaan te- kan analisis grafik peningkatan curahjantung yang cukup
262 UNIT lV Sirkulasi

sistemik rata-tata. Pada kerja fisik yang maksimal,


25
dua efek ini bersama-sama dapat meningkatkan te:
=c kanan pengisian sistemik rata-raIa dari nilai normal
20
-o
IEtr
7 mm Hg menjadi setinggi 30 mm Hg.
Ef 2. Kemiringan kurva aliran bqlik vena berputar ke
El* 15 atas. Hal ini disebabkan oleh penurunan tahanan
trrE
fc
:o yang terjadi pada hampir seluruh pembuluh da-
F> 10 rah di dalam jaringan otot yang aktif, yang juga
F5
menyebabkan tahanan terhadap aliran balik vena
Eg menurun.
oh
':{u Oleh karena itu, Kombinasi peningkatan tekanan peng-
isian sistemik rata-rata dan berkurangnya tahanan terha-
dap aliran balik vena akan meningkatkan seluruh nilai
Tekanan atrium kanan (mm Hg)
kurva aliran balik vena.
Sebagai respons terhadap perubahan kurva aliran
GAMBAR 21-2. Analisis grafis perubahan curah jantung dan te-
kanan atrium kanan dengan onset kerja fisik berat. Kurva hitam, balik vena dan kurva curah jantung, titik keseimbangan
sirkulasi normal. Kurva merah, kerja fisik berat. baru pada Gambar 21-2 untuk curahjantung dan tekanan
atrium kanan sekarang berada di titik B, sedangkan ni-
lai normal berada di titik A. Perhatikan khususnya bahwa
besar yang terjadi selama kerja flsik yang berat. Kurva tekanan atrium kanan hampir tidak berubah, hanya me-
curah jantung dan aliran balik vena yang melintas di titik ningkat sebesar 1,5 mm Hg. Pada kenyataannya, pada se-
A merupakan analisis untuk sirkulasi normal; sedangkan seorang denganjantung yang kuat, tekanan atrium kanan
kurva yang melintas di titik B merupakan analisis kerja sering turun di bawah normal pada kerja fisik yang sangat
fisik yang berat. Perhatikan bahwa peningkatan curah jan- berat akibat peningkatan rangsangan simpatis yang besar
pada jantung selama kerja fisik.
tung yang besar membutuhkan perubahan yang bermakna
pada kurva curahjantung maupun kurva aliran balik vena,
sebagai berikut.
Peningkatan nilai kurva curahjantung dapat dimenger-
Sirkulasi Koroner
ti dengan mudah. Ini adalah hasil yang hampir seluruhnya Kira-kira sepertiga dari seluruh kematian pada masyara-
berasal dari rangsangan simpatis pada jantung yang me- kat makmur di dunia Barat adalah akibat dari penyakit
nyebabkan (l) peningkatan frekuensi jantung, sering kali arteri koroner, dan hampir semua orang lanjut usia mem-
meningkat sampai 170 hingga 190 kali/menit, dan (2) pe- punyai paling sedikit beberapa gangguan sirkulasi arleri
ningkatan kekuatan kontraksijantung, sering kali sampai koroner. Karena alasan ini, pemahaman fisiologi normal
sebesar dua kali normal. Tanpa peningkatan nilai kurva dan patofisiologi sirkulasi koroner merupakan salah satu
curah, maka peningkatan curah jantung akan terbatas subjek yang paling penting dalam kedokteran.
hingga tingkat garis mendatar pada jantung normal, yang
berarti akan meningkatkan curah jantung secara maksi-
mal hanya sekitar 2,5 kali lipat dan bukan 4 kali lipat se- Anatomi Fisiologis Suplai Darah Koroner
perti yang biasanya dapat dicapai oleh pelari yang tidak
Gambar 2l -3 menggambarkan jantung dengan suplai da-
terlatih atau 7 kali lipat yang dapat dicapai oleh seorang
rah koronemya. Perhatikan bahwa arteri koronaria utama
pelari maraton.
terletak pada permukaan jantung dan arteri-arteri yang
Sekarang kita teliti kurva aliran balik vena. Jika tidak
lebih kecil menembus dari permukaan masuk ke dalam
terjadi perubahan qpapun pada kurva aliran balik vena
massa otot jantung. Suplai darah ke jantung yang me-
normal, curah janiung hampir tidak dapat berubah sama
ngandung nutrisi hampir seluruhnya melalui arteri-afteri
sekali selama kerja fisik, karena nilai di atas garis men-
ini. Hanya 1/10 milimeter bagian dalam permukaan endo-
datar pada kurva normal hanyalah 6 liter/menit. Namun,
kardium yang dapat memperoleh makanan dalam jumlah
terjadi dua perubahan penting:
yang cukup secara langsung dari darah di dalam ruang
l. Tekanan pengisian sistemik rata-rata meningkat jantung, sehingga sumber nuhisi otot ini bersifat kecil
secara luar biasa pada permulaan kerja fisik yang sekali.
berat. Hasil ini sebagian berasal dariperangsangan Arteri koronaria kiri terutama menyuplai bagian an-
simpatis yang menyebabkan kontraksi vena dan terior dan lateral kiri ventrikel kiri, sedangkan arteri ko-
bagian kapasitatif sirkulasi lainnya. Selain itu, te- ronaria kanan menyuplai sebagian besar ventrikel kanan
gangan otot-otot perut dan otot-otot rangka lainnya serla bagian posterior ventrikel kiri pada 80 sampai 90
dalam tubuh akan menekan banyak pembuluh darah persen populasi.
intemal, sehingga akan semakin menekan seluruh Sebagian besar aliran darah vena koronaria dari otot
sistem vaskular kapasitatif, menyebabkan pening- ventrikel kiri kembali ke atrium kanan melalui sinus ko-
katan yang lebih besar lagi pada tekanan pengisian ronarius-yang merupakan 75 persen dari aliran darah
BAB 21 Aliran Darah Otot dan Curah Jantung Selama Kerja Fisik 263

diperlukan oleh jantung. Kenaikan ini tidak sebesar ke-


Katup aorta niiikan beban kerja, yang berarti bahwa rasio pemakaian
energi olehjantung terhadap aliran darah koroner mening-
kat. Dengan demikian, "efisiensi" pemakaian energi oleh
jantung meningkat guna menutup kekurangan suplai da-
rah koroner relatif.

Perubohon Fosik podo Aliron Dorqh Koroner


Selomo Sislol don Dioslol-Pengoruh Kompiesi
Otot Jontung. Gambar 21 -4 memperlihatkan perubahan
aliran darah yang melalui kapiler nutritif sistem koroner
ventrikel kiri dalam mililiter per menit pada jantung ma-
nusia selama sistol dan diastol, seperti yang diekstrapolasi
dari percobaan terhadap hewan tingkat rendah. Perhatikan
GAMBAR 21 -3. A ft e ri- arleri koron e r. pada diagram ini bahwa aliran darah dalam kapiler ko-
roner di otot ventrikel kiri menurun hingga ke nilai yang
rendah selama sistol, yang berlawanan dengan aliran di
koroner total. Dan sebagian besar darah dalam vena ko- rangkaian pembuluh darah lain dalam tubuh. penyebab
ronaria otot ventrikel kanan kembali melalui vena cordis hal tersebut adalah kompresi otot ventikel kiri yang kuat
anterior kecil yang mengalir langsung ke dalam atrium di sekeliling pembuluh darah intramuskular selama kon-
kanan, tidak melewati sinus koronarius. Sebagian kecil traksi sistol.
darah vena koroner juga mengalir kembali ke jantung Selama diastol, ototjantung berelaksasi dan tidak lagi
melalui venae cordis minimae yang sangat kecil, yang menghambat aliran darah yang melalui kapiler otot ven-
mengosongkan darahnya langsung ke semua ruang jan- trikel kiri, sehingga darah mengalir dengan cepat selama
tung. diastol.
Aliran darah yang melalui kapiler koroner ventrikel
kanan juga mengalami perubahan fasik selama siklus
Aliran Darah Koroner Normal jantung, tetapi karena kekuatan kontraksi otot ventrikel
Aliran darah koroner sewaktu istirahat pada manusia kanan jauh lebih kecil daripada otot ventrikel kiri, maka
rata-rata sekitar 225 mllmenit, yaitu kira-kira 4 sampai 5 perubahan fasik yang terbalik ini hanya berlangsung par-
persen curah jantung total. sial, berbeda dengan yang terjadi di otot ventrikel kiri.
Selama kerja fisik yang berat, jantung seorang dewasa
Aliron Doroh Koroner Epikordiol Don Subendo-
muda akan meningkatkan curah jantungnya empat sampai
tujuh kali lipat, dan memompa darah ini melawan tekanan
kordiol-Pengqruh Tekonon lntromiokqrdiol.
Gambar 2l-5 memperlihatkan susunan khusus pembuluh
arteri yang lebih tinggi daripada normal. Akibatnya, hasil
darah koroner pada berbagai kedalaman otot jantung, tam-
kerja jantung pada keadaan luar biasa dapat meningkat
pak pada permukaan luar ototjantung ter dapat arteri koro-
enam sampai sembilan kali lipat. Pada saat yang bersa-
naria epikardial yang menyediakan darah untuk sebagian
maan, aliran darah koroner meningkat tiga sampai empat
besar ototjantung. Arteri intramuskular yang lebih kecil
kali lipat guna menyediakdn makanan tambahan yang
(berasal dari arteri epikardial) menembus otot jantung,
arteri ini menyediakan kebutuhan makanan. Pembuluh
darah yang letaknya tepat di bawah endokardium adalah
:tr pleksus art eri- ar t er i s ub endo kar dial. Selama s istol, darah
o yang mengalir melalui pleksus subendokardial dari ven-
E 300
trikel kiri cenderung berkurang, karena penekanan pada
E pembuluh darah koroner intramuskular akibat kontraksi
o otot ventrikel. Tetapi pembuluh darah-pembuluh darah
5 zoo pada pleksus subendokardial biasanya akan mengompen-
o sasi keadaan ini. Pada bagian selanjutnya dari bab ini kita
!
IE
(l, ,1
nn
E Arteri koroner epikardial
(g
.!

0
Sistol Diastol
Pleksus arteri subendokardial
GAMBAR 21-4. Aliran darah fasik yang melewati kapiler koroner
pada ventrikel kiri manusia selama sistol dan diastol jantung GAMBAR 21-5. Diagram pembuluh darah koroner epikardiat, in-
(diekstrapolasi dari aliran yang diukur pada anjing). tramuskular, dan subendokardial.
264 UNIT lV Sirkulasi

akan lihat bahwa perbedaan yang khas antara aliran darah yang terus menerus akan mempertahankan dilatasi vasku-
di arteri epikardial dan arteri subendokardial ini berperan lar hanya untuk I sampai 3 jam, dan ternyata aktivitas
penting pada jenis iskemia koroner tertentu. otot akan tetap mendilatasi pembuluh darah lokal bahkan
bila adenosin tidak dapat lagi mendilatasi pembuluh darah
tersebut. Oleh karena itu, mekanisme vasodilator lainnya,
Pengaturan Aliran Darah Koroner seperti yang tertulis di atas, harus diingat.

Metabolisme Otot Lokal Sebagai


Pengatur Utama Aliran Koroner Pengaturan Aliran
Aliran darah yang melalui sistem koroner diatur hampir Darah Koroner oleh Saraf
seluruhnya oleh vasodilatasi arteriol setempat sebagai Perangsangan saraf otonom ke jantung dapat memenga-
respons terhadap kebutuhan nutrisi ototjantung. Dengan ruhi aliran darah koroner baik secara langsung maupun
demikian, bilamana kekuatan kontraksi jantung mening- tidak langsung. Pengaruh langsung merupakan hasil dari
kat, apapun penyebabnya, kecepatan aliran darah koroner kerja langsung zat-zat transmiter saraf, asetilkolin dari
juga akan meningkat. Sebaliknya, penurunan aktivitas nervus vagus serta norepineffin dan epinefrin dari saraf
jantung disertai dengan penurunan aliran koroner. Penga- simpatis pada pembuluh darah koroner itu sendiri. penga-
turan lokal aliran darah koroner ini hampir identik dengan ruh tidak langsung akibat dari perubahan sekunder pada
yang terjadi di banyak jaringan tubuh lainnya, terutama aliran darah koroner yang disebabkan oleh peningkatan
otot rangka di seluruh tubuh. atau penurunan aktivitas jantung.
Pengaruh tidak langsung, yang sangat berlawanan
Kebutuhon Oksigen Sebogoi Foktor Utqmq dengan pengaruh langsung, berperan jauh lebih penting
dolom Pengoluron Lokol Alirqn Doroh Koroner. dalam pengaturan aliran darah koroner yang normal.
Aliran darah di sistem koroner biasanya diatur hampir Jadi, rangsangan simpatis, yang melepaskan norepinefrin
sebanding dengan kebutuhan oksigen otot jantung. Bia- dan epinefrin, meningkatkan frekuensi dan kontraktilitas
sanya sekitar 70 persen oksigen di dalam darah arteri jantung sefia meningkatkan kecepatan metabolisme jan-
koroner dipindahkan selagi darah mengalir melalui otot tung. Selanjutnya, peningkatan metabolisme jantung akan
jantung. Karena tidak banyak oksigen yang tersisa, maka mengaktifkan mekanisme pengaturan aliran darah lokal
tidak banyak lagi oksigen yang dapat ditambahkan ke otot guna mendilatasikan pembuluh darah koroner, dan aliran
jantung kecuali bila aliran darah koroner meningkat. Un- darah meningkat hampir sebanding dengan kebutuhan
tungnya, aliran darah koroner meningkat hampir berban- metabolik otot j antung. S ebaliknya, peran gsangan vag us,
ding lurus dengan setiap konsumsi oksigen tambahan bagi yang melepaskan asetilkolin, akan memperlambat jantung
proses metabolik di jantung. dan memberi sedikit efek penekanan pada kontraktilitas
Namun cara yang pasti bagaimana peningkatan kon- jantung. Kedua efek ini akan menurunkan konsumsi oksi-
sumsi oksigen dapat menyebabkan dilatasi koroner masih gen jantung .dan, karena itu, secara tidak langsung menye-
belum dapat ditentukan. Telah diperkirakan oleh banyak babkan konstriksi arteri koroner.
peneliti bahwa penurunan kosentrasi oksigen di jantung
menyebabkan dilepaskannya zat-zat vasodilator dari sel- Pengoruh Longsung Perongsongon Sorol podo
sel otot, dan hal ini akan menimbulkan dilatasi arteriol. Pembuluh Dorqh Koroner. Distribusi serabut saraf
Zat dengan potensi vasodilator yang besar adalah adeno- parasimpatis (vagus) di sistem koroner ventrikeI tidak ter-
sin. Dengan adanya konsentrasi oksigen yang sangat ren- lalu banyak. Namun, asetilkolin yang dilepaskan akibat
dah di dalam sel-sel otot, maka sebagian besar ATP sel perangsangqn parasimpatis memiliki efek langsung untuk
dipecah menjadi adenosin monofosfat; kemudian seba- m endil at asikan ar t er i koroner.
gian kecil mengalami penguraian lebih lanjut guna mem- Terdapat persarafan simpatis yang jauh lebih luas di
bebaskan adenosin,lgedalam cairan jaringan otot jantung. pembuluh darah koroner. Pada Bab 60, kita lihat bahwa
Sesudah adenosin menimbulkan vasodilatasi, sebagian zat transmiter simpatis norepinefrin dan epinefrin dapat
besar diabsorbsi ke dalam sel-sel jantung untuk diguna- memberi efek dilator atau konstriktor pada pembuluh
kan kembali. darah, bergantung pada ada atau tidaknya reseptor kon-
Adenosin bukanlah satu-satunya produk vasodilator striktor atau dilator di dinding pembuluh darah. Resep-
yang telah dikenali. Produk vasodilator lainnya adalah se- tor konstriktor disebut reseptor alfa dan reseptor dilator
nyawa adenosin fosfat, ion kalium, ion hidrogen, karbon disebut reiseptor bela. Reseptor alfa dan beta ada di pem-
dioksida, bradikinin, dan, kemungkinan prostaglandin buluh darah koroner. Pada umumnya, pembuluh darah
dan nitrit oksida. koroner epikardial mempunyai reseptor alfa yang lebih
Namun tetap dijumpai beberapa kesulitan pada hipo- banyak, sedangkan arteri intramuskular memiliki lebih
tesis vasodilator. Pertama, zat-zatyang menghambat atau banyak reseptor beta. Karena itu, perangsangan simpatis,
menghambat sebagian efek vasodilator adenosin tidak setidaknya secara teoretis, dapat menyebabkan sedikit
mencegah vasodilatasi koroner yang disebabkan oleh pe- konstriksi atau dilatasi koroner yang menyeluruh, tetapi
ningkatan aktivitas otot jantung. Kedua, penelitian pada biasanya lebih banyak konstriksi. Pada beberapa orang,
otot rangka telah menunjukkan bahwa infus adenosin efek vasokonstriktor alfa tampak sangat tidak seimbang,
BAB 21 Aliran Darah Otot dan Curah Jantung Selama Kerja Fisik 265

dan orang-orang ini dapat mengalami iskemia miokar- Penyakit Jantung lskemik
dium vasospastik selama periode perangsangan simpatis
yang berlebihan, sering kali menyebabkan nyeri angina. Penyebab kematian yang paling umum di dunia Barat
Faktor metabolik*terutama konsumsi oksigen m io- adalah penyakit jantung iskemik, yang merupakan akibat
kardium-merupakan pengendali utama aliran darah dari insufisiensi aliran darah koroner. Kira-kira 35 persen
miokardium. Bilamana efek langsung perangsangan sa- dari semua penduduk Amerika Serikat meninggal karena
raf mengubah alirah darah koroner ke arah yang salah, penyakit ini. Beberapa kematian terjadi secara mendadak
pengaturan m6tabolik terhadap aliran koroner biasanya akibat penyumbatan koroner akut atau karena fibrilasi
akan menghilangkan pengaruh saraf yang bekerja lang- jantung, sedangkan yang lainnya terjadi secara lambat
sung dalam waktu beberapa detik. setelah periode berminggu-minggu sampai bertahun-ta-
hun akibat kelemahan proses pemompaan jantung yang
progresif. Dalam bab ini, kita bicarakan masalah iskemia
koroner akut yang disebabkan oleh penyumbatan koroner
Gambaran Khusus qkut ilan infark miokardium. PadaBab 22, kita bicara-
Metabolisme Otot Jantung kan mengenai gagal jantung kongestif, dengan penyebab
tersering yaitu iskemia koroner progresif dan kelemahan
Prinsip dasar metabolisme seluler, yang dibicarakan di
otot jantung.
Bab 61 sampai 72, dapat diterapkan pada otot jantung
sama seperli pada jaringan lainnya, tetapi terdapat be-
Alerosklerosis Sebogoi Penyebob Penyokil Jon-
berapa perbedaan kuantitatif. Yang paling penting, dalam
tung lskemik. Penyebab berkurangnya aliran darah
keadaan istirahat, otot jantung biasanya menggunakan
koroner yang paling sering adalah aterosklerosis. Proses
asam lemak untuk menyuplai sebagian besar energinya
aterosklerotik dibicarakan dalam hubungannya dengan
dan bukan karbohidrat (sekitar 70 persen energi berasal metabolime lipid di Bab 68. Secara singkat, prosesnya
dari asam lemak). Namun, seperti juga pada jaringan lain-
adalah sebagai berikut.
nya, pada keadaan anaerobik atau iskemik, metabolisme
Pada orang-orang tertentu yang memiliki predisposisi
jantung harus memakai mekanisme glikolisis anaerobik
genetik terhadap aterosklerosis, atau pada orang yang
untuk energinya. Namun, glikolisis memakai glukosa makan terlalu banyak kolesterol dan memiliki pola hidup
darah dalam jumlah yang banyak sekali dan pada waktu yang lebih banyak duduk, sejumlah besar kolesterol
yang bersamaan membentuk sejumlah besar asam laktat
lambat laun akan tertimbun di bawah endotel di banyak
di jaringan jantung, yang mungkin merupakan salah satu
tempat di arteri seluruh tubuh. Kemudian, daerah tim-
penyebab nyeri jantung pada keadaan iskemik jantung,
bunan ini diinvasi oleh jaringan fibrosa dan seringkali
seperti yang dibicarakan dalam bab ini kemudian.
mengalami kalsifikasi. Hasil akhirnya adalah pembentuk-
Seperti yang terjadi pada jaringan lainnya, lebih dari an plak aterosklerotik yang menonjol ke dalam lumen
95 persen energi metabolik yang dilepaskan dari makan- pembuluh darah dan menghambat seluruh atau sebagian
an dipakai untuk membentuk ATP di dalam mitokondria.
aliran darah. Tempat pembentukan plak aterosklerotik
ATP ini kemudian bekerja sebagai pembawa energi un- yanglazim adalah beberapa sentimeter pertama dari arteri
tuk kontraksi otot jantung dan fungsi seluler lainnya. koronaria utama.
Pada iskemia koroner yang berat, ATP mula-mula teru-
rai menjadi adenosin difosfat, kemudian menjadi adeno-
sin monofosfat dan adenosin. Karena membran sel otot Sumbatan Koroner Akut
jantung bersifat sedikit permeabel bagi adenosin, maka Sumbatan akut pada arteri koronaria paling sering terjadi
pada orang yang felah menderita penyakitjantung koroner
banyak adenosin dapat berdifusi dari sel otot masuk ke
dalam sirkulasi darah. aterosklerotik, tetapi hampir tidak pernah terjadi pada
Adenosin yang terlepas ini dianggap sebagai salah satu orang yang mempunyai sirkulasi koroner normal. Sum-
zat yang menyebabk4n'dilatasi arteriol koroner selama batan akut dapat disebabkan oleh salah satu dari berbagai
pengaruh, dan dua di antaranya adalah sebagai berikut:
hipoksia koroner, seiperti yang diterangkan sebelumnya.
Namun, hilangnya adenosin ini juga membawa akibat l. Plak aterosklerotik dapat menyebabkan bekuan da-
yang serius pada sel. Dalam waktu paling sedikit 30 me- rah lokal yang disebut trombus, yang selanjutnya
nit setelah iskemia koroner yang berat, seperti yang terjadi menyumbat arteri. Biasanya trombus timbul bila
setelah.infark miokardium, kira-kira setengah dari basa plak telah menembus endotel, jadi berhubungan
adenin dapat hilang dari sel-sel otot jantung yang terke- langsung dengan darah yang mengalir. Karena plak
na, Selanjutnya, kehilangan ini dapat diganti oleh sintesis menyebabkan permukaan pembuluh darah menjadi
adenosin baru dengan kecepatan hanya2 persen per jam. tidak rata, maka trombosit mulai melekat padanya,
Karena itu, bila serangan iskemia yang serius telah ber- fibrin mulai tertimbun, dan sel-sel darah merah ter-
langsung selama 30 menit atau lebih, maka usaha untuk perangkap untuk membentuk bekuan darah yang
menghilangkan iskemia koroner mungkin sudah terlambat semakin besar sampai menyumbat pembuluh darah
untuk menyelamatkan kelangsungan hidup sel-sel jantung. tersebut. Atau, kadang-kadang, bekuan itu melepas-
Hal ini hampir pasti medadi salah satu penyebab utama kan diri dari pelekatannya dengan plak aterosklero-
kematian sel-sel jantung selama iskemia miokardium. tik dan mengalir ke cabang yang lebih perifer dari
266 UNIT IV Sirkulasi

kolateral mulai meningkat, dua kali lipat pada hari kedua


atau ketiga dan seringkali mencapai aliran koroner yang
normal atau hampir normal dalam waktu I bulan. Akibat
pembentukan saluran-saluran kolateral ini, banyak pasien
yang dapat pulih hampir secara total dari berbagai macam
derajat penyumbatan koroner bila daerah otot yang ter-
kena tidak terlalu luas.
Bila aterosklerosis mengonstriksikan arteri koronaria
secara lambat selama waktu bertahun-tahun dan tidak
secara mendadak, maka pembuluh darah kolateral dapat
tumbuh pada waktu yang bersamaan dengan terbentuknya
aterosklerosis. Karena itu, orang tersebut mungkin tidak
pernah mengalami episode disfungsi jantung yang akut.
Tetapi, pada akhirnya, proses sklerotik itu tetap terjadi
juga walaupun pembuluh darah kolateral dapat memenuhi
kebutuhan aliran darah, dan kadang-kadang pembuluh
darah kolateral itu sendiri dapat mengalami aterosklero-
sis. Bila hal ini terjadi, otot jantung akan sangat dibatasi
dalam melaksanakan tugasnya, seringkali begitu terbatas
GAMBAR 21-6. Anastomosis kecil pada sistem afteri koroner sehingga jantung tidak dapat memompa sejumlah aliran
yang normal. darah yang biasanya dibutuhkan. Hal ini merupakan salah
satu penyebab gagal jantung yang paling umum yang ter-
jadi pada banyak orang lanjut usia.

arteri koronaria, tempat bekuan ini menyumbat ar-


teri di tempat tersebut. Trombus yang mengalir di
Infark Miokardium
Segera setelah terjadi sumbatan koroner akut, aliran da-
sepanjang arteri dan menyumbat pembuluh darah
rah di pembuluh darah koroner di luar sumbatan menjadi
yang lebih distal disebut embolus koroner.
terhenti, kecuali sejumlah kecil aliran kolateral dari pem-
2. Banyak klinikus menduga bahwa spasme lokal
buluh darah di sekitarnya. Daerah otot yang sama sekali
otot arteri koronaria juga dapat terjadi. Spasme ini
tidak mendapat aliran atau alirannya sangat sedikit se-
mungkin disebabkan oleh iritasi langsung pada otot
hingga tidak dapat mempertahankan fungsi otot jantung,
polos dinding arteri oleh ujung-ujung plak atero-
dikatakan mengalami infark. Sehtruh proses ini dispbut
sklerotik, atau mungkin akibat dari refleks saraf
infark miokardium.
lokal yang menyebabkan kontraksi dinding pem-
Segera setelah onset infark, sejumlah kecil darah kola-
buluh darah koroner secara berlebihan. Spasme ini
teral mulai merembes ke dalam daerah infark, dan hal ini,
kemudian menimbulkan lrombosis sekunder pada
bersama dengan dilatasi progresif pembuluh darah lokal,
pembuluh darah tersebut.
menyebabkan daerah tersebut dipenuhi oleh darah yang
tergenang. Secara bersamaan, serabut otot memakai sisa
Mokno Sirkulosi Koloterol di Jonlung Bogi Ke- akhir oksigen dalam darah, sehingga hemoglobin menjadi
longsungon Hidup. Derajat kerusakan otot jantung tereduksi secara total. Oleh karena itu, daerah yang meng-
yang disebabkan oleh konstriksi. aterosklerotik arteri koro- alami infark berwarna coklat kebiruan, dan pembuluh
naria yang progresifataupun penyumbatan koroner akut, darah di daerah tersebut tampak mengembang walaupun
ditentukan oleh derajat sirkulasi kolateral yang sudah tim- aliran darahnya kurang. Pada tahap selanjutnya, dinding
bul atau yang akqn-ambul dalam waktu beberapa menit pembuluh darah menjadi sangat permeabel dan mem-
setelah peny'umbatan. bocorkan cairan; jaringan otot lokal menjadi edem, dan
Padajantung norrnal, hampir tidak ada hubungan yang sel otot jantung mulai membengkak akibat berkurangnya
luas di antara arteri-arteri koronaria besar. Tetapi banyak metabolisme seluler. Dalam waktu beberapa jam hampir
terdapat anastomosis di antara arteri-arteri yang lebih ke- tanpa suplai darah, sel-sel ototjantung akan mati.
cil dengap diameter 20 sampai 250 mikrometer, seperti Otot jantung memerlukan kira-kira 1,3 mililiter ok-
terlihat pada Gambar 2l-6. sigen per 100 gram jaringan otot per menit hanya agar
Bila terjadi sumbatan mendadak di salah satu arteri tetap hidup. Nilai ini sebanding dengan kira-kira I mili-
koronaria besar, maka anastomosis kecil akan mulai ber- liter oksigen per 100 gram yang dikirimkan ke venhikel
dilatasi dalam waktu beberapa detik. Tetapi darah yang kiri dalam keadaan istirahat normal setiap menitnya. Oleh
mengalir melalui kolateral kecil ini biasanya kurang dari karena itu, bila tetap terdapat 15 sampai 30 persen aliran
separuh yang dibutuhkan agar sebagian besar otot jan- darah koroner normal dalam keadaan istirahat, maka otot
tung yang sekarang disuplai dapat tetap hidup; diameter tidak akan mati. Namun, di bagian sentral daerah infark
pembuluh darah kolateral tidak melebar lebih lanjut un- yang besar, yang hampir tidak terdapat aliran darah kolate-
tuk 8 sampai 24 jam berikutnya. Tetapi kemudian aliran ral, otot akan mati.
BAB 21 Aliran Darah Otot dan Curah Jantung Selama Kerja Fisik 267

lnfork Subendokordium. Otot subendokardium sering kekuatan pemompaan ventrikel yang hilang akibat penon-
mengalami infark bahkan tanpa bukti-bukti terjadinya in- jolan area ototjantung yang tidak berfungsi.
fark di bagian permukaan luar jantung. Alasan untuk hal Bilajantung tidak dapat berkontraksi dengan kekuatan
ini karena otot subendokardium normalnya lebih sulit un- yang cukup untuk memompa cukup darah ke dalam per-
tuk memperoleh aliran darah yang adekuat karena pem- cabangan arteri perifer, akan menyebabkan gagaljantung
buluh darah di subendokardium begitu kuat terkompresi dan kematian jaringan perifer sebagai akibat dari iskemiq
oleh kontraksi sistolik jantung, seperti yang telah dijelas- perifer. Keadaan ini disebut syok koroner, syok kardioge-
kan sebelumnya. Oleh karena itu, setiap kondisi yang nik, syok jantung, atav gagal curah jantung rendah. Hal
mengganggu aliran darah ke daerah jantung manapun ini akan dibicarakan lebih lengkap di bab berikutnya. Syok
biasanya menyebabkan kerusakan pertama kali di daerah jantung hampir selalu terjadi bila lebih dari 40 persen ven-
subendokardium, dan kemudian kerusakan tersebut me- trikel kiri mengalami infark. Kematian terjadi pada seki-
nyebar keluar ke arah epikardium. tar 85 persen pasien yang mengalami syok jantung.

Pembendungon Dqroh di Sislem Veno Tubuh.


Penyebab Kematian Setelah Bila jantung tidak memompa darah ke arah depan, maka
Penyumbatan Koroner Akut darah akan terbendung di atrium dan di dalam pembuluh
darah paru atau sirkulasi sistemik. Hal ini akan menim-
Penyebab kematian yang paling umum setelah terjadi in-
bulkan peningkatan tekanan kapiler, khususnya di paru-
fark miokard akut adalah (1) penurunan curah jantung; paru.
(2) pembendungan darah di pembuluh darah paru disertai
Pembendungan darah dalam vena ini sering menyebab-
kematian akibat edema paru; (3) fibrilasi jantung; dan,
kan sedikit masalah selama beberapa jam pertama setelah
kadang-kadan g, (4) ruptur j antung.
terjadi infark miokard. Namun, gejala-gejala baru timbul
beberapa hari kemudian karena alasan berikut: Penurunan
Penurunon Curoh Jonlung-Peregongon Sis- curah jantung secara akut menyebabkan berkurangnya
lolik don Syok Kordiogenik. Bila sebagian serabut aliran darah ke ginjal. Dan karena alasan yang dibicara-
ototjantung sama sekali tidak berfungsi dan yang lainnya
kan di Bab 22, ghja\ kemudian gagal mengekskresikan
terlalu lemah untuk berkontraksi dengan kuat, maka se-
cukup urin. Hal ini secara progresif menambah volume
luruh kemampuan pemompaan ventrikel yang terpenga-
darah total dan, oleh karena itu, menimbulkan gejala-
ruh akan berkurang secara sebanding. Memang, kekuatan
gejala kongestif. Akibatnya, banyak pasien yang tampak
pemompaan keseluruhan pada jantung yang infark sering
membaik beberapa hari pertama setelah onset gagal jan-
menurun lebih besar dari yang kita duga akibat adanya
tung tiba-tiba mengalami edema paru akut dan sering kali
fenomena yang disebut regang sistolik (systolic stretch),
meninggal dalam waktu beberapa jam setelah timbul ge-
yang diperlihatkan pada Gambar 2l-7. Bila bagian nor-
jala edema awal.
mal otot ventrikel berkontraksi, maka bagian otot yang
iskemik, apakah otot ini mati atau tidak berfungsi, tidak
Fibrilosi Ventrikel Seleloh lnfork Miokord. Banyak
akan berkontraksi melainkan terdorong keluar oleh tekan-
pasien dengan sumbatan koroner yang meninggal kare-
an yang timbul dari dalam ventrikel. Karena itu, banyak
na fibrilasi ventrikel yang mendadak. Flbrrlasi sangat
mungkin terjadi setelah infark yang luas, namun fibrilasi
kadang-kadang dapat juga terjadi setelah penyrimbatan
yang kecil. Memang, beberapa pasien dengan insufisiensi
koroner konik meninggal tiba-tiba karena fibrilasi tanpa
ad,anyainfark akut.
Terdapat dua periode yang sangat berbahaya setelah
infark koroner, yaitu saat fibrilasi sering sekali terjadi.
Kontraksi normal
Pertama adalah selama 10 menit pertama setelah timbul
infark. Kemudian terdapat periode pendek yang relatif
aman, diikuti oleh periode iritabilitas jantung kedua yang
non-fungsional dimulai I jam kemudian atau lebih dan berlangsung se-
lama beberapa jam berikutnya. Fibrilasi dapat juga terjadi
beberapa hari setelah infark tetapi hal inijarang ditemui.
Sedikitnya terdapat empat faktor yang menimbulkan
kecenderungan jantung untuk berfibrilasi:

1. Hilangnya suplai darah bagi otot jantung yang ber-


Regangan sistolik langsung akut menyebabkan penurunan kalium
dengan cepat dari otot-otot yang iskemik. Keadaan
ini juga meningkatkan. konsentrasi kalium dalam
GAMBAR 21-7. Regangan sistolik di daerah otot jantung yang
cairan ekstrasel di sekitar serabut otot jantung.
iskemik. Percobaan dengan penyuntikan kalium ke dalam
268 UNIT lV Sirkulasi

sistem koroner telah memperlihatkan bahwa ke-


naikan konsentrasi kalium ekstrasel akan mening- lskemia
nnoan
katkan iritabilitas ototjantung dan, oleh karena itu,
menimbulkan kecenderungan fi brilasi. j"lll Non-
2. Iskemia otot menyebabkan suatu "arus jelas (in- {1;;
t,. w
Jrunssionat ,

jury curuent)," yang telah dijelaskan di Bab 12


u
sehubungan dengan elektrokardiogram pada pasien
infark miokardium akut. Otot yang iskemik sering w ";""Non-fungsional
kali tidak dapat merepolarisasikan membrannya de-
ngan sempuma setelah jantung berdenyut, sehingga
permukaan luar otot ini tetap negatif dibandingkan
dengan potensial membran otot jantung normal di
mana pun dalam jantung. Karena itu, aliran listrik Serabut mati Jaringan flbrosa
mengalir dari daerah iskemik jantung ini ke daerah
GAMBAR 21-8. Atas, Daerah iskemia koroner yang kecil dan
normal dan dapat menimbulkan impuls abnormal yang luas. Bawah, Stadium pemulihan dari infark miokard.
yang dapat menyebabkan fibrilasi.
3. Refleks simpatis yang sangat kuat sering kali timbul
setelah infark masif, terutama karena jantung tidak Stadium Pemulihan
memompa volume darah yang cukup ke dalam lnfark Miokardium Akut
sistem arteri. Rangsangan simpatis juga meningkat-
kan iritabilitas otot jantung dan dengan demikian Bagian kiri atas Gambar 21-8 memperlihatkan efek sum-
mempermudah timbulnya brilasi.
fi batan koroner akut pada pasien dengan daerah iskemia
4. Kelemqhan otot jantung yang disebabkan oleh in- otot yang kecil;dan gambar di sebelah kanan memper-
fark miokardium sering menyebabkan ventrikel lihatkan jantung dengan daerah iskemia yang luas. Bila
berdilatasi secara berlebihan. Hal ini akan mening- daerah iskemik ini kecil, dapat terjadi sedikit kematian sel
katkan panjang lintasan untuk kondul<si impuls di otot atau tidak ada sama sekali, tetapi sebagian otot sering
jantung dan sering menyebabkan lintasan konduksi kali tidak berfungsi untuk sementara akibat kurangnya
yang abnormal di sekitar daerah infark pada otot nutrisi untuk membantu kontraksi otot.
jantung. Kedua efek ini mempermudah timbulnya Bila daerah iskemia ini luas, beberapa serabut otot di
gerakan sirkular karena, seperti yang dibicarakan pusat daerah itu mati dengan cepat, dalam waktu 1 sam-
di Bab 13, pemanjangan yang berlebihan pada lin- pai 3 jam pada daerah yang mengalami penghentian total
tasan konduksi di ventrikel akan memungkinkan suplai darah koroner. Tepat di sekitar daerah yang mati
impuls untuk kembali memasuki otot yang telah terdapat daerah yang tidak berfungsi, yang mengalami ke-
pulih dari keadaan refrakter, dengan demikian me- gagalan kontraksi dan biasanyajuga kegagalan konduksi
mulai suatu siklus eksitasi "gerakan sirkular" beri- impuls. Kemudian, di daerah yang meluas secara meling-
kutnya dan menyebabkan proses ini berlangsung kar di sekitar daerah yang tidak berfungsi tersebut terda-
terus-menerus. pat daerah yang masih tetap berkontraksi namun sangat
lemah akibat adanya iskemia ringan.
Rupiur Dqerqh lnfork. Selama hari pertama setelah
infark akut, bahaya terjadinya ruptur pada bagian jan- Penggontion Otot Moti dengon Joringon Porul.
tung yang iskemik masih kecil, namun beberapa hari ke- Di bagian bawah Gambar 21-8, terlihat berbagai tingkat
mudian, serabut otot yang mati mulai berdegenerasi dan pemulihan setelah infark miokardium yang lugs. Segera
dinding jantung menjadi teregang sangat tipis. Bila hal ini setelah terjadi sumbatan, serabut-serabut otot di pusat
terjadi, otot yang mati akan sangat menonjol keluar setiap daerah iskemik menjadi mati. Kemudian, selama hari-hari
kali kontraksi janfiing dan regangan sistolik menjadi se- berikutnya, daerah dengan serabut-serabut mati tersebut
makin membesar sampai akhimya timbul ruptur jantung. meluas karena banyak serabut marginal akhimya mati
Pada kenyataannya, salah satu cara yang dipakai untuk akibat iskemia yang berlangsung lama. Pada waktu yang
menilai perkembangan infark miokard yang berat adalah bersamaan, karena pelebaran saluran arteri kolateral yang
dengan merekam menggunakan alat pencitraan jantung menyuplai batas luar daerah infark, banyak otot yang ti-
(yaitu sinar-x) untuk mengetahui apakah derajat regangan dak berfungsi menjadi pulih kembali. Sesudah beberapa
sistolik semakin memburuk atau tidak. hari sampai 3 minggu, sebagian besar otot yang tidak
Bila ventrikel mengalami ruptut hilangnya darah ke berfungsi menjadi berfungsi kembali atau mati. Sementa-
dalam ruang perikardial menyebabkan timbulnya tam' ra itu, jaringan fibrosa mulai tumbuh di antara serabut-se-
ponade jantung dengan cepat-yaitu, kompresi jantung rabut yang mati karena iskemia merangsang pertumbuhan
dari luar oleh darah yang mengumpul di rongga perikar- fibroblas dan merangsang pertumbuhan jaringan fibrosa
dial. Akibat kompresi jantung ini, darah tidak dapat meng- dalam jumlah yang lebih banyak daripada normal. Ka-
alir ke dalam atrium kanan, dan pasien meninggal akibat rena itu, jaringan otot mati lambat laun digantikan oleh
penurunan curah jantung yang mendadak. jaringan fibrosa. Kemudian, karena ini adalah sifat umum
BAB 21 Aliran Darah Otot dan Curah Jantung Selama Kerja Fisik 269

jaringan fibrosa untuk mengalami kontraksi dan disolusi laktat, atau produk-produk yang menimbulkan nyeri lain-
yang progresif, jaringan parut fibrosa akan mengecil se- nya, seperti histamin, kinin, atau enzim proteolitik seluler,
telah beberapa bulan sampai setahun. yang tidak cepat dibawa pergi oleh aliran darah koroner
Akhirnya, daerah normal jantung lambat laun meng- yang bergerak lambat. Konsentrasi yang tinggi dari pro-
alami hipertrofi untuk mengompensasi sedikitnya sebagi- duk abnormal ini akan merangsang ujung-ujung saraf
an dari otot jantung yang mati. Dengan cara ini, jantung nyeri di otot jantung yang menghantarkan impuls nyeri
dapat pulih kembali sebagian atau hampir lengkap dalam melalui serabut sarafaferen sensorik ke dalam sistem sa-
waktu beberapa tahun. raf pusat.

Pentingnyo lstirohot podo Pengobolon lnfork


Miokord. Tingkat kematian seluler jantung ditentukan Angina Pektoris
Pada sebagian besar orang dengan konstriksi arteri koro-
oleh derajat iskemia dan beban kerja otot jantung. Bila
naria yang progresif, nyeri jantung yang disebut angina
beban kerja otot jantung sangat meningkat, seperli selama
pektoris mulai muncul bila beban jantung rnenjadi terlam-
kerja fisik, pada ketegangan emosi yang hebat, atau akibat
pau berat sehubungan dengan aliran darah koroner yang
kelelahan, maka jantung membutuhkan tambahan oksigen
tersedia. Nyeri ini biasanya terasa di bawah sternum ba-
dan zat makanan lainnya untuk melangsungkan hidupnya.
gian atas dan sering menyebar ke daerah permukaan tu-
Lagi pula, pembuluh darah anastomosis yang menyuplai
buh yangjauh, paling sering ke lengan kiri dan bahu kiri
darah ke daerah iskemik jantung juga harus tetap menye-
tetapi juga sering ke leher dan bahkan ke srsl wajah. pe-
diakan darah bagi daerah jantung yang biasa dialiri oleh
nyebab distribusi nyeri ini adalah karenajantung pada ke-
pembuluh darah tersebut. Bila jantung menjadi luar biasa
hidupan embrional bermula di leher, seperti juga lengan.
aktif, pembuluh darah pada otot normal akan sangat ber-
dilatasi. Hal ini memungkinkan sebagian besar darah yang
Oleh karena itu, kedua struktur ini (antung dan daerah
permukaan tubuh) menerima serabut saraf nyeri dari seg-
mengalir ke dalam pembuluh darah koroner untuk menga-
men medula spinalis yang sama.
lir melalui jaringan otot normal, jadi hanya menyisakan
Sebagian besar orang dengan angina pektoris kronik
sedikit darah untuk dialirkan melalui saluran anastomosis
merasa nyeri bila melakukan kerja fisik atau bila meng-
kecil ke dalam daerah iskemik, sehingga keadaan iskemik
alami perubahan emosi yang akan meningkatkan meta-
semakin memburuk. Keadaan ini disebut sindrom "co-
bolisme jantung atau mengonstriksikan pembuluh darah
ronary steal". Akibatnya, salah satu faktor paling pen-
koroner untuk sementara waktu akibat sinyal saraf vaso-
ting dalam pengobatan pasien infark miokardium adalah
ketaatan pasien tersebut dalam melakukan istirahat total
konstriktor simpatis. Biasanya nyeri berlangsung hanya
beberapa menit. Akan tetapi, sebagian pasien mengalami
selama proses pemulihan.
iskemia yang hebat dan lama yang rasa nyerinya terasa
sepanjang waktu. Nyeri sering dijabarkan sebagai rasa pa-
Fungsi Jantung Setelah Pulih nas, menekan, dan meremas; kualitas nyeri ini sedemikian
dari lnfark Miokard rupa sehingga biasanya pasien menghentikan seluruh ak-
tivitas tubuh yang tidak perlu dan harus beristirahat total.
Kadang-kadang, jantung yang telah pulih dari infark mio-
kardium yang luas kembali berfungsi secara hampir pe- Penoioloksonoon dengon Obot. Beberapa obat
nuh, tetapi lebih sering kemampuan memompanya tetap vasodilator, bila diberikan selama serangan angina akut,
menurun di bawah jantung yang sehat. Hal initidak berarti sering kali dapat segera meringankan rasa nyeri. Vasodi-
bahwa orang itu menjadi cacat jantung atau bahwa curah lator yang sering digunakan adalah nitrogliserin dan obat
jantung dalam keadaan istirahat menurun di bawah nor- nitrat lainnya.
mal, karena jantung yang normal mampu memompa 300- Obat lini kedua yang digunakan untuk pengobatan an-
400 persen lebih banyak darah per menit daripada yang gina pektoris jangka panjang adalah beta bloker, seperti
dibutuhkan tubuh ge}aina istirahat-arlinya, seseorang propranolol. Obat ini menghambat reseptor adrenergik
yang normal mempunyai "cadangan jantung" sebanyak beta simpatis, yang mencegah perangsangan simpatis
300-400 persen. Bahkan bila cadangan jantung menurun terhadap frekuensi jantung dan metabolisme jantung se-
sampai serendah 100 persen, orang tersebut masih dapat lama kerja fisik atau episode emosi<inal. Karena itu, terapi
melakukan aktivitas nomal dalam keadaan tenang dan dengan beta bloker akan menurunkan kebutuhan jantung
istirahat, tetapi tidak dalam keadaan kerja fisik berat yang akan oksigen metabolik tambahan selama kondisi yang
akan membebani jantung secara berlebihan. penuh stres. Untuk alasan yang jelas, hal ini juga dapat
mengurangi jumlah serangan angina serta mengurangi
tingkat keparahannya.
Nyeri pada Penyakit Jantung Koroner
Dalam keadaan normal, seseorang tidak dapat "merasa-
kan" jantungnya, tetapi ototjantung yang iskemik sering
Terapi Pembedahan
menimbulkan sensasi nyeri. Penyebab pasti rasa nyeri pada Penyakit Koroner
ini tidak diketahui, tetapi dianggap bahwa iskemia me- Bedoh Pintos Aorlo-Koronet (Aorlic-Coronoriy
nyebabkan otot membebaskan zat-zat asam, seperti asam Byposs Surgery). Pada banyak pasien dengan iskemia
270 UNIT lV Sirkulasi

koroner, daerah dengan arteri koroner yang terkonstriksi didilatasi dengan angioplasti untuk menahan agar arteri
hanya terletak di beberapa titik tertentu yang tersumbat tetap terbuka sehingga mencegah restenosis.
akibat adanya penyakit aterosklerotik, dan pembuluh ko-
rbner di tempat lain berukuran normal atau hampir nor-
mal. Suatu prosedur pembedahan telah dikembangkan Kepustakaan
pada tahun 1960-an, yang disebut pintas aorta-koroner
Casscells W, Nahai M, WllersonJT: Vulnerable atherosclerotic
(aortic-coronary bypass), dengan cara memotong seba- plaque: a multifucal disease. Circulation 107:2072, 2003.
gian vena subkutan dari lengan atau tungkai dan kemudi- Cohn PE Fox KM, Daly C: Silent myocardial ischemia. Circula-
an mencangkok vena ini mulai dari akar aorta menuju ke tion 108:1263, 2003.
arteri koroner perifer di luar titik sumbatan aterosklerotik. Dalal H, Evans PH, Campbell JL: Recent developments in sec-
Biasanya dilakukan satu sampai lima cangkokan semacam ondary prevention and cardiac rehabilitation after acute
ini, yang masing-masing menyuplai darah untuk arteri ko- myocardial infarction, BMJ 328:693, 2004.
Freedman SB, Isner JM: Therapeutic angiogenesisfor coronary
roner perifer yang berlokasi di luar sumbatan .
artery disease. Ann Intern Med I 36:54, 2002.
Pada sebagian besarpasien, nyeri anginanya dapatber-
Gehlbach BK, Geppert E: The pulmonary manifestations of left
kurang. Selain itu, pada pasien yang jantungnya belum heart failure. Chest I 2 5 : 669, 2004.
terlalu rusak sebelum operasi, prosedur bypass koroner Guyton AC, Jones CE, Coleman TG: Circulatory pathologl,,:
dapat menyebabkan pasien mempunyai harapan hidup Cardiac Output and lts Regulation. Philadetphia: WB Saun-
yang normal. Sebaliknya, jika jantung sudah sangat rusak, ders Co, 1973.
operasi bypass ini mungkin tidak banyak artinya. Hao H, Gabbiani J, Bochaton-Piallat M: Arterial smooth
muscle c ell he terogeneity : implications for atheros cleros is
Angioplirsti Koroner. Sejak tahun 1980-an, telah digu- and restenosis development. Arterioscler Thromb Vasc Biol
nakan suatu prosedur untuk membuka pembuluh koroner 23:1510,2003.
Hester kL, Hammer LW: Venular-arteriolar communication
yang tersumbat sebagian sebelum terjadi sumbatan total.
in the regulation of blood flow. Am J Physiot 282:R1280,
Prosedurnya, disebut angi op I as t i ar t e r i kor on ar i a, adalah
2002.
sebagai berikut: Suatu kateter yang di bagian ujungnya Hochman JS: Cardiogenic shock complicating acute myocardial
terdapat sebuah balon kecil, kira-kira berdiameter 1 mi- infarction: expanding the paradigm. Circulation I 07 : 2 998,
limeter, dengan bimbingan radiografik dimasukkan ke 2003.
dalam sistem koroner dan didorong melalui arteri yang Joyner MJ, Dietz NM:Sympathetic vasodilation in human mus-
tersumbat sebagian sampai balon kateter terjerat di tempat cle. Acta Physiol Scand 177:329,2003.
yang tersumbat sebagian tersebut. Kemudian balon ditiup Koerselman J, yan der Graaf Y, de Jaegere PP, Grobbee DE:
dengan tekanan tinggi, sehingga akan sangat meregangkan Coronary collaterals: an important and underexposed as-
pect of coronary artery disease. Circulation 107:2507,
arteri yang tersumbat itu. Setelah prosedur ini dilakukan,
200i.
aliran darah yang melewati pembuluh sering meningkat Libby P: Inflammation in atherosclerosis. Nature 420:868,
tiga sampai empat kali lipat, dan lebih dari tigaperempat 2002.
pasien yang menjalani prosedur ini merasa bebas dari ge- Richardson RS: Orygen transport and utilization: an integra-
jala iskemik koroner selama sedikitnya beberapa tahun, tion ofthe muscle systems. Adv Physiol Educ 27:183, 2003.
meskipun banyak pasien pada akhirnya tetap memerlukan Ridker PM: Clinical application of C-reactive protein for car-
pembedahan bypass koroner. diovascular disease detection and prevention. Circulation
Prosedur terbaru untuk membuka arteri koroner ma- 107:363,2003.
sih dalam proses penelitian, Salah satunya menggunakan Tsai AG, Johnson PC, Intaglietta M: Oxygen gradients in the
microcirculation. Physiol Rev 83:933, 2003.
sinar laser pada ujung kateter arteri koroner yang drtuju-
Yellon DM, Downey JM: Preconditioning the myocardium:
kan ke lesi koroner. Sinar laser menghilangkan sumbatan
from cellular physiology to clinical cardiology. Physiol Rev
tanpa merusak dinding arteri. 8i:1113, 200i.
Kemajuan laingya btirupaklep (slnee) kecil berbahan
logam yang dit6mpatkan di dalam arteri koroner yang
Gugal lantung

Salah,satu p*nyakit: ;ang paling pentlng.y4ng_,haruq_,,,,


diobati oleh seor*gg dokter adalah :gagal jsnf$ng. .,
Keadaan tersEbut .daBat terjadi akibat,,dari:,,'semuai,.,-',
kondisi jantung yang menyebabkan penurunan ke-
ma]npuen jantung u,qtuk memompa darah. Riagantr;*,r:,,,
penyebabnya ada lah pen urun an kon traktil itas miokar-
dium akibal kqfangrlya aliran dafali korohen,Namun
demikian, kegagalan dapat juga disebabkan oleh kerusakan karup janftmg. tekanan
eksternal di sekitar jantung, defisiensi vitamin B, penyakit otot janflrng primeq atau
segala kelainan lain yang dapat membual pemompaan jantung menjadi kurang efek-
tif. Dalam bab ini. terutama kita akan membicarakan mengenai gagal jantung yang
disebabkan oleh penyakit jantung iskemik, yang diakibatkan oleh sumbaran parsial di
pembuluh darah koroner. Dalam Bab 23, kjta akan membicarakan mengenai penyakit
katup jantung dan penyakit jantung kongenital.

D€finisl'Gogal Jonlur,rg-,,Istilah frgagal jantqngl',scffara soderhaila be ftega;'


galan jan.tung untuk memompa darqlr. dalarn jumlah yang cukup unt* rrtenrc i.
keburuhan rubuh.

Dinafi ika Sirkulasj pada Jantung


Efek Akut, Gagal Jantung .Deraiat,sedan g
' BiIa jantung mendadak menjadi rusat berat, seperti pada infark miokard",kema.rlrpllaa,,
pemompaan jantung akan segera menurun. Sebagai akibatnya, akan timbul dua efek
ut4lna: (1) penunrnan curah jantung dan (2) pernbendungan dara!l 0! a,,,1'arlg $1e,,-
nirnbulkankenaikantgkananvena. r,:.r,:,, ,,,r:,, ;l ,', r' ,,,',-'.,, ,"..t,,,,,,,- t.
Perubahan progresif dalam keelektifan pemompaan janrung di berbagai waktu,
setelah terjadi infiark.piokard digambarkan dengan grafik pada Gambar 22- I . Kurva
yang t:11:1af palin$ alg pada gambar ini mempertihatkan kurya,curah jantung yang
,

- normal. Titik A pada kurva ini menandakan titik bekerla yang normal, memperli-
hatkan curah jantung normal dalam keadaan istirahat adatah 5 L/menit dan tekanan
atridn kanan sebesar 0 mm Hg.
Segera setelah jantung mengalami kerusakan, kurua curah jantung menjadi sangat
menurun. ftrun sampai kurva yan$ paling bawah pada grafik yang paling dasar. Da-
lam waktu beberapa detik, terbennrk keadaan sirkulasi yang baru di titik B dan bukan
di ritik A, yang menunjukkan babwa curah jantung telah menurun sampai 2 L/menit,
ki1al$iradua perlip* dari nornal, sedangkan tekanan atriqry krnan meningkat sam-
pai +4 6* Hg karena pengenrbalianrdarah dari,,tub'*1r'.rnelplql,.v,e+L.y .menpjii,i-
ke jantung terbendung di atrium kanan. Curah jantung yang rendah i-ni masih cukup
g,1r4{,,mpqpertahanhanhidup'barangkali sblqqa,beb,erapa jarn rq biasff4.! -.

271
272 UNIT lV Sirkulasi

pada Gambar 22-1, yang memperlihatkan bahwa setelah


*Jantung yang normal terjadi kompensasi simpatis akan terjadi kenaikan kurva
curah jantung sekitar dua kali lipatnya.
*Jsnfung yang pulih sebagian ' Perangsangan simpatis juga meningkatkan aliran balik
yang rusak + perangsangan simpatis
vena karena perangsangan tersebut menaikkan tonus di
-Jantung yang rusak secara akut
sebagian besar pembuluh darah sirkulasi, terutama vena,
-Jshfung sehingga tekanan pengisian sistemik rata-ratq meningkat
=o hingga 12 sampai 14 mm Hg, hampir 100 persen di atas
e. normal. Seperti yang dibahas di Bab 20, peningkatan tekan-
f'' an pengisian akan sangat meningkatkan kecenderungan
s, darah untuk mengalir dari vena kembali ke jantung. Oleh
# karena itu, jantung yang rusak menjadi terpajan dengan
ctg
masuknya aliran darah yang lebih banyak dari biasanya,
€5
a! dan tekanan atrium kanan akan terus meningkat, yang akan
membantu jantung untuk memompa jumlah darah yang
o
lebih banyak. Jadi, keadaan sirkulasi yang baru dilukiskan
oleh titik C pada Gambar 22-7, memperlihatkan curah
janturlg sebesar 4,2 Llmenit dan tekanan atrium kanan
+2 +2 +6 +8 +10 +12 sebesar 5 mm Hg.
Terkanan atrium kanan (mm Hg) Refleks simpatis bekerja maksimal dalam waktu se-
GAMBAR 22-1. Perubahan progresif pada kuNa curah jantung kitar 30 detik. Oleh karena itu, seseorang yang tibatiba
setelah terjadi infark miokard akut. Curah jantung dan tekanan mengalami serangan jantung derajat sedang, mungkin
atium kanan berubah secara progresif dari titik A ke titik D (di- merasakan tidak lebih daripada nyeri jantung dan pingsan
gambarkan dengan garis putus-putus) dalam waktu beberapa
detik, menit, hari, dan minggu.
selama beberapa detik. Segera setelah itu, dengan bantuan
kompensasi refleks simpatis, curah jantung dapat kembali
ke tingkat yang adekuat untuk memungkinkan pasien te-
tap tenang, meskipun nyeri mungkin tetap ada.
tai dengan keadaan pingsan. Untungnya, stadium akut ini
biasanya hanya berlangsung selama beberapa detik karena
segera timbul refleks saraf simpatis, dan segera mengom- Stadium Kronik Gagal Jantung-
pensasi secara sangat luas, pada jantung yang mengalami
Retensi Cairan Membantu
kerusakan seperti yarg akan diuraikan berikut ini.
Mengompensasi Curah Jantung
Kompensosi unluk GogolJontung Akut oleh Re- Beberapa menit pertama setelah serangan jantung akut,
fleks Sorqf Simpotis. Bila curah jantung menurun sam- dimulailah stadium semi-kronik yang panjang, yang ter-
pai derajat yang membahayakan, banyak refleks sirkula- utama ditandai oleh dua keadaan: (l) retensi cairan oleh
si seperti yang dibicarakan di Bab 18 akan segera aktif. ginjal dan (2) pemulihan beberapa derajat oleh jantung
Refleks yang paling terkenal adalah refieks baroreseptor, sendiri setelah beberapa minggu atau bulan, seperti di-
yang diaktifkan oleh penurunan tekanan arteri. Mungkin gambarkan oleh kurva hijau tipis pada Gambar 22-1;yang
juga bahwa refleks kemoreseptor, respons iskemik pada juga dibahas di Bab 21.
sistem sarafpusat,bahkan refleks yang berasal darijan-
tung yang rusafr itu sendiri juga membantu mengaktifkan
sistem saraf simpatis. Tetapi refleks apapun yang terjadi, Retensi Gairan oleh Ginjal dan
sarafsimpatis menjadi terangsang dengan sangat kuat da- Peningkatan Volume Darah Terjadi
lam waktu beberapa detik, dan pada saat yang bersamaan Selama Beberapa Jam hingga Hari
secara berlawanan terjadi penghambatan sinyal sarafpa- Curah jantung yang rendah akan memberikan pengaruh
rasimpatis yang menuju ke jantung. yang luas terhadap fungsi ginjal, kadang-kadang menye-
Perangsangan simpatis yang kuat akan menyebabkan babkan anuria bila curah jantung turun sampai setengah
dua pengaruh yang besar pada sirkulasi: pertama, pada hingga dua pertiga normal. Pada umumnya, keluaran
jantung itu sendiri, dan kedua, pada vaskularisasi perifer. urin akan tetap menurun dibawah normal selama curah
Bila semua otot ventrikel mengalami kerusakan yang luas jantung dan tekanan arteri secara nyata tetap kurang dari
tetapi masih dapat berfungsi, rangsangan simpatis akan normal. Dan keluaran urin biasanya tidak kembali normal
memperkuat fungsi otot yang rusak ini. Jika sebagian setelah serangan jantung akut, sampai curah jantung dan
otot tidak berfungsi sama sekali dan sebagian lainnya tekanan arteri atau salah satunya kembali ke arah normal
tetap normal, otot yang normal tersebut akan dirangsang atau hampir normal.
dengan kuat oleh perangsangan simpatis, dengan cara ini
akan mengompensasi sebagian otot yang tidak berfungsi. Relensi Coirqn Tingkol Sedong podo Gogql
Jadi, melaui cara ini atau carq lainnya, jantung akan Jontung dopot Bermonfoot, Banyak ahli penyakit
menjadi pompayang lebih kuat. Pengaruh ini juga terlihat jantung sebelumnya menganggap bahwa retensi cairan
BAB 22 Gagal Jantung 273

selalu berpengaruh buruk pada gagal jantung. Tetapi saat yang mengalami infark, seringkali menyebabkan sebagian
ini diketahui bahwa kenaikan cairan tubuh dan volume da- besar otot jantung di daerah tepi menjadi berfungsi lagi.
rah dalam jumlah sedang merupakan faktor yang penting Demikian pula, bagian otot jantung yang tidak rusak akan
dalam membantu mengompensasi penurunan kemampu- mengalami hiperhofi, dengan cara tersebut akan mampu
an pemompaan jantung dengan cara meningkatkan aliran mengimbangi sebagian besar kerusakan j antung.
balik vena. Peningkatan volume darah akan meningkat- Derajat pemulihan bergantung pada jenis kerusakan
kan aliran balik vena melalui dua cara: Pertama, keadaan jantung, dan derajat tersebut bervariasi mulai dari tanpa
tersebut akan meningkatkan tekanan pengisian sistemik pemulihan sampai hampir pulih sempuma. Sesudah in-
rata-rata,yangakan menaikkan gradien tekanan agar alir- fark miokard akut, jantung biasanya pulih dengan cepat
an darah di pembuluh vena menuju ke jantung. Kedua, selama beberapa hari atau minggu pertama dan sebagian
dengan melebarkan vena, yang akan menurunkan resis- besar mencapai tahap akhir pemulihannya dalam waktu 5
tensi vena dan bahkan lebih memudahkan untuk meng- sampai 7 minggu, meskipun pemulihan tambahan dengan
alirkan darah ke jantung. derajat yang ringan dapat berlanjut sampai berbulan-bu-
Jika jantung tidak mengalami kerusakan yang sangat lan.
berat, peningkatan aliran balik vena ini seringkali tetap
dapat sepenuhnya dikompensasi oleh jantung yang ke- Kurvo Curoh Jonlung Seteloh Pemulihon Sebo-
mampuan pemompaanxya telah berkurang-kenyataan- gion. Gambar 22-7 memperlihatkan fungsi jantung yang
nya cukup banyak, bahkan bila kemampuan pemompaan telah pulih sebagian dalam waktu I minggu atau lebih se-
jantung berkurang sampai serendah 40 hingga 50 persen sudah infark miokard akut. Pada saat ini, banyak sekali
dari normal, peningkatan aliran balik vena seringkali da- cairan yang diretensi dalam tubuh danjuga kecenderung-
pat menghasilkan curah jantung yang secara keseluruhan an aliran balik vena meningkat dengan nyata; oleh kare-
normal, selama pasien tetap dalam keadaan istirahat te- na itu, tekanan atrium kanan akan meningkat lebih tinggi
nang. lagi. Akibatnya, keadaan sirkulasi sekarang berubah dari
Bila kemampuan pemompaan jantung semakin berku- titik C ke titik D, yang memperlihatkan curah jantung
rang, aliran darah ke ginjal akhirnya menjadi terlalu ren- yang normal sebesar 5 L/menit tetapi tekanan atrium ka-
dah bagi ginjal untuk dapat menyekresi garam dan air da- nan meningkat menjadi 6 mm Hg.
lam jumlah'yang sesuai dengan asupannya. Oleh karena Karena curah jantung telah kembali normal, keluaran
itu, mulailah terjadi retensi cairan dan akan berlangsung cairan ginjal juga akan kembali normal, dan tidak lagi ter-
terus secara tidak terbatas, kecuali bila dilakukan tindakan jadi retensi cairan, kecuali jlka retensi cairan yang telah
terapeutik khusus untuk mencegah hal ini terjadi. Selan- terjadi terus berlanjut untuk mempertahankan kelebihan
jutnya, karena jantung telah memompa sampai pada ke- cairan dalam jumlah sedang. Oleh karena itu, kecuali
mampuan pemompaan maksimumnya , cairan yang berle- tekanan atrium kanan yang tinggi yang ditunjukkan oleh
bihan ini tidak lagi memberi pengaruh yang bermanfaat titik D pada gambar ini, orang tersebut sekarang pada
pada sirkulasi. Sebaliknya, timbul edema berat di seluruh dasarnya memiliki dinamika kardiovaskular yang normal
tubuh, yang dapat menjadi faktor yang sangat merusak selama ia tetap dalam keadaan istirahat.
dan dapat menimbulkan kematian. Jika pemulihan jantung cukup luas dan bila volume
cairan yang cukup telah diretensi, rangsangan simpatis
Efek yong Merusok dori Retensi Coiron yong lambat laun berkurang sampai normal karena alasan be-
Berlebihon podo Gqgol Jonlung Derojot Berot. rikut: Pemulihan jantung sebagian dapat meningkatkan
Berlawanan dengan efekyang bermanfaat dari retensi cair- kurva curah jantung sama seperti karena perangsangan
an tingkat sedang pada gagal jantung, maka pada gagal simpatis. Oleh karena itu, selama jantung dapat pulih
jantung berat dengan cairan yang sangat berlebihan dapat walaupun hanya sedikit, akibat dari rangsangan simpatis
menimbulkan akibat fisiologis yang serius. Akibatnya an- pada gagal jantung tahap akut seperti frekuensi denyut
tara lain (1) terlalu merggangnya jantung, sehingga lebih nadi yang cepat, kulit menjadi dingin, dan pucat, lambat
melemahkan jantw:{'(2) filtrasi cairan ke dalam paru, laun akan menghilang.
menyebabkan edema paru dan akibatnya terjadi deoksi-
genasi darah; dan (3) pembentukan edema yang luas di
sebagian besar bagian tubuh. Efek yang merusak akibat
Ringkasan Berbagai Perubahan yang
cairan yang berlebihan ini akan dibicarakan di bagian se- Terjadi Sesudah Gagal Jantr;ng Atut-
lanjutnya dari bab ini. "Gagal Jantung Terkompensasi"
Untuk meringkas berbagai kejadian yang telah kita bica-
Pemulihan Miokardium rakan sebelumnya, yang menjelaskan dinamika perubah-
Setelah lnfark Miokard an sirkulasi setelah seranganjantung akut derajat sedang,
Setelah jantung tiba-tiba menjadi rusak karena infark mio- kita dapat membagi berbagai perubahan menjadi bebera-
kard, proses perbaikan alami dari dalam tubuh segera di- pa tahap yaitu(1) efek yang timbul segera setelah terjadi
mulai untuk membantu memulihkan fungsi jantung yang kerusakan jantung; (2) kompensasi oleh sistem saraf sim-
normal. Misalnya, akan terbentuk suplai darah kolateral patis, yang terutama timbul dalam waktu 30 detik sampai
yang baru yang dimulai di bagian tepi dari daerah jantung 1 menit pertama; dan (3) kompensasi kronis yang berasal
274 UNIT lV Sirkulasi

dari pemulihan jantung sebagian dan retensi cairan oleh


ginjal. Semua perubahan ini digambarkan dengan gra- Nilai kritis curah jantung
fik oleh kurva hitam pada Gambar 22-1. Perkembangan untuk keseimbangan cairan normal
kurva ini memperlihatkan keadaan sirkulasi yang normal Ell
(titikA), keadaan beberapa detik setelah serangan jantung
E 'E 5.0
namun sebelum timbul refleks simpatis (titik B), pening- l!(U
katan curah jantung ke arah normal yang disebabkan oleh 'tE
OJ Z,C
perangsangan simpatis (titik C), dan terakhir kembalinya
curah jantung yang hampir mendekati nilai normal dalam o U
wakfu beberapa hari sampai beberapa minggu setelah ter- 0 +4 +8 +12
jadi pemulihan jantung sebagian dan retensi cairan (titik
Tekanan atrium kanan (mm Hg)
D). Keadaan yang terakhir ini disebut gagal jantung ter-
kompensasi. GAMBAR 22-2, Curah jantung yang sangat menurun menanda-
kan penyakit jantung dekompensasi. Retensi cairan yang progre-
Gogol Jonlung Terkompensosi. Perhatikan teruta- sif meningkatkan tekanan atrium kanan selama beberapa hari,
ma pada Gambar 22-l,bahwa kemampuan pemompaan dan curah jantung semakin menunJn dari titik A ke titik F, sampai
terjadi kematian.
jantung yang maksimum pada jantung yang pulih seba-
gian tetap menurun sampai kurang dari setengah normal,
seperti yang digambarkan oleh garis mendatar pada kurva
Anolisis Grofik Gogol Jonlung Dekompensosi.
hijau terang. Hal ini menggambarkan bahwa peningkatan
Gambar 22-2 menggantbarkan kurva curah jantung yang
tekanan atrium kanan dapat mempertahankan curah jan-
sangat menurun di berbagai waku (Titik A sampai F) se-
tung pada nilai normal meskipun jantung semakin lemah.
telah jantung menjadi sangat lemah. Titik A pada kurva ini
Jadi, pada sebagian besar orang, terutama pada orang yang
menggambarkan keadaan sirkulasi sebelum timbul kompen-
lebih tua, akan mempunyai curah jantung yang normal
sasi apapun, dan titik B, menggambarkan keadaan beberapa
dalam keadaan istirahat tetapi dengan kenaikan tekanan
menit kemudian setelah perangsangan simpatis yang telah
atrium kanan yang ringan sampai sedang karena berba-
mengompensasi sesuai kemampuan jantung tetapi sebelum
gai derajat " gagal j antung terkompensasi." Orang-orang
retensi cairan dimulai. Pada saat ini, curah jantung mening-
ini mungkin tidak mengetahui bahwa dirinya mengalami
kat sampai 4Llmenit dan tekanan atrium kanan, meningkat
kerusakan jantung, karena kerusakan tersebut seringkali
sampai 5 mm FIg. Saat ini pasien sepertinya berada dalam
terjadi sedikit demi sedikit, dan kompensasi terjadi bersa-
keadaan cukup baik, tetapi keadaan ini tidak akan menetap
maan dengan kemajuan tingkat kerusakan.
lama karena curah jantung belum meningkat cukup tinggi
Bila seseorang dalam keadaan gagal jantung yang
guna menimbulkan ekskresi cairan yang cukup oleh ginjal;
terkompensasi, setiap usaha untuk melakukan kerja fisik
karena itu, retensi cairan terus berlangsung dan akhirnya da-
yang berat biasanya akan menyebabkan kembalinya geja-
pat menyebabkan kematian. Keadaan ini dapat diterangkan
la-gejala gagal akut yang timbul segera, karenajantung ti-
secara kuantitatif sebagai berikut:
dak mampu lagi meningkatkan kemampuan pemompaan-
Perhatikan garis lurus pada Gambar 22-2, pada rrilai
nya ke tingkat yang diperlukan untuk kerja fisik. Oleh
curah jantung 5 L/menit. Nilai ini hampir merupakan ni-
karena itu, dikatakan bahwa cadangan jantung menurun
lai curah jantung yang kritis, yang diperlukan orang de-
pada gagal jantung yang terkompensasi. Konsep cadang-
wasa normal untuk membuat ginjal menetapkan kembali
an jantung tersebut akan dibahas lebih lanjut di bab ini
keseimbangan cairan yang normal-yaitu, agar keluaran
kemudian.
garam dan air seimbang dengan asupannya. Setiap curah
jantung yang berada di bawah nilai ini, semua mekanisme
Dinamika Gagal Jantung Derajat retensi cairan yang telah dibicarakan sebelumnya tetap
Berat-Gagal- Jantu ng Dekom pensasi berperan dan volume cairan tubuh akan meningkat secara
progresif. Karena peningkatan volume cairan yang pro-
Jika jantung mengalami kerusakan yang berat, tidak ada gresif ini, tekanan pengisian sistemik rata-rata di sirkulasi
kompensasi yang dapat membuat pompa janrung yang akan terus meningkat; tekanan ini secara progresif akan
sangat lemah ini menghasilkan curah jantung normal, menaikkan jumlah darah dari vena perifer ke dalam affium
baik melalui refleks saraf simpatis maupun oleh retensi kanan, sehingga meningkatkan tekanan atrium kanan.
cairan. Akibatnya, curah jantung tidak dapat naik cukup Setelah kurang lebih sehari, keadaan sirkulasi berubah
tinggi untuk membuat ginjal menyekresikan cairan dalam dari titik B ke titik C pada Gambar 22-2-tekatan atrium
jumlah yang normal. Oleh karena itu, cairan akan terus d! kanan naik menjadi 7 mm Hg dan curah jantung menjadi
retensi, sehingga pasien semakin edema, dan keadaan ini 4,2 L/menit. Perhatikan sekali lagi bahwa curah jantung
akhirnya menimbulkan kematian. Keadaan tersebut dikenal belumlah naik cukup tinggi guna menimbulkan keluaran
dengan gagaljantung dekompensasi. Jadi, penyebab utama cairan ginjal yang normal; karena itu, terus terjadi retensi
gagal jantung dekompensasi adalah kegagalan jantung un- cairan. Setelah satu hari atau lebih, tekanan atrium kanan
tuk memompa cukup darah agar ginjal dapat menyekresi naik menjadi 9 mm Hg, dan keadaan sirkulasi menjadi
cairan dalam jumlah yang sesuai setiap harinya. seperti yang ditunjukkan oleh titik D. Tetapi, curah jan-
BAB 22 Gagal Jantung 275

tung tetap belum cukup untuk mencapai keseimbangan kepada orang dengan jantung yang sehat, hanya sedikit
cairan yang normal. memengaruhi peningkatan kekuatan kontraktilitas otot
Setelah beberapa hari terjadi retensi cairan, tekanan jantung. Namun demikian, bila diberikan kepada pasien
atrium kanan masih terus meningkat, tetapi sekarang gagal jantung kronis, obat ini kadang-kadang dapat me-
fungsi jantung mulai menurun ke tingkat yang lebih ren- ningkatkan kekuatan miokardium yang gagal hingga se-
dah. Penurunan ini disebabkan oleh peregangan jantung banyak 50 sampai 100 persen. Oleh karena itu, obat-obat
yang berlebihan, edema pada ototjantung, dan faktor-fak- ini merupakan salah satu terapi utama pada gagal jantung
tor lain yang menurunkan fungsi pemompaan jantung. kronis.
Sekarang telahjelas bahwa retensi cairan yang lebih lanjut Digitalis dan glikosida kardiotonik lainnya diyakini
akan lebih menimbulkan kerusakan daripada memberikan dapat memperkuat kontraksi jantung dengan meningkat-
manfaat bagi sirkulasi. Ternyata curah jantung tetap tidak kan jumlah ion kalsium di serabut otot. Pada otot jantung
cukup tinggi untuk menghasilkan fungsi ginjal yang nor- yang gagal, retikulum sarkoplasma gagal mengumpulkan
mal, sehingga retensi cairan tidak hanya berlanjut tetapi kalsium dalam jumlah yang normal, dan karena itu, tidak
semakin cepat terjadi karena penumnan curah jantung dapat melepaskan cukup ion kalsium ke dalam komparte-
(dan juga terjadi penurunan tekanan arteri). Akibatnya, men bebas cairan di serabut otot untuk keseluruhan kon-
dalam beberapa hari, keadaan sirkulasi telah mencapai traksi otot. Salah satu efek digitalis adalah menekan pompa
titik F pada kurva, dengan curah jantung saat ini kurang kalsium pada membran sel di serabut otot jantung. Pompa
dari 2,5 L/menit dan tekanan atrium kanan 16 mm Hg. ini normalnya memompa ion kalsium keluar dari otot. Na-
Keadaan ini mendekati atau telah mencapai tingkat keti- mun demikian, pada keadaan gagal jantung, diperlukan
daksesuaian dengan kehidupan, dan pasien akan mening- tambahan kalsium untuk menaikkan kekuatan kontraksi
gal. Keadaan gagal jantung yang terus berlanjut dan se- otot. Oleh karena itu, penggunaan digitalis dalam jumlah
makin memburuk disebut gagal jantung dekompensasi. sedang biasanya bermanfaat untuk menekan mekanisme
Jadi, dari analisa ini kita dapat melihat, bahwa kega- pemompaan kalsium, sehingga memungkinkan jumlah
galan curah jantung (dan tekanan arteri) untuk meningkat kalsium intrasel di serabut otot sedikit meningkat.
sampai ke nilai kritis yang dibutuhkan agar fungsi gin-
jal berlangsung normal mengakibatkan (1) retensi cairan
yang semakin banyak, yang menyebabkan (2) tekanan
pengisian sistemik rata-ratayang semakin meningkat, dan
Gagal Jantung Kiri Unilateral
(3) tekanan atrium kanan yang semakin meningkat sampai
Sampai sejauh ini, kita menganggap bahwa gagaljantung
akhimya jantung mengalami peregangan yang berlebihan terjadi sebagai suatu keseluruhan. Namun, pada sebagian
atau menjadi sangat edema, sehingga tidak mampu me- besar pasien, terutama yang menderita gagal jantung akut
mompa darah dalam jumlah yang cukup sekalipun dan, dini, gagal jantung sebelah kiri mendominasi gagal jan-
karena itu gagal secara total. Secara klinis, kita mende- tung kanan, dan dalam keadaan yangjarang, terdapat ga-
teksi keadaan dekompensasi yang serius ini terutama dari gal jantung kanan tanpa disertai gagal jantung kiri yang
terjadinya edema yang progresif, khususnya edema paru, nyata. Oleh karena itu, kita perlu membicarakanbeberapa
yang menyebabkan timbulnya bunyi ronki basah di paru gambaran khusus gagal jantung unilateral.
dut dispnea (air hunger). Semua klinisi menyadari bahwa Bila terjadi gagal jantung kiri tanpa disertai dengan
kegagalan penatalaksanaan yang tepat bila keadaan terse- kegagalan di bagian kanan, darah yang dipompa ke dalam
but timbul akan menyebabkan kematian yang cepat. paru akan terus dipompa dengan kekuatan jantung kanan
yang biasa, tetapi darah yang keluar dari paru tidak dapat
Pengobolon Dekompensosi. Proses dekompensasi
dipompa secara adekuat olehjantung kiri ke dalam sirku-
seringkali dapat dihentikan dengan (1) menguatkanjan-
lasi sistemik. Akibatnya, tekanan pengisian pqru rata-
tung dengan salah satu dari beberapa cara berikut, teruta-
ratameninglat karena terjadi perpindahan sebagian besar
ma dengan pemberian obat kardiotonik, seperti digitalis,
darah dari sirkulasi sistemik ke dalam sirkulasi paru.
sehingga jantung nagnftdi cukup kuat untuk memompa
Seiring meningkatnya volume darah di dalam paru,
darah dalam jumlah yang cukup sesuai dengan kebutuhan
tekanan kapiler paru akan meningkat, dan jika tekanan ini
agar fungsi ginjal dapat normal kembali, atau (2) dengan
meningkat di atas nilai yang kurang lebih sama dengan
pemberian obat diuretika untuk meningkatkan sekresi
tekanan osmotik koloid plasma, yaitu sekitar 28 mm Hg,
ginjal sementara pada saat yang bersamaan mengurangi
cairan mulai merembes keluar dari kapileq kemudian ma-
asupan air dan garam, yang akan menimbulkan keseim-
suk ke dalam ruang interstisial paru dan alveoli, sehingga
bangan antara asupan dan keluaran cairan meskipun curah
jantung rendah. menimbulkan edema paru.
Jadi, di antara masalah yang paling penting dari ga-
Kedua cara tersebut menghentikan proses dekompen-
gal jantung kiri adalah kongesti pembuluh darah paru
sasi dengan menetapkan kembali keseimbangan cairan
dat edema paru. Pada gagal jantung kiri akut yang berat,
yang normal, sehingga cairan yang keluar pating tidak
kadang-kadang terjadi edema paru yang sedemikian cepat
sama dengan cairan yang masuk.
sehingga dapat menyebabkan kematian karena mati lemas
Mekonisme Kerjo Obot Kordiolonik Seperti Digi- dalam waktu 20 sampai 30 menit, yang akan kita bahas
lolis. Obat kardiotonik, seperti digitalis, bila diberikan secara lebih mendalam di bab ini kemudian.
276 UNIT IV Sirkulasi

Gagal Jantung dengan Pemberian digitalis segera, seringkali digunakan untuk


menguatkan jantung jika otot venhikel memperlihatkan
Gurah Jantung Rendah- tanda-tanda kerusakan. Demikian juga, pemberian darah
Syok Kardiogenik lengkap, plasma, atau obat untuk menaikkan tekanan da-
rah dipakai untuk mempertahankan tekanan arteri. Bila
Pada sebagian besar keadaan setelah terjadi seranganjan-
tekanan arteri dapat dinaikkan cukup tinggi, aliran darah
tung akut dan seringkali setelah terjadi kerusakanjantung
koroner seringkali akan meningkat cukup tinggi uptuk
yang berlangsung lambat dan berkepanjangan, jantung
mencegah lingkaran setan yang terjadi karena kerusakan.
menjadi tidak mampu lagi untuk memompa bahkan un-
Dan hal ini memberikan waktu yang cukup agar terjadi
tuk jumlah aliran darah yang kecil sekalipun, yang dibu-
mekanisme kompensasi yang sesuai di sistem sirkulasi
tuhkan untuk mempertahankan agar tubuh tetap hidup.
untuk memperbaiki keadaan syok.
Akibatnya, seluruh jaringan tubuh mulai mengalami
Telah dicapai beberapa keberhasilan untuk menolong
kerusakan dan bahkan mengalami perburukan, seringkali
hidup pasien syok kardiogenik, dengan memakai dua
dapat menimbulkan kematian dalam waktu beberapa jam
prosedur berikut: (1) melalui pembedahan dengan mem-
sampai beberapa hari. Gambaran selanjutnya adalah salah
buang bekuan di arteri koroner, seringkali dikombinasi
satu dari syok sirkulasi, seperti yang dijelaskan diBab 24.
dengan pemasangan pintas koroner (coronary bypass),
Sistem kardiovaskular pun mengalami kerusakan karena
atau (2) kateterisasi di arteri koroner yang tersumbat dan
kurangnya zat makanan, dan juga (bersama dengan ba-
pemberian enzim-enzim s trept okin as e atau akt iv at or p l as -
gian tubuh lainnya), mengalami perburukan, sehingga
minogen jaringanmelalui cairan infus yang menyebabkan
mempercepat kematian. Sindrom syok sirkulasi yang dise-
larutnya bekuan. Hasilnya kadang-kadang menakjubkan
babkan oleh pemompaan jantung yang tidak adekuat dise-
bila salah satu prosedur ini dilakukan dalam waktu satu
but syok kardiogenik atau secara sederhana syokjantung.
jam pertama setelah syok kardiogenik, tetapi sama sekali
Sekali seseorang mengalami syok kardiogenik, angka
tidak berarti atau hanya sedikit bermanfaat bila dilakukan
harapan hidupnya seringkali kurang dari l5 persen.
setelah tiga jam.

Lingkoron Seton Akibot Kerusokqn Jontung


podo Syok Kordiogenik. Pembicaraan mengenai syok Edema pada Pasien
sirkulasi di Bab 24 menekankan bahwa jantung cende-
rung akan mengalami kerusakan yang lebih progresif bila
Gagal Jantung
suplai darah koronernya berkurang selama terjadi syok.
Kelidokmompuon Gogol Jonlung Akul untuk
Artinya, tekanan arteri yang rendah yang timbul selama
Menimbulkon Edemo Perifer. Gagal jantung kiri
syok akan semakin mengurangi suplai darah koroner. Hal
akut dapat menimbulkan pembendungan yang hebat dan
tersebut menyebabkan jantung menjadi semakin lemah,
cepat di paru, dengan pembentukan edema paru dan bah-
yang membuat tekanan arteri semakin menurun, sehingga
kan menimbulkan kematian dalam waktu beberapa menit
menyebabkan syok menjadi lebih buruk, proses ini akhir-
sampai beberapa jam.
nya menjadi lingkaran setan yang terjadi akibat kerusakan
Namun demikian, baik gagal jantung kiri maupun ka-
jantung. Pada syok kardiogenik yang disebabkan oleh in-
nan sangat lambat menyebabkan edema perifer. Hal ini
fark miokard, masalah ini menjadi lebih kompleks karena
diterangkan dengan baik sekali oleh Gambar 22-3. Blla
sudah ada sumbatan di pembuluh koroner sebelumnya. jantung yang sebelumnya sehat tiba-tiba mengalami ke-
Sebagai contoh, pada jantung yang sehat, tekanan arteri
gagalan pemompaan, tekanan aorta akan menurun dan te-
biasanya harus diturunkan hingga kira-kira di bawah 45
kanan atrium kanan mening[at. Saat curah jantung men-
mm Hg sebelum terjadi kerusakan jantung. Akan tetapi,
dekati nol, kedua tekanan ini saling mendekat satu sama
pada jantung yang pembuluh koroner utamanya telah ter-
lain pada nilai keseimbangan sekitar l3 mm Hg. Tekanan
hambat, kerusakan terjadi bila tekanan arteri koroner tu-
kapiler juga turun dari nilai normal 17 mm Hg menjadi te-
run dibawah 80 sampai 90 mm Hg. Dengan kata lain, bila
kanan keseimbangan yang baru sebesar l3 mm Hg. Jadi,
terjadi penurunan tekanan arteri sedikit sila, hal ini dapat
gagal jantung akut yang berat sering kali menyebabkan
menimbulkan lingkaran setan yang terjadi akibat keru- penurunan tekanan kapiler perifer dan bukanjustru me-
sakan jantung. Karena alasan ini, dalam mengobati infark
naikkan. Oleh karena itu, percobaan yang dilakukan pada
miokard, sangat penting untuk mencegah timbulnya hipo-
hewan maupun pada manusia memperlihatkan bahwa ga-
tensi walau hanya dalam waktu yang singkat sekalipun.
gal jantung akut hampir tidak pemah dengan segera me-
nimbulkan edema perifer.
Fisiologi Pengoboton. Seringkali pasien meninggal
karena syok kardiogenik sebelum berbagai proses kom-
pensasi yang dilakukan dapat mengembalikan curah jan- Retensi Gairan Jangka Panjang oleh
tung (dan tekanan afteri) sampai ke tingkat yang dapat Ginjal-Penyebab Edema Perifer
mempertahankan kelangsungan hidup. Oleh karena itu, pada Gagal Jantung yang Menetap
pengobatan keadaan ini merupakan salah satu masalah Setelah sehari atau lebih sejak terjadi gagal jantung seca-
yang paling penting pada penatalaksanaan serangan jan- ra keseluruhan atau gagaljantung ventrikel kanan, edema
tung akut. perifer mulai timbul tetapi pada dasarnya terladi akibat
BAB 22 GagalJantung 277

menurunkan tekanan kapiler di sekitar tubulus gin-


jal, sehingga sangat meningkatkan reabsorpsi air
dan garam dari tubulus. Oleh karena itu, jumlah air
dan garam yang hilang ke dalam urin sangat menu-
100 run, dan sebagian besar garam dan air terakumula-
si di darah dan cairan interstisial di semua bagian
,a 80 tubuh.
I
tr 3. Peningkatan sekresi aldosteron. Pada gagal jan-

:E60
tung stadium kronik, se.jumlah besar aldosteron di-
sekresikan oleh korteks adrenal. Hal ini terutama
E+o 13 mm Hg berasal dari pengaruh angiotensin yang merang-
E sang sekresi aldosteron oleh korteks adrenal. Tetapi
o
F20 beberapa peningkatan sekresi aldosteron seringkali
berasal dari peningkatan kalium plasma. Jumlah
0f kalium yang berlebih merupakan salah satu dari
Normal 1//2 Normal sekian banyak rangsangan kuat yang dapat menim-
Curah jantung bulkan sekresi aldosteron, dan pada gagal jantung,
konsentrasi kalium yang meningkat merupakan res-
GAMBAR 22-3, Perubahan progresif pada tekanan aofta rata-
pons terhadap penurunan fungsi ginjal.
rata, tekanan kapiler jaringan perifer, dan tekanan atrium kanan
ketika curah jantung menurun dari normal ke nilai nol. Peningkatan kadar aldosteron selanjutnya akan me-
ningkatkan reabsorpsi natrium dari tubulus renal. Hal ini
kemudian menimbulkan peningkatan sekunder reabsorpsi
retensi cairan oleh ginjal. Retensi cairan meningkatkan
air karena dua alasan: Pertama, ketika natrium direabsorb-
tekanan pengisian sistemik rata-rata, yang mengakibatkan
si, hal ini akan menurunkan tekanan osmotik di tubulus
peningkatan kecenderungan aliran darah yang kembali
tetapi meningkatkan tekanan osmotik di cairan interstisial
ke jantung. Hal ini meningkatkan tekanan atrium kanan
ginjal; perubahan ini akan meningkatkan osmosis air ke
hingga ke nilai yang lebih tinggi dan mengembalikan
dalam darah. Kedua, natrium yang diabsorbsi dan anion
tekanan arteri ke nilai normal. Oleh karena itu, tekanan
yang ikut terbawa dengan atrium, terutama ion klorida,
kapiler sekarang juga meningkat dengan nyata, sehing-
akan meningkatkan konsentrasi osmotik cairan ekstrasel
ga menyebabkan masuknya cairan ke dalam jaringan dan
di dalam tubuh. Hal ini menimbulkan sekresi hormon
menimbulkan edema yang hebat.
antidiuretik oleh sistem kelenjar hipofi sis posterior-hipo-
Telah diketahui tiga penyebab yang menimbulkan
talamus (dibicarakan di Bab 29). Hormon antidiuretik se-
penurunan keluaran urin oleh ginjal selama gagaljantung,
lanjutnya menimbulkan peningkatan yang lebih besar lagi
semua ini sama pentingnya tetapi bekerja dalam cara yang
dalam reabsorpsi air oleh tubulus.
berbeda.

1. Penurunan filtrasi glomerulus. PeRurunan cu- Peron Alriol Nolriuretic Factor unluk Memper-
rah jantung memiliki kecenderungan untuk menu- lqmbot Permulqqn Timbulnyo Dekompensosi
runkan tekanan glomerulus di ginjal karena (1) Jontung. Atriql Natriuretic Factor (ANF) adalah hor-
penurunan tekanan arteri dan (2) konstrilrsi simpa- mon yang dilepaskan oleh dinding atrium jantung ketika
tis yang kuat di arteriol aferen ginjaL sebagai aki-
dinding ini meregang. Karena gagal jantung hampir selalu
batnya, kecuali pada gagal jantung dengan derajat menyebabkan peningkatan yang berlebihan pada tekanan
yang paling ringan, laju filtrasi glomerulus menjadi atrium kanan maupun kiri yang meregangkan dinding
kurang dari normal., Dari pembahasan mengenai atrium, kadar ANF dalam sirkulasi darah akan meningkat
fungsi ginjal_di.Bab 26 sampai 29 telahjelas bah- Iima sampai sepuluh kali lipat pada gagal jantung yang
wa bila terjadi penurunan sedikit saja padafiltra- berat. Selanjutnya, ANF langsung memengaruhi ginjal-
si glomerulus seringkali akan sangat menurunkan dengan sangat meningkatkan ekskresi garam dan airnya.
keluaran urin. Bila curah jantung menurun hingga Oleh karena itu, ANF memainkan peran dasarnya untuk
sekitar separuh dari normal, hal ini dapat menim- membantu mencegah gejala-gejala kongestif yang ekstrim
selama gagal jantung. Pengaruh ANF terhadap ginjal dibi-
bulkan anuria yang hampir total.
2. Aktivasi sistem renin-angiotensin dan peningkat- carakan di Bab 29.
an reabsorpsi garam dan air oleh tubulus gin-
jal. Penurunan aliran darah ke ginjal menyebabkan Edema Paru Akut pada Gagal Jantung
peningkatan yang nyata sekresi renin oleh ginjal, Stadium Lanjut-Lingkaran Setan
dan hal ini kemudian menyebabkan pembentukan Lainnya yang Mematikan
angiotensin, melalui mekanisme yang dijelaskan di Penyebab kematian yang sering terjadi pada gagal jan-
Bab 19. Angiotensin selanjutnya memiliki penga- tung adalah edema paru akut, yang terjadi pada pasien
ruh langsung pada arteriol ginjal untuk lebih menu- yang sebelumnya telah mempunyai gagal jantung kronis
runkan aliran darah yang melalui ginjal, terutama untuk jangka waktu yang lama. Bila hal ini terjadi pada
278 UNIT Mirkulasi

seseorang tanpa disertai kerusakan baru di jantung, bia-


sanya terjadi karena pembebanan yang berlebihan pada
600
jantung yang sifatnya sementara, seperti disebabkan oleh
kerja fisik yang berat yang dilakukan dalam waktu yang
singkat, beberapa pengalaman emosional, atau bahkan flu"
I soo

berat. Edema paru akut ini diduga berasal dari lingkaran


setan berikut:
f +oo

,f soo
1. Peningkatan beban sementara pada ventrikel kiri L

yang sudah lemah memulai lingkaran setan. Kare- $


tr
zoo
na kemampuan pompa jantung kiri terbatas, darah TE
Penyakit
mulai terbendung di paru. H
O
100
katup
berat
2. Peningkatan darah di paru meningkatkan tekanan 0
kapiler paru, dan sejumlah kecil cairan mulai meng- Bekerja
alami transudasi ke' dalam jaringan dan alveoli normal
paru.
GAMBAR 22-4. Cadangan jantung pada berbagai keadaan,
3. Peningkatan cairan di dalam paru mengurangi dera-
menunjukkan cadangan jantung yang kurang dari nol pada dua
jat oksigenasi darah. keadaan.
4. Penurunan oksigen dalam darah semakin melemah-
kan jantung dan juga melemahkan arteriol di dalam
tubuh, sehingga menyebabkan vasodilatasi perifer.
sehat, besar cadanganjantung adalah 300 sampai 400 per-
5. Vasodilatasi perifer meningkatkan lebih banyak alir-
sen. Pada olahragawan yang terlatih, kadang-kadatrg ca-
an darah balik vena dari sirkulasi perifer.
danganjantungnya hingga 500 sampai 600 persen. Tetapi
6. Kenaikan aliran balik vena akan semakin mening-
pada gagaljantung, tidak terdapat cadanganjantung. Se-
katkan pembendungan darah di paru, sehingga tim-
bagai contoh cadangan yang normal, curah jantung pada
bul lebih banyak transudasi cairan, lebih banyak
orang dewasa muda yang sehat selama melakukan kerja
desaturasi oksigen di arteri, lebih banyak aliran
fisik yang berat dapat meningkat hingga kira-kira lima
balik vena, dan seterusnya. Sehingga timbul suatu
,r
kali dari normal; kenaikan ini merupakan 400 persen di
lingkaran setan.
atas normal-jadi, mempunyai cadangan jantung sebesar
Sekali lingkaran setan telah berlanjut sampai titik kd- 400 persen.
tis tertentu, keadaan ini akan terus berlanjut sampai pasien Setiap faktor yang mencegah jantung untuk memom-
meninggal, kecuali bila dilakukan tindakan pengobatan pa darah dengan memuaskan akan menurunkan cadangan
yang heroik dalam hitungan menit. Bentuk terapi yang jantung. Hal ini dapat terjadi akibat penyakit jantung is-
dapat menolong hidup pasien, yang dapat membalikkan kemik, penyakit miokard primer, defisiensi vitamin yang
proses tersebut adalah: memengaruhi otot jantung, kerusakan fisik pada miokar-
dium, penyakit katup jantung, dan banyak faktor lainnya,
1. Pasangtomiket pada lengan dan tungkai guna me- beberapa di antaranya terlihat pada Gambar 22-4.
nahan lebih banyak darah di vena, sehingga akan
menurunkan beban kerja jantung kiri
2. Mengurangi volume darah pasien
Diognosis Codongon Jontung yong Rendoh-Uji
3. Berikan diuretik yang bekerja cepat, seperti furo-
Kerjo Fisik. Selama seseorang dengan cadangan jantung
yang rendah tetap dalam keadaan istirahat, biasanya ia ti-
semid, guna menyebabkan hilangnya cairan tubuh
dak akan mengetahui bahwa ia mempunyai penyakit jan-
secara cepat
tung. Namun demikian, diagnosis cadangan jantung yang
4. Berikan oksigen mumi kepada pasien untuk ber-
rendah biasanya dapat ditentukan dengan mudah, dengan
napas guna r4prnbalikkan desaturasi oksigen darah,
meminta orang tersebut untuk melakukan olahraga me-
kerusakan jantung, dan vasodilatasi perifer
makai treadmill atau dengan berjalan naik-turun tangga,
5. Berikan obat kardiotonik yang bekerja cepat, seper-
atau hal lainnya yang memerlukan peningkatan curah jan-
ti digitalis, guna menguatkan jantung
tung yang sangat besar. Kenaikan pembebanan padajan-
Lingkaran setan akibat edema paru akut dapat berlanjut tung yang timbul dengan cepat akan memakai sejumlah
begitu cepat sehingga kematian dapat timbul dalam waktu kecil cadangan jantung yang tersedia, dan curah jantung
20 menit sampai I jam. Oleh karena itu, setiap prosedur gagal meningkat dengan segera sampai tingkat yang cu-
yang dianggap berhasil harus dilakukan dengan segera. kup tinggi guna mempertahankan tingkat aktivitas tubuh
yang baru. Efek yang akut ini adalah sebagai berikut:

Gadangan Jantung 1. Sesak napas (dispnea) yang timbul dengan segera


dan kadang-kadang cukup berat, karena kegagalan
Persentase kenaikan curah jantung di atas nilai normal jantung untuk memompa darah dalam jumlah yang
yang masih dapat dicapai sampai batas maksimum disebut cukup, sehingga terjadi iskemia jaringan dan me-
cadanganjantung. Jadi, pada orang dewasa muda yang nimbulkan sensasi air hunger.
BAB 22 GagalJantung 279

2. Kelelahan otot yang luar biasa sebagai akibat dari Efek Serongqn Jantung Akut. Selama beberapa detik
iskemia otot, sehingga membatasi kemampuan se- pertama setelah terjadi serangan jantung derajat sedang,
seorang untuk melakukan kerja fisik. kurva curah jantung menurun hingga ke kurva yang pa-
3. Kenaikan frekuensi jantung yang luar biasa ka(ena ling bawah. Selama beberapa detik ini, kurva aliran balik
refleks saraf ke jantung bekerja secara berlebihan, vena masih belum berubah karena sistem sirkulasi perifer
sebagai usaha untuk menanggulangi curah jantung masih bekerja secara normal. Karena itu, keadaan sirku-
yang tidak adekuat. lasi yang baru ditandai dengan titik B, tempat di saat kur-
va curah jantung yang baru memotong kurva aliran balik
Uji kerja fisik merupakan bagian dari kelengkapan vena normal. Jadi, tekanan atrium kanan segera mening-
seorang ahli kardiologi. Uji-uji ini menggantikan pengu- kat menjadi 4 mm Hg, sedangkan curah jantung menumn
kuran curah jantung yang tidak dapat dilakukan dengan hingga 2Llmenit.
mudah di kebanyakan klinik.
Efek Refleks Simpoiis. Dalam waktu 30 detik beri-
kutnya, refleks simpatis menjadi sangat aktif. Refleks ini
Metode Grafik Kuantitatif memengaruhi kurva curah jantung dan kurva aliran balik
vena dengan meningkatkan kedua kurva ini. Perangsangan
untuk Analisis Gagal Jantung
simpatis dapat meningkatkan nilai garis mendatar kurva
Meskipun kita mungkin memahami sebagian besar prin- curah jantung hingga sebanyak 30 sampai 100 persen.
sip umum gagal jantung terutama dengan memakai logika Perangsangan ini juga dapat meningkatkan tekanan peng-
kualitatif, seperti yang telah kita lakukan di bab ini, de- isian sistemik rala-rata (ditandai oleh titik tempat perpo-
ngan lebih memakai pendekatan kuantitatif kita dapat tongan antara kurva aliran balik vena dengan sumbu nol
melihat makna penting dari berbagai faktor pada gagal aliran balik vena) hingga beberapa milimeter air raksa-
jantung secara jauh lebih mendalam. Salah satu pendekat- pada gambar ini, dari nilai normal 7 mm Hg naik menjadi
annya adalah metode grafik untuk analisis pengaturan 10 mm Hg. Peningkatan tekanan pengisian sistemik rata-
curahjantung yang diperkenalkan di Bab 20. Pada uraian rata ini menggeser keseluruhan kurva aliran balik vena ke
berikut, kita akan menganalisis beberapa aspek mengenai kanan dan ke atas. Kurva curah jantung dan aliran balik
gagal jantung dengan memakai teknik grafik tersebut. vena yang baru sekarang berada dalam keseimbangan di
titik C, yaitu pada tekanan atrium kanan sebesar +5 mm
dan curah jantung 4 L/menit.
Anatisis Grafik Gagal Jantung Akut
dan Kompensasi Kronik Kompensosi Selomo Beberopo Hori Berikutnyo.
Gambar 22-5 memperlihatkan kurva curah jantung dan Selama minggu berikutnya, kurva curah jantung dan kur-
kurva aliran balikvena di berbagai keadaan jantung dan va aliran balik vena akan semakin meningkat karena (l)
sirkulasi perifer. Kedua kurva yang melalui Titik A adalah terdapat sedikit pemulihan pada jantung dan (2) retensi
(l) kuna curah j antung normal dan (2) kurva aliran balik garam dan air oleh ginjal, yang semakin meningkatkan
venq normal. Seperti yang tercantum di Bab 20, hanya tekanan pengisian sistemik rata-rata-kali ini meningkat
terdapat satu titik pada masing-masing kedua kurva ini, hingga +12 mm Hg. Kedua kurva yang baru, sekarang ber-
yang merupakan tempat sistem sirkulasi dapat bekerja. ada dalam keseimbangan di titik D. Jadi, curah jantung
Titik ini adalah tempat kedua kurva saling berpotongan sekarang telah kembali normal. Namun, tekanan atrium
di titik A. Oleh karena itu, keadaan sirkulasi yang normal kanan masih meningkat hingga +6 mm Hg. Karena curah
adalah disaat curah jantung dan aliran balik vena sebesar jantung sekarang telah normal, keluaran ginjal juga nor-
5 L/menit dan tekanan atrium kanan 0 mm Hg. mal, sehingga tercapai suatu keadaan keseimbangan cair-
an yang baru. Sistem sirkulasi akan terus berfungsi di
titik D dan akan tetap stabil, dengan curah jantung yang
normal dan tekanan atrium kanan yang meningkat, sam-
pai beberapa faktor ekstrinsik tambahan mengubah kurva
=c
4q.
rv curah jantung'atau kurva aliran balik vena.
.C' Dengan memakai teknik ini untuk menganalisis, kita
rEE
o)- .ln dapat melihat terutama mengenai pentingnya retensi cair-
c|!
an dalam jumlah sedang dan bagaimana hal ini akhirnya
!o
L>
9v menimbulkan keadaan sirkulasi yang baru dan stabil pada
gagal jantung derajat ringan dan sedang. Dan kita juga
i: -o
dapat melihat hubungan antara tekanan pengisian sistemik
O;
rata-rata dan pemompaan jantung pada berbagai derajat
;0
-4-2 0 2 4 6 B 10 12 14 kegagalan jantung.
Tekanan atrium kanan (mm Hg) Perhatikan bahwa keadaan-keadaan yang terlihat pada
Gambar 22-5 merupakan hal yang sama dengan yang di-
GAMBAR 22-5. Perubahan progresif pada curah jantung dan perlihatkan pada Gambar 22-1 , tetapi pada Gambar 22-5,
tekanan atrium kanan di beberapa stadium gagal jantung. ditampilkan dengan car a y arrg leb ih kuantitatif.
280 UNIT lV Sirkulasi

Analisis Grafik Gagal Jantung


"Dekompensasi" =C.{r
Kurva curah jantung yang berwarna hitam pada Gam- otr
bar 22-6 merupakan kurva yang sama dengan yang Efv
ctt {n
diperlihatkan pada Gambar 22-2, suatu kurva yang sangat c (! rv
ftr
rendah, yang telah mencapai derajat pemulihan sebesar :o
yang dapat dicapai oleh jantung. Pada gambar ini, kitatelah
h>
,-r- 3
menambahkan kurva aliran balik vena yang timbul selama Eg
hari-hari berikutnya, setelah terjadi penurunan kurva curah )-
oh 0
jantung yang akut hingga ke nilai yang rendah ini. Titik A,
IE
-4-2024681A1214rc
merupakan kurva pada waktu nilai nol berimbang dengan
Tekanan atrium kanan (mm Hg)
kurva aliran balik vena yang normal guna menghasilkan
curah jantung kira-kira 3 L/menit. Akan tetapi, rangsangan GAMBAR 22-7. Pengobatan penyakit jantung dekompensasi,
sistem sarafsimpatis, yang disebabkan oleh curahjantung memperlihatkan efek digitalis dalam meningkatkan kurva curah
jantung, dan hal ini selanjutnya akan menyebabkan peningkatan
yang rendah ini, meningkatkan tekanan pengisian sistemik
keluaran urin dan pergeseran yang progresif pada kuNa aliran
rata-rata dalam waktu 30 detik dari 7 menjadi 10,5 mm balik vena ke kanan.
Hg. Keadaan ini akan menggeser kurva aliran balik vena
ke atas dan ke kanan, guna menghasilkan kurva yang ber-
tanda "kompensasi otonom". Jadi, kurva aliran balik vena
akhirnya, ke titik F. Proses keseimbangan sekarang bera-
yang baru berimbang dengan kurva curah jantung di titik da pada bagian penurunan kurva curahjanhng, sehingga
B. Curah jantung telah pulih ke tingkat 4 L/menit, tetapi retensi cairan yang lebih lanjut hanya akan menyebabkan
edema jantung yang semakin berat dan memberikan pe-
dengan mengorbankan penambahan tekanan atrium kanan
hingga 5 mm Hg. ngaruh yang merugikan pada curah jantung. Keadaan ini
Curah jantung 4 Llmetit masih terlalu rendah untuk terus menurun sampai timbul kematian.
membuat ginjal berfungsi secara normal. Oleh karena itu, Jadi, "dekompensasi" terjadi akibat dari kenyataan
cairan akan terus diretensi, dan tekanan pengisian sistemik bahwa kurva curah jantung tidak pernah meningkat sam-
rata-ratameningkat dari 10,5 menjadi hampir 13 mm Hg. pai ke nilai kritis 5 Llmenit, yakni nilai yang diperlukan
Saat ini, kurva aliran balik vena menjadi kurva yang ber-
untuk menciptakan kembali ekskresi cairan oleh ginjal
tanda "hari kedua." dan berimbang dengan kurva curah dalam jumlah yang normal, agar tercipta keseimbangan
jantung di titik C. Curah jantung meningkat menjadi 4,2 antara asupan dengan keluaran cairan.
L/menit dan tekanan atrium kanan menjadi 7 mm Hg.
Selama hari-hari berikutnya, curah jantung tidak per-
Pengoboton Penyokit Jontung Dekompensosi
nah naik cukup tinggi untuk menciptakan kembali fungsi
dengon Digitolis. Mari kita anggap bahwatahap dekom-
ginjal yang normal. Cairan akan terus diretensi, tekanan pensasi telah mencapai titik E pada Gambar 22-6, dankita
pengisian sistemik rata-rata terus meningkat, kurva aliran
teruskan ke titik E yang sama pada Gambar 22-1 . pada
saat ini, digitalis diberikan untuk menguatkan jantung.
balik vena terus bergeser ke kanan, dan titik keseimbang-
Hal ini akan meningkatkan kurva curah jantung ke tingkat
an antara kurva aliran balik vena dan kurva curah jantung
juga bergeser secara progresif ke titik D, ke titik E, dan, yang diperlihatkan pada Gambar 22-7 , tetapi tidak timbul
perubahan yang segera pada kurva aliran balik vena. Oleh
karena itu, kurva curahjantung yang baru akan berimbang
dengan kurva aliran balik vena di titik G. Curah jantung
E saat ini adalah 5,7 Llmenit, yaitu nilai yang lebih besar
o
E daripada nilai kritis sebesar 5 liter, yang diperlukan agar
f ginjal dapat mengekskresikan urin dalam jumlah yang
r!
normal. Oleh karena itu, ginjal mengeluarkan lebih banyak
o __
>15 cairan dibanding keadaan normal, sehingga menimbulkan
=o Nilai kritis curah diuresis, yang merupakan efek pengobatan digitalis yang
-o jantung untuk
c 4n telah sangat dikenal.
tE lv keseimbangan
u",. cairan yang normal
Kehilangan cairan secara progresif selama beberapa
o
c hari akan menurunkan tekanan pengisian sistemik rata-
OE
:ov rata kembali ke 11,5 mm Hg, dan kurva aliran balik vena
c')
f
yang baru menjadi kurva yang berlanda "beberapa hari
cn kemudian." Kurva ini berimbang dengan kurva curah jan-
rsv
ag
-4-2 0 2 4 6 8 101214 16 tung dari jantung yang mengalami digitalisasi di titik H,
3 Tekanan atrium kanan (mm Hg) yakni pada curah jantung sebesar 5 L/menit dan tekanan
o atrium kanan sebesar 4,6 mm Hg. Curah jantung inilah
yang tepat dibutuhkan agar tercipta keseimbangan cair-
GAMBAR 22-6. Analisis grafik pada penyakit jantung dekompen-
sasi menunjukkan pergeseran ke kanan yang progresif pada alin an yang normal, Oleh karena itu, tidak ada cairan tam-
an balik vena akibat retensi cairan yang terus-menerus. bahan yang akan hilang dan tidak akan ada penambahan
BAB 22 Gagal Jantung 281

atrium kanan sebesar 3 mm Hg. Jadi, curah jantung men-


25 jadi sangat meningkat, tekanan atrium kanan sedikit naik,
.E dan terdapat tanda-tanda bendungan perifer yang ringan.
c920 Jika orang tersebut berusaha untuk berolahraga, ia hanya
.sc mempunyai sedikit cadangan jantung karena jantung
1J:
El!- rr telah dipakai hingga hampir kapasitas maksimumnya un-
c G l\.)
tuk memompa darah tambahan melalui fistula arteriove-
to
=g
L> nosa. Keadaan ini menyerupai kondisi gagal jantung dan
'9: to disebut "gagal karena curah jantung yang tinggi," tetapi
sii dalam kenyataannya, jantung dibebani secara berlebihan
t-lF 5 karena aliran balik vena yang besar.
,L
E
n Beriberi. Gambar 22-8 memperlihatkan perubahan pada
-4 -2 0 2 4 6 I 1A121416 kurva curah jantung dan kurva aliran balik vena karena
beriberi. Tingkat penurunan kurva curahjantung disebab-
Tekanan atrium kanan (mm Hg)
kan oleh melemahnya jantung akibat avitaminosis (teru-
tama kekurangan thiamin) yang menyebabkan sindrom
GAMBAR 22-8. Analisis grafik pada kedua bentuk yang menye'
babkan gagal jantung dengan curah jantung yang tinggi: (1) fis'
beriberi. Melemahnya jantung telah menurunkan aliran
tula afteriovena (AV) dan (2) penyakit jantung beriberi. darah ke ginjal. Oleh karena itu, ginjal akan meretensi
sejumlah besar cairan tubuh tambahan, yang selanjutnya
meningkatkan tekanan pengisian sistem ik rata-rata (ditan-
cairan. Akibatnya, sistem sirkulasi sekarang telah stabil,
dai oleh titik persilangan antara kurva aliran balik vena
dengan nilai curah jantung nol) dari nilai normal sebesar
atau dengan kata lain, dekompensasi gagal jantung telah
7 mm Hg naik menjadi 11 mm Hg. Hal ini akan mengge-
mengalami "kompensasi." Dengan cara lain dapat juga
ser kurva aliran balik vena ke kanan. Akhirnya, kurva alir-
dinyatakan sebagai berikut, keadaan akhir sirkulasi yang
an balik vena berputar ke atas dari kurva normal karena
mantap ditegaskan oleh titik persilangan dari ketiga kurva:
kurva curah.jantung, kurva aliran balik vena, dan nilai kri-
avitaminosis telah menyebabkan dilatasi pembuluh darah
perifer, seperti yang diterangkan di Bab 17.
tis keseimbangan cairan normal. Mekanisme kompensasi
secara otomatis akan menstabilkan sirkulasi, bila ketiga
Kedua kurva yang berwama biru (kurva aliran balik
kurva tersebut menyilang di titik yang sama. vena dan kurva curah jantung) saling menyilang di titik
C, yang menggambarkan keadaan sirkulasi pada beriberi,
dengan tekanan atrium kanan pada keadaan ini sebesar 9
Analisis Grafik Gagal Jantung mm Hg dan curah jantung kira-kira 65 persen di atas nor-
dengan Gurah Jantung yang Tinggi mal; curah jantung yang tinggi ini tetap timbul meskipun
Gambar 22-8 memberikan analisis dari kedua bentuk ga- jantung dalam keadaan lemah, seperti yang digambarkan
gal jantung karena curah jantung yang tinggi. Salah satu oleh garis mendatar dengan nilai yang menurun dari kur-
di antaranya disebabkan oleh fistula arteriovenosa yang va curah jantung.
membebani jantung secara berlebihan akibat aliran ba-
lik vena yang besar, meskipun kemampuan pemompaan
jantung tidak menurun. Penyebab lainnya adalah penya-
kit beriberi, yang menyebabkan aliran balik vena yang
Kepustakaan
sangat meningkat karena penurunan resistensi pembuluh
Andrew P; Diastolic heart failtre demystifed. Chest l2rl:744,
sistemik, tetapi pada saat yang bersamaan, kemampuan
2003.
pemompaan jantung menurun.
Braunwald E, Zipes DP, Liby P: A Textbookfor Cardiovascular
Medicine. 6h Ed. PhiladeLphia, WB Saunders Co, 2001.
Fislulo Arteriovenoso. Kurva "normal" pada Gambar Dorn GW 2"t, Molketin JD: Manipulating cardiac contractil-
22-8 menandakan kurva curah jantung normal dan kurva ily in heart failure; data from mice and men. Circulation
aliran balik vena normal. Kedua kurva ini saling berim- 109. I 50, 2001.
bang di titik A, yang menggambarkan curah jantung nor- Ducas J, Grech ED: ABC of interventional cardiologlt. Per-
mal sebesar 5 L/menit dan tekanan atrium kanan normal cutaneus coronary intervention: cardiogenic shock. BMJ
326: I 450, 2003.
sebesar 0 mm Hg.
Sekarang mari kita anggap bahwa resistensi sistemik
Eikelboont J, lVhite H, Yusuf S: The evolving role of direct
thrombin inhibitors in acute coronary syndromes. J Am Coll
(resistensi perifer tota[) menjadi sangat menurun akibat
Cardiol 41 (4 Suppl S):705, 200j.
pembukaan fistula arteriovena yang sangat besar (pembu- Floras JS: Sympathetic acth)ation in human heart failure: di-
kaan langsung diantara arteri besar dan vena besar). Kur- verse mechanisnts, therapeutic opportunities. Acta Physiol
va aliran balik vena memutar ke atas dan meniadi kurva Scand 177:391,2003.
yang bertanda "fistula A-V." Kurva aliran balik vena ini Gavras H, Brunner HR: Role of angiotensin and its inhibition
berimbang dengan kurva curah jantung notmal di titik B, in hypertension , ischemic heart disease, and heart failure.
dengan curah jantung sebesar 72,5 Llmenit dan tekanan Hypertension 37. 312, 200 1.
282 UNIT lV Sirkulasi

Gehlbach BK, Geppert E: The pulmonary manifestations of left Pfsterer M: Right ventricular inyolvement in myocardiat infarc-
heart failure. Chest I 25 : 669, 204. tion and cardiogenic shock. Lancet 362:392, 2003.
Guyton AC, Jones CE, Coleman TG: Circulatory Physiology: Ruskoaho H: Cardiac hormones as diagnostic tools in heart
Cardiac Output and Its Regulation. Philadelphia; I(B Saun- failure. Endocr Rev 24:341, 2003.
ders Co, 1973. Shlipak MG: Pharmacotherapy for heart failure in patients with
Hochman JS: Cardiogenic shock compilating acute myocardial renal insuficiency. Ann Intern Med I38;917, 2003.
' idarction: expanding the paradigm. Circulation 107 ;2998, Sjaastad I, l4/assertrom JA, Sejersted OM: Heart failure-a
2003. challenge to our current concepts of excitation-contraction
Lohmeier TE: Neurohumoral regulation of arterial pressure in coupling. J Physiol 546:33,2003.
hemorrhage and heart failure. Am J Physiol Regul Integr Spodick DH: Acute cardiac tamponade. N Engt J Med 319:684,
Comp Physiol 283:R810, 2002. 2003.
Mehra MR, Gheorghiade M, Bonow RO. Mitral regurgitation in Zile MR, Brutsaert DL; New concepts in diastolic dysfunction
chronic heart failure: more questions than answers? Cun anddiastolic heartfailure: Part I: diagnosis, prognosis, and
Cardiol Rep 6:96, 2004. of diastolic function. Circulation I05;1 387,
McMurray J, Pfffir MA: New therapeutic options in congestive 2002
heart failure; Part L Circulation 105:2099, 2002. Zile MR, Brutsaert DL. New concepts in diastolic dysfunction
McMurray J, Pfffir MA; New therapeutic options in congestive and diastolic heartfailure: Part II; causal mechanisms and
heartfailure: Part IL Circulation 105:2223, 2002. treatment. Circulation I05: I503. 2002.
BAB 23

Katup lantung dan


Bunyi lantung;
Dinamika Kelainan Katup
dan |antung Bawaan

Fungsi kafup jantung telah dibahas,di Bab 9, dinya-


takan bahwa pcrrutupatl katup menyebabkan suara
yang terdengar. Biasanya, tidak ada suara yang dapat
didengar saat katup membuka. Dalam bab ini, kita
mula-mula akan membahas faktor-fakto{ yang me-
nimbulkan bunyi jantung, baik dalam keadaan normal
ma$pun abnormal. Kemudian kita akan membahas
apa yang terjadi pada sistem sirkulasi keseluruhan saat terdapat kelainan katup dan
kelainan jantung bawaan.

Eunyi Jantung
Bunyi Jantung Normal
Dengan stetoskop kita dapat mendengar bunyi jantung normal, yang biasanya di-
deskripsikan sebagai "lub, dub, lub, dub". Bunyi "lub" dikaitkan dengan penufupan
katup atrioventrikel {A-V} pada pernrulaan sistol, dan bunyi "dub" dikaitkan dengan
penutupan katup semilunaris {aoria dan pulmonaris) pada alihir sistol. Bunyi "lub"
diselrut bunyi jantung pertama, dan "dub" disebut bunyi jantung kedua, karena siklus
pompa jantung nonnal diapggap dinlilai saat penutupan katup A-V pada permulaan
sistol r entrikel.

Penyebab Bunyi Jontung Perlomq dsn Keduq. Semula diduga bahr.va pe-
nyebab bunyi jantung adalah oobenturan'o {slapping} dari daun-daun katup secara
bersama-sama sehingga menimbulkan getaran. Namun, getaran ini ternyata hanya
menimbulkan suara yang kalaupun ada hanya sedikit karena darah yang terdapat di
anlara daun kafup meredam efek benturan dan mencegah timbulnya suara ya$g nyata
terdengar. Ter:ryata, penyebab bunyi ialah getayan pada k*tup yaftg tegang segera
setelah penutupan bersama dengan getar.tn dinding jantung yarlg berdekatan, dan
pembttluh-pernbttluh utemta sekitar janturug. Jadi, untuk mencetuskan bunyi jantung
pertama, kontraksi ventrikel mula'mula menyebabkan aliran balik darah secam tiba-
tiba yang mengenai katup A-V (katup mitral dan katup trikuspid), sehrngga katup
ini menutup dan mencembung ke arah atrium sampai korda tendinea secara tiba-tiba

283
284 UNIT lV Sirkulasi

menghentikan pencembungan ini. Elastisitas korda ten- untuk merekam suara, sejauh ini bagian yang lebih besar
dinae dan katup yang tegang kemudian akan mendorong dari suara yang dapat terekam adalah pada frekuensi dan
darah yang bergerak kembali ke ventrikel-ventrikel yang tingkat suara di bawah kisaran suara yang dapat didengaq
bersangkutan. Peristiwa ini menyebabkan darah dan din- terus turun sampai 3 hingga 4 siklus/detik dan memuncak
ding ventrikel serta katup yang tegang bergetar dan menim- pada sekitar 20 siklus/detik, sepefti yang digambarkan
bulkan turbulensi getaran dalam darah. Getaran kemudian area berbayang di bagian bawah pada gambar 23-l . tJn-
merambat melalui jaringan di dekatnya ke dinding dada, tuk alasan ini, bagian bunyi jantung utama dapat direkam
sehingga dapat terdengar sebagai bunyi dengan menggu- secara elektronik pada fonokardiogram meskipun bunyi
nakan stetoskop. jantung tersebut tidak dapat didengar dengan stetoskop.
Bunyi jantung kedua ditimbulkan oleh penutupan ka- Bunyi jantung kedua normalnya memiliki frekuensi
tup semilunaris yang tiba-tiba pada akhir sistol. Ketika lebih tinggi daripada bunyi jantung peftama karena dua
katup semilunaris menutup, katup ini menonjol ke arah alasan berikut: (1) ketegangan katup semilunaris jauh lebih
ventrikel dan regangan elastis katup akan melentingkan besar dibandingkan dengan katup A-V dan (2) koefisien
darah kernbalike arteri, yang menyebabkan pantulan yang elastisitas ketegangan dinding arteri lebih besar sehingga
membolak-balikkan darah antara dinding arteri dan katup menyebabkan ruang-ruang utama jantung bergetar selama
semilunaris dan juga antara katup dan dinding ventrikel bunyi kedua, bandingkan dengan ruang ventrikel yang
dalam waktu singkat. Getaran yang terjadi di dinding ar- jauh lebih longgar dan kurang elastik yang menimbulkan
teri kemudian dihantarkan terutama di sepanjang arleri. sistem getaran pada bunyi jantung peftama. Para klinisi
Bila getaran dari pembuluh atau ventrikel mengenai "din- menggunakan perbedaan bunyi ini untuk membedakan
ding suara," misalnya dinding dada, getaran ini menim- sifat-sifat khusus pada kedua bunyi tersebut.
bulkan suara yang dapat didengar.
Bunyi Jontung Ketigo. I(adang-kadang rerdengar bu-
Tinggi Nodo don Durqsi Bunyi Jontung Perfomq nyi jantung ketiga yang lemah dan bergemuruh pada awal
don Keduo. Durasi setiap bunyi jantung sedikit lebih sepertiga bagian tengah diastol. Suatu keterangan yang
dari 0,10 detik-bunyi pefiama kira-kira 0,14 detik dan logis namun belum terbukti mengenai bunyi ini ialah osi-
yang kedua kira-kira 0,1 1 detik. Penyebab dari lebih sing- lasi darah yang bolak-balik antara dinding-dinding ven-
katnya bunyi kedua adalah karena katup semilunaris lebih trikel yang dicetuskan oleh masuknya darah dari atrium.
tegang daripada katup A-V, sehingga katup-katup ini ber- Keadaan ini analog dengan air kran yang mengalir masuk
getar untuk masa waktu yang lebih pendek daripada katup ke dalam sebuah kantong kertas. Aliran air itu akan berge-
A-V. tar bolak-balik antara dinding-dinding kantong sehingga
Kisaran frekuensi yang dapat didengar (tinggi nada) dinding kantongjuga ikut bergetar. Alasan bunyijantung
pada bunyi jantung pertama dan kedua, seperti yang di- ketiga baru terdengar pada sepertiga bagian tengah diastol
perlihatkan pada Garnbar 23-1, dimulai pada frekuensi ialah mungkin karena pada permulaan diastol, ventrikel
yang paling rendah yang dapat dideteksi oleh telinga, belum cukup terisi sehingga belum terdapat tegangan
kira-kira 40 siklus/detik, dan terus naik sampai sekitar elastik yang cukup dalam ventrikel untuk rnenimbulkan
500 siklus/detik. Bila digunakan alat elektronik khusus lentingan. Frekuensi bunyi ini biasanya begitu rendah
sehingga telinga kita tidak dapat mendengarnya; namun
bunyi seringkali dapat direkam pada fonokardiogram.

Tidak ter- Bunyi jantung


Bunyi Alrium (Bunyi Jonlung Keempot). Bunyi
dan murmur
i dengal r
atrium kadang-kadang dapat terekam pada fonokardio-
gram, tetapi dengan stetoskop hampir tidak dapat terde-
ngar karena frekuensinya yang rendah dan lemah-bia-
N sanya 20 siklus/detik atau kurang. Bunyi ini timbul saat
E 1
atrium berkontraksi, dan kemungkinan disebabkan oleh
(J
o 0,1 meluncurnya darah ke dalam ventrikel, sehingga menim-
bulkan getaran seperli yang terjadi pada bunyi jantung
o 0,01 ketiga.
0,001

0,0001
Tempat di Permukaan Dada
0 8 32 64 128256512102420484096 untuk Melakukan Auskultasi
Bunyi Jantung Normal
Frekuensi dalam siklusldetik
Untuk mendengarkan suara-suara dalam tubuh, yang bia-
GAMBAR 23-1. Amplitudo dari getaran bunyi jantung dan mur- sanya memakai stetoskop, disebut auskultasi. Gambar
mur jantung dengan frekuensi yang berbeda dalam hubungannya 23-2 memperlihatkan tempat-tempat pada dinding dada
dengan ambang batas pendengaran, menunjukkan kisaran bunyi yang merupakan tempat terbaik untuk mengenali bunyi
yang dapat didengar adalah antara 40 hingga 520 siklus/det. (Di-
katup jantung yang berbeda-beda, Meskipun bunyi dari
modifikasi dari Butterwofth JS, Chassin JL, McGrath JJ: Cardiac
Auscultation, Td ed. New York: Grune & Stratton, 1960.) seluruh katup dapat didengar dari seluruh daerah ini, para
BAB 23 Katup Jantung dan Bunyi Jantung; Dinamika Kelainan Katup dan Jantung Bawaan 285

an rupa sehingga sebagian besar ventrikel kiri terletak


lebih di belakang.

Fonokardiogram
Jika suatu mikrofon yang dibuat khusus untuk rnendetek-
si suara berfrekuensi rendah ditempatkan di dada, bunyi
jantung dapat diperkeras dan direkam oleh alat perekam.
berkecepatan tinggi. Perekam ini disebut/o n okardio gr am,
dan bunyi jantung tampak sebagai gelombang, seperti
yang terlihat secara skematis pada Gambar 23-3. Rekam-
an A merupakan contoh bunyi jantung normal, terlihat ge-
taran dari bunyi jantung pertama, kedua, dan ketiga serta
bahkan bunyi atrium yang sangat lemah. Khususnya per-
hatikan bunyi jantung ketiga dan bunyi atrium, masing-
masing merupakan bunyi gemuruh berfrekuensi sangat
rendah. Bunyi jantung ketiga hanya dapat direkam pada
Daerah trikuspid Daerah mitral sepertiga sampai setengah dari seh.rruh manusia, sedang-
GAMBAR 23-2. Daerah dada yang paling baik untuk mendengar- kan bunyi atrium dapat direkam nrungkin pada seperern-
kan bunyi dari tiap katup. pat dari seluruh manusia.

ahli jantung mengenali bunyi dari berbagai katup melalui Kelainan Katup
proses eliminasi; yaitu, dengan memindahkan stetoskop
dari suatu tempat ke tempat lainnya, memperhatikan ke- Kelainan Katup Reumat!k
kerasan suara di tempat yang berbeda dan secara bertahap Sampai sejauh ini jumlah terbesar kelainan katup adalah
memilih komponen-komponen suara dari setiap katup. akibat dari demctm reumalik. Dernam reumatik adalah pe-
Tempat untuk mendengarkan berbagai bunyi jantung nyakit autoinlun yang merusak atau menghancurkan ka-
tidak tepat di atas katup yang akan didengarkan. Tempat tup-katup jantung. Peristiwa ini biasanya dicetuskan oleh
mendengarkan bunyi katup aorla terletak di atas aorla toksin streptokokus dengan cara sebagai berikut.
karena penghantaran suara naik ke aofia, dan daerah pul- Urutan l<elainan harnpir selalLr dimulai dengan infeksi
monal terletak di atas arleri pulmonalis. Daerah trikuspid streptokokus yang disebabkan secara spesifik oleh strep-
berada di atas ventrikel kanan, dan daerah mitral di atas tokokus hemolitik grup A. Bakteri ini pada awalnya me-
apeks ventrikel kiri, yang merupakan bagian jantung yang nyebabkan nyeri tenggorokan, scarlet fever, atau infeksi
terdekat dengan dinding dada; .jantung berputar sedemiki- telinga tengah. Tetapi streptokokus melepaskan beberapa
protein yang berbeda untuk melawan antibodi yang ter-
bentuk oleh sistem retil<uloendotelial manusia. Antibodi
bereaksi tidak hanya dengan protein streptokokus tetapi
rPertama
la
' kedua ketiga Atrium I
juga dengan protein jaringan tubuh lain, seringkali me-
nimbulkan kerusakan imurrologis yang berat. Reaksi ini
berlanjut terus selama antibodi menetap dalam darah-1
tahun atau lebih.
B Demam reurnatik menyebabkan kerusakan terutama
di daerah yang peka, seperli katup jantung. Derajat keru-

C * " * - |lr.W,k'lt'Wtltf ":d*'t7 " "-- "' - * * "


l
*eryqee
sakan katup jantung berbanding langsung dengan kadar
Regurgitasi mitral dan lamanya antibodi ini berada dalam tubuh. Prinsip-
I

I
-* -
I
I prinsip imunitas yang berkaitan dengan jenis reaksi ini
Asw dibahas di Bab 34, dan di Bab 3l karena glomeruloneffitis
I Regurgitasi aorta I
akut ginjal mempunyai dasar irnunologis yang sama.
I I Pada demam reumatik, terjadi pertumbuhan lesi ber-
benjol yang mengandung fibrin dan diserlai perdarahan
Stenosis mitral luas di sepanjang tepi katup jantung yang meradang.
Karena katup rnitral menerima lebih banyak trauma
sewaktu kerja dibanding katup-katup lainnya, maka katup
Paten Duktus ini yang paling sering mengalarni kerusakan serius, se-
Arteriosus dangkan katup aorta merupakan katup kedua yang sering
I sistol mengalami cedera. Bila katup jantung kanan yang ter-
Diastol Diastol
I Sistot
I kena, yaitu katup trikuspid dan pulmonal, biasanya tidak
GAMBAR 23-3. Fonokardiogram dari jantung normal dan abnor- begitu berat, kemungkinan karena tekanan stres yang ren-
mal. dah yang bekerja pada katup-katup ini lebih kecil diban-
285 UNIT lV Sirkulasi

ding dengan tekanan stres yang tinggi yang bekerja pada Murmur Diostolik pqdo Regurgitosi Kolup Aorlo.
katup-karup jantung kiri. Pada regurgitasi aorta, tidak terdengar suara abnormal
selama sistol, tetapi selama diastol, darah mengalir balik
Porut podo Koiup. Lesi pada demam reumatik akut dari aorta bertekanan-tinggi ke ventrikel kiri, menimbul-
sering kali terjadi secara bersamaan pada daun katup yang kan murmur "seperti suara meniup" yang relatif bernada
berdekatan, sehingga tepi-tepi daun melekat menjadi satu. tinggi dengan desis yang terdengar maksimal di atas ven-
Beberapa minggu, bulan, atau tahun kemudian, lesi men- trikel kiri (lihat rekaman D, gambar 23=3). Murmur ini
jadi jaringan parut, yang secara pennanen menyatukan diakibatkan oleh turbulensi darah yang menyembur ba-
bagian-bagian daun katup yang berdekatan. Selain itu, lik dan bertemu dengan darah yang telah berada dalam
bagian tepi daun yang bebas, yang pada keadaan normal tekanan diastolik ventrikel kiri yang rendah.
bersifat seperti lembaran film dan berkibar bebas, sering-
kali menjadi massa parut yang kaku.
Murmur Sistolik podo Regurgitosi Kotup Mitrol.
Pada regurgitasi mitral, darah mengalir balik melalui
Katup yang daun-daunnya saling melekat demikian
katup mitral ke dalam atrium kiri selama sistol. Keadaan
hebat sehingga darah tidak dapat melaluinya biasanya
ini juga menimbulkan suara "seperti tiupan" berfrekuensi
dikatakan mengalami st enos is. Sebaliknya, bila tep i-tepi
katup banyak mengalami kerusakan oleh jaringan parut
tinggi dan suara "mendesis" (lihat rekaman C, Gambar
23-3) yang serupa dengan bunyi pada regurgitasi katup
sehingga katup itu tidak dapat menutup ketika ventrikel
aorta tetapi terjadi saat sistol. Suara ini terutama dihan-
berkontraksi, maka terjadi regurgitasi (aliran balik) darah,
tarkan dengan keras ke atrium kiri. Namun, atrium kiri
ketika katup seharusnya teftutup. Biasanya tidak ada ste-
terletak dalam sekali di rongga dada sehingga sukar untuk
nosis yang terjadi tanpa diserlai oleh sedikitnya beberapa
mendengarkan suara ini tepat di atas atrium. Akibatnya,
derajat regurgitasi, demikian pu la sebal iknya.
suara pada regurgitasi mitral dihantarkan ke dinding dada
terutama melalui ventrikel kiri ke apeks jantung.
Penyebob Loin Keloinon Kotup. Stenosis atau tidak
adatya satu atau lebih daun katup kadang-kadang juga Murmur Diostolik podo Stenosis Kolup Mitrol.
terjadi sebagai kelainan kongenital. Keadaan tidak adanya Pada stenosis katup mitral, darah mengalir dari atrium
daun katup sama sekalijarang terjadi; stenosis kongenital kiri ke ventrikel kiri melalui katup mitral yang mengalami
bersifat lebih sering, dan ini akan diuraikan kemudian di stenosis dengan susah payah, dan karena tekanan dalam
bab ini. atrium kiri jarang meningkat di atas 30 rnm Hg, selisih
tekanan yang besar yang mendorong darah dari atrium kiri
ke ventrikel kiri tidak terjadi. Akibatnya, bunyi abnormal
Murmur Jantung yang yang terdengar pada stenosis katup mitral (lihat rekaman
Disebabkan oleh Kelainan Katup E, gambar 23-3) biasanya lemah dan dengan frekuensi sa-
Pada fonokardiogram dalam Gambar 23-3 terlihat berba- ngat rendah sehingga sebagian besar spektrum suara ber-
gai bunyi jantung abnormal, yang dikenal sebagai "mur- ada di bawah frekuensi terendah dari pendengaran manu-
mur janttrng", y?rg terjadi bila terdapat kelainan katup, sia.
sebagai berikut: Selama bagian awal diastol, ventrikel kiri dengan ka-
tup mitral yang stenosis mengandung sedikit sekali darah
Murmur Sistolik podo Slenosis Kolup Aorto. Pada dan dindingnya demikian lunak sehingga darah tidak me-
stenosis aorJa, darah disemburkan dari ventrikel kiri me- mantul bolak-balik di antara dinding-dinding ventrikel.
lalui sebuah lubang dengan jaringan fibrosa yang sempit Karena alasan ini, bahkan pada stenosis katup mitral yang
di katup aorta. Akibat adanya tahanan terhadap ejeksi, hebat sekali pun, sama sekali tidak terdengar murrnur
kadang-kadang tekanan darah dalam ventrikel kiri me- selama sepertiga awal diastol. Kemudian, setelah terisi
ningkat sampai setinggi 300 mm Hg, sementara tekanan sebagian, ventrikel telah cukup teregang sehingga darah
di aorta tetap nonrral. Jadi, terbentuk efek pipa semprot dipantulkan bolak-balik, dan mulai terjadi murrnur yang
(nozzle ffict) yang terjadi selama sistol, dengan darah bergemuruh rendah.
yang disemburkan dengan kecepatan sangat tinggi me-
lalui lubang kecil di katup. Keadaan ini menyebabkan tur- Fonokordiogrom Murmut Kotup. Fonokardiogram
bulensi hebatpada darah di pangkal aorta. Darah turbulen B, C, D, dan E pada Gambar 23-3 memperlihatkan, secara
yang mengenai dinding aofta menimbulkan getaran yang berturut-turut, rekaman ideal dari pasien stenosis katup
hebat, sehingga timbul murrnur yang keras (lihat rekaman aor1a, regurgitasi katup mitral, regurgitasi katup aorta,
B, gambar 23-3) saat sistol dan dihantarkan di sepanjang dan stenosis katup mitral. Jelas terlihat dari fonokardio-
aorta superior dan bahkan ke dalam arteri-arteri besar di gram ini bahwa lesi pada stenosis katup aofta menim-
leher. Suara ini kasar dan pada stenosis berat kadang- bulkan bunyi murmur yang paling keras, sedangkan lesi
kadang demikian kerasnya sehingga dapat terdengar pada pada stenosis katup mitral menimbulkan bunyi yang ter-
jarak beberapa kaki dari pasien. Selain itu, getaran suara lemah. Fonokardiogram memperlihatkan bagaimana in-
sering dapat teraba oleh tangan yang diletakkan di dada tensitas mufinur bervariasi selama berbagai bagian sistol
bagian atas dan leher bagian bawah, peristiwa ini dikenal dan diastol, dan lamanya setiap murmur yang relatifjuga
sebagai "thrill". terlihat jelas. Perhatikan terutama bahwa murmur pada
BAB 23 Katup Jantung dan Bunyi Jantung; Dinamika Kelainan Katup dan Jantung Bawaan 287

stenosis katup aorta dan regurgitasi katup mihal hanya ekstra yang dibutuhkan untuk mengimbangi dinamika pe-
terjadi selama sistol, sedangkan murmur pada regurgitasi mompaan yang abnormal.
katup aorta dan stenosis katup mitral hanya terjadi selama
diastol. Jika pembaca tidak mengerti mengenai saat-saat
Pada Akhirnya Terjadi Gagal Ventrikel
terjadinya muffnur ini, sebaiknya baca kembali sampai
Kiri, dan Timbul Edema Paru
akhirnya dapat mengerti.
Pada stadium awal stenosis aorta atau regurgitasi aorta,
kemampuan intrinsik ventrikel kiri untuk beradaptasi ter-
hadap peningkatan beban dapat menghindari terjadinya
gangguan yang berarti pada fungsi sirkulasi orang selama
Dinamika Sirkulasi Abnormal beristirahat, di luar peningkatan hasil kerja yang dibutuh-
pada Penyakit Katup Jantung kan oleh ventrikel kiri. Oleh sebab itu, stenosis aorta atau
regurgitasi aorta yang sangat berat sering telah terjadi
Dinamika Sirkulasi pada Stenosis Katup sebelum pasien mengetahui bahwa ia menderita penya-
Aorta dan Regurgitasi Katup Aorta kit jantung yang berat (misalnya tekanan sistolik dalam
ventrikel kiri pada saat istirahat setinggi 200 mm Hg pada
Pada stenosis katup aorta, ventrikel kiri yang berkontraksi stenosis aorta, atau curah volume sekuncup ventrikel
tidak dapat mengosongkan diri secara adekuat, sedangkan kiri telah menjadi dua kali lipat normal pada regurgitasi
pada regurgitasi katup aorta, darah mengalir kembali ke aorta).
ventrikel dari aorta tepat setelah ventrikel memompakan Di tingkat kritis kelainan katup aorta ini, ventrikel
atas
darah ke aorta. Karena itu, pada kasus yang mana pun, kiri akhimya tidak dapat menyesuaikan diri lagi dengan
curah volume sekuncup netto jantung berkurang. beban kerja. Akibatnya, ventrikel kiri melebar dan curah
Terjadi beberapa kompensasi penting yang dapat me- jantung mulai turun; darah pada saat yang bersamaan ter-
ngurangi keparahan kelainan sirkulasi ini. Beberapa kom- timbun di atrium kiri dan di paru-paru di belakang ven-
pensasi tersebut ialah sebagai berikut. trikel kiri yang kepayahan. Tekanan atrium kiri meningkat
secara progresif, dan pada tekanan atrium kiri rata-rata di
atas 25 sampai 40 mm Hg, muncul edema di paru-paru,
Hiperlrofi Ventrikel Kiri. Pada stenosis aorta dan regur-
seperti yang diuraikan secara rinci di Bab 38.
gitasi aorta, otot ventrikel kiri mengalami hipertrofi akibat
peningkatan beban kerj a ventrikel.
Pada regurgitasi, ruang ventrikel kiri juga membesar Dinamika Stenosis Katup Mitral
untuk menampung seluruh darah yang kembali dari aorta.
dan Regurgitasi Katup Mitral
Kadang-kadang massa otot ventrikel kiri bertambah em-
pat sampai lima kali lipat, membuat jantung kiri sangat Pada stenosis mitral, aliran darah dari atrium
kiri ke ven-
besar. trikel kiri terhadang, sedangkan pada regurgitasi mitral,
Bila katup aorta mengalami stenosis berat, otot yang banyak darah yang telah mengalir ke ventrikel kiri bocor
hipertrofi ini memungkinkan ventrikel kiri untuk menim- kembali ke atrium kiri selama sistol dan bukan dipompa-
bulkan tekanan intraventrikel sebesar 400 mm Hg pada kan ke aorta. Oleh karena itu, setiap kondisi ini mengu-
puncak sistolik. rangi jumlah netto darah yang mengalir dari atrium kiri ke
Pada regurgitasi katup aorta yang berat, otot yang hi- ventrikel kiri.
perhofi kadang-kadang memungkinkan ventrikel kiri un-
fuk memompakan curah volume sekuncup sebesar 250 Edemo Poru podo Penyokit Kotup Milrol. penim-
mililiter, walaupun tiga perempat dari jumlah darah ini bunan darah dalam atrium kiri menyebabkan peningkatan
kembali ke ventrikel selama diastol, dan hanya seperem- yang progresifpada tekanan atrium kiri, dan ini akhirnya
patnya mengalir terus dapat menimbulkan edema paru yang serius. Biasanya,
!,e aorta menuju seluruh tubuh.
edema yang letal tidak akan terjadi sampai tekanan atrium
kiri rata-rata naik di atas 25 mm Hg dan kadang-kadang
Peningkoton Volume Dqroh. Efek lain yang mem- sampai setinggi 40 mm Hg karena pembuluh limfe paru
bantu mengompensasi penurunan hasil bersih pemom-
telah bertambah lebar beberapa kali lipat sehingga dapat
paan ventrikel kiri ialah peningkatan volume darah. Ini
membawa cairan dari jaringan paru dengan cepat sekali.
adalah akibat dari (1) penumnan awal yang kecil pada
tekanan arteri, ditambah (2) refleks sirkulasi perifer yang Pe mbesoron Atrium Kiri dqn Fibrilosi Alrium. Tekan-
menurunkan induksi tekanan. Kedua hal ini mengurangi an atrium kiri yang tinggi juga menyebabkan pembesar-
pembentukan urin oleh ginjal, menyebabkan volume da- an yang progresif pada atrium kiri, yang meningkatkan
rah meningkat dan tekanan arteri rata-rata kembali nor- jarak yang harus ditempuh oleh impuls eksitasi elektris
mal. Selain itu, massa sel darah merah akhirnya mening- jantung di dinding atrium. Jarak ini akhimya dapat me-
kat akibat hipoksia ringan padajaringan. manjang sedemikian rupa sehingga menjadi predisposisi
Peningkatan volume darah cenderung meningkatkan untuk terjadinya gerak melingkar sinyal eksitasi, seperti
aliran balik vena ke jantung. Hal ini selanjutnya menye- yang dibahas di Bab 13. Oleh karena itu, pada stadium
babkan ventrikel kiri memompakan darah dengan tekanan akhir penyakit katup mitral, terutama pada stenosis mi
288 UNIT IV Sirkulasi

tral, biasanya terjadi fibrilasi atrium. Hal ini akan lebih kongenital. Terdapat tiga jenis kelainan utama anomali
mengurangi efektivitas pemompaan jantung dan, menye- kongenital jantung dan pembuluh-pembuluh di sekitar
babkan keadaanjantung yang lebih buruk. jantung: (7) stenosis saluran darah di beberapa tempat di
jantung atau di pembuluh darah utama yang berhubungan
Kompensosi podo Penyokil Kolup Mitrol Tohop erat dengan jantung, (2) suatu anomali yang mengakibat-
Awol. Seperti yang juga terjadi pada penyakit katup aor- kan darah mengalir kembali darijantung kiri atau aorta ke
ta dan pada banyak jenis penyakit jantung kongenital, jantung kanan atau afteri pulmonal, jadi tidak mengalir
volume darah meningkat pada penyakit katup mitral, ter- melalui sirkulasi sistemik-disebut pintasan kiri ke ka-
utama akibat berkurangnya ekskresi air dan garam oleh nan, dan (3) anomali kelainan yang mengakibatkan darah
ginjal. Peningkatan volume darah ini akan meningkatkan mengalir secara langsung dari jantung kanan ke jantung
aliran balik vena ke jantung, dengan demikian memban- kiri, jadi tidak mengalir melalui paru-paru-disebut pin-
tu mengatasi efek kerusakan jantung. Oleh karena itu, tasan kanan ke kiri.
setelah kompensasi, curah jantung hanya turun minimal Pengaruh berbagai lesi stenotik yang berbeda dapat
sampai stadium akhir penyakit katup mitral, walaupun te- dimengerti dengan mudah. Sebagai contoh, stenosis katup
kanan atrium kiri meningkat. aorta kongenital akan menyebabkan efek dinamik yang
Karena tekanan atrium kiri meningkat, darah mulai sama seperti stenosis katup aorla akibat lesi katup lain,
tertimbun di paru-paru, akhirnya semua mengalir balik ke yaitu kecenderungan untuk timbulnya edema paru berat
arteri pulmonalis. Selain itu, edema paru yang baru terjadi dan penurunan curah jantung.'
akan menyebabkan konstriksi pada arteriol-arteriol paru. Jenis lain stenosis kongenital adalah koarktasio aorta,
Kedua hal ini secara bersama-sama akan meningkatkan sering timbul hampir setinggi diafragma. Hal ini menye-
tekanan arteri pulmonalis sistolik dan juga tekanan ven- babkan tekanan arteri di bagian atas tubuh (di atas tingkat
trikel kanan, kadang-kadang sampai setinggi 60 mm Hg, koarktasio) menjadi lebih besar daripada tekanan di tubuh
yang berarti lebih dari dua kali normal. Keadaan ini selan- bagian bawah akibat adanya tahanan yang besar terhadap
jutnya akan menyebabkan hipertrofi jantung kanan, yang aliran darah lewat koarktasio ke tubuh bagian bawah; se-
sebagian mengompensasi peningkatan beban kerjanya. bagian darah harus mengalir mengelilingi koarktasio me-
lalui arteri kolateral yang kecil, seperti yang dibahas di
Bab 19.
Dinamika Sirkulasi Selama Kerja Fisik
pada Pasien dengan Kelainan Katup
Paten Duktus Arteriosus-
Pada waktu kerja fisik, sejumlah besar darah vena kem-
bali ke jantung dari sirkulasi perifer. Karena itu, semua Pintasan Kiri ke Kanan
kelainan dinamik yang terjadi pada berbagai jenis penya- Selama kehidupanjanin, paru-paru berada dalam keadaan
kit katup jantung timbul kembali secara luar biasa. Bah- kolaps, dan faktor-faktor kompresi elastik paru yang
kan pada penyakit katup jantung yang ringan, yang pada mempertahankan alveoli agartetap kolaps juga memperla-
keadaan istirahat tidak menunjukkan gejala sama sekali, hankan sebagian besar pembuluh darah paru tetap kolaps.
akan timbul gejala-gejala yang hebat sewaktu kerja fisik Karena itu, tahanan terhadap aliran darah yang melalui
ringan. Sebagai contoh, pada pasien kelainan katup aorta, paru begitu besarnya sehingga tekanan arteri pulmonalis
kerja fisik dapat menyebabkan terjadinya gagal ventrikel padajanin tinggi. Selain itu, karena tahanan yang rendah
kiri akut yang disusul dengan edenta paru akut.Demlkian terhadap aliran darah dari aorta melalui pembuluh besar
pula pada pasien penyakit katup mitral, kerja fisik dapat plasenta, maka tekanan dalam aorta .ianin lebih rendah
menyebabkan penimbunan darah yang begitu banyak daripada normal-bahkan lebih rendah daripada arteri
dalam paru-paru sehingga edema paru yang serius bahkan pulmonalis. Hal ini mengakibatkan hampir seluruh darah
mematikan dapat timbul, dalam waktu 10 menit. arteri pulmonalis mengalir melalui arteri khusus yang ter-
Pada kasus-lgasus penyakit katup yang ringan sampai
dapat dalam janin yang menghubungkan afieri pulmona-
sedang, cadangan jantung pasien berkurang sebanding lis dengan aorta (Gambar 23-4),yaitl duktus arteriosus,
dengan beratnya kelainan fungsi katup. Arlinya, curah jadi memintas paru-paru. Keadaan ini memungkinkan re-
jantung tidak meningkat sebesar yang seharusnya selama
sirkulasi darah dengan cepat melalui arteri sistemik janin
kerja fisik. Oleh karena itu, otot-otot tubuh akan cepat tanpa harus melewati paru-paru. Kurangnya aliran darah
mengalami kelelahan karena peningkatan aliran darah yang melalui paru-paru tidak menirnbulkan kerugian bagi
otot yang sedikit. janin karena darah dioksigenasi oleh plasenta.

Penutupon Duktus Arleriosus Seteloh Lohir.


Kelainan Dinamika Sirkulasi Segera setelah bayi lahir dan mulai bernapas, paru-paru-
pada Kelainan Katup Kongenital nya mengembang; tidak hanya terjadi pengisian alveoli
oleh udara tetapi juga tahanan terhadap aliran darah yang
Kadang-kadang, jantung atau pembuluh-pembuluh da- melalui vaskularisasi paru mengalami penurunan hebat,
rah di sekitar jantung mengalami kelainan pembentukan sehingga tekanan arteri pulmonalis turun. Bersamaan de-
selama kehidupan janin; kelainan ini disebut anomali ngan itu, tekanan aorla naik akibat terhentinya aliran da-
BAB 23 Katup Jantung dan Bunyi Jantung; Dinamika Kelainan Katup dan Jantung Bawaan 289

melalui duktus masuk ke dalam arteri pulmonalis, kemu-


Kepala dan
DuKus
dian melalui paru-paru, dan akhimya kembali ke dalam
arteriosus - Aorta ventrikel kiri dan aorta, berjalan melalui paru-paru dan
jantung kiri sebanyak dua kali atau lebih untuk setiap kali
darah melalui sirkulasi sistemik. Orang ini tidak terlihat
sianosis sampai akhir hidupnya, saat jantung mengalami
kegagalan dtau terjadi bendungan pqru.Padamasa awal
kehidupan, darah arteri seringkali teroksigenasi lebih baik
daripada keadaan normal akibat adanya waktu tambahan
darah melewati paru.

Penurunan Cadangan Jantung dan Respiratorik.


Efek utama paten duktus arteriosus terhadap pasien ialah
Arteri Arteri menurunnya cadangan jantung dan respiratorik. Ventrikel
pulmonalis pulmonalis
kiri kiri memompa kira-kira dua kali atau lebih curah jantung
normal, dan kemampuan maksimum ventrikel untuk me-
GAMBAR 23-4. Paten duktus afteriosus, ditunjukkan oleh inten- mompa setelah terjadi hipertrofi jantung adalah sekitar
sitas warna merah muda yang menjelaskan darah vena berwarna
gelap berubah menjadi darah yang teroksigenasi di berbagai titik empat sampai tujuh kali normal. Oleh karena itu, selama
pada sirkulasi. Diagram sebelah kanan menunjukkan aliran batik kerja fisik, jumlah netto aliran darah ke bagian sisa tubuh
darah dari aofta ke afteri pulmonalis dan kemudian ke paru untuk yang lain tidak pernah dapat meningkat sampai ke nilai
kedua kalinya. yang dibutuhkan untuk aktivitas berat. Pada kerja fisik
yang agak berat, pasien tampak menjadi lemah bahkan
pingsan karena gagal jantung.
rah dari aorta ke plasenta secara mendadak. Jadi, tekanan Tekanan yang tinggi di pembuluh paru akibat aliran
di arteri pulmonalis turun, sementara tekanan di aorta yang berlebihan melalui paru seringkali juga menimbul-
naik. Sebagai akibatnya, aliran maju darah yang melalui kan bendungan pam dan edema paru. Sebagai akibat dari
duktus terhenti secara tiba-tiba pada saat lahir, dan, seka- beban yang berlebihan padajantung dan khususnya kare-
rang, darah mulai mengalir terbalik dari aorta ke arteri na kongesti pulmoner yang secara bertahap menjadi lebih
pulmonal melalui duktus. Keadaan aliran darah terbalik berai sejalan dengan usia, sebagian besar pasien paten duk-
yang baru ini menyebabkan duktus arteriosus menutup tus yang tidak dikoreksi akan meninggal antara usia 20
dalam waktu beberapajam sampai beberapa hari pada ke- dan 40 tahun.
banyakan bayi, sehingga aliran darah yang melalui duk-
tus tidak ada lagi. Duktus diduga menutup karena darah Bunyi Jonlung: Murmur Suorq Mesin. pada bayi
aortayang sekarang mengalir melalui duktus mempunyai baru lahir dengan paten duktus arteriosus, kadang-kadang
kadar oksigen dua kali lebih tinggi daripada darah yang tidak terdengar bunyi jantung abnormal karena jum-
mengalir dari arteri pulmonalis ke duktus selama kehidup- lah aliran darah yang mengalir balik melalui duktus be-
an janin. Kemungkinan oksigen menyebabkan konstriksi lum cukup menimbulkan murrnur jantung. Tapi dengan
otot dinding duktus. Hal ini dibahas lebih lanjut di bab bertambahnya umur bayi, pada usia I sampai 3 tahun, mu-
83. Sayangnya, sekitar 1 dari tiap 5500 bayi, tidak terjadi lai terdengar munnur kasar seperti suara bertiup di dae-
penutupan duktus sehingga menimbulkan keadaan yang rah arteri pulmonalis pada dada, seperti yang ditunjukkan
dikenal sebagai patent ductus arteriosus, yang ditunjuk- pada rekaman F Gambar 23-3. Bunyi ini jauh lebih keras
kan pada Gambar 23-4. selama sistol ketika tekanan aorta tinggi, dan tidak beigitu
keras selama diastol ketika tekanan aofta turun rendah,
Dinomiko Sirkulosi podq Poien Duklus Arteriosus sehingga bunyi itu mengeras dan melemah sesuai dengan
yo n g Men elo p. Selatua bulan-bulan awal dari kehidup- denyut jantung, membentuk suara yang disebut mLrmur
an bayi, paten duktus arteriosus biasanya tidak menim- suara mesin.
' bulkan kelainan fungsi yang berat. Tapi seiring dengan
bertambahnya usia anak, perbedaan antara tekanan yang Teropi Pembedohon. Terapi pembedahan pada paten
duktus arteriosus sangat sederh ana; y angperlu dikerj akan
tinggi di aorta dan tekanan yang lebih rendah di arteri pul-
monalis meningkat secara progresif, dan seiring dengan hanya mengikat duktus yang terbuka atau memotongnya
itu meningkatkan jumlah darah yang mengalir balik dari dan menjahit kedua ujungnya. Bahkan, pembedahan ini
merupakan satu operasi jantung yang pertama kali berha-
aorta ke dalam arteri pulmonalis. Selain itu, tekanan darah
aortayang tinggi biasanya menyebabkan diameter duktus sil dilakukan.
yang terbuka sebagian juga bertambah besar, mengakibat-
fan keadaan bertambah buruk. Tetralogi Fallot-
Resirkulasi Melalui Paru-Paru. Pada seorang anak
Pintasan Kanan ke Kiri
yang lebih besar yang mengalami paten duktus arteriosus, Tetralogi Fallot diperlihatkan pada Gambar 23-5; ini ada-
setengah sampai dua pertiga aliran darah aortanya kembali lah penyebab paling sering "bayi biru". Sebagian besar
290 UNIT lV Sirkulasi

baran radiologis jantung yang menunjukftan pembesaran


ventrikel kanan, dan (4) angiogram (gambaran sinar-x)
menunjukkan aliran darah abnormal yang melalui lubang

Paru
<-- septum interventrikel dan masuk ke dalam aorta, tapi ter-
dapat aliran yang jauh lebih sedikit melalui arteri pulmo-
kanan
+r- nalis yang stenosis.

Teropi Pembedohon. Tetralogi Fallot biasanya dapat


diterapi dengan sukses melalui pembedahan. Operasi
l
t yang biasa dilakukan ialah dengan membuka stenosis pul-
i
1 monal, menutup sepfum yang berlubang, dan melakukan
1\
t\
i\ rekonstruksi terhadap jalur darah yang menuju aorta. Bila
pembedahan berhasil, harapan hidup rata-rata meningkat
Badan dan dari hanya 3 sampai 4 tahun menjadi 50 tahun atau lebih.
ekstremitas bawah
!

Penyebab Anomali Kongenital


Satu penyebab'cacat jantung kongenital yang paling sering
adalah infeksi virus pada ibu selama trimester pertama ke-
hamilan, yaitu ketika jantung janin mulai terbentuk. Cacat
ini terutama timbul bila ibu hamil terkena cacar Jerman;
GAMBAR 23-5. Tetralogi Fallot, ditunjukkan oleh intensitaswarna dengan demikian ahli kandungan seringkali menganjur-
merah muda yang menjelaskan sebagian besar darah vena gelap kan untuk mengakhiri kehamilan jika terjadi cacar Jerman
dipintaskan dari ventrikel kanan ke aorta tanpa melalui paru. pada trimester peftama.
Beberapa cacat kongenital jantung bersifat herediter
karena beberapa cacattelah diketahui terjadi pada kembar
darah memintas paru sehingga darah aorta masih meru- identik demikian juga pada generasi selanjutnya. Anak
pakan darah vena yang tidak teroksigenasi. Dalam kondisi dari pasien-pasien yang diobati secara pembedahan untuk
seperti ini, empat macam kelainan jantung terjadi secara penyakit jantung kongenital mempunyai risiko menderita
bersamaan: penyakit jantung kongenital sekitarl0 kali lebih banyak
1. Darah aorta berasal dari ventrikel kanan bukan dari dibandingkan dengan anak-anak lain.
kiri, atau dari sebuah lubang pada septum, sepedi
terlihat dalam Gambar 23-5, sehingga menerima
darah dari kedua ventrikel. Penggunaan Sirkulasi
2. Arteri pulmonalis mengalami stenosis, sehingga da- Ekstrakorporeal
rah yang mengalir dari ventrikel kanan ke paru-paru
jauh berkurang dari normal; justru, sebagian besar Selama Bedah Jantung
darah langsung masuk ke aorta, dengan demikian Hampir tidak mungkin untuk memperbaiki kelainan jan-
memintas paru. tung dengan pembedahan sewaktu jantung masih me-
3. Darah dari venhikel kiri mengalir ke v6ntrikel ka- mompa. Karena itu, telah dibuat beberapa macarn me-
nan melalui lubang septum ventrikel dan kemudian sin jantung-paru bualan untuk menggantikan jantung
ke aorta atau langsung ke aorla yang, melalui lu- dan paru selama jalannya pembedahan. Sistem seperti
bang ini. itu disebut s ir kulas i eks tr akorp oreal. Prinsipnya, sistem
4. Karena janh;og bagian kanan harus memompa se- ini terdiri dari sebuah pompa dan alat untuk oksigenasi.
jumlah besar darah ke dalam aortayangbefiekanan
Hampir setiap jenis pompa yang tidak menimbulkan he-
tinggi, otot-ototnya akan sangat berkembang, se- molisis darah tampaknya dapat dipakai.
hingga terjadi pembesaran ventrikel kanan. Beberapa metode yang diterapkan untuk oksigenasi
darah ialah (1) memasukkan gelembung-gelembung oksi-
Dinomiko Sirkulosi Abnormol. Telah jelas bahwa ke- gen ke dalam darah dan menghilangkan lagi gelembung-
sulitan fisiologis utama akibat tetralogi Fallot adalah kare- gelembung itu dari darah sebelum darah kembali ke tubuh
na darah tidak melewati paru sehingga tidak mengalami pasien, (2) meneteskan darah ke atas permukaan lembaran
oksigenasi. Sebanyak 75 persen darah vena yang kembali plastik yang luas dalam lingkungan beroksigen, (3) mele-
ke jantung memintas langsung dari ventrikel kanan ke watkan darah di atas permukaan cakram berotasi, dan (4)
aorta tanpa mengalami oksigenasi. melewatkan darah di antara membran tipis atau melalui
Diagnosis tetralogi Fallot biasanya berdasarkan atas pipa-pipa tipis yang bersifat permeabel terhadap oksigen
(l) kulit bayi mengalami sianotik (biru), (2) tekanan sis- dan karbon dioksida.
tolik ventrikel kanan tinggi sewaktu dilakukan perekaman Berbagai sistem yang berbeda semuanya dikhawatir-
dengan kateterisasi, (3) terdapat perubahan khas pada gam- kan pemakaiannya karena mengandung banyak kesulitan,
BAB 23 Katup Jantung dan Bunyi Jantung; Dinamika Kelainan Kalup dan Jantung Bawaan 291

termasuk hemolisis darah, pembentukan bekuan kecil Kepustakaan


dalam darah, kemungkinan gelembung-gelembung kecil
oksigen atau emboli kecil dari zat pencegah pembentuk Arad M, Seidman JG, Seidman CE: Phenotypic diversity in
busa yang mungkin masuk ke dalam arteri pasien, diper- hypertrophic cardiomyopathy. Hum Mol Genet II:2199,
lukannya sejumlah besar darah untuk keberhasilan seluruh 2002.
Braunwald E, Seidman CE, Sigwart (J: Contemporary evalua-
sistem, kegagalan untuk menukar oksigen dalam jumlah
tion and management of hypertrophic cardiomyopathy.Cir_
yang cukup, dan diperlukannya penggunaan heparin untuk
culation I 06: I 3 I 2, 2002.
mencegah terjadinya pembekuan darah pada sistem luar Brickner ME, Hillis LD, Lange RA: Congenital heart disease in
tubuh. Heparin juga menghalangi terjadinya pembekuan adults: second oftwo parts. n Engl J Med 342;331, 2000.
yang adekuat selama proses pembedahan. Namun, walau- Gottdiener JS: Overview of stress echocardiography;uses,
pun terdapat kesulitan-kesulitan ini, di tangan para ahli, advantages, and limitations. Curr probt Cardiol 28:1g5,
pasien dapat beftahan hidup selama beberapajam dengan 2003.
menggunakan mesin jantung-paru selama pembedahan Grech ED: Non-coronaty percutaneus intervention. BMJ
dalam jantung dilaksanakan. 327:97,2003,
Guidelines for management of patient with valvular heart dis-
ease. A report of the American College of Cardiology/Amer_
Hipertrofi Jantung pada ican Heart Association Task Force on practise Guidelines.
Circulation 98 : I 919, I 998.
Penyakit Katup dan Hoffman JI, Kaplan S: The incidence of congenital heart dis-
Penyakit Jantung Kongenital ease. J Am Coll Cardiol 39: I 890, 2002.
Levi DS, Alejos JC, Moore JI4/: Future of interventional cardiolo-
Hipertrofi otot jantung merupakan satu mekanisrne ter- gy in pediatrics. Curr Opin Cardiol I8:79,2003.
penting bagi jantung untuk menyesuaikan diri terhadap Maron BJ: Hypertrophic cardiomyopathy; a systematic review.
JAMA 287: 1308,2002.
beban kerja yang meningkat, apakah beban ini disebab-
McDonald M, Currie BJ, Caraperis JR; Acute rhettmaticfever:
kan oleh tingginya tekanan yang harus dihadapi oleh kon-
a chink in the chain that links the heart to the throat? Lancet
traksi otot jantung atau oleh meningkatnya curah jantung Infect Dis 4:240, 2004.
yang harus dipompakan. Beberapa dokter meyakini bah- Nishimura M, Holmes DR Jr: Clinical practice; hypertrophic
wa peningkatan kekuatan kontraksi dalam otot jantung obstructive cardiomyopathy. N Engl J Med 350: I 320,
yang menyebabkan hipertrofi; yang lainnya meyakini 2004.
bahwa tingkat metabolik otot yang meningkat merupakan Reimold SC, Rutherford JD. Clinicat practice; ttalvular heart
rangsangan utama. Tidak peduli mana yang betul, kita disease inpregnancy. N Engl J Med 319:52,2003.
dapat menghitung kira-kiraberapa besar hipertrofi yang Rosenhek R, Burder T, Pozenta G, et al; predictors of outcome

akan terjadi di setiap ronggajantung dengan cara menga-


in severe, asymptomatic aortic stenosis. N Engl J Med
343.61t,2000.
likan curah ventrikel dengan tekanan yang harus dilawan
Turgeman Y, Atar S, Rosenfeld T: The subvalvular apparatus in
oleh kerja ventrikel, dengan titik berat pada tekanan. Jadi, rheumatic mitral stenosis: methods of assessment and thera-
hipertrofi terjadi pada sebagian besar penyakit katup dan peutic implications. Chest I 21; 1929, 2003.
penyakit kongenital, kadang-kadang menyebabkan berat Yacoub MIT,' Cohn LH. Novel approaches to cardiac valve
jantung menjadi sebesar 800 gram dibandingkan dengan repair: from structure to function. Part II. Circulation
berat normalnya 300 gram. 109:942,2001.
Yoerger D M, Wey man A E; Hypertrophic obs tructiv e carcliomyo-
pathy: mechanism of obstruction and response to therapy.
Rev Cardiovasc Med 1.199, 2003.
I-a a I a
rrsrorogr at
i |r :l

Syok sirkulasi berarti ketidakcukupan aliran darah di


seluruh tubuh sehingga jaringan rubuh mengalami
kerusakan akibat terlalu sedikitnya aliran, terutama
karena terlampau sedikitnya oksigen dan zat makanan
lainnya yang dikirimkan ke sel-sel jaringan. Bahkan
sistem kardiovaskular iru sendiri-otot jantung, din-
diug pe-rnblrl&rr wr6t,afu' 5ig1*m',vasontotsn'den,bagian-
JrJtLru vqJvtllvtulr uctt u46I4lr-
bagian sirkulasi lainnya-mulai rusak, sehingga syok, sekali terjadi, cenderung mem-
buffi,sEcata,progresif

Fenye&t,h,,,Flsiidla,,ille''$y$k
Syok Sirkulasi yang Disebabkan
oleh Penurunan Curah Jantung
Syok biasanya disebabkan oleh curah jantung yang tidak adekuat. Oleh karena itu,
seriap keadaan yang menurunkan curah janhrng jauh di bawah normal, akan mungkin
menyebablan syok sirkulasi. Ada dua macarl laktor yang dapat memperberat penu-
runan curah jantung:

rah. Kelainan ini meliputi khususnya infark niokard tetapi juga keadain tok-
s/r janrung disfungsi katup jantung yang berar, aritmiajanrung. dan keadaan
lainnya. Syok sirkulasi yang disebabkan oleh penurunan kemampuan pemom-
paan janrung disebut syok karcliogenik. Keadaan tersebut telah dibahas secara
terperinci di Bab 22, dan dinyatakan bahwa sebanyak 85 persen pasien syok
kardiogenik tidak akan membaik.
' 2. Faktor-falaor- yang menuru.nkan aliran balik vena juga menurunkan curah
janrung k#ena jan&lng ,eapat memompa aarairlyi Udak rne r i;"1, .r.'
dalamnya. Penyebab paling sering penumnan aliran balik vena adalah peinu-
runan uolu*e doroh,i.tupiut*n ialik uena iuga dapat berkurang sebagai aki-
bat penurunan tonus vaskular, terutama pada saluran penampung darah vena.
atauobstruksi aliran darahpadabeberapa tempat di sirkulasi, terutama di lintas-
an aliran balik vena ke janhrng.
,,,: : t rr, ,tl

Syok Sirkulasi yang Terjadi


finpa Mengurangi-Curah Jantung
Kadang-kadang, curah jantung besamya normal atau bahkan melebihi normal, pa-
dahal pasien dalam keadaan syok sirkulasi. Hal ini dapat diakibatkan oleh (l) me-

292
BAB 24 Syok Sirkulasi dan Fisiologi Pengobatannya 293

tqbolisme tubuhyang berlebihan, sehingga bahkan curah


jantung yang normal pun tidak mencukupi, atau (2) pola
p erfusi j ar ingan y ang abnorm al, s e h ingga s e b agi an b es ar tr
Gtr e'1oo
curah jantung mengalir melalui pembuluh darah selain E'I !-
pembuluh yang menyediakan nutrisi bagi j aringan lokal. s,s E
Penyebab spesifik syok akan dibahas kemudian di bab l'uor
ini. Untuk sementara waktu, perlu dicatat bahwa semua =cr,l
=G(E irt

ini mengakibatkan kurangnya pengiriman zat makanan ke ;$ E


jaringan dan organ kritis, danjuga menyebabkan kurang- gEfr
nya pembuangan produk buangan sel dari jaringan.
og
0
Apa yang Terjadi dengan 10 20 30 4a 50
Tekanan Arteri pada Syok Sirkulasi? Persentase darah total yang hilang

Banyak dokter berpendapat bahwa nilai tekanan arteri GAMBAR 24-1, Pengaruh perdarahan pada curah jantung dan
merupakan ukuran utama fungsi sirkulasi yang adekuat. tekanan arteri.
Akan tetapi, tekanan arteri seringkali dapat sangat me-
nyesatkan. Kadang-kadang, seseorang berada dalam syok
berat namun tetap mempunyai tekanan arteri yang hampir akan menimbulkan pemulihan sempurna tanpa di-
normal karena refleks saraf yang sangat kuat mencegah bantu terapi dari luar.
turunnya tekanan. Pada keadaan lain, tekanan arteri dapat 2. Tahap progresif. Pada tahap ini, tanpa terapi, syok
menurun sampai separuh normal, namun orang tersebut menjadi semakin buruk sampai timbul kematian.
masih mempunyai perfusi jaringan yang normal dan tidak 3. Tahap ireversibel, ketika syok telah jauh berkembang
dalam keadaan syok. sedemikian rupa sehingga semua bentuk terapi yang
Pada sebagian besar jenis syok, terutama syok yang diketahui tidak mampu lagi menolong pasien, meski-
disebabkan oleh kehilangan darah yang banyak, tekanan pun, pada saat itu, orang tersebut masih hidup.
arteri menurun pada saat yang bersamaan dengan penu- Sekarang, mari kita membahas berbagai tahap syok
runan curah jantung, meskipun biasanya tidak sebanyak sirkulasi yang disebabkan oleh penurunan volume darah,
penurunan curah jantung. yang memperlihatkan prinsip-prinsip dasar syok. Kemu-
dian kita dapat membahas sifat-sifat khas syok akibat pe-
nyebab lainnya.
Kerusakan Jaringan Merupakan
Hasil Akhir Syok Sirkulasi,
Apa pun Penyebabnya Syok yang Disebabkan oleh
H ipovolemia-Syok Hemoragik
Sekali syok sirkulasi mencapai suatu keadaan berat yang
kritis, tidak peduli apa penyebabnya, syok itu sendiri Hipovolemia berarti berkurangnya volume darah. Perda-
akan menyebabkan syok menjadi lebih berat. Artinya, rahan adalah penyebab paling sering syok hipovolemik.
aliran darah yang tidak adekuat menyebabkan jaringan Perdarahan akan menurunkan tekanan pengisian sirkulasi
tubuh mulai mengalami kerusakan, termasuk jantung dan dan, sebagai akibatnya, menurunkan aliran balik vena.
sistem sirkulasi itu sendiri. Keadaan ini menyebabkan Sebagai hasilnya, curah jantung menurun di bawah nor-
curah jantung semakin menurun, lalu timbullah lingkaran mal dan dapat timbul syok.
setan, dengan perkembangan syok sirkulasi yang semakin
progresif, perfusi jaringa4 menjadi semakin kurang, syok Hubungan Volume Perdarahan dengan
menjadi semakin hebdii dan demikian seterusnya sampai Curah Jantung dan Tekanan Arteri
pasien meninggal. Keadaan pada tahap akhir syok sirku-
lasi inilah yang menjadi perhatian kita, karena pengo- Gambar 24- I memperlihatkan perkiraan pengaruh penge-
batan fisiologis yang sesuai kerapkali dapat membalikkan luaran darah dari sistem sirkulasi selama sekitar 30 menit
keadaan dengan cepat dari arah kematian. terhadap curah jantung dan tekanan arteri. Kira-kira 10
persen dari volume darah total dapat dihilangkan ham-
pir tanpa memberi pengaruh terhadap curah jantung atau
Tahap-Tahap Syok tekanan arteri, tetapi semakin besar jumlah darah yang
Karena sifat-sifat khas syok sirkulasi dapat berubah pada hilang biasanya pertama-tama mengurangi curah jantung
berbagai derajat keseriusan, syok dibagi dalam tiga tahap dan selanjutnya tekanan arteri, keduanya turun sampai nol
utama berikut: bila 35 sampai 45 persen volume darah total dikeluarkan.
1. Tahap nonprogresif (kadang-kadang disebut juga Kompensosi Refleks Simpotis podo Syok-Mon-
tahap kompensasi). Pada tahap ini, mekanisme foot Khusus dolqm Mempertohonkon Tekonon
kompensasi sirkulasi yang normal pada akhirnya Arteri. Penurunan tekanan arteri setelah terjadinya perda-
294 UNIT IV Sirkulasi

E 100
.: on
...5 Bo
.g: 7A
k-s 60
a'E 50
EE
(9(' 19
JU
x*.
*fi
drq zv
10
Ov
e 0 60 120 180 240 300 360 GAMBAR 24-2, Perjalanan waktu tekanan afteri
anjing setelah perdarahan akut dalam berbagai
Waktu dalam menit derajat. Setiap kurua mewakili hasil rata-rata
dari enam anjing.

rahan - seperti penurunan tekanan pada arteri-arteri dan Hg pada kurva tekanan arteri. Hal ini merupakan akibat
vena-vena pulmonalis di dalam thoraks - menimbulkan dari aktivasi respons iskemik sistem saraf pusat, yang
refleks simpatis yang sangat kuat (yang dimulai terutama menyebabkan perangsangan kuat pada sistem sarafsimpa-
oleh baroreseptor arteri dan reseptor regangan vaskular tis saat otak mulai mengalami kekurangan oksigen atau
lainnya, seperti yang dijelaskan di Bab 18). Refleks-re- kelebihan karbon dioksida, seperti yang dibahas di Bab
fleks ini merangsang sistem vasokonshiktor simpatis di 18. Pengaruh respons iskemik sistem saraf pusat ini dapat
seluruh tubuh, yang menghasilkan tiga pengaruh pen- disebut sebagai "pertahanan terakhir,' refleks simpatis
ting: (1) Konstriksi arteriol di sebagian besar sirkulasi dalam usahanya menjaga agar tekanan afteri tidak menu-
sistemik, sehingga meningkatkan tahanan perifer total. run terlalu rendah.
(2) Konstriksi vena dan saluran penampung darah vena,
sehingga membantu mempertahankan aliran balik vena ProleksiAliron Doroh Koroner don Serebrol oleh
yang adekuat walaupun volume darah berkurang. (3)Akti- Refleks. Manfaat khusus dari usaha mempertahankan
vitas jantung meningkat secara nyata, kadang-kadang me- tekanan arteri normal bahkan pada keadaan curah jan-
ningkatkan denyut jantung dari nilai normal T2kalilmenit tung yang menumn adalah proteksi aliran darah yang me-
menjadi 160 sampai 180 kali/menit. lalui sistem sirkulasi koroner dan serebral. Rangsangan
simpatis tidak menyebabkan konstriksi yang nyata baik
Monfoot Refleks Sorof Simpotis. Tanpa adanya re- pada pembuluh darah koroner maupun serebral. Selain
fleks simpatis, hanya l5 sampai 20 persen volume darah itu, pada kedua tempat ini, autoregulasi aliran darah lo-
yang dapat dikeluarkan selama 30 menit sebelum orang kalnya sangat baik, yang mencegah penurunan tekanan
tersebut mati; hal ini berbeda dengan orang yang refleks- arteri dalam tingkat sedang sehingga tidak mengurangi
nya masih utuh, ia dapat bertahan dengan kehilangan aliran darahnya secara bermakna. Oleh karena itu, pada
darah 30 sampai 40 persen. Karena itu, refleks memung- dasarnya, aliran darah yang melalui jantung dan otak di-
kinkan terjadinya kehilangan darah dalam jumlah yang pertahankan pada nilai normal selama tekanan arteri tidak
lebih besar sampai dua kali lipat dibandin g tanpa adanya turun di bawah 70 mm Hg, meskipun kenyataan menun-
refl eks tanpa menyebabkan kematian. jukkan bahwa pada saat itu, aliran darah di beberapa area
tubuh lainnya dapat menurun hingga sepertiga sampai se-
Pengoruh Refleks Sorof Simpoiis yong Lebih Be- perempat normal akibat vasokonstriksi.
sordolom Memperlqhonkon Tekonon Arleri dori-
podo Mempertghonkon Curoh Jonlung. Merujuk
kembali pada Garirbar 24-1, perhatkan bahwa tekanan ar-
Syok Hemoragik Progresif
teri dipertahankan pada atau mendekati nilai normal lebih dan Nonprogresif
lama daripada curah jantung pada orang yang mengalami Gambar 24-2 memperlihatkan suatu eksperimen yang
perdarahan. Alasannya ialah bahwa refleks simpatis lebih dilakukan pada ahjing guna menunjukkan pengaruh ber-
dipacu untuk mempertahankan tekanan arteri daripada un- bagai tingkat perdarahan akut yang mendadak terhadap
tuk mempertahankan curah jantung. Refleks ini meningkat- tekanan arteri secara berurutan. pada anjing ini darah-
kan tekanan arteri terutama dengan meningkatkan tahanan nya dikeluarkan secara cepat sehingga tekanan arterinya
perifer total, yang tidak mempunyai pengaruh yang berman- menurun hingga berbagai tingkatan. Anjing yang tekanan-
faat terhadap curah jantung; walaupun demikian, konstriksi nya turun mendadak hingga tidak lebih rendah dari 45
simpatis dari vena penting untuk menj aga agar aliran balik mm Hg (kelompok I, II, dan III) semua akhirnya pulih;
vena dan curahjantung tidak turun terlalu rendah, selain pemulihan terjadi dengan cepat jika tekanan hanya turun
perannya dalam mempertahankan tekanan afteri. sedikit (kelompok I) tetapi terjadi lebih lambat jika turun
Hal yang menarik pada gambar 24-l adalah garis hingga hampir 45 mm Hg (kelompok III). Bila tekanan
mendatar kedua yang muncul kira-kira pada nilai 50 mm arteri menurun di bawah 45 mm Hg (kelompok IV, V, dan
BAB 24 Syok Sirkulasi dan Fisiologi Pengobatannya 295

VI), semua anjing akan mati, meskipun banyak di anta- Refleks simpatis memberikan bantuan segera untuk
ranya berada antara hidup dan mati selama berjam-jam menimbulkan proses pemulihan, karena refleks ini akan
sebelum sistem sirkulasi rirenjadi rusak hingga berlanjut teraktivasi secara maksimal dalam waktu 30 detik hingga
ke tahap kematian. satu menit setelah perdarahan.
Eksperimen tersebut memperlihatkan bahwa sistem Mekanisme angiotensin dan vasopresin, pembalikan
sirkulasi dapat pulih kembali selama jumlah perdarahan proses stres-relaksasi yang menimbulkan kontraksi pem-
tidak lebih besar dari suatu jumlah kritis tertentu. Melam- buluh darah pan saluran penampung darah vena, semua-
paui batas kritis ini dengan hanya kehilangan beberapa nya membutuhkan waktu 10 menit sampai 1 jam untuk
milimeter darah saja akan membuat masalah antara hidup berespons secara lengkap, namun refleks ini sangat mem-
dan mati. Jadi, perdarahan di atas tingkat kritis tertentu bantu dalam meningkatkan tekanan arteri atau mening-
menyebabkan syok menjadi progresif. Artinya, syok itu katkan tekanan pengisian sirkulasi, dan dengan demikian
sendiri menyebabkan keadaan menjadi lebih syok lagi, meningkatkan kembalinya darah ke jantung.
dan keadaannya menjadi lingkaran setan yang akhirnya me- Akhirnya, penyesuaian kembali volume darah melalui
nimbulkan kerusakan total sistem sirkulasi dan kematian. absorpsi cairan dari ruang interstisial dan traktus intesti-
nal, juga konsumsi oral dan absorpsi air dan garam tam-
Syok Nonprogresif-Syok Terkompensasi bahan, mungkin memerlukan waktu I sampai 48 jam,
Jika syok tidak cukup berat untuk menimbulkan keadaan
tetapi pada akhimya akan terjadi pemulihan, sehingga
progresif, pasien akan pulih kembali. Karena itu, syok syok tidak menjadi cukup berat untuk memasuki tahap
progresif,
dengan tingkat yang lebih ringan ini disebut syok nonpro-
gresif.Keadaan ini juga disebut syok terkompensasi, yang
berarli bahwa refleks simpatis dan faktor-faktor lainnya r'Syok Progresif" Akibat Lingkaran Setan
telah melakukan kompensasi secukupnya guna mencegah Kerusakan Kard iovasku lar
kerusakan sirkulasi lebih lanjut.
Gambar 24-3 menggambarkan beberapa bentuk umpan
Faktor-faktor yang menyebabkan pasien pulih kem-
balik positif yang selanjutnya menekan curah jantung
bali dari syok tingkat sedang adalah semua mekanisme pada syok, sehingga menyebabkan syok menjadi pro-
pengaturan umpan balik negatif dari sirkulasi yang beru-
gresif. Beberapa hal penting dari umpan balik ini adalah
saha mengembalikan curah jantung dan tekanan arteri
sebagai berikut.
kembali ke nilai normal. Faktor-faktor tersebut adalah
sebagai berikut: Depresi Jonlung. Bila tekanan arteri turun cukup ren-
1. Refleks baroreseptor, yang menimbulkan rangsang- dah, aliran darah koronr, *uinrrw di bqwah jumtah
an simpatis kuat pada sirkulasi. yang diperlukan untuk nutrisi yang adekuat bagi miokar-
2. Respons iskemik sistem saraf pusat, yang menim- dium.Hal ini akan melemahkan otot jantung dan, dengan
bulkan rangsangan simpatis yang bahkan lebih kuat demikian, semakin menurunkan curah jantung. Jadi, telah
lagi di seluruh tubuh tetapi tidak teraktivasi secara terbentuk siklus umpan balik positif yang menyebabkan
bermakna sampai tekanan arteri turun di bawah 50 syok semakin memburuk.
mm Hg. Gambar 24-4 menggambarkan kurva curah jantung
3. Pembalikan proses stres-relal<sasi sistem sirkulasi, dari percobaan pada anjing yang diekstrapolasi kejantung
yang menyebabkan pembuluh darah berkontraksi manusia, yang menunjukkan kerusakan jantung progresif
seiring dengan pengurangan volume darah, sehing- pada saat yang berbeda setelah timbulnya syok. Seekor
ga volume darah yang tersedia memenuhi sirkulasi anjing dikeluarkan darahnya sampai tekanan arteri menu-
secara lebih adekuat. run hingga 30 mm Hg, dan tekanan dipertahankan pada
4. Pembentukan angiotensin oleh ginjal, yang menim- tingkat ini dengan jalan mengeluarkan darahlya atau
bulkan konstriksi arteri perifer dan juga menyebab- mentransfusikan kembali sesuai kebutuhan. Perhatikan
kan penurun4n-k-eluaran air dan garam oleh ginjal, pada kurva kedua dalam gambar tersebut bahwa timbul
keduanya akan membantu mencegah berlanjutnya sedikit kerusakan pada jantung selama 2 jam pertama, te-
syok. tapi setelah 4 jam, kerusakan telah mencapai sekitar 40
5. Pembentukan vasopresin (hormon antidiuretik) persen; kemudian, secara cepat, selama jam terakhir per-
oleh kelenjar hipofse posterior, yang menimbul- cobaan (setelah mengalami tekanan darah koroner yang
kan konstriksi arteri dan vena perifer serta sangat rendah selama 4j am), j antung telah mengalami kerusakan
meningkatkan retensi air oleh ginjal. secara total.
6. M ekanis m e komp ens as i y ang m engem b ali kan v o lu- Jadi, salah satu gambaran penting syok progresif, baik
me darah ke normal, termasuk absorpsi sejumlah disebabkan oleh perdarahan maupun lainnya, adalah pada
besar cairan dari traktus intestinal, absorpsi cairan akhirnya akan terjadi kerusakan jantung yang progresif.
dari ruang interstisial tubuh ke dalam kapiler darah, Pada tahap dini syok, hal ini kurang berperan pada kon-
penahanan air dan garam oleh ginjal, dan peningkat- disi pasien, sebagian karena kerusakan jantung yang tidak
an rasa haus serta kenaikan selera untuk garam, berat selama jam pertama syok tetapi lerutama karena jan-
yang menyebabkan orang minum air dan makan tung mempunyai kemampuan cadangan yang amat besar,
makanan asin jika dapat. yang secara normal mampu memompa darah 300 sampai
296 UNIT IV Sirkulasi

uruna-n,nutf isj.jantung

Penurunan nutrisi otak

Penurunan aktivitas
vasomotor
Felepasan
to!$n r

Feng!ftuiHni
dardh{iVerlai

Pdfi urunanafiran::bElik v a

GAMBAR 24-3. Berbagai jenis "umpan balik positif" yang dapat berlanjut menjadi syok

400 persen lebih banyak daripada yang dibutuhkan oleh Penghombolon Pembuluh Doroh yqng Sqngqi
tubuh untuk nutrisi jaringan tubuh yang adekuat. Namun, Kecil-"Aliron Doroh Lomboi". Suatu saat, terjadi
pada tahap terakhir syok, kerusakan jantung mungkin hambatan di banyak pembuluh darah yang sangat kecil
merupakan faktor yang paling penting dalam perkembang- dalam sistem sirkulasi, dan ini juga menyebabkan ber-
an akhir syok yang bersifat mematikan. lanjutnya syok. Penyebab awal penghambatan ini adalah
aliran darah yang lambat dalam pembuluh mikro. Karena
Kegogolon Vqsomotor. Pada tahap dini syok, berba- metabolisme jaringan terus berlangsung meskipun alir-
gai refleks sirkulasi menyebabkan aktivitas sistem saraf arinya rendah, sejumlah besar asam, baik asam karbonat
simpatis yang hebaJ"-Hal ini, seperti telah dibahas sebe- maupun asam laktat, terus mengalir ke dalam pembuluh
lumnya, membantu menunda depresi curah jantung, dan darah lokal dan sangat meningkatkan keasaman darah
terutama membantu mencegah penurunan tekanan arteri. setempat. Asam ini, bersama produk rusak lainnya dari
Walaupun demikian, pada satu titik, penurunan aliran da- jaringan iskemik, menyebabkan aglutinasi darah setem-
rah ke pusat vasomotor di otak begitu menekan pusat ini pat, menimbulkan bekuan darah yang sangat kecil, yang
sehingga pusat ini juga menjadi kurang aktif secara pro- menyebabkan sumbatan yang sangat kecil pada pembu-
gresif dan akhirnya sama sekali tidak aktif. Umpamanya, luh darah kecil. Meskipun pembuluh itu tidak tersumbat,
penghentian total sirkulasi ke otek menyebabkan reaksi peningkatan kecenderungan sel-sel darah untuk melekat
simpatis yang paling dahsyat selama 4 sampai 8 menit satu sama lain membuat darah lebih sulit lagi untuk meng-
pertama, tetapi setelah l0 sampai 15 menit, pusat vaso- alir melalui pembuluh mikro, sehingga menimbulkan isti-
motor menjadi begitu tertekan sehingga tidak ada lagi lah aliran darah lambat.
bukti lebih lanjut mengenai reaksi simpatis yang dapat
ditunjukkan. Untungnya, pusat vasomotor biasanya tidak Peningkoton Permeqbilitos Kopiler. Setelah ter-
mengalami kegagalan pada tahap dini syok bila tekanan jadinya hipoksia kapiler dan kekurangan nutrisi lainnya
arteri tetap berada di atas 30 mm Hg. selama berjam-jam, permeabilitas kapiler makin mening-
BAB 24 Syok Sirkulasi dan Fisiologi Pengobatannya 297

15

=co
E
f10
E'
E
5
c(g
;s
(E
5
O

04
Tekanan atrium kanan (mm Hg)

GAMBAR 24-4. Kurva curah jantung di dalam jantung pada wak-


tu yang berbeda setelah dimulainya syok hemoragik. (Kurva ini
diekstrapolasi ke jantung manusia dari data yang diperoleh pada
percobaan menggunakan anjing oleh Dr. J.W. Crowell.)

kat dan sejumlah besar cairan mulai mengalami transudasi


GAMBAR 24-5. Nekrosis bagian tengah tobutus hati pada syok
ke dalam jaringan. Hal ini semakin menurunkan volume sirkulasi yang hebat (seizin Dr. J.W. Crowell.)
darah, dengan akibat penurunan curah jantung lebih lan-
jut, sehingga syok menjadi lebih berat. Hipoksia kapiler Berbagai pengaruh selular yang bersifat merusak,
tidak menyebabkan kenaikan permeabilitas kapiler sam- yang diketahui terjadi pada sebagian besarjaringan tubuh
pai tahap lanjut dari syok yang berlangsung lama. adalah sebagai berikut:

Peleposon Toksin oleh Joringon lskemik. Sepan- 1. Transpor aktif natrium dan kalium melalui mem-
jang sejarah penelitian mengenai syok, telah berkali-kali bran sel sangat berkurang. Akibatnya, natrium dan
dikemukakan bahwa syok menyebabkan jaringan me- klorida beftumpuk dalam sel, dan kalium hilang
ngeluarkan bahan toksin, seperti histamin, serotonin, dan dari sel. Selain itu, sel mulai membengkak.
enzim jaringan, yang menimbulkan kerusakan lebih lanjut 2. Aktivitas mitokondria di sel-sel hati, begitu pula di
pada sistem sirkulasi. Penelitian kuantitatif telah mem- sebagian besar jaringan tubuh lainnya, mengalami
buktikan bahwa setidaknya satu toksin. yaitu endotoksin, depresi hebat.
berperan penting dalam beberapa macam syok. 3. Lisosom di dalam sel pada daerah jaringan yang
luas mulai terurai, dengan pelepasan hidrolase in-
DepresiJantung yang Disebabkan oleh Endotok- trasel yang menyebabkan kerusakan intrasel lebih
sin. Endotoksin dilepaskan dari tubuh bakteri gram-nega- lanjut.
tifyang mati di saluran pencemaan. Penurunan aliran 4. Metabolisme zat makanan tingkat selular, seperti
darah ke saluran pencernaan sering menyebabkan pening- glukosa, akhirnya mengalami depresi berat pada
katan pembentukan dan absorpsi bahan toksin ini. Tok- tahap akhir syok. Aktivitas beberapa hormon juga
sin yang bersirkulasi kemudian menimbulkan kenaikan mengalami depresi, termasuk depresi aktivitas in-
metabolisme selular qreskipun nutrisi sel tidak adekuat; sulin yang hampir sebesar 100%0.
Hal ini memiliki perigaruh khusus pada otot jantung, yang
-menyebabkan depresi j antung. Endotoksin berperan pen- Semua pengaruh ini berperan pada kerusakan lebih
ting pada beberapa macam syok, terutama "syok septik," lanjut berbagai organ tubuh, terutama meliputi (l) hati,
yang akan dibahas kemudian di bab ini. dengan depresi pada banyak fungsi metabolik dan detok-
sifikasinya; (2) paru, yang pada akhirnya terjadi edema
Kerusokon Selulqr Secorq [uos. Ketika syok men- paru dan kemampuan oksigenasi darah paru menjadi bu-
jadi berat, banyak tanda kerusakan selular secara luas ruk, dan (3) jantung, yang selanjutnya mendepresi kon-
yang timbul di seluruh tubuh. Salah satu organ yang ter- traktilitas jantung.
kena terutama adalah hati, seperti yang dilukiskan pada
Gambar 24-5. Hal ini terjadi terutama akibat kurangnya Nekrosis Jaringan pada Syok Berat-Area Nek-
makanan guna menunjang kecepatan metabolisme yang rosis yang Tidak Menyeluruh Akibat Aliran Da-
tinggi yang normalnya terjadi di sel-sel hati, tetapi seba- rah yang Tidak Sempurna di Berbagai Organ.
gianjuga karena paparan sel-sel hati secara ekstrem oleh Tidak semua sel tubuh mengalami kerusakan yang sama
toksin vaskular apa pun atau faktor metabolik abnormal akibat syok, karena beberapa jaringan mempunyai sup-
lainnya yang muncul pada syok. lai darah yang lebih baik daripada yang lainnya. Sebagai
298 UNIT lV Sirkulasi

contoh, sel-sel di dalam kapiler yang berdekatan dengan karena itu, menimbulkan pemulihan. Pada syok berat, me-
ujung-ujung arteri menerima nutrisi yang lebih baik dari- kanisme umpan balik positif menjadi semakin kuat, jadi
pada sel-sel yang berdekatan dengan ujung-ujung vena menimbulkan kerusakan sirkulasi dengan cepat, sehingga
pada kapiler yang sama. Karena itu, kita akan menemu- semua sistem umpan balik negatif pada pengaturan sirku-
kan lebih banyak defisiensi nutritif di sekitar ujung-ujung lasi yang bekerja bersama-sama tidak mampu mengemba-
vena dari kapiler dibandingkan di tempat lainnya. Penga- likan curah jantung kembali normal.
ruh inilah yang ditemukan Crowell dalam mempelajari Dengan memperhatikan sekali lagi prinsip umpan ba-
daerah jaringan di sebagian besar tubuh. Sebagai contoh, lik positif dan lingkaran setan yang dibahas di Bab l, kita
Gambar 24-5 menggambarkan nekrosis di bagian tengah dripat segera memahami mengapa terdapat nilai curah jan-
lobulus hati, bagian lobulus yang merupakan bagian ter- tung yang kritis; di atas nilai itu seseorang akan pulih dari
akhir yang terpapar darah sewaktu mengalir melalui si- syok, dan di bawah nilai itu seseorang akan memasuki
nusoid hati. lingkaran setan kerusakan sirkulasi yang terus berlang-
Kerusakan kecil yang sempa terjadi juga di otot jan- sung sampai terjadi kematian.
tung, meskipun di sini pola pengulangan tertentu, seperli
yang terjadi di hati, tidak dapat diperlihatkan. Walaupun
demikian, kerusakan jantung berperan penting dalam me-
Syok lreversibel
nimbulkan tahap ireversibel akhir dari syok. Kerusakan Setelah syok berlanjut hingga mencapai suatu tahap ter-
juga timbul di ginjal, terutama di epitel tubulus ginjal,
tentu, maka transfusi atau benttlk terapi lain. apa pun tidak
menyebabkan gagal ginjal dan terkadang kematian kare- akan mampu lagi untuk menolong hidup orang tersebut.
na uremia beberapa hari kemudian. Kerusakan paru juga Orang tersebut dikatakan berada dalam tahap ireversibel
sering menimbuikan distres pernapasan dan kematian be- dari syok. Ironisnya, meskipun berada dalam tahap ire-
berapa hari kemudian-yang disebut sindrom syok paru versibel, suatu terapi kadang-kadang dapat mengemba-
(shock lung syndrome).
likan tekanan arteri dan bahkan curah jantung ke nilai
normal atau mendekati normal untuk waktu yang singkat,
Asidosis Podo Syok. Sebagian besar gangguan me- tetapi sistem sirkulasi terus mengalami kerusakan lebih
tabolik yang timbul pada jaringan akibat syok dapat me- lanjut, dan kematian menyusul dalam beberapa menit
nyebabkan asidosis darah di seluruh tubuh. Hal ini dise-
sampai beberapa jam kemudian.
babkan sedikitnya pengiriman oksigen ke jaringan, yang
Gambar 24-6 menggambarkan pengaruh ini, ;,ang
sangat mengurangi metabolisme oksidatif makanan. Bila
memperlihatkan bahwa transfusi selama tahap ireversibel
hal ini terjadi, sel memperoleh sebagian besar energinya kadang-kadang dapat menyebabkan curah jantung (mau-
melalui proses anaerobik dari glikosis, yang menyebabkan pun tekanan arteri) kembali normal. Akan tetapi, curah
pembentukan asam laktat secara berlebihan dalam jum- janqng segera menurun lagi, dan transfusi selanjutnya
lah yang banyak dalam darah. Selain itu, sedikitnya aliran
semakin tidak berpengaruh. Pada saat ini, telah terjadi
darah yang melalui jaringan akan mencegah pembuangan
berbagai perubahan yang bersifat merusak pada sel-sel
normal karbon dioksida. Karbon dioksida bereaksi de- otot jantung yang tidak selalu memengaruhi kemampuan
ngan air secara lokal di dalam sel guna membentuk asam segera dari jantung untuk memompa darah, namun setelah
karbonat intrasel berkonsentrasi tinggi; Asam karbonat ini waktu yang lama, akan cukup menekan kemampuan ini
selanjutnya bereaksi dengan berbagai bahan kimiajaring- sehingga dapat menyebabkan kematian. Pada satu titik
an guna membentuk lagi bahan asam intrasei lainnya. tertentu, begitu banyak kerusakan jaringan yang telah ter-
Jadi, pengaruh perburukan syok lainnya adalah asidosis jadi, begitu banyak enzim destruktifyang telah dikeluar-
jaringan secara lokal maupun menyeluruh, yang menye-
kan ke dalam cairan tubuh, begitu hebat asidosis yang
babkan semakin berlanjutnya syok itu sendiri, timbul, dan begitu banyak faktor destruktif lainnya kini
terbentuk, sehingga bahkan curah jantungyang normal
Kerusakan Jaringan yang Bersifat
Umpan Balik Positif pada Syok dan
Lingkaran Setan Syok Progresif
Semua faktor yang baru dibahas yang dapat menyebabkan
?roo
oE c
o
progresi syok lebih lanjut merupakan jenis umpan balik
EE tt
E
o
positif. Yaitu, setiap peningkatan derajat syok menyebab- o
T
+- Transfusi
kan kenaikan'syok lebih lanjut.
Namun, umpan balik positif tidak seialu menimbul-
:$
agc
uo o
0-

kan suatu lingkaran setan. Apakah suatu lingkaran setan .:' * {


timbul atau tidak bergantung pada intensitas umpan balik Syok ireversibel
0
positif. Pada syok ringan, mekanisme umpan balik nega-
tif-refleks simpatis, mekanisme stres-relaksasi dari sa- JU bU 90 12A 150
Menit
luran penampung darah, absorpsi cairan ke dalam darah
dari ruang interstisial, dan lain-lain-dapat dengan mu- GAMBAR 24-6. Kegagalan transfusi dalarit mencegah kematian
dah menanggulangi pengaruh umpan balik positif, dan, pada syok ireversibel.
BAB 24 Syok Sirkulasi dan Fisiologi Pengobatannya 299

pun selama beberapa menit tidak mampu membalikkan tambahan-viskositas darah menjadi sangat mening-
proses perburukan yang terus berlanjut ini. Karena itu, kat akibat meningkatnya konsentrasi sel darah merah di
pada syok berat, pada akhimya pasien akan mati, meski- dalam darah yang tersisa dan hal ini menimbulkan kem-
pun terapi yang luar biasa mungkin masih dapat mengem- bali perlambatan aliran darah.
balikan curah jantung ke nilai normal untuk waktu yang Hilangnya cairan dari semua kompaftemen cairan da-
singkat. lam tubuh disebut dehidrasi; dehidrasijuga dapat mengu-
rangi volume darah, dan menimbulkan syok hipovolemik
Deplesi Codongon Fosfqt Selulor Berenergi yang serupa dengan syok akibat perdarahan. Beberapa pe-
Tinggi podo Syok lreversibel. Cadangan fosfat nyebab dari bentuk syok ini antara lain (l) mengeluarkan
berenergi tinggi di jaringan tubuh, terutama di hati dan keringa( secara berlebihan (2) hilangnya cairan karena
jantung, akan sangat berkurang pada syok berat. pada diare berat atau muntah-muntah, (3) hilangnya cairan yang
dasarnya semua kreatinin fosfat telah terurai, dan hampir berlebihan karena ginjal yang nefrotik; (4) asupan cairan
semua adenosin trifosfat telah terurai menjadi adenosin dan elektrolit yang tidak adekuat, atau (5) kerusakan kor-
dtfosfat, adenosin monofosfat, dan, akhirnya, adenosin. teks adrenal, dengan hilangnya sekresi aldosteron dan
Kemudian banyak dari adenosin ini berdifusi keluar dari sebagai akibatnya ginjal mengalami kegagalan untuk me-
sel masuk ke dalam darah sirkulasi dan diubah menjadi reabsorbsi natrium, klorida, dan air, yang disebabkan ti-
asam urat, suatu bahan yang tidak dapat masuk kembali dak adanya hormon adrenokotikal, aldosteron.
ke dalam sel guna membentuk sistem adenosin fosfat.
Adenosin baru dapat disintesis hanya sekitar 2 persen dari
jumlah selular normal dalam satu jam, yang berarti bah- Syok Hipovolemik Akibat Trauma
wa cadangan fosfat berenergi tinggi sulit diganti setelah
Salah satu penyebab syok sirkulasi yang paling sering
cadangan fosfat berenergi tinggi dalam sel terdeplesi.
adalah trauma pada tubuh. Seringkali syok ditimbulkan
Sehingga, salah satu hasil akhir perburukan syok yang
oleh perdarahan karena trauma, tetapi juga dapat timbul
bersifat paling menghancurkan, dan mungkin yang paling
tanpa perdarahan karena kontusio tubuh yang cukup luas
signifikan untuk perkembangan tahap akhir ireversibel,
dapat merusak kapiler sehingga terjadi kehilangan plasma
adalah deplesi selular senyawa berenergi tinggi ini.
yang berlebihan ke dalam jaringan. Ini menimbulkan pe-
ngurangan volume plasma yang sangat besar dengan aki-
bat syok hipovolemik.
Syok Hipovotemik yang Berbagai usaha telah dilakukan untuk melibatkan faktor
Disebabkan oleh Kehilangan Plasma toksik yang dibebaskan oleh jaringan yang terkena trauma
sebagai salah satu penyebab syok setelah trauma. Namun,
Kehilangan plasma dari sistem sirkulasi, bahkan tanpa percobaan transfusi silang pada hewan normal telah gagal
kehilangan sel darah merah, terkadang dapat cukup berat untuk membuktikan elemen toksik yang signifikan.
untuk mengurangi volume darah total secara nyata, yang Sebagai kesimpulan, syok traumatik tampaknya dia-
menyebabkan syok hipovolemik khas yang hampir serupa kibatkan terutama oleh hipovolemik, meskipun mungkin
seluruhnya dengan syok yang disebabkan oleh perdarah- juga terdapat syok neurogenik derajat sedang yang terjadi
an. Kehilangan plasma secara hebat terjadi pada keadaan- secara bersamaan, akibat hilangnya tonus vasomotor, se-
keadaan sebagai berikut: perti yang akan dibahas selanjutnya.
l. Obstrul<si usus halus sering kali menyebabkan pe-
nurunan volume plasma secara hebat. Distensi usus
halus pada obstruksi usus halus, sebagian akan
Syok Neurogen i k-Kenaikan
menghambat aliran balik vena pada dinding usus Kapasitas Vaskular
halus, sehingga mgnirigkatkan tekanan kapiler usus
Kadang-kadang syok timbul tanpa adanya kehilangan
halus. Hal ini k6mudian menvebabkan cairan kelu-
ar dari kapiler masuk ke dalam dinding usus halus
volume darah. Sebaliknya, kapasitas vaskular mening-
- kat begitu besar sehingga jumlah darah yang normal pun
dan juga ke dalam lumen usus halus. Karena cair-
menjadi tidak mampu untuk mengisi sistem sirkulasi se-
an yang hilang memiliki kandungan protein yang
cara adekuat. Salah satu penyebabnya adalah hilangnya
tinggi, akibatnya protein plasma darah total dan
juga volume plasma menurun: tonus vasomotor secar'a tiba-tiba di seluruh fubuh, yang
menyebabkan terutama dilatasi vena yang sanga{ besar.
2. Pada hampir semua pasien yang mengalami luka
Keadaan tersebut dikenal dengan syok neurogenik.
bakar hebat atau pengelupasan kulit lainnya, terjadi
Peran kapasitas vaskular dalam membantu mengatur
kehilangan plasma yang amat banyak melalui dae-
fungsi sirkulasi telah dibahas di Bab 15, yang menyatakan
rah kulit yang terkelupas, sehingga volume plasma
bahwa baik kenaikan kapasitas vaskular maupun penu-
menjadi sangat menurun.
runan volume darah akan mengurangi tekanan pengisian
Syok hipovolemik yang timbul akibat hilangnya plas- sistemik rata-rata, yang selanjutnya mengurangi aliran
ma mempunyai sifat-sifat khas yang hampir sama dengan balik vena kejantung. Penurunan aliran balik vena karena
syok akibat perdarahan, kecuali satu faktor komplikasi dilatasi vaskular disebut "pengumpulan darah di t,ena".
300 UNIT lV Sirkulasi

Penyebob Syok Neurogenik. Beberapa faktor neu- infeksi yung Air.Uu.kan lewat darah dari satu jaringan
rogenik yang dapat menyebabkan hilangnya tonus vaso- ke jaringan lainnya, dan menyebabkan kerusakan yang
motor adalah sebagai berikut: luas. Terdapat banyak macam syok septik karena banyak
macam infeksi bakteri yang dapat menyebabkannya, dan
l. Anestesi umum yang dalam sering kali menekan
karena infeksi pada daerah tubuh yang berbeda menim-
pusat vasomotor sehingga menimbulkan paralisis
bulkan efek yang berbeda pula.
. vasomotor, dengan akibat syok neurogenik.
Syok septik sangat penting bagi klinisi karena selain
2. Anestesi spinal, terutama bila menyeluruh ke atas
syok kardiogenik, syok septik merupakan syokyang paling
sepanjang medula spinalis, menghambat aliran
impuls saraf simpatis keluar dari sistem saraf dan sering menyebabkan kematian di rumah sakit modern.
dapat menjadi penyebab syok neurogenik yang Beberapa penyebab khas syok septik antara lain seba-
kuat. gai berikut:
3. Kerusakan otak sering kali menyebabkan kolaps 1. Peritonitis yang disebabkan oleh penyebaran infek-
paralisis vasomotor. Banyak pasien yang meng- si dari uterus dan tuba falopi, terkadang akibat dari
alami gegar otak atau kontusio daerah basal otak abortus instrumentalis yang dilakukan dalam kon-
mengalami syok neurogenik yang hebat. Demiki-
disi tidak steril.
an juga, meskipun iskemia otak selama beberapa 2. Peritonitis karena ruptur sistem saluran pencernaan,
menit hampir selalu menyebabkan perangsangan kadang-kadang disebabkan oleh penyakit usus halus
vasomotor yang luar biasa, namun iskemia yang dan terkadang oleh adanya luka di saluran cerna.
berlangsung lama (lebih dari 5 sampai 10 menit) 3. Infeksi tubuh generalisata karena penyebaran dari
dapat menyebabkan efek yang berlawanan - tidak infeksi kulit, seperti infeksi streptokokus atau sta-
aktifnya neuron vasomotor secara total di batang filokokus.
otak dengan akibat syok neurogenik yang hebat.
4. Infeksi gangren generalisata yang secara spesifik
disebabkan oleh basilus gangren gas, yang mula-
mula menyebar melalui jaringan perifer dan akhir-
Syok Anafilaktik nya lewat darah menyebar ke organ-organ dalam,
dan Syok Histamin terutama hati.
5. Infeksi yang menyebar ke dalam darah dari ginjal
Anafilaksis merupakan kondisi alergi dengan curah jan- atau traktus urinarius, seringkali disebabkan oleh
tung dan tekanan arteri yang seringkali menurun secara basilus kolon.
drastis. Hal ini akan dibahas di Bab 34. Anafilaksis teru-
tama disebabkan oleh suatu reaksi antigen-antibodi yang Gomboron Khusus Syok Seplik. Karena terdapat
timbul segera setelah suatu antigen yang sangat sensitif banyak jenis syok septik, maka sulit untuk menggolong-
untuk seseorang, masuk ke dalam sirkulasi. Salah satu kan keadaan tersebut. Beberapa gejalayang sering terlihat
efek utamanya adalah menyebabkan basofil dalam darah adalah:
dan sel mast dalamjaringan perikapiler melepaskan ftls- l. Demam tinggi
tamin atau b.ahan seperti histamin. Histamin tersebut me- 2. Seringkali terjadi vasodilatasi yang nyata di seluruh
nyebabkan (1) kenaikan kapasitas vaskular akibat dilatasi tubuh, terutama pada jaringan yang terinfeksi.
vena, sehingga menyebabkan penurunan aliran balik vena 3. Curah jantung yang tinggi pada sekitar separuh
secara nyata; (2) dilatasi arteriol yang mengakibatkan pasien, disebabkan oleh adanya dilatasi arteriol di
tekanan arteri menjadi sangat menurun; dan (3) sangat jaringan yang terinfeksi dan oleh kecepatan me-
meningkatnya permeabilitas kapiler, dengan akibat hilang- tabolik yang tinggi dan vasodilatasi di tempat lain
nya cairan dan protein ke dalam ruang jaringan secara dalam tubuh, akibat dari rangsangan toksin bakteri
cepat. Hasil al&iytya merupakan suatu penurunan yang terhadap metabolisme selular dan suhu tubuh yang
luar biasa pada aliran balik vena dan kadang-kadang me- tinggi.
nimbulkan syok serius sehingga pasien meninggal dalam 4. Melambatnya aliran darah, disebabkan oleh aglu-
beberapa menit. tinasi sel darah merah sebagai respons terhadapja-
Penyuntikan sejumlah besar histamin secara intravena ringan yang mengalami degenerasi.
dapat menyebabkan "syok histamin," yang sifatnya ham- 5. Pembentukan bekuan darah kecil di daelah yang
pir serupa dengan syok anafilaktik. luas dalam tubuh, keadaan yang disebut koagulasi
intr av as kul ar dis eminat a ( dis s eminat ed intr av as-
cular coagulation). Hal inijuga menyebabkan fak-
Syok Septik tor-faktor pembekuan darah menjadi habis terpakai
sehingga timbul perdarahan di banyak jaringan,
Keadaan yang dulu dikenal dengan istilah populer'.'kera- terutama pada dinding usus dan traktus intestinal.
cunan darah" sekarang disebut syok septik oleh keba-
nyakan klinisi. Hal ini diartikan sebagai infeksi bakteri Pada tahap dini syok septik, biasanya pasien tidak
yang menyebar luas ke banyak daerah tubuh, dengan memperlihatkan tanda-tanda kolaps sirkulasi tetapi hanya
BAB 24 Syok Sirkulasi dan Fisiologi Pengobatannya 301

tanda-tanda infeksi bakteri. Setelah infeksi menjadi lebih likan sesuai kebutuhan. Dekstran dengan besar molekul
hebat, sistem sirkulasi biasanya ikut terlibat baik disebab- yang sesuai tidak dapat melewati pori kapiler dan, karena
kan oleh penyebaran infeksi secara langsung ataupun se- itu, dapat menggantikan protein plasma sebagai bahan os-
cara sekunderyang disebabkan oleh toksin bakteri, dengan motik koloid.
akibat hilangnya plasma ke dalam j aringan yang terinfeksi Telah diamati beberapa reaksi toksik ketika dekshan
melalui dinding kapiler darah yang rusak. Akhirnya pada yang dimumikan dipakai untuk memberikan tekanan os-
suatu titik, kerusakan sirkulasi menjadi progresif serupa motik koloid; karena itu, larutan yang mengandung bahan
dengan yang terjadi pada semuajenis syok lainnya. Tahap ini telah terbukti menjadi pengganti plasma yang memuas-
akhir dari syok septik tidak banyak berbeda dengan tahap kan pada sebagian besar terapi penggantian cairan.
akhir syok hemoragik, meskipun faktor-faktor pencetus-
nya sangat berlainan pada kedua macam syok tersebut.
Pengobatan Syok dengan Obat-Obat
Si m patom i meti k-Kadan g- Kadan g
Fisiologi Pengobatan Syok Bermanfaat, Kadang-Kadang Tidak
Terapi Penggantian Obat simpatomimetikadalah obat yang meniru rangsang-
an simpatis. Obat-obat tersebut antara lain norepinefrin,
Tronstusi Doroh don Plosmo. Jika seseorang berada
epinefrin, dan sejumlah obat yang kerjanya jangka lama
dalam keadaan syok akibat perdarahan, terapi terbaik
dan memberi pengaruh sama seperti epinefrin dan norene-
yang mungkin dilakukan biasanya adalah transfusi darah
frin.
lengkap. Jika syok disebabkan oleh hilangnya plasma,
Obat-obat simpatomimetik telah terbukti memberi
terapi terbaik adalah pemberian plasma; bila dehidrasi
manfaat khusus pada duajenis syok. Jenis syok yang per-
sebagai penyebabnya, pemberian larutan elektrolit yang
tama adalah syok neurogenik. Pada syok ini, sistem saraf
tepat dapat memulihkan syok.
simpatis menjadi sangat tertekan. Pemberian obat simpa-
Darah lengkap tidak selalu tersedia, seperti dalam ke-
tomimetik menggantikan kerja simpatis yang menurun
adaan peftempuran. Plasma biasanya dapat menggantikan
dan seringkali dapat memulihkan seluruh fungsi sirku-
darah lengkap karena plasma meningkatkan volume darah
lasi.
dan mengembalikan hemodinamika normal. Plasma tidak
Jenis syok kedua yang amat dipengaruhi oleh obat-
dapat memulihkan hematokrit normal, tetapi tubuh manu-
obat simpatomimetik adalah syok anafilakrlft. Pada syok
sia biasanya dapat bertahan pada penumnan hematokrit
ini, histamin yang berlebihan memainkan peranan yang
sampai kira-kira separuh normal sebelum menimbul-
menonjol. Obat-obat simpatomimetik memiliki efek va-
kan akibat serius jika curah jaitung mencukupi. Karena
sokonstriktor yang melawan efek vasodilatasi dari hista-
itu, pada keadaan gawat darurat, cukup beralasan unfuk
min. Karena itu, baik norepineffin maupun obat simpato-
menggunakan plasma dalam menggantikan darah lengkap
mimetik lainnya seringkali dapat menyelamatkan jiwa.
guna mengobati syok hemoragik atau sebagian besar ben-
Obat-obat simpatomimetik belum terbukti sangat ber-
tuk syok hipovolemik lainnya.
manfaat pada syok hemoragik. Alasannya adalah bahwa
Kadang-kadang plasmajuga tidak tersedia. Dalam kea-
pada jenis syok ini, sistem saraf simpatis hampir selalu
daan ini, b erbagai p en ggant i p I as m a tel ah dikemban gkan,
telah teraktivasi secara maksimal oleh refleks sirkulasi;
yang melakukan fungsi hemodinamika hampir tepat sama
ada begitu banyak norepinefrin dan epinefrin yang telah
dengan plasma. Salah satunya adalah larutan dekshan.
bersirkulasi dalam darah sehingga obat simpatomimetik
pada dasamya tidak memberi efek tambahan yang ber-
Loruton Dekslron Sebogoi Penggonti Plosmo.
manfaat.
Syarat utama pengganti plasma yang benar-benar efek-
tif adalah yang tetap-fing$al di sistem siikulasi-yaitu,
tidak tersaring melalui pori-pori kapiler ke dalam ruang Terapi Lain
. jaringan. Selain itu, larutan tidak boleh bersifat toksik dan
harus mengandung elektrolit yang tepat, guna mencegah Pengoboton dengon Posisi Kepolo di Bowoh.
kekacauan elektrolit cairan ekstrasel tubuh pada waktu Bila tekanan turun terlalu rendah pada sebagian besar
diberikan. Agar tetap berada di sirkulasi, pengganti plas- syok, terutamapada syok hemoragik dan syok neuroge-
ma harus mengandung bahan yang mempunyai ukuran nik, dengan menempatkan kepala pasien setidaknya 12
molekul cukup.besar untuk mendesak tekanan osmotik inci lebih rendah daripada kaki akan sangat membantu
koloid. Sejauh ini, salah satu bahan yang paling memuas- dalam meningkatkan aliran balik vena, dengan demiki-
kan untuk tujuan tersebut adalah dekstran, suatu polimer an menaikkan curah jantung. Posisi kepala di bawah ini
polisakarida glukosa yang besar. Bakteri tertentu menge- adalah tindakan dasar pertama dalam pengobatan ber-
luarkan dekstran sebagai produk tambahan pertumbuhan bagai macam syok.
mereka, dan dekstran komersial dapat dibuat melalui
prosedur biakan bakteri. Dengan mengubah kondisi per- Teropi Oksigen. Sebagian besar jenis syok memberi
tumbuhan bakteri, berat molekul dekstran dapat dikenda- pengaruh buruk utama berupa terlalu sedikitnya pengirim-
302 UNIT IV Sirkulasi

an oksigen kejaringan, karena itu, pemberian oksigen pada toh pada percobaan hewan yang dilakukan oleh Crowell,
pasien untuk bernapas akan bermanfaat dalam banyak ke- seluruh darah dikeluarkan dari pembuluh darah hewan
adaan. Walau demikian, manfaatnya seringkali jauh dari pada permulaan henti sirkulasi dan kemudian dimasukkan
yang kita harapkan karena masalah pada sebagian besar lagi pada akhir henti sirkulasi, sehingga tidak,akan ter-
syok bukanlah oksigenasi darah yang tidak adekuat oleh jadi bekuan dalam pembuluh darah. Pada percobaan ini,
paru-paru, melainkan tidak adekuatnya transpor darah biasanya otak mampu bertahan selama 30 menit dalam
yang teiah dioksigenasi.
.
keadaan henti sirkulasi tanpa terjadi kerusakan otak yang
pennanen. Demikian pula, pemberian heparin dari strep-
Pengoboton dengon Glukokor*ikoid (Hormon tokinase (untuk mencegah pembekuan darah) sebeium
Korteks Adrenol yong Mengotur Metobolisme henti jantung telah memperlihatkan peningkatan kemam-
Glukoso). Glukokortikoid sering diberikan pada pasien puan otak untuk bertahan hidup sampai dua hingga empat
syok berat karena beberapa alasan: (1) percobaan telah kali lebih lama dari biasanya.
memperlihatkan secara empiris bahwa glukokortikoid Kemungkinan, kerusakan otak yang berat yang teiadi
sering meningkatkan kekuatan jantung pada syok tahap akibat henti sirkulasi disebabkan terutama oleh hambatan
lanjut, (2) glukokortikoid menstabilkan lisosom di dalam yang permanen oieh bekuan ciarah pada banyak pembu-
sel jaringan dan dengan demikian mencegah pembebasan luh darah kecil, sehingga menimbulkan iskemia yang ber-
enzim lisosom ke dalam sitoplasma sel, jadi mencegah langsung lama dan bahkan kematian neuron.
kerusakan dari sumber ini; dan (3) glukokortikoid dapat
membantu metabolisme glukosa oleh sel yang mengaiami
kerusakan hebat.
Kepustakaan
Annane D, Sebille Li Charpentier C, et al: E/fect of treatment
Henti Sirkulasi ruith low doses of hydrocortisone and fludrocortisone on
mortality in patients with septic shock. JAMA 288:862,
Suatu keadaan yang sangat berhubungan dengan syok 2002.
sirkulasi adalah henti sirkulasi; dalam keadaan ini semua Burry LD, Wax RS: Role of corticosteroids in septic shock. Ann
aliran darah berhenti mengalir. Keadaan ini sering timbul P harmacother 38 : 464, 2004.
di atas meja operasi sebagai akibat dari henti jantung atau Creteur J, Vincent JL: Hemoglobin solutions. Crit Cere Med
fibrilasi ventrikel. 3 I ( I 2 Suppl) : 5698, 2003.
Fibrilasi ventrikel biasanya dapat dihentikan dengan Crowell, Jl/, Guyton, AC: Evidence favoring a cardiac mecha-
kejut iistrik yang kuat padajantung, prinsip dasar hal ini nism in ineversible hemothagic shock. Am. J. Physiol,
201:89i,1961.
dibahas di Bab 13.
Crowell JI4/, and Smith, EE: Oxygen defcit and irceversible
Henti jantung sering kali merupakan akibat dari ter-
hemorrhagic shock. Am. J. Physiol,206:313, 1964.
lalu sedikitnya oksigen dalam campuran gas anestesi atau de Jonge E, Levi M: Effects of different plasma substitutes on
dari pengaruh depresan anestesi itu sendiri. Iramajantung blood coagulation: a comparatiye review. Crit Care Med
yang normal biasanya dapat dipulihkan dengan meng- 29:1261,2001.
hilangkan zat anestesi dan segera menerapkan prosedur Goodnough LT, Shander A: Evolution in alternatives to blood
resusitasi kardiopulmonal, dan pada saat yang sama mem- transfusion. Hematol J 4:87, 2003.
beri oksigen ventilasi dalam jumlah yang cukup ke paru- Granger DN, Stokes K\ Shigematsu T, et al; Splanchnic isch-
paru pasien. aemia-reperfus ion inj ury : me chanistic insights provide d by
mutant mice. Acta Physiol Scand I73:83, 2001.
Guyton, AC, Jones CE, Coleman TG: Circulatory Physiology:
Cardiac Output and lts Regulation. Philadelphia: Il/ B.
Pengaruh Henti Sirkulasi pada Otak Saunders, 1973.
Ledgerwood AM, Lucas CE: A review of studies on the effects
Masalah khusus p4da henti sirkulasi adalah mencegah ofhemorchagic shock and resuscitation on the coagulation
efek kerusakan pdda otak sebagai akibat dari henti terse- profle. J Trauma 54(5 Suppl):568, 2003.
but. Pada umurnnya, henti sirkulasi total selama lebih dari Martin GS, Mannino DM, Eaton S, Moss M: The epidemiology
5 hingga 8 menit dapat menyebabkan sedikitnya beberapa of sepsis in the United States from 1979 through 2000. N
tingkat kerusakan otak yang perrnanen pada lebih dari Engl J Med 348:1546, 2003.
separuh pasien. Henti sirkulasi selama 10 hingga 15 me- McLean-Tooke AP, Bethune CA, Fay AC, Spickett GP: Adrena-
nit hampir selalu menghancurkan kekuatan mental dalam line in the treatment of anaphylaxis: what is the evidence?
jumlah yang besar secara pefinanen. BMJ 327:13i2, 2003.
Proctor KG: Blood substitutes and experimental models of trau-
Seiama bertahun-tahun, telah diajarkan bahwa efek
ma. J Trauma 54(5 Suppl):5106, 2003.
kerusakan otak disebabkan oleh hipoksia serebral akut Rivers E, Nguyen B, Havstad S, et al: The Early Goal-Directed
yang terjadi selama henti sirkulasi. Akan tetapi, percobaan Therapy C ol lab orative Group. Early goal-directed therapy
telah menunjukkan bahwa jika kita dapat mencegah tim- in the treatment ofsevere sepsis and septic shock. N. Engl J
bulnya bekuan darah dalam pembuluh darah otak, dengan Med 345:974,2001
begitujuga akan mencegah sebagian besarkerusakan dini Toh CH, Dennis M: Disseminated intravascular coagulation:
pada otak selama terjadinya henti sirkulasi. Sebagai con- old disease, new hope. BMJ 327.974, 2003
BAB 24 Syok Sirkulasi dan Fisiologi Pengobatannya 303

WernlyJk: Ischaemia, reperfusion, andthe role ofsurgery inthe Wlson M, Davis DO, Coimbra R: Diagnosis and monitoring of
treatment ofcardiogenic shock secondary to ocute myocar- hemorrhagic shock during the initial resuscitation of mul-
dial infarction: an interpretatiye reyiew. J Surg Res ll7:6, tiple tyauma patients: a review. J Emerg Med 21:113, 2003.
2004.

Anda mungkin juga menyukai