Anda di halaman 1dari 14

Mekanika Teknik Statik-Ediwan 45

8. TITIK BERAT (CENTROID)

Untuk menentukan lokasi pusat grafitasi benda sembarang secara matematis,


diterapkan prinsip momen terhadap sistem sejajar dari gaya grafitasi, untuk menentukan
lokasi resultannya. Momen akibat gaya grafitasi, resultan F terhadap suatu sumbu
sembarang ternyata sama dengan jumlah momen terhadap sumbu yang sama akibat gaya
grafitasi dF yang beraksi terhadap partikel kecil. Resultan gaya grafitasi yang beraksi
pada seluruh elemen adalah berat benda tersebut dan diberikan oleh penjumlahan seperti,

F=  df

contoh momen terhadap sumbu y =  X dF

Bila benda jatuh, tentunya ada pengaruh dari gaya yang menarik benda tersebut
kebawah, tentunya gaya tersebut adalah gaya resultan dari bnda tersebut karena benda
terdiri dari partikel-partikel kecil yang tersusun menjdi gaya resultan. Gaya resultan ini
dinamakan gaya berat dan titik tasngkap gaya berat ini dinamakan titik berat. titik berat
dari berbagai bentuk benda dapat dilihat seperti daftar dibawah ini.
Jarak titik berat dari suatu bidang terhadap sumbunya adalah jarak rata-rata
bidang tersebut terhadap sumbunya.

h
P
1/3h
A D B A D B

AD = 1/3 AB Dp = 1/3 BD

r
y=2/(3.).D
D
Mekanika Teknik Statik-Ediwan 46

Cara mencari titik berat dari suatu balok yang dibagi menjadi beberapa bagian,
dengan berat bagian masing-masing G1, G2, G3, G4

X4

X3
X2
X1

G1 G2 G3 G4
Xo

Momen masing-masing terhadap titik o


M1 = G1 x X1
M2 = G2 x X2
M3 = G3 x X3
M4 = G4 x X4
    M = M1 + M2 + M3 + M4

Atau M = G1 x X1 + G2 x X2 + G3 x X3 + G4 x X4
M = G1 + G2 + G3 + G4 ) x Xo = G x Xo

M G1. X1  G2 . X 2  G3. X 3  G4 . X 4  (G. X )


Xo =  =
G G1  G2  G3  G4 G
Titik berat tersebut searah sumbu X sehingga Xo, untuk yang searah sumbu Y
adalah Yo yang besarnya,

Yo =
 (G.Y )
G

Bila benda tersebut dalam tiga dimensi berarti berat benda tersebut adalah volume
dikalikan berat jenis benda dan bila dalam dua dimensi berarti luas yaitu panjang
dikalikan lebar.
Mekanika Teknik Statik-Ediwan 47

Soal :
1. Dimana letak titik berat dua benda berbentuk balok dengan bahan yang sama

10 cm

20 cm 10cm
50 cm

Xo =
 (G. X ) = (20x10x10). .(10)  (30x10x5). .(35)  2000x10  1500x35
G (20x10x10).  (30x10x5). 2000  1500

20000  52500
Xo = = 20.7 cm
3500

Yo =
 (G.Y ) = 2000x5  1500x2.5 10000  3750
  3.93 cm
G 3500 3500

2. Soal 1 bila bahan berbeda benda 1 bahan aluminium dengan berat jenisnya 7.5 kg/cm2
dan benda ke dua baja dengan berat jenisnya 2.8 kg/cm2.

2cm
3. C
Penampang dibagi 2

1
20cm (3,7)
10
2 1
2cm
A 1 B
12 7
Jarak terhadap AC Jarak terhadap AB
Mekanika Teknik Statik-Ediwan 48

X1=2/2=1 Y1=20/2=10
X2=10/2+2=7 Y2=2/2=1
luas bagian 1 = a1 = G1 = 2 x 20 =40 cm2
luas bagian 2 = a2 = G2 = 2 x 10 =20 cm2

M G1. X 1  G2 . X 2  (G. X )
Xo =  =
G G1  G2 G
XAC= Xo =
 (G. X ) = 40x1  20x7  40  140  180  = 3 cm
G 20  40 60 60

YAB= Yo =
 (G.Y ) = 40x10  20x1  400  20  420 = 7 cm
G 20  40 60 60

Penyelesaian dalam bentuk tabel sebagai berikut ini,

No Luas Bagian (a) Jarak arah (y) a.y Jarak arah (x) a.x
cm2 antara AB (cm) cm2 antara AC (cm) cm2
1 2 x 20 =40 10 400 1 40
2 2x(12-2)=20 1 20 7 140

 60 420 180

420
YAB = = 7 cm
60
180
XAC = = 3 cm
60
Dengan kedua cara didapat hasil yang sama

4. 10 40 30

30 10

W1 W2 W3 W4
Mekanika Teknik Statik-Ediwan 49

5. Cari titik berat dari gambar-gambar dibawah ini dalam dua dimensi.

6
Mekanika Teknik Statik-Ediwan 50

Tentukan lokasi titik pusat dengan sumbu x-y gambar dibawah ini

Jawab
X=-0.196
Y=3.95
Aldor
Mekanika Teknik Statik-Ediwan 51

Contoh mencari titik berat benda simetris seperti pensil berikut ini

kita tidak perlu mengetahui titik berat tiap bagian tetapi titik berat total benda diatas yaitu
dengan cara menimbang benda diatas seperti diagram bebas dibawah ini

RA RB

Cara 1
RA dan RB didapat dengan cara menempatkan 2 buah timbangan pada kedua ujung
dimana timbangan di A yaitu RA = 400 kg dan timbangan di B yaitu RB = 350 kg
sehingga berat total benda adalah G = 750 kg yang lokasinya di titik beratnya, sekarang
kita mencari lokasi titik berat tersebut yang sering disebut Center of Grafity (COG)

Lg

400 kg 350 kg
G=750 kg

M A 0

750 x Lg - 350 x L = 0
350x 2000
Lg = = 933.333 mm
750
Mekanika Teknik Statik-Ediwan 52

Cara 2
Timbangan diletakkan seperti gambar dibawah ini yaitu dengan meletakkan timbangan
tidak diujung

RA RB

Kedua timbangan digeser kekiri/kanan atau benda yang akan dicari titik beratnya digeser
kekiri atau kekanan sampai berat kedua timbangan sama besar sehingga titik berat
didapat ditengan-tengan kedua timbangan, kemudian dari titik tengan tersebut diukur
kesalah satu ujung, misalnya ke ujung A didapat jarak dari A adalah Lg = 933.333 mm
Mekanika Teknik Statik-Ediwan 53

9. MENENTUKAN MOMEN INERSIA PADA PENAMPANG

Bila gaya-gaya diberikan terus menerus pada penampang tempat gaya tersebut
bekerja, maka diperlukan menghitung momen gaya-gaya ini terhadap titik berat
penampang, yang intensitas gaya sering sebanding dengan jarak gaya dan titik berat
momen tersebut.
Gaya batang yang bekerja pada penampang sebanding dengan jarak dikalikan luas
differensial dan momen batang sebanding dengan kwadrat jarak dikalikan luas
diferensial. Sehingga momen total meliputi suatu integral jarak pangkat dua dikalikan
luas. Integral ini dikenal sebagai momen inersia (moment of inertia), integral merupakan
fungsi dari geometri penampang dan sering digunakan dalam mekanika teknik dan
bermanfaat untuk mengembangkan sifat-sifatnya dengan teliti bila diperlukan.

Ix =  y 2 . dA Iy =  x . dA
2

kita melihat momen sebelumnya M=F. d = F . L = gaya kali lengan

Momen inersia ada bermacam-macam


1. Momen inersia terhadap suatu garis atau momen inersia linier
2. Momen inersia terhadap suatu titik atau disebut momen inersia polar atau kutup
3. momen inersia masa, digunakan untuk menghitung energi kinetik benda yang berputar
Momen inersia sangat penting dalam perhitungan lengkungan dan puntiran,
karena dapat menghitung besarnya tegangan lengkung dan tegangan puntir

y
x3

x2
x1

y1 y2 y3
0 x
Mekanika Teknik Statik-Ediwan 54

2 2 2 2
Ix = y1 . A1  y2 . A2  y3 . A3 ......... yn . An

Ix=  y . A
2

Iy=  x . A
2

Momen inersia pribadi adalah momen inersia linier terhadap titik pusat gaya atau titik
beratnya.

h
g g

A B

Ig= y1 . A1  y2 . A2  y3 . A3 ......... yn . An =  y . A
2 2 2 2 2

Ix= ( h1  y) . A1  ( h2  y) . A2  ( h3  y) A3 .........( y  hn ) . An =  ( h  y) . A
2 2 2 2 2

=  h . A  2.  h. y. A   A. y  Iz  2 y  A. h  y  A =Ig+0+A.y2
2 2 2

Ix = Ig + A. y2
Ig = Ix - A. y2

Untuk bentuk penampang segi empat momen inersia pribadi

dy h/2
y
hg g

h/2

luas bagian terkecil adalah = b.dy


Mekanika Teknik Statik-Ediwan 55

sehingga momen inersia pada pusat area

h/2
h/2  y3   h3 h3  b. h3
Ig =  y .b. dy  b   b   
2

 h/2  3   h / 2  24 24  12

Dan momen inersia pada datum atau titik referansi didapat

dy

h
y

x x
b

h
h  y3  b. h
3

Ixx =  y .b. dy  b  
2

0  3  0 3

sehingga akan didapat seperti persoalan momen inersia diatas yaitu Ixx =Ig + A.y2

soal 1.

3
BxH
H I xx 
12

b
soal 2.

H h
3 3
BxH b. h
I xx   -
12 12

B
Mekanika Teknik Statik-Ediwan 56

soal 3. Carilah Momen Inersia Penampang dibawah ini

Penyelesaian dalam bentuk tabel sebagai berikut ini,


No Luas Bagian (a) Jarak arah (y) a.y a.y2 IG IAB
cm2 antara AB (cm) cm2 cm4 bd3/12 a.y2 + bd3/12
1 1.5 x 10 =15 1.5/2=0.75 11.25 18.438 2.812 11.25

2 1.5x(11.5-1.5)=15 (11.5-1.5)/2=6.5 97.5 633.75 125 758.75

 30 108.75 770

IAB =770 cm4

jarak kepusat gaya

y=
 a. y  108.75 = 3.625 cm
a 30

sesuai teorema IAB = IG + a.y2


IG = IAB - a.y2 = 770-30x3.6252 cm4
Mekanika Teknik Statik-Ediwan 57

No Luas Bagian Jarak arah (y) A.y A.y2 IG ILM


cm2 antara AB (cm) cm2 cm4 bd3/12 a.y2 + bd3/12

1 2 x 10 =20 2+10+2/2=13 20x13=260 260x13=3380 10x23/12=6.667 3380+6.667=3386.667

2 10 x 2=20 2+10/2=7 20x7=140 140x7=980 2x103/12=166.667 980+166.667=1146.667

3 2 x 20 = 40 2/2=1 40x1=40 40x1=40 20x23/12=13.333 40+13.333=53.333

 80 440 4586.667

IAB =770 cm4

jarak kepusat gaya

y=
 a. y  440 = 5.5 cm
 a 80
sesuai teorema ILM = IG + a.y2
IG = ILM - a.y2 = 4586.667-80x5.52 = 2166.667 cm4

soal :

Cari Momen inersia penampang berikut ini


Mekanika Teknik Statik-Ediwan 58

DAFTAR PUSTAKA
1. Ferdinand Singer, 1975, Engineering Statik & Dynamic ,
2. Mariem-Kraige, 1987, Engineering Mechanics, Statics, John Wiley & Sons, Inc.
3. Beer-Johnston, 1984 ‘ Vector Mechanics for Engineers Static & Dinamics, Graw Hill.
4. Bela Sandor, 1987 ‘Engineering Mechanics Statics & Dynamic, Prentice-Hall Englewood
5. Popov, 1992 ‘ Engineering Mechanics ’
6. Hibbeler,1986, Engineering Mechanics Static & Dynamic, Macmillan NewYork
7. Aldor C. Peterson, 1985 ‘ Aplied Engineering Mechanics’ Allyn And Bacon, Inc Boston
8. Hibbeler, 2008 ‘Mechanics of Materials, Prentice Hall
9. Shigley ‘Mechanical Engineering, McGrawHill 2002

LAMPIRAN
Tabel Sifat Material
Material density Modulus Poisson CTermal Expansi
Elastisitas
Kg/m2 Lbm/in2 GPa MPsi C F
AL x103 62 9 0.33 23x10-6 12.8x10-6
AL Alloys 2.7x103 0.097 70 10.2 0.33 24x10-6 13.3x10-6
Babbit lead 10.1x103 36 29 4.3 20x10 -6
11x10-6
Babbit tin 7.4x103 27 52 7.5 23x10 -6
13x10-6
Brass 8.6x103 31 100 14.5 0.33 18x10 -6
10.6x10-6
Bronz 8.9x103 31 110 17 0.33 18x10 -6
10x10-6
Copper 8.9x103 32 124 18 0.33 18x10 -6
10x10-6
Cast Iron 7.4x103 27 109 15.8 0.26 11x10 -6
6.1x10-6
Wrought Iron 7.8x103 28 170 24.7 0.3 12x10 -6
6.7x10-6
Steel, Alloys 7.8x103 28 200 29 0.3 11x10 -6
6.1x10-6
-6
SS 193 28 0.3 17x10 9.5x10-6
-6
HSS 212 30.7 11x10 6.1x10-6
Termoplastic 60-100x10 22-56x10-6
-6

Termoset 10-80x10-6 6-44x10-6


Nylon(amid) 1.14x103 0.041 1.9 0.28 0.35 100x10-6 56x10-6
HDPE 0.95x103 0.034 0.9 0.13 126x10 -6
70x10-6
PhenolForm 1.3x103 0.047 7 1.02 25-40x10 -6
14-22x10-6
Alumina 3.9x103 0.14 390 56.6 0.28 5x10 -6
2.8x10-6
Graphit 1.7x103 0.061 27 3.9 1.4-4x10 -6
0.8-2.2x10-6
Silicon Nitrida Si3N4 x103 0.12 314 45.5 0.26 3.2x10 -6
1.8x10-6
SiliconCarbida SiC x103 0.1 450 65.2 0.19 4.3x10 -6
2.4x10-6

Anda mungkin juga menyukai