Anda di halaman 1dari 1

Asal Mula Kota Dumai

Dahulu ada kerajaan bernama Seri Bunga Tanjung yang diperintah oleh ratu Cik Sima.Ia memiliki
tujuh orang putri yang sangat cantik dengan sebutan Putri Tujuh. Putri bungsu yang bernama
Mayang Sari adalah putri tercantik diantara keenam saudaranya. Putri Mayang Sari dikenal juga
dengan nama Mayang Mengurai. Suatu ketika,ketujuh putri mandi di Lubuk Umai. Mereka tidak
menyadari bahwa pangeran Empang Kuala sedang mengitipnya dari balik semak-semak.Sang
pangeran sangat terpesona melihat kecantikan salah putri.Pangeran Empang Kuala pun bergumam
lirih.
‘’Gadis cantik dilubuk umai, cantik di Umai.Ya,ya d’umai,d’umai...’’gumam pangeran Empang Kuala.
Selanjutnya,ia pun mengirim utusan untuk meminang sang putri.Pinangan itu disambut baik oleh
ratu Cik Sima.Namun menurut adat,putri tertualah yang berhak menerima pinangan terlebih
dahulu.Utusan tersebut kembali menghadap kepada sang pangeran.
‘’Ampun Baginda Raja!keluarga kerajaan Seri Bunga Tanjung belum bersedia menerima pinangan
tuan untuk memperistrikan Putri Mayang Mengurai.’’
‘’Mengapa belum bersedia?Apa alasannya,’’tanya Raja dengan hati tak senang.
‘’Berdasarkan adat yang berlaku disan,puteri tertualah yang harus menikah lebih dahulu.’’
‘’Aku tak peduli,Putri Mayang Mengurai harus menjadi istri anakku.’’kata sang Raja.
Sang pangeran segera memerintahkan pasukannya untuk menyerang kerajaan Seri Bunga
Tanjung.Maka,pertempuran antara kedua kerajaan itu tak dapat dielakkan lagi.Pertempuran yang
terjadi sangat dahsyat,sehingga ratu Cik Sima segera menyembunyikan ketujuh putrinya disebuah
gua dihutan.
Setelah itu,sang Ratu kembali menghadapi pasuakan pangeran Empang Kuala.Sudah tiga bulan
berlalu,tetapi pertempuran itu tak kunjung usai.Setelah memasuki bulan keempat,rakyat Negeri Seri
Bunga Tanjung banyak yang tewas.
Diceritakan bahwa pasukan pangeran Empang Kuala juga sangat lebih letih menghadapi
pertempuran itu.Pasukan sang pangeran beristirahat dan berlindung dibawah pohon bakau dihilir
Sungai Umai.Menjelang malam,secara tiba-tiba pasukan Pangeran Empang Kual tertimpa beribu-ribu
buah bakau yang jatuh dan menusuk kebadan.Melihat kenyataan itu,sang pangeran memerintahkan
pasukannya segera pulang ke Negeri Empang Kuala.
Ratu Cik Sima pun sangat bersyukur dengan kabar gembira tersebut.Keesokan harinya ia pergi
kehutan untuk melihat ketujuh putrinya,tetapi alangkah terkejutnya,karena mereka sudah tak
bernyawa,akibat kelaparan.
Ratu teringat bahwa bekal makanan anaknya hanya cukup untuk tiga bulan,sedangkan
perperangan terjadi selama empat bulan.Ratu Cik Sima jatuh sakit dan tak lama kemudian ia
meninggal dunia.Dari cerita ini, masyarakat Dumai meyakini bahwa nama kota Dumai diambil dari
kata d’umai,seperti yang pernah diucapkan Pangeran Empang Kuala.

Tugas Cerpen,Maria Lily


Kelas VIII C.
Selasa 12 Desember 2017.

Anda mungkin juga menyukai