1. Enam komponen TI :
a. Hardware Komputer: komponen fisik dari sistem informasi., yaitu; server, CPU,
workstaiton, terminal, I/O device.
b. Network: Jaringan komputer yang terhubung dua atau lebih komputer sehingga dapat
berbagi informasi/beban kerja.
c. Computer Software: termasuk OS, utility software, database management system
(DBMS) software, aplikasi dan firewall.
d. Database: tempat penyimpanan data yang besar. Biasanya file-file yang saling
terhubung dan disimpan agar dapat diretrieve dengan mudah.
e. Informaiton: informasi adalah sumber daya utama organisasi, mulai dari penciptaan
sampai penghancuran, tek
f.
g.
h.
i.
j. nologi dapat berperan. Sistem informasi mengumpulkan dan menyimpan data serta
mengubahnya menjadi informasi yang berguna.
k. People: Peran dalam sistem informasi secara spesifik membutuhkan CIO,
database administrator, system develope r, data processing personel dan end user.
RisikoTI :
a. Hardware komputer rentan terhadap pemadaman listrik yang mengganggu proses
transaksi.
b. Jaringan mengirim informasi yang dapat disadap dan dicuri atau disalahgunakan.
c. Perangkat lunak komputer yangtidakakurat diprogram dapat menghasilkan informasi
yangtidakvalid,tidaklengkap dan atautidakakurat.
d. Database dapat menyusup untuk tujuan menggelapkan atau menyalah gunakan
informasi.
e. Informasi yang tidakvalid, lengkap, dan atau tidak akurat dapat menyebabkan
keputusan yang buruk.
f. Seseorang dapat melakukan tugas TI yang tidak kompaitbel dan dengan demikian
berada dalam posisi untuk memperbuat dan menyembunyikan kesalahan dan penipuan
Keterangan :
Dalam gambar di atas dapat dilihat mengenai posisi atau kedudukan intern auditing.
1. Internal Auditing berada di bawah Dewan Komisaris
2. Internal Auditing berada di bawah Direktur Utama
3. Internal Auditing berada di bawah Kepala Bagian Keuangan
Apabila salah satu sistem tersebut dipakai maka bentuk yang lain tidak ada.
Mana yang terbaik dari ketiga alternatif tersebut.Hal ini tergantung pada tujuan yang
hendak dicapai.Bila perusahaan sangat menekankan pada pengendalian keuangan saja,
maka pola penempatan pemeriksaan intern seperti pada alternatif ketiga yang paling
cocok.Namun kalau diingat betapa pentingnya peranan bagian pemeriksa intern sebagai
alat untuk memonitor performance manajemen dalam mengelola kegiatan serta sumbernya
secara efektif dan efisien, maka pola penempatan bagian pemeriksa intern sebagai star
komisaris paling tepat.
Jadi yang paling indeal bagian pemeriksa intern menerima perintah penugasan dari
pimpinan tertinggi yaitu Direktur Utama dan hasil laporan pemeriksaan diserahkan untuk
dianalisa direktur keuangan, dan hasil pengamatannya.
Kedudukan atau posisi internal auditor dalarn struktur organisasi perusahaan
mempengaruhi luasnya aktivitas fungsi yang dapat dijalankan dan dipengaruhi
independensi dalam melaksanakan fungsinya.Seperti telah dijelaskan sebelumnya semakin
tinggi kedudukan internal auditor dalam struktur organisasi perusahaan mempengaruhi
luasnya aktivitas fungsi yang dapat dijalankan dan mempengaruhi indenpendensi dalam
melaksanakan fungsinya.
5. Proses audit internal pada prinsipnya merupakan serangkaian tahapan pelaksanaan audit yang
dimulai sejak penerimaan penugasan sampai dengan terbitnya laporan hasil audit. Adapun
tahapan-tahapan dari proses audit tersebut secara ringkas dapat dilihat di bawah ini:
a. Persiapan Penugasan Audit
Persiapan penugasan audit adalah proses awal yang dilaksanakan pada proses audit. Dalam
tahap ini dimulai dengan penunjukan tim yang akan terlibat dalam suatu penugasan oleh
Satuan Audit Internal. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar tim yang akan melaksanakan
tugas di suatu unit mempunyai payung hukum yang kuat bahwa tim tersebut melaksanakan
audit atas perintah dari atasa dan bukan karena kehendak pribadi.
b. Survey Audit Pendahuluan
Survey pendahuluan merupakan proses yang bertujuan untuk mendapatkan pemahaman
yang mendalam mengenai risiko dari suatu unit yang akan diperiksa. Oleh karena itu survey
pendahuluan di sini meliputi langkah-langkah analisis terhadap risiko mikro yang terkait
dalam suatu unit yang akan diaudit. Survey pendahuluan dapat dilakukan dengan sejumlah
teknik audit. Penggunaan berbagai teknik audit tersebut dimaksudkan agar tercapai
kombinasi optimal dari berbagai upaya untuk memperoleh dan menganalisis informasi yang
relevan dengan penilaian risiko secara efisien dan efektif. Terdapat dua klasifikasi utama
dari teknik-teknik audit pada tahap survey pendahuluan, yaitu yang berkaitan dengan
langkah-langkah survey pendahuluan di kantor unit auditor internal (on desk/off site audit),
dan di lokasi unit yang diaudit (on site audit).
c. Pelaksanaan Pengujian
Setelah melaksanakan survey pendahuluan, maka auditor dapat menentukan cakupan dan
luas audit yang hendak dilaksanakan pengujiannya. Pada tahap survey pendahuluan auditor
baru mengumpulkan informasi informasi awal tentang kondisi auditee. Pada tahap
pelaksanaan pengujian ini auditor perlu mencari bukti yang akan menguatkan informasi
yang diperoleh pada survey pendahuluan tersebut. Bukti audit yang cukup, kompeten,
relevan dan catatan lainnya. Bukti audit dapat menjadi bukti awal sebagai bukti hukum
apabila bukti tersebut ditemukan secara cermat, akurat dan tepat yang terkait dengan
temuan audit atau kesimpulan audit.
Jenis dan contoh KKA : meliputi skedul (daftar), analisa, memorandum, surat konfirmasi,
surat pernyataan, salinan atas dokumen dan perjanjian penting, komentar yang dibuat atau
diperoleh auditor, rekap, laporan yang disiapkan oleh klien.
9. Audit evidence adalah segala informasi yang mendukung angka-angka atau informasi lain
yang disajikan dalam laporan keuangan yang dapat digunakan oleh auditor sebagai dasar
yang layak untuk menyatakan pendapatnya. Bukti audit adalah semua media informasi
yang digunakan oleh auditor untuk mendukung argumentasi, pendapat atau simpulan
dengan rekomendasinya dalam meyakinkan tingkat kesesuaian antara kondisi dengan
kriterianya.
Secara persuasive yaitu pengetahuan auditor secara pribadi dan langsung yang diperoleh
melalui insfeksi fisik,pengamatan, perhitungan, lebih bersifat menyimpulkan.
10. Jaminan positif adalah pernyataan atau kesimpulan oleh auditor internal yang memberikan
jaminan khusus tentang pertunangan.
Jaminan negatif adalah pernyataan atau kesimpulan yang menunjukkan bahwa tidak ada
hal negatif yang menjadi perhatian auditor internal.
11. Prosedr audit :
a. Vouching melibatkan penelitian secara cermat terhadap dokumen dan catatan-catatan,
serta pemeriksaan fisik terhadap sumber-sumber yang berwujud. Prosedur ini
digunakan secara luas dalam pemeriksaan. Penyelidikan terhadap dokumen
menyediakan suatu alat untuk mengevaluasi bukti dokumentasi. Jadi melalui inspeksi
ini auditor dapat menaksir keaslian dokumen, atau mendeteksi adanya perubahan-
perubahan yang mungkin dilakukan.
b. TRACING Dalam tracing, auditor (1) memilih dokumen yang dibuat ketika transaksi
dilaksanakan, dan (2) menentukan bahwa infonnasi yang terdapat dalam dokumen itu
telah dicatat secara wajar d.aJam catatan akuntansi (jurnal dan buku besar). Arah
pengujian ini adalah dari dokumen ke catatan akuntansi. Karena prosedur ini memberi
keyakinan dari bukti asli sampai akhirnya dimasukkan ke dalam perkiraan, maka
prosedur ini terutama sangat bermanfaat untuk mendeteksi catatan akuntansi yang
kerendahan. Jadi prosedur ini penting untuk mendapatkan bukti yang berhubungan
dengan penegasan untuk kelengkapan. Trasir berhubungan terutama dengan bukti
dokumentasi.
c. INSPECTING Inspecting melibatkan penelitian secara cermat terhadap dokumen dan
catatan-catatan, serta pemeriksaan fisik terhadap sumber-sumber yang berwujud.
Prosedur ini digunakan secara luas dalam pemeriksaan.Penyelidikan terhadap
dokumen menyediakan suatu alat untuk mengevaluasi bukti dokumentasi. Jadi melalui
inspeksi ini auditor dapat menaksir keaslian dokumen, atau mendeteksi adanya
perubahan-perubahan yang mungkin dilakukan.
d. Confirming adalah bentuk penyelidikan yang memungkinkan auditor memperoleh
informasi secara langsung dari pihak luar yang independen. Dalam kasus ,yang biasa,
klien membuat permohonan kepada pihak luar secara tertulis, tetapi untuk tujuan
pengawasan, jawabannya dikirim langsung kepada auditor. Prosedur pemeriksaan ini
menghasilkan bukti konfirmasi.
e. REPERFORMING Penerapan yang paling sering dilakukan dalam prosedur ini
adalah melakukan kembali perhitungan, dan rekonsiliasi yang telah dibuat oleh klien.
Misalnya termasuk penghitungan kembali terhadap jumlah, biaya penyusutan, bunga,
dan lain sebagainya. Prosedur ini menghasilkan bukti matematis.
12. Ada di ppt bapa
13. Matrik ada di ppt
14. .Tindak lanjut audit adalah langkah-langkah yang harus diambil oleh auditor setelah
laporan audit diserahkan kepada auditee. Tindak lanjut audit merupakan kegiatan untuk
mengidentifikasi dan mendokumentasikan kemajuan auditee dalam melaksanakan
rekomendasi audit.
Formulir yang digunakan dan yang bertanggung jawab nya belum
15. Ada di foto
16. Formal
Biasanya, penerima komunikasi perikatan jaminan formal adalah manajemen senior, komite
audit, auditor poutside independen organisasi, dan / atau manajemen auditee. Secara historis,
komunikasi audit formal telah dalam bentuk cetak atau, jika didistribusikan secara elektronik,
dalam dokumen word. Namun, seiring dengan semakin meluasnya teknologi, fungsi audit
internal mulai bermigrasi ke format lain seperti presentasi powerpoint.
Informal
Ketika pengamatan ditentukan tidak signifikan melalui penerapan proses evaluasi dan eskalasi,
fungsi audit internal dapat memilih untuk mengomunikasikan pengamatan ini kepada
manajemen area yang akan diaudit secara informal melalui nota, email, dalam pertemuan tatap
muka, atau pada panggilan konferensi. Terlepas dari bentuk atau media yang dipilih, komunikasi
perikatan jaminan informal dari pengamatan yang tidak signifikan masih dianggap sebagai
komunikasi final dan berfungsi untuk memenuhi kewajiban pelaporan fungsi audit internal
berdasarkan Standar. Audiensi untuk komunikasi final dan informal terbatas pada manajemen
area yang menjadi target audit. Komunikasi informal dianggap tepat hanya ketika, selama
evaluasi pengamatan dan proses eskalasi, semua pengamatan dinilai tidak signifikan tanpa
kontrol kunci dikompromikan. Komunikasi informal akan mencakup pengamatan yang tidak
signifikan terkait dengan kontrol sekunder yang mungkin dikompromikan dan, sekali lagi, hanya
akan didistribusikan ke manajemen area yang menjadi target perikatan.
17. Jenis-jenis jasa konsultasi :
Jasa atestasi diberikan untuk memberikan pernyataan atau pertimbangan sebagai pihak
yang independen dan kompeten tentang sesuatu pernyataan (asersi) suatu satuan usaha
telah sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, yakni audit keuangan historis,
pemeriksaan/examination, review dengan cara wawancara, dan prosedur yang disepakati
bersama.
Jasa review (SSARS review) memungkinkan akuntan untuk mengekspresikan keyakinan
yang terbatas bahwa laporan keuangan telah sesuai dengan prinsip prinsip akuntansi yang
diterima secara umum
18. Penyalahgunaan asset adalah sebuah bentuk kercurangan atau hilangnya asset suatu entitas.
Kecurangan Laporan Keuangan atau Fraudulent Financial Reporting adalah salah saji
atau pengabaian jumlah dan pengungkapan yang disengaja dengan maksud menipu para
pemakai laporan.
Perbedaan adalah dari contoh tindakannya, misakan penyalahgunaan asset dengan
cara menggunakan fasilitas perusahaan untuk kepentingan pribadi sedangkan
kecurangan pelaporan keuangan dengan cara menilep uang kas atau memalsukan bukti
transaksi.
19. Pengaruh :
a. Insignificant Findings Insignificant items seharusnya tidak disembunyikan atau
dilebih-lebihkan. Contohnya adalah kesalahan administrasi.
b. Minor Findings (Significant) Temuan audit yang minor mengharuskan adanya
pelaporan karena hal tersebut merupakan lebih dari sekedar human error yang
random. Jika tidak diperbaiki maka akan terus berkesinambungan dan akan berdampak
merugikan. Temuan audit yang minor biasanya lebih baik dilaporkan pada
management letter.
c. Major Findings (Materials) Major findings adalah salah satu yang akan mencegah
suatu organisasi atau unit dalam suatu organisasi dari mencapai tujuan
utama. Contohnya adalah departemen hutang mempunyai tujuan bahwa hanya
membayar pada saat jatuh tempo saja.Adanya sistem yang kurang baik menyebabkan
adanya error atas pembayaran sebesar $500.000.
20. Laporan Internal Audit memuat unsur-unsur sebagai berikut:
a. Pendahuluan
b. Prosedur Pemeriksaan
c. Ringkasan hasil pemeriksaan danrekomendasi (saran dan tindak lanjut). Ringkasan
ini membuat antara lain.
- Temuan yang disajikan secara singkat danjelas dari hasil pemeriksaan yang
diuraikanpada bab hasil pemeriksaan.
- Komentar pejabat yang bertanggungjawab,diuraikan secara singkat.
-Rekomendasi yang ditujukan kepadapejabat yang berwenang
melaksanakanrekomendasi.
d. Lampiran Pada unsur ini, jika ada unsur lampiran yang diperlukan oleh manajemen
yang menyangkutpemeriksaan maka harus disertakan.