Anda di halaman 1dari 25

KOTA PAGAR ALAM

BAB II
GAMBARAN UMUM WILAYAH

2.1. Geografis, Administratif, dan Kondisi Fisik

2.1.1 Geografis
Kota Pagar Alam merupakan bagian wilayah Provinsi Sumatera Selatan yang terbentuk
berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2001 Lembaran Negara
Nomor 4115, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4347 dan peresmian di lakukan oleh Menteri
Dalam Negeri atas nama Presiden Republik Indonesia pada tanggal 17 Oktober 2001.

Secara geografis Kota Pagar Alam berada pada posisi 4o Lintang Selatan (LS) dan 103,15 o Bujur
Timur (BT) dengan luas wilayah 63.366 Ha (633.66 Km2) dan terletak sekitar 298 Km dari
Palembang serta berjarak 60 Km di sebelah barat daya dari ibukota kabupaten Lahat. Kota Pagar
Alam merupakan daerah yang berbukit dengan ketinggian 400–3.400 diatas permukaan laut
(dpl). Kondisi topografi bervariasi dari 0 sampai 15 derajat, sampai kelerengan 45 derajat.

Tabel 2.1 : Daerah Aliran Sungai

No Nama DAS Luas/Ha

1 Air Betung 10.000 Ha


2 Air Kundur 15.000 Ha
3 Air Perikan 3.500 Ha
4 Air Cawang 2.200 Ha
5 Air Meruang 2.500 Ha
6 Air Suban 4.000 Ha
7 Sungai Selangis 3.000 Ha
8 Sungai Air Payang 2.000 Ha
9 Sungai Pengiran 2.000 Ha
10 Sungai Padang Tibung 4.500 Ha
11 Sungai Perikanan 3.100 Ha
12 Air Payang Karang dalo 2.300 Ha
13 Selangis Kecil 3.000 Ha
14 Selangis Besar 5.000 Ha
15 Air Putih 3.000 Ha
16 Air Cawang Lama 4.000 Ha
17 Luang Kering 3.000 Ha
18 Lematang 37.500 Ha
19 Selangis 60.000 Ha
20 Air Melintang 10.000 Ha
21 Air Lawu 7.500 Ha
22 Air Bemban 6.500 Ha
23 Air Salak 9.000 Ha
24 Sungai Basemah 58.000 Ha
25 Sungai Lematang 76.000 Ha
26 Sungai Endikat 83.000 Ha
27 Basemah Cawang kiri 23.000 Ha
28 Basemah Cawang Kanan 20.000 Ha
29 Basemah Cawang Tengah 18.000 Ha
30 Sungai Jernih 21.000 Ha
31 Sungai Merah 23.000 Ha
Sumber : Dinas PU Pengairan Kota Pagaralam
Buku Putih Sanitasi (BPS) | II-4
KOTA PAGAR ALAM

Peta 2.1 : Peta Aliran Sungai Kota Pagar Alam

Sumber : Masterplan RTH Kota Pagar Alam Tahun 2012-2032

Buku Putih Sanitasi (BPS) | II-4


KOTA PAGAR ALAM

2.1.2 Kondisi Fisik Wilayah


a. Klimatologi
Pada kondisi normal musim penghujan setiap tahun berkisar antara bulan Oktober sampai
dengan bulan Maret, sedangkan musim kemarau berkisar bulan April sampai dengan bulan
September. Rata-rata curah hujan berkisar antara 1.462-5.199 mm pertahun dengan
kelebaban udara berkisar antara 75%-89% dan suhu berkisar antara 22º-28º dan intensitas
cahaya matahari antara 6-10 jam perhari.

Tabel 2.1.a
Rata-Rata Suhu Udara dan Kelembaban Relatif Setiap Bulan
Kota Pagar Alam

Suhu Udara
No Bulan
Minimun Maksimum Rata-Rata
1 Januari 19 28 23,5
2 Februari 18 29 23,5
3 Maret 19 28 23,5
4 April 19 28 23,5
5 Mei 19 28 23,5
6 Juni 19 29 24,0
7 Juli 18 29 23,5
8 Agustus 18 30 24,0
9 September 19 30 24,5
10 Oktober 20 29 24,5
11 November 19 28 23,5
12 Desember 18 27 22,5
Sumber : BPS Kota Pagar Alam 2012

Tabel 2.1.b
Rata-Rata Jumlah Hujan dan Curah Hujan Setiap Bulan
Kota Pagar Alam

NO BULAN JUMLAH HUJAN JUMLAH HUJAN(KALI)


1 Januari 17 30
2 Februari 9 12
3 Maret 23 29
4 April 22 34
5 Mei 18 22
6 Juni 13 15
7 Juli 16 21
8 Agustus 7 8
9 September 6 7
10 Oktober 16 19
11 November 18 24
12 Desember 22 29
Sumber : BPS Kota Pagar Alam 2012

Buku Putih Sanitasi (BPS) | II-4


KOTA PAGAR ALAM

b. Hidrologi
Sungai yang ada di wilayah Kota Pagar Alam mengalir sepanjang tahun. Sungai tersebut
antara lain sungai Lematang, sungai Selangis Besar, sungai Selangis Kecil, sungai Air
Kundur, sungai Betung, sungai Air Perikan sedangkan sungai Endikat merupakan sungai
yang membatasi dengan kecamatan Kota Agung Kabupaten Lahat. Air sungai yang ada
dimanfaatkan untuk keperluan irigasi pada lahan pertanian yang ada di Kota Pagar Alam dan
keperluan sehari – hari bagi sebagian masyarakat yang berada di sekitar aliran sungai.
Warga masyarakat menggunakan air ledeng untuk keperluan air minum, namun bagi yang
belum mendapat fasilitas ledeng maka menggunakan air tanah dengan pengeboran atau
sumur. Air tanah disana jernih dan tidak berbau. Kedalaman air tanah yang ada Kota Pagar
Alam berbeda beda di tiap lokasi umumnya 3 sampai 12 meter dilihat dari kedalaman sumur.

c. Topografi
Kota Pagar Alam merupakan daerah yang berbukit dengan ketinggian 400–3.400 diatas
permukaan laut (dpl). Kondisi topografi bervariasi dari 0 sampai 15 derajat,sampai
kelerengan 45 derajat.
Tabel 2.1.c
Tinggi Wilayah Diatas Permukaan Laut (DPL)
Menurut Kecamatan

No Kecamatan Tinggi DPL (m)

1. Dempo Selatan 850 - 2700

2. Dempo Tengah 767 - 1650

3. Dempo Utara 705 - 800

4. Pagar Alam Selatan 694 - 870

5. Pagar Alam Utara 705 - 870

Sumber: Pagar Alam Dalam Angka, 2012

d. Jenis Tanah
Tanah di Kota Pagar Alam sebagian besar berjenis Latosol dan Andosol dengan bentuk
permukaan bergelombang dan berbukit. Dilihat dari kelasnya, tanah di daerah Kota Pagar
Alam adalah tanah kelas I yang mengandung kesuburan tinggi ,hal ini terbukti daerah Kota
Pagar Alam merupakan daerah penghasil sayur mayur, buah-buahan dan merupakan salah
satu Sub Terminal Agrabisnis (STA) di Provinsi Sumatera Selatan.

Buku Putih Sanitasi (BPS) | II-5


KOTA PAGAR ALAM

2.1.3 Administratif

Secara Administratif, wilayah ini terbagi atas 5 Kecamatan yaitu Kecamatan Pagar Alam Selatan,
Pagar Alam Utara, Dempo Selatan, Dempo Utara, dan Dempo Tengah, serta terdiri dari 35
Kelurahan dan 84 Dusun. Daerah yang berbatasan dengan wilayah Kota Pagar Alam
mempunyai batas wilayah sebagai berikut :

 Sebelah Utara : Berbatasan dengan kecamatan Jarai, kabupaten Lahat.


 Sebelah Timur : Berbatasan dengan propinsi Bengkulu
 Sebelah Selatan : Berbatasan dengan kecamatan Kota Agung, kabupaten Lahat
 Sebelah Barat : Berbatasan dengan kecamatan Tanjung Sakti, kabupaten Lahat.
Untuk lebih jelasnya mengenai letak geografis Kota Pagar Alam dapat dilihat pada Peta 2.2.

Tabel 2.2
Pembagian Kecamatan Dirinci per Kelurahan di Kota Pagar Alam
Jumlah Luas Wilayah
No Nama Kecamatan Kelurahan Administrasi
(Km) (Ha) (%) Thd Total
1 Kecamatan Dempo Selatan 5 217,95 21.795 34,40
2 Kecamatan Dempo Tengah 5 173,09 17.309 27,32
3 Kecamatan Dempo Utara 7 123,98 12.398 19,56
4 Kecamatan Pagaralam Selatan 8 63,17 6.317 9,97
5 Kecamatan Pagaralam Utara 10 55,47 5.547 8,75
Total 35 633,66 63.366 100

Sumber : Materplan P2KH Kota Pagar Alam, 2012

Buku Putih Sanitasi (BPS) | II-1


KOTA PAGAR ALAM

Peta 2.2 : Peta Administrasi Wilayah Kota Pagar Alam

Sumber : RTRW Kota Pagar Alam Tahun 2012-2032

Buku Putih Sanitasi (BPS) | II-3


KOTA PAGAR ALAM

2.2. Demografi
a. Jumlah dan Kepadatan Penduduk
Penduduk merupakan unsur yang menentukan dalam rencana pengembangan wilayah
karena akan menetukan jenis fasilitas yang ada baik itu kesehatan, pendidikan dan lain–
lain. Hal yang menjadi faktor penambah jumlah penduduk antara lain lahir, datang dan yang
menjadi faktor pengurang atau yang menjadi faktor menyebabkan penurunan yaitu
kematian, dan pindah.

Pada tahun 2011 jumlah penduduk yang ada di Kota Pagar Alam sebanyak 127.706
jiwa,terdiri dari 65.614 jiwa laki – laki dan 62.092 jiwa perempuan dengan angka sex ratio
sebesar 105,67%. Tingkat kepadatan penduduk sebesar 201,54 jiwa/Km².

b. Pertumbuhan Penduduk Kota Pagar Alam


Pertumbuhan penduduk Kota Pagar Alam berdasarkan jenis kelamin dari tahun 2007 –
2011 mengalami peningkatan. Rata-rata perumbuhan penduduk Kota Pagar Alam per
tahun sebesar 1,408%. Berikut presentase bertambahnya penduduk per tahun
berdasarkan jenis kelamin laki-laki dan perempuan.

Dalam memprediksikan jumlah penduduk di Kota Pagar Alam menggunakan rumus


geometri proyeksi penduduk sebagai berikut.
Rumus proyeksi :
Pt = Po(1+r)
n

Keterangan :
Pt = jumlah penduduk tahun yang dicari
Po = Jumlah penduduk tahun awal
r = laju pertumbuhan
n = jumlah tahun proyeksi
Dari rumus diatas maka dapat menghitung proyeksi penduduk Kota Pagar Alam 5 tahun
kedepan berikut Tabel proyeksi penduduk Kota Pagar Alam.

Buku Putih Sanitasi (BPS) | II-4


KOTA PAGAR ALAM

Tabel 2.3
Jumlah Penduduk dan Kepadatan 3 – 5 Tahun Terakhir

Kecamatan Jumlah Penduduk Jumlah KK Tingkat Pertumbuhan Kepadatan Penduduk

2007 2008 2009 2010 2011 2012(* 2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011
Pagar Alam Utara 35.411 33.576 33.797 37.218 37.668 38.195 8.853 8.394 8.449 10714 11.901 1408% 1408% 1408% 1408% 1408% 55,88 52,99 53,34 58,73 59,45
Pagar Alam Selatan 41.324 43.568 43.904 44.755 45.296 45.93 10.331 10.892 10892 12.417 13.544 1408% 1408% 1408% 1408% 1408% 65,21 68,76 69,29 70,63 71,48
Dempo Utara 19.928 21.086 21.089 19.934 20.175 20.457 4.982 5.272 5272 5.8 6.252 1408% 1408% 1408% 1408% 1408% 31,45 33,28 33,28 31,46 31.83
Dempo Tengah 12.742 12.993 13.335 12.663 12.816 12.995 3.186 3.248 3334 3.166 3.525 1408% 1408% 1408% 1408% 1408% 20.11 20,50 21,04 19,98 20,23
Dempo Selatan 13.035 12.625 12.674 11.611 11.751 11.916 3.259 3.156 3156 3.642 3.921 1408% 1408% 1408% 1408% 1408% 20,57 19,92 20,00 18.32 20,23
Sumber : Disdukcapil, 2013
*) Hasil Proyeksi

Tabel 2.4
Jumlah Penduduk dan Proyeksinya untuk Lima Tahun

Jumlah Penduduk Jumlah KK Tingkat Pertumbuhan Kepadatan Penduduk


Kecamatan 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015

Pagar Alam Utara 37.668 38.195 38.73 39.272 39.822 11901 12170 9683 9818 9956 1408% 1408% 1408% 1408% 1408% 59,45 60,28 61,12 61,98 62,84
Pagar Alam Selatan 45.296 45.93 46.573 47.225 47.886 13544 13789 11643 11806 11972 1408% 1408% 1408% 1408% 1408% 71,48 72,48 73,50 74,53 75,57
Dempo Utara 20.175 20.457 20.744 21.034 21.329 6252 6321 5186 5259 5332 1408% 1408% 1408% 1408% 1408% 31.83 32,74 32,74 33,19 33,66
Dempo Tengah 12.816 12.995 13.177 13.362 13.549 3525 3555 3294 3341 3387 1408% 1408% 1408% 1408% 1408% 20,23 20,51 20,80 21,09 21,38
Dempo Selatan 11.751 11.916 12.082 12.251 12.423 3921 3908 3021 3063 3106 1408% 1408% 1408% 1408% 1408% 18.54 18,81 19,07 19,33 19,61

Buku Putih Sanitasi (BPS) | II-5


KOTA PAGAR ALAM

Buku Putih Sanitasi (BPS) | II-6


KOTA PAGAR ALAM

2.3. Keuangan dan Perekonomian Daerah


2.3.1 Keuangan daerah
Dalam era otonomi daerah, setiap kabupaten/kota diberi kewenangan seluas-luasnya untuk
menggali Pedapatan Asli Daerah (PAD). Daerah diberikan hak untuk mendapatkan sumber keuangan
yang antara lain berupa : kepastian tersedianya pendanaan dari Pemerintah sesuai dengan urusan
pemerintah yang diserahkan; kewenangan memungut dan mendayagunakan pajak dan retribusi daerah
dan hak untuk mendapatkan bagi hasil dari sumber-sumber daya nasional yang berada di daerah dan
dana perimbangan lainnya; hak untuk mengelola kekayaan Daerah dan mendapatkan sumber-sumber
pendapatan lain yang sah serta sumber-sumber pembiayaan. Dengan pengaturan tersebut, dalam hal
ini pada dasarnya Pemerintah menerapkan prinsip uang mengikuti fungsi.Dari data yang ada
menyebutkan bahwa realisasi Pendapatan Asli daerah untuk Kota Pagar Alam tahun 2011 mencapai
Rp. 454.945.757.423,- dari target Rp. 457.748.278.500,- Sebagi an besar pendapatan tersebut berasal
dari Dana Al okasi Umum. Penerimaan dari pajak daerah mencapai Rp. 4.120.259.512,- dari target
Rp1.793.974.000,-. Sedangkan peneri maan sektor restri busi dari Rp.9.658.026.000,- yang di targetkan
tercapai Rp. 10.264.141.943,-. 85 persen dari penerimaan retribusi tersebut berasal dari pelayanan
kesehatan.

2.3.2 Data Perekonomian Kota Pagar Alam


Struktur ekonomi menggambarkan kontribusi atau peranan masing-masing sektor dalam
pembentukan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang dalam konteks lebih jauh akan mem-
perlihatkan bagaimana suatu perekonomian mengalokasikan sumber-sumber ekonomi di berbagai
sektor. Data dan informasi mengenai perekonomian daerah merupakan faktor penting agar tercapainya
kualitas perencanaan dan pengendalian pembangunan ekonomi. Informasi dan data mengenai potret
perekonomian makro daerah biasanya disajikan dalam bentuk statistik pendapatan regional yang biasa
di sebut Produk Regional Domestik Bruto (PDRB).

PDRB merupakan dasar pengukuran atas nilai tambah yang mampu diciptakan akibat timbulnya
berbagai aktivitas ekonomi dalam suatu wilayah/region. Data PDRB menggambarkan
kemampuan/potensi suatu daerah dalam mengelola sumber daya alam dan sumber daya manusia yang
dimiliki. Oleh karena itu, besarnya PDRB yang mampu dihasilkan sangat tergantung pada faktor-faktor
tersebut. Adanya berbagai keterbatasan menyebabkan PDRB bervariasi antar daerah. Dari sini dapat
dilihat besaran nilai tambah dari masing-masing sektor ekonomi. Selain itu dapat dilihat sektor-sektor
yang berperan dalam pembentukan perekonomian daerah.

PDRB Kota Pagar Alam baik pada harga berlaku maupun harga konstan, dikarenakan
berubahnya tahun dasar dari 1993 menjadi 2000 sebagaimana dibahas pada bab sebelumnya, sejak
tahun 2004 mengalami perubahan yang cukup besar dari publikasi-publikasi sebelumnya. Hal ini dapat
dilihat pada tabel pokok pada lampiran.PDRB Kota Pagar Alam tahun 2011 atas dasar harga berlaku
mencapai 1.435,013 miliar rupiah atau naik sekitar 12,89 persen dari 1.271,216 miliar rupiah PDRB
tahun 2010. Peningkatan PDRB ini sebagian besar disumbang oleh sektor perdagangan, hotel, dan
restoran; pertanian; dan bangunan.

Buku Putih Sanitasi (BPS) | II-7


KOTA PAGAR ALAM

Tabel 2.5: Rekapitulasi Realisasi APBD Kota Pagar Alam Tahun 2009 – 2013
T ahun
No Real isasi Anggaran 2009 2010 2011 2012 2013 Rata2 pertumbuhan
A Pend ap atan (a.1 + a.2 + a.3) 385.359.212.491 436.447.157.018 467.407.803.500 507.124.730.936 518.944.903.435 0.08
a.1 Pend ap atan A sl i Daerah (PA D) 10.000.000.000 19.593.734.028 18.957.000.000 25.965.581.000 32.974.162.000 489.75
a.1. Pajak daerah 1.495.000.000 1.755.000.000 1.793.974.000 2.040.500.000 - (0.17)
a.1. Retribusi daerah 2.900.000.000 10.873.734.028 11.313.026.000 2.709.081.000 - 0.26
a.1. Hasil pengolahan kekay aan daerah y ang dipisahkan 450.000.000 450.000.000 450.000.000 450.000.000 - (0.25)
a.1. Lain-lain pendapatan daerah y ang sah 5.155.000.000 6.515.000.000 5.400.000.000 20.766.000.000 - 0.48
a.2 Dan a Per i m b an g an (Tr an sfer ) 352.121.583.508 362.493.723.279 416.629.222.000 435.400.999.013 439.755.009.003 0.07
a.2. Dana bagi hasil 141.717.873.508 164.216.287.279 164.216.287.000 141.014.629.013 142.424.775.303 0.01
a.2. Dana alokasi umum 174.702.710.000 180.686.936.000 230.466.235.000 268.911.890.000 271.601.008.900 0.12
a.2. Dana alokasi khusus 55.701.000.000 17.590.500.000 21.946.700.000 25.474.480.000 25.729.224.800 -0.07
a.2. Dana Peny esuaian 22.864.487.060 0
a.3 L ain -l ain Pen d ap atan yan g Sah 23.237.628.983 54.359.699.711 31.821.581.500 45.758.150.923 46.215.732.432 0.39
a.3. Hibah - - - - - 0
a.3. Dana darurat - - - - - 0
a.3. Dana bagi hasil pajak dari prov insi kepada kab./kota 17.875.627.983 21.979.076.311 22.162.056.000 19.137.896.013 19.329.274.973 0.03
a.3. Dana peny esuaian dan dana otonomi khusus 5.362.001.000 31.733.623.400 9.659.525.000 22.638.106.000 22.864.487.060 1.39
a.3. Bantuan keuangan dari prov insi/pemerintah daerah - 647.000.000 - 3.982.148.910 4.021.970.399 -0.25
B Bel anj a (b 1 + b .2) 376.857.645.502 443.874.034.173 513.080.251.992 545.437.438.289 550.837.272.672 0.00
0.00
b .1 Bel anj a Tid ak L an g sun g 115.145.780.330 155.842.545.898 192.133.543.000 210.093.737.652 212.215.885.029 -0.08
b.1. Belanja pegaw ai 110.960.515.932 147.807.085.312 183.153.793.000 201.961.037.652 -0.08
Bunga - - - - 0
b.1. Subsidi - - - - 0
b.1. Hibah 1.362.664.398 2.405.000.000 5.146.300.000 6.566.055.000 0.30
b.1. Bantuan sosial 1.522.600.000 4.380.460.586 2.583.450.000 512.645.000 -0.08
b.1. Belanja bagi hasil - - - - 0
b.1. Bantuan keuangan - - - - 0
b.1. Belanja tidak terduga 1.300.000.000 1.250.000.000 1.250.000.000 1.000.000.000 -0.31
b .2 Bel anj a L an g su n g 261.711.865.172 288.031.488.275 320.946.708.992 335.343.700.637 338.621.387.643 0.07
b.2. Belanja pegaw ai 15.870.591.592 14.864.123.600 -0.27
b.2. Belanja barang dan jasa 132.794.892.871 133.392.958.600 -0.25
b.2. Belanja modal 172.281.224.529 187.086.618.437 -0.23

C Pem bi ayaan

Su r p l u s/Defi si t A ng garan
Sumber : Realisasi APBD tahun 2009 - 2012, diolah

Buku Putih Sanitasi (BPS) | II-8


KOTA PAGAR ALAM

Tabel 2.6: Rekapitulasi Realisasi Belanja Sanitasi SKPD Kota Pagaralam Tahun 2008 – 2012

Tahun
No SKPD 2008 (n-4) 2009 (n-3) 2010 (n-2) 2011 (n-1) 2012 (n) Rata2 pertumbuhan

1 PU-CK 6,159,888,200 6,998,070,000 6,020,662,000 3,054,154,000 4,985,366,000 0.03

1.a Inv estasi 6,159,888,200 6,998,070,000 6,020,662,000 3,054,154,000 4,985,366,000 0.03

1.b operasional/pemeliharaan (OM) - - - - - -

2 KLH - - 189,317,600 581,560,000 54,617,000 0.29

2.a Inv estasi - - 189,317,600 581,560,000 54,617,000 0.29

2.b operasional/pemeliharaan (OM) - - - -

3 Kimtaru - - - - - -

3.a Inv estasi - - - - - -

3.b operasional/pemeliharaan (OM) - - - - - -

4 Dinkes 1,158,935,000 968,577,000 420,273,000 120,563,300 232,020,000 (0.1)

4.a Inv estasi 959,926,000 841,583,000 290,727,800 5,000,000 74,500,000 3.03

4.b operasional/pemeliharaan (OM) 199,009,000 126,994,000 129,545,200 115,563,300 157,520,000 -

5 Bappeda - - - - - -

5.a Inv estasi - - - - - -

5.b operasional/pemeliharaan (OM) -

6 PDAM 2,963,582,250 - - - - (0.3)

6.a Inv estasi 2,928,782,250 - - - - (0.3)

6.b operasional/pemeliharaan (OM) 34,800,000 - - - - (0.3)

7 Dinas Kebersi han 628,660,000 2,074,387,000 2,103,387,000 2,355,330,000 2,579,885,000 0.63

n.a Inv estasi 350,000,000 244,500,000 273,500,000 292,360,000 839,225,000 0.44

n.b operasional/pemeliharaan (OM) 278,660,000 1,829,887,000 1,829,887,000 2,062,970,000 1,740,660,000 1.38

8 Belanja Sanitasi (1+2+3+…n) 10,911,065,450 10,041,034,000 8,733,639,600 6,111,607,300 7,851,888,000 (0.4)


9 Pendanaan inv estasi sanitasi Total (1a+2a+3a+…na) 10,398,596,450 8,084,153,000 6,774,207,400 3,933,074,000 5,953,708,000 (0.4)
10 Pendanaan OM (1b+2b+3b+…nb) 512,469,000 1,956,881,000 1,959,432,200 2,178,533,300 1,898,180,000 0.14
11 Belanja Langsung 10,911,065,450 10,041,034,000 8,733,639,600 6,111,607,300 7,851,888,000 (0.4)
12 Proporsi Belanja Sanitasi – Belanja Langsung(8/11) 1 1 1 1 1
13 Proporsi Inv estasi Sanitasi – Total Belanja Sanitasi (9/8) 1.05 1.24 1.29 1.55 1.32
14 Proporsi OM Sanitasi – T otal Belanja Sanitasi (10/8) 0.05 0.19 0.22 0.36 0.24

Sumber : Realisasi APBD tahun 2008 – 2012 diolah Pokja Sanitasi kota Pagaralam

Buku Putih Sanitasi (BPS) | II-9


KOTA PAGAR ALAM

Tabel 2.7 Belanja Sanitasi Perkapita Kota Pagaralam Tahun 2008 - 2009

Tahun
No Deskripsi Rata-rata
2008 (n-4) 2009 (n-3) 2010 (n-2) 2011 (n-1) 2012 (n)

1 Total Belanja Sanitasi Kabupaten/Kota 10.991.065.450 10.041.034.000 8.733.639.600 6.111.607.300 7.851.888.000

2 Jumlah Penduduk 123.848 124.799 126.181 127.706 129.493

Belanja Sanitasi Perkapita (1 / 2)


Sumber : APBD dan BPS, diolah

Tabel 2.8 Tabel Peta Perekonomian Kabupaten/Kota Tahun 2007 - 2011


Deskripsi Tahun
No
2007 2008 2009 2010 2011

1 PDRB harga konstan (struktur perekonomian) (Juta Rp.) 538,181 558,192 581,488 609,471 641,528

2 Pendapatan Perkapita Kota (Rp.) 3.699.730 3.793.286 3.906.760 4.052.611 4.214.831

3 Pertumbuhan Ekonomi (%) 0 4 4 5 5


:

Buku Putih Sanitasi (BPS) | II-10


KOTA PAGAR ALAM

2.4. Tata Ruang Wilayah


2.4.1. Kebijakan Penataan Ruang Wilayah

Kebijakan dasar pengembangan tata ruang Kota Pagar Alam adalah mempertahankan karakter dasar
lingkungan kota dengan identitas sebagai kawasan pertanian dan pariwisata. Dalam pengembangan tata ruang kota,
kawasan pertanian merupakan kawasan yang harus dan terus dipertahankan. Pergeseran pemanfaatan ruang oleh
komoditas yang berbeda lebih ditujukan sebagai upaya optimalisasi pemanfaatan ruang. Suasana pedesaan sebagai
basis kegiatan pertanian dan suasana rekreatif juga harus tercipta melalui penataan ruang kota. Arahan pemanfaatan
ruang untuk berbagai komponen perkotaan harus mempertahankan karakteristik dasar/identitas kota sebagai
agropolitan.

Berdasarkan kebijakan tersebut maka dalam pengembangan kawasan pusat kota, ciri kota dengan karakter
daerah pertanian harus tetap dipertahankan. Pola landscape kawasan pusat kota ditata untuk memberikan suasana
segar di pedesaan. Untuk itu maka didalam penataan ruang kawasan pusat kota, pertimbangan efisiensi pemanfaatan
ruang bukan menjadi tujuan utama, tetapi suasana segar dan nyaman yang menjadi dasar pengembangan kawasan
pusat kota. Kecenderungan yang ada pada kota-kota di Indonesia ialah melakukan uniformitas dimana dari kota
metropolitan sampai ke kota kecil menginginkan adanya pasar swalayan, bangunan tinggi, kemacetan dan kekisruhan
lalu lintas karena kegiatan perkotaan difokuskan pada kawasan yang relatif kecil. Efisiensi pemanfaatan ruang
dianggap sebagai modernisasi.

Pengembangan lingkungan perumahan juga harus diupayakan menciptakan nuansa perumahan dengan
kepadatan sedang ke rendah dan bukan dengan mengambil model pembangunan rumah RSS dimana efisiensi lahan
mengakibatkan adanya kompleks perumahan yang karakternya sama dengan kota-kota lainnya. Untuk itu maka
diperlukan adanya penetapan kepadatan bangunan terutama pada kawasan yang sudah ada. Demikian juga dengan
tata bangunan, karakteristik rumah tradisional harus tetap dipertahankan. Dengan mempertahankan orisinalitas
karakter lingkungan akan mendukung upaya pengembangan sektor pariwisata, karena Kota Pagar Alam mempunyai
karakter yang unik yang tidak ditemui pada kota-kota lainnya.

Pengembangan perumahan dengan pola modern, mengikuti pola pembangunan perumahan pada kota-kota
lainnya tidak ditutup kemungkinannya, tetapi lokasi pengembangnya harus sejalan dengan karakter kawasan yang
dikembangkan. Dalam hal ini pengembangan kawasan baru di bagian timur kota dimana akan dikembangkan satu
pusat kegiatan yang merupakan pengembangan kawasan yang dicirikan dengan karakter kawasan industri dan pusat
transportasi (udara dan darat). Pada kawasan ini akan diarahkan untuk berkembang menjadi satu pusat bisnis yang
mempunyai jangkauan pelayanan regional. Sebagai transit dari perjalanan dengan pesawat terbang ke moda
transport darat yang mengantarkan penumpang ke tujuan. Demikian juga dengan kegiatan kargo yang mengirim dan
mendistribusikan barang dari dan ke Kota Pagar Alam. Pengembangan pusat kegiatan baru ini sejalan dengan
konsep struktur kota yaitu Multiple Nucley.

Dalam hal penyediaan layanan prasarana dan sarana lingkungan kepada masyarakat, Pemerintah kota
berkewajiban mengembangkan jaringan utilitas yang memenuhi standar kota, dimana melalui penyediaan infrastruktur
lingkungan masyarakat dapat menikmati kenyamanan seperti kehidupan di kota-kota lainnya. Untuk itu standar
kualitas pelayanan prasarana dan sarana lingkungan harus dijaga sehingga standar kehidupan kota dapat dirasakan
dan nyata dalam kehidupan masyarakat.

Dengan demikian berdasarkan uraian ditasas maka kebijakan penataan ruang wilayah Kota Pagar Alam
meliputi kebijakan struktur dan pola ruang. Kebijakan struktur ruang diantaranya adalah :

(1) Peningkatan pelayanan pusat kegiatan kawasan yang merata dan berhierarki; dan
(2) Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana transportasi, telekomunikasi, energi, sumber
daya air, serta prasarana dan sarana perkotaan yang terpadu dan merata di seluruh kawasan.

Kebijakan untuk pengembangan pola ruang meliputi :


Buku Putih Sanitasi (BPS) | II-11
KOTA PAGAR ALAM

a. Kebijakan pengembangan kawasan lindung; dan


b. Kebijakan pengembangan kawasan budidaya.

Kebijakan pengembangan kawasan lindung, meliputi:


a. Pemeliharaan dan perwujudan kelestarian fungsi lingkungan hidup;
b. Pencegahan dampak negatif kegiatan manusia yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup;
c. Perlindungan kawasan-kawasan situs purbakala.

Kebijakan pengembangan kawasan budidaya, meliputi:


a. Perlindungan lahan pertanian terhadap alih fungsi lahan untuk kegiatan perkotaan;
b. Pengendalian perkembangan kegiatan budidaya agar sesuai fungsi dan tidak melampaui daya dukung dan daya
tampung lingkungan;
c. Perwujudan dan peningkatan keterpaduan dan keterkaitan antar kegiatan budidaya;
d. Perwujudan pusat kota sebagai pusat pelayanan jasa;
e. Pengembangan objek wisata alam.

2.4.2. Sistem Perkotaan di Wilayah

Sistem pusat pelayanan Kota Pagar Alam meliputi pusat pelayanan kota, subpusat pelayanan kota dan pusat
lingkungan yang berbentuk polisentrik mengikuti karakteristik wilayah Kota Pagar Alam. Penetapan sistem pusat
pelayanan kota di Wilayah Kota Pagar Alam bertujuan untuk meningkatkan pelayanan eksternal wilayah secara
Regional. Sistem pusat kegiatan primer yang ditetapkan di Kecamatan Pagar Alam Selatan, Kecamatan Pagar Alam
Utara dan Kecamatan Dempo Selatan, diantaranya adalah :
a. Pusat perdagangan dan jasa berorientasi pada pelayanan regional berada di Kelurahan Nendagung,
Kecamatan Pagar Alam Selatan.
b. Pusat pemerintahan Kota Pagar Alam sebagai sentral pelayanan publik berada di Gunung Gare,
Kecamatan Pagar Alam Selatan
c. Pusat pelayanan transportasi udara regional di Kelurahan Atung Bungsu Kecamtan Pagar Alam Selatan.

Sistem sub pusat pelayanan kota ditetapkan di Kota Pagar Alam dengan tujuan untuk meningkatkan
pelayanan internal yang tersebar di 5 (lima) Kecamatan, meliputi :
 Pelayanan pendidikan untuk sekolah lanjutan pertama dan lanjutan atas di lima pusat kecamatan.
 Pelayanan kesehatan berupa puskesmas;
 Pelayanan umum berupa kantor kecamatan;
 Pelayanan ibadah berupa masjid;
 Pelayanan keamanan berupa kantor polisi/polsek;
 Pelayanan ekonomi berupa pasar kecamatan di lima pusat kecamatan;

Sistem pusat lingkungan yang ditetapkan di Kota Pagar Alam bertujuan untuk meningkatkan pelayanan
lingkungan yang tersebar di 35 (tiga puluh lima) kelurahan meliputi :
 Pelayanan pendidikan untuk sekolah dasar;
 Pelayanan keksehatan berupa balai pengobatan/posyandu;
 Pelayanan umum berupa kantor kelurahan;
 Pelayanan ekonomi berupa kios/warung/toko yang menyediakan kebutuhan pokok dan saprodi.

Buku Putih Sanitasi (BPS) | II-12


KOTA PAGAR ALAM

Peta 2.3 : Struktur Ruang Kota Pagar Alam

Sumber: RTRW Kota Pagar Alam Tahun 2012-2032

Peta 2.4 : Pola Ruang Kota Pagar Alam

Buku Putih Sanitasi (BPS) | II-13


KOTA PAGAR ALAM

Sumber: RTRW Kota Pagar Alam Tahun 2012-2032

Buku Putih Sanitasi (BPS) | II-14


KOTA PAGAR ALAM

2.4.3. Kawasan Rawan Bencana

Jenis bencana yang potensial terjadi di Kota Pagar Alam ialah letusan gunung berapi yaitu Gunung Dempo.
Jalur evakuasi bencana meliputi escape way dan melting point baik dalam skala kota, kawasan, maupun lingkungan.
Jalur evakuasi bencana yang ditetapkan di Kecamatan Pagar Alam Selatan, Kecamatan Pagar Alam Utara, dan
Kecamatan Dempo Utara. Melting point adalah suatu areal lahan tempat untuk berlindung sementara pada waktu
terjadi bencana letusan gunung berapi. Areal ini diperlengkapi dengan prasarana dasar seperti sumber air bersih dan
sanitasi serta bangunan untuk perlindungan.

Buku Putih Sanitasi (BPS) | II-15


KOTA PAGAR ALAM

Peta 2.5 : Kawasan Rawan Bencana Kota Pagar Alam

Sumber: RTRW Kota Pagar Alam Tahun 2012-2032

Buku Putih Sanitasi (BPS) | II-16


KOTA PAGAR ALAM

2.5. Sosial Budaya


2.5.1. Pendidikan
Pendidikan merupakan sarana mutlak dalam meningkatkan Sumber Daya Manusi (SDM) yang bermutu
tinggi. Sumber Daya Manusi yang tinggi sangat di butuhkan dalam pelaksanaan pembangunan yang bertujuan
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena i tu pendidikan harus di lengkapi dengan sarana dan
prasarana yang memadai agar dapat mencapai tujuannya dengan baik. Sampai dengan tahun 2011 j umlah sarana
pendidikan negeri dan swasta yang ada di Kota Pagar Alam terdiri dari 20 buah TK, 91 buah SD/MI,20 buah
SLTP/MTS, dan 16 buah SMA/SMK/MA dengan tenaga pengajar sebanyak 686 orang untuk tingkat SLTA/SMK, 862
ti ngkat SD, dan 644 di ti ngkat SLTP. Guru-guru tersebut mengajar di tingkat pendidikan masing-masing dengan
jumlah murid untuk masing-masing tingkat pendidikan 7.132 untuk SLTP/MTS, 6.512 untuk SLTA/SMK/MA dan
16.406 orang untuk tingkat SD/MI.

Dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat Kota Pagar Alam untuk bersekolah pemerintah Kota
Pagar Alam telah mengeluarkan beberapa kebijakan di bidang pendidikan. Adapun kebijakan tersebut adalah
memberikan subsidi biaya pendidikan dari tingkat dasar sampai tingkat tingkat menengah. Sementara itu, Berikut ini
adalah data tentang perkembangan sekolah di bawah Diknas Kota Pagar Alam pada tabel dibawah ini.

Tabel 2.9: Fasilitas pendidikan yang tersedia di Kabupaten/Kota

Jumlah Sarana Pendidikan

Nama Kecamatan Umum Agama

SD SLTP SMA SMK MI MTs MA

Dempo Selatan 11 3 1 1 1 2 1

Dempo Tengah 11 2 1 0 0 2 1

Dempo Utara 14 2 1 0 2 2 0

Pagaralam Selatan 30 5 2 1 1 2 1

Pagaralam Utara 16 8 3 2 4 4 1

Sumber : Pagar Alam Dalam Angka, 2012

Perkembangan jumlah Sekolah dasar, SLTP dan SLTA dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2011
cenderung fluktuatif, tetapi dilihat dari kondisi infrastruktur sebagian besar berada pada kondisi baik, termasuk sarana
dan prasarana didalamnya. Selain sarana dan prasarana, untuk mendukung terciptanya pendidikan yang berkualitas
diperlukan juga tenaga pengajar yang berkompeten.

2.5.2. Kemiskinan

Penduduk mi skin adal ah penduduk yang rata – rata pengeluaran perkapita per bulan berada di bawah garis
kemiskinan. Garis kemiskinan pada tahun 2010 adalah sebesar 213.574. Ini berarti jika pengeluaran rata – rata
perkapita per bulan kurang dari 213.574 maka tergol ong penduduk miskin Persentase penduduk miskin pada tahun
2010 mengal ami sedi ki t peni ngkatan dari tahun 2009. Pada tahun 2010 persentase penduduk miskin adalah
sebesar 9,81 persen Jika di lihat dari persentase penduduk miskin tersebut pemerintah Kota Pagar Alam agar dapat
lebih memperluas lapangan kerja sehingga bisa meningkatkan pendapatan penduduk. Selain itu lebih meningkatkan
Buku Putih Sanitasi (BPS) | II - 17
KOTA PAGAR ALAM

produktivitas dari lapangan usaha yang telah ada seperti di bidang pertanian yang merupakan mata pencaharian
mayoritas penduduk Pagar Alam.

Tabel 2.10: Jumlah penduduk miskin per kecamatan

Nama Kecamatan Jumlah keluarga miskin (KK)

Dempo Selatan. 1.370

Dempo Tengah 1.413

Dempo Utara 1.876

Pagar Alam Selatan 2.251

Pagar Alam Utara 2.895

Sumber: PPLS11 BPS Kota Pagar Alam, 2012

2.5.3 Jumlah Rumah

Berdasarkan data hasil monitoring ke seluruh kecamatan kota Pagar Alam, diketahui bahwa dari rumah
sejumlah 27.096 telah diperiksa sebanyak 9.000 rumah (35,1%) ada 5.577 rumah yang memenuhi standar sebagai
rumah sehat atau sekitar 62,0% pada tingkat kota Pagar Alam tahun 2011. Pada tahun 2012 mengalami peningkatan
rumah yang diperiksa sejumlah 18.250 rumah, 9.192 rumah sehat atau sebear (50,37%).

Tabel 2.11: Jumlah rumah per kecamatan

Nama Kecamatan Jumlah Rumah

Dempo Selatan 3072

Dempo Tengah 3616

Dempo Utara 5297

Pagaralam Selatan 10277

Pagaralam Utara 8752

Sumber: BPS Kota Pagar Alam, 2010

2.6. Kelembagaan Pemerintah Daerah

Buku Putih Sanitasi (BPS) | II - 18


KOTA PAGAR ALAM

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat
Daerah dan Peraturan Daerah Kota Pagar Alam Nomor 3 dan 4 Tahun 2008, tentang Pembentukan Organisasi dan
Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kota Pagar Alam, dan Dinas Daerah Kota Pagar Alam. Wilayah Administrasi
pemerintahan di Kota Pagar Alam terdiri dari 5 Kecamatan dan 35 Kelurahan.

Sekretariat Daerah terdiri dari: Sekretaris Daerah Kota. Sekretaris Daerah Kota dibantu oleh 3 orang Asisten
Sekretaris yaitu :
1. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Ass.I),
2. Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ass.II),
3. Asisten Administrasi Umum (Ass.III)
Masing-masing Asisten Sekretaris membawahi bagian - bagian, terdiri dari :
1. Bagian Administrasi Pemerintahan Umum
2. Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat
3. Bagian Administrasi Kemasyarakatan
4. Bagian Humas dan Protokol
5. Bagian Hukum
6. Bagian Organisasi dan Tata Laksana
7. Bagian Umum dan Perlengkapan
8. Bagian Administrasi Pembangunan
9. Bagian Administrasi Perekonomian
10. Bagian Administrasi Sumber Daya Alam

A. Dinas Daerah di Kota Pagar Alam Yaitu:


Dinas Daerah terdiri atas:
1. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga
2. Dinas Kesehatan
3. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
4. Dinas Sosial dan Tenaga Kerja
5. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, UKM dan Pengelolaan Pasar
6. Dinas Kehutanan dan Perkebunan
7. Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura
8. Dinas Peternakan dan Perikanan
9. Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset
10. Dinas Pekerjaan Umum
11. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
12. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
13. Dinas Kebersihan, Keindahan Kota dan Pemakaman

B. Badan Daerah
Badan Daerah terdiri atas:
1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
2. Badan Kepegawaian Daerah
3. Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Keluarga dan Perempuan
4. Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat
5. Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
6. Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup
7. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Kelurahan
8. Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Buku Putih Sanitasi (BPS) | II - 19


KOTA PAGAR ALAM

C. Kantor Daerah
Kantor Daerah terdiri atas:
1. Kantor Perpustakaan Umum, Arsip dan Dokumentasi
2. Kantor Satuan Pol. PP
3. Kantor Pelayanan dan Perizinan

D. Lembaga Teknis Daerah


Kota Pagar Alam dalam struktur organisasinya juga memiliki Lembaga Teknis Daerah lainnya. Lembaga Teknis
Daerah lainnya meliputi:
1. Inspektorat Daerah
2. Rumah Sakit Daerah
3. Sekretariat DPRD

E. Staf Ahli Walikota


Dalam membantu tugas-tugas Walikota, Kota Pagar Alam memiliki Staf Ahli Walikota.

F. Aparatur
Kota Pagar Alam dalam perkembangannya menjadi Kota Otonom sejak tahun 2001 sangat berpengaruh pada
peningkatan jumlah aparatur negara yang bertugas. Jumlah aparatur negara Kota Pagar Alam dari tahun ke tahun
terus bertambah seiring dengan kebutuhan SDM seperti tenaga struktural dan tenaga fungsional untuk membantu
pelaksanaan tugas-tugas dalam memajukan dan membangun Kota Pagar Alam kedepannya. Data jumlah aparatur
negara Kota Pagar Alam dari tahun 2007 - 2011 dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Gambar 2.2

Buku Putih Sanitasi (BPS) | II - 20


KOTA PAGAR ALAM

Struktur Organisasi Pemerintah Kota Pagar Alam


SEKRETARIAT DPRD
Walikota

WAKIL - Bagian Persidangan


DPRD
Wakil Walikota - Bagian Humas & Publikasi
- Bagian Umum
SEKRETARIAT DAERAH - Bagian Keuangan

Asisten Bidang Ekonomi &


STAF AHLI Asisten Bidang Pemerintahan Asisten Bidang Administrasi
Pembangunan
Bagian Tata Pemerintahan -
- Hukum &
Bagian Hukum dan HAM Bagian Perekonomian Bagian Umum &
politik Bagian Pengendalian Protokol
Bagian Organisasi & Tata
- Pembangunan - Bagian
Laksana Bagian Keuangan
Pemerintahan Kesejahteraan Rakyat
- - Bagian Humas,
Pembangunan Informasi, Komunikasi Dan
- Pusat Data
Kemasyarakatan - Bagian
& SDM Perlengkapan
- Ekonomi &
Keuangan

KECAMATAN Dinas Daerah Lembaga T eknis Daerah


SATPOL
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Inspektorat Daerah PP
Raga Rumah Sakit Daerah
Dinas Kesehatan Sekretariat DPRD
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
KELURAHAN Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Badan Kepegawaian Daerah
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan
Koperasi, UKM dan Pengelolaan Keluarga dan Perempuan
Pasar Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Perlindungan Masyarakat
Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana
Dinas Peternakan dan Perikanan Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan
Dinas Pendapatan Pengelolaan Kehutanan
Keuangan dan Aset Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Dinas Pekerjaan Umum Badan Pemberdayaan Masyarakat dan
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kelurahan
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Informatika Kantor Perpustakaan Umum, Arsip dan
Dinas Kebersihan, Keindahan Kota dan Dokumentasi
Pemakaman Kantor Satuan Pol. PP
Kantor Pelayanan dan Perizinan

Buku Putih Sanitasi (BPS) | II - 21


KOTA PAGAR ALAM

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Pemerintah Kota Pagar Alam

WALIKOTA

BADAN BADAN
BAPPEDA DINAS DINAS PU CIPTA DINAS PU PENGELOLAAN PEMBERDAYAAN
KESEHATAN KARYA PENGAIRAN LINGKUNGAN MASYARAKAT &
HIDUP PEMERINTAHAN
DESA
- Bidang Fisik & Bidang - Bidang Air
Prasarana
Bidang Bidang Bidang Sumber
Kesehatan Bersih
- Bidang Program Lingkungan Daya Alam &
Lingkungan
Ekonomi - Bid. Tata Hidup Teknologi Tepat
Ruang, Guna
Lingkungan &
Permukiman

Keterangan :

Mandat Tupoksi Langsung


(Stakeholder Utama)

Mandat Tupoksi Tidak Langsung


(Stakeholder Mitra)

Buku Putih Sanitasi (BPS) | II - 22

Anda mungkin juga menyukai