BPS BAB II Kota Pagaralam
BPS BAB II Kota Pagaralam
BAB II
GAMBARAN UMUM WILAYAH
2.1.1 Geografis
Kota Pagar Alam merupakan bagian wilayah Provinsi Sumatera Selatan yang terbentuk
berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2001 Lembaran Negara
Nomor 4115, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4347 dan peresmian di lakukan oleh Menteri
Dalam Negeri atas nama Presiden Republik Indonesia pada tanggal 17 Oktober 2001.
Secara geografis Kota Pagar Alam berada pada posisi 4o Lintang Selatan (LS) dan 103,15 o Bujur
Timur (BT) dengan luas wilayah 63.366 Ha (633.66 Km2) dan terletak sekitar 298 Km dari
Palembang serta berjarak 60 Km di sebelah barat daya dari ibukota kabupaten Lahat. Kota Pagar
Alam merupakan daerah yang berbukit dengan ketinggian 400–3.400 diatas permukaan laut
(dpl). Kondisi topografi bervariasi dari 0 sampai 15 derajat, sampai kelerengan 45 derajat.
Tabel 2.1.a
Rata-Rata Suhu Udara dan Kelembaban Relatif Setiap Bulan
Kota Pagar Alam
Suhu Udara
No Bulan
Minimun Maksimum Rata-Rata
1 Januari 19 28 23,5
2 Februari 18 29 23,5
3 Maret 19 28 23,5
4 April 19 28 23,5
5 Mei 19 28 23,5
6 Juni 19 29 24,0
7 Juli 18 29 23,5
8 Agustus 18 30 24,0
9 September 19 30 24,5
10 Oktober 20 29 24,5
11 November 19 28 23,5
12 Desember 18 27 22,5
Sumber : BPS Kota Pagar Alam 2012
Tabel 2.1.b
Rata-Rata Jumlah Hujan dan Curah Hujan Setiap Bulan
Kota Pagar Alam
b. Hidrologi
Sungai yang ada di wilayah Kota Pagar Alam mengalir sepanjang tahun. Sungai tersebut
antara lain sungai Lematang, sungai Selangis Besar, sungai Selangis Kecil, sungai Air
Kundur, sungai Betung, sungai Air Perikan sedangkan sungai Endikat merupakan sungai
yang membatasi dengan kecamatan Kota Agung Kabupaten Lahat. Air sungai yang ada
dimanfaatkan untuk keperluan irigasi pada lahan pertanian yang ada di Kota Pagar Alam dan
keperluan sehari – hari bagi sebagian masyarakat yang berada di sekitar aliran sungai.
Warga masyarakat menggunakan air ledeng untuk keperluan air minum, namun bagi yang
belum mendapat fasilitas ledeng maka menggunakan air tanah dengan pengeboran atau
sumur. Air tanah disana jernih dan tidak berbau. Kedalaman air tanah yang ada Kota Pagar
Alam berbeda beda di tiap lokasi umumnya 3 sampai 12 meter dilihat dari kedalaman sumur.
c. Topografi
Kota Pagar Alam merupakan daerah yang berbukit dengan ketinggian 400–3.400 diatas
permukaan laut (dpl). Kondisi topografi bervariasi dari 0 sampai 15 derajat,sampai
kelerengan 45 derajat.
Tabel 2.1.c
Tinggi Wilayah Diatas Permukaan Laut (DPL)
Menurut Kecamatan
d. Jenis Tanah
Tanah di Kota Pagar Alam sebagian besar berjenis Latosol dan Andosol dengan bentuk
permukaan bergelombang dan berbukit. Dilihat dari kelasnya, tanah di daerah Kota Pagar
Alam adalah tanah kelas I yang mengandung kesuburan tinggi ,hal ini terbukti daerah Kota
Pagar Alam merupakan daerah penghasil sayur mayur, buah-buahan dan merupakan salah
satu Sub Terminal Agrabisnis (STA) di Provinsi Sumatera Selatan.
2.1.3 Administratif
Secara Administratif, wilayah ini terbagi atas 5 Kecamatan yaitu Kecamatan Pagar Alam Selatan,
Pagar Alam Utara, Dempo Selatan, Dempo Utara, dan Dempo Tengah, serta terdiri dari 35
Kelurahan dan 84 Dusun. Daerah yang berbatasan dengan wilayah Kota Pagar Alam
mempunyai batas wilayah sebagai berikut :
Tabel 2.2
Pembagian Kecamatan Dirinci per Kelurahan di Kota Pagar Alam
Jumlah Luas Wilayah
No Nama Kecamatan Kelurahan Administrasi
(Km) (Ha) (%) Thd Total
1 Kecamatan Dempo Selatan 5 217,95 21.795 34,40
2 Kecamatan Dempo Tengah 5 173,09 17.309 27,32
3 Kecamatan Dempo Utara 7 123,98 12.398 19,56
4 Kecamatan Pagaralam Selatan 8 63,17 6.317 9,97
5 Kecamatan Pagaralam Utara 10 55,47 5.547 8,75
Total 35 633,66 63.366 100
2.2. Demografi
a. Jumlah dan Kepadatan Penduduk
Penduduk merupakan unsur yang menentukan dalam rencana pengembangan wilayah
karena akan menetukan jenis fasilitas yang ada baik itu kesehatan, pendidikan dan lain–
lain. Hal yang menjadi faktor penambah jumlah penduduk antara lain lahir, datang dan yang
menjadi faktor pengurang atau yang menjadi faktor menyebabkan penurunan yaitu
kematian, dan pindah.
Pada tahun 2011 jumlah penduduk yang ada di Kota Pagar Alam sebanyak 127.706
jiwa,terdiri dari 65.614 jiwa laki – laki dan 62.092 jiwa perempuan dengan angka sex ratio
sebesar 105,67%. Tingkat kepadatan penduduk sebesar 201,54 jiwa/Km².
Keterangan :
Pt = jumlah penduduk tahun yang dicari
Po = Jumlah penduduk tahun awal
r = laju pertumbuhan
n = jumlah tahun proyeksi
Dari rumus diatas maka dapat menghitung proyeksi penduduk Kota Pagar Alam 5 tahun
kedepan berikut Tabel proyeksi penduduk Kota Pagar Alam.
Tabel 2.3
Jumlah Penduduk dan Kepadatan 3 – 5 Tahun Terakhir
2007 2008 2009 2010 2011 2012(* 2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011
Pagar Alam Utara 35.411 33.576 33.797 37.218 37.668 38.195 8.853 8.394 8.449 10714 11.901 1408% 1408% 1408% 1408% 1408% 55,88 52,99 53,34 58,73 59,45
Pagar Alam Selatan 41.324 43.568 43.904 44.755 45.296 45.93 10.331 10.892 10892 12.417 13.544 1408% 1408% 1408% 1408% 1408% 65,21 68,76 69,29 70,63 71,48
Dempo Utara 19.928 21.086 21.089 19.934 20.175 20.457 4.982 5.272 5272 5.8 6.252 1408% 1408% 1408% 1408% 1408% 31,45 33,28 33,28 31,46 31.83
Dempo Tengah 12.742 12.993 13.335 12.663 12.816 12.995 3.186 3.248 3334 3.166 3.525 1408% 1408% 1408% 1408% 1408% 20.11 20,50 21,04 19,98 20,23
Dempo Selatan 13.035 12.625 12.674 11.611 11.751 11.916 3.259 3.156 3156 3.642 3.921 1408% 1408% 1408% 1408% 1408% 20,57 19,92 20,00 18.32 20,23
Sumber : Disdukcapil, 2013
*) Hasil Proyeksi
Tabel 2.4
Jumlah Penduduk dan Proyeksinya untuk Lima Tahun
Pagar Alam Utara 37.668 38.195 38.73 39.272 39.822 11901 12170 9683 9818 9956 1408% 1408% 1408% 1408% 1408% 59,45 60,28 61,12 61,98 62,84
Pagar Alam Selatan 45.296 45.93 46.573 47.225 47.886 13544 13789 11643 11806 11972 1408% 1408% 1408% 1408% 1408% 71,48 72,48 73,50 74,53 75,57
Dempo Utara 20.175 20.457 20.744 21.034 21.329 6252 6321 5186 5259 5332 1408% 1408% 1408% 1408% 1408% 31.83 32,74 32,74 33,19 33,66
Dempo Tengah 12.816 12.995 13.177 13.362 13.549 3525 3555 3294 3341 3387 1408% 1408% 1408% 1408% 1408% 20,23 20,51 20,80 21,09 21,38
Dempo Selatan 11.751 11.916 12.082 12.251 12.423 3921 3908 3021 3063 3106 1408% 1408% 1408% 1408% 1408% 18.54 18,81 19,07 19,33 19,61
PDRB merupakan dasar pengukuran atas nilai tambah yang mampu diciptakan akibat timbulnya
berbagai aktivitas ekonomi dalam suatu wilayah/region. Data PDRB menggambarkan
kemampuan/potensi suatu daerah dalam mengelola sumber daya alam dan sumber daya manusia yang
dimiliki. Oleh karena itu, besarnya PDRB yang mampu dihasilkan sangat tergantung pada faktor-faktor
tersebut. Adanya berbagai keterbatasan menyebabkan PDRB bervariasi antar daerah. Dari sini dapat
dilihat besaran nilai tambah dari masing-masing sektor ekonomi. Selain itu dapat dilihat sektor-sektor
yang berperan dalam pembentukan perekonomian daerah.
PDRB Kota Pagar Alam baik pada harga berlaku maupun harga konstan, dikarenakan
berubahnya tahun dasar dari 1993 menjadi 2000 sebagaimana dibahas pada bab sebelumnya, sejak
tahun 2004 mengalami perubahan yang cukup besar dari publikasi-publikasi sebelumnya. Hal ini dapat
dilihat pada tabel pokok pada lampiran.PDRB Kota Pagar Alam tahun 2011 atas dasar harga berlaku
mencapai 1.435,013 miliar rupiah atau naik sekitar 12,89 persen dari 1.271,216 miliar rupiah PDRB
tahun 2010. Peningkatan PDRB ini sebagian besar disumbang oleh sektor perdagangan, hotel, dan
restoran; pertanian; dan bangunan.
Tabel 2.5: Rekapitulasi Realisasi APBD Kota Pagar Alam Tahun 2009 – 2013
T ahun
No Real isasi Anggaran 2009 2010 2011 2012 2013 Rata2 pertumbuhan
A Pend ap atan (a.1 + a.2 + a.3) 385.359.212.491 436.447.157.018 467.407.803.500 507.124.730.936 518.944.903.435 0.08
a.1 Pend ap atan A sl i Daerah (PA D) 10.000.000.000 19.593.734.028 18.957.000.000 25.965.581.000 32.974.162.000 489.75
a.1. Pajak daerah 1.495.000.000 1.755.000.000 1.793.974.000 2.040.500.000 - (0.17)
a.1. Retribusi daerah 2.900.000.000 10.873.734.028 11.313.026.000 2.709.081.000 - 0.26
a.1. Hasil pengolahan kekay aan daerah y ang dipisahkan 450.000.000 450.000.000 450.000.000 450.000.000 - (0.25)
a.1. Lain-lain pendapatan daerah y ang sah 5.155.000.000 6.515.000.000 5.400.000.000 20.766.000.000 - 0.48
a.2 Dan a Per i m b an g an (Tr an sfer ) 352.121.583.508 362.493.723.279 416.629.222.000 435.400.999.013 439.755.009.003 0.07
a.2. Dana bagi hasil 141.717.873.508 164.216.287.279 164.216.287.000 141.014.629.013 142.424.775.303 0.01
a.2. Dana alokasi umum 174.702.710.000 180.686.936.000 230.466.235.000 268.911.890.000 271.601.008.900 0.12
a.2. Dana alokasi khusus 55.701.000.000 17.590.500.000 21.946.700.000 25.474.480.000 25.729.224.800 -0.07
a.2. Dana Peny esuaian 22.864.487.060 0
a.3 L ain -l ain Pen d ap atan yan g Sah 23.237.628.983 54.359.699.711 31.821.581.500 45.758.150.923 46.215.732.432 0.39
a.3. Hibah - - - - - 0
a.3. Dana darurat - - - - - 0
a.3. Dana bagi hasil pajak dari prov insi kepada kab./kota 17.875.627.983 21.979.076.311 22.162.056.000 19.137.896.013 19.329.274.973 0.03
a.3. Dana peny esuaian dan dana otonomi khusus 5.362.001.000 31.733.623.400 9.659.525.000 22.638.106.000 22.864.487.060 1.39
a.3. Bantuan keuangan dari prov insi/pemerintah daerah - 647.000.000 - 3.982.148.910 4.021.970.399 -0.25
B Bel anj a (b 1 + b .2) 376.857.645.502 443.874.034.173 513.080.251.992 545.437.438.289 550.837.272.672 0.00
0.00
b .1 Bel anj a Tid ak L an g sun g 115.145.780.330 155.842.545.898 192.133.543.000 210.093.737.652 212.215.885.029 -0.08
b.1. Belanja pegaw ai 110.960.515.932 147.807.085.312 183.153.793.000 201.961.037.652 -0.08
Bunga - - - - 0
b.1. Subsidi - - - - 0
b.1. Hibah 1.362.664.398 2.405.000.000 5.146.300.000 6.566.055.000 0.30
b.1. Bantuan sosial 1.522.600.000 4.380.460.586 2.583.450.000 512.645.000 -0.08
b.1. Belanja bagi hasil - - - - 0
b.1. Bantuan keuangan - - - - 0
b.1. Belanja tidak terduga 1.300.000.000 1.250.000.000 1.250.000.000 1.000.000.000 -0.31
b .2 Bel anj a L an g su n g 261.711.865.172 288.031.488.275 320.946.708.992 335.343.700.637 338.621.387.643 0.07
b.2. Belanja pegaw ai 15.870.591.592 14.864.123.600 -0.27
b.2. Belanja barang dan jasa 132.794.892.871 133.392.958.600 -0.25
b.2. Belanja modal 172.281.224.529 187.086.618.437 -0.23
C Pem bi ayaan
Su r p l u s/Defi si t A ng garan
Sumber : Realisasi APBD tahun 2009 - 2012, diolah
Tabel 2.6: Rekapitulasi Realisasi Belanja Sanitasi SKPD Kota Pagaralam Tahun 2008 – 2012
Tahun
No SKPD 2008 (n-4) 2009 (n-3) 2010 (n-2) 2011 (n-1) 2012 (n) Rata2 pertumbuhan
3 Kimtaru - - - - - -
5 Bappeda - - - - - -
Sumber : Realisasi APBD tahun 2008 – 2012 diolah Pokja Sanitasi kota Pagaralam
Tabel 2.7 Belanja Sanitasi Perkapita Kota Pagaralam Tahun 2008 - 2009
Tahun
No Deskripsi Rata-rata
2008 (n-4) 2009 (n-3) 2010 (n-2) 2011 (n-1) 2012 (n)
1 PDRB harga konstan (struktur perekonomian) (Juta Rp.) 538,181 558,192 581,488 609,471 641,528
Kebijakan dasar pengembangan tata ruang Kota Pagar Alam adalah mempertahankan karakter dasar
lingkungan kota dengan identitas sebagai kawasan pertanian dan pariwisata. Dalam pengembangan tata ruang kota,
kawasan pertanian merupakan kawasan yang harus dan terus dipertahankan. Pergeseran pemanfaatan ruang oleh
komoditas yang berbeda lebih ditujukan sebagai upaya optimalisasi pemanfaatan ruang. Suasana pedesaan sebagai
basis kegiatan pertanian dan suasana rekreatif juga harus tercipta melalui penataan ruang kota. Arahan pemanfaatan
ruang untuk berbagai komponen perkotaan harus mempertahankan karakteristik dasar/identitas kota sebagai
agropolitan.
Berdasarkan kebijakan tersebut maka dalam pengembangan kawasan pusat kota, ciri kota dengan karakter
daerah pertanian harus tetap dipertahankan. Pola landscape kawasan pusat kota ditata untuk memberikan suasana
segar di pedesaan. Untuk itu maka didalam penataan ruang kawasan pusat kota, pertimbangan efisiensi pemanfaatan
ruang bukan menjadi tujuan utama, tetapi suasana segar dan nyaman yang menjadi dasar pengembangan kawasan
pusat kota. Kecenderungan yang ada pada kota-kota di Indonesia ialah melakukan uniformitas dimana dari kota
metropolitan sampai ke kota kecil menginginkan adanya pasar swalayan, bangunan tinggi, kemacetan dan kekisruhan
lalu lintas karena kegiatan perkotaan difokuskan pada kawasan yang relatif kecil. Efisiensi pemanfaatan ruang
dianggap sebagai modernisasi.
Pengembangan lingkungan perumahan juga harus diupayakan menciptakan nuansa perumahan dengan
kepadatan sedang ke rendah dan bukan dengan mengambil model pembangunan rumah RSS dimana efisiensi lahan
mengakibatkan adanya kompleks perumahan yang karakternya sama dengan kota-kota lainnya. Untuk itu maka
diperlukan adanya penetapan kepadatan bangunan terutama pada kawasan yang sudah ada. Demikian juga dengan
tata bangunan, karakteristik rumah tradisional harus tetap dipertahankan. Dengan mempertahankan orisinalitas
karakter lingkungan akan mendukung upaya pengembangan sektor pariwisata, karena Kota Pagar Alam mempunyai
karakter yang unik yang tidak ditemui pada kota-kota lainnya.
Pengembangan perumahan dengan pola modern, mengikuti pola pembangunan perumahan pada kota-kota
lainnya tidak ditutup kemungkinannya, tetapi lokasi pengembangnya harus sejalan dengan karakter kawasan yang
dikembangkan. Dalam hal ini pengembangan kawasan baru di bagian timur kota dimana akan dikembangkan satu
pusat kegiatan yang merupakan pengembangan kawasan yang dicirikan dengan karakter kawasan industri dan pusat
transportasi (udara dan darat). Pada kawasan ini akan diarahkan untuk berkembang menjadi satu pusat bisnis yang
mempunyai jangkauan pelayanan regional. Sebagai transit dari perjalanan dengan pesawat terbang ke moda
transport darat yang mengantarkan penumpang ke tujuan. Demikian juga dengan kegiatan kargo yang mengirim dan
mendistribusikan barang dari dan ke Kota Pagar Alam. Pengembangan pusat kegiatan baru ini sejalan dengan
konsep struktur kota yaitu Multiple Nucley.
Dalam hal penyediaan layanan prasarana dan sarana lingkungan kepada masyarakat, Pemerintah kota
berkewajiban mengembangkan jaringan utilitas yang memenuhi standar kota, dimana melalui penyediaan infrastruktur
lingkungan masyarakat dapat menikmati kenyamanan seperti kehidupan di kota-kota lainnya. Untuk itu standar
kualitas pelayanan prasarana dan sarana lingkungan harus dijaga sehingga standar kehidupan kota dapat dirasakan
dan nyata dalam kehidupan masyarakat.
Dengan demikian berdasarkan uraian ditasas maka kebijakan penataan ruang wilayah Kota Pagar Alam
meliputi kebijakan struktur dan pola ruang. Kebijakan struktur ruang diantaranya adalah :
(1) Peningkatan pelayanan pusat kegiatan kawasan yang merata dan berhierarki; dan
(2) Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana transportasi, telekomunikasi, energi, sumber
daya air, serta prasarana dan sarana perkotaan yang terpadu dan merata di seluruh kawasan.
Sistem pusat pelayanan Kota Pagar Alam meliputi pusat pelayanan kota, subpusat pelayanan kota dan pusat
lingkungan yang berbentuk polisentrik mengikuti karakteristik wilayah Kota Pagar Alam. Penetapan sistem pusat
pelayanan kota di Wilayah Kota Pagar Alam bertujuan untuk meningkatkan pelayanan eksternal wilayah secara
Regional. Sistem pusat kegiatan primer yang ditetapkan di Kecamatan Pagar Alam Selatan, Kecamatan Pagar Alam
Utara dan Kecamatan Dempo Selatan, diantaranya adalah :
a. Pusat perdagangan dan jasa berorientasi pada pelayanan regional berada di Kelurahan Nendagung,
Kecamatan Pagar Alam Selatan.
b. Pusat pemerintahan Kota Pagar Alam sebagai sentral pelayanan publik berada di Gunung Gare,
Kecamatan Pagar Alam Selatan
c. Pusat pelayanan transportasi udara regional di Kelurahan Atung Bungsu Kecamtan Pagar Alam Selatan.
Sistem sub pusat pelayanan kota ditetapkan di Kota Pagar Alam dengan tujuan untuk meningkatkan
pelayanan internal yang tersebar di 5 (lima) Kecamatan, meliputi :
Pelayanan pendidikan untuk sekolah lanjutan pertama dan lanjutan atas di lima pusat kecamatan.
Pelayanan kesehatan berupa puskesmas;
Pelayanan umum berupa kantor kecamatan;
Pelayanan ibadah berupa masjid;
Pelayanan keamanan berupa kantor polisi/polsek;
Pelayanan ekonomi berupa pasar kecamatan di lima pusat kecamatan;
Sistem pusat lingkungan yang ditetapkan di Kota Pagar Alam bertujuan untuk meningkatkan pelayanan
lingkungan yang tersebar di 35 (tiga puluh lima) kelurahan meliputi :
Pelayanan pendidikan untuk sekolah dasar;
Pelayanan keksehatan berupa balai pengobatan/posyandu;
Pelayanan umum berupa kantor kelurahan;
Pelayanan ekonomi berupa kios/warung/toko yang menyediakan kebutuhan pokok dan saprodi.
Jenis bencana yang potensial terjadi di Kota Pagar Alam ialah letusan gunung berapi yaitu Gunung Dempo.
Jalur evakuasi bencana meliputi escape way dan melting point baik dalam skala kota, kawasan, maupun lingkungan.
Jalur evakuasi bencana yang ditetapkan di Kecamatan Pagar Alam Selatan, Kecamatan Pagar Alam Utara, dan
Kecamatan Dempo Utara. Melting point adalah suatu areal lahan tempat untuk berlindung sementara pada waktu
terjadi bencana letusan gunung berapi. Areal ini diperlengkapi dengan prasarana dasar seperti sumber air bersih dan
sanitasi serta bangunan untuk perlindungan.
Dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat Kota Pagar Alam untuk bersekolah pemerintah Kota
Pagar Alam telah mengeluarkan beberapa kebijakan di bidang pendidikan. Adapun kebijakan tersebut adalah
memberikan subsidi biaya pendidikan dari tingkat dasar sampai tingkat tingkat menengah. Sementara itu, Berikut ini
adalah data tentang perkembangan sekolah di bawah Diknas Kota Pagar Alam pada tabel dibawah ini.
Dempo Selatan 11 3 1 1 1 2 1
Dempo Tengah 11 2 1 0 0 2 1
Dempo Utara 14 2 1 0 2 2 0
Pagaralam Selatan 30 5 2 1 1 2 1
Pagaralam Utara 16 8 3 2 4 4 1
Perkembangan jumlah Sekolah dasar, SLTP dan SLTA dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2011
cenderung fluktuatif, tetapi dilihat dari kondisi infrastruktur sebagian besar berada pada kondisi baik, termasuk sarana
dan prasarana didalamnya. Selain sarana dan prasarana, untuk mendukung terciptanya pendidikan yang berkualitas
diperlukan juga tenaga pengajar yang berkompeten.
2.5.2. Kemiskinan
Penduduk mi skin adal ah penduduk yang rata – rata pengeluaran perkapita per bulan berada di bawah garis
kemiskinan. Garis kemiskinan pada tahun 2010 adalah sebesar 213.574. Ini berarti jika pengeluaran rata – rata
perkapita per bulan kurang dari 213.574 maka tergol ong penduduk miskin Persentase penduduk miskin pada tahun
2010 mengal ami sedi ki t peni ngkatan dari tahun 2009. Pada tahun 2010 persentase penduduk miskin adalah
sebesar 9,81 persen Jika di lihat dari persentase penduduk miskin tersebut pemerintah Kota Pagar Alam agar dapat
lebih memperluas lapangan kerja sehingga bisa meningkatkan pendapatan penduduk. Selain itu lebih meningkatkan
Buku Putih Sanitasi (BPS) | II - 17
KOTA PAGAR ALAM
produktivitas dari lapangan usaha yang telah ada seperti di bidang pertanian yang merupakan mata pencaharian
mayoritas penduduk Pagar Alam.
Berdasarkan data hasil monitoring ke seluruh kecamatan kota Pagar Alam, diketahui bahwa dari rumah
sejumlah 27.096 telah diperiksa sebanyak 9.000 rumah (35,1%) ada 5.577 rumah yang memenuhi standar sebagai
rumah sehat atau sekitar 62,0% pada tingkat kota Pagar Alam tahun 2011. Pada tahun 2012 mengalami peningkatan
rumah yang diperiksa sejumlah 18.250 rumah, 9.192 rumah sehat atau sebear (50,37%).
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat
Daerah dan Peraturan Daerah Kota Pagar Alam Nomor 3 dan 4 Tahun 2008, tentang Pembentukan Organisasi dan
Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kota Pagar Alam, dan Dinas Daerah Kota Pagar Alam. Wilayah Administrasi
pemerintahan di Kota Pagar Alam terdiri dari 5 Kecamatan dan 35 Kelurahan.
Sekretariat Daerah terdiri dari: Sekretaris Daerah Kota. Sekretaris Daerah Kota dibantu oleh 3 orang Asisten
Sekretaris yaitu :
1. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Ass.I),
2. Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ass.II),
3. Asisten Administrasi Umum (Ass.III)
Masing-masing Asisten Sekretaris membawahi bagian - bagian, terdiri dari :
1. Bagian Administrasi Pemerintahan Umum
2. Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat
3. Bagian Administrasi Kemasyarakatan
4. Bagian Humas dan Protokol
5. Bagian Hukum
6. Bagian Organisasi dan Tata Laksana
7. Bagian Umum dan Perlengkapan
8. Bagian Administrasi Pembangunan
9. Bagian Administrasi Perekonomian
10. Bagian Administrasi Sumber Daya Alam
B. Badan Daerah
Badan Daerah terdiri atas:
1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
2. Badan Kepegawaian Daerah
3. Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Keluarga dan Perempuan
4. Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat
5. Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
6. Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup
7. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Kelurahan
8. Badan Penanggulangan Bencana Daerah
C. Kantor Daerah
Kantor Daerah terdiri atas:
1. Kantor Perpustakaan Umum, Arsip dan Dokumentasi
2. Kantor Satuan Pol. PP
3. Kantor Pelayanan dan Perizinan
F. Aparatur
Kota Pagar Alam dalam perkembangannya menjadi Kota Otonom sejak tahun 2001 sangat berpengaruh pada
peningkatan jumlah aparatur negara yang bertugas. Jumlah aparatur negara Kota Pagar Alam dari tahun ke tahun
terus bertambah seiring dengan kebutuhan SDM seperti tenaga struktural dan tenaga fungsional untuk membantu
pelaksanaan tugas-tugas dalam memajukan dan membangun Kota Pagar Alam kedepannya. Data jumlah aparatur
negara Kota Pagar Alam dari tahun 2007 - 2011 dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Gambar 2.2
WALIKOTA
BADAN BADAN
BAPPEDA DINAS DINAS PU CIPTA DINAS PU PENGELOLAAN PEMBERDAYAAN
KESEHATAN KARYA PENGAIRAN LINGKUNGAN MASYARAKAT &
HIDUP PEMERINTAHAN
DESA
- Bidang Fisik & Bidang - Bidang Air
Prasarana
Bidang Bidang Bidang Sumber
Kesehatan Bersih
- Bidang Program Lingkungan Daya Alam &
Lingkungan
Ekonomi - Bid. Tata Hidup Teknologi Tepat
Ruang, Guna
Lingkungan &
Permukiman
Keterangan :