Oleh:
Rizka Damayanti
R014172019
(……………………….) (……………………….)
B. Studi Pustaka
1. Penelitian Sebelumnya
Latihan ROM adalah suatu jenis gerakan atau kegiatan latihan yang dilakukan untuk
mempertahankan atau memperbaiki mobilitas sendi. Penelitian ini bertujuan untuk
meningkatkan fleksibilitas sendi, fungsi aktivitas, persepsi nyeri, dan gejala depresi pada
penderita stroke jangka panjang. Penelitian ini menggunakan metode uji coba terkontrol
secara acak dengan kelompok perawatan biasa dan dua kelompok intervensi. Populasi
dalam penelitian ini adalah semua penderita stroke sebanyak 219 orang. Ada 83 orang
yang memenuhi kriteria inklusi tetapi hanya 65 orang yang memberikan persetujuan untuk
berpartisipasi dalam penelitian ini. Teknik sampel yang digunakan adalah acak. Ada 17
orang dikelompok perawatan biasa, 21 orang di intervensi kelompok I dan 21 orang di
intervensi kelompok II. Instrument Penelitian ini menggunakan skala Likert 4-point. Hasil
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Sebuah program latihan rentang gerak sederhana
dapat menghasilkan efek positif dalam meningkatkan fungsi fisik dan psikologis lansia
yang terbaring di tempat tidur dengan stroke.
Penelian yang sama juga dilakukan oleh Kim, Lee, & Sohng (2014) dimana
penelitian ini bertujuan Untuk mengevaluasi efek dari latihan gerak pasif awal pada fungsi
ekstremitas dan aktivitas sehari-hari. Populasi pada penelitian ini adalah pada pasien
dengan stroke akut sebanyak 37 pasien di unit perawatan intensif, ditugaskan untuk
kelompok eksperimen (n = 19) dan kelompok kontrol (n = 18). Kelompok eksperimental
dilakukan latihan gerak sebanyak gerak dua kali sehari, selama 4minggu, setelah pretest
pasien dalam kelompok kontrol dilakukan berbagai latihan gerak dengan cara yang sama
selama 2 minggu dimulai 2 minggu setelah pretest. Fungsi ekstremitas atas (edema,
rentang gerak), fungsi manual, dan aktivitas sehari-hari dari kedua kelompok diukur
sebelum dan empat minggu setelah intervensi. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan
bahwa berbagai pasif latihan gerak pada tahap awal dapat meningkatkan fungsi ekstremitas
dan aktivitas sehari-hari pada pasien dengan stroke. Dimana Kelompok eksperimental
menunjukkan penurunan yang signifikan dalam edema ekstremitas atas dibandingkan
dengan kelompok kontrol. Hal ini juga menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam
rentang gerak, fungsi ekstremitas atas, dan aktivitas sehari-hari dibandingkan dengan
kelompok kontrol.
C. Alasan menjadi tinjauan
Alasan yang mendasari penelitian tersebut menjadi tinjauan karena sesuai dengan kasus
subjek tidak dapat beraktivitas sehari-hari karena gerakan terbatas dan terjadinya kelumpuhan
tubuh bagian kanan dikarenakan riwayat stroke. Tujuan penelitian tersebut sejalan dengan
tujuan intervensi yang akan dilakukan yaitu untuk mengetahui pengaruh terapi ROM pasif
pada Stroke hemiplegia. Terapi ROM pasif ini bertujuan untuk mempertahankan dan
meningkatkan fleksibilitas sendi, fungsi aktivitas, persepsi nyeri, dan gejala depresi.
D. Metode
Metode dalam penelitian studi eksperimental menggunakan berbagai desain eksperimental
randomized controlled studie. Dalam pelaksanaan pemberian intervensi ke pasien terlebih
dahulu meminta persetujuan pasien kemudian menjelaskan mengenai maksud dan tujuan
intervensi yang akan diberikan kepada pasien. Setelah mendapat persetujuan pasien diminta
untuk berbaring dengan posisi sesuai yang dianjurkan dan pasien diminta untuk mengikuti
instruksi yang diberikan.
E. Lampiran
1. Definisi
Range Of Motion (ROM) adalah latihan yang dilakukan untuk mempertahankan atau
memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakkan persendian secara normal
dan lengkap
2. Tujuan
a. Untuk mengurangi kekakuan pada sendi dan kelemahan pada otot yang dapat dilakukan
secara aktif maupun pasif tergantung dengan keadaan pasien.
b. Meningkatkan atau mempertahankan fleksibilitas dan kekuatan otot
3. Indikasi
Dilakukan pada pasien bedrest lama, pasien yang berisiko kontraktur dan pada pasien
dengan hemiparese/post stroke serta pasien dengan Activity Daily Living dibantu total.
4. Prosedur Kerja
a. Latihan pasif anggota gerak atas
(Latihan ini di bantu oleh perawat,terapis atau penolong).
1) Gerakan menekuk dan meluruskan sendi bahu.
1) Latihan I
2) Latihan II
3) Latihan III
4) Latihan IV
5) Latihan V
6) Latihan VI
7) Latihan VII
8) Latihan VIII
9) Latihan IX
DAFTAR PUSTAKA
Andrews, M., Angone, K.M., Cray, J.V., Lewis, J.A., & Johnson, P.H. (1999). Nurse’s handbook
of alternative and complementary therapies. Pennsylvania: Springhouse
Brenner, I. (2018). Effects of Passive Exercise Training in Hemiplegic Stroke Patients: A Mini-
Review. Sports Medicine and Rehabilitation Journal.
Brunner, & Suddarth. (2006). Keparawatan Medikal Bedah, Edisi 8, vol 2. Jakarta : EGC .
Choi, Y., Lee, K., Shin, J., Kwon, J., & Park , E. (2016). Effects of a change in social activity on
quality of life among middle-aged and elderly Koreans: Analysis of the Korean
longitudinal study of aging. Geriatr Gerontol Int .
Huda, N. A., & Hardhi, K. (2015). Asuhan Keperawatan Praktis Jilid 1. Yogyakarta:
MediAction.
Kim, H. J., Lee, Y., & Sohng, K.-Y. (2014). Effects of Bilateral Passive Range of Motion
Exercise on the Function of Upper Extremities and Activities of Daily Living in Patients
with Acute Stroke. The Society of Physical Therapy Science, 49–156.
Potter & Perry. (2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: konsep, Proses, dan Praktik.
Jakarta: EGC.
Stuart G.W, Keliat B.A, & Pasaribu J. (2016). Prinsip dan Praktik Keperawatan Kesehatan Jiwa
Stuart. Singapore: Elsevier Pte Ltd.
Tseng, C.-N., Chen, C. C.-H., Wu, S.-C., & Lin, L.-C. (2006). Effects of a range-of-motion
exercise programme. JAN Original Research.