Anda di halaman 1dari 235

SKRIPSI

ANALISIS ALIRAN DAYA PADA SISTEM DISTRIBUSI SEKUNDER


SUBSTATION TEKNIK UNIVERSITAS HALU OLEO MEGGUNAKAN
SOFTWARE ETAP POWER STATION 12.6

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana


Teknik Elektro pada Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo

OLEH:

RUDI WIJAYA
NIM. E1D1 12 016

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2017

i
HALAMAN PENGESAHAN

Judul Skripsi : Analisis Aliran Daya Pada Sistem Distribusi Sekunder Substation
Teknik Universitas Halu Oleo Menggunakan Software ETAP
Power Station 12.6

Nama : Rudi Wijaya

NIM : E1D1 12 016

Jurusan : Teknik Elektro

Kendari, Juli 2017


Menyetujui :
Pembimbing I, Pembimbing II,

Sahabuddin Hay, ST., M.Eng Mustamin,ST.,MT


Nip.19760506200501 2 002 Nip.19730818201409 1 001

Mengetahui :
Ketua Jurusan Teknik Elektro,

Bunyamin, S.T., M.T.


Nip. 19740418 200112 1 001

ii
HALAMAN PERSETUJUAN

ANALISIS ALIRAN DAYA PADA SISTEM DISTRIBUSI SEKUNDER


SUBSTATION TEKNIK UNIVERSITAS HALU OLEO MEGGUNAKAN
SOFTWARE ETAP POWER STATION 12.6

OLEH:

RUDI WIJAYA
NIM. E1D1 12 016

Telah dipertahankan didepan Tim Penguji dan dinyatakan lulus


Pada ujian Skripsi Jurusan Teknik Elektro Fakltas Teknik Universitas Halu Oleo
Pada tanggal 19 Juni 2017

Tim Penguji :
Penguji I : Ir Samuel Jie, MT (…………………...)

Penguji II : Agustinus Lolok, ST., M.P.W (…………………...)

Penguji III : Hasmina Tari Mokui, ST., M.E., Ph.D (…………………...)

Mengetahui :

Dekan Fakultas Teknik, Ketua Jurusan Teknik Elektro,

Mustarum Musaruddin, ST., MIT., Ph.D. Bunyamin, ST., MT.


NIP. 19730122 200112 1 002 NIP. 19740418 200112 1 001

iii
PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama Mahasiswa : Rudi Wijaya

Tempat/Tgl Lahir : Lupia, 30 Desember 1993

NIM : E1D1 12 016

Jurusan : Teknik Elektro

Menyatakan bahwa karya ilmiah/skripsi yang berjudul : “Analisis Aliran

Daya Pada Sistem Distribusi Sekunder Substation Teknik Universitas Halu

Oleo Meggunakan Software ETAP Power Station 12.6” adalah bukan

merupakan karya tulis orang lain, baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali

dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya.

Demikian pernyataan keaslian ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan

apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapat sanksi akademik.

Kendari, 19 Juli 2017

Yang Menyatakan,

RUDI WIJAYA
NIM. E1D1 12 016

iv
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas rahmat dan

karunia-Nya sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Penulisan skripsi

ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai dan

memperoleh gelar Sarjana Teknik pada jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik

Universitas Halu Oleo.

Penulis menyadari meskipun banyak hambatan dan tantangan yang penulis

alami selama penyusunan tugas akhir ini, Alhamdulillah atas izin Allah SWT,

tekad, kesabaran, tawakal serta bantuan dan kerja sama dari berbagai pihak,

akhirnya penulis dapat mengatasi hambatan dan tantangan tersebut. Terima kasih

yang teristimewah penulis ucapkan kepada orang tua tercinta Udin Belo dan

Wa Jaya atas limpahan cinta, kasih sayang, doa restu serta dukungan moril dan

materi yang tak terhingga sehingga penulis mampu menyelesaikan studi dengan

baik. Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada bapak Sahabuddin Hay,

ST., M.Eng selaku pembimbing I dan bapak Mustamin, ST., MT selaku

pembimbing II atas ilmu dan bimbingan yang begitu berharga kepada penulis

selama ini. Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Muhammad Zamrun Firihu, S.Si., M.Si.,M.Sc. selaku

Rektor Universitas Halu Oleo.

2. Bapak Mustarum Musaruddin, ST., MIT, Ph.D. selaku Dekan Fakultas

Teknik Universitas Halu Oleo.

v
3. Bapak Bunyamin, ST.,MT. selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro sekaligus

Penasihat Akademik penulis yang senantiasa memberikan arahan, nasihat

dan bimbingan akademik.

4. Bapak Ir Samuel Jie, MT, Bapak Agustinus Lolok, ST., M.P.W, dan Ibu

Hasmina Tari Mokui, ST., M.E., Ph.D selaku tim dosen penguji yang telah

meluangkan waktu dan pikiran untuk memberikan saran bagi penulis

dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Para dosen serta Civitas Akademika Fakultas Teknik Universitas Halu

Oleo yang telah banyak mengajarkan ilmu sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini

6. Rekan-rekan seperjuangan di Jurusan Elektro angkatan 2012 yang tidak

dapat penulis sebutkan satu per satu yang terus memberikan dukungan

dan semangat hingga terselesaikannya skripsi ini, semoga teman-teman

yang sedang menyelesaikan studinya bisa selesai dengan tepat waktu.

7. Rekan-rekan Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) F. Teknik

UHO Periode 2015-2016 yang telah membantu dan mendukung dalam

menjalankan roda organisasi selama penulis menjabat sebagai Ketua BEM

F. Teknik UHO.

8. Rekan-rekan Pengurus Himpunan Mahasiswa Elektro F.Teknik UHO

Periode 2014-2015 yang telah membantu dan mendukung dalam

menjalankan roda organisasi selama penulis menjabat sebagai Ketua

Himpunan sehingga penulis semakin termotivasi dalam menyelesaikan

studi.

vi
9. Seluluruh Keluarga Besar Mahasiswa Teknik, yang telah bersama sama

penulis dalam menjalani seluruh proses selama bermahasiswa di Fakultas

Teknik Universits Halu Oleo.

10. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang

tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan.

Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun

guna perbaikan skripsi ini.

Penulis berharap semoga skripsi ini memberikan ilmu pengetahuan bagi

penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Kendari, 19 Juli 2017

Penulis,

RUDI WIJAYA
NIM. E1D1 12 016

vii
ABSTRAK

Rudi Wijaya (2017), Analisis Aliran Daya Pada Sistem Distribusi Sekunder
Substation Teknik Universitas Halu Oleo Meggunakan Software ETAP
Power Station 12.6 Skripsi Dibawah Bibingan Sahabuddin Hay, ST., M.Eng
(Pembimbing I) dan Mustamin, ST. MT (Pembimbing II)

Seiring dengan bertambahnya aktivitas perkuliahan, Universitas Halu Oleo


terus melakukan pengembangan khususnya disektor pembangunan yang berarti
bertambah pula jumlah beban listrik yang ada di Universitas Halu Oleo.
Sehingga, desain konfigurasi awal dari Sistem tersebut yang awalnya mampu
melayani beban dengan baik, bisa jadi menjadi tidak sesuai lagi dengan
pembebanan saat ini. Untuk itu, perlu dilakukan analisis aliran daya untuk
mengetahui kondisi secara keseluruhan dari Sistem tersebut. Kondisi ini dapat
diketahui dengan melakukan simulasi aliran daya menggunakan Software
Electric Transient and Analisys Program (ETAP) Power Station 12.6 dengan
metode gauss-saidel.
Hasil yang dicapai pada ananlisis aliran daya menggunakan Software
Electric Transient and Analisys Program (ETAP) Power Station 12.6 untuk
sistem Distribusi Sekunder Substation Teknik Universitas Halu Oleo pada
kondisi eksisting dengan besar arus pada panel utama gardu didtribusi sebesar
273.8 A, tegangan 376.7 V line-to-line dan Daya Semu 180.2 kVA, Daya Aktif
174.0 kW, Daya Reaktif 46.9 kvar dan Power Faktor 96.55 %. serta jatuh
tegangan (voltage-drop) terbesar terjadi pada gedung adminitrasi UHO sebesar
2.36 % dengan tegangan pada panel/bus sebesar 367.8 Volt line-to-line,
pada Fakultas Hukum B sebesar 4.34 % dengan tegangan pada panel/bus
sebesar 360.2 Volt line-to-line, pada Fakultas Hukum A1 sebesar 4.37 %
dengan tegangan pada panel/bus sebesar 360.1 Volt line-to-line, pada
Fakultas Hukum A2 sebesar 4.38 % dengan tegangan pada panel/bus sebesar
360.1 Volt line-to-line, dan pada Fakultas Hukum A3 sebesar 4.40 % dengan
tegangan pada panel/bus sebesar 360.0 Volt line-to-line.

Kata Kunci : Aliran Daya, drop Tegangan, dan ETAP Power Station 12.6.

viii
ABSTRACT
Rudi Wijaya (2017), the Analysis of Power Flow In Distribution System
Secondary Substation Engineering, University of Halu Oleo Using Software
ETAP Power Station 12.6 Thesis Under the Guidance of Sahabuddin Hay,
ST., M. Eng (Advisor I) and Mustamin, ST. MT (Advisor II)

Along with increasing the activity of the lecture, Universitas Halu Oleo
continue to do development in particular sector of development which means also
increasing the number of electrical loads that exist at the University of Halu Oleo.
So, the design of the initial configuration of the System that is initially capable of
serving the load well, could be no longer compatible with the loading current. For
that, there should be analysis of the power flow to determine the overall condition
of the System. This condition can be determined by performing the simulation of
power flow using a Software Electric Transient and Analysis Program (ETAP)
Power Station 12.6 by the method of gauss-saidel.

The results achieved in ananlisis power flow using Software Electric


Transient and Analysis Program (ETAP) Power Station 12.6 for systems
Distribution Secondary Substation Engineering, University of Halu Oleo in the
existing condition with electric current in the main panel of the substation
didtribusi amounted to 273.8 A, voltage 376.7 V line-to-line and the Apparent
Power 180.2 kVA, Active Power 174.0 kW, Reactive Power 46.9 kvar and Power
Factor 96.55 %. as well as voltage drop occurs on the Building Administration
UHO amounted to 2.36 % with the voltage at the panel/bus amounted to 367.8
Volts line-to-line, at the Faculty of Law B by 4.34 % with the voltage at the
panel/bus amounted to 360.2 Volts line-to-line, at the Faculty of Law A1 by 4.37
% with the voltage at the panel/bus amounted to 360.1 Volts line-to-line, at the
Faculty of Law A2 by 4.38 % with the voltage at the panel/bus amounted to 360.1
Volts line-to-line, and at the Law Faculty of the A3 amounted to 4.40 % with the
voltage at the panel/bus equal to 360.0 Volts line-to-line.

Keywords : Power Flow, Voltage drop, and ETAP Power Station 12.6.

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................................... iv
KATA PENGANTAR ....................................................................................... v
ABSTRAK ......................................................................................................... viii
ABSTRACT ....................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ...................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvi
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah............................................................................... 3
1.3. Batasan Masalah ................................................................................. 3
1.4. Tujuan Peneltian ................................................................................. 4
1.5. Manfaat Penelitian .............................................................................. 4
1.6. Sistematika Penulisan ......................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Sistem Tenaga Listrik ....................................................................... 6
2.2. Aliran Daya ....................................................................................... 7
2.3. Klasifikasi Sistem Aliran Daya ......................................................... 10
2.3.1. Representasi Transformator .................................................. 10
2.3.2. Representasi Generator ......................................................... 11
2.3.3. Representasi Bus (Busbar) .................................................... 12
2.3.4. Representasi Kapasitor Bank ............................................... 14
2.3.5. Representasi Beban .............................................................. 14
2.4. Konsep Aliran Daya .......................................................................... 16

x
2.5. Faktor Daya ....................................................................................... 20
2.5.1. Faktor Daya Terbelakang (Lagging) .................................... 22
2.5.2. Faktor Daya Mendahului (Leading) ..................................... 22
2.5.3. Faktor Daya Unity ................................................................ 23
2.6. Rugi- rugi Daya ................................................................................ 23
2.7. Tahanan Penghantar ......................................................................... 24
2.8. Persamaan Aliran Daya ..................................................................... 25
2.9. Metode Gauss-saidel ......................................................................... 26
2.10. Penyelesaia Aliran Daya Menggunakan ETAP ................................ 29
2.10.1. Konsep Utama Pada Software ETAP .................................... 31
2.10.2. Elemen AC Proteksi Sistem Tenaga Listrik.......................... 32
2.10.3. Elemen Aliran Daya .............................................................. 39

BAB III METODE PENELITIAN


3.1. Waktu dan Tempat Penelitian .......................................................... 40
3.2. Peralatan Utama dan Peralatan Pendukung ...................................... 40
3.3. Jenis dan Sumber Data Penelitian ..................................................... 40
3.3.1. Jenis Data Penelitian ............................................................. 40
3.3.2. Sumber Data Penelitian ......................................................... 44
3.4. Desain Sistem .................................................................................... 44
3.5. Simulasi ............................................................................................. 47
3.6. Bagan Alir Penelitian ........................................................................ 47

BAB IV SIMULASI DAN ANALISA DATA


4.1. Gambaran Umum Sisitem Distribusi Sekunder Substation Teknik
Universitas Halu Oleo ...................................................................... 48
4.2. Pemodelan Sisitem Distribusi Sekunder Substation Teknik
Universitas Halu Oleo Menggunakan Software ETAP 12.6 ............. 50
4.2.1. Pengimputan Data dalam Pemodelan Sisitem Distribusi
Sekunder Substation Teknik Universitas Halu Oleo .............. 50

xi
4.2.2. Merangkai Single Line Diagram Jaringan Distribusi
Sekunder Substation Teknik Universitas Halu Oleo ................ 56
4.3. Simulasi Aliran Daya (Load Flow) Sisitem Distribusi Sekunder
Substation Teknik Universitas Halu Oleo Menggunakan Software
ETAP Power Station 12.6 .................................................................. 58
4.3.1. Simulasi Aliran Daya (Load Flow) Pada Kodisi Eksisting
Sebelum Perbaikan ................................................................... 58
4.3.2. Simulasi Aliran Daya (Load Flow) Setelah Mengubah
Saluran dan Ukuran Kabel Pengahantar Ke- Fakultas
Hukum A & B........................................................................... 74
4.3.3. Hasil Hitungan Manual Daya (Load Flow) Sisitem Distribusi
Sekunder Substation Teknik Universitas Halu Oleo ................ 79
4.4. Analisa Kapasitas Kabel Penghantar dan Pemutus Tegangan pada
Sisitem Distribusi Sekunder Substation Teknik Universitas Halu
Oleo ................................................................................................... 112
4.4.1. Analis Kapasitas Kabel Penghantar ........................................ 112
4.4.2. Analisis Kapasitas Pemutus Tegangan (Circuit Breaker) ...... 118

BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan ....................................................................................... 133
5.2. Saran .................................................................................................. 135

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... xx

LAMPIRAN

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Diagram Satu Garis Sistem Tenaga Listrik ......................................6


Gambar 2.2 Arus dan Tegangan pada Beban Resistif ........................................14
Gambar 2.3 Arus, Tegangan dan GGL Induksi pada Beban Induktif ................15
Gambar 2.4 Arus, Tegangan dan GGL Induksi pada Beban Kapasitif ..............15
Gambar 2.5 Segitiga Daya ..................................................................................16
Gambar 2.6 Arus Tertinggal Dari Tegangan Sebesar Sudut 𝜑 ..........................22
Gambar 2.7 Mendahului Tegangan Sebesar 𝜑 ...................................................22
Gambar 2.8 Arus dan Tegangan Sephasa (𝜑 = 1).............................................23
Gambar 2.9 Model Bus Sistem Tenaga Listrik .................................................25
Gambar 2.10 AC Toolbar Pada ETAP ................................................................32
Gambar 2.11 Simbol Power Grid pada ETAP .....................................................33
Gambar 2.12 Input Data Ranting Power Grid pada ETAP..................................33
Gambar 2.13 Simbol Generator pada ETAP ......................................................34
Gambar 2.14 Input Data Ranting Generator pada ETAP ....................................34
Gambar 2.15 Simbol Transformator 2 Kawat pada ETAP ..................................35
Gambar 2.16 Input Data Ranting Transformator pada ETAP .............................35
Gambar 2.17 Simbol Beban Statis dan Dinamis pada ETAP ..............................36
Gambar 2.18 Input Data Parameter Beban Statis pada ETAP ............................36
Gambar 2.19 Simbol Circuit Breaker pada ETAP ..............................................37
Gambar 2.20 Input Data Parameter Circuit Breaker Statis pada ETAP ..............37
Gambar 2.21 Simbol Bus pada ETAP .................................................................38
Gambar 2.22 Input Data Parameter Busbar Statis pada ETAP ...........................38
Gambar 2.23 Toolbar Load Flow pada ETAP ....................................................39
Gambar 3.1 Single Line Diagram Sistem Distribusi Sekunder Teknik UHO ....41
Gambar 3.2 Name Plate Transformator Distribusi pada Sistem
Distribusi Sekunder Teknik UHO...................................................42
Gambar 3.3 Single Line Diagram Sistem Distribusi Sekunder Teknik UHO
Dengan Software ETAP Power Station 12.6 Kondisi Eksisting ....45

xiii
Gambar 3.4 Single Line Diagram Sistem Distribusi Sekunder Teknik UHO
Dengan Software ETAP Power Station 12. 6 Kondisi
Setelah Perbaikan ..........................................................................46
Gambar 3.5 Bagan Alir Penelitian .....................................................................47
Gambar 4.1 Denah Lokasi Penelitian .................................................................48
Gambar 4.2 Single Line Diagram Sistem Distribusi Sekunder Substation
Teknik Universitas Halu Oleo ........................................................49
Gambar 4.3 Model dan Pengimputan Data Power Grid ....................................50
Gambar 4.4 Model dan Pengimputan Data Transformator ................................51
Gambar 4.5 Model dan Pengimputan Data Generator .......................................52
Gambar 4.6 Model dan Pengimputan Data CB ..................................................53
Gambar 4.7 Model dan Pengimputan Data Kabel Penghantar ...........................54
Gambar 4.8 Model dan Pengimputan Data Beban .............................................55
Gambar 4.9 Single Line Diagram Sistem Distribusi Sekunder Substation
Teknik Universitas Halu Oleo Menggunakan ETAP
Power Station 12.6 .........................................................................57
Gambar 4.10 Running Load Flow Sistem Distribusi Sekunder Substation
Teknik Universitas Halu Oleo Kondisi Eksisting
Sebelum Perbaikan .........................................................................59
Gambar 4.11 Grafik Voltage Drop (Jatuh Tegangan) pada Kondisi Eksisting .61
Gambar 4.12 Running Load Flow pada MDP Fakultas Teknik UHO .................63
Gambar 4.13 Running Load Flow pada MDP LAB Teknik UHO .......................65
Gambar 4.14 Running Load Flow pada MDP Program Pendidikan Vokasi ........66
Gambar 4.15 Running Load Flow pada MDP Masjid LD Malim UHO .............68
Gambar 4.16 Running Load Flow pada MDP Asrama Bidik Misi Putri A & B ..69
Gambar 4.17 Running Load Flow pada MDP Administrasi UHO .......................70
Gambar 4.18 Running Load Flow pada MDP Fakultas Hukum B .......................71
Gambar 4.19 Running Load Flow pada MDP Fakultas Hukum A1.....................72
Gambar 4.20 Running Load Flow pada MDP Fakultas Hukum A2.....................73
Gambar 4.21 Running Load Flow pada MDP Fakultas Hukum A3.....................74

xiv
Gambar 4.22 Running Load Flow Setelah Mengubah Saluran dan Ukuran
Kabel Penghantar Ke Fakultas Hukum A & B ...............................76
Gambar 4.23 Grafik Voltage Drop (Jatuh Tegangan) Setelah Mengubah
Saluran dan Ukuran Kabel Penghantar Ke Fakultas
Hukum A & B ................................................................................77
Gambar 4.24 Grafik Perbandingan Voltage Drop (Jatuh Tegangan) Sebelum
dengan Setelah Mengubah Saluran dan Ukuran Kabel Penghantar
Ke Fakultas Hukum A & B ............................................................79

xv
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Data Transformator ..............................................................................42


Tabel 3.2 Data Generator ......................................................................................43
Tabel 4.1 Profil Tegangan dan Aliran Daya Kondisi Eksisting Sebelum
Perbaikan ...............................................................................................60
Tabel 4.2 perbandingan nilai Aliran Daya Kondisi Eksisting mengunakan
Software ETAP dengan niali pengukuran Sistem Distribusi Sekunder
Substation Teknik Universitas Halu Oleo .............................................62
Tabel 4.3 Profil Tegangan dan Aliran Daya pada MDP Fakultas Teknik ............64
Tabel 4.4 Profil Tegangan dan Aliran Daya pada MDP LAB Teknik ..................65
Tabel 4.5 Profil Tegangan dan Aliran Daya pada MDP Program
Pendidikan Vokasi .................................................................................67
Tabel 4.6 Profil Tegangan dan Aliran Daya pada MDP Mesjid
LD Malim UHO ....................................................................................68
Tabel 4.7 Profil Tegangan dan Aliran Daya pada MDP Asrama
Bidik misi putrid A & B ........................................................................69
Tabel 4.8 Profil Tegangan dan Aliran Daya pada MDP Administrasi UHO ........70
Tabel 4.9 Profil Tegangan dan Aliran Daya pada MDP Fakultas Hukum B ........71
Tabel 4.10 Profil Tegangan dan Aliran Daya pada MDP Fakultas Hukum A1 ....72
Tabel 4.11 Profil Tegangan dan Aliran Daya pada MDP Fakultas Hukum A2 ....73
Tabel 4.12 Profil Tegangan dan Aliran Daya pada MDP Fakultas Hukum A3 ....74
Tabel 4.13 Profil Tegangan dan Aliran Daya setelah mengubah saluran
dan ukuran kabel penghantar ke Fakultas Hukum A & B...................77
Tabel 4.14 Perbandingan Profil Tegangan dan Aliran Daya Sebelum dengan
setelah mengubah saluran dan ukuran kabel penghantar
ke Fakultas Hukum A & B ..................................................................80
Tabel 4.15 Nilai Impedansi Hasil Report pada ETAP 12.6 pada MDP
Fakultas Teknik ...................................................................................81
Tabel 4.16 Hasil Hitungan Tegangan dan Aliran Daya Kondisi Eksisting ...........85

xvi
Tabel 4.17 Perbandingan Hasil Hitungan Tegangan dan Aliran Daya
Kondisi Eksisting dengan Hasil Report Software ETAP
Power Station 12.6 ..............................................................................86
Tabel 4.18 Perbandingan Nilai Arus Nominal, Arus Penghantar dan Arus
Pemutus (Briking) Pada Sistem Distribusi Sekunder Substation
Teknik Uho ..........................................................................................88
Tabel 4.19 Hasil Report Hubung Singkat pada Sistem Distribusi
Sekunder Substation Teknik Universitas Halu Oleo ...........................94
Tabel 4.20 Nilai Impedansi Yang Diambil Dari ETAP 12.6 pada LVMDP
Gardu Teknik.......................................................................................95
Tabel 4.21 Hasil Hitungan Manual Hubung Singkat pada Sistem Distribusi
Sekunder Substation Teknik Universitas Halu Oleo ...........................96
Tabel 4.22 Kapasitas Peralatan Yang Terpasang pada LVMDP Gardu Teknik
dan Hasil Dari Simulasi Arus Hubung Singkat pada ETAP
Power Station 12.6 ..............................................................................97
Tabel 4.23 Kapasitas Peralatan Yang Terpasang pada MDP Fakultas Teknik
dan Hasil Dari Simulasi Arus Hubung Singkat pada ETAP
Power Station 12.6 ..............................................................................98
Tabel 4.24 Kapasitas Peralatan Yang Terpasang pada MDP LAB Teknik
dan Hasil Dari Simulasi Arus Hubung Singkat pada ETAP
Power Station 12.6 ..............................................................................99
Tabel 4.25 Kapasitas PeralatanYang Terpasang pada MDP P. Pend. Vokasi
dan Hasil Dari Simulasi Arus Hubung Singkat pada ETAP
Power Station 12.6 ............................................................................100
Tabel 4.26 Kapasitas Peralatan Yang Terpasang pada MDP Masjid LD Malim
dan Hasil Dari Simulasi Arus Hubung Singkat pada ETAP
Power Station 12.6 ............................................................................101
Tabel 4.27 Kapasitas Peralatan Yang Terpasang pada MDP Administrasi UHO
dan Hasil Dari Simulasi Arus Hubung Singkat pada ETAP
Power Station 12.6 ............................................................................102

xvii
Tabel 4.28 Kapasitas Peralatan Yang Terpasang pada MDP BM Putri A & B
dan Hasil Dari Simulasi Arus Hubung Singkat pada ETAP
Power Station 12.6 ............................................................................103
Tabel 4.29 Kapasitas Peralatan Yang Terpasang pada Bus Fakultas Hukum A1
dan Hasil Dari Simulasi Arus Hubung Singkat pada ETAP
Power Station 12.6 ............................................................................104
Tabel 4.30 Kapasitas Peralatan Yang Terpasang pada Bus Fakultas Hukum A2
dan Hasil Dari Simulasi Arus Hubung Singkat pada ETAP
Power Station 12.6 ............................................................................105
Tabel 4.31 Kapasitas Peralatan Yang Terpasang pada Bus Fakultas Hukum A3
dan Hasil Dari Simulasi Arus Hubung Singkat pada ETAP
Power Station 12.6 ............................................................................106
Tabel 4.32 Kapasitas Peralatan Yang Terpasang pada Bus Fakultas Hukum B
dan Hasil Dari Simulasi Arus Hubung Singkat pada ETAP
Power Station 12.6 ............................................................................107

xviii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Single Line diagram Sistem Distribusi Sekunder (substation)


Teknik Universitas Halu Oleo .....................................................111
Lampiran 2. Data MCB pada Sisitem Distribusi Sekunder (substation) Teknik
Universitas Halu Oleo .................................................................113
Lampiran 3. Data Pegukuran Beban pada Sisitem Distribusi Sekunder
(substation) Teknik Universitas Halu Oleo .................................118
Lampiran 4. Single Line Diagram Gardu Distribusi Sekunder Teknik
Universitas Halu Oleo pada Software ETAP Power Station 12.6
Kondisi Eksisting sebelum simulasi dan setelah simulasi ............126
Lampiran 5. Single Line Diagram Gardu Distribusi Sekunder Teknik
Universitas Halu Oleo pada Software ETAP Power Station 12.6
Kondisi Setelah Perbaikan sebelum simulasi dan setelah
simulasi .........................................................................................129
Lampiran 6. Output Hasil Simulasi Aliran Daya Pada Sistem Distribusi
Sekunder Teknik Universitas Halu Oleo Dalam Kodisi Eksisting
Menggunakan Software ETAP Power Station 12.6 Dengan
Metode Gauss- saidel ..................................................................132
Lampiran 7. Output Hasil Simulasi Alira Daya Pada Sistem Distribusi Sekunder
Teknik Universitas Halu Oleo Dalam Kodisi Setelah Perbaikan
Menggunakan Software ETAP Power Station 12.6 Dengan
Metode Gauss- saidel ..................................................................156
Lampiran 8. Output Hasil Simulasi Hubung Singkat Pada Sistem Distribusi
Sekunder Teknik Universitas Halu Oleo Dalam Kodisi Eksisting
Menggunakan Software ETAP Power Station 12.6 .....................179
Lampiran 9. Dokumentasi Penelitian Pada Gardu Distribusi Sekunder Teknik
Universitas Halu Oleo .................................................................213

xix
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Listrik sudah menjadi salah satu kebutuhan pokok manusia dalam

kehidupan sehari-hari. Dari sektor rumah tangga, pemerintahan, fasilitas umum,

industri, fasilitas sosial, hingga fasilitas pendidikan seperti perguruan tinggi

semua membutuhkan listrik. Dalam melaksanakan kegiatan akademis dan

perkuliahan tentunya listrik memegang peranan penting, dikarenakan segala

aktivitas yang di lakukan di perguruan tinggi selalu bergantung pada listrik.

Sebagai contoh saat perkuliahan dosen membutuhkan viwer atau OHP, lampu

penerangan, komputer dan lain-lain. Sehingga perguruan tinggi sangat

membutuhkan energi listrik yang berkesinambungan tanpa adanya gangguan pada

sistem tenaga listrik, baik berupa gangguan jaringan penyaluran listrik maupun

kelebihan pemakaian beban listrik.

Di Universitas Halu Oleo Kendari khususnya pada Sistem Distribusi

Sekunder Substation Teknik Universitas Halu Oleo dalam memenuhi kebutuhan

listrik, energi listrik disupalai dari Perusahaan Listrik Negara (PLN). Seiring

berjalannya waktu, Universitas Halu Oleo terus melakukan pengembangan

khususnya disektor pembangunan, yang berarti bertambah pula jumlah beban

yang harus ditanggung. Pada Sistem Distribusi Sekunder Substation Teknik

Universitas Halu Oleo sebelumnya mengaliri 6 (enam) gedung di Universitas

Halu Oleo yaitu Gedung Fakultas Teknik, Gedung LAB Teknik, Masjid LD

Malim UHO, Gedung Administrasi UHO, Asrama Bidikmisi Putri A, dan Asrama

1
Bidikmisi Putri B. Kemudian terjadi penambahan beban yaitu Gedung Program

Pendidikan Vokasi, Gedung Fakultas Hukum A dan Gedung Fakultas Hukum B.

Sehingga, desain konfigurasi awal dari Sistem Distribusi Sekunder Substation

Teknik Universitas Halu Oleo yang awalnya mampu melayani beban dengan baik,

bisa jadi menjadi tidak sesuai lagi dengan pembebanan saat ini. Untuk itu, perlu

dilakukan analisis aliran daya untuk mengetahui kondisi secara keseluruhan dari

sistem tenaga listrik khususnya pada Sistem Distribusi Sekunder Substation

Teknik Universitas Halu Oleo saat ini.

Analisis aliran daya dalam sistem tenaga listrik merupakan analisis yang

mengungkapkan kinerja suatu sistem tenaga listrik dan aliran daya untuk keadaan

tertentu ketika sistem bekerja. Hasil utama dari aliran daya adalah besar dan sudut

fasa tergantung pada daya aktif dan daya reaktif yang ada pada setiap saluran

(bus). Hasil analisis aliran daya dapat digunakan utuk mengetahui besarnya losses

(rugi daya dan rugi tegangan), alokasi daya dan kemampuan sistem untuk

memenuhi pertumbuhan beban.

Dalam menyelesaikan perhitungan aliran daya ini, umumnya masih

menggunakan metode perhitungan manual yang sangat rumit sehingga dalam

penyelesaiannya membutuhkan waktu yang cukup lama. Maka pada penelitian ini

dilakukan dengan bantuan Software Elecrtic Transient And Analysis Program

(ETAP). Penggunaan Software ETAP ini dapat memperlihatkan kondisi eksisting

sistem kelistrikan dan juga dapat melihat kondisi jika ingin dilakukan perubahan

pada sistem eksisting atau perencanaan seperti penambahan beban.

2
Maka dari latar belakang tersebut penulis dapat mengajukan tugas akhir

dengan judul, “Analisis Aliran Daya pada Sistem Distribusi Sekunder

Substation Teknik Universitas Halu Oleo Menggunakan Software ETAP

Power Station 12.6”

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai

berikut :

1. Berapa besar nilai aliran daya yang meliputi daya aktif dan daya reaktif

yang terdapat pada Sistem Distribusi Sekunder Substation Teknik

Universitas Halu Oleo ?

2. Berapa besar nilai tegangan dan jatuh tegangan pada setiap bus yang

terdapat pada Sistem Distribusi Sekunder Substation Teknik Universitas

Halu Oleo ?

1.3. Batasan Masalah

Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Ruang lingkup penelitian hanya pada Sistem Distribusi Sekunder

Substation Teknik Universitas Halu Oleo

2. Analisis aliran daya listrik memanfaatkan data hasil pengukuran dari alat

ukur yang terpasang pada panel.

3. Analisis aliran daya listrik pada penelitian ini menggunakan metode

gauss-saidel.

4. Menggunakan software ETAP versi 12.6

3
1.4. Tujuan Penelitian

Penelitian yang dilakukan dalam tugas akhir ini bertujuan untuk :

1. Untuk mengetahui besarnya nilai aliran daya yang meliputi daya aktif

dan daya reaktif yang ada pada Sistem Distribusi Sekunder Substation

Teknik Universitas Halu Oleo

2. Untuk mengetahui besar nilai tegangan dan jatuh tegangan pada setiap

bus yang ada pada Sistem Distribusi Sekunder Substation Teknik

Universitas Halu Oleo

3. Mengetahui dan memahami penggunaan ETAP untuk aliran daya

1.5. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Bagi Universitas Halu Oleo, penelitian ini bermanfaat sebagai salah satu

bahan pertimbangan dalam perencanaan penambahan beban listrik

maupun pembangunan di Universitas Halu Oleo

2. Bagi penulis, sebagai salah satu syarat dalam rangka penyelesaian studi

Strata I (Satu) di Universitas Halu Oleo Kendari, sekaligus menambah

pengetahuan akan implementasi teori-teori yang telah diperoleh selama

perkuliahan.

4
1.6. Sistematika Penulisan

Dalam pembahasan tugas akhir ini dilakukan dengan membagi tiap-tiap bab

sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan tugas akhir secara umum, yang berisi latar

belakang, tujuan, manfaat penelitian, batasan masalah, rumusan masalah, , dan

sistematika penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini menguraikan tentang teori atau kajian pustaka yang mendasari

dari gagasan-gagasan tentang aliran daya listrik pada sistem kelistrikan

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisi tentang langkah-langkah yang akan dilakukan pada penelitian.

Diantaranya waktu dan tempat penelitian, alat dan bahan, komponen dan

perangkat penelitian, serta prosedur kerja dan perancangan.

BAB IV HASIL SIMULASI DAN ANALISIS

Pada bab ini berisi simulasi serta Sistem Distribusi Sekunder Substation

Teknik Universitas Halu Oleo yang menjelaskan tentang dinamika sistem yang

terjadi.

BAB V PENUTUP

Berisi tentang simpulan dari hasil penelitian yang dilakukan dan saran-

saran untuk pengembangan penelitian lebih lanjut

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sistem Tenaga Listrik

Sistem tenaga listrik merupakan suatu kesatuan yang terintegrasi mulai dari

unit pembangkit listrik, unit transmisi listrik, sampai unit distribusi listrik dalam

upaya menyalurkan listrik dari produsen kepada konsumen dengan dilengkapi

sistem proteksi pada kesatuan tersebut.

Menurut Afandi (2010), sistem tenaga listrik terdiri dari 4 komponen

utama, yaitu :

a) Sistem pembangkit

b) Sistem transmisi

c) Sistem distribusi

d) Beban

Turbin Generator
STTT STTM STDR

Konsumen
Trafo step up Trafo step down Trafo step down

Pusat Pembangkit Tranmisi Distribusi


Keterangan :

STTT = Saluran Transmisi Tegangan Tinggi


STTM = Saluran Transmisi Tegangan Menengah
STTR = Saluran Transmisi Tegangan Rendah

Gambar 2.1. Diagram Satu Garis Sistem Tenaga Listrik

6
2.2. Aliran Daya

Analisis aliran daya listrik dalam setiap tenaga listrik digunakan untuk

menentukan besaran-besaran listrik yang ada pada sistem tenaga listrik,

jatuh tegangan, penggunaan beban, hubung singkat, rugi daya, dll. Dalam studi

aliran daya perlu sedikit data-data dari generator, transformator, busbar, dan juga

beban agar besaran listrik yang lain dapat diketahui.

Tujuan studi aliran daya adalah untuk mengetahui besar vektor tegangan

pada tiap bus dan besar aliran daya pada tiap cabang suatu jaringan untuk suatu

kondisi beban tertentu dalam kondisi normal. Hasil perhitungan dapat digunakan

untuk menelaah berbagai persoalan yang berhubungan dengan operasi jaringan

seperti: (Saadat, 1999)

a) Pengaturan tegangan (voltage regulation), perbaikan faktor daya (power

factor) jaringan, kapasitas kawat penghantar, termasuk rugi-rugi daya.

b) Perluasan atau pengembangan jaringan, yaitu menentukan lokasi

yang tepat untuk penambahan bus beban baru dan unit pembangkitan

atau gardu induk baru.

c) Perencanaan jaringan, yaitu kondisi jaringan yang diinginkan pada masa

mendatang untuk melayani pertumbuhan beban karena kenaikan terhadap

kebutuhan tenaga listrik.

Analisa aliran daya sangat diperlukan dalam perencanaan serta

pengembangan sistem di masa-masa yang akan datang. Karena seiring dengan

bertambahnya konsumen akan kebutuhan tenaga listrik, maka akan selalu terjadi

perubahan beban, perubahan unit-unit pembangkit, dan perubahan saluran

7
transmisi. Selain dipergunakan untuk perencanaan pengembangan sistem listrik

pada masa mendatang, Studi aliran daya merupakan studi yang penting dalam

perencanaan dan desain perluasan sistem tenaga listrik dan menentukan operasi

terbaik serta mengevaluasi kondisi sistem kelistrikan yang sudah ada (existing).

(Gupta, 1998).

Menurut Saadat (1999), dalam analisis aliran daya terdapat empat buah

besaran pada masing-masing bus jaringan yang ditinjau dan memegang peranan

yaitu:

a) Daya aktif P (active power).

b) Daya reaktif Q (reactive power).

c) Harga skalar tegangan |V| (magnitude).

d) Sudut fase tegangan θ (angle).

Menurut Ir. Sulasno (1993), kegunaan studi analisis aliran daya ini antara

lain adalah sebagai berikut:

a) Untuk mengetahui tegangan-tegangan pada setiap bus yang ada dalam

sistem, baik maupun sudut fasa tegangan.

b) Untuk mengetahui daya aktif dan daya reaktif yang mengalir dalam

setiap saluran pada sistem tenaga listrik

c) Untuk mengetahui semua peralatan apakah memenuhi batas-batas yang

ditentukan untuk menyalurkan daya yang diinginkan.

d) Untuk memperoleh kondisi mula pada perencanaan sistem yang baru.

e) Untuk memperoleh kondisi awal untuk srudi selanjutnya seperti hubung

singkat, stabilitas, dan pembebanan ekonomis.

8
Menurut Prabowo (2007), untuk melakukan perhitungan aliran daya,

diperlukan data-data untuk menganalisisnya. Referensi data yang diperlukan

antara lain :

a) Data Saluran

Data yang diperoleh dari diagram segaris (single line diagram)

b) Data Bus

Data bus yang diperlukan adalah besaran daya, tegangan, arus, sudut

fasa, daya aktif dan daya reaktif

c) Data Spesifikasi

Data yang didapat dari rating-rating setiap komponen, type komponen,

merek komponen, frekuensi, dan data asli dari setiap komponen.

Pada umumnya, perhitungan aliran daya diasumsikan sistem dalam keadaan

seimbang. Data dan informasi yang didapatkan berguna dalam merencanakan

perluasan sistem tenaga listrik dan dalam menentukan operasi terbaik untuk

sistem jaringan kelistrikan.

Studi aliran daya membutuhkan parameter-parameter dengan besaran yang

dalam keadaan tetap (stabil). Beban yang berupa mesin-mesin yang tidak

berputar, kecil pengaruhnya terhadap arus saluran pada waktu terjadinya

gangguan, oleh karena itu biasanya diabaikan. Tetapi beban yang berupa motor

serempak selalu dimasukkan dalam perhitungan aliran daya listrik.

9
Berdasarkan beban yang bekerja dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu:

1. Beban statis (static load) dan

2. Beban campuran antara beban motor beban statis (lumped load).

2.3. Klasifikasi Sistem Aliran Daya

2.3.1. Representasi Transformator

Transformator berfungsi untuk menurunkan tegangan primer 20 kV (dari

PLN) menjadi tegangan sekunder 380/220 V. Transformator merupakan

komponen yang sangat penting dalam sistem tenaga listrik. Komponen ini

dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari rangkaian listrik ke

rangkaian listrik lainnya melalui suatu gandengan magnet yang berdasarkan

prinsip induksi-elektromagnet (Zuhal, 1998).

Penggunaan transformator dalam sistem tenaga listrik memungkinkan

pemilihan tegangan yang sesuai dan ekonomis untuk tiap-tiap keperluan misalnya

kebutuhan akan tegangan tinggi dalam pengiriman daya listrik jarak jauh. Dalam

bidang tenaga listrik pemakaian transformator dikelompokkan menjadi :

a) Transformator daya

b) Transformator arus

c) Transformator tegangan

Transformator direpresentasikan sebagai resistan R dan reaktansi bocor X,

karena R dan X akan mempunyai nilai persatuan yang sama baik pada sisi

tegangan rendah maupun sisi tegangan tinggi pada transformator.

10
2.3.2. Representasi Generator

Generator listrik adalah sebuah alat yang menghasilkan energi listrik dari

sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik.

Proses ini dikenal sebagai pembangkit listrik. Walau generator dan motor

punya banyak kesamaan, tapi motor adalah alat yang mengubah energi listrik

menjadi energi mekanik.

Generator mendorong muatan listrik untuk bergerak melalui sebuah sirkuit

listrik eksternal, tapi generator tidak menciptakan listrik yang sudah ada di

dalam kabel lilitannya. Hal ini bisa dianalogikan dengan sebuah pompa air, yang

menciptakan aliran air tapi tidak menciptakan air di dalamnya. Sumber enegi

mekanik bisa berupa resiprokat maupun turbin mesin uap, air yang jatuh melalui

sebuah turbin maupun kincir air, mesin pembakaran dalam, turbin angin, engkol

tangan, energi surya atau matahari, udara yang dimampatkan, atau apa pun

sumber energi mekanik yang lain.

Generator dalam dunia industri biasanya digunakan sebagai sumber energi

cadangan (pembangkit listrik pabrik) jika terjadi pemadaman dari PLN sehingga

proses produksi tetap berjalan. Tidak hanya sebagai sumber energi cadangan,

dalam industri yang berskala besar pembangkitan listrik melalui generator

menjadi pilihan sumber listrik utama dalam pabrik sehingga dapat menghemat

biaya konsumsi listrik.

11
2.3.3. Representasi Bus (Busbar)

Busbar adalah suatu penghantar dengan impedansi rendah dimana beberapa

sirkuit listrik dapat dihubungkan secara terpisah dengan setiap keluaran tertuju

ke dasar kerangka dengan tiga busbar fasa dan satu fasa netral.

Busbar pada dasarnya merupakan ril penghubung dua atau lebih rangkaian

listrik. Karena itu busbar dapat disebut ril penghubung rangkaian. Semua

generator atau sumber listrik dalam pusat tenaga listrik disalurkan melalui bus

atau ke ril pusat listrik.

Dalam sistem tenaga listrik terdapat jenis-jenis bus yaitu :

a) Bus Beban (Load Bus)

Setiap bus yang tidak memiliki generator disebut dengan load bus. Pada

bus ini daya aktif dan daya reaktif diketahui sehingga sering disebut bus PQ.

Daya aktif dan daya reaktif yang disuplai ke dalam sistem tenaga listrik

adalah mempunyai nilai positif, sementara daya aktif dan daya reaktif yang

dikonsumsi bernilai negatif.

b) Bus Generator (Generator Bus)

Bus generator dapat disebut juga dengan voltage controlledbus karena

tegangan pada bus selalu dibuat konstan. Setiap bus generator memiliki daya

Mega Watt yang dapat diatur melalui prime mover penggerak mula dan

besaran tegangan yang dapat diatur melalui arus eksitansi generator sehingga

bus ini sering juga disebut PV bus. Besaran yang dapat dihitung dari bus

ini adalah P dan Q.

12
c) Bus Berayun (Swing Bus atau Slack Bus)

Suatu sistem tenaga biasanya didesain untuk memiliki bus ini yang

dijadikan sebagai referensi. Adapun besaran yang dapat diketahui dari bus ini

adalah tegangan dan sudut beban. Sedangkan besaran yang dapat dihitung

dari bus ini adalah daya aktif dan daya reaktif.

d) Bus Tunggal (Single Bus)

Bus tunggal adalah susunan bus yang paling sederhana dan paling

murah. Keandalan serta fleksibilitas operasinya sangat terbatas . apabila ada

kerusakan pada bus ini maka seluruh pusat listrik harus dipadamkan untuk

dapat melakukan perbaikan. Oleh sebab itu bus tunggal sebaiknya hanya

digunakan pada pusat listrik yang tidak terlalu vital peranannya dalam sistem

jaringan kelistrikan.

e) Bus Ganda (Multiple Bus)

Multiple bus adalah suatu bus yang terdiri dari dua, tiga atau empat bus

dalam saluran.

f) Bus Gelang (Ring Bus)

Ring bus hanya memerlukan ruangan yang kecil dan baik untuk

pemutusan sebagai bagian dari pelayanan dan pemeriksaan pemutus beban.

Sistem ini jarang dipakai karena mempunyai kelemahan dari segi operasi

yakni bus ini tidak begitu leluasa seperti sistem dua bus. Lagi pula rangkaian

kontrol dan pengamannya menjadi lebih komplek dan kapasitas arus dari

alat-alat yang terpasang seri harus lebih besar.

13
2.3.4. Representasi Kapasitor Bank

Kapasitor bank berfungsi sebagai salah satu alternatif dalam peralatan

listrik terhadap kereksi faktor daya (power factor). Kapasitor akan memberikan

daya reaktif lebih tinggi jika bekerja pada tegangan yang lebih tinggi. Namun

walau bekerja pada tegangan yang lebih tinggi dari pada tegangan jaringan

standar, kapasitor akan bekerja secara efektif dan tahan lama.

2.3.5. Representasi Beban

Sifat beban listrik arus bolak balik (AC) terbagi menjadi tiga jenis yaitu :

a) Beban Resistif

Beban resistif yang merupakan suatu resistor murni. Beban ini hanya

menyerap daya aktif dan tidak menyerap daya reaktif sama sekali. Tegangan

dan arus sefasa secara matematis dinyatakan :

Gambar 2.2. Arus dan Tegangan pada Beban Resistif

b) Beban Induktif

Beban induktif adalah yang mengandung kumparan kawat yang

dililitkan pada sebuah inti biasanya inti besi, contoh : motor-motor listrik,

induktor dan transformator. Beban ini mempunyai faktor daya antra 0 – 1

“lagging”. Beban ini menyerap daya aktif (kW) dan daya reaktif (kVAR).

Tegangan mendahului arus sebesar φ0. Secara matematis dinyatakan :

14
Gambar 2.3. Arus, Tegangan dan GGL Induksi pada Beban Induktif

c) Beban Kapasitif

beban kapasitif adalah beban yang mengandung suatu rangkaian

kapasitor, beban ini mempunyai faktor daya antara 0 – 1 “leading”. Beban ini

menyerap daya aktif (kVAR). Arus mendahului tegangan sebesar φ0. Secara

matematis dinyatakan :

Gambar 2.4. Arus, Tegangan dan GGL Induksi pada Beban Kapasitif

15
2.4. Konsep Aliran Daya

Dalam persamaan maupun perhitungan daya, hal pokok yang harus

dipahami adalah dengan memahami konsep segitiga daya. Berikut ini akan

dijelaskan tentang segitiga daya menggunakan gambar disertai penjelasan dan

perhitungannya (Dhimas, 2014).

S
Q

θ
P
Gambar 2.5. Segi Tiga Daya

Dimana :
P : Daya Aktif
Q : Daya reaktif
S : Daya Semu
Cos θ : Faktor Daya

Menurut Sigit (2015), daya aktif (P) adalah daya listrik yang dibangkitkan

di sisi keluaran generator, kemudian termanfaatkan oleh konsumen, dapat

dikonversi ke bentuk energi lainnya seperti energi gerak pada motor, bisa juga

menjadi energi panas pada heater; ataupun dapat diubah kebentuk energi listrik

lainnya. Perlu diingat bahwa daya ini memiliki satuan watt (W), kilowatt (kW)

atau tenaga kuda (HP).

16
Sedangkan daya reaktif (Q) adalah suatu besaran yang digunakan untuk

menggambarkan adanya fluktuasi daya pada saluran transmisi dan distribusi

akibat dibangkitkannya medan atau daya magnetik atau beban yang bersifat

induktif (motor listrik, trafo, dan las listrik). Walaupun namanya adalah daya,

namun daya reaktif ini tidak nyata dan tidak bisa dimanfaatkan. Daya ini

memiliki satuan volt-ampere-reaktif (VAR) atau kilovar (kVAR). Daya semu (S)

merupakan jumlah daya total yang terdiri dari daya aktif (P) dan daya reaktif

(Q).

Konsep dasar aliran daya listrik sangat penting untuk membantu

perhitungan dalam analisis aliran daya listrik. Dalam suatu analisis sistem tenaga

listrik khususnya pada analisis aliran daya selalu mengacu pada konsep-

konsep dasar aliran daya sebagai berikut :

a) Daya Listrik Pada Rangkaian Satu Fasa

Daya yang diserap oleh suatu beban pada setiap saat sama dengan jatuh

tegangan (voltage drop) pada beban tersebut dalam volt dikalikan dengan arus

yang mengalir lewat beban dalam ampere, jika terminal-terminal beban

digambarkan sebagai a dan n serta jika tegangan dan arus dinyatakan dengan

(stevenson, 1990).

𝑉𝑎𝑛 = 𝑉𝑚𝑎𝑥 cos 𝜔𝑡 (2.1)

𝐼𝑎𝑛 = 𝐼𝑚𝑎𝑥 cos (𝜔𝑡 − 𝜃) (2.2)

𝜃 = positif (+), untuk arus lagging

𝜃 = negatif (-), untuk arus leading

17
Maka daya sesaat (S) :

𝑆 = 𝑉𝑚𝑎𝑥 𝐼𝑚𝑎𝑥 cos 𝜔𝑡 . cos(𝜔𝑡 − 𝜃)

𝑆=𝑉𝑥𝐼
𝑉max 𝐼𝑚𝑎𝑥 𝑉𝑚𝑎𝑥 𝐼𝑚𝑎𝑥
= cos 𝜃 (1 + cos 𝜔𝑡) + sin 𝜃 sin 2𝜔𝑡 (2.3)
2 2

Atau,

𝑆 = |𝑉||𝐼| cos 𝜃 (1 + cos 𝜔𝑡) + |𝑉||𝐼| sin 𝜃 sin 2𝜔𝑡 (2.4)

Dimana,

|𝑉| dan |𝐼| adalah harga efektif dari tegangan dan arus

|𝑉||𝐼| cos 𝜃(1 + cos 𝜔𝑡) selalu positif, dengan harga rata-rata : 𝑃 = |𝑉||𝐼|𝑐𝑜𝑠𝜃

|𝑉||𝐼|sin 𝜃 sin 2𝜔𝑡 mempunyai harga positif dan negatif dengan harga rata-rata

nol.

𝑄 = |𝑉||𝐼|𝑠𝑖𝑛𝜃 (2.5)

Dimana,

P = daya nyata atau aktif (watt)

Cos 𝜃 = faktor kerja

Q = daya reaktif

“positif untuk beban induktif

“negatif untuk beban kapasitif

b) Daya Listrik Pada Rangkaian Tiga Fasa

Daya yang diberikan oleh generator tiga fasa atau yang diserap oleh beban

tiga fasa adalah jumlah data dari tiap-tiap fasa. Pada sistem tidak seimbang

berlaku rumus-rumus (sigit,2015) :

18
𝑃 = 3𝑉𝑝 𝐼𝑃 𝑐𝑜𝑠𝜃𝑝 (2.6)

𝑄 = 3𝑉𝑝 𝐼𝑃 𝑠𝑖𝑛𝜃𝑝 (2.7)

Hubungan yang terjadi pada rangkaian sistem tiga fasa umumnya ada dua

hubungan yaitu hubungan bintang (Y) dan segitiga (∆).

Hubungan bintang (Y) :

𝑉𝐿
𝑉𝑝 = ; 𝐼𝑝 = 𝐼𝐿 (2.8)
√3

Hubungan segitiga (∆) :

𝐼𝐿
𝑉𝑝 = 𝑉𝑝 ; 𝐼𝑝 = (2.9)
√3

Kemudian dimasukkan kepersamaan diatas menjadi :

𝑃 = √3 𝑉𝐿 𝐼𝐿 𝑐𝑜𝑠𝜃𝑝 (2.10)

𝑄 = √3 𝑉𝐿 𝐼𝐿 𝑠𝑖𝑛𝜃𝑝 (2.11)

Dimana :

Vp = Tegangan fasa

IP = Arus fasa

VL = Tegangan line

IL = Arus line

𝜃𝑝 = sudut antara arus fasa (lagging) dan tegangan fasa

Sehingga :

𝑆 = √𝑃2 + 𝑄 2 = √3 𝑉𝐿 𝐼𝐿 (2.12)

19
2.5. Faktor Daya

Faktor daya (Cos φ) dapat didefinisikan sebagai rasio perbandingan antara

daya aktif (Watt) dan daya semu (VA) yang digunakan dalam listrik arus bolak

balik (AC) atau beda sudut fasa antara V dan I yang biasanya dinyatakan dalam

cos φ.

Daya rata-rata bukan lagi fungsi rms (root mean square) dari arus dan

tegangan saja, tetapi ada unsur perbedaan sudut phasa arus dan tegangan dari

persamaan sephasa dan 𝜑 = 00 , (menurut zuhal, 1998) maka persamaan daya

menjadi :

𝑃 = 𝑉. 𝐼 𝑐𝑜𝑠𝜑 (2.15)

Untuk :

𝜑 = 600 ; maka 𝑃 = 𝑉. 𝐼 cos (600 ) = 0,5 𝑉. 𝐼

𝜑 = 900 ; maka 𝑃 = 𝑉. 𝐼 cos(900 ) = 0

Arus yang mengalir pada sebuah tahanan akan menimbulkann tegangan

pada tahanan tersebut, yaitu sebesar :

𝑃 = 𝑉𝑟 . 𝐼𝑚 cos 𝜑 (2.16)

Dimana :

P : daya aktif (Watt)

𝑉𝑟 : tegangan (Volt)

𝐼𝑚 : arus maksimal (Ampere)

cos 𝜑 : faktor daya

20
Karena tidak ada sudut fasa antara arus dan tegangan pada tahanan, maka

sudut 𝜑 = 00 , sehingga :

𝑃 = 𝑉. 𝐼 (2.17)

Tegangan dikalikan dengan arus disebut daya semu. Daya rata-rata dibagi

daya semu disebut faktor daya. Untuk arus dan tegangan sinusoid, faktor daya

dapat dihitung (dhimas, 2014 :18) :

𝑃 𝑉.𝐼.𝑐𝑜𝑠𝜑
𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑑𝑎𝑦𝑎 = = = 𝑐𝑜𝑠𝜑 (2.18)
𝑆 𝑉.𝐼

𝜑 adalah sudut faktor daya, sudut ini menentukan kondisi terdahulu atau

tertinggal tegangan terhadap arus. Bila sebuah beban diberikan tegangan,

impedansi pada beban akan menentukan besar arus dan sudut phasa yang

mengalir pada beban tersebut. Faktor daya merupakan petunjuk yang menyatakan

sifat suatu beban.

Beban yang sering digunakan pada konsumen pada instansi pendidikan

kebanyakan bersifat induktif. Peningkatan beban yang bersifat induktif ini pada

sistem tenaga listrik dapat menurunkan nilai faktor daya dalam proses pengiriman

daya. Penurunan faktor daya ini dapat menimbulkan berbagai kerugian, antara lain

(sigit, 2016 : 18) :

a) Memperbesar kebutuhan kVA

b) Penurunan efisiensi penyaluran daya

c) Memperbesar rugi-rugi panas kawat dan peralatan

d) Mutu listrik menjadi rendah karena adanya drop tegangan

21
2.5.1. Faktor Daya Terbelakang (Lagging)

Faktor daya terbelakang (lagging) adalah keadaan faktor daya saat

memiliki kondisi-kondisi sebagai berikut :

1. Beban atau peralatan listrik memerlukan daya reaktif dari sistem atau

beban bersifat induktif

2. Arus (I ) terbelakang dari tegangan (V), V mendahului I dengan sudut φ

Gambar 2.6. Arus Tertinggal dari Tegangan Sebesar Sudut φ

2.5.2. Faktor Daya Mendahului (Leading)

Faktor daya mendahului (leading) adalah keadaan faktor daya saat

memiliki kondisi-kondisi sebagai berikut :

1. Beban atau peralatan listrik memberikan daya reaktif dari sistem atau

beban bersifat kapasitif

2. Arus mendahului tegangan, V terbelakang dari I dengan sudut φ

Gambar 2.7. Arus Mendahului Tegangan Sebesar Sudut φ

22
2.5.3. Faktor Daya Unity

Faktor daya unity adalah keadaan saat nilai cos φ adalah satu, dan

tegangan sephasa dengann arus. Faktor daya unity dapat terjadi apabila jenis

beban adalah resistif murni.

Gambar 2.8. Arus dan Tegangan Sephasa (cos φ =1)

Pada gambar telihat nilai cos φ sama dengan 1, yang menyebabkan jumlah

daya nyata yang dikonsumsi beban sama dengan daya semu.

2.6. Rugi-rugi Daya (Losses)

Konduktor pada bagian penyaluran energi listrik mempunyai resistansi

terhadap arus listrik, jadi ketika sistem beroperasi pada bagian penyaluran ini

akan terjadi rugi daya yaang berubah menjadi energi panas. Rugi daya pada

substation relatif kecil, sehingga rugi daya dalam sistem tenaga listrik dapat

dianggap terdiri dari rugi daya pada jaringan transmisi dan jaringan distribusi.

Jika energi listrik disalurkan melalui jaringan arus bolak-balik tiga fasa, maka

rugi daya pada jaringan tersebut adalah (Bonggas L.Tobing, 2003) :

∆𝑃 = 3. 𝐼 2 . 𝑅 (𝑊𝑎𝑡𝑡) (2.19)

Dimana :

I : arus konduktor (Ampere)

R : resistansi konduktor (Ω)

23
2.7. Tahanan Penghantar

Resistansi atau tahanan dari suatu konduktor dapat ditulis dengan persamaan

sebagai brikut :

𝑙
𝑅 = 𝜌𝐴 (2.20)

Dimana :

R = Resistansi konduktor (Ω)

𝜌 = Resistifitas (tahanan jenis penghantar ) (ohm.mm2/m)

𝑙 = Pajang kawat (m)

A = Luas penampang kawat (mm2)

Tahanan kawat berubah oleh temperatur, dalam batas temperatur 100C

sampai 1000C, maka untuk kawat tembaga dan aluminium berlaku rumus :

𝑅𝑡2 = 𝑅𝑡1 [1 + 𝛼𝑡1 (𝑡2 − 𝑡1 )] (2.21)

Dimana :

Rt1 = tahanan pada temperatur t1

Rt2 = tahanan pada temperatur t2

𝛼𝑡1 = koefisien temperatur pada tahanan temperatur t10C.

t1 = tempratur pada waktu sebulum dialiiri arus listrik

t2 = tempratur pada waktu stelah dialiiri arus listrik

24
2.8. Persamaan Aliran Daya

Dengan mempertimbangkan jenis bus dari jaringan sistem tenaga bus dari

jaringan sistem tenaga seperti pada gambar 2.5, saluran transmisi dapat

digambarkan dengan model π ekivalen dengan ipedansi telah diubah menjadi

admitansi per unit pada base MVA.

Gambar 2.9. Model Bus Sistem Tenaga Listrik

Aplikasi hukum kirchof tentang arus diberikan dalam :

𝐼𝑖 = 𝑦𝑖0 𝑉𝑖 + 𝑦𝑖1 (𝑉𝑖 − 𝑉1 ) + 𝑦𝑖1 (𝑉𝑖 − 𝑉2 ) + ⋯ + 𝑦𝑖𝑛 (𝑉𝑖 − 𝑉𝑛 )

𝐼𝑖 = (𝑦𝑖0 + 𝑦𝑖1 + 𝑦𝑖2 + ⋯ + 𝑦𝑖𝑛 )𝑉𝑖 − 𝑦𝑖1 𝑉1 − 𝑦𝑖2 𝑉2 − ⋯ − 𝑦𝑖𝑛 𝑉𝑛

𝐼𝑖 = 𝑉𝑖 ∑𝑛𝑗=0 𝑦𝑖𝑗 − ∑𝑛𝑗=1 𝑦𝑖𝑗 𝑉𝑗 𝑗≠1 (2.22)

Daya aktif pada bus i adalah

𝑃𝑖 + 𝑗𝑄𝑖 = 𝑉𝑖 𝐼𝑖∗ (2.23)

Atau

𝑃𝑖 −𝑗𝑄𝑖
𝐼𝑖 = (2.24)
𝑉𝐼∗

Subtitusi persamaan (2.18) ke persamaan (2.16) menghasilkan :

𝑃𝑖 −𝑗𝑄𝑖
= 𝑉𝑖 ∑𝑛𝑗=0 𝑦𝑖𝑗 − ∑𝑛𝑗=1 𝑦𝑖𝑗 𝑉𝑗 𝑗≠1 (2.25)
𝑉𝑖∗

25
2.9. Metode Gauss-saidel

Studi aliran beban diperlukan untuk menyelesaikan persamaan non-linear

untuk dua variabel yang tidak di ketahui pada tiap bus. Pada metode Gauss-saidel

persamaan :

𝑃𝑖 −𝑗𝑄𝑖
= 𝑉𝑖 ∑𝑛𝑗=0 𝑦𝑖𝑗 − ∑𝑛𝑗=1 𝑦𝑖𝑗 𝑉𝑗 𝑗≠1 (2.26)
𝑉𝑖∗

Diselesaikan untuk Vi, dan urutan interasi menjadi :

𝑃𝑠𝑐ℎ 𝑠𝑐ℎ
𝑖 − 𝑗𝑄𝑖 + ∑ 𝑦 𝑉 (𝑘)
∗(𝑘) 𝑖𝑗 𝐽
(𝑘+1) 𝑉
𝑖
𝑉𝑖 = ∑ 𝑦𝑖𝑗
, 𝑗≠𝑖 (2.27)

Dimana :

𝑦𝑖𝑗 = Admitansi (p.u)

𝑃𝑖𝑠𝑐ℎ = Daya aktif (p.u)

𝑄𝑖𝑠𝑐ℎ = Daya Reaktif (p.u)

Dalam penulisan hukum arus kirchoff, arus yang memasuki bus i,

diasumsikan positif. Jadi, untuk bus-bus dimana daya aktif dan reaktif dimasukan

ke bus , seperti bus generator, 𝑃𝑖𝑠𝑐ℎ dan 𝑄𝑖𝑠𝑐ℎ mempunyai nilai negatif. Jika

persamaan 2.26 untuk Pi dan Qi , didapat :

(𝑘+1) ∗(𝑘) (𝑘)


𝑃𝑖 = 𝑉𝑖 (𝑉𝑖 ∑𝑛𝑗=0 𝑦𝑖𝑗 − ∑𝑛𝑗=1 𝑦𝑖𝑗 𝑉𝑗 (𝑘) ) , 𝑗≠𝑖 (2.28)

(𝑘+1) ∗(𝑘) (𝑘)


𝑄𝑖 = −𝑉𝑖 (𝑉𝑖 ∑𝑛𝑗=0 𝑦𝑖𝑗 − ∑𝑛𝑗=1 𝑦𝑖𝑗 𝑉𝑗 (𝑘) ) , 𝑗 ≠ 𝑖 (2.29)

Persamaan aliran daya berhubungan dengan elemen matrik admitansi bus.

Persamaan menjadi :

26
𝑃𝑠𝑐ℎ 𝑠𝑐ℎ
𝑖 − 𝑗𝑄𝑖 + ∑ 𝑦 𝑉 (𝑘)
∗(𝑘) 𝑖𝑗 𝑗
(𝑘+1) 𝑉
𝑖
𝑉𝑖 = ∑ 𝑦𝑖𝑖
(2.30)

(𝑘+1) ∗(𝑘) (𝑘) (𝑘)


𝑃𝑖 = 𝑟𝑒𝑎𝑙 {𝑉𝑖 (𝑉𝑖 𝑌𝑖𝑖 + ∑𝑛𝑗=1 𝑦𝑖𝑗 𝑉𝑗 )} , 𝑗 ≠ 𝑖 (2.31)

(𝑘+1) ∗(𝑘) (𝑘) (𝑘)


𝑄𝑖 = 𝑖𝑚𝑎𝑗𝑖𝑛𝑒𝑟 {−𝑉𝑖 (𝑉𝑖 𝑌𝑖𝑖 + ∑𝑛𝑗=1 𝑦𝑖𝑗 𝑉𝑗 )} , 𝑗 ≠ 𝑖 (2.32)

Yii memasukam admitansi shunt cabang tiap elemen bus dan elemen lain

seperti tap pada trafo.

Sejak dua komponen tegangan ditentukan pada swing bus, terdapat

persamaan yang harus diselesaikan dengan metode interasi. Pada kondisi sistem

beroperasi normal, besar tegangan rel sekitar 1,0 p.u atau mendekati besaran

tegangan pada swing bus. Magnitude tegangan pada bus-bus beban sedikit lebih

rendah dibanding tegangan pada swing bus yang nilainya tergantung pada

permintaan daya reaktif. Sudut fase bus-bus sedikit lebih rendah dari sudut

referensi sesuai dengan permintaan daya aktif. Jadi pada metode gauss-saidel,

perkiraan tegangan awalnya 1,0 + j0,0 sudah cukup memadai dan operasi

konvergensi berhubungan dengan keadaan operasi yang sebenarnya.

Pada bus beban, daya aktif dan reaktif 𝑃𝑖𝑠𝑐ℎ dan 𝑄𝑖𝑠𝑐ℎ diketahui. Memulai

dengan perkiraan awal (2.27) menyelesaikan komponen real dan imajiner

tegangan. Untuk PV bus dimana 𝑃𝑖𝑠𝑐ℎ dan |Vi| ditentukan, pertama (2.30)

(𝑘+1)
dielesaikan untuk 𝑄𝑖 kemudian digunakan dalam (2.31) untuk menyelesaikan

(𝑘+1)
𝑉𝑖 . Namun demikian sejak |Vi| sudah ditetapkan, hanya bagian imajiner yang

dipakai dan bagianya realnya dipilih agar memenuhi ;

27
2 2
(𝜆𝑘+
𝑖
1
) + (𝑓𝑖𝑘+1 ) = |𝑉𝑖 |2 (2.33)

Atau,

2
𝜆𝑘+1
𝑖 = √|𝑉𝑖 |2 − (𝑓𝑖𝑘+1 ) (2.34)

Dimana :

𝜆𝑘+1
𝑖 = komponen real tegangan

𝑓𝑖𝑘+1 = komponen imajiner tegangan

Angka kovergensi dinaikan dengan menerapkan faktor percepatan,

perkiraan penyelesaian didapat untuk tiap interasi.

(𝑘) (𝑘)
𝑉𝑖𝑘+1 = 𝑉𝑖𝑘 + 𝛼 (𝑉𝑖(𝛼) − 𝑉𝑖 ) (2.35)

Dimana :

α = faktor percepatan

Tegangan baru ditempatkan pada nilai lama dalam penyelesaian, proses

dilanjutkan hingga perubahan komponen real dan imajiner tegangan bus sesuai

dengan yang telah ditentukan. Metode gauss-saidel memiliki nilai konvergensi

yang rendah. Pemakaian faktor akselerasi dapat meningkatkan tingkat

konvergensi dengan nialai antara 1,2 hingga 1,7 dengan nilai defaul adalah 1,45.

Metode ini relatif memiliki lebih sedidkit persyaratan nilai tegangan awal jika

dibandingkan dua metode lainya. Metode ini memiliki toleransi besar tegangan

bus antra dua interasi berurutan guna mengontrol presisi penyelesaian. Presisi

default tegangan bus pada umumnya bernilai 0,000001 p.u. (gonen,1988)

28
2.10. Penyelesaian Aliran Daya menggunakan ETAP

Penggunaan komputer digital dalam menyelesaikan persoalan sistem tenaga

listrik saat ini sudah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Berbagai

macam perangkat lunak dikembangkan dan terus dievaluasi unjuk kerjanya.

Salah satu program yang digunakan dalam analisis sistem tenaga listrik

yang menampilkan simulasi secara GUI (Graphical User Interface) adalah

program ETAP (Electrical Transient Analyzer Program) disamping program-

program lain seperti EDSA dan Matlab. ETAP merupakan salah satu produk OTI

yang dikeluarkan pada tahun 2000. Suatu program yang khas dan sanggup

menangani sistem lebih dari 2000 rel (bus), 2000 saluran, dan 500 buah

transformator.

ETAP dapat melakukan penggambaran single line diagram secara grafis dan

mengadakan beberapa analisa/studi yaitu :

1. Load Flow (aliran daya)

2. Short Circuit (hubung singkat)

3. Motor Starting

4. Harmonisa

5. Transient Stability

6. Protective Device Coordination, dan

7. Cable Derating

ETAP juga menyediakan fasilitas Library yang akan mempermudah desain

suatu sistem kelistrikan. Library ini dapat diedit atau dapat ditambahkan dengan

29
informasi peralatan bila perlu. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam

bekerja dengan ETAP adalah :

1. Single Line Diagram

Menunjukkan hubungan antar komponen atau peralatan listrik sehingga

membentuk suatu sistem kelistrikan.

2. Library

Informasi mengenai semua peralatan yang akan dipakai dalam sistem

kelistrikan. Data elektris maupun mekanis dari peralatan yang detail atau

lengkap dapat mempermudah dan memperbaiki hasil simulasi atau analisa.

3. Standar yang dipakai

Biasanya mengacu pada standar IEC atau ANSII, frekuensi sistem dan metode-

metode yang dipakai.

4. Study Case

Berisikan parameter-parameter yang berhubungan dengan metode studi yang

akan dilakukan dan format hasil analisa.

Metode-metode analisis seperti Gauss-Seidel, Newton-Rhapson, dan Fast

decopled sudah diintegrasikan ke dalam program sehingga menjadikan ETAP

sebagai salah satu program aplikasi yang efisien. Walaupun berbagai kemudahan

yang diberikan oleh program ETAP seperti juga program aplikasi lainnya dalam

sistem tenaga listrik, tetapi di dalam melakukan simulasi analisis tetap harus

diperhatikan bahwa data-data sistem yang digunakan dalam simulasi harus valid

dan mampu merepresentasikan sistem yang sebenarnya.

30
2.10.1. Konsep Utama pada Software Etap

ETAP memungkinkan untuk bekerja secara langsung dengan tampilan

gambar single line diagram/diagram satu garis. Program ini dirancang sesuai

dengan tiga konsep utama:

1. Virtual Reality Operasi

Sistem operational yang ada pada program sangat mirip dengan sistem operasi

pada kondisi real nya. Misalnya, ketika membuka atau menutup sebuah sirkuit

breaker, menempatkan suatu elemen pada sistem, mengubah status operasi

suatu motor, dan untuk kondisi de-energized pada suatu elemen dan sub-

elemen sistem ditunjukkan pada gambar single line diagram dengan warna abu-

abu.

2. Total Integration Data

ETAP menggabungkan informasi sistem elektrikal, sistem logika, sistem

mekanik, dan data fisik dari suatu elemen yang dimasukkan dalam sistem

database yang sama. Misalnya, untuk elemen subuah kabel, tidak hanya

berisikan data kelistrikan dan tentang dimensi fisik nya, tapi juga memberikan

informasi melalui raceways yang di lewati oleh kabel tersebut.

3. Simplicity Data Entry

ETAP memiliki data yang detail untuk setiap elemen yang digunakan. Dengan

menggunakan editor data, dapat mempercepat proses entri data suatu elemen.

Data-data yang ada pada program ini telah di masukkan sesuai dengan data-

data yang ada di lapangan untuk berbagai jenis analisa atau desain.

31
2.10.2. Elemen AC Proteksi Sistem Tenaga Listrik

Komponen elemen AC pada software ETAP dalam bentuk diagram satu

garis ditunjukkan pada Gambar, kecuali elemen-elemen IDs, penghubung bus dan

status. Semua data elemen AC dimasukkan dalam editor yang telah

dipertimbangkan oleh para ahli teknik. Daftar seluruh elemen AC pada software

ETAP ada pada AC toolbar.

Gambar 2.10. AC Toolbar pada ETAP

Suatu sistem tenaga terdiri atas sub-sub bagian, salah satunya adalah aliran

daya dan hubung singkat. Untuk membuat sirnulasi aliran daya dan hubung

singkat, maka data-data yang dibutuhkan untuk menjalankan program simulasi

antara lain:

1. Data Sumber Listrik

2. Data Generator

3. Data Transformator

4. Data Kawat Penghantar

5. Data Beban

6. Data Bus

32
1. Sumber Tenaga Listrik (Power Grid)

Sumber Tenaga Listrik pada sistem tenaga listrik dimasukan dalam editor

power station software ETAP ditunjukkan pada Gambar Simbol Power Grid :

Gambar 2.11. Simbol Power Grid di ETAP

Data yang di input pada toolbar power grid ini adalah :

1. Identitas power grid (PLN)

2. Metode operasi (swing, kontrol tegangan, kontrol Mvar atau kontrol PF)

3. Tegangan kerja atau tegangan rata-rata

4. Besarnya daya pada power grid

5. Daya minimal (MW) dan daya maksimal (MW)

Berikut adalah tampilan masukan parameter power grid pada ETAP :

Gambar 2.12. Input Data Ranting Power Grid pada ETAP

33
2. Generator

Generator sinkron sistem tenaga listrik dimasukkan dalarn editor power

station software ETAP berupa rating KV, rating MW, dan mode kerja yang

ditampilkan pada bagian atas informasi editor generator. Simbol generator

sinkron pada power station software ETAP ditunjukkan pada Gambar.

Gambar 2.13. Simbol Generator di ETAP

Data yang di input pada toolbar generator ini adalah :

1. Identitas generator

2. Status generator (in service atau out service)

3. Rating (MW, KV, %PF, MVA, %ff, poles)

4. Desain dari seting tegangan dan daya terpasang

5. Daya minimal (MW) dan daya maksimal (MW)

Berikut adalah tampilan masukan parameter generator pada ETAP :

Gambar 2.14. Input Data Ranting Generator pada ETAP

34
3. Transformator

Transformator 2 kawat pada sistem tenaga listrik dimasukan dalam editor

power station software ETAP ditunjukkan Gambar Simbol transformator 2

kawat.

Gambar 2.15. Simbol Transformator 2 Kawat di ETAP

Data yang di input pada toolbar transformator ini adalah :

1. Identitas transformator

2. Status transformator (in service atau out service)

3. Ratting (tegangan primer, sekunder, daya terpasang, daya maksimal, dan

impedansi )

Berikut adalah tampilan masukan parameter transformator pada ETAP :

Gambar 2.16. Input Data Ranting Transformator pada ETAP

35
4. Load

Beban listrik system tenaga listrik dimasukkan dalarn editor power

station software ETAP berupa rated kV dan MVA yang ditampilkan pada

bagian atas informasi editor load. Di ETAP terdapat dua macam beban, yaitu

beban statis dan beban dinamis. Simbol generator sirikron pacla power station

software ETAP ditunjukkan pada Gambar.

Gambar 2.17. Simbol Beban Statis dan Dinamis di ETAP

Data yang di input pada toolbar beban ini adalah :

1. Identitas beban (beban statis atau beban dinamis )

2. Status beban (in service atau out service) dan koneksi (1 fasa atau 3 fasa)

3. Nameplate (daya aktif KVA, %PF, tegangan kerja KV, HP, %ff, A)

Berikut adalah tampilan masukan parameter beban pada ETAP :

Gambar 2.18. Input Data Parameter Beban Statis pada ETAP

36
5. Circuit Breaker

Merupakan sebuah saklar otomatis yang dirancang untuk melindungi

sebuah rangkaian listrik dari kerusakan yang disebabkan oleh kelebihan beban

atau hubungan pendek. Simbol pemutus rangkaian di ETAP ditunjukkan pada

gambar.

Gambar 2.19. Simbol Circuit Breaker di ETAP

Data yang di input pada toolbar circuit breaker ini adalah :

1. Identitas circuit breaker

2. Status pada kondisi (in service atau out service dan open atau close)

3. Ratting (besarnya tegangan maksimal dan bearnya arus)

Berikut adalah tampilan masukan parameter circuit breaker pada ETAP :

Gambar 2.20. Input Data Parameter circuit Breaker Statis pada ETAP

37
6. Bus

Bus AC atau node sistem distribusi tenaga listrik dimasukkan dalam

editor power station software ETAP. Editor bus sangat membantu untuk

pemodelan berbagai tipe bus dalam sistem tenaga listrik. Generator, motor dan

beban statik adalah elemen yang dapat dihubungkan dengan beberapa bus yang

diinginkan. Simbol bus pada power station software ETAP ditunjukkan

Garnbar.

Gambar 2.21. Simbol Bus di ETAP

Data yang di input pada toolbar busbar ini adalah :

1. Identitas busbar

2. Tegangan nominal (kV)

3. Status saat kondisi (in service atau out service) dan koneksi (1 fasa atau 3

fasa)

Berikut adalah tampilan masukan parameter busbar pada ETAP :

Gambar 2.22. Input Data Parameter Busbar Statis pada ETAP

38
2.10.3. Elemen Aliran Daya

Program analisis aliran daya pada software ETAP dapat menghitung

tegangan pada tiap-tiap cabang dan aliran daya yang mengalir pada sistem tenaga

listrik.

Gambar 2.23. Toolbar Load Flow di ETAP

Gambar dari kiri ke kanan menunjukkan tool dan toolbar aliran daya, yaitu:

1. Run Load Flow

Run Load Flow adalah icon toolbar aliran daya yang menghasilkan atau

menampilkan hasil perhitungan aliran daya sistem distribusi tenaga listrik

dalam diagram satu garis.

2. Update Cable Load Current

Update Cable Load Current adalah icon toolbar untuk merubah kapasitas arus

pada kabel sebelum load flow di running

3. Display Option

Display Option adalah bagian tombol untuk menampilkan hasil aliran daya.

4. Alert

Alert adalah icon untuk menampilkan batas kritis dan marginal

5. Report Manager

Report Manager adalah icon untuk menampilkan hasil aliran daya dalam

bentuk report yang dapat dicetak.

39
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Gardu Distribusi Sekunder (substation) Teknik

Universitas Halu Oleo Kendari. Waktu yang dibutuhkan dalam penelitian ini

adalah 5 bulan, yaitu dari Maret sampai Juli 2017.

3.2. Peralatan Utama dan Peralatan pendukung

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini atantara lain adalah :

1. Seperangkat Personal Computer (PC) yang disertai dengan Software ETAP

Power Station 12.6

2. Software ETAP Power Station 12.6 digunakan untuk melakukan simulasi aliran

daya pada Sistem Distribusi Sekunder Teknik UHO

3. Mesin printer yang digunakan untuk mencetak hasil penelitian dan laporan

4. Alat ukur tang ampere dan multi meter yang digunakan untuk mengukur arus

dan tegangan pada titik beban

3.3. Jenis dan Sumber Data Penelitian

3.3.1. Jenis Data Penelitian

Adapun data yang digunakan sebagai input dalam software ETAP 12.6

adalah sebagai berikut :

40
3.3.1.1. Gambar Single Line Diagram Gardu Distribusi Fakultas Teknik

Universitas Halu Oleo (UHO)

Gambar single line diagram pada Sisem Distribusi Sekunder Teknik UHO

dapat dilihat pada gambar 3.1. lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran.

Gambar 3.1. Single Line Diagram Sistem Distribusi Sekunder Teknik UHO

41
3.3.1.2. Data Transformator Distibusi

Data spesifikasi dari transformator pada Sistem Distribusi Teknik UHO

terdapat pada label (name plate) yang tercantum pada taransformator. Gambar

label pada taransformator gardu distribusi teknik UHO dapat dilihat pada

Gambar 3.2. berikut :

Gambar 3.2. Name Plate Transformator Distribusi Pada Sistem Distribusi


Sekunder Teknik UHO Gardu Beton

Sehingga diperoleh data-data seperti pada tabel 3.1. berikut

Tabel. 4.3. Data Transformator

Merk Starlite
Tahun Pembuatan 2007
Serial No 09. 0705892050
Capasity 630 Kva
Frekuency 50 HZ
Volt HV 20 kV
LV 400 V
Ampere HV 900 A
Ipendance 4%
BIL (KV) HV 125
Phase 3
Oil 620 kg
Type OF Cooling ONAN

42
3.3.1.3. Data Generator

Data spesifikasi dari generator pada Gardu Distribusi Sekunder Teknik

UHO dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut

Tabel. 3.2. Data Generator


Merk starlite
Type AC 2448
P. E 0.8
Volts 308/220
Capacity 60 kVA
Speed 1500 rpm
AMPS 83
Excitation Voltage 55.5 V
Frquency 50 Hz
Phase 3
AMPS Excitation 1.10 AMPS
Ambilen Temp 40O C

3.3.1.4. Data Circuit Breaker (CB)

Data spesifikasi dari Circuit Breaker (CB) pada Gardu Distribusi Sekunder

Teknik UHO secara lengkap terdapat pada lampiran.

3.3.1.5. Data Beban

Untuk data beban berupa tegangan, arus dan daya yang terdapat pada panel

beban pada setiap lantai di semua gedung. Data ini diperoleh dari pengukuran

secara langsung pada titik-titik beban dalam kondisi beban puncak yang

dilaksanakan pada hari senin tanggal 10 April 2017 jam 10-15 WITA. Data beban

lengkap terdapat pada lampiran.

43
3.3.2. Sumber Data Penelitian

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang

diperoleh langsung dari objek penelitian dengan cara melakukan pengukuran dan

observasi langsung pada Gardu Distribusi Sekunder Teknik UHO dan titik-titik

beban yaitu Gedung Fakultas Teknik, Gedung LAB Teknik, Gedung Program

Pendidikan Vokasi, Masjid LD Malilim OHO, Asrama Bididk Misi Putri A & B,

Gedung Administrasi UHO, Gedung Fakultas Hukum A & B. Data sekunder yang

diperoleh dari Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari yang relevan dengan objek

penelitian

3.4. Desain Sistem

Desain sistem adalah membut sebuah pemodelan dengan menggunakan

software ETAP 12.6. Desain yang dibuat dalam peneliatian ini dapat dilihat pada

Gambar 3.3. dan Gambar 3.4. berikut :

44
Gambar 3.3. Single Line Diagram Gardu Distribusi Sekunder Teknik UHO
Dengan Software ETAP Power Station 12.6 Kondisi Eksisting

45
Gambar 3.4. Single Line Diagram Gardu Distribusi Sekunder Teknik UHO
Dengan Software ETAP Power Station 12.6 Kondisi Setelah Perbaikan

46
3.5. Simulasi

Simulasi adalah mejalankan sebuah desain yang telah dibuat, setelah

melakukan simulasi dan raning program, data aliran daya akan telihat pada

software ETAP 12.6. Dalam penelitian ini yang disimulasikan adalah sebagai

berikut.

a. Aliran daya sistem distribusi sekunder subtataion Teknik UHO

b. Aliran daya sistem distribusi sekunder subtataion Teknik UHO setelah

perbaikan

3.6. Bagan Alir Penelitian

Gambar 3.5. Bagan Alir Penelitian

47
BAB IV
SIMULASI DAN ANALISA DATA

4.1. Gambaran Umum Sistem Distribusi Sekunder (Substation) Teknik

Universitas Halu Oleo

Universitas Halu Oleo dalam memenuhi kebutuhan energi listrik masih

mengunakan energi listrik dari PLN. Pada Sistem Distribusi Sekunder Substation

Teknik Universitas Halu Oleo, sebelumnya menegaliri 6 (enam) gedung di

Universitas Halu Oleo yaitu Gedung Fakultas Teknik, Gedung LAB Teknik,

Masjid LD Malim UHO, Gedung Administrasi UHO, Asrama Bidikmisi Putri A,

dan Asrama Bidikmisi Putri B. Kemudian tejadi penambahan beban yaitu Gedung

Program Pendidikan Vokasi, Gedung Fakultas Hukum A dan Gedung Fakultas

Hukum B.

Gambar 4.1. Denah Lokasi Penelitian

48
Secara umum Sistem Distribusi Sekunder Substation Teknik Universitas
Halu Oleo dapat dilihat pada gambar single line diagram berikut :

Gambar 4.2. Sigle Line Diagram Sistem Distribusi Sekunder Substation Teknik
Universitas Halu Oleo

49
4.2. Pemodelan Sistem Distribusi Sekunder Substation Teknik Universitas

Halu Oleo Menggunakan Software ETAP Power Station 12.6

Dalam pemodelan Sistem Distribusi Sekunder Substation Teknik

Universitas Halu Oleo, perlu marangkai single line diagram Sistem Distribusi

Sekunder Substation Teknik Universitas Halu Oleo pada halaman kerja ETAP

Power Station 12.6 dan mengimput data-data yang diperlukan seperti, power

grid (sumber PLN), data transformator, data generator, data circuit breaker (CB),

data kabel penghantar, dan data beban.

4.2.1. Pengimputan Data Dalam Pemodelan Sistem Distribusi Sekunder

Substation Teknik Universitas Halu Oleo

4.2.1.1. Mengimput Data Power Grid

Gambar 4.3. Model dan Pengimputan Data Power Grid

50
Dari gambar 4.3 dapat dilihat bahwa untuk pengimputan halaman info

adalah ID atau Nama dari power grid dan memilih mode swing, condition in

service dan connection 3 phasa. Untuk pengimputan halaman rating adalah

tegangan power grid (kV), daya aktif (MW), daya reaktif (Mvar) dan memilih

mode balanced. Kemudian untuk pengimputan halaman short circuit adalah daya

hubung singkat (kVAsc) dan impedansi.

4.2.1.2. Mengimput Data Transformator

Gambar 4.4. Model dan Pengimputan Data Transformator

51
Dari gambar 4.4 dapat dilihat bahwa untuk pengimputan halaman Info

adalah ID atau Nama dari transformator. Untuk pengimputan halaman Rating

adalah tegangan primer dan tegangan sekunder pada sub halaman Voltage Rating,

Reated (kVA), dan Class (tipe pendingin transformator). Untuk pengimputan

halaman Impedance adalah %Z (Impedansi dalam %) lalu memilih Typical X/R.

Kemudian untuk pengimputan halaman Gronding adalah memilih pentanahan way

atau delta pada sub halaman Primary dan Secondary.

4.2.1.3. Mengimput Data Generator

Gambar 4.5. Model dan Pengimputan Data Generator

52
Dari gambar 4.5 dapat dilihat bahwa untuk pengimputan halaman Info

adalah ID atau Nama dari generator. Untuk pengimputan halaman Rating adalah

tegangan Daya aktif (kW),Tegangan generator (kV) cos phi (%PF) dan Polles.

Kemudian untuk pengimputan halaman Imp/Model adalah sibtransient lalu

memilih Typical Data pada bagian sub halaman Dynamic Model.

4.2.1.4. Mengimput Data CB

Gambar 4.6. Model dan Pengimputan Data CB

53
Dari gambar 4.6 dapat dilihat bahwa untuk pengimputan halaman Info

adalah ID atau Nama dari Circuit Breaker. Untuk pengimputan halaman Rating

adalah mengimput data-data yang telah di ketahui yang ada pada sub halaman

rating atau memilih Lybrary pada sub halaman Library Info untuk memilih tipe

CB.

4.2.1.5. Mengimput Data Kabel Penghantar

Gambar 4.7. Model dan Pengimputan Data Kabel Penghantar

54
Dari gambar 4.7 dapat dilihat bahwa untuk pengimputan halaman Info

adalah ID atau Nama dari Cable, untuk mengimput panjang penghantar pada sub

halaman Length kemudian isi nilai panjang penghantar dan pilih satuan yang

diinginkan, dan pada sub halaman Library untuk memilih tipe kabel.

4.2.1.6. Mengimput Data Beban

Gambar 4.8. Model dan Pengimputan Data Beban

55
Dari gambar 4.8 dapat dilihat bahwa untuk pengimputan halaman Info

adalah ID atau Nama dari Beban. Untuk pengimputan halaman Loading adalah

mengimput data data yang ada pada sub halaman Ratings yaitu tegangan (kV),

daya semu (kVA), daya aktif (kW), power factor (%PF), dan arus (Amps).

4.2.2. Merangkai Single Line Diagram Jaringan Sistem Distribusi Sekunder

Substation Teknik Universitas Halu Oleo

Dalam pemodelan Jaringan Sistem Distribusi Sekunder Substation Teknik

Universitas Halu Oleo, perlu marangkai single line diagram Jaringan Sistem

Distribusi Sekunder Substation Teknik Universitas Halu Oleo pada halaman kerja

ETAP Power Station 12.6. Dari gambar 4.2 yaitu gambar single line diagram dan

data pengukuran beban serta informasi peralatan yang diperoleh dari objek

penelitian, dapat dirangkai single line diagram Sistem Distribusi Sekunder

Substation Teknik Universitas Halu Oleo pada halaman kerja ETAP Power

Station 12.6. pada gambar 4.9 berikut,

56
Gambar 4.9. Single Line Diagram Sistem Distribusi Sekunder Substation Teknik
Universitas Halu Oleo Menggunakan ETAP Power Station 12.6

57
4.3. Simulasi Aliran Daya (Load Flow) Sistem Distribusi Sekunder

Substation Teknik Universitas Halu Oleo Menggunakan Software ETAP

Power Station 12.6

Analisis aliran daya dalam sistem tenaga listrik merupakan analisis yang

mengungkapkan kinerja suatu sistem tenaga listrik dan aliran daya untuk keadaan

tertentu ketika sistem bekerja. Simulasi aliran daya (load flow) dilakukan pada

model jaringan sistem distribusi sekunder substation Teknik Universitas Halu

Oleo dalam kondisi beban puncak. Pada skripsi ini penulis mensimulasikan aliran

daya pada sistem distribusi sekunder substation Teknik Universitas Halu Oleo

pada kondisi eksisting (kondisi saat ini). Hasil simulasi aliran daya ini untuk

mengetahui nilai daya aktif, daya reaktif, dan daya semu serta sebagai rujukan

untuk mensimulasikan rencana perbaikan jaringan untuk kondisi yang lebih baik.

Untuk dapat mensimulasikannya maka pada skripsi ini digunakan perangkat lunak

ETAP Power Station 12.6 dengan fitur load flow menggunakan metode intersi

gauss-saidel.

4.3.1. Simulasi Aliran Daya (Load Flow) Pada Kondisi Eksisting Sebelum

Perbaikan

Running load flow pada ETAP power station 12.6 menggunakan interasi

gauss-saidel pada jaringan sistem distribusi sekunder substation Teknik

Universitas Halu Oleo Kendari pada kondisi eksisting dengan menggunakan data

pengukuran beban pada hari senin tanggal 10 April 2017 jam 10:00 – 15:00

WITA (Lampiran) dan data single line diagram sesuai gambar 3.3, sehingga

diperoleh hasil sebagai berikut.

58
Gambar 4.10. Running Load Flow Sistem Distribusi Sekunder Substation Teknik
Universitas Halu Oleo kondisi eksisting sebelum perbaikan

59
Hasil running load flow mengunakan ETAP power station 12.6 dengan

interasi gauss-saidel Pada elemen aliran daya Icon Report Manager menunjukan

bahwa niali aliran daya pada jaringan sistem distribusi sekunder substation Teknik

Universitas Halu Oleo pada kondisi eksisting sebelum perbaikan dengan nilai

Total Daya Semu 180.2 kVA, Daya Aktif 174.0 kW, Daya Reaktif 46.9 kvar dan

Power Faktor 96.55 %.

Untuk mempermudah pembahasan dalam skripsi ini maka akan dibahas per-

saluran pada Jaringan Sistem Distribusi Sekunder Substation Teknik Universitas

Halu Oleo sebagai berikut:

4.3.1.1. Analisis Aliran Daya Pada LVMDP Gardu Distribusi Sekunder

Substation Teknik Universitas Halu Oleo

Tabel 4.1. Profil Tegangan dan Aliran Daya Kondisi Eksisting Sebelum Perbaikan

Tegangan Aliran Daya


No. MDP/DP Arus Vbus L-L Vdrop P Q S PF
(Volt) (%) (kW) (kvar) (kVA) (%)
1. LVMDP Gardu Teknik 273.8 376.7 0 172.88 45.19 178.7 96.7
2. MDP Fakultas Teknik 95.3 375.1 0.43 60.40 13.56 61.9 97.5
3. MDP LAB Teknik 47.8 374.7 0.53 30.08 7.64 31.0 97.5
4. MDP Program Pend. Vokasi 10.4 376.3 0.12 6.59 1.55 6.8 97.3
5. MDP Masjid LD Malim UHO 8.7 376.3 0.12 5.56 1.29 5.7 97.4
6. MDP Bidikmisi Putri A & B 8.9 376.3 0.12 5.57 1.36 5.8 97.3
7. MDP Admnistrsi UHO 35.5 367.8 2.36 21.60 6.67 22.6 95.5
8. MDP Fakultas Hukum B 7.2 360.2 4.34 4.32 1.29 4.6 95.8
9. Bus Fakultas Hukum A1 21.1 360.1 4.37 12.54 3.94 13.2 95.4
10. Bus Fakultas Hukum A2 19.7 360.1 4.38 11.75 3.69 12.4 95.4
11. Bus Fakultas Hukum A3 19.3 360.0 4.40 11.75 3.70 12.1 95.4

60
Gambar 4.11. Grafik Voltage Drop (Jatuh Tegangan) Pada Kondisi Eksisting

Pada tabel 4.1 dan Gambar 4.11, Hasil running load flow mengunakan

ETAP power station 12.6 dengan interasi gauss-saidel pada Sistem Distribusi

Sekunder Substation Teknik Universitas Halu Oleo dalam kondisi eksisting

sebelum perbaikan menunjukan bahwa nilai Voltage Drop terbesar terjadi pada

Bus MDP Administrasi 2.36%, MDP Fakultas Hukum B 4.34%, Bus Fakultas

Hukum A1 4.37%, Bus Fakultas Hukum A2 4.38%., dan Bus Fakultas Hukum A3

4.40%.

61
Tabel 4.2. Perbandingan Nilai Aliran Daya Kondisi Eksisting Menggunkan
Software ETAP dengan Nilai Pengukuran pada Sistem Distribusi Sekunder
Subtation Teknik Universitas Halu Oleo

Software ETAP 12.6 Pengukuran


No. MDP/DP
P Q S P Q S
(kW) (kvar) (kVA) (kW) (kvar) (kVA)

1. LVMDP Gardu Teknik 172.88 45.19 178.7 178.80 36.55 182.45

2. MDP Fakultas Teknik 60.40 13.56 61.9 62.73 13.81 64.22

3. MDP LAB Teknik 30.08 7.64 31.0 31.06 8.26 32.12

4. MDP Program Pend. Vokasi 6.59 1.55 6.8 6.86 1.54 7.03

5. MDP Masjid LD Malim UHO 5.56 1.29 5.7 5.78 1.27 5.9

6. MDP Bidikmisi Putri A & B 5.57 1.36 5.8 5.90 1.39 6.1

7. MDP Admnistrsi UHO 21.60 6.67 22.6 22.94 7.06 23.98

8. MDP Fakultas Hukum B 4.32 1.29 4.6 5.28 1.34 5.4

9. Bus Fakultas Hukum A1 12.54 3.94 13.2 13.19 4.11 13.79

10. Bus Fakultas Hukum A2 11.75 3.69 12.4 12.68 3.77 13.2

11. Bus Fakultas Hukum A3 11.75 3.70 12.1 12.21 3.8 12.77

62
4.3.1.2. Analisis Aliran Daya Pada MDP Gedung Fakultas Teknik

Gambar 4.12. Running Load Flow pada MDP Fakultas Teknik UHO

63
Tabel 4.3. Profil Tegangan dan Aliran Daya Pada MDP Fakultas Teknik

Tegangan Aliran Daya


Ar
No. MDP/DP
us Vbus L-L Vdrop P Q S
(Volt) (%) (kW) (kvar) (kVA)
1. Bus MDP F. Teknik 95.3 375.1 0.43 60.40 13.56 61.9
2. Bus DP-FTEC-A/1ST 6.4 375.1 0.44 4.07 0.96 4.2
3. Bus DP-FTEC-AC-A/1ST 5.1 375.1 0.44 3.21 0.71 3.3
4. Bus DP-FTEC-B/1ST 5.7 374.6 0.57 3.63 0.80 3.7
5. Bus DP-FTEC-AC-B/1ST 8.9 373.7 0.80 5.67 1.25 5.8
6. Bus DP-FTEC-A/2ND 4.3 375.1 0.44 2.77 0.56 2.8
7. Bus DP-FTEC-AC-A/2ND 6.6 375.0 0.46 4.19 0.92 4.3
8. Bus DP-FTEC-B/2ND 4.5 274.6 0.55 2.83 0.62 2.9
9. Bus DP-FTEC-AC-B/2ND 9.2 373.5 0.85 5.77 1.44 5.9
10 Bus DP-FTEC-A/3RD 4.7 375.0 0.45 2.99 0.66 3.1
11. Bus DP-FTEC-AC-A/3RD 8.8 374.8 0.50 5.54 1.31 5.7
12. Bus DP-FTEC-EQC-A/3RD 9.1 375.0 0.45 5.77 1.17 5.9
13. Bus DP-FTEC-B/3RD 6.2 374.4 0.61 3.92 0.86 4.0
14. Bus DP-FTEC-AC-B/3RD 9.7 373.2 0.92 6.15 1.45 6.3
15. Bus DP-FTEC-EQC-B/3RD 6.1 374.8 0.50 3.88 0.86 4.0

Pada tabel 4.3, hasil running load flow mengunakan ETAP power station

12.6 dengan interasi gauss-saidel Pada jaringan sistem distribusi sekunder

substation Teknik Universitas Halu Oleo menujukan bahwa aliran daya pada

Gedung Fakultas Teknik dalam kondisi normal, dapat dilihat pada profil tegangan

dan aliran daya pada MDP F. Teknik dengan Daya Aktif 60.40 kW, Daya Reaktif

13.56 kvar, Daya Semu 61.9 kVA, Tegangan 375.1 Volt dan Jatuh Tegangan

(Voltage Drop) 0.43 % dari tegangan pangkal pada LVMDP Teknik Universitas

Halu Oleo 376.7 Volt. Serta jatuh tegangan tertinggi pada Bus beban DP–FTEC–

AC–B/3RD 0.92 % yaitu 373.2 Volt

64
4.3.1.3. Analisis Aliran Daya Pada MDP Gedung LAB Teknik

Gambar 4.13. Running Load Flow pada MDP LAB Teknik UHO

Tabel 4.4. Profil Tegangan dan Aliran Daya Pada MDP LAB Teknik

Tegangan Aliran Daya


No. MDP/DP Arus Vbus L-L Vdrop P Q S
(Volt) (%) (kW) (kvar) (kVA)
1. Bus MDP LAB F. Teknik 47.8 374.7 0.53 30.08 7.64 31.0
2. Bus DP-D3 LAB/1ST 3.1 374.7 0.53 1.99 0.44 2.0
3. Bus DP-D3 LAB-AC/1ST 3.9 374.7 0.54 2.45 0.65 2.5
4. Bus DP-D3 LAB-EQC-A/1ST 10.6 374.6 0.55 6.62 1.75 6.9
5. Bus DP-D3 LAB-EQC-B/1ST 7.8 374.6 0.55 4.84 1.35 5.0
6. Bus DP-D3 LAB/2 ND 3.2 374.7 0.54 2.03 0.45 2.1
7. Bus DP-D3 LAB-AC/2 ND 4.3 374.6 0.55 2.68 0.71 2.8
8. Bus DP-D3 LAB-EQC/2ND 5.0 374.6 0.55 3.13 0.78 3.2
9. Bus DP-D3 LAB/3 RD 6.4 374.6 0.56 4.05 0.89 4.1
10. Bus DP-D3 LAB-AC/3 RD 3.6 374.6 0.56 2.28 0.61 2.4

65
Pada tabel 4.4, hasil running load flow mengunakan ETAP power station

12.6 dengan interasi gauss-saidel Pada jaringan sistem distribusi sekunder

substation Teknik Universitas Halu Oleo menujukan bahwa aliran daya pada

Gedung LAB Teknik dalam kondisi normal, dapat dilihat pada profil tegangan

dan aliran daya pada MDP LAB F. Teknik dengan Daya Aktif 30.08 kW, Daya

Reaktif 7.64 kvar, Daya Semu 31.0 kVA, Tegangan 374.7 Volt dan Jatuh

Tegangan (Voltage Drop) 0.53 % dari tegangan pangkal pada LVMDP Teknik

Universitas Halu Oleo 376.7 Volt. Serta jatuh tegangan tertinggi pada Bus beban

DP–D3 LAB /3RD 0.56 % yaitu 374.6 Volt.

4.3.1.4. Analisis Aliran Daya Pada MDP Gedung Program Pendidikan

Vokasi

Gambar 4.14. Running Load Flow pada MDP Program Pendidikan Vokasi

66
Tabel 4.5. Profil Tegangan dan Aliran Daya Pada MDP Prog. Pendidikan Vokasi

Tegangan Aliran Daya


No MDP/DP Arus Vbus L-L Vdrop P Q S
(Volt) (%) (kW) (kvar) (kVA)
1. Bus MDP P. Pend. Vokasi 10.4 376.3 0.12 6.59 1.55 6.8
2. Bus DP-VOKASI/1ST 1.8 376.3 0.12 1.17 0.26 1.2
3. Bus DP-VOKASI-AC/1ST 3.5 376.2 0.13 2.22 0.59 2.3
4. Bus DP-VOKASI/2 ND 1.9 376.2 0.13 1.24 0.27 1.3
5. Bus DP-VOKASI/3 RD 3.1 376.2 0.14 1.95 0.43 2.0

Pada tabel 4.5, hasil running load flow mengunakan ETAP power station

12.6 dengan interasi gauss-saidel Pada jaringan sistem distribusi sekunder

substation Teknik Universitas Halu Oleo Kendari menujukan bahwa aliran daya

pada Gedung Program Pendidikan Vokasi dalam kondisi normal, dapat dilihat

pada profil tegangan dan aliran daya pada MDP P. Pend. Vokasi dengan Daya

Aktif 6.59 kW, Daya Reaktif 1.55 kvar, Daya Semu 6.8 kVA, Tegangan 376.3

Volt dan Jatuh Tegangan (Voltage Drop) 0.12 % dari tegangan pangkal pada

LVMDP Teknik Universitas Halu Oleo 376.7 Volt. Serta jatuh tegangan tertinggi

pada Bus beban DP–VOKASI/3 RD 0.14 % yaitu 376.2 Volt.

67
4.3.1.5. Analisis Aliran Daya Pada MDP Gedung Masjid LD Malim UHO

Gambar 4.15. Running Load Flow pada MDP Masjid LD Malim UHO

Tabel 4.6. Profil Tegangan dan Aliran Daya Pada MDP Masjid LD Malim UHO

Tegangan Aliran Daya


No. MDP/DP Arus Vbus L-L Vdrop P Q S
(Volt) (%) (kW) (kvar) (kVA)
1. Bus MDP Masjid LD Malim 8.7 376.3 0.12 5.56 1.29 5.7
2. Bus DP-Masjid Malim/1ST 2.9 376.3 0.13 1.83 0.40 1.9
3. Bus DP- Masjid Malim/2ND 4.1 376.1 0.15 2.61 0.65 2.7
4. Bus DP- Masjid Malim/3RD 1.7 376.1 0.14 1.12 0.23 1.1

Pada tabel 4.6, hasil running load flow mengunakan ETAP power station

12.6 dengan interasi gauss-saidel Pada jaringan sistem distribusi sekunder

substation Teknik Universitas Halu Oleo menujukan bahwa aliran daya pada

Gedung Masjid LD Malim dalam kondisi normal, dapat dilihat pada profil

tegangan dan aliran daya pada MDP Masjid LD Malim dengan Daya Aktif 5.56

kW, Daya Reaktif 1.29 kvar, Daya Semu 5.7 kVA, Tegangan 376.3 Volt dan

Jatuh Tegangan (Voltage Drop) 0.12 % dari tegangan pangkal pada LVMDP

Teknik Universitas Halu Oleo 376.7 Volt. Serta jatuh tegangan tertinggi pada Bus

beban DP–Masjid Malim/2ND 0.15 % yaitu 376.2 Volt.

68
4.3.1.6. Analisis Aliran Daya Pada MDP Gedung Asrama Bidikmisi

Putri A & B

Gambar 4.16. Running Load Flow pada MDP Asrama BM Putri A & B

Tabel 4.7. Profil Tegangan dan Aliran Daya Pada MDP Asrama BM Putri A & B

Tegangan Aliran Daya


No. MDP/DP Arus
Vbus L-L Vdrop P Q S
(Volt) (%) (kW) (kvar) (kVA)
1. Bus MDP BM Putri A & B 8.9 376.3 0.12 5.57 1.36 5.8
2. Bus DP-BM PUTRI-A/1ST 2.3 376.2 0.12 1.45 0.34 1.5
3. Bus DP- BM PUTRI-A/2 ND 1.9 376.3 0.12 1.20 0.30 1.2
4. Bus DP-BM PUTRI-B/1ST 2.9 375.8 0.24 1.83 0.43 1.9
5. Bus DP- BM PUTRI-B/2 ND 1.9 376 0.20 1.18 0.28 1.2

Pada tabel 4.7, hasil running load flow mengunakan ETAP power station

12.6 dengan interasi gauss-saidel Pada jaringan sistem distribusi sekunder

substation Teknik Universitas Halu Oleo menujukan bahwa aliran daya pada

Gedung Asrama Bidikmisi Putri A & B dalam kondisi normal, dapat dilihat pada

profil tegangan dan aliran daya pada MDP BM Putri A & B dengan Daya Aktif

5.57 kW, Daya Reaktif 1.36 kvar, Daya Semu 5.8 kVA, Tegangan 376.3 Volt

dan Jatuh Tegangan (Voltage Drop) 0.12 % dari tegangan pangkal pada LVMDP

Teknik Universitas Halu Oleo 376.7 Volt. Serta jatuh tegangan tertinggi pada Bus

beban DP–BM–PUTRI–B/1ST 0.24 % yaitu 375.8 Volt.

69
4.3.1.7. Analisis Aliran Daya Pada MDP Gedung Administarsi UHO

Gambar 4.17. Running Load Flow pada MDP Administarsi UHO

Tabel 4.8. Profil Tegangan dan Aliran Daya Pada MDP Administarsi UHO

Tegangan Aliran Daya


No. MDP/DP Arus Vbus L-L Vdrop P Q S
(Volt) (%) (kW) (kvar) (kVA)
1. Bus MDP Administrasi 35.5 367.8 2.36 21.60 6.67 22.6
2. Bus DP-ADM/1ST 6.4 367.7 2.37 3.91 1.18 4.1
3. Bus DP-ADM-AC/1ST 12.1 367.7 2.38 7.36 2.33 7.7
4. Bus DP-ADM/2 ND 6.7 367.6 2.42 4.10 1.19 4.3
5. Bus DP-ADM-AC/2 ND 10.2 367.4 2.44 6.22 1.98 6.5

Pada tabel 4.8, hasil running load flow mengunakan ETAP power station

12.6 dengan interasi gauss-saidel Pada jaringan sistem distribusi sekunder

substation Teknik Universitas Halu Oleo Kendari menujukan bahwa aliran daya

pada Gedung Administrasi dalam kondisi tidak normal (marginal), dapat dilihat

pada profil tegangan dan aliran daya pada MDP Administarsi dengan Daya Aktif

21.60 kW, Daya Reaktif 6.67 kvar, Daya Semu 22.6 kVA, Tegangan 367.8 Volt

dan Jatuh Tegangan (Voltage Drop) 2.36 % dari tegangan pangkal pada LVMDP

Teknik Universitas Halu Oleo 376.7 Volt. Serta jatuh tegangan tertinggi pada Bus

beban DP–ADM–AC/2ND 2.44 % yaitu 367.4 Volt.

70
4.3.1.8. Analisis Aliran Daya Pada MDP Gedung Fakultas Hukum B

Gambar 4.18. Running Load Flow pada MDP Fakultas Hukum B

Tabel 4.9. Profil Tegangan dan Aliran Daya Pada MDP Fakultas Hukum B

Tegangan Aliran Daya


No. MDP/DP Arus Vbus L-L Vdrop P Q S
(Volt) (%) (kW) (kvar) (kVA)
1. Bus MDP F. HUKUM B 7.2 360.2 4.34 4.32 1.29 4.6
2. Bus DP-HUKUM- B/1ST 1.4 360.2 4.34 0.82 0.19 0.8
3. Bus DP-HUKUM- B-AC/1ST 3.6 360.1 4.35 2.19 0.57 2.3
4. Bus DP-HUKUM- B/2ND 2.3 360.1 4.35 1.37 0.44 1.4

Pada table 4.9, hasil running load flow mengunakan ETAP power station

12.6 dengan interasi gauss-saidel Pada jaringan sistem distribusi sekunder

substation Teknik Universitas Halu Oleo menujukan bahwa aliran daya pada

Gedung Fakultas Hukum B dalam kondisi tidak normal (critical), dapat dilihat

pada profil tegangan dan aliran daya pada MDP Fakultas Hukum B dengan Daya

Aktif 4.32 kW, Daya Reaktif 1.29 kvar, Daya Semu 4.6 kVA, Tegangan 360.2

Volt dan Jatuh Tegangan (Voltage Drop) 4.34 % dari tegangan pangkal pada

LVMDP Teknik Universitas Halu Oleo 376.7 Volt. Serta jatuh tegangan tertinggi

pada Bus beban DP–HUKUM–B–AC/1ST 4.35 % yaitu 360.1 Volt.

71
4.3.1.9. Analisis Aliran Daya Pada Bus Fakultas Hukum A1

Gambar 4.19. Running Load Flow pada Bus Fakultas Hukum A1

Tabel 4.10. Profil Tegangan dan Aliran Daya Pada Bus Fakultas Hukum A1

Tegangan Aliran Daya


No. MDP/DP Arus Vbus L-L Vdrop P Q S
(Volt) (%) (kW) (kvar) (kVA)
1. Bus Hukum 1 21.1 360.1 4.37 12.54 3.94 13.2
2. Bus DP-HUKUM-A1/1ST 6.0 360.1 4.38 3.58 1.11 3.7
3. Bus DP-HUKUM-A1/2ND 6.7 360.0 4.39 3.97 1.20 4.2
4. Bus DP-HUKUM-A1/3RD 8.5 360.0 4.40 5.05 1.53 5.3

Pada table 4.10, hasil running load flow mengunakan ETAP power station

12.6 dengan interasi gauss-saidel Pada jaringan sistem distribusi sekunder

substation Teknik Universitas Halu Oleo menujukan bahwa aliran daya pada Bus

Fakultas Hukum A1 dalam kondisi tidak normal (critical), dapat dilihat pada

profil tegangan dan aliran daya pada Bus Fakultas Hukum A1 dengan Daya Aktif

12.54 kW, Daya Reaktif 3.94 kvar, Daya Semu 13.2 kVA, Tegangan 360.1 Volt

dan Jatuh Tegangan (Voltage Drop) 4.37 % dari tegangan pangkal pada LVMDP

Teknik Universitas Halu Oleo 376.7 Volt. Serta jatuh tegangan tertinggi pada Bus

beban DP–HUKUM–A1/3RD 4.40 % yaitu 360.0 Volt.

72
4.3.1.10. Analisis Aliran Daya Pada Bus Fakultas Hukum A2

Gambar 4.20. Running Load Flow pada Bus Fakultas Hukum A2

Tabel 4.11. Profil Tegangan dan Aliran Daya Pada Bus Fakultas Hukum A2

Tegangan Aliran Daya


No. MDP/DP Arus Vbus L-L Vdrop P Q S
(Volt) (%) (kW) (kvar) (kVA)
1. Bus Hukum 2 19.7 360.1 4.38 11.75 3.69 12.4
2. Bus DP-HUKUM-A2/1ST 6.2 360.0 4.39 3.71 1.11 3.9
3. Bus DP-HUKUM-A2/2ND 6.6 360.0 4.40 3.92 1.18 4.1
4. Bus DP-HUKUM-A2/3RD 7.0 359.9 4.41 4.17 1.31 4.4

Pada table 4.11, hasil running load flow mengunakan ETAP power station

12.6 dengan interasi gauss-saidel Pada jaringan sistem distribusi sekunder

substation Teknik Universitas Halu Oleo menujukan bahwa aliran daya pada Bus

Fakultas Hukum A2 dalam kondisi tidak normal (marginal), dapat dilihat pada

profil tegangan dan aliran daya pada Bus Fakultas Hukum A2 dengan Daya Aktif

11.75 kW, Daya Reaktif 3.69 kvar, Daya Semu 12.4 kVA, Tegangan 360.1 Volt

dan Jatuh Tegangan (Voltage Drop) 4.38 % dari tegangan pangkal pada LVMDP

Teknik Universitas Halu Oleo 376.7 Volt. Serta jatuh tegangan tertinggi pada bus

beban DP–HUKUM –A2/3RD 4.41 % yaitu 359.9 Volt.

73
4.3.1.11. Analisis Aliran Daya Pada Bus Fakultas Hukum A3

Gambar 4.21. Running Load Flow pada Bus Fakultas Hukum A3

Tabel 4.12. Profil Tegangan dan Aliran Daya Pada Bus Fakultas Hukum A3

Tegangan Aliran Daya


No. MDP/DP Arus Vbus L-L Vdrop P Q S
(Volt) (%) (kW) (kvar) (kVA)
1. Bus Hukum 3 19.7 360.1 4.38 11.98 3.77 12.6
2. Bus DP-HUKUM-A3/1ST 6.2 360.0 4.39 3.77 1.13 3.9
3. Bus DP-HUKUM-A3/2ND 6.6 360.0 4.40 3.99 1.21 4.2
4. Bus DP-HUKUM-A3/3RD 7.0 359.9 4.41 4.24 1.34 4.4

Pada table 4.12, hasil running load flow mengunakan ETAP power station

12.6 dengan interasi gauss-saidel Pada jaringan sistem distribusi sekunder

substation Teknik Universitas Halu Oleo menujukan bahwa aliran daya pada Bus

Fakultas Hukum A3 dalam kondisi tidak normal (marginal), dapat dilihat pada

profil tegangan dan aliran daya pada Bus Fakultas Hukum A3 dengan Daya Aktif

11.75 kW, Daya Reaktif 3.70 kvar, Daya Semu 12.1 kVA, Tegangan 360.0 Volt

dan Jatuh Tegangan (Voltage Drop) 4.40 % dari tegangan pangkal pada LVMDP

Teknik Universitas Halu Oleo 376.7 Volt. Serta jatuh tegangan tertinggi pada bus

beban DP–HUKUM–A3/3RD 4.43 % yaitu 359.9 Volt.

74
4.3.2. Simulasi dan Analisis Aliran Daya (Load Flow) Setelah Mengubah

Saluran dan Ukuran Kabel Penghantar Ke-Fakultas Hukum A & B

Hasil running load flow mengunakan ETAP power station 12.6 dengan

interasi gauss-saidel pada Sistem Distribusi Sekunder Substation Teknik

Universitas Halu Oleo dalam kondisi eksisting menunjukan bahwa keadaan

tersebut tidak normal, pada simulasi tersebut terjadi voltage drop pada MDP

Administrasi, MDP Fakultas Hukum B, Bus Fakultas Hukum A1, Bus Fakultas

Hukum A2, dan Bus Fakultas Hukum A3.

Pada Gambar 4.2, Single Line Diagram Sistem Distribusi Sekunder

Substation Teknik Universitas Halu Oleo, dapat dilihat bahwa kabel penghantar

dari LVMDP Gardu Teknik menuju MDP Admnistrasi menggunakan kabel

penghantar jenis NFYGbY 4 x 70 mm2 dengan jarak 600 m, serta MDP Fakultas

Hukum B dan Bus Fakultas Hukum A menyambung di Bus Administrasi dengan

menggunakan kabel penghantar jenis NFYGbY 4 x 70 mm2 dengan panjang 500

m.

Pada simulasi aliran daya setelah mengubah saluran dan ukuran kabel

penghantar ke Fakultas Hukum A & B, yang sebelumnya menyambung di Bus

Administrasi dengan menyambung langsung pada Bus LVMDP Gardu Teknik

menggunakan jenis kabel penghantar NFYGbY 4 x 185 mm2 dengan panjang 500

m.

75
Gambar 4.22. Running Load Flow Setelah Mengubah Saluran dan Ukuran
Kabel Penghantar Ke Fakultas Hukum A & B

76
Tabel 4.13. Profil Tegangan dan Aliran Daya Setelah Mengubah Saluran dan
Ukuran Kabel Penghantar Ke Fakultas Hukum A & B

Tegangan Aliran Daya


No. MDP/DP Arus Vbus L-L Vdrop P Q S PF
(Volt) (%) (kW) (kvar) (kVA) (%)
1. LVMDP Gardu Teknik 277.3 376.7 0 175.06 45.68 180.9 96.8

2. MDP Fakultas Teknik 95.3 375.1 0.43 60.64 13.67 61.9 97.6

3. MDP LAB Teknik 47.9 374.7 0.53 30.12 7.63 31.1 96.9

4. MDP Program Pend. Vokasi 10.4 376.2 0.12 6.58 1.55 6.8 97.3

5. MDP Masjid LD Malim UHO 8.7 376.3 0.12 5.55 1.28 5.7 97.4

6. MDP Bidikmisi Putri A & B 8.9 376.2 0.12 5.66 1.35 5.8 97.3

7. MDP Admnistrsi UHO 36.2 374.8 0.51 22.43 6.95 23.5 95.5

8. MDP Fakultas Hukum B 7.6 374.8 1.02 4.76 1.39 4.6 96.5

9. Bus Fakultas Hukum A1 22.0 372.8 1.03 13.57 4.13 14.2 95.7

10. Bus Fakultas Hukum A2 20.6 372.8 1.04 12.70 3.87 13.3 95.7

11. Bus Fakultas Hukum A3 20.1 372.7 1.05 12.41 3.69 13.0 95.9

Gambar 4.11. Grafik Voltage Drop (Jatuh Tegangan) Setelah Mengubah Saluran
dan Ukuran Kabel Penghantar Ke Fakultas Hukum A & B

77
Pada tabel 4.13 dan Gambar 4.11, Hasil running load flow mengunakan

ETAP power station 12.6 dengan interasi gauss-saidel pada Sistem Distribusi

Sekunder Substation Teknik Universitas Halu Oleo setelah mengganti saluran dan

penampang kabel penghantar ke Fakultas Hukum A & B dari Bus Administrasi

dengan menyambung pada Bus LVMDP Gardu Teknik menunjukan bahwa dari

kondisi eksisting pada MDP Administrasi dimana jatuh tegangan (Voltage Drop)

sebesar 2.36 % turun menjadi 0.51% dengan tegangan pada kondisi eksisting

367.8 Volt line-to-line menjadi 374.8 Volt line-to-line, daya aktif (P) dari 21.60

kW menjadi 22.43 kW, Daya reaktif (Q) dari 6.67 kvar menjadi 6.95 kvar, dan

daya semu (S) dari 22.6 kVA menjadi 23.5 kVA.

Pada MDP Fakultas Hukum B dimana jatuh tegangan (Voltage Drop)

sebesar 4.32% turun menjadi 1.02% dengan tegangan pada kondisi eksisting

360.2 Volt line-to-line menjadi 372.8 Volt line-to-line, daya aktif (P) dari 4.32

kW menjadi 4.76 kW, Daya reaktif (Q) dari 1.29 kvar menjadi 1.39 kvar, dan

daya semu (S) dari 4.5 kVA menjadi 4.6 kVA.

Pada MDP Fakultas Hukum A1 dimana jatuh tegangan (Voltage Drop)

sebesar 4.37% turun menjadi 1.03% dengan tegangan pada kondisi eksisting

360.2 Volt line-to-line menjadi 372.8 Volt line-to-line, daya aktif (P) dari 12.52

kW menjadi 13.57 kW, Daya reaktif (Q) dari 3.94 kvar menjadi 4.13 kvar, dan

daya semu (S) dari 13.2 kVA menjadi 14.2 kVA.

Pada MDP Fakultas Hukum A2 dimana jatuh tegangan (Voltage Drop)

sebesar 4.38% turun menjadi 1.04% dengan tegangan pada kondisi eksisting

360.1 Volt line-to-line menjadi 372.8 Volt line-to-line, daya aktif (P) dari 11.75

78
kW menjadi 12.70 kW, Daya reaktif (Q) dari 3.69 kvar menjadi 3.87 kvar, dan

daya semu (S) dari 12.4 kVA menjadi 13.3 kVA.

Pada MDP Fakultas Hukum A3 dimana jatuh tegangan (Voltage Drop)

sebesar 4.40% turun menjadi 1.05% dengan tegangan pada kondisi eksisting

360.0 Volt line-to-line menjadi 372.7 Volt line-to-line, daya aktif (P) dari 11.75

kW menjadi 12.41 kW, Daya reaktif (Q) dari 3.70 kvar menjadi 3.69 kvar, dan

daya semu (S) dari 12.1 kVA menjadi 13.0 kVA.

Gambar 4.11. Grafik Perbandingan Voltage Drop Sebelum dan Setelah Mengubah
Saluran dan Ukuran Kabel Penghantar Ke Fakultas Hukum A & B

79
Tabel 4.14. Perbandingan Profil Tegangan dan Aliran Daya Sebelum dan Setelah Mengubah Saluran dan Ukuran Kabel
Penghantar Ke Fakultas Hukum A & B

Sebelum Perbaikan Setelah Perbaikan


Tegangan Aliran Daya Tegangan Aliran Daya
No. MDP/DP
Vbus L-L Vdrop P Q S Vbus L-L Vdrop P Q S
(Volt) (%) (kW) (kvar) (kVA) (Volt) (%) (kW) (kvar) (kVA)

1. Bus LVMDP Gardu Teknik 376.7 0 172.88 45.19 178.7 376.7 0 175.06 45.68 180.9

2. Bus MDP Fakultas Teknik 375.1 0.43 60.40 13.56 61.9 375.1 0.43 60.64 13.67 61.9

3. Bus MDP LAB Teknik 374.7 0.53 30.08 7.64 31.0 376.5 0.53 30.26 7.67 31.2

4. Bus MDP Program Pend. Vokasi 376.3 0.12 6.59 1.55 6.8 376.2 0.12 6.58 1.55 6.8

5. Bus MDP Masjid LD Malim UHO 376.3 0.12 5.56 1.29 5.7 376.3 0.12 5.55 1.28 5.7

6. Bus MDP Bidikmisi Putri A & B 376.3 0.12 5.57 1.36 5.8 376.2 0.12 5.66 1.35 5.8

7. Bus MDP Admnistrsi UHO 367.8 2.36 21.60 6.67 22.6 374.8 0.51 22.43 6.95 23.5

8. Bus MDP Fakultas Hukum B 360.2 4.34 4.32 1.29 4.6 372.9 1.02 4.76 1.39 4.6

9. Bus Fakultas Hukum A1 360.1 4.37 12.54 3.94 13.2 372.8 1.03 13.57 4.13 14.2

10. Bus Fakultas Hukum A2 360.1 4.38 11.75 3.69 12.4 372.8 1.04 12.70 3.87 13.3

11. Bus Fakultas Hukum A3 360.0 4.40 11.49 3.52 12.1 372.7 1.05 12.41 3.69 13.0

80
4.3.3. Hasil Hitungan Manual Aliran Daya (Load Flow) Sistem Distribusi

Sekunder Substation Teknik Universitas Halu Oleo

Hasil perhitungan manual digunakan untuk membandingkan hasil analisis

aliran daya. Perbandingan diambil dari hasil analisa perhitungan manual dengan

hasil simulasi menggunakan software ETAP Power Station 12.6. Dalam

perhitungan manual diperlukan data-data masukan, salah satunya yaitu data

impedansi yang di ubah ke admitansi. Data impedansi diambil dari hasil report

yang ada pada software ETAP Power Station 12.6.

Tabel 4.15. Nilai Impedansi Hasil Report Pada ETAP 12.6 pada MDP F. Teknik

From Bus To Bus Impedansi (Ω)

ID V ID V X Y Z ϴ
Bus DP-FTEC-A/1ST 375.1 0.01113 0.00039 0.01114 2.00685
Bus DP-FTEC-AC-A/1ST 375.1 0.01873 0.00042 0.01874 1.26929
Bus DP-FTEC-B/1ST 374.6 0.22260 0.00780 0.22274 2.00685
Bus DP-FTEC-AC-B/1ST 373.7 0.37460 0.00830 0.37469 1.26929
Bus DP-FTEC-A/2ND 375.1 0.02226 0.00078 0.02227 2.00685
Bus DP-FTEC-AC-A/2ND 375.0 0.03746 0.00083 0.03747 1.26929
MDP Bus DP-FTEC-B/2ND 374.6 0.24486 0.00858 0.24501 2.00685
375.1
F. Teknik Bus DP-FTEC-AC-B/2ND 373.5 0.41206 0.00913 0.41216 1.26929
Bus DP-FTEC-A/3RD 375.0 0.04452 0.00156 0.04455 2.00685
Bus DP-FTEC-AC-A/3RD 374.8 0.07492 0.00166 0.07494 1.26929
Bus DP-FTEC-EQC-A/3RD 375.0 0.01772 0.00152 0.01779 4.90276
Bus DP-FTEC-B/3RD 374.4 0.26712 0.00936 0.26728 2.00685
Bus DP-FTEC-AC-B/3RD 373.2 0.44952 0.00996 0.44963 1.26929
Bus DP-FTEC-EQC-B/3RD 374.8 0.10632 0.00912 0.10671 4.90276

1. Hasil Perhitungan Arus yang Mengalir pada MDP F. Teknik

Untuk perhitungan ini dapat dicari dengan persamaan (2.22), yaitu :

81
𝐼𝑖 = 𝑉𝑖 ∑𝑛𝑗=0 𝑦𝑖𝑗 − ∑𝑛𝑗=1 𝑦𝑖𝑗 𝑉𝑗 𝑗≠1

Dimana nilai:

yi0 = 0

1 1
𝑦𝑖1 = = = 89.76661 < – 2.00685o = 89.71155 – j3.14354
𝑧1 0.01114< 2.00685°

1 1
𝑦𝑖2 = = = 53.36179 < –1.26929o = 53.34869 – j1.18204
𝑧2 0.01874< 1.26929°

1 1
𝑦𝑖3 = = = 4.48954 < –2.00685o = 4.48679 – j0.15722
𝑧3 0.22274 < 2.00685°

1 1
𝑦𝑖4 = = = 2.66887 < –1.26929o = 2.66824 – j0.05912
𝑧4 0.37469< 1.26929°

1 1
𝑦𝑖5 = = = 44.90346 < – 2.00685o = 44.87592 – j1.57247
𝑧5 0.02227< 2.00685

1 1
𝑦𝑖6 = = = 26.68802 < –1.26929o = 26.68147 – j0.59118
𝑧6 0.03747< 1.26929°

1 1
𝑦𝑖7 = = = 4.08147 < –2.00685o = 4.07897 – j0.14293
𝑧7 0.24501< 2.00685°

1 1
𝑦𝑖8 = = = 2.42624 < –1.26929o = 2.42565 – j0.05375
𝑧8 0.41216< 1.26929°

1 1
𝑦𝑖9 = = = 22.44669 < –2.00685o = 22.43292 – j0.78606
𝑧9 0.04455< 2.00685°

1 1
𝑦𝑖10 = = = 13.34401<–1.26929o = 13.34074– j0.29559
𝑧10 0.07494<1.26929°

1 1
𝑦𝑖11 = = = 56.21135 < – 4.90276o = 56.00568 – j4.80409
𝑧11 0.01779< 4.90276

82
1 1
𝑦𝑖12 = = = 3.74139< –2.00685o = 3.73909 – j0.13102
𝑧12 0.26728< 2.00685°

1 1
𝑦𝑖13 = = = 2.22405 < – 1.26929o = 2.22351 – j0.04927
𝑧13 0.44963< 1.26929

1 1
𝑦𝑖14 = = = 9.37119 < – 4.90276o = 9.33690 – j0.80091
𝑧14 0.10671< 4.90276

𝑉𝑖 ∑𝑛𝑗=0 𝑦𝑖𝑗 = 𝑉𝑖 (𝑦𝑖0 + 𝑦𝑖1 + 𝑦𝑖2 + 𝑦𝑖3 + 𝑦𝑖4 + 𝑦𝑖5 + 𝑦𝑖6 + 𝑦𝑖7 + 𝑦𝑖8 + 𝑦𝑖9 +

𝑦𝑖10 + 𝑦𝑖11 + 𝑦𝑖12 + 𝑦𝑖3 + 𝑦𝑖4 )

= 375.1 ((0) + (89.71155 – j3.14354) + (53.34869 – j1.18204) +

(4.48679–j0.15722) + (2.66824 – j0.05912) + (44.87592 – j1.57247) +

(26.68147 – j0.59118) + (4.07897 – j0.14293) + (2.42565 – j0.05375)

+ (22.43292–j0.78606) + (13.34074–j0.29559) + (56.00568–j4.80409)

+ (3.73909 – j0.13102) + (2.22351 – j0.04927) + (9.33690 – j0.80091)

= 375.1 (335.35581 – j13.78374)

= 375.1 x 335.63896 < –2.35364o

= 125898.17390 < –2.35364o = 125791.96440 – j5170.28741

∑𝑛𝑗=1 𝑦𝑖𝑗 𝑉𝑗 = (𝑦𝑖1 𝑉1 ) + (𝑦𝑖2 𝑉2 ) + (𝑦𝑖3 𝑉3 ) + (𝑦𝑖4 𝑉4 ) + (𝑦𝑖5 𝑉5 ) + (𝑦𝑖6 𝑉6 ) +

(𝑦𝑖7 𝑉7 ) + (𝑦𝑖8 𝑉8 ) + (𝑦𝑖9 𝑉9 ) + (𝑦𝑖10 𝑉10 ) + (𝑦𝑖11 𝑉11 ) +

(𝑦𝑖12 𝑉12 ) + (𝑦𝑖13 𝑉13 ) + (𝑦𝑖14 𝑉14 )

= (375.1 x 89.76661 < – 2.00685o) + (375.1 x 53.36179 < –1.26929o) +

(374.6 x 4.48954 < –2.00685o) + (373.7 x 2.66887 < –1.26929o) +

(375.1 x 44.90346 < – 2.00685o) + (375.0 x 26.68802 < –1.26929o) +

83
(374.6 x 4.08147 < –2.00685o) + (373.5 x 2.42624 < –1.26929o) +

(375.0 x 22.44669 < –2.00685o) + (374.8 x 13.34401<–1.26929o) +

(375.0 x 56.21135 < – 4.90276o) + (374.4 x 3.74139< –2.00685o) +

(373.2 x 2.22405 < – 1.26929o) + (374.8 x 9.37119 < – 4.90276o)

= (33671.45541 < – 2.00685o) + (20016.00743 < –1.28458o) +

(1681.78168 < –2.00685o) + (997.356719 < –1.26929o) +

(16843.28785 < – 2.00685o) + (10008.00750 < –1.26929o) +

(1513.934662 < –2.00685o) + (906.20064 < –1.26929o) +

(8417.50875 < –2.00685o) + (5001.33495 <–1.26929o) +

(21079.25625 < – 4.90276o) + (1400.77642 < –2.00685o) +

(830.01546 < – 1.26929o) + (3512.32201 < – 4.90276o)

= (33650.80294 – j1179.13998) + (20010.97699 – j448.72431) +

(1680.75016 – j58.89428) + (997.11199 – j22.09293) +

(16832.95698 – j589.83474) + (10005.55179 – j221.69216) +

(1513.00609 – j53.01645) + (905.97828 – j20.07368) +

(8412.34585 – j294.77256) + (5000.10775 – j110.78696) +

(21002.13105 – j1801.53691) + (1339.91725 – j49.05376) +

(829.81180 – j18.38607) + (3499.47106 – j300.18031)

= 125680.92000 – j5148.18520

𝐼𝑖 = 𝑉𝑖 ∑𝑛𝑗=0 𝑦𝑖𝑗 − ∑𝑛𝑗=1 𝑦𝑖𝑗 𝑉𝑗 𝑗≠1

= (125791.96440 – j5170.28741) – (125680.92000 – j5148.18520)

= 111.04440– j22.10221

= 113.22264 < – 11.25700 Ampere

84
2. Daya aktif dan reaktif yang mengalir pada MDP F. Teknik

Dapat dicari menngunakan rumus berikut:

𝑆𝑖 = √3𝑉𝑖 𝐼𝑖∗

= (√3) (375.1) (113.22264 < – 11.25700)

= 73559.87263 < – 11.25700

=72144.68648 – j 14395.63348

Si = 73559.87263 VA = 73.55987263 kVA

Pi = 72144.68648 Watt = 72.14468648 kW

Qi = 14395.63348 var = 14.39563348 kvar

Tabel 4.16. Hasil Hitungan Tegangan dan Aliran Daya Kondisi Eksisting

Tegangan Aliran Daya


No. MDP/DP Arus Vbus L-L P Q S
(Volt) (kW) (kvar) (kVA)
1. Bus LVMDP Gardu Teknik 286.847 376.7 174.81 66.863 187.159
2. Bus MDP Fakultas Teknik 111.064 375.1 72.145 14.396 73.559
3. Bus MDP LAB Teknik 52.025 374.8 33.455 4.625 33.773
4. Bus MDP Program Pend. Vokasi 10.027 376.3 6.373 1.447 6.536
5. Bus MDP Masjid LD Malim UHO 7.245 376.3 4.179 0.883 4.272
6. Bus MDP Bidikmisi Putri A & B 7.564 376.3 4.871 0.759 4.929
7. Bus MDP Admnistrsi UHO 26.182 371.1 16.297 4.219 16.834
8. Bus MDP Fakultas Hukum B 8.295 363.5 5.039 1.372 5.222
9. Bus Fakultas Hukum A1 23.437 363.4 14.120 4.271 14.752
10. Bus Fakultas Hukum A2 18.529 363.4 11.295 2.914 11.661
11. Bus Fakultas Hukum A3 16.654 363.3 9.878 3.495 10.479

85
Tabel 4.17. Perbandingan Hasil Hitungan Tegangan dan Aliran Daya Kondisi Eksisting dengan Hasil Report
Software ETAP Power Station 12.6

Menggunakan Software ETAP 12.6 Hitungan Manual


Tegangan Aliran Daya Tegangan Aliran Daya
No. MDP/DP
Arus Vbus L-L P Q S Arus Vbus L-L P Q S
(Volt) (kW) (kvar) (kVA) (Volt) (kW) (kvar) (kVA)
1. Bus LVMDP Gardu Teknik 275.0 376.7 173.52 45.62 179.43 286.847 376.7 174.807 66.863 187.159

2. Bus MDP Fakultas Teknik 95.3 375.1 60.40 13.56 61.9 111.064 375.1 72.145 14.397 73.559

3. Bus MDP LAB Teknik 47.9 374.7 30.29 7.76 31.1 52.025 374.8 33.455 4.625 33.773

4. Bus MDP Program Pend. Vokasi 10.4 376.3 6.59 1.55 6.8 10.027 376.3 6.373 1.447 6.536

5. Bus MDP Masjid LD Malim UHO 8.7 376.3 5.56 1.29 5.7 7.245 376.3 4.179 0.883 4.272

6. Bus MDP Bidikmisi Putri A & B 8.9 376.3 5.57 1.36 5.8 7.564 376.3 4.871 0.759 4.929

7. Bus MDP Admnistrsi UHO 35.8 371.1 21.99 6.81 23.0 26.182 371.1 16.297 4.219 16.834

8. Bus MDP Fakultas Hukum B 7.4 363.5 4.42 1.32 4.5 8.295 363.5 5.039 1.372 5.222

9. Bus Fakultas Hukum A1 21.3 363.4 12.78 4.02 13.4 23.437 363.4 14.120 4.271 14.752

10. Bus Fakultas Hukum A2 20.0 363.4 11.98 3.77 12.6 18.529 363.4 11.295 2.914 11.661

11. Bus Fakultas Hukum A3 19.5 363.3 11.71 3.59 12.3 16.654 363.3 9.878 3.495 10.479

86
4.1. Analisis kapasistas Kabel Penghantar dan Kapasitas Pemutus

Tegangan Pada Sistem Distribusi Sekunder Substation Teknik

Universitas Halu Oleo

4.1.1. Analisis Kapasitas Kabel Penghantar

Dalam analisis ini `dapat menentukan kemampuan kabel penghantar pada

saat pembebanan pada Sistem Distribusi Sekunder Substation Teknik Universitas

Halu Oelo, parameter yang dihitung adalah arus nominal sisi beban (In), arus pada

penghantar (Iz), dan arus pada pemutus tegangan (Ip). Analisis ini menggunakan

data arus nominal sisi beban (In) pada pengkuran dan di bandingkan dengan arus

nominal pada simulasi ETAP kondisi eksisting sebelu perubahan pada saluran dan

penapang kabel menuju Fakultas Hukum A & B, kemudian dibandingkan dengan

nilai kuat hantar arus pada penghantar sesuai dengan standar PUIL 2011.

Perhitungan nilai arus pada penghantar dapat menggunakan rumus berikut:

𝐼𝑧 = 1.25 𝑥 𝐼𝑛

𝐼𝑝 = 1.5 𝑥 𝐼𝑛

Untuk memudahkan perhitungan analisis ini, maka analisis dapat disajikan

dalam tabel 4.18 berikut.

87
Tabel 4.18. Perbandingan Nilai Arus Nominal, Arus Penghantar dan Arus Pemutus (briking) pada
Sistem Distriusi Sekunder Substation Teknik UHO

88
Tabel 4.18. Lanjutan

89
Tabel 4.18. Lanjutan

90
Tabel 4.18. Lanjutan

91
Tabel 4.18. Lanjutan

Dari tabel 4.18, menunjukan bahwa penampang kabel pada Sistem Distribusi Sekunder Substation Teknik Universitas Halu

Oelo yang menghubungkan panel dari LVMDP ke MDP dan MDP ke DP lainya pada masing-masing gedung masih memenuhi

standar. Hal ini dapat dilihat pada hasil perhitungan kuat hantar arus pada tabel 4.25 masih jauh dibawah standar kuat hantar arus pada

penghantar berdasarkan PULI 2011.

92
4.3.4. Analisis Kapasitas Pemutus Tegangan (Circuit Breaker)

Pada analisis kapasitas pemutus tegangan (circuit breaker), terlebi dahulu

melakukan simulasi gangguan hubung singkat pada model jaringan Sistem

Distribusi Sekunder Substation Teknik Universitas Halu Oleo pada lembar kerja

ETAP 12.6 menggunakan data single line diagram sesuai gambar 4.9 diatas.

Gangguan hubung singkat yang disimulasikan pada skripsi ini adalah gangguan

hubung singkat tiga fasa, hasil dari simulasi gangguan hubung singkat ini

digunakan untuk menganalisis kapasitas pemutus tegangan (circuit breaker),

kemudian dibandingkan dengan kapasitas pemutus tegangan yang terpasang pada

Sistem Distribusi Sekunder Substation Teknik Universitas Halu Oleo.

Simulasi gangguan hubung singkat ini dilakukan pada 11 Bus pada Sistem

Distribusi Sekunder Substation Teknik Universitas Halu Oleo yaitu Bus LVMDP

Gardu Teknik, Bus MDP F. Teknik, Bus MDP LAB Teknik, Bus MDP Program

Pendidikan Vokasi, Bus MDP Masjid LD Malim, Bus MDP Bidikmisi Putri A &

B, Bus MDP Administrasi, Bus MDP F. Hukum B, Bus F. Hukum A1, Bus F.

Hukum A2, dan Bus F. Hukum A3.

Hasil simulasi gangguan arus hubung singkat pada pada Sistem Distribusi

Sekunder Substation Teknik Universitas Halu Oleo berada pada range 0.640 kA –

0.750 kA. Nilai arus hubung singkat terkecil terletak pada Bus F. Hukum A3

dengan nilai arus gangguan 0.640 kA sedangkan nilai arus hubung singkat

terbesar terletak pada Bus LVMDP Gardu Teknik dengan nilai arus gangguan

0.750 kA.

93
Hasil simulasi gangguan hubung singkat tiga fasa pada Sistem Distribusi

Sekunder Substation Teknik Universitas Halu Oleo dapat dilihat pada tabel 4.19

berikut.

Tabel 4.19. Hasil Report Hubung Singkat Pada Sistem Distribusi Sekunder
Substation Teknik Universitas Halu Oleo
No. Bus ID Hubung singkat (kA)
1. Bus LVMDP Gardu Teknik 0.750
2. Bus MDP F. Teknik 0.740
3. Bus MDP LAB Teknik 0.737
4. Bus MDP Program Pendidikan Vokasi 0.727
5. Bus MDP Masjid LD Malim 0.723
6. Bus MDP Bidikmisi Putri A & B 0.723
7. Bus MDP Administrasi 0.710
8. Bus F. Hukum A1 0.645
9. Bus F. Hukum A2 0.643
10. Bus F. Hukum A3 0.640
11. Bus MDP F. Hukum B 0.645

1. Hasil hitungan manual arus hubung pada LVMDP Gardu Teknik

Hitungan manual arus arus hubung pada LVMDP Gardu Teknik dengan

menggunakan data impedansi yang diambil dari ETAP Power Station 12.6.

94
Tabel 4.20. Nilai Impedasi yang Diambil Dari ETAP 12.6 pada LVMDP Gardu
Teknik
Bus Positive Sequance Imp. (ohm)
ID kV Resistance Reactance Impedance
LVMDP Gardu 0.380 0.04462 0.30381 0.30707
Teknik

Untuk perhitungan ini dapat dicari dengan persamaan:

𝐸𝑎
𝐼𝑎 =
𝑍𝑝

Dimana nilai:

𝑉 0.380
𝐸𝑎 = = = 0.2194 kV
√3 √3

Zp = 0.30707

0.2194
𝐼𝑎 =
0.30707

= 0.715 kA

2. Hasil hitungan manual arus hubung pada sisi MDP

Hitungan manual arus arus hubung pada sisi MDP dapat ditabelkan dengan

menggunakan rumus yang sama pada perhitungan 1 diatas dan dapat

dibandingkan dengan hasil simulasi menggunakan ETAP Power Station 12.6.

95
Tabel 4.21. Hasil Hitungan Manual Hubung Singkat Pada Sistem Distribusi

Sekunder Substation Teknik Universitas Halu Oleo

4.3.4.1. Analisis Kapasitas Peralatan Pemutus Tegangan (Circuit Breaker) di

Bus LVMDP Gardu Teknik

Analisis kapasitas peralatan pemutus tegangan (circuit breker) dapat

dilakukan dengan menggunakan data hasil report pada simulasi hubung singkat di

LVMDP Gardu Teknik. Tabel 4.22 merupakan kapasitas peralatan yang

terpasang pada LVMDP Gardu Teknik dan hasil dari simulasi arus hubung

singkat pada ETAP Power Station 12.6.

96
Tabel 4.22. Kapasitas Peralatan yang Terpasang pada LVMDP Gardu Teknik dan
Hasil dari Simulasi Arus Hubung Singkat pada ETAP Power Station 12.6

Kapasitas Circuit Arus Hubung Singkat Kapasitas Penggunaan


ID
Breker (kA) (kA) (%)
Circuit
Ib Ib Ib Ib Ib Ib
Breker Ip Ip Ip
sym asym sym asym sym asym
CB 1 65 48.75 50.105 1.819 0.608 0.88 97.20 98.75 98.24
CB 2 40 40 40.002 1.819 0.524 0.614 95.45 98.69 98.47
CB 3 70 70 97.158 1.819 0.647 1.096 97.40 99.08 98.87
CB 5 70 70 97.158 1.819 0.647 1.096 97.40 99.08 98.87
CB 7 25 25 25.001 1.819 0.524 0.614 92.72 97.91 97.54
CB 9 36 36 39.031 1.819 0.625 0.92 94.95 98.26 97.64
CB 11 25 25 27.105 1.819 0.625 0.92 92.72 97.50 96.60
CB 13 36 36 39.031 1.819 0.625 0.92 94.95 98.26 97.64

Dari tabel 4.22 menunjukan bahwa peralatan pemutus tegangan (circuit

breaker) pada LVMDP Gardu Teknik dalam kondisi sangat noramal dan mampu

terhadap gangguan hubung singkat diatas 92% dari kapasitas peralatan yang

terpasang.

4.3.4.2. Analisis Kapasitas Peralatan Pemutus Tegangan (Circuit Breaker) di

Bus MDP Fakultas Teknik

Analisis kapasitas peralatan pemutus tegangan (circuit breaker) dapat

dilakukan dengan menggunakan data hasil report pada simulasi hubung singkat di

MDP Fakultas Teknik. Tabel 4.23 merupakan kapasitas peralatan yang terpasang

pada MDP Fakultas Teknik dan hasil dari simulasi arus hubung singkat pada

ETAP Power Station 12.6.

97
Tabel 4.23. Kapasitas Peralatan yang Terpasang pada MDP Fakultas Teknik dan
Hasil dari Simulasi Arus Hubung Singkat pada ETAP Power Station 12.6

Kapasitas Circuit Arus Hubung Singkat Kapasitas Penggunaan


ID
Breker (kA) (kA) (%)
Circuit
Ib Ib Ib Ib Ib Ib
Breker Ip Ip Ip
sym asym sym asym sym asym
CB 4 50 50 66.25 1.774 0.64 1.052 96.45 98.72 98.41
CB 16 25 25 27.105 1.774 0.619 0.859 92.91 97.53 96.83
CB 18 25 25 27.105 1.774 0.619 0.859 92.91 97.53 96.83
CB 20 25 25 27.105 1.774 0.619 0.859 92.91 97.53 96.83
CB 22 25 25 27.105 1.774 0.619 0.859 92.91 97.53 96.83
CB 24 25 25 27.105 1.774 0.619 0.859 92.91 97.53 96.83
CB 26 25 25 27.105 1.774 0.619 0.859 92.91 97.53 96.83
CB 28 25 25 27.105 1.774 0.619 0.859 92.91 97.53 96.83
CB 30 25 25 27.105 1.774 0.619 0.859 92.91 97.53 96.83
CB 32 25 25 27.105 1.774 0.619 0.859 92.91 97.53 96.83
CB 34 25 25 27.105 1.774 0.619 0.859 92.91 97.53 96.83
CB 36 25 25 27.105 1.774 0.619 0.859 92.91 97.53 96.83
CB 38 25 25 27.105 1.774 0.619 0.859 92.91 97.53 96.83
CB 40 25 25 27.105 1.774 0.619 0.859 92.91 97.53 96.83
CB 42 25 25 27.105 1.774 0.619 0.859 92.91 97.53 96.83

Dari tabel 4.23 menunjukan bahwa peralatan pemutus tegangan (circuit

breaker) pada MDP Fakultas Teknik dalam kondisi sangat noramal dan mampu

terhadap gangguan hubung singkat diatas 92% dari kapasitas peralatan yang

terpasang.

98
4.3.4.3. Analisis Kapasitas Peralatan Pemutus Tegangan (Circuit Breaker) di

Bus MDP LAB Teknik

Analisis kapasitas peralatan pemutus tegangan (circuit breaker) dapat

dilakukan dengan menggunakan data hasil report pada simulasi hubung singkat di

MDP LAB Teknik. Tabel 4.24 merupakan kapasitas peralatan yang terpasang

pada MDP LAB Teknik dan hasil dari simulasi arus hubung singkat pada ETAP

Power Station 12.6.

Tabel 4.24. Kapasitas Peralatan yang Terpasang pada MDP LAB Teknik dan
Hasil dari Simulasi Arus Hubung Singkat pada ETAP Power Station 12.6

Kapasitas Circuit Arus Hubung Singkat Kapasitas Penggunaan


ID
Breker (kA) (kA) (%)
Circuit
Ib Ib Ib Ib Ib Ib
Breker Ip Ip Ip
sym asym sym asym sym asym
CB 6 50 50 50 1.671 0.463 0.463 96.66 99.07 99.07
CB 44 25 25 27.105 1.671 0.615 0.793 93.32 97.54 97.07
CB 46 25 25 27.105 1.671 0.615 0.793 93.32 97.54 97.07
CB 48 36 36 39.031 1.671 0.615 0.793 95.35 98.29 97.97
CB 50 25 25 27.105 1.671 0.615 0.793 93.32 97.54 97.07
CB 52 25 25 27.105 1.671 0.615 0.793 93.32 97.54 97.07
CB 54 25 25 27.105 1.671 0.615 0.793 93.32 97.54 97.07
CB 56 25 25 27.105 1.671 0.615 0.793 93.32 97.54 97.07
CB 58 25 25 27.105 1.671 0.615 0.793 93.32 97.54 97.07
CB 60 25 25 27.105 1.671 0.615 0.793 93.32 97.54 97.07

Dari tabel 4.24 menunjukan bahwa peralatan pemutus tegangan (circuit

breaker) pada MDP LAB Teknik dalam kondisi sangat noramal dan mampu

terhadap gangguan hubung singkat diatas 93% dari kapasitas peralatan yang

terpasang.

99
4.3.4.4. Analisis Kapasitas Peralatan Pemutus Tegangan (Circuit Breaker) di

Bus MDP Program Pendidikan Vokasi

Analisis kapasitas peralatan pemutus tegangan (circuit breaker) dapat

dilakukan dengan menggunakan data hasil report pada simulasi hubung singkat di

MDP Program Pendidikan Vokasi. Tabel 4.25 merupakan kapasitas peralatan

yang terpasang pada MDP Program Pendidikan Vokasi dan hasil dari simulasi

arus hubung singkat pada ETAP Power Station 12.6.

Tabel 4.25. Kapasitas Peralatan yang Terpasang pada MDP P. Pend. Vokasi dan
Hasil dari Simulasi Arus Hubung Singkat pada ETAP Power Station 12.6

Kapasitas Circuit Arus Hubung Singkat Kapasitas Penggunaan


ID
Breker (kA) (kA) (%)
Circuit
Ib Ib Ib Ib Ib Ib
Breker Ip Ip Ip
sym asym sym asym sym asym
CB 8 25 25 25 1.623 0.527 0.535 93.51 97.89 97.86
CB 62 17 5 5 1.623 0.474 0.474 90.45 90.52 90.52
CB 64 17 5 5 1.623 0.474 0.474 90.45 90.52 90.52
CB 66 17 5 5 1.623 0.474 0.474 90.45 90.52 90.52
CB 68 17 5 5 1.623 0.474 0.474 90.45 90.52 90.52

Dari tabel 4.25 menunjukan bahwa peralatan pemutus tegangan (circuit

breaker) pada MDP Program Pendidikan Vokasi dalam kondisi sangat noramal

dan mampu terhadap gangguan hubung singkat diatas 90% dari kapasitas

peralatan yang terpasang.

100
4.3.4.5. Analisis Kapasitas Peralatan Pemutus Tegangan (Circuit Breaker) di

Bus MDP Masjid LD Malim

Analisis kapasitas peralatan pemutus tegangan (circuit breaker) dapat

dilakukan dengan menggunakan data hasil report pada simulasi hubung singkat di

MDP Masjid LD Malim. Tabel 4.26 merupakan kapasitas peralatan yang

terpasang pada MDP Masjid LD Malim dan hasil dari simulasi arus hubung

singkat pada ETAP Power Station 12.6.

Tabel 4.26. Kapasitas Peralatan yang Terpasang pada MDP Masjid LD Malim dan
Hasil dari Simulasi Arus Hubung Singkat pada ETAP Power Station 12.6

Kapasitas Circuit Arus Hubung Singkat Kapasitas Penggunaan


ID
Breker (kA) (kA) (%)
Circuit
Ib Ib Ib Ib Ib Ib
Breker Ip Ip Ip
sym asym sym asym sym asym
98.05
CB 10 36 36 39.03 1.594 0.615 0.758 95.572 98.29
8
97.20
CB 70 25 25 27.11 1.594 0.615 0.758 93.624 97.54
4
97.20
CB 72 25 25 27.11 1.594 0.615 0.758 93.624 97.54
4
97.20
CB 74 25 25 27.11 1.594 0.615 0.758 93.624 97.54
4

Dari tabel 4.26 menunjukan bahwa peralatan pemutus tegangan (circuit

breaker) pada MDP Masjid LD Malim dalam kondisi sangat noramal dan mampu

terhadap gangguan hubung singkat diatas 93% dari kapasitas peralatan yang

terpasang.

101
4.3.4.6. Analisis Kapasitas Peralatan Pemutus Tegangan (Circuit Breaker) di

Bus MDP Administrasi UHO

Analisis kapasitas peralatan pemutus tegangan (circuit breaker) dapat

dilakukan dengan menggunakan data hasil report pada simulasi hubung singkat di

MDP Administrasi UHO. Tabel 4.27 merupakan kapasitas peralatan yang

terpasang pada MDP Administrasi UHO dan hasil dari simulasi arus hubung

singkat pada ETAP Power Station 12.6.

Tabel 4.27. Kapasitas Peralatan yang Terpasang pada MDP Administrasi UHO
dan Hasil dari Simulasi Arus Hubung Singkat pada ETAP Power Station 12.6

ID Kapasitas Circuit Arus Hubung Singkat Kapasitas Penggunaan


Circui Breker (kA) (kA) (%)
t Ib Ib Ib Ib Ib Ib
Ip Ip Ip
Breker sym asym sym asym sym asym
CB 14 36 36 36.03 1.572 0.606 0.75 95.63 98.32 97.92
CB 84 25 25 27.11 1.572 0.606 0.75 93.71 97.58 97.23
CB 86 25 25 27.11 1.572 0.606 0.75 93.71 97.58 97.23
CB 88 25 25 27.11 1.572 0.606 0.75 93.71 97.58 97.23
CB 90 25 25 27.11 1.572 0.606 0.75 93.71 97.58 97.23

Dari tabel 4.27 menunjukan bahwa peralatan pemutus tegangan (circuit

breaker) pada MDP Administrasi UHO dalam kondisi sangat noramal dan mampu

terhadap gangguan hubung singkat diatas 93% dari kapasitas peralatan yang

terpasang.

102
4.3.4.7. Analisis Kapasitas Peralatan Pemutus Tegangan (Circuit Breaker) di

Bus MDP Bidikmisi Putri A & B

Analisis kapasitas peralatan pemutus tegangan (circuit breaker) dapat

dilakukan dengan menggunakan data hasil report pada simulasi hubung singkat di

MDP Bidikmisi Putri A & B. Tabel 4.28 merupakan kapasitas peralatan yang

terpasang pada di MDP Bidikmisi Putri A & B dan hasil dari simulasi arus

hubung singkat pada ETAP Power Station 12.6.

Tabel 4.28. Kapasitas Peralatan yang Terpasang pada di MDP BM Putri A & B
dan Hasil dari Simulasi Arus Hubung Singkat pada ETAP Power Station 12.6

Kapasitas Circuit Arus Hubung Singkat Kapasitas Penggunaan


ID
Breker (kA) (kA) (%)
Circuit
Ib Ib Ib Ib Ib Ib
Breker Ip Ip Ip
sym asym sym asym sym asym
CB 12 25 25 27.11 1.594 0.615 0.758 93.63 97.54 97.21
CB 76 25 25 27.11 1.594 0.615 0.758 93.63 97.54 97.21
CB 78 25 25 27.11 1.594 0.615 0.758 93.63 97.54 97.21
CB 80 25 25 27.11 1.594 0.615 0.758 93.63 97.54 97.21
CB 82 25 25 27.11 1.594 0.615 0.758 93.63 97.54 97.21

Dari tabel 4.28 menunjukan bahwa peralatan pemutus tegangan (circuit

breaker) pada MDP Bidikmisi Putri A & B dalam kondisi sangat noramal dan

mampu terhadap gangguan hubung singkat diatas 93% dari kapasitas peralatan

yang terpasang.

103
4.3.4.8. Analisis Kapasitas Peralatan Pemutus Tegangan (Circuit Breaker) di

Bus Fakultas Hukum A1

Analisis kapasitas peralatan pemutus tegangan (circuit breaker) dapat

dilakukan dengan menggunakan data hasil report pada simulasi hubung singkat di

Bus Fakultas Hukum A1. Tabel 4.29 merupakan kapasitas peralatan yang

terpasang pada di Bus Fakultas Hukum A1 dan hasil dari simulasi arus hubung

singkat pada ETAP Power Station 12.6.

Tabel 4.29. Kapasitas Peralatan yang Terpasang pada di Bus Fakultas Hukum A1
dan Hasil dari Simulasi Arus Hubung Singkat pada ETAP Power Station 12.6

Kapasitas Circuit Arus Hubung Singkat Kapasitas Penggunaan


ID
Breker (kA) (kA) (%)
Circuit
Ib Ib Ib Ib Ib Ib
Breker Ip Ip Ip
sym asym sym asym sym asym
CB 98 17 2 2 1.204 0.484 0.484 92.92 75.8 75.8

CB 99 17 2 2 1.193 0.484 0.484 92.98 75.8 75.8

CB 100 17 2 2 1.173 0.485 0.485 93.10 75.8 75.8

Dari tabel 4.29 menunjukan bahwa peralatan pemutus tegangan (circuit

breaker) pada Bus Fakultas Hukum A1 dalam kondisi sangat noramal dan mampu

terhadap gangguan hubung singkat diatas 75% dari kapasitas peralatan yang

terpasang.

104
4.3.4.9. Analisis Kapasitas Peralatan Pemutus Tegangan (Circuit Breaker) di

Bus Fakultas Hukum A2

Analisis kapasitas peralatan pemutus tegangan (circuit breaker) dapat

dilakukan dengan menggunakan data hasil report pada simulasi hubung singkat di

Bus Fakultas Hukum A2. Tabel 4.30 merupakan kapasitas peralatan yang

terpasang pada di Bus Fakultas Hukum A2 dan hasil dari simulasi arus hubung

singkat pada ETAP Power Station 12.6.

Tabel 4.30. Kapasitas Peralatan yang Terpasang pada di Bus Fakultas Hukum A2
dan Hasil dari Simulasi Arus Hubung Singkat pada ETAP Power Station 12.6

Kapasitas Circuit Arus Hubung Singkat Kapasitas Penggunaan


ID
Breker (kA) (kA) (%)
Circuit
Ib Ib Ib Ib Ib Ib
Breker Ip Ip Ip
sym asym sym asym sym asym
CB
17 2 2 1.197 0.484 0.484 92.95 75.8 75.8
101
CB
17 2 2 1.186 0.484 0.484 93.02 75.8 75.8
102
CB
17 2 2 1.166 0.484 0.484 93.14 75.8 75.8
103

Dari tabel 4.30 menunjukan bahwa peralatan pemutus tegangan (circuit

breaker) pada Bus Fakultas Hukum A2 dalam kondisi sangat noramal dan mampu

terhadap gangguan hubung singkat diatas 75% dari kapasitas peralatan yang

terpasang.

105
4.3.4.10. Analisis Kapasitas Peralatan Pemutus Tegangan (Circuit Breaker) di

Bus Fakultas Hukum A3

Analisis kapasitas peralatan pemutus tegangan (circuit breaker) dapat

dilakukan dengan menggunakan data hasil report pada simulasi hubung singkat di

Bus Fakultas Hukum A3. Tabel 4.31 merupakan kapasitas peralatan yang

terpasang pada di Bus Fakultas Hukum A3 dan hasil dari simulasi arus hubung

singkat pada ETAP Power Station 12.6.

Tabel 4.31. Kapasitas Peralatan yang Terpasang pada di Bus Fakultas Hukum A3
dan Hasil dari Simulasi Arus Hubung Singkat pada ETAP Power Station 12.6

Kapasitas Circuit Arus Hubung Singkat Kapasitas


ID
Breker (kA) (kA) Penggunaan (%)
Circuit
Ib Ib Ib Ib Ib Ib
Breker Ip Ip Ip
sym asym sym asym sym asym
CB 104 17 2 2 1.187 0.484 0.484 93.02 75.8 75.8

CB 105 17 2 2 1.176 0.484 0.484 93.08 75.8 75.8

CB 106 17 2 2 1.156 0.484 0.484 93.20 75.8 75.8

Dari tabel 4.31 menunjukan bahwa peralatan pemutus tegangan (circuit

breaker) pada Bus Fakultas Hukum A3 dalam kondisi sangat noramal dan mampu

terhadap gangguan hubung singkat diatas 75% dari kapasitas peralatan yang

terpasang.

106
4.3.4.11. Analisis Kapasitas Peralatan Pemutus Tegangan (Circuit Breaker) di

Bus MDP Fakultas Hukum B

Analisis kapasitas peralatan pemutus tegangan (circuit breker) dapat

dilakukan dengan menggunakan data hasil report pada simulasi hubung singkat di

Bus MDP Fakultas Hukum B. Tabel 4.32 merupakan kapasitas peralatan yang

terpasang pada di Bus MDP Fakultas Hukum B dan hasil dari simulasi arus

hubung singkat pada ETAP Power Station 12.6.

Tabel 4.32. Kapasitas Peralatan yang Terpasang pada di Bus MDP F. Hukum B
dan Hasil dari Simulasi Arus Hubung Singkat pada ETAP Power Station 12.6

Kapasitas Circuit Arus Hubung Singkat Kapasitas Penggunaan


ID
Breker (kA) (kA) (%)
Circuit
Ib Ib Ib Ib Ib Ib
Breker Ip Ip Ip
sym asym sym asym sym asym
CB 15 25 25 25 1.214 0.484 0.484 95.14 98.06 98.06
CB 92 17 5 5 1.214 0.484 0.484 92.86 90.32 90.32
CB 94 17 5 5 1.214 0.484 0.484 92.86 90.32 90.32
CB 96 17 5 5 1.214 0.484 0.484 92.86 90.32 90.32

Dari tabel 4.32 menunjukan bahwa peralatan pemutus tegangan (circuit

breaker) pada Bus MDP Fakultas Hukum B dalam kondisi sangat noramal dan

mampu terhadap gangguan hubung singkat diatas 90% dari kapasitas peralatan

yang terpasang.

107
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Dari hasi penelitian mengenai analisis aliran daya (load flow) pada Gardu

Distribusi Sekunder (substation) Teknik Universitas Halu Oleo Kendari, maka

dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Nilai aliran daya (load flow) pada jaringan Sistem Distribusi Sekunder

Substation Teknik Universitas Halu Oleo pada kondisi eksisting sebelum

perbaikan dalam sismulasi aliran daya menggunakan Software ETAP Power

Station 12.6 menujukan bahwa nilai Total Daya Semu 180.2 kVA, Daya Aktif

174.0 kW, Daya Reaktif 46.9 kvar dan Power Faktor 96.55 %.

2. Dari hasil simulasi pada kondisi eksisting pada Sistem Distribusi Sekunder

Substation Teknik Universitas Halu Oleo menunjukan bahwa jatuh tegangan

(Voltage-Drop) terbesar terjadi pada Bus MDP Administrasi 2.36 %, MDP

Fakultas Hukum B 4.34 %, Bus Fakultas Hukum A1 dengan 4.37 %, Bus

Fakultas Hukum A2 4.38 %, dan Bus Fakultas Hukum A3 4.40 %.

3. Untuk memeperbaiki sistem kelistikan pada Gedung Administasi Dan Fakultas

Hukum dilakukan dengan mengubah saluran dan ukuran kabel penghantar ke

Fakultas Hukum A & B, yang sebelumnya menyambung di Bus Administrasi

dengan menyambung langsung pada Bus LVMDP Gardu Teknik menggunakan

jenis kabel penghantar NFYGbY 4 x 185 mm2 dengan panjang 500 m. maka

jatuh tegangan pada MDP Administrasi dimana jatuh tegangan (Voltage Drop)

sebesar 2.36 % turun menjadi 0.51%, Pada MDP Fakultas Hukum B jatuh

108
tegangan sebesar 4.32% turun menjadi 1.02%, Pada MDP Fakultas Hukum A1

jatuh tegangan sebesar 4.37% turun menjadi 1.03%, Pada MDP Fakultas

Hukum A2 jatuh tegangan sebesar 4.38% turun menjadi 1.04%, dan Pada MDP

Fakultas Hukum A3 jatuh tegangan sebesar 4.40% turun menjadi 1.05%.

5.2. Saran

Dari hasil penelitian yang telah diakukan mengenai analisis aliran daya

(load flow) pada Gardu Distribusi Sekunder (substation) Teknik Universitas Halu

Oleo Kenadri, maka penulis dapat menyampaiakan beberapa saran sebgai berikut:

1. Analias aliran daya sangat penting terutama untuk penentuan kemampuan

suatu sistem tenaga listrik.

2. Saluran pada gedung Fakultas Hukum A & B sebaiknya tersambung langsung

pada saluran utama LVMDP Gardu Teknik, dan perlu penambahan panel

MDP pada gedung Fakultas Hukum A.

109
DAFTAR PUSTAKA

1. Hendrianto Lisanuddin, Mustamin, 2017. “Sertifikat Laik Operasi Instalasi

Pemanfaatan Tenaga Listrik”, Surabaya : Lutfansah Mediatama.

2. Atmam, Danlel, Situmeang, 2015. “Analisis Sitem Kelistrikan Di Universitas

Lancing Kuning Pekanbaru Dengan Menggunakan Electric Transien And

Analisis Program (ETAP)”, Jurnal. Pekanbaru : Jurusan Elektro Universitas

Lancing Kuning.

3. Dhimas P.H, 2014. “Pemanfaatan Software ETAP Power Station 4.0 Untuk

Menganalisis Aliran Daya Litrik Di Gardu Induk Ungaran150 kv”, Skripsi.

Semarang : Jurusan Teknik Elektro Universita Negri Semarang.

4. Nadia M. Mahdi, 2013. “Power Flow Analysis Of Rafah Governorate

Distribution Network Using ETAP Software ” Paper. Palestina : Electrical

Engineering GEDCO Company.

5. Afandi A.N, 2010. “Operasi System Tenaga Listrik Berbasis ESDA”,

Yogyakarta : gava media.

6. Ali Supriyadi, 2010. “Analisa Aliran Daya Pada Sistem Tenaga Lisrik

Mengunakan Software ETAP 12.6”, Jurnal : Forum Teknologi

7. Dwi Sulstiano , 2010. “Perbandingan Metode Gauss Saidel, Metode Newton

Rapshon Dan Metode Fast Decoupled Dala Solusi Aliran Daya ”, Skripsi. :

Jurusan Teknik Elektro Universitas Diponegoro.

8. Prabowo, H. 2007. “Analisa Alairan Daya Di Wilayah Kerja PT PLN

(Persero) UPT Semarang”, Semarang : Jurusan Teknik Elektro Universitas

Negri Semarang.

xx
9. Hadi Saadat, 1999. “Power System Analisis”, Mc Graw-Hill Inc.

10. Stevenson JR, William D, 1990. “Analisis Sistem Tenaga Listrik”, Edisi

Keempat. Jakarta : Erlangga.

11. Sulasno, 1993. “Analisis System Tenaga”, Semarag : Badan Penerbit

Universitas Diponegoro

12. Zuhal, 1990. “Dasar Teknik Tenaga Listrik dan Elektronika Daya”, Jakarta :

PT Gramedia Pustaka Utama

xxi
LAMPIRAN

110
LAMPIRAN 1
Single Line Diagram Sistem Distribusi Sekunder (substation) Teknik

Universitas Halu Oleo

111
112
LAMPIRAN 2
Data MCB pada Sistem Distribusi Sekunder (substation) Teknik

Universitas Halu Oleo

113
Tabel 1. Data Circuit Breaker pada LVMDP Distribusi Sekunder Teknik UHO

Kapasitas Circuit Breker


No. Name Plate Merk Tegangan In Icu Ics
Phasa
Max (V) (A) (kA) (kA)
1. CB Sumber PLN ABB 415 800 65 48.75 3
2. CB Generator META MEC 415 500 40 40 3
3. CB F.Teknik ABB 415 630 70 70 3
4. CB LAB Teknik ABB 415 630 70 70 3
5. CB Vokasi Scheineider 415 250 25 25 3
6. CB Masjid LD Malim ABB 415 125 36 36 3
7. CB BM Putri A & B ABB 415 80 25 25 3
8. CB Administrasi ABB 415 160 36 36 3

Tabel 2. Data CB pada Bagian MDP Gedung Fakultas Teknik UHO

Kapasitas Circuit Breker


No. Name Plate Merk Tegangan In Icu Ics
Phasa
Max (V) (A) (kA) (kA)
1. MDP-F. Teknik ABB 415 630 50 50 3
2. DP-FTEC-A/1ST ABB 415 63 25 25 3
3. DP-FTEC-AC-A/1ST ABB 415 32 25 25 3
4. DP-FTEC-B/1ST ABB 415 63 25 25 3
5. DP-FTEC-AC-B/1ST ABB 415 32 25 25 3
6. DP-FTEC-A/2ND ABB 415 63 25 25 3
7. DP-FTEC-AC-A/2ND ABB 415 40 25 25 3
8. DP-FTEC-B/2ND ABB 415 63 25 25 3
9. DP-FTEC-AC-B/2ND ABB 415 40 25 25 3
10. DP-FTEC-A/3RD ABB 415 63 25 25 3
11. DP-FTEC-AC-A/3RD ABB 415 40 25 25 3
12. DP-FTEC-EQC-A/3RD ABB 415 80 25 25 3
13. DP-FTEC-B/3RD ABB 415 63 25 25 3
14. DP-FTEC-AC-B/3RD ABB 415 40 25 25 3
15. DP-FTEC-EQC-B/3RD ABB 415 80 25 25 3

114
Tabel 3. Data MCB pada Bagian MDP Gedung LAB Teknik UHO

Kapasitas Circuit Breker


No. Name Plate Merk Tegangan In Icu Ics
Phasa
Max (V) (A) (kA) (kA)
1. MDP LAB Tekik ABB 415 630 50 50 3
2. DP-D3 LAB/1ST ABB 415 63 25 25 3
3. DP-D3 LAB-AC/1ST ABB 415 32 25 25 3
4. DP-D3 LAB-EQC-A/1ST ABB 415 160 36 36 3
5. DP-D3 LAB-EQC-B/1ST ABB 415 80 25 25 3
6. DP-D3 LAB/2 ND ABB 415 63 25 25 3
7. DP-D3 LAB-AC/2 ND ABB 415 32 25 25 3
8. DP-D3 LAB-EQC/2ND ABB 415 80 25 25 3
9. DP-D3 LAB-AC/3 RD ABB 415 32 25 25 3
10. DP-D3 LAB/3 RD ABB 415 63 25 25 3

Tabel 4. Data MCB pada Bagian MDP Gedung Program Pendidikan Vokasi

Kapasitas Circuit Breker


No. Name Plate Merk Tegangan In Icu Ics
Phasa
Max (V) (A) (kA) (kA)
1. MDP Vokasi Scheineider 415 100 25 25 3
2. DP-VOKASI /1ST Scheineider 415 30 17 5 3
3. DP-VOKASI-AC/1ST Scheineider 415 30 17 5 3
4. DP-VOKASI/2 ND Scheineider 415 30 17 5 3
5. DP-VOKASI/3 RD Scheineider 415 30 17 5 3

Tabel 5. Data MCB pada Bagian MDP Gedung Masjid LD Malim UHO

Kapasitas Circuit Breker


No. Name Plate Merk Tegangan In Icu Ics
Phasa
Max (V) (A) (kA) (kA)
1. MDP Masjid Malim ABB 415 125 36 36 3
2. DP- Masjid Malim /1ST ABB 415 32 25 25 3
3. DP- Masjid Malim/2ND ABB 415 32 25 25 3
4. DP- Masjid Malim/3RD ABB 415 32 25 25 3

115
Tabel 6. Data MCB pada Bagian MDP Gedung Asrama Bidik Misi Putri A&B

Kapasitas Circuit Breker


No. Name Plate Merk Tegangan In Icu Ics
Phasa
Max (V) (A) (kA) (kA)
1. MDP BM PUTRI A & B ABB 415 80 25 25 3
2. DP-BM PUTRI-B/1ST ABB 415 32 25 25 3
3. DP- BM PUTRI-A/2 ND ABB 415 32 25 25 3
4. DP-BM PUTRI-B/1ST ABB 415 32 25 25 3
5. DP- BM PUTRI-B/2 ND ABB 415 32 25 25 3

Tabel 7. Data MCB pada Bagian MDP Gedung Administrasi UHO

Kapasitas Circuit Breker


No. Name Plate Merk Tegangan In Icu Ics
Phasa
Max (V) (A) (kA) (kA)
1. MDP Administrasi ABB 415 160 36 36 3
2. DP-ADM /1ST ABB 415 32 25 25 3
3. DP-ADM-AC/1ST ABB 415 32 25 25 3
4. DP-ADM/2 ND ABB 415 32 25 25 3
5. DP-ADM-AC/2 ND ABB 415 32 25 25 3

Tabel 8. Data MCB pada Bagian MDP Gedung Fakultas Hukum A

Kapasitas Circuit Breker


No. Name Plate Merk Tegangan In Icu Ics
Phasa
Max (V) (A) (kA) (kA)
1. DP-HUKUM-A1/1ST Scheineider 415 60 17 2 3
2. DP-HUKUM-A1/2ND Scheineider 415 50 17 2 3
3. DP-HUKUM-A1/3RD Scheineider 415 50 17 2 3
4. DP-HUKUM-A2/1ST Scheineider 415 60 17 2 3
5. DP-HUKUM-A2/2ND Scheineider 415 50 17 2 3
6. DP-HUKUM-A2/3RD Scheineider 415 50 17 2 3
7. DP-HUKUM-A3/1ST Scheineider 415 60 17 2 3
8. DP-HUKUM-A3/2ND Scheineider 415 50 17 2 3
9. DP-HUKUM-A3/3RD Scheineider 415 50 17 2 3

116
Tabel 9. Data MCB pada Bagian MDP Gedung Fakultas Hukum B

Kapasitas Circuit Breker


No. Name Plate Merk Tegangan In Icu Ics
Phasa
Max (V) (A) (kA) (kA)
1. MDP HUKUM B Scheineider 415 100 25 25 3
2. DP-HUKUM- B/1ST Scheineider 415 30 17 5 3
3. DP-HUKUM- B/2ND Scheineider 415 30 17 5 3
4. DP-HUKUM- B-AC/1ST Scheineider 415 30 17 5 3

117
LAMPIRAN 3
Data Pegukuran Beban Pada Sistem Distribusi Sekunder Teknik

Universitas Halu Oleo

118
Tabel 10. Data Pengukuran Daya dan Faktor Daya pada Gardu Distribusi Teknik UHO

Tegangan Tegangan Daya Aktif Daya Reaktif Daya Semu


Arus (A) Cos Phi
(VL-L) (VL-N) (KW) (Var) (KVA)
No Gedung / Fakultas
R-S S-T T-R R-0 S-0 T-0 R-0 S-0 T-0 R-0 S-0 T-0 R-0 S-0 T-0 R-0 S-0 T-0 R-0 S-0 T-0

1. LVMDP Gardu Teknik 184.7 385.1 184.5 224.2 224.5 223.9 267.6 266.1 280.1 176.39 175.63 184.38 36.06 35.90 37.69 179.99 179.22 188.14 0.98 0.98 0.98

2. MDP F. Teknik 381.8 380.9 381.6 220.9 222.9 221.8 99.2 93.8 96.5 64.46 60.84 62.93 13.17 15.40 12.86 65.74 62.73 64.21 0.98 0.97 0.98

3. MDP LAB F. Teknik 382.5 381.7 382.8 222.1 221.6 221.4 44.2 52.4 48.3 28.27 33.79 31.12 8.36 8.55 7.88 29.45 34.84 32.08 0.96 0.97 0.97

4. MDP P. Pend. Vokasi 383.2 384.6 383.9 221.8 223.7 222.3 13.5 7.5 10.6 8.71 4.93 6.93 2.21 1.01 1.42 8.98 5.03 7.07 0.97 0.98 0.98

5. MDP Masjid LD Malim 383.1 384.5 383.7 223.6 222.8 223.4 8.43 9.71 8.38 5.54 6.36 5.45 1.13 1.30 1.38 5.65 6.49 5.62 0.98 0.98 0.97

6. MDP BM Putri A & B 383.9 383.2 382.9 221.9 222.4 223.5 6.8 9.6 10.8 4.39 6.21 7.09 1.11 1.57 1.45 4.53 6.41 7.24 0.97 0.97 0.98

7. MDP Administrasi 379.1 380.8 376.6 220.7 221.8 217.8 35.8 33.6 39.6 22.76 21.24 24.84 6.73 7.10 7.34 23.71 22.36 25.87 0.96 0.95 0.96

8. MDP F. HUKUM B 365.7 362.8 369.9 215.4 212.8 219.3 10.5 6.4 8.3 6.58 3.96 5.29 1.67 1.01 1.34 6.79 4.09 5.46 0.97 0.97 0.97

119
Tabel 11. Data Pengukuran Daya dan Faktor Daya pada Gardu Distribusi Teknik UHO

Tegangan Tegangan Daya Aktif Daya Reaktif Daya Semu


Arus (A) Cos Phi
(VL-L) (VL-N) (KW) (Var) (KVA)
No. Gedung / Fakultas
R-S S-T T-R R-0 S-0 T-0 R-0 S-0 T-0 R-0 S-0 T-0 R-0 S-0 T-0 R-0 S-0 T-0 R-0 S-0 T-0
1. DP-FTEC-A/1ST 381.8 380.9 381.6 220.6 222.9 221.8 8.94 6.8 3.94 5.72 4.36 2.60 1.17 1.29 0.53 5.84 4.54 2.66 0.98 0.96 0.98
2. DP-FTEC-AC-A/1ST 381.5 380.9 381.2 220.5 221.8 220.3 4.09 4.64 6.69 2.65 2.98 4.32 0.54 0.75 0.88 2.71 3.07 4.41 0.98 0.97 0.98
3. DP-FTEC-B/1ST 380.9 379.6 380.2 220.4 219.7 220.3 4.91 6.77 5.84 3.21 4.35 3.39 0.66 1.10 0.78 3.28 4.48 3.88 0.98 0.97 0.98
4. DP-FTEC-AC-B/1ST 381.6 380.7 381.5 220.5 220.7 221.6 6.42 12.5 8.41 4.17 7.85 5.33 0.85 1.99 1.35 4.25 8.09 5.49 0.98 0.97 0.97
5. DP-FTEC-A/2ND 381.3 380.7 381.1 220.3 221.6 220.2 4.52 2.94 5.86 2.96 1.95 3.82 0.61 0.40 0.78 3.02 1.99 3.90 0.98 0.98 0.98
6. DP-FTEC-AC-A/2ND 381.2 380.6 381.0 220.3 221.5 220.1 8.83 6.72 4.61 5.64 4.36 2.99 1.43 0.89 0.76 5.81 4.45 3.08 0.97 0.98 0.97
7. DP-FTEC-B/2ND 380.7 379.4 380.1 220.2 219.3 220.1 4.47 2.27 6.91 2.91 1.47 4.47 0.59 0.37 0.92 2.97 1.52 4.56 0.98 0.97 0.98
8. DP-FTEC-AC-B/2ND 381.3 380.4 381.2 220.4 220.7 221.6 12.24 9.42 6.27 7.67 5.97 4.03 1.94 1.51 1.02 7.91 6.15 4.15 0.97 0.97 0.97
9. DP-FTEC-A/3RD 381.0 380.3 381.1 220.1 221.6 220.2 4.57 3.34 6.55 2.99 2.18 4.25 0.61 0.55 0.89 3.05 2.25 4.33 0.98 0.97 0.98
10. DP-FTEC-AC-A/3RD 380.5 379.6 377.8 220.8 218.9 216.9 6.82 8.59 11.14 4.38 5.47 7.10 1.11 1.39 1.45 4.52 5.64 7.25 0.97 0.97 0.98
11. DP-FTEC-EQC-A/3RD 376.1 378.3 380.5 216.4 217.5 220.7 11.34 9.13 6.17 7.21 8.54 4.00 1.47 1.19 0.82 7.36 5.96 4.09 0.98 0.98 0.98
12. DP-FTEC-B/3RD 380.2 380.5 379.7 216.8 212.9 221.7 5.89 5.87 7.32 3.72 3.67 4.77 0.94 0.75 0.98 3.83 3.75 4.87 0.97 0.98 0.98
13. DP-FTEC-AC-B/3RD 379.7 380.5 379.3 216.3 220.6 218.8 12.99 7.02 9.63 8.26 4.51 6.13 1.69 1.14 1.55 8.43 4.65 6.32 0.98 0.97 0.97
14. DP-FTEC-EQC-B/3RD 380.2 380.8 379.1 224.5 220.5 219.7 3.19 7.83 7.19 2.08 5.08 4.64 0.53 1.04 0.95 2.15 5.18 4.74 0.97 0.98 0.98

120
Tabel 12. Data Pengukuran Daya dan Faktor Daya pada Gedung LAB Fakultas Teknik

Tegangan Tegangan Daya Aktif Daya Reaktif Daya Semu


Arus (A) Cos Phi
(VL-L) (VL-N) (KW) (Var) (KVA)
No. Gedung / Fakultas
R-S S-T T-R R-0 S-0 T-0 R-0 S-0 T-0 R-0 S-0 T-0 R-0 S-0 T-0 R-0 S-0 T-0 R-0 S-0 T-0

1. DP-D3 LAB/1ST 382.5 381.7 382.8 222.1 224.6 221.4 2.46 2.84 4.33 1.58 1.86 2.81 0.40 0.38 0.57 1.63 1.89 2.86 0.97 0.98 0.98

2. DP-D3 LAB-AC/1ST 381.2 380.5 378.3 222.6 223.7 221.5 3.09 3.35 5.44 1.96 2.14 3.46 0.58 0.54 0.88 2.05 2.21 3.57 0.96 0.97 0.97

3. DP-D3 LAB-EQC-A/1ST 380.3 380.8 381.7 221.4 221.9 221.1 15.33 9.65 6.64 9.53 6.11 4.25 2.82 1.55 1.08 9.92 6.30 4.38 0.96 0.97 0.97

4. DP-D3 LAB-EQC-B/1ST 381.7 378.1 380.6 221.6 218.8 220.6 4.59 10.23 8.55 2.95 6.39 5.38 0.75 1.89 1.59 3.04 6.65 5.61 0.97 0.96 0.96

5. DP-D3 LAB/2 ND 381.9 380.7 381.4 220.4 219.3 220.1 2.38 4.32 3.11 1.57 2.77 2.04 0.32 0.70 0.42 1.60 2.86 2.08 0.98 0.97 0.98

6. DP-D3 LAB-AC/2 ND 379.5 380.2 381.6 219.4 221.2 220.9 6.21 3.11 3.73 3.96 1.99 2.41 1.00 0.59 0.61 4.09 2.08 2.48 0.97 0.96 0.97

7. DP-D3 LAB/3 RD 381.3 378.9 380.8 221.2 217.9 220.7 4.07 9.24 6.13 2.62 5.92 3.94 0.66 1.21 0.99 2.70 6.04 4.06 0.97 0.98 0.97

8. DP-D3 LAB-AC/3 RD 379.5 378.9 380.7 221.7 220.8 218.8 2.25 5.39 3.52 1.58 3.46 2.26 0.40 0.88 0.67 1.63 3.57 2.35 0.97 0.97 0.96

9. DP-D3 LAB-EQC/2ND 381.2 380.5 379.3 221.8 220.7 219.4 3.79 4.25 6.78 2.45 2.73 4.33 0.62 0.62 1.09 2.52 2.81 4.46 0.97 0.97 0.97

121
Tabel 13. Data Pengukuran Daya dan Faktor Daya pada Gedung Program Pendidikan Vokasi

Tegangan Tegangan Daya Aktif Daya Reaktif Daya Semu


Arus (A) Cos Phi
(VL-L) (VL-N) (KW) (Var) (KVA)
No. Gedung / Fakultas
R-S S-T T-R R-0 S-0 T-0 R-0 S-0 T-0 R-0 S-0 T-0 R-0 S-0 T-0 R-0 S-0 T-0 R-0 S-0 T-0

1. DP-VOKASI/1ST 382.9 384.1 383.6 221.4 223.3 221.7 2.76 1.24 1.61 1.81 0.81 1.06 0.37 0.21 0.22 1.84 0.84 1.08 0.98 0.97 0.98

2. DP-VOKASI-AC/1ST 382.6 383.7 383.3 221.2 223.1 221.5 4.95 2.47 3.26 3.19 1.59 2.09 0.65 0.40 0.53 3.26 1.64 2.15 0.98 0.97 0.97

3. DP-VOKASI/2 ND 381.9 381.6 381.4 219.9 221.7 219.2 1.28 1.88 2.78 0.84 1.24 1.81 0.21 0.25 0.37 0.86 1.26 1.85 0.97 0.98 0.98

4. DP-VOKASI/3 RD 381.1 380.4 380.1 219.9 221.6 219.1 4.45 1.94 2.94 2.85 1.27 1.92 0.72 0.26 0.39 2.94 1.29 1.96 0.97 0.98 0.98

Tabel 14. Data Pengukuran Daya dan Faktor Daya pada Gedung Masjid LD Malim

Tegangan Tegangan Daya Aktif Daya Reaktif Daya Semu


Arus (A) Cos Phi
(VL-L) (VL-N) (KW) (Var) (KVA)
No. Gedung / Fakultas
R-S S-T T-R R-0 S-0 T-0 R-0 S-0 T-0 R-0 S-0 T-0 R-0 S-0 T-0 R-0 S-0 T-0 R-0 S-0 T-0

1. DP-Masjid Malim/1ST 382.8 384.5 383.7 222.6 224.8 223.6 4.12 2.39 2.13 2.66 1.54 1.38 0.54 0.39 0.28 2.71 1.59 1.42 0.98 0.97 0.98

2. DP- Masjid Malim/2ND 381.5 381.7 382.8 222.4 220.8 221.3 2.58 5.79 4.17 1.66 3.67 2.66 0.42 0.93 0.67 1.71 3.78 2.74 0.97 0.97 0.97

3. DP- Masjid Malim/3RD 383.1 382.6 381.5 211.9 221.2 220.8 1.73 1.53 2.08 1.13 1.01 1.36 0.23 0.21 0.28 1.16 1.03 1.38 0.98 0.98 0.98

122
Tabel 15. Data Pengukuran Daya dan Faktor Daya pada Gedung Bidik Misi Putri A & B

Tegangan Tegangan Daya Aktif Daya Reaktif Daya Semu


Arus (A) Cos Phi
(VL-L) (VL-N) (KW) (Var) (KVA)
No. Gedung / Fakultas
R-S S-T T-R R-0 S-0 T-0 R-0 S-0 T-0 R-0 S-0 T-0 R-0 S-0 T-0 R-0 S-0 T-0 R-0 S-0 T-0

1. DP-BM PUTRI-A/1ST 383.7 382.9 382.6 223.7 222.2 221.3 1.47 2.11 3.35 0.95 1.36 2.15 0.24 0.34 0.44 0.98 1.39 2.19 0.97 0.97 0.98
2. DP- BM PUTRI-A/2 ND 383.5 382.3 382.7 222.5 221.3 221.8 1.44 2.52 1.83 0.93 1.61 1.18 0.24 0.41 0.30 0.96 1.66 1.22 0.97 0.97 0.97
3. DP-BM PUTRI-B/1ST 381.7 380.7 379.9 220.8 220.6 219.9 2.08 2.97 3.68 1.35 1.89 2.34 0.28 0.48 0.59 1.38 1.96 2.42 0.98 0.97 0.97
4. DP- BM PUTRI-B/2 ND 381.6 380.5 380.9 220.6 220.4 219.8 1.79 1.97 1.91 1.15 1.28 1.23 0.29 0.26 0.31 1.19 1.30 1.27 0.97 0.98 0.97

Tabel 16. Data Pengukuran Daya dan Faktor Daya pada Gedung Administarasi UHO

Tegangan Tegangan Daya Aktif Daya Reaktif Daya Semu


Arus (A) Cos Phi
(VL-L) (VL-N) (KW) (Var) (KVA)
No. Gedung / Fakultas
R-S S-T T-R R-0 S-0 T-0 R-0 S-0 T-0 R-0 S-0 T-0 R-0 S-0 T-0 R-0 S-0 T-0 R-0 S-0 T-0

1. DP-ADM/1ST 379.1 380.8 376.6 220.7 221.8 217.8 6.14 4.81 8.88 3.90 3.04 5.57 1.15 1.01 1.65 4.07 3.20 5.80 0.96 0.95 0.96

2. DP-ADM-AC/1ST 374.4 375.5 372.9 215.8 216.7 213.8 11.43 10.51 15.11 7.10 6.49 9.21 2.10 2.17 3.08 7.40 6.83 9.69 0.96 0.95 0.95

3. DP-ADM/2 ND 379.5 378.8 378.8 210.8 220.8 219.7 5.32 7.69 7.72 3.38 4.86 4.88 1.00 1.44 1.44 3.52 5.06 5.08 0.96 0.96 0.96

4. DP-ADM-AC/2 ND 373.3 375.8 378.4 214.7 216.5 219.8 12.95 10.57 7.92 8.01 6.52 4.96 2.37 2.18 1.66 8.34 6.87 5.22 0.96 0.95 0.95

123
Tabel 17. Data Pengukuran Daya dan Faktor Daya pada Gedung Fakultas Hukum A1

Tegangan Tegangan Daya Aktif Daya Reaktif Daya Semu


Arus (A) Cos Phi
(VL-L) (VL-N) (KW) (Var) (KVA)
No. Gedung / Fakultas
R-S S-T T-R R-0 S-0 T-0 R-0 S-0 T-0 R-0 S-0 T-0 R-0 S-0 T-0 R-0 S-0 T-0 R-0 S-0 T-0

1. DP-HUKUM-A1/1ST 369.4 363.5 366.8 219.8 213.8 216.9 4.42 7.67 6.24 2.77 4.72 3.86 0.93 1.39 1.29 2.91 4.92 4.06 0.95 0.96 0.95

2. DP-HUKUM-A1/2ND 362.7 369.6 366.8 212.7 219.4 216.7 8.44 4.56 7.28 5.17 2.85 4.54 1.53 0.95 1.34 5.39 3 4.73 0.96 0.95 0.96

3. DP-HUKUM-A1/3RD 364.9 365.6 361.2 214.5 215.8 209.9 8.37 6.45 10.83 5.17 4.01 6.48 1.53 1.19 2.17 5.39 4.18 6.82 0.96 0.96 0.95

Tabel 18. Data Pengukuran Daya dan Faktor Daya pada Gedung Fakultas Hukum A2

Tegangan Tegangan Daya Aktif Daya Reaktif Daya Semu


Arus (A) Cos Phi
(VL-L) (VL-N) (KW) (Var) (KVA)
No. Gedung / Fakultas
R-S S-T T-R R-0 S-0 T-0 R-0 S-0 T-0 R-0 S-0 T-0 R-0 S-0 T-0 R-0 S-0 T-0 R-0 S-0 T-0

1. DP-HUKUM-A2/1ST 365.7 362.8 369.9 215.4 212.8 219.3 6.69 7.96 4.37 4.15 4.83 2.79 1.23 1.61 0.70 4.32 5.08 2.88 0.96 0.95 0.97

2. DP-HUKUM-A2/2ND 367.7 365.6 361.7 217.7 215.8 210.7 5.81 6.11 8.21 3.60 3.84 4.98 1.20 0.97 1.47 3.79 3.96 5.19 0.95 0.97 0.96

3. DP-HUKUM-A2/3RD 367.6 360.9 362.6 217.5 209.8 212.9 5.67 9.36 7.68 3.59 5.66 4.66 0.91 1.67 1.56 3.70 5.89 4.91 0.97 0.96 0.95

124
Tabel 19. Data Pengukuran Daya dan Faktor Daya pada Gedung Fakultas Hukum A3

Tegangan Tegangan Daya Aktif Daya Reaktif Daya Semu


Arus (A) Cos Phi
(VL-L) (VL-N) (KW) (Var) (KVA)
No. Gedung / Fakultas
R-S S-T T-R R-0 S-0 T-0 R-0 S-0 T-0 R-0 S-0 T-0 R-0 S-0 T-0 R-0 S-0 T-0 R-0 S-0 T-0

1. DP-HUKUM-A3/1ST 369.4 370.9 365.2 219.4 219.8 213.6 5.61 5.15 7.45 3.51 3.26 4.58 1.17 0.96 1.35 3.69 3.40 4.77 0.95 0.96 0.96

2. DP-HUKUM-A3/2ND 365.6 367.5 369.7 213.2 217.5 219.6 7.77 6.48 5.28 4.77 4.06 3.30 1.41 1.19 1.10 4.97 4.23 3.48 0.96 0.96 0.95

3. DP-HUKUM-A3/3RD 367.6 368.6 361.3 217.3 219.3 210.9 6.97 5.75 8.64 4.32 3.59 5.25 1.44 1.20 1.55 4.54 3.78 5.47 0.95 0.95 0.96

Tabel 20. Data Pengukuran Daya dan Faktor Daya pada Gedung Fakultas Hukum B

Tegangan Tegangan Daya Aktif Daya Reaktif Daya Semu


Arus (A) Cos Phi
(VL-L) (VL-N) (KW) (Var) (KVA)
No. Gedung / Fakultas
R-S S-T T-R R-0 S-0 T-0 R-0 S-0 T-0 R-0 S-0 T-0 R-0 S-0 T-0 R-0 S-0 T-0 R-0 S-0 T-0

1. DP-HUKUM- B/1ST 365.7 362.8 369.9 215.4 212.8 219.3 6.69 7.96 4.37 4.15 4.83 2.79 1.23 1.61 0.71 0.94 0.84 0.98 0.97 0.97 0.97

2. DP-HUKUM- B/2ND 367.7 365.6 361.7 217.7 215.8 210.7 5.81 6.11 8.21 3.60 3.84 4.98 1.20 0.97 1.47 2.85 1.93 2.29 0.96 0.97 0.96

3. DP-HUKUM- B-AC/1ST 367.6 360.9 362.6 217.5 209.8 212.9 5.67 9.36 7.68 3.59 5.66 4.66 0.91 1.67 1.56 2.90 1.38 2.13 0.95 0.95 0.95

125
LAMPIRAN 4
Single Line Diagram Gardu Distribusi Sekunder Teknik Universitas Halu
Oleo pada Software ETAP Power Station 12.6 Kondisi Eksisting
sebelum simulasi dan setelah simulasi

126
127
128
LAMPIRAN 5
Single Line Diagram Gardu Distribusi Sekunder Teknik Universitas Halu
Oleo pada Software ETAP Power Station 12.6 Kondisi Setelah Perbaikan
sebelum simulasi dan setelah simulasi

129
130
131
LAMPIRAN 6
Output Hasil Simulasi Aliran Daya Pada Sistem Distribusi Sekunder Teknik
Universitas Halu Oleo Dalam Kodisi Eksisting Menggunakan Software ETAP
Power Station 12.6 Dengan Metode Gauss-saidel

132
Project: Skripsi E1D1 12 016
ETAP Page: 1
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO 12.6.0H Date: 20-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: LF
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

Electrical Transient Analyzer Program

Load Flow Analysis

Loading Category (1): Design

Generation Category (1): Design

Load Diversity Factor: None

Swing V-Control Load Total


Number of Buses: 1 1 64 66

XFMR2 XFMR3 Reactor Line/Cable Impedance Tie PD Total


Number of Branches: 1 0 0 61 0 3 65

Method of Solution: Gauss-Seidel Method

Maximum No. of Iteration: 2000

Precision of Solution: 0.0000010

Load Flow Acceleration Factor: 1.45

System Frequency: 50.00 Hz

Unit System: Metric

Project Filename: TUGAS AKHIR RUDI

Output Filename: D:\KULIAHQ\tugas akhir baruq\proposalq\Hasil Simulasi ETAP\SIMULASI 1\TUGAS AKHIR


RUDI\ini hasl coba.lfr

133
Project: Skripsi E1D1 12 016
ETAP Page: 2
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO 12.6.0H Date: 20-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: LF
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

Adjustments

Apply Individual
Tolerance Adjustments /Global Percent
Transformer Impedance: Yes Individual

Reactor Impedance: Yes Individual

Overload Heater Resistance: No

Transmission Line Length: No

Cable Length: No

Apply Individual
Temperature Correction Adjustments /Global Degree C
Transmission Line Resistance: Yes Individual

Cable Resistance: Yes Individual

134
Project: Skripsi E1D1 12 016
ETAP Page: 3
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO 12.6.0H Date: 20-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: LF
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

Bus Input Data

Load
Bus Initial Voltage Constant kVA Constant Z Constant I Generic

ID kV Sub-sys % Mag. Ang. kW kvar kW kvar kW kvar kW kvar

Bus Hukum A1 0.380 1 100.0 0.0

Bus Hukum A2 0.380 1 100.0 0.0

Bus Hukum A3 0.380 1 100.0 0.0

Bus LVMDP Gardu Teknik 0.380 1 100.0 0.0

Bus MDP Administrasi UHO 0.380 1 100.0 0.0

Bus MDP BM Putri A & B 0.380 1 100.0 0.0

Bus MDP Fakultas Hukum B 0.380 1 100.0 0.0

Bus MDP Fakultas Teknik 0.380 1 100.0 0.0

Bus MDP LAB Teknik 0.380 1 100.0 0.0

Bus MDP Masjid LD Malim 0.380 1 100.0 0.0

Bus MDP Prog. P. Vokasi 0.380 1 100.0 0.0

Bus2 20.000 1 100.0 0.0

Bus4 0.380 1 100.0 0.0

Bus5 0.380 1 100.0 0.0

Bus12 0.380 1 100.0 0.0

Bus14 0.380 1 100.0 0.0

Bus19 0.380 1 100.0 0.0 4.2 1.0

Bus20 0.380 1 100.0 0.0 3.3 0.7

Bus21 0.380 1 100.0 0.0 3.7 0.8

Bus22 0.380 1 100.0 0.0 5.8 1.3

Bus23 0.380 1 100.0 0.0 2.8 0.6

Bus24 0.380 1 100.0 0.0 4.3 0.9

Bus25 0.380 1 100.0 0.0 2.9 0.6

Bus26 0.380 1 100.0 0.0 5.9 1.5

Bus27 0.380 1 100.0 0.0 3.1 0.7

Bus28 0.380 1 100.0 0.0 5.7 1.3

Bus29 0.380 1 100.0 0.0 4.3 0.9 1.5 0.3

Bus30 0.380 1 100.0 0.0 4.0 0.9

Bus31 0.380 1 100.0 0.0 6.3 1.5

Bus32 0.380 1 100.0 0.0 2.9 0.6

Bus33 0.380 1 100.0 0.0 2.0 0.5

Bus34 0.380 1 100.0 0.0 2.5 0.7

Bus35 0.380 1 100.0 0.0 5.0 1.3 1.7 0.4

135
Project: Skripsi E1D1 12 016
ETAP Page: 4
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO 12.6.0H Date: 20-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: LF
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

Load
Bus Initial Voltage Constant kVA Constant Z Constant I Generic

ID kV Sub-sys % Mag. Ang. kW kvar kW kvar kW kvar kW kvar

Bus36 0.380 1 100.0 0.0 3.6 1.0 1.2 0.3

Bus37 0.380 1 100.0 0.0 2.1 0.5

Bus38 0.380 1 100.0 0.0 2.8 0.7

Bus39 0.380 1 100.0 0.0 2.4 0.6

Bus40 0.380 1 100.0 0.0 4.2 0.9

Bus41 0.380 1 100.0 0.0 2.3 0.6

Bus42 0.380 1 100.0 0.0 1.2 0.3

Bus43 0.380 1 100.0 0.0 2.3 0.6

Bus44 0.380 1 100.0 0.0 1.3 0.3

Bus45 0.380 1 100.0 0.0 2.0 0.4

Bus47 0.380 1 100.0 0.0 1.9 0.4

Bus48 0.380 1 100.0 0.0 2.7 0.7

Bus49 0.380 1 100.0 0.0 1.1 0.2

Bus50 0.380 1 100.0 0.0 1.5 0.3

Bus51 0.380 1 100.0 0.0 1.2 0.3

Bus52 0.380 1 100.0 0.0 1.9 0.4

Bus53 0.380 1 100.0 0.0 1.2 0.3

Bus54 0.380 1 100.0 0.0 4.2 1.3

Bus55 0.380 1 100.0 0.0 7.9 2.5

Bus56 0.380 1 100.0 0.0 4.4 1.3

Bus57 0.380 1 100.0 0.0 6.6 2.1

Bus58 0.380 1 100.0 0.0

Bus59 0.380 1 100.0 0.0 2.4 0.6

Bus60 0.380 1 100.0 0.0 1.5 0.5

Bus61 0.380 1 100.0 0.0 4.0 1.3

Bus62 0.380 1 100.0 0.0 4.4 1.3

Bus63 0.380 1 100.0 0.0 5.6 1.7

Bus64 0.380 1 100.0 0.0 4.1 1.3

Bus65 0.380 1 100.0 0.0 4.4 1.3

Bus66 0.380 1 100.0 0.0 4.6 1.5

Bus67 0.380 1 100.0 0.0 3.9 1.0

Bus68 0.380 1 100.0 0.0 4.3 1.3

Bus69 0.380 1 100.0 0.0 4.6 1.5

Total Number of Buses: 66 18.262 4.456 160.299 42.244 0.000 0.000 0.000 0.000

136
Project: Skripsi E1D1 12 016
ETAP Page: 5
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO 12.6.0H Date: 20-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: LF
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

Generation Bus Voltage Generation kvar Limits


ID kV Type Sub-sys % Mag. Angle kW kvar % PF Max Min

Bus2 20.000 Swing 1 100.0 0.0

Bus5 0.380 Voltage Control 1 100.0 0.0 0.0 0.0 0.0

0.000 0.000

137
Project: Skripsi E1D1 12 016
ETAP Page: 6
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO 12.6.0H Date: 20-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: LF
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

Line/Cable Input Data

Ohms or Siemens/1000 m per Conductor (Cable) or per Phase (Line)


Line/Cable Length

ID Library Size Adj. (m) % Tol. #/Phase T (C) R X Y

Cable2 0.6MCUN3 120 200.0 0.0 4 75 0.181900 0.088400

Cable3 0.6MALN3 120 300.0 0.0 4 75 0.313590 0.080390

Cable4 0.6MCUN3 70 300.0 0.0 4 75 0.329433 0.072000

Cable5 0.6MCUN3 70 350.0 0.0 4 75 0.329429 0.071971

Cable6 0.6MCUN3 70 350.0 0.0 4 75 0.329429 0.071971

Cable7 0.6MCUN3 70 600.0 0.0 4 75 0.329443 0.071985

Cable9 0.6MALN3 70 500.0 0.0 4 75 0.509550 0.091100

Cable10 0.6MCUN3 70 50.0 0.0 4 75 0.329400 0.072000

Cable11 0.6MCUN3 70 50.0 0.0 4 75 0.329400 0.072000

Cable12 0.6MCUN3 70 70.0 0.0 4 75 0.329429 0.072000

Cable13 0.6MCUN3 70 100.0 0.0 4 75 0.329400 0.072000

Cable14 0.6MCUN3 10 5.0 0.0 4 75 2.226000 0.078000

Cable15 0.6MCUN3 6 5.0 0.0 4 75 3.746000 0.082000

Cable16 0.6MCUN3 10 100.0 0.0 4 75 2.225800 0.077700

Cable17 0.6MCUN3 6 100.0 0.0 4 75 3.745900 0.082700

Cable18 0.6MCUN3 10 10.0 0.0 4 75 2.226000 0.078000

Cable19 0.6MCUN3 6 10.0 0.0 4 75 3.746000 0.083000

Cable20 0.6MCUN3 10 110.0 0.0 4 75 2.225818 0.077727

Cable21 0.6MCUN3 6 110.0 0.0 4 75 3.745818 0.082636

Cable22 0.6MCUN3 10 20.0 0.0 4 75 2.226000 0.077500

Cable23 0.6MCUN3 6 20.0 0.0 4 75 3.746000 0.082500

Cable24 0.6MCUN3 25 20.0 0.0 4 75 0.885500 0.076000

Cable25 0.6MCUN3 10 120.0 0.0 4 75 2.225833 0.077750

Cable26 0.6MCUN3 6 120.0 0.0 4 75 3.745833 0.082667

Cable27 0.6MCUN3 25 120.0 0.0 4 75 0.885333 0.076000

Cable28 0.6MCUN3 10 5.0 0.0 4 75 2.226000 0.078000

Cable29 0.6MCUN3 6 5.0 0.0 4 75 3.746000 0.082000

Cable30 0.6MCUN3 35 30.0 0.0 4 75 0.639000 0.073667

Cable31 0.6MCUN3 25 30.0 0.0 4 75 0.885333 0.076000

Cable32 0.6MCUN3 10 10.0 0.0 4 75 2.226000 0.078000

Cable33 0.6MCUN3 6 10.0 0.0 4 75 3.746000 0.083000

Cable34 0.6MCUN3 25 50.0 0.0 4 75 0.885400 0.076000

Cable35 0.6MCUN3 10 20.0 0.0 4 75 2.226000 0.077500

Cable36 0.6MCUN3 6 20.0 0.0 4 75 3.746000 0.082500

138
Project: Skripsi E1D1 12 016
ETAP Page: 7
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO 12.6.0H Date: 20-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: LF
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

Ohms or Siemens/1000 m per Conductor (Cable) or per Phase (Line)

Line/Cable Length

ID Library Size Adj. (m) % Tol. #/Phase T (C) R X Y

Cable37 0.6MCUN3 6 5.0 0.0 4 75 3.746000 0.082000

Cable38 0.6MCUN3 6 5.0 0.0 4 75 3.746000 0.082000

Cable39 0.6MCUN3 6 10.0 0.0 4 75 3.746000 0.083000

Cable40 0.6MCUN3 6 15.0 0.0 4 75 3.746000 0.082667

Cable41 0.6MCUN3 6 5.0 0.0 4 75 3.746000 0.082000

Cable42 0.6MCUN3 6 20.0 0.0 4 75 3.746000 0.082500

Cable43 0.6MCUN3 6 30.0 0.0 4 75 3.746000 0.082667

Cable44 0.6MCUN3 6 5.0 0.0 4 75 3.746000 0.082000

Cable45 0.6MCUN3 6 5.0 0.0 4 75 3.746000 0.082000

Cable46 0.6MCUN3 6 100.0 0.0 4 75 3.745900 0.082700

Cable47 0.6MCUN3 6 100.0 0.0 4 75 3.745900 0.082700

Cable48 0.6MCUN3 6 5.0 0.0 4 75 3.746000 0.082000

Cable49 0.6MCUN3 6 5.0 0.0 4 75 3.746000 0.082000

Cable50 0.6MCUN3 6 20.0 0.0 4 75 3.746000 0.082500

Cable51 0.6MCUN3 6 20.0 0.0 4 75 3.746000 0.082500

Cable52 0.6MCUN3 6 5.0 0.0 4 75 3.746000 0.082000

Cable53 0.6MCUN3 6 5.0 0.0 4 75 3.746000 0.082000

Cable54 0.6MCUN3 6 10.0 0.0 4 75 3.746000 0.083000

Cable55 0.6MCUN3 10 5.0 0.0 4 75 2.226000 0.078000

Cable56 0.6MCUN3 10 10.0 0.0 4 75 2.226000 0.078000

Cable57 0.6MCUN3 10 20.0 0.0 4 75 2.226000 0.077500

Cable58 0.6MCUN3 10 5.0 0.0 4 75 2.226000 0.078000

Cable59 0.6MCUN3 10 10.0 0.0 4 75 2.226000 0.078000

Cable60 0.6MCUN3 10 20.0 0.0 4 75 2.226000 0.077500

Cable61 0.6MCUN3 10 5.0 0.0 4 75 2.226000 0.078000

Cable62 0.6MCUN3 10 10.0 0.0 4 75 2.226000 0.078000

Cable63 0.6MCUN3 10 20.0 0.0 4 75 2.226000 0.077500

Line / Cable resistances are listed at the specified temperatures.

139
Project: Skripsi E1D1 12 016
ETAP Page: 8
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO 12.6.0H Date: 20-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: LF
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

2-Winding Transformer Input Data

Transformer Rating Z Variation % Tap Setting Adjusted Phase Shift


ID Phase kVA Prim. kV Sec. kV % Z1 X1/R1 + 5% - 5% % Tol. Prim. Sec. %Z Type Angle

Trfo Distribusi Teknik 3-Phase 630.0 20.000 0.380 4.00 1.50 0 0 0 0 0 4.0000 YNyn 0.000

140
Project: Skripsi E1D1 12 016
ETAP Page: 9
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO 12.6.0H Date: 20-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: LF
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

Branch Connections

CKT/Branch Connected Bus ID % Impedance, Pos. Seq., 100 MVA Base


ID Type From Bus To Bus R X Z Y

Trfo Distribusi Teknik 2W XFMR Bus2 Bus4 352.19 528.29 634.92

Cable2 Cable Bus LVMDP Gardu Teknik Bus MDP Fakultas Teknik 629.85 306.09 700.29

Cable3 Cable Bus LVMDP Gardu Teknik Bus MDP LAB Teknik 1628.76 417.54 1681.42
Cable4 Cable Bus LVMDP Gardu Teknik Bus MDP Prog. P. Vokasi 1711.05 373.96 1751.44

Cable5 Cable Bus LVMDP Gardu Teknik Bus MDP Masjid LD Malim 1996.19 436.12 2043.28

Cable6 Cable Bus LVMDP Gardu Teknik Bus MDP BM Putri A & B 1996.19 436.12 2043.28
Cable7 Cable Bus LVMDP Gardu Teknik Bus12 3422.19 747.76 3502.93

Cable9 Cable Bus12 Bus14 4410.92 788.61 4480.87


Cable10 Cable Bus14 Bus MDP Fakultas Hukum B 285.15 62.33 291.88
Cable11 Cable Bus14 Bus Hukum A1 285.15 62.33 291.88

Cable12 Cable Bus14 Bus Hukum A2 399.24 87.26 408.66


Cable13 Cable Bus14 Bus Hukum A3 570.29 124.65 583.76
Cable14 Cable Bus MDP Fakultas Teknik Bus19 192.69 6.75 192.81

Cable15 Cable Bus MDP Fakultas Teknik Bus20 324.27 7.10 324.35

Cable16 Cable Bus MDP Fakultas Teknik Bus21 3853.53 134.52 3855.88
Cable17 Cable Bus MDP Fakultas Teknik Bus22 6485.28 143.18 6486.87

Cable18 Cable Bus MDP Fakultas Teknik Bus23 385.39 13.50 385.62
Cable19 Cable Bus MDP Fakultas Teknik Bus24 648.55 14.37 648.70
Cable20 Cable Bus MDP Fakultas Teknik Bus25 4238.92 148.03 4241.50

Cable21 Cable Bus MDP Fakultas Teknik Bus26 7133.66 157.38 7135.39
Cable22 Cable Bus MDP Fakultas Teknik Bus27 770.78 26.84 771.24

Cable23 Cable Bus MDP Fakultas Teknik Bus28 1297.09 28.57 1297.41

Cable24 Cable Bus MDP Fakultas Teknik Bus29 306.61 26.32 307.74

Cable25 Cable Bus MDP Fakultas Teknik Bus30 4624.31 161.53 4627.13

Cable26 Cable Bus MDP Fakultas Teknik Bus31 7782.20 171.75 7784.10

Cable27 Cable Bus MDP Fakultas Teknik Bus32 1839.34 157.89 1846.10

Cable28 Cable Bus MDP LAB Teknik Bus33 192.69 6.75 192.81

Cable29 Cable Bus MDP LAB Teknik Bus34 324.27 7.10 324.35

Cable30 Cable Bus MDP LAB Teknik Bus35 331.89 38.26 334.09
Cable31 Cable Bus MDP LAB Teknik Bus36 459.83 39.47 461.53

Cable32 Cable Bus MDP LAB Teknik Bus37 385.39 13.50 385.62

Cable33 Cable Bus MDP LAB Teknik Bus38 648.55 14.37 648.70
Cable34 Cable Bus MDP LAB Teknik Bus39 766.45 65.79 769.27

Cable35 Cable Bus MDP LAB Teknik Bus40 770.78 26.84 771.24

Cable36 Cable Bus MDP LAB Teknik Bus41 1297.09 28.57 1297.41
Cable37 Cable Bus MDP Prog. P. Vokasi Bus42 324.27 7.10 324.35

Cable38 Cable Bus MDP Prog. P. Vokasi Bus43 324.27 7.10 324.35

141
Project: Skripsi E1D1 12 016
ETAP Page: 10
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO 12.6.0H Date: 20-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: LF
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

CKT/Branch Connected Bus ID % Impedance, Pos. Seq., 100 MVA Base


ID Type From Bus To Bus R X Z Y

Cable39 Cable Bus MDP Prog. P. Vokasi Bus44 648.55 14.37 648.70

Cable40 Cable Bus MDP Prog. P. Vokasi Bus45 972.82 21.47 973.06

Cable41 Cable Bus MDP Masjid LD Malim Bus47 324.27 7.10 324.35

Cable42 Cable Bus MDP Masjid LD Malim Bus48 1297.09 28.57 1297.41

Cable43 Cable Bus MDP Masjid LD Malim Bus49 1945.64 42.94 1946.11

Cable44 Cable Bus MDP BM Putri A & B Bus50 324.27 7.10 324.35
Cable45 Cable Bus MDP BM Putri A & B Bus51 324.27 7.10 324.35

Cable46 Cable Bus MDP BM Putri A & B Bus52 6485.28 143.18 6486.87

Cable47 Cable Bus MDP BM Putri A & B Bus53 6485.28 143.18 6486.87
Cable48 Cable Bus MDP Administrasi UHO Bus54 324.27 7.10 324.35
Cable49 Cable Bus MDP Administrasi UHO Bus55 324.27 7.10 324.35

Cable50 Cable Bus MDP Administrasi UHO Bus56 1297.09 28.57 1297.41
Cable51 Cable Bus MDP Administrasi UHO Bus57 1297.09 28.57 1297.41
Cable52 Cable Bus MDP Fakultas Hukum B Bus58 324.27 7.10 324.35

Cable53 Cable Bus MDP Fakultas Hukum B Bus59 324.27 7.10 324.35
Cable54 Cable Bus MDP Fakultas Hukum B Bus60 648.55 14.37 648.70
Cable55 Cable Bus Hukum A1 Bus61 192.69 6.75 192.81

Cable56 Cable Bus Hukum A1 Bus62 385.39 13.50 385.62


Cable57 Cable Bus Hukum A1 Bus63 770.78 26.84 771.24

Cable58 Cable Bus Hukum A2 Bus64 192.69 6.75 192.81

Cable59 Cable Bus Hukum A2 Bus65 385.39 13.50 385.62


Cable60 Cable Bus Hukum A2 Bus66 770.78 26.84 771.24

Cable61 Cable Bus Hukum A3 Bus67 192.69 6.75 192.81

Cable62 Cable Bus Hukum A3 Bus68 385.39 13.50 385.62

Cable63 Cable Bus Hukum A3 Bus69 770.78 26.84 771.24

MCB 1 Tie Breakr Bus4 Bus LVMDP Gardu Teknik

MCB 2 Tie Breakr Bus5 Bus LVMDP Gardu Teknik

MCB 14 Tie Breakr Bus12 Bus MDP Administrasi UHO

142
Project: Skripsi E1D1 12 016
ETAP Page: 11
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO 12.6.0H Date: 20-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: LF
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

LOAD FLOW REPORT

Bus Voltage Generation Load Load Flow XFMR


ID kV % Mag. Ang. kW kvar kW kvar ID kW kvar Amp %PF %Tap

Bus Hukum A1 0.380 94.768 -0.2 0 0 -0.1 0.1 Bus14 -12.536 -3.940 21.1 95.4

Bus61 3.575 1.110 6.0 95.5

Bus62 3.973 1.199 6.7 95.7

Bus63 5.047 1.531 8.5 95.7

Bus Hukum A2 0.380 94.755 -0.2 0 0 -0.1 0.1 Bus14 -11.745 -3.698 19.7 95.4
Bus64 3.711 1.108 6.2 95.8

Bus65 3.921 1.183 6.6 95.7


Bus66 4.166 1.314 7.0 95.4

Bus Hukum A3 0.380 94.734 -0.2 0 0 0.0 0.1 Bus14 -11.486 -3.517 19.3 95.6
Bus67 3.554 0.869 5.9 97.1
Bus68 3.821 1.199 6.4 95.4

Bus69 4.161 1.361 7.0 95.0

Bus LVMDP Gardu Teknik 0.380 99.142 -0.4 0 0 0 0 Bus MDP Fakultas Teknik 60.653 13.684 95.3 97.5

Bus MDP LAB Teknik 30.245 7.684 47.8 96.9

Bus MDP Prog. P. Vokasi 6.592 1.555 10.4 97.3


Bus MDP Masjid LD Malim 5.562 1.287 8.7 97.4

Bus MDP BM Putri A & B 5.668 1.357 8.9 97.3


Bus12 64.167 19.621 102.8 95.6

Bus4 -172.888 -45.186 273.8 96.8


Bus5 0.000 0.000 0.0 0.0
Bus MDP Administrasi UHO 0.380 96.779 -0.3 0 0 0 0 Bus54 3.910 1.184 6.4 95.7

Bus55 7.375 2.329 12.1 95.4

Bus56 4.099 1.193 6.7 96.0

Bus57 6.220 1.967 10.2 95.3

Bus12 -21.603 -6.674 35.5 95.5

Bus MDP BM Putri A & B 0.380 99.022 -0.4 0 0 0.0 0.0 Bus LVMDP Gardu Teknik -5.662 -1.355 8.9 97.3
Bus50 1.446 0.340 2.3 97.3

Bus51 1.205 0.301 1.9 97.0


Bus52 1.825 0.430 2.9 97.3

Bus53 1.183 0.279 1.9 97.3


Bus MDP Fakultas Hukum B 0.380 94.794 -0.2 0 0 -0.1 0.1 Bus14 -4.327 -1.292 7.2 95.8
Bus58 0.824 0.193 1.4 97.4

Bus59 2.190 0.567 3.6 96.8

Bus60 1.366 0.442 2.3 95.1

Bus MDP Fakultas Teknik 0.380 98.715 -0.5 0 0 0.0 0.0 Bus LVMDP Gardu Teknik -60.405 -13.564 95.3 97.6

Bus19 4.072 0.959 6.4 97.3

143
Project: Skripsi E1D1 12 016
ETAP Page: 12
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO 12.6.0H Date: 20-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: LF
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

Bus Voltage Generation Load Load Flow XFMR


ID kV % Mag. Ang. kW kvar kW kvar ID kW kvar Amp %PF %Tap

Bus20 3.210 0.706 5.1 97.7


Bus21 3.634 0.799 5.7 97.7

Bus22 5.671 1.244 8.9 97.7


Bus23 2.768 0.561 4.3 98.0

Bus24 4.186 0.921 6.6 97.7


Bus25 2.831 0.623 4.5 97.7

Bus26 5.769 1.440 9.2 97.0


Bus27 2.994 0.659 4.7 97.7

Bus28 5.536 1.304 8.8 97.3


Bus29 5.766 1.170 9.1 98.0

Bus30 3.925 0.863 6.2 97.7


Bus31 6.155 1.445 9.7 97.4

Bus32 3.883 0.855 6.1 97.7


Bus MDP LAB Teknik 0.380 98.613 -0.4 0 0 0.0 0.0 Bus LVMDP Gardu Teknik -30.083 -7.642 47.8 96.9

Bus33 1.990 0.436 3.1 97.7


Bus34 2.449 0.648 3.9 96.7

Bus35 6.624 1.755 10.6 96.7


Bus36 4.847 1.350 7.8 96.3

Bus37 2.027 0.445 3.2 97.7


Bus38 2.676 0.709 4.3 96.7

Bus39 3.132 0.784 5.0 97.0


Bus40 4.049 0.891 6.4 97.7

Bus41 2.283 0.605 3.6 96.7


Bus MDP Masjid LD Malim 0.380 99.025 -0.4 0 0 0.0 0.0 Bus LVMDP Gardu Teknik -5.555 -1.285 8.7 97.4

Bus47 1.829 0.402 2.9 97.7


Bus48 2.609 0.653 4.1 97.0

Bus49 1.117 0.227 1.7 98.0


Bus MDP Prog. P. Vokasi 0.380 99.023 -0.4 0 0 0.0 0.0 Bus LVMDP Gardu Teknik -6.584 -1.554 10.4 97.3

Bus42 1.169 0.256 1.8 97.7


Bus43 2.221 0.588 3.5 96.7

Bus44 1.237 0.272 1.9 97.7


Bus45 1.954 0.430 3.1 97.7

* Bus2 20.000 100.000 0.0 174.0 46.9 0 0 Bus4 174.032 46.903 5.2 96.6
Bus4 0.380 99.142 -0.4 0 0 0 0 Bus2 -172.888 -45.186 273.8 96.8

Bus LVMDP Gardu Teknik 172.888 45.186 273.8 96.8


Bus5 0.380 99.142 -0.4 0 0 0 0 Bus LVMDP Gardu Teknik 0.000 0.000 0.0 0.0

Bus12 0.380 96.779 -0.3 0 0 0 0 Bus LVMDP Gardu Teknik -62.600 -19.279 102.8 95.6
Bus14 41.011 12.570 67.3 95.6

Bus MDP Administrasi UHO 21.603 6.674 35.5 95.5

144
Project: Skripsi E1D1 12 016
ETAP Page: 13
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO 12.6.0H Date: 20-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: LF
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

Bus Voltage Generation Load Load Flow XFMR


ID kV % Mag. Ang. kW kvar kW kvar ID kW kvar Amp %PF %Tap

Bus14 0.380 94.808 -0.2 0 0 0.0 0.0 Bus12 -40.144 -12.415 67.3 95.5
Bus MDP Fakultas Hukum B 4.328 1.292 7.2 95.8

Bus Hukum A1 12.541 3.941 21.1 95.4


Bus Hukum A2 11.751 3.699 19.7 95.4

Bus Hukum A3 11.495 3.519 19.3 95.6


Bus19 0.380 98.707 -0.5 0 0 4.1 1.0 Bus MDP Fakultas Teknik -4.072 -0.959 6.4 97.3

Bus20 0.380 98.704 -0.5 0 0 3.2 0.7 Bus MDP Fakultas Teknik -3.210 -0.706 5.1 97.7
Bus21 0.380 98.572 -0.5 0 0 3.6 0.8 Bus MDP Fakultas Teknik -3.628 -0.799 5.7 97.7

Bus22 0.380 98.340 -0.5 0 0 5.6 1.2 Bus MDP Fakultas Teknik -5.648 -1.244 8.9 97.7
Bus23 0.380 98.704 -0.5 0 0 2.8 0.6 Bus MDP Fakultas Teknik -2.768 -0.561 4.3 98.0

Bus24 0.380 98.687 -0.5 0 0 4.2 0.9 Bus MDP Fakultas Teknik -4.184 -0.921 6.6 97.7
Bus25 0.380 98.592 -0.5 0 0 2.8 0.6 Bus MDP Fakultas Teknik -2.828 -0.623 4.5 97.7

Bus26 0.380 98.295 -0.4 0 0 5.7 1.4 Bus MDP Fakultas Teknik -5.743 -1.439 9.2 97.0
Bus27 0.380 98.691 -0.5 0 0 3.0 0.7 Bus MDP Fakultas Teknik -2.993 -0.659 4.7 97.7

Bus28 0.380 98.642 -0.5 0 0 5.5 1.3 Bus MDP Fakultas Teknik -5.531 -1.304 8.8 97.3
Bus29 0.380 98.696 -0.5 0 0 5.8 1.2 Bus MDP Fakultas Teknik -5.765 -1.170 9.1 98.0

Bus30 0.380 98.529 -0.5 0 0 3.9 0.9 Bus MDP Fakultas Teknik -3.917 -0.863 6.2 97.7
Bus31 0.380 98.227 -0.4 0 0 6.1 1.4 Bus MDP Fakultas Teknik -6.123 -1.444 9.7 97.3

Bus32 0.380 98.641 -0.5 0 0 3.9 0.9 Bus MDP Fakultas Teknik -3.880 -0.854 6.1 97.7
Bus33 0.380 98.609 -0.4 0 0 2.0 0.4 Bus MDP LAB Teknik -1.990 -0.436 3.1 97.7

Bus34 0.380 98.605 -0.4 0 0 2.4 0.6 Bus MDP LAB Teknik -2.449 -0.648 3.9 96.7
Bus35 0.380 98.590 -0.4 0 0 6.6 1.8 Bus MDP LAB Teknik -6.623 -1.755 10.6 96.7

Bus36 0.380 98.590 -0.4 0 0 4.8 1.3 Bus MDP LAB Teknik -4.846 -1.349 7.8 96.3
Bus37 0.380 98.605 -0.4 0 0 2.0 0.4 Bus MDP LAB Teknik -2.027 -0.445 3.2 97.7

Bus38 0.380 98.595 -0.4 0 0 2.7 0.7 Bus MDP LAB Teknik -2.676 -0.709 4.3 96.7
Bus39 0.380 98.588 -0.4 0 0 3.1 0.8 Bus MDP LAB Teknik -3.132 -0.784 5.0 97.0

Bus40 0.380 98.581 -0.4 0 0 4.0 0.9 Bus MDP LAB Teknik -4.048 -0.891 6.4 97.7
Bus41 0.380 98.583 -0.4 0 0 2.3 0.6 Bus MDP LAB Teknik -2.282 -0.605 3.6 96.7

Bus42 0.380 99.019 -0.4 0 0 1.2 0.3 Bus MDP Prog. P. Vokasi -1.169 -0.256 1.8 97.7
Bus43 0.380 99.015 -0.4 0 0 2.2 0.6 Bus MDP Prog. P. Vokasi -2.221 -0.588 3.5 96.7

Bus44 0.380 99.014 -0.4 0 0 1.2 0.3 Bus MDP Prog. P. Vokasi -1.237 -0.272 1.9 97.7
Bus45 0.380 99.003 -0.4 0 0 2.0 0.4 Bus MDP Prog. P. Vokasi -1.954 -0.430 3.1 97.7

Bus47 0.380 99.019 -0.4 0 0 1.8 0.4 Bus MDP Masjid LD Malim -1.828 -0.402 2.9 97.7
Bus48 0.380 98.990 -0.4 0 0 2.6 0.7 Bus MDP Masjid LD Malim -2.608 -0.653 4.1 97.0

Bus49 0.380 99.002 -0.4 0 0 1.1 0.2 Bus MDP Masjid LD Malim -1.117 -0.227 1.7 98.0
Bus50 0.380 99.017 -0.4 0 0 1.4 0.3 Bus MDP BM Putri A & B -1.446 -0.340 2.3 97.3

Bus51 0.380 99.018 -0.4 0 0 1.2 0.3 Bus MDP BM Putri A & B -1.205 -0.301 1.9 97.0
Bus52 0.380 98.902 -0.4 0 0 1.8 0.4 Bus MDP BM Putri A & B -1.823 -0.430 2.9 97.3

Bus53 0.380 98.944 -0.4 0 0 1.2 0.3 Bus MDP BM Putri A & B -1.182 -0.279 1.9 97.3

145
Project: Skripsi E1D1 12 016
ETAP Page: 14
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO 12.6.0H Date: 20-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: LF
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

Bus Voltage Generation Load Load Flow XFMR


ID kV % Mag. Ang. kW kvar kW kvar ID kW kvar Amp %PF %Tap

Bus54 0.380 96.766 -0.3 0 0 3.9 1.2 Bus MDP Administrasi UHO -3.910 -1.184 6.4 95.7
Bus55 0.380 96.755 -0.3 0 0 7.4 2.3 Bus MDP Administrasi UHO -7.373 -2.329 12.1 95.4

Bus56 0.380 96.724 -0.3 0 0 4.1 1.2 Bus MDP Administrasi UHO -4.096 -1.193 6.7 96.0
Bus57 0.380 96.695 -0.3 0 0 6.2 2.0 Bus MDP Administrasi UHO -6.214 -1.967 10.2 95.3

Bus58 0.380 94.791 -0.2 0 0 0.8 0.2 Bus MDP Fakultas Hukum B -0.824 -0.193 1.4 97.4
Bus59 0.380 94.787 -0.2 0 0 2.2 0.6 Bus MDP Fakultas Hukum B -2.190 -0.567 3.6 96.8

Bus60 0.380 94.785 -0.2 0 0 1.4 0.4 Bus MDP Fakultas Hukum B -1.366 -0.442 2.3 95.1
Bus61 0.380 94.761 -0.2 0 0 3.6 1.1 Bus Hukum A1 -3.575 -1.110 6.0 95.5

Bus62 0.380 94.752 -0.2 0 0 4.0 1.2 Bus Hukum A1 -3.972 -1.199 6.7 95.7
Bus63 0.380 94.726 -0.2 0 0 5.0 1.5 Bus Hukum A1 -5.045 -1.531 8.5 95.7

Bus64 0.380 94.748 -0.2 0 0 3.7 1.1 Bus Hukum A2 -3.710 -1.108 6.2 95.8
Bus65 0.380 94.739 -0.2 0 0 3.9 1.2 Bus Hukum A2 -3.921 -1.183 6.6 95.7

Bus66 0.380 94.721 -0.2 0 0 4.2 1.3 Bus Hukum A2 -4.164 -1.314 7.0 95.4
Bus67 0.380 94.727 -0.2 0 0 3.6 0.9 Bus Hukum A3 -3.553 -0.869 5.9 97.1

Bus68 0.380 94.719 -0.2 0 0 3.8 1.2 Bus Hukum A3 -3.821 -1.199 6.4 95.4
Bus69 0.380 94.700 -0.2 0 0 4.2 1.4 Bus Hukum A3 -4.159 -1.361 7.0 95.0

* Indicates a voltage regulated bus (voltage controlled or swing type machine connected to it)
# Indicates a bus with a load mismatch of more than 0.1 MVA

146
Project: Skripsi E1D1 12 016
ETAP Page: 15
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO 12.6.0H Date: 20-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: LF
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

Bus Loading Summary Report

Directly Connected Load Total Bus Load

Bus Constant kVA Constant Z Constant I Generic


Percent
ID kV Rated Amp kW kvar kW kvar kW kvar kW kvar kVA % PF Amp Loading

Bus Hukum A1 0.380 -0.1 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 13.2 95.4 21.2
Bus Hukum A2 0.380 -0.1 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 12.4 95.4 19.8

Bus Hukum A3 0.380 0.0 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 12.1 95.7 19.3
Bus LVMDP Gardu Teknik 0.380 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 178.7 96.7 273.8

Bus MDP Administrasi UHO 0.380 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 22.6 95.5 35.5
Bus MDP BM Putri A & B 0.380 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 5.8 97.3 8.9

Bus MDP Fakultas Hukum B 0.380 -0.1 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 4.6 95.9 7.3
Bus MDP Fakultas Teknik 0.380 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 61.9 97.6 95.3

Bus MDP LAB Teknik 0.380 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 31.0 96.9 47.8
Bus MDP Masjid LD Malim 0.380 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 5.7 97.4 8.7

Bus MDP Prog. P. Vokasi 0.380 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 6.8 97.3 10.4
Bus2 20.000 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 180.2 96.6 5.2

Bus4 0.380 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 178.7 96.8 273.8
Bus5 0.380 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0

Bus12 0.380 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 65.5 95.6 102.8
Bus14 0.380 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 42.0 95.5 67.4

Bus19 0.380 0.0 0.0 4.1 1.0 0.0 0.0 0.0 0.0 4.2 97.3 6.4
Bus20 0.380 0.0 0.0 3.2 0.7 0.0 0.0 0.0 0.0 3.3 97.7 5.1

Bus21 0.380 0.0 0.0 3.6 0.8 0.0 0.0 0.0 0.0 3.7 97.7 5.7
Bus22 0.380 0.0 0.0 5.6 1.2 0.0 0.0 0.0 0.0 5.8 97.7 8.9

Bus23 0.380 0.0 0.0 2.8 0.6 0.0 0.0 0.0 0.0 2.8 98.0 4.3
Bus24 0.380 0.0 0.0 4.2 0.9 0.0 0.0 0.0 0.0 4.3 97.7 6.6

Bus25 0.380 0.0 0.0 2.8 0.6 0.0 0.0 0.0 0.0 2.9 97.7 4.5
Bus26 0.380 0.0 0.0 5.7 1.4 0.0 0.0 0.0 0.0 5.9 97.0 9.2

Bus27 0.380 0.0 0.0 3.0 0.7 0.0 0.0 0.0 0.0 3.1 97.7 4.7
Bus28 0.380 0.0 0.0 5.5 1.3 0.0 0.0 0.0 0.0 5.7 97.3 8.8

Bus29 0.380 4.3 0.9 1.4 0.3 0.0 0.0 0.0 0.0 5.9 98.0 9.1
Bus30 0.380 0.0 0.0 3.9 0.9 0.0 0.0 0.0 0.0 4.0 97.7 6.2

Bus31 0.380 0.0 0.0 6.1 1.4 0.0 0.0 0.0 0.0 6.3 97.3 9.7
Bus32 0.380 2.9 0.6 0.9 0.2 0.0 0.0 0.0 0.0 4.0 97.7 6.1

Bus33 0.380 0.0 0.0 2.0 0.4 0.0 0.0 0.0 0.0 2.0 97.7 3.1
Bus34 0.380 0.0 0.0 2.4 0.6 0.0 0.0 0.0 0.0 2.5 96.7 3.9

Bus35 0.380 5.0 1.3 1.6 0.4 0.0 0.0 0.0 0.0 6.9 96.7 10.6
Bus36 0.380 3.6 1.0 1.2 0.3 0.0 0.0 0.0 0.0 5.0 96.3 7.8

Bus37 0.380 0.0 0.0 2.0 0.4 0.0 0.0 0.0 0.0 2.1 97.7 3.2
Bus38 0.380 0.0 0.0 2.7 0.7 0.0 0.0 0.0 0.0 2.8 96.7 4.3

147
Project: Skripsi E1D1 12 016
ETAP Page: 16
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO 12.6.0H Date: 20-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: LF
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

Directly Connected Load Total Bus Load

Bus Constant kVA Constant Z Constant I Generic


Percent
ID kV Rated Amp kW kvar kW kvar kW kvar kW kvar kVA % PF Amp Loading

Bus39 0.380 2.4 0.6 0.8 0.2 0.0 0.0 0.0 0.0 3.2 97.0 5.0

Bus40 0.380 0.0 0.0 4.0 0.9 0.0 0.0 0.0 0.0 4.1 97.7 6.4
Bus41 0.380 0.0 0.0 2.3 0.6 0.0 0.0 0.0 0.0 2.4 96.7 3.6
Bus42 0.380 0.0 0.0 1.2 0.3 0.0 0.0 0.0 0.0 1.2 97.7 1.8

Bus43 0.380 0.0 0.0 2.2 0.6 0.0 0.0 0.0 0.0 2.3 96.7 3.5
Bus44 0.380 0.0 0.0 1.2 0.3 0.0 0.0 0.0 0.0 1.3 97.7 1.9

Bus45 0.380 0.0 0.0 2.0 0.4 0.0 0.0 0.0 0.0 2.0 97.7 3.1

Bus47 0.380 0.0 0.0 1.8 0.4 0.0 0.0 0.0 0.0 1.9 97.7 2.9
Bus48 0.380 0.0 0.0 2.6 0.7 0.0 0.0 0.0 0.0 2.7 97.0 4.1
Bus49 0.380 0.0 0.0 1.1 0.2 0.0 0.0 0.0 0.0 1.1 98.0 1.7
Bus50 0.380 0.0 0.0 1.4 0.3 0.0 0.0 0.0 0.0 1.5 97.3 2.3

Bus51 0.380 0.0 0.0 1.2 0.3 0.0 0.0 0.0 0.0 1.2 97.0 1.9
Bus52 0.380 0.0 0.0 1.8 0.4 0.0 0.0 0.0 0.0 1.9 97.3 2.9
Bus53 0.380 0.0 0.0 1.2 0.3 0.0 0.0 0.0 0.0 1.2 97.3 1.9

Bus54 0.380 0.0 0.0 3.9 1.2 0.0 0.0 0.0 0.0 4.1 95.7 6.4
Bus55 0.380 0.0 0.0 7.4 2.3 0.0 0.0 0.0 0.0 7.7 95.3 12.1

Bus56 0.380 0.0 0.0 4.1 1.2 0.0 0.0 0.0 0.0 4.3 96.0 6.7

Bus57 0.380 0.0 0.0 6.2 2.0 0.0 0.0 0.0 0.0 6.5 95.3 10.2
Bus58 0.380 0.0 0.0 0.8 0.2 0.0 0.0 0.0 0.0 0.8 97.0 1.4

Bus59 0.380 0.0 0.0 2.2 0.6 0.0 0.0 0.0 0.0 2.3 96.7 3.6
Bus60 0.380 0.0 0.0 1.4 0.4 0.0 0.0 0.0 0.0 1.4 95.0 2.3

Bus61 0.380 0.0 0.0 3.6 1.1 0.0 0.0 0.0 0.0 3.7 95.4 6.0
Bus62 0.380 0.0 0.0 4.0 1.2 0.0 0.0 0.0 0.0 4.2 95.7 6.7
Bus63 0.380 0.0 0.0 5.0 1.5 0.0 0.0 0.0 0.0 5.3 95.7 8.5

Bus64 0.380 0.0 0.0 3.7 1.1 0.0 0.0 0.0 0.0 3.9 95.7 6.2
Bus65 0.380 0.0 0.0 3.9 1.2 0.0 0.0 0.0 0.0 4.1 95.7 6.6

Bus66 0.380 0.0 0.0 4.2 1.3 0.0 0.0 0.0 0.0 4.4 95.3 7.0

Bus67 0.380 0.0 0.0 3.5 0.9 0.0 0.0 0.0 0.0 3.7 97.0 5.9
Bus68 0.380 0.0 0.0 3.8 1.2 0.0 0.0 0.0 0.0 4.0 95.3 6.4

Bus69 0.380 0.0 0.0 4.2 1.4 0.0 0.0 0.0 0.0 4.4 95.0 7.0

* Indicates operating load of a bus exceeds the bus critical limit ( 100.0% of the Continuous Ampere rating).
# Indicates operating load of a bus exceeds the bus marginal limit ( 95.0% of the Continuous Ampere rating).

148
Project: Skripsi E1D1 12 016
ETAP Page: 17
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO 12.6.0H Date: 20-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: LF
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

Branch Loading Summary Report

Transformer
CKT / Branch Cable & Reactor
Ampacity Loading Capability Loading (input) Loading (output)
ID Type (Amp) Amp % (kVA) kVA % kVA %

Cable3 Cable 940.80 47.82 5.08 0.0 0.0 0.0

Cable4 Cable 879.36 10.38 1.18 0.0 0.0 0.0

Cable5 Cable 879.36 8.75 0.99 0.0 0.0 0.0

Cable6 Cable 879.36 8.93 1.02 0.0 0.0 0.0

Cable7 Cable 879.36 102.83 11.69 0.0 0.0 0.0

Cable9 Cable 668.16 67.34 10.08 0.0 0.0 0.0

Cable10 Cable 879.36 7.24 0.82 0.0 0.0 0.0

Cable11 Cable 879.36 21.07 2.40 0.0 0.0 0.0

Cable12 Cable 879.36 19.74 2.25 0.0 0.0 0.0

Cable13 Cable 879.36 19.27 2.19 0.0 0.0 0.0

Cable14 Cable 272.64 6.44 2.36 0.0 0.0 0.0

Cable15 Cable 199.68 5.06 2.53 0.0 0.0 0.0

Cable16 Cable 272.64 5.73 2.10 0.0 0.0 0.0

Cable17 Cable 199.68 8.94 4.47 0.0 0.0 0.0

Cable18 Cable 272.64 4.35 1.59 0.0 0.0 0.0

Cable19 Cable 199.68 6.60 3.30 0.0 0.0 0.0

Cable20 Cable 272.64 4.46 1.64 0.0 0.0 0.0

Cable21 Cable 199.68 9.15 4.58 0.0 0.0 0.0

Cable22 Cable 272.64 4.72 1.73 0.0 0.0 0.0

Cable23 Cable 199.68 8.75 4.38 0.0 0.0 0.0

Cable24 Cable 456.96 9.06 1.98 0.0 0.0 0.0

Cable25 Cable 272.64 6.18 2.27 0.0 0.0 0.0

Cable26 Cable 199.68 9.73 4.87 0.0 0.0 0.0

Cable27 Cable 456.96 6.12 1.34 0.0 0.0 0.0

Cable28 Cable 272.64 3.14 1.15 0.0 0.0 0.0

Cable29 Cable 199.68 3.90 1.95 0.0 0.0 0.0

Cable30 Cable 564.48 10.56 1.87 0.0 0.0 0.0

Cable31 Cable 456.96 7.75 1.70 0.0 0.0 0.0

Cable32 Cable 272.64 3.20 1.17 0.0 0.0 0.0

Cable33 Cable 199.68 4.27 2.14 0.0 0.0 0.0

Cable34 Cable 456.96 4.98 1.09 0.0 0.0 0.0

Cable35 Cable 272.64 6.39 2.34 0.0 0.0 0.0

Cable36 Cable 199.68 3.64 1.82 0.0 0.0 0.0

149
Project: Skripsi E1D1 12 016
ETAP Page: 18
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO 12.6.0H Date: 20-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: LF
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

Transformer
CKT / Branch Cable & Reactor
Ampacity Loading Capability Loading (input) Loading (output)
(Amp) Amp (kVA)
ID Type % kVA % kVA %

Cable37 Cable 199.68 1.84 0.92 0.0 0.0 0.0

Cable38 Cable 199.68 3.52 1.77 0.0 0.0 0.0

Cable39 Cable 199.68 1.94 0.97 0.0 0.0 0.0

Cable40 Cable 199.68 3.07 1.54 0.0 0.0 0.0

Cable41 Cable 199.68 2.87 1.44 0.0 0.0 0.0

Cable42 Cable 199.68 4.13 2.07 0.0 0.0 0.0

Cable43 Cable 199.68 1.75 0.88 0.0 0.0 0.0

Cable44 Cable 199.68 2.28 1.14 0.0 0.0 0.0

Cable45 Cable 199.68 1.91 0.95 0.0 0.0 0.0

Cable46 Cable 199.68 2.88 1.44 0.0 0.0 0.0

Cable47 Cable 199.68 1.86 0.93 0.0 0.0 0.0

Cable48 Cable 199.68 6.41 3.21 0.0 0.0 0.0

Cable49 Cable 199.68 12.14 6.08 0.0 0.0 0.0

Cable50 Cable 199.68 6.70 3.36 0.0 0.0 0.0

Cable51 Cable 199.68 10.24 5.13 0.0 0.0 0.0

Cable52 Cable 199.68 1.36 0.68 0.0 0.0 0.0

Cable53 Cable 199.68 3.63 1.82 0.0 0.0 0.0

Cable54 Cable 199.68 2.30 1.15 0.0 0.0 0.0

Cable55 Cable 272.64 6.00 2.20 0.0 0.0 0.0

Cable56 Cable 272.64 6.65 2.44 0.0 0.0 0.0

Cable57 Cable 272.64 8.46 3.10 0.0 0.0 0.0

Cable58 Cable 272.64 6.21 2.28 0.0 0.0 0.0

Cable59 Cable 272.64 6.57 2.41 0.0 0.0 0.0

Cable60 Cable 272.64 7.00 2.57 0.0 0.0 0.0

Cable61 Cable 272.64 5.87 2.15 0.0 0.0 0.0

Cable62 Cable 272.64 6.42 2.36 0.0 0.0 0.0

Cable63 Cable 272.64 7.02 2.58 0.0 0.0 0.0

Trfo Distribusi Teknik Transformer 630.0 180.2 28.6 178.7 28.4

* Indicates a branch with operating load exceeding the branch capability.

150
Project: Skripsi E1D1 12 016
ETAP Page: 19
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO 12.6.0H Date: 20-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: LF
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

Branch Losses Summary Report

Vd
CKT / Branch From-To Bus Flow To-From Bus Flow Losses % Bus Voltage
% Drop
ID kW kvar kW kvar kW kvar From To in Vmag

Cable11 -12.5 -3.9 12.5 3.9 0.0 0.0 94.8 94.8 0.04

Cable55 3.6 1.1 -3.6 -1.1 0.0 0.0 94.8 94.8 0.01

Cable56 4.0 1.2 -4.0 -1.2 0.0 0.0 94.8 94.8 0.02

Cable57 5.0 1.5 -5.0 -1.5 0.0 0.0 94.8 94.7 0.04

Cable12 -11.7 -3.7 11.8 3.7 0.0 0.0 94.8 94.8 0.05

Cable58 3.7 1.1 -3.7 -1.1 0.0 0.0 94.8 94.7 0.01

Cable59 3.9 1.2 -3.9 -1.2 0.0 0.0 94.8 94.7 0.02

Cable60 4.2 1.3 -4.2 -1.3 0.0 0.0 94.8 94.7 0.03

Cable13 -11.5 -3.5 11.5 3.5 0.0 0.0 94.7 94.8 0.07

Cable61 3.6 0.9 -3.6 -0.9 0.0 0.0 94.7 94.7 0.01

Cable62 3.8 1.2 -3.8 -1.2 0.0 0.0 94.7 94.7 0.02

Cable63 4.2 1.4 -4.2 -1.4 0.0 0.0 94.7 94.7 0.03

Cable2 60.7 13.7 -60.4 -13.6 0.2 0.1 99.1 98.7 0.43

Cable3 30.2 7.7 -30.1 -7.6 0.2 0.0 99.1 98.6 0.53

Cable4 6.6 1.6 -6.6 -1.6 0.0 0.0 99.1 99.0 0.12

Cable5 5.6 1.3 -5.6 -1.3 0.0 0.0 99.1 99.0 0.12

Cable6 5.7 1.4 -5.7 -1.4 0.0 0.0 99.1 99.0 0.12

Cable7 64.2 19.6 -62.6 -19.3 1.6 0.3 99.1 96.8 2.36

Cable48 3.9 1.2 -3.9 -1.2 0.0 0.0 96.8 96.8 0.01

Cable49 7.4 2.3 -7.4 -2.3 0.0 0.0 96.8 96.8 0.02

Cable50 4.1 1.2 -4.1 -1.2 0.0 0.0 96.8 96.7 0.06

Cable51 6.2 2.0 -6.2 -2.0 0.0 0.0 96.8 96.7 0.08

Cable44 1.4 0.3 -1.4 -0.3 0.0 0.0 99.0 99.0 0.00

Cable45 1.2 0.3 -1.2 -0.3 0.0 0.0 99.0 99.0 0.00

Cable46 1.8 0.4 -1.8 -0.4 0.0 0.0 99.0 98.9 0.12

Cable47 1.2 0.3 -1.2 -0.3 0.0 0.0 99.0 98.9 0.08

Cable10 -4.3 -1.3 4.3 1.3 0.0 0.0 94.8 94.8 0.01

Cable52 0.8 0.2 -0.8 -0.2 0.0 0.0 94.8 94.8 0.00

Cable53 2.2 0.6 -2.2 -0.6 0.0 0.0 94.8 94.8 0.01

Cable54 1.4 0.4 -1.4 -0.4 0.0 0.0 94.8 94.8 0.01

Cable14 4.1 1.0 -4.1 -1.0 0.0 0.0 98.7 98.7 0.01

Cable15 3.2 0.7 -3.2 -0.7 0.0 0.0 98.7 98.7 0.01

Cable16 3.6 0.8 -3.6 -0.8 0.0 0.0 98.7 98.6 0.14

Cable17 5.7 1.2 -5.6 -1.2 0.0 0.0 98.7 98.3 0.37

Cable18 2.8 0.6 -2.8 -0.6 0.0 0.0 98.7 98.7 0.01

151
Project: Skripsi E1D1 12 016
ETAP Page: 20
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO 12.6.0H Date: 20-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: LF
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

Vd
CKT / Branch From-To Bus Flow To-From Bus Flow Losses % Bus Voltage
% Drop
ID kW kvar kW kvar kW kvar From To in Vmag

Cable19 4.2 0.9 -4.2 -0.9 0.0 0.0 98.7 98.7 0.03

Cable20 2.8 0.6 -2.8 -0.6 0.0 0.0 98.7 98.6 0.12

Cable21 5.8 1.4 -5.7 -1.4 0.0 0.0 98.7 98.3 0.42

Cable22 3.0 0.7 -3.0 -0.7 0.0 0.0 98.7 98.7 0.02

Cable23 5.5 1.3 -5.5 -1.3 0.0 0.0 98.7 98.6 0.07

Cable24 5.8 1.2 -5.8 -1.2 0.0 0.0 98.7 98.7 0.02

Cable25 3.9 0.9 -3.9 -0.9 0.0 0.0 98.7 98.5 0.19

Cable26 6.2 1.4 -6.1 -1.4 0.0 0.0 98.7 98.2 0.49

Cable27 3.9 0.9 -3.9 -0.9 0.0 0.0 98.7 98.6 0.07

Cable28 2.0 0.4 -2.0 -0.4 0.0 0.0 98.6 98.6 0.00

Cable29 2.4 0.6 -2.4 -0.6 0.0 0.0 98.6 98.6 0.01

Cable30 6.6 1.8 -6.6 -1.8 0.0 0.0 98.6 98.6 0.02

Cable31 4.8 1.3 -4.8 -1.3 0.0 0.0 98.6 98.6 0.02

Cable32 2.0 0.4 -2.0 -0.4 0.0 0.0 98.6 98.6 0.01

Cable33 2.7 0.7 -2.7 -0.7 0.0 0.0 98.6 98.6 0.02

Cable34 3.1 0.8 -3.1 -0.8 0.0 0.0 98.6 98.6 0.02

Cable35 4.0 0.9 -4.0 -0.9 0.0 0.0 98.6 98.6 0.03

Cable36 2.3 0.6 -2.3 -0.6 0.0 0.0 98.6 98.6 0.03

Cable41 1.8 0.4 -1.8 -0.4 0.0 0.0 99.0 99.0 0.01

Cable42 2.6 0.7 -2.6 -0.7 0.0 0.0 99.0 99.0 0.03

Cable43 1.1 0.2 -1.1 -0.2 0.0 0.0 99.0 99.0 0.02

Cable37 1.2 0.3 -1.2 -0.3 0.0 0.0 99.0 99.0 0.00

Cable38 2.2 0.6 -2.2 -0.6 0.0 0.0 99.0 99.0 0.01

Cable39 1.2 0.3 -1.2 -0.3 0.0 0.0 99.0 99.0 0.01

Cable40 2.0 0.4 -2.0 -0.4 0.0 0.0 99.0 99.0 0.02

Trfo Distribusi Teknik 174.0 46.9 -172.9 -45.2 1.1 1.7 100.0 99.1 0.86

Cable9 41.0 12.6 -40.1 -12.4 0.9 0.2 96.8 94.8 1.97

4.2 2.4

152
Project: Skripsi E1D1 12 016
ETAP Page: 21
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO 12.6.0H Date: 20-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: LF
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

Alert Summary Report

% Alert Settings
Critical Marginal
Loading
Bus 100.0 95.0
Cable 100.0 95.0
Reactor 100.0 95.0
Line 100.0 95.0
Transformer 100.0 95.0
Panel 100.0 95.0
Protective Device 100.0 95.0
Generator 100.0 95.0
Inverter/Charger 100.0 95.0

Bus Voltage
OverVoltage 105.0 102.0
UnderVoltage 95.0 98.0

Generator Excitation
OverExcited (Q Max.) 100.0 95.0
UnderExcited (Q Min.) 100.0

Critical Report

Device ID Type Condition Rating/Limit Unit Operating % Operating Phase Type

Bus Hukum A1 Bus Under Voltage 0.38 kV 0.36 94.8 3-Phase

Bus Hukum A2 Bus Under Voltage 0.38 kV 0.36 94.8 3-Phase

Bus Hukum A3 Bus Under Voltage 0.38 kV 0.36 94.7 3-Phase

Bus MDP Fakultas Hukum B Bus Under Voltage 0.38 kV 0.36 94.8 3-Phase

Bus14 Bus Under Voltage 0.38 kV 0.36 94.8 3-Phase

Bus58 Bus Under Voltage 0.38 kV 0.36 94.8 3-Phase

Bus59 Bus Under Voltage 0.38 kV 0.36 94.8 3-Phase

Bus60 Bus Under Voltage 0.38 kV 0.36 94.8 3-Phase

Bus61 Bus Under Voltage 0.38 kV 0.36 94.8 3-Phase

Bus62 Bus Under Voltage 0.38 kV 0.36 94.8 3-Phase

Bus63 Bus Under Voltage 0.38 kV 0.36 94.7 3-Phase

Bus64 Bus Under Voltage 0.38 kV 0.36 94.7 3-Phase

Bus65 Bus Under Voltage 0.38 kV 0.36 94.7 3-Phase

Bus66 Bus Under Voltage 0.38 kV 0.36 94.7 3-Phase

Bus67 Bus Under Voltage 0.38 kV 0.36 94.7 3-Phase

153
Project: Skripsi E1D1 12 016
ETAP Page: 22
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO 12.6.0H Date: 20-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: LF
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

Critical Report

Device ID Type Condition Rating/Limit Unit Operating % Operating Phase Type

Bus68 Bus Under Voltage 0.38 kV 0.36 94.7 3-Phase

Bus69 Bus Under Voltage 0.38 kV 0.36 94.7 3-Phase

Gen1 Generator Under Power 0.00 kW 0.00 0.0 3-Phase

Gen1 Generator Under Excited 0.00 kvar 0.00 0.0 3-Phase

Marginal Report

Device ID Type Condition Rating/Limit Unit Operating % Operating Phase Type

Bus MDP Administrasi UHO Bus Under Voltage 0.38 kV 0.37 96.8 3-Phase

Bus12 Bus Under Voltage 0.38 kV 0.37 96.8 3-Phase

Bus54 Bus Under Voltage 0.38 kV 0.37 96.8 3-Phase

Bus55 Bus Under Voltage 0.38 kV 0.37 96.8 3-Phase

Bus56 Bus Under Voltage 0.38 kV 0.37 96.7 3-Phase

Bus57 Bus Under Voltage 0.38 kV 0.37 96.7 3-Phase

154
Project: Skripsi E1D1 12 016
ETAP Page: 23
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO 12.6.0H Date: 20-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: LF
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

SUMMARY OF TOTAL GENERATION , LOADING & DEMAND

kW kvar kVA

% PF

Source (Swing Buses): 174.0 46.9 180.2 96.55 Lagging

Source (Non-Swing Buses): 0.0 0.0 0.0

Total Demand: 174.0 46.9 180.2 96.55 Lagging

Total Motor Load: 18.2 4.7 18.8 96.84 Lagging

Total Static Load: 151.7 39.8 156.9 96.73 Lagging

Total Constant I Load: 0.0 0.0 0.0

Total Generic Load: 0.0 0.0 0.0

Apparent Losses: 4.2 2.4

System Mismatch: 0.3 0.6

Number of Iterations: 1365

155
LAMPIRAN 7
Output Hasil Simulasi Alira Daya Pada Sistem Distribusi Sekunder Teknik
Universitas Halu Oleo Dalam Kodisi Setelah Perbaikan Menggunakan
Software ETAP Power Station 12.6 Dengan Metode Gauss-saidel

156
Project: Skripsi E1D1 12 016
ETAP Page: 1
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO 12.6.0H Date: 20-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: LF
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

Electrical Transient Analyzer Program

Load Flow Analysis

Loading Category (1): Design

Generation Category (1): Design

Load Diversity Factor: None

Swing V-Control Load Total


Number of Buses: 1 1 63 65

XFMR2 XFMR3 Reactor Line/Cable Impedance Tie PD Total


Number of Branches: 1 0 0 61 0 2 64

Method of Solution: Gauss-Seidel Method

Maximum No. of Iteration: 2000

Precision of Solution: 0.0000010

Load Flow Acceleration Factor: 1.45

System Frequency: 50.00 Hz

Unit System: Metric

Project Filename: TUGAS AKHIR RUDI

Output Filename: D:\KULIAHQ\tugas akhir baruq\proposalq\Hasil Simulasi ETAP\SIMULASI 3\TUGAS AKHIR


RUDI\ini hasl coba.lfr

157
Project: Skripsi E1D1 12 016
ETAP Page: 2
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO 12.6.0H Date: 20-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: LF
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

Adjustments

Apply Individual
Tolerance Adjustments /Global Percent
Transformer Impedance: Yes Individual

Reactor Impedance: Yes Individual

Overload Heater Resistance: No

Transmission Line Length: No

Cable Length: No

Apply Individual
Temperature Correction Adjustments /Global Degree C
Transmission Line Resistance: Yes Individual

Cable Resistance: Yes Individual

158
Project: Skripsi E1D1 12 016
ETAP Page: 3
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO 12.6.0H Date: 20-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: LF
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

Bus Input Data

Load
Bus Initial Voltage Constant kVA Constant Z Constant I Generic

ID kV Sub-sys % Mag. Ang. kW kvar kW kvar kW kvar kW kvar

Bus Hukum A1 0.380 1 100.0 0.0

Bus Hukum A2 0.380 1 100.0 0.0

Bus Hukum A3 0.380 1 100.0 0.0

Bus LVMDP Gardu Teknik 0.380 1 100.0 0.0

Bus MDP Administrasi UHO 0.380 1 100.0 0.0

Bus MDP BM Putri A & B 0.380 1 100.0 0.0

Bus MDP Fakultas Hukum B 0.380 1 100.0 0.0

Bus MDP Fakultas Teknik 0.380 1 100.0 0.0

Bus MDP LAB Teknik 0.380 1 100.0 0.0

Bus MDP Masjid LD Malim 0.380 1 100.0 0.0

Bus MDP Prog. P. Vokasi 0.380 1 100.0 0.0

Bus2 20.000 1 100.0 0.0

Bus4 0.380 1 100.0 0.0

Bus5 0.380 1 100.0 0.0

Bus14 0.380 1 100.0 0.0

Bus19 0.380 1 100.0 0.0 4.2 1.0

Bus20 0.380 1 100.0 0.0 3.3 0.7

Bus21 0.380 1 100.0 0.0 3.7 0.8

Bus22 0.380 1 100.0 0.0 5.8 1.3

Bus23 0.380 1 100.0 0.0 2.8 0.6

Bus24 0.380 1 100.0 0.0 4.3 0.9

Bus25 0.380 1 100.0 0.0 2.9 0.6

Bus26 0.380 1 100.0 0.0 5.9 1.5

Bus27 0.380 1 100.0 0.0 3.1 0.7

Bus28 0.380 1 100.0 0.0 5.7 1.3

Bus29 0.380 1 100.0 0.0 4.3 0.9 1.5 0.3

Bus30 0.380 1 100.0 0.0 4.0 0.9

Bus31 0.380 1 100.0 0.0 6.3 1.5

Bus32 0.380 1 100.0 0.0 2.9 0.6

Bus33 0.380 1 100.0 0.0 2.0 0.5

Bus34 0.380 1 100.0 0.0 2.5 0.7

Bus35 0.380 1 100.0 0.0 5.0 1.3 1.7 0.4

Bus36 0.380 1 100.0 0.0 3.6 1.0 1.2 0.3

159
Project: Skripsi E1D1 12 016
ETAP Page: 4
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO 12.6.0H Date: 20-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: LF
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

Load
Bus Initial Voltage Constant kVA Constant Z Constant I Generic

ID kV Sub-sys % Mag. Ang. kW kvar kW kvar kW kvar kW kvar

Bus37 0.380 1 100.0 0.0 2.1 0.5

Bus38 0.380 1 100.0 0.0 2.8 0.7

Bus39 0.380 1 100.0 0.0 2.4 0.6

Bus40 0.380 1 100.0 0.0 4.2 0.9

Bus41 0.380 1 100.0 0.0 2.3 0.6

Bus42 0.380 1 100.0 0.0 1.2 0.3

Bus43 0.380 1 100.0 0.0 2.3 0.6

Bus44 0.380 1 100.0 0.0 1.3 0.3

Bus45 0.380 1 100.0 0.0 2.0 0.4

Bus47 0.380 1 100.0 0.0 1.9 0.4

Bus48 0.380 1 100.0 0.0 2.7 0.7

Bus49 0.380 1 100.0 0.0 1.1 0.2

Bus50 0.380 1 100.0 0.0 1.5 0.3

Bus51 0.380 1 100.0 0.0 1.2 0.3

Bus52 0.380 1 100.0 0.0 1.9 0.4

Bus53 0.380 1 100.0 0.0 1.2 0.3

Bus54 0.380 1 100.0 0.0 4.2 1.3

Bus55 0.380 1 100.0 0.0 7.9 2.5

Bus56 0.380 1 100.0 0.0 4.4 1.3

Bus57 0.380 1 100.0 0.0 6.6 2.1

Bus58 0.380 1 100.0 0.0

Bus59 0.380 1 100.0 0.0 2.4 0.6

Bus60 0.380 1 100.0 0.0 1.5 0.5

Bus61 0.380 1 100.0 0.0 4.0 1.3

Bus62 0.380 1 100.0 0.0 4.4 1.3

Bus63 0.380 1 100.0 0.0 5.6 1.7

Bus64 0.380 1 100.0 0.0 4.1 1.3

Bus65 0.380 1 100.0 0.0 4.4 1.3

Bus66 0.380 1 100.0 0.0 4.6 1.5

Bus67 0.380 1 100.0 0.0 3.9 1.0

Bus68 0.380 1 100.0 0.0 4.3 1.3

Bus69 0.380 1 100.0 0.0 4.6 1.5

Total Number of Buses: 65 18.262 4.456 160.299 42.244 0.000 0.000 0.000 0.000

160
Project: Skripsi E1D1 12 016
ETAP Page: 5
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO 12.6.0H Date: 20-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: LF
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

Generation Bus Voltage Generation kvar Limits


ID kV Type Sub-sys % Mag. Angle kW kvar % PF Max Min

Bus2 20.000 Swing 1 100.0 0.0

Bus5 0.380 Voltage Control 1 100.0 0.0 0.0 0.0 0.0

0.000 0.000

161
Project: Skripsi E1D1 12 016
ETAP Page: 6
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO 12.6.0H Date: 20-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: LF
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

Line/Cable Input Data

Ohms or Siemens/1000 m per Conductor (Cable) or per Phase (Line)


Line/Cable Length

ID Library Size Adj. (m) % Tol. #/Phase T (C) R X Y

Cable2 0.6MCUN3 120 200.0 0.0 4 75 0.181900 0.088400

Cable3 0.6MALN3 120 300.0 0.0 4 75 0.313590 0.080390

Cable4 0.6MCUN3 70 300.0 0.0 4 75 0.329433 0.072000

Cable5 0.6MCUN3 70 350.0 0.0 4 75 0.329429 0.071971

Cable6 0.6MCUN3 70 350.0 0.0 4 75 0.329429 0.071971

Cable7 0.6MCUN3 120 600.0 0.0 4 75 0.191850 0.080383

Cable9 0.6MALN3 185 600.0 0.0 4 75 0.193848 0.087700

Cable10 0.6MCUN3 150 50.0 0.0 4 75 0.157830 0.080706

Cable11 0.6MCUN3 150 50.0 0.0 4 75 0.157830 0.080706

Cable12 0.6MCUN3 150 70.0 0.0 4 75 0.157830 0.080706

Cable13 0.6MCUN3 150 100.0 0.0 4 75 0.157830 0.080706

Cable14 0.6MCUN3 10 5.0 0.0 4 75 2.226000 0.078000

Cable15 0.6MCUN3 6 5.0 0.0 4 75 3.746000 0.082000

Cable16 0.6MCUN3 10 100.0 0.0 4 75 2.225800 0.077700

Cable17 0.6MCUN3 6 100.0 0.0 4 75 3.745900 0.082700

Cable18 0.6MCUN3 10 10.0 0.0 4 75 2.226000 0.078000

Cable19 0.6MCUN3 6 10.0 0.0 4 75 3.746000 0.083000

Cable20 0.6MCUN3 10 110.0 0.0 4 75 2.225818 0.077727

Cable21 0.6MCUN3 6 110.0 0.0 4 75 3.745818 0.082636

Cable22 0.6MCUN3 10 20.0 0.0 4 75 2.226000 0.077500

Cable23 0.6MCUN3 6 20.0 0.0 4 75 3.746000 0.082500

Cable24 0.6MCUN3 25 20.0 0.0 4 75 0.885500 0.076000

Cable25 0.6MCUN3 10 120.0 0.0 4 75 2.225833 0.077750

Cable26 0.6MCUN3 6 120.0 0.0 4 75 3.745833 0.082667

Cable27 0.6MCUN3 25 120.0 0.0 4 75 0.885333 0.076000

Cable28 0.6MCUN3 10 5.0 0.0 4 75 2.226000 0.078000

Cable29 0.6MCUN3 6 5.0 0.0 4 75 3.746000 0.082000

Cable30 0.6MCUN3 35 30.0 0.0 4 75 0.639000 0.073667

Cable31 0.6MCUN3 25 30.0 0.0 4 75 0.885333 0.076000

Cable32 0.6MCUN3 10 10.0 0.0 4 75 2.226000 0.078000

Cable33 0.6MCUN3 6 10.0 0.0 4 75 3.746000 0.083000

Cable34 0.6MCUN3 25 50.0 0.0 4 75 0.885400 0.076000

Cable35 0.6MCUN3 10 20.0 0.0 4 75 2.226000 0.077500

Cable36 0.6MCUN3 6 20.0 0.0 4 75 3.746000 0.082500

162
Project: Skripsi E1D1 12 016
ETAP Page: 7
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO 12.6.0H Date: 20-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: LF
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

Ohms or Siemens/1000 m per Conductor (Cable) or per Phase (Line)

Line/Cable Length

ID Library Size Adj. (m) % Tol. #/Phase T (C) R X Y

Cable37 0.6MCUN3 6 5.0 0.0 4 75 3.746000 0.082000

Cable38 0.6MCUN3 6 5.0 0.0 4 75 3.746000 0.082000

Cable39 0.6MCUN3 6 10.0 0.0 4 75 3.746000 0.083000

Cable40 0.6MCUN3 6 15.0 0.0 4 75 3.746000 0.082667

Cable41 0.6MCUN3 6 5.0 0.0 4 75 3.746000 0.082000

Cable42 0.6MCUN3 6 20.0 0.0 4 75 3.746000 0.082500

Cable43 0.6MCUN3 6 30.0 0.0 4 75 3.746000 0.082667

Cable44 0.6MCUN3 6 5.0 0.0 4 75 3.746000 0.082000

Cable45 0.6MCUN3 6 5.0 0.0 4 75 3.746000 0.082000

Cable46 0.6MCUN3 6 100.0 0.0 4 75 3.745900 0.082700

Cable47 0.6MCUN3 6 100.0 0.0 4 75 3.745900 0.082700

Cable48 0.6MCUN3 6 5.0 0.0 4 75 3.746000 0.082000

Cable49 0.6MCUN3 6 5.0 0.0 4 75 3.746000 0.082000

Cable50 0.6MCUN3 6 20.0 0.0 4 75 3.746000 0.082500

Cable51 0.6MCUN3 6 20.0 0.0 4 75 3.746000 0.082500

Cable52 0.6MCUN3 6 5.0 0.0 4 75 3.746000 0.082000

Cable53 0.6MCUN3 6 5.0 0.0 4 75 3.746000 0.082000

Cable54 0.6MCUN3 6 10.0 0.0 4 75 3.746000 0.083000

Cable55 0.6MCUN3 10 5.0 0.0 4 75 2.226000 0.078000

Cable56 0.6MCUN3 10 10.0 0.0 4 75 2.226000 0.078000

Cable57 0.6MCUN3 10 20.0 0.0 4 75 2.226000 0.077500

Cable58 0.6MCUN3 10 5.0 0.0 4 75 2.226000 0.078000

Cable59 0.6MCUN3 10 10.0 0.0 4 75 2.226000 0.078000

Cable60 0.6MCUN3 10 20.0 0.0 4 75 2.226000 0.077500

Cable61 0.6MCUN3 10 5.0 0.0 4 75 2.226000 0.078000

Cable62 0.6MCUN3 10 10.0 0.0 4 75 2.226000 0.078000

Cable63 0.6MCUN3 10 20.0 0.0 4 75 2.226000 0.077500

Line / Cable resistances are listed at the specified temperatures.

163
Project: Skripsi E1D1 12 016
ETAP Page: 8
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO 12.6.0H Date: 20-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: LF
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

2-Winding Transformer Input Data

Transformer Rating Z Variation % Tap Setting Adjusted Phase Shift


ID Phase kVA Prim. kV Sec. kV % Z1 X1/R1 + 5% - 5% % Tol. Prim. Sec. %Z Type Angle

Trfo Distribusi Teknik 3-Phase 630.0 20.000 0.380 4.00 1.50 0 0 0 0 0 4.0000 YNyn 0.000

164
Project: Skripsi E1D1 12 016
ETAP Page: 9
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO 12.6.0H Date: 20-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: LF
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

Branch Connections

CKT/Branch Connected Bus ID % Impedance, Pos. Seq., 100 MVA Base


ID Type From Bus To Bus R X Z Y

Trfo Distribusi Teknik 2W XFMR Bus2 Bus4 352.19 528.29 634.92

Cable2 Cable Bus LVMDP Gardu Teknik Bus MDP Fakultas Teknik 629.85 306.09 700.29

Cable3 Cable Bus LVMDP Gardu Teknik Bus MDP LAB Teknik 1628.76 417.54 1681.42
Cable4 Cable Bus LVMDP Gardu Teknik Bus MDP Prog. P. Vokasi 1711.05 373.96 1751.44

Cable5 Cable Bus LVMDP Gardu Teknik Bus MDP Masjid LD Malim 1996.19 436.12 2043.28

Cable6 Cable Bus LVMDP Gardu Teknik Bus MDP BM Putri A & B 1996.19 436.12 2043.28
Cable7 Cable Bus LVMDP Gardu Teknik Bus MDP Administrasi UHO 1992.90 835.01 2160.76

Cable9 Cable Bus LVMDP Gardu Teknik Bus14 2013.66 911.01 2210.15
Cable10 Cable Bus14 Bus MDP Fakultas Hukum B 136.63 69.86 153.45
Cable11 Cable Bus14 Bus Hukum A1 136.63 69.86 153.45

Cable12 Cable Bus14 Bus Hukum A2 191.28 97.81 214.83


Cable13 Cable Bus14 Bus Hukum A3 273.25 139.73 306.90
Cable14 Cable Bus MDP Fakultas Teknik Bus19 192.69 6.75 192.81

Cable15 Cable Bus MDP Fakultas Teknik Bus20 324.27 7.10 324.35

Cable16 Cable Bus MDP Fakultas Teknik Bus21 3853.53 134.52 3855.88
Cable17 Cable Bus MDP Fakultas Teknik Bus22 6485.28 143.18 6486.87

Cable18 Cable Bus MDP Fakultas Teknik Bus23 385.39 13.50 385.62
Cable19 Cable Bus MDP Fakultas Teknik Bus24 648.55 14.37 648.70
Cable20 Cable Bus MDP Fakultas Teknik Bus25 4238.92 148.03 4241.50

Cable21 Cable Bus MDP Fakultas Teknik Bus26 7133.66 157.38 7135.39
Cable22 Cable Bus MDP Fakultas Teknik Bus27 770.78 26.84 771.24

Cable23 Cable Bus MDP Fakultas Teknik Bus28 1297.09 28.57 1297.41

Cable24 Cable Bus MDP Fakultas Teknik Bus29 306.61 26.32 307.74

Cable25 Cable Bus MDP Fakultas Teknik Bus30 4624.31 161.53 4627.13

Cable26 Cable Bus MDP Fakultas Teknik Bus31 7782.20 171.75 7784.10

Cable27 Cable Bus MDP Fakultas Teknik Bus32 1839.34 157.89 1846.10

Cable28 Cable Bus MDP LAB Teknik Bus33 192.69 6.75 192.81

Cable29 Cable Bus MDP LAB Teknik Bus34 324.27 7.10 324.35

Cable30 Cable Bus MDP LAB Teknik Bus35 331.89 38.26 334.09
Cable31 Cable Bus MDP LAB Teknik Bus36 459.83 39.47 461.53

Cable32 Cable Bus MDP LAB Teknik Bus37 385.39 13.50 385.62

Cable33 Cable Bus MDP LAB Teknik Bus38 648.55 14.37 648.70
Cable34 Cable Bus MDP LAB Teknik Bus39 766.45 65.79 769.27

Cable35 Cable Bus MDP LAB Teknik Bus40 770.78 26.84 771.24

Cable36 Cable Bus MDP LAB Teknik Bus41 1297.09 28.57 1297.41
Cable37 Cable Bus MDP Prog. P. Vokasi Bus42 324.27 7.10 324.35

Cable38 Cable Bus MDP Prog. P. Vokasi Bus43 324.27 7.10 324.35

165
Project: Skripsi E1D1 12 016
ETAP Page: 10
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO 12.6.0H Date: 20-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: LF
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

CKT/Branch Connected Bus ID % Impedance, Pos. Seq., 100 MVA Base


ID Type From Bus To Bus R X Z Y

Cable39 Cable Bus MDP Prog. P. Vokasi Bus44 648.55 14.37 648.70

Cable40 Cable Bus MDP Prog. P. Vokasi Bus45 972.82 21.47 973.06

Cable41 Cable Bus MDP Masjid LD Malim Bus47 324.27 7.10 324.35

Cable42 Cable Bus MDP Masjid LD Malim Bus48 1297.09 28.57 1297.41

Cable43 Cable Bus MDP Masjid LD Malim Bus49 1945.64 42.94 1946.11

Cable44 Cable Bus MDP BM Putri A & B Bus50 324.27 7.10 324.35
Cable45 Cable Bus MDP BM Putri A & B Bus51 324.27 7.10 324.35

Cable46 Cable Bus MDP BM Putri A & B Bus52 6485.28 143.18 6486.87

Cable47 Cable Bus MDP BM Putri A & B Bus53 6485.28 143.18 6486.87
Cable48 Cable Bus MDP Administrasi UHO Bus54 324.27 7.10 324.35
Cable49 Cable Bus MDP Administrasi UHO Bus55 324.27 7.10 324.35

Cable50 Cable Bus MDP Administrasi UHO Bus56 1297.09 28.57 1297.41
Cable51 Cable Bus MDP Administrasi UHO Bus57 1297.09 28.57 1297.41
Cable52 Cable Bus MDP Fakultas Hukum B Bus58 324.27 7.10 324.35

Cable53 Cable Bus MDP Fakultas Hukum B Bus59 324.27 7.10 324.35
Cable54 Cable Bus MDP Fakultas Hukum B Bus60 648.55 14.37 648.70
Cable55 Cable Bus Hukum A1 Bus61 192.69 6.75 192.81

Cable56 Cable Bus Hukum A1 Bus62 385.39 13.50 385.62


Cable57 Cable Bus Hukum A1 Bus63 770.78 26.84 771.24

Cable58 Cable Bus Hukum A2 Bus64 192.69 6.75 192.81

Cable59 Cable Bus Hukum A2 Bus65 385.39 13.50 385.62


Cable60 Cable Bus Hukum A2 Bus66 770.78 26.84 771.24

Cable61 Cable Bus Hukum A3 Bus67 192.69 6.75 192.81

Cable62 Cable Bus Hukum A3 Bus68 385.39 13.50 385.62

Cable63 Cable Bus Hukum A3 Bus69 770.78 26.84 771.24

MCB 1 Tie Breakr Bus4 Bus LVMDP Gardu Teknik

MCB 2 Tie Breakr Bus5 Bus LVMDP Gardu Teknik

166
Project: Skripsi E1D1 12 016
ETAP Page: 11
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO 12.6.0H Date: 20-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: LF
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

LOAD FLOW REPORT

Bus Voltage Generation Load Load Flow XFMR


ID kV % Mag. Ang. kW kvar kW kvar ID kW kvar Amp %PF %Tap

Bus Hukum A1 0.380 98.095 -0.5 0 0 0.1 0.1 Bus14 -13.535 -4.240 22.0 95.4

Bus61 3.803 1.195 6.2 95.4

Bus62 4.243 1.287 6.9 95.7

Bus63 5.401 1.642 8.7 95.7

Bus Hukum A2 0.380 98.088 -0.5 0 0 0.1 0.1 Bus14 -12.676 -3.972 20.6 95.4
Bus64 3.949 1.193 6.4 95.7

Bus65 4.188 1.271 6.8 95.7


Bus66 4.457 1.409 7.2 95.3

Bus Hukum A3 0.380 98.077 -0.5 0 0 0.1 0.1 Bus14 -12.392 -3.773 20.1 95.7
Bus67 3.781 0.936 6.0 97.1
Bus68 4.082 1.288 6.6 95.4

Bus69 4.452 1.460 7.3 95.0

Bus LVMDP Gardu Teknik 0.380 99.130 -0.4 0 0 0 0 Bus MDP Fakultas Teknik 60.672 13.681 95.3 97.6

Bus MDP LAB Teknik 30.278 7.684 47.9 96.9

Bus MDP Prog. P. Vokasi 6.606 1.554 10.4 97.3


Bus MDP Masjid LD Malim 5.568 1.286 8.8 97.4

Bus MDP BM Putri A & B 5.678 1.356 8.9 97.3


Bus MDP Administrasi UHO 22.553 6.996 36.2 95.5

Bus14 43.740 13.506 70.2 95.5


Bus4 -175.089 -46.057 277.5 96.7
Bus5 0.000 0.000 0.0 0.0

Bus MDP Administrasi UHO 0.380 98.617 -0.5 0 0 0.0 0.0 Bus LVMDP Gardu Teknik -22.440 -6.948 36.2 95.5

Bus54 4.053 1.235 6.5 95.7

Bus55 7.651 2.424 12.4 95.3

Bus56 4.254 1.240 6.8 96.0

Bus57 6.457 2.044 10.4 95.3


Bus MDP BM Putri A & B 0.380 99.009 -0.4 0 0 0.0 0.0 Bus LVMDP Gardu Teknik -5.671 -1.354 8.9 97.3

Bus50 1.442 0.340 2.3 97.3


Bus51 1.201 0.301 1.9 97.0

Bus52 1.825 0.430 2.9 97.3


Bus53 1.182 0.279 1.9 97.3
Bus MDP Fakultas Hukum B 0.380 98.109 -0.5 0 0 0.1 0.1 Bus14 -4.729 -1.404 7.6 95.9

Bus58 0.866 0.211 1.4 97.2

Bus59 2.329 0.611 3.7 96.7

Bus60 1.455 0.475 2.4 95.1

Bus MDP Fakultas Teknik 0.380 98.702 -0.5 0 0 0.1 0.0 Bus LVMDP Gardu Teknik -60.424 -13.560 95.3 97.6

167
Project: Skripsi E1D1 12 016
ETAP Page: 12
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO 12.6.0H Date: 20-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: LF
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

Bus Voltage Generation Load Load Flow XFMR


ID kV % Mag. Ang. kW kvar kW kvar ID kW kvar Amp %PF %Tap

Bus19 4.065 0.959 6.4 97.3


Bus20 3.206 0.706 5.1 97.7

Bus21 3.632 0.799 5.7 97.7


Bus22 5.669 1.244 8.9 97.7

Bus23 2.764 0.561 4.3 98.0


Bus24 4.183 0.921 6.6 97.7

Bus25 2.830 0.623 4.5 97.7


Bus26 5.767 1.440 9.2 97.0

Bus27 2.992 0.659 4.7 97.7


Bus28 5.533 1.304 8.8 97.3

Bus29 5.762 1.170 9.1 98.0


Bus30 3.923 0.863 6.2 97.7

Bus31 6.153 1.444 9.7 97.4


Bus32 3.883 0.855 6.1 97.7

Bus MDP LAB Teknik 0.380 98.600 -0.4 0 0 0.1 0.0 Bus LVMDP Gardu Teknik -30.117 -7.642 47.9 96.9
Bus33 1.982 0.436 3.1 97.7

Bus34 2.444 0.648 3.9 96.7


Bus35 6.619 1.754 10.6 96.7

Bus36 4.843 1.349 7.7 96.3


Bus37 2.023 0.445 3.2 97.7

Bus38 2.673 0.709 4.3 96.7


Bus39 3.130 0.784 5.0 97.0

Bus40 4.046 0.891 6.4 97.7


Bus41 2.281 0.605 3.6 96.7

Bus MDP Masjid LD Malim 0.380 99.012 -0.4 0 0 0.0 0.0 Bus LVMDP Gardu Teknik -5.562 -1.285 8.8 97.4
Bus47 1.824 0.402 2.9 97.7

Bus48 2.607 0.653 4.1 97.0


Bus49 1.116 0.227 1.7 98.0

Bus MDP Prog. P. Vokasi 0.380 99.010 -0.4 0 0 0.0 0.0 Bus LVMDP Gardu Teknik -6.598 -1.553 10.4 97.3
Bus42 1.165 0.257 1.8 97.7

Bus43 2.216 0.588 3.5 96.7


Bus44 1.235 0.272 1.9 97.7

Bus45 1.952 0.430 3.1 97.7


* Bus2 20.000 100.000 0.0 176.3 47.8 0 0 Bus4 176.264 47.820 5.3 96.5

Bus4 0.380 99.130 -0.4 0 0 0 0 Bus2 -175.089 -46.057 277.5 96.7


Bus LVMDP Gardu Teknik 175.089 46.057 277.5 96.7

Bus5 0.380 99.130 -0.4 0 0 0 0 Bus LVMDP Gardu Teknik 0.000 0.000 0.0 0.0
Bus14 0.380 98.117 -0.5 0 0 0.0 -0.1 Bus LVMDP Gardu Teknik -43.310 -13.311 70.2 95.6

Bus MDP Fakultas Hukum B 4.730 1.404 7.6 95.9

168
Project: Skripsi E1D1 12 016
ETAP Page: 13
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO 12.6.0H Date: 20-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: LF
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

Bus Voltage Generation Load Load Flow XFMR


ID kV % Mag. Ang. kW kvar kW kvar ID kW kvar Amp %PF %Tap

Bus Hukum A1 13.538 4.242 22.0 95.4


Bus Hukum A2 12.680 3.974 20.6 95.4

Bus Hukum A3 12.397 3.775 20.1 95.7


Bus19 0.380 98.694 -0.5 0 0 4.1 1.0 Bus MDP Fakultas Teknik -4.064 -0.959 6.4 97.3

Bus20 0.380 98.691 -0.5 0 0 3.2 0.7 Bus MDP Fakultas Teknik -3.205 -0.706 5.1 97.7
Bus21 0.380 98.559 -0.5 0 0 3.6 0.8 Bus MDP Fakultas Teknik -3.627 -0.799 5.7 97.7

Bus22 0.380 98.328 -0.5 0 0 5.6 1.2 Bus MDP Fakultas Teknik -5.647 -1.243 8.9 97.7
Bus23 0.380 98.691 -0.5 0 0 2.8 0.6 Bus MDP Fakultas Teknik -2.764 -0.561 4.3 98.0

Bus24 0.380 98.674 -0.5 0 0 4.2 0.9 Bus MDP Fakultas Teknik -4.181 -0.921 6.6 97.7
Bus25 0.380 98.579 -0.5 0 0 2.8 0.6 Bus MDP Fakultas Teknik -2.826 -0.622 4.5 97.7

Bus26 0.380 98.283 -0.4 0 0 5.7 1.4 Bus MDP Fakultas Teknik -5.742 -1.439 9.2 97.0
Bus27 0.380 98.678 -0.5 0 0 3.0 0.7 Bus MDP Fakultas Teknik -2.991 -0.659 4.7 97.7

Bus28 0.380 98.629 -0.5 0 0 5.5 1.3 Bus MDP Fakultas Teknik -5.529 -1.304 8.8 97.3
Bus29 0.380 98.684 -0.5 0 0 5.8 1.2 Bus MDP Fakultas Teknik -5.761 -1.170 9.1 98.0

Bus30 0.380 98.517 -0.5 0 0 3.9 0.9 Bus MDP Fakultas Teknik -3.916 -0.862 6.2 97.7
Bus31 0.380 98.214 -0.4 0 0 6.1 1.4 Bus MDP Fakultas Teknik -6.121 -1.444 9.7 97.3

Bus32 0.380 98.628 -0.5 0 0 3.9 0.9 Bus MDP Fakultas Teknik -3.880 -0.854 6.1 97.7
Bus33 0.380 98.596 -0.4 0 0 2.0 0.4 Bus MDP LAB Teknik -1.981 -0.436 3.1 97.7

Bus34 0.380 98.592 -0.4 0 0 2.4 0.6 Bus MDP LAB Teknik -2.444 -0.648 3.9 96.7
Bus35 0.380 98.577 -0.4 0 0 6.6 1.8 Bus MDP LAB Teknik -6.618 -1.754 10.6 96.7

Bus36 0.380 98.577 -0.4 0 0 4.8 1.3 Bus MDP LAB Teknik -4.842 -1.349 7.7 96.3
Bus37 0.380 98.592 -0.4 0 0 2.0 0.4 Bus MDP LAB Teknik -2.023 -0.445 3.2 97.7

Bus38 0.380 98.582 -0.4 0 0 2.7 0.7 Bus MDP LAB Teknik -2.673 -0.709 4.3 96.7
Bus39 0.380 98.575 -0.4 0 0 3.1 0.8 Bus MDP LAB Teknik -3.130 -0.784 5.0 97.0

Bus40 0.380 98.568 -0.4 0 0 4.0 0.9 Bus MDP LAB Teknik -4.045 -0.891 6.4 97.7
Bus41 0.380 98.569 -0.4 0 0 2.3 0.6 Bus MDP LAB Teknik -2.280 -0.605 3.6 96.7

Bus42 0.380 99.006 -0.4 0 0 1.2 0.3 Bus MDP Prog. P. Vokasi -1.165 -0.257 1.8 97.7
Bus43 0.380 99.002 -0.4 0 0 2.2 0.6 Bus MDP Prog. P. Vokasi -2.216 -0.588 3.5 96.7

Bus44 0.380 99.002 -0.4 0 0 1.2 0.3 Bus MDP Prog. P. Vokasi -1.235 -0.272 1.9 97.7
Bus45 0.380 98.990 -0.4 0 0 2.0 0.4 Bus MDP Prog. P. Vokasi -1.952 -0.430 3.1 97.7

Bus47 0.380 99.006 -0.4 0 0 1.8 0.4 Bus MDP Masjid LD Malim -1.824 -0.402 2.9 97.7
Bus48 0.380 98.977 -0.4 0 0 2.6 0.7 Bus MDP Masjid LD Malim -2.606 -0.653 4.1 97.0

Bus49 0.380 98.990 -0.4 0 0 1.1 0.2 Bus MDP Masjid LD Malim -1.116 -0.227 1.7 98.0
Bus50 0.380 99.004 -0.4 0 0 1.4 0.3 Bus MDP BM Putri A & B -1.442 -0.340 2.3 97.3

Bus51 0.380 99.005 -0.4 0 0 1.2 0.3 Bus MDP BM Putri A & B -1.201 -0.301 1.9 97.0
Bus52 0.380 98.889 -0.4 0 0 1.8 0.4 Bus MDP BM Putri A & B -1.822 -0.430 2.9 97.3

Bus53 0.380 98.931 -0.4 0 0 1.2 0.3 Bus MDP BM Putri A & B -1.181 -0.279 1.9 97.3
Bus54 0.380 98.604 -0.5 0 0 4.1 1.2 Bus MDP Administrasi UHO -4.053 -1.235 6.5 95.7

Bus55 0.380 98.592 -0.5 0 0 7.6 2.4 Bus MDP Administrasi UHO -7.649 -2.424 12.4 95.3

169
Project: Skripsi E1D1 12 016
ETAP Page: 14
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO 12.6.0H Date: 20-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: LF
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

Bus Voltage Generation Load Load Flow XFMR


ID kV % Mag. Ang. kW kvar kW kvar ID kW kvar Amp %PF %Tap

Bus56 0.380 98.561 -0.5 0 0 4.3 1.2 Bus MDP Administrasi UHO -4.251 -1.240 6.8 96.0
Bus57 0.380 98.532 -0.5 0 0 6.5 2.0 Bus MDP Administrasi UHO -6.451 -2.044 10.4 95.3

Bus58 0.380 98.107 -0.5 0 0 0.9 0.2 Bus MDP Fakultas Hukum B -0.866 -0.211 1.4 97.2
Bus59 0.380 98.102 -0.5 0 0 2.3 0.6 Bus MDP Fakultas Hukum B -2.329 -0.611 3.7 96.7

Bus60 0.380 98.100 -0.5 0 0 1.5 0.5 Bus MDP Fakultas Hukum B -1.455 -0.475 2.4 95.1
Bus61 0.380 98.088 -0.5 0 0 3.8 1.2 Bus Hukum A1 -3.803 -1.195 6.2 95.4

Bus62 0.380 98.078 -0.5 0 0 4.2 1.3 Bus Hukum A1 -4.242 -1.287 6.9 95.7
Bus63 0.380 98.052 -0.5 0 0 5.4 1.6 Bus Hukum A1 -5.398 -1.642 8.7 95.7

Bus64 0.380 98.080 -0.5 0 0 3.9 1.2 Bus Hukum A2 -3.948 -1.193 6.4 95.7
Bus65 0.380 98.072 -0.5 0 0 4.2 1.3 Bus Hukum A2 -4.188 -1.270 6.8 95.7

Bus66 0.380 98.053 -0.5 0 0 4.5 1.4 Bus Hukum A2 -4.456 -1.409 7.2 95.3
Bus67 0.380 98.070 -0.5 0 0 3.8 0.9 Bus Hukum A3 -3.781 -0.936 6.0 97.1

Bus68 0.380 98.061 -0.5 0 0 4.1 1.3 Bus Hukum A3 -4.081 -1.288 6.6 95.4
Bus69 0.380 98.042 -0.5 0 0 4.5 1.5 Bus Hukum A3 -4.451 -1.460 7.3 95.0

* Indicates a voltage regulated bus (voltage controlled or swing type machine connected to it)
# Indicates a bus with a load mismatch of more than 0.1 MVA

170
Project: Skripsi E1D1 12 016
ETAP Page: 15
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO 12.6.0H Date: 20-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: LF
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

Bus Loading Summary Report

Directly Connected Load Total Bus Load

Bus Constant kVA Constant Z Constant I Generic


Percent
ID kV Rated Amp kW kvar kW kvar kW kvar kW kvar kVA % PF Amp Loading

Bus Hukum A1 0.380 0.1 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 14.2 95.4 22.0
Bus Hukum A2 0.380 0.1 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 13.3 95.4 20.6

Bus Hukum A3 0.380 0.1 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 13.0 95.7 20.1
Bus LVMDP Gardu Teknik 0.380 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 181.1 96.7 277.5

Bus MDP Administrasi UHO 0.380 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 23.5 95.5 36.2
Bus MDP BM Putri A & B 0.380 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 5.8 97.3 8.9

Bus MDP Fakultas Hukum B 0.380 0.1 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 4.9 95.9 7.6
Bus MDP Fakultas Teknik 0.380 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 61.9 97.6 95.3

Bus MDP LAB Teknik 0.380 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 31.1 96.9 47.9
Bus MDP Masjid LD Malim 0.380 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 5.7 97.4 8.8

Bus MDP Prog. P. Vokasi 0.380 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 6.8 97.3 10.4
Bus2 20.000 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 182.6 96.5 5.3

Bus4 0.380 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 181.0 96.7 277.5
Bus5 0.380 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0

Bus14 0.380 0.0 -0.1 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 45.4 95.5 70.2
Bus19 0.380 0.0 0.0 4.1 1.0 0.0 0.0 0.0 0.0 4.2 97.3 6.4

Bus20 0.380 0.0 0.0 3.2 0.7 0.0 0.0 0.0 0.0 3.3 97.7 5.1
Bus21 0.380 0.0 0.0 3.6 0.8 0.0 0.0 0.0 0.0 3.7 97.7 5.7

Bus22 0.380 0.0 0.0 5.6 1.2 0.0 0.0 0.0 0.0 5.8 97.7 8.9
Bus23 0.380 0.0 0.0 2.8 0.6 0.0 0.0 0.0 0.0 2.8 98.0 4.3

Bus24 0.380 0.0 0.0 4.2 0.9 0.0 0.0 0.0 0.0 4.3 97.7 6.6
Bus25 0.380 0.0 0.0 2.8 0.6 0.0 0.0 0.0 0.0 2.9 97.7 4.5

Bus26 0.380 0.0 0.0 5.7 1.4 0.0 0.0 0.0 0.0 5.9 97.0 9.2
Bus27 0.380 0.0 0.0 3.0 0.7 0.0 0.0 0.0 0.0 3.1 97.7 4.7

Bus28 0.380 0.0 0.0 5.5 1.3 0.0 0.0 0.0 0.0 5.7 97.3 8.8
Bus29 0.380 4.3 0.9 1.4 0.3 0.0 0.0 0.0 0.0 5.9 98.0 9.1

Bus30 0.380 0.0 0.0 3.9 0.9 0.0 0.0 0.0 0.0 4.0 97.7 6.2
Bus31 0.380 0.0 0.0 6.1 1.4 0.0 0.0 0.0 0.0 6.3 97.3 9.7

Bus32 0.380 2.9 0.6 0.9 0.2 0.0 0.0 0.0 0.0 4.0 97.7 6.1
Bus33 0.380 0.0 0.0 2.0 0.4 0.0 0.0 0.0 0.0 2.0 97.7 3.1

Bus34 0.380 0.0 0.0 2.4 0.6 0.0 0.0 0.0 0.0 2.5 96.7 3.9
Bus35 0.380 5.0 1.3 1.6 0.4 0.0 0.0 0.0 0.0 6.8 96.7 10.6

Bus36 0.380 3.6 1.0 1.2 0.3 0.0 0.0 0.0 0.0 5.0 96.3 7.7
Bus37 0.380 0.0 0.0 2.0 0.4 0.0 0.0 0.0 0.0 2.1 97.7 3.2

Bus38 0.380 0.0 0.0 2.7 0.7 0.0 0.0 0.0 0.0 2.8 96.7 4.3
Bus39 0.380 2.4 0.6 0.8 0.2 0.0 0.0 0.0 0.0 3.2 97.0 5.0

171
Project: Skripsi E1D1 12 016
ETAP Page: 16
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO 12.6.0H Date: 20-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: LF
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

Directly Connected Load Total Bus Load

Bus Constant kVA Constant Z Constant I Generic


Percent
ID kV Rated Amp kW kvar kW kvar kW kvar kW kvar kVA % PF Amp Loading

Bus40 0.380 0.0 0.0 4.0 0.9 0.0 0.0 0.0 0.0 4.1 97.7 6.4

Bus41 0.380 0.0 0.0 2.3 0.6 0.0 0.0 0.0 0.0 2.4 96.7 3.6
Bus42 0.380 0.0 0.0 1.2 0.3 0.0 0.0 0.0 0.0 1.2 97.7 1.8
Bus43 0.380 0.0 0.0 2.2 0.6 0.0 0.0 0.0 0.0 2.3 96.7 3.5

Bus44 0.380 0.0 0.0 1.2 0.3 0.0 0.0 0.0 0.0 1.3 97.7 1.9
Bus45 0.380 0.0 0.0 2.0 0.4 0.0 0.0 0.0 0.0 2.0 97.7 3.1

Bus47 0.380 0.0 0.0 1.8 0.4 0.0 0.0 0.0 0.0 1.9 97.7 2.9

Bus48 0.380 0.0 0.0 2.6 0.7 0.0 0.0 0.0 0.0 2.7 97.0 4.1
Bus49 0.380 0.0 0.0 1.1 0.2 0.0 0.0 0.0 0.0 1.1 98.0 1.7
Bus50 0.380 0.0 0.0 1.4 0.3 0.0 0.0 0.0 0.0 1.5 97.3 2.3
Bus51 0.380 0.0 0.0 1.2 0.3 0.0 0.0 0.0 0.0 1.2 97.0 1.9

Bus52 0.380 0.0 0.0 1.8 0.4 0.0 0.0 0.0 0.0 1.9 97.3 2.9
Bus53 0.380 0.0 0.0 1.2 0.3 0.0 0.0 0.0 0.0 1.2 97.3 1.9
Bus54 0.380 0.0 0.0 4.1 1.2 0.0 0.0 0.0 0.0 4.2 95.7 6.5

Bus55 0.380 0.0 0.0 7.7 2.4 0.0 0.0 0.0 0.0 8.0 95.3 12.4
Bus56 0.380 0.0 0.0 4.3 1.2 0.0 0.0 0.0 0.0 4.4 96.0 6.8

Bus57 0.380 0.0 0.0 6.5 2.0 0.0 0.0 0.0 0.0 6.8 95.3 10.4

Bus58 0.380 0.0 0.0 0.9 0.2 0.0 0.0 0.0 0.0 0.9 97.0 1.4
Bus59 0.380 0.0 0.0 2.3 0.6 0.0 0.0 0.0 0.0 2.4 96.7 3.7

Bus60 0.380 0.0 0.0 1.5 0.5 0.0 0.0 0.0 0.0 1.5 95.0 2.4
Bus61 0.380 0.0 0.0 3.8 1.2 0.0 0.0 0.0 0.0 4.0 95.3 6.2

Bus62 0.380 0.0 0.0 4.3 1.3 0.0 0.0 0.0 0.0 4.4 95.7 6.9
Bus63 0.380 0.0 0.0 5.4 1.6 0.0 0.0 0.0 0.0 5.6 95.7 8.8
Bus64 0.380 0.0 0.0 4.0 1.2 0.0 0.0 0.0 0.0 4.1 95.7 6.4

Bus65 0.380 0.0 0.0 4.2 1.3 0.0 0.0 0.0 0.0 4.4 95.7 6.8
Bus66 0.380 0.0 0.0 4.5 1.4 0.0 0.0 0.0 0.0 4.7 95.3 7.2

Bus67 0.380 0.0 0.0 3.8 1.0 0.0 0.0 0.0 0.0 3.9 97.0 6.1

Bus68 0.380 0.0 0.0 4.1 1.3 0.0 0.0 0.0 0.0 4.3 95.3 6.6
Bus69 0.380 0.0 0.0 4.5 1.5 0.0 0.0 0.0 0.0 4.7 95.0 7.3

* Indicates operating load of a bus exceeds the bus critical limit ( 100.0% of the Continuous Ampere rating).
# Indicates operating load of a bus exceeds the bus marginal limit ( 95.0% of the Continuous Ampere rating).

172
Project: Skripsi E1D1 12 016
ETAP Page: 17
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO 12.6.0H Date: 20-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: LF
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

Branch Loading Summary Report

Transformer
CKT / Branch Cable & Reactor
Ampacity Loading Capability Loading (input) Loading (output)
ID Type (Amp) Amp % (kVA) kVA % kVA %

Cable3 Cable 940.80 47.88 5.09 0.0 0.0 0.0

Cable4 Cable 879.36 10.40 1.18 0.0 0.0 0.0

Cable5 Cable 879.36 8.76 1.00 0.0 0.0 0.0

Cable6 Cable 879.36 8.95 1.02 0.0 0.0 0.0

Cable7 Cable 1236.48 36.19 2.93 0.0 0.0 0.0

Cable9 Cable 1240.32 70.16 5.66 0.0 0.0 0.0

Cable10 Cable 1424.64 7.64 0.54 0.0 0.0 0.0

Cable11 Cable 1424.64 21.97 1.54 0.0 0.0 0.0

Cable12 Cable 1424.64 20.58 1.44 0.0 0.0 0.0

Cable13 Cable 1424.64 20.07 1.41 0.0 0.0 0.0

Cable14 Cable 272.64 6.43 2.36 0.0 0.0 0.0

Cable15 Cable 199.68 5.05 2.53 0.0 0.0 0.0

Cable16 Cable 272.64 5.73 2.10 0.0 0.0 0.0

Cable17 Cable 199.68 8.93 4.47 0.0 0.0 0.0

Cable18 Cable 272.64 4.34 1.59 0.0 0.0 0.0

Cable19 Cable 199.68 6.59 3.30 0.0 0.0 0.0

Cable20 Cable 272.64 4.46 1.64 0.0 0.0 0.0

Cable21 Cable 199.68 9.15 4.58 0.0 0.0 0.0

Cable22 Cable 272.64 4.72 1.73 0.0 0.0 0.0

Cable23 Cable 199.68 8.75 4.38 0.0 0.0 0.0

Cable24 Cable 456.96 9.05 1.98 0.0 0.0 0.0

Cable25 Cable 272.64 6.18 2.27 0.0 0.0 0.0

Cable26 Cable 199.68 9.73 4.87 0.0 0.0 0.0

Cable27 Cable 456.96 6.12 1.34 0.0 0.0 0.0

Cable28 Cable 272.64 3.13 1.15 0.0 0.0 0.0

Cable29 Cable 199.68 3.90 1.95 0.0 0.0 0.0

Cable30 Cable 564.48 10.55 1.87 0.0 0.0 0.0

Cable31 Cable 456.96 7.75 1.70 0.0 0.0 0.0

Cable32 Cable 272.64 3.19 1.17 0.0 0.0 0.0

Cable33 Cable 199.68 4.26 2.13 0.0 0.0 0.0

Cable34 Cable 456.96 4.97 1.09 0.0 0.0 0.0

Cable35 Cable 272.64 6.38 2.34 0.0 0.0 0.0

Cable36 Cable 199.68 3.64 1.82 0.0 0.0 0.0

173
Project: Skripsi E1D1 12 016
ETAP Page: 18
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO 12.6.0H Date: 20-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: LF
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

Transformer
CKT / Branch Cable & Reactor
Ampacity Loading Capability Loading (input) Loading (output)
(Amp) Amp (kVA)
ID Type % kVA % kVA %

Cable37 Cable 199.68 1.83 0.92 0.0 0.0 0.0

Cable38 Cable 199.68 3.52 1.76 0.0 0.0 0.0

Cable39 Cable 199.68 1.94 0.97 0.0 0.0 0.0

Cable40 Cable 199.68 3.07 1.54 0.0 0.0 0.0

Cable41 Cable 199.68 2.87 1.44 0.0 0.0 0.0

Cable42 Cable 199.68 4.12 2.07 0.0 0.0 0.0

Cable43 Cable 199.68 1.75 0.88 0.0 0.0 0.0

Cable44 Cable 199.68 2.27 1.14 0.0 0.0 0.0

Cable45 Cable 199.68 1.90 0.95 0.0 0.0 0.0

Cable46 Cable 199.68 2.88 1.44 0.0 0.0 0.0

Cable47 Cable 199.68 1.86 0.93 0.0 0.0 0.0

Cable48 Cable 199.68 6.53 3.27 0.0 0.0 0.0

Cable49 Cable 199.68 12.36 6.19 0.0 0.0 0.0

Cable50 Cable 199.68 6.83 3.42 0.0 0.0 0.0

Cable51 Cable 199.68 10.43 5.23 0.0 0.0 0.0

Cable52 Cable 199.68 1.38 0.69 0.0 0.0 0.0

Cable53 Cable 199.68 3.73 1.87 0.0 0.0 0.0

Cable54 Cable 199.68 2.37 1.19 0.0 0.0 0.0

Cable55 Cable 272.64 6.17 2.26 0.0 0.0 0.0

Cable56 Cable 272.64 6.87 2.52 0.0 0.0 0.0

Cable57 Cable 272.64 8.74 3.21 0.0 0.0 0.0

Cable58 Cable 272.64 6.39 2.34 0.0 0.0 0.0

Cable59 Cable 272.64 6.78 2.49 0.0 0.0 0.0

Cable60 Cable 272.64 7.24 2.66 0.0 0.0 0.0

Cable61 Cable 272.64 6.03 2.21 0.0 0.0 0.0

Cable62 Cable 272.64 6.63 2.43 0.0 0.0 0.0

Cable63 Cable 272.64 7.26 2.66 0.0 0.0 0.0

Trfo Distribusi Teknik Transformer 630.0 182.6 29.0 181.0 28.7

* Indicates a branch with operating load exceeding the branch capability.

174
Project: Skripsi E1D1 12 016
ETAP Page: 19
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO 12.6.0H Date: 20-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: LF
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

Branch Losses Summary Report

Vd
CKT / Branch From-To Bus Flow To-From Bus Flow Losses % Bus Voltage
% Drop
ID kW kvar kW kvar kW kvar From To in Vmag

Cable11 -13.5 -4.2 13.5 4.2 0.0 0.0 98.1 98.1 0.02

Cable55 3.8 1.2 -3.8 -1.2 0.0 0.0 98.1 98.1 0.01

Cable56 4.2 1.3 -4.2 -1.3 0.0 0.0 98.1 98.1 0.02

Cable57 5.4 1.6 -5.4 -1.6 0.0 0.0 98.1 98.1 0.04

Cable12 -12.7 -4.0 12.7 4.0 0.0 0.0 98.1 98.1 0.03

Cable58 3.9 1.2 -3.9 -1.2 0.0 0.0 98.1 98.1 0.01

Cable59 4.2 1.3 -4.2 -1.3 0.0 0.0 98.1 98.1 0.02

Cable60 4.5 1.4 -4.5 -1.4 0.0 0.0 98.1 98.1 0.04

Cable13 -12.4 -3.8 12.4 3.8 0.0 0.0 98.1 98.1 0.04

Cable61 3.8 0.9 -3.8 -0.9 0.0 0.0 98.1 98.1 0.01

Cable62 4.1 1.3 -4.1 -1.3 0.0 0.0 98.1 98.1 0.02

Cable63 4.5 1.5 -4.5 -1.5 0.0 0.0 98.1 98.0 0.04

Cable2 60.7 13.7 -60.4 -13.6 0.2 0.1 99.1 98.7 0.43

Cable3 30.3 7.7 -30.1 -7.6 0.2 0.0 99.1 98.6 0.53

Cable4 6.6 1.6 -6.6 -1.6 0.0 0.0 99.1 99.0 0.12

Cable5 5.6 1.3 -5.6 -1.3 0.0 0.0 99.1 99.0 0.12

Cable6 5.7 1.4 -5.7 -1.4 0.0 0.0 99.1 99.0 0.12

Cable7 22.6 7.0 -22.4 -6.9 0.1 0.0 99.1 98.6 0.51

Cable9 43.7 13.5 -43.3 -13.3 0.4 0.2 99.1 98.1 1.01

Cable48 4.1 1.2 -4.1 -1.2 0.0 0.0 98.6 98.6 0.01

Cable49 7.7 2.4 -7.6 -2.4 0.0 0.0 98.6 98.6 0.03

Cable50 4.3 1.2 -4.3 -1.2 0.0 0.0 98.6 98.6 0.06

Cable51 6.5 2.0 -6.5 -2.0 0.0 0.0 98.6 98.5 0.09

Cable44 1.4 0.3 -1.4 -0.3 0.0 0.0 99.0 99.0 0.00

Cable45 1.2 0.3 -1.2 -0.3 0.0 0.0 99.0 99.0 0.00

Cable46 1.8 0.4 -1.8 -0.4 0.0 0.0 99.0 98.9 0.12

Cable47 1.2 0.3 -1.2 -0.3 0.0 0.0 99.0 98.9 0.08

Cable10 -4.7 -1.4 4.7 1.4 0.0 0.0 98.1 98.1 0.01

Cable52 0.9 0.2 -0.9 -0.2 0.0 0.0 98.1 98.1 0.00

Cable53 2.3 0.6 -2.3 -0.6 0.0 0.0 98.1 98.1 0.01

Cable54 1.5 0.5 -1.5 -0.5 0.0 0.0 98.1 98.1 0.01

Cable14 4.1 1.0 -4.1 -1.0 0.0 0.0 98.7 98.7 0.01

Cable15 3.2 0.7 -3.2 -0.7 0.0 0.0 98.7 98.7 0.01

Cable16 3.6 0.8 -3.6 -0.8 0.0 0.0 98.7 98.6 0.14

Cable17 5.7 1.2 -5.6 -1.2 0.0 0.0 98.7 98.3 0.37

175
Project: Skripsi E1D1 12 016
ETAP Page: 20
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO 12.6.0H Date: 20-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: LF
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

Vd
CKT / Branch From-To Bus Flow To-From Bus Flow Losses % Bus Voltage
% Drop
ID kW kvar kW kvar kW kvar From To in Vmag

Cable18 2.8 0.6 -2.8 -0.6 0.0 0.0 98.7 98.7 0.01

Cable19 4.2 0.9 -4.2 -0.9 0.0 0.0 98.7 98.7 0.03

Cable20 2.8 0.6 -2.8 -0.6 0.0 0.0 98.7 98.6 0.12

Cable21 5.8 1.4 -5.7 -1.4 0.0 0.0 98.7 98.3 0.42

Cable22 3.0 0.7 -3.0 -0.7 0.0 0.0 98.7 98.7 0.02

Cable23 5.5 1.3 -5.5 -1.3 0.0 0.0 98.7 98.6 0.07

Cable24 5.8 1.2 -5.8 -1.2 0.0 0.0 98.7 98.7 0.02

Cable25 3.9 0.9 -3.9 -0.9 0.0 0.0 98.7 98.5 0.19

Cable26 6.2 1.4 -6.1 -1.4 0.0 0.0 98.7 98.2 0.49

Cable27 3.9 0.9 -3.9 -0.9 0.0 0.0 98.7 98.6 0.07

Cable28 2.0 0.4 -2.0 -0.4 0.0 0.0 98.6 98.6 0.00

Cable29 2.4 0.6 -2.4 -0.6 0.0 0.0 98.6 98.6 0.01

Cable30 6.6 1.8 -6.6 -1.8 0.0 0.0 98.6 98.6 0.02

Cable31 4.8 1.3 -4.8 -1.3 0.0 0.0 98.6 98.6 0.02

Cable32 2.0 0.4 -2.0 -0.4 0.0 0.0 98.6 98.6 0.01

Cable33 2.7 0.7 -2.7 -0.7 0.0 0.0 98.6 98.6 0.02

Cable34 3.1 0.8 -3.1 -0.8 0.0 0.0 98.6 98.6 0.02

Cable35 4.0 0.9 -4.0 -0.9 0.0 0.0 98.6 98.6 0.03

Cable36 2.3 0.6 -2.3 -0.6 0.0 0.0 98.6 98.6 0.03

Cable41 1.8 0.4 -1.8 -0.4 0.0 0.0 99.0 99.0 0.01

Cable42 2.6 0.7 -2.6 -0.7 0.0 0.0 99.0 99.0 0.03

Cable43 1.1 0.2 -1.1 -0.2 0.0 0.0 99.0 99.0 0.02

Cable37 1.2 0.3 -1.2 -0.3 0.0 0.0 99.0 99.0 0.00

Cable38 2.2 0.6 -2.2 -0.6 0.0 0.0 99.0 99.0 0.01

Cable39 1.2 0.3 -1.2 -0.3 0.0 0.0 99.0 99.0 0.01

Cable40 2.0 0.4 -2.0 -0.4 0.0 0.0 99.0 99.0 0.02

Trfo Distribusi Teknik 176.3 47.8 -175.1 -46.1 1.2 1.8 100.0 99.1 0.87

2.3 2.2

176
Project: Skripsi E1D1 12 016
ETAP Page: 21
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO 12.6.0H Date: 20-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: LF
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

Alert Summary Report

% Alert Settings
Critical Marginal
Loading
Bus 100.0 95.0
Cable 100.0 95.0
Reactor 100.0 95.0
Line 100.0 95.0
Transformer 100.0 95.0
Panel 100.0 95.0
Protective Device 100.0 95.0
Generator 100.0 95.0
Inverter/Charger 100.0 95.0

Bus Voltage
OverVoltage 105.0 102.0
UnderVoltage 95.0 98.0

Generator Excitation
OverExcited (Q Max.) 100.0 95.0
UnderExcited (Q Min.) 100.0

Critical Report

Device ID Type Condition Rating/Limit Unit Operating % Operating Phase Type

Gen1 Generator Under Power 0.00 kW 0.00 0.0 3-Phase

Gen1 Generator Under Excited 0.00 kvar 0.00 0.0 3-Phase

177
Project: Skripsi E1D1 12 016
ETAP Page: 22
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO 12.6.0H Date: 20-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: LF
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

SUMMARY OF TOTAL GENERATION , LOADING & DEMAND

kW kvar kVA

% PF

Source (Swing Buses): 176.3 47.8 182.6 96.51 Lagging

Source (Non-Swing Buses): 0.0 0.0 0.0

Total Demand: 176.3 47.8 182.6 96.51 Lagging

Total Motor Load: 18.6 4.7 19.2 96.93 Lagging

Total Static Load: 155.4 40.9 160.7 96.70 Lagging

Total Constant I Load: 0.0 0.0 0.0

Total Generic Load: 0.0 0.0 0.0

Apparent Losses: 2.3 2.2

System Mismatch: 0.8 0.7

Number of Iterations: 646

178
LAMPIRAN 8
Output Hasil Simulasi Hubung Singkat Pada Sistem Distribusi Sekunder
Teknik Universitas Halu Oleo Dalam Kodisi Eksisting Menggunakan
Software ETAP Power Station 12.6

179
Project: Skripsi E1D1 12 016 ETAP Page: 1
12.6.0H
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO Date: 22-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: SC
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

Short-Circuit Summary Report

3-Phase Fault Currents

Device Capacity (kA)


Bus Device Making
Short-Circuit Current (kA)
ID kV ID Type Peak Ib sym Ib asym Idc I"k ip Ib sym Ib asym Idc Ik
Bus LVMDP Gardu Teknik 0.380 Bus LVMDP Gardu Teknik Bus 0.750 1.819 0.222

0.380 MCB 3 CB 70.000 70.000 97.158 0.750 1.819 0.647 1.096 0.885

0.380 MCB 5 CB 70.000 70.000 97.158 0.750 1.819 0.647 1.096 0.885
0.380 MCB 7 CB 25.000 25.000 25.001 0.750 1.819 0.524 0.614 0.319

0.380 MCB 9 CB 36.000 36.000 39.031 0.750 1.819 0.625 0.920 0.675
0.380 MCB 11 CB 25.000 25.000 27.105 0.750 1.819 0.625 0.920 0.675
0.380 MCB 13 CB 36.000 36.000 39.031 0.750 1.819 0.625 0.920 0.675
0.380 MCB 2 CB 40.000 40.000 40.002 0.750 1.819 0.524 0.614 0.319
0.380 MCB 1 CB 65.000 48.750 50.105 0.750 1.819 0.608 0.880 0.637

ip is calculated using method C


Ib does not include decay of non-terminal faulted indunction motors
Ik is the maximum steady state fault current
Idc is based on X/R from Method C and Ib as specified above

LV CB duty determined based on service rating.


Total through current is used for device duty.
* Indicates a device with calculated duty exceeding the device capability.
# Indicates a device with calculated duty exceeding the device marginal limit. ( 95 % times device capability)

Short-Circuit Summary Report

3-Phase
Short-Circuit
Device Capacity
Current
Bus ID Device ID Icw (kA) Tkr (sec.) Ith (kA)

Bus LVMDP Gardu Teknik MCB 3 7.560 1.00 0.488

Bus LVMDP Gardu Teknik MCB 5 7.560 1.00 0.488

Bus LVMDP Gardu Teknik MCB 7 5.000 1.00 0.488

Bus LVMDP Gardu Teknik MCB 2 6.000 1.00 0.488

Bus LVMDP Gardu Teknik MCB 1 15.000 1.00 0.488

Icw = Rated short-time withstand current


Tkr = Rated short-time
Ith = Thermal equivalent short-time current
* Indicates a device with calculated duty exceeding the device capability.
# Indicates a device with calculated duty exceeding the device marginal limit. ( 95 % times device capability)

180
Project: Skripsi E1D1 12 016 ETAP Page: 1
12.6.0H
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO Date: 22-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: SC
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

Short-Circuit Summary Report

3-Phase, LG, LL, LLG Fault Currents

Bus 3-Phase Fault Line-to-Ground Fault Line-to-Line Fault *Line-to-Line-to-Ground


ID kV I"k ip Ik I"k ip Ib Ik I"k ip Ib Ik I"k ip Ib Ik

Bus LVMDP Gardu Teknik 0.380 0.750 1.819 0.222 0.910 2.206 0.910 0.910 0.662 1.605 0.662 0.662 0.865 2.098 0.865 0.865

All fault currents are in rms kA. Current ip is calculated using Method C.

* LLG fault current is the larger of the two faulted line currents.

181
Project: Skripsi E1D1 12 016 ETAP Page: 2
12.6.0H
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO Date: 22-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: SC
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

Sequence Impedance Summary Report

Bus Positive Seq. Imp. (ohm) Negative Seq. Imp. (ohm) Zero Seq. Imp. (ohm) Fault Zf (ohm)
ID kV Resistance Reactance Impedance Resistance Reactance Impedance Resistance Reactance Impedance Resistance Reactance Impedance

Bus LVMDP Gardu Teknik 0.380 0.04462 0.30381 0.30707 0.05403 0.29060 0.29558 0.02250 0.15542 0.15704 0.00000 0.00000 0.00000

182
Project: Skripsi E1D1 12 016 ETAP Page: 1
12.6.0H
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO Date: 22-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: SC
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

Short-Circuit Summary Report

3-Phase Fault Currents

Device Capacity (kA)


Bus Device Making
Short-Circuit Current (kA)
ID kV ID Type Peak Ib sym Ib asym Idc I"k ip Ib sym Ib asym Idc Ik
Bus MDP Fakultas Teknik 0.380 Bus MDP Fakultas Teknik Bus 0.740 1.744 0.570

0.380 MCB 4 CB 50.000 50.000 66.250 0.740 1.744 0.640 1.052 0.835

0.380 MCB 16 CB 25.000 25.000 27.105 0.740 1.744 0.619 0.859 0.596
0.380 MCB 18 CB 25.000 25.000 27.105 0.740 1.744 0.619 0.859 0.596

0.380 MCB 20 CB 25.000 25.000 27.105 0.740 1.744 0.619 0.859 0.596
0.380 MCB 22 CB 25.000 25.000 27.105 0.740 1.744 0.619 0.859 0.596
0.380 MCB 24 CB 25.000 25.000 27.105 0.740 1.744 0.619 0.859 0.596
0.380 MCB 26 CB 25.000 25.000 27.105 0.740 1.744 0.619 0.859 0.596
0.380 MCB 28 CB 25.000 25.000 27.105 0.740 1.744 0.619 0.859 0.596
0.380 MCB 30 CB 25.000 25.000 27.105 0.740 1.744 0.619 0.859 0.596

0.380 MCB 32 CB 25.000 25.000 27.105 0.740 1.744 0.619 0.859 0.596
0.380 MCB 34 CB 25.000 25.000 27.105 0.740 1.744 0.619 0.859 0.596

0.380 MCB 36 CB 25.000 25.000 27.105 0.740 1.744 0.619 0.859 0.596
0.380 MCB 38 CB 25.000 25.000 27.105 0.740 1.744 0.619 0.859 0.596
0.380 MCB 40 CB 25.000 25.000 27.105 0.740 1.744 0.619 0.859 0.596
0.380 MCB 42 CB 25.000 25.000 27.105 0.740 1.744 0.619 0.859 0.596

ip is calculated using method C


Ib does not include decay of non-terminal faulted indunction motors
Ik is the maximum steady state fault current
Idc is based on X/R from Method C and Ib as specified above

LV CB duty determined based on service rating.


Total through current is used for device duty.
* Indicates a device with calculated duty exceeding the device capability.
# Indicates a device with calculated duty exceeding the device marginal limit. ( 95 % times device capability)

Short-Circuit Summary Report

3-Phase
Short-Circuit
Device Capacity
Current
Bus ID Device ID Icw (kA) Tkr (sec.) Ith (kA)

Bus MDP Fakultas Teknik MCB 4 7.560 1.00 0.683

Icw = Rated short-time withstand current


Tkr = Rated short-time
Ith = Thermal equivalent short-time current

* Indicates a device with calculated duty exceeding the device capability.


# Indicates a device with calculated duty exceeding the device marginal limit. ( 95 % times device capability)

183
Project: Skripsi E1D1 12 016 ETAP Page: 1
12.6.0H
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO Date: 22-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: SC
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

Short-Circuit Summary Report

3-Phase, LG, LL, LLG Fault Currents

Bus 3-Phase Fault Line-to-Ground Fault Line-to-Line Fault *Line-to-Line-to-Ground


ID kV I"k ip Ik I"k ip Ib Ik I"k ip Ib Ik I"k ip Ib Ik

Bus MDP Fakultas Teknik 0.380 0.740 1.744 0.570 0.881 2.076 0.881 0.881 0.652 1.538 0.652 0.652 0.850 2.003 0.850 0.850

All fault currents are in rms kA. Current ip is calculated using Method C.

* LLG fault current is the larger of the two faulted line currents.

184
Project: Skripsi E1D1 12 016 ETAP Page: 2
12.6.0H
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO Date: 22-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: SC
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

Sequence Impedance Summary Report

Bus Positive Seq. Imp. (ohm) Negative Seq. Imp. (ohm) Zero Seq. Imp. (ohm) Fault Zf (ohm)
ID kV Resistance Reactance Impedance Resistance Reactance Impedance Resistance Reactance Impedance Resistance Reactance Impedance

Bus MDP Fakultas Teknik 0.380 0.05223 0.30699 0.31140 0.06164 0.29388 0.30028 0.05115 0.16630 0.17398 0.00000 0.00000 0.00000

185
Project: Skripsi E1D1 12 016 ETAP Page: 1
12.6.0H
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO Date: 22-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: SC
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

Short-Circuit Summary Report

3-Phase Fault Currents

Device Capacity (kA)


Bus Device Making
Short-Circuit Current (kA)
ID kV ID Type Peak Ib sym Ib asym Idc I"k ip Ib sym Ib asym Idc Ik
Bus MDP LAB Teknik 0.380 Bus MDP LAB Teknik Bus 0.737 1.671 0.566

0.380 MCB 6 CB 50.000 50.000 50.000 0.737 1.671 0.463 0.463 0.004
0.380 MCB 44 CB 25.000 25.000 27.105 0.737 1.671 0.615 0.793 0.501

0.380 MCB 46 CB 25.000 25.000 27.105 0.737 1.671 0.615 0.793 0.501
0.380 MCB 48 CB 36.000 36.000 39.031 0.737 1.671 0.615 0.793 0.501
0.380 MCB 50 CB 25.000 25.000 27.105 0.737 1.671 0.615 0.793 0.501
0.380 MCB 52 CB 25.000 25.000 27.105 0.737 1.671 0.615 0.793 0.501
0.380 MCB 54 CB 25.000 25.000 27.105 0.737 1.671 0.615 0.793 0.501
0.380 MCB 56 CB 25.000 25.000 27.105 0.737 1.671 0.615 0.793 0.501

0.380 MCB 58 CB 25.000 25.000 27.105 0.737 1.671 0.615 0.793 0.501
0.380 MCB 60 CB 25.000 25.000 27.105 0.737 1.671 0.615 0.793 0.501

ip is calculated using method C


Ib does not include decay of non-terminal faulted indunction motors
Ik is the maximum steady state fault current
Idc is based on X/R from Method C and Ib as specified above

LV CB duty determined based on service rating.


Total through current is used for device duty.
* Indicates a device with calculated duty exceeding the device capability.
# Indicates a device with calculated duty exceeding the device marginal limit. ( 95 % times device capability)

Short-Circuit Summary Report

3-Phase
Short-Circuit
Device Capacity
Current
Bus ID Device ID Icw (kA) Tkr (sec.) Ith (kA)

Bus MDP LAB Teknik MCB 6 7.560 1.00 0.678

Icw = Rated short-time withstand current


Tkr = Rated short-time
Ith = Thermal equivalent short-time current

* Indicates a device with calculated duty exceeding the device capability.


# Indicates a device with calculated duty exceeding the device marginal limit. ( 95 % times device capability)

186
Project: Skripsi E1D1 12 016 ETAP Page: 1
12.6.0H
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO Date: 22-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: SC
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

Short-Circuit Summary Report

3-Phase, LG, LL, LLG Fault Currents

Bus 3-Phase Fault Line-to-Ground Fault Line-to-Line Fault *Line-to-Line-to-Ground


ID kV I"k ip Ik I"k ip Ib Ik I"k ip Ib Ik I"k ip Ib Ik

Bus MDP LAB Teknik 0.380 0.737 1.671 0.566 0.757 1.717 0.757 0.757 0.649 1.472 0.649 0.649 0.763 1.730 0.763 0.763

All fault currents are in rms kA. Current ip is calculated using Method C.

* LLG fault current is the larger of the two faulted line currents.

187
Project: Skripsi E1D1 12 016 ETAP Page: 2
12.6.0H
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO Date: 22-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: SC
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

Sequence Impedance Summary Report

Bus Positive Seq. Imp. (ohm) Negative Seq. Imp. (ohm) Zero Seq. Imp. (ohm) Fault Zf (ohm)
ID kV Resistance Reactance Impedance Resistance Reactance Impedance Resistance Reactance Impedance Resistance Reactance Impedance

Bus MDP LAB Teknik 0.380 0.06177 0.30651 0.31267 0.07128 0.29366 0.30219 0.04777 0.29429 0.29814 0.00000 0.00000 0.00000

188
Project: Skripsi E1D1 12 016 ETAP Page: 1
12.6.0H
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO Date: 22-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: SC
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

Short-Circuit Summary Report

3-Phase Fault Currents

Device Capacity (kA)


Bus Device Making
Short-Circuit Current (kA)
ID kV ID Type Peak Ib sym Ib asym Idc I"k ip Ib sym Ib asym Idc Ik
Bus MDP Prog. P. Vokasi 0.380 Bus MDP Prog. P. Vokasi Bus 0.727 1.623 0.566

0.380 MCB 8 CB 25.000 25.000 25.001 0.727 1.623 0.527 0.535 0.093
0.380 MCB 62 CB 17.000 5.000 5.000 0.727 1.623 0.474 0.474 0.003

0.380 MCB 64 CB 17.000 5.000 5.000 0.727 1.623 0.474 0.474 0.003
0.380 MCB 66 CB 17.000 5.000 5.000 0.727 1.623 0.474 0.474 0.003
0.380 MCB 68 CB 17.000 5.000 5.000 0.727 1.623 0.474 0.474 0.003

ip is calculated using method C


Ib does not include decay of non-terminal faulted indunction motors
Ik is the maximum steady state fault current
Idc is based on X/R from Method C and Ib as specified above

LV CB duty determined based on service rating.


Total through current is used for device duty.
* Indicates a device with calculated duty exceeding the device capability.
# Indicates a device with calculated duty exceeding the device marginal limit. ( 95 % times device capability)

Short-Circuit Summary Report

3-Phase
Short-Circuit
Device Capacity
Current
Bus ID Device ID Icw (kA) Tkr (sec.) Ith (kA)

Bus MDP Prog. P. Vokasi MCB 8 5.000 1.00 0.671

Bus MDP Prog. P. Vokasi MCB 62 5.000 1.00 0.671

Bus MDP Prog. P. Vokasi MCB 64 5.000 1.00 0.671

Bus MDP Prog. P. Vokasi MCB 66 5.000 1.00 0.671

Bus MDP Prog. P. Vokasi MCB 68 5.000 1.00 0.671

Icw = Rated short-time withstand current


Tkr = Rated short-time
Ith = Thermal equivalent short-time current
* Indicates a device with calculated duty exceeding the device capability.
# Indicates a device with calculated duty exceeding the device marginal limit. ( 95 % times device capability)

189
Project: Skripsi E1D1 12 016 ETAP Page: 1
12.6.0H
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO Date: 22-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: SC
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

Short-Circuit Summary Report

3-Phase, LG, LL, LLG Fault Currents

Bus 3-Phase Fault Line-to-Ground Fault Line-to-Line Fault *Line-to-Line-to-Ground


ID kV I"k ip Ik I"k ip Ib Ik I"k ip Ib Ik I"k ip Ib Ik

Bus MDP Prog. P. Vokasi 0.380 0.727 1.623 0.566 0.748 1.669 0.748 0.748 0.640 1.430 0.640 0.640 0.757 1.690 0.757 0.757

All fault currents are in rms kA. Current ip is calculated using Method C.

* LLG fault current is the larger of the two faulted line currents.

190
Project: Skripsi E1D1 12 016 ETAP Page: 2
12.6.0H
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO Date: 22-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: SC
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

Sequence Impedance Summary Report

Bus Positive Seq. Imp. (ohm) Negative Seq. Imp. (ohm) Zero Seq. Imp. (ohm) Fault Zf (ohm)
ID kV Resistance Reactance Impedance Resistance Reactance Impedance Resistance Reactance Impedance Resistance Reactance Impedance

Bus MDP Prog. P. Vokasi 0.380 0.06932 0.30921 0.31688 0.07873 0.29600 0.30629 0.04896 0.29797 0.30197 0.00000 0.00000 0.00000

191
Project: Skripsi E1D1 12 016 ETAP Page: 1
12.6.0H
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO Date: 22-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: SC
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

Short-Circuit Summary Report

3-Phase Fault Currents

Device Capacity (kA)


Bus Device Making
Short-Circuit Current (kA)
ID kV ID Type Peak Ib sym Ib asym Idc I"k ip Ib sym Ib asym Idc Ik
Bus MDP Masjid LD Malim 0.380 Bus MDP Masjid LD Malim Bus 0.723 1.594 0.564

0.380 MCB 10 CB 36.000 36.000 39.031 0.723 1.594 0.615 0.758 0.444

0.380 MCB 70 CB 25.000 25.000 27.105 0.723 1.594 0.615 0.758 0.444
0.380 MCB 72 CB 25.000 25.000 27.105 0.723 1.594 0.615 0.758 0.444

0.380 MCB 74 CB 25.000 25.000 27.105 0.723 1.594 0.615 0.758 0.444

ip is calculated using method C


Ib does not include decay of non-terminal faulted indunction motors
Ik is the maximum steady state fault current
Idc is based on X/R from Method C and Ib as specified above

LV CB duty determined based on service rating.


Total through current is used for device duty.
* Indicates a device with calculated duty exceeding the device capability.
# Indicates a device with calculated duty exceeding the device marginal limit. ( 95 % times device capability)

192
Project: Skripsi E1D1 12 016 ETAP Page: 1
12.6.0H
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO Date: 22-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: SC
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

Short-Circuit Summary Report

3-Phase, LG, LL, LLG Fault Currents

Bus 3-Phase Fault Line-to-Ground Fault Line-to-Line Fault *Line-to-Line-to-Ground


ID kV I"k ip Ik I"k ip Ib Ik I"k ip Ib Ik I"k ip Ib Ik

Bus MDP Masjid LD Malim 0.380 0.723 1.594 0.564 0.724 1.597 0.724 0.724 0.637 1.403 0.637 0.637 0.746 1.644 0.746 0.746

All fault currents are in rms kA. Current ip is calculated using Method C.

* LLG fault current is the larger of the two faulted line currents.

193
Project: Skripsi E1D1 12 016 ETAP Page: 2
12.6.0H
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO Date: 22-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: SC
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

Sequence Impedance Summary Report

Bus Positive Seq. Imp. (ohm) Negative Seq. Imp. (ohm) Zero Seq. Imp. (ohm) Fault Zf (ohm)
ID kV Resistance Reactance Impedance Resistance Reactance Impedance Resistance Reactance Impedance Resistance Reactance Impedance

Bus MDP Masjid LD Malim 0.380 0.07344 0.31010 0.31868 0.08285 0.29690 0.30824 0.05366 0.32395 0.32836 0.00000 0.00000 0.00000

194
Project: Skripsi E1D1 12 016 ETAP Page: 1
12.6.0H
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO Date: 22-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: SC
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

Short-Circuit Summary Report

3-Phase Fault Currents

Device Capacity (kA)


Bus Device Making
Short-Circuit Current (kA)
ID kV ID Type Peak Ib sym Ib asym Idc I"k ip Ib sym Ib asym Idc Ik
Bus MDP BM Putri A & B 0.380 Bus MDP BM Putri A & B Bus 0.723 1.594 0.564

0.380 MCB 12 CB 25.000 25.000 27.105 0.723 1.594 0.615 0.758 0.444

0.380 MCB 76 CB 25.000 25.000 27.105 0.723 1.594 0.615 0.758 0.444
0.380 MCB 78 CB 25.000 25.000 27.105 0.723 1.594 0.615 0.758 0.444

0.380 MCB 80 CB 25.000 25.000 27.105 0.723 1.594 0.615 0.758 0.444
0.380 MCB 82 CB 25.000 25.000 27.105 0.723 1.594 0.615 0.758 0.444

ip is calculated using method C


Ib does not include decay of non-terminal faulted indunction motors
Ik is the maximum steady state fault current
Idc is based on X/R from Method C and Ib as specified above

LV CB duty determined based on service rating.


Total through current is used for device duty.
* Indicates a device with calculated duty exceeding the device capability.
# Indicates a device with calculated duty exceeding the device marginal limit. ( 95 % times device capability)

195
Project: Skripsi E1D1 12 016 ETAP Page: 1
12.6.0H
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO Date: 22-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: SC
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

Short-Circuit Summary Report

3-Phase, LG, LL, LLG Fault Currents

Bus 3-Phase Fault Line-to-Ground Fault Line-to-Line Fault *Line-to-Line-to-Ground


ID kV I"k ip Ik I"k ip Ib Ik I"k ip Ib Ik I"k ip Ib Ik

Bus MDP BM Putri A & B 0.380 0.723 1.594 0.564 0.724 1.597 0.724 0.724 0.637 1.403 0.637 0.637 0.746 1.644 0.746 0.746

All fault currents are in rms kA. Current ip is calculated using Method C.

* LLG fault current is the larger of the two faulted line currents.

196
Project: Skripsi E1D1 12 016 ETAP Page: 2
12.6.0H
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO Date: 22-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: SC
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

Sequence Impedance Summary Report

Bus Positive Seq. Imp. (ohm) Negative Seq. Imp. (ohm) Zero Seq. Imp. (ohm) Fault Zf (ohm)
ID kV Resistance Reactance Impedance Resistance Reactance Impedance Resistance Reactance Impedance Resistance Reactance Impedance

Bus MDP BM Putri A & B 0.380 0.07344 0.31010 0.31868 0.08285 0.29690 0.30824 0.05366 0.32395 0.32836 0.00000 0.00000 0.00000

197
Project: Skripsi E1D1 12 016 ETAP Page: 1
12.6.0H
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO Date: 22-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: SC
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

Short-Circuit Summary Report

3-Phase Fault Currents

Device Capacity (kA)


Bus Device Making
Short-Circuit Current (kA)
ID kV ID Type Peak Ib sym Ib asym Idc I"k ip Ib sym Ib asym Idc Ik
Bus MDP Administrasi 0.380 Bus MDP Administrasi Bus 0.710 1.572 0.557
UHO UHO
0.380 MCB 14 CB 36.000 36.000 39.031 0.710 1.572 0.606 0.750 0.442

0.380 MCB 84 CB 25.000 25.000 27.105 0.710 1.572 0.606 0.750 0.442
0.380 MCB 86 CB 25.000 25.000 27.105 0.710 1.572 0.606 0.750 0.442

0.380 MCB 88 CB 25.000 25.000 27.105 0.710 1.572 0.606 0.750 0.442
0.380 MCB 90 CB 25.000 25.000 27.105 0.710 1.572 0.606 0.750 0.442

ip is calculated using method C


Ib does not include decay of non-terminal faulted indunction motors
Ik is the maximum steady state fault current
Idc is based on X/R from Method C and Ib as specified above

LV CB duty determined based on service rating.


Total through current is used for device duty.
* Indicates a device with calculated duty exceeding the device capability.
# Indicates a device with calculated duty exceeding the device marginal limit. ( 95 % times device capability)

198
Project: Skripsi E1D1 12 016 ETAP Page: 1
12.6.0H
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO Date: 22-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: SC
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

Short-Circuit Summary Report

3-Phase, LG, LL, LLG Fault Currents

Bus 3-Phase Fault Line-to-Ground Fault Line-to-Line Fault *Line-to-Line-to-Ground


ID kV I"k ip Ik I"k ip Ib Ik I"k ip Ib Ik I"k ip Ib Ik

Bus MDP Administrasi UHO 0.380 0.710 1.572 0.557 0.635 1.404 0.635 0.635 0.625 1.384 0.625 0.625 0.708 1.566 0.708 0.708

All fault currents are in rms kA. Current ip is calculated using Method C.

* LLG fault current is the larger of the two faulted line currents.

199
Project: Skripsi E1D1 12 016 ETAP Page: 2
12.6.0H
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO Date: 22-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: SC
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

Sequence Impedance Summary Report

Bus Positive Seq. Imp. (ohm) Negative Seq. Imp. (ohm) Zero Seq. Imp. (ohm) Fault Zf (ohm)
ID kV Resistance Reactance Impedance Resistance Reactance Impedance Resistance Reactance Impedance Resistance Reactance Impedance

Bus MDP Administrasi UHO 0.380 0.07339 0.31587 0.32428 0.08280 0.30266 0.31378 0.05751 0.44940 0.45306 0.00000 0.00000 0.00000

200
Project: Skripsi E1D1 12 016 ETAP Page: 1
12.6.0H
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO Date: 22-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: SC
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

Short-Circuit Summary Report

3-Phase Fault Currents

Device Capacity (kA)


Bus Device Making
Short-Circuit Current (kA)
ID kV ID Type Peak Ib sym Ib asym Idc I"k ip Ib sym Ib asym Idc Ik
Bus MDP Fakultas Hukum 0.380 Bus MDP Fakultas Hukum Bus 0.645 1.214 0.524
B B
0.380 MCB 15 CB 25.000 25.000 25.000 0.645 1.214 0.484 0.484 0.000

0.380 MCB 94 CB 17.000 5.000 5.000 0.645 1.214 0.484 0.484 0.000
0.380 MCB 92 CB 17.000 5.000 5.000 0.645 1.214 0.484 0.484 0.000

0.380 MCB 96 CB 17.000 5.000 5.000 0.645 1.214 0.484 0.484 0.000

ip is calculated using method C


Ib does not include decay of non-terminal faulted indunction motors
Ik is the maximum steady state fault current
Idc is based on X/R from Method C and Ib as specified above

LV CB duty determined based on service rating.


Total through current is used for device duty.
* Indicates a device with calculated duty exceeding the device capability.
# Indicates a device with calculated duty exceeding the device marginal limit. ( 95 % times device capability)

Short-Circuit Summary Report

3-Phase
Short-Circuit
Device Capacity
Current
Bus ID Device ID Icw (kA) Tkr (sec.) Ith (kA)

Bus MDP Fakultas Hukum B MCB 15 5.000 1.00 0.599

Bus MDP Fakultas Hukum B MCB 94 5.000 1.00 0.599

Bus MDP Fakultas Hukum B MCB 92 5.000 1.00 0.599

Bus MDP Fakultas Hukum B MCB 96 5.000 1.00 0.599

Icw = Rated short-time withstand current


Tkr = Rated short-time
Ith = Thermal equivalent short-time current

* Indicates a device with calculated duty exceeding the device capability.


# Indicates a device with calculated duty exceeding the device marginal limit. ( 95 % times device capability)

201
Project: Skripsi E1D1 12 016 ETAP Page: 1
12.6.0H
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO Date: 22-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: SC
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

Short-Circuit Summary Report

3-Phase, LG, LL, LLG Fault Currents

Bus 3-Phase Fault Line-to-Ground Fault Line-to-Line Fault *Line-to-Line-to-Ground


ID kV I"k ip Ik I"k ip Ib Ik I"k ip Ib Ik I"k ip Ib Ik

Bus MDP Fakultas Hukum B 0.380 0.645 1.214 0.524 0.545 1.026 0.545 0.545 0.565 1.064 0.565 0.565 0.616 1.159 0.616 0.616

All fault currents are in rms kA. Current ip is calculated using Method C.

* LLG fault current is the larger of the two faulted line currents.

202
Project: Skripsi E1D1 12 016 ETAP Page: 2
12.6.0H
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO Date: 22-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: SC
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

Sequence Impedance Summary Report

Bus Positive Seq. Imp. (ohm) Negative Seq. Imp. (ohm) Zero Seq. Imp. (ohm) Fault Zf (ohm)
ID kV Resistance Reactance Impedance Resistance Reactance Impedance Resistance Reactance Impedance Resistance Reactance Impedance

Bus MDP Fakultas Hukum B 0.380 0.14120 0.32815 0.35724 0.15061 0.31495 0.34911 0.26232 0.49718 0.56214 0.00000 0.00000 0.00000

203
Project: Skripsi E1D1 12 016 ETAP Page: 1
12.6.0H
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO Date: 22-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: SC
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

Short-Circuit Summary Report

3-Phase Fault Currents

Device Capacity (kA)


Bus Device Making
Short-Circuit Current (kA)
ID kV ID Type Peak Ib sym Ib asym Idc I"k ip Ib sym Ib asym Idc Ik
Bus Hukum A1 0.380 Bus Hukum A1 Bus 0.645 1.214 0.524

Bus61 0.380 Bus61 Bus 0.643 1.204 0.523


0.380 MCB 98 CB 17.000 2.000 2.000 0.643 1.204 0.484 0.484 0.000

Bus62 0.380 Bus62 Bus 0.641 1.193 0.521


0.380 MCB 99 CB 17.000 2.000 2.000 0.641 1.193 0.484 0.484 0.000
Bus63 0.380 Bus63 Bus 0.636 1.173 0.519
0.380 MCB 100 CB 17.000 2.000 2.000 0.636 1.173 0.485 0.485 0.000

ip is calculated using method C


Ib does not include decay of non-terminal faulted indunction motors
Ik is the maximum steady state fault current
Idc is based on X/R from Method C and Ib as specified above

LV CB duty determined based on service rating.


Total through current is used for device duty.
* Indicates a device with calculated duty exceeding the device capability.
# Indicates a device with calculated duty exceeding the device marginal limit. ( 95 % times device capability)

Short-Circuit Summary Report

3-Phase
Short-Circuit
Device Capacity
Current
Bus ID Device ID Icw (kA) Tkr (sec.) Ith (kA)

Bus61 MCB 98 5.000 1.00 0.597

Bus62 MCB 99 5.000 1.00 0.595

Bus63 MCB 100 5.000 1.00 0.591

Icw = Rated short-time withstand current


Tkr = Rated short-time
Ith = Thermal equivalent short-time current

* Indicates a device with calculated duty exceeding the device capability.


# Indicates a device with calculated duty exceeding the device marginal limit. ( 95 % times device capability)

204
Project: Skripsi E1D1 12 016 ETAP Page: 1
12.6.0H
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO Date: 22-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: SC
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

Short-Circuit Summary Report

3-Phase, LG, LL, LLG Fault Currents

Bus 3-Phase Fault Line-to-Ground Fault Line-to-Line Fault *Line-to-Line-to-Ground


ID kV I"k ip Ik I"k ip Ib Ik I"k ip Ib Ik I"k ip Ib Ik

Bus Hukum A1 0.380 0.645 1.214 0.524 0.545 1.026 0.545 0.545 0.565 1.064 0.565 0.565 0.616 1.159 0.616 0.616
Bus61 0.380 0.643 1.204 0.523 0.543 1.017 0.543 0.543 0.563 1.054 0.563 0.563 0.613 1.147 0.613 0.613
Bus62 0.380 0.641 1.193 0.521 0.540 1.007 0.540 0.540 0.561 1.045 0.561 0.561 0.610 1.136 0.610 0.610
Bus63 0.380 0.636 1.173 0.519 0.536 0.987 0.536 0.536 0.557 1.027 0.557 0.557 0.604 1.113 0.604 0.604

All fault currents are in rms kA. Current ip is calculated using Method C.

* LLG fault current is the larger of the two faulted line currents.

205
Project: Skripsi E1D1 12 016 ETAP Page: 2
12.6.0H
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO Date: 22-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: SC
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

Sequence Impedance Summary Report

Bus Positive Seq. Imp. (ohm) Negative Seq. Imp. (ohm) Zero Seq. Imp. (ohm) Fault Zf (ohm)
ID kV Resistance Reactance Impedance Resistance Reactance Impedance Resistance Reactance Impedance Resistance Reactance Impedance

Bus Hukum A1 0.380 0.14120 0.32815 0.35724 0.15061 0.31495 0.34911 0.26232 0.49718 0.56214 0.00000 0.00000 0.00000

Bus61 0.380 0.14399 0.32825 0.35844 0.15340 0.31504 0.35040 0.26510 0.49881 0.56488 0.00000 0.00000 0.00000

Bus62 0.380 0.14677 0.32835 0.35966 0.15618 0.31514 0.35172 0.26788 0.50077 0.56792 0.00000 0.00000 0.00000

Bus63 0.380 0.15233 0.32854 0.36214 0.16174 0.31533 0.35440 0.27345 0.50500 0.57429 0.00000 0.00000 0.00000

206
Project: Skripsi E1D1 12 016 ETAP Page: 1
12.6.0H
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO Date: 22-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: SC
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

Short-Circuit Summary Report

3-Phase Fault Currents

Device Capacity (kA)


Bus Device Making
Short-Circuit Current (kA)
ID kV ID Type Peak Ib sym Ib asym Idc I"k ip Ib sym Ib asym Idc Ik
Bus Hukum A2 0.380 Bus Hukum A2 Bus 0.643 1.207 0.523

Bus64 0.380 Bus64 Bus 0.641 1.197 0.522


0.380 MCB 101 CB 17.000 2.000 2.000 0.641 1.197 0.484 0.484 0.000

Bus65 0.380 Bus65 Bus 0.639 1.186 0.520


0.380 MCB 102 CB 17.000 7.000 7.000 0.639 1.186 0.484 0.484 0.000
Bus66 0.380 Bus66 Bus 0.634 1.166 0.518
0.380 MCB 103 CB 170.000 2.000 2.000 0.634 1.166 0.485 0.485 0.000

ip is calculated using method C


Ib does not include decay of non-terminal faulted indunction motors
Ik is the maximum steady state fault current
Idc is based on X/R from Method C and Ib as specified above

LV CB duty determined based on service rating.


Total through current is used for device duty.
* Indicates a device with calculated duty exceeding the device capability.
# Indicates a device with calculated duty exceeding the device marginal limit. ( 95 % times device capability)

Short-Circuit Summary Report

3-Phase
Short-Circuit
Device Capacity
Current
Bus ID Device ID Icw (kA) Tkr (sec.) Ith (kA)

Bus64 MCB 101 5.000 1.00 0.595

Bus65 MCB 102 5.000 1.00 0.593

Bus66 MCB 103 5.000 1.00 0.590

Icw = Rated short-time withstand current


Tkr = Rated short-time
Ith = Thermal equivalent short-time current

* Indicates a device with calculated duty exceeding the device capability.


# Indicates a device with calculated duty exceeding the device marginal limit. ( 95 % times device capability)

207
Project: Skripsi E1D1 12 016 ETAP Page: 1
12.6.0H
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO Date: 22-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: SC
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

Short-Circuit Summary Report

3-Phase, LG, LL, LLG Fault Currents

Bus 3-Phase Fault Line-to-Ground Fault Line-to-Line Fault *Line-to-Line-to-Ground


ID kV I"k ip Ik I"k ip Ib Ik I"k ip Ib Ik I"k ip Ib Ik

Bus Hukum A2 0.380 0.643 1.207 0.523 0.540 1.015 0.540 0.540 0.563 1.058 0.563 0.563 0.612 1.148 0.612 0.612
Bus64 0.380 0.641 1.197 0.522 0.538 1.005 0.538 0.538 0.561 1.048 0.561 0.561 0.609 1.137 0.609 0.609
Bus65 0.380 0.639 1.186 0.520 0.536 0.995 0.536 0.536 0.559 1.039 0.559 0.559 0.606 1.125 0.606 0.606
Bus66 0.380 0.634 1.166 0.518 0.531 0.976 0.531 0.531 0.555 1.021 0.555 0.555 0.600 1.103 0.600 0.600

All fault currents are in rms kA. Current ip is calculated using Method C.

* LLG fault current is the larger of the two faulted line currents.

208
Project: Skripsi E1D1 12 016 ETAP Page: 2
12.6.0H
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO Date: 22-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: SC
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

Sequence Impedance Summary Report

Bus Positive Seq. Imp. (ohm) Negative Seq. Imp. (ohm) Zero Seq. Imp. (ohm) Fault Zf (ohm)
ID kV Resistance Reactance Impedance Resistance Reactance Impedance Resistance Reactance Impedance Resistance Reactance Impedance

Bus Hukum A2 0.380 0.14285 0.32851 0.35823 0.15226 0.31531 0.35014 0.26401 0.50617 0.57089 0.00000 0.00000 0.00000

Bus64 0.380 0.14563 0.32861 0.35944 0.15504 0.31540 0.35145 0.26680 0.50780 0.57362 0.00000 0.00000 0.00000

Bus65 0.380 0.14842 0.32871 0.36066 0.15783 0.31550 0.35277 0.26958 0.50976 0.57665 0.00000 0.00000 0.00000

Bus66 0.380 0.15398 0.32890 0.36316 0.16339 0.31569 0.35547 0.27515 0.51399 0.58301 0.00000 0.00000 0.00000

209
Project: Skripsi E1D1 12 016 ETAP Page: 1
12.6.0H
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO Date: 22-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: SC
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

Short-Circuit Summary Report

3-Phase Fault Currents

Device Capacity (kA)


Bus Device Making
Short-Circuit Current (kA)
ID kV ID Type Peak Ib sym Ib asym Idc I"k ip Ib sym Ib asym Idc Ik
Bus Hukum A3 0.380 Bus Hukum A3 Bus 0.640 1.197 0.521

Bus67 0.380 Bus67 Bus 0.638 1.187 0.520


0.380 MCB 104 CB 17.000 2.000 2.000 0.638 1.187 0.484 0.484 0.000

Bus68 0.380 Bus68 Bus 0.636 1.176 0.519


0.380 MCB 105 CB 17.000 2.000 2.000 0.636 1.176 0.484 0.484 0.000
Bus69 0.380 Bus69 Bus 0.632 1.156 0.517
0.380 MCB 106 CB 17.000 2.000 2.000 0.632 1.156 0.484 0.484 0.000

ip is calculated using method C


Ib does not include decay of non-terminal faulted indunction motors
Ik is the maximum steady state fault current
Idc is based on X/R from Method C and Ib as specified above

LV CB duty determined based on service rating.


Total through current is used for device duty.
* Indicates a device with calculated duty exceeding the device capability.
# Indicates a device with calculated duty exceeding the device marginal limit. ( 95 % times device capability)

Short-Circuit Summary Report

3-Phase
Short-Circuit
Device Capacity
Current
Bus ID Device ID Icw (kA) Tkr (sec.) Ith (kA)

Bus67 MCB 104 5.000 1.00 0.593

Bus68 MCB 105 5.000 1.00 0.591

Bus69 MCB 106 5.000 1.00 0.587

Icw = Rated short-time withstand current


Tkr = Rated short-time
Ith = Thermal equivalent short-time current

* Indicates a device with calculated duty exceeding the device capability.


# Indicates a device with calculated duty exceeding the device marginal limit. ( 95 % times device capability)

210
Project: Skripsi E1D1 12 016 ETAP Page: 1
12.6.0H
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO Date: 22-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: SC
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

Short-Circuit Summary Report

3-Phase, LG, LL, LLG Fault Currents

Bus 3-Phase Fault Line-to-Ground Fault Line-to-Line Fault *Line-to-Line-to-Ground


ID kV I"k ip Ik I"k ip Ib Ik I"k ip Ib Ik I"k ip Ib Ik

Bus Hukum A3 0.380 0.640 1.197 0.521 0.533 0.997 0.533 0.533 0.561 1.048 0.561 0.561 0.606 1.132 0.606 0.606
Bus67 0.380 0.638 1.187 0.520 0.531 0.988 0.531 0.531 0.559 1.039 0.559 0.559 0.603 1.121 0.603 0.603
Bus68 0.380 0.636 1.176 0.519 0.529 0.978 0.529 0.529 0.557 1.030 0.557 0.557 0.600 1.110 0.600 0.600
Bus69 0.380 0.632 1.156 0.517 0.524 0.960 0.524 0.524 0.553 1.012 0.553 0.553 0.594 1.088 0.594 0.594

All fault currents are in rms kA. Current ip is calculated using Method C.

* LLG fault current is the larger of the two faulted line currents.

211
Project: Skripsi E1D1 12 016 ETAP Page: 2
12.6.0H
Location: Gardu Distribusi Teknik UHO Date: 22-12-2017
Contract: 0823 4371 3873 SN:
Engineer: RUDI WIJAYA Revision: Base
Study Case: SC
Filename: TUGAS AKHIR RUDI Config.: Normal

Sequence Impedance Summary Report

Bus Positive Seq. Imp. (ohm) Negative Seq. Imp. (ohm) Zero Seq. Imp. (ohm) Fault Zf (ohm)
ID kV Resistance Reactance Impedance Resistance Reactance Impedance Resistance Reactance Impedance Resistance Reactance Impedance

Bus Hukum A3 0.380 0.14532 0.32905 0.35971 0.15473 0.31585 0.35171 0.26659 0.52012 0.58446 0.00000 0.00000 0.00000

Bus67 0.380 0.14810 0.32915 0.36094 0.15751 0.31594 0.35303 0.26937 0.52175 0.58719 0.00000 0.00000 0.00000

Bus68 0.380 0.15089 0.32925 0.36218 0.16030 0.31604 0.35437 0.27216 0.52371 0.59020 0.00000 0.00000 0.00000

Bus69 0.380 0.15645 0.32944 0.36470 0.16586 0.31623 0.35709 0.27773 0.52794 0.59654 0.00000 0.00000 0.00000

212
LAMPIRAN 9
Dokumentasi Penelitian Pada Gardu Distribusi Sekunder Teknik Universitas
Halu Oleo

213
Dokumentasi Pegukuran Pada Gardu Distribusi Sekunder Teknik

Universitas Halu Oleo

214

Anda mungkin juga menyukai