Budi Pekerti PDF
Budi Pekerti PDF
PENUMBUHAN
BUDI PEKERTI
ISSN : 2355-8156
2 DAPUR REDAKSI EDISI 07 • TAHUN VI • AGUSTUS 2015 • TABLOID ASAH ASUH
Penumbuhan,
Daftar Isi
BERANDA Hal. 3
Hari Pertama Masuk Sekolah
Mendikbud Tinjau Sekolah di Hari Pertama Tahun Pelajaran Baru ............... 3
Bukan Penanaman
S
etiap pagi di setiap sudut negeri ini kita akan me
LAPORAN UTAMA Hal. 4 nyaksikan pemandangan yang kurang lebih sama.
Langkah-langkah anak-anak kita berangkat ke seko-
Penumbuhan Budi Pekerti Lewat Kegiatan Non-Kurikuler 4 lah. Mungkin melewati kebun karet, ada yang berjalan di an-
tara sawah hijau, mendayung perahu kecil, atau memecah
Infografis: kemacetan perkotaan. Saat melihat pemandangan tersebut
Penumbuhan Budi Pekerti ............................................................................. 5 coba kita sejenak membayangkan sebuah ilustrasi ini.
Setiap hari anak-anak kita mengisi sepertiga harinya di sekolah. Setiap pekan, lima sam-
pai enam hari mereka berada di sekolah, dan bertahun-tahun anak-anak kita akan belajar
Testimoni Pemangku Kepentingan:
di sekolah. Sekolah adalah rumah kedua bagi mereka. Mitra orangtua untuk menumbuh-
Dukung Penuh Kebijakan Kementerian ........................................................ 6
kembangkan anak-anak. Untuk mendorong proses belajar dan perkembangan anak maka
sekolah selayaknya menjadi taman yang menyenangkan. Menghadirkan suasana belajar
Tradisi Sekolah Sambut Siswa Baru ............................................................. 7
yang menyenangkan sekaligus menumbuhkan budi pekerti luhur.
Kita menyadari gerakan penumbuhan budi pekerti penting untuk kita lakukan, maka
Rumah sebagai Tempat Penanaman Budi Pekerti ........................................ 8 melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 kita ingin
mendorong hal ini.
Pendapat Masyarakat: Penumbuhan budi pekerti, bukan penanaman. Penumbuhan budi pekerti berbeda
“Menanamkan Budi Pekerti Adalah Kewajiban Kita Semua .......................... 9 dengan penanaman, karena penumbuhan memandang siswa, guru, dan warga sekolah su-
dah memiliki karakter baik. Tugas kita semua ialah menciptakan iklim sekolah yang baik agar
LIPUTAN KHUSUS Hal. 10 semua perangkat sekolah turut berbudi pekerti.
Penumbuhan Budi Pekerti kita lakukan melalui serangkaian kegiatan non-kurikuler
Belajar Bersama Maestro: melalui kegiatan harian dan periodik wajib maupun pilihan. Alur pembudayaan yang kita
Berguru pada Sang Ahli saat Liburan Sekolah ............................................ 10 lakukan yakni dengan diajarkan, dibiasakan, dilatih konsisten, menjadi kebiasaan, menjadi
karakter, untuk kemudian menjadi budaya.
Kata Sang Maestro: Selama ini mempraktikkan kebiasaan itu diserahkan sepenuhnya kepada sekolah agar
bisa dikembangkan sesuai kondisi serta adat istiadat. Kita percaya bahwa ragam adat istia-
Sambut Baik Program BBM ........................................................................ 11
dat yang ada bukanlah sebuah halangan atau harus diseragamkan. Ragam itu justru fakta
yang harus kita rayakan bersama. Artinya pendidikan harus punya konteks dan relevansi
Habiskan 10 Hari Bersama Maestro,
dengan kehidupan keseharian masing-masing masyarakat.
Duplikasi Keahlian yang Mereka Miliki ........................................................ 12
Saya kerap menyaksikan bagaimana proses keberagaman setiap daerah ini berlangsung.
Misalnya saat upacara bendera. Memang sudah ada aturan mengenai tata cara upacara, na-
GALERI FOTO Hal. 13 mun ada yang melakukannya secara berbeda.
Perbedaan ini bukan berarti menghilangkan semangat cinta tanah air, sama sekali tidak.
Kemendikbud Terapkan Sistem Meritokrasi sebagai Bagian dari Perbedaan ini justru memberi pesan tegas bahwa rasa cinta tanah air tak hanya bisa diter-
Reformasi Tata Kelola ................................................................................. 13 jemahkan dengan satu cara. Semangatnya memang sama, tapi penerjemahannya beragam.
Di salah satu SD yang saya kunjungi misalnya, saat upacara, bendera tidak dikerek,
Kerja Sama Budaya, Indonesia Akan Tampilkan Seni Budaya di Eropa ..... 13 melainkan dikibar-kibarkan oleh siswa. Semetara teman-temannya menyanyikan lagu ‘Indo-
nesia Raya’. Jadi, bentuk penerapannya lebih fleksibel. Ketika sekolah diberikan kebebasan
Ayo, Guru! Kirimkan Naskah LKG Sebelum 30 September ........................ 13 cara mempraktikkan kebiasaan penumbuhan budi pekerti luhur maka masing-masing seko-
lah akan merasa memiliki gerakan ini.
Pemenuhan Kualifikasi Akademik dan Sertifikasi Guru Menumbuhkan rasa kepemilikan bersama atas gerakan ini juga akan mendorong semua
Hingga 2015 Hampir Rampung ................................................................... 15 pelaku pendidikan di sekolah untuk terlibat aktif. Ketika semua pelaku pendidikan ambil
peran maka sekolah akan menjadi rumah kedua yang menyenangkan. (*)
Keterangan Foto:
Galih Ramadhan: Guru menyambut siswa baru yang diantarkan oleh orang
Abu Vulkanik ................................................................................................ 16 tua di SD Negeri 01 Lebak Bulus, Jakarta, Senin (27/7).
Pelindung: Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan; Penasihat: Sekretaris Jenderal, Didik Suhardi; Pengarah: Rahman Ma’mun; Penanggung Jawab: Asianto Sinambela; Pemimpin Redaksi: Dian
Srinursih; Redaktur Pelaksana: Emi Salpiati; Staf Redaksi: Ratih Anbarini, Seno Hartono, Aline Rogeleonick, Desliana Maulipaksi, Gloria Gracia, Agi Bahari, Ardi Wilda; Fotografer: Arif Budiman, Ridwan Maulana; Desain
dan Artistik: Susilo Widji P, Yus Pajarudin; Sekretaris Redaksi: Tri Susilawati, Dennis Suganto, Ridwan; Alamat Redaksi: Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat, Kemendikbud, Gedung C Lt.4, Jl. Jenderal Sudirman,
Senayan, Jakarta, Telp 021-5711144 Pes. 2413, 021-5701088 Laman: www.kemdikbud.go.id Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI @Kemdikbud_RI ISSN: 2355-8156
TABLOID ASAH ASUH • AGUSTUS 2015 • TAHUN VI • EDISI 07 BERANDA 3
Hari Pertama Masuk Sekolah
Mendikbud Tinjau Sekolah di Hari
Pertama Tahun Pelajaran Baru
Setiap memasuki tahun pelajaran baru, tidak hanya siswa yang sibuk
mempersiapkan segala kebutuhan sekolah. Orang tua juga sama-sama
sibuk memenuhi kebutuhan anak untuk sekolah. Namun tahun ini,
kesibukan itu tidak hanya akan berhenti pada menyiapkan peralatan
sekolah semata. Orang tua diajak mengantarkan anak pada hari
pertama sekolah karena hari pertama adalah awal perjalanan panjang
anak-anak menggapai masa depan di rumah keduanya, yaitu sekolah.
M
enteri Pendidikan dan Kebu-
dayaan (Mendikbud), Anies
Baswedan, didampingi Direktur “Para guru dan kepala
Jenderal Pendidikan Dasar dan sekolah tidak boleh
Menengah, Hamid Muhammad, mengun- memandang para siswa
jungi SD Negeri 01, 06, dan 07 Pagi Lebak
hanya sekadar anak-anak
Bulus, Jakarta, Senin (27/7). Kunjungan kali
ini adalah untuk meninjau suasana di hari
melainkan amanah dari
pertama masuk sekolah tahun pelajaran orang tuanya dalam hal
2015/2016 termasuk pelaksanaan upacara mendidik. Pemerintah
bendera di sekolah setiap hari Senin. Ke de- menitipkan persiapan
pan, pelaksanaan upacara bendera tersebut
menjadi kegiatan wajib yang harus dilak-
masa depan Republik
sanakan oleh kurang lebih 208.000 sekolah Indonesia kepada para
di seluruh Indonesia. guru karena merekalah
Mendikbud menyampaikan, hari perta- yang menggambar wajah
D
pemeliharaan lingkungan sekolah; dan peli- serta tahapan belajar siswa. Siswa juga
isadari atau tidak, nilai-nilai dasar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan batan orang tua dan masyarakat. dapat dibiasakan belajar kelompok baik di
kemanusiaan yang berakar dari (Mendikbud), Anies Baswedan mengatakan, Penumbuhan budi pekerti memang sekolah maupun di rumah dengan sepeng-
Pancasila masih sebatas pada pe- kegiatan menumbuhkan karakter positif membutuhkan proses. Oleh karena itu, ke- etahuan guru dan orangtua.
mahaman dalam tataran konsep- itu diterjemahkan dalam bentuk Peraturan giatan-kegiatan penumbuhan budi pekerti Pembiasaan baik di masyarakat pun
tual. Nilai-nilai dasar kemanusiaan ini belum Mendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang ini akan mulai dilakukan di sekolah-sekolah dapat dilakukan siswa dengan terlibat dalam
sepenuhnya terwujud menjadi nilai aktual Penumbuhan Budi Pekerti. Dalam peraturan di seluruh Indonesia mulai tahun pelajaran memecahkan masalah nyata di lingkungan
dengan cara yang menyenangkan di lingkun- itu, diatur bentuk-bentuk kegiatan wajib mau- baru 2015/2016. Melalui peraturan tersebut, serta. Masyarakat dari berbagai profesi pun
gan sekolah, keluarga, masyarakat. Padahal pun pembiasaan umum yang dapat dilaku- sekolah dapat menerapkan kegiatan-kegia- dapat berpartisipasi dengan berbagi ilmu
nilai-nilai tersebut penting agar anak-anak kan sekolah kepada peserta didik. tan penumbuhan budi pekerti ini yang dilaku- dan pengalaman kepada siswa di sekolah.
Indonesia memiliki nilai dan karakter positif. Mendikbud menjelaskan, penumbuhan kan secara regular dan menjadi bagian dari (Ratih, Aline)
TABLOID ASAH ASUH • AGUSTUS 2015 • TAHUN VI • EDISI 07 LAPORAN UTAMA 5
Dukung Penuh
Tentu saja ini kami sangat menyambut baik karena
ini juga selaras dengan prinsip dan filosofi dari imple-
mentasi Kurikulum 2013. Di mana di sana ada dika-
Kebijakan
takan dalam saintifiknya, bahkan bukan hanya itu, di
setiap pembelajaran tiap mata pelajaran pun bisa in
clude di dalamnya. Jadi tiap kali pembelajaran, materi
apapun, mata pelajaran apapun bisa dikaitkan. Dan
Kementerian
itu sebetulnya sudah sejak lama. Namun barangkali
pembiasaannya itulah yang masih sangat kurang. Di
setiap pembelajaran di kelas itu dari zaman dulu pun
sudah ada yang namanya pembiasaan budi pekerti
yang baik, termasuk di dalamnya masuk ke dalam
mata pelajaran atau di dalam setiap proses pembe-
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan
lajaran. Bahkan di fisika, di setiap kali praktik dalam
baru-baru ini mengundang seluruh kepala dinas pendidikan
proses pembelajaran diambil data, dari kejujuran, tidak ada manipulasi data sehingga materi
provinsi dan kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP)
atau kesimpulan terkait konsep yang didapatkan tepat. Kemudian ada metode ilmiah. Ilmiah
untuk menyosialisasikan Peraturan Mendikbud terbaru mengenai
itu juga salah satunya cirinya adalah jujur. Pengambilan data, proses pencarian data, sikap
penumbuhan budi pekerti. Kebijakan ini disambut baik dan dilaksanakan
mencari datanya, sikap untuk mengolah datanya, sikap mempresentasikan. Bagaimana juga
di setiap sekolah pada tahun pelajaran 2015/2016 ini. Berikut pernyataan
setiap kali proses pembelajaran itu siswa mengacungkan tangan, tidak berebut bicara tapi
kepala dinas pendidikan dan kepala LPMP yang ditemui Asah Asuh
saling bergantian. Itu sama seperti yang dikatakan Pak Menteri itu budaya antre. Dan perlu
usai sosialisasi, Jumat (10/7) di kantor Kemendikbud, Jakarta.
ada kerja sama. Karena dari sekolah saja kurang bisa. Termasuk dari unsur-unsur yang lain.
Yunirhan
Dinas Provinsi Bengkulu
Nur Hadi Amiyanto
Kepala Dinas Provinsi Jawa Tengah Pada umumnya kalau di Provinsi Bengkulu , saya
kebetulan pernah mengikuti instruktur imtak pada
Kami sangat bersyukur karena sebenarnya ini tahun 1997. Imtak ini sebenarnya hampir sama. In-
yang kami tunggu-tunggu. Jadi yang namanya budi tegrasi imtak dengan mata pelajaran dengan pen-
pekerti itu sebetulnya kompetensi dasar yang harus didikan karakter itu sebenarnya pada prinsipnya
dimiliki seorang guru. Yang pertama, kompetensi hampir sama. Dan ada di dalam Kurikulum 2013
profesional, menguasai betul substansi dari tugas ini hampir mirip. Hanya lebih intensif mungkin akan
dia. Kedua, kompetensi pedagogi, bagaimana dia dilaksanakan di semua lini di dalam mata pelajaran
bisa memilih metode yang paling pas untuk men- di Kurikulum 2013 nanti. Apabila ini memang diterus-
transformasikan ilmu dia kepada anak didiknya. Ke- kan, itu dampaknya akan luar biasa. Dan seperti yang
tiga, kompetensi personal, seorang guru bukan ha- dikatakan Bapak Menteri tadi, kebiasaaan yang baik
nya dapat memberi contoh atau teladan, tapi harus di sekolah yang dilakukan oleh anak itu bisa secara
bisa dijadikan teladan secara personal. Yang terakhir tidak langsung mengajari orang tuanya. Yang tadi
kompetensi sosial, bagaimana dia berinteraksi dalam mungkin tidak tepat waktu solatnya atau kebiasaan
kehidupan sosial dengan siswa, guru dan lainnya. yang kurang bagus lainnya, justru timbul. Ini semacam pembelajaran keluarga dari anak.
Selain itu masyarakat. Masyarakat adalah potret dari Jadi dengan tidak langsung pendidikan keluarga itu berlangsung, budi pekerti itu berlangsung
perkembangan jiwa anak. Perkembangan psikis, mental dan jiwa anak sangat dipengaruhi secara keluarga, dimulai dari sentuhan yang dilakukan guru di sekolah secara intensif.
oleh perkembangan masyarakat. Apa yang disampaikan Pak Menteri ini tugas yang tidak
simpel, sangat kompleks. Tapi kalau semua komponen bangsa mau, insya Allah saya yakin Djuarti Azhari
bisa. Kepala LPMP Lampung
Tradisi Sekolah
berapa tahun ke depan. Penting bagi orang shaa Allah kami akan menyikapinya dengan
tua untuk menemani masa transisi ini karena pro aktif mengembangkan program-program
orang tua harus mengenali siapa saja yang pemerintah tersebut,” tuturnya.
diberi kepercayaan dalam membantu mem- Penyambutan yang sama juga dilaku-
Sambut Siswa
persiapkan masa depan si anak. “Bagi seko- kan di SD Negeri 05 Pagi Mexico, Jakarta.
lah, hal ini adalah kesempatan untuk menge- Menurut Kepala SD Negeri 05 Pagi Mexico,
tahui lebih jelas dan lebih dekat tentang latar Jakarta, Rohayati mengatakan, pada hari
Baru
belakang orang tua siswa,” ujarnya. pertama itu sekolah akan menjadi lebih ra-
mai karena orang tua siswa baru mengan-
Senyum, Salam, Sapa tar anak-anaknya. Tidak sekadar mengantar
Sejumlah sekolah sudah menerapkan dengan hanya men-drop anak di gerbang
tradisi menyambut peserta didik baru setiap sekolah, tetapi orang tua ikut masuk ke da-
Hari pertama masuk sekolah adalah peristiwa penting bagi para siswa tahun pelajaran baru dimulai. SMP Negeri lam lingkungan sekolah.
baru, bahkan pengalaman itu terkadang masih tersimpan dengan baik 2 Bandung misalnya. Kepala SMP Negeri “Mereka dapat melihat anak-anaknya
dalam ingatan. Di hari itu, para siswa baru akan memulai langkahnya 2 Bandung, Rudi Rahadian mengatakan, berkenalan dengan guru dan kakak kelas. Di
menyongsong masa depan melalui pendidikan formal yang akan dia agenda menyambut siswa baru tersebut hari pertama ini pula kami dari pihak sekolah
tempuh selama bertahun-tahun ke depan. Para siswa akan mengingat merupakan kebiasaan rutin guna menum- akan menyampaikan hal-hal penting terkait
suasana saat orang tua mereka mendampinginya masuk ke sekolah buhkan karakter 3S (senyum, salam, sapa) peraturan dan tata tertib sekolah kepada
yang kemudian disambut hangat oleh kepala sekolah, guru-guru, dan bagi siswa baru saat berada di lingkungan para orang tua,” katanya kepada Asah Asuh
warga sekolah lainnya. sekolah. di ruang kerjanya, Senin (13/7).
Pembiasaan 3S ini merupakan salah satu Rohayati mengatakan, hari pertama se-
M
sentuhan untuk mewujudkan kebersamaan kolah belum diwarnai kegiatan belajar meng
enteri Pendidikan dan Kebu- nya, bahwa orang tua mempercayakan pada antar warga sekolah terutama siswa baru ajar. Setelah anak-anak berkumpul di pagi
dayaan (Mendikbud), Anies Bas- sekolah itu untuk mendidik anak-anaknya dan guru-guru yang akan memberikan tel- hari maka upacara perdana di tahun pela-
wedan menyampaikan, setiap setiap hari beberapa jam selama berta- adan kepada siswanya. “Dengan kebiasaan jaran baru dimulai. Di sinilah peserta didik
siswa akan memiliki reaksi psi- hun-tahun ke depan,” katanya saat diwaw- itu akan terjalin kebersamaan atau kekel- baru melihat guru dan kakak-kakak kelasn-
kologis yang berbeda-beda ketika masuk se- ancarai di Kantor Kementerian Pendidikan uargaan yang tumbuh erat di antara warga ya secara lengkap. Setelah upacara selesai,
kolah di hari pertama. Ada siswa yang sudah dan Kebudayaan, Jakarta, Jumat (3/7). sekolah sehingga ada satu kekuatan untuk mereka akan diajak berkeliling sekolah untuk
merasa nyaman, tetapi ada pula siswa yang Mendikbud mengungkapkan, hari perta- bekerja sama meraih yang terbaik di sekolah melihat ruang kelas, ruang guru, UKS, kan-
masih merasa khawatir dan kurang percaya ma siswa baru masuk sekolah merupakan ini,” katanya saat diwawancarai melalui tele- tin, ruang kepala sekolah, dan tempat-tem-
diri, dan perasaan-perasaan lainnya. kesempatan bagi orang tua untuk melihat pon, Kamis, (23/7). pat lain yang ada di sekolah.
“Kehadiran orang tua menemani si anak dan mengenali lebih dekat rumah kedua Pria yang akrab disapa Rudi itu juga Sementara anak-anak diajak mengikuti
mengirimkan pesan yang jelas bagi anak anaknya dalam menuntut ilmu selama be- menjelaskan, ketika siswa baru diantarkan tur perkenalan lingkungan sekolah, orang
oleh orang tuanya masuk ke lingkungan tua dikumpulkan di aula untuk bertemu den-
sekolah maka secara langsung atau tidak gan kepala sekolah dan guru. “Di sini kami
langsung akan terjalin komunikasi antara membahas berbagai hal menyangkut pen-
pihak sekolah dan orang tua. Hal ini diman- erapan aturan di sekolah hingga hal-hal lain
faatkan oleh pihak sekolah untuk memban- yang dianggap perlu. Setelah pertemuan ini
gun komunikasi dan kerja sama dalam rang- selesai, orang tua bisa langsung membawa
ka mengembangkan pendidikan siswa di anaknya pulang ke rumah. Jadi memang
sekolah termasuk pendidikan karakter pada hari pertama ini materi pelajaran belum dim-
siswa itu sendiri. ulai sama sekali,” ujarnya.
“Kita melibatkan orang tua secara Pada hari sekolah berikutnya, setiap
langsung dan kita kembangkan komunikasi pagi para guru di sini memiliki kebiasaan
terutama dalam rangka menyukseskan pro- menyambut siswa di gerbang sekolah. Ia
gram pendidikan yang kita kembangkan di mengatakan, tidak perlu seluruh guru yang
sekolah ini,” ujarnya. berdiri di gerbang sekolah, tetapi dirinya se-
Kegiatan menyambut siswa dengan lalu mengusahakan datang lebih awal bersa-
rumus 3S di sekolah peraih gelar Seko- ma guru piket untuk menyambut para siswa.
lah Adiwiyata ini ternyata senada dengan Anak-anak yang baru tiba langsung menci-
gerakan Penumbuhan Budi Pekerti (PBP) um tangan guru-gurunya sebelum masuk
yang dicanangkan oleh pemerintah melalui ke kelas. Kesempatan ini juga digunakan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. guru untuk menyapa anak-anak. “Misalnya,
Rudi mengungkapkan, selain pembiasaan apakah mereka sudah sarapan atau belum,”
3S tersebut, saat ini pihak sekolah se- tambah Rohayati.
dang membangun perpustakaan kejujuran Selama di sekolah siswa juga dibekali
bagi warga sekolah selain kantin kejujuran kegiatan rutin yang ditujukan untuk memba-
dan toilet kejujuran yang telah dibangun ngun kesadaran terhadap lingkungan, salah
sebelumnya. Ini, kata dia, adalah upaya pi- satunya “Operasi Semut”, yakni setiap anak
hak sekolah untuk menumbuhkan karakter pada jam istirahat bersama-sama memung-
gemar membaca dan sikap jujur pada siswa ut sampah yang ada di sekitarnya. “Setiap
FOTO: Dokumen BKLM
tanpa perlu diawasi oleh pustakawan perihal hari kita lakukan itu. Jadi kalau mereka tidak
meminjam buku, mengembalikan buku, dan mau capek memungut sampah-sampah be-
sebagainya. rarti mereka harus sadar untuk tidak mem-
“Dari program pemerintah yang diluncur- buang sampah sembarangan,” tuturnya.
Tradisi menyambut siswa yang kerap dilakukan di SMP Negeri 2 Bandung, Jawa Barat. Sejumlah guru akan berdiri di halaman sekolah
untuk menyambut siswa yang datang dengan menerapkan 3S, yaitu senyum, salam, sapa. kan ini tentu kami sangat mendukung dan in (Agi, Aline)
8 LAPORAN UTAMA EDISI 07 • TAHUN VI • AGUSTUS 2015 • TABLOID ASAH ASUH
Regulasi pendidikan keluarga yang dapat ini. “Kemendikbud sudah mengambil peran
diberikan oleh Direktorat Pembinaan Pendi- ini dengan membuat satu unit kerja yang
dikan Keluarga, tutur Netty, seperti pene- menangani pendidikan dalam keluarga yaitu
Seorang siswa SMP Negeri 4 Cirebon, Jawa Barat menerapkan salah satu kebiasaan baik dengan membuang sampah langsung di
tempatnya setelah menyantap makanan kantin. tapan standar minimal keluarga sebagai Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga.
lembaga pendidikan informal, menetapakan Ini sangat baik,” ujar Hughes.
kompetensi orang tua selaku pendidik uta- Dengan adanya unit kerja baru ini,
Pendidikan dapat membentuk manusia berintelektual dan berkarakter ma, menetapkan capaian dan skala prioritas pemerintah dapat mengajak orang tua untuk
luhur. Pembentukan manusia berkarakter luhur sebelum dilakukan pendidikan dalam keluarga, dan membaca lebih berperan dalam memberikan pendi-
di sekolah atau lembaga pendidikan lainnya, terlebih dahulu dimulai secara tepat data pemangku kepentingan dikan informal, khususnya dalam penumbu-
dari pendidikan budi pekerti yang dilakukan di rumah antara orang tua yang potensial sebagai penggerak percepa- han nilai-nilai budi pekerti. Pemerintah dapat
dan anak. Pendidikan budi pekerti dalam keluarga ini dapat dilakukan tan pendidikan keluarga. memberikan teknik dasar komunikasi yang
mulai dari anak masih dalam kandungan, hingga usia dewasa. “Kami mendukung adanya Direktorat ini efektif antara orang tua dan anak. “Bila ter-
dalam memainkan peran penumbuhan nilai- jadi komunikasi yang efektif antara orangtua
M
nilai budi pekerti luhur pada anak melalui dan anak, maka dari itulah orang tua dapat
enteri Pendidikan dan Kebu- melakukan pendidikan dalam keluarga ini pendidikan dalam keluarga,” ucap Netty. menjadi seorang pendidikan yang baik bagi
dayaan (Mendikbud), Anies Bas- pun menjadi perhatian para pemerhati pendi- anak,” jelas Hughes.
wedan dalam penjelasan yang dikan. Ketua Himpunan Pendidik dan Tena- Orangtua, Teladan Anak Pada kesempatan ini, Hughes menyam-
disampaikan saat pertemuan ga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia Penanaman budi pekerti melalui pendi- but baik adanya gerakan orang tua men-
bersama para kepala dinas provinisi, dan (HIMPAUDI) Pusat Netty Herawati menga- dikan dalam keluarga juga menjadi perha- gantar anak ke sekolah. Hal ini, katanya,
para unit pelaksana teknis Kemendikbud, di takan, orang tua perlu diberi pemahaman tian Dewi Hughes selaku pemerhati pendi- merupakan satu langkah yang positif da-
Jakarta, Jumat (10/7) mengemukakan, pen- bahwa membangun budi pekerti merupakan dikan, dan juga duta pendidikan non formal. lam mempererat hubungan dan komunikasi
guatan peran orangtua sangat penting dalam proses panjang yang dimulai sejak anak da- Saat ditemui Asah Asuh di kawasan Jakarta, orang tua dengan anak.
menanamkan budi pekerti pada anak melalui lam kandungan. Sabtu (4/7) Hughes mengemukakan bahwa “Saya rasa ini adalah sebuah gerak
pendidikan dalam keluarga. “Peran orang Menurutnya, pendidikan budi pekerti pendidikan budi pekerti dapat diawali dari an besar yang nyata untuk memperbaiki
tua yang dapat dilakukan seperti membia- akan membangun karakter luhur dan be- keluarga. kualitas pendidikan di Indonesia dengan
sakan memberikan apresiasi kepada anak radab kepada anak yang dilakukan secara “Di sini peran orang tua menjadi yang memperkuat peran orang tua. Dengan be-
atas hasil karya yang telah dihasilkan,” tutur bertahap dan harus diketahui, dipahami, di- utama dalam menanamkan nilai-nilai budi gini dapat menyadarkan masyarakat bah-
Mendikbud. jiwai, serta menjadi perilaku anak. Sasaran pekerti sebelum masuk ke sekolah,” tutur wa salah satu pendidik utama adalah orang
Pentingnya peran orang tua dalam utama penanaman budi pekerti luhur dapat nya. tua,” pungkas Hughes. (Seno)
TABLOID ASAH ASUH • AGUSTUS 2015 • TAHUN VI • EDISI 07 LAPORAN UTAMA 9
Pendapat Masyarakat
Sunarya Narya
“Menanamkan Budi
Setuju untuk kita tumbuh kem
bangkan kembali nilai-nilai moral
budi pekerti di dunia pendidikan,
Pekerti Adalah
jangan hanya intelektual yang kita
kembangkan perlu pengembangan yang lain, seperti
pendidikan sosial budaya, pendidikan keagamaan,
pendidikan masyarakat, dan lain-lain. Lakukan
Belajar Bersama Maestro lainkan tanggung jawab setiap individu yang puannya.
Berguru pada
terdidik. Keputusan-keputusan yang diambil Ke depan kegiatan Belajar Bersama
orangtua juga menentukan keberlanjutan Maestro ini diharapkan akan terus ber-
dari bakat anaknya. langsung dan inisiasinya datang dari berb-
Kegiatan BBM ini bukan hanya sema- agai pihak. Maestro di daerah bisa mendup-
Liburan Sekolah
yarakat di sekitar tempat tinggal maestro. bisa mencari tahu minat dan bakat anaknya
“Kami ingin kembangkan model pelibatan kemudian mengirim anaknya kepada salah
publik. Dalam hal seniman terkemuka tanah satu maestro yang dikenalnya.
air dalam mengembangkan pendidikan dan Model BBM ini bisa dicontoh oleh peme
Nama Leonardo da Vinci memang sudah tidak asing lagi, selain kebudayaan,” terangnya. rintah daerah, dinas pendidikan, dan seko-
dikarenakan karya-karyanya yang memukau dunia melalui lukisan Sesuai gagasan Mendikbud bahwa pen- lah-sekolah untuk mencetak maestro-maes
“Monalisa”, dia pula orang pertama yang melukis “Perjamuan didikan dan kebudayaan sebagai gerakan tro dari daerahnya serta untuk melestarikan
Terakhir”. Lukisan tersebut dilukis pada dinding sebuah gereja megah semesta, maka Kemendikbud mengajak seni dan kebudayaan lokalnya, sehingga bisa
di Milan pada tahun 1495. semua pihak untuk terlibat dalam pendidikan memotivasi setiap anak untuk berprestasi di
dan kebudayaan sesuai dengan kemam- bidang seni dan budaya. (Gisa)
M
elihat karya-karya Leonardo yang getahui makna budaya, nilai budaya, kear-
memukau, siapa yang menyang- ifan lokal, serta motivasi untuk berprestasi
ka bahwa sebelumnya Leonardo dalam bidang seni budaya.
berguru pada seorang seniman. Sebanyak 10 maestro kebudayaan me-
Leonardo yang tinggal di Florentina dikirim wakili bidang seni tari, teater, musik, film,
ke Vinci oleh ayahnya untuk belajar melu- patung, dan lukis akan terlibat dalam kegia-
kis pada seorang maestro terkemuka pada tan BBM ini. Para maestro ini adalah Irawati
masa itu, Verrochio. Durban (seniman tari), Aditya Gumay (aktor
Belajar Bersama Maestro (BBM) adalah teater), Purwacaraka (musisi), Gilang Ra-
sebuah gagasan sederhana namun memiliki madhan (musisi), I Nyoman Nuarta (pema-
dampak yang besar. Ini adalah bukti bahwa tung), Tan De Seng (musisi gitar-kecapi),
pembelajaran tidak hanya dapat dilakukan di Mang Udjo (musisi angklung), Supadmin-
sekolah, tapi bisa di mana saja dan dengan ingtyas (sinden), Nasirun (pelukis), dan Didik
siapa saja. Seperti Leonardo yang belajar Nini Thowok (penari).
melukis di pinggir danau dan kemudian dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
situlah kemudian ia menjadi seorang ilmuan (Mendikbud), Anies Baswedan, berharap
Gagasan inilah yang dirintis bersama-sa- dengan BBM ini anak-anak tidak hanya be-
ma di Kementerian Pendidikan dan Kebu- lajar hal-hal teknis tentang seni yang mereka
dayaan (Kemendikbud). Sebanyak 89 siswa minati namun juga diharapkan bisa belajar
SMA/SMK terpilih dari 279 pendaftar berke- dari kedisiplinan, keuletan dan ketekunan
sempatan tinggal beberapa hari di rumah para maestro. Jangan melihat para maestro
para maestro pada masa liburan sekolah mendadak menjadi maestro, lihatlah proses,
untuk mengembangkan bakat dan minatnya. bagaimana mereka menjadi maestro dengan
BBM bertujuan untuk membantu siswa men- selalu mencatat setiap hari kegiatan yang di-
jalani selama bersama maestro
“Banyak pengalaman anak yang tum-
Sambut Baik
Program BBM
Belajar Bareng Maestro (BBM) merupakan program baru yang digagas
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan
untuk memfasilitasi siswa-siswi Indonesia berprestasi di bidang seni
meraup ilmu sebanyak mungkin langsung dari maestronya. Tidak
ha
nya disambut antusias oleh para siswa, sepuluh maestro yang
berpartisipasi dalam program perdana ini juga sama-sama menyambut
baik. Mereka berpendapat, kegiatan ini dapat meningkatkan kreativitas
dan rasa percaya diri anak.
M
enghabiskan sepuluh hari bersa-
ma sang maestro tentu menjadi
“Para Maestro yang
pengalaman yang tidak akan
terlupakan. BBM memang bu-
berpartisipasi dalam
kan program biasa. Program ini menyelek- kegiatan ini sepakat
si siswa berprestasi di bidang seni untuk bahwa Program Belajar
belajar langsung bersama sang maestro di Bersama Maestro
rumahnya. Tidak hanya ilmu seni yang bisa
diperdalam, peserta yang merupakan siswa
(BBM) merupakan
sekolah menengah ini juga diajak mengikuti sebuah embrio untuk
keseharian sang maestro, termasuk melihat memunculkan generasi
kedisiplinan dan keuletan mereka. yang berkarakter serta
I Nyoman Nuarta, maestro seni pahat
Indonesia mengatakan, program ini sangat
melahirkan maestro yang
baik. Menurutnya, ide ini harus dikembang- asli.”
kan, karena anak-anak harus tahu bahwa
bakat sekecil apapun perlu latihan dan di-
apresiasi, tentu dengan kerja keras. “Saya Maestro Tan Deseng mengakui bahwa
sambut ide ini dan kita wajib mendukung- BBM merupakan kegiatan yang sangat ba-
nya,” ujarnya sebagai salah satu maestro gus. “Tujuan saya (berpartisipasi) dalam ke-
yang berpartisipasi dalam BBM. giatan ini agar anak muda masa kini dapat
Maestro musik, Gilang Ramadhan men- menciptakan kolaborasi antara musik tra-
FOTO: kebudayaan.kemdikbud.go.id
gukapkap bahwa kegiatan ini positif sekali disional dan musik modern,” ucapnya.
untuk meningkatkan kreativitas dan rasa Ia merasa bangga kepada semua peser-
percaya diri anak. Selain itu dapat mening- ta BBM yang berasal dari seluruh Indonesia.
katkan rasa kecintaan anak terhadap kebu- “Meskipun waktu yang diberikan hanya se-
dayaan yang ada di Indonesia. “Saya ber- bentar, tapi terbukti bahwa seluruh peserta
harap, siapapun yang menjadi Menteri dan BBM telah memiliki skill sehingga hasil yang
(Atas) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan berfoto bersama para peserta BBM di kantor Kemendikbud,
Dirjennya nanti, kegiatan ini akan terus ber- diberikan juga luar biasa,” tutur Tan Deseng. Jakarta, sehari sebelum pelaksanaan program ini dimulai. (Bawah) Para peserta BBM kelompok maestro I Nyoman Nuarta, tampak
lanjut,” kata Gilang. serius membenahi patung karyanya menggunakan kuas, butsier, dan air untuk memperhalus permukaan patung.
Habiskan 10 Hari Bersama Maestro peserta, Advent, sudah mulai bisa memba-
ca notasi balok dan belajar beberapa teknik
Proses membuat patung terhitung cepat,
hanya butuh waktu satu minggu. Idealnya,
Duplikasi
stik. Selain itu mereka juga ada yang sudah proses pembuatan patung mulai dari mem-
bisa bermain dengan teknik independen buat sketsa hingga proses finishing me-
lebih nyaman dan percaya diri. makan waktu hingga 10 hari. Setelah melalui
Kepada anak-anak ini, Gilang Ramadhan tahap finishing, tahapan selanjutnya ialah
Keahlian yang
mengajarkan tradisional rythm yang menjadi mengaplikasikan cat pada karya patung
salah satu keahliannya. Ia memperkenal- mereka.
kan beberapa tradisional rythm yang pernah Selain karya patungnya yang indah un-
dipelajarinya. Dengan fokus pada tradisional tuk dicermati, sosok pribadi seorang Maestro
rhythm, Gilang ingin agar mereka lebih men- Nyoman Nuarta juga layak diteladani. Sosok
Mereka Miliki
genal kekayaan musik tradisional milik In- yang tegas dalam membagikan ilmunya, dan
donesia. Ia mulai dengan memperkenalkan berjuang keras dalam meraih sukses. Tum-
rythm Jambi, Yogyakarta, hingga Lampung. buh dalam kondisi keluarga biasa di Pulau
“Jangan malu mengeksplorasi rythm di Bali, Nyoman Nuarta mampu meraih kesuk-
daerah sendiri, agar terbentuk rythm baru,” sesan atas kegigihan dan kesungguhan da-
katanya. lam menekuni dunia Seni Patung.
Masih dari rumah musisi, mari kita
tengok kegiatan peserta BBM di rumah mu-
sisi Tan Deseng di Bandung. Di hari-hari ter-
akhir perjalanannya di BBM ini, para peserta “Kepada anak-anak
berlatih untuk mempersiapkan pertunjukkan ini, Gilang Ramadhan
di acara penutupan. Keahlian bermain musik mengajarkan tradisional
para peserta semakin lihai. Berbagai lagu
Sunda sudah berhasil dilahap setiap berla-
rythm yang menjadi
tih. Mereka pandai memainkan musik lagu salah satu keahliannya.
Autumn Leave, Petis Kupa dan Sengot Es Ia memperkenalkan
Lilin. beberapa tradisional
Masih dari seputaran kota kembang,
Bandung, aktivitas peserta BBM di Saung
rythm yang pernah
Mang Udjo juga tak kalah menarik. Banyak dipelajarinya.”
hal yang didapat di sanggar angklung yang
sudah mendunia ini, salah satunya ten-
tang harmonisasi musik angklung, kultur Seni Drama
masyarakat Jawa Barat, serta pembelaja- Peserta BBM dari tim maestro Aditya Gu-
ran-pembelajaran menarik lainnya. may tampaknya menyerap semua ilmu yang
Di Saung Angklung Mang Udjo, para pe- telah diberikan. Terbukti, mereka kini telah li-
serta BBM bersama-sama menyaksikan Per- hai berakting dan membuat drama. Membuat
tunjukan Bambu Saung Angklung Udjo, yang naskah memang menjadi salah satu materi
FOTO: kebudayaan.kemdikbud.go.id
terdiri dari wayang golek diiringi dengan ang yang diberikan Aditya. Tak hanya itu, mereka
klung, helaran, tari topeng, angklung mini, juga diajarkan teknik improvisasi, intonasi,
arumba, angklung padaeng, pertunjukan blocking, profile, dan tentu saja ekspresi.
orkestra angklung hingga belajar memain Anggit Wibisono, salah satu peserta dari
kan angklung dibimbing langsung oleh anak SMA Negeri 1 Wonosono mengaku, dirinya
Advent, salah satu peserta BBM dari Nusa Tenggara Timur (NTT) memberikan kenang-kenangan sederhana untuk maestro Gilang
Ramadhan yang ia bawa langsung dari daerahnya. dari SAM Udjo. Para peserta dan penonton telah mampu memainkan beberapa peran
lainnya membaur dalam kolaborasi musik dan ekspresi wajah yang berbeda. “Ada tiga
yang mereka mainkan, dilanjutkan dengan ekspresi yang harus dikuasai yaitu senang,
Sepuluh hari bersama seorang maestro yang sudah pasti ahli di menari bersama para pemain angklung di sedih, dan marah. Kak Adit selalu berpesan
bidangnya, tentu menjadi motivasi bagi siswa-siswi ini. Meskipun tidak panggung. untuk maksimal dan jangan takut jelek,” ka-
selalu bercita-cita untuk menjadi seperti sang maestro, tapi setidak Kekompakan dan harmonisasi tercermin tanya.
nya pengalaman ini memberi inspirasi dan bekal bagi mereka untuk lewat alat musik angklung yang hanya memi- Anggit dan peserta BBM lainnya me-
menjalani masa depannya nanti. liki satu not. Jika banyak not digabungkan mang menghayati betul setiap materi yang
S
dengan sebuah gerakan yang serasi, maka diberikan Aditya. Meski tak sedang waktu
epuluh hari bisa jadi waktu yang khirnya program Belajar Bersama Maestro hasilnya pun akan selaras dalam harmoni. belajar, mereka kerap berlatih acting satu
lama bagi sebagian orang jika ti- (BBM). Para peserta BBM berlatih Medley Didapat pembelajaran bahwa musik bu- sama lain. Tak tanggung-tanggung, mereka
dak diisi dengan kegiatan yang Nusantara. Latihan mandiri mereka lakukan kanlah hal yang memiliki harga mati, musik kadang membuat set tersendiri dan men-
menyenangkan. Bagi siswa-siswi secara rutin sejak pagi hingga siang hari. adalah keleluasaan dan kebebasan berpikir gambil peran sesuai yang mereka inginkan.
terpilih ini, waktu sepuluh hari tinggal ber- Menjelang sore, Purwacaraka khusus melu- serta berkreasi. “Saya tidak mau membuang kesempa-
sama maestro yang mumpuni di bidangnya angkan waktunya untuk memberikan materi tan berharga ini. Kami hanya memiliki waktu
masing-masing menjadi pengalaman yang berupa kelas teori kepada sepuluh anak di- Seni Patung sepuluh hari di sini, dalam waktu yang sing-
tidak terlupakan. Tidak hanya tinggal, para diknya. Pelaksanaan kegiatan BBM di rumah kat tersebut, kami harus mampu menyer-
siswa ini pun menerima materi dan penga- Semangat juga tampak di rumah maestro maestro Nyoman Nuarta diisi dengan mem- ap sebanyak-banyaknya ilmu. Saya dan
jaran langsung dari sang ahli yang bisa jadi perkusi Gilang Ramadhan. Sudah hampir buat karya patung. Para peserta merasa teman-teman tidak ingin kesempatan ini di-
juga merupakan idola bagi mereka. seminggu para santri belajar, mereka sudah puas dengan hasil karya mereka, karena sia-siakan begitu saja,” tutup Anggit berse-
Semangat itu terlihat dari rumah Pur- merasa kemampuan dan pengetahuannya mereka mengaku ini merupakan pengala- mangat. (Aline/Sumber: kebudayaan.kem-
wacaraka beberapa hari menjelang bera- seputar alat pukul bertambah. Salah satu man pertama membuat patung. dikbud.go.id)
TABLOID ASAH ASUH • AGUSTUS 2015 • TAHUN VI • EDISI 07 GALERI FOTO 13
FOTO-FOTO: kebudayaan.kemdikbud.go.id
Kerja Sama Budaya, Indonesia Akan lomba ini guru diajak untuk mendesiminasikan berbagai
pengalaman tentang keberhasilannya dalam mening-
FOTO: WJ BKLM
“Tahun ini kalau kita hitung, 2015 ini hampir selesai (kualifikasi dan sertifikasi guru),”
ujar mantan Direktur Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar itu. Ia juga
mengatakan, akan mengkaji dan mendalami data penambahan satu juta guru tersebut.
(Desliana)
16 SIAPA DIA EDISI 07 • TAHUN VI • AGUSTUS 2015 • TABLOID ASAH ASUH
Berawal dari mengikuti Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) yang diselenggarakan
Ilham Faisal Rahman oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Galih bersama seorang rekannya,
Luca Cada Lora dari SMA Negeri 1 Surakarta, Jawa Tengah berkesempatan menjajal
lomba sains di Pittsburgh, Amerika Serikat pada medio Mei 2015 yang lalu. Lewat peneli-
tian penyerap logam berat dari bahan abu vulkanik, “Packed VolcAsh”, keduanya berha-
sil meyakinkan juri dan menampilkan produknya dalam pameran di kompetisi bergengsi
“Intel International Science and Engineering Fair” (IISEF). Dalam ajang tersebut, mereka
berhasil meraih penghargaan keempat atau 4th Place Grand Awards di bidang material
sciences.
“Kami sempat tidak berpikir akan berangkat ke Amerika karena pada saat pemilihan
kandidat, saingan kami berat-berat. Tapi, Alhamdulillah bisa lolos,” ujar Galih saat di-
hubungi melalui telepon, Senin (6/7).
Dalam kompetisi yang diadakan LIPI tersebut, penelitian yang dibuat Galih dan Luca
berhasil meraih peringkat pertama. Keduanya kemudian diseleksi kembali dan akhirnya
berhasil mendapat tiket bersama sepuluh remaja berprestasi lainnya untuk mewakili In-
donesia. Prestasi mereka dalam ajang IISEF diganjar hadiah uang senilai 500 dolar AS.
Galih yang saat ini telah terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Gadjah Mada
(UGM) fakultas kedokteran mengaku senang dan bangga dengan prestasi tersebut.
Menurutnya, pencapaiannya ini dapat membuka peluang masa depan yang lebih baik.
“Misalnya mendapat beasiswa,” kata putra pasangan Suwarto dan Endang ini.
Menurut Galih, apa yang dilakukannya selama mengikuti kompetisi di Amerika Seri-
kat adalah pembuktian kepada dunia bahwa di balik bahaya abu vulkanik bagi keseha-
tan, material ini ternyata juga memiliki manfaat lain selain sebagai penyubur tanaman,
“It’s Beautiful” yaitu sebagai penyerap logam berat pada air. “Lewat penelitian ini saya berharap dapat
memberikan sesuatu yang bermanfaat karena air merupakan kebutuhan masyarakat
FOTO: Dokumen Pribadi