Makalah Semi Semikonduktor
Makalah Semi Semikonduktor
“SEMIKONDUKTOR”
Disusun guna memenuhi salah satu tugas
Mata Kuliah Ilmu Bahan Listrik yang diampu oleh
Bapak Ketut Ima Ismara, M.Pd.
Disusun oleh ;
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayahNya sehingga kami dapat mengerjakan dan menyelesaikan penyusunan
makalah ini, meskipun disadari sepenuhnya makalah ini masih banyak kekurangannya.
Penulisan makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu
Bahan Listrik dan untuk mengetahui lebih lanjud tentang ilmu bahankhususnya
bahan Semikonduktor.
2. Teman – teman yang telah membantu selama kami membahas uraian bahan
semikonduktor yang kami presentasikan.
3. Semua pihak yang telah membantu selama kami membahas dan meusunan makalah
ini berlangsung.
Tidak ada kalimat yang pantas kami ucapkan kepada semua pihak yang
telah membantu penyusun dalam menyelesaikan tugas makalah Semikonduktor
ini selain ucapan terima kasih.
Tiada yang sempurna di dunia ini selain Allah SWT, dan penyusun
menyadari bahwa masih banyak kesalahan-kesalahan dalam penulisan makalah
Semikonduktor . Untuk itu penyusun mohon kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca. Penyusun berharap tugas makalah semikonduktor ini
dapat bermanfaat bagi penyusun pribadi dan pembaca pada umumnya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................................................iii
ABSTRAK.......................................................................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................................................1
1. Latar Belakang Masalah......................................................................................................................1
2. Rumusan Masalah....................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................................................3
1. Pengertian.......................................................................................................................................................3
2. Susunan Atom Semikonduktor....................................................................................................4
3. Proses Semikonduktor........................................................................................................................5
4. Bahan Semikonduktor..........................................................................................................................6
5. Cara Kerja Semikonduktor...............................................................................................................8
6. Pengelompokan Semikonduktor.................................................................................................10
7. Alat Semikonduktor................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................................22
3
ABSTRAK
Peralatan elektronik yang semakin modern dan banyaknya orang yang bekerja
di bidang industri kelistrikan atau elektro, misalnya; teknisi, instalatir, jaringan,
tenaga listrik dan kependidikan teknik tentang kelistrikan akan banyak di jumpai
pembahasan komponen – komponen elektronika yang bersifat semikonduktor dalam
skala jumlah arus yang kecil maupun besar. Oleh sebab itu perlu adanya pemahaman
dan penjelasan mengenai asal bahan, jenis-jenis bahan, funsi bahan, dan sifat-sifat
dari bahan adalah sangat penting dimiliki bagi mereka yang bekerja di bidang industri
dan kependidikan teknik, bahan apa yang harus dipakai untuk suatu maksud tertentu
agar dapat mencari alternatif bahan pengganti yang efisien, fungsioner, segi
ekonomis dan dapat mengembangkannya.
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
Dalam mata kuliah ilmu bahan listrik di jurusan pendidikan teknik elektro kita
juga lebih memperhatikan hal keamanan tersebut karena dalam pembelajaran
maupun praktikum kelistrikan, listrik tidak dapat kita lihat dengan mata kita.
Secara khusus kami menghambil salah satu jenis bahan yaitu bahan Semikonduktor
untuk pembahasan dan penyusunan karena dalam perkuliahan tentang kelistrikan akan
2. Rumusan masalah
6
BAB II
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN
a. Pengertian Umum
Disebut semi atau setengah konduktor, karena bahan ini memang bukan konduktor
murni. Bahan ini sifatnya berada diantara insulator dan konduktor. Bahan – bahan logam
seperti tembaga, besi, timah disebut sebagai konduktor yang baik sebab logam memiliki
susunan atom yang sedemikian rupa, sehingga elektronnya dapat bergerak bebas.
b. Pengertian Khusus
7
Insulator adalah materi yang dapat mencegah penghantaran panas, ataupun
muatan listrik. Lawan dari insulator, adalah konduktor, yaitu materi yang dapat
menghantar panas Untuk sejenis polimer, silikone.
Struktur atom kristal silikon, satu inti atom (nucleus) masing-masing memiliki
4 elektron valensi. Ikatan inti atom yang stabil adalah jika dikelilingi oleh 8
elektron, sehingga 4 buah elektron atom kristal tersebut membentuk ikatan
kovalen dengan ion-ion atom tetangganya. Pada suhu yang sangat rendah (0°K).
Struktur atom silikon divisualisasikan seperti pada gambar berikut.
Ikatan kovalen menyebabkan elektron tidak dapat berpindah dari satu inti atom ke
inti atom yang lain. Pada kondisi demikian, bahan semikonduktor bersifat isolator karena
tidak ada elektron yang dapat berpindah untuk menghantarkan listrik. Pada suhu kamar,
ada beberapa ikatan kovalen yang lepas karena energi panas, sehingga memungkinkan
elektron terlepas dari ikatannya. Namun hanya beberapa jumlah kecil yang dapat
8
Ahli-ahli fisika terutama yang menguasai fisika quantum pada masa itu
mencoba memberikan doping pada bahan semikonduktor ini. Pemberian doping
dimaksudkan untuk mendapatkan elektron valensi bebas dalam jumlah lebih
banyak dan permanen, yang diharapkan akan dapat menghantarkan listrik.
3. PROSES SEMIKONDUKTOR
Doping semikonduktor
9
Beberapa dopant biasanya ditambahkan ketika boule ditumbuhkan,
memberikan setiap wafer doping awal yang hampir seragam. Untuk membedakan
unsur sirkuit, wilayah terpilih (biasanya dikontrol oleh photolithografi) didop lebih
lanjut dengan Proses difusi atau implantasi ion, metode kedua lebih populer dalam
produksi skala besar karena kemudahan pengontrolannya.
4. BAHAN SEMIKONDUKTOR a.
Persiapan Bahan semikonduktor
10
tinggi termasuk pertumbuhan kristal menggunakan proses Czochralski.
Langkah
tambahan yang dapat digunakan untuk lebih meningkatkan kemurnian dikenal sebagai
perbaikan zona. Dalam perbaikan zona, sebagian dari kristal padat dicairkan. Impuritas
mengkristal kembali sehingga menghasilkan bahan lebih murni dan kristal dengan lebih
sedikit kesalahan.
bahan-bahan semikonduktor yang berbeda, konstanta kisi, yaitu panjang dari struktur
11
inframerah,
generator Hall
Silikon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Si
dan nomor atom 14. Merupakan unsur terbanyak kedua di bumi. Senyawa yang
dibentuk bersifat paramagnetik. Unsur kimia ini ditemukan oleh (Jons Jakob Berzelius
1923) silikon hampir 25.7% mengikut berat. Biasanya dalam bentuk silikon dioksida
(silika) dan silikat. Silikon sering digunakan untuk membuat serat optik dan dalam
operasi plastik digunakan untuk mengisi bagian tubuh pasien dalam bentuk silikon.
Untuk mengerti cara kerja semikonduktor, misalkan sebuah gelas berisi air murni.
Jika sepasang konduktor dimasukan kedalamnya, dan diberikan tegangan DC tepat
dibawah tegangan elektrolisis (sebelum air berubah menjadi Hidrogen dan Oksigen),
tidak akan ada arus mengalir karena air tidak memiliki pembawa muatan (charge
carriers). Sehingga, air murni dianggap sebagai isolator. Jika sedikit garam dapur
dimasukan ke dalamnya, konduksi arus akan mulai mengalir, karena sejumlah
pembawa muatan bebas (mobile carriers, ion) terbentuk. Menaikan konsentrasi garam
akan meningkatkan konduksi, namun tidak banyak. Garam dapur sendiri adalah non-
konduktor (isolator), karena pembawa muatanya tidak bebas.
Silikon murni sendiri adalah sebuah isolator, namun jika sedikit pencemar
ditambahkan, seperti Arsenik, dengan sebuah proses yang dinamakan doping, dalam
jumlah yang cukup kecil sehingga tidak mengacaukan tata letak kristal silikon, Arsenik
akan memberikan electron bebas dan hasilnya memungkinkan terjadinya konduksi arus
12
listrik. Ini karena Arsenik memiliki 5 atom di orbit terluarnya, sedangkan Silikon hanya
4. Konduksi terjadi karena pembawa muatan bebas telah ditambahkan (oleh kelebihan
elektron dari Arsenik). Dalam kasus ini, sebuah Silikon tipe-n (n untuk negatif, karena
pembawa muatannya adalah elektron yang bermuatan negatif) telah terbentuk.
Selain dari itu, silikon dapat dicampur dengan Boron untuk membuat
semikonduktor tipe-p. Karena Boron hanya memiliki 3 elektron di orbit paling
luarnya, pembawa muatan yang baru, dinamakan "lubang" (hole, pembawa
muatan positif), akan terbentuk di dalam tata letak kristal silikon.
Dapat disimak bahwa pembawa muatan yang bermuatan sama akan saling tolak
menolak, sehingga tanpa adanya gaya yang lain, pembawa-pembawa muatan ini akan
transistor bipolar (atau diode junction) dimana sebuah semikonduktor tipe-p dan sebuah
semikonduktor tipe-n dibuat dalam satu keping silikon, pembawa-pembawa muatan ini
tipe-p dan tipe-n), karena tertarik oleh muatan yang berlawanan dari seberangnya.
Jumlah doping yang diperlukan sebuah semikonduktor adalah sangat kecil, dalam
ukuran satu berbanding seratus juta, dan ini menjadi kunci dalam keberhasilan
semikonduktor. Dalam sebuah metal, populasi pembawa muatan adalah sangat tinggi;
satu pembawa muatan untuk setiap atom. Dalam metal, untuk mengubah metal menjadi
13
isolator, pembawa muatan harus disapu dengan memasang suatu beda tegangan. Dalam
metal, tegangan ini sangat tinggi, jauh lebih tinggi dari yang mampu menghancurkannya.
Namun, dalam sebuah semikonduktor hanya ada satu pembawa muatan dalam beberapa
juta atom. Jumlah tegangan yang diperlukan untuk menyapu pembawa muatan dalam
sejumlah besar semikonduktor dapat dicapai dengan mudah. Dengan kata lain, listrik di
dalam metal adalah inkompresible (tidak bisa dimampatkan), seperti fluida. Sedangkan
dalam semikonduktor, listrik bersifat seperti gas yang bisa dimampatkan. Semikonduktor
elektron atau lubang, namun dasarnya transistor bipolar adalah aksi kegiatan dari
pembawa muatan tersebut untuk menyebrangi daerah depletion zone. Depletion zone ini
terbentuk karena transistor tersebut diberikan tegangan bias terbalik, oleh tegangan
yang diberikan di antara basis dan emiter. Walau transistor terlihat seperti dibentuk oleh
dua diode yang disambungkan, sebuah transistor sendiri tidak bisa dibuat dengan
dari sepotong kristal silikon, dengan sebuah daerah basis yang sangat tipis.
5. PENGELOMPOKAN SEMIKONDUKTOR
penggunaannya tidak terbatas pada arus lemah. Hal penting dalam semi konduktor
adalah memahami susunan pita dan atom konduksi elektroniknya baik pada bahan
konduktor maupun pada semi konduktor. Pada bahan tersebut terdapat pita konduksi
maupun pita valensi, dimana kedua pita tersebut saling menumpuk, dan pada isolator
jarak keduanya cukup jauh. Pada semi konduktor jarak keduanya tidak terlalu jauh dan
ini memungkinkan terjadinya tumpang tindih jika dipengaruhi : panas, medan magnet,
dan tegangan yang cukup tinggi. Perbandingan jarak kedua pita disebut celah energi.
Berbagai penelitian celah energi pada intan 6 ev dan intan merupakan bahan isolator
dengan resistivitas tinggi, sedangkan bahan semikonduktor mempunyai celah energi lebih
14
sempit daripada isolator 0,12 – 5,3 ev seperti Si sebagai salah satu bahan
semikonduktor dengan celah energi 1,1 ev.
Beberapa bahan tambahan untuk semikonduktor dapat dilihat pada tabel Enegi
Ionisasi di bawah ini ;
Bahan Pengotoran Si (ev) Ge (ev)
(Tipe – N)
Pospor 0,044 0,012
Arsen 0,049 0,013
Antimon 0,039 0,010
Bahan Pengotoran Si (ev) Ge (ev)
(Tipe – P)
Boron 0,045 0,010
Aluminium 0,057 0,010
Gallium 0,065 0,011
Indium 0,16 0,011
a. Semikonduktor Intrinsik
15
ev. Ini diperkirakan beda energi antara dua inti ion yang terdekat dengan jarak
( ).
±1A0 10 −10 m Maka dari itu diperlukan gradien medan ±1V /10 −10 m untuk
menggerakan elektron dari bagian atas pita valensi ke bagian bawah pita
konduksi. Namun gradien sebesar itu kurang praktis. Kemungkinan lain untuk
keadaan transisi yaitu tumpang tindih kedua pita dapat diperoleh dengan
pemanasan. Pada suhu kamar ada juga beberapa elektron yang melintasi celah
energi dan hal ini menyebabkanterjadinya semi konduksi. Pada semikonduktor
intrinsik, konduksi tersebut disebabkan proses intrinsik dari bahan tanpa adanya
pengaruh tambahan. Kristal Si dan Ge murni adalah semikonduktor intrinsik.
1
P( E) ?
(1? e) ( E ? Ef ) / K .T
Karena perpindahan elektron dari pita valensi, maka pada pita valensi terjadi lubang
di setiap tempat yang ditinggalkan elektron tersebut. Suatu semi konduktor intrinsik
mempunyai lubang yang sama pada pita valensi dan elektron pada pita konduksi. Pada
pemakaian elektron yang lari ke pita konduksi dari pita valensi, misalnya karena panas
konduksi. Pada waktu yang sama lubang pita valensi juga bergerak tetapi berlawanan
arah dengan gerakan elektron. Konduktivitas dari semi konduktor intrinsik tergantung
16
b. Semikonduktor ekstrinsik
Semikonduktor ekstrinsik adalah semikonduktor yang sudah dimasukkan sedikit
1) TIPE – N
Misalnya pada bahan silikon diberi doping phosphorus atau arsenic yang
pentavalen yaitu bahan kristal dengan inti atom memiliki 5 elektron valensi.
Dengan doping, Silikon yang tidak lagi murni ini (impurity semiconductor) akan
memiliki kelebihan elektron. Kelebihan elektron membentuk semikonduktor tipe-n.
Semikonduktor tipe-n disebut juga donor yang siap melepaskan elektron.
2) TIPE – P
Untuk mendapatkan silikon tipe-p, bahan dopingnya adalah bahan trivalent yaitu
unsur dengan ion yang memiliki 3 elektron pada pita valensi. Karena ion silikon
memiliki 4 elektron, dengan demikian ada ikatan kovalen yang bolong (hole). Hole ini
digambarkan sebagai akseptor yang siap menerima elektron. Dengan demikian,
kekurangan elektron menyebabkan semikonduktor ini menjadi tipe-p.
17
gb 4. struktur stom semikonduktor type – p.
6. ALAT SEMIKONDUKTOR a.
Alat Semikonduktor
Bila sebuah semikonduktor murni dan tidak ter"eksitasi" oleh sebuah input seperti
medan listrik dia mengijinkan hanya jumlah sangat kecil arus listrik untuk berada dalam
18
dirinya, dan ia merupakan sebuah insulator. Alasan utama mengapa semikonduktor
begitu berguna adalah konduktivitas semikonduktor yang dapat dimanipulasi dengan
menambahkan ketidakmurnian (doping, dengan pemberian sebuah medan listrik,
dikenai cahaya, atau dengan cara lain. CCD, sebagai contoh, unit utama dalam kamera
digital, bergantung pada kenyataan bahwa konduktivitas semikonduktor meningkat
dengan terkenanya sinar. Operasi transistor tergantung konduktivitas semikonduktor
yang dapat ditingkatkan dengan hadirnya sebuah medan listrik.
DIODA
Jika dua tipe bahan semikonduktor ini dilekatkan–pakai lem barangkali ya :),
maka akan didapat sambungan P-N (p-n junction) yang dikenal sebagai dioda. Pada
pembuatannya memang material tipe P dan tipe N bukan disambung secara harpiah,
19
melainkan dari satu bahan (monolithic) dengan memberi doping (impurity
material) yang berbeda.
Jika diberi tegangan maju (forward bias), dimana tegangan sisi P lebih
besar dari sisi N, elektron dengan mudah dapat mengalir dari sisi N mengisi
kekosongan elektron (hole) di sisi P.
gb 6. forward bias.
Sebaliknya jika diberi tegangan balik (reverse bias), dapat dipahami tidak ada
elektron yang dapat mengalir dari sisi N mengisi hole di sisi P, karena tegangan potensial di
sisi N lebih tinggi. Dioda akan hanya dapat mengalirkan arus satu arah saja, sehingga
dipakai untuk aplikasi rangkaian penyearah (rectifier). Dioda, Zener, LED, dan Varactor.
20
TRANSISTOR
21
Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal. Tegangan atau arus yang
dipasang di satu terminalnya mengatur arus yang lebih besar yang melalui 2 terminal
lainnya. Transistor adalah komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik
modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat).
Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil, dan penguat
sinyal radio. Dalam rangkaian – rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar
berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa
sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori, dan komponen-komponen lainnya.
Dari banyak tipe-tipe transistor modern, pada awalnya ada dua tipe dasar
transistor, bipolar junction transistor (BJT atau transistor bipolar) dan field-effect
transistor (FET), yang masing-masing bekerja secara berbeda.
FET (juga dinamakan transistor unipolar) hanya menggunakan satu jenis pembawa
muatan (elektron atau hole, tergantung dari tipe FET). Dalam FET, arus listrik utama mengalir
dalam satu kanal konduksi sempit dengan depletion zone di kedua sisinya (dibandingkan
dengan transistor bipolar dimana daerah Basis memotong arah arus listrik utama). Ketebalan
dari daerah perbatasan ini dapat dirubah dengan perubahan tegangan yang diberikan, untuk
22
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
23
Dari hasil presentasi pembahasan dan penyusunan makalah ini sekiranya kami
dapat menyimpulkan isi dari makalah ini yakni ;
Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada di
antara insulator dan konduktor. Sebuah semikonduktor pada umumnya bersifat isulator
(tidak menghantarkan arus listrik) pada suhu mendekati 0°, pada suhu kamar bersifat
konduktor, makin tinggi suhunya makin bersifat konduktor. Semikonduktor bisa diubah
jumlah lebih banyak dan permanen, yang diharapkan akan dapat mengahantarkan listrik.
2. PENUTUP
maupun pembuatan makalah ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan, untuk itu
kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan dan pembaca bersedia
untuk saling bertukar pendapat demi sempurnanya makalah ini.Harapan kami semoga
24
makalah ini bermanfaat baik bagi kami maupun keluarga besar Jurusan
Pendidikan Teknik Elektro dan semua pembaca pada umumnya
DAFTAR PUSTAKA
25
Sumanto. (2005) Pengetahuan Bahan Mesin dan Listrik. Yogyakarta. Andi Offset
Zuhair. (2006) Penerapan Konsep Dasar Listrik dan Elektronika. Yokyakarta. SMK
N 3 Yogyakarta
______(http://semikonduktor/pengertian/alat/susunanatom/bahan/ppt/)
26