Anda di halaman 1dari 2

BERITA ACARA HASIL EKSPOSE HASIL KAJIAN DAYA DUKUNG DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN

HIDUP KAWASAN KONSERVASI


JAKARTA , 9 NOVEMBER 2018
Hari/Tanggal : Jum’at, 9 November 2018
Tempat : Ruang Rimbawan 3
Gedung Manggala Wanabakti Jakarta
Jl. Gatot Subroto, Senayan, Jakarta Pusat
Narasumber : 1. Dr. Ir. Bambang Hendroyono
2. Drs. Rijaluzzaman
3. Wayan Damar Windu Kurniawan, S.Si. M.Sc
4. Dr. Pipin N. Sadikin
5. Ridwan
6. Suwardi, S.TP., M.Si.
7. Cokorda Istri Muter Handayani, S.T., M.Si.

ISI BERITA ACARA


Ekspose Hasil Kajian Daya Dukung Daya Tampung Lingkungan Hidup Kawasan
Konservasi berlangsung pada tanggal 9 November 2018 dan dihadiri oleh peserta yang
terdiri dari:
 Taman Nasional Bali Barat : 3 Orang
 Taman Nasional Gunung Rinjani : 1 Orang
 WWF Indonesia : 3 Orang
 P3E Jawa : 1 Orang
 P3E Bali Nusra : 6 Orang
 KPA PJLHK : 1 Orang
 Dit PJLHK : 2 Orang
 BTN Komodo : 2 Orang
 P3E Sulawesi dan Maluku : 4 Orang
 Udayana : 1 Orang
 Dit PJLKWS : 1 Orang
 P3E Kalimantan : 1 Orang
 PDLKWS : 1 Orang
 P3E Papua : 1 Orang
 P3E Sumatera : 2 Orang

Kegiatan Ekspose Hasil Kajian Daya Dukung Daya Tampung Lingkungan Hidup Kawasan
Konservasi ini menyepakati hal-hal sebagai berikut:
1. DDDT yang rendah perlu program atau kegiatan untuk meningkatkan jasa
ekosistemnya.
2. Misi Gubernur Provinsi NTT sangat komitmen untuk pengembangan pariwisata
untuk tahun 2019-2023 sebagai lokomotif selain pertanian dan pertambangan.
3. Si perlukan kerjasama semua pihak (Provinsi, Kabupaten dan Kota) agar kunjungan
wisata tidak melebihi kapasitas dan hasilnya dapat di nikmati oleh semua pihak.
4. Yang paling utama dalam melakukan suatu wisata adalah kenyamanan.
5. Yang diharapkan dari daya dukung kawasan wisata adalah bagaimana kemampuan
ekosistem dapat menerima aktifitas wisata dan bisa diterapkan.
6. Dalam pengembangan pengelolaan kawasan wisata yaitu pengembangan paket
paket dg kreatifitas yang dapat melibatkan multi stakeholder.
7. Jasa ekosistem wisata ditentukan tinggi rendah, jasa ekosistem masih dapat
mentolerir kalau sifat tinggi, apabila rata-rata rendah maka akan berakibat ke
tingginya lingkungan.
Contoh: bencana longsor, banjir, erosi dan abrasi
8. Tahap DDDT
 Inventarisasi Lingkungan hidup : Zona Awal
 Penyusunan : DDDT
 Status : Melampaui- tidak melampaui
 Kesesuaian dengan pengendalian bencana

Anda mungkin juga menyukai