Buku Ajar Hypnoteaching 2013 PDF
Buku Ajar Hypnoteaching 2013 PDF
A. PENDAHULUAN
Bahasa memiliki berbagai macam rangkaian kata, pola kalimat, fungsi, sesuai dengan kebutuhan
dan waktu individu dalam menyampaikan pesan, kata yang tersusun dengan baik atau tidak akan
menimbulkan berbagai macam persepsi yang tidak dapat di jabarkan secara menyeluruh satu persatu,
perbedaan persepsi tersebutlah yang selalu memicu timbulnya konflik dalam hubungan masyarakat
sosial, menjadikan hubungan yang senjang antara kaum intelektual dan kaum biasa. Adanya
persamaan makna disini dapat menimbulkan suatu pengaruh yang besar bagi individu yang
mendengarkan atau komunikan, yang di sebut dengan sugesti yang pada akhirnya akan menimbulkan
proses pemberian sugesti pada tingkat tinggi yang di sebut hipnotis.
Kadang orang berpikir bahwa hipnotis merupakan sesuatu yang negatif, mungkin karena dari
tindak kelaziman bahwa telah banyak orang yang menjadi korban dalam modus penipuan yang tidak
lain medianya dengan hipnotis.
Sebenarnya ilmu yang di gunakan dalam tindak kejahatan bukan merupakan sesuatu yang
ilmiah, kita dapa mengklasifikasikan antara ilmu yang ilmiah dan tidak, hipnotis yang di gunakan
sebagai media kejahatan adalah gundam yang berbeda dari hipnotis, pada gundam mereka tidak
menggunakan sugesti kata-kata melainkan dapat menggunakan asap rokok, sentuhan, maupun
pandangan, dalam hal ini tidak di gunakan sugesti melainkan bantuan makhluk halus, dari sudut
pandang agama islam ilmu tersebut di larang karena di khawatirkan menjadi syirik dan tidak dapat di
nalarkan dengan akal pikiran, berbeda dengan hipnotis, hipnotis disini dapat di buktikan dan dapat di
lakukan penelitian serta di perbolehkan dalam agama dan kesehatan, pada zaman dulu dan sekarang
dari sudut pandang positif hipnotis dapat berguna dalam proses pemberian motivasi sehingga dapat
merubah pola pikir menjadi lebih baik atau yang di kenal dengan hipnoterapy, hipnotis merupakan
ilmu yang sangat mulia, dari itu ada baiknya kita memahami dan mempelajari hipnotis dan mengambil
manfaatnya.
Hipnotis mungkin merupakan sesuatu yang tidak asing di pendengaran masyarakat, karena hal
ini kadang lebih sering terdengar atau relatif di hubungkan dengan persepsi negatif, karena hipnotis
sering di salah gunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan tindak
kejahatan, tidak jarang masyarakat menjadi korban kejahatan dengan modus penipuan dengan media
hipnotis, atau mungkin kita sering melihat tayangan di stasiun televisi bagaimana Uya kuya atau Tomi
Rafael menghipnotis orang dan kemudian orang tersebut secara tidak sadar mengikuti segala perintah
yang di berikan padanya termasuk membeberkan rahasia-rahasia yang dia miliki di muka publik
sehingga semua peristiwa tersebut menambah besar persepsi negatif masyarakat terhadap ilmu
hipnotis, namun yang saya pikirkan adalah bagaimana jika hipnotis ini di gunakan untuk
menginterogasi para pelaku kejahatan di kantor polisi atau pengadilan ? mungkin KPK tidak perlu
sulit-sulit untuk mencari barang bukti dalam menegakkan supremasi hukum karena hanya dengan
sekali hipnotis para tersangka tersebut akan membeberkan semua tindak kejahatannya.
Hipnotis dapat di kategorikan sebagai contoh fenomena teori jarum hipodermik namun
penggunaannya secara personal karena pada hal ini sugesti yang telah di berikan pada korban
hipnotis akan di terjemahkan secara skeptisisme, karena pada saat itu diri kita berada pada pikiran
alam bawah sadar yang sebenarnya di sanalah letak dan bentuk kecerdasan baik IQ, EQ, SQ, seseorang
yang tidak pernah dapat di nyatakan saat kita berada di alam sadar atau alam nyata kita, dari alam
bawah sadar tersebut semua potensi dan tingkat kejujuran manusia akan dinyatakan tanpa dapat di
tahan lagi dengan berbagai macam tindakan selama kita berada di bawah pengaruh hipnotis, kita
dapat menganalogikannya seperti saat kita di kejar oleh seekor Anjing yang galak, dan pada saat itu
kita akan mengerahkan semua kemampuan kita untuk dapat terhindar dari gigitan Anjing galak
tersebut tanpa kenala lelah, atau seperti pada saat kita harus mengumpulkan tugas yang sudah
deadline maka pada saat itu ide-ide kita baru akan muncul dengan sendirinya, artinya dengan
masuknya sugesti hipnotis maka individu tersebut akan berada pada titik kebenaran, kejujuran,
kecerdasan yang paling tinggi atau pembeberan semua potensial yang ada pada diri individu tersebut.
Itu salah satu dari proses pemberian atau penafsiran sugesti.
Pemberian sugesti dapat di lakukan dengan cara koersif maupun persuasif, semunya akan
mampu memberikan dampak baik positif maupun negatif tergantung si pemberi sugesti. Pemberian
secara koersif dapat di lakukan dengan cara di bentak, atau karena sering di beri hukuman apabila dia
melanggar, maka hal itu secara tidak langsung akan memberikan sugesti bahwa dia harus melakukan
tersebut, namun sugesti ini masih dalam tahap biasa, begitu pula sugesti secara persuasif artinya
sugesti yang di berikan dengan cara halus atau dengan dokrinan yang lembut namun sebenarnya
tajam, dan menuju pada pemahaman dari pasien hipnotis.
B. Kalimat Sugesti
Ketika kita menyampaikan informasi kepada orang lain tidak serta merta orang lain akan
menerima sugesti yang kita sampaikan. Karena ada faktor-faktor tertentu yang membuat sugesti bisa
diterima dengan baik oleh orang lain.
Faktor-Faktor Penerimaan Sugesti tersebut adalah
1). - Faktor Lingkungan : Perbedaan lingkungan sangat mungkin menyebabkan perbedaan norma
yang berlaku sehingga beda lingkungan beda pula norma yang ada.
2). - Faktor Usia : Untuk budaya timur, factor usia juga mempengaruhi proses penerimaan
sugesti. Dimana ketika orang yang lebih tua yang menyampaikan maka sugesti jauh lebih cepat
diterima daripada mereka yang masih muda
3). - Faktor Otoritas : Kekuasaan/ Orang yang terpandang dalam komunitas biasanya juga lebih
cepat diterima
4). - Faktor Fisik&jiwa : Tentunya mereka yang sedang memiliki keadaan labil, seperti depresi,
gila, atau ada masalah dengan indera akan memiliki hambatan komunikasi yang lebih besar
tentunya
5). - Faktor Bahasa : Singkat, Jelas, Mudah dipahami, Dan Sesuaikan kata-kata dengan level
intelektual lawan bicara
Kapankah Sugesti itu cepat diterima?
Sugesti akan lebih cepat diterima orang lain ketika Sugesti itu dimasukkan dengan memasukkan
unsur:
1). SARA : SARA (Suku, Adat, Ras dan Agama) adalah sarana yang sangat cepat untuk
menancapkan sugesti. Tidak aneh kalau pertikaian yang disebabkan oleh kasus SARA berawal
dari hal yang sederhana. Karena keterhubungan pikiran yang disebabkan oleh masalah SARA
begitu lekat sekali. Sehingga seseorang akan cepat menerima informasi ketika itu dihubungkan
dengan unsur SARA
2). Emosi : Ketika seseorang sudah terbawa emosi maka orang tersebut sangat mudah sekali
untuk mengikuti sugesti. Karena ketika seseorang sedang terbawa emosi, pikiran bawah sadar
manusia yang jauh lebih dominan. Alhasil proses berfikir kritis menjadi lemah dan mementingkan
emosi semata. Seperti yang mungkin kita pernah dengar tentang kasus Perzinahan dan
sejenisnya. Betapa mereka yang melakukan mengetahui bahwa perzinahan itu haram namun
ketika emosi telah menguasai maka otak kritisnya terkalahkan oleh emosi syahwatnya semata
3). Berkelompok : Sugesti juga sangat cepat diterima ketika seseorang sedang berada dalam suatu
kelompok atau kerumunan. Tak jarang fenomena sederhana ini justru dimanfaatkan oleh “Tukang
obat” pinggir jalan dalam menjajakan dagangannya
4). Hypnosis : Hypnosis adalah proses dengan sengaja dalam membuat pikiran menjadi rileks dan
santai. Sehingga dalam keadaan santai maka informasi akan semakin cepat diterima oleh Pikiran
dan menjadi memory
Benefit : Kalimat yang memberikan manfaat atau keuntungan bagi pribadi yang anda sugesti
tentu akan lebih diterima oleh Pikiran.
Contoh : “Kalau kamu sukses menjual produk ini, maka Toyota Innova sudah kami siapkan
untuk dirimu”
Emotional : Informasi/ Sugesti yang memiliki muatan emosional akan lebih cepat diterima
oleh fikiran manusia. Anda akan lebih terpengaruh (baca:tersugesti) jika kata-kata sugesti yang
diberikan kepada anda memiliki muatan emosional.
Sebagai contoh, bandingkan saja kedua kalimat sugesti berikut , kira-kira sugesti mana yang lebih
diterima oleh memory anda:
“ Ayo kamu bangkit dan raihlah kesuksesan
“kamu ingat, kan? Ketika pacarmu meninggalkan dirimu sendiri ketika bisnismu hancur. Dan
kini tak sedikitpun dia lagi memperdulikan keadaan kamu lagi . Inilah saatnya dirimu untuk
bangkit. Ayo kamu bangkit, tunjukkan kepada dirinya bahwa kamu bisa sukses bahkan jauh
lebih sukses daripada dia.”
Imajinatif : Pikiran akan semakin cepat menerima suatu sugesti ketika informasi tersebut bisa
membawa seseorang sehingga seolah-olah mengalami akan sugesti tersebut.
Sebagai contoh, bandingkan saja kedua kalimat sugesti berikut , kira-kira sugesti mana yang lebih
diterima oleh memory anda:
“Setiap pagi, langkahkan kakimu ke kamar mandi dan ambillah sikat gigi lalu sikatkan
perlahan namun pasti ke sela – sela gigi sampai gigimu terasa kesat dan segar.”
“Setiap pagi kamu sikat gigi yah”
C. PENGERTIAN HIPNOTIS
Hipnotis merupakan sebuah proses membawa seseorang untuk memasuki alam bawah sadar
dengan melalui pemahaman kata-kata yang di susun menjadi sebuah sugesti, hipnotis merupakan
sebuah proses yang ilmiah, yang pada zaman dahulu sudah pernah di gunakan dan di kembangkan
oleh Dr. Ambroise Auguste Liebeault (1823 – 1904), sehingga sampai saat ini beliau di anggap sebagai
bapak hipnotis dunia, karena jasanya yang telah mengembangkan ilmu tersebut. Hipnotisme adalah
suatu seni yang terkait dengan pikiran manusia, sedangkan pikiran manusia adalah suatu wilayah
yang tak terhingga, dengan berbagai kemungkinan yang seringkali tak terduga. Dalam sebuah proses
hipnotis yang dapat di akui hebat atau memiliki peran yang besar adalah pasien dari hipnotis tersebut,
karena dia dapat dengan baik memahami dan menafsirkan pesan apa yang di sampaikan oleh
penghipnotis tersebut, sehingga antara pasien dan penghipnotis memiliki satu ikatan kepercayaan
yang di junjung dengan sangat tinggi dan membentuklah suatu sugesti. Sugesti merupakan proses
dimana individu menerima suatu pandangan atau pedoman-pedoman tingkah laku dari orang lain
tanpa krititerlebih dahulu (gerungan, 2004;65), hipnotis juga merupakan sesuatu yang normal yang
tidak melampaui batas nilai-nilai pemikiran manusia atau pasiennya. Proses Hipnotis harus di lakukan
dengan seizin pasiennya, selain menjaga nilai-nilai ke sopanan juga akan membantu keberhasilan
proses hipnotis, karena hipnotis tidak dapat di lakukan tanpa sepengetahuan orang yang
bersangkutan.
Pemberian sugesti merupakan sesuatu yang sudah lazim dalam kehidupan sehari-hari, kita
dapat mengambil contoh, ketika ada 2 orang anak dan 2 orang anak tersebut mendapatkan perlakuan
yang berbeda,anak ke-1 selalu di puji bahwa dia pintar, baik, sopan dan selalu dapat membanggakan
orang tuanya, namun anak yang ke-2 di perlakukan sebaliknya bahwa dia bodoh, bandel, pemalas dari
perlakuan ini dapat di lihat hasilnya anak yang mendapatkan perlakuan baik atau pujian dia akan
menjadi anak seperti yang di harapkan karena merasa mendapatkan dukungan moril, dia akan
berpikir bahwa dia seperti itu dan secara tidak langsung dia akan melakukan hal positif tersebut,
begitu pula anak yang mendapatkan perlakuan sebaliknya dia kan bertingkah seperti apa yang di
sugestikan orang tuanya menjadi anak yang bodoh, bandel dan tidak sesuai harapan orang tuanya.
Dalam kasus lainnya ketika 2 orang remaja putra dan putri, pada awalnya mereka tidak memiliki
perasaan antara satu dan yang lainya, namun karena teman-teman sekitarnya selalu mengatakan
bahwa mereka saling menyukai dan selalu mengejek bahwa mereka memiliki suatu hubungan spesial
dan perlakuan itu di lakukan dengan intensitas yang besar, maka lama-kelamaan perasaan di antara
mereka akan tumbuh, dan perasaan mereka yang biasa akan menjadi tidak biasa seperti yang di
katakan teman sekitarnya. Dalam hal ini sugesti memiliki peranan yang sangat besar karena ada
faktor intensitas yang besar pula.
Kadang orang berfikir bahwa dengan hipnotis maka kita dapat memiliki kendali penuh atas
orang yang di hipnotis sehingga dapat melakukan apapun sesuai perintahnya. Namun hal tersebut
tidak benar, karena hipnotis tidak dapat memaksa orang yang tidak sesuai dengan nilai-nilai
kehendaknya. Dan alasan lainnya adalah hipnotis merupakan proses pemusatan perhatian pada
tingkat konsentrasi tinggi dalam keadaan terjaga bukan dalam keadaan pingsan. Dan seseorang yang
di hipnotis dapat mengungkapkan aib atau sisi gelap hidupnya hanya dengan apabila orang tersebut
memiliki keinginan untuk mengeluarkannya saja atau ada keingina untuk membuat pernyataan, dan
bukan merupakan sebuah paksaan karena hipnotis tidak dapat melakukan sesuatu yang bertentangan.
Hipnotis dapat memberikan beberapa manfaat seperti: seperti hipnotis berat badan,
menyembuhkan masalah memori,melupakan kenangan masa lalu, insomnia, kesedihan, gagap,
kepercayaan diri, rasa malu, proses persalinan, masalah kulit, berbicara di depan umum, kecemasan,
rasa sakit, gangguan kebiasaan, phobia, dan lainnya. Hipnotis semacam ini di sebut dengan
Hipnoterapi.
Terkait dengan cara kerja hipsosis, menurut John Kihlstrom, “The hypnotist does not hypnotize
the individual. Rather, the hypnotist serves as a sort of coach or tutor whose job is to help the person
become hypnotized”. Dari pernyataan ini tampaknya cara kerja hipnosis sangat bergantung pada
kesiapan dan kerelaan dari orang yang dihipnosisnya.
Setiap individu mempunyai pengalaman hipnosis yang beragam, beberapa orang mengatakan
bahwa selama dalam kondisi terhipnosis mereka mengalami perasaan relaksasi yang ekstrim. Di
satu sisi ada yang mengatakan bahwa ketika terhipnosis, segala tindakannya berada di luar
kesadaran mereka, di lain pihak ada pula yang mengatakan bahwa mereka sepenuhnya tetap dalam
keadaan sadar.
Hasil eksperimen yang dilakukan Ernest Hilgard terhadap dua kelompok yang terhipnosis dan
tidak terhipnosis menunjukkan bahwa hipnosis dapat mengubah persepsi seseorang. Dalam
eksperimen tersebut, kedua kelompok diminta untuk meletakkan tangan ke dalam air es yang dingin
dalam waktu beberapa menit.. Ketika mengangkat kembali tangannya, kelompok yang tidak
terhipnosis merasakan rasa sakit di tangannya, sementara mereka yang terhipnosis mampu
mengangkat kembali tangannya dengan tanpa mengalami rasa sakit.
Banyak orang berpikir bahwa mereka tidak dapat dihipnosis, namun hasil penelitian telah
menunjukkan bahwa sebagian besar orang ternyata dapat dihipnosis (hypnotizable).
Lima belas persen orang sangat responsif terhadap hipnosis.
Anak-anak cenderung lebih rentan terhadap hipnosis.
Sekitar sepuluh persen orang dewasa dianggap sulit atau tidak mungkin untuk dihipnosis.
Orang mudah berfantasi jauh lebih responsif terhadap hipnosis.
D. PROSES HIPNOTIS
Salah satu model psikologi yang paling sederhana untuk menjelaskan fenomena hipnotis adalah
model yang membagi pikiran menjadi 2 bagian utama, yaitu : Pikiran sadar dan pikiran bawah sadar.
Pikiran sadar merupakan area yang mungkin selama ini kita anggap sebagai “pikiran” kita. Di
area inilah kita menganggap diri kita berpikir secara rasional dan logis.
Pikiran bawah sadar merupakan area pikiran yang jauh tersimpan dalam diri kita. Pikiran bawah
sadar akan memberi pengaruh pada semua tindakan individu bahkan pengaruhnya lebih besar dari
pada pikiran sadar.
Dalam sebuah proses hipnotis ada beberapa hal atau syarat yang harus di penuhi, hal yang
paling utama adalah sebuah ikatan kepercayaan, dengan adanya sebuah kepercayaan maka akan
memperlancar proses hipnotis karena orang yang di hipnotis akan memberikan sepenuhnya
konsentrasi pada imajinasi sugesti penghipnotis. Sebelum melakukan hipnotis biasanya penghipnotis
akan melakukan pritest (pra induksi test) terlebih dahulu sambil di perintahkan untuk menarik nafas,
yang tujuannya untuk melihat siapa-siapa saja yang mudah untuk di hipnotis agar mempermudah
proses hipnotis, kemudian baru di lakukan proses pemberian sugesti yang bertujuan untuk
mengantarkan pasien ke alam bawah sadarnya. Seperti yang telah saya jelaskan sebelumnya pada
prose penelitian.
Mitos 2: Hipnosis dapat membantu orang mengingat rincian pasti tentang kejahatan yang
mereka saksikan. Hasil penelitian telah menemukan bukti bahwa hipnosis tidak mengarah kepada
peningkatan memori yang signifikan atau ketepatan, dalam hipnosis sangat mungkin tergungkap hal
yang tidak sebenarnya atau terjadi distorsi memori.. Oleh karena itu, data yang terungkap melalui
hipnosis tidak bisa dijadikan sebagai bukti atau kesaksian atas suatu tindakan kejahatan.
Mitos 3: Anda dapat dihipnosis melawan kehendak Anda. Meskipun banyak diceritakan ada
orang yang dihipnosis tanpa persetujuannya, tetapi sesungguhnya hipnosis membutuhkan partisipasi
sukarela dari orang yang yang bersangkutan.
Mitos 4: Orang yang mengpnotis memiliki kontrol penuh terhadap tindakan Anda ketika
Anda sedang dihipnosis. Orang yang menghipnosis tidak dapat membuat Anda melakukan tindakan
yang bertentangan dengan nilai-nilai atau moral yang Anda yakini.
Mitos 5: Hipnosis dapat membuat Anda super-kuat atau hebat. Hipnosis memang dapat
digunakan untuk meningkatkan kinerja/penampilan seseorang, tetapi tidak lantas membuat orang
menjadi kuat atau hebat, di luar batas kemampuan fisik yang sebenarnya.
BAB HYPNOTEACHING
II PEMBELAJARAN YANG MENGHIPNOTIS
A. PENDAHULUAN
Manusia secara fitroh penciptaan telah dianugerahi kekuatan pikiran yang sangat luar biasa.
Dewasa ini manusia Indonesia sedang dipusingkan” dengan adanya fenomena otak tengah. Padahal
semua itu sudah ada dalam diri, hanya saja kebanyakan manusia tidak mengetahui apalagi
mengsplorasinya. Kedahsyatan kekuatan pikiran yang sebenarnya belum bisa dimaksimalisasi oleh
sistem pendidikan Indonesia warisan penjajahan.
Para siswa mulai dari murid kelas dasar (SD) hingga perguruan tinggi (PT) hanya disiapkan
sebagai tenaga kerja atau “robot-robot industri”. Sekolah dan kampus hanya memproduksi para
calon tenaga kerja yang siap dipasarkan dalam lapangan pekerjaan. Otak para anak didik hanya
disiapkan untuk menjadi pegawai dan buruh. Otak anak bangsa Indonesia hanya dipakai hanya
sebatas menghafal angka dan huruf saja. Mencari nilai dikertas dan ijasah untuk kemudian dijual
kepada perusahaan, instansi, kantor dan berbagai lapangan kerja lain. Hypnoteaching muncul untuk
memberikan kontribusi peringatan akan kedahsyatan otak yang untuk sementara waktu sering
mubadzir disekolahan.
B. Gelombang otak
Untuk mengakses pikiran bawah sadar dan mengukur keaktifan otak kita dapat menggunakan
alat yang bernama EEG (Electroenchephalography). Hasil pengukuran tersebut dapat diketahui
tingkat kesadaran otak dengan melihat gelombang otak yang tampil dimonitor. Berikut jenis – jenis
gelombang otak:
Pertama, Beta (12 – 25 cps) cps = cycles per secon. Pada kondisi beta seseorang berada dalam
kesadaran penuh dengan pikiran sadar yang sangat dominan sehingga dia mampu mengerjakan
beberapa kegiatan dalam waktu yang bersamaan seperti mengendarai mobil sampil bernyanyi
dan mendengarkan musik.
Kedua, Alpha (7 – 12 cps) Pada kondisi alpha sesorang mulai berkurang rasa kritis, analitis dan
waspada, mulai terbuka terhadap masukan. Biasanya terjadi jika pada kondisi senang, santai,
berimajinasi, menjelang tidur.
Ketiga, Theta (4 – 7 cps) Pada kondisi theta seseorang dalam kondisi sangat relaks antara sadar
dan tidur lelap. Pikiran bawah sadar tetap aktif dan panca indera masih menerima stimulus dari
luar. Artinya pada kondisi ini masih dapat menerima masukan dari luar.
Keempat, Delta (0,5 – 4 cps). Pada kondisi delta seseorang berada dalam kondisi tidur yang
sangat pulas tanpa mimpi. Kondisi panca indera sudah tidak aktif dan tidak dapat menerima
masukan dari luar.
EEG (Electroencephalography) alat yang digunakan macam-macam gelombang otak hasil pengukuran
untuk mangakses pikiran bawah sadar dengan EEG
Sesuai dengan pengertian hypnosis di atas, pada hypnoteaching juga terdapat upaya untuk
menurunkan gelombang otak dari kondisi beta ke alpha atau theta. Hal ini bertujuan agar siswa lebih
mudah menerima informasi secara efektif tanpa hambatan disimpan dalam pikiran bawah sadar
yang kekutannya 80% berbanding 20% dengan pikiran sadar. Informasi yang tersimpan tadi
selanjutnya dapat menjadi bentuk perilaku kalau informasinya negatif perilakunya negatif demikian
juga sebaliknya.
Dalam praktiknya seorang guru dituntut untuk membawa siswa (menghipnotis) kedalam kondisi
relaks, bawah sadar. Pendeknya bagaimana seorang guru mengunakan bahasa-bahasa yang dapat
membuat relaks dan nyaman si peserta didik. Hal ini menyakut ketrampilan berbicara seorang guru.
Selain itu teknik improvisasi yang bagus, intonasi suara diatur, bersifat persuasif penuh bujukan,
kualitas vokal, pemilihan kata dll penting pada proses hypnoteching. Ketika si peserta didik berada
pada gelombang otak alpha, saat itu si guru memasukkan affirmasi positif atau sugesti positif kepada
pikiran bawah sadar si peserta didik. Affirmasi adalah ucapan-ucapan positif untuk mengantikan
nilai-nilai negatif dalam pikiran bawah sadar. Ada beberapa pantangan dalam membuat affirmasi:
misalnya tidak boleh mengunakan kata "akan", dan kata-kata bermakna negatif seperti "tidak",
"jangan" dll.
C. PENGERTIAN HYPNOTEACHING
Hypnoteaching merupakan improvisasi dari sebuah metode pembelajaran dan pendidikan.
Hypnoteaching mencoba hadir dengan menyuguhkan sebuah pendekatan konseptual baru dalam
bidang pendidikan, pembinaan dan sekaligus “pencerahan dan pengobatan” pada para siswa yang
bermasalah. Hypnoteaching merupakan perpaduan antara kedahsyatan ilmu hipnosis dengan
kemuliaan ilmu pendidikan.
Dewasa ini sekolah sering kali merasa kelimpungan dan kebingungan dalam menghadapi
fenomena problematika siswa. Mulai dari faktor kemalasan, keminiman minat belajar dan motivasi
menuntut ilmu yang sangat rendah. Disamping itu, banyak diantara para pelajar yang suka berbuat
ulah, suka bikin onar dan masalah, pacaran kelewat batas, berkelahi, merokok, minum-minuman
keras hingga pada taraf yang lebih mengerikan. Dalam sisi yang lain para guru juga belum bisa
memberikan jalan keluar yang bijak selain memberikan hukuman dan mengeluarkan siswa yang
bermasalah.
Pada sisi lain, kegiatan belajar mengajar dikelas terasa begitu membosankan, menyebalkan dan
terasa laksana penjara. Siswa dan guru sama-sama tidak bisa menikmati proses KBM dengan penuh
suka cita. Rasa pusing, malas, monoton, emosi dan berbagai energi negatif setiap hari bersarang
dalam hati dan pikiran. Hypnoteaching hadir sebagai sebagai “obat” bagi sakitnya sistem kegiatan
belajar mengajar disekolah, yang sampai saat ini sangat terasa….!.
D. MANFAAT HYPNOTEACHING
Berikut adalah beberapa manfaat yang dihasilkan dari pelatihan hypnoteaching.
1. Proses pembelajaran terasa lebih mengasyikan dan menyenangkan
2. Menghadirkan pendekatan hati sanubari dalam proses KBM dan diluar kelas (menjalin
hubungan harmonis antara guru & siswa)
3. Menarik perhatian siswa dengan berbagai permainan kreasi
4. Mengatasi anak-anak yang malas belajar dengan komunikasi diri
5. Membantu persoalan psikologis mentalitas siswa dengan The Power of Mind (kekuatan pikiran
manusia).
6. Menyembuhkan kecanduan rokok, minuman keras dalam 20 menit
7. Mengobati sakit hati dan problem pikiran siswa dan guru, dalam waktu 15 menit.
8. Mengungkit semangat belajar siswa dengan permainan hipnosis.
9. Menyembuhkan penyakit spikosomatik siswa dan guru melalui program Subcuoncius Mind.
10. Mematahkan kekuatan “ego” siswa yang sok kuat, sok berkuasa, sok jago dan sok hebat melalui
trik-trik ringan hipnosis dan lain-lain.
E. RAHASIA HYPNOTEACHING
Hypnoteaching hanya bermain dalam tataran kekuatan pikiran alam bawah sadar. Sebuah
kekuatan pikiran yang secara fitroh kodrati telah diberikan Allah kepada setiap manusia. Dengan
menguasai hypnoteaching, maka para guru dan pendidik akan memahami pola kerja pikiran yang
sebenarnya. Adanya kapasitas otak, otak kanan, otak kiri, otak tengah, gelombang otak, pikiran
sadar dan bawah sadar, hormon yang diproduksi oleh otak dan terkait dengan kesehatan tubuh.
Hypnoteaching murni bermain dalam tataran eksplorasi alam pikiran saja, tidak ada unsur-unsur
magis disini.
Jika jumlah guru di Indonesia ada 1 juta, maka hanya 1,7 % saja guru di Indonesia yang sudah
melaksanakan pembelajaran dengan benar, 88,3% sisanya masih mengandalkan metode ceramah
di kelas. Jika kita merujuk kepada teori yang diajukan oleh kemendiknas di atas, maka wajar saja
jika siswa kita belum bisa mencapai standar kompetensi lulusan dengan baik karena proses
pembelajaran (baca: standard isi dan proses) yang dilakukan oleh guru-guru masih monoton. Jadi,
apa yang sebenarnya terjadi dengan pendidikan kita?
2. Teknik Pacing
Langkah kedua ini adalah langkah yang sangat penting. Pacing berarti menyamakan posisi,
gerak tubuh, bahasa, serta gelombang otak dengan orang lain, atau siswa Anda. Prinsip dasar
disini adalah “manusia cenderung, atau lebih suka berkumpul / berinteraksi dengan sejenisnya
/ memiliki banyak kesamaan”.Secara alami dan naluriah, setiap orang pasti akan merasa
nyaman dan senang untuk berkumpul dengan orang lain yang memiliki kesamaan dengannya.
Seperti misalnya Anda yang berprofesi sebagai guru / pendidik. Jika Anda boleh memilih, pasti
Anda lebih nyaman berkumpul dan ngobrol bersama sesama guru / pendidik meski dari usia
yang berbeda-beda, daripada Anda berkumpul dengan para anggota DPR atau pengusaha
pabrik yang kaya raya, atau mungkin para gembel. Jika Anda merasa nyaman berkumpul
dengan orang pada golongan tertentu, hal tersebut berarti Anda memiliki banyak kesamaan
dengan orang-orang dalam golongan tersebut.
Kesamaan-kesamaan diantara beberapa orang, akan memancarkan gelombang otak yang
sama. Sehingga orang-orang dalam golongan itu akan merasa nyaman berada di dalamnya.
Dengan kenyamanan yang bersumber dari kesamaan gelombang otak ini, maka setiap pesan
yang disampaikan dari orang satu pada orang-orang yang lain akan dapat diterima dan
dipahami dengan sangat baik.
Sama dengan siswa-siswa kita. Jika mereka membenci sesi pengajaran Anda, berarti
gelombang otak Anda belum setara dengan mereka. Anda dan para siswa Anda belum “click”.
Meskipun usia Anda jauh lebih tua daripada siswa Anda, namun gelombang otak dapat
disetarakan dengan melakukan atau seakan-akan melakukan dan berfikir seperti siswa Anda.
Dalam hal ini, Anda wajib mengalah terlebih dahulu. Dalam arti Andalah yang harus
menyesuaikan gelombang otak Anda pada siswa Anda. Bukan sebaliknya siswa Anda yang
menyesuaikan gelombang otak Anda.
Bagaimana cara melakukan pacing pada siswa
Berikut adalah langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk pacing bagi siswa di sekolah.
Bayangkan Anda adalah seusia siswa-siswa Anda. Disamping juga melakukan aktivitas dan
merasakan hal-hal yang dialami siswa-siswa Anda pada masa SEKARANG. Bukan pada saat
Anda masih sekolah dulu.
Gunakan bahasa yang sesuai dengan bahasa yang sering digunakan oleh siswa-siswa Anda.
Kalau perlu gunakan bahasa gaul yang sedang trend di kalangan siswa-siswa Anda.
Lakukan gerakan-gerakan dan mimik wajah yang sesuai dengan tema bahasan Anda.
Sangkutkan tema pelajaran Anda dengan tema-tema yang sedang trend di kalangan siswa-
siswa Anda.
Selalu update pengetahuan Anda tentang tema, bahasa hingga gossip terbaru yang sedang
trend di kalangan siswa Anda.
Dengan melakukan hal-hal tersebut, maka tanpa sadar gelombang pikiran Anda telah sama
dengan para siswa. Akibatnya adalah siswa-siswa Anda merasa nyaman untuk bertemu
dengan Anda. Jika hal ini telah terjadi, maka bersiaplah untuk melakukan langkah
berikutnya.
3. Leading
Leading berarti memimpin atau mengarahkan setelah proses pacing Anda lakukan. Jika
Anda melakukan leading tanpa didahului dengan pacing, hal itu sama saja dengan memberikan
perintah pada siswa Anda dengan resiko siswa Anda melakukannya dengan terpaksa dan
tertekan. Hal ini akan berakibat pada penolakan siswa Anda pada diri Anda. Atau lebih
kongkritnya adalah siswa Anda akan lebih senang dan gembira ketika Anda menderita sakit
sehingga tidak dapat mengajar pada jam Anda. Maukah Anda menjadi guru yang demikian ??
Saya yakin Anda ingin sebaliknya. Setelah Anda melakukan pacing, maka siswa Anda akan
merasa nyaman dengan Anda. Pada saat itulah hampir setiap apapun yang Anda ucapkan atau
tugaskan pada siswa Anda, maka siswa Anda akan melakukannya dengan suka rela dan
bahagia. Anda bagaikan kekasih bagi siswa Anda (bukan berarti melibatkan romantisme).
Dalam arti, siswa Anda akan selalu menantikan sesi pelajaran Anda. Sesulit apapun materi
Anda, maka pikiran bawah sadar siswa Anda akan menangkap materi pelajaran Anda adalah
hal yang mudah. Jika siswa Anda yakin bahwa pelajaran Anda adalah mudah, maka sesulit
apapun soal ujian yang diujikan, akan ikut menjadi mudah, dan siswa Anda akan dapat meraih
prestasi belajar yang gemilang. Menakjubkan bukan ?
4. Gunakan kata positif
Langkah berikutnya adalah langkah pendukung dalam melakukan pacing dan leading.
Penggunaan kata positif ini sesuai dengan cara kerja pikiran bawah sadar yang tidak mau
menerima kata negative. Contohnya adalah sebagai berikut, perhatikan kalimat saya berikut
ini :
“Bapak – ibu guru sekalian. Saya minta Anda untuk jangan pernah sekali-kali
membayangkan kelinci memakai topi. Saya ulangi lagi bahwa Anda tidak diperkenankan sama
sekali untuk membayangkan kelinci memakai topi. Karena Anda saat ini benar-benar dilarang
keras untuk membayangkan kelinci memakai topi. Sekali lagi saya ingatkan jangan pernah
mencoba untuk membayangkan kelinci memakai topi”.
Apa yang terjadi? Apakah Anda malah sempat membayangkan kelinci yang memakai
topi? Padahal saya telah bilang jangan pernah, tidak diperkenankan, dilarang keras, dan jangan
pernah mencoba. Namun yang terjadi adalah Anda semakin membayangkan. Jika Anda ingin
lebih membuktikan hal ini, bacakan kalimat tersebut pada rekan kerja Anda, atau pada siswa
Anda. Saya yakin akan banyak sekali yang tertawa terbahak-bahak, karena terbayang betapa
lucunya kelinci memakai topi. Itulah yang terjadi pada pikiran bawah sadar manusia, yaitu
tidak menerima kata negative. Jika ada kata negative, maka yang diterima adalah kata
dibelakang kata negative tersebut. Sedangkan kata negative-nya diabaikan. Misalnya kalimat
“jangan ramai”, maka yang ditangkap adalah “ramai”. Maka yang terjadi siswa Anda malah
ramai.
Anda bisa lakukan percobaan kecil pada anak yang berusia dibawah 5 tahun. Karena pada
usia ini pikiran sadarnya belum terbentuk sempurna. Sehingga masih didominasi oleh pikiran
bawah sadar. Ketika anak usia dibawah 5 tahun menangis, coba katakan “jangan nangis”, maka
yang terjadi adalah ia menangis semakin keras. Dalam hal ini, sebaiknya cari padanan kata yang
positif. Misalnya “jangan ramai” diganti “tenang” atau “diam”.
Saya yakin Anda, sebagai guru pasti lebih kreatif dalam memilih padanan kata daripada
saya.
5. Berikan pujian
Pujian merupakan reward peningkatan harga diri seseorang. Pujian merupakan salah satu
cara untuk membentuk konsep diri seseorang. Maka berikanlah pujian dengan tulus pada siswa
Anda. Khususnya ketika ia berhasil melakukan atau mencapai prestasi. Sekecil apapun bentuk
prestasinya, tetap berikan pujian. Termasuk ketika ia berhasil melakukan perubahan positif
pada dirinya sendiri, meski mungkin masih berada di bawah standart teman-temannya,
tetaplah berikan pujian. Dengan pujian, seseorang akan terdorong untuk melakukan yang lebih
dari sebelumnya.
Dalam memberikan pujian, hindari pula kata penghubung negative. Misalnya : tapi,
namun, cuma saja, dan lain sebagainya. Karena penggunaan kata-kata tersebut akan membuat
pujian Anda sia-sia dan terkesan mengolok-olok.
Contohnya kalimat pujian:
“Adi, kamu itu anak yang pandai, ibu / bapak seneng sekali punya murid seperti kamu.
Tapi sayangnya kamu kurang memperhatikan kerapian pakaianmu”.
Bayangkan jika anda sendiri dipuji orang dengan kalimat seperti itu. Pernahkah Anda
dipuji dengan kalimat seperti itu ? Saya yakin pernah. Coba Anda ingat dan rasakan kembali
pada saat anda dipuji dengan kalimat seperti itu. Dapatkah Anda rasakan seakan-akan Anda
merasa bangga ketika awal kalimat itu diucapkan. Dan kemudian seakan-akan ada perisai besar
dan tebal menyelimuti diri Anda, ketika kata “tapi” diucapkan?
Jika pujian digabungkan dengan kritik atau saran, maka yang lebih tertangkap adalah
bentuk penyerangan pada harga diri orang yang di puji. Bukannya meningkatkan harga diri,
malah menjatuhkan. Memang ini adalah hal yang sepele dan sering terjadi. Namun efeknya
sangat besar dalam system psikologis seseorang.
Cara untuk menghindari kata penghubung negative adalah dengan menghilangkan kata
penghubung tersebut. Misalnya “Kamu sebetulnya adalah siswa yang pandai, sangat
membanggakan. Akan lebih membanggakan lagi kalau kamu lebih memperhatikan kerapian
penampilanmu”. Dengan demikian perisai pelindung harga diri belum sempat keluar, namun
sudah keburu pesan perbaikan (kritik) masuk dalam program bawah sadarnya.
6. Modeling
Modeling adalah proses memberi tauladan melalui ucapan dan perilaku yang konsisten.
Hal ini sangat perlu dan menjadi salah satu kunci hypnoteaching. Setelah siswa menjadi
nyaman dengan Anda, kemudian dapat Anda arahkan sesuai yang Anda inginkan, dengan
modal kalimat-kalimat positif. Maka perlu pula kepercayaan (trust) siswa pada Anda
dimantapkan dengan perilaku Anda yang konsisten dengan ucapan dan ajaran Anda. Sehingga
Anda selalu menjadi figure yang dipercaya.
Sangat mudah bukan. Metode ini sangat dahsyat jika Anda terapkan pada siswa Anda.
Atau jika Anda berkenan, Anda juga dapat menerapkannya pada rekan kerja Anda, istri/suami
Anda, putra-putri Anda, orang tua Anda, tetangga Anda.
Sekali lagi saya ingatkan, bahwa metode ini sangat dahsyat mempengaruhi pikiran lawan
bicara Anda. Terlebih jika Anda selalu melatihnya setiap saat. Namun jika artikel ini hanya
Anda maknai hanya sebagai pengetahuan, maka Anda akan mendapatkan sebuah wacana yang
luar biasa.
Akhirnya, saya mengucapkan selamat mencoba metode terdahsyat masa ini. Metode yang
dapat membuat siswa Anda menjadi senang bersekolah, dan menjadi insan cerdas yang luar
biasa.
“Kalian siswa luar biasa, pelajaran ini pasti akan mudah diserap”.
Yakinlah dengan sugesti tersebut, anda akan melihat siswa yang antusias dan penuh
keinginan untuk belajar. Mereka akan jarang mengeluh dengan materi sesukar apapun yang anda
berikan. Namun perlu diingat, sugesti tidak boleh terkesan lebay. Sugesti jangan terlihat mengada-
ada dan tak masuk akal. Berusahalah membuat sugesti positif yang jujur dan realistis. Sugesti yang
bertele-tele justru membuat anda terlihat aneh di mata siswa.
DAFTAR PUSTAKA