Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN ANGKA KEPATUHAN HAND HYGIENE

BULAN APRIL – JUNI 2018

Oleh :

Ketua Komite PPI : dr. Humaira


IPCN : 1. Ns. Roslaini, M.Si
2. Rahmawati Ali, A.Mk

KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI


RUMAH SAKIT JIWA ACEH
2018

1
1. KEPATUHAN HAND HYGIENE DI RUMAH SAKIT JIWA ACEH
Audit hand hygiene merupakan cara yang dilakukan untuk mengobservasi
dan mengukur kepatuhan para petugas kesehatan dalam melakukan hand hygiene
yang merupakan perilaku mendasar dalam upaya mencegah timbulnya infeksi
nosokomial. Dari pelaksanaan audit hand hygiene yang dilaksanakan rutin tiap bulan
di Rumah Sakit Jiwa Aceh, berikut ini laporan kepatuhan hand hygiene pada setiap
unit pelayanan kesehatan Rumah Sakit Jiwa Aceh bulan April-Juni2018.

Tabel 1. Angka kepatuhan hand hygiene periode April-Juni 2018


No. Bulan Angka kepatuhan Hand Hygiene
1 April 78 %
2 Mei 82 %
3 Juni 82 %

Angka Kepatuhan Kebersihan Tangan


Bulan April-Juni 2018 (%)
84
82 82
82
80
78
78
%

76 75 75 75

74
72
70
April Mei Juni
Capaian (%) 78 82 82
Standar (≥75 %) 75 75 75

Gambar 1. Angka Kepatuhan Hand Hygiene di RumahSakit Jiwa Aceh


Bulan April-Juni2018

Berdasarkan data pada Gambar 1, menunjukkan bahwa angka


kepatuhanHand Hygiene di Rumah Sakit Jiwa Aceh pada bulan April-Juni
2018menunjukkan peningkatan. Angka kepatuhanHand Hygiene mengalami
peningkatan pada bulan Mei (82%) dan Juni (82%).

2
2. KEPATUHAN HAND HYGIENE BERDASARKAN PROFESI

Tabel 2. Angka kepatuhan hand hygiene berdasarkan profesi ; April-Juni 2018

No Profesi April Mei Juni Rata rata


1 Dokter 75 80 90 82
2 Perawat 80 83 82 82
3 Radiologi 80 90 90 87
4 Laboratorium 75 75 85 78

Angka Kepatuhan Hand Hygiene


Periode April - Juni 2018
Berdasarkan Profesi
88
87
86

84
82 82
82
%

80
78
78

76

74
Dr/Drg Perawat Radiologi Laboratorium
Profesi

Gambar 2. Kepatuhan Hand Hygiene Berdasarkan Profesi di Rumah Sakit Jiwa Aceh
Bulan April-Juni 2018

Berdasarkan data pada gambar 2, menunjukkan bahwa angka kepatuhan


hand hygiene bulan April-Juni 2018 di Rumah Sakit Jiwa Aceh menurut jenisprofesi
paling tinggi yaitu profesi Radiologi sebesar 87 % dan angkakepatuhan hand hygiene
paling rendah yaitu profesi Laboratorium yaitu sebesar 78 %.

3
3. KEPATUHAN HAND HYGIENE BERDASARKAN RUANGAN
Tabel 3. Angka kepatuhan hand hygiene berdasarkan ruangan; April-Juni 2018
Angka Kepatuhan Cuci Tangan
No Ruang (%) Rata-rata
April Mei Juni
1 ASOKA 70 80 85 78
2 CEMPAKA 85 95 88 89
3 ANGGREK 85 85 75 82
4 DAHLIA 80 85 85 83
5 MELUR 80 76 84 80
6 SEULANGA 85 85 75 82
7 SEROJA 65 75 70 70
8 MELATI 70 76 80 75
9 SEURUNE 70 70 75 72
10 MAWAR 88 80 90 86
11 JEUMPA 90 85 80 85
12 BOUGENVILE 80 85 85 83
13 TANJONG 85 80 80 82
14 NAPZA 90 85 80 85
15 TERATAI 80 90 85 85
16 IGD 72 84 92 83
17 POLIIKLINIK 72 84 84 80
18 LAB 75 75 85 78
19 APOTIK 65 85 95 82
20 LAUNDRY 75 80 75 77
21 FISIOTERAPI 80 80 80 80
22 RADIOLOGI 80 90 90 87
23 GIZI 65 85 75 75

Angka Kepatuhan Kebersihan Tangan (%)


Berdasarkan Ruangan
Bulan April-Juni 2018
100 89 86 85 83 87
90 82 83 80 82 82 85 85 83 80 78 82
78 75 72 77 80 75
80 70
70
60
50
%

40
30
20
10
0
ASOKA

MAWAR

POLIIKLINIK
CEMPAKA

JEUMPA

NAPZA

LAB
SEULANGA

IGD
ANGGREK

MELUR

MELATI

BOUGENVILE

GIZI
SEROJA

SEURUNE

TANJONG

TERATAI

APOTIK
LAUNDRY

RADIOLOGI
FISIOTERAPI
DAHLIA

Gambar 3. Angka kepatuhan hand hygiene berdasarkan ruangan; April-Juni 2018

Berdasarkan data pada gambar 3, menunjukkan bahwa angka kepatuhan


hand hygiene bulan April-Juni 2018 di Rumah Sakit Jiwa Aceh menurut ruangan
paling tinggi yaitu ruang rawat inap Cempaka sebesar 89 % dan angka kepatuhan
hand hygiene paling rendah yaitu ruang Seroja yaitu sebesar 70 %.

4
4. ANGKA KEPATUHAN HAND HYGIENE BERDASARKAN MOMENT
Tabel 4. Angka kepatuhan Hand Hygiene berdasarkan 5 moment
No Moment April Mei Juni Rata-rata
1 Moment 1 : Sebelum kontak pasien 61 63 65 63
2 Moment 2 : Sebelum prosedur aseptik 75 78 82 78
Moment 3 : Setelah terpapar darah dan
3
cairan tubuh 95 98 99 97
4 Moment 4 : Setelah kontak pasien 98 100 100 99
Moment 5 : Setelah kontak lingkungan
5
sekitar pasien 59 73 68 67

Angka Kepatuhan Hand Hygiene


Bulan April-Juni 2018
Berdasarkan Moment
120

97 99
100

78
80
63 67
60
%

40

20

0
Moment 1 Moment 2 Moment 3 Moment 4 Moment 5

Gambar 4. Tingkat Kepatuhan Hand Hygiene di Rumah Sakit Jiwa Aceh


Bulan April-Juni 2018 Berdasarkan Moment

Berdasarkan data pada gambar 4, menunjukkan bahwa rata-rata angka


kepatuhan hand hygiene berdasarkan moment, kepatuhan yang tertinggi pada
moment ke 9 sebesar 99 % yaitu setelah kontak dengan pasien dan yang terendah
pada moment ke 1 sebesar 63 % yaitu sebelum menyentuh pasien.

5
5. MONITORING FASILITAS KEBERSIHAN TANGAN

Tabel 4. Angka Ketersediaan Fasilitas Hand Hygiene bulan April-Juni 2018


Angka Ketersedian Fasilitas Hand
No. Bulan
Hygiene (%)
1 April 73 %
2 Mei 66 %
3 Juni 66 %

Ketersediaan Fasilitas Kebersihan Tangan


Bulan Januari-Maret 2018 (%)
120
100 100 100
100
73
80 66 66
60
%

40

20

0
April Mei Juni
Capaian (%) 73 66 66
Standar (100%) 100 100 100

Gambar 5. Angka ketersediaan fasilitas hand hygiene bulan April-Juni 2018

Berdasarkan gambar 6 dapat diketahui bahwa angka fasilitas kebersihan


tangan di tiap ruangan masih rendah, dan dibawah target yang ingin dicapai.

6. ANALISA DAN EVALUASI

1. Berdasarkan hasil laporan diatas terhadap kepatuhan kebersihan tangan


(hand hygiene) petugas bulan April-Juni di RS Jiwa Aceh sudah berada diatas
target yang ingin dicapai, target yang diharapkan yaitu ≥ 75%. Ini
menunjukkan angka kepatuhan kebersihan tangan petugas RS Jiwa Aceh
sudah baik.
2. Angka kepatuhan cuci tangan paling rendah berdasarkan moment adalah
moment 1 yaitu sebelum kontak dengan pasien.
3. Angka ketersediaan fasilitas kebersihan tangan masih kurang, hal ini terligat
dari angka pada bulan april-juni yaitu 66-73 %. Dan ini masih berada dibawah
target yang ingin dicapai yaitu 100 %. Adapun fasilitas yang belum lengkap
yang belum tersedianya westafel cuci tangan bersih di beberapa ruangan
rawat inap.

6
4. Ada beberapa hal yang menjadi faktor penyebab kurangnya kepatuhan
petugas dalam cuci tangan, antara lain:
a. Kurangnya gambaran yang positif tentang cuci tangan.
b. Kurangnya akses/fasilitas cuci tangan seperti alcohol handsrub
sebagai antiseptik mencuci tangan, westafel, dan ketersedian air cuci
tangan
c. Beban kerja yang berlebihan karena jumlah pasien terlalu banyak
dibandingkan dengan petugas kesehatan

7. UPAYA TINDAK LANJUT


Maka Komite PPI merencanakan peningkatan kepatuhan kebersihan tangan
(hand hygiene) dengan cara:
1. Melakukan reedukasi rutin
2. Membuat stiker cuci tangan, yang nantinya akan diberikan kepada setiap
petugas yang sudah bisa melakukan cuci tangan dengan baik dan benar,
serta dapat menyebutkan 5 momen cuci tangan
3. Melakukan monitoring sarana dan prasarana untuk cuci tangan.
4. Menempel poster hand hygiene
5. Membagikan brosur/leaflet hand hygiene
6. Untuk pelaksaaan hand hygiene agar maksimal maka rumah sakit perlu
menyediakan fasilitas cuci tangan yang memadai

8. PENUTUP
Pemahamanpetugas IPCN tentang PPI sudahmemadai, daninformasitentang PPIRS juga
sudahdisampaikankepetugasruangan, namununtukmerubahperilakupetugaskesehatan juga
harusdidukungolehketersediaanfasilitascucitanganuntukkepentinganpasiendanrumahsakitte
ntunya.
Hasil akhir yang diharapkan dari meningkatnya kepatuhan petugas RS Jiwa Aceh dalam
kebersihan tangan ini adalah tidak terjadinya HAIs pada pasien RS Jiwa Aceh. Karena
kebersihan tangan merupakan salah satu indicator pacient safety yang harus dijalankan oleh
petugas di rumah sakit, maka meningkatnya kepatuhan petugas dalam cuci tangan juga
berarti meningkatnya kualitas pelayanan RS Jiwa Aceh.

Banda Aceh, 2 Juli 2018


Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)

dr. HUMAIRA
Ketua Komite

Anda mungkin juga menyukai