Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah
Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
RUWAIDAH
1110011000141
Oleh:
Ruwaidah
NIN4:11100110000141
Skl・ ipsi bettudul“ Implikasi Teri Kognitif Jean Piaget Terhadao Prestasi Belttar PAI
Siswa kelas VII di Pondok Pesantren Al― Quraniyyah" disusun oleh Ruwaidah
ll10011000141.Diaukan kepada Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan(FITK)UIN Sya五 f
Hidayatullah Jakartao Dinyttakan lulus dalam ttian munaqasah pada tangga1 22 Juni 2017 di
Pcngtl」 iI
多0/`-1午
Drs.H.Achmad Ghalib,M.Ag
NIP.195410151979021001
Pcngu」 l II
Mengetahui,
n(FITK)
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
Nama : Ruwaidah
NIM :11100110000141
Judul Skripsi :" Implikasi Teori Kognitif Jean Piaget Terhadap Prestasi
Belajar Pai Siswa kelas VII SMPIT Pondok Pesantren Al-
Quraniyyah"
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya
sendiri dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apayang saya tulis.
Pernyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah.
menvatakan.
blINl.1110011000141
ABSTRAK
iv
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang pantas penulis ungkapkan selain puji syukur kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan taufik dan hidayahNya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah
kepada Nabi Muhammad SAW., yang telah membimbing umatnya menuju jalan
yang di ridhai Allah.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu tugas akademik di Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dalam rangka menggapai gelar sarjana
pendidikan Islam (S.Pd.I). Dalam penyusunan ini penulis menyadari sepenuhnya
bahwa skripsi ini dapat terselesaikan atas bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dan memberikan motivasi maupun dorongan materil.
Ucapan terima kasih khususnya penulis sampaikan kepada:
1. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, BapakProf. Dr. H. Ahmad Thib
Raya,MA. beserta staffnya.
2. Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam Bapak Dr. H. Abdul Majid Khon,
M.Ag dan sekertaris Jurusan Pendidikan Agama Islam Ibu Marhamah Saleh,
MA beserta staff
3. Bapak Prof. Dr. H. A. Syafi’ie Noor yang telah sabar dan meluangkan
waktunya untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Jazakumullah khairan katsiran
4. Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan ilmunya kepada penulis, semoga
bapak dan ibu dosen selalu dalam rahmat dan lindungan Allah SWT. Semoga
ilmu yang telah diajarkan dapat bermanfaat dikemudian hari.
5. Bapak pimpinan Perpustakaan Utama beserta staff, Perpustakaan Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan, atas segala kemudahan yang diberikan kepada
penulis untuk mendapatkan referensi yang mendukung penyelesaian skripsi
ini.
v
6. Rasa terima kasih, cinta, danbakti penulis persembahkan kepada kedua orang
tua, Ayahanda Muhammad Amin S.Pd dan Ibunda Nurasiah, atas segala kasih
sayang, doa, dan cintayang tak pernah berkurang, dan tak pernah tergantikan.
Untuk adik-adik tersayang, Afwan kasaubi, Zaid Sya’bani, Zahwan
Khoirusyihab, yang turut simpatik dan mendoakan penulis. Juga buat seluruh
keluarga besar yangtakhentimendoakanpenulis.SemogaAllahselalu
membahagiakan orang-orang yang penulis cintai. Amiin.
7. Rasa terima kasih, dancinta penulis persembahkan kepada
suamiSudirmanyangturutmemberidukunganbaikmorilmaupun
materilselalumenemanisukadandukapenulisanskripsiini.
Terimakasihatasmotivasi, doadanbantuantiadahenti yang menjadipendorong
agar penuliscepat-cepatmenyelesaikanskripsiini.
8. Terimakasihkepadabuahhatiku Fauzan Adli Azhim kau adalahkaruniaamanah
Allah SWT yang menjadipenyemangatdanpenyejukmatabagipenulis.
9. Bapak Ust. Anshari Sag, MM, kepalasekolah SMPIT Al-Quranyyahbeserta
staff yang telah memberikan kesempatan dan membantu untuk melakukan
penelitian skripsi ini. Terima kasih penulis haturkan pula kepada Ust.
FahmiUbaidillahSpd.i atas semua bantuan yang diberikan kepada penulis.
10. Teruntuk ibu Vitria SusantiM.Pd, yang selalu mengarahkan penulis disaat
sedang buntu.
11. Keluarga UKM KSR PMI unit UIN SyarifHidayatullah Jakarta, khususnya
angkatan PSR yang selalu membuat penulis tersenyum dan termotivasi.
Terima kasih atas pengalaman yang luar biasa.
12. Teman-temanku mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam angkatan 2010,
khususnya kelas D dan C yang sama-sama berjuang dan saling mendukung
satu sama lain. Terima kasih atas keceriaan yang telah kalian berikan.
13. Semua pihak yang tidak penulis sebutkan satu persatunya, yang telah berjasa
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
vi
Penulis hanya dapat mendoakan kepada semua pihak yang turut
berpartisipasi dengan tulus dalam penyusunan skripsi ini semoga menjadi amal
baik yang akan dibalas oleh Allah SWT dengan berlipat ganda.
Karya tulis yang sangat sederhana ini tentunya masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu penulis tidak menutup kritik dan saran yang bersifat
konstruktif. Tak lupa penulis mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya
jika dalam penulisan skripsi ini ada yang kurang berkenan. Penulis berharap
semoga skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis, umumnya bagi para
pembaca sekalian.
Ruwaidah
vii
DAFTAR ISI
viii
C. Kerangka berpikir ............................................................................... 35
ix
DAFTAR TABEL
x
Tabel 4.18 guru memberika score dengan melihat dari tiga 60
aspek: kognitif afektif psikomotorik
Tabel 4.19 guru menampilkan dalil quran atau hadis pada 60
setiap materi pelajaran
Tabel 4.20 guru banyak memberikn contoh contoh dalam 61
kehidupan sehari hari yang sesuai pada setiap pembahasan
materi
Tabel 4.21 guru memotivai siswa untuk rajin membaca al- 61
Quran di rumah
Tabel 4.22 guru menanamkan rasa cinta pada sesama umat 62
islam dan negara
Tabel 4.23 guru memberikan pujian pada siswa yang 62
menjawab dengan benar
Tabel 4.24 guru menyuruh siswa untuk sholat berjamaah di 63
sekolah
Tabel 4.25 guru memberikan nasihat sebelum mengakhiri 63
pelajaran
Tabel 4.26 nilai hasil angket dan nilai rapot siswa dalam 64
mata pelajaran PAI
Tabel 4.27 perhitungan angka indeks korelasi antara 67
variable X dan variable Y
xi
BAB I
PENDAHULUAN
Teori kognitif adalah teori yang umumnya dikaitkan dengan proses belajar.
Kognisi adalah kemampuan psikis atau mental manusia yang tercakup dalam
hal mendapatkan, mengolah, mengorganisasikan, dan menggunakan
pengetahuan. Dua kerangka kerja yang penting untuk mempelajari kognisi
ialah teori Piaget dan pendekatan pembentukan informasi (informatioan-
processing approaches), piaget berpendapat bahwa tujuan dari perkembangan
kecerdasan ialah adaptasi atau penyesuaian. Individu itu aktif, ingin tahu,
dapat menemukan hal-hal baru, dan membutuhkan pengetahuan melalui
1
2
interaksi dengan dunia. Konsep inti dalam teori Piaget ialah operasi, yaitu
sebuah tindakan yang dibentuk secara mental oleh seorang anak dan memiliki
sifat tambahan yaitu timbal balik (reversible). Proses utama yang
menyebabkan seorang anak tumbuh dari satu tahap fungsi kognitif ke tahap
selanjutnya adalah asimilasi, akomodasi, dan keseimbangan. Asimilasi
menilai usaha anak untuk menyatukan informasi dari lingkungan ke dalam
struktur kognitif yang ada. Akomodasi terjadi bila struktur kognitif berubah
supaya sesuai dengan informasi yang baru. Keseimbangan ialah keadaan
seimbang antara asimilasi dan akomodasi. Kedaan berpikir cenderung
mendekati suatu keadaan seimbang.1
Bagi seseorang yang sudah mengetahui prinsip penjumlahan, jika gurunya
memperkenalkan prinsip perkalian, maka proses pengintegrasian antara prinsip
penjumlahan (yang sudah ada di benak siswa) dengan prinsip perkalian (sebagai
informasi baru), inilah yang disebut proses asimilasi. Jika seseorang diberi sebuah
soal perkalian, maka situasi ini disebut akomodasi, yang dalam hal ini berarti
pemakaian (aplikasi) prinsip perkalian tersebut dalam situasi yang baru dan
spesifik.
Menurut Hamzah B. Uno, dalam bukunya Orientasi Baru Dalam Psikologi
Pembelajaran ialah
Agar seseorang tersebut dapat terus berkembang dan menambah ilmunya,
maka yang bersangkutan menjaga stabilitas mental dalam dirinya, diperlukan
proses penyeimbangan. Proses inilah yang disebut equilibrasi proses
penyeimbangan antara dunia luar dan dunia dalam. Tanpa proses ini,
perkembangan kognitif seseorang akan tersendat-sendat dan berjalan tak
teratur (disorganized)2.
Menurut Ausubel, yang dikutip oleh Hamzah B. Uno , dalam buku
orientasi baru dalam psikologi Pembelajaranadalah, “siswa akan belajar dengan
baik jika apa yang disebut “pengatur kemajuan(belajar)” (advance organizers)
3
didefinisiakan dan dipresentasikan dengan baik dan tepat kepada siswa”
Pengatur kemajuan belajar adalah konsep atau informasi umum yang mewadahi
(mencakup) semua isi pelajaran yang akan diajarkan siswa. Ausubel percaya
bahwa “Advance Organizers” dapat memberikan tiga macam manfaat, yakni :
1
Paul Henry, dkk, Pekembangan dan Kepribadian Anak, jilid II, Med Meitasari Tjandrasa
(Jakarta: Erlangga, 1994), hal. 229
2
Hamzah B. Uno, Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran,(Jakarta: Bumi Aksara,
2006), hal. 11
3
Ibid, hal. 12
3
Menurut pieget mengadakan organisasi dan adaptasi, yang meliputi asimilasi dan
akomodasi, berlangsung dalam suatu proses yang mirip dengan upaya mencari
keseimbangan. Ide pokok yang terkandung dalam sistematika Pieget ialah cara
berpikir anak dan cara menangani obyek-obyek melalui pikirannya secara
berangsur-angsur berubah. Konsepsi dasar ini kiranya tidaak dapat disangkal dan
mengandung implikasi praktis bagi guru yang mengajar di sekolah, yaitu guru
harus memahami cara berpiki siswa dan caranya siswa mengolah data yang masuk
melalui alat indera, sambil menantang siswa untuk mengubah caranya berpikir
bila hal itu ternyata perlu.6
Studi Pieget mengisyaratkan agar guru meneliti bahasa siswa dengan
saksama untuk memahami kualitas berpikir anak di dalam kelas. Deskripsi Pieget
mengenai hubungan antara tingkat perkembangan konseptual anak dengan bahan
pelajaran yang kompleks menunjukkan bahwa guru harus memperhatikan apa
yang harus diajarkan dan bagaimana mengajarkannya. Situasi belajar yang ideal
adalah keserasian antara bahan pengajaran yang kompleks dengana tingkat
perkembangan konseptual anak. Jadi, guru harus dapat menguasai perkembangan
kognitif anak, dan menetukan jenis kemampuan yang dibutuhkan oleh anak untuk
memahami bahan pelajaran itu. Strategi belajar yang dikembangkan dari teori
pieget ialah mengharapkan anak dengan sifat pandangan yang tidak logis. Anak
sulit mengerti sesuatu pandangan yang berbeda dengan pandangannya sendiri
(anak itu berkembang dari alam pandangan yang egosentris ke alam pandangan
yang sosiosentris). Tipe kelas yang dikehendaki oleh Piaget menekankan pada
transmisi penegtahuan melalui metode ceramah diskusi dan mendorong guru
untuk bertindak sebagai katalisator dan siswa belajar sendiri. Tujuan pendidikan
bukanlah meningkatkan jumlah pengetahuan, tetapi meningkatkan kemungkinan
bagi anak untuk menemukan dan menciptakan sendiri.
Satu diantara hal-hal yang penting dalam belajar mencakup soal
kematangan anak untuk belajar. Menurut Piaget operasi mental tertentuterdapat
pada tingkat perkembangan yang berbeda-beda yang membatasi kesanggupan
anak untuk mengelola masalah-masalah tertentu terutama pada tahap abstrak. Ini
6
W.S. Winkel , Psikologi Pengajaran, (Yogyakarta: Media Abadi, 2004), h. 19-21
5
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang
7
Wasty Soemanto , Psikologi Pendidikan Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan, (Jakarta:
Pt Rineka Cipta, 2006), H. 225-226
8
Thohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agam Islam, (Jakarta:PT. Raja Grafindo
Persada, 2006), h. 51
6
C. Pembatasan Masalah
Permasalahanhasil belajar dengan prestasi belajar siswa amatlah luas,
sehingga agar penulisan skripsi yang kami susun ini lebih terarah dan mengena
serta tidak terlalu melebar pembahasannya, maka penulis berusaha untuk
memberikan batasan masalah tersebut yang akan diteliti ialah.
1. Implikasi yang dimaksud ialah keterlibatan teori kognitif Jean Piaget
terhadap mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMPIT Pondok
Pesantren Al-Quraniyyah
2. Sedangkan prestasi belajar yang dimaksud dalam skripsi ini adalah
kemampuan siswa yang diperoleh dari aspek kognitif yang dapat dilihat
dari hasil belajar siswa berupa nilai raport dalam bidang studi PAI.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah tersebut di atas, maka
dapat dikemukakan perumusan masalah sebagai berikut : “ Adakah Implikasi teori
kognitif Pieget terhadap Prestasi belajar PAI siswa kelas VII di SMPIT di pondok
pesantren `Al-Quraniyyah?
E. Tujuan Penelitian
Dalam hal ini, penulis mempunyai beberapa tujuan yang ingin dicapai
antara lain adalah :
1. Menguji kebenaran hipotesis yang diajukan terhadap masalah yang
dihadapi
7
F. Manfaat Penelitian
1. Kegunaan Teoritis
Manfaat penelitian ini sebagai kajian dan pengembangan ilmu
pendidikan antara lain sebagai acuan penelitian pendidikan anak usia
sekolah.
2. Kegunaan Praktis
Dalam dunia pendidikan dapat memberikan kontribusi dalam bidang
mengembangkan kognitif anak sehingga dapat terbentuk pribadi anak
yang islam.
3. Bagi penulis, sebagai bahan latihan dalam penulisan ilmiyah berkaitan
dengan teori perkembangan kognitif Jean Piaget
BAB II
KAJIAN TEORITIS
1
Paul Henry, dkk, Pekembangan dan Kepribadian Anak, jilid II, Med Meitasari
Tjandrasa (Jakarta: Erlangga, 1994), hal. 197
2
Robert E. Slavin. Psikologi pendidikan, teori dan praktik jild I (Jakarta: PT Indeks,
2008) h. 42
8
9
3
David Matsumoto, Pengantar Psikologi Lintas budaya, (Yogyakarta: Pustaka
pelajar 2008), hal. 155
10
lingkungannya.4
4
Robert l. Solso dkk, Psikologi Kognitif Edisi Kedelapan, Mikael Rahardanto dan
Kristianto batuadji,( Jakarta: Erlangga 2007)
5
John W. Santrock,. life-Span devepoment,Jilid 1, Penterjemah Ahmad Chusairi, dkk,
(Jakarta: Erlangga 2002), hal. 44.
11
dari pada pola-pola refleks. Pada akhir tahap, anak berusia 2 tahun
memiiki pola-pola sensorimotor yang kompleks dan mulai berpoerasi
dengan simbol-simbol primitif.
Menurut Jean Piaget dalam buku psikologi anak ialah
Aspek paling menarik dalam perkembangan tindakan-tindakan
sensorimotor selama tahun pertama usia anak adalah bahwa aspek ini
bukan hanya menuntun pada pengalamn pembelajaran elementernya
yang menjadi sumber kebiasaan sederhana pada level di mana
kecerdasan sebenarnya belum diobservasi, tetapi juga memberikan
suatu rangkaian peghubung berkelanjutan antara reaksi karena
kebiasaan dan kecerdasan. Dengan demikian, sesudah tahap refleks,
dan tahapan kebiasaan awal dan tahap yang ketig memperkenalkan
transisi selanjutnya setelah berawalny koordinasi antara penglihatan
dan kemampuan menggenggam dan memanipulasi apa saja yang ia
lihat di dekatnya.6
b. Tahap Praoperasi
Menurut Jhon W Santrock ”Peringkat ini bermula dari umur 2
tahun hingga 7 tahun, merupakan tahap kedua Piaget. Pada tahap ini,
anak-anak mulai melukiskan dunia dengan kata-kata dan gambar”.7
Menurut Paul Suparno ”Pada peringkat ini, anak-anak lebih sosial
dan menggunakan bahasa serta tanda untuk menggambarkan sesuatu
konsep. Secara jelas, penggunaan bahasa pada masa ini
menggambarkan cara berfikir simbolik”.8
Menurut Jean Piaget dalam buku psikologi anak ialah
Disamping dicirikan berfikir simbolik pada masa ini, juga
dicirikan dengan pemikiran intuitif. Pemikiran simbolis, yaitu
pemikiran dengan menggunakan simbol atau tanda, berkembang
sewaktu anak mulai suka menirukan sesuatu. Keaktifan anak
menirukan orang tuanya akan memperlancar pemikiran
simbolisnya. Demikian juga kemapuan sesorang anak menirukan
berbagai hal yang dialami dalam hidupnya akan membantu
pembentukan pengetahuan simbolisnya. Dengan adanya
penggunaan simbol, anak dapat mengugkapkan dan sesuatu hal
yang terjadi, dapat membicarakan macam-macam benda dalam
6
Jean Piaget dan Barbel Inhelder, Psikoligi Anak, penterjemah Miftahul Jannah,
(Yogyakarta: Pustakan Pelajar, 2010), hal. 12
7
John W. Santrock,. Op. Cit, hal. 45
8
Paul Suparno, ,Teori perkembangan kognitif Jean Piaget,(Yoyakarta: Kanisius, 2001)
hal.49.
12
9
Jean Piaget dan Barbel Inhelder, Psikologi Anak, penterjemah Miftahul Jannah,
(Yogyakarta: Pustakan Pelajar, 2010), hal. 70
10
John W. Santrock,. life-Span devepoment,Jilid 1, Penterjemah Ahmad Chusairi, dkk,
(Jakarta: Erlangga 2002), hal. 45
11
Jean Piaget dan Barbel Inhelder, Op. Cit, hal. 114
13
12
John W. Santrock. Op. Cit , hal. 45.
13
Jean Piaget, Op.Cit, hal 160
14
14
Mulyati, Psikologi Belajar, (yogyakarta: Andi Publisher, 2005), hal. 80
15
(berbasis bahasa atau auditori). Dari ketiga istilah diatas bisa kita
simpulkan kedalam 3 gaya belajar seorang anak didik. Proses belajar
lebih ditentukan bagaimana guru mampu mengatur pembelajaran
sesuai dengan gaya belajar siswa.
Menurut bruner yang dikutip oleh Dahar dalam bukunya yang
berjudul teori-teori belajar dan pembelajaran ialah
Proses belajar terjadi melalui tahap-tahap:
1) Enaktif; (aktivitas untuk memahami lingkungan melalui
observasi langsung terhadap realitas yang terjadi)
2) Ikonik; (Siswa mengobservasi realitas tidak secara
langsung, tetapi melalui sumber sekunder , misalnya
melalui gambar-gambar atau tulisan)
3) Simbolik; (siswa membuat abstraksi berupa teori,
penafsiran, analisis terhadap realitas yang telah diamati dan
alami, seseorang mampu memiliki ide-ide atau gagasan
abstrak yang dipengaruhi oleh kemampuan dalam
berbahasa dan logika.)17
17
Dahar, R.W. teori-teori belajar dan pembelajaran, (Jakarta: Erlangga 2011), hal. 78
17
18
Pius A Partanto, dkk. Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya: Arloka , 1994), hal.247.
19
Baharuddin, dkk. Teori Belajar dan Pembelajaran, (yogyakarta: Arruz Media, 2007),
hal. 87
20
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jkarta:PT. Raja Grafindo Persada, 2007), hal. 22
21
Paul Henry, dkk, Pekembangan dan Kepribadian Anak, jilid II, Med Meitasari
Tjandrasa (Jakarta: Erlangga, 1994), hal. 194
18
24
Zahruddin, dkk, Pengantar Studi Akhlak, (Jakarta:Grafindo, 2004), hal. 51
25
Al-quran dan Terjemahnya, Departemen Agama Republik Indonesia, (Semarang: CV
Alwaah 1993), H. 437
20
melalui empat periode utama yang berkorelasi dan semakin canggih seiring
bertambahnya usia, yaitu
a. Periode sensorimotor (usia 0-2 tahun)
b. Periode praoperasional (usia 2-7 tahun)
c. Periode operasional konkrit (usia 7-11 tahun)
d. Periode operasional formal (usia 11 tahun sampai dewasa)
Pada tahap sensorimotor PAI sudah dapat diajarkan pada anak.
Seperti membiasakan membaca hamdalah, makan dengan tangan kanan dan
sebagainya. Karena pada tahap ini anak mengandalkan reflex bawaaannya
untuk mengeksplorasi dunianya. Dengan membiasakan membaca hamdalah
dan sebagainya diharapkan ketika dewasa nanti sang anak akan selalu
melakukannya karena suadah menjadi reflek sejak kecil.
Selanjutnya pada tahapan praoperasional anak akan belajar
menggunakan dan mempresentasikan objek dengan gambaran dan kata-kata.
Sehingga ketika sang anak banyak bertanya janganlah dimarahi, tetapi
jawablah dengan lemah lembut dan pengertian. Kaitkanlah penjelasan-
penjelasan yang kita sampaikan pada anak dengan keislaman. Contohnya
ketika anak bertanya tentang hewan peliharaan ayam maka terangkanlah
ayam itu apa, disambung dengan manfaat ayam. Kita juga harus menyayangi
ayam dengan cara memberinya makan, hal ini merupakan bagian dari
keislaman karena islam mengajarkan kita memiliki kasih saying pada
makhluk ciptaa Allah swt. Pelajaran-pelajaran yang diterima oleh sang anak
akan membekas pada dirinya sampai anak dewasa bahkan sampai ajal
menjemputnya.
Pada tahap yang ketiga, yaitu tahap operasional konkrit sang anak
sudah dapat menggunakan logikanya secara memadai. Sudah saaatnya sang
anak diajari tata cara beribadah sesuai syariat, membiasakan anak untuk taaat
beribadah, mengingatkan anak bila berbuat jelek, mengajaknya pada
pembiasaaan perbuatan baik.
Pada tahap yang terakhir, yaitu tahapan operasional formal sang anak
sudah mampu berfikir secara abstarak, menalar secara logis dan menarik
21
28
Abdul Gafur, Desain Instruksional, (Jakarta: BPT. IKIP, 1983), h. 9
29
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008), Cet ke-
2, hal. 13.
30
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT Bina
Aksara, 1998), h. 32.
31
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional (Bandung: PT Remaja Rosda Karya,
2005) Cet. 2, hlm 5
32
Prof. Dr. Conny R. Semiawan, Belajar Dan Pembelajaran Prasekolah Dan Sekolah
Dasar, (Jakarta: PT Mancana Jaya Cemerlang, 2008) Cet.3, hlm 11
23
33
Dra. Fadhilah Suralaga, M. Si, dkk, Psikologi Pendidikn Dalam Perspektif Islam,
(Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005) Cet. 1, hlm 60
34
Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru
Algensindo, 1998), Cet ke-4, h. 28.
35
M. Arifin, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama di Lingkungan Sekolah dan
Masyarakat, (Jakarta: Bulan Bintang, 1978), Cet. Ke-4, h. 172
36
M. Dallyono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cita, 1997) Cet. 1, hal 55
24
37
Mahjubah Magazine, Pendidikan Anak Sejak Dini Hingga Masa Depan, (Jakarta: CV.
Firdaus, 1992) hal 13
38
M. Dallyono. Op. Cit , hal 55
25
39
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar
Bahasa Indonesia, (Jakarta: Depdikbud RI, 1998), h.667
40
Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003, Undang-Undang tentang Sistem
Pendidikan Nasional, (Bandung: Fokus Media, 2013), hal. 2
41
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Islami, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012),
h.38
42
Abdul Rahman An-Nahlawi, Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah, dan
Masyarakat,(Bina Insani Press, 1995),h.21
43
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama islam Berbasis Kompetensi:
Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006),
cet.ke-3,h.130
26
44
Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002),
cet.7, h. 292
27
3. Segi Religus
Menurut ajaran Islam pendidikan agama adalah perintah Tuhan dan
merupakan perwujudan ibadah kepadaNya. Dalam al Qur’an banyak ayat
yang menunjukkan perintah tersebut, antara lain:
1) QS. An Nahl:125
ّن
َ َِ أَحْسَنُۚ إ
َ ل رَّبِكَ ّبآ لْحِكْمَتَ ًَاْلْمٌَعِظَ ِت آلْحَسَنَتِۖ ًَجَذِلْيُم ّبِآلّخَِ ِى
ِ سَبِيꞌََع إِل ُ اُ ْد
ضلَ عَن سَبِيلِوۖ ًَىٌَُأَعْلَ ُم ّبِب لمُيْخَذِينَ َ ك ىُ ٌَ أَعْلَ ُم ّبِمَن
َ َرَّب
Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari
jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat
petunjuk.(Q.S. An Nahl [16]: 125)
2) QS. Al Imran:104
َف ًَيَنْيٌَّْن
ِ ًًَُلْخَكُن مِنكُم أُمَتٌ يَذْعٌُّنَ إِلََ آلْخَيْزًَيَبْمُزًُّنَ ّبآلْمَعْز
)ٔٓ1:ۑك ىُ ُم آلْمُفْلِحٌُّنَ (سٌرة العمزاّن ِ ن آلْمُنْكَزِۚ ًَأُل
ِ َع
Artinya:
dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar,
merekalah orang-orang yang beruntung.” (Q.S. Al Imran [3]:104)
3) Al Hadis :
)461ٔ :ٍبَّلِ ُغ عنِّى وَلَ ْو آيَةً(رًاه البخبر
Artinya:
Sampaikanlah ajaran kepada orang lain walaupun hanya sedikit.
(Diriwayatkan oleh Imam Bukhari: 3641)
b. Aspek Psikologis
Psikologis yaitu dasar yang berhubungan dengan aspek kejiwaan
kehidupan bermasyarakat. Sebagaimana dikemukakan oleh Zuhairini, dkk
semua manusia di dunia ini selalu membutuhkan adanya pegangan hidup
yang disebut agama. Mereka merasakan bahwa dalam jiwanya ada suatu
perasaan yang mengakui adanya Zat Yang Maha Kuasa, tempat mereka
berlindung, dan tempat mereka memohon pertolonganNya. Mereka merasa
28
tenang dan tentram hatinya kalau mereka dapat mendekat dan mengabdi
kepada Zat Yang Maha Kuasa. Berdasarkan uraian diatas, jelas bahwa hati
membuat hati tenang dan tentram dengan jalan mendekatkan diri kepada
Tuhan.
45
Abdul Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama islam Berbasis
Kompetensi: Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2006), cet. 3 h.135
46
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Islami (Bandung: PT Rosdakaya, 2012), h.64
29
50
Zuhairini, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), cet.5, h.155-158
51
Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2008), h. 133
52
Zakiah Daradjat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2008), cet.4, h. 63-101
53
Samsul Nizar, Memperbincangkan Dinamika Intelektual dan Pemikiran Hamka
Tentang Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana, 2008),h.178-180
31
54
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam ( Jakarta: Kalam Mulia, 2013) cet. 10, h..280-286
32
55
Ibid. h.287-290
56
Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2007),
hlm. 150
33
saling menunjang. Misal mendidik melalui disiplin akan lebih efektif bisa
diikuti dengan cara keteladanan.
C. Pendidikian Islam Terpadu
Pendidikan Islam dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah “proses
pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau sekelompok orang dalam
usaha mendewasakan kepribadiannya melalui penngajaran dan latihan.
Pendidikan berarti pula sebagai usaha potensi-potensi yang terpendam dan
tersembunyi.”57
Terpadu berarti sudah dipadu (disatukan, dilebur menjadi
satu),58Menurut Jaringan Sekolah Islam Terpadu Pendidikan Islam Terpadu
adalahPendidikan yang memadukan sains dan agama secara berdampingan
untuk membimbing anak didiknya berkepribadian Islam dan berwawasan
global (menguasai pengetahuan umum). Sedangkan maksud dari pendidikan
Islam Terpadu adalah pendidikan yang berusaha membentuk kepribadian
Islam secara komprehensif, dengan sistem pendidikan yang menyeimbangkan
pendidikan akhlakiyah, fikriyah dan jasadiyah.
Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Al-Quraniyyah terletak di
jalan panti asuhan Ceger rt 003/012, Jurangmangu Timur Kecamatan Pondok
Aren, Kota Tangerang Selatan Banten Sekolah Islam Terpadu pada
hakekatnya adalah sekolah yang mengimplementasikan konsep pendidikan
Islam berlandaskan Al Qur‟ an dan As Sunnah. Konsep operasional Sekolah
Islam Terpadu merupakan akumulasi dari proses pembudayaan, pewarisan
dan pengembangan ajaran agama Islam, budaya dan peradaban Islam dari
generasi ke generasi. Dalam aplikasinya sekolah Islam Terpadu diartikan
sebagai sekolah yang menerapkan pendekatan penyelenggaraan dengan
memadukan pendidikan umum dan pendidikan agama menjadi satu jalinan
kurikulum, dengan pendekatan ini, semua mata pelajaran dan semua kegiatan
sekolah tidak lepas dari bingkai ajaran dan pesan nilai Islam. Diawal
berdirinya, sekolah Islam terpadu ingin mengubah citra sekolah Islam yang
57
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai
Pustaka, 2002), hlm. 954
58
Ibid, hlm. 810.
34
59
Desmita, psikologi Perkembangan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), hal. 45
35
lingkungannya.60”
Dari buku Desmita dan Sri Esti Wuryani, yang penulis temukan,
semuanya membahas tentang teori perkembangan kognitif Jean Piaget
mengenai pendidikan. Namun dari sekian buku berbeda dengan penulis dalam
penulisan skripsi ini. Dalam penelitian ini penulis mengkaji tentang teori
perkembangan kognitif yang dikembangkan oleh Jean Piaget dan
implikasinya terhadap hasil belajar PAI siswa.
E. Kerangka Berpikir
Teori perkembangan kognisi Jean Piaget ini bisa diterapkan dalam
pembelajaran PAI, terlebih lagi karena teori ini memfokuskan perkembangan
manusia dari lahir sampai dewasa. Sehingga cocok sekali apabila dipakai oleh
para pendidik dalam pembelajaran PAI yang sesuai dengan kognisi anak.
Teori Perkembangan Kognitif, dikembangkan oleh Jean Piaget.
Teorinya memberikan banyak konsep utama dalam lapangan psikologi
perkembangan dan berpengaruh terhadap perkembangan konsep kecerdasan,
yang bagi Piaget, berarti kemampuan untuk secara lebih tepat
merepresentasikan dunia dan melakukan operasi logis dalam representasi
konsep yang berdasar pada kenyataan.
60
Sri Esti Wuryani, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Grasindo, 2006), hal.72.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMPIT Al-Quraniyyah dari tanggal 01
September sampai 20 Oktober 2015 yang bertempat di Jl. Panti Asuhan Ceger RT.
003/012 Jurangmangu Timur Kec. Pondok Aren-Kota Tangerang Selatan- Banten
Kode Pos. 15222. Telp. (021) 73440835
B. Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian merupakan strategi umum yang dipakai dalam
pengumpulan dan analisis data yang diperlukan untuk menjawab permasalahan
yang dihadapi,, dalaam penelitian ini penulis menggunakan penelitian lapangan
melalui teknik analisis korelasional.
Penelitian lapangan (field research) adalah penelitian ini dilakukan dengan
terjun langsung ke objek penelitian, karena dalam penelitian ini memeerlukn data
yang valid, akurat dan signifikan dengan permasalahan agar dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya.
C. Variabel Penelitian
Menurut Suharimi Arikunto, “Variabel adalah objek penelitian, atau apa
yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.1”
Sedangkan menurut Sugiyono, “variabel penelitian adalah segala sesuatu
yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan.2” Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat
(Y).
1. Variabel bebas atau independen variabel X adalah variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel dependen (terikat). Pada penelitian ini sebagai variabel bebas
adalah Implikasi teori kognitif Jean Piaget.
1
Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:
PT. Rineka Cipta, 2006), hlm. 118
2
Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2010) cet. 9, hlm.61
36
37
3
Ibid, hal. 61
4
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2002), cet. 12, h.108
5
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung:Alfabeta, 2011), cet.13, h. 297
6
Suharsimi Arikunto, Op. Cit , h.10
38
7
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2006)hlm.162
41
Skor Pernyataan
Pilihan Jawaban
Positif (+) Negatif (-)
Selalu (S) 4 1
Sering (SR) 3 2
Kadang – kadang (KD) 2 3
Tidak Pernah (TP) 1 4
Tabel 3.4
44
Keterangan
Angka indeks korelasi “r” product moment
N = Number of cases
∑ = Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y
H. Hipotesis
Dalam penelitian ini perlu sekali adanya hipotesis, karena hipotesis sebagai
indikasi untuk menareik kesimpulan penelitian yang berebntuk dalil atau
generalisassi yang akan dibuktikan dan diteliti serta diuji kebenarannya. Dalam
penelitian ini penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:
Ha : ada hubungan yang nyata antara implikasi teori kognitif Piaget dengan
prestasi belajar PAI
Ho : tidak terdapat hubungan yang nyata antara implikasi teori kognitif Piaget
dengan prestasi belajar PAI.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum SMPIT Al-Quraniyyah
1. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Al-Quraniyyah
Pondok Pesantren Al-Quraniyyah adalah sebuah yayasan berbadan hukum
yang mencetak santri agar dapat membaca al-Quran secara fasih dan benar sesuai
dengan ilmu tajwid, serta mampu melantunkannya sesuai dengan ilmu Naghom dan
ilmu Qiraat yang berlaku. Pondok pesantren Al-Quraniyyah didirikan di atas tanah
wakaf seluas 3640 M2 dan milik pengasuh/ kyai seluas 150 M2 pada tahun 2001
yang di pimpin oleh Drs. KH.M. Sobron Zayyan, MA. Dengan nomor statistic pondok
pesantren pada kadepag 512280407295, alamat YPI PONPES Al-Quraniyyah
bertempat di Jl. Panti asuhan Kp. Ceger No. 06 Jurang Mangu Timur Rt 003/012
kecamatan Pondok Aren kota Tangerang Selatan. Dan pada tahun 2005 baru didirikan
SMPIT Al-Quraniyyah dengan akreditas A pada tahun 2012.
2. Visi Misi SMP IT Al-Qur’aniyyah
" Unggul dalam prestasi, kompetitif dalam IPTEK dan berperilaku Qur’ani ".
45
46
H.Muhammad Yunus,S.Ag.
Kabid. Pendidikan YPI Al Qur’aniyyah
ANSHARI,S.Ag.,MM
Kepala Sekolah
47
Tabel 4.2
Pendidikan Terakhir
Guru Mata S1/D4/Akta IV/S2/S3 Belum Jumlah
No
Pelajaran Sesuai Tdk Jumlah S1/D4 5+6
Sesuai
1 2 3 4 5 6 7
1. Pendd. Agama 2 2
2. Bahasa Indonesia 1 1
3. Matematika 2 2
48
Table 4.3
Tenaga Kependidikan
7. Kantin 2 2
8. Penjaga Sekolah / OB 2 2
9. Tukang Kebun 1 1
10. Keamanan 1 1
11. Lainnya
Jumlah 13
Tabel 4.4
Jumlah Siswa Tiga Tahun Terakhir
Jumlah Kls
Tahun Kelas VII Kelas VIII VII Kelas IX
Pendaftar
Pelajaran + VIII + IX
Siswa Romb Siswa Romb Siswa Rombel Siswa Rombel
el el
2013/2014 120 3 84 3 52 2 256 9
235
2014/2015 170 5 109 3 78 3 332 11
235
2015/2016 170 5 165 5 105 3 440 13
240
Tabel 4.5
Jumlah Siswa SMP Tahun 2015/2016 Mukim/Tdk Mukim
Jumlah Kls
Kelas VII Kelas VIII Kelas IX
VII + VIII + IX
Tdk Tdk Tdk Tdk
Mukim Mukim Mukim Mukim
Mukim Mukim Mukim Mukim
170 - 165 - 105 - 440 -
Tabel 4.7
Ruang Belajar Lain
Kondisi
No Jenis Ruang Rusak Rusak Rusak Rusak Jumlah
Baik
Ringan Sedang Berat Total
1. Perpustakaan 1 1
2. Lab IPA 1
3. Keterampilan
4. Multimedia
5. Kesenian
Jumlah 2
Tabel 4.8
Kondisi
No Jenis Ruang Rusak Rusak Rusak Rusak Jumlah
Baik
Ringan Sedang Berat Total
1. Kepala Sekolah 1 1
2. Wakil Kepala
1 1
sekolah
3. Guru 1 1
4. Tata Usaha 1 1
5. Tamu 1 1
Jumlah 1 4 5
B. Hasil penelitian
Piaget bukanlah seorang pendidik dan tidak pernah berpura - pura menjadi
51
seorang pendidik. Tetapi dia memberi suatu kerangka konseptual yang bagus untuk
memandang masalah-masalah pendidikan, termasuk pembelajaran. Terdapat
beberapa prinsip dalam teori perkembangan kognitif Piaget yang dapat diterapkan
dalam pcmbelajaran pendidikan agama lslam (PAl). Pertama, isu terpenting dalam
pembelajaran adalah komunikasi. Menurut teori Piaget, pikiran anak bukan suatu
kotak yang kosong; sebaliknya anak memiliki sejumlah gagasan tentang dunia fisik
dan alamia, yang berbeda dengan gagasan- gagasan orang dewasa. Sebagai orang
tua atau guru harus belajar memaharni apa yang dikatakan oleh anak-anak atau
peserta didik dan menanggapi dengan cara bicara yang sama dengan yang
digunakan oleh anak-anak. Kedua, anak atau peserta didik belajar mengkonstruksi
pengetahuanya sendiri. Ketiga, anak atau peserta didik pada dasarnya adalah suatu
makluk yang berpengetahuan, yang selalu termorivasi untuk memperoleh
pengetahuan atau dengan kata lain anak memiliki keaktifan belajar.
Pembelajaran PAI yang selarna ini masih banyak kritikan, kurang optimal
dan kurang memperhatikan perkembangan kognisi peserta didik, maka dalam
rangka pengembangan pembelajaran supaya lebih optimal dapat menggunakan
teori perkembangan kognitif Piaget sebagai pertimbangan.
Pada hakikatnya, belajar menurut teori kognitif dijelaskan sebagai suatu
aktifitas belajar yang berkaitan dengan penataan informasi, reorganisasi perceptual
dan proses internal. Kegiatan pembelajaran yang berpijak pada teori belajar kognitif
ini sudah banyak digunakan.
Dalam merumuskan tujuan pembelajaran, mengembangkan strategi dan tujuan
pembelajaran, tidak lagi mekanistik sebagaimana yang dilakukan dalam pendekatan
behavioristik. Kebebasan dan keterlibatan siswa secara aktif dalam proses belajar
amat diperhitungkan, agar lebih bermakna bagi siswa. Menjadi seorang guru harus
memperhatikan perkembangan Siswa dalam proses berpikirnya. Mereka mengalami
perkembangan kognitif melalui tahap-tahap tertentu. Anak usia pra sekolah dan awal
sekolah dasar akan dapat belajar dengan baik, terutama jika menggunakan benda-
benda kongkrit. Keterlibatan siswa secara aktif dalam belajar amat dipentingkan,
52
karena hanya dengan mengaktifkan siswa maka proses asimilasi dan akomodasi
pengetahun dan pengalaman dapat terjadi dengan baik.
Untuk menarik minat dan meningkatkan retensi belajar perlu mengkaitkan
pengalaman atau informasi baru dengan struktur kognitif yang telah dimiliki si
belajar.
Pemahaman dan retensi akan meningkat jika materi pelajaran disusun dengan
menggunakan pola atau logika tertentu dari sederhana ke kompleks. Belajar
memahami akan lebih bermakna dari pada belajar menghafal. Agar bermakna,
informasi baru harus disesuaikan dan dihubungkan dengan pengetahuan yang telah
dimiliki siswa. Tugas guru adalah menunjukkan hubungan antara apa yang sedang
dipelajari dengan apa yang telah diketahui siswa. Adanya perbedaan individual pada
diri siswa perlu diperhatikan, karena faktor ini sangat mempengaruhi keberhasilan
belajar siswa. Perbedaan tersebut misalnya pada motivasi, persepsi, kemampuan
berpikir, pengetahuan awal dan sebagainya.
Tokoh-tokoh aliran kognitif termasuk diantaranya Piaget secara umum
memiliki pandangan yang sama yaitu mementingkan keterlibatan siswa secara aktif
dalam belajar. Menurut Piaget, hanya dengan mengaktifkan siswa secara optimal
maka proses asimilasi dan akomodasi pengetahuan dan pengalaman dapat terjadi
dengan baik.
Dari pemahaman di atas, maka langkah-langkah pembelajaran yang akan
dilakukan oleh guru ialah, menentukan tujuan pembelajaran, memilih materi
pelajaran menentukan topik-topik yang dapat dipelajari siswa secara aktif.
Menentukan kegiatan belajar yang sesuai untuk topik-topik tersebut, misalnya
penelitian, memecahkan masalah, diskusi, simulasi dan sebagainya. Mengembangkan
metode pembelajaran untuk merangsang kreatifitas dan cara berpikir siswa.
Melakukan penilaian proses dan hasil belajar siswa.
Strategi pendidikan dalam sistem pendidikan Islam adalah bertujuan untuk
membentuk pola pikir Islami (aqliyah Islamiyah) dan pola sikap islami (nafsiyyah
islamiyah), serta membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan yang
53
b. Tidak ada sumber bahan pelajaran pada pelajar, sehingga pelajar dituntut
kreativitasnya untuk membuat catatan penting dari bahan pelajaran yang
disampaikan guru.
c. Guru menghadapi jumlah pelajar yang cukup banyak.
2. Tanya jawab
Metode ini memungkinkan terjadinya komunikasi langsung antara guru dan
pelajar, bias dalam bentuk pelajar bertanya guru menjawab. Adapun tujuan dari
metode ini untuk mengetahui penguasaan pelajar, menguatkan pengetahuan dan
gagasan pelajar untuk memotivasi pelajar untuk aktif berpikir dan menorong
pelajar untuk berbuat, dan menunjukkan kebenaran.
3. Diskusi
Metode ini merupakan kegiatan tukar menukar informasi, pendapat dan unsur-
unsur pengalaman secara teratur. Adapun tujuan metode diskusi adalah untuk
memperoleh pengertian bersama yang lebih jelas dan lebih teliti tentang sesuatu
dan mempersiapkan keputusan bersama.
Proses atau peristiwa belajar seseorang, bukan semata-mata ikatan antara
stimulus respons melainkan juga melibatkan proses kognitif.
Dalam peristiwa belajar tertentu sangat terbatas ruang lingkupnya, misalnya
belajar meniru sopan santun di meja makan dan bertegur sapa, peranan ranah cipta
siswa tidak begitu menonjol, meskipun seseungguhnya keputusan untuk meniru atau
tidak ada pada orang itu sendiri.
C. Deskripsi Data
Data yang akan penulis sajikan dalam skripsi ini ialah hasil penyebaran angket
tentang implikasi teori kognitif Piaget/perkembangan kognitif. Dalam penelitian ini
penulis menganalisis apakah terdapat kontribusi yang dapat m,enghasilkan
keterlibatan abntara variabel x dan variabel y sehingga dapat diketahui apakah
terdapat hubungan yang signifikan atau tidak antara kedua variabel tersebut.
Angket yang penulis buat adalah untuk diberiakn dan diisi kepada siswa,
karena siswa yang secara langsung mengetahui sekaligus mengikuti kegiatan belajar
55
Tabel 4.9
Guru datang ke kelas tepat waktu ( Nilai Karakter: Disiplin)
No Alternatif Frekuensi Persentase
Jawaban
1 4 14 16.47
3 32 37.65
2 31 36.47
1 8 9.41
Jumlah 85 100 %
Dari tabel diatas, yang menjawab selalu 16.47%, yang menjawab sering
3 7 .65%, yang menjawab jarang 36.47%, dan yang menjawab tidak pernah 9.41%.
Jadi pada pernyataan ini, yang lebih banyak adalah jawaban sering (37.65%).dengan
demikian, bahwa guru PAI menerapkan kedisiplinan waktu baik.
Tabel 4.10
Guru berpakaian rapih dan sopan (Nilai Karakter: Disiplin)
N Jawaban Siswa Frekuensi Persentase
o
2 4 65 76.47
3 15 17.65
2 5 5.88
1 0 0
Jumlah 85 100%
56
Dari tabel diatas, yang menjawab selalu ada 76.47%, yang menjawab
sering ada 17.65%, yang menjawab kadang-kadang ada 5.88%, dan yang
menjawab tidak pernah ada 0. Maka, yang lebih banyak jawabannya adalah
selalu (76.47%).Dengan demikian, guru PAI menerapkan berpenampilan dengan
baik pada siswa.
Tabel 4.11
Guru mengucap salam ketika masuk kelas ( Nilai Karakter: Religius)
N Jawaban Siswa Frekuensi Persentase
o 3 4 64 75.29
3 15 17.65
2 6 7.06
1 0 0
Jumlah 85 100%
Dari tabel diatas, yang menjawab selalu ada 75.29%, yang menjawab
sering ada 17.65%, yang menjawab kadang-kadang ada 7.65%, yang menjawab
tidak pernah ada 0. Maka, yang lebih banyak jawabannya adalah selalu
(75.29%).dengan demikian, guru PAI menerapkan kebiasaan mengucap salam pada
saat masuk kelas dengan sangat baik.
Tabel 4.12
Guru mengecek kebersihan kelas ( Nilai Karakter:
Cinta Lingkungan, Disiplin, peduli sesama)
N Jawaban Siswa Frekuensi Persentase
o 4 4 9 10.59
3 20 23.53
2 54 63.53
1 2 2.35
57
Jumlah 85 100%
Dari tabel diatas, yang menjawab selalu ada 10.59%, yang menjawab sering
ada 23.53%, yang menjawab kadang-kadang ada 63.53%, dan yang menjawab
tidak pernah ada 2.35%. maka, jawaban yang lebih banyak adalah kadang-
kadang (63.53%). dengan demikian, guru PAI menerapkan kedisiplinan dalam hal
kebersihan dengan kurang baik dikelas
Tabel 4.13
Guru Mengulang Pelajaran Sebelumnya
(Nilai Karakter: Rasa Ingin Tahu)
N Jawaban Siswa Frekuensi Persentase
o 5 4 10 11.76
3 36 42.35
2 37 43.53
1 2 2.35
Jumlah 85 100%
Tabel 4.14
Guru Menjelaskan Materi Pelajaran Dengan Menggunakan Metode Yang
Sesuai (Nilai Karakter: Kreatif)
N Jawaban Siswa Frekuensi Persentase
o
58
6 4 47 55.29
3 27 31.76
2 9 10.59
1 2 2.35
Jumlah 85 100%
Dari tabel diatas, yang menjawab selalu ada 55.29%, yang menjawab
sering ada 31.76%, yang menjawab kadang-kadang ada 10.59%, yang menjawab
tidak pernah ada 2.35%.maka, yang banyak jawabannya adalah selalu (55.29%).
dengan demikian, guru PAI menerapkan nilai karakter kreatif dalam mengajar
dikelas dengan sangat baik.
Tabel 4.15
Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya
(Demokratis, Toleransi)
N Jawaban Siswa Frekuensi Persentase
o 7 4 59 69.41
3 22 25.88
2 2 2.35
1 2 2.35
Jumlah 85 100%
Dari tabel diatas, yang menjawab selalu ada 69.41%, yang menjawab sering
ada 25.88%, yang menjawab kadang-kadang ada 2.35%, yang menjawab tidak
pernah ada 2.35%. maka banyak jawabannya adalah selalu (69.41%) dengan
demikian, guru PAI menerapkan nilai karakter demokratis dengan memberikan
kesempatan bertanya kepada siswa dengan sangat baik.
Tabel 4.16
Guru merespon pertanyaan siswa (Nilai Karakter: Toleransi)
59
Dari tabel diatas, yang menjawab selalu ada 69.41%, yang menjawab sering
ada 25.88%, yang menjawab kadang-kadang 4.71%, yang menjawab tidak pernah 0.
Jadi, yang lebih banyak jawabannya adalah selalu (69.41%). dengan demikian,
guru PAI menerapkan nilai karakter toleransi dan menghargai prestasi dengan baik
terutama dalam hal menjawab pertanyaan siswa.
Tabel 4.17
Guru lebih banyak melibatkan siswa dalam pembelajaran aktif
(Nilai Karakter: Demokratis, Kreatif, mandiri, kerja keras, bersahabat)
N Jawaban Siswa Frekuensi Persentase
o 9 4 43 50.59
3 28 32.94
2 14 16.47
1 0 0
Jumlah 85 100%
Dari tabel diatas, yang menjawab selalu ada 50.59%, yang menjawab sering
ada 32.94%, yang menjawab kadang-kadang ada 16.47%, dan yang menjawab tidak
pernah ada 0. Maka, jawaban yang lebih banyak adalah selalu ( 50.59%). Dengan
demikian, guru PAI menerapkan pembelajaran aktif dengan melibatkan siswa dengan
baik.
60
Tabel 4.18
Guru memberikan score dengan melihat dari 3 aspek; kognitif, afektif,
psikomotorik ( Nilai Karakter: Jujur, Disiplin, Demokratis)
N Jawaban Siswa Frekuensi Persentase
o 1 4 40 47.06
0 3 31 36.47
2 12 14.12
1 2 2.35
Jumlah 85 100%
Dari tabel diatas, yang menjawab selalu ada 47.06%, yang menjawab sering
ada 36.47%, yang menjawab kadang-kadang ada 14.12%, dan yang menjawab tidak
pernah ada 2.35%. maka, jawaban yang lebih banyak adalah selalu (47.06%).
Dengan demikian guru PAI menerapkan kejujuran dan demokratis dengan baik
dalam hal penilaian score untuk siswa.
Tabel 4.19
Guru menampilkan dalil Qur’an atau hadits pada setiap materi pelajaran
( Religius, gemar membaca)
N Jawaban Siswa Frekuensi Persentase
o 1 4 18 21.18
1 3 19 22.35
2 48 56.47
1 0 0
Jumlah 85 100%
Dari tabel diatas, yang menjawab selalu ada 21.18%, yang menjawab sering
ada 22.35%, yang menjawab kadang-kadang ada 56.47%, dan yang menjawab tidak
pernah 0. Maka, jawaban yang lebih banyak adalah kadang-kadang (56.47%).
Dengan demikian, guru PAI kurang baik dalam menerapkan dalil Qur’an dan hadits
61
Dari tabel diatas, maka yang menjawab selalu ada 24.71%, yang
menjawab sering ada 28.24%, yang menjawab kadang-kadang ada 42.35%, yang
62
menjawab tidak pernah ada 4.71 %. Jadi jawaban yang lebih banyak adalah
kadang-kadang (42.35%). Dengan demikian, guru PAI kurang baik dalam
menerapkan kepada siswa untuk rajin membaca Al-Qur’an.
Tabel 4.22
Guru menanamkan rasa cinta pada sesama umat Islam dan negara (Nilai
Karakter: Peduli Sesama, Cinta tanah Air, Cinta damai)
N Jawaban Siswa Frekuensi Persentase
o 1 4 48 56.47
4 3 24 28.24
2 13 15.29
1 0 0
Jumlah 85 100%
Dari tabel diatas, yang menjawab selalu ada 56.47%, yang menjawab sering
ada 28.24%, yang menjawab kadang-kadang ada 15.29%, yang menjawab tidak
pernah ada 0. Jadi yang banyak jawabannya adalah selalu ( 56.47%). Dengan
demikian, guru PAI menerapkan dengan baik pada siswa untuk cinta tanah air, dan
peduli sesama manusia.
Tabel 4.23
Guru memberikan pujian pada siswa yang menjawab dengan benar (Nilai
Karakter : Menghargai Prestasi)
N Jawaban Siswa Frekuensi Persentase
o 1 4 27 31.76
5 3 42 49.41
2 16 18.82
1 0 0
Jumlah 85 100%
63
Dari tabel diatas, yang menjawab selalu ada 31.76 %, yang menjawab
sering ada 49.41%, yang menjawab kadang-kadang ada 18.82%, dan yang
menjawab tidak pernah ada 0. Dengan demikian, guru PAI menerapkan nilai
karakter menghargai prestasi dengan baik pada siswa yang pintar dan menjawab
pertanyaan-pertanyaan dengan benar.
Tabel 4.24
Guru menyuruh siswa untuk shalat berjamaah disekolah (Nilai Karakter :
Religius, Disiplin)
N Jawaban Siswa Frekuensi Persentase
o 1 4 18 21.18
6 3 19 22.35
2 48 56.47
1 0 0
Jumlah 85 100%
Dari tabel diatas, yang menjawab selalu ada 21.18%, yang menjawab
sering ada 22.35%, yang menjawab kadang-kadang ada 56.47%, dan yang
menjawab tidak pernah ada 0. Dengan demikian, guru PAI menerapkan pada
siswa untuk shalat berjamaah selama disekolah kurang baik.
Tabel 4.25
Guru memberikan nasihat sebelum mengakhiri pelajaran ( Nilai Karakter:
Peduli sesama, bersahabat)
N Jawaban Siswa Frekuensi Persentase
o 1 4 22 25.88
7 3 30 35.29
2 31 36.47
1 2 2.35
Jumlah 85 100%
64
Dari tabel diatas, yang menjawab selalu ada 25.88%, yang menjawab sering
ada 33.29%, yang menjawab kadang-kadang ada 36.47%, dan yang menjawab
tidak pernah ada 2.35%. dengan demikian, yang banyak jawabannya adalah
kadang-kadang (36.47%). Dengan demikian, guru PAI kurang baik dalam
menerapkan pemberian nasihat pada siswa di setiap akhir pertemuan.
D. Analisis data
Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang
mudah dibaca dan diiterpretasikan. Dalam proses ini digunakan statistik yang salah
satu fungsinya adalah untuk menyederhanakan data penelitian yang besar jumlah
menjadi informasi yang lebih sederhana dan mudah dipahami. Maka tehnik yang
digunakan adalah rumus product moment, karena dalam penelitian ini terdapat dua
variabel yang perlu mendapat kejelasan, apakah terdapat hubungan antara kedua
variabel atau tidak terdapat hubungan,. Kedua variabel tersebut ialah impilkasi teori
kognitif Jean Piaget dan prestasi belajar siswa.
Tabel 4.26
Nilai Hasil Angket Dan Nilai Raport Siswa Dalam Mata Pelajaran PAI
∑ 9261 6482
Tabel 4.27
Perhitungan Angka Indeks Korelasi
Antara Variabel X Dan Variabel Y
NO. X Y XY X2 Y2
1 112 76 8512 12544 5776
2 109 80 8720 11881 6400
3 101 76 7676 10201 5776
4 105 76 7980 11025 5776
5 105 76 7980 11025 5776
6 104 60 6240 10816 3600
7 109 48 5232 11881 2304
8 104 92 9568 10816 8464
9 106 36 3816 11236 1296
10 97 76 7372 9409 5776
11 105 76 7980 11025 5776
12 117 80 9360 13689 6400
13 113 60 6780 12769 3600
14 98 56 5488 9604 3136
15 105 72 7560 11025 5184
16 99 80 7920 9801 6400
17 101 52 5252 10201 2704
18 99 60 5940 9801 3600
19 130 100 13000 16900 10000
20 129 96 12384 16641 9216
21 94 100 9400 8836 10000
22 110 76 8360 12100 5776
23 97 100 9700 9409 10000
24 97 92 8924 9409 8464
25 112 80 8960 12544 6400
26 103 88 9064 10609 7744
27 97 92 8924 9409 8464
28 114 80 9120 12996 6400
68
9261
6482
711598
1021323
514372
70
= 0,341
Setelah dilakukan perhitungan secara keseluruh, maka hasil yang didapat antara
variabel X dan variabel Y diperoleh angka “r” product moment sebesar 0,341
Dengan memeriksa tabel nilai “r” product moment ternyata df sebesar 83.
KD = x 100%
= x 100%
= 0,116281x100%
= 11, 6281 %
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan metode korelasi
product moment , dengan pendekatan kuantitatif. Yaitu terdapat korelasi yang
sedang atau cukup antara implikasi teori kognitif Jean Piaget terhadap prestasi
belaja PAI siswa. Ini dapat dilihat dari hasil yang didapat adalah lebih besar baik
pada taraf signifikan 1% (0.341< 0,213) maupun 5% (0,341< 0,278) . Dengan
demikian dapat diketahui, Hipotesis nihil (Ho) ditolak sedangkan Hipotesis
alternatif (Ha) diterima. Dari perhitungan ini berarti menunjukkan terdapat
korelasi yang signifikan antara Implikasi teori Piaget dengan prestasi belajar siswa
pada pada bisdang studi PAI. Maka, dapat disimpulkan bahwa,
1. Implikasi teori Piaget terhadap prestasi belajar siswa kelas VII di
SMPIT Al-Quraniyyah sudah diterapkan oleh guru PAI dengan cukup
baik, sehingga berdasarkan angket yang disebar oleh penulis sesuai
dengan nilai – nilai karakter siswa dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa. Walaupun belum seluruh siswa merasakan dampaknya, namun
secara keseluruhan sudah cukup baik dan sudah tertanam oleh diri
siswa. Dan metode yang dilakukan oleh guru PAI dalam
meningkatkan prestasi belajar siswa yaitu dengan menerapkan teori
piaget dan tentunya nasihat-nasihat yang diberikan.
2. Adapun nilai karakter yang sudah terbentuk dalam diri siswa baik
sikap atau perilakunya antara lain; nilai karakter religius, jujur,
toleransi, disiplin, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, cinta
tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, gemar membaca, peduli
lingkungan dan peduli sesama. Berdasarkan kesimpulan di atas yang
menyatakan bahwa pengaruh teori piaget terhadap pretasi belajar
pembelajaran PAI cukup baik meskipun belum semua siswa prestasi
belajarnya meningkat. Maka, implikasinya adalah perbaikan dan
72
73
B. Saran.
1. Anak usia pra sekolah dan awal sekolah dasar akan dapat belajar dengan
baik, terutama jika menggunakan benda-benda kongkrit.
2. Keterlibatan siswa secara aktif dalam belajar amat dipentingkan, karena
hanya dengan mengaktifkan siswa maka proses asimilasi dan akomodasi
pengetahun dan pengalaman dapat terjadi dengan baik.
3. Untuk menarik minat dan meningkatkan retensi belajar perlu mengkaitkan
pengalaman atau informasi baru dengan struktur kognitif yang telah
dimiliki si belajar.
4. Pemahaman dan retensi akan meningkat jika materi pelajaran disusun
dengan menggunakan pola atau logika tertentu dari sederhana ke
kompleks.
5. Belajar memahami akan lebih bermakna dari pada belajar menghafal. Agar
bermakna, informasi baru harus disesuaikan dan dihubungkan dengan
pengetahuan yang telah dimiliki siswa. Tugas guru adalah menunjukkan
hubungan antara apa yang sedang dipelajari dengan apa yang telah
diketahui siswa.
6. Adanya perbedaan individual pada diri siswa perlu diperhatikan, karena
faktor ini sangat mempengaruhi keberhasilan belajar siswa. Perbedaan
tersebut misalnya pada motivasi, persepsi, kemampuan berpikir,
pengetahuan awal dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
.
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Quran dan Terjemahnya, Semarang:
CV Alwaah, 1993
Andayani, Dian dan Abdul Abdul Majid, Pendidikan Agama islam Berbasis
Kompetensi: Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004, Bandung: PT
Remaja Rosda karya, 2006 cet.ke-3,
Barbel, Inhelder dan Jean Piaget , Psikoligi Anak, penterjemah Miftahul Jannah,
yogyakarta: Pustakan Pelajar, 2010
Daud Ali, Mohammad, Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2008
JS, Bruner the process of education, USA: Harvard university press, 1977
74
75
Magazine, Mahjubah, Pendidikan Anak Sejak Dini Hingga Masa Depan, Jakarta:
CV. Firdaus, 1992
Solso, Robert l. dkk, Psikologi Kognitif Edisi Kedelapan, Mikael Rahardanto dan
Kristianto batuadji, Jakarta: Erlangga 2007
Slavin, Robert E..Psikologi pendidikan, teori dan praktik Jakarta: PT Indeks, 2008
つ乙
Paul Henry, dk, Pekembangan dan Kepribadian
ヽ1′ ′r
1 1 1
つ乙
う4
1 Hamzah B. Uno, Orientasi Baru Dalam Psikologi
Pembelajaran, (lakarta: Bumi Aksara, 2006), hal.
11
う乙
う0
う0
4 4 1 Halnzah B・ UnO,θ ′ノ
θηたsJ Bα rγ Dα ル〃 PsJわ ′
οgJ
Pθ ″bθ ′
″αrα 4,(Jakarta:Bumi Aksara,2006),hal.
12
ノ/
″
D
5 1 3 MuhibbinSyah,
PsJス,′ οgJPθ 4グJグ J肋 れグθ4gα 4Pθ ηグθ
λα′
α43α ′
ν′
Gttdung Ros亀 1995),h.83 /
ヽ︱
6 6 1 4 W.So Winkel , οgJ
お Jわ ′ れ R4gの α
(Yogyakarta:NIedia Abadi,2004),h.19… 21 “
ノ
7 7 1 4 Thohi五 n, おJわ ′ οgz Pθ bθ りα ″ακ ル 4訪訪滋4
/
Иgα “ Graflndo Pcrsada,
カル ,(Jakarta:PT.Rtta
︲
“ “
2006),h.49
8
たと
8 1 5 WastySoemanto k
,P s i ko I o gi P endi dikanL an d a s anK erj aP em i mp in P e
ndidikan, (Jakarta: PtRinekaC ipta, 2006), H. 225 -
226
│
9 9 1 5 Thohi五 n, Psikologi Pembelttaran Pendidikan
Agarll lslam,(」 akarta:PT.Rtta Graflndo Persada,
2006),h.51
Pad HcШ γ,
′ ′
10 1 2 8 dkk,
たた bα 4gα ηあη αん jilid IL M改
κυrJbα ttα 7И ″
“
Mcitasari巧 andrasa(Jak壼 a Erlangg■ 1994),hd.
197
つん
つ乙
亜
血°
靱 tttr躙留 瑞 :T団
14 5 2 10 Paul Supamo, Teori perkembangan kognitif Jean
Piaget, (Yoyakarta: Kanisius 2002). hal. 25.
15 6 2 John W.Santrock,.′ 推― シαルソ リοttθ ″′ilid 1/ ,」
“ , dkk,(Jakarta:
Pelltttemall Ahmad Chusai五
Erlangga, 2002)hal 4 4.
つ4
16 7 John W.Santrock.Lifc¨ Span devepoment,Jilid l,
Pcntcゴ emah Ahad Chusd五 ,dklc,(Jaktta
剛﹄
ErlangAa 2002),hal.45
つ4
17 8 Suparno, 2007, Teori perkembangan kognitif
\ ^
Piaget, Yoyakarta: Kanisius, hal.49.
14
つん
つ4
︱、1ノ
\
Johll W. Santrock, 2002.
つ4
つ4
19 10 権―
′
\
シα 4ル ソ響ο θ 4′ ,Jilid l, PentttCmah Ahnad
“
Chusai五 ,dkk,Jakarta:Erlangga,hal.45
つ4
ヽ l ノ ′
Pcl■ t"crntt Ahmad Chusai五 , dklc,(Jakarta
Erlangga2002),hal.45
つ4
つ4
lλr
22 13 13 Pius A Partanto, dkk.Kiα νs刀 Jα ttPη ッ′
θろ
“ “
(Stlrabaya Arloka,1994),hal.247.
つ4
(yOgyakarta:AHuz ⅣIedia,2007),hal.87
24 15 2 14 ヽ4uhibbin Syah,Psikologi Bel萄 ar,(」 karta:PT.
Raia Graflndo Pttada,2007),hal.22
24 16 2 14 Paul Hellry,dkk,Pθ ル閉bα 4gα ηゐηκttrJbα ″αれ ′
Иηαんjilid IL Med Meitasari ηalldrasa(Jakart=、
ノ
Erlallgga,1994).hal.194
ヽ l ′′′︲︲︲ヽい
25 17 2 14 NIuhibbin Syal.,Psikologi Belttar,(」 kalta:PT.
Raia Graflndo Persada,2007).hal.22
つん
29 2 18 DepartemenP endidikandanKebudayaan,
ノ
KamusBesarBahasa Indonesia,
/
(Jakarta:
BalaiPustaka, 1998), h. 70.
30 22 2 18 DcpartemenPendidikandanKcbudayaan,
Kα z夕 sBθ sα rBα 力鰐α レ グοttθ sjα , (Jakarta:
BalaiPustaka,1998),h.70.
つ4
つD
つ4
う0
18 Abdul Ga缶 ,Dθ sα Jη Ls″ 力なJθ 4α ′
,(J』 caia:BPT.
IKIP,1983),h.9
うD
つ4
つ4
24 19 Sytthl Bahri ttalllarall,お Jわ ′
θgJ Bθ ′
″αr,
(Jakarta:PT Rincka Cipta,2008),Cet ke… 2,hal.13
つ乙
33 25 19 Slametoメ θttα ′励η乃筋 r_/aル θ r乃 低
ヽ、
ル化ηψθ4gα ′π力;りα,(Jakarta:PT Bina Aksara,
1998),h.32
つ4
34 26 19 Moh. Uzer lJsman, Menjadi Guru Profesional
(Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2005) Cet.2,
hlm 5
04
α &″Ψθ
ル 4グ Jグ Jル Dα ′ ル√カル ,(Jよ arta uIN │
“ “
Jakarta Press,2005)Cet.1,hlm 60
つ4
ヽ ノ
SinarBaruAlgensindo, 1998), Cet ke-4, h. 28.
つ4
38 30 20 M- Arifin, HubunganTimbalBalikPendidikan
Agama di LingkunganSekolahdanMasyarakat,
(-Iakarta: BulanBintan g, 197 8), Cet. Ke-4, h. 11 2
つ4
う0
39 20 M.Dallyono,お Jわ ′
οgJ Pθ れグJグ J肋 れ,(Jakarta:PT.
Rineka Cita,1997)Cet.1,ha1 55 社
つん
つ4
34 2 22
PenyuwKalnur蒻 江Pembhattdttmgemby
anBahasa, KalnusBcsarBahasa lndonesia,
ヽ′ I t
(Jakarta:Dcpdikbud RI,1998),h.667
43 35 2 22 Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003,
︱ヽK
Undang-
ト ー
PT RelnaiaRosdakarva,2012).h.38
45 37 2 22 Abdul Rdコnan An… Nahlawi,Pendidikan lslaln di
Rumah,Sckolahン dan Masyarak江 ,(Bina lnsalli
Press,1995),h.21 ′
ノ
つん
ヽ11′
PT Raia Graflndo Persada,2002),cct.7.h.292
つ乙
48 40 26 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan
Agama islam Berbasis Kompetensi: Konsep dan
Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: PT
Remaj a Rosdakarya, 2006), cet.ke-3,h. 1 32-13 4
つ乙
49 41 27
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan
Agama islam Berbasis Kompetensi: Konsep dan
Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: PT
Remaj a Rosdakarya, 2006), cet.ke-3,h. 1 3 5
つん
56 48 27 ZakiahDarattat, 崚 わグJKttν s夕 ∫ θ暉 ″α κ
“
∠gα α カル醐,(Jakarta:PT BumiAksara,2008),
“
cet.4,h.63-101
J
50 49 2 28
滋 ″ θ′bJ危 埓 んαの 加α J肋ル たた勧 α肋 ′ c閉 /
″αttα 物 ル η″刀gPaれ 訪″肋 “ η おル〃,(Jakal‐ ta:
“
Kencana,2008),h.178… 180
Grasindo,2006),hal.72.
︰ ︲
うD
(Jakarla:
ノ
0つ
つん
57 3 Prof. Dr. Sugiyono, MetodePenelitianPendidikan:
P endi dikanKuantit atif, Kualit atif,
dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2010) cet. 9,
hlm.61
つD
つD
59 4 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu
Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT Rineka Cipta,
′′
l
2002\, cet.12, h.108
うD
61 6 33
(Bandung:Alfabeta, 20I l), cet. 1 3, h. 297 ac_
3 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu
Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT Rineka Cipta,
2002), cet. 12, h.10
Jakartas Jwi2}Il
Yang mengesahkan,
No. X Y No. X Y
1 112 76 44 130 92
2 109 80 45 113 80
3 101 76 46 130 92
4 111 76 47 130 88
5 109 76 48 95 80
6 104 60 49 115 80
7 109 48 50 109 56
8 104 92 51 112 68
9 106 36 52 94 80
10 97 76 53 110 52
11 105 76 54 97 60
12 117 80 55 105 68
13 113 60 56 112 52
14 98 56 57 103 100
15 105 72 58 97 88
16 99 80 59 110 100
17 101 52 60 104 80
18 99 60 61 99 40
19 130 100 62 114 84
20 129 96 63 118 92
21 94 100 64 112 92
22 110 76 65 105 72
23 97 100 66 115 92
24 105 92 67 108 48
25 112 80 68 111 60
26 103 88 69 110 56
27 97 92 70 104 68
28 114 80 71 91 80
29 130 92 72 113 52
30 130 88 73 108 60
31 113 80 74 102 68
32 130 80 75 107 56
33 130 80 76 109 100
34 95 100 77 107 88
35 130 92 78 99 76
36 130 88 79 106 76
37 130 72 80 94 80
38 130 96 81 96 60
39 130 76 82 98 56
40 123 80 83 96 72
41 130 92 84 103 80
42 114 76 85 107 52
43 130 88 86 107 60
87 98 68
88 98 56
Lampiran
DATA INSTRUMEN IMPLIKASI TEORI PIAGET ( X )
BUTIR PERNYATAAN
NO. NILAI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 112
2 4 4 2 2 3 4 4 4 3 3 3 4 4 2 2 4 4 3 3 3 109
3 2 4 4 2 2 1 4 4 2 1 4 4 1 2 3 2 3 2 3 3 101
4 2 3 3 3 4 3 4 2 2 3 4 4 3 2 2 2 1 4 4 3 105
5 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 2 4 3 3 4 4 105
6 3 4 3 2 2 3 1 3 4 3 2 3 3 4 3 2 3 3 3 4 104
7 3 4 3 3 4 1 4 3 2 3 2 3 2 2 2 4 3 4 2 4 109
8 3 4 4 2 2 4 4 3 2 3 4 4 4 4 2 2 2 4 1 1 104
9 3 3 4 2 4 4 1 4 2 3 2 4 4 3 4 2 2 3 4 4 106
10 2 3 4 2 3 3 4 2 2 3 2 3 2 3 3 4 4 3 4 2 97
11 2 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 3 3 2 105
12 4 4 4 2 3 3 4 3 4 4 2 3 4 3 2 2 3 4 4 3 117
13 3 4 4 2 3 2 2 3 4 4 4 3 3 4 3 3 2 4 4 3 113
14 3 4 2 4 2 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 98
15 3 4 4 2 2 3 4 3 2 4 2 2 1 3 2 3 4 3 4 4 105
16 3 4 4 3 2 3 4 3 4 3 2 4 4 3 2 4 4 4 4 4 99
17 4 4 4 3 3 3 2 3 4 3 4 3 4 3 4 2 2 3 2 1 101
18 2 4 4 3 3 2 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 2 4 4 4 99
19 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 2 2 3 4 3 2 2 4 4 4 130
20 3 3 3 2 4 4 3 4 4 4 2 2 3 4 3 3 2 3 4 4 129
21 4 3 4 2 3 3 3 4 4 3 2 2 2 4 3 2 2 4 3 3 94
22 4 4 4 2 2 3 3 4 4 4 3 4 2 4 3 4 4 4 4 3 110
23 2 4 4 1 2 4 4 4 4 4 3 4 2 4 3 2 3 3 4 4 97
24 2 4 3 2 3 2 4 4 4 2 3 2 3 2 3 4 2 3 3 4 97
25 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 2 4 3 4 3 4 4 4 3 3 112
26 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 2 4 3 4 3 4 2 4 4 3 103
27 2 4 2 3 2 3 3 4 3 4 2 3 4 4 3 4 3 4 4 4 97
28 3 2 4 3 2 3 3 4 3 1 2 3 2 4 3 2 3 2 4 3 114
29 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 2 4 2 2 3 4 3 4 130
30 4 4 4 2 2 3 3 4 3 4 2 4 2 4 2 3 3 4 3 4 130
31 1 4 3 2 2 2 3 4 3 3 2 4 4 4 3 2 2 3 4 4 113
32 3 4 3 2 3 4 4 4 3 3 2 2 3 4 3 2 3 4 4 4 130
33 3 4 4 2 3 4 4 4 4 3 3 4 4 2 2 4 3 3 3 4 130
34 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 2 2 4 2 4 2 3 3 4 1 95
35 4 4 4 2 3 3 4 2 4 4 2 4 2 4 4 2 4 4 3 4 130
36 2 4 2 4 2 3 4 4 2 4 2 3 2 2 4 2 2 4 3 2 130
37 3 4 4 4 2 2 3 4 3 4 4 4 2 4 3 3 3 3 4 4 130
38 2 4 4 2 3 3 3 4 3 4 3 3 1 4 4 2 4 4 1 2 130
39 2 3 4 2 3 3 4 4 4 3 3 4 2 2 4 3 4 4 4 4 130
40 1 4 4 3 2 4 4 4 4 3 2 2 4 4 3 4 2 4 4 4 123
41 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 2 2 4 4 3 2 2 4 4 4 130
42 2 4 3 2 3 2 4 4 3 3 4 4 3 4 2 2 4 3 2 1 114
43 4 4 3 2 3 3 4 4 3 3 4 2 3 3 4 2 4 4 4 4 130
44 3 4 4 2 3 3 3 4 3 3 2 2 2 3 4 3 2 4 4 4 130
45 1 4 4 1 1 4 4 4 3 4 2 3 4 4 3 2 2 4 4 4 113
46 3 4 4 2 2 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 2 4 4 3 130
47 2 3 4 2 2 2 3 4 4 3 2 2 4 4 4 2 3 4 4 3 130
48 4 2 4 4 2 4 4 4 3 2 3 2 3 4 4 2 3 3 4 4 95
49 2 4 4 2 3 4 3 4 4 2 2 4 3 2 3 3 2 3 4 3 115
50 2 4 4 2 3 4 3 4 4 2 2 3 2 2 4 2 3 3 4 4 109
51 1 4 3 2 2 4 3 3 4 4 2 3 2 4 3 2 2 4 4 2 112
52 3 4 3 2 4 2 4 3 4 3 2 3 4 3 4 2 2 4 4 4 94
53 3 4 3 2 4 4 4 4 3 3 4 2 4 3 2 2 3 4 4 4 110
54 4 4 4 2 3 4 4 3 3 2 2 2 1 4 2 2 1 4 3 3 97
55 2 4 4 2 3 4 3 3 3 4 2 3 2 3 3 3 4 4 3 3 105
56 2 3 4 3 2 2 3 3 4 2 2 3 2 4 4 3 2 3 3 4 112
57 2 3 4 3 2 4 4 4 3 3 2 2 2 4 3 2 4 3 4 4 103
58 1 4 4 3 2 4 4 4 3 2 2 2 2 2 3 2 4 3 4 2 97
59 3 4 4 2 3 3 3 4 3 4 2 3 2 4 4 2 3 4 3 1 110
60 2 4 4 2 3 3 3 4 4 3 2 2 2 4 4 2 3 4 3 4 104
61 1 4 2 2 1 4 4 2 4 3 2 3 2 4 4 4 3 4 4 4 99
62 3 4 4 4 2 4 4 4 3 3 4 2 2 4 3 2 2 4 3 2 114
63 3 4 4 2 2 3 4 4 4 3 3 3 4 2 3 2 4 4 3 2 118
64 2 3 4 2 3 3 4 4 4 4 3 3 2 4 4 2 4 4 4 1 112
65 4 4 4 2 3 3 4 4 2 4 2 2 2 4 3 4 3 4 4 4 105
66 3 2 4 2 4 4 4 4 2 3 2 2 2 4 3 2 2 4 4 4 105
67 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 2 2 4 3 2 4 4 2 4 108
68 2 4 4 2 2 4 4 3 4 4 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 99
69 2 4 4 2 2 4 4 4 3 3 2 3 3 4 3 3 2 4 4 4 99
70 1 4 4 2 2 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 4 4 104
71 3 4 4 2 3 4 4 4 3 4 4 2 2 4 4 2 3 4 3 4 91
72 2 2 4 3 3 4 4 3 4 2 4 2 2 4 3 3 3 4 4 4 91
73 3 3 2 2 3 4 4 4 4 2 3 2 3 4 3 3 2 3 4 3 94
74 3 4 4 2 2 4 4 4 2 4 3 2 3 3 4 3 2 4 3 3 102
75 1 4 4 2 2 4 4 4 4 2 2 1 3 3 4 2 2 3 4 3 107
76 2 4 4 2 4 4 4 4 2 4 2 3 3 3 3 2 2 4 1 4 109
77 2 2 4 2 2 3 4 3 4 4 2 3 3 4 3 2 3 4 4 4 107
78 3 4 4 4 2 4 4 3 4 3 3 2 2 4 4 2 3 3 4 4 99
79 2 4 4 2 2 4 4 4 2 3 2 1 3 3 4 3 2 3 2 3 99
80 3 4 4 3 2 4 4 4 4 3 3 2 2 4 4 2 2 4 4 3 94
81 3 4 4 3 3 4 4 4 4 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 1 94
82 2 4 4 2 3 4 4 3 4 4 3 2 2 4 2 2 3 4 3 4 98
83 2 4 4 2 2 4 4 4 2 2 4 3 2 4 3 4 3 4 4 3 94
84 2 3 4 2 2 4 4 4 3 3 2 3 2 3 4 2 2 3 3 3 103
85 2 4 4 2 2 4 4 4 3 3 4 3 2 3 3 2 2 3 4 4 103
Nama :
Kelas :
Petunjuk pengisian:
• Berilah tanda checklist (√) pada pilihan jawaban yang anda anggap benar sesuai dengan
pilihan Anda
No Pertanyaan 4 3 2 1
1 Guru datang ke kelas tepat waktu
2 Guru berpakaian rapih dan sopan
3 Guru mengucap salam ketika masuk kelas
4 Guru mengecek kebersihan kelas
5 Guru menegur siswi yang tidak memakai kerudung di
kelas maupun diluar kelas
6 Guru meminta siswa/i untuk bertadarus sebelum pelajaran
dimulai
7 Guru mengulang materi sebelumnya
8 Guru menjelaskan mata pelajaran dengan menggunakan
metode yang sesuai
9 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya
10 Guru merespon pertanyaan siswa
11 Guru lebih banyak melibatkan siswa dalam pembelajaran
aktif
12 Guru memberikan skor dengan melihat dari 3 aspek
(kognitif, afektif, dan motorik)
13 Guru menampilkan dalil Qur’an atau hadits pada setiap
materi pelajaran
14 Guru banyak memberikan contoh dalam kehidupan sehari
– hari yang sesuai pada setiap perubahan materi
15 Guru memotivasi siswa agar rajin membaca Al Qur’an di
rumah
16 Guru menanamkan rasa cinta pada sesama umat Islam
dan Negara
17 Guru memberikan pujian pada siswa yang menjawab
dengan benar
18 Guru menegur siswa jika makan dan minum berdiri, baik
di dalam kelas atau di luar kelas
19 Guru menyuruh siswa agar shalat berjamaah di sekolah
20 Guru memberi nasihat sebelum mengakhiri pelajaran
A. IDENTITAS
Tantangan sekaligus peluang itu harus direspon oleh sekolah kami, sehingga visi sekolah
diharapkan sesuai dengan arah perkembangan tersebut. Visi tidak lain merupakan citra moral yang
menggambarkan profil sekolah yang diinginkan di masa datang. Namun demikian, visi sekolah
harus tetap dalam koridor kebijakan pendidikan nasional. Visi juga harus memperhatikan dan
mempertimbangkan (1) potensi yang dimiliki sekolah/madrasah, (2) harapan masyarakat yang
dilayani sekolah/madrasah.
Visi pada umumnya dirumuskan dengan kalimat: (1) filosofis, (2) khas, (3) mudah diingat.
Berikut ini merupakan visi yang dirumuskan oleh sekolah kami, SMP IT Al-Qur'aniyyah.
A. Visi SMP IT Al-Qur’aniyyah
Visi SMP IT Al-Qur’aniyyah semenjak didirikan pada tahun 2005 yaitu berusaha untuk
menjadi sekolah yang,
" Unggul dalam prestasi, kompetitif dalam IPTEK dan berperilaku Qur’ani ".
1. Membentuk generasi yang kreatif, berdaya juang tinggi dan bertanggung jawab.
2. Menyiapkan calon pemimpin masa depan yang menguasai IPTEK, inovatif dan
aplikatif.
3. Melahirkan generasi yang cakap secara emosional, intelektual dan spiritual serta
berwawasan internasional.
4. Menjadikan SMP IT sebagai sekolah model dalam pengintegrasian IPTEK dan
wawasan Qur’ani.
C. Tujuan Sekolah
Tujuan disusunnya Kurikulum SMP IT Al-Qur’aniyyah diantaranya adalah ;
10. Data Peserta Didik Baru 3 (tiga) tahun terakhir yang dinyatakan diterima di sekolah
Tahun Daya Tampung Jumlah Pendaftar Jumlah Peserta Didik Rata-rata NUN
Pelajaran Peserta Didik Baru Peserta Didik Baru Baru Yang Diterima Yang Diterima
2012/2013 160 210 150
2013/2014 180 257 249
2014/2015 250 400 350
Hal. 1
b. Guru
1. Kualifikasi Pendidikan, Status, Jenis Kelamin, dan Jumlah
Jumlah dan Status Guru
No. Tingkat Pendidikan GT/PNS GTT/Guru Bantu Jumlah
L P L P
1. S3/S2 2 - - - 2
2. S1 15 7 - - 22
3. D-4 - - - -
4. D3/Sarmud - - - -
5. D2 - - - -
6. D1 - - - -
7. ≤ SMA/sederajat - - - -
Jumlah
2. Jumlah guru dengan tugas mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikan (keahlian)
Jumlah guru dengan latar Jumlah guru dengan latar
belakang pendidikan sesuai belakang pendidikan yang
No. Guru dengan tugas mengajar TIDAK sesuai dengan tugas Jumlah
mengajar
D3/ D3/
D1/D2 S1/D4 S2/S3 D1/D2 S1/D4 S2/S3
Sarmud Sarmud
1. IPA 3 3
2. Matematika 1 1 2
3. Bahasa Indonesia 2 2
4. Bahasa Inggris 2 2
5. Pendidikan Agama 2 2
6. IPS 1 1 2
7. Penjasorkes 2 1
8. Seni Budaya 1 1 2
9. PKn 2 1
10. TIK/Keterampilan 2 2
11. BK 1 2
12. Lainnya: Mulok 2 13 15
Jumlah 35
Hal. 2
4. Prestasi guru
Perolehan kejuaraan 1 sampai 3 dalam
No. Jenis lomba 3 tahun terakhir
Tingkat Jumlah Guru
Nasional
1. Lomba PTK Provinsi
Kab/Kota
Nasional
2. Lomba Karya tulis Inovasi Pembelajaran Provinsi
Kab/Kota
Nasional
3. Lomba Guru Berprestasi Provinsi
Kab/Kota
Nasional
4. Lomba lainnya ...... Provinsi
Kab/Kota
PNS Honorer
≤ SMP SMA D1 D2 D3 S1
L P L P
1. Tata Usaha 1 1 1 3 3
2. Perpustakaan 1 1 1
3. Laboran lab. IPA 1 1 1
4. Teknisi lab. Komputer 1 1 1
5. Laboran lab. Bahasa
6. PTD (Pend Tek.
Dasar)
7. Kantin 2 2
8. Penjaga Sekolah 2 1 3
9. Tukang Kebun 1 1
10. Keamanan 1 1
11. Lainnya: ...................
Jumlah 13
Hal. 3
Keterangan kondisi:
Baik Kerusakan < 15%
Rusak ringan 15% - < 30%
Rusak sedang 30% - < 45%
Rusak berat 45% - 65%
Rusak total >65%
6.Ruang BK - Baik
Hal. 4
14. Lapangan Olahraga dan Upacara
Ukuran
Lapangan Jumlah Kondisi Keterangan
(pxl)
1. Lapangan Olahraga 1 Rusak
a. Bulu Tangkis Ringan
b. Bola Basket
c. Footsal
d. Bola Volli
e. Tenis Meja
f. .............
2. Lapangan Upacara 1 Rusak
Ringan
Perabot
Jumlah dan kondisi Jumlah dan kondisi Almari + rak
Papan tulis
Jumlah ruang meja siswa kursi siswa buku/alat
No.
kelas
Ringan
Ringan
Ringan
Ringan
Berat
Berat
Berat
Berat
Rsk.
Rsk.
Rsk.
Rsk.
Rsk.
Rsk.
Rsk.
Rsk.
Baik
Baik
Baik
Baik
Jml
Jml
Jml
Jml
Perabot
Almari + rak
Meja Kursi Lainnya
buku/alat
No. Ruang
Ringan
Ringan
Ringan
Ringan
Berat
Berat
Berat
Berat
Rsk.
Rsk.
Rsk.
Rsk.
Rsk.
Rsk.
Rsk.
Rsk.
Baik
Baik
Baik
Baik
Jml
Jml
Jml
Jml
1. Perpustakaan 10 10 10 10 10 6 4
2. Lab. IPA 10 10 10 10 5 5
3. Ketrampilan
4. Multimedia
5. Lab. bahasa
6. Lab. komputer 20 15 5 20 15 5
7. Serbaguna
8. Kesenian
Hal. 5
9. PTD
10. Lainnya: ........
Ringan
Ringan
Ringan
Ringan
Berat
Berat
Berat
Berat
Rsk.
Rsk.
Rsk.
Rsk.
Rsk.
Rsk.
Rsk.
Rsk.
Baik
Baik
Baik
Baik
Jml
Jml
Jml
Jml
1. Kasek 1 Ya 1 Ya 2 Ya
2. Wakasek 1 Ya 1 Ya 1 Ya
3. Guru 1 Ya 1 Ya 1 Ya
4. Tata Usaha 3 Ya 3 Ya 2 Ya
5. Tamu 2 Ya 2 Ya
6. Lainnya: …..
Ringan
Ringan
Ringan
Berat
Berat
Berat
Berat
Rsk.
Rsk.
Rsk.
Rsk.
Rsk.
Rsk.
Rsk.
Rsk.
Baik
Baik
Baik
Baik
Jml
Jml
Jml
Jml
1. BK
2. UKS
3. Pramuka
4. PMR
5. OSIS
6. Gudang
7. Ibadah
8. Koperasi
9. Hall/lobi
10. Kantin
11. Pos jaga
12. Reproduksi
13. Lainnya: …..
Hal. 6
17. Koleksi Buku Perpustakaan
Kondisi
No. Jenis Jumlah
Rusak Baik
1. Buku siswa/pelajaran (semua mata pelajaran) 200 Ya
2. Buku bacaan (misalnya novel, buku ilmu 175 Ya
pengetahuan dan teknologi, dsb.)
3. Buku referensi (misalnya kamus, ensiklopedia, dsb.) 60 YA
4. Jurnal 30 Ya
5. Majalah 50 Ya
6. Surat kabar 120 Ya
7. Lainnya: .....................................
Total
1. Lab. IPA Ya Ya Ya
2. Lab. bahasa Ya Ya Ya
3. Lab. komputer Ya Ya Ya
4. Ketrampilan
5. PTD
6. Kesenian
7. Multimedia
Hal. 7
20. Prestasi sekolah/siswa tiga (3) tahun terakhir
a. Prestasi Akademik: NUN
Tahun Rata-rata NUN
No.
Pelajaran B. Ind IPA Mat B. Ing Jumlah Rata-rata
1. 2011/2012 2 3 1 4
2. 2012/2013 5 3 1 2 11
3. 2013/2014 5 4 2 3 14
Hal. 8
e. Perolehan Kejuaraan/Prestasi Akademik: Lomba-lomba
Tahun 2012/2013 Tahun 2013/2014
Tingkat Tingkat
No. Nama Lomba Juara Juara
Kab/ Kab/
ke: Propinsi Nasional ke: Propinsi Nasional
Kota Kota
1. Pend. Agama 2 1
2. Sains IPA 3 1
3. IPS 1 1
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Hal. 9
21. Sumber Dana 3 (tiga) tahun terakhir
Tahun 2011/2012 Tahun 2012/2013 Tahun 2013/2014
No Sumber Dana
1. Rutin
2. APBD Kab/Kota
3. APBD Propinsi
4. BOS
5. Komite Sekolah/Orang tua
siswa (jumlah keseluruhan
iuran bulanan dan
sumbangan pendidikan
bagi siswa baru)
6. School Grant
7. Grant Pendidikan
Kecakapan Hidup
8. Subsidi Imbal Swadaya
Lain-lain: ...........................
Jumlah
23. Lain-lain
a. Alasan lulusan SMP tidak melanjutkan ke SMA/SMK/sederajat
Urutan alasan dari yang paling utama dengan
No Alasan tak melanjutkan
memberi nomor 1 s.d. 9*)
1 SMA/SMK/sederajat yang ada terlalu jauh/tak
terjangkau
2 Tidak mampu membiayai
3 Transportasi sulit/mahal
4 Kondisi geografis (medan sulit)
5 Daerahnya terpencil
6 Pendidikan dipandang kurang penting
7 Bekerja
8 Menikah
9 Lain-lain, sebutkan:
Hal. 10
b. Latar Belakang Sosial Ekonomi Orangtua Siswa
1). Pekerjaan orangtua/wali siswa
No. Pekerjaan Prosentase
1. PNS 30
2. TNI/POLRI 5
3. Petani 21
4. Swasta 160
5. Nelayan 5
6. Politisi (misalnya anggota DPR) 2
7. Perangkat Desa 100
8. Pedagang 60
... ... ...
Anshari. S. Ag., MM
NIP
Hal. 11
KEMENTERIAN AGAMA No Dokumen : FI丁 K― FR― AKD-081
UIN JAKARTA FORM(FR) Tg!.Te「 bit : l Maret 2010
FITK No.Revisi: : 01
Jl lr″ 」uanda Ⅳo 95 ClpuFar′ 解 イ2′ ndonesa
Ha:
SURAT BIMBINGAN SKR:PSi
Nomor : Jakart4 3l Agustus 2015
La-p. :
Kttada Yth.
Nallla :Ruwaidah
NIM :1110011000141
Jurusall :Pendidikan Agama lslam
Selnester :Ⅸ (Sembilan)
Judul Skripsi : IMPLIKASI TEORI KOGNIll「 JEAN PIAGET
TERIIIADAP PRESTASI BELAJAR PAI SISWA KELAS
VISMPITPONDOK PESNREN ALttQURUHAH
Judul"rsebut“ lah di"可 u101eh Jllrusan yang bersangkutan pada tangga1 08 0ktober
2014,abstraksy。 露清″θterlmpiro Saudara dapat melakukan perubaban redaksiollal pada
judul“ sebut.Apabila perubahan substansial dianggap perlL mohon pembimbing
mellghubungl Jllmsall terlebih dahulu。
Atas perhatiall dan keJa Salna Saudarι kami ucapkan terima kasih.
Mttid Khon,M.Ag.
807071987031005
Tembusan:
l. DekanFITK
2. MahaqisYn yf3.
KEMENTERIAN AGAMA No.Dokumen : FI丁 K‐ FR― AKD-066
UIN JAKARTA FORM(FR}
Tgl.Terbl : l Maret 2010
FI丁 K No. Revisi: ; 01
」l′ こHJ“ nda Nο 95 Crpυ ra`′ 5`′ 2′ ndonesra Ha
SURAT PERMOHONAN:ZIN OBSERVASi
Nomor : Un.0 1/Ft./KM .Ot .Y .!1.fl20rc Jakarta, 01 September 2015
Lamp.
Hal
Kepada Yth.
Kepala Sekolah
SMPIT Al-Qura'niyryah Pd. Aren
Demikianlah, atas perhatian dan bantuan Saudara kami ucapkan terima kasih.
Vlas s al amu' al aikum wr.w b.
a.n. Dekaa
Kabag. Tata Usaha
r
イ
171992031
Tembusan:
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
/
プ
KEMENTERIAN ACAMA No Dokumen : F!TK‐ FR― AKD-082
Kepada Yth.
Kepala Sekolah
SMPIT Al-Qur'aniyyah Pd. Aren
di
Tempat
Nama :Ruwaidah
NIM :1110011000141
Jurusan : Pendidikan Agama lslarn
Semester :Xl
Judul Skripsi : lmplikasi Teori Kognitif Jean Piaget Terhadap Hasil Belajar PAI
Siswa SMPIT Al-Qur'aniyyah
adaiah benar mahasiswa/r Fakuiias llmu Tarbiyah cjan l(eguruan UIN Jakarta yang
sedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) di
instansi/sekolah/madrasah yang Saudara pimpin.
Atas perhatian dan kerja same Saudara, kami ucapkan terima kasih.
酬 i鶴 :″
Tembusan:
1. Dekan FITK
2. Pembantu Dekan Bidang Akademik
3. Mahasiswa yang bersangkutan
二おゝ
・・ し
―
―
SEKOLAH MENENCハ 、
H PERTAMA ISLAM ttERPADU
nlrAⅡ
ら
〔】MIP IT AL口 QIJR'ANI】ピ
TERAKREDITASI■ ■A‖
」I PantiAsuhan Ceger Rt 03ノ 012 Jurangmangu ttimur― Pondok Aren Tangerang Selatan― Banten 15222
Telp.:021-73440835 Email:smplalquraniyyah(Dyah00 CO id
SURAT KETERANGAN
No:07‐ D/SMPIT AL― Q/X/2015
Nama Ruwandah
Tempat/Tanggal l′ ahir Jakarta9 16 0ktober 1992
W 1110011000141
Program Studi PAI(Pendidikan Agama lslam)
Unlversltas UIN SyarifIIidayatullah Jakarta
SMP IT Al-Qur'aniyyah"
Demikian surat keterangan ini kami buat dengan sebenamya, dan untuk
dipergunakan sebagaimana mestinya.
200801 1008