Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PENDAHULUAN

BBLR

A. Definisi Penyakit
Berat badan lahir rendah adalah bayi dengan berat badan kurang dari 2500 gram pada waktu lahir. (
Huda dan Hardhi, NANDA NIC-NOC, 2016).

B. Pathway Penyakit

Etiologi :
1. Prematuritas : Faktor Ibu, Faktor Placenta, Faktor
Janin
2. Dismaturitas : Gangguan pertukaran zat anatara ibu
dan janin

Klasifikasi BBLR :
1. BBLR :Bayi dengan berat badan lahir 1500 - 2500
gram
2. BBLSR :Bayi dengan berat badan lahir 1000 – 1500
gram
3. BBLER :Bayi dengan berat badan lahir kurang dari
1000 gram

Manifestasi Klinis :
1. Berat badan lahir < 2500 gram
2. Panjang badan ≤ 45 cm
3. Lingkar dada < 30 cm
4. Lingkar kepala< 33 cm
5. Tangisan lemah
6. Pernafasan belum teratur dan dapat terjadi apnea
7. Reflek menghisap, menelan , dan batuk belum
sempurna
8. Kulit tipis dan transparan
9. Umurkehamilankurangdari 37 minggu

Komplikasi :
1. Hipotermia
2. Hipoglikemia
3. Hiperbilirubin
4. Sindrom Gawat Nafas
5. Infeksi

Diagnosa Keperawatan :
1. Ketidak Efektifan Pola Nafas 00032
NOC : Kepatenan Jalan Nafas
NIC : Manajemen Jalan Nafas, Monitor Pernafasan
2. Ikterik Neonatus 00194
NOC : Integritas Jaringan Kulit dan membrane
mukosa
NIC : Foto terapi Neonatus, monitor ttv, perawatan
bayi baru lahir
3. Risiko Infeksi 00004
NOC : Infeksi tidak terjadi
NIC : Kontrol Infeksi, Perlindungan infeksi
4. Ketidak Seimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan
Tubuh 00002
NOC : Status nutrisi asupan makanan dan cairan
NIC : Manajemen Nutrisi, Konseling Nutrisi,
Monitor Nutrisi
C. Pemeriksaan Penunjang

No. Jenis Pemeriksaan Manfaat


1. Pemeriksaan skor ballard Untuk menentukan usia gestasi bayi baru lahir melalui
penilaian neuromuscular dan fisik.
2. Teskocok (shake test) Dianjurkan untuk bayi kurang bulan untuk melihat ada
tidaknya sindrom gawat napas.
3. Foto thoraks / baby gram pada bayi baru lahir Didapat / diperkirakan terjadi sindrom gawat napas
dengan kehamilan kurang bulan dimulai pada umur
8 jam
4. USG kepala terutama pada bayi dengan kehamilan Dimulai pada umur 2 hari untuk mengetahui adanya
kurang bulan hidrosefalus atau perdarahan intracranial.

D. Penatalaksanaan
1. Pengaturan suhu tubuh / Termoregulasi
Bayi BBLR akan cepat mengalami kehilangan panas badan atau suhu tubuh dan dapat menjadi
hipotermia atau hipertermia. Hal ini disebabkan oleh pusat pengaturan suhu tubuh belum
berfungsi dengan baik atau system metabolisme yang rendah. Hipotermia adalah penurunan suhu
di bawah 36,50C sedangkan hipertermia adalah peningkatan suhu tubuh> 37,50C. Suhu tubuh
normal terjadi jika ada keseimbangan antara produksi panas dan hilangnya panas. Suhu tubuh
dijaga pada suhu 36,5 – 37,50C. Diperlukannya penanganan yang tepat untuk mencegah
terjadinya hipotermia atau hipertermia serta menjaga suhu tubuh tetap berada dalam keadaan
normal, yaitu dengan cara proteksi termal/warm chain. Jika sudah terjadi perubahan suhu badan
bayi, dilakukan penangan yang lebih khusus yakni dengan cara penggunaan inkubator, radiant
warmer atau dengan cara metode kangguru.
2. Pengaturan makanan/nutrisi
Pemberian makanan terbaik bagi bayi adalah ASI (Air Susu Ibu). Pemberian makanan secara dini
akan mengurangi risiko hipoglikemia, dehidrasi dan hiperbilirubinemia. Pada bayi dengan
masagestasi 32 minggu atau kurang atau berat badan kurang dari 1500 gram terlalu lemah untuk
bias mengisap secara efektif atau tidak mempunyai reflex menelan yang memadai, ASI dapat
diberikan dengan menggunakan sonde lambung.
3. Mencegah infeksi
Bayi BBLR mempunyai daya tahan tubuh yang rendah dan system imun yang belum matang
menyebabkan bayi BBLR sangat rentan dengan infeksi. Hal ini dapat dicegah dengan
memperhatikan prinsip-prinsip pencegahan infeksi pada bayi seperti mencuci tangan sebelum
memegang bayi, membersihkan tempat tidur bayi, membersihkan kulit dan tali pusat bayi.

E. Daftar Pustaka
Huda. N & Hardi. K. (2016). Asuhan Keperawatan Praktis Berdasarkan NANDA, NIC. NOC. Jilid
1. Yohyakarta; Mediaction
Lestari, Titik. (2015). Asuhan Keperawatan Anak. Yogyakarka: Nuha Medika
Royyan, Abdullah. (2012). Asuhan Keperawatan Klien Anak. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Sugeng Djitowiyono, Weni Kristiyanasari. (2011). Asuhan Neonatus dan Anak.
Yogyakarta: Nuha Medika.

Banjarmasin, 28 Desember 2018

Perseptor Akademik, Ners Muda,

Muhsinin, Ns.,M.Kep., SP.Anak Nurdin Fikri

Anda mungkin juga menyukai