Anda di halaman 1dari 4

Meski ragu tetap saja kulangkahkan kaki mendekatinya. “Ehem. Maaf aku terlambat.

” Tegurku
dengan nada yang dipaksa agar terdengar normal.

Dicky mengalihkan pandangannya ke arahku, “Tidak papa. Duduklah!” dia tersenyum menyambutku,
sangat hangat.

“Aku sudah memesan nasi goreng telur kesukaan kamu Na. Kamu tidak akan kelaparan di sini.”
Ucapnya sambil tertawa.

Aku yang sekarang sudah duduk di depannya membalas dengan senyum. “Kamu memang tau
banyak tentang makanan kesukaanku ya Dick, hahaha. Tapi…” Aku sengaja menggantungkan
kalimatku untuk menarik perhatiannya.

“Tapi apa?”

“Aku tidak suka kamu memanggilku dengan sebutan ‘Na’. Namaku Nina Anggraini. Kamu boleh
memanggilku Nina atau Nin atau boleh juga kalau ingin memanggilku Anggraini, terserah saja yang
penting bukan ‘Na’.”

Sebenarnya aku ragu untuk mengatakan ini tapi aku tidak bisa menutupi kenyataan kalau aku
merasa terganggu setiap kali Dicky memanggilku seperti itu.

“Kenapa memangnya?”

Karena itu adalah panggilan istimewa dari masa laluku untukku.

“Tidak papa sih. Hanya aneh saja,” jawabku berbohong.

Dicky membuka mulutnya hendak protes tapi bersamaan dengan itu dua orang pelayan datang
membawakan pesanan kami. Salah satu pelayan menyajikan makanan ke atas meja kami dan yang
satunya menghampiriku sambil membawa nampan yang diatasnya terdapat sesuatu berselimut kain
putih. Aku sempat heran dan menanyakan apa isinya lalu pelayan itu menyuruhku untuk
membukanya sendiri.

Aku menurut dan beberapa detik setelahnya aku tidak tau bagaimana ekspresi wajahku saat melihat
buket mawar merah di atas nampan itu. Aku melihat ke arah pelayan itu untuk menanyakan apa
maksudnya tapi dia hanya tersenyum dan menyerahkan buket bunga itu kepadaku. Aku beralih
menatap Dicky yang ternyata juga sedang tersenyum ke arahku.

“Selamat Ulang Tahun, Nin.” Ucapnya terdengar sangat tulus.

Sungguh, aku tidak tau harus mengatakan apa. Bahkan ucapan terima kasih pun tidak bisa keluar
dari mulutku.
“Apa aku berhasil membuatmu kagum?”

Aku berusaha untuk tersenyum. “Ya. Kamu sangat berbakat membuat orang terharu.” Jawabku.

“Dan aku berharap juga punya bakat untuk menaklukkan hatimu itu.”

Senyumku berubah hambar. Aku merasa menjadi orang yang paling jahat. Aku pernah secara tidak
sadar menyakiti orang yang ku sayangi hingga membuatnya lelah dan akhirnya memutuskan untuk
menyerah. Dan sekarang sepertinya aku akan menjadi sebab luka di hati seseorang lagi.

Tentang perasaan Dicky, aku sudah memikirkannya dengan sungguh-sungguh.

“Hmmm Dick… sebenarnya aku sudah memutuskan un….”

“Ini bahkan baru 3 hari, kamu masih punya banyak waktu untuk berfikir. Jangan katakan apapun
tentang itu. Hari ini kita akan merayakan ulang tahunmu, Nin. Tolong jangan rusak suasananya.”

Ya. Benar. Dicky memang memberikan aku banyak waktu untuk berfikir. Dia tidak memaksaku untuk
membalas perasaannya dan hanya meminta satu kesempatan untuk membuktikan bahwa dia tidak
main-main dengan pengakuannya itu.

“Tapi aku sudah memikirkannya. Aku…”

“Nanti saja. Sekarang kita makan dulu Nasi gorengnya nanti keburu dingin,” dicky kembali
memotong ucapanku.

Tidak. Aku harus mengatakannya sekarang juga, sebelum semuanya terlambat.

“Maaf tapi aku tidak bisa, Dick.”

Kalimatku barusan berhasil membuatnya mengurungkan niat untuk mengambil sendok dan garpu
yang sebenarnya sudah mnyentuh jari-jarinya. Dia kembali memusatkan perhatiannya padaku.

“Tentang kesempatan yang kamu minta waktu itu… aku rasa aku tidak bisa memberikannya. Aku
tidak mau menjadi penonton atas perjuangan siapapun. Jadi kamu tidak perlu repot untuk
membuktikan apapun.” Aku mengambil napas sambil berusaha mengumpulkan kekuatan. “Aku
percaya perasaanmu itu tulus tapi aku tidak bisa percaya kalau kamu akan bahagia bersamaku nanti.
Dicky… lukaku ini tidak main-main dan aku perlu waktu untuk menyembuhkannya. Bukan dengan
bantuan orang lain, tapi aku ingin melakukannya sendiri. Mengenai hatiku, aku sudah berjanji akan
menjaganya lebih baik lagi.”
Dicky menatapku nanar lalu kudengar dia mengambil napas berat. “Aku akan membantumu. Aku
akan membantumu menyembuhkan luka itu dan membantumu untuk menjaga hatimu. Tidak perduli
berapa lama waktu yang kamu perlukan, aku tidak akan penah mengecewakanmu.”

“Kamu benar-benar ingin membantuku?”

Dicky mengangguk mantap.

“Kalau begitu… menyerahlah.”

Dicky menunjukan tatapan tidak percayanya ke arahku. Aku tau sekarang dia mulai kehilangan
ketegaran yang sedari tadi dia pertahankan. Dicky sudah sangat lemah tapi dia berusaha tetap kuat
di depanku. Aku tertunduk. Merasakan setiap sesak yang memenuhi dadaku. Waktu terasa berjalan
sangat lambat karena keheningan yang terjadi sekarang.

“Aku minta maaf.” Hanya kalimat itu yang bisa keluar dari mulutku sekarang.

Dicky yang sejak beberapa menit lalu memilih untuk diam akhirnya kembali besuara. “Itu artinya
kamu menutup pintu hatimu untuk yang lain.” dia memberi jeda sebentar sebelum melanjutkan
ucapannya. “Apa kamu memutuskan untuk menunggu sampai dia kembali?”

Sekarang, giliran aku yang terdiam.

Apa aku menunggunya?

Aku mengangkat kepalaku dan menatap langsung mata Dicky.

“Tidak.”

Aku mengambil napas dalam sebelum melanjutkan.

“Aku menunggu jodohku. Pilihan terbaik dari Tuhan. Dan kalaupun ternyata dia yang terpilih, itu
artinya aku sedang beruntung.”

Aku tidak tau bagaimana nasib pertemanan kami setelah hari ini.

dan…

Tentang makna sebenarnya dari jawabanku barusan, sungguh itu hanya aku dan Allah yang tau.
Cerpen Karangan: Dina Aulia

Facebook: Dina Aulia

Cerpen Pilihan Terbaik merupakan cerita pendek karangan Dina Aulia, kamu dapat mengunjungi
halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

Anda mungkin juga menyukai

  • Cerita Pendek - Tetangga Sebelah
    Cerita Pendek - Tetangga Sebelah
    Dokumen3 halaman
    Cerita Pendek - Tetangga Sebelah
    Bagoes As
    Belum ada peringkat
  • Uplo 2
    Uplo 2
    Dokumen1 halaman
    Uplo 2
    Bagoes As
    Belum ada peringkat
  • Uplo 5
    Uplo 5
    Dokumen2 halaman
    Uplo 5
    Bagoes As
    Belum ada peringkat
  • Uplo 2
    Uplo 2
    Dokumen6 halaman
    Uplo 2
    Bagoes As
    Belum ada peringkat
  • Cerpen
    Cerpen
    Dokumen1 halaman
    Cerpen
    rosa
    Belum ada peringkat
  • Uplo 1
    Uplo 1
    Dokumen1 halaman
    Uplo 1
    Bagoes As
    Belum ada peringkat
  • Uplo 3
    Uplo 3
    Dokumen2 halaman
    Uplo 3
    Bagoes As
    Belum ada peringkat
  • Uplo 8
    Uplo 8
    Dokumen1 halaman
    Uplo 8
    Bagoes As
    Belum ada peringkat
  • Uplo 2
    Uplo 2
    Dokumen4 halaman
    Uplo 2
    Bagoes As
    Belum ada peringkat
  • Uplo 1
    Uplo 1
    Dokumen3 halaman
    Uplo 1
    Bagoes As
    Belum ada peringkat
  • Uplo 1
    Uplo 1
    Dokumen3 halaman
    Uplo 1
    Bagoes As
    Belum ada peringkat
  • Uplo 7
    Uplo 7
    Dokumen1 halaman
    Uplo 7
    Bagoes As
    Belum ada peringkat
  • Uplo 3
    Uplo 3
    Dokumen2 halaman
    Uplo 3
    Bagoes As
    Belum ada peringkat
  • Uplo 6
    Uplo 6
    Dokumen3 halaman
    Uplo 6
    Bagoes As
    Belum ada peringkat
  • Uplo 5
    Uplo 5
    Dokumen4 halaman
    Uplo 5
    Bagoes As
    Belum ada peringkat
  • Cerpen 1
    Cerpen 1
    Dokumen1 halaman
    Cerpen 1
    Bagoes As
    Belum ada peringkat
  • Uplo 3
    Uplo 3
    Dokumen3 halaman
    Uplo 3
    Bagoes As
    Belum ada peringkat
  • Cerpen 3
    Cerpen 3
    Dokumen1 halaman
    Cerpen 3
    Bagoes As
    Belum ada peringkat
  • Uplo 4
    Uplo 4
    Dokumen2 halaman
    Uplo 4
    Bagoes As
    Belum ada peringkat
  • Uplo 1
    Uplo 1
    Dokumen2 halaman
    Uplo 1
    Bagoes As
    Belum ada peringkat
  • Uplo 2
    Uplo 2
    Dokumen3 halaman
    Uplo 2
    Bagoes As
    Belum ada peringkat
  • Cerpen 2
    Cerpen 2
    Dokumen2 halaman
    Cerpen 2
    Bagoes As
    Belum ada peringkat
  • Pungtuasi Dan Ejaan
    Pungtuasi Dan Ejaan
    Dokumen75 halaman
    Pungtuasi Dan Ejaan
    Muhammad Anka
    Belum ada peringkat
  • Kuliah Tropis Hiv (Dr. Tirta)
    Kuliah Tropis Hiv (Dr. Tirta)
    Dokumen59 halaman
    Kuliah Tropis Hiv (Dr. Tirta)
    Bagoes As
    Belum ada peringkat
  • Ragam Bahasa Indonesia
    Ragam Bahasa Indonesia
    Dokumen23 halaman
    Ragam Bahasa Indonesia
    Bagoes As
    Belum ada peringkat
  • Tertib Mengutip
    Tertib Mengutip
    Dokumen23 halaman
    Tertib Mengutip
    Bagoes As
    Belum ada peringkat
  • DNA Replication
    DNA Replication
    Dokumen27 halaman
    DNA Replication
    Bagoes As
    Belum ada peringkat
  • Panu
    Panu
    Dokumen15 halaman
    Panu
    mulkihakam21
    Belum ada peringkat
  • DNA Ekstranuklear-R
    DNA Ekstranuklear-R
    Dokumen51 halaman
    DNA Ekstranuklear-R
    Bagoes As
    Belum ada peringkat