Anda di halaman 1dari 3

TUGAS EKONOMI

 NAMA KELOMPOK :
 DIKI ANDRIANTO
 ELSA DITA LARASATI
 M.IKMAL HIDAYAT
 NOVIA PUTRI WULANDARI
 RESTYA PUSPITA
SOAL!

1.Indonesia pernah menjadi salah satu Negara dengan pendapatan nasional terrendah se-asian
tenggara saat terjadi krisis ekonomi tahun 1998. Mengapa krisis ekonomi memengaruhi
pendapatan nasional?

2.Mengapa permintaan dan penawaran barang dan jasa memengaruhi pendapatan nasional?

3.Penghitungan pendapatan nasional dengan pendekatan produksi harus memperhatikan nilai


tambah dari tiap komponen produksi. Mengapa penghitungan dalam pendekatan produksi
harus memperhitungkan nilai tambah?

4.Suatu Negara memiliki data (dalam miliar),produk domestik bruto sebesar Rp475.000,
pendapatan perusahaan asing didalam negeri sebesar Rp87.000, dan pendapatan warga
Negara di luar negeri sebesar Rp41.000. hitunglah besar gross national product (GNP)!

5.Data yang dimiliki Negara X yaitu konsumsi Rp875 triliun, pengeluaran pemerintah Rp325
triliun, laba Rp335 triliun, bunga modal Rp295 triliun, investasi Rp845 triliun, sewa tanah
Rp185 triliun, upah Rp570 triliun, ekspor Rp225 triliun,impor Rp150 triliun. Hitunglah besar
pendapatan nasional dengan pendekatan pendapatan!

JAWAB!

1. Karna pendapatan nasional jumlahnya tergantung hitungan dari pendapatan perkapita dan
pendapatan nasional riil.

2. Jika keseluruhan permintaan (aggregate demand) naik, permintaan barang maupun jasa
dari masyarakat meningkat. kondisi tersebut dapat memicu produsen meningkatkan produksi
barang dan jasa. kenaikan produksi barang maupun jasa akan meningkatkan aggregate
supply. kenaikan aggregate demand dan aggregate supply tersebut dapat meningkatkan
pendapatan nasional.

3. Dikarenakan dalam melakukan sebuah metode pendekatan produksi, pada nilai tambah
dari sebuah produk adalah merupakan sebuah faktor yang dianggap penting dalam melakukan
sebuah dari penghitungan pendapatan nasional itu sediri. Khususnya, nilai tambah yang
kemudian akan meningkat menjadi lebih tinggi kemudian akan mempengaruhi pada sebuah
nilai jual untuk suatu produk. Selain itu dengan adanya sebuah nilai tambah pada sebuah
barang maupun produk, maka suatu produk tersebut kemudian akan menjadi lebih
berkembang dan lebih tahan lama daripada produk lainnya yang ada pada sebuah pasar.
Dalam hal tersebut hal yang dimana kemudian digunakan untuk melakukan perhitungan
pendapatan nasional yang menggunakan pendekatan produksi yang kemudian menambah dari
nilai tamba produk bukan dari nilai akhir pada suatu produk.
4. GNP = GDP +(PFLN-PFDN)

=475.000+(87.000-41.000)

=475.000+46.000

=521.000

Jadi,besar gross national product (GNP) adalah Rp521.000

5. Y =W+R+I+ 𝜋

=570 triliun + 185 triliun + 295 triliun + 335 triliun

=1.385 triliun

Jadi,besar pendapatan nasional dengan pendekatan pendapatan adalah Rp1.385 triliun

Anda mungkin juga menyukai