Anda di halaman 1dari 17

PRAKTEK KLINIK PROFESI KEPERAWATAN MATERNITAS

PSIK FK UNAIR T.A. 2001/2002

LAPORAN PENDAHULUAN
Nama Mahasiswa : ANAS TAMSURI Tempat Praktek : Poliklinik Kebidanan
NIM : 019930006 B Tanggal : 2 April 2001

Topik : ABORTUS

- Infeksi Akut : Pneumonia, Thipii, septikemia,


peritonitis
- Gangguan Endokrin : Gangguan produksi progesterone,
thyroid
- Gangguan Gizi/Anemia
- Trauma, baik yang tidak disengaja (mischariage) maupun yang
disengaja
(provokatus)
- Gangguan faal organ : Hypoplasi uteri, tumor uterus,
cervix pendek,
retrofleksi uteri incarcerata, ggn endometrium

ABORTUS (mati janin < 22 mg/< 500 gr)

Abortus Spontan Abortus Infeksiosa Retensi Janin Abortus Resiko tinggi


(Missed abortion) (Unsafe abortion)

 Ab. Imminens : perdarahan bercak, ada ancaman kehamilan


 Ab. Insipiens : Perdarahan ringan dimana hasil konsepsi masih di
cavum uteri
 Ab. Inkomplit
 Ab. Komplit

Perdarahan Nyeri Abdomen Kurang Pengetahuan

Shock Gangguan Rasa Nyaman Cemas

Resiko tinggi Infeksi Devisit Vol. Cairan Gangguan Aktivitas


Pemeriksaan Diagnostik :

1. Test HCG Urine Indikator kehamilan Positif


2. Ultra Sonografi Kondisi janin/cavum ut terdapat janin/sisa janin
3. Kadar Hematocrit/Ht Status Hemodinamika Penurunan (< 35 mg%)
4. Kadar Hemoglobin Status Hemodinamika Penurunan (< 10 mg%)
5. Kadar SDP Resiko Infeksi Meningkat(>10.000 U/dl)
6. Kultur Kuman spesifik Ditemukan kuman

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Devisit Volume Cairan s.d perdarahan
2. Gangguan Aktivitas s.d kelemahan, penurunan sirkulasi
3. Gangguan rasa nyaman: Nyeri s.d kerusakan jaringan intrauteri
4. Resiko tinggi Infeksi s.d perdarahan, kondisi vulva lembab
5. Cemas s.d kurang pengetahuan

INTERVENSI KEPERAWATAN :
1. Devisit Volume Cairan s.d Perdarahan
Tujuan :
Tidak terjadi devisit volume cairan, seimbang antara intake dan output baik
jumlah maupun kualitas.
Intervensi :
a. Kaji kondisi status hemodinamika
R : Pengeluaran cairan pervaginal sebagai akibat abortus memiliki
karekteristik bervariasi
b. Ukur pengeluaran harian
R : Jumlah cairan ditentukan dari jumlah kebutuhan harian ditambah dengan
jumlah cairan yang hilang pervaginal
c. Berikan sejumlah cairan pengganti harian
R : Tranfusi mungkin diperlukan pada kondisi perdarahan masif
d. Evaluasi status hemodinamika
R : Penilaian dapat dilakukan secara harian melalui pemeriksaan fisik

2. Gangguan Aktivitas s.d kelemahan, penurunan sirkulasi


Tujuan :
Kllien dapat melakukan aktivitas tanpa adanya komplikasi
Intervensi :
a. Kaji tingkat kemampuan klien untuk beraktivitas
R : Mungkin klien tidak mengalami perubahan berarti, tetapi perdarahan
masif perlu diwaspadai untuk menccegah kondisi klien lebih buruk
b. Kaji pengaruh aktivitas terhadap kondisi uterus/kandungan
R : Aktivitas merangsang peningkatan vaskularisasi dan pulsasi organ
reproduksi
c. Bantu klien untuk memenuhi kebutuhan aktivitas sehari-hari
R : Mengistiratkan klilen secara optimal
d. Bantu klien untuk melakukan tindakan sesuai dengan kemampuan/kondisi
klien
R : Mengoptimalkan kondisi klien, pada abortus imminens, istirahat mutlak
sangat diperlukan
e. Evaluasi perkembangan kemampuan klien melakukan aktivitas
R : Menilai kondisi umum klien
3. Gangguan rasa nyaman : Nyeri s.d Kerusakan jaringan intrauteri
Tujuan :
Klien dapat beradaptasi dengan nyeri yang dialami
Intervensi :
a. Kaji kondisi nyeri yang dialami klien
R : Pengukuran nilai ambang nyeri dapat dilakukan dengan skala maupun
dsekripsi.
b. Terangkan nyeri yang diderita klien dan penyebabnya
R : Meningkatkan koping klien dalam melakukan guidance mengatasi nyeri
c. Kolaborasi pemberian analgetika
R : Mengurangi onset terjadinya nyeri dapat dilakukan dengan pemberian
analgetika oral maupun sistemik dalam spectrum luas/spesifik

4. Resiko tinggi Infeksi s.d perdarahan, kondisi vulva lembab


Tujuan :
Tidak terjadi infeksi selama perawatan perdarahan
Intervensi :
a. Kaji kondisi keluaran/dischart yang keluar ; jumlah, warna, dan bau
R : Perubahan yang terjadi pada dishart dikaji setiap saat dischart keluar.
Adanya warna yang lebih gelap disertai bau tidak enak mungkin merupakan
tanda infeksi
b. Terangkan pada klien pentingnya perawatan vulva selama masa perdarahan
R : Infeksi dapat timbul akibat kurangnya kebersihan genital yang lebih luar
c. Lakukan pemeriksaan biakan pada dischart
R : Berbagai kuman dapat teridentifikasi melalui dischart
d. Lakukan perawatan vulva
R :Inkubasi kuman pada area genital yang relatif cepat dapat menyebabkan
infeksi.
e. Terangkan pada klien cara mengidentifikasi tanda inveksi
R : Berbagai manivestasi klinik dapat menjadi tanda nonspesifik infeksi;
demam dan peningkatan rasa nyeri mungkin merupakan gejala infeksi
f. Anjurkan pada suami untuk tidak melakukan hubungan senggama se;ama
masa perdarahan
R : Pengertian pada keluarga sangat penting artinya untuk kebaikan ibu;
senggama dalam kondisi perdarahan dapat memperburuk kondisi system
reproduksi ibu dan sekaligus meningkatkan resiko infeksi pada pasangan.

5. Cemas s.d kurang pengetahuan


Tujuan :
Tidak terjadi kecemasan, pengetahuan klien dan keluarga terhadap penyakit
meningkat
Intervensi :
a. Kaji tingkat pengetahuan/persepsi klien dan keluarga terhadap penyakit
R : Ketidaktahuan dapat menjadi dasar peningkatan rasa cemas
b. Kaji derajat kecemasan yang dialami klien
R : Kecemasan yang tinggi dapat menyebabkan penurunan penialaian
objektif klien tentang penyakit
c. Bantu klien mengidentifikasi penyebab kecemasan
R : Pelibatan klien secara aktif dalam tindakan keperawatan merupakan
support yang mungkin berguna bagi klien dan meningkatkan kesadaran diri
klien
d. Asistensi klien menentukan tujuan perawatan bersama
R : Peningkatan nilai objektif terhadap masalah berkontibusi menurunkan
kecemasan
e. Terangkan hal-hal seputar aborsi yang perlu diketahui oleh klien dan
keluarga
R : Konseling bagi klien sangat diperlukan bagi klien untuk meningkatkan
pengetahuan dan membangun support system keluarga; untuk mengurangi
kecemasan klien dan keluarga.

Referensi :
1. Bagian Obstetri dan Ginekologi FK Unpad(1981) Obstetri Patologi,
Elstar Offset, Bandung
2. JNPKKR-POGI (2000), Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta
3. Wong,Dona L& Perry, Shanon W (1998) Maternal Child Nursing
Care, Mosby Year Book Co., Philadelphia
4. – (--), Protap Pelayanan Kebidanan RSUD Dr. Sutomo Surabaya,
Surabaya
PENGKAJIAN

Tanggal masuk : 4 April 2001 Jam masuk : 09.40 WIB


Ruang : Poliklinik Kebidanan No. Reg Med : 17778812
Pengkajian : 4 April 2001

A. Identitas
Nama Pasien : Ny. U H Nama Suami : Tn. M
Umur : 31 tahun Umur : 34 tahun
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/bangsa : Jawa / Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SLTP Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jeruk, Gamping, Krian Sidoarjo

B. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Persepsi Terhadap Kehamilan Saat ini :
a. Ibu dapat ke klinik karena mengalami perdarahan yang tidak berhenti mulai
tanggal 24 Maret 2001, jumlah sedikit-sedikit dan disertai dengan nyeri pada
perutnya bagian bawah, menyebar ke daerah pinggang dan dubur. Jumlah darah
yang keluar kurang lebih 500 cc (tiap hari 50 cc/kali)
b. Ibu menyatakan bahwa dirinya hanyalah mengalami menstruasi (tidak merasa
bahwa dirinya hamil) saat ini, setelah sebelunya tidak haid selama satu bulan.
c. Kondisi hamil yang tidak dirasakan oleh ibu meyebabkan ibu melakukan aktiitas
seperti biasanya sebagai ibu rumah tangga

2. Riwayat Obstetri
a. Riwayat Menstruasi
Menarche umur 14 tahun, siklus teratur (28 hari) denggan jumlah darah relatif
banyak selama 6-7 hari. Klien tidak mengalami dismenorhea. Hari Pertama Haid
Terakhir tanggal 23 januari 2001, Perdarahan tanggal 24 Maret 2001 dianggap
klien sebagai haid.

b. Riwayat Kehamilan/nifas sebelumnya :


Klien sebelumnya pernah mengalami keguguran (tahun 1993) pada saat umur
kehamilan 5 bulan.
Klien memiliki anak (dari kehamilan kedua) berusia 5 tahun, persalinan normal
dan tidak terdapat komlikasi persalinan/nifas.
c. Kehamilan Saat ini
Klien tidak merasa dirinya hamil walaupun pernah telambat haid satu bulan.

3. Riwayat KB
Saat ini klien tidak menggunakan alat kontrasepsi; tatpi klien pernah menggunakan
kontrasepsi jenis Suntik sebelumnya. Kontrasepsi yang digunakan oleh klien tidak
menimbulkan masalah kesehatan.

4. Riwayat Kesehatan
Klien menyatakan tidak menderita penyakit jantung, paru, kencing manis, gondok,
dan penyakit keturunan lainnya. Tidak ada riwayat keguguran padfa annggota
keluarga lainnya.

5. Kebutuhan Dasar Khusus


1. Pola Nutrisi
Klien makan 3 kali sehari, dengan cukup lauk dan sayuran; klien tidak
mengalami gangguan nafsu makan, klien tidak berpantang makan.

2. Pola Aktivitas dan latihan


Sebagai ibu rumah tangga, klien menjalankan aktiitas seperti biasanya dan tidak
menambah waktu istirahat karena klien tidak merasa bahwa dirinya hamil. Saat
ini klien merasa nyeri pada perut bagian bawah walaupun tidak terlalu
mengganggu kegiatan sehari-hari. Nyeri yang timbul terasa lebih berat saat
merubah posisi tubuh dengan cepat dan tiba-tiba.

6. Pemeriksaaan Fisik
Kesadaraan Umum : Composmentis
Tekanan Darah : 120/70 mmHg
Pernafasan : 18 X/menit
Nadi : 80 X/menit

Konjungtiva : Anemis
Sclera : Anikteric
Turgor kulit : elastis
Warna kulit : agak pucat
a. Inspeksi :
Pembesaran relatif abdomen
Linea alba tidak ada
Striae pada perut sedikit

b. Palpasi
Leopold I : tinggi Fundus Uteri : 3 Cm diatas simpisis
Periksa Dalam (Vaginal Toucher) :
- Vaginal Toucher : tidak ditemukan fluks
- Portio : Lunak, nyeri goyang (-), Pembukaan 1 Cm
- Cavum Uteri : TFU l.k 8 – 10 Cm
- Adnexia Parametrium ka/ki : Nyeri tekan (-) Massa (-)
- Cavum Douglas : tidak menonjol
- Inspekulo : Fleks (+)

c. Auskultasi
Doppler tidak dilakukan

7. Data Penunjang
HCG Test : Positif
Hemoglobin : 9 mg%
Ultra Sonografi : Janin Tunggal intraabdomen, Denyut Jantung (+)
Panjang janin 5-6 Cm

Diagnosa Medik : Abortus Imminens


Analisa Data

Masalah
Data Etiologi
Keperawatan
DS : Perdarahan akibat kerusakan Devisit Volume
- Me
jari-ngan intrauterus Cairan
ngeluh perdarahan 10 hari,
badan lemah menimbulkan perdarahan dan
DO :
penurunan volume cairan.
- Per
darahan 10 hari, 50 cc/hari
- Hb
. 9 mg%
- Ku Akibat perdarahan Resiko tinggi untuk
lit agak pucat
mengakibatkan kondisi vulva Infeksi
DS : hygiene menjadi berkurang
- me
dan selalu lembab, beresiko
ngeluh perdarahan 10 hari
DO : terhadap terjadinya infeksi
- Per
darahan
- Vu Kerusakan jaringan yang Gangguan Rasa
lva kotor & lembab
terjadi dapat mengakibatkan Nyaman : Nyeri
nyeri dan mengganggu kondisi
fisik dan psikologis klien
DS :
- Me
nyatakan Nyeri
- Me
ngeluh Perdarahan 10 hari Kekurangtahuan terhadap Cemas
DO :
kondisi dapat mengakibatkan
- Ka
dang meringis menahan kecemasan dan mengakibatkan
nyeri
perawatan yang dilakukan tidak
DS : maksimal
- Me
nyatakan tidak tahu
dirinya hamil
- Me
nyatakan perdarahan yang
terjadi adalah haid
- Me
nyatakan bingung apa
yang harus dilakukan
DO :
-

Diagnosa Keperawatan :
a. Devisit Volume Cairan s.d perdarahan
b. Gangguan rasa nyaman: Nyeri s.d kerusakan jaringan intrauteri
c. Resiko tinggi Infeksi s.d perdarahan, kondisi vulva lembab
d. Cemas s.d kurang pengetahuan
RENCANA KEPERAWATAN :
1. Devisit Volume Cairan s.d Perdarahan
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan, maka Tidak terjadi devisit volume
cairan, seimbang antara intake dan output baik jumlah maupun kualitas.
Intervensi :
a. Kaji kondisi status hemodinamika
R : Pengeluaran cairan pervaginal sebagai akibat abortus memiliki
karekteristik bervariasi
b. Ukur pengeluaran harian
R : Jumlah cairan ditentukan dari jumlah kebutuhan harian ditambah dengan
jumlah cairan yang hilang pervaginal
d. Anjurkan klien memenuhi kebutuhan cairan
R : Motivasi untuk memenuhi kebutuhan cairan

2. Gangguan rasa nyaman : Nyeri s.d Kerusakan jaringan intrauteri


Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan Klien dapat beradaptasi dengan nyeri
yang dialami,
Intervensi :
a. Kaji kondisi nyeri yang dialami klien
R : Pengukuran nilai ambang nyeri dapat dilakukan dengan skala maupun
deskripsi.
b. Terangkan nyeri yang diderita klien dan penyebabnya
R : Meningkatkan koping klien dalam melakukan guidance mengatasi nyeri
c. Kolaborasi pemberian analgetika
R : Mengurangi onset terjadinya nyeri dapat dilakukan dengan pemberian
analgetika oral maupun sistemik dalam spectrum luas/spesifik
d. Lakukan pendidikan kesehatan teknik distraksi
R : Adaptasi terhadap nyeri merupakan teknik yang dapat menurunkan nyeri
disamping kecemasan

3. Resiko tinggi Infeksi s.d perdarahan, kondisi vulva lembab


Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawtan, diharapkan tidak terjadi infeksi selama
perdarahan berlangsung
Intervensi :
a. Kaji kondisi keluaran/dischart yang keluar ; jumlah, warna, dan bau
R : Perubahan yang terjadi pada dishart dikaji setiap saat dischart keluar.
Adanya warna yang lebih gelap disertai bau tidak enak mungkin merupakan
tanda infeksi
b. Terangkan pada klien pentingnya perawatan vulva selama masa
perdarahan
R : Infeksi dapat timbul akibat kurangnya kebersihan genital yang lebih luar
c. Lakukan perawatan vulva
R :Inkubasi kuman pada area genital yang relatif cepat dapat menyebabkan
infeksi.
d. Terangkan pada klien cara mengidentifikasi tanda inveksi
R : Berbagai manivestasi klinik dapat menjadi tanda nonspesifik infeksi;
demam dan peningkatan rasa nyeri mungkin merupakan gejala infeksi
e. Anjurkan pada suami untuk tidak melakukan hubungan senggama selama
masa perdarahan
R : Pengertian pada keluarga sangat penting artinya untuk kebaikan ibu;
senggama dalam kondisi perdarahan dapat memperburuk kondisi system
reproduksi ibu dan sekaligus meningkatkan resiko infeksi pada pasangan.

4. Cemas s.d kurang pengetahuan


Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan, klien tidak merasa cemas, pengetahuan
klien dan keluarga terhadap penyakit meningkat
Intervensi :
a. Kaji tingkat pengetahuan/persepsi klien dan keluarga terhadap penyakit
R : Ketidaktahuan dapat menjadi dasar peningkatan rasa cemas
b. Kaji derajat kecemasan yang dialami klien
R : Kecemasan yang tinggi dapat menyebabkan penurunan penialaian
objektif klien tentang penyakit
c. Bantu klien mengidentifikasi penyebab kecemasan
R : Pelibatan klien secara aktif dalam tindakan keperawatan merupakan
support yang mungkin berguna bagi klien dan meningkatkan kesadaran diri
klien
d. Asistensi klien menentukan tujuan perawatan bersama
R : Peningkatan nilai objektif terhadap masalah berkontibusi menurunkan
kecemasan
e. Terangkan hal-hal seputar aborsi yang perlu diketahui oleh klien dan
keluarga
R : Konseling bagi klien sangat diperlukan bagi klien untuk meningkatkan
pengetahuan dan membangun support system keluarga; untuk mengurangi
kecemasan klien dan keluarga.
IMPLEMENTASI & EVALUASI

A. Diagnosis Keperawatan I : Devisit Volume Cairan s.d


Perdarahan
Waktu Implementasi Respon
09.45 Mengukur jumlah cairan yang Vol darah l.k 20 cc keluar, warna merah
keluar segar
Menerangkan bahaya pengeluaran Menyatakan takut dengan perdarahan,
cairan berlebihan dan menanyakan cara agar perdarahan
berhenti
Melakukan penghitungan intake Intake harian + 1200 cc, Output +
dan output 1400 cc.
Mengajarkan cara mengukur Menyatakan mengerti cara pengukuran
kebutuhan cairan sederhana cairan
Menganjurkan klien cukup banyak Menyatakan akan berusaha banyak
minum dan makan minum
Mengajarkan cara menentukan Menyatakan akan minum air tambahan
jumlah minum yang diperlukan 2 gelas tiap hari
selama perdarahan

B. Diagnosis Keperawatan II : Gangguan rasa nyaman :


Nyeri s.d Kerusakan jaringgan intrauterine
Waktu Implementasi Respon
09. 55 Menilai derajad nyeri Nyeri seperti ditekan pada bagian bawah
perut
Menerangkan penyebab nyeri Klien diam, menyatakan mengerti
Menganjurkan klien tidak Klien mengangguk
banyak bergerak/aktivitas
Menganjurkan klien untuk
berrobat bila nheri bertambah Klien mengangguk, menyatakan akan
hebat memperhatikan kondisi tubuhnya

C. Diagnosis Keperawatan III : Resiko tinggi Infeksi s.d


perdarahan, kondisi vulcva lembab
Waktu Implementasi Respon
10.10 Mengajarkan pada ibu untuk Menyatakan ia telah berusaha
dapat mengecek perdarahan tiap memperhaikan perdarahan yang terjadi
hari, menerangkan hal-hal yang Dan dapat menyebutkan tanda infeksi
harus diperhatikan dalam
mengkaji tanda infeksi pada
vagina
Menganjurkan ibu untuk Menganggguk dan menyatakan sanggup
membersihkan kemaluan teratur
Menganjurkan pada ibu untuk Menyatakan akan ke RS dua minggu lagi
segera berobat bila ada tanda atau bila perlu
demam, perdarahan berbau atau
keluar nanah
D. Diagnosis Keperawatan IV : Cemas s.d kurang
pengetahuan
Waktu Implementasi Respon
10.30 Menerangkan bahwa ibu saat ini Mengulang pernyataan bahwa dirinya
hamil dan mengalami keguguran hamil
Menerangkan agar ibu banyak Menyatakan ia akan banyak istirahat
istirahat
Menerangkan perdarahan yang -
terjadi
Menganjurkan ibu untuk tidak mengangguk
melakukan hubungan seksual

IMPLEMENTASI & EVALUASI

E. Diagnosis Keperawatan I : Devisit Volume Cairan s.d


Perdarahan
Waktu Implementasi Respon
09.45 Mengukur jumlah cairan yang Vol darah l.k 20 cc keluar, warna merah
keluar segar
Menerangkan bahaya pengeluaran Menyatakan takut dengan perdarahan,
cairan berlebihan dan menanyakan cara agar perdarahan
berhenti
Melakukan penghitungan intake Intake harian + 1200 cc, Output +
dan output 1400 cc.
Mengajarkan cara mengukur Menyatakan mengerti cara pengukuran
kebutuhan cairan sederhana cairan
Menganjurkan klien cukup banyak Menyatakan akan berusaha banyak
minum dan makan minum
Mengajarkan cara menentukan Menyatakan akan minum air tambahan
jumlah minum yang diperlukan 2 gelas tiap hari
selama perdarahan

F. Diagnosis Keperawatan II : Gangguan rasa nyaman :


Nyeri s.d Kerusakan jaringgan intrauterine
Waktu Implementasi Respon
09. 55 Menilai derajad nyeri Nyeri seperti ditekan pada bagian bawah
perut
Menerangkan penyebab nyeri Klien diam, menyatakan mengerti
Menganjurkan klien tidak Klien mengangguk
banyak bergerak/aktivitas
Menganjurkan klien untuk
berrobat bila nheri bertambah Klien mengangguk, menyatakan akan
hebat memperhatikan kondisi tubuhnya
G. Diagnosis Keperawatan III : Resiko tinggi Infeksi s.d
perdarahan, kondisi vulcva lembab
Waktu Implementasi Respon
10.10 Mengajarkan pada ibu untuk Menyatakan ia telah berusaha
dapat mengecek perdarahan tiap memperhaikan perdarahan yang terjadi
hari, menerangkan hal-hal yang Dan dapat menyebutkan tanda infeksi
harus diperhatikan dalam
mengkaji tanda infeksi pada
vagina
Menganjurkan ibu untuk Menganggguk dan menyatakan sanggup
membersihkan kemaluan teratur
Menganjurkan pada ibu untuk Menyatakan akan ke RS dua minggu lagi
segera berobat bila ada tanda atau bila perlu
demam, perdarahan berbau atau
keluar nanah

H. Diagnosis Keperawatan IV : Cemas s.d kurang


pengetahuan
Waktu Implementasi Respon
10.30 Menerangkan bahwa ibu saat ini Mengulang pernyataan bahwa dirinya
hamil dan mengalami keguguran hamil
Menerangkan agar ibu banyak Menyatakan ia akan banyak istirahat
istirahat
Menerangkan perdarahan yang -
terjadi
Menganjurkan ibu untuk tidak mengangguk
melakukan hubungan seksual
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Tema : Keputihan Pelaksana : Anas Tamsuri/Dewi Mayam F. (PSIK FK Unair)


Waktu : Tanggal 2 April 2001; 15 menit Sasaran : Pasien dan keluarga
Tempat : Ruang Tunggu Poli Kebidanan (10a)

No. Tujuan Umum Tujuan Khusus Materi Waktu Metode Evaluasi


1. Masyarakat mengetahui Pendahuluan Pembukaan 2 menit Ceramah Pertanyaan balik,
penyakit keputihan dan Masyarakat mengetahui : Umpan balik
cara pencegahan serta - Pengertian keputihan : Keputiahn adalah infeksi 3 menit s.d.a
pengobatannya Pengertian Keputihan oleh kuman/jamur pada daerah kemaluan
wanita. Gejala yang timbul: gatal, panas, terasa
lembab, keluarnya lendir dalam jumlah yang
relatif banyak

Berbagai jenis kuman,jamur penyebab 3 menit sda


- keputihan : Clamydia, E. Colly, Staphilococcus,
Penyebab Keputihan streptococcus, atau candida, Trochomonas dll.

Bahaya bila keputihan tidak segera diobati : 5 menit sda


infeksi berat dan sistemik, kemandulan
-
Bahaya Keputihan Cara untuk mencegah keputihan : 5 menit sda
Menjaga kebersihan vulva :
-Membersihkan vulva dengan irigasi air hangat
- dua kali sehari
Cara pencegahan -Mengeringkan dengan hair drier
Keputihan -menggunakan cream antibacterial 2X/hari
-berobat
-Pasangan menggunakan kondom

Cara pengobatan keputihan 3 menit sda

-
Cara pengobatan
keputihan

Anda mungkin juga menyukai