Anda di halaman 1dari 12

PEMBUATAN KASA DATAR (PENGHAPUSAN DAN PEMASANGAN KASA)

I. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud
 Mempelajari prinsip-prinsip dasar pembuatan kasa baru dan penghapusan kasa lama.
Tujuan
 Untuk mempelajari cara-cara pembuatan kasa baru dan penghapusan kasa lama, mengetahui jenis dan
nomor kasa yang akan digunakan, bahan-bahan yang akan digunakan, mengetahui zat-zat kimia yang akan
digunakan untuk penghapusan kasa lama, serta mengevaluasi hasil pemasangan dan penghapusan kasa.

II. TEORI DASAR


Pencapan adalah suatu proses pemberian warna pada kain secara tidak merata sesuai dengan motif yang telah
ditentukan dan hasilnya memiliki ketahanan luntur warna. Untuk mencapai hasil pencapan yang baik pada
proses pencapan dibutuhkan kondisi yang spesifik, peralatan khusus dan desain yang sempurna, desain
memiliki nilai seni yang tinggi dan biasanyadiciptakan sebagai hasil karya seni.Teknik pencapan intinya
merupakan cara pemindahan desain dengan suatu peralatan tertentu yang diharapkan dapat menjamin mutu
dan kualitas hasil pencapan.
Kain kasa terbuat dari kain tenun denagn twist tinggi dan jenis serat tertentu yang memenuhi syarat. Kasa
ada juga yang terbuat dari logam terutama digunakan untuk pencapan kasa putar (rotary screen printing). Kain
tenun untuk kasa harus memenuhi syarat antara lain: mempunyai daya tahan tinggi, tidak mengembang atu
mengkerut dalam keadaan bahan basah atau kering, anyaman tidak bergrser dan tahan terhadap zat kimiayang
digunakan untuk pasta cap. Kain tenun yang memenuhi syarat untuk kasa pencapan adalalah tenun yang
terbuat dari organdie, poliamida, sutera, Monyl, dll.
Pada saat ini untuk keperluan kain kasa lebih banyak terbuat dari serat polyester twist tinggi, polyester yang
palig cocok dan memenuhi syarat untuk kas pencapan, antara lain kekuatannya tinggi mulurnya lebih rendah
dari pada nilon dan mempunyai daya tahan tinggi terhadap zat kimia. Ukuran kehalusan dan kekasaran kasa
disebut juga fabric number atau mesh count menentukan banyaknya helai benang per inci atau per cm. fabric
number kecil, berarti monyl besar, fabric number besar berarti monyl halus.
Untuk penomeran monyl ada 4 type yang dicantumkan :
 S light (ringan)
 M medium (medium)
 T heavy (kuat)
 HD extra heavy (sangat kuat)
System penomeran kain monyal untuk kasa pencapan, disamping fabric number dan tipe kekuatan monylnya,
dicantumkan juga system penomeran sutera, sehingga penomoran monyl selengkapnya ditulis sebagai berikut:

Tabel 1. Contoh Penomoran pada Kasa Monyl


Penomoran yang
Banyaknya helai/cm disesuaikan Nomor monyl
Tipe Kekuatan
(fabric Number dengan penomoran yang lengkap
sutera
48 S 12 48 S (12)
54 S 12 54 S (12)
61 S 12 61 S (12)
48 M 12 48 M (12)
54 M 14 54 M (14)
61 M 16 61M (16)
48 T 12 48 T (12)
54 T 14 54 T (14)
61 T 16 61 T (16)
48 HD 12 48 HD (12)
54 HD 14 54 HD (14)
61 HD 16 61 HD (16)

Jenis kasa:
 Nytal atau Istal (terbuat dari poliester)
 Nybolt atau monyl (terbuat dari poliamid)
 Kasa yang terbuat dari nikel

Nomor kecil Nomor besar

Kasa biasanya dibuat dari anyaman polos, ada yang mono / multi filamen. Nomor kasa menunjukan
banyaknya helai benang atau lobang per inci yang dikenal dengan Mesh Count atau banyaknya helai benang
per cm dikenal dengan Rastter. Untuk motif yang kecil dan tajam digunakan no kasa yang kecil agar tidak
meleber. Bingkai atau frame adalah rangka yang membentuk kasa pencapan (screen printing) menurut bentuk
dan ukuran yang disesuaikan dengan keperluan, tetapi pada umumnya bingkai bentuk empat persegi panjang.
Bahan yang digunakan untuk bingkai harus memenuhi syarat sebagai berikut:
 Kuat dan stabil, tidak mudah melenting atau mengkerut
Tahan terhadap air dan zat kimia yang digunakan untuk pencapan
Mudah dilekati perekat dan tahan lama
Ringan, tidak terlalu berat
III. ALAT DAN BAHAN
Alat yang digunakan :
- Gunting
- Selotip
- Staples
- Palu
- Obeng
- Tang
- Cutter
Bahan dan pereaksi yang digunakan
- kain kasa
- kain penyambung
- air
- NaOH

IV. DIAGRAM ALIR PROSES


Diagram Alir proses pemasangan kasa baru(chromatine)

Siapkan alat dan bahan

Bersihkan rangka screen, dan rendam dengan air

Pasang kasa pada dua sisi yang bersebelahan kemudian disteples dua sisinya

Tegakkan dan lakukan penarikan pada kain kasa, beri tekanan dibagian bawah

Periksa tegangan kasa, kemudian lanjutkan tekanannya

Tarik kuat- kuat kasa sampai kencang dan rata kemudian staples

Lakukan untuk kedua sisi lainnya


Diagram Alir proses pemasangan kasa lama (stripping)

Permukaan kasa bagian luar diberi dengan NaOH 38oBe dan kaporit, diamkan selama 30 menit

Bersihkan kasa dengan cara menggosok permukaan kasa sampai bersih

Beri asam asetat untuk menetralkan

V. CARA KERJA Keringkan, screen siap digunakan


Penghapusan Screen
- Siapkan alat dan beberapa menit, bahan serta screen yang akan dihapus pilih kain monyl yang tidak robek,
dan rangka screen yang tidak bengkok
- Screen yang akan dihapus, dibersihkan permukaannya terlebih dahulu dengan membasahinya dengan air.
- Oleskan larutan NaOH dengan campuran kaporit pada seluruh permukaan luar dan dalam screen secara
merata.
- Biarkan ±30 menit agar memudahkan dalam pelepasan zat peka cahaya yang telah digunakan
- Bersihkan screen di air yang mengalir dan gosok dengan bantuan alat penggosok yang halus yang terbuat dari
kain, tetapi hati- hati jangan sampai sobek
- netralisir dengan menggunakan Asam asetat
- kasa dikeringkan

Pemasangan Screen pada Frame


- Siapkan rangka screen yang terbuat dari kayu (pilih yang tidak bengkok) dan kain monyl yang akan dipasang
pada meja bantu.
- rendam dan basahi rangka screen dengan air agar sedikit lunak sehingga mempermudah untuk di staples,
basahi kain monyl agar dapat terpasang dengan baik.
- Kain monyl diukur dengan melebihkan sedikit pada bagian panjang dan lebarnya.
- Rangka ditegakkan ke arah panjang, pasang kasa pada dua sisi yang bersebelahan dengan ujung kain monyl
yang menempel pada meja bantu, kemudian disteples dua sisinya yang telah dilapisi oleh kain penyambung.
- Tegakkan dan lakukan dorongan rangka dan tarikan pada kain monyl, beri tekanan dibagian bawah. sebelum
penarikan dimulai kain monyl dibasahi dengan air.
- Periksa tegangan kasa, kemudian lanjutkan tekanannya sampai benar- benar kencang dan rata.
- Setelah tegangan pada kain monyl cukup, stapler seluruh pinggir frame diatas meja bantu.
- rapihkan untuk bagian pinggiran
- kasa siap digunakan untuk proses selanjutnya
VI. DISKUSI
Bahan yang digunakan untuk rangka harus kuat dan stabil, tidak mudah melenting atau mengkerut, tahan
terhadap air dan zat kimia yang digunakan untuk pencapan, mudah dilekati perekat dan tahan lama, ringan,
tidak terlalu berat. Pada proses pemasangan kain monyl ke rangka screen, kain dan rangka harus direndam
terlebih dahulu dengan air. Hal ini dimaksudkan agar rangka lebih lunak dan mudah untuk di steplesdan agar
kain mempunyai elastisitas dan mulur yang baik sehingga pada waktu penarikan tidak sobek kain kasa tidak
sobek, selain itu juga agar kekencangannya dapat terjaga. Agar memiliki motif yang tajam dalam proses
penarikan kain monyl harus kencang, tidak boleh kendor. Penomoran kasa menunjukkan kehalusan dan
kekuatan kasa datar. Makin tinggi nomor, makin banyak helai benangnya, makin banyak lobangnya, makin kecil
lobangnya.

VII. KESIMPULAN
Pencapan adalah suatu proses pemberian warna pada kain secara tidak merata sesuai dengan motif yang telah
ditentukan dan hasilnya memiliki ketahanan luntur warna. Untuk mencapai hasil pencapan yang baik pada
proses pencapan dibutuhkan kondisi yang spesifik, peralatan khusus dan desain yang sempurna, desain
memiliki nilai seni yang tinggi dan biasanyadiciptakan sebagai hasil karya seni.Teknik pencapan intinya
merupakan cara pemindahan desain dengan suatu peralatan tertentu yang diharapkan dapat menjamin mutu
dan kualitas hasil pencapan. Pada pencapan dapat digunakan bermacam-macam warna dan golongan zat
warna dalam satu kain dan tidak saling mempengaruhi. Pencapan non repeat adalah pencapan yang dilakukan
secara tidak berulang. Hasil pencapan memberi ciri warna motif yang tidak sama baiknya antara permukaan
atas dan bawah kain, pembuatan gambar dan klisenya merupakan tahapan untuk membuat screen dalam
proses pencapan.

VII. DAFTAR PUSTAKA


Lubis A, Suprapto A, Hasym E. “TEKNOLOGI PENCAPAN TEKSTIL”. Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil.
Bandung. 1998.

Djufri R, Kasoenarno, Salihima A, Lubis A. “TEKNOLOGI PENGELANTANGAN, PENCELUPAN DAN


PENCAPAN”. Institut Teknologi Tekstil. Bandung. 1973.

VIII. LAMPIRAN GAMBAR


PEMINDAHAN GAMBAR DARI KLISE KE KASA
(EKSPOSURE)

I. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud
 Mempelajari prinsip-prinsip dasar pemindahan gambar dari klise ke kasa
Tujuan
 Untuk mempelajari cara-cara pemindahan gambar dari klise ke kasa.
 Mengetahui hal-hal yang perlu disiapkan dan proses cara persiapannya agar diperoleh hasil pencapan yang
lebih baik nantinya.

II. TEORI DASAR


Pencapan adalah suatu proses pemberian warna pada kain secara tidak merata sesuai dengan motif yang telah
ditentukan dan hasilnya memiliki ketahanan luntur warna. Untuk mencapai hasil pencapan yang baik pada
proses pencapan dibutuhkan kondisi yang spesifik, peralatan khusus dan desain yang sempurna, desain
memiliki nilai seni yang tinggi dan biasanyadiciptakan sebagai hasil karya seni.Teknik pencapan intinya
merupakan cara pemindahan desain dengan suatu peralatan tertentu yang diharapkan dapat menjamin mutu
dan kualitas hasil pencapan. Pada pencapan dapat digunakan bermacam-macam warna dan golongan zat
warna dalam satu kain dan tidak saling mempengaruhi.

Jenis – jenis zat peka cahaya


Zat peka cahaya adalah zat yang peka terhadap cahaya.Artinya zat teersebut apabila kena cahaya akan
berubah fisiknya misalnya dari lembek menjadi keras atau dari lemah menjadi kuat. Demikian juga zat peka
cahaya yang biasa digunakan untuk kasa, bila kena cahaya akan tetap lembek dan apabila disemprot dengan
air akan lepas. Setelah screen bersih baru dilakukan pemberian corak pada kasa. Disini digunakan cara dengan
menggunakan kertas film tembus pandang (klise). Proses awal yang dilakukan adalah menggambar motif pada
kertas kodatrace/klise tersebut dengan cat khusus yang berwarna gelap. Setelah selesai kasa yang telah bersih
diberi lapisan larutan yang bersifat peka cahaya, dimana disini digunakan larutan chromatin. Larutan peka
cahaya ini dibuat melapisi screen secara merata menggunakan coater kemudian dikeringkan pada oven yang
tidak bercahaya dan setelah kering siap dilakukan pemindahan corak gambar tembus pandang ke screen.
Jenis-jenis zat peka cahaya diantaranya sebagai berikut:
1. Gelatin-Bikromat
Campuran Gelatin dan ammonium bikhroma
2. Krome Gelatin
Krome-gelatin dibuat dengan mencampurkan ammonium (kalium) bikromat dengan gelatin
3. Siper Emulsion
Super emulsion merupakan larutan krom-gelatin yang sudah jadi, berwarna kehijau-hijauan dan bisa
langsung dipakai. Untuk mencegah kemungkinan sudah berkurangnya kekuatan super emulsion,
biasanya ditambahkan ammonium bikromat.
Proses pemindahan gambar (exposure)
Pemindahan gambar (exposure ) dapat dilakukan dengan sinar lampu neon atau sinar matahari adapun cara
pemindahan menggunakan lampu neon. Hasil gambar pada diapositif atau kertas tembus pandang dilekatkan
pada permukaan luar screen serapat mungkin. Setelah itu dilakukan penyinaran dengan lampu neon yang
jaraknya dengan kasa sekitar 30 cm. Urutannya adalah pada screen bagian dalam diberi busa yang akan
menekan kasa hingga menempel pada gambar, sedangkan lapisan luarnya terdapat gambar diapositif yang
rapat dengan kaca. Sementara dibawah kaca terdapat lampu neon yang akan menyinari kasa. Setelah
penyinaran ini, kertas tembus pandang yang menempel pada screen dilepas sehingga akan terlihat bayangan
gambar pada screen. Segera setelah selesai screen direndam dalam air panas bersuhu 70 0C, hingga bagian-
bagian yang bermotif jadi berlubang dan kemudian dilakukan pengeringan. Dalam pencucian dengan air ini
screen tidak boleh terkena gerakan-gerakan mekanik yang kuat apalagi digosok, karena akan mengakibatkan
kerusakan pada motif atau melubangi bagian yang seharusnya tidak berlubang.
Gambar yang telah jadi perlu dikuatkan agar lebih tahan terhadap gosokan dan zat kimia yang akan digunakan
pada pencapan. Penguatan screen ini dilakukan dengan menggunakan larutan vernis yang dilapiskan pada
permukaan screen.
Cara pembentukan gambar pada kasa
Untuk membentuk corak/ desain pada kasa dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya adalah ;
- Cara pemotongan ( cut – off method )
Cara ini merupakan cara yang paling mudah, tetapi hanya untuk motif/gambar yang besar – besar dan tidak
banyak variasinya. Bahan dan alat yang digunakan adalah kertas tipis yang tembus cahaya. Sirlak. Spirtus,
gunting/pisau/cuuter dan lain-lain.
- Cara menggambar langsung (direct printing method)
Cara ini paling mudah dari semua cara pembuatan gambar pada kasa, yaitu dengan menggambar langsung paa
kasa menggunakan lak screen, tetapi cara ini memerlukan waktu yang cukup lama.

III. ALAT DAN BAHAN


Alat yang digunakan :
- Gunting
- Selotip
- Staples
- Palu
- Obeng
- Tang
- Cutter
Bahan dan pereaksi yang digunakan
- kain kasa
- kain penyambung
- air
- NaOH
- Diazol Supra X
- Oksidator Kalium bikarbonat
Siapkan alat dan bahan

IV. DIAGRAM ALIR PROSES

Menyiapkan campuran zat peka


cahaya dan oksidator

Olesi bagian luar dan dalam screen


dengan campuran zat peka cahaya
dan oksidator

Meletakkan klise pada meja kaca


lekat kan dengan selotip

Meletakkan kasa bagian luar


diatas klise

Letakkan busa dan pemberat diatas


screen bagian dalam

Memeriksa kedudukan kasa, klise


dan busa penekan harus dalam
keadaan rapat

Menyalakan lampu neon dan


menghitung lama penyinarannya.

Membuka motif dengan


dicuci dengan penyemprot
motif

Memeriksa motif, keringkan, dan


lakukan penambalan (retusir)
V. CARA KERJA
- siapkan alat dan bahan yang akan digunakan baik screen, trace film dan motif pada trace.
- siapkan meja afdruk, neon, busa, dan bantuan pemberat.
- siapkan campuran zat peka cahaya (photo emulsion) dan oksidator kalium bikarbonat
- olesi bagian luar dan dalam screen, lakukan pelapisan (coating) screen dengan campuran zat peka cahaya
dan oksidator ratakan dengan penggaris dilakukan ditempat gelap dan keringkan dengan menggunakan hair
dryer
- klise diletakkan pada meja kaca / meja afdruk
- letakkan busa dan pemberat diatas screen bagian dalam
- memeriksa kedudukan kasa, klise dan busa penekan harus dalam keadaan rapat
- apabila posisi sudah siap nyalakan neon dengan kekuatan 100 watt, hitung selama 8 menit
Pemberat
papan
Rangka kasa kasa
Busa

Meja afdruk

Lampu neon

Gambar proses afdruk

- setelah dilakukan penyinaran, segera screen dicuci dengan menyemprot motif maka bagian screen yang di
tutup film akan langsung rontok, gunakan water sprey untuk menajamkan, menghaluskan, dan membersihkan
zat peka cahaya yang menghalangi screen (pada daerah motif) tetapi jangan dulu terkena sinar secara
langsung.
- membuka motif dengan pemeriksaan motif di tempat yang terang, periksa screen apabila terdapat lobang-
lobang pada screen yang bukan motif, ditutup dengan larutan peka cahaya (retusir).
- lapisi lakban dibagian pinggir screen agar tidak bocor.
- screen siap digunakan

VI. DISKUSI

Screen yang hendak dipakai harus bersih screen yang akan dipakai tidak boleh mampet oleh sisa2 tinta sablon
karena sudah dipakai sebelumnya. Hal ini untuk menghindari tinta yang hendak kita cetak ke objek karena
sudah mampet oleh sisa tinta sebelumnya. Memang bisa saja tinta yang mampet tersebut dibersihkan dengan
m3 ataupun cairan2 lainnya, tapi yang ditakutkan apabila kita membersihkannya setelah proses afdruk sablon,

Laporan Praktikum Teknologi Pencapan 1


maka afdruk kita bisa saja rusak karena cairan2 tersebut yang cukup keras sifatnya. Alangkah baiknya jika,
screen kita pastikan bersih terlebih dahulu sebelum dilakukan pengolesan ulano atau obat afdruk. Zat anti peka
cahaya harus merata dioleskan di screen untuk mendapatkan hasil cetakan sablon yang baik. Ingat sifat ulano
yang sensitif dengan cahaya. Sifat ulano yang sensitif oleh cahaya mengharuskan kita mengoleskannya di
tempat yang agak gelap..Baik cahaya matahari ataupun cahaya lampu. Karena zat anti peka cahaya akan mati
atau mengeras seketika jika terkena cahaya. Proses Penyinaran ini tidak boleh terlalu lama ataupun terlalu
sebentar. Jika terlalu lama, ditakutkan seluruh permukaan akan terlalu matang, sehingga area screen yang
harusnya tetap bolong akan susah untuk dirontokkan obat afdruknya. Jika terlalu sebentar hasilnya akan
kebalikannya, area screen yang harusnya tetap tertutup obat afdruk malah mudah rontok ketika dilakukan
penyemprotan.

Hasil afdruk

Gambar 1 Gambar 2

VII. KESIMPULAN

VIII. DAFTAR PUSTAKA


Lubis A, Suprapto A, Hasym E. “TEKNOLOGI PENCAPAN TEKSTIL”. Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil.
Bandung. 1998.

Djufri R, Kasoenarno, Salihima A, Lubis A. “TEKNOLOGI PENGELANTANGAN, PENCELUPAN DAN


PENCAPAN”. Institut Teknologi Tekstil. Bandung. 1973.

VIII. LAMPIRAN GAMBAR

Laporan Praktikum Teknologi Pencapan 1


Laporan Praktikum Teknologi Pencapan 1
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENCAPAN 1
(penghapusan dan pemasangan screen dan
afdruk)

Laporan Praktikum Teknologi Pencapan 1

Anda mungkin juga menyukai