Bahan Bakar DAN KARAKTERISTIKNYA
Bahan Bakar DAN KARAKTERISTIKNYA
Bahan Bakar adalah Suatu zat yang jika dipanaskan akan mengalami reaksi kimia dengan
oksidator (biasanya oksigen dalam udara) untuk melepaskan panas. Bahan bakar komersial
mengandung karbon, hidrogen dan senyawa-senyawanya (sehingga sering disebut bahan
bakar hidrokarbon) yang akan menghasilkan suatu nilai kalor (heating value).
3. Producer gas
Diproduksi dengan cara mengalirkan udara dalam jumlah yang kurang dari
stoikiometris ke dalam lapisan batubara atau kayu yang dalam kondisi panas. Unsur
yang bisa terbakar adalah hidrogen dan karbon monooksida (CO) dengan kandungan
nitrogen sampai 55%. Karena kandungan nitrogen yang cukup tinggi maka nilai
bakar cair yang ada di pasaran,maka minyak mentah perlu refining yang meliputi
distillation, cracking, reforming, dan impurity removal.
alkohol
aromatik CnHn.
Ranking batubara didasarkan kepada besarnya nilai kalor untuk batubara ranking rendah,
dan prosentase karbon untuk batubara ranking tinggi. Jenis-jenis batubara berdasar
rangking:
a. Lignite berwarna coklat kehitam-hitaman dan termasuk rangking rendah. Secara
kimiawi sifatnya mirip dengan peat (sampah tanaman) yaitu banyak mengandung
air dan unsur volatil (volatile matter). Secara fisis lignite mudah pecah.
b. Subbituminous berwarna hitam kusam. Kandungan air lebih sedikit dibanding
dengan lignite.
c. Bituminous berwarna hitam gelap dengan kandungan air yang rendah dan
kandungan unsur volatil tinggi sampai medium. Bituminous lebih tahan terhadap
Grade batubara tergantung kepada kandungan abu, temperatur fusi abu, kandungan sulfur.
Grade batubara bisa ditingkatkan dengan cleaning untuk menghilangkan abu dan senyawa
sulfur. Secara mekanis pembersihan abu bisa sampai 1070%, sedangkan untuk sulfur bisa
sampai 35%.
Pengujian batubara :
(a) Proximate analysis menunjukkan moisture, volatil mampu bakar, karbon, dan abu.
(b) Ultimate analysis menunjukkan komposisi kimiawi batubara.
(c) Hardgrove grindability menunjukkan kemampuan batubara untuk dihaluskan.
(d) Ash fusion temperature (titik leleh abu) menunjukkan kecenderungan terjadinya
fouling dan slagging dalam sebuah boiler.