FAKULTASN KEPERAWATAN 2019 JUDUL SOP : PENGGUNAAN ALAT BANTU JALAN KRUK PSIK UNIVERSITAS JEMBER PROSEDUR TETAP NO NO REVISI : Halaman : DOKUMEN : TANGGAL DITETAPKAN OLEH : TERBIT : 1 PENGERTIAN Kruk adalah tongkat atau alat bantu untuk berjalan, biasanya digunakan secara berpasangan yang di ciptakan untuk mengatur keseimbangan pada saat akan berjalan.(Suratun dkk, 2008). 2 TUJUAN 1. Meningkatkan kekuatan otot, 2. Pergerakan sendi dan kemampuan mobilisasi 3. Menurunkan resiko komplikasi dari mobilisasi 4. Menurunkan ketergantungan pasien dan orang lain 5. Meningkatkan rasa percaya diri klien (Suratun dkk,2008) 3 INDIKASI 1. Pasca amputasi kaki 2. Hemiparese 3. Paraparese 4. Fraktur pada ekstremitas bawah 5. Terpasang gibs 6. Pasca pemasangan gibs(Suratun dkk,2008) 4 KONTRAINDIKASI 1. Penderita demam dengan suhu tubuh lebih dari 37,5o C. 2. Penderita dalam keadaan bedrest. 5 PERSIAPAN ALAT 1. Kruk 2. Alas kaki 6 PERSIAPAN KLIEN 1. Berikan penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan. 7 CARA BEKERJA Cara berjalan menggunakan kruk 1. Bantu klien mengambil posisi segitiga, posisi dasar berdiri menggunakan kruk sebelum mulai berjalan. 2. Ajarkan klien tentang salah satu dari empat cara berjalan dengan kruk. 3. Perubahan empat titik atau cara berjalan empat titik memberi kestabilan pada klien, tetapi memerlukan panahanan berat badan pada kedua tungkai. Masing-masing tungkai digerakkan secara bergantian dengan masing- masing kruk, sehingga sepanjang waktu terdapat tiga titik dukungan pada lantai. 4. Perubahan tiga titik atau cara berjalan tiga titik mengharuskan klien menahan semua beratbadan pada satu kaki. Berat badan dibebankan pada kaki yang sehat, kemudian pada kedua krukdan selanjutnya urutan tersebut diulang. Kaki yang sakit tidak menyentuh lantai selama fase dini berjalan tiga titik. Secara bertahap klien menyentuh lantai dan semua beban berat badan bertumpu pada. 5. Cara berjalan dua titik memerlukan sedikitnya pembebanan berat badan sebagian pada masing-masing kaki. Kruk sebelah kiri dan kaki kanan maju bersama-sama. Kruk sebelah kanan dan kaki kiri maju bersama-sama. 6. Cara jalan mengayun ke kruk ( swing to gait), klien yang mengalami paralisi tungkai dan pinggul dapat menggunakan cara jalan mengayun ini. Penggunaan cara ini dalam jangka waktu yang lama dapat mengakibatkan atrofi otot yang tidak terpakai. Minta klien untuk menggerakkan kedua kruk kedepan secara bersamaan, pindahkan berat badan kelengan dan mengayun melewati kruk. 7. Cara jalan mengayun melewati kruk ( swing throughgait). 8. Cara jalan ini sangat memerlukan ketrampilan,kekuatan dan koordinasi klien. Minta klien untuk menggerakkan kedua kruk kedepan secara bersamaan. Pindahkan berat badan ke lengan dan mengayun melewati kruk. 9. Ajarkan klien menaiki dan menuruni tangga. Teknik turun tangga 1. Pindahkan berat badan pada kaki yang tidak sakit. 2. Letakkan kruk pada anak tangga dan mulai untuk memindahkan berat badan pada kruk. 3. Gerakkan kaki yang sakit kedepan 4. Luruskan kaki yang tidak sakit pada anak tangga dengan kruk. Teknik naik tangga 1. Pindahkan berat badan pada kruk. 2. Julurkan tungkai yang tidak sakit antara kruk dari anak tangga. 3. Pindahkan berat badan dari kruk ketungkai yang tidak sakit. 4. Luruskan kaki yang tidak sakit pada anak tangga dengan kruk. Teknik duduk 1. Klien diposisi pada tengah depan kursi dengan aspek posterior kaki menyentuh kursi. 2. Member metode yang aman untuk duduk dan bangun dari kursi. 3. Klien memegang kedua kruk dengan tangan berlawanan dengan tungkai yang sakit. 4. Bila kedua tungkai sakit, kruk ditahan, pegang pada tangan klien yang lebih kuat. 8 EVALUASI 1. Memberikan kesempatan untuk bertanya 2. Menyampaikan rencana untuk bertanya 3. Berpamitan pada klien 4. Cuci tangan 9 HAL-HAL YANG PERLU 1. Perawat atau keluarga harus memperhatikan DIPERHATIKAN ketika klien akan menggunakan kruk. 2. Monitor klien saat memeriksa penggunaan kruk dan observasi untuk beberapa saat sampai problem hilang. 3. Perhatikan kondisi klien saat mulai berjalan. 4. Sebelum digunakan, cek dahulu kruk untuk persiapan. 5. Perhatikan lingkungan sekitar. 6. Gunakan wc duduk untuk buang air besar. 7. Bila tidak ada wc duduk, gunakan wc biasa dengan kursi yang tengahnya diberi lubang.