Anda di halaman 1dari 5

KEPERAWATAN BEDAH

SOP KRUK

oleh:

1. Evita Ryani 152310101129


2. Siti Aldina 152310101124
3. Intan Maulidia Y 152310101125
4. Andrita Asida 152310101127
5. Alfia Andiyani 152310101151
6. Kezia Ria Kristanti 152310101157
7. Diah Mangestuti 152310101167
8. Bayu Anggara P.W 152310101187

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTASN KEPERAWATAN
2019
JUDUL SOP :
PENGGUNAAN ALAT BANTU JALAN KRUK
PSIK UNIVERSITAS
JEMBER
PROSEDUR TETAP NO NO REVISI : Halaman :
DOKUMEN :
TANGGAL DITETAPKAN OLEH :
TERBIT :
1 PENGERTIAN Kruk adalah tongkat atau alat bantu untuk
berjalan, biasanya digunakan secara berpasangan
yang di ciptakan untuk mengatur keseimbangan
pada saat akan berjalan.(Suratun dkk, 2008).
2 TUJUAN 1. Meningkatkan kekuatan otot,
2. Pergerakan sendi dan kemampuan mobilisasi
3. Menurunkan resiko komplikasi dari mobilisasi
4. Menurunkan ketergantungan pasien dan orang
lain
5. Meningkatkan rasa percaya diri klien (Suratun
dkk,2008)
3 INDIKASI 1. Pasca amputasi kaki
2. Hemiparese
3. Paraparese
4. Fraktur pada ekstremitas bawah
5. Terpasang gibs
6. Pasca pemasangan gibs(Suratun dkk,2008)
4 KONTRAINDIKASI 1. Penderita demam dengan suhu tubuh lebih dari
37,5o C.
2. Penderita dalam keadaan bedrest.
5 PERSIAPAN ALAT 1. Kruk
2. Alas kaki
6 PERSIAPAN KLIEN 1. Berikan penjelasan tentang tindakan yang akan
dilakukan.
7 CARA BEKERJA Cara berjalan menggunakan kruk
1. Bantu klien mengambil posisi segitiga, posisi
dasar berdiri menggunakan kruk sebelum
mulai berjalan.
2. Ajarkan klien tentang salah satu dari empat
cara berjalan dengan kruk.
3. Perubahan empat titik atau cara berjalan empat
titik memberi kestabilan pada klien, tetapi
memerlukan panahanan berat badan pada
kedua tungkai. Masing-masing tungkai
digerakkan secara bergantian dengan masing-
masing kruk, sehingga sepanjang waktu
terdapat tiga titik dukungan pada lantai.
4. Perubahan tiga titik atau cara berjalan tiga titik
mengharuskan klien menahan semua
beratbadan pada satu kaki. Berat badan
dibebankan pada kaki yang sehat, kemudian
pada kedua krukdan selanjutnya urutan
tersebut diulang. Kaki yang sakit tidak
menyentuh lantai selama fase dini berjalan tiga
titik. Secara bertahap klien menyentuh lantai
dan semua beban berat badan bertumpu pada.
5. Cara berjalan dua titik memerlukan sedikitnya
pembebanan berat badan sebagian pada
masing-masing kaki. Kruk sebelah kiri dan
kaki kanan maju bersama-sama. Kruk sebelah
kanan dan kaki kiri maju bersama-sama.
6. Cara jalan mengayun ke kruk ( swing to gait),
klien yang mengalami paralisi tungkai dan
pinggul dapat menggunakan cara jalan
mengayun ini. Penggunaan cara ini dalam
jangka waktu yang lama dapat mengakibatkan
atrofi otot yang tidak terpakai. Minta klien
untuk menggerakkan kedua kruk kedepan
secara bersamaan, pindahkan berat badan
kelengan dan mengayun melewati kruk.
7. Cara jalan mengayun melewati kruk ( swing
throughgait).
8. Cara jalan ini sangat memerlukan
ketrampilan,kekuatan dan koordinasi klien.
Minta klien untuk menggerakkan kedua kruk
kedepan secara bersamaan. Pindahkan berat
badan ke lengan dan mengayun melewati
kruk.
9. Ajarkan klien menaiki dan menuruni tangga.
Teknik turun tangga
1. Pindahkan berat badan pada kaki yang tidak
sakit.
2. Letakkan kruk pada anak tangga dan mulai
untuk memindahkan berat badan pada kruk.
3. Gerakkan kaki yang sakit kedepan
4. Luruskan kaki yang tidak sakit pada anak
tangga dengan kruk.
Teknik naik tangga
1. Pindahkan berat badan pada kruk.
2. Julurkan tungkai yang tidak sakit antara kruk
dari anak tangga.
3. Pindahkan berat badan dari kruk ketungkai
yang tidak sakit.
4. Luruskan kaki yang tidak sakit pada anak
tangga dengan kruk.
Teknik duduk
1. Klien diposisi pada tengah depan kursi dengan
aspek posterior kaki menyentuh kursi.
2. Member metode yang aman untuk duduk dan
bangun dari kursi.
3. Klien memegang kedua kruk dengan tangan
berlawanan dengan tungkai yang sakit.
4. Bila kedua tungkai sakit, kruk ditahan, pegang
pada tangan klien yang lebih kuat.
8 EVALUASI 1. Memberikan kesempatan untuk bertanya
2. Menyampaikan rencana untuk bertanya
3. Berpamitan pada klien
4. Cuci tangan
9 HAL-HAL YANG PERLU 1. Perawat atau keluarga harus memperhatikan
DIPERHATIKAN ketika klien akan menggunakan kruk.
2. Monitor klien saat memeriksa penggunaan
kruk dan observasi untuk beberapa saat sampai
problem hilang.
3. Perhatikan kondisi klien saat mulai berjalan.
4. Sebelum digunakan, cek dahulu kruk untuk
persiapan.
5. Perhatikan lingkungan sekitar.
6. Gunakan wc duduk untuk buang air besar.
7. Bila tidak ada wc duduk, gunakan wc biasa
dengan kursi yang tengahnya diberi lubang.

Anda mungkin juga menyukai