Anda di halaman 1dari 399

PENETAPAN KINERJA

BUPATI BANJARNEGARA
TAHUN 2012

PEMERINTAH KABUPATEN BANJARNEGARA


TAHUN 2012
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat
dan karuniaNya kami telah dapat menyusun buku Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2012. Laporan Kinerja merupakan kewajiban sebagaimana
tersebut dalam Pasal 3 (tiga) Undang - Undang Nomor 28 Tahun 1999, bahwa Asas
Akuntabilitas sebagai salah satu pilar utama good governance.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang disusun ini
sebagai wujud pertanggungjawaban pejabat publik, untuk menyampaikan kepada publik
tentang kinerja pemerintah selama satu tahun. Sehingga LAKIP ini berupaya mengungkapkan
secara obyektif tentang keberhasilan maupun kegagalan dalam pelaksanaan program dan
kegiatan dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM) Daerah Kabupaten Banjarnegara Periode Tahun 2011-2016.
Dengan harapan melalui media LAKIP ini akan memperoleh umpan balik yang
bermanfaat untuk melakukan perbaikan – perbaikan kinerja Pemerintah Kabupaten
Banjarnegara di masa mendatang.
LAKIP ini sebagai wujud komitmen Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dalam
mengembangkan Sistem Akuntabilitas Kinerja bagi Instansi Pemerintah, hal ini tampak dari
dukungan yang diberikan oleh seluruh Perangkat Daerah Kabupaten Banjarnegara tanpa
terkecuali, yang telah menyusun LAKIP sejak Tahun 2003 sampai Tahun 2012.
Akhir kata, kepada seluruh Perangkat Daerah Kabupaten Banjarnegara agar
senantiasa meningkatkan kinerjanya yang berbasis pada prinsip transparansi, partisipatif dan
akuntabel. Dengan penyelenggaraan sistem akuntabilitas yang baik, akan memberikan
kontribusi tercapainya pemerintahan yang baik (good governence) yang menjadi harapan
masyarakat dan penyelenggaraan pemerintahan khususnya di Kabupaten Banjarnegara.

Banjarnegara, Maret 2013

BUPATI BANJARNEGARA
No. Jabatan Paraf &
Tgl
1. Sekda
2. Asisten
3. Kabag
SUTEDJO SLAMET UTOMO, S.H., M.Hum.

ii
DAFTAR ISI

Halaman :

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i


KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. iv
RINGKASAN EKSEKUTIF ......................................................................... vii
BAB. I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang ................................................................ 1

B. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi ......................... 1

C. Lingkungan Strategis...................................................... 5

D. Kondisi Ekonomi .......................................................... 14


E. Potensi Wilayah ............................................................ 21
F. Potensi Sumber Daya Manusia ..................................... 40
BAB. II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 57

A. Perencanaan ................................................................... 57

B. Perjanjian Kinerja ............................................................ 96

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA 99

A. Pengukuran Kinerja ......................................................... 111

B. Analisis Capaian Kinerja ................................................. 155

C. Akuntabilitas Keuangan................................................. 321

BAB. IV PENUTUP .............................................................................. 325

Penutup .................................................................................... 325

LAMPIRAN-LAMPIRAN
I. Rencana Kinerja Tahunan
II. Pengukuran Kinerja

DAFTAR TABEL

iii
Halaman :
TABEL 1.1. : Luas Wilayah Kabupaten Banjarnegara Diperinci Per 6
Kecamatan
TABEL 1.2. : Banyaknya Curah Hujan dan Hari Hujan Di Kabupaten 7
Banjarnegara Tahun 2008 – 2012 dirinci menurut
Kecamatan
TABEL 1.3. : Nama sungai yang panjangnya lebih dari 10 Km di 9
Kabupaten Banjarnegara
TABEL 1.4. : Panjang saluran irigasi dirinci menurut jenis saluran dan 10
Kecamatan di Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 (M)
TABEL 1.5. : Ketinggian Wilayah Kota Kecamatan di Kabupaten 11
Banjarnegara ( di atas permukaan laut/ meter dpl )
TABEL 1.6. : Pembagian Wilayah Administrasi Kabupaten Banjarnegara. 13
TABEL 1.7. : Panjang Jalan di Kabupaten Banjarnegara 2008 – 2012 14
( km )
TABEL 1.8. : Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Banjarnegara 15
Menurut Lapangan Usaha atas dasar Harga Berlaku Tahun
2008 – 2012 ( Ribuan Rupiah )
TABEL 1.9. : Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten 16
Banjarnegara Menurut Lapangan Usaha atas dasar
Harga Konstan Tahun 2008 – 2012 ( Ribuan Rupiah )
TABEL 1.10. : Kontribusi Produk Domestik Bruto Kabupaten 17
Banjarnegara menurut lapangan usaha atas dasar harga
berlaku Tahun Tahun 2008 – 2012 (persen)
TABEL 1.11. : Kontribusi Produk Domestik Bruto Kabupaten 17
Banjarnegara menurut lapangan usaha atas dasar harga
Konstan Tahun 2008 – 2012 (persen)
TABEL 1.12. : Perkembangan Laju Inflasi Di Kabupaten Banjarnegara 18
Per Bulan Menurut Tahun Kalender 2012 Januari s/d
Desember 2012 (%)
TABEL 1.13. : Laju Inflasi Kabupaten Banjarnegara Tahun 2007-2012 19
(persen)
TABEL 1.14. : Jumlah Pendapatan Asli Daerah Sendiri Kabupaten 19
Banjarnegara Tahun Anggaran 2007 - 2012 (000 Rp.)
TABEL 1.15. : Jenis Penggunaan Lahan Di Kabupaten Banjarnegara 21
TABEL 1.16.a. : Penggunaan Lahan Sawah di Kabupaten Banjarnegara 22
(hektar)
TABEL 1.16.b. : Penggunaan Bukan Lahan Sawah di Kabupaten 23
Banjarnegara (hektar)
TABEL 1.16.c. : Penggunaan Bukan Pertanian di Kabupaten Banjarnegara 23
(hektar)
TABEL 1.17. : Jumlah Produksi Tanaman Pangan di Kabupaten 24
Banjarnegara Pada Tahun 2008-2012

iv
Halaman :
TABEL 1.18. : Jumlah Produksi Sayur-sayuran Tahun 2008-2012 25
TABEL 1.19. : Jumlah Produksi Buah-buahan Tahun 2008– 2012 26
TABEL 1.20. : Populasi Ternak Kabupaten Banjarnegara Tahun 2008 – 27
2012
TABEL 1.21. : LuaAreal Kolam dan Produksi Ikan Di Kabupaten 28
Banjarnegara Tahun 2008-2012
TABEL 1.22. : Luas Panen dan Produksi Perkebunan Di Kabupaten 29
Banjarnegara Tahun 2008 – 2012
TABEL 1.23. : Produksi Hasil Hutan Negara dan Hutan Rakyat di 31
Kabupaten Banjarnegara Menurut Jenis Produksi Tahun
2007-2012
TABEL 1.24. : Potensi Bahan Galian Golongan C Kabupaten Banjarnegara 33
Tahun 2010 – 2012
TABEL 1.25. : Banyaknya Jenis Industri di Kabupaten Banjarnegara 35
pada Tahun 2007 - 2012
TABEL 1.26. : Jumlah Perusahaan, Tenaga Kerja, Nilai Investasi dan 35
Produksi di Kabupaten Banjarnegara menurut Kelompok
Jenis Industri Tahun 2012
TABEL 1.27. : Jumlah kunjungan Wisatawan di Kabupaten Banjarnegara 39
pada tahun 2007-2012
TABEL 1.28. : Banyaknya dan Kepadatan Penduduk Kabupaten 40
Banjarnegara Keadaan Tahun 2012
TABEL 1.29. : Banyaknya Pencari Kerja yang Terdaftar menurut Jenis 41
Kelamin di Kabupaten Banjarnegara dalam waktu 3 (
tiga) Tahun (2007-2012)
TABEL 1.30. : Jumlah Pencari Kerja Tahun 2009 - 2012 Yang 42
Ditempatkan Bekerja
TABEL 1.31. : Banyaknya Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Yang 42
Bekerja Menurut Lapangan Usaha Utama di Kabupaten
Banjarnegara Tahun 2011 - 2012
TABEL 1.32. : Banyaknya Penduduk Dirinci Menurut Sekolah Yang 46
Ditamatkan Tahun 2010-2011
TABEL 1.33. : Angka Partisipasi Kasar SD, SMP dan SMA Dirinci 47
Menurut Kecamatan Tahun 2009-2012

v
Halaman :
TABEL 1.34. : Angka Partisipasi Murni SD, SMP dan SMA Dirinci 48
Menurut Kecamatan Tahun 2009-2012
TABEL 1.35. : Banyaknya Anak Usia Sekolah Dan Yang Bersekolah 49
Dirinci Menurut Kelompok Umur Usia Sekolah Tahun
2012
TABEL 1.36. : Jumlah Sarana Kesehatan di Kabupaten Banjarnegara 50
pada Tahun 2012
TABEL 1.37. : Banyaknya Keluarga Pra Sejahtera di Kabupaten 51
Banjarnegara selama 4 (Empat) Tahun terakhir dari
Tahun 2007– 2012
TABEL 1.38. : Banyaknya Keluarga Sejahtera I di Kabupaten 51
Banjarnegara selama 4 ( Empat) Tahun terakhir dari
Tahun 2007– 2012
TABEL 1.39. : Banyaknya Keluarga Sejahtera II di Kabupaten 52
Banjarnegara selama 4 ( Empat) Tahun terakhir dari
Tahun 2007 – 2012
TABEL 1.40. : Banyaknya Keluarga Sejahtera III di Kabupaten 52
Banjarnegara selama 4 ( Empat) Tahun terakhir dari
Tahun 2007– 2012
TABEL 1.41. : Banyaknya Keluarga Sejahtera III Plus di Kabupaten 52
Banjarnegara selama 4 ( Empat) Tahun terakhir dari
Tahun 2007 – 2012
TABEL 1.42. : Jumlah Pegawai Negeri Sipil Daerah Kabupaten 53
Banjarnegara Berdasarkan Pangkat Golongan Ruang
Keadaan Tahun 2010 - 2012 )
TABEL 1.43. : Jumlah Pegawai Negeri Sipil Daerah di Kabupaten 54
Banjarnegara berdasarkan tingkat pendidikan tahun
2010-. 2012 ( keadaan sampai dengan tanggal 31
Desember 2012 )
TABEL 1.44. : Bagan Chart Jumlah PNS menurut tingkat pendidikan 55
Tahun 2012
TABEL 1.45. : Komposisi Parpol di DPRD Kabupaten Banjarnegara Hasil 56
Pemilu 2009

TABEL III.1. : Pengukuran Kinerja 111

vi
Halaman :

TABEL III.2. : Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 322


Kabupaten Banjarnegara Tahun Anggaran 2012

vii
RINGKASAN EKSEKUTIF

Pemerintah Kabupaten Banjarnegara pada tahun 2012 merupakan Tahun pertama


pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016.
Upaya keras telah dilakukan guna mewujudkan Visi : “Terwujudnya Banjarnegara Yang
Mandiri Dan Berdaya Saing, Menuju Masyarakat Sejahtera Yang Berakhlak Mulia”.
Dalam kerangka otonomi daerah dan desentralisasi, Visi, Misi dan pelaksanaan program-
program kegiatan telah mencoba direalisasikan dengan menimbang prinsip efisiensi,
efektifitas dan akuntabilitas.
Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dan Keputusan Kepala Lembaga
Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan
Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan disempurnakan dengan Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun
2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah, telah memberikan arah implementasi prinsip akuntabilitas secara jelas.
Berpedoman pada hal itu, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, sebagai bagian dari Negara
Kesatuan Republik Indonesia, melalui LAKIP berusaha mempertanggungjawabkan
penyelenggaraan urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah berdasarkan
perencanaan strategis yang sudah ditetapkan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kabupaten
Banjarnegara Tahun 2012 merupakan bentuk pertanggungjawaban atas pengelolaan sumber
daya sesuai dengan kewenangan yang dilimpahkan oleh pemerintah. LAKIP melaporkan
capaian kinerja (performance result) sesuai dengan rencana kinerja (performance plan) dan
merupakan penjabaran tahunan dari RPJMD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011 – 2016.
Sesuai amanat RPJMD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011-2016, dijabarkan dalam
6 (enam) misi, 51 (lima puluh satu) sasaran strategis sebagai upaya untuk mencapai tujuan
dan misi Kabupaten Banjarnegara. Untuk mewujudkan ke-51 sasaran tersebut, telah
ditetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2012 yang terdiri dari
Pendapatan sebesar Rp 1.153.649.397.000,- dengan realisasi sebesar Rp 1.193.098.804.187,-
(103,42 %) dan Belanja sebesar Rp 1.242.254.339.000,- dengan realisasi sebesar Rp
1.111.145.362.420,- (89.45 %)
Dari 51 sasaran yang ditetapkan, 44 (empat puluh empat) sasaran yang telah dicapai
dengan hasil memuaskan, sebanyak 4 (empat) sasaran yang dicapai dengan hasil sangat baik,
1 (satu) sasaran dengan hasil baik, 1 (satu) sasaran dengan hasil cukup sedangkan 1 (satu)
sasaran dengan hasil Kurang. Adapun rata-rata dari ke 51 sasaran tersebut yaitu 126,62 %.
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja pencapaian sasaran pembangunan melalaui
LAKIP ini, menunjukan masih ada beberapa sasaran yang belum tercapai secara maksimal.
Hal ini disebabkan beberapa faktor, antara lain :

viii
1. Belum adanya sinkronisasi antara target yang ditetapkan dalam RPJMD dan RKPD yang
selanjutnya dituangkan dalam Renstra dan Renja SKPD. Target yang ditetapkan dalam
RKPD belum diaktualisasikan sesuai anggaran APBD sehingga target capaian kinerja
sasaran belum selaras.
2. Ada beberapa indikator kinerja sasaran tidak didukung ketersediaan data. Indikator
Kinerja Utama sebagai instrumen untuk mengukur pencapaian sasaran belum
sepenuhnya dipahami oleh masing–masing SKPD, dan belum adanya petunjuk teknis dari
beberapa penerapan SPM sehingga SKPD belum dapat menggali data profil pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi yang menjadi tanggung jawabnya.
3. Pemahaman oleh masing-masing SKPD terhadap ketentuan pedoman Penyusunan
LAKIP masih kurang sehingga penyusunan LAKIP belum optimal.
Adapun strategi pemecahan masalah di atas adalah :
1. Mengadakan evaluasi pada target-target yang telah ditetapkan di RPJMD sehingga ada
sinkronisasi antara RKPD dan Penetapan Kinerja SKPD.
2. Memacu penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) secara
penuh, yaitu SKPD selain menyusun Renstra, TAPKIN dan LAKIP juga harus
menyusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dan Penetapan Kinerja (TAPKIN)
Perubahan.
3. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman SKPD tentang penyusunan LAKIP dan
TAPKIN dengan mengundang Narasumber dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi dan BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Tengah sehinga
masing-masing SKPD mempunyai persepsi yang sama dalam penyusunan LAKIP dan
TAPKIN sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan
Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta masing-masing
Kepala SKPD untuk memaparkan hasil LAKIPnya dihadapan tim pengarah sehingga
akan diketahui kekurangan dalam penyusunannya.
Pencapaian sasaran strategis Tahun 2012 ini telah mampu memberikan kontribusi
terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten Banjarnegara secara makro pada tahun pertama masa
bakti Bupati Banjarnegara periode 2011-2016 dan diharapkan mampu menjadi landasan yang
baik untuk pembangunan lima tahun ke depan.

Banjarnegara, Maret 2013


No Jabatan Paraf & BUPATI BANJARNEGARA
tgl
1 Sekda
2 Asisten
3 Kabag
3. Kabag SUTEDJO SLAMET UTOMO, S.H., M.Hum.

ix
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 dilaksanakan berdasarkan Instruksi Presiden Nomor
7 Tahun 1999 dan Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor
239/IX/6/8/2003 disempurnakan dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010. Hal ini merupakan bagian dari
implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah guna mendorong
terwujudnya sebuah Kepemerintahan Yang Baik (Good Governance) di Indonesia
sebagaimana telah diamanatkan oleh rakyat melalui Tap MPR Nomor IX Tahun 1998.
Penyusunan LAKIP, diharapkan dapat bermanfaat :
1. Mendorong Pemerintah Kabupaten Banjarnegara untuk dapat menyelenggarakan tugas
umum pemerintahan dan pembangunan secara baik dan benar, yang didasarkan pada
peraturan perundang-undangan yang berlaku, kebijakan yang transparan dan dapat
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat di Kabupaten Banjarnegara.
2. Menjadikan Kabupaten Banjarnegara akuntabel, sehingga dapat berpotensi secara
efisien, efektif dan responsif terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungan.
3. Menjadikan masukan dan umpan balik dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam
rangka meningkatkan kinerja Pemerintah Kabupaten Banjarnegara.
4. Terpeliharanya kepercayaan masyarakat di Banjarnegara terhadap penyelenggara
Pemerintah Daerah Kabupaten Banjarnegara.

B. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI


1. Kedudukan
Pemerintah Daerah Kabupaten Banjarnegara dibentuk berdasarkan Undang-
Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten
Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali dan
terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan kedua atas
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, dinyatakan
bahwa Pemerintah Daerah adalah pelaksanaan fungsi-fungsi pemerintah daerah yaitu
Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Pemerintah daerah terdiri
dari Kepala Daerah dan Perangkat Daerah.

1
Pemerintah Kabupaten Banjarnegara telah melakukan penataan kelembagaan
kembali berdasarkan PP 41 Tahun 2007 atau yang lebih dikenal dengan Penataan
Struktur Organisasi dan Tata Kerja ( SOTK ) dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah
yaitu sebagai berikut :
a) Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 2 Tahun 2007 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja (Lembaran
Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2007 Nomor 9 Seri D);
b) Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 15 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Banjarnegara (Lembaran Daerah Kabupaten
Banjarnegara Tahun 2008 Nomor 15 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah
Kabupaten Banjarnegara Nomor 107);
c) Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 16 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Banjarnegara
(Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2008 Nomor 16 Seri D,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 108);
d) Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 17 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten
Banjarnegara (Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2008 Nomor 17
Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 109);
e) Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 18 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan Kabupaten
Banjarnegara (Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2008 Nomor 18
Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 110);
f) Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 19 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu
Kabupaten Banjarnegara (Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2008
Nomor 19 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor
111);
g) Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 3 Tahun 2011 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten
Banjarnegara (Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2010 Nomor 9
Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 137).

2. Tugas Pokok dan Fungsi :


Tugas Pokok dan Fungsi masing-masing perangkat daerah dapat dikemukakan
sebagai berikut :

2
a) Tugas Pokok Sekretariat Daerah adalah membantu Bupati dalam menyusun
kebijakan dan mengkoordinasikan Staf Ahli Bupati, Sekretariat DPRD, Dinas
Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu, Satuan
Polisi Pamong Praja, Kecamatan dan Kelurahan dan mempunyai fungsi
sebagaimana telah ditetapkan dalam peraturan Bupati Banjarnegara.
b) Tugas Pokok Sekretariat DPRD adalah menyelenggarakan administrasi
kesekretariatan, administrasi keuangan, mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi
DPRD dan menyediakan serta mengkoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan
oleh DPRD sesuai dengan kemampuan keuangan daerah, serta mempunyai Fungsi
sebagaimana telah ditetapkan dalam peraturan Bupati Banjarnegara.
c) Dinas Daerah Kabupaten Banjarnegara terdiri dari 12 ( dua belas ) Dinas, masing-
masing mempunyai tugas pokok sebagaimana telah ditetapkan dalam perda dan
fungsi sebagaimana telah ditetapkan dalam Peraturan Bupati Banjarnegara.
d) Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Banjarnegara yang terdiri dari 10 ( sepuluh )
yang terdiri dari Inspektorat, 3 Badan, 5 Kantor dan Rumah Sakit Umum
Daerah, masing-masing mempunyai tugas pokok sebagaimana telah ditetapkan
dalam perda dan fungsi sebagaimana telah ditetapkan dalam Peraturan Bupati
Banjarnegara.
e) Satpol PP mempunyai tugas pokok memelihara dan menyelenggarakan
ketentraman umum, menegakkan Peraturan Daerah dan Peraturan/ Keputusan
Bupati.
f) Kecamatan mempunyai tugas pokok menjalankan kewenangan yang dilimpahkan
oleh Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah dan tugas umum
pemerintahan serta mempunyai Fungsi sebagaimana telah ditetapkan dalam
Peraturan Bupati Banjarnegara.
g) Kelurahan mempunyai Tugas pokok menyelenggarakan urusan pemerintahan,
pembangunan dan kemasyarkatan dan mempunyai fungsi sebagaimana telah
ditetapkan dalam Peraturan Bupati Banjarnegara.
h) Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu mempunyai tugas pokok melaksanakan
koordinasi dan menyelenggarakan pelayanan administrasi di bidang perijinan
secara terpadu dengan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, simplifikasi,
keamanan dan kepastian
i) Badan Penanggulangan Bencana Daerah mempunyai tugas pokok menetapkan
pedoman dan pengarahan terhadap usaha penanggulangan bencana, standarisasi
serta kebutuhan penyelenggaraan penanggulangan bencana, menetapkan dan
menginformasikan peta rawan bencana, menyusun dan menetapkan prosedur tetap

3
penanganan bencana, mengendalikan pengumpulan dan penyaluran uang dan
barang.

3. Susunan Organisasi
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Banjarnegara
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 sebagai berikut :
a) Sekretariat Daerah, terdiri dari :
(1) Asisten Pemerintahan, meliputi : Bagian Tata Pemerintahan, Bagian
Pemerintah Desa dan Bagian Hukum;
(2) Asisten Ekonomi, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat meliputi : Bagian
Pembangunan, Bagian Perekonomian dan Bagian Kesejahteraan Rakyat;
(3) Asisten Administrasi, meliputi : Bagian Organisasi, Bagian Hubungan
Masyarakat dan Bagian Umum.
b) Sekretariat DPRD, terdiri dari :
(1) Sekretaris DPRD
(2) Bagian, meliputi : Bagian Rapat dan Dokumentasi, Bagian Perundangan-
Undangan dan Pengkajian serta Bagian Umum.
c) Dinas Daerah, terdiri dari 12 Dinas, yaitu :
(1) Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga
(2) Dinas Kesehatan
(3) Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
(4) Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
(5) Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
(6) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
(7) Dinas Pekerjaan Umum
(8) Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Energi, Sumber Daya Mineral
(9) Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah
(10) Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan
(11) Dinas Kehutanan dan Perkebunan
(12) Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

d) Lembaga Teknis Daerah terdiri dari :


(1) Inspektorat
(2) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

4
(3) Badan Kepegawaian Daerah
(4) Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan
(5) Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat
(6) Kantor Lingkungan Hidup
(7) Kantor Ketahanan Pangan
(8) Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah
(9) Kantor Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
(10) Rumah Sakit Umum Daerah
e) Satuan Polisi Pamong Praja
f) Kecamatan
Kecamatan berjumlah 20 (dua puluh), dengan Struktur Organisasi terdiri dari :
Camat, Sekretariat, Subag dan Seksi-Seksi.
g) Kelurahan
Kelurahan berjumlah 12 (dua belas), dengan Struktur Organisasi terdiri dari :
Lurah, Sekretariat dan Seksi-seksi.
h) Lembaga Lain Daerah terdiri dari :
(1) Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu
(2) Badan Penanggulangan Bencana Daerah

C. LINGKUNGAN STRATEGIS
1. KEADAAN GEOGRAFI
a) Letak Geografis.
Secara Astronomi Kabupaten Banjarnegara terletak. diantara 7 12’- 7 31’ Lintang
Selatan dan 109 29’ 10” – 109 45’50” Bujur Timur.
b) Batas-batas wilayah Kabupaten Banjarnegara:
 Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Pekalongan dan Batang.
 Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Wonosobo.
 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Kebumen.
 Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Banyumas dan Kabupaten
Purbalingga.

c) Luas Wilayah :
Luas wilayah Kabupaten Banjarnegara : 106.970,997 Ha atau sebesar 3,29 % dari
luas seluruh wilayah propinsi Jawa Tengah yang terdiri dari 20 kecamatan (12
Kelurahan dan 266 Desa).

5
Tabel I. 1.
Luas Wilayah Kabupaten Banjarnegara
Diperinci Per Kecamatan

NO KECAMATAN LUAS (Ha) PERSENTASE

1. Susukan 5.265,67 4,923%

2. Purwareja Klampok 2.186,67 2,044%

3. Mandiraja 5.261,58 4,919%

4. Purwanegara 7.386,53 6,905%

5. Bawang 5.520,64 5,61%

6. Banjarnegara 2.624,20 2,453%

7. Pagedongan 8.005,24 7,530%

8. Sigaluh 3.955,95 3,698%

9. Madukara 4.820,15 4,506%

10. Banjarmangu 4.635,61 4,334%

11. Wanadadi 2.827,41 2,643%

12. Rakit 3.244,62 3,033%

13. Punggelan 10.284,01 9,614%

14. Karangkobar 3.906,94 3,652%

15. Pagentan 4.618,98 4,318%

16. Pejawaran 5.244,97 4,884%

17. Batur 4.717,10 4,410%

18. Wanayasa 8.201,13 7,667%

19. Kalibening 8.377,56 7,832%

20 Pandanarum 5.856,05 5,474%

Jumlah 106.970,997 100,00%


Sumber : Bagian Tata Pemerintahan Setda Kab. Banjarnegara

d) Kependudukan :
Jumlah Penduduk Kabupaten Banjarnegara pada Tahun 2008 sampai Tahun
2012 tercatat sebanyak :

JENIS Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun


NO
KELAMIN 2008 2009 2010 2011 2012

6
1. Laki –laki 513.108 584.296 545.817 553.076 483.433

2. Perempuan 496.023 564.629 564.629 534.413 461.230

JUMLAH 1.009.331 1.148.925 1.073.240 1.087.489 944.663

Sumber : Dindukcapil Kab. Banjarnegara

2. KLIMATOLOGI DAN HIDROLOGI


a) Klimatologi
Ditinjau dari iklim yang ada, Kabupaten Banjarnegara beriklim tropis.
Musim hujan dan musim kemarau silih berganti sepanjang tahun. Bulan basah
umumnya lebih banyak daripada bulan kering. Wilayah Kabupaten Banjarnegara
bagian Utara merupakan wilayah yang memiliki curah hujan paling tinggi di
banding wilayah tengah dan selatan dikarenakan makin tinggi tempat dari
permukaan laut biasanya curah hujan semakin besar dan frekuensi hujannya
semakin tinggi. Data banyaknya curah hujan dan hari hujan di Kabupaten
Banjarnegara dirinci menurut kecamatan, selengkapnya dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel : I.2.
Banyaknya Curah Hujan dan Hari Hujan
Di Kabupaten Banjarnegara Tahun 2008 – 2012 dirinci menurut Kecamatan

Curah Hujan Hari Hujan


No Kecamatan
2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012

1. Susukan 2.163 2.779 6.241 2.673 3.173 128 145 246 144 134

2. Purwareja 4.792 2.697 4.449 2.861 3.717 113 120 196 129 114
Klampok

3. Mandiraja 2.546 2.527 5.044 2.756 3.348 113 141 239 145 135
4. Purwonegoro + + + + - + + + + -

5. Bawang + + + + - + + + + -

6. Banjarnegara 3.484 3.686 6.408 - 4.429 142 156 255 - 132

7. Pagedongan - - - - - - - - - -

8. Sigaluh - - - - - - - - - -

9 Madukara 3.454 3.536 5.525 3.561 3.634 179 178 251 174 167

10 Banjarmangu 3.375 3.724 6.117 3.434 4.058 144 166 237 158 155

11 Wanadadi 3.083 3.423 6.211 3.266 3.580 149 171 342 159 160

7
12 Rakit - - - - - - - - - -

13 Punggelan - - - - - - - - - -

14 Karangkobar - - - - - - - - - -

15 Pagentan - - - - - - - - - -

16 Pejawaran 2.577 2.742 4.531 3.683 3.685 189 189 292 219 207

17 Batur - - - - - - - - - -

18 Wanayasa - - - - - - - - - -

19 Kalibening - - - - - - - - - -

20 Pandanarum - - - - - - - - - -

Sumber : Dinas PSDA dan ESDM Kab. Banjarnegara


Ket : + = Alat penakar hujan rusak 0 = Keadaan tidak hujan
- = Tidak mengirimkan data
Dari tabel di atas, diketahui bahwa Curah hujan tertinggi tahun 2012 terjadi
di Kecamatan Banjarnegara sebanyak 4.429 mm dan curah hujan terendah terjadi di
Kecamatan Susukan sebesar 3.173 mm. Sedangkan hari hujan tertinggi pada tahun
2012, terjadi pada Kecamatan Pejawaran sebanyak 207 hari dan hari hujan terendah
terjadi pada Kecamatan Purworejo Klampok sebanyak 114 hari.

b) Sumber Daya Air


Dari segi hidrologi, berbagai mata air yang ada di Kabupaten Banjarnegara
merupakan potensi yang dapat di manfaatkan baik untuk kebutuhan rumah tangga,
irigasi, industri maupun kebutuhan lain dan wisata arung jeram. Sumber air tersebut
antara lain berupa sungai-sungai besar seperti sungai Serayu, Piasa, Sapi, Merawu,
Gintung dan masih banyak sungai kecil tersebar di wilayah Kabupaten
Banjarnegara. Di samping sungai-sungai yang ada di Kabupaten juga terdapat
banyak telaga seperti Telaga Balaikambang, Telaga Sewiwi dan Telaga Merdada.
Nama-nama sungai yang panjangnya lebih dari 10 km di Kabupaten Banjarnegara
sebagaimana tersebut dalam tabel berikut:

Tabel I.3
Nama sungai yang panjangnya lebih dari 10 Km di Kabupaten Banjarnegara

8
Parakan; 18
Dolog; 20
Urang; 13
Brukah, 10

Bombong, 11
Nama Sungai Sibebek, 13
Penaruban, 11
Bojong; 11
Tulis; 14
Gintung; 30
Pekacangan,
20 Merawu; 32
Pager; 10
Monda; 12
Sapi; 35
Piasa; 49
Serayu; 66

0 20 40 60 80
Panjang km

Sumber : Dinas PSDA dan ESDM Kab. Banjarnegara


Disamping sungai dan telaga, di Banjarnegara juga memiliki waduk buatan
PLTA Panglima Besar Sudirman yang dapat menampung air sebanyak 156 Juta m3.
Waduk ini dikembangkan untuk pembangkit tenaga listrik yang berkekuatan 184,5
MW, pengairan sawah 6.426,10 Ha, perairan dan sebagai obyek pariwisata.
Disamping itu potensi air tanah terdapat di sekitar Gunung Brama, Gunung
Kubang, Gunung Prahu, Gunung Raja, Gunung Raga Jembangan, Gunung
Petarangan dan di lembah sungai Serayu yang apabila diusahakan dapat
dimanfaatkan untuk air minum maupun pengairan pedesaan.

c) Panjang Saluran Irigasi


Kabupaten Banjarnegara merupakan daerah aliran sungai yang besar.
Sungai Serayu membelah wilayah kabupaten pegunungan ini. Di samping itu juga
memiliki saluran irigasi primer, sekunder maupun tersier. Keseluruhuan saluran
primer adalah 140.589 km, saluran sekunder adalah 394.165 km dan saluran tersier
adalah 418.222 km. Jenis saluran primer terpanjang terletak di Kecamatan Susukan
sepanjang 21.600 km atau 15,36 % dari panjang saluran irigasi primer yaitu
sepanjang 140.589 km. Jenis saluran sekunder terpanjang di Kecamatan Punggelan
sepanjang 35.645 m atau 9,04 % dari panjang keseluruhan irigasi sekunder yaitu
394.165 m, sedangkan jenis saluran tersier terpanjang terletak di Kecamatan
Mandiraja sepanjang 81.410 m atau 19,47 % dari panjang keseluruhan saluran
irigasi tersier yaitu 418.222 m. Secara lengkap, gambaran panjang saluran irigasi

9
yang dirinci menurut jenis saluran primer, sekunder dan tersier dalam wilayah
Kecamatan sebagaimana dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel I. 4
Panjang saluran irigasi dirinci menurut jenis saluran
dan Kecamatan di Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011 -2012 (M)

Jenis Saluran (Tahun 2011) Jenis Saluran (Tahun 2012)


No Kecamatan
Primer Sekunder Tersier Primer Sekunder Tersier

1 Susukan 21.600 20.650 46.450 21.600 20.650 46.450

2 Purwareja 8.173 - 41.810 8.173 - 41.810


Klampok

3 Mandiraja 19.351 25.310 81.410 19.351 25.310 81.410

4 Purwonegoro 10.815 4.554 68.715 10.815 4.554 68.715

5 Bawang 15.618 14.940 80.261 15.618 14.940 80.261

6 Banjarnegara 14.660 20.942 25.773 14.660 20.942 25.773

7 Pagedongan - 15.600 - - 15.600 -

8. Sigaluh 1.960 24.210 1.419 1.960 24.210 1.419

9 Madukara 13.600 22.208 1000 13.600 22.208 1000

10 Banjarmangu 3.760 23.883 41.225 3.760 23.883 41.225

11 Wanadadi 6.160 15.100 3.000 6.160 15.100 3.000

12 Rakit 17.000 7.760 25.539 17.000 7.760 25.539

13 Punggelan 4.040 35.645 - 4.040 35.645 -

14 Karangkobar - 25.765 - - 25.765 -

15 Pagentan - 28.000 - - 28.000 -

16 Pejawaran 3.852 28.477 1.620 3.852 28.477 1.620

17 Batur - 9.500 - - 9.500 -

18 Wanayasa - 27.460 - - 27.460 -

19 Kalibening - 28.601 - - 28.601 -

20 Pandanarum - 15.560 - - 15.560 -

Jumlah 140.589 394.165 418.222 140.589 394.165 418.222

Sumber : Dinas PSDA dan ESDM Kab. Banjarnegara

3. JENIS TANAH
Jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Banjarnegara antara lain :

10
a) Tanah Alluvial, terdapat di wilayah Kecamatan Batur, Karangkobar, Purworejo
Klampok dan Wanadadi;
b) Tanah Latosol, terdapat di wilayah Kecamatan Susukan, Purworejo Klampok,
Purwonegoro, Wanadadi, Rakit, Bawang, Sigaluh, Madukoro, Banjarnegara,
Wanayasa, Pejawaran dan Pagentan;
c) Tanah Andosol, terdapat di wilayah Kecamatan Kalibening, Wanayasa, Pejawaran
dan Batur;
d) Tanah Grumosol, terdapat di wilayah Kecamatan Purwonegoro, Mandiraja,
Kalibening, Karangkobar, Pagentan dan Banjarnegara;
e) Tanah Organosol, terdapat di wilayah Kecamatan Batur;
f) Tanah Litosol, terdapat di wilayah Kecamatan Banjarnegara dan Punggelan.

4. TOPOGRAFI
Wilayah Kabupaten Banjarnegara terletak pada jalur pegunungan di bagian
tengah Provinsi Jawa Tengah sebelah barat yang membujur dari arah barat ke timur.
Topografi wilayah Kabupaten Banjarnegara memiliki relief yang beraneka ragam yaitu
dataran rendah, dataran tinggi dan perbukitan dengan pegunungan yang landai hingga
curam. Ditinjau dari segi ketinggian di wilayah Kabupaten Banjarnegara, maka
Kecamatan Purworejo Klampok merupakan wilayah terendah yaitu 44 m di atas
permukaan laut (dpl) dan yang tertinggi adalah wilayah Kecamatan Batur yaitu 1.633
meter dpl. Ketinggian dpl wilayah masing-masing kecamatan di Kabupaten
Banjarnegara dapat di bedakan sebagaimana tersebut dalam tabel berikut :
Tabel I. 5.
Ketinggian Wilayah Kota Kecamatan di Kabupaten Banjarnegara
( di atas permukaan laut/ meter dpl )

11
1800

1.633
1600 Susukan
Pwj Klampok
Mandiraja
1400
Purwonegoro
1.245 Bawang
1200 Banjarnegara
1.130 1.135 Pagedongan
1.049 Sigaluh
1.015
1000 Madukara
935
Banjarmangu

800 Wanadadi
Rakit
639 Punggelan
600 600 Karangkobar
Pagentan
Pejawaran
400 374 Batur
320
289 290 Wanayasa
239
200 180 Kalibening
157
131 149 Pandanarum
80
44
0
KECAMATAN

Sumber : Kabupaten Banjarnegara Dalam Angka 2012

5. ZONASI WILAYAH
Atas dasar topografi, jenis tanah, ketinggian wilayah dan keadaan hidrologi/
sumber air, wilayah Kabupaten Banjarnegara dibagi menjadi tiga zone wilayah
sebagai berikut :
a) Zone Utara : disebut Pegunungan Kendeng Utara yang berketinggian antara 600-
2.500 m dpl, berbukit, curam, banyak air dan subur meliputi: Kecamatan
Kalibening, Pagentan, Batur, Pejawaran, Wanayasa, Madukara, Banjarmangu dan
Punggelan. Komoditi : sayur mayur, jamur, teh, sapi potong, domba dan
pariwisata.
b) Zone Tengah : disebut Pegunungan Serayu Utara merupakan daerah landai yang
membujur dari barat ke timur sepanjang Sungai Serayu yang mempunyai
ketinggian 40-300 m dpl. Daerah ini relatif datar, banyak air / irigasi dan subur.
Meliputi: sebagian Kecamatan Madukara, Banjarnegara, Purwonegoro, Mandiraja
dan Bawang. Komoditi : padi, palawija, ikan air tawar, kayu, pariwisata, salak,
obyek wisata dan PLTA Mrica.
c) Zone Selatan : disebut Pegunungan Serayu Selatan merupakan pegunungan
kapur, berbukit, bergelombang, curam, sedikit air dan gersang. Daerah
pegunungan ini mempunyai ketinggian 300-600 m, meliputi : Kecamatan Sigaluh,

12
sebagian besar dari Kecamatan Banjarnegara, Bawang, Purwonegoro dan
Susukan. Komoditi : Bahan Tambang Galian C, ketela pohon, bambu, kelapa.

6. PEMBAGIAN WILAYAH ADMINISTRATIF


Secara Administratif Kabupaten Banjarnegara terdiri atas 20 Kecamatan, 266
Desa dan 12 Kelurahan, selengkapnya sebagaimana tabel berikut :
Tabel I. 6.
Pembagian Wilayah Administrasi Kabupaten Banjarnegara

PUSAT NAMA BANYAKNYA JML DESA


NO PERTUMBUHAN SUB DAN
WIL. PEMBANGUNAN KECAMATAN DESA KEL KELURAHAN
1. Banjarnegara 1. Bawang 18 - 18
2. Sigaluh 14 1 15
3. Banjarnegara 4 9 13
4. Pagedongan 9 - 9
2. Purwareja Klampok 1. Susukan 15 - 15
2. Pwj. Klampok 8 - 8
3. Mandiraja 16 - 16
4. Purwanegara 13 - 13
3. Wanadadi 1. Rakit 11 - 11
2. Punggelan 17 - 17
3. Wanadadi 11 - 11
4. Pandanarum 8 - 8
4. Batur 1. Batur 8 - 8
2. Wanayasa 17 - 17
3. Pejawaran 17 - 17
4. Kalibening 16 - 16
5. Karangkobar 1. Karangkobar 13 - 13
2. Banjarmangu 17 - 17
3. Pagentan 16 - 16
4. Madukara 18 2 20

JUMLAH 266 12 278

Sumber : Bagian Tata Pemerintahan Setda Kab. Banjarnegara

7. INFRASTRUKTUR DASAR

13
Infrastruktur dasar seperti gedung, jalan, jembatan memainkan peran besar
dalam merangsang dinamika ekonomi dan sosial masyarakat. Langkah strategis
membuka dinamika ekonomi perbatasan antar kabupaten yang dilakukan adalah
membangun akses Banjarkebuka (Banjanegara - Kebumen dan Banjarnegara -
Pekalongan).
Keberadaan jalan merupakan daya tarik tersendiri pula bagi arus masuk
investasi daerah. Kurun waktu 2008 - 2012 panjang jalan di Kabupaten Banjarnegara
dalam kondisi baik, sedang, rusak, dan rusak berat, sebagaimana tampak pada Tabel
1.7 dibawah ini.
Tabel I.7.
Panjang Jalan di Kabupaten Banjarnegara
2008-2012 ( km )

Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun


Kondisi Jalan
2008 2009 2010 2011 2012

Baik 368,97 381,22 453,34 551,05 432,722

Rusak Sedang 135,49 151,31 116,02 139,19 169,201

Rusak Ringan 160,13 138,49 150,83 95,149 130,584

Rusak Berat 223,82 217,39 168,22 103,01 155,904

Jumlah 888,41 888,41 888,41 888,399 888,411


Sumber : DPU Kab. Banjarnegara

D. KONDISI EKONOMI
1. Pendapatan Regional Domestik Bruto
Kondisi perekonomian daerah secara umum diwujudkan dalam bentuk PDRB
(Produk Domestik Regional Bruto) sebagai alat untuk mengukur tingkat pertumbuhan
keberhasilan perekonomian di suatu wilayah. PDRB Kabupaten Banjarnegara atas
Dasar Harga Berlaku pada tahun 2012 mencapai sebesar Rp 8.229.658.187,-
sedangkan PDRB atas Harga Konstan Tahun 2012 mencapai sebesar Rp
3.189.120.794,- dengan pendapatan perkapita Rp 7.534.996,- setahun atas dasar harga
berlaku sedangkan atas dasar harga konstan sebesar Rp 2.919.928,-.
Dari Pertumbuhan PDRB konstan tercermin laju pertumbuhan ekonomi tahun
2012 sebesar 5,28 %. Dilihat konstribusinya sektor pertanian mendominasi sebesar
34,04 % mengalami penurunan sebesar 0,94 % dibanding tahun sebelumnya, diikuti
sektor jasa-jasa sebesar 21,84 % yang mengalami kenaikan sebesar 1,08 %
dibandingkan tahun sebelumnya, kemudian diikuti sektor industri sebesar 12,71 %
yang mengalami penurunan sebesar 0,31 %, sektor perdagangan yang mempunyai

14
konstribusi sebesar 12,70 % yang mengalami kenaikan sebesar 0,05 %. Sedangkan
sektor yang mempunyai konstribusi kecil adalah sektor Bangunan, sektor Bank dan
lembaga keuangan lainnya, sektor angkutan, sektor pertambangan dan penggalian
serta sektor listrik, gas dan air bersih, sebagaimana dapat dilihat dalam tabel sebagai
berikut :
Tabel : I. 8
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Banjarnegara
Menurut Lapangan Usaha atas dasar Harga Berlaku
Tahun 2008 – 2012 ( Ribuan Rupiah )

Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun


No. Lapangan Usaha
2008 2009 2010 2011 2012*

1. Pertanian 2.186.637.650 2.347.741.120 2.564.623.966 2.844.587.906 3.063.890.623

Pertambangan &
2. 27.882.113 30.290.138 33.383.087 36.709.251 40.026.141
Penggalian

3. Industri 788.703.382 822.843.721 852.797.288 877.970.948 930.300.490

Listrik, Gas & Air


4. 23.664.425 27.447.383 31.293.101 34.398.212 39.566.782
Bersih

5. Bangunan/Konstruksi 362.854.899 395.925.902 451.675.390 499.522.232 557.126.917

6. Perdagangan 749.109.413 814.603.666 909.029.801 996.729.498 1.095.151.124

7. Angkutan 226.166.942 253.004.491 302.150.623 333.708.451 385.676.584

Bank dan Lembaga


8. 310.890.666 349.820.392 424.682.204 469.469.027 532.414.833
Keuangan Lainnya

9. Jasa-Jasa 850.665.041 955.204.730 1.131.836.259 1.300.115.373 1.533.583.915

PDRB 5.526.574.986 6.023.881.542 6.701.471.719 7.445.540.441 8.229.658.187

Penduduk Tengah
914.037 921.931 928.945 935.407 941.554
Tahun (Jiwa)

PDRB Perkapita (Rp) 6.046.336 6.533.983 7.214.067 8.157.700 8.740.506

Pendapatan Perkapita 5.212.412 5.632.802 6.219.087 7.032.572 7.534.996

Keterangan : *) Angka Prediksi


Sumber : Badan Pusat Stastistik Kab. Banjarnegara

Tabel I.9.
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Banjarnegara

15
Menurut Lapangan Usaha atas dasar Harga Konstan
Tahun 2008 – 2012 ( Ribuan Rupiah )

Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun


Lapangan Usaha
No 2008 2009 2010 2011 2012*

1. Pertanian 977.037.787 1.016.343.125 1.035.558.723 1.060.086.559 1.084.599.141

2. Pertambangan & 14.018.815 14.669.270 15.294.960 15.920.987 16.468.659

Penggalian
3. Industri 366.594.772 374.321.854 379.955.750 394.671.823 405.095.394

4. Listrik, Gas & Air 11.635.502 12.715.204 13.789.942 14.848.293 16.214.974

Bersih
5. Bangunan/Konstruks 173.592.067 185.754.768 192.240.544 205.326.133 214.227.503

i
6. Perdagangan 333.486.158 349.819.184 366.334.839 383.513.404 404.680.810

7. Angkutan 108.243.010 118.822.745 130.362.229 139.930.923 152.005.260

8. Bank dan Keuangan 151.569.479 162.948.455 176.509.230 187.035.269 200.109.439

9. Jasa-Jasa 483.812.636 518.541.133 578.477.907 629.208.651 695.719.615

PDRB 2.619.989,608 2.753.935,727 2.888.524.124 3.028.612 3.189.120.794

Penduduk Tengah 914.037 921.931 928.945 935.407 941.554

Tahun (Jiwa)

PDRB Perkapita 2.666.393 2.987.139 3.109.467 3.237.749 3.387.082

(Rp)

Pendapatan 2.471.054 2.575.146 2.680.603 2.791.191 2.919.928

Perkapita

Keterangan : *) Angka Prediksi


Sumber : Badan Pusat Stastistik Kab. Banjarnegara

Kontribusi Sektor pertanian (primer) pada lima tahun terakhir (2008)


mengalami penurunan. Gejala ini menunjukan bahwa krisis ekonomi menjadikan
sektor primer sebagai pilihan pertama lagi, tetapi segera setelah pekonomian bisa
sedikit pulih kontribusi sektor primer mulai bergeser mengecil kembali.
Produksi pertanian terutama Padi Palawija sangat berpengaruh terhadap PDRB
Kabupaten Banjarnegara, sehingga perubahan angkanya sangat berpengaruh nyata
terhadap naik turunnya angka PDRB.
Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Banjarnegara pada tahun 2012*
menunjukan peningkatan di banding tahun 2011. Rata-rata pertumbuhan ekonomi

16
berdasarkan harga konstan satu tahun terakhir adalah 5,28 % (Angka Prediksi)
sebagaimana tampak pada Tabel berikut :
Tabel : I.10.
Kontribusi Produk Domestik Bruto Kabupaten Banjarnegara menurut lapangan usaha
atas dasar harga berlaku Tahun 2008 – 2012 (persen)

Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun


No. Sektor
2008 2009 2010 2011 2012

1 Pertanian 39,57 39,42 38,27 38,21 37,23

2 Pertambangan 0,50 0,50 0,50 0,49 0,49


dan Penggalian

3 Industri 14,27 13,66 12,73 11,79 11,30

4 Listrik, Gas & Air 0,43 0,46 0,47 0,46 0,48

5 Bangunan 6,57 6,57 6,74 6,71 6,77

6 Perdangangan 13,55 13,52 13,56 13,39 13,31

7 Angkutan 4,09 4,20 4,51 4,48 4,69

8. Bank & Lemb. 5,63 5,81 6,34 6,31 6,47


Keuangan
Lainnya

9 Jasa-jasa 15,39 15,86 16,89 17,46 18,63

PDRB 100.00 100.00 100,00 100,00 100,00

Sumber : Badan Pusat Statistik Kab. Banjarnegara

Tabel : I.11.
Kontribusi Produk Domestik Bruto Kabupaten Banjarnegara menurut lapangan usaha
atas dasar harga Konstan Tahun 2008 – 2012 (persen)

Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun


No Sektor
2008 2009 2010 2011 2012

1. Pertanian 37,29 36,91 35,85 34,98 34,04

2. Pertambangan 0,54 0,53 0,53 0,53 0,52


dan Penggalian

3. Industri 13,99 13,59 13,15 13,02 12,71

4. Listrik, Gas & Air 0,44 0,46 0,48 0,49 0,51

5. Bangunan 6,63 6,75 6,66 6,78 6,72

17
6. Perdagangan 12,73 12,70 12,68 12,65 12,7

7. Angkutan 4,13 4,31 4,51 4,62 4,77

8.. Bank & Lemb. 5,79 5,92 6,11 6,17 6,28


Keuangan
Lainnya

9. Jasa-jasa 18,47 18,83 20,03 20,76 21,84

PDRB 100 100 100 100 100

Sumber : Badan Pusat Stastistik Kab. Banjarnegara

2. Laju Inflasi
Perubahan harga di suatu wilayah akan didapatkan angka inflasi yang
merupakan salah satu indikator stabilitas. Laju inflasi biasanya disebabkan oleh naik
turunnya produksi barang dan jasa, distribusi serta peredaran uang di suatu daerah.
Laju inflasi yang disajikan berdasarkan perubahan IHK ( Indeks Harga Konsumen )
dari 7 kelompok komoditi yaitu kelompok bahan makanan: makanan jadi, minuman,
rokok dan tembakau, pendidikan, rekreasi dan olah raga serta transportasi yang
disurvey dari pasar Banjarnegara Kota setiap minggu dan sebulan sekali.
Perkembangan Laju Inflasi di Kabupaten Banjarnegara Per Bulan Januari s/d
Desember 2012, sebagaimana tampak pada Tabel berikut

Tabel : I.12.
Perkembangan Laju Inflasi Di Kabupaten Banjarnegara Per Bulan Menurut Tahun
Kalender Januari s/d Desember 2012 (%)

Mak.jadi Pendk.
Bahan Peru- Kese- Trans-
No Bulan Umum Rokok & Sandang Rekr &
Makanan mahan hetan port
Tbk OR

1. Januari 0,61 -0,34 1,53 0,4 -0,43 4,23 0,11 0,12

2. Pebruari 0,65 1,43 0,02 0,6 2,59 0,07 0 0

3. Maret -0,01 -0,09 -0,41 0,2 0,49 0,13 0 0,18

4. April 0,12 -1,27 1,25 0,1 1,84 0,04 0 0,03

5. Mei 0,36 0,97 0,49 0,06 0,02 0,03 0 -0,04

6. Juni 0,59 1,34 0,87 0,23 -0,41 0,5 0 0,07

7. Juli 0,78 3,24 -1,2 -0,09 0,54 0,57 4,19 0

8. Agustus 0,69 1,8 0,84 0,06 0,35 0,19 0 0,1

18
9. September 0,05 -3,46 1,86 1,7 0 1,92 0,06 0,01

10 Oktober 0,08 0,01 0,23 0,02 0,17 0,18 0 0

11 Nopember -0,05 -1,24 0,81 0,02 0,49 0,45 0 0,03

12 Desember 0,58 0,56 1,63 0,28 0,31 0,01 -0,1 0

Jumlah 4,45 2,95 7,92 3,58 5,96 8,32 4,26 0,50


Sumber : Badan Pusat Stastistik Kab.Banjarnegara
Dari tabel tersebut diatas dapat diketahui bahwa pada tahun 2012 terjadi
inflasi sebesar 4,45 %, sementara inflasi yang cukup tinggi terjadi pada bulan Juli
sebesar 0,78 %. Hal ini disebabkan pada bulan Juli memasuki tahun ajaran baru
sekolah, sehingga tingkat konsumsi masyarakat meningkat dan mendorong terjadinya
kenaikan harga barang dan jasa terutama peningkatan pada kelompok bahan makanan
dan pendidikan rekreasi dan olah raga.
Sedangkan gambaran fluktuasi laju inflasi pada Kabupaten Banjarnegara
Tahun 2007 - 2012 ( dalam % ) adalah sebagaimana dalam tabel berikut :
Tabel I.13.
Laju Inflasi Kabupaten Banjarnegara Tahun 2007-2012 (persen)

15
Laju Inflasi

10 11.09
6.49 7.13
5 4.37 4.73 4.45
0
2007 2008 2009 2010 2011 2012
Tahun

Laju Inflasi

3. Pendapatan Daerah
Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah Sendiri Kabupaten Banjarnegara
dilihat dari Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
dipisahkan dan Lain-lain Pendapatan dalam 6 (enam) tahun terakhir dari Tahun 2007–
2012 adalah sebagaimana tersebut dalam tabel berikut.

Tabel : I. 14.
Jumlah Pendapatan Asli Daerah Sendiri Kabupaten Banjarnegara
Tahun Anggaran 2007 - 2012 (Rp)

Jenis Tahun 2007 Tahun 2008


No
Penerimaan Target Realisasi Target Realisasi

19
1. Pajak Daerah 6.211.800.000 6.810.613.473 6.418.980.000 7.314.771.313

2. Retribusi 25.835.447.000 25.215.360.113 27.489.987.000 27.229.680.471


Daerah

3. Bag.Laba 1.361.836.000 1.355.836.750 1.706.121.000 1.747.447.371


BUMD

4. Lain-lain 7.649.203.000 11.491.679.735 7.115.750.000 10.236.441.076


Pendapatan

Jumlah 41.058.286.000 44.873.490.071 42.726.838.000 46.528.340.231

Jenis Tahun 2009 Tahun 2010


No
Penerimaan Target Realisasi Target Realisasi

1. Pajak Daerah 7.063.500.000 8.161.471.252 8.567.000.000 9.265.190.711

2. Retribusi 39.722.215.000 39.104.932.160 41.754.227.000 39.760.948.541


Daerah

3. Hasil Pengel. 3.363.892.000 3.619.844.600 3.380.569.000 3.348.725.471


Kekayan
Daerah yang
dipisahkan

4. Lain-lain 8.862.912.000 9.750.566.785 8.039.751.000 10.061.970.780


Pendapatan

Jumlah 59.012.519.000 60.636.814.797 61.741.547.000 62.436.835.503

Jenis Tahun 2011 Tahun 2012


No
Penerimaan Target Realisasi Target Realisasi

1. Pajak Daerah 10.139.500.000 12.376.944.802 12.004.500.000 13.613.379.687

2. Retribusi 40.855.288.000 42.226.650.458 22.786.733.000 25.209.609.960


Daerah

3. Hasil Pengel. 3.860.680.000 3.987.680.655 8.636.550.000 8.611.972.016


Kekayan
Daerah yang
dipisahkan

4. Lain-lain 8.224.764.000 12.515.777.688 34.288.810.000 46.810.424.447


Pendapatan

Jumlah 63.080.232.000 71.107.053.223 77.716.593.000 94.245.386.110

20
Sumber : DPPKAD Kab. Banjarnegara.
Dilihat dari tabel tersebut diatas dapat diketahui bahwa Pendapatan Asli
Daerah Sendiri Kabupaten Banjarnegara dari Tahun 2007 sampai dengan 2012
mengalami peningkatan atau target terlampaui.

E. POTENSI WILAYAH
1. Potensi Sumber Daya Alam
a) Pertanian
Potensi sumberdaya alam yang dimiliki Kabupaten Banjarnegara sangat
beragam. Dari hasil evaluasi penggunaan tanah, luas wilayah Kabupaten
Banjarnegara 106.970,997 Ha atau sekitar 3,29 % dari luas Propinsi Jawa Tengah
(3,25 juta Ha) dapat dirinci menurut penggunaanya sebagaimana tersebut dalam
tabel berikut :
Tabel : I.15.
Jenis Penggunaan Lahan Di Kabupaten Banjarnegara

Luas Luas Luas Luas Luas


Areal Areal Areal Areal Areal
No. Jenis Penggunaan lahan
(Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha)
2008 2009 2010 2011 2012*
1 LAHAN PERTANIAN
1.1. Lahan Sawah : 14.634 14.585 14.565 14.867 14.867
a. Irigasi Teknis 6.233 6.241 6240 6.230 6.230
b. Irigasi setengah Teknis 696 632 680 607 607
c. Irigasi Sederhana 2.314 2.827 2789 2.522 2.522
d. Irigasi Desa/Non PU 1.632 1.342 1539 1.914 1.914
e. Irigasi Tadah Hujan 3.759 3.425 3317 3.391 3.391
f. Pasang Surut 0 0 0 0 0
0 0 0
g. Lebak 0 0
h. Lainnya (polder, 203 203
rembesan, dll)
1.2. Lahan Bukan Sawah 55.241 56.763 55.952 55.842 55.842
a. Tegal/Kebun 48.233 45.398 44.478 44.102 44.102
b. Ladang Huma 0 0 0 0 0
c. Perkebunan 2.124 3.234 3.223 3.223 3.223
d. Ditanami pohon hutan 4.260 6.391 6.429 6.679 6.679
rakyat
e. Tambak 0 0 0 0 0
f. Kolam/Tebat/Empang 511 529 519 520 520

g. Padang pengembalaan/ 12 0 0 0 0
rumput
h. Sementara tidak 0 0 2 2 2
diusahakan

21
i. Lainnya (pekarangan yg 101 1.211 1301 1.316 1.316
ditanami tanaman
pertanian, dll)
2. LAHAN BUKAN 37.094 35.703 36.357 36.263 36.263
PERTANIAN
a. Rumah, bangunan dan 15.920 15.143 15.169 15.178 15.178
halaman sekitarnya
b. Hutan Negara 16.172 15.545 16.163 16.163 16.163
c. Rawa-rawa (tidak 0 0 0 0 0
...ditanami)
d. Lainnya (jalan,sungai, 5.002 5.015 5025 4.922 4.922
danau, lahan tandus
dll)
JUMLAH SEMUA : 106.969 107.051 106.874 106.972 106.972
Keterangan : *) Data Tahun 2011
Sumber : Badan Pusat Statistik Kab. Banjarnegara
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa pada tahun 2012 jenis
penggunaan lahan sawah di Kabupaten Banjarnegara yaitu 14.867 Ha atau 13,9
%, luas area yang paling banyak digunakan untuk lahan bukan sawah 55.842 Ha
atau 52,2 %, dan lahan bukan pertanian seluas 36.263 Ha atau 33,9 % dari luas
lahan keseluruhan, luas lahan lebih rinci dapat dilihat pada tabel :
Tabel I.16.a
Penggunaan Lahan Sawah di Kabupaten Banjarnegara (hektar)

1,37% Irigasi Teknis


22,81%
Irigasi 1/2 Teknis
41,90%
Irigasi Sederhana
Irigasi Desa/Non PU
12,87% Irigasi Tadah Hujan
16,96% 4,08% Lainnya

Tabel 1.16.b
Penggunaan Lahan Bukan Sawah di Kabupaten Banjarnegara (hektar)

22
Kolam/Tebat/Empang

0,00% Tegal/Kebun
11,96% 2,36% 0,93%
Perkebunan
5,77%
Ditanami pohon/hutan
rakyat
Sementara tidak
78,97% diusahakan
Lainnya

Tabel 1.16.c
Penggunaan Lahan Bukan Pertanian di Kabupaten Banjarnegara (hektar)

13,57% Rumah, bangunan dan


41,86% halaman sekitarnya
Hutan negara

Lainnya
44,57%

Penggunaan lahan sawah seluas 14.867 Ha terdiri dari irigasi teknis


seluas 6.230 Ha atau 41,90 %, irigasi tadah hujan 3.391 Ha atau 22,81 %, irigasi
sederhana 2.522 Ha atau 16,96 %, Irigasi desa/non PU 1.914 Ha atau 12,87 %,
irigasi setengah teknis 607 Ha atau 4,08 %, dan penggunaan lahan sawah lainnya
203 Ha atau 1,37%.
Jenis lahan bukan sawah 55.842 Ha, paling banyak digunakan
tegal/kebun sebanyak 44.101 Ha, atau 78,97 %, sedangkan untuk yang ditanami
pohon hutan rakyat 6680 Ha atau 11,96 %, perkebunan 3.223 Ha atau 5,77 %,
kolam/ tebat/ empang 520 Ha atau 0,93 %, dan lainnya (pekarangan yg ditanami
tanaman pertanian, dll) 1.316 atau 2,36 %.
Sedangkan Lahan bukan pertanian seluas 36.263 Ha yang terdiri dari
hutan negara 16.163 Ha atau 44,57 %, rumah, bangunan dan halaman sekitarnya
15.178 Ha atau 41,86 % dan lainnya (jalan, sungai, danau, lahan tandus) 4.922
Ha atau 13,57 % dari luas keseluruhan lahan bukan pertanian.
Budi daya tanaman pangan yang dikembangkan meliputi padi, palawija
dan hortikultura. Jenis Padi yang dikembangkan meliputi jenis padi sawah dan
padi ladang. Sedangkan komoditas palawija yang dikembangkan meliputi jagung,
ketela pohon, ketela rambat, kacang-kacangan dan lain-lain. Untuk selengkapnya
sebagaimana nampak pada tabel sebagai berikut :

23
Tabel : I.17.
Jumlah Produksi Tanaman Pangan di Kabupaten Banjarnegara
Pada Tahun 2007-2012

Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun


No. Komoditas 2007 2008 2009 2010 2011 2012
(Kw) ( Kw ) (Kw ) (Kw ) (Kw ) (Kw)

1. PADI

- Padi 1.380.794 1.348.791 1.478.633 1.436.666 1.492.383,8 1.514.742,6


Sawah

- Padi 75.446 60.611,50 49.103 84.193 77.838,60 101.325,6


Ladang

2. PALAWIJA

- Jagung 868.424 928.99,2 1.057.010 1.020.048 843.446,90 797.479,1

- Ubi Kayu 2.507.979,2 2.432.967,5 2.558.055,5 2.708.269 2.349.410,50 2.173.356,2

- Kacang 21.580,1 49.175,5 21.545,3 20.158 16.279,1 27.014,3


Tanah

- Kedelai 903 1.397 5.070 3930 4.702,7 3.239,9

- Ubi Jalar 31.171 39.564 27.010 33.334 29.953 22.985,4

- Kacang 12 109,5 197,5 238,5 10,3 29,5


Hijau

Sumber : Dintankanak Kab. Banjarnegara


Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa produktivitas padi secara
keseluruhan tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar 2,92 % dari tahun 2011
terutama karena kenaikan padi sawah sebesar 1,5 % dan padi ladang sebesar 30,17
% dibandingkan tahun 2011. Kenaikan produksi juga terjadi pada produksi kacang
tanah yaitu 65,94 % dan kacang hijau yaitu 186,41 %. Sedangkan Jagung, ubi
kayu, kedelai dan ubi jalar mengalami penurunan. Kenaikan produksi tersebut
cukup menguntungkan petani serta mencukupi kebutuhan pangan.
Tanaman holtikultura yang dikembangkan masyarakat meliputi jenis
sayur-sayuran dan buah-buahan. Untuk jenis sayur-sayuran yang dikembangkan
meliputi kentang, buncis, bayam, kapri, wortel, daun bawang, seledri, kubis dan
lain-lain yang banyak dikembangkan di dataran Tinggi Dieng. Adapun jumlah
produksi sayur-sayuran di Kabupaten Banjarnegara selama 5 (lima) Tahun
terakhir dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel : I.18.

24
Jumlah Produksi Sayur-sayuran Tahun 2008-2012

Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun


No. Komoditas 2008 2009 2010 2011 2012
( Kw) ( Kw) ( Kw) ( Kw) (Kw)
1. Bawang 90.467 115.785 91.324 178.532 138.000
Daun

2. Tomat 17.199 12.989 15.887 9.919 7.540

3. Cabe Besar 38.746 97.425 47.988 46.713 112.964

4. Cabe Rawit 26.473 75.983 21.672 32.930 81.350

5. kentang 1.334.175 1.250.772 1.096.132 997.563 1.065.400

6. Wortel 117.038 28.022 135.853 722.661 355.554

7. Bayam 805 438 105 127 1.296

8. Kangkung 4.424 2865 1869 1.528 1.027

9. Kol-Kobis 1.532.711 935.076 948.635 1.423.310 939.263

10. Sawi 55.559 35.245 73.085 126.124 28.643

11. Buncis 38.944 58.765 49.743 44.769 40.898

12. Kacang 3.062 2851 2320 5.382 4.466


Panjang

13. Ketimun 1.725 594 818 1.878 -

14. Petai 11.101 12.147 6725 2.804,71 6.438

Sumber : Dintankanak Kab. Banjarnegara


Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa produktivitas tanaman
sayuran dari semua komoditas mengalami kenaikan produksi secara variatif
berturut-turut pada cabe besar, cabe rawit, kentang, bayam dan petai. Sedangkan
komoditas yang menurun yaitu bawang daun, tomat, wortel, kol kobis, sawi,
buncis dan kacang panjang.

Tabel I.19.
Jumlah Produksi Buah-buahan Tahun 2007 – 2012

Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun

No Komoditas 2007 2008 2009 2010 2011 2012


(ton) (ton) (ton) (ton) (ton) (ton)

1. Pisang 7.308,4 10.566,2 11.724,7 7.278,9 10.163,4 9.738,2

2. Salak 282.512,8 193.662,1 215.819,3 228.226,1 263.028,8 379.084

3. Nanas 50,36 51,1 55,4 64,6 119 133,5

25
4. Jambu Biji 159,2 284,7 223 776,84 409,7 579,5

5. Rambutan 3.887,8 7.970,6 7.131,5 1.070,7 16.164,2 723,3

6. Duku 2.502,3 306,9 593,9 1.052,3 134,5 3.513,7

7. Pepaya 720,4 1.333,8 1007,3 543,8 1.041,5 1.228,2

8. Durian 4.055,5 1.586 3.025,5 1.180,9 2.849,1 3.093,7

9. Jeruk 8,9 13,5 765,2 150,1 3.766,4 353,1


Siam

10. Mangga 0,26 4,99 552,4 38,4 470,5 432

Sumber : Dintankanak Kab. Banjarnegara


Berdasarkan tabel diatas secara umum buah-buahan mengalami kenaikan
produksi yaitu pada buah salak, nanas, jambu biji, duku, pepaya, durian,
sedangkan yang mengalami penurunan yaitu pisang, rambutan jeruk siam dan
mangga.
b) Peternakan
Ternak yang dipelihara oleh masyarakat Kabupaten Banjarnegara
meliputi ternak besar seperti : ternak sapi, kerbau, kuda dan lain-lain dan ternak
kecil seperti : ternak kambing, dan domba serta ternak unggas seperti: ayam ras,
ayam buras, itik, angsa, mentok dan lain-lain.
Populasi dan produksi ternak yang ada di Kabupaten Banjarnegara
nampak pada tabel berikut :

Tabel I. 20.
Populasi Ternak Kabupaten Banjarnegara
Tahun 2008 – 2012

26
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
No. Komoditas
2008 2009 2010 2011 2012

I Ternak Besar
1. Sapi Perah 13 21 42 2.867 3.002
2. Sapi 40.426 41.638 41.842 34.320 37.067
3. Kerbau 2.209 2.023 1813 1.007 1.042
4. Kuda 242 209 196 153 200

II Ternak Kecil
1. Kambing 178.879 182.612 184.847 187.647 191.194
2. Domba 107.272 107.159 108.318 110.876 111.909
3. Babi 792 614 463 354 342
4. Kelinci 33.207 36.068 31.501 24.801 28.579

III Unggas
1. Ayam

1. Kampung 1.210.144 1.113.658 1.051.649 923.881 900.801

2. Ras layer 76.287 106.050 117.050 119.100 125.700

3. Broiler 1.137.500 1.226.166 652.100 1.694.688 2.106.630

2. Itik

1. Biasa 64.894 63.397 65.599 42.624 60.474

2. Manila 38.251 53.667 63.667 54.026 52.036

Sumber : Dintankanak Kab. Banjarnegara


Dari tabel diatas, bahwa jumlah populasi ternak di Kabupaten
Banjarnegara mengalami penurunan jumlah pada babi, ayam kampung dan itik
manila, sedangkan sapi perah naik sebesar 4,71 % (dari 2.867 ekor menjadi 3.002
ekor), sapi 2.747 atau sebesar 8 % (dari 34.320 ekor menjadi 37.067ekor), kerbau
sebesar 3,48 % (dari 1.007 ekor menjadi 1.042) dan kuda sebesar 30,72 % (dari
153 ekor menjadi 200). Jumlah populasi pada ternak kecil yang mengalami
kenaikan populasi kambing, domba dan kelinci, yaitu untuk kambing naik sebesar
1,89 %, domba naik sebesar 0,93 % dan kelinci sebesar 15,23 %. Sedangkan babi
turun 3,39 %. Sedangkan jenis unggas, pada ayam kampung (dari 923.881 ekor
menjadi 900.801) atau turun 2,5 %, ayam ras layer (dari 119.100 ekor menjadi
125.700) atau naik 5,54 % dan pada ayam broiler juga terjadi peningkatan
populasi sebesar 24,31 % dari 1.694.688 ekor menjadi 2.106.630 ekor. Untuk itik
mengalami penurunan pada itik manila turun dari 54.026 ekor menjadi 52.036

27
ekor atau 3,68%, itik biasa naik dari 42.624 ekor menjadi 60.474 ekor atau 41,88
%.

c) Perikanan
Budi daya ikan air tawar yang dikembangkan di Kabupaten
Banjarnegara meliputi kolam pembenihan, kolam pembesaran, mina padi, jaring
apung, air deras dan lain-lain.
Luas areal kolam dan produksi ikan yang ada di Kabupaten Banjarnegara
nampak sebagaimana tabel berikut :
Tabel I. 21.
Luas Areal Kolam dan Produksi Ikan Di Kabupaten Banjarnegara
Tahun 2008-2012

N Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun


Jenis
o 2008 2009 2010 2011 2012
LUAS AREAL ( Ha )
1. Kolam Pembenihan Ikan 55,50 60,38 60,38 113,15 60,68
2. Kolam Balai Benih Ikan 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00
3. Kolam Pembesaran 295,50 305,83 307,00 308,40 320,00
4. Jaring Keramba Apung 23,00 23,00 23,00 23,00 23,00
5. Perikanan Sawah 50,00 0,00 58,80 64,8 75,00
PRODUKSI
1. Kolam pembesaran (Ton) 3.254 3.293,50 4.374,65 5.301,4 5.883,05
2. Jaring Keramba Apung 826.000 663.200 1.018.600 742.860 788.700
(Kg)
3. Perikanan Sawah (Ekor) 6.245.000 0,00 6.927.900 3.178.000 6.235.500
4 Hasil Obyek Pembenihan 1.138.500 2.791.000 1.541.000 1.095.000 3.817.550
Ikan Balai Benih (Ekor)
5 Pembenihan UPR (Ekor) 278.070.0 271.900.0 326.470.0 367.350.0 425.725.0
00 00 00 00 00

Sumber : Dintankannak Kab. Banjarnegara


Dari Tabel diatas diketahui bahwa, sub sektor perikanan di Kab.
Banjarnegara hanya meliputi usaha perikanan darat. Usaha perikanan tersebut
meliputi perikanan di waduk, sungai/ irigasi, maupun sawah (Minapadi). Di
banding tahun 2011, produksi perikanan mengalami peningkatan kolam
pembesaran dari 5.301,4 ton menjadi 5.883,05 ton atau 10,97 %, jaring keramba
apung dari 742.860 kg menjadi 788.700 kg atau naik 6,17%, perikanan sawah dari
3.178.000 ekor menjadi 6.235.500 ekor atau naik 96,21 %, hasil obyek
pembenihan ikan balai benih dari 1.095.000 ekor menjadi 3.817.550 ekor atau

28
naik 248,63 % dan pembenihan UPR dari 367.350.000 ekor menjadi 425.725.000
ekor atau naik 15,89 %.

d) Perkebunan
Tanaman perkebunan yang dikembangkan di Kabupaten Banjarnegara
meliputi kopi, kelapa, teh, melati gambir dan sebagainya. Di Banjarnegara juga
dikembangkan tanaman obat-obatan seperti lada, jahe, kunyit, pohon dilem/
nilam dan lain sebagainya. Pada tahun 2012 Kabupaten Banjarnegara berupaya
untuk mengembangkan tanaman tebu dengan pembuatan kebun bibit datar tebu
seluas 15 Ha. Pengembangan tanaman tebu berlokasi di Kecamatan Punggelan,
Bawang, Rakit dan Purwanegara.
Luas panen dan produksi tanaman perkebunan yang ada di Kabupaten
Banjarnegara nampak pada tabel sebagai berikut :
Tabel I. 22.
Luas Panen dan Produksi Perkebunan Di Kabupaten Banjarnegara
Tahun 2008 – 2012

Rata2
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
Keterangan Pertumbuhan
2008 2009 2010 2011 2012
( %)

PANEN AREAL (HA)

1. Kapulaga 694,27 830,96 1.062,85 1.363,23 1.402,77 11,99

2. Melati gambir 342,38 342,38 342,38 342,38 342,38 0

3. Aren 253,87 252,44 253,94 247,26 240,55 -0,006

4. Lada 274,49 274,49 275,24 276,65 260,21 -1,29

5. Kapuk randu 46,20 41,20 41,20 41,2 41,2 -2,71

6. Pala 12,18 12,18 12,18 17,02 18,4 11,96

7. Kina 12,50 11,87 11,28 11,27 11,57 -2,50

8. Kelapa Dalam 12.042,28 12.104,46 12.074,51 12.141,36 12.165,02 0,25

9. Kelapa Deres 1.329,10 1.500,35 1472,43 1.442,53 1.431,18 2,75

10. Kelapa Hibrida 30,02 28,02 29,14 27,64 25,52 -3,87

11. Kopi Robusta 1.509,64 1.624,03 1.817,41 1.843,01 1.859,79 4,88

12. Kopi Arabika 446,19 446,29 445,99 450,71 549,62 5,74

13. Cengkeh 488,50 540,66 526,78 629,26 652,64 2,09

14. Teh 1.989,86 1.893,69 1,917,90 1.928,59 1.931,14 -0,72

29
15. Tembakau 271,39 271 271,14 265 370 0,07

16. Nilam 543,11 542 552,36 283,72 237,82 -15,78

17. Kemukus 38,26 38,26 38,26 39,21 11,57 -0,17

18. Kayu Manis 46,00 46 42,36 38,03 36,58 -5,49

19. Glagah Arjuna 102,70 99,7 99,7 112,75 106,87 -0,71

20.Panili 41 36,5 30,25 30,45 11,6 -22,34

21. Tebu - - - - 15 0

PRODUKSI (TON)

1. Kapulaga 59,40 71,51 346,78 260,20 311,05 99,98

2. Melati Gambir 647,28 539,25 426,46 362,25 231 -22,22

3. Aren 501,88 512,87 485,66 470,50 424,83 -3,99

4. Lada 99,91 98,39 69,08 75,73 66,44 -8,49

5. Kapuk Randu - - 0,15 2,26 2,83 4,91 376,35

6. Pala 5,17 5,14 7,75 5,3 8,29 18,75

7. Kina 2,25 1,66 1,08 1 0,84 -21,14

8. Kelapa Dalam 9.940,65 9.587,73 9.347,51 9.345,13 8.510,90 -3,75

9. Kelapa Deres 13.922,92 12.838,45 12.414,87 11.668,45 10.273,31 -7,26

10. Kelapa Hibrida 30,60 42,27 26,22 29,27 13,59 -10,44

11. Kopi Robusta 344,19 426,03 666,70 648,28 875,43 28,14

12. Kopi Arabika 76,23 87,58 102,70 105 146,47 18,47

13. Cengkeh 22,89 25,22 46,44 17,86 29,64 24,68

14. Teh 1.692,69 2.167,94 2.243,27 1.945,2 2.177,72 7,55

15. Tembakau 164,27 168 295,57 291,76 300,76 20,00

16. Nilam 2.179,59 1.926 3.299,28 762,51 1.562,69 21,93

17. Kemukus 12,08 12 5,86 5,71 8,18 -2,78

18. Kayu Manis 9,20 8,81 8,20 260,2 10,1 741,47

19. Glagah Arjuna 56,03 52,4 53,99 46,55 39,14 -8,29

20. Panili 1,51 - - 0,47 0,04 -47,87

21. Tebu - - - - 900 0

Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Banjarnegara


Dari Tabel diatas diketahui bahwa, produksi tanaman perkebunan umumnya
meningkat dibanding tahun sebelumnya. Tanaman yang mengalami kenaikan adalah
kapulaga, kapuk randu, pala, kopi robusta, kopi arabika, cengkeh, teh, tembakau,

30
nilam, kemukus dan tebu. Sedangkan yang mengalami penurunan adalah melati
gambir, aren, lada, kina, kelapa dalam, kelapa deres, kelapa hibrida, kayu manis,
glagah arjuna dan panili.
2. Potensi Sumber Daya Hutan
Kawasan hutan di Kabupaten Banjarnegara seluas 106.970,997 Ha atau 43,9%
dari luas wilayah Kabupaten Banjarnegara. Produksi hutan negara di
Kab.Banjarnegara yang terbesar masih berupa tebangan pinus dan damar serta sadapan
pinus dan damar. Sedangkan produksi hutan rakyat berupa kayu campuran sebagian
besarnya berupa kayu olahan dari pada kayu bulat. Luas dan Produksi Hutan Negara
dan Hutan Rakyat di Kabupaten Banjarnegara Menurut Jenis Produksi Tahun 2007 –
2012 sebagaimana tabel berikut.
Tabel I. 23.
Produksi Hasil Hutan Negara dan Hutan Rakyat di Kabupaten Banjarnegara
Menurut Jenis Produksi Tahun 2007-2012

Rata2
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
No. Komoditas Pertumb
2007 2008 2009 2010 2011 2012
(%)

1. Getah Pinus 1.906,40 1.637,18 2.194,17 2.035,35 6.651 2.215 34,54


(Kg)

2. Getah 50.11 5.468 56.552 53.018 3.961 84 111,84


Damar (Kg)

3. Kayu Bulat 37.797,7 60.647,3 53.489,9 30.483,46 27.504, 10.771, -12,99


(M3) 2 5 7 255 710

4. Kayu Olahan 36.133,2 67.402,5 65.589,5 51.163,33 68.454, 34.574, 9,23


(M3) 9 4 2 518 301

Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Banjarnegara


Berdasarkan jenis produksinya, hampir semua komoditas hasil hutan di
Kabupaten Banjarnegara mengalami penurunan dibandingkan tahun 2011. Untuk hasil
hutan non kayu disebabkan adanya angin kencang dan banyaknya pohon-pohon yang
berproduksi getah tinggi terletak pada tebing curam sehingga menyulitkan penyadapan
bahkan tidak disadap oleh penderes, sedangkan untuk data produksi kayu campuran
akibat tidak tertibnya Industri Primer Hasil Hutan Kayu (IPHHK) untuk melaporkan
hasilnya sehingga data tidak menggambarkan produksi sebenarnya.

3. Potensi Pertambangan

31
Dari sumberdaya alam yang berupa tambang/ galian Kabupaten Banjarnegara
mempunyai potensi yang sangat besar yang tersebar di berbagai daerah seperti :
a) Marmer
Marmer Sebagai bahan galian dari batu gamping/ kapur (CaCo3) yang
mengalami proses ubah (Metamorf) Karena tekanan dan tempratur yang sangat
tinggi. Marmer ini mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi karen proses
pengolahanya sangat sederhana, mutu cukup baik dan jumlah cadangan
diperkirakan cukup besar, lokasinya terdapat di Kecamatan Purwonegoro,
Kecamatan Bawang dan Kecamatan Banjarnegara..
b) Feldspar/ Pasir Kwarsa
Merupakan endapan dari pelapukan batuan yang banyak mengandung mineral
feldspar. Mutu kurang baik untuk pembuatan kaca akan tetapi baik untuk
pembuatan keramik. Lokasi terdapat di Kecamatan Banjarnegara.
c) Asbes
Terdapat bersama dengan batuan seperti dan dari jenis anthapilit/ krisotin. Mutu
kurang baik, syarat pembentukannya (kondisi lingkungan geologi) belum
sempurna. Lokasinya terdapat di Kecamatan Purwonegoro dan Kecamatan
Bawang.
d) Trass
Endapan sekunder dari pelapukan andesit tua, dapat dimanfaatakan untuk
pembuatan bataco. Pengolahan cukup sederhana. Lokasinya terdapat pada
Kecamatan Punggelan, Wanayasa, Pejawaran, Karangkobar, Pagentan dan
Sigaluh.
e) Lain-lain
Selain Potensi bahan Galian Golongan C seperti Marmer, Pasir kwarsa, Asbes
dan trass juga terdapat galian C yang seperti Lempung, Batu Gamping, Felspar,
Oker, Batu tulis dan Zeolit.

Tabel I.24.
Potensi Bahan Galian Golongan C Kabupaten Banjarnegara Tahun 2010 – 2012

CADANGAN CADANGAN CADANGAN


N JENIS BAHAN LOKASI DEPOSIT DEPOSIT ( DEPOSIT
O GALIAN KECAMATAN ( M3) M3) ( M3)
Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012
I. BAHAN GALIAN INDUSTRI
1. Asbes - Purwanegara 1.020.000 1.010.250 1.010.250
- Bawang 1.574.020 1.575.000 1.575.000
2. Batu Gamping - Bawang 1.108.000 1.108.000 1.108.000

32
- Banjarnegara 2.144.000 2.144.000 2.144.000
- Punggelan 3.720.000 3.720.000 3.720.000
- Wanayasa 2.230.000 2.230.000 2.230.000
- Pejawaran 2.470.000 2.470.000 2.470.000
3. Feldspar - Purwanegara 32.421.101 32.421.923 9.795
- Bawang 12.020.054 12.021.923 53.151,27
- Banjarnegara 7.195.000 7.200.000 7.200.000
4. Pasir Kwarsa - Banjarnegara 253.450 254.000 254.000
5. Lempung - Mandiraja 3.135.024 3.136.075 3.136.075
- Banjarnegara 274.150 274.375 274.375
- Banjarmangu 187.423.200 187.425.000 187.425.000
- Punggelan 900.000 900.000 900.000
- Wanayasa 957.500 957.500 957.500
- Karangkobar 951.500 951.500 951.500
- Kalibening 242.500 242.750 242.750
- Pagentan 906.200 906.200 906.200
- Pejawaran 318.720 318.720 318.720
6. Trass - Punggelan 5.212.000 5.212.000 5.212.000
- Wanayasa 1.827.500 1.827.500 1.827.500
- Pejawaran 1.320.000 1.320.000 1.320.000
- Karangkobar 1.120.000 1.120.000 1.120.000
- Pagentan 145.000 145.000 145.000
- Sigaluh 4.250.000 4.250.000 4.250.000
7. Oker - Purwanegara 1.248.088 1.250.000 1.250.000
8. Batu Tulis/Slate - Purwanegara 146.700 147.000 147.000
9. Zeolit - Mandiraja 1.102.352 1.102.500 1.102.500
II BAHAN GALIAN BANGUNAN
10 Andesit - Sigaluh 6.874.122 6.874.366 6.874.366
- Banjarmangu 3.522.200 3.523.000 3.523.000
- Kalibening 32.142.112 32.143.500 32.143.500
- Karangkobar 193.201 195.015 195.015
- Pagentan 24.122 24.325 23.665

11. Diorit- - Bawang 2.734.700 2.7354.500 2.7354.500


Granodiorite* - Banjarmangu 222.807.300 223.000.000 223.000.000
GRANIT
- Wanayasa 23.266.150 23.267.500 23.267.500
- Pagentan 13.142.200 13.142.500 13.142.500
- Karangkobar 25.001.101 25.002.500 25.002.500
12. Marmer - Purwanegara 1.477.950 1.478.000 1.478.000
- Banjarnegara 16.874.000 16.874.000 16.874.000
- Bawang 324.000 324.000 324.000
13. Pasir dan Batu - Banjarnegara 832.201 835.000 797.239
- Purwanegara 200.000 201.500 201.500

33
- Sigaluh 402.030 404.200 404.200
- Wanayasa 1.525.050 1.527.500 1.527.500
- Kalibening 1.948.700 1.949.500 1.949.500
- Pejawaran 84.800 85.000 85.000
- Batur 9.500 9.700 9.700
14 Batu Lempeng - Pagentan 17.344.000 17.345.000 17.345.000
- Batur 2.347.210 2.347.698 2.347.698
- Pejawaran 19.351.001 19.354.600 19.354.600
- Karangkobar 10.986.125 10.987.375 10.987.375
- Wanayasa 11.986.100 11.987.659 11.987.659
15 Breksi - Banjarmangu 232.200 235.488 235.488
- Merah - Pejawaran 43.722 43.978 43.978
- Multi Colour - Batur - - -
- Hijau - Punggelan 34.125 34.594 34.594
Sumber : Dinas PSDA dan ESDM Kab. Banjarnegara

4. Potensi Sumber Daya Energi


Potensi sumber daya energi yang ada di Kabupaten Banjarnegara meliputi
Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) Panglima Besar Sudirman dengan kemampuan
daya 184,50 mega Watt (MW). Disamping itu juga terdapat PLTA Tulis di
Kecamatan Madukara dengan kemampuan daya 12,4 MW dan PLTA Maung dengan
kapasitas 210 MW. Kemudian juga terdapat potensi listrik geotermol (PLTG) Dieng
di Kecamatan Batur dengan kemampuan daya 195 MW.

5. Potensi Industri
Sektor industri merupakan sektor penting selain sektor pertanian di Kabupaten
Banjarnegara. Sektor Industri dibedakan menjadi Industri Besar dengan tenaga kerja:
100 orang atau lebih dengan nilai investasi di atas Rp 10.000.000.000,- (sepuluh
milyar rupiah). Untuk Industri sedang dengan tenaga kerja: 20-99 orang dengan nilai
investasi Rp 200.000.000,- – Rp 10.000.000.000,-, Industri kecil dengan tenaga kerja
5-19 orang dengan nilai investasi sampai dengan Rp 200.000.000,- (dua ratus juta
rupiah) dan Industri Rumah Tangga dengan tenaga kerja 1-4 orang.
Di Kabupaten Banjarnegara, tercatat untuk Industri besar = 2 perusahaan,
Industri menengah = 9 perusahaan dan Industri kecil = 21.074 perusahaan termasuk di
dalamnya industri rumah tangga.
Tabel I. 25.
Banyaknya Jenis Industri di Kabupaten Banjarnegara
pada Tahun 2007 - 2012

34
25000 24993
23,041
20,811 21074
20000 19084
Besar
Jumlah 15000
Sedang
10000 Kecil
5000 RT
434 415
417
0 2 7425 4 7175 4 7175 29
2007 2008 2009 2010 2011 2012
Jenis Industri

Sumber : Dinperindagkop dan UMKM Kab. Banjarnegara


Tabel. I .26.
Jumlah Perusahaan, Tenaga Kerja, Nilai Investasi dan Produksi di Kabupaten
Banjarnegara menurut Kelompok Jenis Industri Tahun 2012
Jml
Jml Nilai
Tenaga
Nama Jenis Industri Perusaha Investasi Produksi Satuan
Kerja
an (Juta Rp)
(org)
A. AGRO INDUSTRI
1 Tempe Kedelai 2.051 4.549 1.725 3.387.882 kg
2 Tempe Gembus 11 52 23 22.200 bh
3 Tahu 114 337 731 332.898 kg
4 Gula Kelapa 7.600 13.349 1.934 3.398.560 kg
5 Gula Aren 385 765 90 171.345 kg
6 Susu Kedelai 3 6 4 992 liter
7 Minyak Nilam / 14 33 212 15.380 kg
Atsiri
8 Aneka Makanan 922 2.355 1.148 1.984.111 kg
Ringan
9 Jenang 38 85 223 152.200 kg
10 Emping Melinjo 44 96 45 26.000 kg
11 Tepung Tapioka 14 652 2.350 25.369.950 kg
12 Tembakau/ 467 2.248 792 118.348.422 kg
garangan
13 Jamur Tiram 7 36 144 9.875 kg
14 Kopra 9 19 16 35.000 kg
15 Kerupuk Singkong 27 95 151 42.350 kg
16 Teh Rakyat 48 163 129 33.115 kg
17 Madu 2 4 2 560 kg
18 Pengolahan gaber 11 28 320 362.000 kg
19 Bioetanol 1 2 95 400 kg
20 Pengolahan kayu 21 181 2 124.350 m3
21 Gaplek 2 5 3 250 kg

35
22 Kolang kaling 3 36 6 1.900 kg
23 Minuman Carica 3 12 7 6.812 btl
24 Minuman 1 5 2 1,200 saset
Purwaceng
25 Tape / Peyem 4 18 87 3.600 kg
26 Kopi Bubuk 8 10 4 2,015 kg
27 Saos Tomat 4 18 87 2.300 btl
28 Minyak Urut 1 1 1 3.003 btl
29 Meubelair/Perabot 735 1.746 3.939 60.525 bh
30 Kerajinan Bambu/ 6.086 10.995 126 60.653.000 bh
kayu
31 Penggilingan padi/ 102 182 1.598 14.355.662 kg
Tepung
32 Pakan Ikan 8 35 246 9.000 kg
33 Rokok 1 50 500 1.340.000 batang
34 Pengolahan 4 8 10 8.000 bh
Tempurung
35 Kecap 5 16 65 9.350 btl
36 Tepung Aren 3 7 2 750 bh
37 Reyeng Pindang 193 385 19 425.600 bh
38 Tepung Irut 1 5 15 24.000 kg
39 Penggilingan 6 40 350 77.400 kg
Daging
40 Minuman Buah 1 25 200 50.000 lt
41 Minuman jahe 1 2 5 810 kg
B ANEKA
INDUSTRI
1 Genteng 58 144 1.201 1.312.500 bh
2 Paving 6 20 47 21.900 bh
3 Industri Tas 3 16 26 1,625 bh
4 Konveksi / Penjahit 204 296 620 393.942 ptg
5 Batu bata 782 2.577 1.445 21.911.916 bh

6 Aluminium 21 42 127 26.485 bh


7 Batako 20 92 140 1.370.800 bh
8 Pelana kuda 1 3 1 21 bh
9 Kaligrafi bambu 1 1 1 18 bh
10 Perbengkelan 546 895 6,913 28.228 (dlm jt)
11 Pupuk Organik 4 15 35 23.100 kg
12 Sapu Ijuk 52 67 110 21.165 bh
13 Pande Besi 48 159 73 82.620 bh

36
14 Gybsum 18 69 187 14.414 bh
15 Bulu Mata 19 169 8 669.059 bh
16 Batik Tulis 73 158 830 9.636 lbr
17 Kerajinan Kulit 27 89 301 126.000 bh
kerang
18 Keramik 12 1.961 2.993 63.074 bh
19 Batu Lempeng 12 36 42 25.850 m3
20 Anyaman 10 13 28 6.708 bh
Jaring/tikar
21 Reparasi Elektronik 34 41 375 646 (dlm jt)
22 Kerajinan Batu 26 62 21 3.819 bh
23 Kaki Guci 28 265 147 130.900 bh
24 Wayang Kulit 1 1 1 15 bh
25 Sablon 19 49 59 34.518 bh
26 Kaos Kaki 1 3 25 1.236 psg
27 Batu Split 46 227 286 1.871 m3
28 Mainan Anak 1 2 5 1.125 bh
29 Las Tralis / pintu 8 28 114 341 bh
30 pot bunga 2 5 3 250 bh
31 Sulak 2 10 27 10.375 bh
32 Kerajinan hanger 1 9 10 600 bh
33 Kerajinan dompet 1 3 3 75 bh
kulit
34 Peti Buah 15 33 18 1.925 bh
35 Batu cincin / akik 1 2 2 30 bh
36 Etalase 4 14 76 102 bh
37 Pengrajin sandal 4 8 3 370 bh
38 Doran Cangkul 2 10 2 260 bh
C. INDUSTRI
MENENGAH
1 Tepung Tapioka 5 392 3.610 12.060 kg
2 Veneer 3 150 27.250 23.800 m3
3 Bulu Mata 1 852 1.900 1.500.000 psg

D. INDUSTRI BESAR
1 Pengolahan Kayu 2 1.418 45.000 37.795 m3

Sumber : Dinperindagkop dan UMKM Kab. Banjarnegara

Dari tabel diatas diketahui bahwa jenis industri di Kabupaten Banjarnegara


pada tahun 2012 paling banyak pada bidang agro industri sebanyak 41 jenis yang

37
pada tahun 2011 sebanyak 37 jenis, bidang aneka industri sama dengan tahun 2011
yaitu 38 jenis, untuk industri sedang/ menengah sebanyak 3 jenis mengalami
peningkatan dari tahun 2011 yang hanya 2 jenis dan untuk industri kecil mengalami
penurunan dari tahun 2011 sebanyak 1 jenis.

Sedangkan perkembangan Industri di Kabupaten Banjarnegara pada tahun


2012 mengalami peningkatan pada jenis industri menengah yang semula 7 menjadi 9
dan industri kecil yang semula 175 menjadi 21.074 (jumlah industri kecil termasuk di
dalamnya jumlah industri rumah tangga) sedangkan pada industri besar mengalami
penurunan dari 4 menjadi 2.

Untuk penyerapan tenaga kerja yang mendukung nilai investasi dan produksi,
terbesar pada Industri Hasil Pertanian dan Kehutanan, tempe kedelai, gula kelapa,
aneka makanan ringan, tembakau/ garangan, gula aren, tepung tapioka, tahu, teh
rakyat, reyeng pindang, pengolahan kayu, kerajinan kayu/ bambu, meubelair/ perabot
yang merupakan industri kecil dan industri Rumah Tangga.

Sedangkan untuk Aneka Industri, batu bata, perbengkelan, keramik, kaki guci
dan batu split. Untuk gambaran selengkapnya tentang proporsi jumlah perusahaan,
jumlah tenaga kerja, nilai investasi dan produksi menurut kelompok jenis industri
pada Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 adalah sebagaimana pada tabel I.26.

6. Potensi Pariwisata
Perkembangan dunia kepariwisataan di Kabupaten Banjarnegara dari tahun
2007 s/d 2012 dan tahun 2010 mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan adanya
kenaikan harga BBM pada 2007 sehingga berkurang peminat wisatawan, dan juga
banyaknya objek wisata di Banjarnegara yang kondisi dan fasilitas yang dimiliki
belum memenuhi standar pariwisata sehingga banyak wisatawan yang beralih ke objek
wisata lain yang lebih mudah terjangkau. Pada tahun 2007 sampai dengan tahun 2009
kunjungan wisatawan mengalami peningkatan yang signifikan. Pada tahun 2011
sampai tahun 2012 jumlah kunjungan wisata juga mengalami peningkatan dari tahun
2010 karena adanya promosi pariwisata melalui pertunjukan seni, penyelenggaraan
pameran pariwisata, promosi melalui website, juga muncul destinasi pariwisata baru
seperti wisata arung jeram Sungai Serayu di Kecamatan Sigaluh yang banyak
menyerap kunjungan wisatawan sehingga membutuhkan pengembangan, pemasaran
dan kemitraan pariwisata. Disamping itu Kabupaten Banjarnegara juga memiliki
Obyek dan Daya tarik wisata yang tersebar di hampir seluruh wilayah Kabupaten
Banjarnegara.
Potensi kepariwisataan tersebut meliputi :
 Kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng

38
 Wisata Rekreasi Khusus Arung Jeram Sungai Serayu
 Taman Rekreasi Margasatwa Serulingmas
 Pusat Seni dan Kerajinan Keramik Klampok
 Wisata Tirta Waduk Pangsar Sudirman
 Taman Rekreasi Anglir Mendung Paweden
 Wisata Alam Curug Pitu
 Wisata Alam Curug Sikopel
 Wisata Alam Air Panas dan Curug Biting
 Wisata Air Panas Kali Putih
Jumlah kunjungan wisatawan di Kabupaten Banjarnegara dari tahun 2007-
2012 sebagaimana nampak dalam tabel sebagai berikut.

Tabel I. 27.
Jumlah kunjungan Wisatawan di Kabupaten Banjarnegara
Pada Tahun 2007-2012

600000
473812458161461291473702
Jum lah 400000 323842
268297
200000

0
2007 2008 2009 2010 2011 2012

Sumber : Dinas Kebudayan dan Pariwisata Kab. Banjarnegara


Dari bagan chart di atas, dapat dilihat bahwa pada tahun 2012 jumlah
kunjungan wisata naik dari 461.291 menjadi 473.702 atau mengalami kenaikan 2,69%.
Pada tahun 2007 sampai dengan tahun 2009 mengalami kenaikan. Namun pada tahun
2010 mengalami penurunan hal ini disebabkan karena banyaknya objek wisata di
Banjarnegara yang kondisi dan fasilitas yang dimiliki belum memenuhi standar
pariwisata sehingga banyak wisatawan yang beralih ke objek wisata lain yang lebih
mudah terjangkau.

F. POTENSI SUMBER DAYA MANUSIA

1. Kependudukan
Berdasarkan Data dari Dinas Kependudukan dan Catata Sipil Tahun 2012,
maka jumlah penduduk Kabupaten Banjarnegara pada tahun 2012 tercatat sebesar
944.663 yang terdiri atas 483.433 laki –laki dan 461.230 perempuan.

39
Penyebaran penduduk di tiap Kecamatan tidak merata, dimana kecamatan
dengan penduduk terbanyak adalah Kecamatan Punggelan yaitu sebanyak 82.326 jiwa
dan jumlah penduduk paling sedikit adalah di Kecamatan Pandanarum dengan jumlah
penduduk 20.737 jiwa.
Untuk tingkat kepadatan penduduk tahun 2012 adalah terbesar 883 jiwa per
Km2, dengan kepadatan tertinggi terdapat di Kecamatan Banjarnegara yaitu sebesar
2.547 jiwa per Km2, sedangkan kepadatan penduduk terendah terdapat di wilayah
Kecamatan Pandanarum 354 jiwa per Km2.
Jumlah, penyebaran dan kepadatan penduduk dapat dilihat pada Tabel sebagai
berikut.
Tabel I.28.
Banyaknya dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Banjarnegara
Keadaan Tahun 2012
LUAS PENDUDUK
No. KECAMATAN WILAYAH Laki-Laki Perempuan JUMLAH KEPADATAN
(km2) (JIWA) (JIWA) (JIWA) (JIWA/Km2)

1. Susukan 52,66 30.601 29.684 60.285 1.145

2. Pwrj. Klampok 21,87 22.900 22.337 45.237 2.068

3. Mandiraja 52,61 35.820 34.701 70.521 1.340

4. Purwanegara 73,86 38.630 37.210 75.840 1.027

5. Bawang 55,25 30.954 29.517 60.471 1.094

6. Banjarnegara 26,24 34.000 32.825 66.825 2.547

7. Sigaluh 39,56 15.402 14.809 30.211 764

8. Madukara 48,20 21.414 20.460 41.874 869

9. Banjarmangu 46,36 21.590 20.207 41.797 902

10. Wanadadi 28,27 16.227 15.688 31.915 1.129

11. Rakit 32,45 25.818 24.975 50.793 1.565

12. Punggelan 102,84 42.576 39.750 82.326 801

13. Karangkobar 39,07 14.246 13.366 27.612 707

14. Pagentan 46,19 18.021 17.183 35.204 762

15. Pejawaran 52,25 21.523 20.652 42.175 807

16. Batur 47,17 18.317 17.128 35.445 751

17. Wanayasa 82,01 22.641 20.929 43.570 531

18. Kalibening 83,78 22.531 21.424 43.955 525

40
19. Pandanarum 58,56 10.630 10.107 20.737 354

20. Pagedongan 80,51 19.592 18.278 37.870 470

JUMLAH 1.070 483.433 461.230 944.663 883

Sumber Data : Dindukcapil Kab.Banjarnegara

2. Ketenagakerjaan
Tingkat pertumbuhan rata-rata penduduk Kabupaten Banjarnegara sebesar -1,14
% berimplikasi pada penyediaan kebutuhan pokok masyarakat dan kesempatan
memperoleh lapangan pekerjaan. Penduduk berdasarkan pekerjaan didominasi oleh
petani/ pekebun sejumlah 243.015 orang atau 25,73 %.
Sedangkan banyaknya pencari kerja yang terdaftar menurut jenis kelamin
dalam waktu 6 (enam) tahun terakhir di Kabupaten Banjarnegara sebagaimana
tersebut pada tabel berikut :
Tabel I. 29.
Banyaknya Pencari Kerja yang Terdaftar menurut Jenis Kelamin
di Kabupaten Banjarnegara Tahun 2007-2012
Jumlah Pencari kerja
Tahun
Laki-laki Perempuan Jumlah Prosentase

Tahun 2007 6.777 5.792 12.569 100

Tahun 2008 5.061 5.833 10.894 100

Tahun 2009 2.932 3.224 6.156 100

Tahun 2010 4.087 4.251 8.338 100

Tahun 2011 2.068 3.547 6.615 100

Tahun 2012 3.063 3.350 6.413 100

Sumber : Dinsosnakertrans Kab. Banjarnegara


Banyaknya pencari kerja di Kabupaten Banjarnegara yang terdaftar menurut
jenis kelamin baik perempuan maupun laki-laki pada tahun 2012 yaitu dari 2.068
orang menjadi 3.063 orang atau meningkat 48,11 % untuk laki-laki dan 3.547 orang
menjadi 3.350 atau menurun 5,55 % untuk perempuan, sedangkan tahun 2011 untuk
perempuan maupun laki-laki mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2010
yaitu dari 4.251 orang menjadi 3.547 orang atau turun 16,56 % untuk perempuan dan
4.087 orang menjadi 2.068 atau turun 49,40 % untuk laki-laki, sedangkan pencari kerja
sebelumnya dari tahun 2008 s/d 2009 didominasi oleh kaum perempuan, sedangkan
pada tahun 2007 pencari kerja laki-laki. Untuk kondisi mulai tahun 2008 sampai 2012
tampak bahwa pencari kerja perempuan lebih banyak daripada laki-laki, masing-
masing selisih 772 orang untuk tahun 2008, 292 orang untuk tahun 2009, 164 orang
untuk tahun 2010, 1.479 orang untuk tahun 2011 dan 287 orang untuk tahun 2012.

41
Sedangkan untuk tahun 2007 lebih banyak kaum laki-laki dengan selisih 985 orang.
Jumlah pencari kerja yang ditempatkan kerja pada tahun 2009 sampai 2012
sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel I. 30.
Jumlah Pencari Kerja Tahun 2009 -2012
Yang Ditempatkan Bekerja

Penempatan Tenaga Tahun Tahun Tahun Tahun


No
Kerja 2009 2010 2011 2012

1. AKL 1.241 1.793 1.976 527

2. AKAD 638 804 611 561

3. AKAN 698 809 604 559

4. INFORMAL 25 - - -

2.602 3.406 3.191 1.647


Sumber : Dinsosnakertrans Kab. Banjarnegara

3. Mata Pencaharian
Sebagian besar penduduk Kabupaten Banjarnegara yang bekerja masih
didominasi oleh petani/ pekebun sedangkan penduduk yang bekerja terendah adalah
sebagai Psikiater Psikolog dan Penyiar Televisi sebagaimana dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel I.31.
Jumlah Penduduk Kabupaten Banjarnegara
Menurut Pekerjaan Tahun 2011-2012

No Jenis Pekerjaan Tahun 2011 Tahun 2012

1. Belum Bekerja 160.320 144.613

2. Mengurus Rumah Tangga 132.497 125.387

3. Pelajar/ Mahasiswa 207.183 178.216

4. Pensiunan 10.055 8.320

5. PNS 11.793 10.769

6. TNI 2.048 1.367

7. POLRI 1.041 841

8. Perdagangan 7.874 7.037

42
9. Petani/ Pekebun 289.107 243.015

10. Peternak 558 486

11. Nelayan Perikanan 53 52

12. Industri 593 516

13. Konstruksi 736 679

14. Transportasi 2.429 2.230

15. Karyawan Swasta 40.332 36.990

16. Karyawan 577 562

17. Karyawan BUMD 229 219

18. Karyawan Honorer 2.298 2.070

19. Buruh Harian Lepas 40.662 34.830

20. Buruh Tani/ Pekebun 17.362 14.851

21. Buruh Nelayan Perikanan 92 71

22. Buruh Peternakan 272 217

23. Pembantu Rumah Tangga 11.918 7.664

24. Tukang Cukur 129 110

25. Tukang Listrik 134 107

26. Tukang Batu 4.070 3.564

27. Tukang Kayu 2.290 2.081

28. Tukang Sol Sepatu 37 31

29. Tukang Las Pandai Besi 237 204

30. Tukang Jahit 987 882

31. Tukang Gigi 24 19

32. Penata Rias 88 77

33. Penata Busana 16 14

34. Penata Rambut 174 124

35. Mekanik 562 492

36. Seniman 96 85

37. Tabib 25 20

38. Paraji 68 64

39. Perancang Busana 3 2

40. Penterjemah 8 7

43
41. Imam Masjid 57 54

42. Pendeta 27 25

43. Pastor 6 4

44. Wartawan 24 24

45. Ustad Mubaligh 190 160

46. Juru Masak 64 50

47. Promotor Acara 2 3

48. Anggota DPR RI - -

49. Anggota DPD - -

50. Anggota BPK - -

51. Presiden - -

52. Wakil Presiden - -

53. Anggota Mahkamah Konstitusi - -

54. Anggota Kabinet Kementrian - -

55. Duta Besar - -

56. Gubernur - -

57. Wakil Gubernur - -

58. Bupati 1 1

59. Wakil Bupati 1 1

60. Walikota - -

61. Wakil Walikota - -

62. Anggota DPRD Propinsi 2 2

63. Anggota DPRD Kabupaten Kota 50 50

64. Dosen 51 54

65. Guru 6.779 5.620

66. Pilot 3 3

67. Pengacara 17 16

68. Notaris 6 5

69. Arsitek 23 20

70. Akuntan 4 4

71. Konsultan 29 24

44
72. Dokter 97 76

73. Bidan 248 249

74. Perawat 325 286

75. Apoteker 40 41

76. Psikiater Psikolog 1 1

77. Penyiar Televisi 2 1

78. Penyiar Radio 4 3

79. Pelaut 65 64

80. Peneliti 15 14

81. Sopir 4.705 4.152

82. Pialang 4 4

83. Paranormal 24 19

84. Pedagang 48.694 40.098

85. Perangkat Desa 2.345 2.694

86. Kepala Desa 202 266

87. Biarawati 14 9

88. Wiraswata 25.973 24.942

89. Lainnya 48.418 36.740

Jumlah 1.087.489 944.663


Sumber Data : Dindukcapil Kab.Banjarnegara
Berdasarkan tabel diatas, mata pencaharian penduduk di Kabupaten Banjarnegara
sebagaian besar sebagai petani/ pekebun mencapai 25,73 % mengalami penurunan
sebesar 15,94 %, diikuti oleh pedagang mencapai 4,24 % mengalami penurunan sebesar
17,65 % dan penduduk yang bekerja sebagai karyawan swasta mencapai 3,92 %
mengalami penurunan sebesar 8,29 % sedangkan penduduk yang bekerja terendah
adalah sebagai Psikiater Psikolog dengan jumlah tetap dari tahun 2011 dan Penyiar
Televisi yang mengalami penurunan sebesar 50 % dari tahun 2011.

4. Pendidikan Penduduk
Sumber Daya Manusia sebagai modal dasar pembangunan di Kabupaten
Banjarnegara baik kuantitas maupun kualitas masih sangat memprihatinkan. Kualitas
SDM bisa langsung dinikmati melalui jumlah penduduk yang sedang atau telah tamat
dalam mengikuti sekolah pada jenjang pendidikan lanjutan atau jenjang yang lebih
tinggi.

45
Dari Tabel I.32. menunjukkan bahwa tingkat pendidikan penduduk
sebagian besar berpendidikan SD/MI/sederajat dengan proporsi 41,63 %, sedangkan
yang berpendidikan SLTP/Mts/sederajat/kejuruan sebanyak 12,96 %,
SMU/MA/sederajat 9,01 %, Diploma I/II 0,66 %, Diploma III/ Sarmud 0,57 %,
Strata I 1,38 %, Strata II 0,07 % dan Strata III 0,001 %, sedangkan yang tidak
sekolah/belum sekolah 12,29 % dan selebihnya tidak punya ijazah SD/tidak tamat
21,44 %. Banyaknya penduduk dirinci menurut sekolah yang ditamatkan pada Tahun
2010-2012, di Kabupaten Banjarnegara dapat dilihat sebagaimana tersebut dalam
tabel berikut :
Tabel I.32
Banyaknya Penduduk Dirinci
Menurut Sekolah Yang Ditamatkan Tahun 2010-2012

SEKOLAH YANG Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012


DITAMATKAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1.Tidak/belum Sekolah 112.209 10,46 121.621 11,18 116.110 12,29
2.Tidak Tamat SD/Sederajat 246.102 22,93 240.367 22,10 202.489 21,44
3.Tamat SD/MI/Sederajat 458.085 42,68 460.796 42,37 393.241 41,63
4. SLTP/MTs/Sdrjt/Kejuruan 140.599 13,10 143.538 13,20 122.395 12,96
5. SMA/MA/Sederajat 90.188 8,40 94.264 8,67 85.127 9,01
6. Diploma I/II 6.770 0,63 6.769 0,62 6.194 0,66
7. Diploma III/Sarmud 5.713 0,53 5.889 0,54 5.401 0,57
8. Strata I 12.854 1,20 13.500 1,24 13.081 1,38
9. Strata II 645 0,06 670 0,06 620 0,07
10. Strata III 75 0,007 75 0,007 5 0,001
JUMLAH 1.073.240 100 1.087.489 100 944.663 100

Sumber Data : Dindukcapil Kab.Banjarnegara


Sebagai gambaran umum kondisi pendidikan di Kabupaten Banjarnegara saat
ini dapat dilihat dari beberapa indikator makro bidang pendidikan antara lain Angka
Partisipasi Kasar (APK) SD/MI dari 97,31 % pada tahun ajaran 2010/2011 menjadi
93,80 % pada Tahun Ajaran 2011/2012 atau turun sebesar 0,04 %
Untuk APK pada tingkat SMP/MTs pada tahun 2011/2012 dapat dicapai
sebesar 82,01 %. Bila dibandingkan dengan APK SMP/MTs tahun 2010/2011 sebesar
80,83 %, maka ada peningkatan sebesar 0,01 %.

46
Untuk APK pada tingkat SMA/SMK pada tahun 2011/2012 dapat dicapai
sebesar 54,52 %. Bila dibandingkan dengan APK SMA/SMK tahun 2010/2011 sebesar
52,47 %, maka ada peningkatan sebesar 0,04 %.
Angka Partisipasi Kasar Tahun 2009-2012 di Kabupaten Banjarnegara dapat
dilihat sebagaimana tersebut dalam tabel berikut :
Tabel I.33.
Angka Partisipasi Kasar SD, SMP dan SMA
Dirinci Menurut Kecamatan Tahun 2011-2012

Angka Partisipasi Kasar (%) Angka Partisipasi Kasar (%)


Kecamatan Tahun 2011 Tahun 2012
SD SMP SMA SD SMP SMA

1. Susukan 92,79 64,55 - 90.54 63.80 -


2.Purworejo Klampok 97,32 115,39 210,90 93.01 111.94 232.53
3. Mandiraja 98,6 86,20 5,38 94.53 93.84 5.92
4. Purwonegoro 93,94 61,15 22,01 89.63 65.34 21.71
5. Bawang 94,62 86,64 140,91 88.75 95.07 154.71
6. Banjarnegara 112,45 133,83 230,89 109.91 138.61 229.34
7. Pagedongan 96,61 60,79 7,38 93.28 63.34 7.55
8. Sigaluh 90,86 56,61 39,55 90.71 51.26 33.06
9.Madukara 104,16 78,46 4,94 105.09 83.81 6.72
10. Banjarmangu 100,44 67,85 8,67 97.73 68.18 10.66
11. Wanadadi 98,94 114,60 88,89 95.12 113.38 93.48
12. Rakit 93,16 98,86 15,49 87.09 98.28 21.79
13. Punggelan 102,93 73,78 24,64 101.02 74.41 21.68
14. Karangkobar 104,05 104,04 92,24 101.43 101.50 89.54
15. Pagentan 92,33 70,68 4,85 90.08 70.64 3.11
16. Pajawaran 96,23 65,25 3,30 89.59 59.88 7.31
17. Batur 93,86 53,18 15,41 92.23 47.34 13.59

18. Wanayasa 96,80 57,37 16,07 91.40 46.98 17.57


19. Kalibening 90,25 76,96 25,66 85.30 89.10 27.27
20. Pandanarum 89,46 66,67 9,18 84.91 67.81 8.92
JUMLAH 97,31 80,83 52,47 93,80 82,01 54,52

47
Tahun 2010 103,95 95,81 51,06

Tahun 2009 103,88 95,71 50,39


Sumber : Dindikpora Kab.Banjarnegara
Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI pada Tahun 2010/2011 sebesar 96,93
% dibandingkan APM SD/MI tahun ajaran 2011/2012 sebesar 80,77 % maka terjadi
penurunan sebesar 0,17 %.
Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs pada tahun 2010/2011 sebesar
78,76 % dibandingkan dengan APM SMP/MTs tahun 2011/2012 sebesar 56,54 % atau
turun sebesar 0,28 %.
Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK pada tahun 2010/2011 dapat
sebesar 45,14 %, dibandingkan dengan APM SMA/SMK tahun 2011/2012 sebesar
34,41 % atau turun sebesar 0,24 %.
Tabel I.34.
Angka Partisipasi Murni SD, SMP dan SMA
Dirinci Menurut Kecamatan Tahun 2011-2012

Angka Partisipasi Murni (%) Angka Partisipasi Murni (%)


Kecamatan Tahun 2011 Tahun 2012
SD SMP SMA SD SMP SMA

1. Susukan 92,28 63,01 - 75.33 48.47 -


2. Purworejo
96,91 110,79 197,13 77.63 74.17 145.63
Klampok

3. Mandiraja 97,99 84,51 2,97 80.18 62.09 1.05


4. Purwonegoro 93,80 60,98 18,91 77.29 48.87 12.63
5. Bawang 94,50 86,36 124,18 77.99 62.71 104.95
6. Banjarnegara 112,33 132,75 204,66 96.52 96.43 140.88
7. Pagedongan 96,45 60,51 6,99 79.09 46.04 5.43
8. Sigaluh 90,80 53,95 32,93 78.53 33.98 27.44
9. Madukara 103,99 78,27 2,97 88.38 57.58 2.65

10. Banjarmangu 99,70 63,43 5,14 83.95 42.14 7.06


11. Wanadadi 98,88 114,02 78,12 84.52 78.59 64.40
12. Rakit 92,46 95,82 9,18 75.84 66.93 11.99
13. Punggelan 102,62 70,97 19,17 88.57 52.77 16.43

48
14. Karangkobar 103,28 102,28 79,76 88.06 73.10 59.16
15. Pagentan 91,61 68,72 - 78.53 47.60 -
16. Pejawaran 96,11 62,19 0,90 77.58 40.61 3.03
17. Batur 93,74 49,44 11,17 79.09 34.50 8.18
18. Wanayasa 96,13 54,36 11,70 79.31 32.72 12.04
19. Kalibening 89,28 73,61 17,95 71.77 59.09 13.76
20. Pandanarum 89,35 63,53 - 74.83 43.33 -
JUMLAH 96,93 78,76 45,14 80,77 56,54 34,41
Tahun 2010 98,05 88,29 45,91

Tahun 2009 97,41 87,70 45,29

Sumber : Dindikpora Kab. Banjarnegara

Tabel. I. 35.
Banyaknya Anak Usia Sekolah Dan Yang Bersekolah
Dirinci Menurut Kelompok Umur Usia Sekolah
Tahun 2012

Banyaknya Anak Usia Banyaknya Anak yang


Kecamatan Sekolah Sekolah

7-12 th 13-15 th 16-18 th 7-12 th 13-15 th 16-18 th

1. Susukan 7,211 3,470 2,917 5,802 1,944 112


2. Pwj klampok 5,449 2,830 2,244 5,023 3,851 3,374
3. Mandiraja 8,024 3,764 3,040 7,392 2,570 128
4. Purwananegara 8,502 4,088 3,492 7,104 2,407 560
5. Bawang 5,930 2,920 2,645 5,512 3,118 2,834
6. Banjarnegara 6,469 3,447 3,449 7,410 5,775 5,075
7. Pagedonagn 4,372 2,133 1,788 3,752 1,149 172
8. Sigaluh 3,391 1,592 1,600 2,802 664 550
9. Madukara 4,260 2,032 2,114 4,190 1,315 103
10. Banjarmangu 4,354 2,074 2,055 4,117 911 142

11. Wanadadi 3,134 1,742 1,472 3,197 1,754 982


12. Rakit 5,778 3,018 2,644 5,090 2,208 468
13. Punggelan 9,258 4,095 3,464 8,884 2,371 771
14. Karangkobar 3,276 1,669 1,425 3,237 1,692 935

49
15. Pagentan 4,205 1,979 1,866 3,708 1,032 40
16. Pejawaran 5,080 2,226 2,012 4,254 1,101 124
17. Batur 4,261 1,878 1,796 3,534 728 195
18. Wanayasa 5,418 2,454 2,259 4,573 991 308
19. Kalibening 5,339 2,513 2,057 4,475 1,770 322
20. Pandanarum 2,757 1,221 863 2,243 584 93
JUMLAH 106,468 51,145 45,202 96,299 37,935 17,288
Sumber : Dindikpora Kab. Banjarnegara

5. Kesehatan
Pembangunan kesehatan di Kabupaten Banjarnegara saat ini mengutamakan
peningkatan dan pemeliharaan kesehatan ketersediaan sumber daya kesehatan. Sarana
Kesehatan di Kabupaten Banjarnegara meliputi pelayanan kesehatan dasar berupa
Puskesmas Perawatan (20 buah), Puskesmas Non Perawatan (12 buah), Rintisan
Rawat Inap (3 buah), Puskesmas Pembantu (43 buah), Puskesdes (173 buah),
Puskesmas Keliling (35 buah), serta untuk pelayanan kesehatan rujukan Rumah Sakit
Pemerintah (1 buah), Rumah Sakit Swasta (2 buah) dan klinik Pengobatan Umum (15
buah) serta Klinik Bersalin (3 buah), Poliklinik (4 buah), untuk Apotek (37 buah).
Selengkapnya kondisi sarana Kesehatan di Kabupaten Banjarnegara sebagaimana
dalam tabel berikut :
Tabel 1.36
Jumlah Sarana Kesehatan di Kabupaten Banjarnegara pada Tahun 2012

45 42 42
37 42 43 RS Pemerintah
40 35 37 RS Swasta
35 37 35 37
35 30 36 3535 KP Swasta
27 30
KB Swasta
30 27
Puskesmas Pemerintah
25 Pustu Pemerintah
20 17 Pusling Pemerintah
15 15 Apotek
Lab Pemerintah
10 31 1 Poliklinik
3
5 1 4 1 4 3 4 3 4
2 1 12 1 12 1
0

Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Banjarnegara

6. Kesejahteraan Sosial
Dengan adanya program-program pengentasan kemiskinan semenjak tahun 1997
sampai dengan sekarang, seperti Program Jaring Pengamanan Sosial (JPS), Program
Pengentasan secara sistematis keluarga Pra sejahtera menjadi sejahtera, Bantuan
Langsung Tunai (BLT), Bantuan Raskin dan lain sebagainya membawa dampak pada

50
berkurangnya KK miskin di Kabupaten Banjarnegara, melihat data tabel dibawah ini,
tampak dalam tahun 2012 ini penurunan secara fisik keluarga Pra Sejahtera sebesar
392 dibanding kondisi tahun 2011 atau turun 0,48 %, sedangkan untuk keluarga
Sejahtera III Plus mengalami penurunan sebesar 25 atau 0,26 %.
Penurunan jumlah keluarga Pra Sejahtera ini membuktikan bahwa KK Miskin di
Kabupaten Banjarnegara makin berkurang, walaupun hanya 0,48 %.
Tabel I.37
Banyaknya Keluarga Pra Sejahtera di Kabupaten Banjarnegara
selama 6 (Enam) Tahun terakhir dari Tahun 2007– 2012

86862
94271

81735
83680

81343
98096

100000

50000

0
2007 2008 2009 2010 2011
2012 2012

Tabel I.38
Banyaknya Keluarga Sejahtera I di Kabupaten Banjarnegara
selama 6 (Enam) Tahun terakhir dari Tahun 2007 – 2012
61417

61984
54942
50530
46750

57811

80000
60000
40000
20000
0
2007

2008

2009

2010

2011

2012

2007 2008 2009 2010 2011 2012

Tabel I.39
Banyaknya Keluarga Sejahtera II di Kabupaten Banjarnegara
selama 6 (Enam) Tahun terakhir dari Tahun 2007 – 2012

51
64038
62791
50530

54942

57811
46750
80000
60000
40000
20000
0
2007 2008 2009 2010 2011 2012

2007 2008 2009 2010 2011 2012

Tabel I.40
Banyaknya Keluarga Sejahtera III di Kabupaten Banjarnegara
selama 6 (Enam) Tahun terakhir dari Tahun 2007 – 2012

58328

59850
54644

60835
43350

100000
48670

50000

0
2007 2008 2009 2010 2011 2012

2007 2008 2009 2010 2011 2012

Tabel I.41
Banyaknya Keluarga Sejahtera III Plus di Kabupaten Banjarnegara
selama 6 (Enam) Tahun terakhir dari Tahun 2007 – 2012
9719

9694
9561
8748
7935

7562

10000

5000

0
2007 2008 2009 2010 2011 2012

2007 2008 2009 2010 2011 2012

7. Kualitas Sumber Daya Aparatur Pemerintah


Sukses tidaknya penyelenggaraan Pemerintahan Kabupaten Banjarnegara dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor penting,

52
salah satu faktor keberhasilan pelayanan tersebut adalah tersedianya aparatur atau
Pegawai pemerintah Daerah Otonom. Berdasarkan Pangkat Golongan Ruang, maka
selengkapnya kondisi aparatur pemerintah kabupaten Banjarnegara adalah sebagaimana
tabel berikut.
Tabel. I.42
Jumlah Pegawai Negeri Sipil Da
erah Kabupaten Banjarnegara
Berdasarkan Pangkat Golongan Ruang
( Keadaan Tahun 2010-2012 )

JML PEG. JML PEG. JML PEG.


NO PANGKAT GOL.
31-12-2010 31-12-2011 31-12-2012
1. Pembina Utama IV/e - - -
2. Pembina Utama IV/d 5 4 3
Madya
3. Pembina Utama Muda IV/c 26 21 17
4. Pembina Tk. I IV/b 80 87 92
5. Pembina IV/a 4.369 4.317 3.985
6. Penata Tk. I III/d 730 754 703
7. Penata III/c 731 785 814
8. Penata Muda Tk. I III/b 1.016 1.039 932
9. Penata Muda III/a 883 872 806
10. Pengatur Tk.I II/d 503 504 459
11. Pengatur II/c 639 704 636
12. Pengatur Muda Tk. I II/b 680 691 634
13. Pengatur Muda II/a 835 630 486
14. Juru Tk. I I/d 53 94 93
15. Juru I/c 263 203 187

16. Juru Muda Tk. I I/b 15 96 85


17. Juru Muda I/a 158 80 60
JUMLAH 10.986 10.881 9.992
Sumber : BKD Kab. Banjarnegara
Sedangkan jumlah Pegawai Negeri Sipil Daerah di Kabupaten Banjarnegara
berdasarkan tingkat pendidikan keadaan sampai dengan tanggal 31 Desember 2012
dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel I.43
Jumlah Pegawai Negeri Sipil Daerah di Kabupaten Banjarnegara

53
berdasarkan tingkat pendidikan tahun 2010 s.d 2012 ( keadaan sampai dengan tanggal 31
Desember 2012)

Tingkat Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012


No
Pendidikan Jumlah Prosentase Jumlah Prosentase Jumlah Prosentase

1 Strata 2 ( S-2) 171 1,56 % 184 1,69 258 2,54

2 Strata 1 ( S-1 ) 3525 32,08 % 4.118 37,85 5.202 51,13

3 D4 158 1,43 % 164 1,50 48 0,47

4 D. III /Sarmud 777 7,07% 834 7,67 784 7,71

5. D. I / II 3015 27,44 % 2.431 22,34 1.437 14,12

6. SLTA 2308 21 % 2.210 20,31 1.814 17,83

7. SLTP 686 6,24 % 626 5,75 395 3,88

8. SD 346 3,14 % 314 2,89 237 2,33

Jumlah 10.986 100% 10.881 100% 10.175 100%


Sumber : BKD Kab. Banjarnegara

Dari Tabel diatas dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan PNS di Kabupaten
Banjarnegara, ke jenjang pendidikan yang lebih tingggi semakin meningkat seperti
Strata 2 pada tahun 2011 sejumlah 184 orang menjadi 258 bertambah 74 atau 0,85 %,
Strata 1 pada tahun 2011 sejumlah 4.118 menjadi 5.202 pada tahun 2012 bertambah
1.084 atau 13,28 %, DIV pada tahun 2011 sejumlah 164 menjadi 48 pada tahun 2012
berkurang atau 1,03 %, DIII/ Sarmud pada tahun 2011 sejumlah 834 orang menjadi 784
orang pada tahun 2012 berkurang 50 orang atau 0,04 %. Hal ini dikarenakan adanya
kebijakan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara untuk meningkatkan SDM aparaturnya
dengan cara memberikan kemudahan untuk memperoleh kesempatan melanjutkan
pendidikan yang lebih tinggi kepada pegawai baik melalui ijin belajar maupun tugas
belajar dan penambahan CPNS. Peningkatan kompetensi juga dilaksanakan dengan
mengirimkan para pejabat struktural untuk mengikuti Diklat Kepemimpinan serta
mengirimkan PNS untuk mengikuti Diklat Teknis dan Diklat Fungsional untuk
menambah pengetahuan dan kemampuan SDM Aparatur di Kabupaten Banjarnegara.
Sedangkan untuk tingkat SD, SLTP, SLTA,dan DI/II menurun dikarenakan adanya PNS
yang memasuki BUP dengan tingkat pendidikan tersebut dan juga penyesuaian ijazah
ke tingkat yang lebih tinggi bagi yang sudah memenuhi.
Secara bagan chart, maka komposisi PNS menurut jenjang pendidikan adalah
sebagai berikut :
Tabel I. 44
Bagan Chart Jumlah PNS menurut tingkat pendidikan Tahun 2012

54
S-1
51,12%
SD
D-IV SLTP
0,47% SLTA
D-I / II
D-III D-III
7,71% D-IV
D-I / II S-1
14,12% SLTA SD S-2
17,83% SLTP 2,33%
S-2 3,88%
2,54%

8. Pemerintahan
Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah, sebagai pengganti Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999
tentang Pemerintahan Daerah, maka terjadi perubahan wacana dan sistem
pemerintahan di Daerah.
Pemerintah Kabupaten Banjarnegara telah melaksanakan penataan kelembagaan
berdasarkan PP 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah yang terdiri dari:
a) Sekretaris Daerah, terdiri dari 3 Asisten Sekda dan 9 Bagian serta Sekertariat
Dewan yang terdiri dari : Sekrertaris Dewan, 3 Bagian dan 7 Sub Bagian.
b) Dinas Daerah terdiri dari 12 Dinas
c) Lemtekda terdiri dari , Inspektorat, 3 Badan , 5 kantor dan RSUD
d) Lembaga Lain ( Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu dan BPBD)
e) Satpol PP
f) Kecamatan dan Kelurahan
Berjalannya pemerintahan di daerah sangat di tentukan oleh kerja sama dan
dukungan dari masyarakat yang diwakili DPRD. Berdasarkan pasal 40 Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2004, DPRD berkedudukan sebagai unsur penyelenggaraan
Pemerintahan daerah.
Dalam kedudukannya tersebut maka DPRD merupakan wahana untuk
melaksanakan demokratisasi berdasarkan Pancasila. Oleh karena itu maka peran dan
fungsi DPRD menempatkan kedudukannya menjadi sejajar dan sekaligus sebagai
mitra Pemerintah Daerah selaku badan eksekutif daerah.
Komposisi Keanggotaan DPRD Kabupaten Banjarnegara menurut perwakilan
Partai Tahun 2009 yang ada saat ini terdiri dari 50 anggota sebagaimana tabel berikut.

Tabel 1.45

55
Komposisi Parpol di DPRD Kabupaten Banjarnegara
Hasil Pemilu 2009

PKNU; 1
GERINDRA;
P DEMOKRAT;
3,00
5
PKS; 6,00

PDIP; 7

PAN; 8

PPP; 6,00

PAN; 5,00

GOLKAR; 8
PKB; 5,00
PDP; 1

56
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. PERENCANAAN
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah (RPJM) Daerah Tahun 2011-
2016 Kabupaten Banjarnegara merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah
Kabupaten Banjarnegara yang ditentukan dalam jangka waktu 5 (lima ) tahun dan telah
ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 2 Tahun 2012.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah (RPJM) Daerah Kabupaten
Banjarnegara memuat arah kebijakan pembangunan daerah Kabupaten Banjarnegara
yang secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. PERNYATAAN VISI
Kabupaten Banjarnegara sebagai daerah otonom telah mendapatkan
penyerahan urusan pemerintahan dari pemerintah pusat untuk menyelenggarakan
pemerintahan di daerah. Sebagai daerah otonom Pemerintah Kabupaten Banjarnegara
mempunyai kewajiban dan kewenangan untuk merumuskan kebijakan-kebijakan
dalam mewujudkan tujuan daerah. Dalam periode 2011-2016, Pemerintah Kabupaten
Banjarnegara menetapkan visi :
“TERWUJUDNYA BANJARNEGARA YANG MANDIRI DAN BERDAYA
SAING, MENUJU MASYARAKAT SEJAHTERA YANG BERAKHLAK
MULIA”
a. Mandiri berarti suatu kondisi daerah yang mampu memenuhi kebutuhan dasar dan
mengambil keputusan sendiri tanpa bergantung kepada daerah lain. Oleh karena
itu, semua aktivitas daerah perlu didasarkan atas kemampuan dan inisiatif
masyarakat, baik perencanaan, pembiayaan, pelaksanaan maupun evaluasi hasil,
dalam menentukan apa yang terbaik bagi daerahnya, yang tercermin dalam aspek
kehidupan (nilai sosial budaya, ekonomi, taat azas, kelembagaan, keuangan
daerah) sehingga sejajar dan sederajat dengan masyarakat daerah lain yang telah
maju dengan mengandalkan kemampuan dan kekuatan sendiri. Dalam konteks ini,
konsep kemandirian yang dimaksud bukan merupakan sebuah kondisi suatu daerah
yang tidak menjalin hubungan dengan daerah lain, namun sebuah konsep dinamis
yang tetap mengenal saling ketergantungan. Kunci utama dalam mencapai
kemandirian daerah adalah daya saing yang meningkat selama lima tahun ke
depan.

b. Berdaya saing berarti meningkatnya kemampuan masyarakat dan pemerintah


daerah dalam berkompetisi dari berbagai aspek, dengan mengembangkan dan

57
memanfaatkan potensi yang dimiliki sehingga mampu mengikuti dinamika
dan mampu bersaing di era otonomi dan globalisasi.
c. Sejahtera merupakan suatu hal yang ingin diwujudkan dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan, yaitu suatu kondisi daerah yang mendukung
pengembangan potensi seluruh individu dalam masyarakat sehingga dapat
memberikan kontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan di bidang ekonomi,
sosial, budaya, politik, pertahanan dan keamanan. Dengan demikian, diharapkan
seluruh individu masyarakat dapat mencukupi kebutuhan lahiriah dan batiniah
yang ditandai dengan meningkatnya kualitas kehidupan yang layak dan
bermartabat karena terpenuhinya kebutuhan ekonomi, sosial dan religius. Dalam
konteks ini, sektor pertanian sebagai basis perekonomian telah menyatu dan
memiliki peran paling penting di seluruh bidang tersebut sehingga mampu
mensejahterakan masyarakat secara keseluruhan.
d. Berakhlak mulia mempunyai arti bahwa disamping terpenuhinya kebutuhan
jasmani masyarakat Kabupaten Banjarnegara, juga terpenuhinya kebutuhan rohani
yang ditandai dengan sikap dan akhlak mulia yang sesuai dengan pemahaman,
penghayatan dan pengamalan ajaran agama dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara, sehingga diharapkan seluruh proses pembangunan yang
dilaksanakan di Kabupaten Banjarnegara selalu mengedepankan norma-norma
agama.

2. PERNYATAAN MISI
Misi merupakan penjabaran atau operasionalisasi dari visi. Misi pada dasarnya
merupakan beban yang akan dipikul dan diselesaikan agar visi dapat terwujud.
Untuk mewujudkan visi tersebut, ditetapkan misi sebagai berikut :
1) Mewujudkan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Melalui
Pembangunan Berbasis Pertanian dan Potensi Lokal Yang Berdaya Saing
Pemerintah Kabupaten Banjarnegara akan memfokuskan sektor pertanian
dan pariwisata sebagai landasan pembangunan daerah untuk mewujudkan
kesejahteraan masyarakat. Sektor pertanian dan pariwisata didorong menjadi
penggerak kegiatan pembangunan. Hal ini tidak berarti sektor selain pertanian
dan pariwisata akan diabaikan namun tetap diperhatikan agar bergerak secara
dinamis. Pembangunan sektor pertanian yang akan dilaksanakan adalah
pembangunan agribisnis yang akan mengintegrasikan pembangunan pertanian
(perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan) dengan pembangunan industri
hulu dan hilir pertanian serta sektor-sektor jasa yang terkait di dalamnya.
Sedangkan untuk sektor pariwisata diarahkan pada pengembangan pariwisata
yang berbasis pertanian (agrowisata).

58
Selain sektor pertanian, pembangunan daerah juga diarahkan pada
pengembangan potensi lokal yang memiliki keunggulan komparatif agar menjadi
komoditas yang mempunyai keunggulan kompetitif. Potensi yang dapat
dikembangkan antara lain sektor yang dapat menyerap tenaga kerja yang banyak
(sektor padat karya) seperti industri, perdagangan, dan pertambangan yang
memiliki multiplier efek terhadap sektor lainnya.
Langkah-langkah atau kebijakan yang dilakukan dalam mewujudkan misi
tersebut adalah dengan meningkatkan pembinaan dan fasilitasi pengelolaan usaha
pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan, pariwisata
pertambangan, perdagangan, peningkatan sarana dan prasarana pertanian,
meningkatkan pembinaan dan fasilitasi koperasi, UMKM dan lembaga ekonomi
perdesaan, meningkatkan fasilitasi kerjasama perdagangan dan perlindungan
konsumen serta mengembangkan keanekaragaman produk pangan.
Dengan kebijakan ini diharapkan meningkatkan produksi pangan baik
pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan dan meningkatkan
perekonomian kerakyatan yang terdiri dari pariwisata, koperasi serta usaha mikro,
kecil dan menengah.
2) Mewujudkan Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik
Untuk mencapai pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa atau Good
and Clean Governance, maka penyelengaraan pemerintahan harus dilaksanakan
secara efektif, efisien, bersih, dan berwibawa bagi terwujudnya kemandirian
daerah, antara lain dengan cara meningkatkan kualitas SDM aparatur sehingga
dapat memberikan pelayanan publik yang terbaik kepada masyarakat,
meningkatan kualitas pengelolaan keuangan daerah secara transparan dan
akuntabel, merumuskan perencanaan dengan baik dan tertata sehingga
pembangunan dapat dilaksanakan dengan terarah, meningkatkan kualitas kinerja
pengawasan sehingga terjadinya penurunan jumlah kasus baik di lingkungan
internal pemerintah maupun di masyarakat serta meningkatnya suasana kehidupan
masyarakat yang kondusif agar tercapai kehidupan yang tenteram dan aman di
masyarakat.
Dalam rangka mencapai kondisi tersebut langkah-langkah yang perlu
ditempuh adalah dengan melaksanakan pelatihan kepada aparatur daerah secara
berkesinambungan dan terarah, pelaksanakan pengawasan secara efektif,
peningkatan budaya kerja dan etika birokrasi, perencanaan yang terarah,
penyusunan sistem penyelenggaraan pemerintah yang efektif dan akuntabel, dan
pemberian rasa aman dan nyaman kepada masyarakat.
3) Mewujudkan Kondisi Aman, Damai, Demokratis dan Religius

59
Kehidupan aman, damai, demokratis dan religius adalah dambaan seluruh
masyarakat Kabupaten Banjarnegara. Peningkatan kualitas kehidupan yang aman,
damai dan religius merupakan syarat mutlak dalam rangka mendukung program
pembangunan di Kabupaten Banjarnegara. Dalam mewujudkan kondisi aman dan
damai dapat dilakukan dengan melakukan koordinasi dengan institusi penegak
hukum dengan tidak lupa melibatkan seluruh tokoh masyarakat sehingga kondisi
yang berpotensi merusak kehidupan aman dan damai dapat diminimalisir.
Dalam rangka mewujudkan kondisi yang demokratis di Kabupaten
Banjarnegara yang pluralis, dapat dilakukan dengan melakukan pendidikan politik
kepada masyarakat, partai politik atau lembaga politik lainnya, sehingga
demokrasi yang dijalankan dapat berjalan sebagaimana mestinya tanpa terjadi
konflik baik konflik horizontal maupun vertikal dan meminimalisir terjadinya
disintegrasi dalam masyarakat yang berpotensi memecah belah persatuan bangsa
yang akan mengganggu kondisi stabilitas nasional.
Untuk meningkatkan kehidupan Banjarnegara yang religius antara lain
adalah peningkatan keimanan umat beragama dengan pemenuhan sarana dan
prasarana ibadah, serta pembinaan kehidupan beragama melalui masyarakat
maupun terhadap lembaga keagamaan agar tercipta tolerasi antar umat beragama.
Tanpa adanya toleransi umat beragama yang baik maka niscaya tidak akan
tercipta ketentraman dan kedamaian dalam masyarakat yang akan mengakibatkan
terhambatnya pembangunan daerah.
4) Mewujudkan Pembangunan Berwawasan Lingkungan Hidup yang
Berkelanjutan
Pada hakikatnya keberadaan pemerintah adalah untuk memberikan
pelayanan kepada masyarakat melalui pelaksanaan pembangunan khususnya
penyediaan sarana prasarana berwawasan lingkungan hidup yang berkelanjutan.
Keberhasilan pemerintah bisa diukur dengan ketersediaan sarana dan prasarana di
wilayah tersebut. Pemerintah Kabupaten Banjarnegara untuk 5 tahun ke depan
2011-2016 akan memprioritaskan penyediaan infrastruktur khususnya jalan dan
jembatan untuk membuka akses antar wilayah dan simpul-simpul perekonomian.
Kuantitas dan kualitas infrastruktur yang memadai adalah modal bagi
peningkatan pertumbuhan perekonomian rakyat. Dalam penyediaan sarana
prasarana tetap memperhatikan pendayagunaan rencana tata ruang, peningkatan
pelestarian lingkungan hidup serta Pengelolaan Sumber Daya Alam.
5) Mewujudkan Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia dengan Prioritas
Penegakan Hukum, Penghargaan Hak Asasi Manusia, Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak

60
Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan syarat utama
keberhasilan pembangunan daerah. Peningkatan kualitas sumber daya manusia
tersebut diupayakan dengan peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan,
peningkatan layanan sosial, peningkatan kualitas kehidupan perempuan dan
perlindungan anak, peningkatan kualitas pelayanan Keluarga Berencana,
peningkatan kualitas ketenagakerjaan serta peningkatan kesadaran dan tertib
hukum masyarakat.
Upaya peningkatan pelayanan pendidikan dimaksudkan guna memberikan
pelayanan pendidikan yang bermutu untuk seluruh masyarakat yang meliputi
infrastruktur dan fasilitas pendidikan, tenaga kependidikan yang berkualitas serta
ketersediaan perpustakaan yang memadai.
Upaya peningkatan pelayanan kesehatan dimaksudkan untuk memberikan
pelayanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas dalam rangka meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat. Upaya ini ditempuh dengan menyediakan sarana
dan prasarana kesehatan yang memadai bagi seluruh lapisan masyarakat,
peningkatan kuantitas dan kualitas tenaga kesehatan serta meningkatkan upaya
kesehatan berbasis masyarakat.
Upaya peningkatan pelayanan sosial ditempuh melalui penanganan terhadap
penyandang masalah sosial yaitu dengan santunan dan pembinaan terhadap
penyandang cacat, panti asuhan, panti jompo dan penyandang masalah sosial
lainnya.
Upaya peningkatan kualitas kehidupan perempuan dan anak ditempuh
melalui peningkatan pemberdayaan perempuan serta usaha dalam rangka
perlindungan terhadap anak-anak.
Di bidang keluarga berencana, upaya yang dilakukan dengan peningkatan
kualitas layanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi serta dengan
pelatihan ekonomi produktif bagi keluarga prasejahtera dan sejahtera satu.
Bidang ketenagakerjaan dimaksudkan untuk peningkatan kualitas tenaga
kerja dengan peningkatan profesionalisme dan produktivitas tenaga kerja serta
perluasan lapangan kerja.
Bidang penegakan hukum ditempuh dalam rangka peningkatan kesadaran
dan tertib hukum.
Dengan semakin meningkatnya kualitas pendidikan masyarakat,
peningkatan kualitas kesehatan masyarakat, peningkatan layanan sosial,
peningkatan kualitas kehidupan perempuan dan perlindungan anak, peningkatan
kualitas pelayanan Keluarga Berencana, peningkatan kualitas ketenagakerjaan
serta peningkatan kesadaran dan tertib hukum diharapkan akan dapat
meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

61
6) Mewujudkan Pembangunan Karakter Bangsa Melalui Pengembangan Seni
Budaya, Penghargaan Tradisi dan Kearifan Lokal
Generasi muda sebagai tulang punggung bangsa dan negara memiliki posisi
strategis sebagai kader penerus pemimpin bangsa dan pelaku pembangunan
masa depan. Untuk itu pemuda harus disiapkan dan diberdayakan agar memiliki
kualitas dan daya saing guna menghadapi tuntutan, kebutuhan dan tantangan di
era globalisasi.
Dalam era globalisasi ini kita dihadapkan suatu masalah yang serius dimana
generasi muda menganggap budaya asing lebih praktis dan unggul dibanding
budaya sendiri yang kuno dan tradisional. Hal ini merupakan suatu ancaman dan
tantangan yang berat untuk mempertahankan nilai-nilai seni budaya dan tradisi.
Fakta terjadi di tengah masyarakat yang semakin mengglobal adalah lunturnya
nilai moral, krisis jati diri dan kepribadian serta kurang menghargai adat istiadat
dan tradisi. Untuk menangkal ancaman tersebut perlu menempatkan kebudayaan
dalam posisi strategis dalam membangun bangsa. Untuk itu diperlukan langkah
yang nyata dalam rangka pengembangan seni budaya sendiri di tengah arus
globalisasi dengan mewujudkan pengembangan karakter pemuda yang mandiri,
cakap, dan berjiwa kewirausahaan, peningkatan budaya dan prestasi olahraga serta
penguatan jati diri dan karakter daerah yang berbasis pada nilai budaya dan tradisi
serta kearifan lokal.

3. TUJUAN DAN SASARAN


Dalam rangka mendukung pencapaian misi-misi tersebut dijabarkan dalam
tujuan dan sasaran yang diuraikan dalam tabel sebagai berikut:

MISI TUJUAN SASARAN


1. Mewujudkan 1.1 Meningkatkan peran 1.1.1 Meningkatnya
Peningkatan sektor pertanian dan ketahanan pangan
Kesejahteraan pariwisata sebagai
Masyarakat 1.1.2 Meningkatnya
penggerak utama
Melalui
perekonomian produksi dan
Pembangunan
Berbasis Pertanian daerah produktivitas
dan Potensi Lokal pertanian yang
Yang Berdaya berkualitas
Saing.
1.1.3 Meningkatnya
kesejahteraan petani
1.1.4 Meningkatnya
produksi peternakan
1.1.5 Meningkatnya
produksi perikanan

62
MISI TUJUAN SASARAN
1.1.6 Meningkatnya
produksi dan
produktivitas
perkebunan yang
berkualitas
1.1.7 Meningkatnya
kunjungan
wisatawan
1.2 Meningkatkan peran 1.2.1 Meningkatnya
sektor perdagangan kinerja perdagangan
sebagai pendukung
perekonomian
daerah
1.3 Meningkatkan 1.3.1 Meningkatnya
peranan koperasi, kapasitas Koperasi,
UMKM dan UMKM dan
lembaga ekonomi kelembagaan
perdesaan dalam ekonomi pedesaan
perekonomian
daerah
1.4 Meningkatkan 1.4.1 Meningkatnya
investasi dan industri jumlah investasi
untuk perluasan 1.4.2 Meningkatnya
lapangan kerja kesempatan dan
lapangan kerja serta
kualitas dan
produktivitas tenaga
kerja

1.4.3 Meningkatnya
kinerja usaha pelaku
industri kecil dan
menengah
1.4.4 Meningkatnya
produksi
pertambangan dan

63
MISI TUJUAN SASARAN
energi

1.5 Meningkatkan peran 1.5.1 Meningkatnya


sektor kehutanan produksi hasil
dalam perekonomian kehutanan
daerah
2. Mewujudkan 2.1 Meningkatkan 2.1.1 Meningkatnya
Penyelenggaraan kinerja aparatur kualitas SDM
Tata Kelola pemerintah daerah aparatur
Pemerintahan Yang 2.2 Meningkatkan 2.2.1 Tertata dan
perencanaan,
Baik. meningkatnya
pengendalian, dan
evaluasi pelaksanaan kualitas
pembangunan daerah
perencanaan,
pengendalian dan
evaluasi pelaksanaan
program, kegiatan
dan anggaran SKPD
2.2.2 Meningkatnya
kualitas pengawasan
pelaksanaan
pembangunan daerah
2.3 Meningkatkan 2.3.1 Meningkatnya
penyelenggaraan kinerja
pemerintahan daerah penyelenggaraan
dan otonomi daerah pemerintahan daerah
2.4 Meningkatkan 2.4.1 Meningkatnya
pengelolaan
Kapasitas Keuangan
pendapatan dan asset
dan Aset Daerah daerah serta
meningkatnya
kualitas Laporan
Keuangan Daerah
2.5 Meningkatkan 2.5.1 Meningkatnya
pengelolaan kualitas pengelolaan
kearsipan daerah kearsipan daerah
2.6 Meningkatkan 2.6.1 Meningkatnya
pelayanan kualitas pelayanan
komunikasi, kependudukan dan
informasi, dan catatan sipil

64
MISI TUJUAN SASARAN
penataan 2.6.2 Meningkatnya
administrasi kualitas pelayanan
kependudukan informasi
3. Mewujudkan 3.1 Meningkatkan 3.1.1 Meningkatnya
Kondisi Aman, keamanan dan keamanan dan
Damai, Demokratis ketertiban ketertiban
dan Religius lingkungan lingkungan
3.2 Meningkatkan 3.2.1 Menurunya jumlah
pencegahan dan korban bencana
penanggulangan
korban bencana
3.3 Meningkatkan 3.3.1 Meningkatnya
kehidupan kualitas
demokrasi dalam penyelenggaraan
kehidupan berbangsa demokrasi
dan bernegara
3.4 Meningkatkan 3.4.1 Meningkatnya
kualitas kehidupan pemahaman
berbangsa dan kebangsaan, ajaran
toleransi beragama agama, serta norma-
norma lainnya dalam
kehidupan
bermasyarakat
4. Mewujudkan 4.1 Meningkatkan 4.1.1 Meningkatnya
pembangunan ketersediaan dan sarana infrastruktur
berwawasan kualitas infrastruktur yang menunjang
lingkungan hidup wilayah penujang iklim usaha investasi
yang berkelanjutan perekonomian
4.1.2 Meningkatnya
sarana dan prasarana
perumahan yang
layak huni
4.1.3 Meningkatnya
ketersediaan dan
kualitas sarana dan
prasarana

65
MISI TUJUAN SASARAN
perhubungan
4.1.4 Meningkatnya
sarana dan prasarana
komunikasi
4.1.5 Meningkatnya daya
dukung dan kualitas
infrastruktur
pedesaan
4.1.6 Meningkatnya
penanganan daerah
rawan bencana
4.2 Mewujudkan 4.2.1 Terwujudnya tata
penataan ruang yang ruang yang selaras
memperhatikan dengan arah
keberlanjutan pengembangan
sumber daya wilayah ekonomi unggulan
daerah
4.3 Meningkatkan 4.3.1 Terkendalinya
kelestarian kerusakan dan
lingkungan hidup pencemaran
serta pengelolaan Lingkungan Hidup
sumber daya alam 4.3.2 Meningkatnya
yang mendukung pengelolaan sumber
pembangunan daya energi
berkelanjutan

5. Mewujudkan 5.1 Mewujudkan 5.1.1 Meningkatnya


peningkatan pendidikan bermutu perluasan akses
kualitas sumber dan terjangkau pendidikan dan
daya manusia partisipasi
dengan prioritas masyarakat
penegakan hukum, 5.1.2 Tersedianya akses
penghargaan hak infrastruktur
asasi manusia, pendidikan
pemberdayaan 5.1.3 Meningkatnya
perempuan dan kualitas tenaga

66
MISI TUJUAN SASARAN
perlindungan anak kependidikan

5.1.4 Meningkatnya mutu


pendidikan
5.1.5 Meningkatnya minat
baca masyarakat
5.2 Menjamin dan 5.2.1 Meningkatnya akses
meningkatkan dan kualitas
Derajat Kesehatan pelayanan kesehatan
Masyarakat yang bagi seluruh
merata masyarakat
5.3 Mewujudkan 5.3.1 Berkurangnya
kesejahteraan sosial penyandang masalah
masyarakat kesejahteraan sosial
5.3.2 Meningkatnya
keberdayaan
masyarakat desa
5.4 Meningkatkan peran 5.4.1 Meningkatnya
masyarakat dalam kualitas kehidupan
upaya pemberdayaan perempuan dan anak
perempuan dan
perlindungan anak
5.5 Meningkatkan 5.5.1 Meningkatnya
ketahanan dan kualitas keluarga
kesejahteraan menuju keluarga
keluarga sejahtera
5.6 Meningkatkan 5.6.1 Meningkatnya
kualitas profesionalisme
ketenagakerjaan angkatan kerja
5.7 Mewujudkan 5.7.1 Meningkatnya tertib
kesadaran dan tertib hukum
hukum
6. Mewujudkan 6.1 Meningkatkan 6.1.1 Meningkatnya peran
pembangunan prestasi pemuda dan aktif pemuda dalam
karakter bangsa olah raga baik pembangunan
melalui nasional maupun 6.1.2 Meningkatnya
pengembangan internasional pencapaian prestasi

67
MISI TUJUAN SASARAN
seni budaya, olahraga
penghargaan 6.2 Mengembangkan 6.2.1. Meningkatnya
tradisi dan kearifan dan melestarikan pelestarian seni
lokal. kebudayaan daerah, budaya
serta melindungi 6.2.2. Meningkatnya
bangunan bersejarah kualitas bangunan
dan cagar budaya bersejarah dan cagar
sebagai identitas budaya
bangsa

4. STRATEGI
Strategi merupakan langkah-langkah yang berisikan program-program
indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Strategi dijadikan salah satu rujukan
penting dalam perencanaan pembangunan daerah (strategy focussed manajement).
Rumusan strategi merupakan pernyataan yang menjelaskan bagaimana tujuan dan
sasaran akan dicapai yang selanjutnya diperjelas dengan serangkaian arah kebijakan.
Berdasarkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya, maka rumusan
strategi berdasarkan dari misi yang telah dirumuskan dapat diuraikan sebagai berikut:

Misi 1 : Mewujudkan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Melalui


Pembangunan Berbasis Pertanian dan Potensi Lokal Lainnya yang
Berdaya Saing
Strategi yang akan ditempuh untuk mencapai sasaran yaitu :
1. Peningkatan produk dan pengelolaan konsumsi pangan;
2. Peningkatan kualitas dan kuantitas produk pertanian;
3. Peningkatan nilai tukar petani;
4. Peningkatan produksi, populasi, pemasaran dan pengendalian penyakit
ternak;
5. Peningkatan kapasitas SDM, kelembagaan dan manajemen, teknologi
dan pemasaran perikanan;
6. Peningkatan kualitas dan kuantitas produk perkebunan;
7. Peningkatan pengembangan destinasi, pemasaran dan kemitraan
pariwisata;
8. Pengembangan iklim perdagangan yang kondusif;
9. Peningkatan akses koperasi, UMKM dan lembaga ekonomi pedesaan
terhadap sumberdaya produktif;
10. Penciptaan iklim investasi yang kondusif;

68
11. Peningkatan kesempatan kerja, kualitas dan produktivitas serta
perlindungan tenaga kerja;
12. Pengembangan akses pelayanan dan sumber pendanaan koperasi dan
UMKM;
13. Pengelolaan hasil pertambangan dan energi sesuai daya dukung
lingkungan;
14. Pengelolaan hasil hutan sesuai daya dukung lingkungan.

Misi 2 : Mewujudkan Penyelenggaran Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik


Strategi yang akan ditempuh untuk mencapai sasaran yaitu :
1. Pembinaan dan peningkatan kualitas SDM dan disiplin aparatur;
2. Pengembangan sistem perencanaan yang partisipatif;
3. Penerapan Sistem Pengawasan Internal Pemerintah (SPIP) dalam
peningkatan pengawasan dan pengendalian;
4. Peningkatan pelayanan prima;
5. Mengembangkan sistem pelayanan yang andal, terpercaya, dan
terjangkau masyarakat;
6. Peningkatan pengelolaan pendapatan, aset daerah dan penataan
administrasi pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan
akuntabel;
7. Penataan dan pengembangan sistem kearsipan daerah;
8. Penataan dan peningkatan kualitas pelayanan administrasi
kependudukan dan catatan sipil;
9. Penataan, pemutakhiran dan pemasyarakatan informasi.

Misi 3 : Mewujudkan Kondisi Aman, Damai, Demokratis dan Religius


Strategi yang akan ditempuh untuk mencapai sasaran yaitu:
1. Pemantapan keamanan dan ketertiban lingkungan;
2. Peningkatan mitgasi manajemen bencana;
3. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pemilu;
4. Meningkatnya peran dan fungsi partai politik dalam Pemilu;
5. Mewujudkan suasana aman dan kondusif dalam beragama dan
bermasyarakat.

Misi 4 : Mewujudkan pembangunan berwawasan lingkungan hidup yang


berkelanjutan
Strategi yang akan ditempuh untuk mencapai sasaran yaitu :

69
1. Peningkatan aksesibilitas dengan memperhatikan prioritas daya
dukungnya bagi pengembangan ekonomi;
2. Peningkatan penyediaan kebutuhan perumahan;
3. Peningkatan dan pengembangan fasilitas perhubungan;
4. Peningkatan pelayanan sarana prasarana informasi dan komunikasi;
5. Peningkatan dan pemerataan infrastruktur pedesaan;
6. Peningkatan kualitas jaringan drainase dan pengendalian banjir;
7. Pengendalian dan Pendayagunaan rencana tata ruang;
8. Pengendalian kerusakan dan pencegahan pencemaran lingkungan
hidup;
9. Optimalisasi potensi sumber energi.

Misi 5 : Mewujudkan peningkatan kualitas sumberdaya manusia dengan


prioritas penegakan hukum, penghargaan hak asasi manusia,
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
Strategi yang akan ditempuh untuk mencapai sasaran yaitu :
1. Perbaikan sistem dan akses pendidikan;
2. Perbaikan sistem dan akses pelayanan kesehatan masyarakat;
3. Peningkatan pelayanan, rehabilitasi dan pemberdayaan kesejahteraan
social;
4. Peningkatan pelayanan ketransmigrasian;
5. Peningkatan pembinaan pemberdayaan masyarakat;
6. Percepatan pengarusutamaan gender dan pengarusutamaan hak anak
dalam pembangunan;
7. Peningkatan pembinaan dan pelayanan keluarga berencana;
8. Perbaikan sistem ketenagakerjaan;
9. Peningkatan penegakan hokum.

Misi 6 : Mewujudkan Pembangunan karakter bangsa melalui pengembangan


seni budaya, penghargaan tradisi dan kearifan lokal.
Strategi yang akan ditempuh untuk mencapai sasaran yaitu :
1. Pengembangan potensi kepemudaan;
2. Peningkatan prestasi olah raga;
3. Penguatan jati diri dan karakter daerah yang berbasis pada nilai budaya
dan kearifan lokal.

5. KEBIJAKAN
Perumusan arah kebijakan dan program pembangunan daerah bertujuan untuk
menggambarkan keterkaitan antara bidang urusan pemerintahan daerah dengan rumusan

70
indikator kinerja sasaran yang menjadi acuan penyusunan program pembangunan
jangka menengah daerah berdasarkan strategi dan arah kebijakan yang ditetapkan.
Kriteria suatu rumusan kebijakan umum antara lain:
1. Menjelaskan strategi lebih spesifik, konkrit, operasional dan fokus.
2. Mengarahkan pemilihan program yang lebih tepat dan rasional berdasarkan strategi
yang dipilih dengan mempertimbangkan faktor-faktor penentu keberhasilan untuk
mencapai sasaran.
3. Mengarahkan pemilihan program agar tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan dan kepentingan umum.
Untuk menjalankan strategi pembangunan daerah Tahun 2011-2016, diperlukan
Kebijakan Umum untuk memayungi pelaksanaan program-program kerja
pembangunan. Kebijakan umum pembangunan daerah tersebut dituangkan dalam
bentuk prioritas-prioritas pembangunan lima tahun ke depan. Dengan adanya kebijakan
ini diharapkan pelaksanaan pembangunan dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif.
Arah kebijakan adalah pedoman untuk mengarahkan perumusan strategi yang
dipilih agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran dari tahun ke tahun
selama 5 (lima) tahun. Rumusan arah kebijakan merasionalkan pilihan strategi agar
memiliki fokus dan sesuai dengan pengaturan pelaksanaannya.
Arah kebijakan Kabupaten Banjarnegara merupakan fokus/tema pembangunan
setiap tahunnya selama 5 (lima) tahun. Pentahapan dan fokus/tema ini mencerminkan
urgensi permasalahan yang hendak diselesaikan berkaitan dengan pengaturan waktu.
Penekanan fokus/tema dalam setiap tahunnya selama 5 (lima) tahun memiliki
kesinambungan dari satu periode ke periode lainnya dalam rangka mencapai visi, misi
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
Berdasarkan strategi diatas, maka arah kebijakan yang dilakukan oleh Pemerintah
Kabupaten Banjarnegara terkait dengan pencapaian visi misi Bupati adalah sebagai
berikut :
a. Arah Kebijakan Tahun Pertama (2012)
Pada tahun pertama pembangunan lebih diarahkan untuk memperbaiki tata
kelola pemerintahan yang bersih, kualitas pendidikan dan kesehatan penduduk
serta masalah penanganan kesejahteraan sosial.
Selain fokus diatas, pembangunan tahap pertama juga fokus pada
peningkatan ketahanan pangan dan ekonomi rakyat yang berbasis pertanian,
kelautan dan perikanan, UMKM dan pariwisata serta peningkatan infrastruktur
jalan, jembatan dan drainase dan perhubungan dalam rangka meningkatkan
pertumbuhan ekonomi terutama wilayah pedesaan.
Selengkapnya fokus arah kebijakan tahun pertama adalah sebagai berikut:
1) Pengembangan diversifikasi keanekaragaman produk pangan

71
2) Peningkatan kualitas kelembagaan dan SDM pertanian
3) Peningkatan kualitas pengelolaan lahan secara optimal
4) Pengembangan agribisnis pertanian
5) Pembinaan dan fasilitasi pengelolaan usaha peternakan
6) Meningkatkan sarana prasarana dan pengembangan jaringan perdagangan
7) Peningkatan sarana dan prasarana penunjang pariwisata
8) Pengembangan kelembagaan, kualitas SDM, dan akses permodalan koperasi,
UMKM dan lembaga ekonomi pedesaan
9) Pembinaan usaha pertambangan dan energi
10) Peningkatan kualitas dan kuantitas penyelenggaran pendidikan formal dan
diklat
11) Fasilitasi proses perencanaan teknokatrik, politik, partisipatif, top down dan
bottom up
12) Pengawasan bersifat preventif dalam pencegahan tindak pidana korupsi
13) Pemenuhan sarana dan prasarana pelayanan publik
14) Intensifikasi dan Ektensifikasi Sumber-Sumber Pendapatan
15) Peningkatan Sistem kependudukan, SDM Aparatur dan Sarana Pelayanan
Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil
16) Meningkatkan Kesiapan, Pencegahan dan Partisipasi Aktif Masyarakat dalam
Penanggulangan Bencana
17) Peningkatan dan pengembangan jalan
18) Peningkatan dan pengembangan jembatan
19) Meningkatkan fasilitasi pengembangan perumahan
20) Pengadaan dan pemasangan rambu-rambu lalu lintas yang informatif
21) Rehabilitasi infrastruktur jalan di pedesaan
22) Rehabilitasi jaringan irigasi
23) Normalisasi sistem drainase
24) Peningkatan efektivitas peran rencana tata ruang sebagai pedoman keruangan
dalam pembangunan daerah
25) Pengembangan manajemen pengelolaan persampahan
26) Pengendalian dan pencegahan pencemaran, polusi dan kerusakan lingkungan
hidup
27) Peningkatan kapasitas organisasi dan manajerial serta dukungan infrastruktur
data dan informasi pendidikan
28) Peningkatan dukungan sarana prasarana pendidikan
29) Perluasan cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat
khususnya bagi warga miskin

72
30) Peningkatan sarana prasarana serta infrastruktur bidang kesehatan secara
bertahap
31) Fasilitasi pengembangan penanganan, pelayanan dan rehabilitasi Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
32) Penguatan kelembagaan kesetaraan gender dan perlindungan anak
33) Optimalisasi kualitas pelayanan KB dan Kesehatan reproduksi
34) Fasilitasi penguatan kelembagaan dan kegiatan kepemudaan
35) Pengembangan indentitas daerah

b. Arah Kebijakan Tahun Kedua (2013)


Pada tahun kedua disamping melanjutkan arah pembangunan tahun
sebelumnya yang belum selesai, pembangunan juga diarahkan pada kebijakan
sebagai berikut:
1) Peningkatan sarana prasarana pertanian
2) Peningkatan sarana dan prasarana perikanan budidaya
3) Pelatihan SDM tenaga kerja
4) Pembinaan usaha kehutanan, kemitraan, dan mengembangkan diversifikasi
produk hasil hutan
5) Pengembangan SOP, SPP, OSS
6) Pengembangan sistem pemerintahan berbasis elektronik (e-Gov)
7) Pengembangan sistem informasi manajemen keuangan daerah dan aset
daerah
8) Revitalisasi BUMD
9) Pemberian pendidikan politik kepada masyarakat
10) Pembangunan jalan lingkar utara
11) Pembangunan wajah kota dengan sungai serayu sebagai lambang kota
12) Peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan air minum
13) Fasilitasi dan pembangunan Sarana Prasarana Sosial
14) Stimulasi pembangunan dan perbaikan jalan pedesaan
15) Peningkatan kapasitas kelembagaan ketataruangan
16) Peningkatan perlindungan, konservasi, rehabitasi dan pemulihan SDA LH
17) Perbaikan sistem tenaga pendidik dan kependidikan dalam rangka
peningkatan profesionalisme pelayanan pendidikan
18) Peningkatan kuantitas dan kualitas tenaga kesehatan
19) Meningkatkan penanganan dan pembinaan PMKS
20) Penguatan kapasitas kelembagaan kesejahteraan sosial
21) Fasilitasi kegiatan pemberdayaan masyarakat
22) Fasilitasi dan advokasi perlindungan hak-hak anak
23) Fasilitasi pengembangan ekonomi bagi keluarga pra sejahtera dan sejahtera I

73
24) Penegakan PERDA
25) Pembinaan Kesadaran Hukum
26) Fasilitasi pengembangan olahraga masyarakat
27) Perlindungan, pelestarian dan revitalisasi benda dan bangunan cagar budaya

c. Arah Kebijakan Tahun Ketiga (2014)


Pada tahun ketiga disamping melanjutkan arah pembangunan tahun
sebelumnya yang belum selesai, pembangunan juga diarahkan pada kebijakan
sebagai berikut:
1) Pengendalian serangan OPT serta antisipasi rawan bencana alam
2) Pengelolaan even pariwisata
3) Peningkatan promosi, kerjasama dan pelayanan investasi/penanaman modal
4) Pemberian Fasilitas permodalan koperasi dan UMKM
5) Pembinaan Ormas, LSM, OKP dalam kehidupan beragama secara
berkesinambungan
6) Meningkatkan fasilitasi penyehatan lingkungan perumahan dan
pemberdaayan komunitas perumahan
7) Pengendalian kelayakan angkutan
8) Fasilitasi dan pengembangan tanggul terpadu
9) Pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT)
10) Peningkatan mutu pendidikan
11) Peningkatan kualitas layanan perpustakaan
12) Fasilitasi dan bantuan pengembangan sarana prasarana pelayanan
13) Fasilitasi dan pembinaan kepada organisasi perempuan
14) Perbaikan kualitas dan produktivitas serta perlindungan tenaga kerja
15) Fasilitasi pengembangan sarana dan prasarana olahraga berstandar nasional
dan internasional (sport centre).
16) Pengembangan sarana dan prasarana seni dan kebudayaan

d. Arah Kebijakan Tahun Keempat (2015)


Pada tahun keempat disamping melanjutkan arah pembangunan tahun
sebelumnya yang belum selesai, pembangunan juga diarahkan untuk kebijakan
sebagai berikut :
1) Peningkatan kualitas SDM perkebunan dan pengelolaan lahan secara optimal
2) Peningkatan sistem pengarsipan, SDM aparatur dan sarana kearsipan daerah
3) Peningkatan pelayanan angkutan umum dan prasarana yang mendukung
4) Fasilitasi pengembangan sarana prasarana komunikasi dan informasi berbasis
IT
5) Peningkatan Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT)
6) Fasilitasi pengerahan dan penempatan transmigrasi

74
7) Peningkatan kapasitas dan jaringan kelembagaan pemberdayaan perempuan
dan anak
8) Menggalakkan budaya olahraga dalam kehidupan sehari-hari melalui
pelaksanaan berbagai event olah raga pada berbagai tingkat dan jenis
cabang olah raga.
9) Fasilitasi penyelenggaraan pagelaran seni dan event-event kebudayaan lokal

e. Arah Kebijakan Tahun Kelima (2016)


Pada tahun kelima disamping melanjutkan arah pembangunan tahun
sebelumnya yang belum selesai, pembangunan juga diarahkan untuk kebijakan
sebagai berikut:
1) Penyediaan informasi tenaga kerja
2) Peningkatan Akses Masyarakat Terhadap Informasi dan Kerjasama Pelayanan
Informasi dengan Media Massa
3) Peningkatan Partisipasi Aktif Masyarakat dalam Pemeliharaan Keamanan dan
Ketertiban Lingkungan
4) Pengembangan dan optimalisasi terminal
5) Peningkatan akses masyarakat terhadap informasi SDA LH dan sarana
pengelolaan lingkungan hidup
6) Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan
7) Pembinaan atlit dan pelaku olahraga
8) Fasilitasi keterlibatan masyarakat dalam mengelola dan melestarian
benda/bangunan cagar budaya
Arah kebijakan ini disusun secara berkesinambungan selama periode 5 (lima)
tahun kedepan, artinya arah kebijakan ini merupakan prioritas yang harus dilaksanakan
dalam rangka mewujudkan Visi Misi Bupati yang telah ditetapkan.
Secara ringkas keselarasan antara visi, misi, tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan
dijabarkan dengan strategi dan arah kebijakan dapat dilihat pada tabel berikut :

75
MISI 1 : MEWUJUDKAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT MELALUI PEMBANGUNAN BERBASIS PERTANIAN DAN POTENSI
LOKAL YANG BERDAYA SAING

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Meningkatkan 1 Meningkatnya ketahanan pangan 1 Peningkatan produk dan pengelolaan 1 Pengembangan diversifikasi
peran sektor konsumsi pangan keanekaragaman produk pangan
pertanian dan
2 Meningkatnya produksi dan 1 Peningkatan kualitas dan kuantitas 1 Peningkatan kualitas kelembagaan dan SDM
pariwisata
produktivitas pertanian yang produk pertanian pertanian
sebagai
berkualitas
penggerak 2 Peningkatan kualitas pengelolaan lahan

utama secara optimal

perekonomian 3 Pengendalian serangan OPT serta antisipasi


daerah rawan bencana alam

4 Peningkatan sarana prasarana pertanian

3 Meningkatnya kesejahteraan petani 1 Peningkatan Nilai Tukar Petani 1 Pengembangan agribisnis pertanian

4 Meningkatnya produksi peternakan 1 Peningkatan produksi, populasi, 1 Pembinaan dan fasilitasi pengelolaan usaha
pemasaran dan pengendalian penyakit peternakan
ternak

5 Meningkatnya produksi perikanan 1 Peningkatan kapasitas SDM, 1 Peningkatan sarana dan prasarana
kelembagaan dan manajemen, teknologi perikanan budidaya
dan pemasaran perikanan

76
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

6 Meningkatnya produksi dan 1 Peningkatan kualitas dan kuantitas 1 Peningkatan kualitas SDM perkebunan dan
produktivitas perkebunan yang produk perkebunan pengelolaan lahan secara optimal
berkualitas

7 Meningkatnya kunjungan 1 Peningkatan pengembangan destinasi, 1 Peningkatan sarana dan prasarana


wisatawan pemasaran, dan kemitraan pariwisata penunjang pariwisata

2 Pengelolaan even pariwisata

Meningkatkan 1 Meningkatnya kinerja perdagangan 1 Pengembangan iklim perdagangan yang 1 Meningkatkan sarana prasarana dan
peran sektor kondusif pengembangan jaringan perdagangan
perdagangan
sebagai
pendukung
perekonomian
daerah

Meningkatkan 1 Meningkatnya kapasitas Koperasi, 1 Peningkatan akses koperasi, UMKM dan 1 Pengembangan kelembagaan, kualitas SDM,
peranan UMKM dan kelembagaan ekonomi lembaga ekonomi pedesaan terhadap dan akses permodalan koperasi, UMKM dan
koperasi,
pedesaan sumberdaya produktif lembaga ekonomi pedesaan
UMKM dan
lembaga
ekonomi
pedesaan
dalam
perekonomian
daerah

77
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Meningkatkan 1 Meningkatnya jumlah investasi 1 Penciptaan iklim investasi yang kondusif 1 Peningkatan promosi, kerjasama dan
investasi dan pelayanan investasi/penanaman modal
industri untuk
2 Meningkatnya kesempatan dan 1 Peningkatan kesempatan kerja, kualitas 1 Penyediaan informasi tenaga kerja
perluasan
lapangan kerja serta kualitas dan dan produktivitas serta perlindungan
lapangan kerja 2 Pelatihan SDM tenaga kerja
produktivitas tenaga kerja tenaga kerja

3 Meningkatnya kinerja usaha pelaku 1 Pengembangan akses pelayanan dan 1 Pemberian Fasilitas permodalan koperasi
industri kecil dan menengah sumber pendanaan Koperasi dan UMKM dan UMKM

4 Meningkatnya produksi 1 Pengelolaan hasil pertambangan dan 1 Pembinaan usaha pertambangan dan energy
pertambangan dan energy energi sesuai daya dukung lingkungan

Meningkatkan 1 Meningkatnya produksi hasil 1 Pengelolaan hasil hutan sesuai daya 1 Pembinaan usaha kehutanan, kemitraan,
peran sektor kehutanan dukung lingkungan dan mengembangkan diversifikasi produk
kehutanan hasil hutan
dalam
perekonomian
daerah

78
MISI 2 : MEWUJUDKAN PENYELENGGARAAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Meningkatkan 1 Meningkatnya kualitas SDM 1 Pembinaan dan peningkatan kualitas 1 Peningkatan kualitas dan kuantitas
kinerja aparatur aparatur SDM dan disiplin aparatur penyelenggaran pendidikan formal dan diklat
pemerintahan
daerah

Meningkatkan 1 Tertata dan meningkatnya kualitas 1 Pengembangan sistem perencanaan 1 Fasilitasi proses perencanaan teknokatrik,
perencanaan, perencanaan, pengendalian dan yang partisipatif politik, partisipatif, top down dan bottom up
pengendalian, evaluasi pelaksanaan program,
dan evaluasi kegiatan dan anggaran SKPD
pelaksanaan
2 Meningkatnya Kualitas Pengawasan 1 Penerapan Sistem Pengawasan Internal 1 Pengawasan bersifat preventif dalam
pembangunan
Pelaksanaan Pembangunan Daerah Pemerintah (SPIP) dalam peningkatan pencegahan tindak pidana korupsi
daerah
pengawasan dan pengendalian

Meningkatkan 1 Meningkatnya kinerja 1 Peningkatan pelayanan prima 1 Pemenuhan sarana dan prasarana
penyelenggaraa penyelenggaraan pemerintahan pelayanan publik
n pemerintahan daerah
2 Pengembangan SOP, SPP, OSS
daerah dan
otonomi daerah 2 Mengembangkan sistem pelayanan yang 1 Pengembangan sistem pemerintahan
andal, terpercaya, dan terjangkau berbasis elektronik (e-Gov)
masyarakat

79
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Meningkatkan 1 Meningkatnya Pengelolaan 1 Peningkatan Pengelolaan Pendapatan, 1 Intensifikasi dan Ektensifikasi Sumber-
Kapasitas Pendapatan dan Aset Daerah serta aset daerah dan Penataan Administrasi Sumber Pendapatan
Keuangan dan meningkatnya Kualitas Laporan Pengelolaan Keuangan Daerah yang
2 Pengembangan sistem informasi manajemen
Aset Daerah Keuangan Daerah Transparan dan Akuntabel
keuangan daerah dan aset daerah

3 Revitalisasi BUMD

Meningkatkan 1 Meningkatnya kualitas pengelolaan 1 Penataan dan Pengembangan Sistem 1 Peningkatan sistem pengarsipan, SDM
pengelolaan kearsipan daerah Kearsipan Daerah Aparatur dan Sarana Kearsipan Daerah
kearsipan
daerah

Meningkatkan 1 Meningkatnya Kualitas Pelayanan 1 Penataan dan Peningkatan Kualitas 1 Peningkatan Sistem kependudukan, SDM
Pelayanan Kependudukan dan Catatan Sipil Pelayanan Administrasi Kependudukan Aparatur dan Sarana Pelayanan
komunikasi, dan Catatan Sipil Administrasi Kependudukan dan Catatan
informasi, dan Sipil
penataan
2 Meningkatnya Kualitas Pelayanan 1 Penataan, Pemutakhiran dan 1 Peningkatan Akses Masyarakat Terhadap
administrasi
Informasi Pemasyarakatan Informasi Informasi dan Kerjasama Pelayanan
kependudukan
Informasi dengan Media Massa

80
MISI 3 : MEWUJUDKAN KONDISI AMAN, DAMAI, DEMOKRATIS DAN RELIGIUS

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Meningkatkan 1 Meningkatnya Keamanan dan 1 Pemantapan Keamanan dan Ketertiban 1 Peningkatan Partisipasi Aktif Masyarakat
Keamanan dan Ketertiban Lingkungan Lingkungan dalam Pemeliharaan Keamanan dan
Ketertiban Ketertiban Lingkungan
Lingkungan

Meningkatkan 1 Menurunnya jumlah korban 1 Peningkatan mitgasi manajemen 1 Meningkatkan Kesiapan, Pencegahan dan
Pencegahan dan bencana bencana Partisipasi Aktif Masyarakat dalam
Penanggulangan Penanggulangan Bencana
Korban
Bencana

Meningkatkan 1 Meningkatnya Kualitas 1 Meningkatnya partisipasi masyarakat 1 Pemberian pendidikan politik kepada
kehidupan Penyelenggaran Demokrasi dalam pemilu masyarakat
demokrasi
2 Meningkatnya peran dan fungsi partai
dalam
politik dalam Pemilu
kehidupan
berbangsa dan
bernegara

Meningkatkan 1 Meningkatnya pemahaman 1 Perwujudan suasana aman dan 1 Pembinaan Ormas, LSM, OKP dalam
kualitas kebangsaan, ajaran agama, serta kondusif dalam beragama dan kehidupan beragama secara
kehidupan
norma-norma lainnya dalam bermasyarakat berkesinambungan
berbangsa dan
toleransi kehidupan bermasyarakat
beragama

81
MISI 4 : MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN YANG BERKELANJUTAN

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Meningkatkan 1 Meningkatnya sarana infrastruktur 1 Peningkatan aksesibilitas dengan 1 Peningkatan dan pengembangan jalan
ketersediaan yang menunjang iklim usaha memperhatikan prioritas Daya
2 Peningkatan dan pengembangan jembatan
dan kualitas investasi Dukungnya bagi pengembangan
infrastruktur ekonomi 3 Pembangunan jalan lingkar utara

wilayah 4 Pembangunan wajah kota dengan sungai


penujang serayu sebagai lambang kota
perekonomian
2 Meningkatnya sarana dan 1 Peningkatan penyediaan kebutuhan 1 Meningkatkan fasilitasi pengembangan
prasarana perumahan yang layak perumahan perumahan
huni
2 Meningkatkan cakupan dan kualitas
pelayanan air minum

3 Meningkatkan fasilitasi penyehatan


lingkungan perumahan dan pemberdaayan
komunitas perumahan

4 Fasilitasi dan pembangunan Sarana


Prasarana Sosial

82
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Meningkatkan 3 Meningkatnya ketersediaan dan 1 Peningkatan dan pengembangan 1 Pengadaan dan pemasangan rambu-rambu
ketersediaan kualitas sarana dan prasarana fasilitas perhubungan lalu lintas yang informatif
dan kualitas perhubungan
2 Pengendalian kelayakan angkutan
infrastruktur
wilayah 3 Peningkatan pelayanan angkutan umum dan

penujang prasarana yang mendukung

perekonomian 4 Pengembangan dan optimalisasi terminal

4 Meningkatnya sarana dan 1 Peningkatan pelayanan sarana 1 Fasilitasi pengembangan sarana prasarana
prasarana komunikasi prasarana informasi dan komunikasi komunikasi dan informasi berbasis IT

5 Meningkatnya daya dukung dan 1 Peningkatan dan pemerataan 1 Rehabilitasi infrastruktur jalan di pedesaan
kualitas infrastruktur pedesaan infrastruktur pedesaan
2 Stimulasi pembangunan dan perbaikan jalan
pedesaan

6 Meningkatnya penanganan daerah 1 Peningkatan kualitas jaringan drainase 1 Normalisasi sistem drainase
rawan bencana dan pengendalian banjir
2 Fasilitasi dan pengembangan tanggul
terpadu

Mewujudkan 1 Terwujudnya tata ruang yang 1 Pengendalian dan Pendayagunaan 1 Peningkatan efektivitas peran rencana tata
penataan ruang
selaras dengan arah pengembangan rencana tata ruang ruang sebagai pedoman keruangan dalam
yang
memperhatikan ekonomi unggulan daerah pembangunan daerah
keberlanjutan
sumber daya 2 Peningkatan kapasitas kelembagaan
wilayah
ketataruangan

83
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Meningkatkan 1 Terkendalinya kerusakan dan 1 Pengendalian kerusakan dan 1 Pengembangan manajemen pengelolaan
kelestarian pencemaran Lingkungan Hidup pencegahan lingkungan hidup persampahan
lingkungan
2 Pengendalian dan pencegahan pencemaran,
hidup serta
polusi dan kerusakan lingkungan hidup
pengelolaan
sumber daya 3 Peningkatan perlindungan, konservasi,

alam yang rehabitasi dan pemulihan SDA LH

mendukung 4 Peningkatan akses masyarakat terhadap


pembangunan informasi SDA LH dan sarana pengelolaan
berkelanjutan lingkungan hidup

2 Meningkatnya pengelolaan sumber 1 Optimalisasi potensi sumber energi 1 Pengembangan Energi Baru Terbarukan
daya energi (EBT)

2 Peningkatan Pemanfaatan Energi Baru


Terbarukan (EBT)

84
MISI 5 : MEWUJUDKAN PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRIORITAS PENEGAKAN HUKUM, PENGHARGAAN HAK
ASASI MANUSIA, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Mewujudkan 1 Meningkatnya perluasan akses 1 Perbaikan sistem dan akses pendidikan 1 Peningkatan kapasitas organisasi dan
pendidikan pendidikan dan partisipasi manajerial serta dukungan infrastruktur
bermutu dan masyarakat data dan informasi pendidikan
terjangkau
2 Tersedianya akses infrastruktur 2 Peningkatan dukungan sarana prasarana
pendidikan pendidikan

3 Meningkatnya kualitas tenaga 3 Perbaikan sistem tenaga pendidik dan


kependidikan kependidikan dalam rangka peningkatan
profesionalisme pelayanan pendidikan

4 Meningkatnya mutu pendidikan 4 Peningkatan mutu pendidikan

5 Meningkatnya minat baca 5 Peningkatan kualitas layanan perpustakaan


masyarakat

Menjamin dan 1 Meningkatnya akses dan kualitas 1 Perbaikan sistem dan akses pelayanan 1 Perluasan cakupan dan kualitas pelayanan
meningkatkan pelayanan kesehatan bagi seluruh kesehatan masyarakat kesehatan bagi masyarakat khususnya bagi
warga miskin
Derajat masyarakat
2 Peningkatan sarana prasarana serta
Kesehatan
infrastruktur bidang kesehatan secara
Masyarakat bertahap
yang merata
3 Peningkatan kuantitas dan kualitas tenaga
kesehatan

85
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Mewujudkan 1 Berkurangnya penyandang masalah 1 Peningkatan pelayanan, rehabilitasi dan 1 Fasilitasi pengembangan penanganan,
kesejahteraan kesejahteraan social pemberdayaan kesejahteraan sosial pelayanan dan rehabilitasi Penyandang
sosial Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
masyarakat
2 Meningkatkan penanganan dan pembinaan
PMKS

3 Meningkatkan kapasitas kelembagaan


kesejahteraan sosial

4 Fasilitasi dan bantuan pengembangan


sarana prasarana pelayanan

2 Peningkatan pelayanan 1 Fasilitasi pengerahan dan penempatan


Ketransmigrasian transmigrasi

2 Meningkatnya keberdayaan 1 Peningkatan pembinaan pemberdayaan 1 Fasilitasi kegiatan pemberdayaan


masyarakat desa masyarakat masyarakat

86
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Meningkatkan 1 Meningkatnya kualitas kehidupan 1 Percepatan pengarusutamaan gender 1 Penguatan kelembagaan kesetaraan gender
peran perempuan dan anak dan pengarusutamaan hak anak dalam dan perlindungan anak
masyarakat pembangunan
2 Fasilitasi dan pembinaan kepada organisasi
dalam upaya
perempuan
pemberdayaan
perempuan dan 3 Peningkatan kapasitas dan jaringan

perlindungan kelembagaan pemberdayaan perempuan dan

anak anak

4 Fasilitasi dan advokasi perlindungan hak-


hak anak

5 Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan

Meningkatkan 1 Meningkatnya kualitas keluarga 1 Peningkatan pembinaan dan pelayanan 1 Optimalisasi kualitas pelayanan KB dan
ketahanan dan menuju keluarga sejahtera keluarga berencana Kesehatan reproduksi
kesejahteraan
2 Fasilitasi pengembangan ekonomi bagi
keluarga
keluarga pra sejahtera dan sejahtera I.

Meningkatkan 1 Meningkatnya profesionalisme 1 Perbaikan sistem ketenagakerjaan 1 Perbaikan kualitas dan produktivitas serta
kualitas angkatan kerja perlindungan tenaga kerja
ketenagakerjaan

Mewujudkan 1 Meningkatnya tertib hukum 1 Peningkatan Penegakan Hukum 1 Penegakan PERDA


kesadaran dan
2 Pembinaan Kesadaran Hukum
tertib hukum

87
MISI 6 : MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA MELALUI PENGEMBANGAN SENI BUDAYA, PENGHARGAAN TRADISI DAN
KEARIFAN LOKAL

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Meningkatkan 1 Meningkatnya peran aktif pemuda 1 Pengembangan potensi kepemudaan 1 Fasilitasi penguatan kelembagaan dan
prestasi dalam pembangunan kegiatan kepemudaan
pemuda dan
2 Meningkatnya pencapaian prestasi 1 Peningkatan Prestasi Olah Raga 1 Fasilitasi pengembangan olahraga
olah raga baik
olahraga masyarakat
nasional
maupun 2 Fasilitasi pengembangan sarana dan

internasional prasarana olahraga berstandar nasional dan


internasional (sport centre)

3 Menggalakkan budaya olahraga dalam


kehidupan sehari-hari melalui pelaksanaan
berbagai event olah raga pada berbagai
tingkat dan jenis cabang olah raga

4 Pembinaan atlit dan pelaku olahraga

88
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Mengembang 1 Meningkatnya pelestarian seni 1 Penguatan jati diri dan karakter daerah 1 Pengembangan indentitas daerah
kan dan budaya yang berbasis pada nilai budaya dan
melestarikan
kearifan lokal
kebudayaan 2 Meningkatnya kualitas bangunan 2 Perlindungan, pelestarian dan revitalisasi
daerah, serta
bersejarah dan cagar budaya benda dan bangunan cagar budaya
melindungi
bangunan 3 Pengembangan sarana dan prasarana seni
bersejarah dan
dan kebudayaan
cagar budaya
sebagai 4 Fasilitasi penyelenggaraan pagelaran seni
identitas bangsa
dan event-event kebudayaan lokal

5 Fasilitasi keterlibatan masyarakat dalam


mengelola dan melestarian benda/bangunan
cagar budaya

89
6. PROGRAM
Program pembangunan daerah merupakan merupakan kumpulan program
prioritas yang secara khusus berhubungan dengan capaian sasaran pembangunan daerah.
Suatu program pembangunan daerah dapat berupa pernyataan yang disamakan atau
sekurang-kurangnya mengandung program kepala daerah terpilih yang di dalamnya
berisi program prioritas yang bersifat strategis.
Agenda dan program pembangunan daerah berdasar kebijakan umum adalah
sebagai berikut :
1. Revitalisasi Pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan menuju
agroindustri terpadu, dilaksanakan melalui program-program sebagai berikut =
a. Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/ Perkebunan)
b. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
c. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/ Perkebunan
d. Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan
e. Program pemberdayaan penyuluh pertanian/ perkebunan lapangan
f. Program Peningkatan Teknologi Pertanian/Perkebunan
g. Peningkatan Agribisnis pertanian
h. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak
i. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
j. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan
k. Program pengembangan budidaya perikanan
l. Program Optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan
m. Program pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air tawar
n. Peningkatan Produksi produktifitas dan mutu produk perkebunan, produk
pertanian
2. Pengembangan Pariwisata Terpadu
a. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
b. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
c. Program Pengembangan Kemitraan Pariwisata
3. Menciptakan iklim investasi yang Kondusif dalam Rangka Optimalisasi
Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Perluasan Lapangan Kerja di Semua Sektor
a. Pogram Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi
b. Program Peningkatan Kesempatan Kerja
c. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi
4. Implementasi Ekonomi Kerakyatan
a. Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif
b. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha
Kecil Menengah

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 90


c. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil
Menengah
d. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
e. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
5. Percepatan Pembangunan Pedesaan
a. Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan
b. Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan desa
c. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa
d. Program Peningkatan Keberdayaan masyarakat
e. Program Peningkatan Peran Perempuan di Pedesaan
6. Penataan Birokrasi Menuju Profesionalisme Aparat Pemerintah
a. Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur
b. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
c. Program peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan
daerah
d. Pengembangan Data/Informasi
e. Program Perencanaan Sosial Budaya
f. Program Perencanaan Pembangunan Daerah
g. Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian
pelaksanaan kebijakan KDH
h. Program peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur
pengawasan
i. Program penataan dan penyempurnaan kebijakan sistem dan prosedur
pengawasan
j. Program Penataan Daerah Otonomi Baru
k. Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat
l. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
m. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
n. Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan kabupaten/kota
o. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
p. Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan
q. Program Penataan Administrasi Kependudukan

7. Meningkatkan Kehidupan Beragama Dengan Memperbanyak dan Memanfaatkan


Sarana Ibadah Secara Optimal
a. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan
b. Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 91


8. Pembangunan dan Perbaikan Infrastruktur di Wilayah Pedesaan
a. Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan
b. Program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan
9. Penataan Wilayah Perkotaan dengan Arah Kebijakan dari “Sungai Serayu Sebagai
Batas Kota Menjadi Sungai Serayu Berada di tengah Kota”
a. Program Perencanaan Tata Ruang
b. Program Pemanfaatan Ruang
c. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang
d. Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam
10. Perbaikan Kualitas Kesehatan Masyarakat
a. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
b. Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan
c. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
d. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
e. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
f. Program Pengembangan Lingkungan Sehat
g. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
h. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
i. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
j. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita
k. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
l. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak
m. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
n. Program Kesehatan Reproduksi Remaja
11. Percepatan Peningkatan Kualitas Pendidikan
a. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
b. Program Pendidikan Menengah
c. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
d. Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
e. Program Pendidikan Non Formal
f. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
g. Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan
12. Peningkatan Pemberdayaan Kaum Perempuan, Generasi Muda, dan Perlindungan
Anak
a. Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan
b. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak
c. Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Jender Dalam
Pembangunan

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 92


d. Program Pembinaan Anak Terlantar
e. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan
f. Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan
13. Pengembangan Kebudayaan, Kesenian Tradisional, Olahraga, dan Industri Kreatif
a. Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga
b. Program Pengembangan Kerjasama Pengelolaan Budaya Daerah
c. Program Pengembangan Nilai Budaya
d. Program Pengelolaan Keragaman Budaya
e. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya
f. Program peningkatan kapasitas iptek sistem produksi
g. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri
14. Peningkatan penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial.
a. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT)
dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya
b. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
c. Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma
d. Program Pembinaan Panti Asuhan/Panti Jompo
e. Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial (Eks Narapidana,
PSK, Narkoba dan Penyakit Sosial Lainnya)
f. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial

B. PERJANJIAN KINERJA
Berdasarkan sasaran yang harus dicapai dalam RPJMD tahun 2011-2016 serta
kemajuan yang dicapai dalam tahun-tahun sebelumnya, ada berbagai permasalahan dan
tantangan yang harus dipecahkan pada Tahun 2012, maka prioritas pembangunan
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 adalah sebagai berikut :
1) Pengembangan diversifikasi keanekaragaman produk pangan
2) Peningkatan kualitas kelembagaan dan SDM pertanian
3) Peningkatan kualitas pengelolaan lahan secara optimal
4) Pengembangan agribisnis pertanian
5) Pembinaan dan fasilitasi pengelolaan usaha peternakan
6) Meningkatkan sarana prasarana dan pengembangan jaringan perdagangan
7) Peningkatan sarana dan prasarana penunjang pariwisata
8) Pengembangan kelembagaan, kualitas SDM, dan akses permodalan koperasi,
UMKM dan lembaga ekonomi pedesaan
9) Pembinaan usaha pertambangan dan energi
10) Peningkatan kualitas dan kuantitas penyelenggaran pendidikan formal dan diklat
11) Fasilitasi proses perencanaan teknokatrik, politik, partisipatif, top down dan bottom
up

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 93


12) Pengawasan bersifat preventif dalam pencegahan tindak pidana korupsi
13) Pemenuhan sarana dan prasarana pelayanan publik
14) Intensifikasi dan Ektensifikasi Sumber-Sumber Pendapatan
15) Peningkatan Sistem kependudukan, SDM Aparatur dan Sarana Pelayanan
Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil
16) Meningkatkan Kesiapan, Pencegahan dan Partisipasi Aktif Masyarakat dalam
Penanggulangan Bencana
17) Peningkatan dan pengembangan jalan
18) Peningkatan dan pengembangan jembatan
19) Meningkatkan fasilitasi pengembangan perumahan
20) Pengadaan dan pemasangan rambu-rambu lalu lintas yang informatif
21) Rehabilitasi infrastruktur jalan di pedesaan
22) Rehabilitasi jaringan irigasi
23) Normalisasi sistem drainase
24) Peningkatan efektivitas peran rencana tata ruang sebagai pedoman keruangan dalam
pembangunan daerah
25) Pengembangan manajemen pengelolaan persampahan
26) Pengendalian dan pencegahan pencemaran, polusi dan kerusakan lingkungan hidup
27) Peningkatan kapasitas organisasi dan manajerial serta dukungan infrastruktur data
dan informasi pendidikan
28) Peningkatan dukungan sarana prasarana pendidikan
29) Perluasan cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat khususnya bagi
warga miskin
30) Peningkatan sarana prasarana serta infrastruktur bidang kesehatan secara bertahap
31) Fasilitasi pengembangan penanganan, pelayanan dan rehabilitasi Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
32) Penguatan kelembagaan kesetaraan gender dan perlindungan anak
33) Optimalisasi kualitas pelayanan KB dan Kesehatan reproduksi
34) Fasilitasi penguatan kelembagaan dan kegiatan kepemudaan
35) Pengembangan indentitas daerah
Prioritas Pembangunan Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 dioperasionalkan
melalui melaksanaan program dan kegiatan tahun anggaran 2012. Program dan kegiatan
yang termuat dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Banjarnegara
tahun 2012 dan telah disesuaikan dengan ketersediaan anggaran ditetapkan dalam
Penetapan Kinerja.
Penetapan Kinerja Tahun 2012 merupakan pernyataan komitmen yang
mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam
rentang waktu tahun 2012.

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 94


Untuk mewujudkan visi Kabupaten Banjarnegara ditetapkan 6 ( enam) misi, 51
(lima puluh satu) sasaran, 345 (tiga ratus empat puluh lima) Indikator Kinerja Utama
Kabupaten Banjarnegara dan telah disepakati Penetapan Kinerja Kabupaten
Banjarnegara Tahun 2012 sebagaimana tersebut pada lampiran I Rencana Kinerja
Tahunan Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012.

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 95


BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Dalam Tahun Anggaran 2012, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara telah


menetapkan 51 (lima puluh satu) sasaran yang akan dicapai. Ke-51 sasaran tersebut
selanjutnya diukur dengan 345 (tiga ratus empat puluh lima) indikator kinerja. Realisasi
sampai akhir Tahun 2012 menunjukkan sebanyak 44 ( empat puluh empat ) sasaran yang telah
dicapai dengan hasil Memuaskan, 4 ( empat ) sasaran yang dicapai dengan hasil Sangat Baik,
1 ( satu ) sasaran dengan hasil Baik, 1 ( satu ) sasaran dengan hasil Cukup, sedangkan 1 ( satu
) sasaran dengan hasil Kurang.

MISI 1 : MEWUJUDKAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN


MASYARAKAT MELALUI PEMBANGUNAN BERBASIS
PERTANIAN DAN POTENSI LOKAL LAINNYA YANG BERDAYA
SAING
Pada Misi ini sampai akhir tahun 2012 menunjukkan bahwa sebanyak 10 (sepuluh)
sasaran telah dapat tercapai dengan hasil memuaskan, 1 (satu) sasaran dengan hasil sangat
baik, dan 1 (satu) sasaran dengan hasil kurang.
Dari capaian di atas masih ada beberapa indikator yang belum tercapai,
disebabkan oleh :
1. Pada indikator Pencapaian skor Pola Pangan Harapan (PPH) dikarenakan kurangnya
tenaga teknis untuk bimbingan teknis dan penyuluhan konsumsi pangan. Selama ini
tingkat kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pangan yang beragam, seimbang,
dan aman masih kurang, konsumsi beras sebagai bahan pangan utama masih sangat
tinggi, sedangkan konsumsi protein baik hewani maupun nabati serta konsumsi sayur-
sayuran masih rendah.
2. Pada indikator Ketersediaan cadangan pangan karena kemudahan akses dan lancarnya
distribusi pangan masyarakat menyebabkan masyarakat kurang sadar akan pentingnya
cadangan pangan. Kebiasaan petani di Kabupaten Banjarnegara pada saat panen
langsung menjual ke penebas/ tengkulak, yang disimpan untuk cadangan pangan sedikit,
tidak mencukupi. Masyarakat yang tidak menjadi petani hanya memiliki cadangan
pangan 1-2 hari saja.
3. Pada indikator Pengawasan dan pembinaan keamanan pangan karena rendahnya
kesadaran masyarakat dalam memproduksi pangan yang aman, belum adanya lembaga
jejaring keamanan pangan di kabupaten, belum berfungsinya Sistem Keamanan Pangan
Terpadu (SKPT) lintas sektoral dan belum adanya Tim Otoritas Keamanan Pangan
Daerah (OKKPD) di Kabupaten.
4. Pada indikator Penanganan Kerawanan Pangan karena terbatasnya dana untuk
intervensi penanganan daerah rawan pangan dan kurangnya SDM untuk pembinaan
daerah rawan pangan.

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 96


5. Pada indikator NTP Petani Tan. Pangan & Hortikultura dan NTP Peternakan karena
banyak hal yang mempengaruhi capaian peningkatan nilai tukar petani, yaitu dari faktor
teknis seperti kualitas dan kuantitas produk pertanian dan faktor non teknis seperti
faktor harga baik harga sarana produksi, harga produk dan harga produk olahan. Faktor
harga biasanya dipengaruhi oleh perilaku pasar maupun kebijakan pemerintah seperti
kebijakan impor komoditas pertanian yang akan mempengaruhi harga produk pertanian.
6. Pada indikator Produksi perikanan budidaya karena iklim atau cuaca yang kurang
mendukung untuk budidaya perikanan.
7. Pada indikator Konsumsi ikan karena relatif lebih mahalnya produk olahan ikan
dibanding dengan produk pangan lain seperti telur dan daging ayam, belum optimalnya
promosi konsumsi ikan, diversifikasi pangan masih belum berjalan dan ragam olahan
pangan asal ikan masih belum banyak variasinya.
8. Pada indikator Cakupan bina kelompok pembudidaya ikan karena ditargetkan 20%
namun baru terealisasi 9,65% sehingga baru tercapai 48,25%.
9. Pada indikator Kontribusi sektor perkebunan terhadap PDRB karena ditargetkan 4,46%
namun baru terealisasi 1,71% sehingga baru tercapai 38,34%. Realisasi ini masih
merupakan angka prediksi sehingga masih ada kemungkinan dapat terealisasi sesuai
target apabila angka-angka yang sebenarnya dapat diukur.
10. Pada indikator Produktivitas tanaman kelapa baik kelapa dalam maupun kelapa deres
karena banyak tanaman kelapa yang berumur tua/ mengalami kerusakan cukup banyak
sehingga produksinya sedikit.
11. Pada indikator Produktivitas tebu, pada tahun 2012 baru dilaksanakan pengembangan
tanaman tebu, karena baru penanaman pertama/ tahun pertama maka anakan tebu belum
maksimal sehingga hasil produksinya juga belum maksimal.
12. Pada indikator Jumlah bank karena Pemerintah Kabupaten Banjarnegara tidak memiliki
akses pengendalian, pendirian lembaga perbankan dan pembukaan cabang perbankan
baru dan yang ada hanya pelayanan terhadap pendaftaran izin operasional lembaga
keuangan/ perbankan.
13. Pada indikator Rasio penduduk yang bekerja karena rendahnya pertumbuhan ekonomi
berdampak pada meningkatnya jumlah pengangguran.
14. Pada indikator Angka partisipasi angkatan kerja dan Tingkat partisipasi angkatan kerja
karena banyaknya perempuan usia produktif yang tidak bekerja, hanya berperan sebagai
ibu rumah tangga karena berbagai alasan terutama berkaitan dengan perannya dalam
pengasuhan anak dan mengurusi rumah tangga.
15. Pada indikator Tingkat pengangguran terbuka karena banyaknya lulusan SMA yang
tidak bekerja, keterbatasan lapangan kerja dan peluang kerja bagi para pencari kerja dan
rendahnya kualitas dan produktivitas tenaga kerja dalam menjawab tuntutan kompetensi
tenaga kerja yang kompeten dan berdaya saing tinggi.

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 97


16. Pada indikator Keselamatan dan perlindungan tenaga kerja karena rendahnya tingkat
ketaatan perusahaan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang
ketenagakerjaan dan rendahnya kesadaran pengusaha/ perusahaan akan keselamatan dan
perlindungan kerja yang menjadi hak karyawan/buruh.
17. Pada indikator Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB dan Kontribusi industri rumah
tangga terhadap PDRB sektor Industri yang ditargetkan 12,74% namun baru terealisasi
11,30% sehingga baru tercapai 88,69%. Hal ini menunjukan industri pengolahan di
Kabupaten Banjarnegara belum berkembang.
18. Pada indikator Kerusakan kawasan hutan karena adanya kebakaran hutan pada musim
kemarau, bencana alam berupa angin kencang sehingga banyak pohon tumbang maupun
aktivitas pencurian kayu (penebangan liar) dikawasan hutan yang dapat menganggu
ekosistem di kawasan tersebut menyebabkan kerusakan kawasan hutan semakin
bertambah luas.
19. Pada indikator Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB yang ditargetkan 0,66%
namun baru terealisasi 0,64% sehingga baru tercapai 96,97%. Produksi komoditas hasil
hutan non kayu dan kayu campuran yang mengalami penurunan berdampak terhadap
kontribusinya terhadap PDRB.

MISI 2 : MEWUJUDKAN PENYELENGGARAAN TATA KELOLA


PEMERINTAHAN YANG BAIK
Pada Misi ini sampai akhir tahun 2012 menunjukkan bahwa sebanyak 8 (delapan)
sasaran yang telah dapat tercapai dengan hasil memuaskan.
Dari capaian di atas masih ada beberapa indikator yang belum tercapai, disebabkan
oleh :
1. Pada indikator Persentase Pelaksanaan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan BPKP
dikarenakan terbatasnya jumlah personil baik pemeriksa maupun staff administrasi dan
sering terjadinya perubahan peraturan sehingga pada penerapanya kesulitan dalam
mengikuti perkembangan.
2. Pada indikator Persentase Pelaksanaan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan BPK
ditargetnya tidak ada (0) dikarenakan tindak lanjut temuan hasil pemeriksaan belum
seluruhnya dapat diselesaikan.
3. Pada indokator Pembinaan Pelayanan Publik ditargetkan tidak ada (0) dikarenakan
Pembinaan Pelayanan Publik akan dilaksanakan pada tahun 2013.

MISI 3 : MEWUJUDKAN KONDISI AMAN, DAMAI, DEMOKRATIS DAN


RELIGIUS
Pada Misi ini sampai akhir tahun 2012 menunjukkan bahwa sebanyak 3 ( tiga )
sasaran yang telah dapat tercapai dengan hasil memuaskan, dan 1 ( satu ) sasaran dengan hasil
cukup.

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 98


Dari capaian di atas masih ada beberapa indikator yang belum tercapai, disebabkan
oleh :
1. Indikator kinerja Rasio Jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk menurun
disebabkan karena Ada anggota Satpol yang mutasi ke SKPD lain.
2. Indikator kinerja Cakupan petugas Linmas (%) tidak tercapai karena pada tahun 2012
tidak ada kegiatan Pemilihan (Pilbup, Pileg Pilgub dan Pilpres)
3. Indikator kinerja Rasio Pos Siskampling per jumlah desa/kelurahan menurun
disebabkan karena tidak ada Stimulus dari Pemerintah, sehingga hanya melaksanakan
pendataan.
4. Tahun 2012 tidak ada kejadian bencana skala Kabupaten dalam masa darurat
5. Luasnya wilayah manajemen kebakaran yang harus ditangani
6. Kurang layaknya sarana dan prasarana untuk menangani kebakaran
7. Terbatasnya wilayah yang dapat dijangkau oleh pemadam kebakaran

MISI 4 : MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN YANG BERWAWASAN


LINGKUNGAN HIDUP YANG BERKELANJUTAN
Pada Misi ini sampai akhir tahun 2012 menunjukkan bahwa sebanyak 9 ( sembilan )
sasaran yang telah dapat tercapai dengan hasil memuaskan.
Dari capaian di atas masih ada beberapa indikator yang belum tercapai,
disebabkan oleh :
1. Pada indikator Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik (> 40 km/Jam) dan
indikator Tersedianya jalan yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan dalam
wilayah Kabupaten karena ada pelaksanaan kegiatan peningkatan jalan yang
belum selesai sampai batas waktu yang ditentukan, sehingga kegiatan ditetapkan
putus kontrak. Alokasi dana yang tersedia untuk kegiatan peningkatan jalan
kabupaten sebagian untuk melaksanakan peningkatan jalan poros desa.
2. Pada indikator Tersedianya jalan yang menjamin pengguna jalan berkendara
dengan selamat dan indikator Tersedianya jalan yang menjamin kendaraan dapat
berjalan dengan selamat dan nyaman disebabkan karena ada 4 (empat) kegiatan
pemeliharaan berkala jalan yang belum selesai 100% pada batas waktu yang
ditentukan sehingga ditetapkan putus kontrak dengan penyedia barang dan jasa.
3. Peningkatan kepemilikan kendaraan pribadi menyebabkan penurunan jumlah
orang yang terangkut angkutan umum.
4. Rasio warnet terhadap penduduk menurun karena kepemilikan jaringan internet
pribadi meningkat
5. Pada Indikator Tersedianya luasan (RTH) publik sebesar 20% dari luas wilayah
kota/kawasan perkotaan karena adanya pengurangan luas RTH untuk perkotaan.
6. Tidak tercapainya indikator Persentase penanganan sampah dan indikator Tempat

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 99


pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk, karena kesadaran masyarakat
yang membuang sampah tidak pada tempatnya, kurangnya armada dan tenaga
bongkar muat, dan terjadi bencana longsor di TPA Winong, sehingga mesin
produksi sampah tidak bisa berfungsi.
7. Pada indikator Tersedianya fasilitas pengurangan sampah di perkotaan, dan
indikator Tersedianya sistem penanganan sampah di perkotaan disebabkan karena
kesadaran masyarakat yang membuang sampah tidak pada tempatnya, kurangnya
armada dan tenaga bongkar muat, dan terjadi bencana longsor di TPA Winong,
sehingga mesin produksi sampah tidak bisa berfungsi.
8. Pada indikator jaringan drainase skala kawasan dan skala kota sehingga tidak
terjadi genangan (lebih 30 cm, selama 2 jam ) dan tidak lebih dari 2 kali setahun
disebabkan karena angka yang tercantum pada tahun 2009-2010 mencakup
pemeliharaan saluran di seluruh Kabupaten Banjarnegara, sedsangkan dari tahun
2011-2012 adalah pemeliharaan saluran perkotaan.
9. Pada indikator Peningkatan pemanfaatan potensi panas bumi dan indikator
Pemanfaatan potensi gas rawa karena Keterbatasan sarana dan prasarana
pendukung khususnya di bidang pertambangan serta jumlah personil lapangan
yang minim maupun biaya guna meningkatkan pengelolaan data terintegrasi
sehingga menghasilkan data yang bekualitas serta adanya kerusakan peralatan
yaitu kerusakan generator.

MISI 5 : MEWUJUDKAN PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA


MANUSIA DENGAN PRIORITAS PENEGAKAN HUKUM,
PENGHARGAAN HAK ASASI MANUSIA, PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
Pada Misi ini sampai akhir tahun 2012 menunjukkan bahwa sebanyak 10 (sepuluh )
sasaran yang telah dapat tercapai dengan hasil memuaskan, 1 ( satu ) sasaran dengan hasil
sangat baik, . dan 1 ( satu ) sasaran dengan hasil baik.
Ketidakberhasilan pencapaian sasaran, disebabkan oleh :
1. Indikator angka melek huruf disebabkan oleh Tidak adanya fasilitasi tindak lanjut bagi
penduduk buta aksara yang menyebabkan penduduk yang sudah melek huruf menjadi
buta kembali
2. Indikator Angka Partisipasi Kasar SD/MI/Paket A dan Angka Partisipasi Kasar
SMP/MTs/Paket B disebabkan oleh Kesadaran masyarakat yang masih kurang tentang
pendidikan
3. Indikator Angka Partisipasi Murni (APM) SD / MI / Paket A, Angka Partisipasi Murni
(APM) SMP / MTs / Paket B dan Angka Partisipasi Murni (APM) SMA / SMK / MA /
Paket C disebabkan oleh Anak di bawah usia sekolah banyak yang sudah bersekolah
pada jenjang pendidikan tertentu.

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 100


4. Indikator Sekolah pendidikan SMA/SMK/MA kondisi bangunan disebabkan Alokasi
anggaran rehabilitasi untuk jenjang SMA/SMK/MA yang terbatas, sehingga anggaran
yang ada tidak mencukupi untuk keseluruhan ruang kelas SMA/SMK/MA yang rusak.
5. Indikator kinerja Angka Rata-rata UN disebabkan karena :
a) Peningkatan tingkat kesulitan setiap mata pelajaran yang diujikan dalam paket soal
b) Belum maksimalnya peran serta masyarakat terhadap pelaksanaan Ujian Nasional
c) Belum maksimalnya SDM tenaga pendidik dari segi kualitas dan kuantitas.
6. Indikator kinerja Angka partisipasi sekolah anak disebabakan di bawah usia sekolah
banyak yang sudah bersekolah pada jenjang pendidikan tertentu.
7. Indikator Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah tidak sesuai target
disebabkan adanya regrouping sekolah khususnya pada jenjang SD dan masih
kurangnya perluasan akses pada jenjang sekolah menengah (kurang adanya
pembangunan unit sekolah baru SMA/MA/SMK.
8. Indikator kinerja Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI; dan Angka Putus Sekolah (APS)
SMA/SMK/MA yang belum sesuai target disebabkan oleh faktor ekonomi keluarga,
kemalasan anak untuk bersekolah karena kurangnya motivasi dari orang tua/keluarga.
9. Indikator kinerja Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA yang
belum sesuai target dipengaruhi oleh kesadaran dan kemampuan ekonomi orang
tua/keluarga untuk menyekolahkan anaknya ke jenjang sekolah menengah.
10. Indikator kinerja Guru SMK yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV yang belum sesuai
target disebabkan banyaknya tenaga honorer sekolah (wiyata bhakti) dengan kualifikasi
pendidikan di bawah D4/S1.
11. Indikator kinerja Angka Kelulusan (AL) pada jenjang SD/ MI dan SMA/SMK/MA yang
belum sesuai target dipengaruhi oleh kualitas guru dan proses pembelajaran yang belum
merata di masing-masih sekolah.
12. Indikator kinerja Disetiap SMP/MTs tersedia guru dengan kualifikasi akademik S-1
atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik masing-masing 1 (satu) orang untuk
mata pelajaran Matematika , IPA, Bahasa Indonesia ,dan Bahasa Inggris disebabkan
masih ada beberapa sekolah yang belum tersedia guru dengan kualifikasi akademik S-1
atau D-IV dan belum memiliki sertifikat pendidik masing-masing 1 (satu) orang untuk
mata pelajaran Matematika , IPA, Bahasa Indonesia ,dan Bahasa Inggris.
13. Indikator kinerja Setiap guru tetap bekerja 37,5 (tiga puluh tujuh koma lima) jam per
minggu di satuan pendidikan, termasuk merencanakan pembelajaran, melaksanakan
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing atau melatih peserta didik, dan
melaksanakan tugas tambahan disebabkan oleh kekurangpahaman guru terhadap jam
kerja tersebut dan hanya melaksanakan 24 jam mengajar per minggu serta
melaksanakan tugas lain seperti merencanakan pembelajaran, menilai hasil
pembelajaran, melaksanakan tugas tambahan di rumah.

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 101


14 Indikator kinerja Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun, disebabkan oleh :
a. Faktor cuaca ekstrim pada tahun 2012 sehingga masyarakat yang akan mengunjungi
perpustakaan membatalkan niatnya;
b. Pesatnya perkembangan teknologi juga mempengaruhi tidak tercapainya indikator
kinerja. Kemudahan mengakses informasi melalui media maintream, menjamurnya
warnet, semakn banyaknya orang menggunakan modem untuk mengakses internet
secara pribadi sangat berpengaruh terhadap minat baca sehingga kunjungan
perpustakaan mengalami penurunan dari tahun sebelumnya;
c. Faktor tata letak ruang perpustakaan juga mempengaruhi Capaian Indikator ini,
dimana semula Ruang Perpustakaan menempati Gedung sebelah atas (depan), sejak
tahun 2011 Ruang Perpustakaan berpindah menempati gedung baru (Pembangunan
Gedung selesai pada Tahun Anggaran 2010) yang terletak di belakang sehingga
akses masuk tidak semudah seperti pada saat perpustakaan berada di depan.
d. Faktor-faktor lain yang mempersempit akses terhadap perpustakaan.
15. Indikator kinerja koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah disebabakan oleh
judul buku dalam pengadaan buku koleksi disesuaikan dengan kebutuhan para
pengunjung, pada tahun 2012 jumlah judul buku baru yang diterbitkan tidak banyak.
16. Indikator kinerja Angka kematian bayi per 1.000 Kelahiran Hidup dan Angka Kematian
Ibu per 100.000 Kelahiran Hidup disebabkan oleh Tingginya kasus kelahiran preterm
(BBLR), keterlambatan deteksi ditingkat masyarakat, keterbatasan fasilitas yang
tersedia terutama pelayanan rujukan, keterbatasan kemampuan petugas dalam
melakukan deteksi risiko belum maksimal, keterbatasan kompetensi, kepatuhan petugas
terhadap SOP belum maksimal, faktor lain dari kondisi ibu terutama status gizi, serta
kemampuan dalam pengambilan keputusan.
17. Indikator kinerja rasio tenaga paramedis per satuan penduduk belum sesuai target
disebabkan terbatasnya ketersediaan tenaga paramedis, terutama di UPT puskesmas.
18. Indikator kinerja kesembuhan penderita TBC BTA Positif yang belum sesuai target
dipengaruhi oleh tingkat keparahan penyakit TBC BTA Positif.
19. Indikator kinerja Jumlah penderita malaria baru (API) disebabkan oleh :
a) Kabupaten Banjarnegara merupakan daerah endemis malaria di wilayah Provinsi
Jawa Tengah, keberadaan vektor penyakit malaria ada sepanjang tahun, sehingga
perlu mendapat perhatian khusus mengingat penyakit malaria merupakan bahaya
laten.
b) Adanya keterlambatan penemuan kasus, hal ini disebabkan oleh adanya mutasi
/perpindahan Juru Malaria Desa sebagai ujung tombak penemuan kasus secara aktif
(ACD) di desa ke Instansi Lain, seiring dengan statusnya menjadi PNS. Hal ini
sangat berpengaruh terhadap Indikator kinerja dalam penaganan penyakit malaria di

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 102


Kabupaten Banjarnegara mengingat Kab. Banjarnegara merupakan daerah endemis
malaria yang potensial.
c) Dukungan dana dari Pemerintah Daerah untuk penanganan vektor , cenderung
menurun setiap tahun.
20. Indikator kinerja Cakupan Penemuan dan penanganan penderita penyakit : AFP rate per
100.000 penduduk, penemuan diare, penemuan TB BTA + disebabkan oleh :
a) Cakupan penemuan dan penanganan AFP baru mencapai 33,3% dari target 100%,
kasus AFP yang ditarget dapat ditemukan adalah sebanyak 6 kasus, namun pada
tahun 2012 hanya ditemukan 2 kasus.
b) Penderita diare tidak terjangkau sarana kesehatan, penderita mampu menangani diare
seiring meningkatnya pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat.
c) Penemuan TB BTA + yaitu kesulitan mendapatakan kontak racing, rendahnya minat
konseling penderita, kurangnya deteksi dini atau active detection oleh masyarakat,
kesulitan mengeluarkan dahak sehingga mempengaruhi dalam penentuan kategori
pasien positif atau negatif.
21. Indikator kinerja Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin dan
Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin disebabkan oleh kesulitan
dalam memperoleh data masyarakat miskin dan hampir miskin, letak geografis
masyarakat dan sistem pelayanan atau birokrasi, sehingga masyarakat miskin kesulitan
dalam menjangkau sarana kesehatan.
22. Indikator kinerja Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana
kesehatan (RS) di Kabupaten disebabkan oleh sarana kesehatan ada yang belum
memenuhi standar kegawatdaruratan yakni keterbatasan pada sarana, prasarana,
peralatan dan perlengkapan, selain itu keterbatasan pada skill atau pelatihan yang harus
dipenuhi oleh tenaga medis, yaitu GELS : General Emergency Life Support, ATLS :
Advance Trauma Life Support, ACLS : Advance Cardiac Life Support.
23. Indikator kinerja Cakupan kunjungan Ibu hamil K4 disebabkan oleh masih adanya akses
(tanpa melalui kunjungan K1 sehingga tidak akan mencapai K4), KTD 941 kasus (5%),
Kejadian abortus sebanyak 509 (2,7%), Preterm 292 kasus (1,5%), sehingga pada kasus
tersebut tidak mencapai K4, Kualitas pelayanan ANC belum maksimal, P4K belum
terlaksana dengan baik, belum semua puskesmas melaksanakan kelas ANC hal tersebut
juga turut mempengaruhi belum tercapainya K4 sesuai target yang telah ditentukan.
24. Indikator kinerja cakupan pelayanan anak balita terjadi penurunan, ini dipengaruhi oleh
beberapa hal diantaranya belum semua wilayah puskesmas SDIDTK, belum terintegrasi
kegiatan dengan PAUD, TK dan baru 5 Puskesmas yang melaksanakan kelas ibu balita
25. Indikator kinerja Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 - 24
bulan keluarga miskin belum bisa memenuhi standar pemberian 90 hari, karena droping
MP-ASI yang diberikan belum bisa menjangkau keseluruhan anak.

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 103


26. Indikator kinerja Persentase cakupan rawat jalan dan rawat inap belum sesuai target
disebabkan pencatatan dan pelaporan belum berjalan optimal secara rutin dan sesuai
format, pemahaman petugas terhadap definisi operasional indikator.
27. Indikator kinerja Cakupan Desa Siaga Aktif belum sesuai target disebabkan kurangnya
dukungan dana untuk pembinaan desa siaga, pengurus FKD/Desa siaga kurang aktif,
dan masyarakat belum merasakan dampak positif dengan adanya desa siaga.
28. Indikator kinerja Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat pada tahun
2012 mengalami penurunan dibanding tahun 2011, yaitu pada tahun 2012 jumlah siswa
yang dijaring kesehatannya sebanyak 17.230 siswa dari jumlah sasaran siswa SD kelas
1 atau setingkat sebanyak 20.563 siswa atau sebesar 83,7%. Sedangkan pada tahun 2011
jumlah siswa yang dijaring sebanyak 16.654 siswa dari total sasaran berjumlah 17.149
siswa atau sebesar 97,1% hal ini disebabkan dropout siswa pada saat penjaringan
dilakukan, siswa tidak berangkat sekolah, hal ini sudah diupayakan melalui kegiatan
sweeping sasaran, selain itu keterbatasan kemampuan Tim penjaringan dalam
melaksanakan kegiatan tersebut, baik kemampuan ketenagaan yaitu terbatasnya tenaga
guru UKS di sekolah, tenaga paramedis atau dokter. Keterbatasa sarana dan prasarana
juga turut berperan yakni untuk alat timbangan, pengukur tinggi badan (mikrotoa), dan
kartu snellen belum merata disetiap sekolah. Keterbatasan finansial yaitu belum
berjalannya dana sehat siswa di sekolah untuk menunjang pelaksanaan penjaringan
kesehatan siswa.
29. Indikator kinerja Cakupan peserta KB aktif disebabkan oleh Kualifikasi dan standarisasi
pelayanan KB belum terlaksana secara rutin, kompetensi belum dimiliki oleh semua
petugas di lapangan, dan pemahaman definisi operasional masih beragam, selain itu
terdapat pula kejadian efek samping atau komplikasi KB sehingga menimbulkan
kekhawatiran bagi masyarakat.
30. Indikator kinerja persentase kualitas air minum yang memenuhi syarat, Persentase
penduduk yang menggunakan jamban sehat, Persentase penduduk tidak Buang air Besar
Sembarangan (BABS), Persentase cakupan TTU yang memenuhi syarat kesehatan,
Persentase cakupan rumah yang memenuhi syarat kesehatan, Persentase cakupan tempat
pengolahan makanan (TPM) yang memenuhi syarat kesehatan disebabakan oleh
sosialisasi kesehatan lingkungan ke masyarakat belum optimal sehingga belum mampu
mengubah pengetahuan, kemauan dan kemampuan masyarakat untuk penyehatan
lingkungan, pencatatan dan pelaporan dari sarana kesehatan atau instansi terkait belum
secara rutin dan sesuai dengan definisi operasional yang telah ditentukan, keterbatasan
sumber daya dalam kegiatan penyehatan lingkungan di masyarakat.
31. Indikator kinerja balita yang naik berat badannya disebabkan pengetahuan keluarga
tentang kebutuhan gizi balita, penyuluhan gizi masyarakat dan ketersediaan pangan di
tingkat keluarga. Cakupan balita yang naik timbangannya (N/D) di Kabupaten

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 104


Banjarnegara tahun 2012 sebesar 72,73 %. Dibandingkan tahun 2011 (72,72%) cakupan
N/D mengalami kenaikan sebesar 0,01% meskipun belum memenuhi target (80%).
Belum terpenuhinya target N/D disebabkan karena faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap kenaikan berat badan balita sangat kompleks antara lain status kesakitan,
asupan makan balita kurang seimbang, ketersediaan pangan rumah tangga masih kurang
karena kemiskinan dan pola asuh yang kurang mendukung.
32. Indikator kinerja Cakupan ibu hamil mendapat 90 tablet Fe belum sesuai target
disebabkan oleh Ibu hamil selain mendapatkan tablet zat besi di puskesmas, juga
mengkonsumsi zat besi dari luar (dokter spesialis, tenaga kesehatan/bidan), sehingga
cakupannya tidak tercatat atau terlaporkan.

33. Indikator kinerja Persentase bayi yang mendapat ASI eksklusifbelum sesuai target
dipengaruhi oleh budaya masyarakat yang sudah memberi halusan pisang atau nasi
kepada bayi, dan adanya dominasi dari kakek dan nenek untuk memberikan makanan
tersebut sebelum usia 6 bulan
34. Indikator kinerja Persentase desa dengan garam beryodium baikbelum sesuai target
disebabkan oleh adanya ketersediaan garam yodium yang terbatas, sehingga masyarakat
hanya membeli garam yang ada dan di konsumsi di daerah tersebut. Disamping itu juga
faktor ekonomi yang menjadikan masyarakat membeli garam seadanya, meskipun
kurang memenuhi syarat yodiumnya.
35. Indikator kinerja BOR, LOS, TOI, BTO dan kelengkapan jenis pelayanan spesialis
disebabkan oleh belum terpenuhinya kebutuhan penambahan kapasitas tempat tidur
untuk beberapa kelas perawatan (kelas III dan VIP) serta belum terpenuhinya kebutuhan
dokter spesialis anak dan spesialis anestesi.
36. Indikator kinerja Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK disebabkan Adanya
perpindahan penduduk yang secara otomatis mengurangi jumlah dasawisma dan adanya
dasawisma yang tidak aktif sehingga mempengaruhi indikator rata-rata jumlah
kelompok binaan PKK.
37. Indikator kinerja Cakupan bimbingan rohani yang diberikan oleh petugas bimbingan
rohani terlatih bagi perempuan dan anak korban kekerasan di dalam unit pelayanan
terpadu dan Cakupan penegakan hukum dan tingkat penyidikan sampai dengan putusan
pengadilan atas kasus-kasus kekerasan yang mendapat pelayanan bantuan hukum
disebabkan oleh :
a) Relawan pendamping dan penanganan korban kekerasan berbasis gender dan anak
belum seluruhnya dilatih.

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 105


b) Penanganan korban masih sangat tergantung dengan ketersediaan anggaran dan
belum semua unit layanan menyediakan anggaran sesuai dengan SPM Layanan
Terpadu
c) Belum adanya dukungan anggaran dari kementerian/Provinsi terkait dengan capaian
SPM Layanan Terpadu. Begitu juga untuk capaian indikator kinerja utama
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan hanya mengandalkan
dukungan anggaran dari APBD Kabupaten.
38. Indikator “ Rata-rata jumlah anak perkeluarga, Rasio Akseptor KB, Jumlah peserta KB
aktif Cakupan PUS yang ingin ber-KB tidak terpenuhi (unmeet need), Ratio Penyuluh
KB / Petugas Lapangan KB 1 PKB/PLKB Desa (PKBD) setiap desa / kelurahan 2
PKBD capaiannya menurun disebabkan keterbatasan tenaga PLKB yang semakin
berkurang karena banyaknya tenaga PLKB memasuki pensiun. Sedangkan rekruitmen
tenaga PLKB tidak sebanding dengan kebutuhan sehingga mempengaruhi pemahaman
masyarakat tentang pentingnya keluarga berencana.
39. Indikator kinerja Persentase PMKS skala Kabupaten yang menerima program
pemberdayaan sosial melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE) atau kelompok sosial
ekonomi sejenis lainnya disebabkan oleh keterbatasan alokasi anggaran Program
Pemberdayaan Fakir Miskin melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dari
Kementerian Sosial.
40. Indikator kinerja Persentase PMKS skala Kabupaten yang memperoleh Bantuan sosial
untuk pemenuhan kebutuhan dasar, Persentase penyandang cacat fisik dan mental serta
lanjut usia tidak potensial yang telah menerima jaminan sosial sebabkan oleh
keterbatasan anggaran untuk penanganan PMKS dan jaminan sosial bagi penyandang
cacat fisik dan mental serta lanjut usia tidak potensial.
41. Indikator kinerja Persentase wahana kesejahteraan sosial berbasis masyarakat
(WKBSM) yang menyediakan sarpras pelayanan kesejahteraan sosial disebabkan oleh
keterbatasan anggaran yang dimliki masing-masing lembaga.
42. Indikator Rasio ketergantungan disebabkan oleh meningkatnya jumlah penduduk usia
kurang dari 15 tahun dan lebih dari 64 tahun dibandingkan usia 15-64 tahun yaitu tahun
2011 sejumlah 265.301 orang menjadi 322.695 orang pada tahun 2012.
43. Indikator kinerja Pencari kerja yang terdaftar yang ditempatkan, disebabkan oleh :
a) Tidak adanya laporan pencari kerja yang telah ditempatkan baik oleh pihak
pengguna/ perusahaan lewat pengembalian kartu antar kerja ke dinas yang
membidangi ketenagakerjaan maupun oleh lembaga penempatan disekolah
menengah kejuruan da perguruan tinggi.
b) Terbatasnya formasi/lowongan kerja di perusahaan yang sama pada tahun yang
berbeda serta minimnya informasi dari pihak pengguna/perusahaan.

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 106


c) Belum adanya suatu metode untuk mendapatkan informasi data pencari kerja yang
telah ditempatkan di suatu perusahaan.
d) Belum adanya pegawai fungsional pengantar kerja.
44. Indikator kinerja Besaran pemeriksaan perusahaan, disebabkan oleh jumlah perusahaan
yang melaksanakan wajib lapor bertambah namun petugas pemeriksa jumlahnya masih
tetap.

MISI 6 : MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA MELALUI


PENGEMBANGAN SENI BUDAYA, PENGHARGAAN TRADISI DAN
KEARIFAN LOKAL
Pada Misi ini sampai akhir tahun 2012 menunjukkan bahwa sebanyak 4 (empat )
sasaran yang telah dapat tercapai dengan hasil memuaskan.
Dari capaian di atas masih ada beberapa indikator yang belum tercapai,
disebabkan oleh : Pada indikator Indikator kinerja Gedung kesenian per 10.000 penduduk
dikarenakan belum ada gedung kesenian di Kabupaten Banjarnegara.

A. PENGUKURAN KINERJA.
Pengukuran tingkat capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun
2012 dilakukan dengan cara membandingkan antara target indikator kinerja sasaran
dengan realisasinya. Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator sasaran
tersebut dapat diilustrasikan dalam tabel berikut :

Tabel III.1
PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN

MISI 1 : MEWUJUDKAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT


MELALUI PEMBANGUNAN BERBASIS PERTANIAN DAN POTENSI
LOKAL LAINNYA YANG BERDAYA SAING

SASARAN INDIKATOR
NO TARGET REALISASI %
STRATEGIS KINERJA
1 2 3 4 5 6
1. Meningkatnya 1. Regulasi ketahanan Ada/ 1 Ada/ 1 100
ketahanan pangan dokumen dokumen
pangan 2. Ketersediaan pangan 114,34% 115,68% 101,17
utama
3. Pencapaian skor Pola 84% 83,20% 99,05
Pangan Harapan (PPH)

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 107


SASARAN INDIKATOR
NO TARGET REALISASI %
STRATEGIS KINERJA
1 2 3 4 5 6
4. Ketersediaan energi dan 60% 72,5% 120,83
protein per kapita
5. Ketersediaan informasi 60% 60,3% 100,5
pasokan, harga dan akses
pangan di daerah
6. Penguatan cadangan 30% 20,1% 67
pangan
7. Stabilisasi harga dan 60% 60,1% 100,16
pasokan pangan

8. Pengawasan dan 50% 45% 90


pembinaan keamanan
pangan
9. Penanganan Kerawanan 30% 20% 66,66
Pangan
2. Meningkatnya 1. Produktivitas padi atau
produksi dan bahan pangan utama
produktivitas lokal lainnya per hektar
pertanian yang - Produktivitas padi 61,24 kw/ha 59,79 kw/ha 97,63
berkualitas - Produktivitas Jagung 45 kw/ha 43,28 kw/ha 96,18
- Produktivitas Kedelai 10 kw/ha 11,41 kw/ha 114,10
2. Produktivitas Tanaman
Hortikultura
- Durian 24,98 56,82 227,45
kg/pohon kg/pohon
- Salak 15,67 24,17 154,27
kg/pohon kg/pohon
- Pisang 38,78 39,44 101,71
kg/pohon kg/pohon
- Kentang 164,67 kw/ha 147,64 kw/ha 89,66
3. Kontribusi sektor 35,23 % 34,79% 98,75
pertanian/peternakan/peri
kanan terhadap PDRB
4. Kontribusi sektor 32,70 % 87,12% 266,42

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 108


SASARAN INDIKATOR
NO TARGET REALISASI %
STRATEGIS KINERJA
1 2 3 4 5 6
pertanian (tabama)
terhadap PDRB sektor
pertanian
6. Cakupan bina kelompok 15,06 % 60,77% 403,5
petani (1283 klpk dari
2111 klpk)
3. Meningkatnya 1. Peningkatan Nilai Tukar
kesejahteraan Petani:
Petani
- NTP Petani Tan. 147,73 104,18 70,52
Pangan &
Hortikultura
- NTP Peternakan 192,98 129,48 67,09
- NTP Perikanan 102,72 116,33 113,25
4. Meningkatnya 1. Peningkatan populasi
produksi ternak :
peternakan - Sapi 34.835 ekor 37.067 ekor 106,41
- Sapi Perah 2.910 ekor 3.022 ekor 103,85
- Kambing 188.757 ekor 191.194 ekor 101,29
- Domba 110.004 ekor 111.909 ekor 101,73
2. Presentase Keberhasilan
Inseminasi Buatan
- Perbandingan Jumlah 69,86 % 74,93% 107,25
Kelahiran dengan
Pemakaian Semen
5. Meningkatnya 1. Produksi perikanan 9.009,95 ton 6.729,11 ton 74,68
produksi budidaya
perikanan 2. Konsumsi ikan 11,81 kg/kpt/th 11,58 kg/kpt/th 98,05
3. Cakupan bina kelompok 20 % 9,65% 48,25
pembudidaya ikan (38 klpk dari (25 klpk dari
190 klpk) 259 klpk)
4. Produksi perikanan
1.282 ton 1.290,77 ton 100,68
tangkap
6. Meningkatnya 1. Kontribusi sektor 4,46% 1,71% 38,34

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 109


SASARAN INDIKATOR
NO TARGET REALISASI %
STRATEGIS KINERJA
1 2 3 4 5 6
Produksi dan perkebunan terhadap
Produktivitas PDRB
Perkebunan 2. Produktivitas perkebunan
yang - Kopi Robusta 0,36 ton/ha 0,47 ton/ha 130,56
Berkualitas - Kopi Arabika 0,2 ton/ha 0,26 ton/ha 130
- Kelapa Dalam 0,7 ton/ha 0,69 ton/ha 98,57
- Kepala Deres 8 ton/ha 7,17 ton/ha 89,62
- Teh 1 ton/ha 1,12 ton/ha 112
- Karet 1,25 ton/ha 1,35 ton/ha 108
- Tebu 70 ton/ha 60 ton/ha 85,71
7. Meningkatnya 1. Kunjungan wisata 100% 94,74% 94,74
(500.000 (473.702
kunjungan
pengunjung) pengunjung)
wisatawan
2. Pendapatan sektor 100% 128,12% 128,12
pariwisata (Rp (Rp
2.745.000.000) 3.516.846.400)
8. Meningkatnya 1. Kontribusi sektor 13,56% 13,25% 97,71
kinerja Perdagangan terhadap
perdagangan PDRB
2. Ekspor Bersih Rp Rp 199,01
Perdagangan 25.518.000.000 50.783.439.150
3. Cakupan bina kelompok 9.620 10.342 107,51
pedagang/usaha informal kelompok kelompok
9. Meningkatnya 1. Persentase koperasi aktif 80,24% 80,44% 100,25
kapasitas 2. Usaha Mikro dan Kecil 23.562 23.631 100,29
Koperasi, unit unit
UMKM dan 3. Jumlah BPR/LKM 240 buah/unit 241buah/unit 100,42
kelembagaan 4. Jenis dan jumlah 3 buah/unit 3 buah/unit 100
ekonomi perusahaan asuransi
pedesaan 5. Jumlah bank 37 buah/unit 36 buah/unit 97,30
10. Meningkatnya 1. Jumlah investor berskala 600 buah/unit 627 buah/unit 104,5
jumlah nasional
investasi 2. Jumlah nilai investasi Rp Rp
berskala nasional 296.821.060.000 650.687.694.985 219,22
3. Daya serap tenaga kerja 3.073 5.518 179,56

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 110


SASARAN INDIKATOR
NO TARGET REALISASI %
STRATEGIS KINERJA
1 2 3 4 5 6
4. Kenaikan/penurunan 19.250.000.00 450.530.594.9 2.340,4
Nilai Realisasi PMDN 0 85 2
(milyar rupiah)
5. Penerbitan Izin Usaha 33,33% 100% 300,03
Jasa Konstruksi (IUJK)
dalam 10 hari kerja
setelah persyaratan lngkp
6. Terlayaninya masyarakat 33,3% 100% 300,03
dalam pengurusan izin
pemanfaaatan ruang
sesuai dengan peraturan
daerah tentang RTRW
Kabupaten beserta
rincinya
7. Lama proses perijinan
- HO 3 hari 3 hari 100
- IMB 3 hari 3 hari 100
- SIUP 1-3 hari 1-3 hari 100
8. Penggunaan Alun-alun 3 hari 3 hari 100
9. Jumlah Perda yang 3 2 66,67
mendukung iklim usaha
11. Meningkatnya 1. Rasio penduduk yang 0,97% 0,94% 96,91
kesempatan bekerja
dan lapangan 2. Angka partisipasi 73,95% 66,50% 89,93
kerja serta angkatan kerja
kualitas dan 3. Angka sengketa 10,01% 1,45% 185,51
produktivitas pengusaha-pekerja per
tenaga kerja tahun
4. Tingkat partisipasi 73,95% 73,78% 99,77
angkatan kerja
5. Tingkat pengangguran 2,83% 5,57% 3,18
terbuka
6. Keselamatan dan 100% 20,35% 20,35
perlindungan tenaga

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 111


SASARAN INDIKATOR
NO TARGET REALISASI %
STRATEGIS KINERJA
1 2 3 4 5 6
kerja
7. Penyelesaian 100% 100% 100
perselisihan buruh dan
pengusaha terhadap
kebijakan pemerintah
daerah
12. Meningkatnya 1. Kontribusi sektor 12,74% 11,30% 88,69
kinerja usaha Industri terhadap PDRB
pelaku industri 2. Kontribusi industri 12,74% 11,30% 88,69
kecil dan rumah tangga terhadap
menengah PDRB sektor Industri
3. Pertumbuhan Industri. 19.551 21.085 107,85
4. Cakupan bina kelompok 8.442 8.446 100,04
pengrajin kelompok kelompok
13. Meningkatnya 1. Pertambangan tanpa ijin 69,00% 81,4% 117,97
produksi yang ditertibkan (131 Ha dari
pertambangan 161 Ha)
dan Energi 2. Kontribusi sektor 0,52% 0,49% 94,23
pertambangan terhadap
PDRB
14. Meningkatnya 1. Rehabilitasi hutan dan 4,57% 6,15%
134,57
produksi hasil lahan kritis (6.336 ha dari
kehutanan 103.027,35 ha)
2. Kerusakan kawasan 0,34% 1,15% -138,24
hutan (59 ha dari (197,85 ha dari
17.263,60 ha) 17.263,60 ha)
3. Kontribusi sektor 0,66% 0,64% 96,97
kehutanan terhadap
PDRB

MISI 2 : MEWUJUDKAN PENYELENGGARAAN TATA KELOLA


PEMERINTAHAN YANG BAIK

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 112


SASARAN INDIKATOR
NO TARGET REALISASI %
STRATEGIS KINERJA
1 2 3 4 5 6
1. Meningkatnya 1. Rasio PNS Lulusan S1 40,16 % 51,54% 128,34
kualitas SDM 2. Rasio PNS Lulusan 1,79 % 2,61% 145,8
aparatur S2/S3
3. Rasio pejabat struktural 60,12 % 65,58% 109,08
yang mengikuti
diklatpim
4. Rasio penanganan 100% 84,61% 84,61
pelanggaran disiplin
aparatur
5. Rasio PNS yang 8,31 % 9,66% 116,24
mengikuti diklat teknis,
kursus dan bintek
2. Tertata dan 1. Laju Pertumbuhan 5,39% 5,28 97,96
meningkatnya Ekonomi
kualitas 2. Laju inflasi kabupaten 7,23% 4,55% 158,90
perencanaan,
pengendalian 3. PDRB per kapita (Rp Rp 8.011.940,- Rp. 8.740.506 109,09
dan evaluasi 000)
pelaksanaan 4. Indeks ketimpangan 0,52 0,52 100
program, Williamson (Indeks
kegiatan dan Ketimpangan Regional)
anggaran 5. Tersedianya Dokumen 1 dok 1 dok 100
SKPD Perencanaan : RPJMD
yg telah ditetapkan dgn
PERDA
6. Tersedianya Dokumen 1 dok 1 dok 100
Perencanaan : RKPD yg
telah ditetapkan dgn
PERKADA
7. Penjabaran Program 100 % 99,96% 99,96
RPJMD kedalam RKPD
(%)
3. Meningkatnya 1. Persentase penyelesaian Adm Adm
Kualitas TLHP Reguler 95 % 94,68 % 99.66

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 113


SASARAN INDIKATOR
NO TARGET REALISASI %
STRATEGIS KINERJA
1 2 3 4 5 6
Pengawasan Inspektorat Kab Keu Keu
Pelaksanaan Banjarnegara 98 % 97,51 % 99,49
Pembangunan 2. Persentase Pelaksanaan Adm Adm
Daerah Tindak Lanjut Hasil 100 % 99,69 % 99,69
Pemeriksaan Inspektorat Keu Keu
Propinsi 100 % 100 % 100
3. Persentase Pelaksanaan Adm Adm
Tindak Lanjut Hasil 85 % 82,78 % 97,39
Pemeriksaan BPKP Keu Keu
45 % 44,64 % 99,2
4. Persentase Pelaksanaan Adm Adm
Tindak Lanjut Hasil 93 % 98,10 % 105,48
Pemeriksaan BPK Keu Keu
73 % 77,24 % 105.81
5. Persentase Jumlah 0% 0% 0
SKPD yang ber-SPIP
4. Meningkatnya 1. Indeks Kepuasan Ada Ada 100
kinerja Layanan Masyarakat (3 SKPD) (3 SKPD)
penyelenggara 2. Persentase ketepatan 100% 96,4% 96,4
an waktu SKPD dalam
pemerintahan penyampaian laporan
daerah kinerja (LAKIP dan
TAPKIN)
3. Pembinaan pelayanan 0 0 0
publik
4. Tersedianya laporan Ada / 1 dok Ada / 1 dok 100
asset yg mendukung
laporan Neraca
5. Jumlah bidang lahan 1 dok 1 dok 100
bersertifikat
6. Penyelesaian kasus 3 kasus 5 kasus 166
tanah Negara
7. Cakupan sarana 11 desa 11 desa 100
prasarana perkantoran

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 114


SASARAN INDIKATOR
NO TARGET REALISASI %
STRATEGIS KINERJA
1 2 3 4 5 6
pemerintahan desa yang
baik
8. Sistim Informasi 12 SIM 12 SIM 100
Manajemen Pemda
9. Jumlah clien yang 95 Client 95 Client 100%
terhubung dengan web
Pemda
5. Meningkatnya 1. Meningkatnya jumlah 63,548 94,247 148,3
Pengelolaan PAD 0
Pendapatan 2. Rasio PAD terhadap 5,68 % 7,90% 139,0
dan Aset pendapatan daerah 8
Daerah serta 3. Tersusunnya ya ya 100
Meningkatnya pengelolaan keuangan
Kualitas daerah yang tepat waktu
Laporan 4. Opini Laporan WDP WDP 100
Keuangan Keuangan
Daerah 5. Jumlah dan macam 30 28 93,33
pajak dan retribusi
daerah
6. Jenis, kelas dan jumlah 3 jenis/ 3 jenis/ 100
restoran 29 retoran 37 retoran 128
6. Meningkatnya 1. Pengelolaan arsip secara 3,57 % 3,57 % 100
kualitas baku
pengelolaan 2. Peningkatan SDM - - -
kearsipan pengelola kearsipan
daerah
7. Meningkatnya 1. Kepemilikan KTP (%) 94,76 % 93,38% 98,54
Kualitas 2. Cakupan penerbitan 60 % 75,20% 125,4
Pelayanan KTP berbasis NIK atau 5
Kependudukan e-KTP untuk yang
dan Catatan pertama kali
Sipil 3. Rasio bayi berakte 100 % 99,98% 99,98
kelahiran
4. Rasio pasangan berakte 100 % 100% 100

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 115


SASARAN INDIKATOR
NO TARGET REALISASI %
STRATEGIS KINERJA
1 2 3 4 5 6
nikah
5. Kepemilikan akte 62,83 69,68 110,9
kelahiran per 1000 0
penduduk
6. Ketersediaan database 1 data 1 data 100
kependudukan skala
provinsi
7. Penerapan KTP 100% 100% 100
Nasional berbasis NIK
8. Cakupan pelayanan 100 % 100% 100
penerbitan akte
kelahiran
8. Meningkatnya 1. Jumlah surat kabar 6 surat kabar 6 surat kabar 100
Kualitas nasional/lokal
Pelayanan 2. Jumlah penyiaran 4-9 kali 4-9 kali 100
Informasi radio/TV lokal
3. Web site milik 1 website 1 website 100
pemerintah daerah utama, 9 utama, 9
subdominan subdominan
4. Pameran/expo 41 keg 47 keg 114,61
5. Pelaksanaan desiminasi
pendistribusian
informasi nasional
melalui:
a. Media massa seperti 7;4;9 7;4;9 100
majalah , radio dan
televisi
b. Media baru seperti 1 domain, 9 1 domain, 9 100
website subdomain subdomain
c. Media interpersonal
seperti sarasehan 8 11 137,5
ceramah/diskusi dan
loka karya
d. Media tradisional 4 kali 4 kali 100

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 116


SASARAN INDIKATOR
NO TARGET REALISASI %
STRATEGIS KINERJA
1 2 3 4 5 6
seperti pertunjukan
rakyat
6. Cakupan pengembangan
dan pemberdayaan 4 4 100
kelompok informasi
masyarakat di tingkat
kecamatan
7. Tersedianya Sistem 40 14,29 35.73
Informasi Jasa
Konstruksi setiap tahun
8. Tersedianya informasi 33,3% Peta Analog 150,15
mengenai rencana tata 50%
ruang (RTR) wilayah Peta Digital
Kabupaten beserta renca 20% 60,06
na rincian melalui peta
analog dan peta digital

MISI 3 : MEWUJUDKAN KONDISI AMAN, DAMAI, DEMOKRATIS DAN


RELIGIUS

SASARAN INDIKATOR
NO TARGET REALISASI %
STRATEGIS KINERJA
1 2 3 4 5 6
1. Meningkatnya 1. Rasio jumlah Polisi 0.70 0.58 82
Keamanan dan Pamong Praja per
Ketertiban 10.000 penduduk
Lingkungan 2. Cakupan patroli petugas 3 kali 3 kali 100
Satpol PP
3. Tingkat penyelesaian 100 % 100 % 100
pelanggaran K3 (keter
tiban, ketentraman,
keindahan) di Kab.
4. Cakupan petugas 6 kali 1kali 183
Linmas

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 117


SASARAN INDIKATOR
NO TARGET REALISASI %
STRATEGIS KINERJA
1 2 3 4 5 6
5. Jumlah demonstrasi 20 - 0
6. Jumlah Linmas per 0.8644 0.9534 110.30
Jumlah 10.000
Penduduk
7. Rasio Pos Siskamling 2.38 2.34 98.39
per jumlah
desa/kelurahan
2. Menurunya 1. Persentase Bencana 100 % 100 % 100
jumlah korban yang tertangani dengan
bencana baik
2. Persentase korban 100 % 100 % 100
bencana skala (1 posko) (1 posko)
Kabupaten yang
menerima Bantuan
sosial selama masa
tanggap darurat
3. Persentase korban - - -
bencana skala
Kabupaten yang
dievakuasi dengan
menggunakan sarpras
tanggap darurat lengkap
4. Cakupan pelayanan 00.37 % 0.002 % 5,4
bencana kebakaran
kabupaten
5. Cakupan pelayanan 100 % 37,2% 37,2
bencana kebakaran (1069.7 km2) (397.83 km2)
6. Tingkat waktu tanggap 20 % 12.69 % 63.45
(response time rate)
daerah layanan Wilayah
Manajemen Kebakaran
(WMK)
3. Meningkatnya 1. Kegiatan pembinaan 3 kl 3 kl 100.00
Kualitas politik daerah

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 118


SASARAN INDIKATOR
NO TARGET REALISASI %
STRATEGIS KINERJA
1 2 3 4 5 6
Penyelenggaran 2. Jumlah LSM, ormas dan 15 Ormas 15 Ormas 100.00
Demokrasi Parpol yang difasilitasi
4. Meningkatnya Kegiatan pembinaan 2 kl 2 kl 100
pemahaman terhadap LSM, Ormas dan
kebangsaan dan OKP
norma agama
dalam
kehidupan
bermasyarakat

MISI 4 : MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN YANG BERWAWASAN


LINGKUNGAN HIDUP YANG BERKELANJUTAN

SASARAN INDIKATOR
NO TARGET REALISASI %
STRATEGIS KINERJA
1 2 3 4 5 6
1. Meningkatnya 1. Panjang jalan kabupaten 55,82 % 48,71% 87,26
sarana dalam kondisi baik (>
infrastruktur 40 km/Jam)
yang 2. Tersedianya jalan yang 30% 97,13 % 323,7
menunjang menghubungkan pusat- 6
iklim usaha pusat kegiatan dalam
investasi wilayah Kabupaten
3. Tersedianya jalan yang 20% 48,71% 243,5
menjamin pengguna 5
jalan berkendara dengan
selamat
4. Tersedianya jalan yang 20% 48,71% 234,5
menjamin kendaraan 5
dapat berjalan dengan
selamat dan nyaman
5. Panjang jalan yang 2,03% 13,993% 689

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 119


SASARAN INDIKATOR
NO TARGET REALISASI %
STRATEGIS KINERJA
1 2 3 4 5 6
memiliki trotoar dan
drainase/saluran
pembuangan air
(minimal 1,5 m)
6. Tersediannya pedoman 100 % 100 % 100
Harga Standar
Bangunan Negara
(HSBGN) di Kabupaten
7. Tersedianya air irigasi 30 % 47,45 % 158,1
untuk pertanian rakyat 7
pada sistem irigasi yang
sudah ada
8. Rasio Jaringan Irigasi % 9,23 % 22,04 % 238,7
9

9. Jaringan irigasi 11,342 km 13,165 km 116,0


Kabupaten dalam 7
kondisi baik
2. Meningkatnya 1. Rasio rumah layak huni 47 % 76,71 163,22
sarana dan 2. Cakupan layanan rumah 11 % 76,71% 697,3
prasarana layak huni 6
perumahan 3. Berkurangnya luasan 11 % 10 % 90,90
yang layak pemukiman kumuh di
huni kawasan perkotaan
4. Rumah tangga pengguna 55,00 42,97 78,12
air bersih
5. Rasio Rumah tinggal 45,00 % 45,72% 101,6
ber-Sanitasi
6. Tersedianya air baku 30 % 74,25 % 247,5
untuk memenuhi 3
kebutuhan pokok
minimal sehari-hari
7. Rumah tangga pengguna 67 % 69,12 % 103,1
listrik (%) 6

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 120


SASARAN INDIKATOR
NO TARGET REALISASI %
STRATEGIS KINERJA
1 2 3 4 5 6
3. Meningkatnya 1. Rasio panjang jalan per 0, 59 % 0,45% 76,27
ketersediaan jumlah kendaraan
dan kualitas 2. Jumlah orang/ barang 929.005 928.000 99,89
sarana dan yang terangkut angkutan
prasarana umum
perhubungan 3. Jumlah orang/barang 929.005 928.000 99,89
melalui terminal per
tahun
4. Jumlah arus penumpang 908.274 856.481 94,3
angkutan umum
5. Rasio ijin trayek 0,00041% 0,000418% 101,9
5
6. Jumlah uji kir angkutan 1.138 buah 1.086 buah 95,43
umum
7. Jumlah Terminal Bis 7 buah 7 buah 100
8. Angkutan darat 0,043 0.041 95,3
9. Kepemilikan KIR 96,97% 95,26% 98,24
angkutan umum
10. Lama pengujian 47 menit 47 menit 100
kelayakan angkutan
umum (KIR)
11. Biaya pengujian 43.500 44.000 101,1
kelayakan angkutan 5
umum
12. Pemasangan Rambu- 39,57 50,16 126,7
rambu 6
4. Meningkatnya 1. Jumlah jaringan 7,13 % 7,13 % 100
Sarana dan komunikasi
Prasarana 2. Rasio wartel/warnet 0,0095 0,0094 98,95
komunikasi terhadap penduduk
5. Meningkatnya 1. Tersedianya jalan yang 30 % 93,9 % 313
daya dukung memudahkan masyarakat
dan kualitas per individu melakukan
infrastruktur perjalanan

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 121


SASARAN INDIKATOR
NO TARGET REALISASI %
STRATEGIS KINERJA
1 2 3 4 5 6
Perdesaan
6. Meningkatnya 1. Jumlah titik rawan 70 lokasi 86 lokasi 122,8
penanganan bencana yang telah 5
daerah rawan dipantau dalam rangka
bencana mengantisipasi bencana
7. Terwujudnya 1. Penyelesaian izin lokasi 100% 100% 100
tata ruang 2. Ketaatan terhadap 100% 50% 50
yang selaras RTRW
dengan arah 3. Terlaksananya 33,3% 66,6 % 200
pengembangan penjaringan aspirasi
ekonomi masyarakat melalui
unggulan forum konsultasi publik
daerah yang memenuhi syarat
inklusif dalam proses
penyusunan RTR dan
program pemanfaatan
ruang yang dilakukan
minimal 2 (dua) kali
setiap disusunnya RTR
dan program pemanfaatan
ruang
4. Terlaksananya tindakan 33,30 % 33,30 % 100
awal terhadap pengaduan
masyarakat tentang
pelanggaran di bidang
penataan ruang dalam
waktu 5 (lima) hari kerja
5. Tersedianya luasan 7 Ha 12,5 Ha 178,5
(RTH) publik sebesar 7
20% dari luas wilayah
kota/ kawasan perkotaan
8. Terkendalinya 1. Persentase penanganan 50% 48,75% 97,5
pencemaran sampah
Lingkungan 2. Tempat pembuangan 0,04 0,0456 114
Hidup sampah (TPS) per (1:1000) (1:1129)

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 122


SASARAN INDIKATOR
NO TARGET REALISASI %
STRATEGIS KINERJA
1 2 3 4 5 6
satuan penduduk
3. Cakupan Lingkungan 11 % 11,51% 104,6
yang sehat dan aman 3
yang didukung dengan
prasarana sarana dan
utilitas umum (PSU)
4. Persentase penduduk 70% 65,4% 93,4%
yang memiliki akses
terhadap air minum
yang berkualitas
5. Cakupan penghijauan 18,0 18,0 100
wilayah rawan longsor (13 Ha) (13 Ha)
dan Sumber Mata Air

6. Pencemaran status 100 % 100 % 100


mutu air
7. Cakupan pengawasan 100 % 100 % 100
terhadap pelaksanaan
amdal
8. Penegakan hukum 30 0 0
lingkungan
9. Jumlah usaha dan /atau 50 50 100
kegiatan yang mentaati
persyaratan
administrasi dan teknis
pencegahan
pencemaran air
10. Jumlah usaha dan/atau 50 50 100
kegiatan sumber tidak
bergerak yang
memenuhi persyaratan
administrasi dan teknis
pencegahan
pencemaran udara
11. Jumlah luasan lahan 50 0 0

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 123


SASARAN INDIKATOR
NO TARGET REALISASI %
STRATEGIS KINERJA
1 2 3 4 5 6
dan/atau tanah untuk
produksi biomassa
yang telah ditetapkan
dan diinformasikan
status kerusakannya
12. jumlah pengaduan 45 2 195
masyarakat akibat
adanya dugaan
pencemaran dan /atau
perusakan lingkungan
hidup yang ditindak
lanjuti

13. Tersedianya akses air 58% 20,37% 35,12


minum yang aman %
melalui Sistem Penye-
diaan Air Minum dng
jaringan perpipaan dan
bukan jaringan
perpipaan terlindungi
dengan kebutuhan
pokok minimal 60 liter/
orang/ hari
14. Tersedianya sistem air 24% 10% 41,66
limbah setempat yang
memadai
15. Tersedianya sistem air 10% 48,25% 482,5
limbah sekala
komunitas/ kawasan/
kota
16. Tersedianya fasilitas 10% 2,60% 26
pengurangan sampah
di perkotaan
17. Tersedianya sistem 55% 48,75% 88,63
penanganan sampah di

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 124


SASARAN INDIKATOR
NO TARGET REALISASI %
STRATEGIS KINERJA
1 2 3 4 5 6
perkotaan
18. jaringan drainase skala 20% 90,22% 451,1
kawasan dan skala kota 1
sehingga tidak terjadi
genangan (lebih 30 cm,
selama 2 jam ) dan
tidak lebih dari 2 kali
setahun
9. Meningkatnya 1. Peningkatan pemanfaat 60 MW 35 MW 58,33
pengelolaan an potensi panas bumi
sumber daya 2. Pemanfaatan potensi gas 35 KK 45 KK 128,5
energi rawa

MISI 5 : MEWUJUDKAN PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA


MANUSIA DENGAN PRIORITAS PENEGAKAN HUKUM,
PENGHARGAAN HAK ASASI MANUSIA, PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

SASARAN INDIKATOR
NO TARGET REALISASI %
STRATEGIS KINERJA
1 2 3 4 5 6
1. Meningkatnya 1. Angka melek huruf 99,97 99,30 99,33
perluasan 2. Rasio melek huruf 0,98 % 0,97 100
akses perempuan terhadap
pendidikan dan laki-laki pada kelompok
Partisipasi usia 15-24 tahun
masyarakat 3. Angka Partisipasi Kasar 97,85 % 93,80% 95,86
SD/MI/Paket A
4. Angka Partisipasi Kasar 83,67 % 82,01% 98,02
SMP/ MTs / Paket B

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 125


SASARAN INDIKATOR
NO TARGET REALISASI %
STRATEGIS KINERJA
1 2 3 4 5 6
5. Angka Partisipasi Kasar 53,24 % 54,52 102,4
SMA / SMK / MA / 1
Paket C
6. Angka Partisipasi Murni 97,47 % 80,77% 82,87
(APM) SD / MI / Paket
A
7. Angka Partisipasi Murni 81,59 % 56,54% 69,30
(APM) SMP / MTs /
Paket B
8. Angka Partisipasi Murni 45,91 % 34,41% 74,95
(APM) SMA / SMK /
MA / Paket C
9. Pendidikan dasar:
a. Angka partisipasi
sekolah:
- Angka partisipasi 97,49 Per 90,45 92,78
sekolah usia 7-12 1.000
tahun

- Angka partisipasi 83,4 Per 1.000 74,17 88,93


sekolah usia 13-15
tahun
b. Rasio ketersediaan 67,56 Per 62,81 92,97
sekolah / penduduk 10.000
usia sekolah
c. Rasio guru/murid 1:16 0,07 112
SD/MI (0,0625)
d. Rasio guru/murid 1:17 0,07 116,6
SMP/MTs (0,06) 7
e. Rasio siswa 0,96 0,95 98,96
perempuan terhadap
siswa laki-laki pada
pendidikan dasar
10. Pendidikan menengah

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 126


SASARAN INDIKATOR
NO TARGET REALISASI %
STRATEGIS KINERJA
1 2 3 4 5 6
a. Angka partisipasi 45,43 % 38,25% 84,19
sekolah 16-18 tahun
b. Rasio ketersediaan
sekolah terhadap 10,44 % 10,40 % 99,60
penduduk usia
sekolah
c. Rasio guru terhadap 1:17 0,06 100
murid (0,06)
d. Rasio siswa 0,92 0,94 102,1
perempuan terhadap 7
siswa laki-laki pada
pendidikan
menengah
11. Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD):
- APK Pendidikan 69,15 % 70,29% 101,6
Anak Usia Dini 5
(PAUD)
12. Angka Putus Sekolah:
- Angka Putus 0,23 % 0,32% 61,83
Sekolah (APS)
SD/MI
- Angka Putus 0,66 % 0,43% 135,1
Sekolah (APS) 3
SMP/MTs
- Angka Putus 0,76 % 0,81% 93,05
Sekolah (APS)
SMA/SMK/MA
13. Angka Kelulusan:
- Angka Kelulusan 99,90 % 99,11% 99,21
(AL) SD/MI
- Angka Kelulusan 97,56 % 98,66% 101,1
(AL) SMP/MTs 3
- Angka Kelulusan 99,94 % 99,25% 99,31

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 127


SASARAN INDIKATOR
NO TARGET REALISASI %
STRATEGIS KINERJA
1 2 3 4 5 6
(AL)SMA/SMK/MA
14. Angka Melanjutkan
- Angka Melanjutkan 89,97 % 92,77% 103,1
(AM) dari SD/MI ke 1
SMP/MTs
- Angka Melanjutkan 70,06 % 69,06% 98,57
(AM) dari SMP/MTs
ke SMA/SMK/MA
2. Tersedianya 1. Fasilitas Pendidikan:
akses - Sekolah pendidikan 70,50% 70,66% 100,2
infrastrukur SD/MI kondisi 3
menuju pusat- bangunan baik
pusat - Sekolah pendidikan 81,70 % 83,82% 102,5
pendidikan SMP/MTs kondisi 9
bangunan baik
- Sekolah pendidikan 91,17% 90,20% 98,94
SMA/SMK/MA
kondisi bangunan
baik
2. Tersedia satuan 25% 100% 400
pendidikan dalam jarak
yang terjangkau dengan
berjalan kaki yaitu
maksimal 3 (tiga) km
untuk SD / MI dan 6
(enam) km untuk
SMP/MTs dari
kelompok permukiman
didaerah terpencil
3. Jumlah peserta didik 25% 83,82% 335,2
dalam setiap rombongan 8
belajar untuk SD/MI tidak
melebihi 32 (tiga puluh
dua) orang dan untuk
SMP/MTs tidak melebihi

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 128


SASARAN INDIKATOR
NO TARGET REALISASI %
STRATEGIS KINERJA
1 2 3 4 5 6
36 (tiga puluh enam)
orang. Untuk setiap
rombongan belajar
tersedia 1 (satu) ruang
kelas yang dilengkapi
dengan meja dan kursi
yang cukup untuk peserta
didik dan guru, serta
papan tulis.
4. Disetiap SMP dan MTs 25% 68,75% 275
tersedia ruang
laboratorium IPA yang
dilengkapi dengan meja
dan kursi yang cukup
untuk 36 (tiga puluh
enam) peserta didik dan
minimal satu set
peralatan praktek IPA
untuk demonstrasi dan
eksperimen peserta didik
5. Disetiap SD/MI dan 25% 90,26 361,0
SMP/MTs tersedia satu 4
ruang guru yang
dilengkapi kursi untuk
setiap orang guru, kepala
sekolah dan staf
kependidikan lainnya dan
disetiap SMP/MTs
tersedia ruang kepala
sekolah yang terpisah dari
ruang guru.
6. Disetiap SD/MI tersedia 25% 88,59 354,3
1 (satu) orang guru untuk 6
setiap 32 (tiga puluh
dua) peserta didik dan 6

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 129


SASARAN INDIKATOR
NO TARGET REALISASI %
STRATEGIS KINERJA
1 2 3 4 5 6
(enam) orang guru
untuk setiap satuan
pendidikan , dan untuk
daerah khusus 4 (empat)
orang guru setiap satuan
pendidikan.
7. Disetiap SMP/MTs 25% 85,18% 340,7
tersedia 1 (satu) orang 2
guru untuk setiap mata
pelajaran, dan untuk
daerah khusus tersedia 1
(satu) orang guru untuk
setiap rumpun mata
pelajaran
8. Kunjungan pengawsas 25% 36,77% 147,0
kesatuan pendidikan 8
dilakukan minimal satu
kali setiap bulan dan
setiap kunjungan
dilakukan selama 3 (tiga)
jam untuk melakukan
supervise dan pembinaan
9. Setiap SD/MI 25% 74,36% 297,4
menyediakan buku teks 4
yang sudah ditetapkan
kelayakannya oleh
pemerintah mencakup
mata pelajaran Bahasa
Indonesia,Matematika,IP
A dan IPS dengan
perbandingan satu set
untuk setiap peserta
didik.
10. Setiap SMP/MTs 25% 67,28% 269,1
menyediakan buku teks 2

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 130


SASARAN INDIKATOR
NO TARGET REALISASI %
STRATEGIS KINERJA
1 2 3 4 5 6
yang sudah ditetapkan
kelayakannya oleh
Pemerintah mencakup
semua mata pelajaran
dengan perbandingan
satu set untuk setiap
peserta didik.
11. Setiap SD/MI 25% 100% 400
menyediakan satu set
peraga IPA dan bahan
yang terdiri dari model
kerangka manusia, model
tubuh manusia, bola dunia
(globe), contoh peralatan
optic, kit IPA untuk
eksperimen dasar, dan
poster/carta.
12. Setiap SD/MI memiliki 25% 54,30% 217,2
minimal 100 (seratus)
judul buku pengayaan
dan 10 (sepuluh) judul
buku referensi, dan
setiap SMP/MTS
memiliki 200 (dua ratus)
judul buku pengayaan
dan 20 (dua puluh) judul
buku referensi.
3. Meningkatnya 1. Kualifikasi Guru
kualitas tenaga - Guru SD yang 54,63 % 67,00% 122,6
kependidikan memenuhi kualifikasi 5
S1/D-IV
- Guru SMP yang 92,10 % 92,71% 100,6
memenuhi kualifikasi 7
S1/D-IV
- Guru SMA yang 96,78 % 97,06% 100,2

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 131


SASARAN INDIKATOR
NO TARGET REALISASI %
STRATEGIS KINERJA
1 2 3 4 5 6
memenuhi kualifikasi 9
S1/D-IV
- Guru SMK yang 96,60 % 95,88% 99,26
memenuhi kualifikasi
S1/D-IV
2. Disetiap SD/MI tersedia 25% 51,25% 205
2 (dua)orang guru yang
memenuhi kualifikasi
akademik S-1 atau D-IV
dan 2 (dua) orang guru
yang telah memiliki
sertifikasi pendidik.
3. Disetiap SMP/MTs 25% 44,60% 178,4
tersedia guru dengan
kualifikasi akademik S-1
atau D-IV sebanyak 70%
(tujuh puluh per seratus)
dan separuh diantarnya
35% (tiga pulu lima
perseratus) dari
keseluruhan guru telah
memiliki sertifikat
pendidik, untuk daerah
khusus masing-masing
sebanyak 40% (empat
puluh per seratus) dan
20% (dua puluh
perseratus)
4. Disetiap SMP/MTs 25% 18,61% 74,44
tersedia guru dengan
kualifikasi akademik S-1
atau D-IV dan telah
memiliki sertifikat
pendidik masing-masing
1 (satu) orang untuk

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 132


SASARAN INDIKATOR
NO TARGET REALISASI %
STRATEGIS KINERJA
1 2 3 4 5 6
mata pelajaran
Matematika , IPA,
Bahasa Indonesia ,dan
Bahasa Inggris
5. Disetiap SD/MI semua 25% 68,67% 274,6
kepala SD/MI 8
berkualifikasi akademik
S-1 atau D-IV dan telah
memiliki sertifikat
pendidik
6. Disetiap SMP/MTs 25% 80,59% 322,3
semua kepala SMP/MTs 6
berkualifikasi akademik
S-1 atau D-IV dan telah
memiliki sertifikat
pendidik
7. Semua pengawas 25% 98,79% 395,1
sekolah dan madrasah 6
memiliki kualitas
akademik S-1 atau D-IV
dan telah memiliki
sertifikat pendidik.
8. Setiap guru tetap bekerja 25% 11,77% 47,08
37,5 (tiga puluh tujuh
koma lima) jam per
minggu di satuan
pendidikan, termasuk
merencanakan
pembelajaran,
melaksanakan
pembelajaran, menilai
hasil pembelajaran,
membimbing atau melatih
peserta didik, dan
melaksanakan tugas

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 133


SASARAN INDIKATOR
NO TARGET REALISASI %
STRATEGIS KINERJA
1 2 3 4 5 6
tambahan.
9. Setiap guru menerapkan 25% 35,27% 141,0
Rencana Pelaksanaan 8
Pembelajaran (RPP) yang
disusun berdasarkan
silabus untuk setiap mata
pelajaran yang
diampunya.
10. Setiap guru 25% 38,09% 152,3
mengembangkan dan 6
menerapkan program
penilaian untuk
membantu meningkatkan
kemampuan belajar
peserta didik.
11. Kepala sekolah 25% 39,46% 157,8
melakukan supervisi 4
kelas dan memberikan
umpan balik kepada guru
4 (empat) kali dalam
setiap semester.
12. Setiap guru 25% 82,62% 330,4
menyampaikan laporan 8
hasil evaluasi mata
pelajaran serta hasil
penilaian setiap peserta
didik kepada kepala
sekolah pada akhir
semester dalam bentuk
laporan hasil prestasi
belajar peserta didik
13. Kepala Sekolah atau 25% 82,62% 330,4
madrasah 8
menyampaikan laporan
hasil Ulangan Akhir

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 134


SASARAN INDIKATOR
NO TARGET REALISASI %
STRATEGIS KINERJA
1 2 3 4 5 6
Semester (UAS) dan
Ulangan Kenaikan Kelas
(UKK) serta Ujian Akhir
(US/UN) kepada orang
tua peserta didik dan
menyampaikan
rekapitulasi kepada
Dinas Pendidikan
Pemuda dan Olah Raga
atau Kantor Kementrian
Agama

4. Meningkatnya 1. Angka Rata-rata UN


mutu - Angka rata-rata UN 7,50 6,92 92,20
pendidikan SD/MI
- Angka rata-rata UN - 7,04 5,40 76,66
SMP/MTs
- Angka rata-rata UN 8,42 7,31 86,80
SMA/MA
- Angka rata-rata UN 8,13 7,94 97,66
SMK
2. Satuan pendidikan 25% 66,06 264,2
menyelenggarakan proses 4
pembelajaran 34 (tiga
puluh empat) minggu per
tahun dengan kegiatan
tatap muka sebagai
berikut :
- Kelas I-II : 18
(delapan belas) jam
per minggu;
- Kelas III :24 (dua
puluh empat) jam per
minggu;
- Kelas IV-VI: 27 (dua

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 135


SASARAN INDIKATOR
NO TARGET REALISASI %
STRATEGIS KINERJA
1 2 3 4 5 6
puluh tujuh ) per
minggu;
- Kelas VII-IX: 27 (dua
puluh tujuh) per
minggu;
3. Satuan pendidikan 25% 76,37 305,4
menerapkan KTSP 8
sesuai ketentuan yang
berlaku.

4. Setiap satuan pendidikan 25% 81,46 325,8


menerapkan prinsip- 4
prinsip Manajemen
Berbasis Sekolah (MBS)
5. Meningkatnya 1. Jumlah perpustakaan 1 unit 1 unit 100
minat baca 2. Jumlah pengunjung 4,50 % 3,07 68,22
masyarakat perpustakaan per tahun (45.000) (38.819)
3. Koleksi buku yang 36,92 % 33,42% 90,53
tersedia di perpustakaan
daerah
6. Meningkatnya 1. Angka kematian bayi per 10,1 per 1.000 18,16 20,2
akses dan 1.000 Kelahiran Hidup
kualitas 2. Angka Kematian Ibu per 104 per 140,6 65
pelayanan 100.000 Kelahiran 100.000
kesehatan bagi Hidup
seluruh 3. Persentase balita gizi 1% 0,03% 197
masyarakat buruk (BB/TB)
4. Persentase Posyandu 25 % 27,5% 110
Purnama
5. Persentase Posyandu 13 % 14,3% 110
Mandiri
6. Rasio posyandu per 20 per 1000 20 per 780 125
satuan balita 0,002 (1598 posy)

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 136


SASARAN INDIKATOR
NO TARGET REALISASI %
STRATEGIS KINERJA
1 2 3 4 5 6
0,0025
7. Rasio puskesmas, 0,1 per 0,1 per 991,1 100, 9
poliklinik, pustu per 1.000 pddk
satuan penduduk
8. Rasio Rumah Sakit per 0,003 per 1000 0,003 per 106
satuan penduduk 941,5 pddk
9. Rasio dokter per satuan 0,06 per 1000 0,06 per 1000 100
penduduk (57 dr)
10. Rasio tenaga paramedis 1,180 per 1000 1 per 1394 60,79
per satuan penduduk

11. Cakupan komplikasi 100 % 100% 100


kebidanan yang
ditangani
12. Cakupan Neonatus 100 % 53,06% 53,06
dengan komplikasi yang
ditangani
13. Cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga 90 % 94,92% 105,5
kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan
14. Cakupan Desa/
kelurahan Universal 90 % 97,1% 105,5
Child Immunization
(UCI)
15. Cakupan Balita Gizi 100 % 100% 100
Buruk mendapat
perawatan
16. Kesembuhan penderita 90 83,5% 92,78
TBC BTA Positif
17. Cakupan penemuan dan 0,30 per 0,13 per 156,6
penanganan penderita 100.000 100.000
penyakit DBD
18. Penderita malaria yang 100 % 100% 100

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 137


SASARAN INDIKATOR
NO TARGET REALISASI %
STRATEGIS KINERJA
1 2 3 4 5 6
diobati (592 kasus)
19. Jumlah penderita malaria <1 per 1.000 0,61 per 1.000 69,5
baru (API) pddk pddk
20. Cakupan penemuan dan
penanganan penderita
penyakit
a. Acute Flacid Paralysis 6 per 100.000 2 per 100.000 33,3
(AFP) rate per
100.000 penduduk
<15 tahun
b. Penemuan penderita 100 % 39,9% 39,9
pneumonia balita
c. Penemuan pasien baru 70% 41,2% 58,85
TB BTA (+) (435 kasus)
d. Penderita DBD yang 100 % 100% 100
ditangani
e. Penemuan penderita 100 % 59,3% 59,3
diare
21. Cakupan pelayanan 100 % 100% 100
kesehatan rujukan pasien
masyarakat miskin
22. Cakupan pelayanan 100 % 39,5% 39,5
gawat darurat level 1 (15 sarkes)
yang harus diberikan
sarana kesehatan (RS)
di Kabupaten
23. Cakupan pelayanan 100% 41,8% 41,8
kesehatan dasar
masyarakat miskin
24. Cakupan kunjungan 100 % 100, 5% 100,5
bayi
25. Cakupan kunjungan 95 % 88,42% 93,07
Ibu hamil K4
26. Cakupan pelayanan 90 % 89,89% 99,9

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 138


SASARAN INDIKATOR
NO TARGET REALISASI %
STRATEGIS KINERJA
1 2 3 4 5 6
nifas
27. Cakupan pelayanan 80 % 59,7% 74,6
anak balita
28. Persentase cakupan 100 % 100% 100
balita dengan
pneumonia yang
ditangani
29. Cakupan pemberian 100 % 53,9% 53,9
makanan pendam ping
ASI pada anak usia 6 -
24 bulan keluarga
miskin
30. Cakupan puskesmas 175 % 175% 100

31. Persentase cakupan 28% 16,4% 58,57


rawat jalan
32. Persentase cakupan 3% 1,54% 51,3
rawat inap
33. Cakupan Penjaringan
kesehatan siswa SD 98 % 83,8% 85,5
dan setingkat
34. Cakupan Peserta KB 80 % 78,2% 97,75
Aktif
35. Cakupan Desa/ 100 % 100% 100
Kelurahan mengalami
KLB yang dilakukan
penyelidikan
epidemiologi < 24 jam
36. Cakupan Desa Siaga 35 29,5 84,28
Aktif
37. Persentase kualitas air 100% 65,4% 65,4
minum yang memenuhi
syarat
38. Persentase penduduk 75% 58,8 78,4

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 139


SASARAN INDIKATOR
NO TARGET REALISASI %
STRATEGIS KINERJA
1 2 3 4 5 6
yang menggunakan
jamban sehat
39. Persentase penduduk 75% 51,12 68,16
tidak Buang air Besar
Sembarangan (BABS)
40. Persentase cakupan 85% 67,5% 79,4
TTU yang memenuhi
syarat kesehatan
41. Persentase cakupan 85% 36,12% 42,49
rumah yang memenuhi
syarat kesehatan
42. Persentase cakupan 100% 52,94 52,94
tempat pengolahan
makanan (TPM) yang
memenuhi syarat
kesehatan
43. Balita yang datang dan 70% 70,3% 100,4
ditimbang
44. Balita yang naik berat 80% 71,8 89,75
badannya
45. Balita bawah garis <15 % 1,4% 106,2
merah
46. Cakupan bayi (6-11 95% 98,55% 103,7
bulan) mendapat kapsul
vitamin A 1 kali per
tahun
47. Cakupan anak balita 95% 97,7% 102,8
mendapat kapsul 4
vitamin A 2 kali per
tahun
48. Cakupan ibu nifas 90% 98,1% 109
mendapat kapsul Vit
A
49. Cakupan ibu hamil 90 % 86,8% 96,44

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 140


SASARAN INDIKATOR
NO TARGET REALISASI %
STRATEGIS KINERJA
1 2 3 4 5 6
mendapat 90 tablet Fe
50. Persentase bayi yang 80% 61,1% 76,37
mendapat ASI
eksklusif
51. Persentase desa dengan 90 % 82% 91,1
garam beryodium baik
52. Angka usia harapan 69,38 69,20 99,74
hidup
53. BOR (Bed Occupancy 75 % 71.04% 94,72
Rate) / Pemanfaatan TT
rawat inap
54. LOS (Average Length 4 sd 6 hari 3,6 90
of Stay/Av LOS) /
Rata-rata hari
perawatan pasien

55. TOI ( Turn Over 2 sd 3 hari 2,4 80


Interval) / Rata-rata TT
tidak digunakan
56. BTO ( Bed Turn Over) 60 – 70 69,85 99,78
/ Frekuensi pemakaian kali/tahun
TT
57. Kelengkapan jenis 67 % 62,5 93,28
pelayanan spesialis (11 Jenis)
58. Cakupan perempuan 100% 100% 100
dan anak korban
kekerasan yang
mendapat layanan
kesehatan oleh tenaga
kesehatan terlatih di
puskesmas mampu
terlaksana KIP / A dan
PPT / PKT di Rumah
Sakit
7. Berkurangnya 1. Persentase penduduk di 82,11 % 80,83% 98,44

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 141


SASARAN INDIKATOR
NO TARGET REALISASI %
STRATEGIS KINERJA
1 2 3 4 5 6
penyandang atas garis kemiskinan
masalah 2. Sarana sosial seperti 4 buah 4 buah 100
kesejahteraan panti asuhan, panti
sosial jompo dan panti
rehabilitasi
3. Persentase PMKS skala 28% 0,46% 1,64
Kabupaten yang
memperoleh Bantuan
sosial untuk
pemenuhan kebutuhan
dasar
4. Persentase PMKS skala 27,95 % 0,47% 1,68
Kabupaten yang
menerima program
pemberdayaan sosial
melalui Kelompok
Usaha Bersama (KUBE)
atau kelompok sosial
ekonomi sejenis lainnya
5. Persentase Panti Sosial 45 % 100% 222,2
skala kabupaten yang
menyediakan sarpras
pelayanan kesejahteraan
sosial
6. Persentase wahana 20,90 % 20% 95,69
kesejahteraan sosial
berbasis masyarakat
(WKBSM) yang
menyediakan sarpras
pelayanan kesejahteraan
sosial
7. Persentase penyandang 14,00 % 0,49% 3,50
cacat fisik dan mental
serta lanjut usia tidak
potensial yang telah

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 142


SASARAN INDIKATOR
NO TARGET REALISASI %
STRATEGIS KINERJA
1 2 3 4 5 6
menerima jaminan sosial
8. Meningkatnya 1. Cakupan penyediaan 100% 100% 100
keberdayaan informasi Data Mikro (278 ds/kel) (278 ds/kel)
masyarakat Keluarga di setiap Desa
desa 2. Rata-rata jumlah 65,9 % 54,65% 80,41
kelompok binaan PKK
3. PKK aktif 100 % 100 % 100
4. Posyandu aktif 85,80% 85,80% 100

5. Swadaya Masyarakat 33,00 % 33,00 % 100


terhadap Program
pemberdayaan
masyarakat

9. Meningkatnya 1. Persentase partisipasi 66,00 % 46,70 70,75


kualitas perempuan di lembaga (4.666/9992
kehidupan pemerintah
perempuan dan 2. Persentase perempuan di 16,00 % 16% 100
anak lembaga legislative (8/50)
3. Rasio KDRT 0,0077 % 0,00012% 189,3
(33/277.894) 5
4. Partisipasi angkatan 21,91 % 38,75% 176,8
kerja perempuan (176.126/454.5 6
25)
5. Penyelesaian pengaduan 80,00 % 100,00 % 125
perlindungan perempuan (62 orang)
dan anak dari tindakan
kekerasan
6. Cakupan perempuan dan
anak korban kekerasan 70 % 100% 142,8
yang men dapatkan 5
penanganan pengaduan
oleh petugas terlatih di
dalam unit pelayanan

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 143


SASARAN INDIKATOR
NO TARGET REALISASI %
STRATEGIS KINERJA
1 2 3 4 5 6
terpadu
7. Cakupan layanan 60 % 66,66% 111,1
rehabilitasi sosial yang 1
diberikan oleh petugas
rehabilitasi sosial terlatih
bagi perempuan dan
anak korban kekerasan
di dalam unit pelayanan
terpadu
8. Cakupan bimbingan 60 % 50% 83,33
rohani yang diberikan
oleh petugas bimbingan
rohani terlatih bagi
perempuan dan anak
korban kekerasan di
dalam unit pelayanan
terpadu
9. Cakupan penegakan 40 % 33% 82,5
hukum dan tingkat
penyidikan sampai
dengan putusan
pengadilan atas kasus-
kasus kekerasan yang
mendapat pelayanan
bantuan hukum
10. Cakupan perempuan dan 40 % 50% 125
anak korban kekerasan
yang mendapatkan
layanan bantuan hukum
11. Cakupan layanan 40 % 100% 250
pemulangan bagi (1)
perempuan dan anak
korban kekerasan
12. Cakupan pelayanan 70 % 95,08% 135,8
reintegrasi sosial bagi 3

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 144


SASARAN INDIKATOR
NO TARGET REALISASI %
STRATEGIS KINERJA
1 2 3 4 5 6
perempuan dan anak
korban kekerasan
10. Meningkatnya 1. Rata-rata jumlah anak 2,17 % 2,27% 95,39
kualitas per keluarga
keluarga 2. Rasio akseptor KB 76,70 % 76,51% 99,75
menuju 3. Jumlah peserta KB aktif 149.696 152.090 101,60
keluarga 4. Pasangan Usia Subur 3,54 % 2,81% 120,6
sejahtera (PUS) yang istrinya 2
dibawah usia 20 tahun
5. Cakupan sasaran 74,10 % 76,51% 103,2
pasangan Usia Subur 5
menjadi Peserta KB
Aktif
6. Cakupan PUS yang ingin 7,25 % 10,51% 55,03
ber-KB tidak terpenuhi
(unmet need)
7. Cakupan anggota Bina 60,50 % 76,07% 125,7
Keluarga Balita (BKB) (dari 18.578) (14.133) 4
ber-KB
8. Cakupan PUS peserta 70,00 % 85,35% 121,9
KB anggota Usia 3
Peningkatan Pendapatan
Keluarga Sejahtera
(UPKS) yang ber-KB
mandiri
9. Ratio Penyuluh KB / 86,00 % 19,78% 23
Petugas Lapangan KB 1 (1:5)
PKB/PLKB Desa
(PKBD) setiap desa /
kelurahan 2 PKBD
10. Ratio Petugas Pembantu 100,00 % 100% 100
Pembina KB Desa
(PKBD) setiap Desa /
kelurahan 1 PKBD

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 145


SASARAN INDIKATOR
NO TARGET REALISASI %
STRATEGIS KINERJA
1 2 3 4 5 6
11. Cakupan penyediaan alat 33,30 % 62,48% 187,6
dan obat kontrasepsi 3
untuk memenuhi
permintaan masyarakat
12. Keluarga Pra Sejahtera 53,00 % 51,58% 102,6
dan Keluarga Sejahtera I 8
11. Meningkatnya 1. Rasio lulusan S1/S2/S3 119,37 per 132,72 111,18
profesionalism 10.000 penduduk
e angkatan 2. Rasio ketergantungan 38,05 52,38 62,34
kerja 3. Pencari kerja yang 50,00 % 25,68% 51,36
terdaftar yang
ditempatkan

4. Besaran pekerja/buruh 40% 40% 100


yang menjadi peserta
program Jamsostek
5. Besaran pemeriksaan 24 % 18,46% 76,92
perusahaan
6. Besaran pengujian 22,0 % 44,14% 200,6
peralatan di perusahaan 4
7. Besaran Tenaga kerja 40 % 40% 100
yang mendapat pelatihan (40 orang) (40 orang)
berbasis kompetensi
8. Besaran Tenaga kerja 33 % 33 % 100
yang mendapat pelatihan (60 orang) (60 orang)
berbasis masyarakat
9. Besaran Tenaga kerja 37 % 40% 108,1
yang mendapat pelatihan 1
kewirausahaan
12. Meningkatnya 1. Persentase penyelesaian 92 % 92% 100
Tertib Hukum penanganan kasus
2. Penegakan PERDA 100 % 100% 100

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 146


MISI 6 : MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA MELALUI
PENGEMBANGAN SENI BUDAYA, PENGHARGAAN TRADISI DAN
KEARIFAN LOKAL

SASARAN INDIKATOR
NO TARGET REALISASI %
STRATEGIS KINERJA
1 2 3 4 5 6
1. Meningkatnya 1. Jumlah organisasi 24 buah 24 buah 100
peran aktif pemuda
pemuda dalam 2. Jumlah kegiatan 7 kali 7 kali 100
pembangunan kepemudaan
2. Meningkatnya 1. Jumlah organisasi 27 buah 27 buah 100
pencapaian olahraga
prestasi 2. Jumlah kegiatan 5 kali 9 kali 180
olahraga olahraga
3. Gelanggang / balai 4 buah 4 buah 100
remaja (selain milik
swasta)
4. Lapangan olahraga 46 buah 46 buah 100
5. Jumlah klub olahraga per 0,0016 per 0,0178 1.112,
10.000 jumlah penduduk 10.000 50
6. Jumlah gedung olahraga 0,0003 per 0,0003 100
per 10.000 jumlah 10.000
penduduk
3. Meningkatnya 1. Penyelenggaraan festival 66 Kali 66 kali 100
pelestarian seni dan budaya
seni dan 2. Jumlah grup kesenian 0,070 per 0,123 175,7
budaya per 10.000 penduduk 10.000
tradisional 3. Gedung kesenian per 0 per 10.000 0 0
10.000 penduduk

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 147


SASARAN INDIKATOR
NO TARGET REALISASI %
STRATEGIS KINERJA
1 2 3 4 5 6
4. Meningkatnya 1. Sarana penyelenggaraan 0,0002 0,0002 100
kualitas dan seni dan budaya
kuantitas 2. Benda, Situs dan 0,00 % 2,47% 247
bangunan Kawasan Cagar Budaya
bersejarah dan yang dilestarikan
cagar budaya

Dilihat dari hasil tabel indikator kinerja, secara umum menunjukkan hasil yang relatif
telah mencapai keberhasilan sebagaimana telah ditetapkan pada Tahun 2012. Namun
demikian harus diakui masih terdapat sebagian target sasaran yang realisasinya belum dapat
dicapai dengan sempurna.
Adapun rata-rata capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
sebesar 126,62% dengan hasil Memuaskan, sebagai berikut :

RATA-RATA
NO SASARAN CAPAIAN
(%)
MISI : I
1 Meningkatnya ketahanan pangan 93,93
2 Meningkatnya produksi dan produktivitas pertanian yang 164,97
berkualitas
3 Meningkatnya kesejahteraan Petani 83,62
4 Meningkatnya produksi peternakan 104,11
5 Meningkatnya produksi perikanan 80,42
6 Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Perkebunan 99,1
yang Berkualitas
7 Meningkatnya kunjungan wisatawan 111,43
8 Meningkatnya kinerja perdagangan 134,74
9 Meningkatnya kapasitas Koperasi, UMKM dan 99,65
kelembagaan ekonomi pedesaan
10 Meningkatnya jumlah investasi 355,49
11 Meningkatnya kesempatan dan lapangan kerja serta 85,09
kualitas dan produktivitas tenaga kerja
12 Meningkatnya kinerja usaha pelaku industri kecil dan 96,32

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 148


menengah

13 Meningkatnya produksi pertambangan dan Energi 106,1

14 Meningkatnya produksi hasil kehutanan 31,1

MISI : II
1 Meningkatnya kualitas SDM aparatur 119,89
2 Tertata dan meningkatnya kualitas perencanaan, 109,42
pengendalian dan evaluasi pelaksanaan program, kegiatan
dan anggaran SKPD
3 Meningkatnya Kualitas Pengawasan Pelaksanaan 89,64
Pembangunan Daerah
4 Meningkatnya kinerja penyelenggaraan pemerintahan 95,82
daerah
5 Meningkatnya Pengelolaan Pendapatan dan Aset Daerah 101,24
serta Meningkatnya Kualitas Laporan Keuangan Daerah
6 Meningkatnya kualitas pengelolaan kearsipan daerah 100
7 Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kependudukan dan 104,36
Catatan Sipil
8 Meningkatnya Kualitas Pelayanan Informasi 125,97
MISI : III
1 Meningkatnya Keamanan dan Ketertiban Lingkungan 96
2 Menurunya jumlah korban bencana 51
3 Meningkatnya Kualitas Penyelenggaraan Demokrasi 100

4 Meningkatnya pemahaman kebangsaan dan norma agama 100


dalam kehidupan bermasyarakat
MISI : IV
1 Meningkatnya sarana infrastruktur yang menunjang iklim 243,41
usaha investasi
2 Meningkatnya sarana dan pra-sarana perumahan yang 210,20
layak huni
3 Meningkatnya ketersediaan dan kualitas sarana dan 99,10
prasarana perhubungan
4 Meningkatnya Sarana dan Prasarana komunikasi 99,48
5 Meningkatnya daya dukung dan kualitas infrastruktur 313
Perdesaan
6 Meningkatnya penanganan daerah rawan bencana 122,86

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 149


7 Terwujudnya tata ruang yang selaras dengan arah 125,71
pengembangan ekonomi unggulan daerah
8 Terkendalinya pencemaran Lingkungan Hidup 113,18
9 Meningkatnya pengelolaan sumber daya energi 93,42

MISI : V
1 Meningkatnya perluasan akses pendidikan dan Partisipasi 96,44
masyarakat
2 Tersedianya akses infrastrukur menuju pusat-pusat 264,21
pendidikan
3 Meningkatnya kualitas tenaga kependidikan 189,51
4 Meningkatnya mutu pendidikan 178,41
5 Meningkatnya minat baca masyarakat 86,25
6 Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan 82,44
bagi seluruh masyarakat
7 Berkurangnya penyandang masalah kesejahteraan sosial 74,84
8 Meningkatnya keberdayaan masyarakat desa 96,08
9 Meningkatnya kualitas kehidupan perempuan dan anak 132,72
10 Meningkatnya kualitas keluarga menuju keluarga sejahtera 103,05
11 Meningkatnya profesionalisme angkatan kerja 100,38

12 Meningkatnya Tertib Hukum 100


MISI : VI
1 Meningkatnya peran aktif pemuda dalam pembangunan 100
2 Meningkatnya pencapaian prestasi olahraga 282,08
3 Meningkatnya pelestarian seni dan budaya tradisional 137,85
4 Meningkatnya kualitas dan kuantitas bangunan bersejarah 173,5
dan cagar budaya
Rata rata Capaian 126,62

B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA


Analisis dan evaluasi capaian kinerja Tahun 2012 Pemerintah Kabupaten
Banjarnegara dapat dijelaskan, sebagai berikut:

MISI 1 : MEWUJUDKAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN


MASYARAKAT MELALUI PEMBANGUNAN BERBASIS
PERTANIAN DAN POTENSI LOKAL LAINNYA YANG
BERDAYA SAING

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 150


Analisis dan evaluasi capaian kinerja Tahun 2012 Pemerintah Kabupaten
Banjarnegara, dapat dijelaskan sebagai berikut :

Sasaran 1 : Meningkatnya Ketahanan Pangan

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 9 (sembilan) indikator kinerja.


Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai
berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %


3 4
1. Regulasi ketahanan pangan Ada/ 1 dokumen Ada/ 1 dokumen 100
2. Ketersediaan pangan utama 114,34% 115,68% 101,17
3. Pencapaian skor Pola Pangan 84% 83,20% 99,05
Harapan (PPH)
4. Ketersediaan energi dan 60% 72,5% 120,83
protein per kapita
5. Ketersediaan informasi 60% 60,3% 100,5
pasokan, harga dan akses
pangan di daerah
6. Penguatan cadangan pangan 30% 20,1% 67
7. Stabilisasi harga dan pasokan 60% 60,1% 100,16
pangan
8. Pengawasan dan pembinaan 50% 45% 90
keamanan pangan
9. Penanganan Kerawanan 30% 20% 66,66
Pangan
Rata-rata Capaian 93,93
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 93,93%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.
Sasaran ini dicapai melalui 2 (dua) program, yaitu: Program Peningkatan Ketahanan
Pangan (Pertanian/Perkebunan) dan Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan,
yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 11 (sebelas) kegiatan, dengan rincian sebagai
berikut:

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 151


Indikator kinerja sasaran “ Regulasi ketahanan pangan ” dan ” Ketersediaan pangan
utama”, dicapai melalui Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan),
dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :
- Terselenggaranya Rakor Dewan Ketahanan Pangan (DKP) 2 kali
Indikator kinerja sasaran “Pencapaian skor Pola Pangan Harapan (PPH)”, dicapai
melalui 2 (dua) program yaitu Program Peningkatan Ketahanan Pangan
(Pertanian/Perkebunan) dan Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan, dengan 4
(empat) kegiatan yang outputnya berupa :
- Terselenggaranya survey pola pangan masyarakat Banjarnegara 1 kali
- Terselenggaranya peringatan hari pangan sedunia 1 kali
- Terselenggaranya sosialisasi dan bantuan kepada kelompok 2 kali
wanita tani
- Terselenggaranya pelatihan olahan pangan lokal, lomba cipta 2 kali
menu dan bantuan kepada kelompok wanita tani
Indikator kinerja sasaran “Ketersediaan energi dan protein per kapita” dan
“Ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan di daerah”, dicapai melalui
Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan), dengan 2 (dua) kegiatan
yang outputnya berupa :
- Tersedianya Buku Neraca Bahan Makanan (NBM) Kabupaten 1 buku
Banjarnegara
- Adanya survey harga pangan pokok secara berkala di 1 minggu sekali
Banjarnegara
Indikator kinerja sasaran “Ketersediaan cadangan pangan”, dicapai melalui Program
Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan) , dengan 1 (satu) kegiatan yang
outputnya berupa :
- Terlaksananya sosialisasi dan pemberian bantuan gabah 10.000 kg
Indikator kinerja sasaran “Stabilisasi harga dan pasokan pangan”, dicapai melalui
Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan), dengan 1 (satu) kegiatan
yang outputnya berupa :
- Tersusunnya Buku Data Base Produksi Pangan (memuat 1 buku
informasi data produksi pangan pokok, pangan alternatif,
pelaku usaha pangan lokal, distribusi pangan (jalan,pasar,
pedagang besar/ kecil, dll))
Indikator kinerja sasaran “Pengawasan dan pembinaan keamanan pangan”, dicapai
melalui Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan), yang outputnya
berupa :
- Terlaksananya pengawasan dan pembinaan keamanan pangan 10 pasar

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 152


Indikator kinerja sasaran “Penanganan Kerawanan Pangan”, dicapai melalui Program
Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan), dengan 2 (dua) kegiatan yang
outputnya berupa :
- Terselenggaranya sosialisasi dan pelatihan penanganan daerah 7 kecamatan
rawan pangan
- Tersosialisasinya Program Desa Mandiri Pangan 2 desa

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator


kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:
Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012
1. Regulasi ketahanan pangan - 2 2 1 1
dokumen dokumen dokumen dokumen
2. Ketersediaan pangan utama - - 110,20% 112,07% 115,68%
3. Pencapaian skor Pola - 70,4% 82,3% 82,7% 83,2%
Pangan Harapan (PPH)
4. Ketersediaan energi dan - - - - 72,5%
protein per kapita
5. Ketersediaan informasi - - - - 60,3%
pasokan, harga dan akses
pangan di daerah
6. Penguatan cadangan pangan - - - - 20,1%
7. Stabilisasi harga dan pasokan - - - - 60,1%
pangan
8. Pengawasan dan pembinaan - - - - 45%
keamanan pangan
9. Penanganan Kerawanan - - - - 20%
Pangan

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) fluktuatif. Untuk indikator


kinerja Ketersediaan energi dan protein per kapita, Ketersediaan informasi pasokan, harga
dan akses pangan di daerah, Ketersediaan cadangan pangan, Stabilisasi harga dan
pasokan pangan, Pengawasan dan pembinaan keamanan pangan dan Penanganan
Kerawanan Pangan pada tahun 2009, 2010, dan 2011 belum ada perhitungan sesuai SPM
karena indikator tersebut ada di SPM Ketahanan Pangan yang ditetapkan pada bulan
Desember 2011 dan mulai dilaksanakan pada 2012.
Capaian kinerja yang fluktuatif tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:
1) Pada indikator Regulasi ketahanan pangan cenderung menurun dan stabil, karena pada
pada tahun 2011 dan 2012 hanya ada 1 regulasi yang pada akhirnya merujuk pada

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 153


penyusunan Dokumen Rencana Aksi daerah Pangan dan Gizi (RADPG) untuk
Kabupaten Banjarnegara.
2) Ketersediaan pangan utama mengalami peningkatan karena adanya koordinasi kerja
yang baik dengan instansi terkait dalam melakukan pembinaan kepada Lumbung
Pangan Masyarakat Desa dan mengaktifkan kembali Lumbung Pangan yang sudah
ada.
3) Pencapaian skor Pola Pangan Harapan (PPH) meningkat karena masyarakat mulai
sadar bahwa sumberdaya alam di sekitar kita banyak sekali yang dapat dimanfaatkan
sebagai bahan pangan yang dapat menambah pendapatan keluarga. Meskipun dari
realisasi tidak mencapai target dikarenakan kurangnya tenaga teknis untuk bimbingan
teknis dan penyuluhan konsumsi pangan.
4) Ketersediaan energi dan protein per kapita realisasi melebihi target karena adanya
kerjasama yang baik dengan petugas pertanian/ petugas pengumpul data kecamatan
dalam mencari data-data guna menghitung data rasio jumlah penduduk terhadap
jumlah kebutuhan pangan dan data ketersediaan energi dan protein per kapita
5) Ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan di daerah realisasi melebihi
target karena secara berkala dilakukan pemantauan dan analisis harga pangan pokok di
4 pasar utama yaitu Pwj/Klampok, Mandiraja, Karangkobar dan Wanadadi sehingga
tersedia informasi harga dan akses pangan di daerah.
6) Ketersediaan cadangan pangan tidak dapat mencapai target karena kemudahan akses
dan lancarnya distribusi pangan masyarakat menyebabkan masyarakat kurang sadar
akan pentingnya cadangan pangan.
7) Stabilisasi harga dan pasokan pangan melebihi target karena kerjasama yang baik
dengan petugas pengambil data/ petugas pertanian dalam mengumpulkan informasi
data produksi pangan pokok, pangan alternatif, pelaku usaha pangan lokal, distribusi
pangan ( jalan, pasar, pedagang besar/kecil, dll).
8) Pengawasan dan pembinaan keamanan pangan tidak dapat mencapai target karena
rendahnya kesadaran masyarakat dalam memproduksi pangan yang aman, belum
adanya lembaga jejaring keamanan pangan di kabupaten, belum berfungsinya Sistem
Keamanan Pangan Terpadu (SKPT) lintas sektoral dan belum adanya Tim Otoritas
Keamanan Pangan Daerah (OKKPD) di Kabupaten.
9) Penanganan Kerawanan Pangan tidak dapat mencapai target karena terbatasnya dana
untuk intervensi penanganan daerah rawan pangan dan kurangnya SDM untuk
pembinaan daerah rawan pangan.

Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh
jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :
1) Penyuluhan konsumsi pangan yang beragam, seimbang dan aman.

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 154


2) Adanya penyuluhan/ pembinaan tentang pentingnya cadangan pangan.
3) Penyuluhan dan pelatihan tentang penggunaan bahan tambahan pangan yang dilarang
dan dianjurkan.
4) Pengawasan yang ketat dan monitoring di pasar-pasar (sidak pasar).
5) Menindak pelaku yang telah sengaja menjual makanan yang mengandung bahan yang
berbahaya.
6) Membangun jejaring keamanan pangan secara terpadu dengan instansi terkait.
7) Pemberian pelatihan produktif dan pemberian dana/ alat stimulan untuk penanganan
daerah rawan pangan.

Sasaran 2 : Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Pertanian yang Berkualitas

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 5 (lima) indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Produktivitas padi atau bahan


pangan utama lokal lainnya per
hektar
61,24 kw/ha 59,79 kw/ha 97,63
- Produktivitas padi
45 kw/ha 43,28 kw/ha 96,18
- Produktivitas Jagung
10 kw/ha 11,41 kw/ha 114,10
- Produktivitas Kedelai
2. Produktivitas Tanaman
Hortikultura

24,98 kg/pohon 56,82 kg/pohon 227,45


- Durian
15,67 kg/pohon 24,17 kg/pohon 154,27
- Salak
38,78 kg/pohon 39,44 kg/pohon 101,71
- Pisang
- Kentang 164,67 kw/ha 147,64 kw/ha 89,66

3. Kontribusi sektor 35,23 % 34,79% 98,75


pertanian/peternakan/perikanan
terhadap PDRB
4. Kontribusi sektor pertanian 32,70 % 87,12% 266,42
(tabama) terhadap PDRB sektor

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 155


Indikator Kinerja Target Realisasi %

pertanian

5. Cakupan bina kelompok petani 15,06 % 60,77% 403,5


(1283 klpk dari
2111 klpk)
Rata-rata Capaian 164,97

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 164,97%Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.
Sasaran ini dicapai melalui 6 (enam) program, yaitu: Program Peningkatan
ketahanan pangan, Program Peningkatan Kesejahteraan Petani, Program Pemberdayaan
Penyuluh Pertanian/ Perkebunan, Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan, Program
Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan, Program Peningkatan Produksi Pertanian/
Perkebunan , yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 12 (dua belas) kegiatan, dengan
rincian sebagai berikut:
Indikator kinerja sasaran “Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya
per hektar” dan ” Produktivitas Tanaman Hortikultura”, dicapai melalui Program Peningkatan
Ketahanan Pangan, dengan 4 (empat) kegiatan :
1. Kegiatan DAK Bidang Pertanian, yang outputnya berupa :
- RMU (Rice Mailling Unit) 2 unit
- Power threser multiguna 9 unit
- Alat pressing sabut kelapa 1 paket
- Traktor 28 unit
- Cultivator 7 unit
- Power spryer 10 unit
- Pompa air 3 unit
- Pembangunan/ rehab JUT 12 lokasi
- Pembangunan/ rehab JITUT 15 lokasi
- Pembangunan/ rehab JIDES 15 lokasi
- Sepeda motor 6 unit
- Kendaraan roda 3 1unit
- Rak persemaian benih kentang 70 unit
- Screen house perkebunan 1 paket
- Mist blower 5unit
- Peralataan laboratorium poskeswan 1 paket

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 156


- Peralatan SPIB 1 paket
- Pembanguna kantor BPP 3 unit
- Penyempurnaan kantor kebun Masaran 1 unit
- Penyempurnaan kebun benih kentang 1 unit
- Pembangunan pagar kantor BPP 3 unit
- Pembangunan gudang 2unit
2. Kegiatan Pengembangan komoditas unggulan hortikultura sayuran, yang outputnya
berupa:
- Bibit kentang granola 3.450 kg
- Pupuk organik padat 23.000 kg
3. Kegiatan Pengembangan bibit unggul pertanian/ perkebunan, yang outputnya berupa :
- Bibit durian 2.565 batang
- Bibit pisang 5.014 batang
- Bibit carica 2.000 batang
- Obat-obatan kimia 1 paket
- Pupuk organik 52.506 Kg
- Pupuk kimia 687 Kg
- Pompa air 1 unit
4. Kegiatan Penguatan ekonomi masyarakat di lingkungan petani tembakau, yang outputnya
berupa :
- Bibit kentang 10.500 Kg
- Pupuk organik 114.085 Kg
- Plastik polybag 952 Kg
- Bibit carica 5.611 batang
- Bibit wortel 10 Kg
- Peralatan pengolah pasca panen 1 unit
- Terpal 75 buah
- Konstruksi JUT 2 lokasi

Indikator kinerja sasaran “Kontribusi sektor pertanian/peternakan/perikanan terhadap


PDRB”, outputnya berupa :
- Terpenuhinya Kontribusi sektor 34,79%
pertanian/peternakan/perikanan terhadap PDRB

Indikator kinerja sasaran “ Kontribusi sektor pertanian (tabama) terhadap PDRB


sektor pertanian”, outputnya berupa :
- Terpenuhinya Kontribusi sektor pertanian (tabama) terhadap 87,12%
PDRB sektor pertanian

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 157


Indikator kinerja sasaran “Cakupan bina kelompok petani”, dicapai melalui Program
Peningkatan ketahanan pangan, Program Peningkatan Kesejahteraan Petani, Program
Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/ Perkebunan, Program Peningkatan Produksi Hasil
Peternakan, Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan, Program Peningkatan
Produksi Pertanian/ Perkebunan dengan 9 (sembilan) kegiatan :
1. Kegiatan Fasilitasi Pembangunan Pertanian, yang outputnya berupa :
- Pelatihan fermentasi pakan ternak 50 orang
2. Kegiatan Peningkatan sistem insentif dan disinsentif bagi petani/ kelompok tani, yang
outputnya berupa :
- Pelatihan bimbingan usaha dan keterampilan 200 orang
3. Kegiatan Peningkatan kapasitas tenaga penyuluh pertanian/perkebunan, yang outputnya
berupa :
- Pelatihan LKM 104 orang
- Temu teknis 45 orang
4. Kegiatan Penyuluhan dan pendampingan bagi pertanian/ perkebunan, yang outputnya
berupa :
- Pelatihan pembuatan pakan ikan 75 orang
- Pelatihan pembuatan pupuk organik 75 orang
5. Kegiatan Pembibitan dan perawatan ternak, yang outputnya berupa :
- Pelatihan budidaya ternak 38 orang
6. Kegiatan Penyuluhan pengelolaan bibit ternak yang didistribusikan kepada masyarakat,
yang outputnya berupa :
- Pelatihan manajemen pemeliharaan sapi 20 orang
7. Kegiatan Peningkatan penerapan teknologi peternakan tepat guna, yang outputnya berupa:
- Pelatihan pengolahan susu 70 orang
8. Kegiatan Penguatan ekonomi masyarakat di lingkungan petani tembakau melalui
pengembangan peternakan,yang outputnya berupa :
- Pelatihan budidaya ternak domba/ sapi 32 orang
9. Kegiatan Rintisan komoditas unggulan Pertanian, yang outputnya berupa :
- bibit jeruk 2.035 batang
- Pupuk organik 10.175 Kg

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator


kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 158


Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012

1. Produktivitas padi atau bahan


pangan utama lokal lainnya
per hektar
55,41 59,39 55,69 61,14 59,79
- Produktivitas padi kw/ha kw/ha kw/ha kw/ha kw/ha
36 40,43 41,88 44,16 43,28
- Produktivitas Jagung kw/ha kw/ha kw/ha kw/ha kw/ha
9,38 9,05 7,84 9,58 11,41
- Produktivitas Kedelai kw/ha kw/ha kw/ha kw/ha kw/ha
2. Produktivitas Tanaman
Hortikultura
65,47 67,09 21,63 52,40 56,82
- Durian kg/pohon kg/pohon kg/pohon kg/pohon kg/pohon
15,31 16,44 15,36 17,73 24,17
- Salak kg/pohon kg/pohon kg/pohon kg/pohon kg/pohon
45,31 45,85 34,51 43,12 39,44
- Pisang kg/pohon kg/pohon kg/pohon kg/pohon kg/pohon
- Kentang 158,19 138,05 149,36 136,65 147,64
kw/ha kw/ha kw/ha kw/ha kw/ha
3. Kontribusi sektor pertanian/ - 37,03% 35,95% 35,87% 34,79%
peternakan/perikanan
terhadap PDRB
4. Kontribusi sektor pertanian - 87,44% 87,18% 87,28% 87,12%
(tabama) terhadap PDRB
sektor pertanian
5. Cakupan bina kelompok - - - - 60,77%
petani (1283
klpk dari
2111
klpk)

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) fluktuatif. Untuk indikator


cakupan bina kelompok petani baru dilakukan pencatatan pada tahun 2012, namun
capaiannya telah melampaui target yang telah ditetapkan.
Capaian kinerja yang fluktuatif tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:
1) Pada Produktivitas padi cenderung turun dikarenakan degradasi lahan pertanian,

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 159


kualitas lahan sudah mengalami penurunan salah satunya disebabkan berkurangnya
unsur hara tanah akibat terbawa pada saat panen atau penggunaan pupuk dan pestisida
kimia berlebihan. Sehingga meskipun luas tanam meningkat belum dapat memberikan
hasil sesuai harapan.
2) Pada Produktivitas jagung meningkat namun pada tahun 2012 mengalami penurunan
karena luas panen yang mengalami penurunan akibat bencana angin kencang yang
mengakibatkan antara lain seluas 47 ha lahan mengalami puso, juga diakibatkan
menurunnya luas panen akibat persaingan komoditas terutama pada penggunaan lahan
kering seperti padi gogo dan tanaman holtikultura dan tanaman perkebunan lainnya.
3) Pada Produktivitas kedelai, durian, salak, kentang mengalami peningkatan karena
adanya pendampingan dan pembinaana secara intensif kepada pelaku utama baik
penyuluh pertanian maupun petugas teknis lain, fasilitasi sarana produksi dan
pelatihan teknis bagi pelaku utama dan pelaku usaha serta berbagai terobosan
peningkatan produksi yang diterapkan dan diaplikasikan. Namun untuk produktivitas
kentang realisasi tidak mencapai target karena baru tercapai 89,66%.
4) Penurunan produktivitas pisang lebih banyak disebabkan karena kemarau yang cukup
panjang sehingga produksi berkurang dan bantuan sarana produksi berupa bibit
pisang baik dari APBD dan APBN belum mulai produktif sehingga belum menambah
produksi pisang.
5) Kontribusi sektor pertanian/peternakan/perikanan terhadap PDRB dan Kontribusi
sektor pertanian (tabama) terhadap PDRB sektor pertanian mengalami penurunan,
meskipun pada tahun 2012 Kontribusi sektor pertanian (tabama) terhadap PDRB
sektor pertanian realisasi telah melebihi target, sedangkan Kontribusi sektor
pertanian/peternakan/perikanan terhadap PDRB realisasi tidak mencapai target karena
baru tercapai 98,75%.
6) Cakupan bina kelompok petani realisasi melebihi target karena adanya pendampingan
dan pembinaan secara intensif kepada pelaku utama yang selalu diikuti dengan
peningkatan kapasitas baik pelatihan teknis, manajemen maupun pembinaan
penerapan teknologi.

Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh
jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :
1) Mengintensifkan pelaksanaan pendampingan.
2) Memberikan bantuan saprodi seperti pupuk maupun benih untuk meningkatkan
produksi dan produktivitas lahan juga pelatihan pembuatan pupuk organik.
3) Adanya sekolah lapang yang dilakukan bagi petani untuk meningkatkan produksi,
produktivitas dan mutu produk yang dihasilkan.
4) Pengembangan pengolahan produk yang diharapkan akan dapat meningkatkan nilai

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 160


tambah untuk meningkatkan daya saing produk.

Sasaran 3 : Meningkatnya kesejahteraan Petani

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 1 (satu) indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Peningkatan Nilai Tukar Petani:

- NTP Petani Tan. Pangan & Hortikultura 147,73 104,18 70,52

- NTP Peternakan 192,98 129,48 67,09

- NTP Perikanan 102,72 116,33 113,25

Rata-rata Capaian 83,62

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 83,62%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.
Sasaran ini dicapai melalui 6 (enam) program, yaitu: Program Peningkatan Produksi
Hasil Peternakan, Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan Tepat Guna,
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak, Program Pengembangan
Budidaya Perikanan, Program Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan, Program
Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/ Peternakan, dengan rincian sebagai berikut:
Indikator kinerja sasaran “Peningkatan Nilai Tukar Petani”, dicapai melalui Program
Peningkatan Produksi Hasil Peternakan, Program Peningkatan Penerapan Teknologi
Peternakan Tepat Guna, Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak, Program
Pengembangan Budidaya Perikanan, Program Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan,
Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/ Peternakan, yang outputnya
berupa :
- Terpenuhinya NTP Tan. Pangan dan hortikultura 104,18
- Terpenuhinya NTP peternakan 129,48
- Terpenuhinya NTP perikanan 116,33

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator


kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 161


Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012

1. Peningkatan Nilai Tukar Petani: - - - -

- NTP Petani Tan. Pangan & - - - - 104,18


Hortikultura
- NTP Peternakan - - - - 129,48

- NTP Perikanan - - - - 116,33

Indikator kinerja Peningkatan nilai tukar petani baru dilakukan pencatatan pada
tahun 2012, sedangkan pada tahun-tahun sebelumnya yaitu tahun 2008, 2009, 2010, 2011
belum dilakukan pendataan tersendiri dan masih melekat pada NTP sektor pertanian.
Untuk NTP Petani Tan. Pangan & Hortikultura dan peternakan target capaian indikator
kinerja belum tercapai, sedangkan untuk NTP perikanan capaian indikator kinerja telah
melampaui target.
Capaian kinerja yang kurang memuaskan tersebut di atas antara lain disebabkan
oleh:
1) Banyak hal yang mempengaruhi capaian peningkatan nilai tukar petani, yaitu dari
faktor teknis seperti kualitas dan kuantitas produk pertanian dan faktor non teknis
seperti faktor harga baik harga sarana produksi, harga produk dan harga produk
olahan.
2) Faktor harga biasanya dipengaruhi oleh perilaku pasar maupun kebijakan pemerintah
seperti kebijakan impor komoditas pertanian yang akan mempengaruhi harga produk
pertanian.

Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh
jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :
1) Mengembangkan komoditas yang memiliki nilai tambah.
2) Mengembangkan kegiatan penanganan pasca panen komoditas pertanian agar lebih
berdaya saing.

Sasaran 4 : Meningkatnya Produksi Peternakan

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 2 (dua) indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 162


Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Peningkatan populasi ternak :

- Sapi 34.835 ekor 37.067 ekor 106,41

2.910 ekor 3.022 ekor 103,85


- Sapi Perah
188.757 ekor 191.194 ekor 101,29
- Kambing
110.004 ekor 111.909 ekor 101,73
- Domba
2. Presentase Keberhasilan Inseminasi Buatan

- Perbandingan Jumlah Kelahiran dengan 69,86 % 74,93% 107,25


Pemakaian Semen
Rata-rata Capaian 104,11

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 104,11%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.
Sasaran ini dicapai melalui 3 (tiga) program, yaitu: Program Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit Menular Ternak, Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
dan Program Peningkatan Ketahanan Pangan yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 5
(lima) kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:
Indikator kinerja sasaran “Peningkatan populasi ternak”, dicapai melalui Program
Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Ternak dan Program Peningkatan
Produksi Hasil Peternakan, dengan 3 (tiga) kegiatan :
1. Kegiatan Pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular, yang outputnya
berupa :
- Obat-obatan
 Antibiotik LA 5 botol
 Vitamin/ multivitamin 50 botol
 Obat cacing sapi 495 bungkus
 Obat cacing kambing/ domba 1.890 kaplet
 Antihistamin 4 botol
 Analgetik antipiretik 2 botol
 Anti parasit 5 botol
 Anti larva 9 tabung
 Anti bloat 4 botol

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 163


 Obat cacing air 2 ltr
- Perlengkapan laboratorium
 Spuit 50 buah
 Jarum stanless ukuran 1,5/ 1,3 4 lusin
 Jarum stanless ukuran 0,9 4 lusin
 Brucellosis test kit (uji brucella) 5 pak
 Jas dokter 2 buah
- Pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit ternak 5 kecamatan
2. Kegiatan Pembibitan dan perawatan ternak, yang outputnya berupa :
- Pengadaan ternak kambing perah 67 ekor
- Pengadaan ternak domba 35 ekor
- Pengadaan ternak kambing jawa randu 55 ekor
- Pengadaan obat-obatan ternak : 1 paket
 Antibiotik LA 9 botol
 Antibiotik non LA 15 botol
 Vitamin/ pemacu pertumbuhan 15 botol
 Anti parasit (kulit) 6 botol
 Anti parasit (hati) 6 botol
 Endo parasit 60 kaplet
 Anti larva 8 tabung
 Salep mata 60 tube
 Antibloat 9 botol
- Pengadaan perlengkapan eartag 1 paket
- Straw IB kambing 561 pule
- Pelatihan 38 rang
- Sosialisasi 38 rang
3. Kegiatan Penyuluhan pengelolaan bibit ternak yang didistribusikan kepada masyarakat,
yang outputnya berupa :
- Pelatihan 160 ang
- Sapi 14 ekor

Indikator kinerja sasaran “Presentase Keberhasilan Inseminasi Buatan”, dicapai


melalui Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan dan Program Peningkatan
Ketahanan Pangan, dengan 2 (dua) kegiatan :
1. Kegiatan DAK Bidang Pertanian, yang outputnya berupa :
- Fasilitasi peralatan SPIB (Stasiun Pelayanan Inseminasi 1 paket
Buatan)
2. Kegiatan Pembibitan dan perawatan ternak, yang outputnya berupa :

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 164


- Penyediaan straw kambing 561 ampule

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator


kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012

1. Peningkatan populasi ternak :

40.426 41.638 41.842 34.320 37.067


- Sapi ekor ekor ekor ekor ekor
13 21 42 2.867 3.022
- Sapi Perah ekor ekor ekor ekor ekor
178.879 182.612 184.847 187.647 191.194
- Kambing ekor ekor ekor ekor ekor
107.272 107.159 108.318 110.876 111.909
- Domba ekor ekor ekor ekor ekor
2. Presentase Keberhasilan
Inseminasi Buatan
- Perbandingan Jumlah Kelahiran - - 59,21% 59,72% 74,93%
dengan Pemakaian Semen

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang semakin meningkat.


Capaian kinerja yang meningkat/ cukup memuaskan tersebut di atas antara lain
disebabkan oleh:
1) Pendampingan dan pembinaan yang dilakukan secara intensif kepada pelaku utama
(petani, peternak, pembudidaya ikan) baik penyuluh pertanian maupun petugas teknis
lain.
2) Berbagai terobosan peningkatan produksi yang diterapkan dan diaplikasikan.
3) Fasilitasi sarana produksi dan pelatihan teknis bagi pelaku utama maupun pelaku usaha
sektor pertanian, perikanan dan peternakan.

Sasaran 5 : Meningkatnya Produksi Perikanan

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 4 (empat) indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 165


Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Produksi perikanan budidaya 9.009,95 ton 6.729,11 ton 74,68

2. Konsumsi ikan 11,81 kg/kpt/th 11,58 kg/kpt/th 98,05

3. Cakupan bina kelompok 20 % 9,65% 48,25


pembudidaya ikan (38 klpk dari (25 klpk dari
190 klpk) 259 klpk)
4. Produksi perikanan tangkap 1.282 ton 1.290,77 ton 100,68

Rata-rata Capaian 80,42

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 80,42%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.
Sasaran ini dicapai melalui 7 (tujuh) program, yaitu: Program Pengembangan
Budidaya Perikanan, Program Peningkatan ketahanan pangan, Program Peningkatan
Kesejahteraan Petani, Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/ Perkebunan, Program
Peningkatan Produksi Hasil Peternakan, Program Peningkatan Penerapan Teknologi
Peternakan dan Program Peningkatan Pemasaran Produksi Hasil Pertanian/ Perkebunan, yang
keseluruhannya dilaksanakan melalui 11 (sebelas) kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:
Indikator kinerja sasaran “ Produksi perikanan budidaya” dan “Produksi perikanan
tangkap”, dicapai melalui Program Pengembangan Budidaya Perikanan, dengan 2 (dua)
kegiatan :
1. DAK Bidang Perikanan, yang outputnya berupa :
- Pembanguan JIUP 5 paket
- Alat pengolahan produk ikan (abon) 3 unit
- Induk/ calon induk ikan nila 20 paket
- Induk/ calon induk ikan gurami 200 paket
- Peralatan budidaya 5 paket
- Spiner 4 unit
- Cool box 10 unit
- Pembangunan kolam percontohan 1 unit
- Sepeda motor 2 unit
- Peralatan pemasaran bergerak 1 unit
- Genset 1 unit
- Alat produksi perikanan/ aksesoris indoor 1 paket
- Pemotong rumput 2 unit

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 166


- Pengadaan komputer 5 unit
- Mebelair 1 paket
- Konstruksi jalan BBI 1 paket
- Konstruksi jaringan irigasi di BBI 5 paket
- Konstruksi BBI 6 paket
- Penerangan jalan BBI 1 paket
2. Kegiatan Pengembangan kawasan minapolitan, yang outputnya berupa :
- Temu usaha budidaya perikanan 40 orang
- Temu usaha pengolahan hasil perikanan 80 orang
- Temu usaha mina padi 200 unit
- Benih ikan nila hitam 300.000 ekor
- Pakan ikan (ukuran 781) 1.800 Kg
- Pakan ikan (ukuran 781-1) 1.200 Kg
- Pakan ikan (ukuran 781-2) 1.200 Kg

Indikator kinerja sasaran “Konsumsi ikan”, dicapai melalui Program Pemberdayaan


Penyuluh Pertanian/ Perkebunan dan Program Peningkatan Pemasaran Produksi Hasil
Pertanian/ Perkebunan, dengan 2 (dua) kegiatan :
1. Kegiatan Penyuluhan dan pendampingan bagi pertanian/ perkebunan, yang outputnya
berupa :
- Pelaksanaan lomba-lomba (lomba olahan pangan asal ikan) 4 paket
2. Kegiatan Promosi atas hasil pertanian/ perkebunan unggulan daerah, yang outputnya
berupa :
- Penyelenggaraan Banjarnegara Agro Ekspo 1 kali

Indikator kinerja sasaran “Cakupan bina kelompok pembudidaya ikan”, dicapai


melalui Program Peningkatan ketahanan pangan, Program Peningkatan Kesejahteraan Petani,
Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/ Perkebunan, Program Peningkatan Produksi
Hasil Peternakan dan Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan, dengan 8
(delapan) kegiatan :
1. Kegiatan Fasilitasi Pembangunan Pertanian, yang outputnya berupa :
- Pelatihan fermentasi pakan ternak 50 orang
2. Kegiatan Peningkatan sistem insentif dan disinsentif bagi petani/ kelompok tani, yang
outputnya berupa :
- Pelatihan bimbingan usaha dan keterampilan 200 orang
3. Kegiatan Peningkatan kapasitas tenaga penyuluh pertanian/perkebunan, yang outputnya
berupa :
- Pelatihan LKM 104 orang

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 167


- Temu teknis 45 orang
4. Kegiatan Penyuluhan dan pendampingan bagi pertanian/ perkebunan, yang outputnya
berupa :
- Pelatihan pembuatan pakan ikan 75 orang
- Pelatihan pembuatan pupuk organik 75 orang
5. Kegiatan Pembibitan dan perawatan ternak, yang outputnya berupa :
- Pelatihan budidaya ternak 38 orang
6. Kegiatan Penyuluhan pengelolaan bibit ternak yang didistribusikan kepada masyarakat,
yang outputnya berupa :
- Pelatihan manajemen pemeliharaan sapi 20 orang
7. Kegiatan Peningkatan penerapan teknologi peternakan tepat guna, yang outputnya berupa:
- Pelatihan pengolahan susu 70 rang
8. Kegiatan Penguatan ekonomi masyarakat di lingkungan petani tembakau melalui
pengembangan peternakan,yang outputnya berupa :
- Pelatihan budidaya ternak domba/ sapi 32 orang

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator


kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012

1. Produksi perikanan 4.080 3.956,7 5.393,25 5.390,17 6.729,11


budidaya ton ton ton ton ton
2. Konsumsi ikan - - 11,93 10,74 11,58
(Kg/kap/th) (Kg/kap/th) (Kg/kap/th)
3. Cakupan bina kelompok - - - - 9,65%
pembudidaya ikan (25 klpk
dari 259
klpk)
4. Produksi perikanan 995,34 706,66 1.131,7 1.007,6 1.290,77
tangkap ton ton ton ton ton

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) fluktuatif.


Capaian kinerja yang fluktuatif tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:
1) Produksi perikanan budidaya cenderung meningkat namun realisasi tidak mencapai
target karena iklim atau cuaca yang kurang mendukung untuk budidaya perikanan.
2) Konsumsi ikan cenderung turun karena relatif lebih mahalnya produk olahan ikan
dibanding dengan produk pangan lain seperti telur dan daging ayam, belum
optimalnya promosi konsumsi ikan, diversifikasi pangan masih belum berjalan dan

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 168


ragam olahan pangan asal ikan masih belum banyak variasinya.
3) Cakupan bina kelompok pembudidaya ikan baru dilakukan pendataan pada tahun
2012, realisasi tidak mencapai target karena baru tercapai 48,25%.
4) Produksi perikanan tangkap mengalami penurunan dan meningkat pada tahun 2012
karena adanya balai benih ikan yang representatif dengan penyediaan sarana dan
prasarana pendukung, tersedia sarana dan prasarana bagi petugas dan penyuluh
perikanan serta sarana produksi usaha perikanan bagi pembudidaya ikan juga
pengembangan kawasan minapolitan.

Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh
jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :
1) Mengintensifkan pelaksanaan pendampingan, bantuan saprodi seperti benih, bibit
ikan unggul untuk meningkatkan produksi dan produktivitas lahan.
2) Lebih menggiatkan kegiatan promosi konsumsi ikan bagi masyarakat.
3) Melakukan pembinaan dan pelatihan pengolahan produk perikanan sehingga
diharapkan akan dapat meningkatkan nilai tambah untuk meningkatkan daya saing
produk.
4) Mengembangkan kegiatan pengolahan produk pangan asal ikan.

Sasaran 6 : Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Perkebunan yang


Berkualitas

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 2 (dua) indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Kontribusi sektor perkebunan terhadap 4,46% 1,71% 38,34


PDRB
2. Produktivitas perkebunan:
- Kopi Robusta 0,36 ton/ha 0,47 ton/ha 130,56
- Kopi Arabika 0,2 ton/ha 0,26 ton/ha 130
- Kelapa Dalam 0,7 ton/ha 0,69 ton/ha 98,57
- Kelapa Deres 8 ton/ha 7,17 ton/ha 89,62
- Teh 1 ton/ha 1,12 ton/ha 112
- Karet 1,25 ton/ha 1,35 ton/ha 108
- Tebu 70 ton/ha 60 ton/ha 85,71

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 169


Indikator Kinerja Target Realisasi %

Rata-rata Capaian 99,1

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 99,1%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.
Sasaran ini dicapai melalui 2 (dua) program, yaitu: Program Peningkatan Produksi
Pertanian/ Perkebunan dan Program Peningkatan Ketahanan Pangan, yang keseluruhannya
dilaksanakan melalui 6 (enam) kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:
Indikator kinerja sasaran “Kontribusi sektor perkebunan terhadap PDRB ”
outputnya berupa :
- Terpenuhinya Kontribusi sektor perkebunan terhadap 1,71%
PDRB
Indikator kinerja sasaran ”Produktivitas perkebunan”, dicapai melalui Program
Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan dan Program Peningkatan Ketahanan Pangan,
dengan 6 (enam) kegiatan :
1. Kegiatan Peningkatan produksi pertanian/ perkebunan, yang outputnya berupa :
- Pelaksanaan pelatihan petani teh 70 orang
- Pengadaan bibit teh 24.000 batang
2. Kegiatan Penyediaan sarana produksi pertanian/ perkebunan, yang outputnya berupa :
- Pelaksanaan penyuluhan budidaya tanaman kelapa 60 orang
- Tersalurnya bibit kelapa 4.100 batang
3. Kegiatan Pengembangan bibit unggul pertanian/ perkebunan, yang outputnya berupa:
- Tersalurnya bibit karet 7.500 batang
- Tersalurnya bibit cengkeh 6100 batang
4. Kegiatan Pengembangan perbenihan/pembibitan, yang outputnya berupa:
- Tersalurnya bantuan bibit kopi (kopi robusta dan kopi 37.500 batang
arabika)
5. Kegiatan Pengembangan pertanian pada lahan kering, yang outputnya berupa :
- Pelatihan petani tebu 60 orang
- Pembuatan dokumen grand design pengembangan tebu 1 paket
- Pembuatan dokumen survey design jalan usaha tani 1 paket
- Pengadaan bibit kopi 50.000 batang
6. Kegiatan Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu produk perkebunan, yang
outputnya berupa :
- Terlaksanananya penyuluhan petani 60 orang
- Tersalurnya bantuan bibit kopi 9.100 batang

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 170


- Tersalurnya power mist blower 2 unit

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator


kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012

1. Kontribusi sektor perkebunan - 1,74% 1,68% 1,69% 1,71%


terhadap PDRB
2. Produktivitas perkebunan:
- Kopi Robusta - - 0,36 0,35 0,47
ton/ha ton/ha ton/ha
- Kopi Arabika - - 0,23 0,33 0,26
ton/ha ton/ha ton/ha
- Kelapa Dalam - - 0,77 0,76 0,69
ton/ha ton/ha ton/ha
- Kelapa Deres 8,43 8,09 7,17
ton/ha ton/ha ton/ha
- Teh - - 1,16 1 1,12
ton/ha ton/ha ton/ha
- Karet - - - - 1,35
ton/ha
- Tebu - - - - 60
ton/ha

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) fluktuatif.


Capaian kinerja yang fluktuatif tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:
1) Kontribusi sektor perkebunan terhadap PDRB cenderung meningkat, namun realisasi
pada tahun 2012 tidak mencapai target karena baru tercapai 38,34%. Realisasi pada
tahun 2012 masih merupakan angka prediksi sehingga masih ada kemungkinan
terealisasi sesuai target apabila angka-angka yang sebenarnya dapat diukur.
2) Produktivitas kopi robusta mengalami peningkatan bahkan realisasinya melebihi target
karena adanya panen raya tahun 2012 menyebabkan produktivitasnya mengalami
peningkatan.
3) Produktivitas kopi arabika realisasinya menurun meskipun realisasi pada tahun 2012
melebihi target karena bibit kopi ditanam pada waktu musim penghujan, padahal
untuk perkembangan dari bunga menjadi buah kopi, tanaman kopi memerlukan musim
kemarau yang panjang.

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 171


4) Produktivitas tanaman kelapa baik kelapa dalam maupun kelapa deres mengalami
penurunan bahkan pada tahun 2012 realisasinya tidak mencapai target karena banyak
tanaman kelapa yang berumur tua/ mengalami kerusakan cukup banyak sehingga
produksinya sedikit.
5) Banyak masyarakat yang menanam tanaman karet karena memiliki prospek ekonomi
tinggi dan nilai konservasi, namun baru dilakukan pencatatan pada tahun 2012.
6) Produktivitas tebu realisasi tidak mencapai target, pada tahun 2012 baru dilaksanakan
pengembangan tanaman tebu, karena baru penanaman pertama/ tahun pertama anakan
tebu belum maksimal sehingga hasil produksinya juga belum maksimal.

Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh
jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :
1) Melakukan sosialisasi dan penetapan CPCL (Calon Petani dan Calon Lahan).
2) Pemberian bantuan bibit, pupuk organik untuk meningkatkan produktivitas tanaman.
3) Secara intensif melakukan bimbingan dan pendampingan kepada petani sebagai
pelaku utama.
4) Menerapkan dan mengaplikasikan teknlogi tepat guna dalam rangka meningkatkan
produksi dan produktivitas tanaman.
5) Sumber data melakukan survey lebih awal sehingga dapat diperoleh data yang
lengkap dan valid.

Sasaran 7 : Meningkatnya Kunjungan Wisatawan

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 2 (dua) indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Kunjungan wisata 100% 94,74% 94,74


(500.000 pengunjung) (473.702Pengunjung)

2. Pendapatan sektor 100% 128,12% 128,12


pariwisata (Rp (Rp
2.745.000.000) 3.516.846.400)
Rata-rata Capaian 111,43

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 111,43%. Indikator kinerja jumlah kunjungan wisata hanya
terealisasi 473.702 pengunjung atau 94,74% dari target dan pendapatan sektor pariwisata

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 172


terealisasi melebihi target yaitu Rp 3.516.846.400 atau 128,12%. Adapun pencapaian
indikator kinerja kegiatan untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada
Formulir: PK.
Sasaran ini dicapai melalui 1 (satu) program, yaitu: Program Pengembangan
Destinasi Pariwisata, yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 1 (satu) kegiatan, dengan
rincian sebagai berikut:
Indikator kinerja sasaran “Kunjungan wisata” dan ” Pendapatan sektor pariwisata”,
dicapai melalui Program Pengembangan Destinasi Pariwisata, dengan 1 (satu) kegiatan yang
outputnya berupa :
- Atraksi wisata mingguan dan pekan lebaran 54 showbiz dan pekan
lebaran

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator


kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator
2008 2009 2010 2011 2012
Kinerja
1. Kunjungan 323.842 473.812 458.161 461.291 473.702
wisata pengunjung pengunjung pengunjung pengunjung pengunjung
2. Pendapatan Rp Rp Rp Rp Rp
sektor 1.773.043.124 2.345.526.780 2.514.621.803 2.669.394.383 3.516.846.400
pariwisata

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang semakin meningkat.


Capaian kinerja yang meningkat tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:
1) Meningkatnya kunjungan wisata dikarenakan adanya promosi pariwisata melalui
berbagai media baik cetak maupun elektronik, pengembangan daya tarik wisata seperti
wisata alam, wisata budaya, wisata minat khusus dan wisata buatan untuk
meningkatkan kunjungan wisata melalui pengembangan destinasi, pemasaran dan
kemitraan pariwisata. Namun pada tahun 2012 realisasi tidak mencapai target karena
munculnya destinasi pariwisata baru yang dikelola oleh pihak swasta sehingga
menyebabkan konsentrasi wisata menjadi terpecah.
2) Meningkatnya jumlah kunjungan wisata secara tidak langsung menyebabkan
pendapatan sektor pariwisata juga mengalami peningkatan.

Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh
jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :
1) Melakukan perbaikan/ pembenahan terhadap sarana dan prasarana pariwisata.

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 173


2) Mengelola secara optimal potensi obyek dan produk pariwisata.
3) Peningkatan kapasitas SDM pelaku pariwisata.
4) Lebih menggiatkan kegiatan promosi dan pemasaran pariwisata dengan melibatkan
peran/ partisipasi aktif pelaku usaha pariwisata dalam mendukung promosi dan
pemasaran pariwisata terpadu.

Sasaran 8 : Meningkatnya Kinerja Perdagangan

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 3 (tiga) indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Kontribusi sektor Perdagangan 13,56 % 13,25% 97,71


terhadap PDRB
2. Ekspor Bersih Perdagangan Rp Rp 199,01
25.518.000.000 50.783.439.150
3. Cakupan bina kelompok 9.620 10.342 107,51
pedagang/usaha informal kelompok kelompok
Rata-rata Capaian 134,74

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 134,74%%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan
untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.
Sasaran ini dicapai melalui 2 (dua) program, yaitu: Program Peningkatan dan
Pengembangan Ekspor Impor dan Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri,
yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 1 (satu) kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:
Indikator kinerja sasaran “Kontribusi sektor Perdagangan terhadap PDRB”, yang
outputnya berupa :
- Terpenuhinya kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB Rp 1.039.164,89
(13,25%)
Indikator kinerja sasaran “Ekspor Bersih Perdagangan”, dicapai melalui Program
Peningkatan dan Pengembangan Ekspor Impor, dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya
berupa :
- Meningkatnya pengetahuan UMKM tentang ekspor impor 25 UMKM

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 174


Indikator kinerja sasaran “Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal”,
dicapai melalui Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri, yang outputnya
berupa :
- Terbinanya kelompok pedagang pasar kabupaten (kios, los, 10.342
emprakan) kelompok

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator


kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator
2008 2009 2010 2011 2012
Kinerja
1. Kontribusi 21,11% 8,73% 11,34% 9,40% 13,25%
sektor
Perdagangan
terhadap
PDRB
2. Ekspor 2.052.244.88 2.398.979.5 2.528.061.2 24.775.000.0 50.783.439.
Bersih 0 80 10 00 150
Perdagangan
3. Cakupan - 11.677 11.677 10.342 10.342
bina kelompok kelompok kelompok kelompok
kelompok
pedagang/us
aha informal

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang fluktuatif.


Capaian kinerja yang fluktuatif tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:
1) Kontribusi sektor Perdagangan terhadap PDRB cenderung turun dan meningkat pada
tahun 2012, realisasi tidak mencapai target karena baru tercapai 97,71%. Hal ini
menunjukan peranan PDRB pada sektor perdagangan belum memberikan kontribusi
yang lebih besar terhadap perekonomian Kabupaten Banjarnegara.
2) Ekspor Bersih Perdagangan meningkat karena meningkatnya pengetahuan UMKM
terhadap ekspor impor maupun kemudahan dalam memperoleh akses UMKM
terhadap pasar dan sumber daya produktif menyebabkan UMKM terus berinovasi
dalam menghasilkan produk yang berkualitas dan berdaya saing sehingga dapat
menembus pasaran ekspor.
3) Cakupan bina kelompok pedagang/ usaha informal mengalami penurunan meskipun
realisasinya melebihi target karena belum siapnya calon penyimpan/ petani/ pedagang

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 175


karena harganya masih stabil dan belum siapnya perlengkapan gudang berupa tralis
dan ventilasi.

Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh
jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :
1) Lebih giat untuk menggerakkan sektor-sektor pendukung perdagangan dalam rangka
mendukung kontribusinya terhadap PDRB.
2) Melakukan kerjasama dengan instansi terkait antar lain dolog sebagai calon
penyimpan dan asosiasi perberasan Banjarnegara.
3) Melakukan pembinaan secara berkesinambungan terhadap kelompok-kelompok
pedagang/ usaha informal dalam mengembangkan usahanya.
4) Pemberian bantuan sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan.

Sasaran 9 : Meningkatnya Kapasitas Koperasi, UMKM dan Kelembagaan


Ekonomi Pedesaan

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 5 (lima) indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Persentase koperasi aktif 80,24% 80,44% 100,25

2. Usaha Mikro dan Kecil 23.562 23.631 100,29


unit unit
3. Jumlah BPR/LKM 240 buah/unit 241 buah/unit 100,42

4. Jenis dan jumlah perusahaan 3 buah/unit 3 buah/unit 100


asuransi
5. Jumlah bank 37 buah/unit 36 buah/unit 97,30

Rata-rata Capaian 99,65

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 99,65%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.
Sasaran ini dicapai melalui 3 (tiga) program, yaitu: Program Peningkatan Kualitas
Kelembagaan Koperasi, Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi UMKM, dan
Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah, yang
keseluruhannya dilaksanakan melalui 2 (dua) kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 176


Indikator kinerja sasaran “Persentase koperasi aktif”, dicapai melalui Program
Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi, yang outputnya berupa :
- Terpenuhinya persentase koperasi aktif 80,44%
Indikator kinerja sasaran “Usaha Mikro dan Kecil”, dicapai melalui Program
Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi UMKM, dengan 1 (satu) kegiatan yang
outputnya berupa :
- Terlaksananya monitoring dan evaluasi dan pelaporan UMKM 12 bulan

Indikator kinerja sasaran “ Jumlah BPR/LKM ”, ” Jenis dan jumlah perusahaan


asuransi” dan “Jumlah bank “, dicapai melalui Program Peningkatan dan Pengembangan
Pengelolaan Keuangan Daerah, dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :
- Monitoring dan pengawasan kinerja Perusda 5 Perusda

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator


kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012

1. Persentase koperasi aktif 72% 78,8% 79,2% 79,7% 80,44%

2. Usaha Mikro dan Kecil 23.207 23.227 23.247 23.329 23.621

3. Jumlah BPR/LKM 170 188 209 227 241

4. Jenis dan jumlah perusahaan asuransi 3 3 3 3 3

5. Jumlah bank 26 30 32 33 36

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang semakin meningkat.


Capaian kinerja yang meningkat tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:
1) Persentase koperasi aktif mengalami peningkatan karena secara aktif melakukan
identifikasi koperasi aktif dan koperasi tidak aktif untuk mengetahui berapa jumlah
koperasi yang masih bisa dikembangkan karena pada awalnya pembentukan koperasi
hanya untuk mengejar fasilitasi dari pemerintah sehingga setelah fasilitasi selesai
koperasi tidak memiliki program kerja yang jelas.
2) Usaha Mikro dan Kecil mengalami peningkatan karena adanya koordinasi secara
aktif dengan instansi terkait dalam pengembangan UMKM, pemanfaatan secara
optimal semua potensi yang ada di bidang UMKM meskipun dengan sarana
prasarana yang terbatas dan kompetensi tenaga Pembina di bidang UMKM yang
masih kurang.

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 177


3) Jumlah BPR/LKM mengalami peningkatan karena secara intensif dilakukan
pembinaan tehadap BPR/LKM.
4) Jenis dan jumlah perusahaan asuransi menunjukan realisasi stabil.
5) Jumlah bank mengalami peningkatan namun realisasi pada tahun 2012 tidak
mencapai target karena Pemerintah Kabupaten Banjarnegara tidak memiliki akses
pengendalian, pendirian lembaga perbankan dan pembukaan cabang perbankan baru
dan yang ada hanya pelayanan terhadap pendaftaran izin operasional lembaga
keuangan/ perbankan.

Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh
jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :
1) Melaksanakan diklat perkoperasian, baik tingkat dasar maupun lanjutan dalam rangka
peningkatan SDM koperasi karena SDM para pengelola koperasi yang masih rendah.
2) Adanya upaya untuk memperkuat struktur permodalan baik dengan perbankan, dana
bergulir, kredit program, peralatan maupun bansos.
3) Pembinaan yang dilakukan secara berkesinambungan.
4) Diklat bagi tenaga pengelola UMKM untuk peningkatan kompetensi.

Sasaran 10 : Meningkatnya Jumlah Investasi

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 9 (sembilan) indikator kinerja.


Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai
berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %


1. Jumlah investor berskala nasional 600 buah/unit 627 buah/unit 104,5
2. Jumlah nilai investasi berskala Rp Rp 219,22
nasional 296.821.060.000 650.687.694.985
3. Daya serap tenaga kerja 3.073 5.518 179,56
4. Kenaikan/penurunan Nilai 19.250.000.000 450.530.594.985 2.340,42
Realisasi PMDN (milyar rupiah)
5. Penerbitan Izin Usaha Jasa 33,33% 100% 300,03
Konstruksi (IUJK) dalam 10 hari
kerja setelah persyaratan lengkap
6. Terlayaninya masyarakat dalam 33,3% 100% 300,03
pengurusan izin pemanfaaatan
ruang sesuai dengan peraturan

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 178


daerah tentang RTRW Kabupaten
beserta rincinya
7. Lama proses perijinan
- HO 3 hari 3 hari 100
- IMB 3 hari 3 hari 100
- SIUP 1-3 hari 1-3 hari 100
8. Penggunaan Alun-alun 3 hari 3 hari 100
9. Jumlah Perda yang mendukung 3 2 66,67
iklim usaha
Rata-rata Capaian 355,49

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 355,49%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.
Sasaran ini dicapai melalui 2 (dua) program, yaitu: Program Peningkatan Promosi
dan Kerjasama Investasi dan Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi,
yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 2 (dua) kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:
Indikator kinerja sasaran “ Jumlah investor berskala nasional ”, “ Jumlah nilai
investasi berskala nasional ”, “ Daya serap tenaga kerja ” dan “ Kenaikan/ penurunan Nilai
Realisasi PMDN (milyar rupiah)” dicapai melalui Program Peningkatan Promosi dan
Kerjasama Investasi, dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :
- Terselenggaranya pameran investasi daerah 2 kali
Indikator kinerja sasaran “ Penerbitan Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) dalam 10
hari kerja setelah persyaratan lengkap” dicapai melalui Program Peningkatan Iklim Investasi
dan Realisasi Investasi, dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :
- Terselenggaranya pelayanan perizinan terpadu 1 th
Indikator kinerja sasaran “Terlayaninya masyarakat dalam pengurusan izin
pemanfaaatan ruang sesuai dengan peraturan daerah tentang RTRW Kabupaten beserta
rinciannya ”, dicapai melalui Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi,
dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :
- Terwujudnya sistem aplikasi Pelayanan Perizinan Terpadu 1 th
SIMPATU

Indikator kinerja sasaran “ Lama proses perijinan (IMB, HO, SIUP)” dan
”Penggunaan alun-alun”, dicapai melalui Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi
Investasi, dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :
- Terselenggaranya pelayanan perizinan terpadu 1 th

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 179


Indikator kinerja sasaran “ Jumlah Perda yang mendukung iklim usaha ”, dicapai
melalui Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi, dengan 1 (satu) kegiatan
yang outputnya berupa :
- Terselenggaranya pameran investasi daerah 2 kali

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator


kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:
Indikator Kinerja 2011 2012
1. Jumlah investor berskala nasional 685 buah/unit 627 buah/unit
2. Jumlah nilai investasi berskala nasional Rp Rp
200.157.100.000 650.687.694.985
3. Daya serap tenaga kerja 2.927 5.518
4. Kenaikan/penurunan Nilai Realisasi 1.690.000.000 450.530.594.985
PMDN (milyar rupiah)
5. Penerbitan Izin Usaha Jasa Konstruksi
(IUJK) dalam 10 hari kerja setelah 100% 100%
persyaratan lengkap
6. Terlayaninya masyarakat dalam
pengurusan izin pemanfaaatan ruang sesuai 100% 100%
dengan peraturan daerah tentang RTRW
Kabupaten beserta rincinya
7. Lama proses perijinan
- HO 3 hari 3 hari
- IMB 3 hari 3 hari
- SIUP 1-3 hari 1-3 hari
8. Penggunaan Alun-alun 3 hari 3 hari
9. Jumlah Perda yang mendukung iklim 2 2
usaha
Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) fluktuatif.
Capaian kinerja yang fluktuatif tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:
1) Jumlah investor berskala nasional mengalami penurunan karena masih kurangnya data
investasi dan kurangnya sosialisasi kepada para pengusaha yang ada, sehingga
pengusaha tidak memberikan hasil usahanya untuk ikut dipromosikan.
2) Jumlah nilai investasi berskala nasional mengalami peningkatan karena banyaknya
pengusaha yang berani menanamkan modalnya dengan jumlah yang besar, hal ini
menunjukan bahwa peranan pemerintah mampu memberikan pelayanan dan
kenyamanan bagi para pengusaha.
3) Iklim yang kondusif bagi berkembangnya dunia usaha dan kegiatan investasi banyak

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 180


membuka peluang usaha baru sehingga banyak menyerap tenaga kerja.
4) Nilai Realisasi PMDN (milyar rupiah) mengalami peningkatan karena adanya peranan
pemerintah yang mampu memberikan pelayanan dan kenyamanan bagi para pengusaha
sehingga memberikan kesempatan dan kemudahan untuk menanamkan modalnya dalam
jumlah besar, baik mendayagunakan potensi yang ada maupun dalam penyediaan
fasilitas umum di Kabupaten Banjarnegara.
5) Penerbitan Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) dalam 10 hari kerja setelah persyaratan
lengkap dan Terlayaninya masyarakat dalam pengurusan izin pemanfaaatan ruang
sesuai dengan peraturan daerah tentang RTRW Kabupaten beserta rinciannya stabil
bahkan melebihi target karena adanya koordinasi yang baik dengan instansi terkait.
6) Lama proses perijinan baik HO, IMB dan SIUP terealisasi sesuai target dan sesuai
dengan ketentuan yang mengaturnya.
7) Jumlah Perda yang mendukung iklim usaha realisasinya stabil, namun tidak mencapai
target karena penyusunan Perda tentang penanaman modal masih dalam proses, bukan
dalam bentuk Peraturan Daerah tetapi dalam bentuk Surat Keputusan Bupati, Peraturan
Bupati.

Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh
jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :
1) Meningkatkan kerjasama dengan semua instansi terkait untuk membangun data base
yang akurat dan aktual sehingga tersedia informasi yang dapat diakses dengan
mudah, cepat dan murah baik secara online melalui fasilitas teknologi internet
maupun secara offline dengan datang ke KP2T.
2) Melaksanakan sosialisasi ke masyarakat dan badan usaha tentang perizinan dan
penanaman modal.
3) Meningkatkan promosi potensi daerah baik dengan mengikuti pameran investasi
daerah maupun melalui website/ blog/ internet.
4) Mencari langsung ke para pengusaha untuk memperoleh informasi potensi yang
dikelola dan bisa ditawarkan.

Sasaran 11 : Meningkatnya Kesempatan dan Lapangan Kerja Serta Kualitas dan


Produktivitas Tenaga Kerja

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 7 (tujuh) indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 181


Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Rasio penduduk yang bekerja 0,97% 0,94% 96,91

2. Angka partisipasi angkatan kerja 73,95% 66,50% 89,93

3. Angka sengketa pengusaha-pekerja per 10,01% 1,45% 185,51


tahun
4. Tingkat partisipasi angkatan kerja 73,95% 73,78% 99,77

5. Tingkat pengangguran terbuka 2,83% 5,57% 3,18

6. Keselamatan dan perlindungan tenaga kerja 100% 20,35% 20,35

7. Penyelesaian perselisihan buruh dan 100% 100% 100


pengusaha terhadap kebijakan pemerintah
daerah
Rata-rata Capaian 85,09

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 85,09%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.
Sasaran ini dicapai melalui 2 (dua) program, yaitu: Program Peningkatan Kualitas
dan Produktivitas Tenaga Kerja dan Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga
Ketenagakerjaan, yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 4 (empat) kegiatan, dengan
rincian sebagai berikut:
Indikator kinerja sasaran ”Rasio penduduk yang bekerja”, ”Angka partisipasi
angkatan kerja”, ”Angka sengketa pengusaha-pekerja per tahun”, “Tingkat partisipasi
angkatan kerja” dan “Tingkat pengangguran terbuka dicapai melalui Program Peningkatan
Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja”, dengan 2 (dua) kegiatan yang outputnya berupa :
- Terlaksananya pelatihan keterampilan kerja dan kejuruan 40 orang
- Terlaksananya pelatihan keterampilan kerja berbasis 60 orang
masyarakat
Indikator kinerja sasaran “Keselamatan dan perlindungan tenaga kerja” dan
”Penyelesaian perselisihan buruh dan pengusaha terhadap kebijakan pemerintah daerah”,
dicapai melalui Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan, dengan
2 (dua) kegiatan yang outputnya berupa :
- Terlaksananya pembinaan/ penyuluhan keselamatan dan 100 orang/
kesehatan kerja (K3) di perusahaan perusahaan (100%)
- Terlaksananya survey Kebutuhan Hidup Layak (KHL) di pasar UMK Rp 835.000

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 182


guna menyiapkan bahan usulan Upah Minimum Kabupaten dari KHL
(UMK) untuk peningkatan kesejahteraan pekerja/ buruh Rp 913.920
(91, 36%)
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator
kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012

1. Rasio penduduk yang bekerja - 0,95% 0,97% 0,94% 0,94%

2. Angka partisipasi angkatan kerja - 67,24% 69,99% 66,5% 66,50%

3. Angka sengketa pengusaha- - 2,05% 8,13% 5,10% 1,45%


pekerja per tahun
4. Tingkat partisipasi angkatan kerja - 67,24% 69,99% 71,25% 73,78%

5. Tingkat pengangguran terbuka - 5,09% 3,09% 5,57% 5,57%

6. Keselamatan dan perlindungan - - 100% 100% 20,35%


tenaga kerja
7. Penyelesaian perselisihan buruh - - 100% 100% 100%
dan pengusaha terhadap
kebijakan pemerintah daerah

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) fluktuatif.


Capaian kinerja yang fluktuatif tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:
1) Rasio penduduk yang bekerja mengalami penurunan dan stabil bahkan realisasi tidak
mencapai target karena rendahnya pertumbuhan ekonomi berdampak pada
meningkatnya jumlah pengangguran.

2) Angka partisipasi angkatan kerja mengalami penurunan dan stabil karena banyaknya
perempuan usia produktif yang tidak bekerja, hanya berperan sebagai ibu rumah tangga
karena berbagai alasan terutama berkaitan dengan perannya dalam pengasuhan anak dan
mengurusi rumah tangga.
3) Angka sengketa pengusaha-pekerja per tahun mengalami penurunan dan realisasi
melebihi target karena Banjarnegara memiliki iklim yang kondusif, selama ini terdapat
perselisihan antara pengusaha-pekerja yang cukup kompleks mulai dari masalah upah
hingga pemutusan hubungan kerja, namun dapat diselesaikan secara kekeluargaan
melalui lembaga Tripartit sehingga tidak masuk ke ranah hukum.
4) Tingkat partisipasi angkatan kerja mengalami peningkatan karena banyak penduduk

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 183


angkatan kerja/ yang aktif bekerja dibandingkan dengan penduduk usia 15-64 th secara
keseluruhan.
5) Tingkat pengangguran terbuka mengalami peningkatan karena banyaknya lulusan SMA
yang tidak bekerja, keterbatasan lapangan kerja dan peluang kerja bagi para pencari
kerja dan rendahnya kualitas dan produktivitas tenaga kerja dalam menjawab tuntutan
kompetensi tenaga kerja yang kompeten dan berdaya saing tinggi.
6) Keselamatan dan perlindungan tenaga kerja mengalami penurunan bahkan realisasinya
tidak mencapai target karena rendahnya tingkat ketaatan perusahaan terhadap ketentuan
peraturan perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan dan rendahnya kesadaran
pengusaha/ perusahaan akan keselamatan dan perlindungan kerja yang menjadi hak
karyawan/buruh.

Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh
jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :
1) Melakukan perencanaan dan tata laksana kerja yang baik dalam penyediaan peralatan
dan perlengkapan untuk pelatihan, penyediaan informasi bursa tenaga kerja.
2) Terobosan program dan kegiatan berupa job fair sebagai salah satu upaya
penanganan tenaga kerja yang cukup tinggi .
3) Melakukan kerjasama lintas sektoral dalam penyerapan tenaga kerja baik dalam
bentuk AKL, AKAD dan AKAN.
4) Pemberdayaan Dewan Pengupahan dalam mengatasi permasalahan antara buruh
dengan perusahaan di bidang upah tenaga kerja.

Sasaran 12 : Meningkatnya Kinerja Usaha Pelaku Industri Kecil dan Menengah

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 4 (empat) indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB 12,74 % 11,30% 88,69

2. Kontribusi industri rumah tangga terhadap 12,74 % 11,30% 88,69


PDRB sektor Industri

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 184


Indikator Kinerja Target Realisasi %

3. Pertumbuhan Industri 19.551 21.085 107,85

4. Cakupan bina kelompok pengrajin 8.442 8.446 100,04


kelompok kelompok
Rata-rata Capaian 96,32

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 96,32%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.
Sasaran ini dicapai melalui 2 (dua) program, yaitu: Program Pengembangan Industri
Kecil dan Menengah dan Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri, dengan
rincian sebagai berikut:
Indikator kinerja sasaran “Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB”, yang
outputnya berupa :
- Tercapainya kontribusi sektor industri terhadap PDRB Rp 930.300.490
(11,30%)
Indikator kinerja sasaran “Pertumbuhan Industri”, dicapai melalui Program
Pengembangan Industri Kecil dan Menengah, yang outputnya berupa :
- Terpenuhinya pertumbuhan industri 21.085
Indikator kinerja sasaran “Cakupan bina kelompok pengrajin”, dicapai melalui
Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri, yang outputnya berupa :
- Terpenuhinya bina kelompok pengrajin 8.446

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator


kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012

1. Kontribusi sektor Industri terhadap 10,48 24,39 4,33 3,64 11,30


PDRB
2. Kontribusi industri rumah tangga 10,48 24,39 4,33 3,64 11,30
terhadap PDRB sektor Industri
3. Pertumbuhan Industri 15.050 17.073 19.093 20.820 21.085

4. Cakupan bina kelompok pengrajin 7.526 7.756 8.041 8.362 8.446

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) fluktuatif.


Capaian kinerja yang fluktuatif tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 185


1) Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB dan Kontribusi industri rumah tangga
terhadap PDRB sektor Industri cenderung turun dan meningkat pada tahun 2012.
Selama ini Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor Industri masih
melekat pada Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB, namun realisasinya baru
mencapai 88,69%. Hal ini menunjukan industri pengolahan di Kabupaten
Banjarnegara belum berkembang.
2) Pertumbuhan Industri mengalami peningkatan dan terus berkembang terutama pada
industri kecil dan menengah karena adanya regulasi/ landasan hukum penyediaan
modal usaha UMKM, pengembangan Sumberdaya Manusia UMKM melalui
bimbingan teknis dan manajemen, peningkatan proses produksi dan kualitas produk
melalui bantuan teknologi dan peralatan produksi, pengembangan promosi dan
pemasaran melalui kegiatan temu bisnis, pasar lelang serta mengikutsertakan pelaku
UMKM pada pameran–pameran.
3) Pengembangan dan pembinaan yang berkesinambungan terhadap UMKM
menyebabkan cakupan bina kelompok pengrajin semakin banyak/ bertambah.

Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh
jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :
1) Lebih giat untuk menggerakkan sektor-sektor industri dalam rangka mendukung
kontribusinya terhadap PDRB.

Sasaran 13 : Meningkatnya Produksi pertambangan dan Energi

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 2 (dua) indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Pertambangan tanpa ijin yang 69,00 % 81,4% 117,97


ditertibkan (131 Ha dari 161 Ha)
2. Kontribusi sektor pertambangan 0,52 % 0,49% 94,23
terhadap PDRB
Rata-rata Capaian 106,1

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 106,1%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 186


Sasaran ini dicapai melalui 1 (satu) program, yaitu: Program Pembinaan dan
Pengawasan Bidang Pertambangan, yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 1 (satu)
kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:
Indikator kinerja sasaran “Pertambangan tanpa ijin yang ditertibkan”, dicapai melalui
Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan dengan 1 (satu) kegiatan yang
outputnya berupa :
- Pertambangan tanpa ijin yang ditertibkan 81,4%
(131 Ha dari 161 Ha)
Indikator kinerja sasaran “ Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB ”, yang
outputnya berupa :
- Terpenuhinya Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB 0,49%

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator


kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012

1. Pertambangan tanpa ijin yang 0,19% 62% 81,4%


ditertibkan
2. Kontribusi sektor pertambangan 0,50% 0,50% 0,49% 0,49%
terhadap PDRB
Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) fluktuatif.
Capaian kinerja yang fluktuatif tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:
1) Pertambangan tanpa ijin yang ditertibkan semakin meningkat karena penertiban
terhadap usaha pertambangan tanpa izin secara intensif terus dilakukan dengan
berkoordinasi dengan instansi terkait dan secara intensif melakukan pengendalian dan
pengawasan terhadap usaha pertambangan di Kabupaten Banjarnegara.
2) Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB realisasinya menurun dan stabil
namun realisasi tidak mencapai target karena baru tercapai 94,23%. Realisasi pada
tahun 2012 masih merupakan angka prediksi sehingga masih ada kemungkinan
terealisasi sesuai target apabila angka-angka yang sebenarnya dapat diukur.

Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh
jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :
1) Sumber data melakukan survey lebih awal sehingga dapat diperoleh data yang lengkap
dan valid.

Sasaran 14 : Meningkatnya Produksi Hasil Kehutanan

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 187


Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 3 (tiga) indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Rehabilitasi hutan dan lahan 4,57% 6,15% 134,57


kritis (6.336 ha dari
103.027,35 ha)
2. Kerusakan kawasan hutan 0,34% 1,15% -138,24
(59 ha dari (197,85 ha dari
17.263,60 ha) 17.263,60 ha)
3. Kontribusi sektor kehutanan 0,66% 0,64% 96,97
terhadap PDRB
Rata-rata Capaian 31,1%

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 31,1%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.
Sasaran ini dicapai melalui 2(dua) program, yaitu: Program Rehabilitasi Hutan dan
Lahan dan Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam, yang keseluruhannya
dilaksanakan melalui 5 (lima) kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:
Indikator kinerja sasaran “ Rehabilitasi hutan dan lahan kritis” dan ”Kerusakan
kawasan hutan” dicapai melalui Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan dan Program
Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam, dengan 5 (lima) kegiatan yang outputnya
berupa :
- Terlaksananya pembuatan hutan rakyat 270 Ha
- Terlaksananya pembuatan turus jalan 4 km/ 100 pohon
- Penghijauan kanan kiri sungai 2 km/ 2000 pohon
- Terpenuhinya sarana pengamanan hutan (mobil) 1 unit
- Terpenuhinya sarana penyuluhan (sepeda motor) 2 unit
- Tersedianya bibit albasia siap salur 60.000 batang
- Tersedianya sarana penunjang UPTD Balai Benih 1 paket
- Pembuatan hutan rakyat 100 Ha
- Pembuatan turus jalan 4 km/ 1600 pohon
- Pembuatan kebun bibit rakyat 46 unit
- Pembuatan tanaman pada kawasan lindung 50 Ha

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 188


Indikator kinerja sasaran “ Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB ” outputnya
berupa :
- Terpenuhinya kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB 0,64%

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator


kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012

1. Rehabilitasi hutan dan lahan - 0,06% 3,82% 5,59% 6,15%


kritis (5.755 ha dari (6.336 ha dari
103.027,35 ha) 103.027,35 ha)
2. Kerusakan kawasan hutan - 0,0% 0,0% 0,34% 1,15%
- (59 ha dari (197,85 ha
17.263,60 ha) dari
17.263,60 ha)
3. Kontribusi sektor kehutanan 0,66% 0,64% 0,65% 0,64%
terhadap PDRB

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) fluktuatif.


Capaian kinerja yang fluktuatif tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:
1) Rehabilitasi hutan dan lahan kritis meningkat karena adanya upaya rehabilitasi dan
konservasi lahan yang diharapkan mampu mengatasi kondisi lahan kritis yang cukup
luas, mengingat Kabupaten Banjarnegara bagian selatan mempunyai kondisi tanah dan
pengelolaan lahan untuk tanaman ketela yang boros hara sedangkan bagian utara
disebabkan tanah dan topografi yang curam dan rawan longsor.
2) Adanya kebakaran hutan pada musim kemarau, bencana alam berupa angin kencang
sehingga banyak pohon tumbang maupun aktivitas pencurian kayu (penebangan liar)
dikawasan hutan yang dapat menganggu ekosistem di kawasan tersebut menyebabkan
kerusakan kawasan hutan semakin bertambah luas.
3) Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB realisasinya cenderung turun bahkan
realisasi tidak mencapai target karena produksi komoditas hasil hutan baik non kayu
maupun kayu campuran mengalami penurunan sehingga memberikan hasil tidak
maksimal.

Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh
jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :
1) Adanya pengelolaan kawasan konservasi untuk mempertahankan keanekaragaman
hayati dan terutama perlindungan terhadap flora dan fauna endemis dan atau terancam

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 189


punah.
2) Penanaman kembali bibit pohon/ reboisasi.
3) Pembinaan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) untuk melaksanakan
pengawasan dan fungsi menggerakan partisipasi masyarakat dalam menjaga kelestarian
kawasan hutan.

MISI 2 : MEWUJUDKAN PENYELENGGARAAN TATA KELOLA


PEMERINTAHAN YANG BAIK

Analisis dan evaluasi capaian kinerja Tahun 2012 Pemerintah Kabupaten


Banjarnegara, dapat dijelaskan sebagai berikut :

Sasaran 1 : Meningkatnya kualitas SDM aparatur

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 5 (lima) indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Rasio PNS Lulusan S1 40,16 % 51,54% 128,34

2. Rasio PNS Lulusan S2/S3 1,79 % 2,61% 145,8

3. Rasio pejabat struktural yang mengikuti 60,12 % 65,58% 109,08


diklatpim
4. Rasio penanganan pelanggaran disiplin 100% 84,61% 100
aparatur
5. Rasio PNS yang mengikuti diklat teknis, 8,31 % 9,66% 116,24
kursus dan bintek
Rata-rata Capaian 119,89

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 119,89%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir : PK.
Sasaran ini dicapai melalui 1 (satu) program, yaitu: Program Pembinaan dan
Pengembangan aparatur , yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 1(satu) kegiatan,
dengan rincian sebagai berikut:

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 190


Indikator kinerja sasaran “Rasio PNS Lulusan S1”, dicapai melalui Program
Pembinaan dan Pengembangan aparatur, dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :
- Terwujudnya data PNS yang falid melalui media elektronika

Indikator kinerja sasaran “ Rasio PNS Lulusan S2/S3”, dicapai melalui Program
Program Pembinaan dan Pengembangan aparatur, dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya
berupa :
- Terwujudnya data PNS yang falid melalui media elektronika

Indikator kinerja sasaran “ Rasio pejabat struktural yang mengikuti diklatpim”,


dicapai melalui Program Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur, dengan 1 (satu)
kegiatan yang outputnya berupa :
- Prosentase pejabat struktural yang memiliki kemampuan menejarial

Indikator kinerja sasaran “ Rasio penanganan pelanggaran disiplin aparatur”, dicapai


melalui Program Pembinaan dan Pengembangan aparatur, dengan 1 (satu) kegiatan yang
outputnya berupa :
- Terlaksananya penanganan kasus pelanggaran disiplin PNS/PTT

Indikator kinerja sasaran “ Rasio PNS yang mengikuti diklat teknis, kursus dan
bintek”, dicapai melalui Program Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur, dengan 1
(satu) kegiatan yang outputnya berupa :
- Terwujudnya peningkatan kemampuan aparatur pemerintah daerah

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator


kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012

1. Rasio PNS Lulusan S1 25,60% 27,20% 33,51% 36,87% 51,54%

2. Rasio PNS Lulusan S2/S3 1,30% 1,50% 1,56% 1,68% 2,61%

3. Rasio pejabat struktural yang 16 3 orang 5 orang 1 orang 65,58%


mengikuti diklatpim orang
4. Rasio penanganan pelanggaran 84,61%
disiplin aparatur
5. Rasio PNS yang mengikuti diklat 9,66%
teknis, kursus dan bintek

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang semakin meningkat.

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 191


Capaian kinerja yang meningkat tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:
10) Untuk indikator Rasio PNS Lulusan S1 meningkat dikarenakan adanya tuntutan
Permenpan dan Reformasi Birokrasi No. 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional
Guru dan Angka kreditnya pada pasal 30 tuntutan guru harus S1 yang mewajibkan
seorang guru harus berpendidikan S1
11) Untuk indikator Rasio PNS Lulusan S2/S3 meningkat dikarenakan tuntutan
peningkatan pengetahuan/keahlian teknis seorang PNS
12) Untuk indikator Rasio pejabat struktural yang mengikuti diklatpim meningkat
dikarenakan pejabat struktural harus mengikuti diklat kepemimpinan sesuai dengan PP
No. 101 Tahun 2009
13) Untuk indikator Rasio penanganan pelanggaran disiplin aparatur meningkat
dikarenakan lebih intensiv dalam menangani disiplin aparatur PNS
14) Untuk indikator Rasio PNS yang mengikuti diklat teknis, kursus dan bintek menongkat
dikarenakan adanya tuntutan peningkatan profesionalisme PNS

Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh
jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :
8) Ketentuan Peraturan Perundang-undangan Kepegawaian masih terus berubah sejalan
dengan perubahan tarik menarik sentralisasi-desentralisasi.
9) Masih ada orientasi status bukan prestasi.
10) Kurang sesuainya pendidikan Pegawai Negeri Sipil dengan tugas yang di emban.
11) Masih ada sebagian PNS yang semangat dan etos kerjanya kurang.
12) Kesejahteraan Pegawai Negeri Sipil yang masih kurang.
13) Penilaian kualitas kinerja dan prestasi kerja pegawai yang kurang teratur.

Sasaran 2 : Tertata dan meningkatnya kualitas perencanaan, pengendalian dan


evaluasi pelaksanaan program, kegiatan dan anggaran SKPD

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 7 (tujuh) indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Laju Pertumbuhan Ekonomi 5,39% 5,28 97,96

2. Laju inflasi kabupaten 7,23% 4,55% 158,90

3. PDRB Per Kapita Rp 8.011.940,- Rp. 8.740.506 109,09

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 192


Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Laju Pertumbuhan Ekonomi 5,39% 5,28 97,96

4. Indeks ketimpangan Williamson (Indeks 0,53 0,53 100


Ketimpangan Regional
5. Tersedianya Dokumen Perencanaan: 1 dok 1 dok 100
RPJMD yang telah ditetapkan dengan
PERDA
6. Tersedianya Dokumen Perencanaan : 1 dok 1 dok 100
RKPD yg telah ditetapkan dgn PERKADA
7. Penjabaran Program RPJMD kedalam 100 % 99,96% 99,96
RKPD
Rata-rata Capaian 109.42

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 109,42 %. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.
Sasaran ini dicapai melalui 1 (satu) program, yaitu: Program Peningkatan promosi
dan kerja sama infestasi dan program perencanaan pembangunan ekonomi, yang
keseluruhannya dilaksanakan melalui 5 (lima) kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:

Indikator kinerja sasaran “ Laju Pertumbuhan Ekonomi ”, dicapai melalui Program


Peningkatan promosi dan kerja sama infestasi dan program perencanaan pembangunan
ekonomi, dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :
- Terselenggaranya workshop penyusunan program FEDEP dan PEL serta
terlaksananya promosi / pameran dan pelatihan klaster FEDEP.

Indikator kinerja sasaran “ Laju inflasi kabupaten ”, dicapai melalui Program


Peningkatan promosi dan kerja sama infestasi dan program perencanaan pembangunan
ekonomi , dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :
- Meningkatnya nilai PDRB sektor pertanian, pertambangan dan penggalian industri,
listrik, gas, dan air bersih, bangunan. perdagangan Angkutan, bank dan lembaga
keuangan lainnya dan jasa-jasa.

Indikator kinerja sasaran “ PDRB Per Kapita ”, dicapai melalui Program Peningkatan
promosi dan kerja sama infestasi dan program perencanaan pembangunan ekonomi , dengan 1
(satu) kegiatan yang outputnya berupa :

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 193


- Meningkatnya nilai produktivitas per kapita penduduk

Indikator kinerja sasaran “ Indeks ketimpangan Williamson (Indeks Ketimpangan


Regional ”, dicapai melalui Program Peningkatan promosi dan kerja sama infestasi dan
program perencanaan pembangunan ekonomi, dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya
berupa :
- Menurunnya nilai ketimpangan ekonomi antar Kecamatan

Indikator kinerja sasaran “ Tersedianya Dokumen Perencanaan:RPJMD yang telah


ditetapkan dengan PERDA”, dicapai melalui Program Perencanaan Pembangunan Daerah ,
dengan 2 (dua) kegiatan yang outputnya berupa :
- Dokumen RPJMD yang telah ditetapkan dengan PERDA
-Terlaksananya kegiatan sosialisasi RJMD Kab. Banjarnegara

Indikator kinerja sasaran “ Tersedianya Dokumen Perencanaan : RKPD yg telah


ditetapkan dgn PERKADA ”, dicapai melalui Program Perencanaan Pembangunan Daerah ,
dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :
- Dokumen RKPD

Indikator kinerja sasaran “ Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD ”, dicapai


melalui Program Peningkatan promosi dan kerja sama infestasi dan program perencanaan
pembangunan ekonomi , dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :
-
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator
kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012

1. Laju Pertumbuhan 4,98% 5,11% 4,89% 4,92% 5,39


Ekonomi
2. Laju inflasi kabupaten 11,09% 4,37% 7,13% 4,73% 4,55%

3. PDRB Per Kapita (Rp. 6.046.336 6.533.983 7.214.067 7.959.680 8.760.617


000)
4. Indeks ketimpangan 0,53 0,54 0,51 0,53 0,53
Williamson (Indeks
Ketimpangan Regional
5. Tersedianya Dokumen ada ada ada ada 100%
Perencanaan : RPJMD
yang telah ditetapkan

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 194


Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012

dengan PERDA

6. Tersediannya Dokumen 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok


Perencanaan: RKPD yang
telah ditetapkan dengan
PERKADA
7. Penjabaran Program 100% 100% 100% 100% 99,96%
RPJMD kedalam RKPD

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang semakin meningkat .


Capaian kinerja yang meningkat tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:
Indikator Laju Pertumbuhan Ekonomi, Laju inflasi kabupaten, PDRB Per Kapita (Rp. 000)
dan Tersedianya Dokumen Perencanaan : RPJMD yang telah ditetapkan dengan PERDA
dapat ditekan.
Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh
jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :
1. Indikator kinerja Pertumbuhan PDRB, Laju Pertumbuhan Ekonomi dan Indeks
Ketimpangan Williamson belum dapat tersaji dari Tim bekerjasama dengan BPS.
2. Penetapan dokumen RKPD 2013 tidak dapat ditetapkan pada bulan Mei dikarenakan
amanat PERMENDAGRI Nomor 54 Tahun 2010 yang mewajibkan Dokumen RKPD
Kabupaten ditetapkan menunggu RKPD Provinsi dimana RKPD Provinsi ditetapkan
setelah RKP Nasional ditetapkan.

Sasaran 3 : Meningkatnya Kualitas Pengawasan Pelaksanaan Pembangunan


Daerah

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 5 (Lima) indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Persentase penyelesaian TLHP Adm 95 % Adm 94,68 % 99,66


Reguler Inspektorat Kab Keu 98 % Keu 97,51 % 99,5
Banjarnegara
2. Persentase Pelaksanaan Tindak Adm 100 % Adm 99,69 99,69
Lanjut Hasil Pemeriksaan Keu 100 % Keu 100 % 100

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 195


Indikator Kinerja Target Realisasi %

Inspektorat Propinsi

3. Persentase Pelaksanaan Tindak Adm 85 % Adm 82,78 % 97,39


Lanjut Hasil Pemeriksaan BPKP Keu 45 % Keu 44,64 % 99,2
4. Persentase Pelaksanaan Tindak Adm 93 % Adm 98,10 % 105,48
Lanjut Hasil Pemeriksaan BPK Keu 73 % Keu 77,24 % 105,81
5. Persentase Jumlah SKPD yang ber- 0% 0% 0
SPIP
Rata-rata Capaian 89,64

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 89,64% . Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.
Sasaran ini dicapai melalui 1 (Satu) program, yaitu: Program Peningkatan Sistem
Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah, yang
keseluruhannya dilaksanakan melalui 1 (Satu) kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:

Indikator kinerja sasaran “ Persentase penyelesaian TLHP Reguler Inspektorat Kab


Banjarnegara ”, dicapai melalui Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan
Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah , dengan 1 (satu) kegiatan yang
outputnya berupa :
- Terlaksananya tindak lanjut temuan hasil pengawasan (Larwasda)
- Terlaksananya kegiatan evaluasi berkala hasil pemeriksaan

Indikator kinerja sasaran “ Persentase Pelaksanaan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan


Inspektorat Propinsi ”, dicapai melalui Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan
Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah , dengan 1 (satu) kegiatan yang
outputnya berupa :
- Terlaksananya tindak lanjut temuan hasil pengawasan (Larwasda)
- Terlaksananya kegiatan evaluasi berkala hasil pemeriksaan

Indikator kinerja sasaran “ Persentase Pelaksanaan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan


BPKP”, dicapai melalui Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian
Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah , dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :
- Terlaksananya tindak lanjut temuan hasil pengawasan (Larwasda)
- Terlaksananya kegiatan evaluasi berkala hasil pemeriksaan

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 196


Indikator kinerja sasaran “ Persentase Pelaksanaan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan
BPK ”, dicapai melalui Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian
Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah , dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :
- Terlaksananya tindak lanjut temuan hasil pengawasan (Larwasda)
- Terlaksananya kegiatan evaluasi berkala hasil pemeriksaan

Indikator kinerja sasaran “ Persentase Jumlah SKPD yang ber-SPIP ”, dicapai


melalui Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan
Kebijakan Kepala Daerah , dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :
- Terlaksananya tindak lanjut temuan hasil pengawasan (Larwasda)
- Terlaksananya kegiatan evaluasi berkala hasil pemeriksaan

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator


kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012

1. Persentase penyelesaian TLHP Adm:7 Adm:7 Adm:8 Adm:92, Adm


Reguler Inspektorat Kab 7,27% 9,12 1,89% 91% :94,68 %
Banjarnegara Keu:78, Keu: Keu:82, Keu: Keu:
63% 78,93% 14% 82,14 97,51 %
2. Persentase Pelaksanaan Tindak Adm:1 Adm:1 Adm:1 Adm:100 Adm
Lanjut Hasil Pemeriksaan 00% 00% 00% % 99,69 %
Inspektorat Propinsi Keu:10 Keu:10 Keu: Keu: Keu
0% 0% 100% 100% 100 %
3. Persentase Pelaksanaan Tindak Adm: Adm: Adm: Adm: Adm
Lanjut Hasil Pemeriksaan 73,07 68,54 82,02 74,77 82,78 %
BPKP Keu: Keu: Keu: Keu: Keu
39,31 24,63 37,41 44,03 44,64 %
4. Persentase Pelaksanaan Tindak Belum Adm:8 Adm:9 Adm:90, Adm
Lanjut Hasil Pemeriksaan BPK ada 5,20% 3,25% 41% 98,10 %
Pembah Keu: Keu: Keu: Keu
aasan 65,16% 66,51% 72,17% 77,24 %
dengan
BPK
5. Persentase Jumlah SKPD yang 0% 0% 0% 0% 0%
ber-SPIP

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) meningkat.

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 197


Capaian kinerja yang meningkat tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:
Indikator Persentase penyelesaian TLHP Reguler Inspektorat Kab Banjarnegara,
Persentase Pelaksanaan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan BPKP dan Persentase
Pelaksanaan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan BPK antara lain :
- Hasil kerja pemeriksaan, semuanya telah disusun dalam LHP dan sebagaian besar
sudah ditindak lanjuti.
- Kegiatan pengawasan lainnya seperti reviu, evaluasi, pemantauan, monitoring telah
dilaksanakan sesuai rencana kerja.

Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh
jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :
- Memberi surat teguran terhadap obrik yang masih memiliki tanggungan tindak lanjut
LHP
2. Secara berkala, mengundang obrik untuk diberi pengarahan perihal tindak
lanjut yang
belum tuntas
3.Konsultasi, komunikasi, dan pemutakhiran data dengan pihak-pihak terkait
seperti BPK,
BPKP, Inspektorat Provinsi Jawa Tengah, Obyek pemeriksaan
4.Melimpahkan penyelesaian tindak lanjut keuangan yang sulit ditindaklanjuti
ke Majelis
Pertimbangan Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi (MP TP
TGR)
5.Mengusulkan tambahan jumlah pegawai dan sarana prasarana

Sasaran 4 : Meningkatnya kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 9 (sembilan) indikator kinerja.


Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai
berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat Ada Ada 100


(3 SKPD) (3 SKPD)

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 198


Indikator Kinerja Target Realisasi %

2. Persentase ketepatan waktu SKPD dalam 100% 96,4% 96,4


penyampaian laporan kinerja (LAKIP dan
TAPKIN)
0 0 0
3. Pembinaan pelayanan publik
4. Tersedianya laporan asset yg mendukung Ada / 1 dok Ada / 1 dok 100
laporan Neraca
5. Jumlah bidang lahan bersertifikat 1 dok 1 dok 100

6. Penyelesaian kasus tanah Negara 3 kasus 5 kasus 166

7. Cakupan sarana prasarana perkantoran 11 desa 11 desa 100


pemerintahan desa yang baik
8. Sistim Informasi Manajemen Pemda 12 SIM 12 SIM 100

9. Jumlah clien yang terhubung dengan web 95 Client 95 Client 100%


Pemda
Rata-rata Capaian 95,82

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 95,82%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.
Sasaran ini dicapai melalui 1 (satu) program, yaitu: Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan, yang keseluruhannya
dilaksanakan melalui 5 (lima) kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:

Indikator kinerja sasaran “ Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat ”, dicapai melalui


Program Mengintensivkan penanganan pengaduan masyarakat, dengan 1 (satu) kegiatan yang
outputnya berupa :
- Terlaksananya survey indeks kepuasan layanan masyarakat sebanyak 3 SKPD
yaitu KP2T, RSUD dan KPAD

Indikator kinerja sasaran “ Persentase ketepatan waktu SKPD dalam penyampaian


laporan kinerja (LAKIP dan TAPKIN) ”, dicapai melalui Program Peningkatan
pengembangan sitem pelaporan capaian kinerja dan keuangan, dengan 1 (satu) kegiatan yang
outputnya berupa :
- Tersusunya LAKIP dan TAPKIN Kabupaten Banjarnegara

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 199


Indikator kinerja sasaran “ Tersedianya laporan asset yg mendukung laporan Neraca
”, dicapai melalui Program Peningkatan sarana dan prasarana aparatur, dengan 1 (satu)
kegiatan yang outputnya berupa :
- Terjaminya keamanan aset Pemda

Indikator kinerja sasaran “ Jumlah bidang lahan bersertifikat ”, dicapai melalui


Program Penataan, Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan tanah, dengan 1
(satu) kegiatan yang outputnya berupa :
- Tersusunya data luas tanah dan peruntukan tanah hak pakai, : 1 dokumen HGU, dan
tanah GG di Kabupaten Banjarnegara

Indikator kinerja sasaran “ Penyelesaian kasus tanah Negara ”, dicapai melalui


Program Penyelesaian konflik –konflik pertanahan, dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya
berupa :
- Jumlah konflik pertanahan di Kabupaten Banjarnegara yang dapat di fasilitasi 5 kasus

Indikator kinerja sasaran “ Cakupan sarana prasarana perkantoran pemerintahan desa


yang baik ”, dicapai melalui Program Peningkatan sarana dan prasarana aparatur, dengan 1
(satu) kegiatan yang outputnya berupa :
- Jumlah 11 desa yang menerima

Indikator kinerja sasaran “ Sistim Informasi Manajemen Pemda ”, dicapai melalui


Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi, dengan 1 (satu) kegiatan yang
outputnya berupa :
- Tersedianya 12 SIM Online yaitu SIMPAG, SEAK, SIM Pengajian, SIMPANTU,
Simkeu, SimBarang, SIG Kemiskinan, Simrembangda, Simdalbangda, LPSE,SMS
(Gateway, SIM RSUD).

Indikator kinerja sasaran “ Jumlah clien yang terhubung dengan web Pemda ”,
dicapai melalui Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi, dengan 1 (satu)
kegiatan yang outputnya berupa :
- Terkoneksinya client/titik dengan web Pemda

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator


kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012

1. Indeks Kepuasan Layanan 3 3 3 3


Masyarakat SKPD SKPD SKPD SKPD

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 200


Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012

2. Persentase ketepatan waktu 81,5% 90% 96,04%


SKPD dalam penyampaian (44 (49 ( 53
laporan kinerja (LAKIP dan SKPD) SKPD) SKPD)
TAPKIN)
3. Pembinaan pelayanan publik - - - 0
4. Tersedianya laporan asset yg Ada/ 1 Ada/ 1 Ada/ 1 Ada/ 1 Ada/ 1
mendukung laporan Neraca dok dok dok dok dok
5. Jumlah bidang lahan 1 dok
bersertifikat
6. Penyelesaian kasus tanah Negara 5 kasus

7. Cakupan sarana prasarana 98,4% 97,13%


perkantoran pemerintahan desa
yang baik
8. Sistim Informasi Manajemen 12 SIM 12 SIM
Pemda
9. Jumlah clien yang terhubung 35 49 52 95
dengan web Pemda elient/ elient/ elient/ elient/
titik titik titik titik

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang semakin meningkat


Capaian kinerja yang meningkat tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:
Indikator Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat dikarenakan
1. SKPD yang menerapkan kebijakan OSS masih tetap yaitu KP2T
2. SKPD yang melaksanakan IKM secara rutin melaksanakan Survey kepuasan layanan
masyarakat sesuai rencana yaitu KP2T, RSUD dan KPAD
Indikator Persentase ketepatan waktu SKPD dalam penyampaian laporan kinerja (LAKIP dan
TAPKIN) meningkat karena pemahaman Tim Penyusun LAKIP dari masing-masing SKPD.
Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh
jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :
Adanya Pembekalan penyusunan LAKIP kepada SKPD

Sasaran 5 : Meningkatnya Pengelolaan Pendapatan dan Aset Daerah serta


Meningkatnya Kualitas Laporan Keuangan Daerah

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 6 (enam) indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 201


Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Meningkatnya jumlah PAD 63,548 94,247 148,30

2. Rasio PAD terhadap pendapatan daerah 5,68 % 7,90% 139,08

3. Tersusunnya pengelolaan keuangan daerah ya ya 100


yang tepat waktu
4. Opini Laporan Keuangan WDP WDP 100

5. Jumlah dan macam pajak dan retribusi 30 28 93,33


daerah
6. Jenis, kelas dan jumlah restoran 3 jenis/ 3 jenis/ 100
29 restoran 37 restoran 128
Rata-rata Capaian 101,24

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 101,24%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.
Sasaran ini dicapai melalui 1 (satu) program, yaitu: Program Peningkatan dan
Pengembangan, Pengelolaan Keuangan Daerah dan Program Penataan Perundang-undangan,
yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 5(lima) kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:

Indikator kinerja sasaran “ Meningkatnya jumlah PAD ”, dicapai melalui Program


Peningkatan dan Pengembangan, Pengelolaan Keuangan Daerah dan Program Penataan
Perundang-undangan , dengan 5 (lima) kegiatan yang outputnya berupa :
- Tercapainya PAD 100% dari target yang ditetapkan
- Tercapainya penerimaan PBB
- Tersedianya sarana dan prasarana untuk pengelolaan PBB
- Tersedianya benda berharga sebagai alat bukti pembayaran yang sah
- Tersedianya peraturan Bupati tentang pajak daerah

Indikator kinerja sasaran “ Rasio PAD terhadap pendapatan daerah ”, dicapai melalui
Program Peningkatan dan Pengembangan, Pengelolaan Keuangan Daerah dan Program
Penataan Perundang-undangan , dengan 5 (lima) kegiatan yang outputnya berupa :
- Tercapainya PAD 100% dari target yang ditetapkan
- Tercapainya penerimaan PBB
- Tersedianya sarana dan prasarana untuk pengelolaan PBB

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 202


- Tersedianya benda berharga sebagai alat bukti pembayaran yang sah
- Tersedianya peraturan Bupati tentang pajak daerah

Indikator kinerja sasaran “ Tersusunnya pengelolaan keuangan daerah yang tepat


waktu ”, dicapai melalui Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan
Daerah, Program Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian dan Keuangan, Program
Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan keuangan kabupaten/kota dan Penataan Peraturan
Perundang-undangan , dengan 13 (tiga belas) kegiatan yang outputnya berupa :
- 1 dokumen standar satuan harga
- 1 dokumen kebijakan akuntansi
- Perda pertanggungjawaban (dok pertanggungjawaban APBD)
- Tersedianya data gaji pegawai 1 kabupaten selama 1 tahun
- Tersedianya data kasda sacara cepat dan akurat selama 1 tahun
- Tersedianya pedoman penyusunan APBD
- 12 dokumen APBD dan Perubahan APBD
- 195 SKPD/unit kerja penyedia data penyusunan laporan pertanggungjawaban APBD
- 195 SKPD/unit kerja tertib administrasi keuangan daerah melalui program aplikasi
Simda
- 5 kasus TPTGR
- Tersusunya laporan semesteran
- Tersedianya peraturan Bupati tentang Belanja Hibah dan Bantuan Sosial
- 195 SKPD/unit kerja memahami administrasi pelaporan pelaksanaan APBD

Indikator kinerja sasaran “ Opini Laporan Keuangan ”, dicapai melalui Program


Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah, Program Pengembangan
Sistem Pelaporan Capaian dan Keuangan, Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan
keuangan kabupaten/kota dan Penataan Peraturan Perundang-undangan, dengan 13 (tiga
belas) kegiatan yang outputnya berupa :
- 1 dokumen standar satuan harga
- 1 dokumen kebijakan akuntansi
- Perda pertanggungjawaban (dok pertanggungjawaban APBD)
- Tersedianya data gaji pegawai 1 kabupaten selama 1 tahun
- Tersedianya data kasda sacara cepat dan akurat selama 1 tahun
- Tersedianya pedoman penyusunan APBD
- 12 dokumen APBD dan Perubahan APBD
- 195 SKPD/unit kerja penyedia data penyusunan laporan pertanggungjawaban APBD
- 195 SKPD/unit kerja tertib administrasi keuangan daerah melalui program aplikasi
Simda.
- 5 kasus TPTGR

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 203


- Tersusunya laporan semesteran
- Tersedianya peraturan Bupati tentang Belanja Hibah dan Bantuan Sosial
- 195 SKPD/unit kerja memahami administrasi pelaporan pelaksanaan APBD

Indikator kinerja sasaran “ Jumlah dan macam pajak dan retribusi daerah ”, dicapai
melalui Program Peningkatan dan Pengembangan, Pengelolaan Keuangan Daerah dan
Program Penataan Perundang-undangan, dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :
- Tercapainya PAD 100% dari target yang ditetapkan
- Tercapainya penerimaan PBB
- Tersedianya sarana dan prasarana untuk pengelolaan PBB
- Tersedianya benda berharga sebagai alat bukti pembayaran yang sah
- Tersedianya peraturan Bupati tentang pajak daerah

Indikator kinerja sasaran “ Jenis, kelas dan jumlah restoran ”, dicapai melalui
Program pengembangan pemasaran pariwisata, dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya
berupa :
- Terpenuhinya Jenis, kelas dan jumlah restoran

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator


kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012

1. Meningkatnya jumlah PAD 46.521 60.636 62.486 71.106 94.247

2. Rasio PAD terhadap pendapatan 6,75% 8,22% 7,35% 6,59% 7,90%


daerah
3. Tersusunnya pengelolaan ya ya ya ya ya
keuangan daerah yang tepat waktu
4. Opini Laporan Keuangan WDP WDP WDP WDP WDP

5. Jumlah dan macam pajak dan 34 34 34 36 30


retribusi daerah
6. Jenis, kelas dan jumlah restoran 3 jenis/ 3 jenis/ 3
29 29 jenis/37
restoran restoran restroran

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang semakin meningkat .


Capaian kinerja yang meningkat tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 204


- Dari tabel diatas ada indikator Meningkatnya jumlah PAD dan Rasio PAD terhadap
pendapatan daerah yang meningkat karena Kerja keras dari semua aparat pengelola
keuangan, Koordinasi yang dilakukan antar bidang dan Sekertariat DPRD, Kerja keras
dari semua aparat pengelola keuangan semua SKPD, Koordinasi yang dilakukan antar
pengguna SKPD
- Dari indikator jenis, kelas dan jumlah restoran terdapat kenaikan karna semakin
disadarinya bahwa pariwisata di banjarnegara semakin menarik dan berpotensi sehingga
menjadi sektor jasa pariwisata dipandang mampu memberikan pendapatan secara
langsung bagi masyarakat

Sasaran 6 : Meningkatnya kualitas pengelolaan kearsipan daerah

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 2 (dua) indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Pengelolaan arsip secara baku 3,57 % 3,57 % 100%

2. Peningkatan SDM pengelola kearsipan - - -

Rata-rata Capaian 100%

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 100%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.
Sasaran ini dicapai melalui 1 (satu) program, yaitu: Program Meningkatnya
Pengelolaan Kearsipan Daerah melalui Peningkatan SDM Pengelolaan Kearsipan Daerah ,
yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 1 (satu) kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:
Indikator kinerja sasaran “ Pengelolaan arsip secara baku ”, dicapai melalui Program
Meningkatnya Pengelolaan Kearsipan Daerah melalui Peningkatan SDM Pengelolaan
Kearsipan Daerah , dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :
- Tertatanya inaktif arsip 2 SKPD sesuai dengan kaidah kearsipan sebagai upaya
meningkatkan citra arsip, bahan bukti pertanggungjawaban penyelenggaraan
pemerintahan dan jati diri daerah.

Indikator kinerja sasaran “ Peningkatan SDM pengelola kearsipan”, dicapai melalui


Program Meningkatnya Pengelolaan Kearsipan Daerah melalui Peningkatan SDM
Pengelolaan Kearsipan Daerah , dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 205


- Meningkatnya pengetahuan kearsipan

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator


kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012

1. Pengelolaan arsip secara 3,57 5,36 1,79 3,57 3,57


baku
2. Peningkatan SDM - - - - -
pengelola kearsipan

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang semakin Meningkat


Capaian kinerja yang Meningkat tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:
Petugas arsip yang sudah banyak yang berpendidikan S1 atau Fungsional
kearsipan

Sasaran 7 : Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kependudukan dan Catatan Sipil

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 8 (Delapan) indikator kinerja.


Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai
berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Kepemilikan KTP (%) 94,76 % 93,38% 98,54%

2. Cakupan penerbitan KTP berbasis NIK 60 % 75,20% 125,45%


atau e-KTP untuk yang pertama kali
3. Rasio bayi berakte kelahiran 100 % 99,98% 99,98%

4. Rasio pasangan berakte nikah 100 % 100% 100%

5. Kepemilikan akte kelahiran per 1000 62,83 69,68 110,90%


penduduk
6. Ketersediaan database kependudukan skala 1 data 1 data 100%
provinsi
7. Penerapan KTP Nasional berbasis NIK 100% 100% 100%

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 206


Indikator Kinerja Target Realisasi %

8. Cakupan pelayanan penerbitan akte 100 % 100% 100%


kelahiran
Rata-rata Capaian 104,36

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 104,36%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.
Sasaran ini dicapai melalui 1 (satu) program, yaitu: Program Penataan Administrasi
Kependudukan , yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 6 (enam) kegiatan, dengan
rincian sebagai berikut:

Indikator kinerja sasaran “ Kepemilikan KTP (%) ”, dicapai melalui Program


Penataan Administrasi Kependudukan , dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :
- Pelaksanan Pemberian KTP Elektronik pada masyarakat Kabupaten Banjarnegara

Indikator kinerja sasaran “ Cakupan penerbitan KTP berbasis NIK atau e-KTP untuk
yang pertama kal”, dicapai melalui Program Penataan Administrasi Kependudukan , dengan
xxx kegiatan yang outputnya berupa :
- Pelaksanan Pemberian KTP Elektronik pada masyarakat Kabupaten Banjarnegara

Indikator kinerja sasaran “ Rasio bayi berakte kelahiran ”, dicapai melalui Program
Penataan Administrasi Kependudukan , dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :
- Jumlah bayi yang dicatatkan kelahiranya

Indikator kinerja sasaran “ Rasio pasangan berakte nikah”, dicapai melalui Program
Penataan Administrasi Kependudukan , dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :
- Jumlah pasangan yang mencatatkan perkawinanya

Indikator kinerja sasaran “ Kepemilikan akte kelahiran per 1000 penduduk ”, dicapai
melalui Program Penataan Administrasi Kependudukan , dengan 1 (satu) kegiatan yang
outputnya berupa :
- Jumlah orang yang telah memiliki akta kelahiran

Indikator kinerja sasaran “ Ketersediaan database kependudukan skala provinsi ”,


dicapai melalui Program Penataan Administrasi Kependudukan , dengan 1 (satu) kegiatan
yang outputnya berupa :
- Sudah tersedia Database Kependudukan

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 207


Indikator kinerja sasaran “ Penerapan KTP Nasional berbasis NIK ”, dicapai melalui
Program Penataan Administrasi Kependudukan , dengan 1(satu) kegiatan yang outputnya
berupa :
- Pelaksanan Pemberian KTP Elektronik pada masyarakat Kabupaten Banjarnegara

Indikator kinerja sasaran “ Cakupan pelayanan penerbitan akte kelahiran ”, dicapai


melalui Program Penataan Administrasi Kependudukan , dengan 1 (satu) kegiatan yang
outputnya berupa :
- Jumlah orang yang telah mencatatkan kelahiranya

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator


kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012

1. Kepemilikan KTP (%) 87,87% 94,77% 93,38%

2. Cakupan penerbitan KTP 0% 0% 0% 75,27%


berbasis NIK atau e-KTP
untuk yang pertama kali
3. Rasio bayi berakte kelahiran - 76,27% 83,70% 99,98%

4.Rasio pasangan berakte nikah 100% 100% 100%

5. Kepemilikan akte kelahiran belum belum belum sudah


per 1000 penduduk
6.Ketersediaan database 1 1 1 1
kependudukan skala provinsi database database database database
kependu kependu kependu kependu
dukan dukan dukan dukan
7.Penerapan KTP Nasional belum belum belum sudah
berbasis NIK
8.Cakupan pelayanan penerbitan 100% 100% 100% 100%
akte kelahiran

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang semakin meningkat .


Capaian kinerja yang meningkat tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:
- Pelaksanaan pelayanan Akta Kelahiran baru usia 0 – 60 hari gratis
- Pelaksanaan KTP Elektronik di Kabupaten Banjarnegara
- Mulai bertambahnya kesadaran masyarakat terhadap arti pentingnya akta akta

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 208


pencatatan sipil
- Mulai bertambahnya kesadaran masyarakat terhadap administrasi kependudukan
berupa kepemilikan Kartu Keluarga dan Kartu Tanda Penduduk
- Adanya kebijakan Pemerintah menetapkan keringanan biaya bagi warga miskin yang
mengurus Akta Kelahiran
- Terbangunnya Jaringan Database Kependudukan yang memudahkan masyarakat untuk
membuat KTP dan KK di Kecamatan disamping itu data penduduk yang ada di Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil bisa semakin valid

Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh
jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :
- Banyaknya warga masyarakat yang merantau di Luar Kota akan tetapi masih berstatus
sebagai warga Banjarnegara sehingga mempengaruhi jumlah kepemilikan dokumen
penduduk dan Pencatatan Sipil yang pada saatnya harus memperbaharui dokumennya
karena masa berlaku yang telah habis sering tidak tepat waktu
- Kebijakan dari Pemerintah Pusat khususnya tentang Kebijakan Kependudukan dan
Pencatatan Sipil yang selalu berubah-ubah
- Kurangnya koordinasi dengan Desa dan Kecamatan khususnya atensi tentang
pelaporan Data Kependudukan
- Keadaan geografis di Kabupaten Banjarnegara yang berbukit-bukit sehingga
menyelipkan masyarakat untuk memenuhi hak dan kewajibannya akan Dokumen
Kependudukan seperti memiliki KTP,KK maupun Akta Pencatatan Sipil

Sasaran 8 : Meningkatnya Kualitas Pelayanan Informasi

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 8 (delapan) indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Jumlah surat kabar nasional/lokal 6 surat kabar 6 surat kabar 100

2. Jumlah penyiaran radio/TV lokal 4-9 kali 4-9 kali 100

3. Web site milik pemerintah daerah 1 website 1 website 100


utama, 9 utama, 9
subdominan subdominan
4. Pameran/expo 41 47 114,61
kegiatan kegiatan

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 209


Indikator Kinerja Target Realisasi %

5. Pelaksanaan desiminasi pendistribusian


informasi nasional melalui:
a. Media massa seperti majalah , radio 7;4;9 7;4;9 100%
dan televisi
b. Media baru seperti website 0 0 0

c. Media interpersonal seperti sarasehan


ceramah / diskusi dan loka karya 8 11 137,5%
d. Media tradisional seperti pertunjukan 4 kali 4 kali 100%
rakyat
6. Cakupan pengembangan dan
pemberdayaan kelompok informasi 4 4 100%
masyarakat di tingkat kecamatan kelompok kelompok
7. Tersedianya Sistem Informasi Jasa 20 14,29 % 71,45%
Konstruksi setiap tahun
8. Tersedianya informasi mengenai rencana 33,3% Peta Analog 150,15%
tata ruang (RTR) wilayah Kabupaten beserta 50%
rencana rincian melalui peta analog dan peta Peta Digital 60,06%
digital 20%
Rata-rata Capaian 125.97

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 125.97%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.
Sasaran ini dicapai melalui 1 (satu) program, yaitu: Program pengembangan
komunikasi, informasi dan media masa, yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 1 (satu)
kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:
Indikator kinerja sasaran “ Jumlah surat kabar nasional/lokal ”, dicapai melalui
Program Pengembangan Komunikasi, Informasi, dan Media Massa, dengan 1 (satu) kegiatan
yang outputnya berupa :
- Tersedianya surat kabar sebanyak 6 surat kabar (Kompas, Radar Banyumas, Suara
Merdeka, Wawasan Kedaulatan Rakyat, Satelit Pos) untuk keperluan guntingan pers
(kliping berita yang berkaitan dengan Kabupaten Banjarnegara)

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 210


Indikator kinerja sasaran “ Jumlah penyiaran radio/TV lokal ”, dicapai melalui
Program Pengembangan Komunikasi, Informasi, dan Media Massa , dengan 1 (satu) kegiatan
yang outputnya berupa :
-Pendistribusian informasi melalui 7 surat kabar ( Suara Merdeka, Kompas,
Kedaulatan Rakyat, Wawasan, Radar Banyumas, Satelit Pos, Sindo Pos ), 4 saluran radio (
LPPL Banjarnegara FM, Pop FM, Prima FM, RRI Purwokerto ) dan 9 saluran televisi ( TVRI,
Indosiar, RCTI, SCTV, MNCTV, ANTV, Global TV, Trans 7 dan Banyumas TV ).
-Website dengan program “ Pengembangan Komunikasi, Informasi, dan Media
Massa ” dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya : Terbangunnya website milik Pemkab
Banjarnegara sebagai domain utama dengan alamat www. Banjarnegarakab. go. id dan juga
terdapat 9 subdomain ( Bappeda, BKD, DPKAD, Dindukcapil, Dinsosnakertrans, RSUD,
KP2T, LPSE ).
-Pendistribusian informasi melalui media interpersonal seperti kegiatan coffee
morning.
-Program Pengelolaan Keragaman Budaya dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya.
Terselenggaranya pesta Kesenian Tradisional.
- Terpancarnya siaran radio sebanyak 4 kali dan TV sebanyak 9 kali

Indikator kinerja sasaran “ Web site milik pemerintah daerah ”, dicapai melalui
Program Pengembangan Komunikasi, Informasi, dan Media Massa , dengan 1 (satu) kegiatan
yang outputnya berupa :
- Terbangunya website milik Pemerintah Kabupaten

Indikator kinerja sasaran “ Pameran/expo ”, dicapai melalui Program Pengembangan


indudstri kecil dan menengah , dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :
- Meningkatnya nilai jual produk UKM dan meningkatnya ketrampilan pengrajin 20
Orang.

Indikator kinerja sasaran “ Pelaksanaan desiminasi pendistribusian informasi


nasional melalui, Media massa seperti majalah , radio dan televise, Media baru seperti
website, Media interpersonal seperti sarasehan ceramah / diskusi dan loka karya dan Media
tradisional seperti pertunjukan rakyat ”, dicapai melalui Program Kerjasama Informasi
dengan Mass Media dan Program pengelolaan keragaman budaya dengan 2 (dua) kegiatan
yang outputnya berupa :
- Dari indikator Media massa seperti majalah , radio dan televise informasi melalui 7
surat kabar (SM, Kompas, KR, Wawasan, Radar banyumas , Satelit Pos, Sindo
Pos), 4 saluran radio (LPPL Banjarnegara FM, Pop FM, Prima FM, RRI
Purwokerto) dan 9 saluran televisi (TV RI, Indosiar, RCTI, SCTV, MNCTV,
ANTEV, Global TV, Trans 7 dan Banyumas TV).

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 211


- Dari indikator Media baru seperti website terbangunnya Website Pemkab
Banjarnegara sebagai domain utama dengan alamat www. banjarnegarakab.go.id
dan juga terdapat 9 subdomain (Bappeda, BKD,DPKAD,Dindukcapil,
Dinsosnakertrans, RSUD, KP2T, LPSE).
- Dari Indikator Media interpersonal seperti sarasehan ceramah / diskusi dan loka
karya, pendistribusian informasi melalui media inter personal seperti kegiatan
coffee morning.
- Dari indikator Media tradisional seperti pertunjukan rakyat, terselenggaranya pesta
kesenian tradisional sebanyak 4 kali.
Indikator kinerja sasaran “ Cakupan pengembangan dan pemberdayaan kelompok
informasi masyarakat di tingkat kecamatan ”, dicapai melalui Program Kerjasama Informasi
dengan Mass Media , dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :
- Cakupan pengembangan dan pemberdayaan empat kelompok informasi masyarakat
di tingkat Kecamatan, KIM dibentuk mulai tahun 2011.
Indikator kinerja sasaran “ Tersedianya Sistem Informasi Jasa Konstruksi setiap
tahun ”, dicapai melalui Program Pemberdayaan jasa usaha, dengan 1 (satu) kegiatan
Pemberdayaan Jasa Usaha Konstruksi yang outputnya berupa :
- Informasi mengenai surat izin usaha jasa konstruksi

Indikator kinerja sasaran “ Tersedianya informasi mengenai rencana tata ruang


(RTR) wilayah Kabupaten beserta rencana rincian melalui peta analog dan peta digital ”,
dicapai melalui Program Perencanaan Pembangunan Daerah dan Program Perencanaan
Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam, dengan 2 (dua) kegiatan yang outputnya berupa :
Tersedianya Peta Analog dan Peta Digital.

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator


kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012

1. Jumlah surat kabar 4 surat 4 surat 4 surat 4 surat 6 surat kabar


nasional/lokal kabar kabar kabar kabar
2. Jumlah penyiaran 4/9 kali 4/9 kali 4/9 kali 4/9 kali 4/9 kali
radio/TV lokal
3. Web site milik 1 1 1 domain, 1 domain, 1 domain, 9
pemerintah daerah domain domain 2 9 subdomain
subdomain subdomain
4. Pameran/expo 6 6 7 10 47
kegiatan kegiatan kegiatan kegiatan kegiatan

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 212


Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012

5. Pelaksanaan
desiminasi
pendistribusian
informasi nasional
melalui:
a. Media massa 7;4;9 7;4;9 7;4;9
seperti majalah ,
radio dan televisi
b. Media baru seperti 1 1 1 domain, 1 domain, 1 domain, 9
website domain domain 2 9 subdomain
subdomain subdomain
c. Media - - - - 11
interpersonal
seperti sarasehan
ceramah / diskusi
dan loka karya
d. Media tradisional 4 kali
seperti
pertunjukan rakyat
6. Cakupan 4 4
pengembangan dan
pemberdayaan
kelompok informasi
masyarakat di tingkat
kecamatan
7. Tersedianya Sistem 14,29 %
Informasi Jasa
Konstruksi setiap
tahun
8. Tersedianya Peta analog
informasi mengenai 50%
rencana tata ruang Peta digital
(RTR) wilayah 20%
Kabupaten beserta
rencana rincian
melalui peta analog

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 213


Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012

dan peta digital

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang semakin meningkat


Capaian kinerja yang meningkat tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:
Dari indikator Pameran/expo sesuai dengan visi misi Banjarnegara 2011-2016
yaitu terwujudnya Banjarnegara yang mandiri dan berdaya saing menuju masyarakat
Banjarnegara sejahtera yang berakhlak mulia yang dijabarkan dalam misi 1 yaitu
Mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan berbasis
pertanian dan potensi lokal yang berdaya saing, juga misi 6 mewujudkan pembangunan
karakter bangsa melalui pembangunan seni budaya, penghargaan tradisi dan kearifan
lokal, dari visi misi tersebut diatas perlu didukung riil antara lain menyelenggarakan
kegiatan pameran /expi produg-produg unggulan di berbagai SKPD.

Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh
jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :
Dari indikator Tersedianya informasi mengenai rencana tata ruang (RTR)
wilayah Kabupaten beserta rencana rincian melalui peta analog dan peta digital Masih
terbatasnya SDM, hardware dan software yang belum tersedia.

MISI 3 : MEWUJUDKAN KONDISI AMAN, DAMAI, DEMOKRATIS DAN


RELIGIUS
Analisis dan evaluasi capaian kinerja tahun 2012 Kabupaten Banjarnegara
Pembangunan Bidang Pendidikan, dapat dijelaskan sbb :

Sasaran 1 : Meningkatnya Keamanan dan Ketertiban Lingkungan

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 7 indikator kinerja. Adapun


pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut :

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Rasio Jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 0.70 0.58 82


penduduk
2. Cakupan patroli petugas Satpol PP (dalam 24 3 kali 3 kali 100
jam)
3. Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 100 % 100 % 100

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 214


(ketertiban, ketrentaman, keindahan) di
Kabupaten (%)
4. Jumlah demontrasi 6 kali 1kali 183
5. Cakupan petugas Linmas (%) 20 - 0
6. Jumlah Linmas per Jumlah 10.000 Penduduk 0.8644 0.9534 110.30
7. Rasio Pos Siskampling per jumlah 2.38 2.34 98.39
desa/kelurahan
Rata-rata capaian 96

Indikator kinerja sasaran yang telah ditetapkan dalam tahun 2012 telah tercapai
dengan persentase capaian rata-rata 96 %
Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk mencapai sasaran ini dapat
dilihat secara detail pada formulir : PKK.
Indikator kinerja sasaran “ Cakupan patroli petugas Satpol PP (dalam 24 jam) ”,
dicapai melalui program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan dengan 1 (
satu ) kegiatan yang outputnya berupa :
- Patroli petugas satpol PP dalam 24 jam 3 kali

Indikator kinerja sasaran “ Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban,


ketrentaman, keindahan) di Kabupaten (%) dicapai melalui program Peningkatan Keamanan
dan Kenyamanan Lingkungan dengan 1 ( satu ) kegiatan yang outputnya berupa :
- Jumlah operasi pengendalian kenyamanan 33 kali
lingkungan

Indikator kinerja sasaran “Jumlah Linmas per Jumlah 10.000 Penduduk”, dicapai
melalui kegiatan Inventarisasi melalui permintaan data ke seluruh Kecamatan yang yang
outputnya berupa :
- Jumlah Kecamatan yang mengirimkan 20 Kecamatan
Data Satuan Linmas

Indikator kinerja sasaran “Rasio Pos Siskampling per jumlah desa/kelurahan”, dicapai melalui
Inventarisasi melalui permintaan data ke seluruh Kecamatan yang outputnya berupa :

- Jumlah Kecamatan Yang mengirimkan 20 Kecamatan


Data Pos Siskampling

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 215


Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator kinerja
di peroleh gambaran sebagai berikut :

Indikator kinerja 2010 2011 2012

1. Rasio Jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 0.69 0.60 0.58
penduduk
2. Cakupan patroli petugas Satpol PP (dalam 24 jam) 3x 3x 3x
3. Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, 100 100 100
ketrentaman, keindahan) di Kabupaten (%)
4. Jumlah demontrasi 5x 5 1x
5. Cakupan petugas Linmas (%) - - -
6. Jumlah Linmas per Jumlah 10.000 Penduduk 99.62 85.52 95.36
7. Rasio Pos Siskampling per jumlah desa/kelurahan. 2.37 2.34 2.34

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang fluktuatif (naik turun) seperti terlihat
pada tabel di atas.
Capaian kinerja yang fluktuatif (naik turun) antara lain disebabkan oleh :
1. Indikator kinerja Rasio Jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk menurun
disebabkan karena Ada anggota Satpol yang mutasi ke SKPD lain.
2. Indikator kinerja Cakupan petugas Linmas (%) tidak tercapai karena pada tahun 2012
tidak ada kegiatan Pemilihan (Pilbup, Pileg Pilgub dan Pilpres)
3. Indikator kinerja Jumlah Linmas per Jumlah 10.000 Penduduk fluktuatif disebabkan
karena Adanya data jumlah penduduk yang berbeda setiap tahunnya, untuk pembagi
jumlah Linmas per 10.000 penduduk yang semula diperkirakan tahun 2012 jumlah
penduduk 1.090.987 orang, namun jumlah penduduk berdasarkan data dari
Dindukcapil adalah 970.093 orang, sehingga cakupan jumlah Linmas per jumlah
penduduk melebihi target.
4. Indikator kinerja Rasio Pos Siskampling per jumlah desa/kelurahan menurun
disebabkan karena tidak ada Stimulus dari Pemerintah, sehingga hanya melaksanakan
pendataan.
Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh antara lain
dengan :
- Mengusulkan penambahan jumlah personil Satpol
- Menghimbau kepada Kepala Desa/Kelurahan melalui Kecamatan untuk membangun atau
merehab Pos Siskamling yang rusak.

Sasaran 2 : Menurunnya jumlah korban bencana

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 216


Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 6 indikator kinerja. Adapaun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut :
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Persentase Bencana yang tertangani dengan 100 % 100 % 100
baik
2. Persentase korban bencana skala Kabupaten 100 % 100 % 100
yang menerima Bantuan sosial selama masa (1 posko) (1 posko)
tanggap darurat
3. Persentase korban bencana skala Kabupaten - - -
dievakuasi dengan menggunakan sarpras
tanggap darurat lengkap
4. Cakupan pelayanan bencana kebakaran 00.37 % 0.002 % 5,4
kabupaten
5. Cakupan pelayanan bencana kebakaran 100 % 37,2% 37,2
(1069.7 km2) (397.83
km2)
6. Tingkat waktu tanggap (response time rate) 20 % 12.69 % 63.45
daerah layanan Wilayah Manajemen Kebakaran
(WMK) (%)
Rata-rata capaian
51,00
Indikator kinerja sasaran yang telah ditetapkan dalam tahun 2012 tidak tercapai
dengan persentase capaian rata-rata 51,00 %
Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk mencapai sasaran ini dapat
dilihat secara detail pada formulir : PKK
Sasaran ini dicapai melalui 1 (satu) program yaitu Program Tanggap Darurat , yang
dilaksanakan melalui 1 (satu ) kegiatan, dengan rincian sebagai berikut :
Indikator kinerja sasaran “Persentase Bencana yang tertangani dengan baik, Persentase
korban bencana skala Kabupaten yang menerima Bantuan sosial selama masa tanggap
darurat, Persentase korban bencana skala Kabupaten dievakuasi dengan menggunakan sarpras
tanggap darurat lengkap, Cakupan pelayanan bencana kebakaran kabupaten, Cakupan
pelayanan bencana kebakaran, Tingkat waktu tanggap (response time rate) daerah layanan
Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) (%)”, dicapai melalui program Tanggap Darurat,
dengan 1 kegiatan yang outputnya berupa :
Tercukupinya Posko Bencana yang selalu 1 posko
siap siaga

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 217


Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator
kinerja di peroleh gambaran sebagai berikut :
Indikator Kinerja 2011 2012
1. Persentase Bencana yang tertangani dengan baik - 100 %
2. Persentase korban bencana skala Kabupaten yang menerima 100 %
Bantuan sosial selama masa tanggap darurat (1 posko)
3. Persentase korban bencana skala Kabupaten dievakuasi - -
dengan menggunakan sarpras tanggap darurat lengkap
4. Cakupan pelayanan bencana kebakaran kabupaten - 0.002 %
5. Cakupan pelayanan bencana kebakaran - 397.83
6. Tingkat waktu tanggap (response time rate) daerah layanan - 12.69 %
Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) (%)

Capaian kinerja yang kurang tersebut disebabkan oleh :


1. Tahun 2012 tidak ada kejadian bencana skala Kabupaten dalam masa darurat
2. Luasnya wilayah manajemen kebakaran yang harus ditangani
3. Kurang layaknya sarana dan prasarana untuk menangani kebakaran
4. Terbatasnya wilayah yang dapat dijangkau oleh pemadam kebakaran

Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki antara lain dengan :
1. Pendataat wilayah yang mengalami bencana kebakaran
2. Menghitung kejadian kebakatan yang sudah tertangani
3. Kordinasi dengan dinas terkait untuk perbaikan sarana
4. Mengusulkan penyediaan sarana berupa mobil damkar
5. Bekerja sama dengan dengan BPBD Kabupaten lain yang terdekat

Sasaran 3 : Meningkatnya Kualitas Penyelenggaran Demokrasi

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 2 (dua ) indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut :

Indikator Kinerja Target Realisasi %


1. Kegiatan pembinaan politik daerah 3 kl 3 kl 100.00
2. Jumlah LSM, Ormas dan Parpol yang 15 Ormas 15 Ormas 100.00
difasilitasi
Rata-rata capaian 100 %

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 218


Indikator kinerja sasaran Kegiatan pembinaan politik daerah dicapai melalui
program Pendidikan Politik Masyarakat yang telah ditargetkan dalam tahun 2012 telah
tercapai dengan persentase capaian rata-rata 100 % .
Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk mencapai sasaran ini dapat
dilihat secara detail pada formulir PKK.
Sasaran ini dicapai melalui program yaitu : Pendidikan Politik Masyarakat yang
secara keseluruhan dilaksanakan melalui dua (dua) Kegiatan yang outputnya berupa :
- Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan Bintek 30 orang
Keuangan Parpol
- Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan Sosialisasi 100 orang
UU Pemilu

Indikator kinerja sasaran” Jumlah LSM, Ormas dan Parpol yang difasilitasi “diapai melalui
program Pendidikan Politik Masyarakat dengan 1(satu) kegiatan dan Fasulitasi Bantuan
Hibah kepada Ormas sebagai Penanggung Jawab Teknis Kegiatan yang outputnya berupa :

- Jumlah Fasilitasi Kegiatan Verifikasi persyaratan 6 Bulan


Administrasinya

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator


kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut :

Indikator Kinerja 2010 2011 2012


1. Kegiatan pembinaan politik daerah 1 kl 1 kl 3 kl

2. Jumlah LSM, Ormas dan Parpol yang difasilitasi 10 10 15


parpol parpol Ormas

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang meningkat seperti terlihat pada tabel
di atas.
Capaian kinerja yang berhasil tersebut antara lain disebabkan oleh :
1. Adanya perbaikan perencanaan yang mengarah pada capaian kinerja yang tertuang pada
RPJMD maupun Renstra SKPD.
2. Adanya penambahan dukungan Anggaran dari APBD Kabupaten Banjarnegara untuk
capaian target kinerja SKPD, meskipun belum sesuai apa yang menjadi target dalam
RPJMD

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 219


3. Adanya perubahan penanggung jawab Teknis Kegiatan yang semula melalui SKPD lain
sekarang dialihkan kepada SKPD yang membidangi sesuai Tupoksi, sehingga secara
langsung dapat untuk mengukur capaian kinerja SKPD sesuai bidang tugasnya

Sasaran 4 : Meningkatnya pemahaman kebangsaan dan norma agama dalam


kehidupan bermasyarakat

Untuk mencapai sasaran tersebut diatas, diukur dengan 2 (dua) indikator kinerja.
Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai
berikut :

Indikator Kinerja Target Realisasi %


1. Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas 2 kl 2 kl 100
dan OKP
Rata-rata capaian 100

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam tahun 2012 telah tercapai
dengan persentase capaian rara-rata : 100 %.
Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara
detail pada formulir PKK.
Sasaran ini dicapai melalui 1 program, yaitu program Wawasan Kebangsaan dan Kemitraan
Wawasan Kebangsaan dilaksanakan melalui 2 (dua) kegiatan, yang outputnya sebagai berikut
:

- Jumlah peserta yang mengikuti Kegiatan Sosial 100 orang


Penanaman jiwa nasionalisme
- Jumlah peserta yang mengikuti Kegiatan Sosial 100 orang
Keormasan

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator


kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut :

Indikator kinerja 2010 2011 2012

1. Jumlah Kegiatan Pembinaan terhadap LSM, Ormas 2 kl 1 kl 4 kl


dan OKP

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang naik seperti terlihat pada tabel di atas.
Capaian kinerja yang berhasil tersebut antara lain disebabkan oleh :

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 220


- Adanya perbaikan perencanaan yang mengarah pada capaian kinerja yang tertuang pada
RJPMD maupun Renstra

MISI 4 : MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN YANG BERWAWASAN


LINGKUNGAN HIDUP YANG BERKELANJUTAN

Analisis dan evaluasi capaian kinerja Tahun 2012 Pemerintah Kabupaten


Banjarnegara, dapat dijelaskan sebagai berikut :

Sasaran 1 : Meningkatnya sarana infra struktur yang menunjang iklim usaha


infestasi

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 9 indikator kinerja. Adapun


pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Panjang jalan kabupaten dalam kondisi 55,82 % 48,71% 87,26


baik (>40 km/Jam)
2. Tersedia jalan yang menghubungkan 30% 97,13 % 323,76
pusat-pusat kegiatan dalam wilayah
kabupaten
3. Tersedianya jalan yang menjamin 20% 48,71% 243,55
pengguna jalan berkendaraan dengan
selamat
4. Tersedianya jalan yang menjamin 20% 48,71% 234,55
kendaraan dapat berjalan dengan
selamat dan nyaman
5. Panjang jalan yang memiliki trotoar dan 2,03% 13,993% 689
drainase / saluran pembuangan air
(minimal 1,5 m)
6. Tersedianya pedoman harga standar 100 % 100 % 100
Bangunan Negara (HSBGN) di
Kabupaten
7. Tersedianya air irigasi untuk pertanian 30 % 47,45 % 158,17
rakyat pada sistem irigasi yang sudah
ada

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 221


Indikator Kinerja Target Realisasi %

8. Rasio Jaringan irigasi 9,23 % 22,04 % 238,79

9. Jaringan Irigasi Kabupaten dalam 11,342 km 13,165 km 116,07


kondisi baik
Rata-rata Capaian 243,41

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 243,41%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PPK.
Sasaran ini dicapai melalui 6 program, yaitu: Program Peningatan jalan dan
jembatan , Program Rehabilitasi /Pemeliharaan jalan dan jembatan, Program Pembangunan
saluran /drainase / gorong-gorong, Program Tersedianya permukiman dan rumah layak huni
yang nyaman bagi masyarakat, Program Pengembangan dan pengelolaan Jaringan Irigasi,
rawa dan jaringan pengairan lainnya dan Program Pengendalian Banjir, yang keseluruhannya
dilaksanakan melalui 107 kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:

Indikator kinerja sasaran “ Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik (>40
km/Jam) dan Tersedia jalan yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan dalam wilayah
kabupaten”, dicapai melalui Program Peningatan jalan dan jembatan , dengan 55 kegiatan
yang outputnya berupa :
- Peningkatan jalan dan jembatan 46.738,8 m

Indikator kinerja sasaran “ Tersedianya jalan yang menjamin pengguna jalan


berkendaraan dengan selamat dan Tersedianya jalan yang menjamin kendaraan dapat berjalan
dengan selamat dan nyaman ”, dicapai melalui Program Rehabilitasi /Pemeliharaan jalan dan
jembatan, dengan 35 kegiatan yang outputnya berupa :
- Pemeliharaan jalan Kabupaten Banjarnegara sepanjang 41,408 km

Indikator kinerja sasaran “ Panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase / saluran
pembuangan air (minimal 1,5 m) ”, dicapai melalui Program Pembangunan saluran /drainase
/ gorong-gorong, dengan 9 kegiatan yang outputnya berupa :
- Pembangunan saluran/drainase/gorong 2.149 m
- Pembangunan gorong-gorong 42,5 m

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 222


Indikator kinerja sasaran “ Tersedianya pedoman harga standar Bangunan Negara
(HSBGN) di Kabupaten ”, dicapai melalui kegiatan yang dilaksanakan pada DPPKAD
Kabupaten Banjarnegara, yang outputnya berupa:
- Standarisasi Biaya Kegiatan, Honorarium, Pemeliharaan dan 1 dokumen
Harga Pengadaan Barang/Jasa Kebutuhan Pemerintah
Kabupaten Banjarnegara Tahun Anggaran 2012

Indikator kinerja sasaran “ Tersedianya air irigasi untuk pertanian rakyat pada sistem
irigasi yang sudah ada, Rasio Jaringan irigasi, Jaringan Irigasi Kabupaten dalam kondisi baik
”, dicapai melalui Program Pengembangan dan pengelolaan Jaringan Irigasi, rawa dan
jaringan pengairan lainnya dan Program Pengendalian Banjir , dengan 8 kegiatan yang
outputnya berupa :
- Tercukupinya air bagi petani 14.059.200 m/l/detik
- Tercukupinya air bagi petani 12 m/Ha
- Tercukupinya air bagi petani 296.299 m

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator


kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012

1. Panjang jalan kabupaten 368,97 367,97 452,59 455,903 48,71%


dalam kondisi baik (>40 km km km km (432,722 km)(
km/Jam)
2. Tersedia jalan yang - - - - 97,13 %
menghubungkan pusat-pusat
kegiatan dalam wilayah
kabupaten
3. Tersedianya jalan yang 25,465 74,785 56,45 57,238 41,408 km
menjamin pengguna jalan km km km km (48,71%)
berkendaraan dengan
selamat
4. Tersedianya jalan yang 25,465 74,785 56,45 57,238 41,408 km
menjamin kendaraan dapat km km km km (48,71%)
berjalan dengan selamat dan
nyaman
5. Panjang jalan yang - - - - 13,993%
memiliki trotoar dan

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 223


Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012

drainase / saluran
pembuangan air (minimal
1,5 m)
6. Tersedianya pedoman harga 100% 100% 100% 100% 100%
standar Bangunan Negara
(HSBGN) di Kabupaten
7. Tersedianya air irigasi 47,45 %
untuk pertanian rakyat pada
sistem irigasi yang sudah
ada
8. Rasio Jaringan irigasi 22,04 %

9. Jaringan Irigasi Kabupaten 13,165 km


dalam kondisi baik

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang semakin meningkat


Capaian kinerja yang meningkat menurun stabil tersebut di atas antara lain
disebabkan oleh:
1) Pada indikator Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik (> 40 km/Jam) dan
indikator Tersedianya jalan yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan dalam wilayah
Kabupaten karena ada pelaksanaan kegiatan peningkatan jalan yang belum selesai
sampai batas waktu yang ditentukan, sehingga kegiatan ditetapkan putus kontrak.
Alokasi dana yang tersedia untuk kegiatan peningkatan jalan kabupaten sebagian
untuk melaksanakan peningkatan jalan poros desa.
2) Pada indikator Tersedianya jalan yang menjamin pengguna jalan berkendara dengan
selamat dan indikator Tersedianya jalan yang menjamin kendaraan dapat berjalan
dengan selamat dan nyaman disebabkan karena ada 4 (empat) kegiatan pemeliharaan
berkala jalan yang belum selesai 100% pada batas waktu yang ditentukan sehingga
ditetapkan putus kontrak dengan penyedia barang dan jasa.
3) Tercapainya indikator Tersediannya pedoman Harga Standar Bangunan Negara
(HSBGN) di Kabupaten, disebabkan karena pemerintah pusat memberikan alokasi
anggaran melalui program nasional pemberdayaan masyarakat perdesaan mandiri yang
langsung dikelola oleh masing-masing kecamatan (UPK Kecamatan).
4) Tersedianya air irigasi untuk pertanian rakyat pada sistem irigasi yang sudah ada,
Rasio Jaringan Irigasi, dan Jaringan irigasi Kabupaten dalam kondisi baik tercapai

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 224


karena tercukupinya anggaran.

Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh
jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :
1) Pada indikator Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik (> 40 km/Jam) dan
indikator Tersedianya jalan yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan dalam
wilayah Kabupaten dilakukan dengan melanjutkan kegiatan pada tahun anggaran
2013 dengan melaksanakan prosedur pengadaan berang dan jasa yang lebih baik,
selektif dan prioritas penanganan jalan kabupaten yang ditetapkan.
2) Pada indikator Tersedianya jalan yang menjamin pengguna jalan berkendara dengan
selamat dan indikator Tersedianya jalan yang menjamin kendaraan dapat berjalan
dengan selamat dan nyaman, diupayakan dengan melanjutkan kegiatan tersebut
pada tahun anggaran 2013.

Sasaran 2 : Meningkatnya ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana


perhubungan

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 7 indikator kinerja. Adapun


pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Rasio rumah layak huni 47 % 76,71 163,22

2. Cakupan layanan rumah layak huni 11 % 76,71% 697,36

3. Berkurangnya luasan permukiman kumuh 11 % 10 % 90,90


di kawasan perkotaan
4. Rumah tangga pengguna air bersih 55,00 42,97 78,12

5. Rasio rumah bersanitasi 45,00 % 45,72% 101,6

6. Tersedianya air baku untuk memenuhi 30 % 74,25 % 247,53


kebutuhan pokok minimal sehari-hari
7. Rumah tangga pengguna listrik (%) 67 % 69,12 % 103,16

Rata-rata Capaian 210,20

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 225


Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 210,20 %. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PPK.
Sasaran ini dicapai melalui 3 program, yaitu: Program Tersedianya pemukiman dan
rumah layak huni yang nyaman bagi masyarakat, Program Peningkatan penyediaan sarana air
bersih, Program Pembinaan & Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan, yang
keseluruhannya dilaksanakan melalui 30 kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:

Indikator kinerja sasaran “ Rasio rumah layak huni, Cakupan layanan rumah layak
huni dan Berkurangnya luasan permukiman kumuh di kawasan perkotaan”, dicapai melalui
Program Tersedianya pemukiman dan rumah layak huni yang nyaman bagi masyarakat, dan
data yang diperoleh dari KPMD Kabupaten Banjarnegara.

Indikator kinerja sasaran “ Rumah tangga pengguna air bersih dan Rasio rumah
bersanitasi ”, dicapai melalui Program Peningkatan penyediaan sarana air bersih , dengan 26
kegiatan yang outputnya berupa :
- Pembangunan SAB 21 Kegiatan
- Pengelolaan Sanitasi 3 Kelurahan
- Pengelolaan Pamsimas 15 Desa
- Pengelolaan P2KP 4 Desa dan 9 kelurahan

Indikator kinerja sasaran “ Tersedianya air baku untuk memenuhi kebutuhan pokok
minimal sehari-hari ”, dicapai dari data yang diperoleh dari DPU Kabupaten Banjarnegara.
Indikator kinerja sasaran “ Rumah tangga pengguna listrik (%) ”, dicapai melalui
Program Pembinaan & Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan, dengan 4 kegiatan yang
outputnya berupa :
- Panjang Jaringan 4 Unit Jaringan Listrik Pedesaan 3,491 KMS

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator


kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012

1. Rasio rumah layak huni - - 45,5% 46,5% 76,71%

2. Cakupan layanan rumah layak - - - - 76,71%


huni
3. Berkurangnya luasan - - - - 10%
permukiman kumuh di kawasan

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 226


Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012

perkotaan

4. Rumah tangga pengguna air 39,70 % 42,05% 45,40% 41,50% 42,97%


bersih
5. Rasio rumah bersanitasi - - - 43,84% 45,72%

6. Tersedianya air baku untuk - - - - 74,25


memenuhi kebutuhan pokok %
minimal sehari-hari
7. Rumah tangga pengguna listrik 69,12
(%) %

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang semakin meningkat.


Capaian kinerja yang meningkattersebut di atas antara lain disebabkan oleh:
1) Indikator Rasio rumah layak huni, Cakupan layanan rumah layak huni, Berkurangnya
luasan permukiman kumuh di kawasan perkotaan, Rumah tangga pengguna air bersih,
karena Pemerintah Pusat memberikan alokasi anggaran melalui Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan Mandiri yang langsung dikelola oleh masing-
masing kecamatan (UPK Kecamatan)
2) Indikator Rasio rumah bersanitasi ada peningkatan karena adanaya dana pembangunan
SAB dan ada bantuan keuangan dari pemerintah melalui DAK dan APBD Provinsi

Sasaran 3 : Meningkatnya ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana


perhubungan

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 12 indikator kinerja. Adapun


pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan 0, 59 % 0,45% 76,27

2. Jumlah orang/barang yang terangkut 929.005 928.000 99,89


angkutan umum
3. Jumlah orang/barang melalui terminal per 929.005 928.000 99,89
tahun
4. Jumlah arus penumpang angkutan umum 908.274 856.481 94,3

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 227


Indikator Kinerja Target Realisasi %

5. Rasio Ijin Trayek 0,00041% 0,000418% 101,95

6. Jumlah uji KIR angkutan umum 1.138 buah 1.086 buah 95,43

7. Jumlah terminal bus 7 buah 7 buah 100

8. Angkutan darat 0,043 0.041 95,3

9. Kepemilikan KIR angkutan umum (%) 96,97% 95,26% 98,24

10. Lama pengujian kelayakan angkutan 47 menit 47 menit 100


umum (KIR)
11. Biaya pengujian kelayakan angkutan 43.500 44.000 101,15
umum
12. Pemasangan Rambu-rambu (%) 39,57 50,16 126,76

Rata-rata Capaian 99,10

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 99,10 %. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PPK.
Sasaran ini dicapai melalui 4 program, yaitu: Program Rehabilitasi dan
Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ, Program Peningkatan Pelayanan Angkutan ,
Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor, Program Pengendalian
dan Pengamanan Lalu Lintas, yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 7 (tujuh) kegiatan,
dengan rincian sebagai berikut:

Indikator kinerja sasaran “ Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan ”, dicapai
melalui Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ , dengan 1
kegiatan yang outputnya berupa :
- Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan 0,45%

Indikator kinerja sasaran “ Jumlah orang/barang yang terangkut angkutan umum,


Jumlah orang/barang melalui terminal per tahun ”, dicapai melalui Program Peningkatan
Pelayanan Angkutan , dengan 1 kegiatan yang outputnya berupa :
- Jumlah orang/barang yang terangkut angkutan umum 928.000 orang

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 228


Indikator kinerja sasaran “ Jumlah arus penumpang angkutan umum ”, dicapai
melalui Program Peningkatan Pelayanan Angkutan , dengan 1 kegiatan yang outputnya
berupa :
- Jumlah arus penumpang angkutan umum 856.481 orang

Indikator kinerja sasaran “ Rasio Ijin Trayek ”, “ Jumlah uji KIR angkutan umum ”,
“ Kepemilikan KIR angkutan umum (%) ”, “ Lama pengujian kelayakan angkutan umum
(KIR) ”, dan “ Biaya pengujian kelayakan angkutan umum ”, dicapai melalui Program
Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor, dengan 1 kegiatan yang outputnya
berupa :
- Rasio ijin trayek 0,000418 %
- Jumlah uji KIR angkutan umum 1.086
(jumlah tersebut merupakan hasil penjumlahan mobil angkutan umum angkutan
(144) dan bus (942))
- Kepemilikan KIR angkutan umum 95, 26 %
(Jumlah tersebut didapat dari membandingkan jumlah uji KIR
angkutan umum dengan 2 kali jumlah angkutan, dikalikan 100%.
Jumlah tersebut menurun dari target dikarenakan beberapa pemilik
KIR yang hanya 1 kali melaksanakan uji KIR, bukan 2 kali seperti
yang sudah ditetapkan.)
- Lama Pengujian kelayakan angkutan umum (KIR) 47 menit
(Dasar SOP Tahun 2012 yang telah ditetapkan melalui Keputusan
Kepala Dinhubkominfo Kab. Banjarnegara No. 050/1565 Tahun
2012 tentang Penetapan SOP pada Dinhubkominfo)
- Biaya pengujian kelayakan angkutan umum Rp 44.000,-
( Dalam Perda No. 2 Tahun 2008 tentang Retribusi Parkir di tepi
jalan umum, tariff buku uji Rp 7.500,- dan berdasarkan Perda Kab.
Banjarnegara Nomor 6 tahun 2011 tentang Retribusi daerah, Tarif
buku uji menjadi Rp 8.000,-)

Indikator kinerja sasaran “ Jumlah terminal bus ”, dicapai melalui Program


Peningkatan Pelayanan Angkutan , dengan 1 kegiatan yang outputnya berupa :
- Jumlah terminal bus sebanyak 7 unit , yaitu Terminal Induk 7 Unit
Banjarnegara, Terminal Mandiraja, Terminal Purwareja Klampok,
Terminal Batur, Terminal Binorong, dan Terminal Karangkobar

Indikator kinerja sasaran “ Angkutan darat ”, dicapai melalui Program Peningkatan


Pelayanan Angkutan , dengan 1 kegiatan yang outputnya berupa :

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 229


- Jumlah Angkutan darat sebesar 0,041 %, jumlah tersebut didapat 0,041 %
dengan membandingan jumlah angkutan darat dengan jumlah
penumpang angkutan darat dikalikan seratus.

Indikator kinerja sasaran “ Pemasangan Rambu-rambu (%) ”, dicapai melalui


Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas , dengan 1 kegiatan yang outputnya
berupa :
- Pemasangan rambu-rambu

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator


kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012

1. Rasio panjang jalan per jumlah 0,95 % 0,81 % 0,73% 0,65% 0,45%
kendaraan
2. Jumlah orang/barang yang 1.045.133 995.364 947.965 789.970 928.000
terangkut angkutan umum
3. Jumlah orang/barang melalui 1.045.133 995.364 947.965 789.970 928.000
terminal per tahun
4. Jumlah arus penumpang angkutan 1.045.133 995.364 947.965 928.122 856.481
umum
5. Rasio Ijin Trayek 0.00042 0.00041 0.00041 0.00041 0.000418

6. Jumlah uji KIR angkutan umum 981 1.008 1.032 1.085 1.086

7. Jumlah terminal bus 7 buah

8. Angkutan darat 0,037 0,038 0,040 0,048 0,041

9. Kepemilikan KIR angkutan umum 85,16 81,42 93,48 % 96,19% 95,26%


(%)
10. Lama pengujian kelayakan 15 menit 15 menit 15 menit 47 menit 47 menit
angkutan umum (KIR)
11. Biaya pengujian kelayakan Rp Rp Rp Rp Rp
angkutan umum 43.500,- 43.500,- 43.500,- 43.500,- 44.000,-
12. Pemasangan Rambu-rambu (%) 50,16 %

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang fluktuatif.


Capaian kinerja yang fluktuatif tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 230


1) Pada indikator Jumlah orang/ barang yang terangkut angkutan umum, indikator Jumlah
orang/barang melalui terminal per tahun, indikator Jumlah Terminal Bis, dan
indikator Angkutan darat, disebabkan oleh tersedianya dana anggaran kegiatan,
antusiasme para juru mudik untuk mengikuti pemilihan juru mudik teladan tingkat
kabupaten, dan kesiapan pegawai dalam rangka menjaga keamanan dan kenyamanan
penumpang di lingkungan terminal terutama saat hari idul fitri, natal, dan tahun baru.
2) Pada indikator Jumlah arus penumpang angkutan umum terjadi penurunan karena
peningkatan kepemilikan kendaraan pribadi menyebabkan penurunan jumlah arus
penumpang angkutan umum.
3) Pada indikator Rasio ijin trayek, indikator Jumlah uji kir angkutan umum, indikator
Kepemilikan KIR angkutan umum, dan indikator Biaya pengujian kelayakan angkutan
umum disebabkan oleh tersedianya dana anggaran kegiatan, kedisiplinan pegawai uji
kir dalam manjalankan pengujian sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP),
dan kesadaran masyarakat dalam disiplin melakukan uji KIR.
4) Pada indikator Lama pengujian kelayakan angkutan umum (KIR) , lama pengujian
menjadi 47 menit karena disesuaikan dengan SOP Tahun 2012
5) Pada indikator Pemasangan Rambu-rambu tercapai karena tersedianya dana anggaran
kegiatan.

Ada beberapa kendala yang secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh
seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :
Peningkatan disiplin pegawai uji KIR dalam menjalankan pengajuan sesuai
dengan SOP

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 231


Sasaran 4 : Meningkatkan Sarana dan Prasarana Komunikasi

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan xxx indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Jumlah Jaringan Komunikasi 7,13 % 7,13 % 100

2. Rasio wartel/warnet terhadap penduduk 0,0095 0,0094 98,95

Rata-rata Capaian 99,48

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 99,48 %. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PPK.
Sasaran ini dicapai melalui 1 program, yaitu: Program Pengembangan Komunikasi,
Informasi, dan Media Massa , yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 2 kegiatan, dengan
rincian sebagai berikut:

Indikator kinerja sasaran “ Jumlah Jaringan Komunikasi ”, dicapai melalui Program


Pengembangan Komunikasi, Informasi, dan Media Massa, dengan 1 kegiatan yang outputnya
berupa :
- Jumlah jaringan komunikasi adalah 7,13 dihitung dengan
membandingkan jumlah jaringan telepon genggam dengan stationer

Indikator kinerja sasaran “ Rasio wartel/warnet terhadap penduduk ”, dicapai melalui


Program Pengembangan Komunikasi, Informasi, dan Media Massa , dengan 1 kegiatan yang
outputnya berupa :
- Rasio warnet terhadap penduduk adalah 0,00094. Jumlah tersebut
didapat dengan membandingkan jumlah warnet dengan jumlah
penduduk dikalikan 1000.

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator


kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 232


Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012

1. Jumlah Jaringan Komunikasi - - 7,11 7,13 7,13

2. Rasio wartel/warnet terhadap - - 0,0112 0,095 0,094


penduduk

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang meningkat


Capaian kinerja yang meningkat tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:
1) Pada indikator Jumlah jaringan komunikasi dan indikator Rasio wartel/warnet terhadap
penduduk disebabkan oleh :
- adanya bantuan dari pusat dalam mengembangkan sumber daya komunikasi
yaitu untuk 3 desa.
- Keinginan pegawai dan masyarakat untuk mengembangkan potensi diri di
bidang komunikasi.
- Keterbukaan informasi penyelenggaraan pemerintahan daerah oleh pemda.
- Tersedianya dana anggaran kegiatan.
1) Rasio warnet terhadap penduduk menurun karena kepemilikan jaringan internet
pribadi meningkat

Ada beberapa kendala yang secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh
seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :
Aktif meminta bantuan dari pusat untuk mengembangkan sumber daya
komunikasi untuk desa-desa yang belum mendapat bantuan sosialisasi internet aman
dan internet sehat di beberapa sekolah

Sasaran 5 : Meningkatnya daya dukung dan kualitas infrastruktur perdesaaan

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 1 indikator kinerja. Adapun


pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Tersedianya jalan yang memudahkan 30 % 93,9 % 313


masyarakat per individu melakukan
perjalanan
Rata-rata Capaian 313

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 233


Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 313 %. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PPK.
Sasaran ini dicapai melalui 1 program, yaitu: Program Peningkatan jalan dan
jembatan , yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 12 kegiatan, dengan rincian sebagai
berikut:
Indikator kinerja sasaran “ Tersedianya jalan yang memudahkan masyarakat per
individu melakukan perjalanan ”, dicapai melalui Program Peningkatan jalan dan jembatan ,
dengan 12 kegiatan yang outputnya berupa :
- Pelebaran jalan desa 440 m
- Pembangunan rabat beton 3.592,5 m

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator


kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012

Tersedianya jalan yang memudahkan - - - - 93,39


masyarakat per individu melakukan %
perjalanan

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang semakin meningkat.


Capaian kinerja yang meningkat tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:
Pada indikator Tersedianya jalan yang memudahkan masyarakat per individu
melakukan perjalanan, berhasil karena pembangunan infrastruktur perdesaan sehingga
bisa membuka akses jalan pada daerah terpencil serta ada dana bantuan keuangan dari
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Sasaran 6 : Meningkatnya penanganan daerah rawan bencana

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 1 indikator kinerja. Adapun


pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Jumlah titik rawan bencana yang telah 70 lokasi 86 lokasi 122,86


dipantau dalam rangka mengantisipasi
bencana

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 234


Indikator Kinerja Target Realisasi %

Rata-rata Capaian 122,86

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 122,85 %. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PPK.
Sasaran ini dicapai melalui 1 program, yaitu: Program Mitigasi Bencana Geologi ,
yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 1 kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:

Indikator kinerja sasaran “ Jumlah titik rawan bencana yang telah dipantau dalam
rangka mengantisipasi bencana ”, dicapai melalui Program Mitigasi Bencana Geologi, dengan
1 kegiatan yang outputnya berupa :
- Terlaksananya Pengawasan daerah rawan bencana 86 Lokasi

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator


kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012

Jumlah titik rawan bencana yang telah - - - - 86


dipantau dalam rangka mengantisipasi
bencana

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang semakin meningkat


Capaian kinerja yang meningkat tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:
1) Jumlah lokasi yang dipantau (dicek) melebihi dari target sebagaimana dalam RPJMD
(target 70 lokasi) realisasi 86 lokasi
2) Adanya tambahan sarana alat transportasi yang menunjang kegiatan tersebut
3) Tersedianya dana / anggaran APBD yang menunjang lancarnya kegiatan pemanatauan
tersebut

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 235


Sasaran 7 : Terwujudnya tata ruang yang sinergis dan berwawasan lingkungan

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 5 indikator kinerja. Adapun


pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Penyelesaian izin lokasi 100% 100% 100

2. Ketaatan terhadap RTRW 100% 50% 50

3. Terlakasananya penjaringan aspirasi 33,3% 66,6 % 200


masyarakat melalui forum konsultasi
publick yang memenuhi syarat inklusif
dalam proses penyusunan RTR dan
program pemanfaatan ruang yang
dilakukan minimal 2 (dua) kali setiap
disusunnya RTR dan program pemanfaatn
ruang
4. Terlaksananya tindakan awal terhadap 33,30 % 33,30 % 100
pengaduan masyarakat tentang
pelanggaran di bidang penataan ruang
dalam waktu 5 (lima) hari kerja
5. Tersedianya luasan (RTH) publik sebesar 7 Ha 12,5 Ha 178,57
20% dari luas wilayah kota/kawasan
perkotaan

Rata-rata Capaian 125,71

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 125,71%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PPK.
Sasaran ini dicapai melalui 4 program, yaitu: Program Peningkatan Iklim Investasi
dan Realisasi Investasi, Program Penataan Tata Ruang, Program Program Perencanaan Tata
Ruang , dan Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang keseluruhannya
dilaksanakan melalui 4 kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 236


Indikator kinerja sasaran “ Penyelesaian izin lokasi ”, dicapai melalui Program
Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi, dengan 1 kegiatan yang outputnya berupa
:
- Terselenggaranya pelayanan perizinan terpadu 1 tahun
Indikator kinerja sasaran “ ketaatan terhadap RTRW ”, dicapai melalui Program
Penataan Tata Ruang, dengan 1 kegiatan yang outputnya berupa :
- Berkerjasama dengan DPU dalam pelaksanaan pembangunan berpedoman
pada perda RTRW Kabupaten Banjarnegara
Indikator kinerja sasaran “Terlaksananya penjaringan aspirasi masyarakat melalui
forum konsultasi publik yang memenuhi syarat inklusif dalam proses penyusunan RTR dan
program pemanfaatan ruang yang dilakukan minimal 2 (dua) kali setiap disusunnya RTR dan
program pemanfaatn ruang ”, dicapai melalui Program Perencanaan Tata Ruang , dengan 1
kegiatan yang outputnya berupa :
- Penjaringan aspirasi masyarakat melalui forum konsultasi publik yang
memenuhi syarat inklusif dalam proses penyusunan RTR dan program
pemanfaatan ruang yang dilakukan minimal 2 (dua) kali setiap disusunnya
RTR dan program pemanfaatan ruang dapat terlaksana melebihi target
bahkan sampai 200%
Indikator kinerja sasaran “ Terlaksananya tindakan awal terhadap pengaduan
masyarakat tentang pelanggaran di bidang penataan ruang dalam waktu 5 (lima) hari kerja ”,
dicapai karena semua pengaduan yang masuk dapat tertangani .
Indikator kinerja sasaran “ Tersedianya luasan (RTH) publik sebesar 20% dari luas
wilayah kota/kawasan perkotaan ”, dicapai melalui Program Pengelolaan Ruang Terbuka
Hijau (RTH) , dengan 1 kegiatan yang outputnya berupa :
- Pemeliharaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) 12,5 Ha

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator


kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012

1. Ketaatan terhadap RTRW 0 0 0 0 50%

2. Penyelesaian izin lokasi - - - 100% 100%

3. Terlakasananya penjaringan 0 0 0 0 66,6 %


aspirasi masyarakat melalui
forum konsultasi publik yang
memenuhi syarat inklusif dalam

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 237


Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012

proses penyusunan RTR dan


program pemanfaatan ruang yang
dilakukan minimal 2 (dua) kali
setiap disusunnya RTR dan
program pemanfaatan ruang
4. Terlaksananya tindakan awal 0 0 0 0 33,30
terhadap pengaduan masyarakat %
tentang pelanggaran di bidang
penataan ruang dalam waktu 5
(lima) hari kerja
5. Tersedianya luasan (RTH) publik 6,43 Ha 8 8 Lokasi 12,5 Ha
sebesar 20% dari luas wilayah Lokasi
kota/kawasan perkotaan

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang semakin meningkat . Ada


beberapa kegiatan yang baru dilaksanakan tahun 2012 dan belum dapat menentukan data
– data yang ada ditahun-tahun sebelumnya.
Capaian kinerja yang meningkat tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:
1) Pada Indikator Penyelesaian izin lokasi tercapai karena semua izin yang masuk dapat
tertangani.
2) Pada Indikator Terlaksananya tindakan awal terhadap pengaduan masyarakat tentang
pelanggaran di bidang penataan ruang dalam waktu 5 (lima) hari kerja dalam tahap
proses penjaringan aspirasi dilaksanakan dalam setiap perencanaan tata ruang
3) Pada indikator Terlakasananya penjaringan aspirasi masyarakat melalui forum
konsultasi publick yang memenuhi syarat inklusif dalam proses penyusunan RTR dan
program pemanfaatan ruang yang dilakukan minimal 2 (dua) kali setiap disusunnya
RTR dan program pemanfaatn ruang, tercapai karena penjaringan aspirasi masyarakat
melalui forum konsultasi publik yang memenuhi syarat inklusif dalam proses
penyusunan RTR dan program pemanfaatan ruang yang dilakukan minimal 2 (dua) kali
setiap disusunnya RTR dan program pemanfaatan ruang dapat terlaksana melebihi
target bahkan sampai 200%.
4) Pada Indikator Tersedianya luasan (RTH) publik sebesar 20% dari luas wilayah
kota/kawasan perkotaan karena adanya pengurangan luas RTH untuk perkotaan.

Salah satu upaya meningkatkan lagi capaian secara aktif telah diupayakan untuk
diperbaiki oleh seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 238


Tidak tercapainya indicator Tersedianya luasan (RTH) publik sebesar 20%
dari luas wilayah kota/kawasan perkotaan karena adanya pengurangan luas RTH
untuk perkotaan diupayakan dengan menambah luasan RTH dengan mengusulkan 2
tempat

Sasaran 8 : Terkendalinya pencemaran Lingkungan Hidup

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 18 indikator kinerja. Adapun


pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Persentase penanganan sampah 50% 48,75% 97,5

2. Tempat pembuangan sampah (TPS) per 0,04 0,0456 114


satuan penduduk (1:1000) (1:1129)
3. Cakupan Lingkungan yang sehat dan 11 % 11,51% 104,63
aman yang didukung dengan prasarana
sarana dan utilitas umum (PSU)
4. Persentase penduduk yang memiliki akses 70% 65,4% 93,4%
terhadap air minum yang berkualitas.
5. Cakupan penghijauan wilayah rawan 18,0 18,0 100
longsor dan Sumber Mata Air (13 Ha) (13 Ha)
6. Pencemaran status mutu air 100 % 100 % 100

7. Cakupan pengawasan terhadap 100 % 100 % 100


pelaksanaan amdal
8. Penegakan hukum lingkungan 30 0 0

9. Jumlah usaha dan / atau kegiatan yang 50 50 100


mentaati persyaratan administrasi dan
teknis pencegahan pencemaran air.
10. Jumlah usaha dan / atau kegiatan sumber 50 50 100
tidak bergerak yang memenuhi
persyaratan administrasi dan teknis
pencegahan pencemaran udara
11. Jumlah luasan lahan dan / atau tanah 50 0 0
untuk produksi biomassa yang telah
ditetapkan dan diinformasikan status

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 239


Indikator Kinerja Target Realisasi %

kerusakannya

12. Jumlah pengaduan masyarakat akibat 45 2 195


adanya dugaan pencemaran dan / atau
perusakan lingkungan hidup yang
ditindaklanjuti
13. Tersedianya akses air minum yang aman 58% 20,37% 35,12%
melalui Sistem Penyediaan Air Minum
dengan jaringan perpipaan dan bukan
jaringan perpipaan terlindungi dengan
kebutuhan pokok minimal 60 liter /
Orang/hari
14. Tersedianya sistem air limbah setempat 24% 10% 41,66
yang memadai
15. Tersedianya sistem air limbah skala 10% 48,25% 482,5
komunitas / kawasan/kota
16. Tersedianya fasilitas pengurangan 10% 2,60% 26
sampah di perkotaan
17. Tersedianya sistem penanganan sampah 55% 48,75% 88,63
di perkotaan
18. Jaringan drainase skala kawasan dan 20% 90,22% 451,11
skala kota sehingga tidak terjadi
genangan (lebih 30 cm, selama 2 jam) dan
tidak lebih dari 2 kali setahun
Rata-rata Capaian 113,18

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 113,18 %. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PPK.
Sasaran ini dicapai melalui 9 program, yaitu: Program Program pengembangan
kinerja pengelolaan persampahan , Program Peningkatan K-3, Program Upaya Kesehatan
masyarakat melalui kegiatan penyelenggaraan penyehatan lingkungan dan Program
peningkatan kapasitas sumber daya aparatur kegiatan pendidikan dan pelatihan formal ,
Program Konservasi Sumber Daya Alam , Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan
Lingkungan Hidup , Program Peningkatan kualitas dan akses informasi Sumber Daya Alam
dan Lingkungan Hidup, Program Peningkatan penyediaan sarana air bersih, Program

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 240


pengembangan kinerja pengelolaan persampahan, yang keseluruhannya dilaksanakan melalui
43 kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:
Indikator kinerja sasaran “ Persentase penanganan sampah dan Tempat pembuangan
sampah (TPS) per satuan penduduk ”, dicapai melalui Program pengembangan kinerja
pengelolaan persampahan , dengan 3 kegiatan yang outputnya berupa :
- Pemeliharaan sarana prasarana kebersihan dan persampahan 1 paket
- Pemeliharaan TPA Winong 1 paket
- Pembangunan Sarpras kebersihan ( Operasional TPA Winong) 1 paket

Indikator kinerja sasaran “ Cakupan Lingkungan yang sehat dan aman yang
didukung dengan prasarana dan utilitas umum (PSU) ”, dicapai melalui Program Peningkatan
K-3 , dengan 2 kegiatan yang outputnya berupa :
- Peningkatan kebersihan, keindahan dan ketertiban ,fasilitas 1 paket
kebersihan kota
- Pengecatan 7.003,5 m

Indikator kinerja sasaran “ Persentase penduduk yang memiliki akses terhadap air
minum yang berkualitas ”, dicapai melalui Program Upaya Kesehatan masyarakat melalui
kegiatan penyelenggaraan penyehatan lingkungan dan Program peningkatan kapasitas sumber
daya aparatur kegiatan pendidikan dan pelatihan formal .

Indikator kinerja sasaran “ Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan Sumber
Mata Air ”, dicapai melalui Program Konservasi Sumber Daya Alam . , dengan 1 kegiatan
yang outputnya berupa :
- Tersalurnya bibit teh 13.000 batang

Indikator kinerja sasaran “ Pencemaran status mutu air ”, dicapai melalui Program
Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup, dengan 6 kegiatan yang
outputnya berupa :
- Sosialisasi penilaian kota sehat / adipura 3x
- Tersedianya dana dan tersedianya reagen, sosialisasi tentang 3 materi
kelestarian lingkungan hidup
- Terselesaikannya kasus pencemaran lingkungan
- Terpenuhinya sarana dan prasarana pemantauan kualitas air 3 paket
sesuai standar laboratoriumn
- Tersosialisasinya pengelolaan lingkungan hidup 20 x
- Tersedianya alat laboratorium kimia, IPAL Puskesmas, 3 paket
Monil pemantau dan pengawasan LH

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 241


Indikator kinerja sasaran “ Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan amdal,
Penegakan hukum lingkungan, Jumlah usaha dan / atau kegiatan yang mentaati persyaratan
administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air, Jumlah usaha dan / atau kegiatan sumber
tidak bergerak yang memenuhi persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran
udara, Jumlah luasan lahan dan / atau tanah untuk produksi biomassa yang telah ditetapkan
dan diinformasikan status kerusakannya, Jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan
pencemaran dan / atau perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti ”, dicapai melalui
Program Peningkatan kualitas dan akses informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Hidup , dengan 1 kegiatan yang outputnya berupa :
- Laporan SLHD, kumpulan data SLHD, laporan MIH, laporan 1 dokumen
periodik volume sampah

Indikator kinerja sasaran “ Tersedianya akses air minum yang aman melalui Sistem
Penyediaan Air Minum dengan jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan terlindungi
dengan kebutuhan pokok minimal 60 liter / Orang/hari, Tersedianya sistem air limbah
setempat yang memadai, Tersedianya sistem air limbah skala komunitas / kawasan/kota”,
dicapai melalui Program Peningkatan penyediaan sarana air bersih, dengan 26 kegiatan yang
outputnya berupa :
- Pembangunan SAB 21 kegiatan
- Pengelolaan sanitasi 3 kelurahan
- Pengelolaan Pamsimas 15 desa
- Pengelolaan P2KP 4 desa dan 9 kelurahan

Indikator kinerja sasaran “ Tersedianya fasilitas pengurangan sampah di perkotaan


,Tersedianya sistem penanganan sampah di perkotaan dan Tersedianya sistem penanganan
sampah di perkotaan ”, dicapai melalui Program pengembangan kinerja pengelolaan
persampahan , dengan 3 kegiatan yang outputnya berupa :
- Pemeliharaan sarana prasarana kebersihan dan persampahan 1 paket
- Pemeliharaan TPA Winong 1 paket
- Pembangunan Sarpras kebersihan (Operasional TPA 1 paket
Winong)

Indikator kinerja sasaran “ Jaringan drainase skala kawasan dan skala kota sehingga
tidak terjadi genangan (lebih 30 cm, selama 2 jam) dan tidak lebih dari 2 kali setahun ”,
dicapai melalui Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup ,
dengan 1 kegiatan yang outputnya berupa :
- Pemeliharaan saluran perkotaan 230 m

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 242


Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator
kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012

1. Persentase penanganan sampah - - - 48,67% 48,75%

2. Tempat pembuangan sampah 1: 1: 1:1.122 1:1.129 0,0456


(TPS) per satuan penduduk 1.044 1.122 (1:1129)
3. Cakupan Lingkungan yang sehat - - - - 11,51 %
dan aman yang didukung dengan
prasarana sarana dan utilitas
umum (PSU)
4. Persentase penduduk yang 57,3 % 64 % 65,4 %
memiliki akses terhadap air
minum yang berkualitas.
5. Cakupan penghijauan wilayah - - - - 18,0
rawan longsor dan Sumber Mata (13 Ha)
Air
6. Pencemaran status mutu air - - - 99,3 % 100 %

7. Cakupan pengawasan terhadap - - - 99,3 % 100 %


pelaksanaan amdal
8. Penegakan hukum lingkungan 0 0 0 0 0

9. Jumlah usaha dan / atau kegiatan 50


yang mentaati persyaratan
administrasi dan teknis
pencegahan pencemaran air.
10. Jumlah usaha dan / atau kegiatan 50
sumber tidak bergerak yang
memenuhi persyaratan
administrasi dan teknis
pencegahan pencemaran udara
11. Jumlah luasan lahan dan / 0
atautanah untuk produksi
biomassa yang telah ditetapkan
dan diinformasikan status

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 243


Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012

kerusakannya

12. Jumlah pengaduan masyarakat 2


akibat adanya dugaan
pencemaran dan / atau perusakan
lingkungan hidup yang
ditindaklanjuti
13. Tersedianya akses air minum - - 20,37% 20,37% 20,37 %
yang aman melalui Sistem
Penyediaan Air Minum dengan
jaringan perpipaan dan bukan
jaringan perpipaan terlindungi
dengan kebutuhan pokok
minimal 60 liter / Orang/hari
14. Tersedianya sistem air limbah - - - - 10%
setempat yang memadai
15. Tersedianya sistem air limbah 3 unit 2 unit 3 unit 4 unit 3 unit
skala komunitas / kawasan/kota (48,25%)
16. Tersedianya fasilitas - - - - 2,6%
pengurangan sampah di
perkotaan
17. Tersedianya sistem penanganan - - - - 48,75%
sampah di perkotaan
18. Jaringan drainase skala kawasan 1000 m 5000 m 447 m 230 m
dan skala kota sehingga tidak (90,22%)
terjadi genangan (lebih 30 cm,
selama 2 jam) dan tidak lebih
dari 2 kali setahun

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang fluktuatif.


Capaian kinerja yang fluktuatif tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:
1) Tidak tercapainya indikator Persentase penanganan sampah dan indikator Tempat
pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk, karena kesadaran masyarakat yang
membuang sampah tidak pada tempatnya, kurangnya armada dan tenaga bongkar
muat, dan terjadi bencana longsor di TPA Winong, sehingga mesin produksi sampah
tidak bisa berfungsi.
2) Pada indikator Cakupan Lingkungan yang sehat dan aman yang didukung dengan

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 244


prasarana sarana dan utilitas umum (PSU) disebabkan oleh kesadaran masyarakat
tentang pemeliharaan RTH dan menjaga lingkungan yang bersih, sehat dan nyaman.
3) Keberhasilan indikator Pencemaran status mutu air, Cakupan pengawasan terhadap
pelaksanaan amdal, Penegakan hukum lingkungan, Jumlah usaha dan /atau kegiatan
yang mentaati persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air, Jumlah
usaha dan/atau kegiatan sumber tidak bergerak yang memenuhi persyaratan
administrasi dan teknis pencegahan pencemaran udara, Jumlah luasan lahan dan/atau
tanah untuk produksi biomassa yang telah ditetapkan dan diinformasikan status
kerusakannya, Jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan
/atau perusakan lingkungan hidup yang ditindak lanjuti; disebabkan oleh :
- berjalannya kegiatan yang semakin terkoordinasi dengan baik;
- adanya rencana kegiatan yang sudah pasti;
- disiplin kerja yang semakin meningkat;
- sarana dan prasarana yang tersedia semakin lengkap.
4) Pada Indikator Tersedianya akses air minum yang aman melalui Sistem Penyediaan
Air Minum dng jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan terlindungi dengan
kebutuhan pokok minimal 60 liter/ orang/ hari, indikator Tersedianya sistem air limbah
setempat yang memadai, dan indikator Tersedianya sistem air limbah sekala
komunitas/ kawasan/ kotadisebabkan oleh tersedianya dana pengembangan SAB dan
ada bantuan keuangan dari pemerintah melalui DAK dan APBD Provinsi.
5) Pada indikator Tersedianya fasilitas pengurangan sampah di perkotaan, dan indikator
Tersedianya sistem penanganan sampah di perkotaan disebabkan karena kesadaran
masyarakat yang membuang sampah tidak pada tempatnya, kurangnya armada dan
tenaga bongkar muat, dan terjadi bencana longsor di TPA Winong, sehingga mesin
produksi sampah tidak bisa berfungsi.
6) Pada indikator jaringan drainase skala kawasan dan skala kota sehingga tidak terjadi
genangan (lebih 30 cm, selama 2 jam ) dan tidak lebih dari 2 kali setahun disebabkan
karena angka yang tercantum pada tahun 2009-2010 mencakup pemeliharaan saluran
di seluruh Kabupaten Banjarnegara, sedangkan dari tahun 2011-2012 adalah
pemeliharaan saluran perkotaan.

Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh
jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :
1) Pada indikator Persentase penanganan sampah dan indikator Tempat pembuangan
sampah (TPS) per satuan penduduk, diupayakan dengan membangun TPS,
disamping itu juga melalui program peningkatan kebersihan, keindahan dan
ketertiban. Sedangkan solusi terhadap kendala tersebut adalah melalui skala
prioritas.

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 245


2) Pada Indikator Pencemaran status mutu air, Cakupan pengawasan terhadap
pelaksanaan amdal, Penegakan hukum lingkungan, Jumlah usaha dan /atau kegiatan
yang mentaati persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air,
Jumlah usaha dan/atau kegiatan sumber tidak bergerak yang memenuhi persyaratan
administrasi dan teknis pencegahan pencemaran udara, Jumlah luasan lahan
dan/atau tanah untuk produksi biomassa yang telah ditetapkan dan diinformasikan
status kerusakannya, Jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan
pencemaran dan /atau perusakan lingkungan hidup yang ditindak lanjuti; beberapa
kendala yang ada secara aktif telah diupayakan dengan membuat perencanaan
kegiatan yang mengarah kepada visi dan misi yang telah ditetapkan.
3) Pada indikator Tersedianya fasilitas pengurangan sampah di perkotaan dan indikator
Tersedianya sistem penanganan sampah di perkotaan diupayakan dengan
membangun TPS, disamping itu juga melalui program peningkatan kebersihan,
keindahan dan ketertiban. Sedangkan solusi terhadap kendala tersebut adalah
melalui skala prioritas.

Sasaran 9 : Meningkatnya pengelolaan sumber daya energy

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 2 indikator kinerja. Adapun


pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Peningkatan pemanfaatan potensi panas 60 MW 35 MW 58,33


bumi
2. Pemanfaatan potensi gas rawa 35 KK 45 KK 128,5

Rata-rata Capaian 93,42

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 93,42 %. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PPK.
Sasaran ini dicapai melalui 1 program, yaitu: Program Pengembangan Potensi
Panas Bumi, yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 1 kegiatan, dengan rincian sebagai
berikut:
Indikator kinerja sasaran “ Peningkatan pemanfaatan potensi panas bumi dan
Pemanfaatan potensi gas rawa”, dicapai melalui Program Pengembangan Potensi Panas Bumi
, dengan 1 kegiatan yang outputnya berupa :

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 246


- Peningkatan pemanfaatan potensi panas bumi 60 MW
- peningkatan pemanfaatan potensi gas rawa 45 KK

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator


kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012

1. Peningkatan pemanfaatan potensi 60 MW 60 MW 35 MW


panas bumi
2. Pemanfaatan potensi gas rawa 25 KK 35 KK 45 KK

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang semakin fluktuatif.


Capaian kinerja yang fluktuatif tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:
1) Pada indikator Peningkatan pemanfaatan potensi panas bumi dan indikator
Pemanfaatan potensi gas rawa karena Keterbatasan sarana dan prasarana pendukung
khususnya di bidang pertambangan serta jumlah personil lapangan yang minim
maupun biaya guna meningkatkan pengelolaan data terintegrasi sehingga
menghasilkan data yang bekualitas
2) Adanya kerusakan peralatan yaitu kerusakan generator dan penyumbatan pipa oleh
silika.

Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh
jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :
1) Memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada secara maksimal dan meningkatkan
SDM yang ada dalam pengolahan data
2) Memperbaiki peralatan yang rusak s
3) Perbaikan /sekeling penggalian pipa di sumur produksi 29 dan 30.

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 247


MISI 5 : MEWUJUDKAN PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA
MANUSIA DENGAN PRIORITAS PENEGAKAN HUKUM,
PENGHARGAAN HAK ASASI MANUSIA, PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

Analisis dan evaluasi capaian kinerja Tahun 2012 Pemerintah Kabupaten


Banjarnegara, dapat dijelaskan sebagai berikut :

Sasaran 1 : Meningkatnya perluasan akses pendidikan dan partisipasi masyarakat

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 14 (empat belas) indikator kinerja.
Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai
berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Angka melek huruf 99,97 99,30 99,33

2. Rasio melek huruf perempuan terhadap 0,98 % 0,97 100


laki-laki pada kelompok usia 15-24 tahun
3. Angka Partisipasi Kasar SD/MI/Paket A 97,85 % 93,80% 95,86

4. Angka Partisipasi Kasar SMP/ MTs / 83,67 % 82,01% 98,02


Paket B
5. Angka Partisipasi Kasar SMA / SMK / 53,24 % 54,52 102,41
MA / Paket C
6. Angka Partisipasi Murni (APM) SD / MI 97,47 % 80,77% 82,87
/ Paket A
7. Angka Partisipasi Murni (APM) SMP / 81,59 % 56,54% 69,30
MTs / Paket B
8. Angka Partisipasi Murni (APM) SMA / 45,91 % 34,41% 74,95
SMK / MA / Paket C
9. Pendidikan dasar:

a. Angka partisipasi sekolah:

- Angka partisipasi sekolah usia 7-12 97,49 Per 90,45 92,78


tahun 1.000
- Angka partisipasi sekolah usia 13-15 83,4 Per 74,17 88,93
tahun 1.000
b. Rasio ketersediaan sekolah / penduduk 67,56 Per 62,81 92,97

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 248


Indikator Kinerja Target Realisasi %

usia sekolah 10.000

c. Rasio guru/murid SD/MI 1:16 0,07 112


(0,0625)
d. Rasio guru/murid SMP/MTs 1:17 0,07 116,67
(0,06)
e. Rasio siswa perempuan terhadap siswa 0,96 0,95 98,96
laki-laki pada pendidikan dasar
10. Pendidikan menengah

a. Angka partisipasi sekolah 16-18 tahun 45,43 % 38,25% 84,19

b. Rasio ketersediaan sekolah terhadap


penduduk usia sekolah 10,44 % 10,40 % 99,60
c. Rasio guru terhadap murid 1:17 0,06 100
(0,06)
d. Rasio siswa perempuan terhadap siswa 0,92 0,94 102,17
laki-laki pada pendidikan menengah
11. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD):

- APK Pendidikan Anak Usia Dini 69,15 % 70,29% 101,65


(PAUD)
12. Angka Putus Sekolah:

- Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI 0,23 % 0,32% 61,83

- Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs 0,66 % 0,43% 135,13

- Angka Putus Sekolah (APS) 0,76 % 0,81% 93,05


SMA/SMK/MA
13. Angka Kelulusan:

- Angka Kelulusan (AL) SD/MI 99,90 % 99,11% 99,21

- Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs 97,56 % 98,66% 101,13

- Angka Kelulusan (AL) 99,94 % 99,25% 99,31


SMA/SMK/MA
14. Angka Melanjutkan

- Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI 89,97 % 92,77% 103,11

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 249


Indikator Kinerja Target Realisasi %

ke SMP/MTs

- Angka Melanjutkan (AM) dari 70,06 % 69,06% 98,57


SMP/MTs ke SMA/SMK/MA
Rata-Rata Capaian 96,44

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 96,44%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.
Sasaran ini dicapai melalui 6 (enam) program, yaitu: Program Wajib Belajar
Pendidikan Dasar Sembilan Tahun , Program Pendidikan Menengah , Program Pendidikan
Non Formal, Program Pendidikan Anak Usia Dini, Program Manajemen Pelayanan
Pendidikan, Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang
keseluruhannya dilaksanakan melalui 36 (tiga puluh enam) kegiatan, dengan rincian sebagai
berikut:
Indikator kinerja sasaran “ Angka melek huruf, Rasio melek huruf perempuan
terhadap laki-laki pada kelompok usia 15 – 24”, dicapai melalui program Wajib Belajar
Pendidikan Dasar Sembilan Tahun, Program Pendidikan Menengah, Program Pendidikan Non
Formal dengan 6 kegiatan yang outputnya berupa :
- Pengadaan Buku Teks Ujian Nasional sejumlah 44 paket
SMP Kelas Tiga
- Pengadaan Buku Ujian Nasional dan sejumlah 14.000 buku
Ujian Sekolah SD/SDLB
- Pengadaan buku perpustakaan sejumlah 7 paket
SMP/SMPLB
- Pengadaan buku penunjang sejumlah 2 paket
pelajaran/referensi SMA/SMK
- Pengadaan Buku Mulok Bahasa Jawa sejumlah 4 paket
SMP/MTs
- terlaksananya pameran Hari Aksara
Internasional

Indikator kinerja sasaran “APK SD/MI/Paket A, APM SD/MI/Paket A, APS usia 7 –


12 tahun”, dicapai melalui program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dengan
6 kegiatan yang outputnya berupa :
- Pengadaan mebeluer sekolah sejumlah 56 paket meubelair

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 250


- Penambahan ruang kelas sekolah sejumlah 31 ruang kelas baru
- Rehabilitasi sedang/berat ruang kelas sejumlah 109 ruang kelas SD
sekolah
- terbangunnya ruang kelas baru, sejumlah 47 ruang
- rehabilitasi ruang kelas sejumlah 479 ruang
- Pengadaan buku perpustakaan SD/MI sejumlah 11 paket buku
- Pengadaan buku mulok bahasa jawa sejumlah 400 buku mulok bahasa jawa
SD/MI

Indikator kinerja sasaran “APK SMP/MTs/Paket B, APM SMP/MTs/Paket B, APS


usia 13 – 15 tahun”, dicapai melalui program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan
Tahun dan Program Pendidikan Menengah dengan 6 kegiatan yang outputnya berupa :
- Penambahan ruang kelas sekolah sejumlah 6 ruang kelas baru
- Pengadaan alat praktik dan peraga sejumlah 30 paket alat laboratorium IPA
siswa SMP
- Pengadaan mebeluer sekolah sejumlah 3 paket meubelair SMP
- Rehabilitasi sedang/berat ruang kelas sejumlah 43 ruang kelas
sekolah
- DAK Bidang Pendidikan Menengah sejumlah 101 RKB, 10 rehab ruang
kelas, 2 ruang belajar lain, 15
alat matematika, 37 alat IPS,
14 alat kesenian, 14 alat
olahraga, 31 alat lab IPA, 5
buku perpustakaan, 19 alat lab
bahasa, 21 meja kursi
- Pengadaan Meubelair SMP sejumlah - pengadaan 23 paket meubelair

Indikator kinerja sasaran “APK SMA/MA/SMK/Paket C, APM


SMA/MA/SMK/Paket C, APS usia 16 – 18 tahun ”, dicapai melalui program Pendidikan
Menengah dengan 7 kegiatan yang outputnya berupa :
- Rehabilitasi sedang/berat bangunan sejumlah 6 ruang
sekolah

- Pengadaan alat laboratorium komputer sejumlah 5 paket alat bengkel SMK


dan alat perbengkelan
- Multimedia SMA SBI sejumlah kegiatan multimedia SMA
SBI di 1 sekolah
- Pengadaan alat laboratorium komputer sejumlah 2 paket alat laboratorium

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 251


SMK/SMA komputer SMA/SMK
- Pengadaan Multimedia SMK SBI sejumlah 1 paket alat multimedia SMK
- Pembangunan Talud Pendidikan sejumlah pagar pengaman untuk 1
Menengah sekolah
- Pengadaan Alat Lab. IPA SMA/SMK sejumlah 2 paket alat lab IPA
RSBI
Indikator kinerja sasaran “Rasio Ketersediaan Sekolah Terhadap Penduduk Usia
Sekolah Pendidikan Menengah”, dicapai melalui program Pendidikan Menengah dengan 1
kegiatan yang outputnya berupa :
- Pembangunan gedung sekolah sejumlah 1 unit sekolah baru SMK
Indikator kinerja sasaran “APK PAUD”, dicapai melalui program Pendidikan Anak
Usia Dini dengan 5 kegiatan yang outputnya berupa :
- Pengadaan alat praktik dan peraga sejumlah 16 paket alat praktik dan peraga siswa
siswa
- Rehabilitasi sedang/berat sejumlah 12 bangunan sekolah TK
bangunan sekolah
- APE PAUD Non Formal sejumlah 58 paket APE PAUD Non Formal
- Pengadaan Alat Bermain (Indoor) sejumlah 39 paket alat bermain indoor TK
- Pengadaan Alat Bermain sejumlah 39 paket alat bermain outdoor TK
(Outdoor)
Indikator kinerja sasaran “Angka Putus Sekolah SD/MI, Angka Putus Sekolah
SMP/MTs, Angka Putus Sekolah SMA/MA/SMK, Angka Putus Sekolah SMA/MA/SMK,
Angka Melanjutkan dari SD/MI ke SMP/MTs, Angka Melanjutkan SMP/MTs ke
SMA/MA/SMK”, dicapai melalui program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun,
Pendidikan Menengah, Manajemen Pelayanan Pendidikan dengan 3 kegiatan yang outputnya
berupa :
- Pendampingan BOS dalam berupa fasilitasi BOS untuk 103.192 siswa
rangka Mewujudkan Sekolah
Murah di SD/MI
- Pendampingan BOS dalam berupa fasilitasi BOS untuk 40.010 siswa
rangka Mewujudkan Sekolah
Murah di SMP/MTS
- Kelancaran Pendampingan BOS dan BKKM
Indikator kinerja sasaran “Angka kelulusan (AL) SD/MI, Angka kelulusan (AL)
SMP/MTs, Angka kelulusan (AL) SMA/MA/SMK”, dicapai melalui program Peningkatan
Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Manajemen Pelayanan Pendidikan dengan 2
kegiatan yang outputnya berupa :
- Bintek bedah SKL-UN sejunlah 500 peserta bintek

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 252


- Kelancaran Penyelenggaraan Ujian Nasional, Ujian Akhir Sekolah Berstandar
Nasional (UASBN) dan Ujian Nasional pendidikan Kesetaraan (UNPK)

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator


kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012

1. Angka melek huruf 99,96 99,96 99,30

2. Rasio melek huruf perempuan 0,97 0,97 0,97


terhadap laki-laki pada kelompok
usia 15-24 tahun
3. Angka Partisipasi Kasar 103,95 97,31 93,80
SD/MI/Paket A
4. Angka Partisipasi Kasar SMP/ 95,81 80,83 82,01
MTs / Paket B
5. Angka Partisipasi Kasar SMA / 51,06 52,47 54,52
SMK / MA / Paket C
6. Angka Partisipasi Murni (APM) 98,05 96,93 80,77
SD / MI / Paket A
7. Angka Partisipasi Murni (APM) 95,81 78,76 56,54
SMP / MTs / Paket B
8. Angka Partisipasi Murni (APM) 45,91 45,14 34,41
SMA / SMK / MA / Paket C
9. Pendidikan dasar:

a. Angka partisipasi sekolah:

- Angka partisipasi sekolah usia 99,60 96,95 90,45


7-12 tahun
- Angka partisipasi sekolah usia 91,54 80,57 74,17
13-15 tahun
b. Rasio ketersediaan sekolah / 67,56 63,36 62,81
penduduk usia sekolah
c. Rasio guru/murid SD/MI 0,05 0,05 0,07

d. Rasio guru/murid SMP/MTs 0,06 0,05 0,07

e. Rasio siswa perempuan 0,95 0,92 0,95

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 253


Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012

terhadap siswa laki-laki pada


pendidikan dasar
10. Pendidikan menengah

e. Angka partisipasi sekolah 16- 47,13 44,66 38,25


18 tahun
f. Rasio ketersediaan sekolah 9,75 10,24 10,40
terhadap penduduk usia sekolah
g. Rasio guru terhadap murid 0,05 0,06
0,05
h. Rasio siswa perempuan 0,93 0,95 0,94
terhadap siswa laki-laki pada
pendidikan menengah
11. Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD):
- APK Pendidikan Anak Usia 69,05 60,68 70,29
Dini (PAUD)
12. Angka Putus Sekolah:

- Angka Putus Sekolah (APS) 0,27 0,29 0,32


SD/MI
- Angka Putus Sekolah (APS) 0,76 0,99 0,43
SMP/MTs
- Angka Putus Sekolah (APS) 0,86 1,19 0,81
SMA/SMK/MA
13. Angka Kelulusan:

- Angka Kelulusan (AL) SD/MI 97,65 99,85 99,11

- Angka Kelulusan (AL) 99,19 96,44 98,66


SMP/MTs
- Angka Kelulusan (AL) 97,27 99,93 99,25
SMA/SMK/MA
14. Angka Melanjutkan

- Angka Melanjutkan (AM) dari 89,87 87,98 92,77


SD/MI ke SMP/MTs
- Angka Melanjutkan (AM) dari 67,19 69,06 69,06
SMP/MTs ke SMA/SMK/MA

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 254


Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang fluktuatif (naik turun)
seperti terlihat pada tabel di atas.
Capaian kinerja fluktuatif (naik turun) yang tersebut di atas antara lain
disebabkan oleh:
1. Indikator angka melek huruf menurun disebabkan oleh Tidak adanya fasilitasi tindak
lanjut bagi penduduk buta aksara yang menyebabkan penduduk yang sudah melek huruf
menjadi buta kembali
2. Indikator Angka Partisipasi Kasar SD/MI/Paket A dan Angka Partisipasi Kasar
SMP/MTs/Paket B disebabkan oleh Kesadaran masyarakat yang masih kurang tentang
pendidikan dan Tingkat perekonomian masyarakat yang masih kurang.
3. Indikator Angka Partisipasi Murni (APM) SD / MI / Paket A, Angka Partisipasi Murni
(APM) SMP / MTs / Paket B dan Angka Partisipasi Murni (APM) SMA / SMK / MA /
Paket C disebabkan oleh Anak di bawah usia sekolah banyak yang sudah bersekolah pada
jenjang pendidikan tertentu.

Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh
jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :
1. Alokasi anggaran fasilitasi tindak lanjut pasca buta aksara.
2. Kerjasama dengan perguruan tinggi sebagai usaha pemberantasan buta aksara.
3. Pendirian SMP satu atap dalam rangka pemerataan akses pendidikan.
4. Optimalisasi penyelenggaraan pendidikan paket A, B dan C.
5. Pengalokasian anggaran beasiswa bagi siswa berprestasi atau siswa dari keluarga kurang
mampu, walaupun belum menjangkau keseluruhan siswa.
6. Optimalisasi penyelenggaraan wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun, baik
melalui sosialisasi kepada masyarakat maupun koordinasi dengan lembaga/dinas terkait.

Sasaran 2 : Tersedianya akses infrastrukur menuju pusat-pusat pendidikan

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 12 (dua belas) indikator kinerja.
Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai
berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Fasilitas Pendidikan:

- Sekolah pendidikan SD/MI kondisi 70,50 70,66 100,23


bangunan baik

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 255


Indikator Kinerja Target Realisasi %

- Sekolah pendidikan SMP/MTs kondisi 81,70 83,82 102,59


bangunan baik
- Sekolah pendidikan SMA/SMK/MA 91,17 90,20 98,94
kondisi bangunan baik
2. Tersedia satuan pendidikan dalam jarak yang 25% 100% 400
terjangkau dengan berjalan kaki yaitu
maksimal 3 (tiga) km untuk SD / MI dan 6
(enam) km untuk SMP/MTs dari kelompok
permukiman didaerah terpencil
3.Jumlah peserta didik dalam setiap rombongan 25% 83,82% 335,28
belajar untuk SD/MI tidak melebihi 32 (tiga
puluh dua) orang dan untuk SMP/MTs tidak
melebihi 36 (tiga puluh enam) orang. Untuk
setiap rombongan belajar tersedia 1 (satu)
ruang kelas yang dilengkapi dengan meja dan
kursi yang cukup untuk peserta didik dan
guru, serta papan tulis.
4.Disetiap SMP dan MTs tersedia ruang 25% 68,75% 275
laboratorium IPA yang dilengkapi dengan
meja dan kursi yang cukup untuk 36 (tiga
puluh enam) peserta didik dan minimal satu
set peralatan praktek IPA untuk demonstrasi
dan eksperimen peserta didik
5. Disetiap SD/MI dan SMP/MTs tersedia satu 25% 90,26 361,04
ruang guru yang dilengkapi kursi untuk
setiap orang guru, kepala sekolah dan staf
kependidikan lainnya dan disetiap
SMP/MTs tersedia ruang kepala sekolah
yang terpisah dari ruang guru.
6. Disetiap SD/MI tersedia 1 (satu) orang 25% 88,59 354,36
guru untuk setiap 32 (tiga puluh dua)
peserta didik dan 6 (enam) orang guru
untuk setiap satuan pendidikan , dan
untuk daerah khusus 4 (empat) orang guru
setiap satuan pendidikan.
7. Disetiap SMP/MTs tersedia 1 (satu) orang 25% 85,18 340,72

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 256


Indikator Kinerja Target Realisasi %

guru untuk setiap mata pelajaran, dan


untuk daerah khusus tersedia 1 (satu)
orang guru untuk setiap rumpun mata
pelajaran

8. Kunjungan pengawsas kesatuan pendidikan 25% 36,77 147,08


dilakukan minimal satu kali setiap bulan
dan setiap kunjungan dilakukan selama 3
(tiga) jam untuk melakukan supervise dan
pembinaan
9. Setiap SD/MI menyediakan buku teks yang 25% 74,36 297,44
sudah ditetapkan kelayakannya oleh
pemerintah mencakup mata pelajaran
Bahasa Indonesia,Matematika,IPA dan
IPS dengan perbandingan satu set untuk
setiap peserta didik.
10. Setiap SMP/MTs menyediakan buku teks 25% 67,28 269,12
yang sudah ditetapkan kelayakannya oleh
Pemerintah mencakup semua mata
pelajaran dengan perbandingan satu set
untuk setiap peserta didik.
11. Setiap SD/MI menyediakan satu set peraga 25% 100 400
IPA dan bahan yang terdiri dari model
kerangka manusia, model tubuh manusia,
bola dunia (globe), contoh peralatan optic,
kit IPA untuk eksperimen dasar, dan
poster/carta.
12. Setiap SD/MI memiliki minimal 100 25% 54,30 217,2
(seratus) judul buku pengayaan dan 10
(sepuluh) judul buku referensi, dan setiap
SMP/MTS memiliki 200 (dua ratus) judul
buku pengayaan dan 20 (dua puluh) judul
buku referensi.
Rata-rata capaian 264,21

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 257


Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 264,21 %. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.
Sasaran ini dicapai melalui 2 (dua) program, yaitu: Program Wajib Belajar
Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan Program Pendidikan Menengah, yang
keseluruhannya dilaksanakan melalui 5 (lima) kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:
Indikator kinerja sasaran “Sekolah pendidikan SD/MI kondisi bangunan baik”,
dicapai melalui program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dengan 2 (dua)
kegiatan yang outputnya berupa :
- Rehabilitasi sedang/berat ruang kelas sejumlah 109 ruang kelas SD
sekolah
- DAK Bidang Pendidikan Dasar sejumlah 479 ruang kelas

Indikator kinerja sasaran “Sekolah pendidikan SMP/MTs kondisi bangunan baik”,


dicapai melalui program Pendidikan Menengah dengan 2 (dua) kegiatan yang outputnya
berupa :
- Rehabilitasi sedang/berat ruang kelas sejumlah 43 ruang kelas SMP
sekolah
- DAK Bidang Pendidikan Menengah sejumlah 10 ruang kelas

Indikator kinerja sasaran “Sekolah pendidikan SMA/SMK/MA kondisi bangunan


baik”, dicapai melalui program Pendidikan Menengah dengan 1 (satu) kegiatan yang
outputnya berupa :
- Rehabilitasi sedang/berat bangunan sekolah sejumlah 6 ruang kelas SMA/SMK

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator


kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012

1. Fasilitas Pendidikan:

- Sekolah pendidikan SD/MI 66,50 66,71 70,66


kondisi bangunan baik
- Sekolah pendidikan SMP/MTs 79,70 80,75 83,82
kondisi bangunan baik
- Sekolah pendidikan 90,17 91,56 90,20
SMA/SMK/MA kondisi
bangunan baik

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 258


Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012

2. Tersedia satuan pendidikan dalam 100


jarak yang terjangkau dengan
berjalan kaki yaitu maksimal 3
(tiga) km untuk SD / MI dan 6
(enam) km untuk SMP/MTs dari
kelompok permukiman didaerah
terpencil
3.Jumlah peserta didik dalam setiap 83,82
rombongan belajar untuk SD/MI
tidak melebihi 32 (tiga puluh dua)
orang dan untuk SMP/MTs tidak
melebihi 36 (tiga puluh enam) orang.
Untuk setiap rombongan belajar
tersedia 1 (satu) ruang kelas yang
dilengkapi dengan meja dan kursi
yang cukup untuk peserta didik dan
guru, serta papan tulis.
4.Disetiap SMP dan MTs tersedia 68,75
ruang laboratorium IPA yang
dilengkapi dengan meja dan kursi
yang cukup untuk 36 (tiga puluh
enam) peserta didik dan minimal
satu set peralatan praktek IPA untuk
demonstrasi dan eksperimen peserta
didik
5.Disetiap SD/MI dan SMP/MTs 90,26
tersedia satu ruang guru yang
dilengkapi kursi untuk setiap orang
guru, kepala sekolah dan staf
kependidikan lainnya dan disetiap
SMP/MTs tersedia ruang kepala
sekolah yang terpisah dari ruang
guru.
6. Disetiap SD/MI tersedia 1 (satu) 88,59
orang guru untuk setiap 32 (tiga
puluh dua) peserta didik dan 6

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 259


Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012

(enam) orang guru untuk setiap


satuan pendidikan , dan untuk daerah
khusus 4 (empat) orang guru setiap
satuan pendidikan.
7. Disetiap SMP/MTs tersedia 1 85,18
(satu) orang guru untuk setiap
mata pelajaran, dan untuk daerah
khusus tersedia 1 (satu) orang
guru untuk setiap rumpun mata
pelajaran
8. Kunjungan pengawsas kesatuan 36,77
pendidikan dilakukan minimal
satu kali setiap bulan dan setiap
kunjungan dilakukan selama 3
(tiga) jam untuk melakukan
supervise dan pembinaan
9. Setiap SD/MI menyediakan buku 74,36
teks yang sudah ditetapkan
kelayakannya oleh pemerintah
mencakup mata pelajaran Bahasa
Indonesia,Matematika,IPA dan
IPS dengan perbandingan satu set
untuk setiap peserta didik.
10. Setiap SMP/MTs menyediakan 67,28
buku teks yang sudah ditetapkan
kelayakannya oleh Pemerintah
mencakup semua mata pelajaran
dengan perbandingan satu set
untuk setiap peserta didik.
11. Setiap SD/MI menyediakan satu set 100
peraga IPA dan bahan yang terdiri
dari model kerangka manusia,
model tubuh manusia, bola dunia
(globe), contoh peralatan optic, kit
IPA untuk eksperimen dasar, dan
poster/carta.

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 260


Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012

12. Setiap SD/MI memiliki minimal 54,30


100 (seratus) judul buku
pengayaan dan 10 (sepuluh) judul
buku referensi, dan setiap
SMP/MTS memiliki 200 (dua
ratus) judul buku pengayaan dan
20 (dua puluh) judul buku
referensi.

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) fluktuatif (naik-turun).


Capaian kinerja yang fluktuatif (naik-turun) tersebut di atas antara lain disebabkan
oleh:
5) Indikator kinerja Sekolah pendidikan SMA/SMK/MA kondisi bangunan baik menurun
disebabkan oleh Alokasi anggaran rehabilitasi untuk jenjang SMA/SMK/MA yang
terbatas, sehingga anggaran yang ada tidak mencukupi untuk keseluruhan ruang kelas
SMA/SMK/MA yang rusak.

Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh
jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :
3) Mengajukan anggaran baik dari APBN, APBD Provinsi maupun Kabupaten

Sasaran 3 : Meningkatnya kualitas tenaga kependidikan

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 13 (tiga belas) indikator kinerja.
Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai
berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Kualifikasi Guru

- Guru SD yang memenuhi kualifikasi 54,63 % 67,00% 122,65


S1/D-IV
- Guru SMP yang memenuhi kualifikasi 92,10 % 92,71% 100,67

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 261


Indikator Kinerja Target Realisasi %

S1/D-IV

- Guru SMA yang memenuhi kualifikasi 96,78 % 97,06% 100,29


S1/D-IV
- Guru SMK yang memenuhi kualifikasi 96,60 % 95,88% 99,26
S1/D-IV
2. Disetiap SD/MI tersedia 2 (dua)orang guru 25% 51,25 205
yang memenuhi kualifikasi akademik S-1
atau D-IV dan 2 (dua) orang guru yang
telah memiliki sertifikasi pendidik.
3. Disetiap SMP/MTs tersedia guru dengan 25% 44,60 178,4
kualifikasi akademik S-1 atau D-IV
sebanyak 70% (tujuh puluh per seratus) dan
separuh diantarnya 35% (tiga pulu lima
perseratus) dari keseluruhan guru telah
memiliki sertifikat pendidik, untuk daerah
khusus masing-masing sebanyak 40%
(empat puluh per seratus) dan 20% (dua
puluh perseratus)
4. Disetiap SMP/MTs tersedia guru dengan 25% 18,61 74,44
kualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan
telah memiliki sertifikat pendidik masing-
masing 1 (satu) orang untuk mata pelajaran
Matematika , IPA, Bahasa Indonesia ,dan
Bahasa Inggris
5. Disetiap SD/MI semua kepala SD/MI 25% 68,67 274,68
berkualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan
telah memiliki sertifikat pendidik
6.Disetiap SMP/MTs semua kepala SMP/MTs 25% 80,59 322,36
berkualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan
telah memiliki sertifikat pendidik
7. Semua pengawas sekolah dan madrasah 25% 98,79 395,16
memiliki kualitas akademik S-1 atau D-IV
dan telah memiliki sertifikat pendidik.
8. Setiap guru tetap bekerja 37,5 (tiga puluh 25% 11,77 47,08
tujuh koma lima) jam per minggu di satuan
pendidikan, termasuk merencanakan

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 262


Indikator Kinerja Target Realisasi %

pembelajaran, melaksanakan pembelajaran,


menilai hasil pembelajaran, membimbing
atau melatih peserta didik, dan
melaksanakan tugas tambahan.
9. Setiap guru menerapkan Rencana 25% 35,27 141,08
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
disusun berdasarkan silabus untuk setiap
mata pelajaran yang diampunya.
10. Setiap guru mengembangkan dan 25% 38,09 152,36
menerapkan program penilaian untuk
membantu meningkatkan kemampuan
belajar peserta didik.
11. Kepala sekolah melakukan supervisi kelas 25% 39,46 157,84
dan memberikan umpan balik kepada guru
4 (empat) kali dalam setiap semester.
12. Setiap guru menyampaikan laporan hasil 25% 82,62 330,48
evaluasi mata pelajaran serta hasil
penilaian setiap peserta didik kepada
kepala sekolah pada akhir semester dalam
bentuk laporan hasil prestasi belajar
peserta didik
13.Kepala Sekolah atau madrasah 25% 82,62 330,48
menyampaikan laporan hasil Ulangan
Akhir Semester (UAS) dan Ulangan
Kenaikan Kelas (UKK) serta Ujian Akhir
(US/UN) kepada orang tua peserta didik
dan menyampaikan rekapitulasi kepada
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga
atau Kantor Kementrian Agama
Rata-rata Capaian 189,51

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 189,51 %. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 263


Sasaran ini dicapai melalui 1 (satu) program, yaitu: Program Peningkatan Mutu
Pendidik dan Tenaga Kependidikan , yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 3 (tiga)
kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:
Indikator kinerja sasaran ” Guru SD yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV, Guru SMP
yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV, Guru SMA yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV, Guru
SMK yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV”, dicapai melalui Program Peningkatan Mutu
Pendidik dan Tenaga Kependidikan dengan 3 kegiatan yang outputnya berupa :
- pengembangan profesi bagi pendidik, kepala sejumlah 11 orang
sekolah dan pengawas (SD dan SMP)
- Peningkatan Kualifikasi ke S1 Pendidik Formal sejumlah 102 orang guru

- Peningkatan Kualifikasi ke S1/D4 Pendidik sejumlah 32 guru PAUD


PAUD

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator


kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012

1. Kualifikasi Guru

- Guru SD yang memenuhi 26,71 49,63 67,00


kualifikasi S1/D-IV
- Guru SMP yang memenuhi 89,10 90,55 92,71
kualifikasi S1/D-IV
- Guru SMA yang memenuhi 95,78 96,64 97,06
kualifikasi S1/D-IV
- Guru SMK yang memenuhi 89,89 95,60 95,88
kualifikasi S1/D-IV
2. Disetiap SD/MI tersedia 2 51,25
(dua)orang guru yang memenuhi
kualifikasi akademik S-1 atau D-IV
dan 2 (dua) orang guru yang telah
memiliki sertifikasi pendidik.
3. Disetiap SMP/MTs tersedia guru 44,60
dengan kualifikasi akademik S-1
atau D-IV sebanyak 70% (tujuh
puluh per seratus) dan separuh
diantarnya 35% (tiga pulu lima

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 264


Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012

perseratus) dari keseluruhan guru


telah memiliki sertifikat pendidik,
untuk daerah khusus masing-
masing sebanyak 40% (empat
puluh per seratus) dan 20% (dua
puluh perseratus)
4. Disetiap SMP/MTs tersedia guru 18,61
dengan kualifikasi akademik S-1
atau D-IV dan telah memiliki
sertifikat pendidik masing-masing
1 (satu) orang untuk mata pelajaran
Matematika , IPA, Bahasa
Indonesia ,dan Bahasa Inggris
5. Disetiap SD/MI semua kepala 68,67
SD/MI berkualifikasi akademik S-1
atau D-IV dan telah memiliki
sertifikat pendidik
6.Disetiap SMP/MTs semua kepala 80,59
SMP/MTs berkualifikasi akademik
S-1 atau D-IV dan telah memiliki
sertifikat pendidik
7. Semua pengawas sekolah dan 98,79
madrasah memiliki kualitas
akademik S-1 atau D-IV dan telah
memiliki sertifikat pendidik.
8. Setiap guru tetap bekerja 37,5 (tiga 11,77
puluh tujuh koma lima) jam per
minggu di satuan pendidikan,
termasuk merencanakan
pembelajaran, melaksanakan
pembelajaran, menilai hasil
pembelajaran, membimbing atau
melatih peserta didik, dan
melaksanakan tugas tambahan.
9. Setiap guru menerapkan Rencana 35,27
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 265


Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012

yang disusun berdasarkan silabus


untuk setiap mata pelajaran yang
diampunya.
10. Setiap guru mengembangkan dan 38,09
menerapkan program penilaian
untuk membantu meningkatkan
kemampuan belajar peserta didik.
11. Kepala sekolah melakukan 39,46
supervisi kelas dan memberikan
umpan balik kepada guru 4 (empat)
kali dalam setiap semester.
12. Setiap guru menyampaikan 82,62
laporan hasil evaluasi mata
pelajaran serta hasil penilaian
setiap peserta didik kepada kepala
sekolah pada akhir semester
dalam bentuk laporan hasil
prestasi belajar peserta didik
13.Kepala Sekolah atau madrasah 82,62
menyampaikan laporan hasil
Ulangan Akhir Semester (UAS)
dan Ulangan Kenaikan Kelas
(UKK) serta Ujian Akhir
(US/UN) kepada orang tua
peserta didik dan menyampaikan
rekapitulasi kepada Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olah
Raga atau Kantor Kementrian
Agama

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang semakin meningkat.


Capaian kinerja yang meningkat tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:
1) Adanya fasilitasi bantuan berupa study lanjut bagi pendidik pada jenjang pendidikan
dasar, menengah maupun non formal.
2) Pengembangan kapasitas pendidik melalui workshop, lokakarya, dsb.

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 266


Sasaran 4 : Meningkatnya mutu pendidikan

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 4 (empat) indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Angka Rata-rata UN

- Angka rata-rata UN SD/MI 7,50 6,92 92,20

- Angka rata-rata UN - SMP/MTs 7,04 5,40 76,66

- Angka rata-rata UN SMA/MA 8,42 7,31 86,80

- Angka rata-rata UN SMK 8,13 7,94 97,66

2. Satuan pendidikan menyelenggarakan proses 25% 66,06 264,24


pembelajaran 34 (tiga puluh empat) minggu
per tahun dengan kegiatan tatap muka
sebagai berikut :
- Kelas I-II : 18 (delapan belas) jam per
minggu;
- Kelas III :24 (dua puluh empat) jam per
minggu;
- Kelas IV-VI: 27 (dua puluh tujuh ) per
minggu;
- Kelas VII-IX: 27 (dua puluh tujuh) per
minggu;

3. Satuan pendidikan menerapkan KTSP 25% 76,37 305,48


sesuai ketentuan yang berlaku.
4. Setiap satuan pendidikan menerapkan 25% 81,46 325,84
prinsip-prinsip Manajemen Berbasis Sekolah
(MBS)
Rata-rata Capaian 178,41

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 178,41%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 267


Sasaran ini dicapai melalui 2 (dua) program, yaitu: Program Peningkatan Mutu
Pendidik dan Tenaga Kependidikan dan Program Manajemen Pelayanan Pendidikan , yang
keseluruhannya dilaksanakan melalui 2 (dua) kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:
Indikator kinerja sasaran “ Rata-rata UN SD/MI, Rata-rata UN SMP/MTs, Rata-rata
UN SMA/MA, Rata-rata UN SMK”, dicapai melalui program Peningkatan Mutu Pendidik
dan Tenaga Kependidikan, Manajemen Pelayanan Pendidikan dengan 2 kegiatan yang
outputnya berupa :
- Bintek bedah SKL-UN sejumlah 500 peserta bintek
- Kelancaran penyelanggaraan UN, UASBN dan UNPK

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator
kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012

1. Angka Rata-rata UN

- Angka rata-rata UN SD/MI 7,21 7,33 6,92

- Angka rata-rata UN - SMP/MTs 6,66 6,99 5,40

- Angka rata-rata UN SMA/MA 7,87 8,34 7,31

- Angka rata-rata UN SMK 7,42 8,07 7,94

2.Satuan pendidikan 66,06


menyelenggarakan proses
pembelajaran 34 (tiga puluh empat)
minggu per tahun dengan kegiatan
tatap muka sebagai berikut :
- Kelas I-II : 18 (delapan belas)
jam per minggu;
- Kelas III :24 (dua puluh empat)
jam per minggu;
- Kelas IV-VI: 27 (dua puluh
tujuh ) per minggu;
- Kelas VII-IX: 27 (dua puluh
tujuh) per minggu;

3. Satuan pendidikan menerapkan 76,37

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 268


Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012

KTSP sesuai ketentuan yang


berlaku.
4.Setiap satuan pendidikan menerapkan 81,46
prinsip-prinsip Manajemen Berbasis
Sekolah (MBS)

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang fluktutif .


Capaian kinerja yang fluktuatif tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:
1) Indikator kinerja Angka Rata-rata UN menurun disebabkan karena :
a) Peningkatan tingkat kesulitan setiap mata pelajaran yang diujikan dalam paket soal
b) Belum maksimalnya peran serta masyarakat terhadap pelaksanaan Ujian Nasional
c) Belum maksimalnya SDM tenaga pendidik dari segi kualitas dan kuantitas.
2) Indikator kinerja 2, 3 dan 4 meningkat karena tahun sebelumnya belum menentukan
target kerja dan realisasi sehingga tahun 2012 merupakan tahun pertama dalam
pencapaian relaisasi.
Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh
jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :
1) Pengadaan workshop bedah SKL dan kisi-kisi try out Ujian Nasional
2) Sosialisasi tentang Ujian Nasional kepada masyarakat
3) Pemerataan tenaga pendidik.

Sasaran 5 : Meningkatnya minat baca masyarakat

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 3 (tiga) indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Jumlah perpustakaan 1 unit 1 unit 100

2. Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun 4,50 % 3,07 68,22


(45.000) (38.819)
3. Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan 36,92 % 33,42% 90,53
daerah
Rata-rata Capaian 86,25

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 269


Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 86,25 %. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.
Sasaran ini dicapai melalui 3 (tiga) program, yaitu: Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran, Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, Program
Pengembangan Minat Baca dan Pembinaan Pepustakaan , yang keseluruhannya dilaksanakan
melalui 11 (sebelas) kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:
Indikator kinerja sasaran “ Jumlah perpustakaan ”, dicapai melalui Program
Pelayanan Administrasi Perkantoran dan Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur, dengan 9 (sembilan) kegiatan yang outputnya berupa :
- Terlayaninya pengunjung perpustakaan sejumlah pengunjung laki-laki sejumlah
11.101 orang, sedangkan pengunjung perempuan sejumlah 17.718 orang.
- Terselenggaranya layanan sirkulasi dengan rincian jumlah peminjam sebanyak 7.850
orang terdiri dari peminjam laki-laki sejumlah 2.155 orang, sedangkan peminjam
perempuan sejumlah 5.695 orang, sedangkan buku yang dipinjam dalam sejumlah
13.683 eksemplar.
- Terlayaninya registrasi 1.576 anggota, dengan rincian anggota laki-laki sejumlah 471
orang, sedangkan anggota perempuan sejumlah 1.105 orang.
- Terlayaninya pengguna layanan internet (warnet dan free hospot) 4.011 pengguna ;
- Terlayaninya pengguna layanan perpustakaan dan warnet pada hari minggu/Layanan
Wisata Buku yang dilaksanakan setiap hari minggu pukul 08.00 s/d 14.00 WIB ;
- Terlayaninya pengguna layanan perpustakaan dan warnet pada layanan tambahan
yang dilaksanakan setiap hari senin s/d sabtu, dengan pembagian waktu sebagai
berikut :
 Hari Senin s/d Kamis : pukul 14.30 s/d 20.30 WIB
 Hari Jum’at : pukul 13.00 s/d 17.00 WIB
 Hari Sabtu : pukul 13.30 s/d 19.30 WIB
Indikator kinerja sasaran “ Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun”, dicapai
melalui Program Pengembangan Minat Baca dan Pembinaan Pepustakaan , dengan 1 (satu)
kegiatan yang outputnya berupa :
- Pengunjung SD/MI/Pra SD : LK = 3.157; Pr = 3.406; Jml = 6.563;
- Pengunjung SLTP : LK = 1.371; Pr = 3.081; Jml = 4.452
- Pengunjung SLTA : LK = 1.983; Pr = 5.864; Jml = 7.847;
- Pengunjung Mahasiswa : LK = 1.313; Pr = 1.840; Jml = 3.153
- Pengunjung Karyawan/PNS : LK = 1.331; Pr = 1.392; Jml = 2.723
- Pengunjung Umum : LK = 1.946; Pr = 2.135; Jml = 4.081

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 270


Indikator kinerja sasaran “ Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah ”,
dicapai melalui Program Pengembangan Minat Baca dan Pembinaan Perpustakaan , dengan 1
(satu) kegiatan yang outputnya berupa :
- Koleksi yang tersedia 11.442 judul, 34.235 exp
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator
kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012

1. Jumlah perpustakaan 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit

2. Jumlah pengunjung perpustakaan 37.543 44.982 45.058 32.821 28.819


per tahun
3. Koleksi buku yang tersedia di 31,43% 30,94% 32,99% 34,20% 33,42%
perpustakaan daerah (9.281 (10.194 (11.481 (11.124 (11.442
judul, judul, judul, judul, judul,
29.530 32.950 34.799 32.525 34.235
exp) exp) exp) exp) exp)

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang fluktuatif.


Capaian kinerja yang fluktuatif tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:
1) Indikator kinerja Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun cenderung menurun ,
disebabkan oleh :
a. Faktor cuaca ekstrim pada tahun 2012 sehingga masyarakat yang akan mengunjungi
perpustakaan membatalkan niatnya;
b. Pesatnya perkembangan teknologi juga mempengaruhi tidak tercapainya indikator
kinerja. Kemudahan mengakses informasi melalui media maintream, menjamurnya
warnet, semakn banyaknya orang menggunakan modem untuk mengakses internet
secara pribadi sangat berpengaruh terhadap minat baca sehingga kunjungan
perpustakaan mengalami penurunan dari tahun sebelumnya;
c. Faktor tata letak ruang perpustakaan juga mempengaruhi Capaian Indikator ini,
dimana semula Ruang Perpustakaan menempati Gedung sebelah atas (depan), sejak
tahun 2011 Ruang Perpustakaan berpindah menempati gedung baru (Pembangunan
Gedung selesai pada Tahun Anggaran 2010) yang terletak di belakang sehingga
akses masuk tidak semudah seperti pada saat perpustakaan berada di depan.
d. Faktor-faktor lain yang mempersempit akses terhadap perpustakaan.
2) Indikator kinerja Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah cenderung
meningkat, disebabkan oleh :

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 271


a. Inventarisasi judul buku yang dibutuhkan masyarakat yang memanfaatkan
keberadaan perpustakaan, sumber pendataan berasal dari Buku Pengunjung, Internet,
Katalog terbitan baru dari penerbit-penerbit dan sumber lainnya;
b. Tersedianya Anggaran untuk membiayai pengadaan bahan pustaka bersumber dari
APBD Kab. Banjarnegara;
c. Terpilihnya rekanan yang kompeten dalam hal pengadaan bahan pustaka;
d. Masih terbatasnya judul buku baru yang terbit pada tahun 2012.
Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh
jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :
Pengadaan Buku Pengunjung elektronik untuk mengantisipasi penurunan jumlah
pengunjung karena tidak mengisi buku pengunjung sehingga mempermudah untuk
mendata jumlah pengunjung lebih efektif, selain itu dengan teknologi layar sentuh pada
buku pengunjung tersebut diharapkan mampu meminimalir penurunan jumlah
pengunjung akibat pengunjung yang tidak mengisi buku pengunjung.

Sasaran 6 : Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan bagi seluruh


masyarakat

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 58 (lima puluh delapan) indikator
kinerja. Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan
sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Angka kematian bayi per 1.000 Kelahiran 10,1 per 18,16 20,2
Hidup 1.000
2. Angka Kematian Ibu per 100.000 104 per 140,6 65
Kelahiran Hidup 100.000
3. Persentase balita gizi buruk (BB/TB) 1% 0,03% 197

4. Persentase Posyandu Purnama 25 % 27,5% 110

5. Persentase Posyandu Mandiri 13 % 14,3% 110

6. Rasio posyandu per satuan balita 20 per 1000 20 per 780 125
0,002 (1598 posy)
0,0025
7. Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per 0,1 per 0,1 per 991,1 100, 9
satuan penduduk 1.000 pddk

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 272


Indikator Kinerja Target Realisasi %

8. Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk 0,003 per 0,003 per 106
1000 941,5 pddk
9. Rasio dokter per satuan penduduk 0,06 per 0,06 per 100
1000 1000 (57 dr)
10. Rasio tenaga paramedis per satuan 1,180 per 1 per 1394 60,79
penduduk 1000
11. Cakupan komplikasi kebidanan yang 100 % 100% 100
ditangani
12. Cakupan Neonatus dengan komplikasi 100 % 53,06% 53,06
yang ditangani
13. Cakupan pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan yang memiliki 90 % 94,92% 105,5
kompetensi kebidanan
14. Cakupan Desa/ kelurahan Universal Child
Immunization (UCI) 90 % 97,1% 105,5
15. Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat 100 % 100% 100
perawatan
16. Kesembuhan penderita TBC BTA Positif 90 83,5% 92,78

17. Cakupan penemuan dan penanganan 0,30 per 0,13 per 156,6
penderita penyakit DBD 100.000 100.000
18. Penderita malaria yang diobati 100 % 100% 100
(592 kasus)
19. Jumlah penderita malaria baru (API) <1 per 1.000 0,61 per 69,5
pddk 1.000 pddk
20. Cakupan penemuan dan penanganan
penderita penyakit
a. Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 6 per 2 per 33,3
100.000 penduduk <15 tahun 100.000 100.000

b. Penemuan penderita pneumonia balita 100 % 39,9% 39,9

70% 41,2% 58,85


c. Penemuan pasien baru TB BTA (+)
(435 kasus)

d. Penderita DBD yang ditangani 100 % 100% 100%

e. Penemuan penderita diare 100 % 59,3% 59,3%

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 273


Indikator Kinerja Target Realisasi %

21. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan 100 % 100% 100


pasien masyarakat miskin
22. Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 100 % 39,5% 39,5
yang harus diberikan sarana kesehatan (15 sarkes)
(RS) di Kabupaten
23. Cakupan pelayanan kesehatan dasar 100% 41,8% 41,8
masyarakat miskin
24. Cakupan kunjungan bayi 100 % 100, 5% 100,5

25. Cakupan kunjungan Ibu hamil K4 95 % 88,42% 93,07

26. Cakupan pelayanan nifas 90 % 89,89% 99,9

27. Cakupan pelayanan anak balita 80 % 59,7% 74,6

28. Persentase cakupan balita dengan 100 % 100% 100


pneumonia yang ditangani

29. Cakupan pemberian makanan pendam 100 % 53,9% 53,9


ping ASI pada anak usia 6 - 24 bulan
keluarga miskin
30. Cakupan puskesmas 175 % 175% 100

31. Persentase cakupan rawat jalan 28% 16,4% 58,57

32. Persentase cakupan rawat inap 3% 1,54% 51,3

33. Cakupan Penjaringan kesehatan siswa SD


83,8% 85,5
dan setingkat 98 %
34. Cakupan Peserta KB Aktif 80 % 78,2% 97,75

35. Cakupan Desa/ Kelurahan mengalami 100 % 100% 100


KLB yang dilakukan penyelidikan
epidemiologi < 24 jam
36. Cakupan Desa Siaga Aktif 35 29,5 84,28

37. Persentase kualitas air minum yang 100% 65,4% 65,4


memenuhi syarat

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 274


Indikator Kinerja Target Realisasi %

38. Persentase penduduk yang menggunakan 75% 58,8 78,4


jamban sehat
39. Persentase penduduk tidak Buang air 75% 51,12 68,16
Besar Sembarangan (BABS)
40. Persentase cakupan TTU yang memenuhi 85% 67,5% 79,4
syarat kesehatan
41. Persentase cakupan rumah yang 85% 36,12% 42,49
memenuhi syarat kesehatan
42. Persentase cakupan tempat pengolahan 100% 52,94 52,94
makanan (TPM) yang memenuhi syarat
kesehatan
43. Balita yang datang dan ditimbang 70% 70,3% 100,4

44. Balita yang naik berat badannya 80% 71,8 89,75

45. Balita bawah garis merah <15 % 1,4% 106,2

46. Cakupan bayi (6-11 bulan) mendapat 95% 98,55% 103,7


kapsul vitamin A 1 kali per tahun
47. Cakupan anak balita mendapat kapsul 95% 97,7% 102,84
vitamin A 2 kali per tahun
48. Cakupan ibu nifas mendapat kapsul Vit 90% 98,1% 109
A
49. Cakupan ibu hamil mendapat 90 tablet 90 % 86,8% 96,44
Fe
50. Persentase bayi yang mendapat ASI 80% 61,1% 76,37
eksklusif
51. Persentase desa dengan garam beryodium 90 % 82% 91,1
baik
52. Angka usia harapan hidup 69,38 69,20 99,74

53. BOR (Bed Occupancy Rate) / 75 % 71.04% 94,72


Pemanfaatan TT rawat inap
54. LOS (Average Length of Stay/Av LOS) / 4 sd 6 hari 3,6 90
Rata-rata hari perawatan pasien
55. TOI ( Turn Over Interval) / Rata-rata TT 2 sd 3 hari 2,4 80
tidak digunakan

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 275


Indikator Kinerja Target Realisasi %

56. BTO ( Bed Turn Over) / Frekuensi 60 – 70 69,85 99,78


pemakaian TT kali/tahun
57. Kelengkapan jenis pelayanan spesialis 67 % 62,5 93,28
(11 Jenis)
58. Cakupan perempuan dan anak korban 100% 100% 100
kekerasan yang mendapat layanan
kesehatan oleh tenaga kesehatan terlatih
di puskesmas mampu terlaksana KIP / A
dan PPT / PKT di Rumah Sakit
Rata-rata capaian 82,44

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 82,44%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.
Sasaran ini dicapai melalui 8 (delapan) program, yaitu: Program Upaya Kesehatan
Masyarakat , Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan, Program Perbaikan Gizi
Masyarakat, Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular, Program
Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan, Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan,
Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak yang keseluruhannya
dilaksanakan melalui 13 (tiga belas) kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:
Indikator kinerja sasaran “ Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup dan angka
kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup ”, dicapai melalui Program Upaya Kesehatan
Masyarakat dan Standarisasi Pelayanan Kesehatan, dengan 2 (dua) kegiatan yang outputnya
berupa :
- Terbentuknya kelas bumil sejumlah 15 kelas
- Terlaksananya pemberian asupan gizi bumil sejumlah 150 bumil
- Terlaksananya KIE bahaya rokok pada kehamilan sejumlah 150 bumil dan suami
- Terlaksananya pembinaan dan supervisi kelas ibu sejumlah 15 lokasi
- Terlaksanaya ANP Medis sejumlah 4 kasus
- Terlaksananya AMP Sosial sejumlah 120 orang
Indikator kinerja sasaran “persentase balita gizi buruk (BB/TB), cakupan balita gizi
buruk yang mendapat perawatan, cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak
usia 6 - 24 bulan keluarga miskin , Balita yang datang dan ditimbang, Balita yang naik berat
badannya, Balita bawah garis merah, Cakupan bayi (6-11 bulan) mendapat kapsul vitamin A 1
kali per tahun, Cakupan anak balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun, Cakupan ibu
nifas mendapat kapsul Vit A, Cakupan ibu hamil mendapat 90 tablet Fe , Persentase bayi

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 276


yang mendapat ASI eksklusif, Persentase desa dengan garam beryodium baik”, dicapai
melalui Program Perbaikan Gizi Masyarakat, dengan 2 (dua) kegiatan yang outputnya berupa
:
- Terlaksananya workshop PMT Pemulihan bagi balita gibur sejumlah 25 kasus
- Terlaksananya PMT pemulihan bagi bumil KEK/anemia sejumlah 125 kasus
- Terlaksananya PMT bagi anak PAUD sejumlah 750 anak
- Terlaksananya PMT bagi anak sekolah sejumlah 500 anak
- Terlaksananya workshop PMT sejumlah 50 orang
- Terlaksananya orientasi pemberian MPASI sejumlah 100 orang
- Terlaksananya pertemuan surveilance gibur sejumlah 40 orang
- Terlaksananya tenaga gizi pendamping sejumlah 35 orang
- Terlaksananya advokasi garam beryodium sejumlah 50 orang
- Terlaksananya konselor laktasi sejumlah 20 orang
- terlaksananya workshop gizi ibu hamil sejumlah 50 orang
- Terlaksananya pemeriksaan garam yang beredar sejumlah 278 desa/kel
- Terlaksananya pemberian PMT penyuluhan selama 6 bln sejumlah 40 posyandu

Indikator kinerja sasaran “ Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani, Cakupan


Neonatus dengan komplikasi yang ditangani, Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan, Cakupan kunjungan bayi Cakupan
kunjungan Ibu hamil K4, Cakupan pelayanan nifas”, dicapai melalui Program Upaya
Kesehatan Masyarakat dan Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular ,
dengan 2 (dua) kegiatan yang outputnya berupa :
- Terbentuknya kelas bumil sejumlah 15 kelas
- Terlaksananya pemberian asupan gizi bumil sejumlah 150 bumil
- Terlaksananya KIE bahaya rokok pada kehamilan sejumlah 150 bumil dan suami
- Terlaksananya pembinaan dan supervisi kelas ibu sejumlah 15 lokasi
- Penyuluhan pentingnya partus dan nakes sejumlah 4 desa
- Pembinaan dukun bayi, linsek dan bidan sejumlah 12 bulan

Indikator kinerja sasaran “ Cakupan Desa/ kelurahan Universal Child Immunization


(UCI) ”, dicapai melalui Program Pencegahan dan Penaggulangan Penyakit Menular ,
dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :
- Terlaksananya imunisasi dasar
- Terlaksananya BIAS Campak, DT dan Td
- Terlaksananya kegiatan pertemuan pengelola program imunisasi sejumlah 35 orang
1 kali pertemuan

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 277


Indikator kinerja sasaran “ Kesembuhan penderita TBC BTA Positif, Cakupan
penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD, Penderita malaria yang diobati, Jumlah
penderita malaria baru (API), Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit : Acute
Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk <15 tahun, Penemuan penderita pneumonia
balita, Penemuan pasien baru TB BTA (+), Penderita DBD yang ditangani, Penemuan
penderita diare, Persentase cakupan balita dengan pneumonia yang ditangani ”, dicapai
melalui Program Upaya Kesehatan Masyarakat dan Program Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit ,dengan 2 (dua) kegiatan yang outputnya berupa :
- Terlaksananya fogiing fokus di daerah reseptif DBD sejumlah 38 lokasi
- Terlaksananya kegiatan imunisasi
- Terlaksananya pertemuan program HIV sejumlah 1x
AIDS,DBD,Malaria,Kusta,ISPA dan Diare
- Terlaksananya pelacakan kasus penyakit menular dan sejumlah 150 org
keracunan
- Terlaksananya deteksi dini HIV AIDS dan penyakit menular lainnya
- Terlaksananya rujukan kasus HIV AIDS
- Terlaksananya pelatihan tenaga konselor HIV AIDS sejumlah 30 org
- Terbentuknya KPAD-AIDS
- Terlaksananya MFS, IRS dan Larvaciding di daerah kasus sejumlah 6 kec
malaria
- Terlaksananya sistem Kewaspadaan Dini W2

Indikator kinerja sasaran “ cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat


miskin, cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin ”, dicapai melalui Program
Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan dan Program Upaya Kesehatan Masyarakat,
dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :
- Tersedianya jaminan kesehatan bagi peserta jamkesda pratama di PK III
- Tersedianya jaminan pembiayaan rujukan dari PK II ke PK III
Indikator kinerja sasaran “ BOR, LOS, TOI, BTO, Kelengkapan jenis pelayanan
spesialis ”, dicapai melalui Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan , dengan 2 (dua)
kegiatan yang outputnya berupa :
- Kinerja pelayanan rumah sakit yang ideal
- Kelancaran penyediaan sarana dan prasarana untuk pendukung pelayanan pasien

Indikator kinerja sasaran “ Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang
mendapat layanan kesehatan oleh tenaga kesehatan terlatih di puskesmas mampu terlaksana
KIP / A dan PPT / PKT di Rumah Sakit ”, dicapai melalui Program Penguatan Kelembagaan
Pengarusutamaan Gender dan Anak , dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 278


- Penguatan PPT 20 Kecamatan untuk 600 orang
- Pendampingan korban KBGA/sosialisasi 20 Kecamatan

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator


kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012

1. Angka kematian bayi per 1.000 18,56 19,9 15,48 15,78 18,16
Kelahiran Hidup
2. Angka Kematian Ibu per 140,3 125,2 61,18 74,29 140,6
100.000 Kelahiran Hidup
3. Persentase balita gizi buruk 0,41% 0,07% 0,03%
(BB/TB)
4. Persentase Posyandu Purnama 27,5%

5. Persentase Posyandu Mandiri 14,3%

6. Rasio posyandu per satuan balita 20 per


780
(1598
posy)
0,0025
7. Rasio puskesmas, poliklinik, 0,1 per
pustu per satuan penduduk 991,1
pddk
8. Rasio Rumah Sakit per satuan 0,003
penduduk per
941,5
pddk
9. Rasio dokter per satuan 0,06 per
penduduk 1000
(57 dr)
10. Rasio tenaga paramedis per 1 per
satuan penduduk 1394
11. Cakupan komplikasi kebidanan 86,60% 88,50% 100% 100% 100%
yang ditangani
12. Cakupan Neonatus dengan 94,7% 88% 100% 100% 53,06%
komplikasi yang ditangani

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 279


Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012

13. Cakupan pertolongan persalinan 87% 87,9%


oleh tenaga kesehatan yang 94,92%
memiliki kompetensi kebidanan
14. Cakupan Desa/ kelurahan 75% 88,13% 81% 92,8%
Universal Child Immunization 97,1%
(UCI)
15. Cakupan Balita Gizi Buruk 2,27% 1,95% 100% 100% 100%
mendapat perawatan
16. Kesembuhan penderita TBC 83,5%
BTA Positif
17. Cakupan penemuan dan 0,13 per
penanganan penderita penyakit 100.000
DBD
18. Penderita malaria yang diobati 100%
(592
kasus)
19. Jumlah penderita malaria baru 0,83 0,87 0,61 per
(API) 1.000
pddk
20. Cakupan penemuan dan
penanganan penderita penyakit
a. Acute Flacid Paralysis (AFP) 66,6% 100% 2 per
rate per 100.000 penduduk (4 (6 100.000
<15 tahun kasus) kasus)
b. Penemuan penderita 39,9%
pneumonia balita
41,2%
c. Penemuan pasien baru TB
(435
BTA (+)
kasus)
d. Penderita DBD yang 100%
ditangani

e. Penemuan penderita diare 59,3%

21. Cakupan pelayanan kesehatan 2,85% 3,8% 100%


rujukan pasien masyarakat
miskin

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 280


Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012

22. Cakupan pelayanan gawat 39,5%


darurat level 1 yang harus (15
diberikan sarana kesehatan (RS) sarkes)
di Kabupaten
23. Cakupan pelayanan kesehatan 13,9% 55,7% 41,8%
dasar masyarakat miskin
24. Cakupan kunjungan bayi 98% 97,3 % 100, 5%

25. Cakupan kunjungan Ibu hamil 87,44% 86,60% 90% 87,6% 88,42%
K4
26. Cakupan pelayanan nifas 82,1% 90,14% 89,89%

27. Cakupan pelayanan anak balita 87,9% 77 % 59,7%

28. Persentase cakupan balita 100%


dengan pneumonia yang
ditangani

29. Cakupan pemberian makanan 100% 6,4% 53,9%


pendam ping ASI pada anak usia
6 - 24 bulan keluarga miskin
30. Cakupan puskesmas 175%

31. Persentase cakupan rawat jalan 100,3% 16,4%

32. Persentase cakupan rawat inap 5,2% 1,54%

33. Cakupan Penjaringan kesehatan 70% 97,1%


83,8%
siswa SD dan setingkat
34. Cakupan Peserta KB Aktif 70% 79,4% 78,2%

35. Cakupan Desa/ Kelurahan 100%


mengalami KLB yang dilakukan
penyelidikan epidemiologi < 24
jam
36. Cakupan Desa Siaga Aktif 70% 16,9% 29,5

37. Persentase kualitas air minum 85,4% 88,4% 65,4%


yang memenuhi syarat

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 281


Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012

38. Persentase penduduk yang 59,5% 58,1% 58,8


menggunakan jamban sehat
39. Persentase penduduk tidak 59,5% 58,1% 51,12
Buang air Besar Sembarangan
(BABS)
40. Persentase cakupan TTU yang 67% 66,8% 67,5%
memenuhi syarat kesehatan
41. Persentase cakupan rumah yang 31,48% 33,25% 36,12%
memenuhi syarat kesehatan
42. Persentase cakupan tempat 57,4% 57,1% 52,94
pengolahan makanan (TPM)
yang memenuhi syarat
kesehatan
43. Balita yang datang dan 70,21% 71,20% 70,3%
ditimbang
44. Balita yang naik berat badannya 69,31% 68,46% 70,65% 72,72% 71,8

45. Balita bawah garis merah 70,75% 69,69% 1,69% 1,53% 1,4%

46. Cakupan bayi (6-11 bulan) 97,84% 98,52% 99,12% 97,9% 98,55%
mendapat kapsul vitamin A 1
kali per tahun
47. Cakupan anak balita mendapat 94,42% 96,62% 99,1% 97,93% 97,7%
kapsul vitamin A 2 kali per
tahun
48. Cakupan ibu nifas mendapat 85,12 91,46% 95,11% 96,11% 98,1%
kapsul Vit A
49. Cakupan ibu hamil mendapat 82,55% 84,06% 86,63% 85,43% 86,8%
90 tablet Fe
50. Persentase bayi yang mendapat 52,36% 56,33% 61,1%
ASI eksklusif
51. Persentase desa dengan garam 74,52% 79,94% 82%
beryodium baik
52. Angka usia harapan hidup 68,88 69,04 69,20 69,20

53. BOR (Bed Occupancy Rate) / 63,9 69,6 71.04%


Pemanfaatan TT rawat inap

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 282


Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012

54. LOS (Average Length of 3,4 3,6 3,6


Stay/Av LOS) / Rata-rata hari
perawatan pasien
55. TOI ( Turn Over Interval) / 1,7 1,6 2,4
Rata-rata TT tidak digunakan
56. BTO ( Bed Turn Over) / 77,4 69,9 69,85
Frekuensi pemakaian TT
57. Kelengkapan jenis pelayanan 62,5
spesialis
58. Cakupan perempuan dan anak 100%
korban kekerasan yang
mendapat layanan kesehatan
oleh tenaga kesehatan terlatih di
puskesmas mampu terlaksana
KIP / A dan PPT / PKT di
Rumah Sakit

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang fluktuatif (naik-turun).


Capaian kinerja yang fluktuatif (naik-turun) tersebut di atas antara lain disebabkan
oleh:
1) Indikator kinerja Angka kematian bayi per 1.000 Kelahiran Hidup dan Angka Kematian
Ibu per 100.000 Kelahiran Hidup disebabkan oleh Tingginya kasus kelahiran preterm
(BBLR), keterlambatan deteksi ditingkat masyarakat, keterbatasan fasilitas yang tersedia
terutama pelayanan rujukan, keterbatasan kemampuan petugas dalam melakukan deteksi
risiko belum maksimal, keterbatasan kompetensi, kepatuhan petugas terhadap SOP belum
maksimal, faktor lain dari kondisi ibu terutama status gizi, serta kemampuan dalam
pengambilan keputusan.
2) Indikator kinerja Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan disebabkan belum semua persalinan terlayani di fasilitas yang
terstandar terutama fasilitas rujukan.
3) Indikator kinerja Cakupan Desa/ kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
disebabkan oleh :
a) Kegiatan sweeping imunisasi sebagai salah satu solusi sudah berjalan cukup optimal
oleh puskesmas sehingga dapat meningkatkan target pencapaian.
b) Kegiatan lintas program dan lintas sektor di UPT Puskesmas sudah mulai berjalan
lebih baik dibanding tahun sebelumnya

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 283


c) Sebagian besar UPT Puskesmas dalam penghitungan UCI pada akhir tahun telah
menerapkan/menggunakan data riil, bukan menggunakan data estimasi awal tahun.
d) Dukungan dana BOK UPT Puskesmas sangat membantu tercapainya peningkatan UCI
desa.
4) Indikator kinerja Jumlah penderita malaria baru (API) disebabkan oleh :
d) Kabupaten Banjarnegara merupakan daerah endemis malaria di wilayah Provinsi Jawa
Tengah, keberadaan vektor penyakit malaria ada sepanjang tahun, sehingga perlu
mendapat perhatian khusus mengingat penyakit malaria merupakan bahaya laten.
e) Adanya keterlambatan penemuan kasus, hal ini disebabkan oleh adanya mutasi
/perpindahan Juru Malaria Desa sebagai ujung tombak penemuan kasus secara aktif
(ACD) di desa ke Instansi Lain, seiring dengan statusnya menjadi PNS. Hal ini sangat
berpengaruh terhadap Indikator kinerja dalam penaganan penyakit malaria di
Kabupaten Banjarnegara mengingat Kab. Banjarnegara merupakan daerah endemis
malaria yang potensial.
f) Dukungan dana dari Pemerintah Daerah untuk penanganan vektor , cenderung
menurun setiap tahun.
5) Indikator kinerja Cakupan Penemuan dan penanganan penderita penyakit : AFP rate per
100.000 penduduk, penemuan diare, penemuan TB BTA + disebabkan oleh :
d) Cakupan penemuan dan penanganan AFP baru mencapai 33,3% dari target 100%,
kasus AFP yang ditarget dapat ditemukan adalah sebanyak 6 kasus, namun pada tahun
2012 hanya ditemukan 2 kasus.
e) Penderita diare tidak terjangkau sarana kesehatan, penderita mampu menangani diare
seiring meningkatnya pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat.
f) Penemuan TB BTA + yaitu kesulitan mendapatakan kontak racing, rendahnya minat
konseling penderita, kurangnya deteksi dini atau active detection oleh masyarakat,
kesulitan mengeluarkan dahak sehingga mempengaruhi dalam penentuan kategori
pasien positif atau negatif.
6) Indikator kinerja Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin dan
Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin disebabkan oleh kesulitan dalam
memperoleh data masyarakat miskin dan hampir miskin, letak geografis masyarakat dan
sistem pelayanan atau birokrasi, sehingga masyarakat miskin kesulitan dalam
menjangkau sarana kesehatan.
7) Indikator kinerja Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana
kesehatan (RS) di Kabupaten disebabkan oleh sarana kesehatan ada yang belum
memenuhi standar kegawatdaruratan yakni keterbatasan pada sarana, prasarana, peralatan
dan perlengkapan, selain itu keterbatasan pada skill atau pelatihan yang harus dipenuhi
oleh tenaga medis, yaitu GELS : General Emergency Life Support, ATLS
: Advance Trauma Life Support, ACLS : Advance Cardiac Life Support.

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 284


8) Indikator kinerja Cakupan kunjungan Ibu hamil K4 disebabkan oleh masih adanya akses
(tanpa melalui kunjungan K1 sehingga tidak akan mencapai K4), KTD 941 kasus (5%),
Kejadian abortus sebanyak 509 (2,7%), Preterm 292 kasus (1,5%), sehingga pada kasus
tersebut tidak mencapai K4, Kualitas pelayanan ANC belum maksimal, P4K belum
terlaksana dengan baik, belum semua puskesmas melaksanakan kelas ANC hal tersebut
juga turut mempengaruhi belum tercapainya K4 sesuai target yang telah ditentukan.
9) Indikator kinerja cakupan pelayanan anak balita terjadi penurunan, ini dipengaruhi oleh
beberapa hal diantaranya belum semua wilayah puskesmas SDIDTK, belum terintegrasi
kegiatan dengan PAUD, TK dan baru 5 Puskesmas yang melaksanakan kelas ibu balita.
10) Indikator kinerja Cakupan Kunjungan Rawat Jalan dan Cakupan Kunjungan Rawat Inap
mengalami penurunan, hal ini berarti tingkat derajat kesehatan masyarakat meningkat,
tingkat kesakitan atau morbiditas pada masyarakat menurun. Gambaran ini berarti pula
upaya pelayanan kesehatan promotif dan preventif sudah berjalan baik, namun masih di
atas atau mendekati target yang ditentukan.
11) Indikator kinerja Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat pada tahun
2012 mengalami penurunan dibanding tahun 2011, yaitu pada tahun 2012 jumlah siswa
yang dijaring kesehatannya sebanyak 17.230 siswa dari jumlah sasaran siswa SD kelas 1
atau setingkat sebanyak 20.563 siswa atau sebesar 83,7%. Sedangkan pada tahun 2011
jumlah siswa yang dijaring sebanyak 16.654 siswa dari total sasaran berjumlah 17.149
siswa atau sebesar 97,1% hal ini disebabkan dropout siswa pada saat penjaringan
dilakukan, siswa tidak berangkat sekolah, hal ini sudah diupayakan melalui kegiatan
sweeping sasaran, selain itu keterbatasan kemampuan Tim penjaringan dalam
melaksanakan kegiatan tersebut, baik kemampuan ketenagaan yaitu terbatasnya tenaga
guru UKS di sekolah, tenaga paramedis atau dokter. Keterbatasa sarana dan prasarana
juga turut berperan yakni untuk alat timbangan, pengukur tinggi badan (mikrotoa), dan
kartu snellen belum merata disetiap sekolah. Keterbatasan finansial yaitu belum
berjalannya dana sehat siswa di sekolah untuk menunjang pelaksanaan penjaringan
kesehatan siswa.
12) Indikator kinerja Cakupan peserta KB aktif disebabkan oleh Kualifikasi dan standarisasi
pelayanan KB belum terlaksana secara rutin, kompetensi belum dimiliki oleh semua
petugas di lapangan, dan pemahaman definisi operasional masih beragam, selain itu
terdapat pula kejadian efek samping atau komplikasi KB sehingga menimbulkan
kekhawatiran bagi masyarakat.
13) Indikator kinerja Cakupan desa siaga aktif terdapat kecenderungan meningkat dari tahun
sebelumnya , cakupan desa siaga pada tahun 2012 mengalami kenaikan dibandingkan
tahun 2011. Pada tahun 2011 dari jumlah total desa dan kelurahan di Kabupaten
Banjarnegara yaitu 278 desa dan kelurahan ada 47 desa/kelurahan siaga aktif atau sebesar
16,9%, pada tahun 2012 jumlah desa dan kelurahan siaga aktif menjadi 82 desa/kelurahan

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 285


atau sebesar 29%. Hal ini merupakan suatu perkembangan yang positif, dipengaruhi oleh
tingkat sosialisasi tentang desa dan kelurahan siaga aktif yang sudah semakin baik yaitu
sosialisasi baik melalui media massa, maupun advokasi dan kerjasama dengan
stakeholder guna meningkatkan fungsi dan peran desa dan kelurahan siaga aktif bagi
masyarakat.
14) Indikator kinerja persentase kualitas air minum yang memenuhi syarat, Persentase
penduduk yang menggunakan jamban sehat, Persentase penduduk tidak Buang air Besar
Sembarangan (BABS), Persentase cakupan TTU yang memenuhi syarat kesehatan,
Persentase cakupan rumah yang memenuhi syarat kesehatan, Persentase cakupan tempat
pengolahan makanan (TPM) yang memenuhi syarat kesehatan disebabakan oleh
sosialisasi kesehatan lingkungan ke masyarakat belum optimal sehingga belum mampu
mengubah pengetahuan, kemauan dan kemampuan masyarakat untuk penyehatan
lingkungan, pencatatan dan pelaporan dari sarana kesehatan atau instansi terkait belum
secara rutin dan sesuai dengan definisi operasional yang telah ditentukan, keterbatasan
sumber daya dalam kegiatan penyehatan lingkungan di masyarakat.
15) Indikator kinerja balita yang datang dan ditimbang disebabkan oleh Partisipasi
masyarakat dalam penimbangan di posyandu Kabupaten Banjarnegara tahun 2012
sebesar 71,53%, angka ini belum memenuhi dari target yang harus dicapai pada tahun
tersebut sebesar 80 %. Pencapaian D/S yang belum memenuhi target berkaitan dengan
kegiatan penimbangan di posyandu yang relatif monoton, berkurangnya kader posyandu
yang melakukan kunjungan rumah, tidak adanya reward bagi kader mengakibatkan kader
kurang aktif, balita yang lulus imunisasi cenderung tidak datang ke posyandu.
Dibandingkan dengan pencapaian tahun 2011 sebesar 71,2%, terlihat kenaikan seiring
dengan kegiatan penyuluhan yang dilakukan petugas kepada masyarakat tentang
pentingnya penimbangan balita secara teratur tiap bulan, adanya pemberian makanan
tambahan di posyandu juga membuat kunjungan meningkat.
16) Indikator kinerja balita yang naik berat badannya disebabkan pengetahuan keluarga
tentang kebutuhan gizi balita, penyuluhan gizi masyarakat dan ketersediaan pangan di
tingkat keluarga. Cakupan balita yang naik timbangannya (N/D) di Kabupaten
Banjarnegara tahun 2012 sebesar 72,73 %. Dibandingkan tahun 2011 (72,72%) cakupan
N/D mengalami kenaikan sebesar 0,01% meskipun belum memenuhi target (80%).
Belum terpenuhinya target N/D disebabkan karena faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap kenaikan berat badan balita sangat kompleks antara lain status kesakitan, asupan
makan balita kurang seimbang, ketersediaan pangan rumah tangga masih kurang karena
kemiskinan dan pola asuh yang kurang mendukung.
17) Indikator kinerja Balita dibawah garis merah dan Persentase balita gizi buruk (BB/TB)
menurun. Namun hal ini menunjukan perkembangan yang baik dengan adanya penurunan
kasus buruk, adapun upaya yang dilakukan antara lain optimalisasi pemantauan status

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 286


gizi bayi menggunakan KMS, pemberian stimulan bagi balita kurang gizi, penyuluhan
gizi seimbang dan rujukan kasus.
18) Indikator kinerja angka usia harapan hidup meningkat dikarenakan kesadaran hidup akan
perilaku hidup sehat dan tingkat perekonomian masyarakat yang meningkat.
19) Indikator kinerja BOR, LOS, TOI, BTO dan kelengkapan jenis pelayanan spesialis
disebabkan oleh belum terpenuhinya kebutuhan penambahan kapasitas tempat tidur untuk
beberapa kelas perawatan (kelas III dan VIP) serta belum terpenuhinya kebutuhan dokter
spesialis anak dan spesialis anestesi.

Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh
jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :
1) Peningkatan kemampuan pemberi layanan ditingkat dasar dengan pelatihan-pelatihan
teknis serta pemenuhan sarana dan prasarana di pelayanan tingkat dasar (PKD dan
Puskesmas).
2) Fasilitas pelayanan persalinan dapat terstandarisasi sehingga mampu melayani pelayanan
persalinan dengan baik serta perlunya peningkatan kualitas pelayanan melalui
optimalisasi kompetensi SDM dan dukungan anggaran.
3) Adanya kebijakan yang tepat disemua level pengambil kebijakan dalam penaganan
malaria secara kompeherensif mengingat bahwa kondisi lingkungan geografis beberapa
wilayah di Kabupaten Banjarnegara mendukung untuk perkembangan vektor malaria,
sehingga kewaspadaan pengendalian vektor tetap dilakukan, karena merupakan daerah
endemis malaria.
4) Dalam rangka upaya penemuan kasus AFP masih perlu diintensifkan melalui sosialisasi
ke masyarakat, optimalisasi surveilance AFP, Pemberdayaan masyarakat untuk active
detection AFP.
5) Untuk meningkatkan cakupan penemuan penderita baru BTA yang perlu dilakukan antara
lain :
a) Melibatkan Rumah Sakit dalam strategi DOTS yaitu mengutamakan diagnosis TB
dengan pemeriksaan dahak secara SPS atau yang lazim dengan pemeriksaan BTA TB
b) Meningkatkan mutu laboratorium Puskesmas baik secara kualitas maupun kuantitas
untuk lebih mendekatkan pelayanan diagnosis / pemeriksaan penyakit yang
memelukan pemeriksaan Laboratorium kepada masyarakat.
c) Meningkatkan sosialisasi baik Internal maupun Eksternal Puskesmas agar program TB
dengan strategi DOTS bukan hanya milik pemegang TB Puskesmas saja.
6) Upaya yang dilakukan dalam meningkatkan Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien
masyarakat miskin dan Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin dengan
sinkronisasi pencatatan dan pelaporan, sosialisasi media massa, monitoring dan evaluasi.

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 287


7) Upaya yang dilakukan dalam meningkatkan Cakupan kunjungan Ibu hamil K4 dengan
Pendidikan kesehatan kepada masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan
pada trimester pertama dan menjalin kemitraan bidan dengan dukun bayi, kader
kesehatan dan tokoh masyarakat P4K secara menyeluruh dengan melibatkan keluarga dan
lingkungan ibu hamil, serta sweeping sasaran dapat meningkatkan cakupan K4.
8) Upaya untuk meningkatkan cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat yaitu
optimalisasi kerjasama oleh Tim UKS baik di Tingkat Kecamatan maupun Kabupaten
guna mundukung kelancaran dan ketepatan fungsi penjaringan anak sekolah.
9) Upaya yang dilaksanakan dalam rangka meningkatkan cakupan peserta KB aktif yaitu
Pendidikan masyarakat melalui media massa, pertemuan lintas program dan lintas
sektoral, dan safari KB di wilayah.
10) Upaya yang dilaksanakan dalam rangka meningkatkan persentase kualitas air minum
yang memenuhi syarat, Persentase penduduk yang menggunakan jamban sehat,
Persentase penduduk tidak Buang air Besar Sembarangan (BABS), Persentase cakupan
TTU yang memenuhi syarat kesehatan, Persentase cakupan rumah yang memenuhi syarat
kesehatan, Persentase cakupan tempat pengolahan makanan (TPM) yang memenuhi
syarat kesehatan yaitu sosialisasi tentang kesehatan lingkungan dan aspeknya kepada
kelompok sasaran, stimulan jamban di beberapa desa guna memacu penggunaan jamban
sehat di masyarakat.

Sasaran 7 : Berkurangnya penyandang masalah kesejahteraan sosial

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 7 (tujuh) indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Persentase penduduk di atas garis 82,11 % 80,83% 98,44


kemiskinan
2. Sarana sosial seperti panti asuhan, panti 4 buah 4 buah 100
jompo dan panti rehabilitasi
3. Persentase PMKS skala Kabupaten yang 28% 0,66% 2,36
memperoleh Bantuan sosial untuk
pemenuhan kebutuhan dasar
4. Persentase PMKS skala Kabupaten yang 27,95 % 0,47% 1,68
menerima program pemberdayaan sosial
melalui Kelompok Usaha Bersama

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 288


Indikator Kinerja Target Realisasi %

(KUBE) atau kelompok sosial ekonomi


sejenis lainnya
5. Persentase Panti Sosial skala kabupaten 45 % 100% 222,2
yang menyediakan sarpras pelayanan
kesejahteraan sosial
6. Persentase wahana kesejahteraan sosial 20,90 % 20% 95,69
berbasis masyarakat (WKBSM) yang
menyediakan sarpras pelayanan
kesejahteraan sosial
7. Persentase penyandang cacat fisik dan 14,00 % 0,49% 3,50
mental serta lanjut usia tidak potensial
yang telah menerima jaminan sosial
Rata-rata capaian 74,84

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 74,84 %. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.
Sasaran ini dicapai melalui 3 (tiga) program, yaitu: Program Pemberdayaan Fakir
Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
(PMKS) lainnya, Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT)
dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) lainnya., Program pembinaan para
penyandang cacat dan eks trauma, yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 4 (empat)
kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:
Indikator kinerja sasaran “ Persentase PMKS skala Kabupaten yang menerima
program pemberdayaan sosial melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE) atau kelompok
sosial ekonomi sejenis lainnya”, dicapai melalui Program Pemberdayaan Fakir Miskin,
Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
lainnya, dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :
- Keluaraga rawan sosial ekonomi yang mendapat pelatihan dan sejumlah 54 KUBE
pembinaan dibidang usaha ekonomi produk serta bantuan
stimulan modal usaha
Indikator kinerja sasaran “ Persentase penyandang cacat fisik dan mental serta lanjut
usia tidak potensial yang telah menerima jaminan sosial ”, dicapai melalui Program
Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS) lainnya., Program pembinaan para penyandang cacat dan eks
trauma , dengan 3 (tiga) kegiatan yang outputnya berupa :

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 289


- PMKS khususnya penyandang cacat yang mendapat pelayanan sejumlah 51 orang
dan rehabilitasi sosial
- Penyandang cacat dan eks trauma yang mendapat pendidikan sejumlah 60 orang
dan pelatihan
- PMKS khusunya penyandang cacat yang mendapatkan Sejumlah 15 orang
pelayanan pembinaan dan bantuan

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator


kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012

1. Persentase penduduk di atas garis 78,64 80,83 80,83*) 80,83*)


kemiskinan
2. Sarana sosial seperti panti asuhan, 4 buah 4 buah 4 buah
panti jompo dan panti rehabilitasi
3. Persentase PMKS skala 0,66%
Kabupaten yang memperoleh
Bantuan sosial untuk pemenuhan
kebutuhan dasar
4. Persentase PMKS skala 3,05% 4,32% 0,47%
Kabupaten yang menerima
program pemberdayaan sosial
melalui Kelompok Usaha
Bersama (KUBE) atau kelompok
sosial ekonomi sejenis lainnya
5. Persentase Panti Sosial skala 100%
kabupaten yang menyediakan
sarpras pelayanan kesejahteraan
sosial
6. Persentase wahana kesejahteraan 20%
sosial berbasis masyarakat
(WKBSM) yang menyediakan
sarpras pelayanan kesejahteraan
sosial
7. Persentase penyandang cacat fisik 0,49%
dan mental serta lanjut usia tidak
potensial yang telah menerima

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 290


Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012

jaminan sosial

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang fluktuatif (naik-turun)


Capaian kinerja yang fluktuatif (naik-turun) tersebut di atas antara lain disebabkan
oleh:
1) Indikator kinerja penduduk diatas garis kemiskinan meningkat disebabkan oleh tingkat
perekonomian masyarakat yang semakin meningkat yaitu pendapatan perkapita tahun
2011 Rp. 7.032.572,00 menjadi pada tahun 2012 Rp. 7.534.996,00
2) Indikator kinerja Persentase PMKS skala Kabupaten yang menerima program
pemberdayaan sosial melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE) atau kelompok sosial
ekonomi sejenis lainnya menurun disebabkan oleh keterbatasan alokasi anggaran
Program Pemberdayaan Fakir Miskin melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dari
Kementerian Sosial.
3) Indikator kinerja Persentase PMKS skala Kabupaten yang memperoleh Bantuan sosial
untuk pemenuhan kebutuhan dasar, Persentase penyandang cacat fisik dan mental serta
lanjut usia tidak potensial yang telah menerima jaminan sosial tidak tercapai disebabkan
oleh keterbatasan anggaran untuk penanganan PMKS dan jaminan sosial bagi
penyandang cacat fisik dan mental serta lanjut usia tidak potensial.
4) Indikator kinerja Persentase wahana kesejahteraan sosial berbasis masyarakat
(WKBSM) yang menyediakan sarpras pelayanan kesejahteraan social disebabkan oleh
keterbatasan anggaran yang dimliki masing-masing lembaga.

Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh
jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :
1) Mengusulkan anggaran dan berkoordinasi dengan Kementerian Sosial secara rutin agar
mendapat alokasi program penanganan untuk PMKS.
2) Mengoptimalkan anggaran yang ada.

Sasaran 8 : Meningkatnya keberdayaan masyarakat desa

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 5 (lima) indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 291


Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Cakupan penyediaan informasi Data 100% 100% 100


Mikro Keluarga di setiap Desa (278 ds/kel) (278 ds/kel)
2. Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK 65,9 % 54,65% 80,41

3. PKK aktif 100 % 100 % 100

4. Posyandu aktif 85,80% 85,80% 100

5. Swadaya Masyarakat terhadap Program 33,00 % 33,00 % 100


pemberdayaan masyarakat
Rata-rata capaian 96,08

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 96,08 %. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.
Sasaran ini dicapai melalui 3 (tiga) program, yaitu: Program Keluarga Berencana,
Program Peningakatan peran perempuan di pedesaan , Program Pengembangan Model
Operasional BKB-Posyandu-PADU, yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 3 (tiga)
kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:
Indikator kinerja sasaran “ Cakupan penyediaan informasi Data Mikro Keluarga di
setiap Desa ”, dicapai melalui Program Keluarga Berencana , dengan 1 (satu) kegiatan yang
outputnya berupa :
- Terlaksananya pendataan keluarga pada 278 desa/kel atau 277.984 KK
Indikator kinerja sasaran” Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK dan PKK aktif ”
dicapai melalui Program Peningakatan peran perempuan di pedesaan, dengan 1 (satu)
kegiatan yang outputnya berupa :
- Terlaksananya kegiatan PKK di 278 desa/kel
Indikator kinerja sasaran “ Posyandu aktif ”, dicapai melalui Program Pengembangan
Model Operasional BKB-Posyandu-PADU dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :
- Terlaksananya lomba posyandu tingkat kabupaten/ provinsi

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator


kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 292


Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012

1. Cakupan penyediaan informasi 100 100 100


Data Mikro Keluarga di setiap (271.664 (275.512 (277.894
Desa KK) KK) KK)
2. Rata-rata jumlah kelompok 57% 65,84% 54,65%
binaan PKK
3. PKK aktif 100% 100% 100%

4. Posyandu aktif 81,97 82 85,80

5. Swadaya Masyarakat terhadap 20% 33% 33%


Program pemberdayaan
masyarakat

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang semakin fluktuatif (naik-


turun)
Capaian kinerja yang fluktuatif (naik-turun) tersebut di atas antara lain disebabkan
oleh:
1) Pendataan keluarga secara on line terkendala server dari BKKBN yang sering ada
hambatan pada koneksi (koneksi rendah).
2) Beberapa Kecamatan tidak ada koneksi internet/rendah
3) Adanya perpindahan penduduk yang secara otomatis mengurangi jumlah dasawisma dan
adanya dasawisma yang tidak aktif sehingga mempengaruhi indikator rata-rata jumlah
kelompok binaan PKK.

Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh
jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :
1) Perekapan manual tetap dilaksanakan sehingga pada akhir tahun tetap tersaji data
pokok KB.
2) Pendataan on line tetap diselesaikan, bagi kecamatan yang tidak ada akses internet
mengentri data di BKBPP Kabupaten.
3) Pengalihan sistem entri dari on line menjadi off line untuk lebih efektif dan efisien.
4) Memberikan sosialisasi kepada masyarakat/ dasawisma untuk aktif dalam posyandu.

Sasaran 9 : Meningkatnya kualitas kehidupan perempuan dan anak

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 293


Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 12 (dua belas) indikator kinerja.
Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai
berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Persentase partisipasi perempuan di 66,00 % 46,70 70,75


lembaga pemerintah (4.666/9992)
2. Persentase perempuan di lembaga 16,00 % 16% 100
legislative (8/50)
3. Rasio KDRT 0,0077 % 0,00012% 189,35
(33/277.894)
4. Partisipasi angkatan kerja perempuan 21,91 % 38,75% 176,86
(176.126/454.525)
5. Penyelesaian pengaduan perlindungan 80,00 % 100,00 % 125
perempuan dan anak dari tindakan (62 orang)
kekerasan
6. Cakupan perempuan dan anak korban
kekerasan yang men dapatkan 70 % 100% 142,85
penanganan pengaduan oleh petugas
terlatih di dalam unit pelayanan
terpadu
7. Cakupan layanan rehabilitasi sosial 60 % 66,66% 111,11
yang diberikan oleh petugas
rehabilitasi sosial terlatih bagi
perempuan dan anak korban
kekerasan di dalam unit pelayanan
terpadu
8. Cakupan bimbingan rohani yang 60 % 50% 83,33
diberikan oleh petugas bimbingan
rohani terlatih bagi perempuan dan
anak korban kekerasan di dalam unit
pelayanan terpadu
9. Cakupan penegakan hukum dan 40 % 33% 82,5
tingkat penyidikan sampai dengan
putusan pengadilan atas kasus-kasus
kekerasan yang mendapat pelayanan
bantuan hukum

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 294


Indikator Kinerja Target Realisasi %

10. Cakupan perempuan dan anak korban 40 % 50% 125


kekerasan yang mendapatkan layanan
bantuan hukum
11. Cakupan layanan pemulangan bagi 40 % 100% 250
perempuan dan anak korban (1)
kekerasan
12. Cakupan pelayanan reintegrasi sosial 70 % 95,08% 135,83
bagi perempuan dan anak korban
kekerasan
Rata-rata Capaian 132,72

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 132,72%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.
Sasaran ini dicapai melalui 1 (satu) program, yaitu: Program Penguatan
Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak , yang keseluruhannya dilaksanakan
melalui 3 (tiga) kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:
1. Peningkatan Kapasitas dan Jaringan Kelembagaan Pemberdayaan Perempuan dan Anak
2. Fasilitasi Pengembangan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak
3. Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak
Adapun output dari 3 (tiga) kegiatan tersebut adalah:
1. Output kegiatan Peningkatan Kapasitas dan Jaringan Kelembagaan Pemberdayaan
Perempuan Anak, berupa:
- Forum anak 30 anak
- Pembentukan PPT 5 Kecamatan (@15 orang)
Sudah ada 15 orang
- Fasilitasi PSWGA 15 orang pengurus (di Poltek)
- Penguatan Pokja PUG/PUHA 52 orang
- Penguatan PUG Berbasis Masyarakat 30 orang (1 PUG BM di Kab)
- Penguatan Tim Teknis PUG 20 orang
- Penguatan Gugus Tugas KLA 20 orang
- Tim driver ARG 4 orang
- Pengumpulan Data Siga 30 SKPD/Sektoral
2. Output kegiatan Fasilitasi Pengembangan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan
Perempuan dan Anak berupa:
- Penguatan PPT 20 Kecamatan untuk 600 orang

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 295


- Pendampingan korban KBGA/sosialisasi 20 Kecamatan
3. Output kegiatan Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak,berupa :
- Workshop Tk. Kabupaten sebanyak 62 orang
- Pembentukan Gugus tugas pada 10 Kecamatan dan 10 desa atau sebanyak 220 orang

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator


kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012

1. Persentase partisipasi 45,66% 46,70


perempuan di lembaga (4968/ (4.666/9992
pemerintah 10.881)
2. Persentase perempuan di 16% 16% 16%
lembaga legislative (8/50) (8/50) (8/50)
3. Rasio KDRT 0,00012%
(33/277.894)
4. Partisipasi angkatan kerja 38,75%
perempuan (176.126/454.
525)
5. Penyelesaian pengaduan 100,00 %
perlindungan perempuan dan (62 orang)
anak dari tindakan kekerasan
6. Cakupan perempuan dan 100% 100%
anak korban kekerasan yang
men dapatkan penanganan
pengaduan oleh petugas
terlatih di dalam unit
pelayanan terpadu
7. Cakupan layanan rehabilitasi 84% 66,66%
sosial yang diberikan oleh
petugas rehabilitasi sosial
terlatih bagi perempuan dan
anak korban kekerasan di
dalam unit pelayanan terpadu
8. Cakupan bimbingan rohani 33% 50%
yang diberikan oleh petugas
bimbingan rohani terlatih

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 296


Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012

bagi perempuan dan anak


korban kekerasan di dalam
unit pelayanan terpadu
9. Cakupan penegakan hukum 68% 33%
dan tingkat penyidikan
sampai dengan putusan
pengadilan atas kasus-kasus
kekerasan yang mendapat
pelayanan bantuan hukum
10. Cakupan perempuan dan 35% 50%
anak korban kekerasan yang
mendapatkan layanan
bantuan hukum
11. Cakupan layanan 50% 100%
pemulangan bagi perempuan
dan anak korban kekerasan
12. Cakupan pelayanan 50% 95,08%
reintegrasi sosial bagi
perempuan dan anak korban
kekerasan

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang semakin meningkat,


namun ada 2 (dua) indikator yang menurun yaitu Cakupan layanan rehabilitasi sosial yang
diberikan oleh petugas rehabilitasi sosial terlatih bagi perempuan dan anak korban
kekerasan di dalam unit pelayanan terpadu dan Cakupan penegakan hukum dan tingkat
penyidikan sampai dengan putusan pengadilan atas kasus-kasus kekerasan yang mendapat
pelayanan bantuan hukum.
Capaian kinerja yang menurun tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:
1) Relawan pendamping dan penanganan korban kekerasan berbasis gender dan anak belum
seluruhnya dilatih.
2) Penanganan korban masih sangat tergantung dengan ketersediaan anggaran dan belum
semua unit layanan menyediakan anggaran sesuai dengan SPM Layanan Terpadu
3) Belum adanya dukungan anggaran dari kementerian/Provinsi terkait dengan capaian SPM
Layanan Terpadu. Begitu juga untuk capaian indikator kinerja utama Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak dan hanya mengandalkan dukungan anggaran dari
APBD Kabupaten.

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 297


Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh
jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :
1) Meningkatkan koordinasi SKPD dan lembaga yang terkait dalam penanganan korban
kekerasan gender dan anak
2) Percepatan Strategi PUG dan PUHA
3) Meningkatkan jalinan jejaring lintas sektoral
4) APBD Kabupaten menyediakan sumber daya yang dibutuhkan untuk memenuhi target
yang harus dipenuhi baik dari SPM maupun IKU.

Sasaran 10 : Meningkatnya kualitas keluarga menuju keluarga sejahtera

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan xxx indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Rata-rata jumlah anak per keluarga 2,17 % 2,27% 95,39

2. Rasio akseptor KB 76,70 % 76,51% 99,75

3. Jumlah peserta KB aktif 149.696 152.090 101,60

4. Pasangan Usia Subur (PUS) yang istrinya 3,54 % 2,81% 120,62


dibawah usia 20 tahun
5. Cakupan sasaran pasangan Usia Subur 74,10 % 76,51% 103,25
menjadi Peserta KB Aktif
6. Cakupan PUS yang ingin ber-KB tidak 7,25 % 10,51% 55,03
terpenuhi (unmet need)
7. Cakupan anggota Bina Keluarga Balita 60,50 % 76,07% 125,74
(BKB) ber-KB (dari 18.578) (14.133)
8. Cakupan PUS peserta KB anggota Usia 70,00 % 85,35% 121,93
Peningkatan Pendapatan Keluarga
Sejahtera (UPKS) yang ber-KB mandiri
9. Ratio Penyuluh KB / Petugas Lapangan 86,00 % 19,78% 23
KB 1 PKB/PLKB Desa (PKBD) setiap (1:5)
desa / kelurahan 2 PKBD
10. Ratio Petugas Pembantu Pembina KB 100,00 % 100% 100
Desa (PKBD) setiap Desa / kelurahan 1

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 298


Indikator Kinerja Target Realisasi %

PKBD

11. Cakupan penyediaan alat dan obat 33,30 % 62,48% 187,63


kontrasepsi untuk memenuhi permintaan
masyarakat
12. Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga 53,00 % 51,58% 102,68
Sejahtera I
Rata-rata Capaian 103,05

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 103,05%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.
Sasaran ini dicapai melalui 1 (satu) program, yaitu: Program Keluaraga Berencana.
, yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 3 (tiga) kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:
Indikator kinerja sasaran : Rata-rata jumlah anak per keluarga; Cakupan PUS yang
istrinya di bawah usia 20 tahun; Cakupan sasaran PUS yang menjadi peserta KB Aktif;
Cakupan PUS yang ingin ber KB tidak terpenuhi (Unmeet need); Keluarga Pra Sejahtera dan
Keluarga Sejahtera I; dicapai melalui program Keluarga Berencana dengan 1 (satu) kegiatan
yang outputnya berupa:
- Terlayaninya peserta KB Baru dari keluarga miskin di 20 Kecamatan atau 11.500
akseptor
Indikator kinerja sasaran : Persentase peserta KB Aktif pria; Rasio akseptor KB;
Jumlah peserta KB aktif; Cakupan anggota Bina Keluarga Balita (BKB) ber KB, dicapai
melalui program Keluarga Berencana dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :
- Sosialisasi KB melalui pemutaran film 15 kali
- Sosialisasi KB melalui radio spot,aneka berita dan liputan berita 60 kali siar
- Tersedianya sarana KIE (Handycam,TV,DVD Player) 3 unit
Indikator kinerja sasaran “Cakupan penyediaan alat dan obat kontrasepsi untuk
memenuhi permintaan masyarakat”, dicapai melalui program Keluarga Berencana, dengan
kegiatan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang KB yang outputnya berupa :
- Tersedianya sarana PLKB 53 unit
- Tersedianya BKB Kit 56 unit
- Tersedianya IUD Kit 20 unit
- Tersedianya mebelair BP KB 4 paket
- Tersedianya Komputer 7 unit
- Terbangunnya Gedung Balai Penyuluhan KB 4 unit

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 299


Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator
kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012

1. Rata-rata jumlah anak per 2,2 2,17 2,27


keluarga
2. Rasio akseptor KB 81,01 82,01 76,51

3. Jumlah peserta KB aktif 157.614 149.575 152.090

4. Pasangan Usia Subur (PUS) yang 2,81


istrinya dibawah usia 20 tahun
5. Cakupan sasaran pasangan Usia 76,51
Subur menjadi Peserta KB Aktif
6. Cakupan PUS yang ingin ber-KB 10,82 10,94 10,51
tidak terpenuhi (unmet need)
7. Cakupan anggota Bina Keluarga 76,07
Balita (BKB) ber-KB (14.133)
8. Cakupan PUS peserta KB 85,35
anggota Usia Peningkatan
Pendapatan Keluarga Sejahtera
(UPKS) yang ber-KB mandiri
9. Ratio Penyuluh KB / Petugas 1:4 1:4 19,78
Lapangan KB 1 PKB/PLKB (1:5)
Desa (PKBD) setiap desa /
kelurahan 2 PKBD
10. Ratio Petugas Pembantu Pembina 100
KB Desa (PKBD) setiap Desa /
kelurahan 1 PKBD
11. Cakupan penyediaan alat dan 62,48
obat kontrasepsi untuk memenuhi
permintaan masyarakat
12. Keluarga Pra Sejahtera dan 51,58
Keluarga Sejahtera I

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang fluktuatif (naik-turun)

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 300


Capaian kinerja yang fluktuatif (naik-turun) tersebut di atas antara lain disebabkan
oleh:
Indikator “ Rata-rata jumlah anak perkeluarga, Rasio Akseptor KB, Jumlah peserta
KB aktif Cakupan PUS yang ingin ber-KB tidak terpenuhi (unmeet need), Ratio Penyuluh KB
/ Petugas Lapangan KB 1 PKB/PLKB Desa (PKBD) setiap desa / kelurahan 2 PKBD
capaiannya menurun disebabkan keterbatasan tenaga PLKB yang semakin berkurang karena
banyaknya tenaga PLKB memasuki pensiun. Sedangkan rekruitmen tenaga PLKB tidak
sebanding dengan kebutuhan sehingga mempengaruhi pemahaman masyarakat tentang
pentingnya keluarga berencana.
Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh
jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :
1) Mengoptimalkan peran PKBD disetiap desa/kelurahan dalam pelaksanaan
program/kegiatan KB.
2) Mengoptimalkan peran tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam mendukung
program/kegiatan KB

Sasaran 11 : Meningkatnya profesionalisme angkatan kerja

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 9 (sembilan) indikator kinerja.


Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai
berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Rasio lulusan S1/S2/S32 119,37 per 132,72 111,18


10.000
penduduk

2. Rasio ketergantungan 38,05 52,38 62,34

3. Pencari kerja yang terdaftar yang 50,00 % 25,68% 51,36


ditempatkan
4. Besaran pekerja/buruh yang menjadi 40% 40% 100
peserta program Jamsostek
5. Besaran pemeriksaan perusahaan 24 % 18,46% 76,92

6. Besaran pengujian peralatan di 22,0 % 44,14% 200,64


perusahaan
7. Besaran Tenaga kerja yang mendapat 40 % 40% 100

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 301


Indikator Kinerja Target Realisasi %

pelatihan berbasis kompetensi (40 orang) (40 orang)

8. Besaran Tenaga kerja yang mendapat 33 % 33 % 100


pelatihan berbasis masyarakat (60 orang) (60 orang)
9. Besaran Tenaga kerja yang mendapat 37 % 37,38% 101,03
pelatihan kewirausahaan
Rata-rata Capaian 100,38

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 100,38 %. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.
Sasaran ini dicapai melalui 3 (tiga) program, yaitu: Program Peningkatan
Kesempatan kerja , Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga ketenagakerjaan ,
Program Peningkatan kualitas dan produktifitas tenaga kerja, yang keseluruhannya
dilaksanakan melalui 6 (enam) kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:
Indikator kinerja sasaran “ Pencari kerja yang terdaftar yang ditempatkan ”, dicapai
melalui Program Peningkatan Kesempatan kerja, dengan 2 (dua) kegiatan yang outputnya
berupa :
- Terlaksananya penyebarluasan informasi tenaga bursa kerja sejumlah 125 orang
- Terlaksananya penyebarluasan informasi tenaga bursa kerja sejumlah 485 orang
melalui pameran bursa kerja (job affair)
- Penempatan tenaga kerja lokal (AKL) sejumlah 527 orang
- Penempatan tenaga kerja antar daerah (AKAD) sejumlah 561 orang
- Penempatan tenaga kerja antar negara (AKAN) sejumlah 559 orang
- Kesempatan kerja melalui padat karya produktif wirausaha sejumlah 284 orang
baru dan TTG
Indikator kinerja sasaran “ Besaran pekerja/buruh yang menjadi peserta program
Jamsostek Besaran pemeriksaan perusahaan dan Besaran pengujian peralatan di perusahaan”,
dicapai melalui Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga ketenagakerjaan ,
dengan 2 (dua) kegiatan yang outputnya berupa :
- Terlaksananya pembinaan/penyuluhan keselamatan dan sejumlah 100
kesehatan kerja di perusahaan orang/perusahaan
- Terlaksananya survei kebutuhan hidup layak untuk
menentukan UMK
Indikator kinerja sasaran “ Besaran Tenaga kerja yang mendapat pelatihan berbasis
kompetensi, Besaran Tenaga kerja yang mendapat pelatihan berbasis masyarakat dan Besaran

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 302


Tenaga kerja yang mendapat pelatihan kewirausahaan, ”, dicapai melalui Program
Peningkatan kualitas dan produktifitas tenaga kerja, dengan 2 (dua) kegiatan yang outputnya
berupa :
- Terlaksananya pelatihan ketrampilan kerja dan kejuruan sejumlah 40 orang
- Terlaksananya pelatihan ketrampilan kerja berbasis sejumlah 60 orang
masyarakat

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator


kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012

1. Rasio lulusan S1/S2/S3 109,79 200,15 198,86 132,72

2. Rasio ketergantungan 37,81 39,75 52,38 52,38

3. Pencari kerja yang terdaftar yang 35,22% 65,17% 48,72% 25,68%


ditempatkan
4. Besaran pekerja/buruh yang 40,37% 40,03% 40%
menjadi peserta program
Jamsostek
5. Besaran pemeriksaan perusahaan 35,57% 40,76% 18,46%

6. Besaran pengujian peralatan di 44,14%


perusahaan
7. Besaran Tenaga kerja yang 40%
mendapat pelatihan berbasis
kompetensi
8. Besaran Tenaga kerja yang 33 %
mendapat pelatihan berbasis
masyarakat
9. Besaran Tenaga kerja yang 14,08% 37,38%
mendapat pelatihan
kewirausahaan.

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang semakin fluktuatif (nai-


turun).
Capaian kinerja yang fluktuatif (naik-turun) tersebut di atas antara lain disebabkan
oleh:

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 303


1) Indikator kinerja Rasio lulusan S1/S2/S3 menurun, disebabkan karena menurunnya
jumlah lulusan S1/S2/S3 dari tahun 2011 sejumlah 18.668 menjadi 12.459 pada tahun
2012.
2) Indikator Rasio ketergantungan meningkat disebabkan oleh meningkatnya jumlah
penduduk usia kurang dari 15 tahun dan lebih dari 64 tahun dibandingkan usia 15-64
tahun yaitu tahun 2011 sejumlah 265.301 orang menjadi 322.695 orang pada tahun 2012.
3) Indikator kinerja Pencari kerja yang terdaftar yang ditempatkan menurun, disebabkan
oleh :
a) Tidak adanya laporan pencari kerja yang telah ditempatkan baik oleh pihak
pengguna/ perusahaan lewat pengembalian kartu antar kerja ke dinas yang
membidangi ketenagakerjaan maupun oleh lembaga penempatan disekolah
menengah kejuruan da perguruan tinggi.
b) Terbatasnya formasi/lowongan kerja di perusahaan yang sama pada tahun yang
berbeda serta minimnya informasi dari pihak pengguna/perusahaan.
c) Belum adanya suatu metode untuk mendapatkan informasi data pencari kerja yang
telah ditempatkan di suatu perusahaan.
d) Belum adanya pegawai fungsional pengantar kerja.
4) Indikator Besaran pekerja/buruh yang menjadi peserta program Jamsostek menurun
disebabkan oleh kurangnya kesadaran pengusaha terhadap pentingnya program jamsostek
sehingga belum tentu semua tenaga kerja menjadi peserta Jamsoskes tergantung dari
perusahaan masing-masing.
5) Indikator kinerja Besaran pemeriksaan perusahaan menurun, disebabkan oleh jumlah
perusahaan yang melaksanakan wajib lapor bertambah namun petugas pemeriksa
jumlahnya masih tetap.
6) Indikator kinerja Besaran Tenaga kerja yang mendapat pelatihan kewirausahaan
meningkat, disebabkan oleh banyaknya pencari kerja yang membutuhkan pelatihan dan
meningkatnya alokasi anggaran.
Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh
jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :
1) Penyebarluasaan informasi bursa tenaga kerja dan pembinaan pada lembaga penempatan
dan pihak pengguna tenaga kerja dan pelaksanaan penyelenggaraan kegiatan job fair.
2) Memberikan sosialisasi kepada perusahaan tentang berbagai peraturan perundang-
undangan tentang ketenagakerjaan seperti mengikutsertakan pekerja untuk mengikuti
program jamsostek dsb.
3) Mengusulkan penambahan anggaran dan pegawai pengawas untuk menunjang kegiatan
pemeriksaan perusahaan.

Sasaran 12 : Meningkatnya tertib hukum

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 304


Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 2 (dua) indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Persentase penyelesaian penanganan 92% 92% 100


kasus
2. Penegakan Perda 100 % 100% 100

Rata-rata Capaian 100

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 100 %. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.
Sasaran ini dicapai melalui 1 (satu) program, yaitu: Program Pemeliharaan
Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal , yang keseluruhannya dilaksanakan melalui
9 (sembilan) kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:
Indikator kinerja sasaran “ Persentase penyelesaian penanganan kasus dan Penegakan
Perda ”, dicapai melalui Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak
Kriminal , dengan 9 (sembilan) kegiatan yang outputnya berupa :
- Jumlah pegawai yang melakukan pelanggaran : 67 kasus
- Jumlah pengusaha yang tidak berijin : 137 kasus
- Jumlah reklame yang tidak berizin : 148 kasus
- Jumlah reklame yang habis masa izinnya : 195 kasus
- Jumlah reklame yang salah pemasangan : 1961 kasus
- Jumlah penjual cukai rokok yang ditata : 25 kasus
- Jumlah penjual/pengecer miras : 26 kasus
- Jumlah pengguna miras yang dibina : 20 kasus

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator


kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012

1. Persentase penyelesaian 90% 92% 92%


penanganan kasus
2. Penegakan Perda 100% 100% 100%

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 305


Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang semakin meningkat.
Capaian kinerja pada indikator “Persentase penyelesaian penanganan kasus”
meningkat, karena kasus pelanggaran perda di Kabupaten Banjarnegara juga meningkat.
Dalam hal penegakan pelanggaran perda, kinerjanya menurun karena jumlah
kasusnya semakin meningkat. Menurunnya kinerja disebabkan karena :
1. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang Perda Perizinan, Perda Reklame, Peraturan
tentang Cukai Roko Tembakau dan Perda Khamar dan minuman Beralkohol karena
kurangnya sosialisasi.
2. Kewenangan Satpol PP hanya sampai pada tahap Represif Non Yustisia, yaitu berupa :
a. Pembinaan :
- Penyuluhan
- Sosialisasi
b. Pengawasan :
- Surat Pernyataan : kesediaan untuk menataati peraturan yang berlaku (jangka
waktu 15 hari).
- Surat Teguran :
1) Surat Teguran I (7 Hari).
2) Surat Teguran II (3 hari).
3) Surat Teguran III (1 hari).
c. Penertiban.
3. Pada Satpol PP Kabupaten Banjarnegara belum memiliki PPNS.
Disisi lain walaupun kasus pelanggaran perda meningkat, namun capaian kinerja
pada indikator “Penegakan Perda” dapat tercapai 100%.
Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh
jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :
1) Merevisi Perda yang sudah tidak relevan dan penetapan juklak / Peraturan Bupati dari
Peraturan Daerah yang ditegakan.
2) Sosialisasi Peraturan Daerah khususnya yang berkaitan dengan perizinan, reklame dan
khamar atau minuman beralkohol;
3) Penambahan panggung-panggung reklame sebagai tempat pemasangan reklame.
4) Kerjasama dengan aparat dan masyarakat dengan maraknya khamar / minuman
beralkohol khususnya jenis tuak / ciu.
5) Diperlukan kerjasama untuk pembinaan dan pengawasan dengan tokoh-tokoh
keagamaan, dinas sosial dan aparat kepolisian terkait kerawanan sosial dan keamanan
yang mungkin timbul sebagai akibat dari maraknya pengguna miras khususnya anak-anak
punk.

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 306


6) Perlu sosialisasi Peraturan Perundangan dan Peraturan lain dibawahnya tentang Cukai
Rokok dan Hasil Tembakau secara terus menerus sehingga penjual / pengecer tidak lagi
menjual rokok tanpa cukai
7) Adanya diklat PPNS bagi Anggota Satpol PP sebagai aparat penegak Perda, sehingga
pelanggar-pelanggar perda nantinya bisa diproses lebih lanjut / tipiring untuk
menimbulkan efek jera.
8) Mengusulkan penambahan jumlah anggota Satpol PP sebanyak guna menangani
banyaknya kasus pelanggaran perda baik karena penambahan cakupan operasi dan
munculnya kegiatan baru karena tuntutan aturan dan tuntutan peningkatan pelayanan
masyarakat. Penambahan anggota sesuai rasio jumlah satpol per 10.000 penduduk.
Anggota Satpol PP saat ini 58 personil dengan penduduk Banjarnegara 923.971. maka
seharusnya minimal ada 92 personil Satpol PP. Dengan demikian terdapat kekurangan 34
personil.

MISI 6 : MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA MELALUI


PENGEMBANGAN SENI BUDAYA, PENGHARGAAN TRADISI
DAN KEARIFAN LOKAL

Analisis dan evaluasi capaian kinerja Tahun 2012 Pemerintah Kabupaten


Banjarnegara, dapat dijelaskan sebagai berikut :

Sasaran 1 : Meningkatnya peran aktif pemuda dalam pembangunan

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 2 (dua) indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Jumlah organisasi pemuda 24 buah 24 buah 100

2. Jumlah kegiatan kepemudaan 7 kali 7 kali 100

Rata-Rata Capaian 100

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 100%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 307


Sasaran ini dicapai melalui 1 (satu) program, yaitu: Program Peran Serta
Kepemudaan, Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga, Manajemen Pelayanan Pendidikan
, yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 3 (tiga) kegiatan, dengan output sebagai berikut:
- Penyelenggaraan dan Pengiriman sejumlah 10 orang
Kegiatan Sumpah Pemuda(KSP) 
- Terlaksananya kegiatan tata upacara dan baris berbaris pelajar
- Terlaksananya seleksi dan pengiriman paskibraka

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator


kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012

1. Jumlah organisasi pemuda 24 24 24

2. Jumlah kegiatan kepemudaan 7 7 7

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang semakin stabil.

Sasaran 2 : Meningkatnya pencapaian prestasi olahraga

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 6 (enam) indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Jumlah organisasi olahraga 27 buah 27 buah 100

2. Jumlah kegiatan olahraga 5 kali 9 kali 180

3. Gelanggang / balai remaja (selain milik 4 buah 4 buah 100


swasta)
4. Lapangan olahraga 46 buah 46 buah 100

5. Jumlah klub olahraga per 10.000 jumlah 0,0016 per 0,0178 1.112,50
penduduk 10.000
6. Jumlah gedung olahraga per 10.000 0,0003 per 0,0003 100
jumlah penduduk 10.000
Rata-rata Capaian 282,08

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 308


Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 282,08%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.
Sasaran ini dicapai melalui 1 (satu) program, yaitu: Program Program Peran Serta
Kepemudaan, Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga, Manajemen Pelayanan Pendidikan
, yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 1 (satu) kegiatan, dengan output sebagai berikut:
- Terlaksananya kegiatan POPDA tingkat Kabupaten

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator


kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012

1. Jumlah organisasi olahraga 27 27 27

2. Jumlah kegiatan olahraga 5 5 9

3. Gelanggang / balai remaja (selain 4 4 4


milik swasta)
4. Lapangan olahraga 46 46 118

5. Jumlah klub olahraga per 10.000 0,0016 0,0016 0,0178


jumlah penduduk
6. Jumlah gedung olahraga per 0,0003 0,0003 0,0003
10.000 jumlah penduduk

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang semakin meningkat.


Capaian kinerja yang meningkat tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:
1) Adanya pembinaan secara berkala bagi atlet/ siswa berprestasi
2) Penghargaan bagi atlet/ siswa berprestasi

Sasaran 3 : Meningkatnya pelesatarian seni dan budaya tradisional

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 3 (tiga) indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 309


Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Penyelenggaraan festival seni dan budaya 66 kali 66 kali 100

2. Jumlah grup kesenian per 10.000 0,070 per 0,123 175,7


penduduk 10.000
3. Gedung kesenian per 10.000 penduduk 0 per 10.000 0 0

Rata-rata Capaian 137,85

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian %. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.
Sasaran ini dicapai melalui 1 (satu) program, yaitu: Program Pengelolaan
Keragaman Budaya , yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 1 (satu) kegiatan, dengan
rincian sebagai berikut:
Indikator kinerja sasaran “ Penyelenggaraan festival seni dan budaya, Jumlah grup
kesenian per 10.000 penduduk dan Gedung kesenian per 10.000 penduduk ”, dicapai
melalui Program Program Pengelolaan Keragaman Budaya , dengan 1 (satu) kegiatan yang
outputnya berupa :
- Terselenggaranya pentas kesenian tradisional di daerah

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator


kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012

1. Penyelenggaraan festival seni dan 66 66 66


budaya
2. Jumlah grup kesenian per 10.000 0,069 0,069 0,123
penduduk
3. Gedung kesenian per 10.000 0 0 0
penduduk

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang fluktuatif.


Capaian kinerja yang fluktuatif tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:
1) Indikator kinerja Jumlah grup kesenian per 10.000 penduduk meningkat dikarenakan
adanya pembinaan intensif dari dinas kepada grup kesenian .

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 310


2) Indikator kinerja Gedung kesenian per 10.000 penduduk dikarenakan belum ada gedung
kesenian di Kabupaten Banjarnegara.
Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh
jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :
Mengalokasikan anggaran pada tahun 2013 untuk melaksanakan pembangunan gedung
kesenian.

Sasaran 4 : Meningkatnya kualitas dan kuantitas bangunan bersejarah dan cagar


budaya

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 2 (dua) indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Sarana penyelenggaraan seni dan budaya 0,0002 0,0002 100

2. Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya 0% 2,47% 247


yang dilestarikan
Rata-rata Capaian 173,5

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 173,5 %. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.
Sasaran ini dicapai melalui 1 (satu) program, yaitu: Program pengembangan
destinasi pariwisata, yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 1 (satu) kegiatan, dengan
rincian sebagai berikut:
Indikator kinerja sasaran “ Sarana penyelenggaraan seni dan budaya Benda, Situs
dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan”, dicapai melalui Program pengembangan
destinasi pariwisata, dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :
- terehabilitasinya sarana benda Situs dan Kawasan Cagar Budaya

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator


kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 311


Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012

1. Sarana penyelenggaraan seni dan 0,0002 0,0002 0,0002


budaya
2. Benda, Situs dan Kawasan Cagar 0 0 2,47
Budaya yang dilestarikan

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang semakin meningkat


Capaian kinerja yang meningkat tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:
1) Ketersediaan anggaran yang cukup untuk pelestarian Benda, Situs dan Kawasan Cagar
Budaya
2) Adanya komitmen dari pengambil kebijakan untuk peningkatan kegiatan kesenian.

B. AKUNTABILITAS KEUANGAN
Pencapaian Kinerja Akuntabilitas Keuangan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara
pada umumnya cukup berhasil dalam mencapai sasaran dengan baik. Untuk membiayai
operasional Pemerintah Kabupaten Banjarnegara pada Tahun 2012 mendapat anggaran
sebesar Rp 1.147.279.899.000,- dan setelah mengalami revisi-revisi termasuk mendapatkan
tambahan melalui APBD Perubahan mengalami kenaikan menjadi Rp 1.242.254.339.000,-
atau mengalami kenaikan sebesar 8,28%.
Anggaran tersebut telah direalisasikan sebesar Rp 1.111.145.362.420,- atau sebesar
89,45 %, dengan rincian sebagai berikut:

Tabel III.2

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH


KABUPATEN BANJARNEGARA
TAHUN ANGGARAN 2012

\
BERTAMBAH /
JUMLAH (Rp)
(BERKURANG)
NO. URAIAN ANGGARAN
SETELAH REALISASI (Rp) (%)
PERUBAHAN
1 2 3 4 5 6
1 PENDAPATAN 1,153,649,397,000. 1,193,098,804,187. 39,449,407,187.0 103.42
00 00 0
1.1 PENDAPATAN ASLI 77,716,593,000.00 94,271,467,989.00 16,554,874,989.0 121.30
DAERAH 0

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 312


1.1.1 Pendapatan Pajak 12,004,500,000.00 13,613,379,687.00 1,608,879,687.00 113.40
Daerah
1.1.2 Hasil Retribusi Daerah 22,786,733,000.00 25,209,609,960.00 2,422,876,960.00 110.63
1.1.3 Hasil Pengelolaan 8,636,550,000.00 8,611,972,016.00 (24,577,984.00) 99.72
Kekayaan Daerah yang
Dipisahkan
1.1.4 Lain-lain Pendapatan 34,288,810,000.00 46,836,506,326.00 12,547,696,326.0 136.59
Asli Daerah yang Sah 0
1.2 DANA PERIMBANGAN 791,376,876,000.00 794,742,431,657.00 3,365,555,657.00 100.43
1.2.1 Bagi Hasil Pajak/Bagi 42,250,102,000.00 45,615,657,657.00 3,365,555,657.00 107.97
Hasil Bukan Pajak
1.2.2 Dana Alokasi Umum 681,395,924,000.00 681,395,924,000.00 0.00 100.00
1.2.3 Dana Alokasi Khusus 67,730,850,000.00 67,730,850,000.00 0.00 100.00
1.3 LAIN-LAIN 284,555,928,000.00 304,084,904,541.00 19,528,976,541.0 106.86
PENDAPATAN 0
DAERAH YANG SAH
1.3.3 Dana Bagi Hasil Pajak 21,709,739,000.00 41,348,952,791.00 19,639,213,791.0 190.46
dari Provinsi dan 0
Pemerintah Daerah
Lainnya
1.3.4 Dana Penyesuaian dan 168,674,789,000.00 168,674,789,000.00 0.00 100.00
Otonomi Khusus
1.3.5 Bantuan Keuangan dari 92,839,210,000.00 92,809,990,000.00 (29,220,000.00) 99.97
Provinsi atau
Pemerintah Daerah
Lainnya
1.3.7 BEC - TF 1,332,190,000.00 1,251,172,750.00 (81,017,250.00) 93.92
2 BELANJA 1,242,254,339,000. 1,111,145,362,420. (131,108,976,580. 89.45
00 00 00)
2.1 BELANJA TIDAK 825,076,940,000.00 737,973,515,382.00 (87,103,424,618.0 89.44
LANGSUNG 0)
2.1.1 Belanja Pegawai 732,793,367,000.00 659,051,815,412.00 (73,741,551,588.0 89.94
0)
2.1.4 Belanja Hibah 34,814,300,000.00 33,276,897,258.00 (1,537,402,742.00 95.58
)
2.1.5 Belanja Bantuan Sosial 11,210,900,000.00 10,192,900,000.00 (1,018,000,000.00 90.92
)
2.1.6 Belanja Bagi Hasil 530,000,000.00 490,443,212.00 (39,556,788.00) 92.54
kepada
Provinsi/Kabupaten/Ko
ta dan Pemerintah Desa
2.1.7 Belanja Bantuan 35,728,373,000.00 34,851,834,500.00 (876,538,500.00) 97.55
Keuangan Kepada
Provinsi/Kabupaten/Ko
ta Pemerintahan Desa

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 313


Dan Partai Politik
2.1.8 Belanja Tidak Terduga 10,000,000,000.00 109,625,000.00 (9,890,375,000.00 1.10
)
2.2 BELANJA LANGSUNG 417,177,399,000.00 373,171,847,038.00 (44,005,551,962.0 89.45
0)
2.2.1 Belanja Pegawai 27,250,111,850.00 24,364,186,390.00 (2,885,925,460.00 89.41
)
2.2.2 Belanja Barang dan 208,377,380,950.00 190,506,821,530.00 (17,870,559,420.0 91.42
Jasa 0)
2.2.3 Belanja Modal 181,549,906,200.00 158,300,839,118.00 (23,249,067,082.0 87.19
0)
SURPLUS / (DEFISIT) (88,604,942,000.00 81,953,441,767.00 170,558,383,767. (92.49)
) 00
3 PEMBIAYAAN DAERAH
3.1 PENERIMAAN 96,361,022,000.00 98,119,742,986.00 1,758,720,986.00 101.83
PEMBIAYAAN
DAERAH
3.1.1 Sisa Lebih Perhitungan 96,361,022,000.00 96,361,022,986.00 986.00 100.00
Anggaran Tahun
Anggaran Sebelumnya
3.1.5 Penerimaan kembali 0.00 2,720,000.00 2,720,000.00
investasi dana bergulir

3.1.7 Penerimaan Kembali 0.00 1,756,000,000.00 1,756,000,000.00


Dana investasi Daerah
3.2 PENGELUARAN 7,756,080,000.00 7,096,080,000.00 (660,000,000.00) 91.49
PEMBIAYAAN
DAERAH
3.2.2 Penyertaan Modal 7,646,000,000.00 6,986,000,000.00 (660,000,000.00) 91.37
(Investasi) Pemerintah
Daerah
3.2.3 Pembayaran Pokok 110,080,000.00 110,080,000.00 0.00 100.00
Utang
PEMBIAYAAN NETTO 88,604,942,000.00 91,023,662,986.00 2,418,720,986.00 102.73
SISA LEBIH PEMBIAYAAN 0.00 172,977,104,753.00 172,977,104,753.
ANGGARAN TAHUN 00
BERKENAAN

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 314


BAB IV
PENUTUP

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang merupakan


perwujudan kewajiban suatu Instansi Pemerintah untuk mempertanggungjawabkan
keberhasilan dan kegagalan Visi Misi Organisasi dalam mencapai sasaran yang telah
ditetapkan melalui sistem pertanggungjawaban secara periodik. Oleh karena itu Pemerintah
Kabupaten Banjarnegara pada Tahun 2013 telah menyusun LAKIP Tahun 2012 untuk
selanjutnya laporan ini disampaikan kepada Presiden Republik Indonesia sebagai Kepala
Pemerintahan melalui Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
dengan tembusan Menteri Dalam Negeri, Gubernur Jawa Tengah dan Kepala Perwakilan
BPKP Provinsi Jawa Tengah.
Dalam pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan di Kabupaten Banjarnegara
mendasarkan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode 2011-
2016, penyusunan LAKIP mendasarkan pada Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Instansi Pemerintah dan Keputusan Kepala Badan Administrasi Negara Nomor
239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan LAKIP dan disempurnakan dengan
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam penyusunan LAKIP Tahun 2012 ini mengembangkan dari
6 Misi yang ada pada RPJMD yang selanjutnya dikaji dan dianalisa melalui 51 (lima puluh
satu) sasaran dan 345 (tiga ratus empat puluh lima) Indikator Kinerja Utama Kabupaten
Banjarnegara.
Berdasarkan 345 (tiga ratus empat puluh lima) Indikator Kinerja, dilakukan
pengukuran kinerja untuk menilai keberhasilan/ kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai
dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.
Analisis lingkungan strategis yang melingkupi Pemerintah Kabupaten Banjarnegara
terdiri dari dua lingkungan, yakni lingkungan Internal yang terdiri dari Kekuatan ( Srengths
) dan kelemahan ( Weakness ) dan lingkungan dari luar (Eksternal ) yang terdiri dari
peluang ( Opportunity ) dan ancaman ( Threats ) dengan uraian senagai berikut :

a. Faktor Internal :
1. Kekuatan ( Srengths )
- Kabupaten Banjarnegara mempunyai Potensi pertanian lahan basah seluas 14.867 Ha
dengan potensi tanaman pangan seperti padi dan palawija sebagai pola gilir tanam,
disamping itu juga terdapat pertanian lahan bukan sawah seluas 55.842 Ha dengan
komoditas tanaman padi gogo dan palawija seperti ubi kayu, ubi jalar, kacang-kacangan

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 315


dan jagung. Selain itu juga terdapat potensi hortikultura yang meliputi buah-buahan
seperti salak, durian, duku, manggis, rambutan, mangga, pisang, jeruk dan sebagainya.
- Potensi komoditas perkebunan yang meliputi teh, kopi, melati gambir, kelapa, tanaman
obat-obatan seperti cengkeh, kapulaga, lada, albasia dan sebagainya.
- Di bidang perikanan memiliki potensi ikan jenis gurami, tawes , nila, lele dan
sebagainya. Budidaya yang dilaksanakan meliputi kolam pembenihan, kolam
pembesaran, air deras, mina padi, mina ayam dan sebagainya.
- Di bidang peternakan potensinya meliputi ternak besar seperti sapi. Sedangkan ternak
kecil meliputi kambing dan domba, kemudian untuk ternak unggas meliputi ayam ras,
ayam buras, itik dan sebagainya.
- Adanya potensi pertambangan galian golongan C yang cukup tinggi yang meliputi pasir
kwarsa, trass, asbes, batu gamping, feildspar, tanah liat, oker, batu tulis, Zeolit, andesit,
diorit, marmer, pasir, batu kali dan sebagainya. Khususnya bahan tambang jenis pasir
kwarsa, telah dieksploitasi ke luar yang belum dieksploitasi adalah marmer,oker, batu
tulis, emas, andesit, deorit dan sebagainya. Disamping adanya potensi pertambangan
juga terdapat energi/sumber energi yang meliputi PLTA Panglima Besar Jenderal
Sudirman, PLTA Tulis dan PLTU Dieng.
- Di bidang Industri mempunyai potensi industri kecil seperti keramik antik, anyaman
bambu, makanan, batu bata, pengrajin gula kelapa, industri kerajinan kayu.
- Di bidang Pariwisata memiliki potensi obyek wisata yang cukup terkenal dalam
skala Nasional dan ditetapkan sebagai Daerah Tujuan Wisata II ( DTW II ) yakni
dataran tinggi Dieng dengan obyek wisatanya meliputi kawah Sikidang, Kawah Sileri,
Telaga Merdada, Candi Pandawa Lima, Candi Gatot-kaca, seta gangsiran Aswatama
dan Sumur Jalatunda. Disamping itu juga terdapat obyek wisata Curug Pitu, Bendungan
Panglima Besar Sudirman, Taman Rekreasi Serulingmas, Pemandian Anglir Mendung,
Pemandian Air Panas Tempuran. Kemudian juga terdapat potensi wisata budaya seperti
makam Girilangen Kecamatan Susukan, Ujungan, tari lengger, kuda lumping, candi
Dieng dan sebagainya.
- Potensi Penduduk yang berjiwa wira usaha dan berdaya juang tinggi.
- Luas wilayah yang cukup luas dan posisi letak wilayah yang dilalui oleh jalur utama
Propinsi Jateng bagian tengah yang menghubungkan Banyumas– Semarang.

2. Kelemahan ( Weaknesses )
- Kurangnya orientasi petani terhadap pasar yang lebih berorentasi pada produksi yang
menggunakan teknologi sederhana.
- Di bidang kehutanan, meningkatnya kerusakan kawasan hutan yang diakibatkan adanya
kebakaran hutan pada musim kemarau, bencana alam berupa angin kencang sehingga

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 316


banyak pohon tumbang maupun aktivitas pencurian kayu (penebangan liar) sehingga
kontribusi sektor kehutanan menurun.
- Letak Geografis yang cukup sulit dengan topografi yang bergunung-gunung, curam dan
terjal serta rentan terhadap longsor karena struktur tanahnya labil dan berbentuk patahan
(rawan bencana)
- Sarana perhubungan yang pada umumnya relatif kurang baik ( sempit, terjal, berkelok-
kelok, rusak ) yang tersebar disemua wilayah yang tersebar disemua wilayah khususnya
wilayah bagian utara merupakan kelemahan dalam lalu lintas perekonomian,
perhubungan dan pariwisata.
- Kualitas Sumber Daya Manusia yang relatif yang sebagian besar penduduknya berlatar
belakang Sekolah Dasar ( SD ) dan tidak tamat SD atau tidak sekolah.
- Kualitas sumber daya aparatur dan efesiensi kelembagaan Pemerintah Daerah masih
perlu ditingkatkan, belum optimalnya pemanfaatan keunggulan komparatif yang
dimiliki serta kelemahan dalam pembangunan keunggulan kompetitif di daerah.
- Masih kurangnya kualitas dan kuantitas tenaga pendidik serta kurikulum sekolah yang
sesuai kebutuhan daerah.
- Sentra-sentra produksi unggulan baik sektor pertanian, industri dan pariwisata posisinya
cukup jauh dari wilayah pemasaran.
- Di bidang Industri adalah masih rendahnya penguasaan dan penggunaan teknologi
dalam proses produksi dan prasarana, pengetahuan dan ketrampilan tenaga kerja yang
belum memadai, masih banyaknya industri kecil dan menengah yang belum memiliki
ijin usaha, dan terbatasnya akses permodalan dan pemasaran.
- Tingkat kesadaran hukum masyarakat yang relatif masih rendah dan kurang tegasnya
penegakan sanksi hukum serta belum sepenuhnya masyarakat melaksanakan norma-
norma hukum dan agama.
- Kurangnya pemberdayaan perempuan dalam kesetaraan gender dan masih terbatasnya
peran perempuan dalam pembangunan dan pemerintahan.

b. Faktor Eksternal
1. Peluang ( Opportunity )
- Kondisi dan situasi Kabupaten Banjarnegara yang relatif stabil dan kondusif.
- Potensi daerah yang cukup banyak dan beragam.
- Perhatian pemerintah yang cukup tinggi terhadap pemberdayaan ekonomi rakyat.
- Banyaknya sumber-sumber dana yang dapat diakses untuk membiayai pengembangan
usaha.
- Banyaknya penduduk sebagai konsumen akhir dari produk-produk industri kecil dan
rumah tangga.

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 317


- Tersedianya peraturan perundang-undangan atau kebijakan yang menyangkut otonomi
daerah dimana pemerintah daerah memiliki peran yang lebih besar.
- Adanya peraturan perundang-undangan (UU No. 14 Tahun 2009) tentang Keterbukaan
Informasi Publik.
- Adanya komitmen yang kuat di kalangan elit politik dan aparatur pemerintah untuk
memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam rangka peningkatan
pelayanan masyarakat.
- Permintaan pasar yang luas baik pasar regional, nasional maupun luar negeri terhadap
produk-produk hasil pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan,
kehutanan, industri maupun pertambangan.
- Kesempatan kerja yang kondusif, adanya dukungan dari perbankan dalam hal
permodalan dan juga adanya minat investor untuk berusaha.
- Adanya industri-industri baik ditingkat regional maupun nasional yang membutuhkan
sumberdaya alam yang dimiliki oleh Kabupaten Banjarnegara.
- Era globalisasi pasar bebas merupakan peluang besar bagi Kabupaten untuk dapat
meningkatkan / memperkenalkan produk-produk yang dihasilkan sampai ke manca
negara.
- Meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap kegiatan rekreasi sebagai refleksi atas
kejenuhan aktivitas rutin sehari-hari.
- Tersedianya lembaga - lembaga pendidikan yang menawarkan program-program
peningkatan potensi.
- Terbukanya peluang kerjasama baik regional, nasional maupun internasional dalam
berbagai sektor.
2. Ancaman ( Threats )
- Iklim investasi dan daya saing yang rendah berakibat pada rendahnya persepsi terhadap
iklim bisnis, ketersediaan anggaran promosi investasi, kualitas fasilitas pendukung
investasi, kualitas kegiatan promosi yang difasilitasi, penyediaan informasi investasi
teraktual dan peningkatan kualitas informasi, serta kondisi usaha yang berkolerasi pada
peningkatan kompetensi para pebisnis.

- Ekonomi pasar bebas akan menjadi ancaman apabila tidak siap secara dini dari seluruh
masyarakat pelaku ekonomi dalam mengahadapi kompetisi.

- Terbatasnya sarana dan prasarana untuk menggerakkan perekonomian daerah.


- Terbatasnya kemampuan pemerintah daerah dalam menyediakan dana untuk
pembangunan ekonomi.

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 318


- Kondisi wilayah Kabupaten Banjarnegara yang rawan bencana tanah longsor
memerlukan pencermatan penanganan, baik untuk pembangunan maupun pemeliharaan
hasil-hasil pembangunan di bidang sarana dan prasarana.
- Transformasi budaya luar/ asing atau intervensi budaya global terhadap tata nilai
budaya lokal yang telah dimiliki dapat mengakibatkan budaya lokal akan terdistorsi.

- Eksploitasi yang berlebihan dari potensi yang dimilki dan tidak


mempertimbangkan aspek konservasi.

Adapun prestasi/penghargaan Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 sebagai berikut :


A. Tingkat Provinsi Jawa Tengah
Jenjang Sekolah Dasar
1. Imrotun Rosidah, SDN 1 Batur, juara 1 dan 2 O2SN cabang atletik
2. M. Naufal Nisa, SDN 1 Krandegan, juara 2 dan 3 O2SN cabang renang
3. Azalia Lana Sukarman, SD Kristen Debora, juara 2 dan 3 O2SN cabang renang
4. Hanif Nugroho P., SDN 1 Krandegan, juara 2 O2SN cabang karate
5. Faiza Miminah, SDN Limbangan, juara 3 O2SN cabang karate
6. Aguen Mutholib, SLBN Banjarnegara, juara 3 OSN ABK IPA
Jenjang Sekolah Menengah Pertama
7. Afit Fajar Rianto, SMPN 1 Punggelan, juara 1 POPDA cabang lari 100m
8. Roro Aji Saputra, SMPN 1 Susukan, juara 1 POPDA cabang lari 200m
9. Hari Prayogi, SMPN 2 Rakit, juara 1 POPDA cabang tolak peluru
10. Heriono, SMPN 3 Susukan, juara 1 POPDA cabang lari 400m
11. Surpin, SMPN 2 Punggelan, juara 1 POPDA cabang lompat jauh
12. Afit Fajar Rianto, SMPN 1 Punggelan, juara 2 POPDA cabang lompat tinggi
13. Ritin, SMPN 2 Susukan, juara 3 POPDA cabang lari 400m
14. Sofia Ainun, SMPN 1 Banjarmangu, juara 3 POPDA cabang lempar lembing
15. Alam Kindi Askolani, SMPN 1 Banjarnegara, juara 2 POPDA cabang renang 200m
kupu-kupu
16. Chealcea Pearl W., SMPN 5 Banjarnegara, juara 3 POPDA cabang renang 50m gaya
dada dan 100m gaya dada
17. Trimakriwatun, SMPN 1 Banjarmangu, juara 3 POPDA cabang sepak takraw
18. Pujiastuti, SMPN 1 Banjarmangu, juara 3 POPDA cabang sepak takraw
19. Kustiana, SMPN 1 Banjarmangu, juara 3 POPDA cabang sepak takraw
20. Dede Noviana, SMPN 1 Banjarmangu, juara 3 POPDA cabang sepak takraw
21. M. Arif Rahman, SMPN 5 Banjarnegara, juara 3 POPDA cabang pencak silat kelas D
22. Multi Parti, SMPN 3 Banjarnegara, juara 3 POPDA cabang pencak silat kelas D
23. Ledy Laduni Sayekti, SMPN 1 Mandiraja, juara 3 POPDA cabang pencak silat kelas J
24. M. Prasetya Utama, SMPN 1 Purwareja Klampok, juara 3 POPDA cabang pencak silat
kelas I

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 319


25. Ivan Dwiyancahya, SMPN 5 Banjarnegara, juara 3 POPDA cabang pencak silat kelas
F
26. Novi Khusni Elvira, SMP Taman Siswa Banjarnegara, juara 1 POPDA cabang tolak
peluru
27. Metrizka Aulia Pradisty, SMPN 2 Banjarnegara, juara 3 O2SN cabang volly putri
28. Annisa Rahmawati, SMPN 2 Banjarnegara, juara 3 O2SN cabang volly putri
29. Isna Meijayanti, SMPN 2 Banjarnegara, juara 3 O2SN cabang volly putri
30. Fela Mutia Ayu Kusuma Dewi, SMPN 2 Banjarnegara, juara 3 O2SN cabang volly
putri
31. Dini Agustin, SMPN 2 Banjarnegara, juara 3 O2SN cabang volly putri
32. Silvya Shinta Maestri, SMPN 2 Banjarnegara, juara 3 O2SN cabang volly putri
33. Nova Aninda Sri Wahana Anggrayeni, SMPN 2 Banjarnegara, juara 3 O2SN cabang
volly putri
34. Yanuar Vicky F., SMPN 2 Purwareja Klampok, juara 1 O2SN cabang lompat jauh
35. Sofia Ainun Nisa, SMPN 1 Banjarmangu, juara 1 O2SN cabang lempar lembing
36. Nurul Indah Saffana, SMPN 2 Banjarnegara, juara 3 O2SN cabang catur putri
37. Yudhika Suya W., SMPN 1 Wanadadi, juara 3 FLS2N cabang tartil
Jenjang Sekolah Menengah Atas
38. M. Arif Rahman, MAN 2 Banjarnegara, juara 1 POPDA cabang lari 100m dan 200m
39. Wiji Liatiani Sari, SMAN 1 Purwanegara, juara 1 POPDA cabang lompat jangkit dan
juara 2 POPDA cabang lompat jauh
40. Desi Yuliana, SMAN 1 Bawang, juara 1 POPDA cabang lempar lembing
41. Nanang Prasetya, SMK Cokroaminoto 2 Banjarnegara, juara 2 POPDA cabang
lempar lembing.
42. Fina Aprilianingsih, MAN 2 Banjarnegara, juara 2 POPDA cabang lempar lembing.
43. Ari Astuti, SMAN 1 Purwareja Klampok, juara 3 POPDA cabang lari 400m dan
800m
44. Ade Alek Pamungkas, SMKN 1 Punggelan, juara 3 POPDA cabang lompat jauh
45. M. Bahrun, SMAN 1 Purwareja Klampok, juara 2 POPDA cabang lari 200m
46. Prasetyo Utomo, SMAN 1 Batur, juara 3 POPDA cabang lompat jangkit
47. Minachun Sania, SMAN 1 Banjarnegara, juara 1 POPDA cabang renang 50m gaya
punggung, renang 100m gaya punggung, renang 100m gaya kupu-kupu dan renang
200m gaya kupu-kupu.
48. Galih Danang Saputra, SMAN 1 Bawang, juara 1 POPDA cabang renang 50m gaya
bebas dan 100m gaya bebas, juara 2 POPDA cabang renang 50m gaya dada, juara 3
POPDA cabang renang 100m gaya dada
49. Roni Iqbal, SMK Panca Bhakti Banjarnegara, juara 3 POPDA cabang renang 200m
gaya kupu-kupu
50. Raras Widianing Palupi, SMAN 1 Bawang, juara 3 POPDA cabang volly putri
51. Elsara Elinda Putri, SMAN 1 Bawang, juara 3 POPDA cabang volly putri
52. Devi Rika Liza Prihati, SMAN 1 Bawang, juara 3 POPDA cabang volly putri

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 320


53. Rina Dwi Nur Apriliani, SMAN 1 Bawang, juara 3 POPDA cabang volly putri
54. Puspita Ayu Rizqi Amalia, SMAN 1 Bawang, juara 3 POPDA cabang volly putri
55. Intan Setya Rahmadhani, SMAN 1 Bawang, juara 3 POPDA cabang volly putri
56. Siti Setianingsih, SMAN 1 Bawang, juara 3 POPDA cabang volly putri
57. Liana Dewi Kusmiati, SMAN 1 Bawang, juara 3 POPDA cabang volly putri
58. Abir Alia Riza, SMAN 1 Karangkobar, juara 3 POPDA cabang volly putri
59. Yuni Rohyatun, SMAN 1 Bawang, juara 3 POPDA cabang sepak takraw putri
60. Fajriah, SMAN 1 Bawang, juara 3 POPDA cabang sepak takraw putri
61. Nanda Yulanda Ramadani, SMAN 1 Bawang, juara 3 POPDA cabang sepak takraw
putri
62. Racik Nur A’ini, SMAN 1 Bawang, juara 3 POPDA cabang sepak takraw putri
63. Siti Rosidah, SMAN 1 Banjarnegara, juara 1 POPDA cabang pencak silat klas F
64. Putri Endah Kaekasi, SMAN 1 Wanadadi, juara 1 POPDA cabang pencak silat kelas
B
65. Sulistya, SMK HKTI 2 Purwareja Klampok, juara 1 POPDA cabang pencak silat
kelas E
66. Wigi Indrata, SMK Cokroaminoto 1 Banjarnegara, juara 2 POPDA cabang pencak
silat kelas A
67. Yuwana Farida, MAN 2 Banjarnegara, juara 3 POPDA cabang pencak silat kelas D
68. Wahyu DS., SMKN 1 Bawang, juara 2 FLS2N cabang drama seni
69. Zahrotul BR., SMKN 1 Bawang, juara 2 FLS2N cabang drama seni
70. Ade Okta, SMKN 1 Bawang, juara 2 FLS2N cabang drama seni
71. Aprilia Eka W., SMKN 1 Bawang, juara 2 FLS2N cabang drama seni
72. Retno Puji C., SMKN 1 Bawang, juara 2 FLS2N cabang drama seni
73. Tri Sumarahwati, SMKN 1 Bawang, juara 2 FLS2N cabang bola volly putri
74. Hendra Praditha, SMAN 1 Wanadadi, juara 2 FLS2N cabang seni kriya
75. Alfika Candra Puspita, SMAN 1 Banjarnegara, juara 3 O2SN cabang pencak silat
Umum
76. Juara III Lomba Perpustakaan Umum/ Kabupaten/ Kota Tingkat Propinsi
77. Juara I Lomba Bercerita Tingkat Provinsi Jawa Tengah.
78. Juara III Lomba Lagu Unggulan Daerah Tingkat Propinsi
79. Juara II Tingkat Provinsi Jawa Tengah PIK Remaja “ Manunggal “ Ds. Sirkandi
Kec. Pwj.Klampok
80. Juara II Tingkat Provinsi Jawa Tengah Sub PPKBD Ds. Pandanarum Kec.
Pandanarum a.n. Emi Faidah
81. Juara II Tingkat Provinsi Penggerak Akseptor Terbanyak Dalam Rangka Pelayanan
Serentak KB MOP, MOW dan IUD Provinsi Jawa Tengah Tgl 18 s/d 21 Juni 2012
82. Juara I Lomba UPR Tingkat Provinsi Jawa Tengah atas nama Kelompok Dumboys
Desa Mandiraja Kulon Kecamatan Mandiraja.
83. Juara I Lomba Kelompok Tani Kedelai Tingkat Provinsi Jawa Tengah atas nama
Kelompok Tani Kecamatan Susukan.

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 321


84. Gabungan Persatuan Petani Pemakai Air (GP3A) menjadi tiga besar Tingkat Provinsi
Jawa Tengah atas nama GP3A.

B. Tingkat Nasional
1. Hari Laksono Mukti, SMPN 2 Rakit, juara 3 OSN cabang mapel biologi
2. Novi Indriastuti, SMPN 1 Wanadadi, juara 1 FLS2N cabang vokal tunggal
3. Wiwit Rifa’i, SMAN 1 Banjarnegara, juara 1 OSN mapel matematika
4. Khairani Alkatiri, SMAN 1 Banjarnegara, juara 2 OSN mapel kebumian
5. Putri Endah Kaeksi, SMAN 1 Wanadadi, juara 1 O2SN cabang pencak silat
6. Siti Rosidah, SMAN 1 Banjarnegara, juara 1 O2SN cabang pencak silat
7. Sabariyanto, SMAN 1 Banjarnegara, juara 3 OSN cabang mapel fisika
8. Piagam penghargaan dari Mendagri atas keberhasilan dalam pelaksanaan pelayanan
penerapan E-KTP sehingga Kabupaten Banjarnegara berhasil mencapai target
perekaman E-KTP lebih cepat dari batas waktu yang telah ditetapkan.
9. Berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor : PER-
01/MEN/I/2007 tanggal 11 Januari 2007, PT. Indonesia Power mendapatkan
Penghargaan Kecelakaan Nihil (Zero Accident Award) atas prestasinya dalam
melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja sehingga mencapai Jam
Kerja Operasional (JKO) 13.550.941 jam kerja orang tanpa kecelakaan kerja,
terhitung sejak tanggal 01 April 2001 sampai dengan 31 Oktober 2011, Penyerahan
Penghargaan K3 Nasional Tahun 2012.
10. Juara III lomba Kelompok Ternak Kambing Tingkat Nasional atas nama Kelompok
tani “MUGI REJEKI” Desa Klampok Kec. Purwareja Klampok
11. Terpilihnya kelompok tani Giri Yuwono Desa Duren Kecamatan Pagedongan dalam
mengikuti lomba Nasional Lomba Penghijauan dan Konservasi Alam Tahun 2012

C. Tingkat Internasional
1. Fenin Rega R., SMAN 1 Banjarnegara, juara 3 OSN bidang kebumian
2. Rizqi Wahyu Pangestu, SMAN 1 Banjarnegara, juara 3 OSN bidang astronomi

Demikian LAKIP Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012, dengan tersusunnya LAKIP


ini diharapkan dapat menyajikan data dan informasi yang relevan bagi pembuat keputusan
agar dapat menginterpretasikan keberhasilan/ kegagalan secara lebih luas dan mendalam.
Namun disadari pula bahwa dalam penyusunan LAKIP Kabupaten Banjarnegara
Tahun 2012 masih terdapat banyak kelemahan dan kekurangan, untuk itu diharapkan saran,
kritik dan masukan demi penyempurnaan penyusunan LAKIP yang akan datang.

Banjarnegara, Maret 2013

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 322


BUPATI BANJARNEGARA

SUTEDJO SLAMET UTOMO, S.H., M.Hum.

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 323


RENCANA KINERJA TAHUNAN KABUPATEN BANJARNEGARA
TAHUN 2012

MISI 1 : MEWUJUDKAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT


MELALUI PEMBANGUNAN BERBASIS PERTANIAN DAN POTENSI
LOKAL LAINNYA YANG BERDAYA SAING

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET


STRATEGIS
1 2 3 4
4. Meningkatnya 10. Regulasi ketahanan pangan Ada/ 1 dokumen
ketahanan pangan 11. Ketersediaan pangan utama 114,34%
12. Pencapaian skor Pola Pangan Harapan 84%
(PPH)
13. Ketersediaan energi dan protein per 60%
kapita
14. Ketersediaan informasi pasokan, harga 60%
dan akses pangan di daerah
15. Ketersediaan cadangan pangan 30%
16. Stabilisasi harga dan pasokan pangan 60%
17. Pengawasan dan pembinaan keamanan 50%
pangan
18. Penanganan Kerawanan Pangan 30%
5. Meningkatnya 5. Produktivitas padi atau bahan pangan
produksi dan utama lokal lainnya per hektar
produktivitas - Produktivitas padi 61,24 kw/ha
pertanian yang - Produktivitas Jagung 45 kw/ha
berkualitas - Produktivitas Kedelai 10 kw/ha
6. Produktivitas Tanaman Hortikultura
- Durian 24,98 kg/pohon
- Salak 15,67 kg/pohon
- Pisang 38,78 kg/pohon
- Kentang 164,67 kw/ha
7. Kontribusi sektor pertanian/ 35,23 %
peternakan/perikanan terhadap PDRB

8. Kontribusi sektor pertanian (tabama) 32,70 %


terhadap PDRB sektor pertanian

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 1


NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
STRATEGIS
1 2 3 4
7. Cakupan bina kelompok petani 15,06 %
6. Meningkatnya 2. Peningkatan Nilai Tukar Petani:
kesejahteraan Petani - NTP Petani Tan. Pangan & 147,73
Hortikultura
- NTP Peternakan 192,98
- NTP Perikanan 102,72
4. Meningkatnya 3. Peningkatan populasi ternak :
produksi peternakan - Sapi 34.835 ekor
- Sapi Perah 2.910 ekor
- Kambing 188.757 ekor
- Domba 110.004 ekor
4. Presentase Keberhasilan Inseminasi
Buatan
- Perbandingan Jumlah Kelahiran 69,86 %
dengan Pemakaian Semen
5. Meningkatnya 5. Produksi perikanan budidaya 9.009,95 ton
produksi perikanan 6. Konsumsi ikan 11,81 kg/kpt/th
7. Cakupan bina kelompok pembudidaya 20 %
ikan (38 klpk dari
190 klpk)
8. Produksi perikanan tangkap 1.282 ton
6. Meningkatnya 3. Kontribusi sektor perkebunan terhadap 4,46%
Produksi dan PDRB
Produktivitas 4. Produktivitas perkebunan
Perkebunan yang - Kopi Robusta 0,36 ton/ha
Berkualitas - Kopi Arabika 0,2 ton/ha
- Kelapa Dalam 0,7 ton/ha
- Kepala Deres 8 ton/ha
- Teh 1 ton/ha
- Karet 1,25 ton/ha

7. Meningkatnya 3. Kunjungan wisata 100%


(500.000
kunjungan
pengunjung)
wisatawan 4. Pendapatan sektor pariwisata 100%
(Rp

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 2


NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
STRATEGIS
1 2 3 4
2.745.000.000)
8. Meningkatnya 4. Kontribusi sektor Perdagangan terhadap 13,56%
kinerja PDRB
perdagangan 5. Ekspor Bersih Perdagangan Rp
25.518.000.000
6. Cakupan bina kelompok 9.620
pedagang/usaha informal kelompok
9. Meningkatnya 6. Persentase koperasi aktif 80,24%
kapasitas Koperasi, 7. Usaha Mikro dan Kecil 23.562
UMKM dan unit
kelembagaan 8. Jumlah BPR/LKM 240 buah/unit
ekonomi pedesaan 9. Jenis dan jumlah perusahaan asuransi 3 buah/unit
10. Jumlah bank 37 buah/unit
10. Meningkatnya 10. Jumlah investor berskala nasional 600 buah/unit
jumlah investasi 11. Jumlah nilai investasi berskala nasional Rp
296.821.060.000
12. Daya serap tenaga kerja 3.073
13. Kenaikan/penurunan Nilai Realisasi 19.250.000.000
PMDN (milyar rupiah)
14. Penerbitan Izin Usaha Jasa Konstruksi 33,33%
(IUJK) dalam 10 hari kerja setelah
persyaratan lengkap.
15. Terlayaninya masyarakat dalam 33,3%
pengurusan izin pemanfaaatan ruang
sesuai dengan peraturan daerah tentang
RTRW Kabupaten beserta rincinya
16. Lama proses perijinan
- HO 3 hari
- IMB 3 hari
- SIUP 1-3 hari
17. Penggunaan Alun-alun 3 hari
18. Jumlah Perda yang mendukung 3
iklim usaha
11. Meningkatnya 10. Rasio penduduk yang bekerja 0,97%
kesempatan dan 11. Angka partisipasi angkatan kerja 73,95%

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 3


NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
STRATEGIS
1 2 3 4
lapangan kerja serta 12. Angka sengketa pengusaha-pekerja per 10,01%
kualitas dan tahun
produktivitas tenaga 13. Tingkat partisipasi angkatan kerja 73,95%
kerja 14. Tingkat pengangguran terbuka 2,83%
15. Keselamatan dan perlindungan tenaga 100%
kerja
16. Penyelesaian perselisihan buruh dan 100%
pengusaha terhadap
kebijakan pemerintah daerah
15. Meningkatnya 5. Kontribusi sektor Industri terhadap 12,74%
kinerja usaha pelaku PDRB
industri kecil dan 6. Kontribusi industri rumah tangga 12,74%
menengah terhadap PDRB sektor Industri
7. Pertumbuhan Industri. 19.551
8. Cakupan bina kelompok pengrajin 8.442
kelompok
16. Meningkatnya 3. Pertambangan tanpa ijin yang 69,00%
produksi ditertibkan
pertambangan dan 4. Kontribusi sektor pertambangan 0,52%
Energi terhadap PDRB
17. Meningkatnya 4. Rehabilitasi hutan dan lahan kritis 4,57%
produksi hasil 5. Kerusakan kawasan hutan 0,34%
kehutanan (59 ha dari
17.263,60 ha)
6. Kontribusi sektor kehutanan terhadap 0,66%
PDRB

MISI 2 : MEWUJUDKAN PENYELENGGARAAN TATA KELOLA


PEMERINTAHAN YANG BAIK

SASARAN
NO INDIKATOR KINERJA TARGET
STRATEGIS
1 2 3 4
9. Meningkatnya 6. Rasio PNS Lulusan S1 40,16 %
kualitas SDM 7. Rasio PNS Lulusan S2/S3 1,79 %

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 4


SASARAN
NO INDIKATOR KINERJA TARGET
STRATEGIS
1 2 3 4
aparatur 8. Rasio pejabat struktural yang mengikuti 60,12 %
diklatpim
9. Rasio penanganan pelanggaran disiplin 100%
aparatur
10. Rasio PNS yang mengikuti diklat teknis, 8,31 %
kursus dan bintek
10. Tertata dan 8. Laju Pertumbuhan Ekonomi 5,39%
meningkatnya 9. Laju inflasi kabupaten 7,23%
kualitas
perencanaan, 10. PDRB per kapita (Rp 000) Rp 8.011.940,-
pengendalian dan 11. Indeks ketimpangan Williamson (Indeks 0,52
evaluasi Ketimpangan Regional)
pelaksanaan
program, kegiatan 12. Tersedianya Dokumen Perencanaan : 1 dok
dan anggaran RPJMD yg telah ditetapkan dgn PERDA
SKPD 13. Tersedianya Dokumen Perencanaan : 1 dok
RKPD yg telah ditetapkan dgn PERKADA
14. Penjabaran Program RPJMD kedalam 100 %
RKPD (%)
Meningkatnya 6. Persentase penyelesaian TLHP Reguler Adm 95 %
Kualitas Inspektorat Kab Banjarnegara Keu 98 %
Pengawasan
7. Persentase Pelaksanaan Tindak Lanjut Hasil Adm 100 %
Pelaksanaan
Pemeriksaan Inspektorat Propinsi Keu 100 %
Pembangunan
8. Persentase Pelaksanaan Tindak Lanjut Hasil Adm 85 %
Daerah
Pemeriksaan BPKP Keu 45 %
9. Persentase Pelaksanaan Tindak Lanjut Hasil Adm 93 %
Pemeriksaan BPK Keu 73 %
10. Persentase Jumlah SKPD yang ber-SPIP 0%

11. Meningkatnya 10. Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat Ada


kinerja (3 SKPD)
penyelenggaraan
pemerintahan 11. Persentase ketepatan waktu SKPD 100%
daerah dalam penyampaian laporan kinerja
(LAKIP dan TAPKIN)
12. Pembinaan pelayanan publik 0

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 5


SASARAN
NO INDIKATOR KINERJA TARGET
STRATEGIS
1 2 3 4
13. Tersedianya laporan asset yg Ada / 1 dok
mendukung laporan Neraca
14. Jumlah bidang lahan bersertifikat 1 dok
15. Penyelesaian kasus tanah Negara 3 kasus
16. Cakupan sarana prasarana perkantoran 11 desa
pemerintahan desa yang baik
17. Sistim Informasi Manajemen Pemda 12 SIM
18. Jumlah clien yang terhubung dengan web 95 Client
Pemda
12. Meningkatnya 7. Meningkatnya jumlah PAD 63,548
Pengelolaan 8. Rasio PAD terhadap pendapatan daerah 5,68 %
Pendapatan dan 9. Tersusunnya pengelolaan keuangan daerah ya
Aset Daerah serta yang tepat waktu
Meningkatnya 10. Opini Laporan Keuangan WDP
Kualitas Laporan 11. Jumlah dan macam pajak dan retribusi 30
Keuangan Daerah daerah
12. Jenis, kelas dan jumlah restoran 3 jenis/
29 retoran
13. Meningkatnya 3. Pengelolaan arsip secara baku 3,57 %
kualitas 4. Peningkatan SDM pengelola kearsipan -
pengelolaan
kearsipan daerah
14. Meningkatnya 9. Kepemilikan KTP (%) 94,76 %
Kualitas Pelayanan 10. Cakupan penerbitan KTP berbasis NIK atau 60 %
Kependudukan dan e-KTP untuk yang pertama kali
11. Rasio bayi berakte kelahiran 100 %
Catatan Sipil
12. Rasio pasangan berakte nikah 100 %
13. Kepemilikan akte kelahiran per 1000 62,83
penduduk
14. Ketersediaan database kependudukan skala 1 data
provinsi
15. Penerapan KTP Nasional berbasis NIK 100%
16. Cakupan pelayanan penerbitan akte 100 %
kelahiran
15. Meningkatnya 9. Jumlah surat kabar nasional/lokal 6 surat kabar

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 6


SASARAN
NO INDIKATOR KINERJA TARGET
STRATEGIS
1 2 3 4
Kualitas Pelayanan 10. Jumlah penyiaran radio/TV lokal 4-9 kali
Informasi 11. Web site milik pemerintah daerah 1 website utama,
9 subdominan
12. Pameran/expo 41 keg
13. Pelaksanaan desiminasi pendistribusian
informasi nasional melalui :
e. Media massa seperti majalah, radio dan 7;4;9
televise
f. Media baru seperti website 1 domain,
9 subdomain
g. Media interpersonal seperti sarasehan
ceramah / diskusi dan loka karya 8
h. Media tradisional seperti pertunjukan 4 kali
rakyat
14. Cakupan pengembangan dan pemberdayaan 4
kelompok informasi masyarakat di tingkat
kecamatan
15. Tersedianya Sistem Informasi Jasa 40
Konstruksi setiap tahun
16. Tersedianya informasi mengenai rencana 33,3%
tata ruang (RTR) wilayah Kabupaten
beserta rencana rincian melalui peta analog
dan peta digital

MISI 3 : MEWUJUDKAN KONDISI AMAN, DAMAI, DEMOKRATIS DAN


RELIGIUS

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET


STRATEGIS
1 2 3 4
5. Meningkatnya 8. Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 0.70
Keamanan dan 10.000 penduduk
Ketertiban 9. Cakupan patroli petugas Satpol PP 3 kali

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 7


NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
STRATEGIS
1 2 3 4
Lingkungan 10. Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (keter 100 %
tiban, ketentraman, keindahan) di Kab.
11. Cakupan petugas Linmas 6 kali
12. Jumlah demonstrasi 20
13. Jumlah Linmas per Jumlah 10.000 0.8644
Penduduk
14. Rasio Pos Siskamling per jumlah desa/ 2.38
kelurahan
6. Menurunya jumlah 7. Persentase Bencana yang tertangani dengan 100 %
korban bencana baik
8. Persentase korban bencana skala 100 %
Kabupaten yang menerima Bantuan sosial (1 posko)
selama masa tanggap darurat
9. Persentase korban bencana skala -
Kabupaten yang dievakuasi dengan
menggunakan sarpras tanggap darurat
lengkap
10. Cakupan pelayanan bencana kebakaran 00.37 %
kabupaten
11. Cakupan pelayanan bencana kebakaran 100 %
(1069.7 km2)
12. Tingkat waktu tanggap (response time 20 %
rate) daerah layanan Wilayah Manajemen
Kebakaran (WMK)
7. Meningkatnya 3. Kegiatan pembinaan politik daerah 3 kl
Kualitas
4. Jumlah LSM, ormas dan Parpol yang 15 Ormas
Penyelenggaran
Demokrasi difasilitasi
8. Meningkatnya Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan 2 kl
pemahaman OKP
kebangsaan dan
norma agama
dalam kehidupan
bermasyarakat

MISI 4 : MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN YANG BERWAWASAN

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 8


LINGKUNGAN HIDUP YANG BERKELANJUTAN

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET


STRATEGIS
1 2 3 4
2. Meningkatnya 10. Panjang jalan kabupaten dalam kondisi 55,82 %
sarana infrastruktur baik (> 40 km/Jam)
yang menunjang 11. Tersedianya jalan yang menghubungkan 30%
iklim usaha pusat-pusat kegiatan dalam wilayah
investasi Kabupaten
12. Tersedianya jalan yang menjamin 20%
pengguna jalan berkendara dengan selamat
13. Tersedianya jalan yang menjamin 20%
kendaraan dapat berjalan dengan selamat
dan nyaman
14. Panjang jalan yang memiliki trotoar dan 2,03%
drainase/saluran pembuangan air (minimal
1,5 m)
15. Tersediannya pedoman Harga Standar 100 %
Bangunan Negara (HSBGN) di Kabupaten
16. Tersedianya air irigasi untuk pertanian 30 %
rakyat pada sistem irigasi yang sudah ada
17. Rasio Jaringan Irigasi % 9,23 %
18. Jaringan irigasi Kabupaten dalam kondisi 11,342 km
baik

2. Meningkatnya 8. Rasio rumah layak huni 47 %


sarana dan 9. Cakupan layanan rumah layak huni 11 %
prasarana 10. Berkurangnya luasan pemukiman kumuh di 11 %
perumahan yang kawasan perkotaan
layak huni 11. Rumah tangga pengguna air bersih 55,00
12. Rasio Rumah tinggal ber-Sanitasi 45,00 %
13. Tersedianya air baku untuk memenuhi 30 %
kebutuhan pokok minimal sehari-hari
14. Rumah tangga pengguna listrik (%) 67 %
3. Meningkatnya 13. Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan 0, 59 %
ketersediaan dan 14. Jumlah orang/ barang yang terangkut 929.005
kualitas sarana dan angkutan umum

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 9


NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
STRATEGIS
1 2 3 4
prasarana 15. Jumlah orang/barang melalui terminal per 929.005
perhubungan tahun
16. Jumlah arus penumpang angkutan umum 908.274
17. Rasio ijin trayek 0,00041%
18. Jumlah uji kir angkutan umum 1.138 buah
19. Jumlah Terminal Bis 7 buah
20. Angkutan darat 0,043
21. Kepemilikan KIR angkutan umum 96,97%
22. Lama pengujian kelayakan angkutan umum 47 menit
(KIR)
23. Biaya pengujian kelayakan angkutan umum 43.500
24. Pemasangan Rambu-rambu 39,57
4. Meningkatnya 3. Jumlah jaringan komunikasi 7,13 %
Sarana dan 4. Rasio wartel / warnet terhadap penduduk 0,0095
Prasarana
komunikasi
5. Meningkatnya daya 2. Tersedianya jalan yang memudahkan 30 %
dukung dan masyarakat per individu melakukan
kualitas
perjalanan
infrastruktur
Perdesaan
6. Meningkatnya 2. Jumlah titik rawan bencana yang telah 70 lokasi
penanganan daerah dipantau dalam rangka mengantisipasi
bencana
rawan bencana
7. Terwujudnya tata 6. Penyelesaian izin lokasi 100%
ruang 7. Ketaatan terhadap RTRW 100%
yang selaras 8. Terlaksananya penjaringan aspirasi 33,3%
dengan arah masyarakat melalui forum konsultasi publik
pengembangan yang memenuhi syarat inklusif dalam
ekonomi unggulan proses penyusunan RTR dan program
daerah pemanfaatan ruang yang dilakukan minimal
2 (dua) kali setiap disusunnya RTR dan
program pemanfaatan ruang
9. Terlaksananya tindakan awal terhadap 33,30 %
pengaduan masyarakat tentang pelanggaran
di bidang penataan ruang dalam waktu 5

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 10


NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
STRATEGIS
1 2 3 4
(lima) hari kerja
10. Tersedianya luasan (RTH) publik sebesar 7 Ha
20% dari luas wilayah kota/ kawasan
perkotaan
8. Terkendalinya 19. Persentase penanganan sampah 50%
pencemaran 20. Tempat pembuangan sampah (TPS) per 1:1000
Lingkungan Hidup satuan penduduk
21. Cakupan Lingkungan yang sehat dan aman 11 %
yang didukung dengan prasarana sarana dan
utilitas umum (PSU)
22. Persentase penduduk yang memiliki akses 70%
terhadap air minum yang berkualitas
23. Cakupan penghijauan wilayah rawan 13 Ha
longsor dan Sumber Mata Air
24. Pencemaran status mutu air 100 %
25. Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan 100 %
amdal
26. Penegakan hukum lingkungan 30
27. Jumlah usaha dan /atau kegiatan yang 50
mentaati persyaratan administrasi dan
teknis pencegahan pencemaran air
28. Jumlah usaha dan/atau kegiatan sumber 50
tidak bergerak yang memenuhi persyaratan
administrasi dan teknis pencegahan
pencemaran udara
29. Jumlah luasan lahan dan/atau tanah untuk 50
produksi biomassa yang telah ditetapkan
dan diinformasikan status kerusakannya
30. jumlah pengaduan masyarakat akibat 45
adanya dugaan pencemaran dan /atau
perusakan lingkungan hidup yang ditindak
lanjuti
31. Tersedianya akses air minum yang aman 58%
melalui Sistem Penye-diaan Air Minum
dng jaringan perpipaan dan bukan jaringan
perpipaan terlindungi dengan kebutuhan

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 11


NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
STRATEGIS
1 2 3 4
pokok minimal 60 liter/ orang/ hari
32. Tersedianya sistem air limbah setempat 24%
yang memadai
33. Tersedianya sistem air limbah sekala 10%
komunitas/ kawasan/ kota
34. Tersedianya fasilitas pengurangan sampah 10%
di perkotaan
35. Tersedianya sistem penanganan sampah di 55%
perkotaan
36. jaringan drainase skala kawasan dan skala 20%
kota sehingga tidak terjadi genangan (lebih
30 cm, selama 2 jam ) dan tidak lebih dari 2
kali setahun
9. Meningkatnya 3. Peningkatan pemanfaatan potensi panas 60 MW
pengelolaan bumi
sumber daya energi 4. Pemanfaatan potensi gas rawa 35 KK

MISI 5 : MEWUJUDKAN PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA


MANUSIA DENGAN PRIORITAS PENEGAKAN HUKUM,
PENGHARGAAN HAK ASASI MANUSIA, PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET


STRATEGIS
1 2 3 4
13. Meningkatnya 15. Angka melek huruf 99,97
perluasan akses 16. Rasio melek huruf perempuan terhadap laki- 0,98 %
pendidikan dan laki pada kelompok usia 15-24 tahun
Partisipasi 17. Angka Partisipasi Kasar SD/MI/Paket A 97,85 %
masyarakat 18. Angka Partisipasi Kasar SMP/ MTs / Paket 83,67 %
B
19. Angka Partisipasi Kasar SMA / SMK / 53,24 %
MA/ Paket C
20. Angka Partisipasi Murni (APM) SD / MI / 97,47 %
Paket A

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 12


NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
STRATEGIS
1 2 3 4
21. Angka Partisipasi Murni (APM) SMP / 81,59 %
MTs/ Paket B
22. Angka Partisipasi Murni (APM) SMA / 45,91 %
SMK / MA / Paket C
23. Pendidikan dasar:
f. Angka partisipasi sekolah:
- Angka partisipasi sekolah usia 7-12 97,49 Per
tahun 1.000
- Angka partisipasi sekolah usia 13-15 83,4 Per 1.000
tahun
g. Rasio ketersediaan sekolah / penduduk 67,56 Per
usia sekolah 10.000
h. Rasio guru/murid SD/MI 1:16
(0,0625)
i. Rasio guru/murid SMP/MTs 1:17
(0,06)
j. Rasio siswa perempuan terhadap siswa 0,96
laki-laki pada pendidikan dasar

24. Pendidikan menengah


e. Angka partisipasi sekolah 16-18 tahun 45,43 %
f. Rasio ketersediaan sekolah terhadap 10,44 %
penduduk usia sekolah
g. Rasio guru terhadap murid 1:17 (0,06)
h. Rasio siswa perempuan terhadap siswa 0,92
laki-laki pada pendidikan menengah
25. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD):
- APK Pendidikan Anak Usia Dini 69,15 %
(PAUD)
26. Angka Putus Sekolah:
- Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI 0,23 %
- Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs 0,66 %
- Angka Putus Sekolah (APS) 0,76 %
SMA/SMK/MA
27. Angka Kelulusan:

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 13


NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
STRATEGIS
1 2 3 4
- Angka Kelulusan (AL) SD/MI 99,90 %
- Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs 97,56 %
- Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA 99,94 %
28. Angka Melanjutkan
- Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke 89,97 %
SMP/MTs
- Angka Melanjutkan (AM) dari 70,06 %
SMP/MTs ke SMA/SMK/MA
14. Tersedianya akses 13. Fasilitas Pendidikan:
infrastrukur
- Sekolah pendidikan SD/MI kondisi 70,50%
menuju pusat-pusat
pendidikan bangunan baik
- Sekolah pendidikan SMP/MTs kondisi 81,70 %
bangunan baik
- Sekolah pendidikan SMA/SMK/MA 91,17%
kondisi bangunan baik
14. Tersedia satuan pendidikan dalam jarak 25%
yang terjangkau dengan berjalan kaki yaitu
maksimal 3 (tiga) km untuk SD / MI dan 6
(enam) km untuk SMP/MTs dari kelompok
permukiman didaerah terpencil
15. Jumlah peserta didik dalam setiap 25%
rombongan belajar untuk SD/MI tidak
melebihi 32 (tiga puluh dua) orang dan
untuk SMP/MTs tidak melebihi 36 (tiga
puluh enam) orang. Untuk setiap
rombongan belajar tersedia 1 (satu) ruang
kelas yang dilengkapi dengan meja dan
kursi yang cukup untuk peserta didik dan
guru, serta papan tulis.
16. Disetiap SMP dan MTs tersedia ruang 25%
laboratorium IPA yang dilengkapi dengan
meja dan kursi yang cukup untuk 36 (tiga
puluh enam) peserta didik dan minimal satu
set peralatan praktek IPA untuk demonstrasi
dan eksperimen peserta didik

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 14


NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
STRATEGIS
1 2 3 4
17. Disetiap SD/MI dan SMP/MTs tersedia satu 25%
ruang guru yang dilengkapi kursi untuk
setiap orang guru, kepala sekolah dan staf
kependidikan lainnya dan disetiap
SMP/MTs tersedia ruang kepala sekolah
yang terpisah dari ruang guru.
18. Disetiap SD/MI tersedia 1 (satu) orang guru 25%
untuk setiap 32 (tiga puluh dua) peserta
didik dan 6 (enam) orang guru untuk setiap
satuan pendidikan, dan untuk daerah khusus
4 (empat) orang guru setiap satuan
pendidikan.
19. Disetiap SMP/MTs tersedia 1 (satu) orang 25%
guru untuk setiap mata pelajaran, dan untuk
daerah khusus tersedia 1 (satu) orang guru
untuk setiap rumpun mata pelajaran

20. Kunjungan pengawsas kesatuan pendidikan 25%


dilakukan minimal satu kali setiap bulan
dan setiap kunjungan dilakukan selama 3
(tiga) jam untuk melakukan supervise dan
pembinaan
21. Setiap SD/MI menyediakan buku teks yang 25%
sudah ditetapkan kelayakannya oleh
pemerintah mencakup mata pelajaran
Bahasa Indonesia,Matematika,IPA dan IPS
dengan perbandingan satu set untuk setiap
peserta didik.
22. Setiap SMP/MTs menyediakan buku teks 25%
yang sudah ditetapkan kelayakannya oleh
Pemerintah mencakup semua mata pelajaran
dengan perbandingan satu set untuk setiap
peserta didik.
23. Setiap SD/MI menyediakan satu set peraga 25%
IPA dan bahan yang terdiri dari model
kerangka manusia, model tubuh manusia,
bola dunia (globe), contoh peralatan optic,

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 15


NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
STRATEGIS
1 2 3 4
kit IPA untuk eksperimen dasar, dan
poster/carta.
24. Setiap SD/MI memiliki minimal 100 25%
(seratus) judul buku pengayaan dan 10
(sepuluh) judul buku referensi, dan setiap
SMP/MTS memiliki 200 (dua ratus) judul
buku pengayaan dan 20 (dua puluh) judul
buku referensi.
15. Meningkatnya 14. Kualifikasi Guru
kualitas tenaga - Guru SD yang memenuhi kualifikasi 54,63 %
kependidikan S1/D-IV
- Guru SMP yang memenuhi kualifikasi 92,10 %
S1/D-IV
- Guru SMA yang memenuhi kualifikasi 96,78 %
S1/D-IV
- Guru SMK yang memenuhi kualifikasi 96,60 %
S1/D-IV
15. Disetiap SD/MI tersedia 2 (dua)orang 25%
guru yang memenuhi kualifikasi akademik
S-1 atau D-IV dan 2 (dua) orang guru yang
telah memiliki sertifikasi pendidik.
16. Disetiap SMP/MTs tersedia guru 25%
dengan kualifikasi akademik S-1 atau D-IV
sebanyak 70% (tujuh puluh per seratus) dan
separuh diantarnya 35% (tiga pulu lima
perseratus) dari keseluruhan guru telah
memiliki sertifikat pendidik, untuk daerah
khusus masing-masing sebanyak 40%
(empat puluh per seratus) dan 20% (dua
puluh perseratus)

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 16


NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
STRATEGIS
1 2 3 4
17. Disetiap SMP/MTs tersedia guru dengan 25%
kualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan
telah memiliki sertifikat pendidik masing-
masing 1 (satu) orang untuk mata pelajaran
Matematika, IPA, Bahasa Indonesia, dan
Bahasa Inggris

18. Disetiap SD/MI semua kepala SD/MI 25%


berkualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan
telah memiliki sertifikat pendidik
19. Disetiap SMP/MTs semua kepala SMP/MTs 25%
berkualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan
telah memiliki sertifikat pendidik
20. Semua pengawas sekolah dan madrasah 25%
memiliki kualitas akademik S-1 atau D-IV
dan telah memiliki sertifikat pendidik.
21. Setiap guru tetap bekerja 37,5 (tiga puluh 25%
tujuh koma lima) jam per minggu di satuan
pendidikan, termasuk merencanakan
pembelajaran, melaksanakan pembelajaran,
menilai hasil pembelajaran, membimbing
atau melatih peserta didik, dan
melaksanakan tugas tambahan.
22. Setiap guru menerapkan Rencana 25%
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
disusun berdasarkan silabus untuk setiap
mata pelajaran yang diampunya.
23. Setiap guru mengembangkan dan 25%
menerapkan program penilaian untuk
membantu meningkatkan kemampuan
belajar peserta didik.
24. Kepala sekolah melakukan supervisi kelas 25%
dan memberikan umpan balik kepada guru 4
(empat) kali dalam setiap semester.
25. Setiap guru menyampaikan laporan hasil 25%
evaluasi mata pelajaran serta hasil penilaian

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 17


NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
STRATEGIS
1 2 3 4
setiap peserta didik kepada kepala sekolah
pada akhir semester dalam bentuk laporan
hasil prestasi belajar peserta didik
26. Kepala Sekolah atau madrasah 25%
menyampaikan laporan hasil Ulangan Akhir
Semester (UAS) dan Ulangan Kenaikan
Kelas (UKK) serta Ujian Akhir (US/UN)
kepada orang tua peserta didik dan
menyampaikan rekapitulasi kepada Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olah Raga atau
Kantor Kementrian Agama
16. Meningkatnya 5. Angka Rata-rata UN
mutu pendidikan - Angka rata-rata UN SD/MI 7,50
- Angka rata-rata UN - SMP/MTs 7,04
- Angka rata-rata UN SMA/MA 8,42
- Angka rata-rata UN SMK 8,13
6. Satuan pendidikan menyelenggarakan proses 25%
pembelajaran 34 (tiga puluh empat) minggu
per tahun dengan kegiatan tatap muka
sebagai berikut :
- Kelas I-II : 18 (delapan belas) jam per
minggu;
- Kelas III :24 (dua puluh empat) jam per
minggu;
- Kelas IV-VI: 27 (dua puluh tujuh ) per
minggu;
- Kelas VII-IX: 27 (dua puluh tujuh) per
minggu;
7. Satuan pendidikan menerapkan KTSP 25%
sesuai ketentuan yang berlaku.
8. Setiap satuan pendidikan menerapkan 25%
prinsip-prinsip Manajemen Berbasis Sekolah
(MBS)
17. Meningkatnya 4. Jumlah perpustakaan 1 unit
minat baca 5. Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun 4,50 %
masyarakat (45.000)
6. Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan 36,92 %
daerah

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 18


NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
STRATEGIS
1 2 3 4
18. Meningkatnya 59. Angka kematian bayi per 1.000 Kelahiran 10,1 per 1.000
akses dan kualitas Hidup
pelayanan 60. Angka Kematian Ibu per 100.000 Kelahiran 104 per
kesehatan bagi Hidup 100.000
seluruh masyarakat 61. Persentase balita gizi buruk (BB/TB) 1%
62. Persentase Posyandu Purnama 25 %
63. Persentase Posyandu Mandiri 13 %
64. Rasio posyandu per satuan balita 20 per 1000
0,002
65. Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per 0,1 per
satuan penduduk 1.000
66. Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk 0,003 per 1000
67. Rasio dokter per satuan penduduk 0,06 per 1000
68. Rasio tenaga paramedis per satuan 1,180 per 1000
penduduk

69. Cakupan komplikasi kebidanan yang 100 %


ditangani
70. Cakupan Neonatus dengan komplikasi 100 %
yang ditangani
71. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan yang memiliki kompetensi 90 %
kebidanan
72. Cakupan Desa/ kelurahan Universal Child
Immunization (UCI) 90 %
73. Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat 100 %
perawatan
74. Kesembuhan penderita TBC BTA Positif 90
75. Cakupan penemuan dan penanganan 0,30 per
penderita penyakit DBD 100.000
76. Penderita malaria yang diobati 100 %
77. Jumlah penderita malaria baru (API) < 1 per 1.000
78. Cakupan penemuan dan penanganan
penderita penyakit
f. Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 6 per 100.000
100.000 penduduk <15 tahun

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 19


NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
STRATEGIS
1 2 3 4
g. Penemuan penderita pneumonia balita 100 %
h. Penemuan pasien baru TB BTA (+) 70%
i. Penderita DBD yang ditangani 100 %
j. Penemuan penderita diare 100 %
79. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan 100 %
pasien masyarakat miskin
80. Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 100 %
yang harus diberikan sarana kesehatan
(RS) di Kabupaten
81. Cakupan pelayanan kesehatan dasar 100%
masyarakat miskin
82. Cakupan kunjungan bayi 100 %
83. Cakupan kunjungan Ibu hamil K4 95 %
84. Cakupan pelayanan nifas 90 %
85. Cakupan pelayanan anak balita 80 %
86. Persentase cakupan balita dengan 100 %
pneumonia yang ditangani
87. Cakupan pemberian makanan pendam 100 %
ping ASI pada anak usia 6 - 24 bulan
keluarga miskin
88. Cakupan puskesmas 175 %
89. Persentase cakupan rawat jalan 28%
90. Persentase cakupan rawat inap 3%
91. Cakupan Penjaringan kesehatan siswa SD 98 %
dan setingkat
92. Cakupan Peserta KB Aktif 80 %

93. Cakupan Desa/ Kelurahan mengalami 100 %


KLB yang dilakukan penyelidikan epide
miologi < 24 jam
94. Cakupan Desa Siaga Aktif 35
95. Persentase kualitas air minum yang 100%
memenuhi syarat
96. Persentase penduduk yang menggunakan 75%
jamban sehat
97. Persentase penduduk tidak Buang air 75%

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 20


NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
STRATEGIS
1 2 3 4
Besar Sembarangan (BABS)
98. Persentase cakupan TTU yang memenuhi 85%
syarat kesehatan
99. Persentase cakupan rumah yang 85%
memenuhi syarat kesehatan
100. Persentase cakupan tempat pengolahan 100%
makanan (TPM) yang memenuhi syarat
101. kesehatan
102. Balita yang datang dan ditimbang 70%
103. Balita yang naik berat badannya 80%
104. Balita bawah garis merah <15 %
105. Cakupan bayi (6-11 bulan) mendapat 95%
kapsul vitamin A 1 kali per tahun
106. Cakupan anak balita mendapat kapsul 95%
vitamin A 2 kali per tahun
107. Cakupan ibu nifas mendapat kapsul Vit A 90%
108. Cakupan ibu hamil mendapat 90 tablet Fe 90 %
109. Persentase bayi yang mendapat ASI 80%
eksklusif
110. Persentase desa dengan garam beryodium 90 %
baik
111. Angka usia harapan hidup 69,38
112. BOR (Bed Occupancy Rate) / 75 %
Pemanfaatan TT rawat inap
113. LOS (Average Length of Stay/Av LOS) / 4 sd 6 hari
Rata-rata hari perawatan pasien
114. TOI ( Turn Over Interval) / Rata-rata TT 2 sd 3 hari
tidak digunakan
115. BTO ( Bed Turn Over) / Frekuensi 60 – 70
pemakaian TT kali/tahun
116. Kelengkapan jenis pelayanan spesialis 67 %
(11 Jenis)
117. Cakupan perempuan dan anak korban 100%
kekerasan yang mendapat layanan
kesehatan oleh tenaga kesehatan terlatih di

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 21


NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
STRATEGIS
1 2 3 4
puskesmas mampu terlaksana KIP / A dan
PPT / PKT di Rumah Sakit

19. Berkurangnya 8. Persentase penduduk di atas garis 82,11 %


penyandang kemiskinan
masalah 9. Sarana sosial seperti panti asuhan, panti 4 buah
kesejahteraan jompo dan panti rehabilitasi
sosial 10. Persentase PMKS skala Kabupaten yang 28%
memperoleh Bantuan sosial untuk
pemenuhan kebutuhan dasar
11. Persentase PMKS skala Kabupaten yang 27,95 %
menerima program pemberdayaan sosial
melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE)
atau kelompok sosial ekonomi sejenis
lainnya
12. Persentase Panti Sosial skala kabupaten 45 %
yang menyediakan sarpras pelayanan
kesejahteraan sosial
13. Persentase wahana kesejahteraan sosial 20,90 %
berbasis masyarakat (WKBSM) yang
menyediakan sarpras pelayanan
kesejahteraan social
20. Meningkatnya 6. Cakupan penyediaan informasi Data Mikro 100%
keberdayaan Keluarga di setiap Desa (278 ds/kel)
masyarakat desa 7. Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK 65,9 %
8. Posyandu aktif 85,80%
9. Swadaya Masyarakat terhadap Program 33,00 %
pemberdayaan masyarakat
21. Meningkatnya 13. Persentase partisipasi perempuan di 66,00 %
kualitas kehidupan lembaga pemerintah
perempuan dan 14. Persentase perempuan di lembaga 16,00 %
anak legislative
15. Rasio KDRT 0,0077 %

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 22


NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
STRATEGIS
1 2 3 4
16. Partisipasi angkatan kerja perempuan 21,91 %
17. Penyelesaian pengaduan perlindungan 80,00 %
perempuan dan anak dari tindakan
kekerasan
18. Cakupan perempuan dan anak korban
kekerasan yang men dapatkan penanganan 70 %
pengaduan oleh petugas terlatih di dalam
unit pelayanan terpadu
19. Cakupan layanan rehabilitasi sosial 60 %
yang diberikan oleh petugas rehabilitasi
sosial terlatih bagi perempuan dan anak
korban kekerasan di dalam unit pelayanan
terpadu
20. Cakupan bimbingan rohani yang diberikan 60 %
oleh petugas bimbingan rohani terlatih bagi
perempuan dan anak korban kekerasan di
dalam unit pelayanan terpadu
21. Cakupan penegakan hukum dan tingkat 40 %
penyidikan sampai dengan putusan
pengadilan atas kasus-kasus kekerasan yang
mendapat pelayanan bantuan hukum
22. Cakupan perempuan dan anak korban 40 %
kekerasan yang mendapatkan layanan
bantuan hukum
23. Cakupan layanan pemulangan bagi 40 %
perempuan dan anak korban kekerasan
24. Cakupan pelayanan reintegrasi sosial bagi 70 %
perempuan dan anak korban kekerasan
22. Meningkatnya 13. Rata-rata jumlah anak per keluarga 2,17 %
kualitas keluarga
14. Rasio akseptor KB 76,70 %
menuju keluarga
sejahtera 15. Jumlah peserta KB aktif 149.696
16. Pasangan Usia Subur (PUS) yang istrinya 3,54 %
dibawah usia 20 tahun
17. Cakupan sasaran pasangan Usia Subur 74,10 %
menjadi Peserta KB Aktif
18. Cakupan PUS yang ingin ber-KB tidak 7,25 %
terpenuhi (unmet need)

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 23


NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
STRATEGIS
1 2 3 4
19. Cakupan anggota Bina Keluarga Balita 60,50 %
(BKB) ber-KB (dari 18.578)

20. Cakupan PUS peserta KB anggota Usia 70,00 %


Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera
(UPPKS) yang ber-KB mandiri
21. Ratio Penyuluh KB / Petugas Lapangan KB 86,00 %
1 PKB/PLKB Desa (PPKBD) setiap desa /
kelurahan 2 PPKBD
22. Ratio Petugas Pembantu Pembina KB Desa 100,00 %
(PPKBD) setiap Desa / kelurahan 1 PPKBD
23. Cakupan penyediaan alat dan obat 33,30 %
kontrasepsi untuk memenuhi permintaan
masyarakat
24. Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga 53,00 %
Sejahtera I
23. Meningkatnya 10. Rasio lulusan S1/S2/S3 119,37 per
profesionalisme 10.000 penduduk
angkatan kerja 11. Rasio ketergantungan 38,05
12. Pencari kerja yang terdaftar yang 50,00 %
ditempatkan

13. Besaran pekerja/buruh yang menjadi 40%


peserta program Jamsostek
14. Besaran pemeriksaan perusahaan 24 %
15. Besaran pengujian peralatan di 22,0 %
perusahaan
16. Besaran Tenaga kerja yang mendapat 40 %
pelatihan berbasis kompetensi (40 orang)
17. Besaran Tenaga kerja yang mendapat 33 %
pelatihan berbasis masyarakat (60 orang)
18. Besaran Tenaga kerja yang mendapat pela 37 %
tihan kewirausahaan
24. Meningkatnya 3. Persentase penyelesaian penanganan kasus 92 %
Tertib Hukum 4. Penegakan PERDA 100 %

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 24


MISI 6 : MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA MELALUI
PENGEMBANGAN SENI BUDAYA, PENGHARGAAN TRADISI DAN
KEARIFAN LOKAL

SASARAN
NO INDIKATOR KINERJA TARGET
STRATEGIS
1 2 3 4
4. Meningkatnya 3. Jumlah organisasi pemuda 24 buah
peran aktif pemuda 4. Jumlah kegiatan kepemudaan 7 kali
dalam
pembangunan
5. Meningkatnya 7. Jumlah organisasi olahraga 27 buah
pencapaian prestasi 8. Jumlah kegiatan olahraga 5 kali
olahraga 9. Gelanggang / balai remaja (selain milik 4 buah
swasta)
10. Lapangan olahraga 46 buah
11. Jumlah klub olahraga per 10.000 jumlah 0,0016 per
penduduk 10.000
12. Jumlah gedung olahraga per 10.000 jumlah 0,0003 per
penduduk 10.000
6. Meningkatnya 5. Penyelenggaraan festival seni dan budaya 66 Kali
pelestarian seni dan 6. Jumlah grup kesenian per 10.000 penduduk 0,070 per
budaya tradisional 10.000
7. Gedung kesenian per 10.000 penduduk 0 per 10.000
8. Meningkatnya 3. Sarana penyelenggaraan seni dan budaya 0,0002
kualitas dan 4. Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya 0,00 %
kuantitas bangunan yang dilestarikan
bersejarah dan
cagar budaya

Banjarnegara, Maret 2013

No Jabatan Paraf & tgl BUPATI BANJARNEGARA

1. Sekda
2. Asisten
3. Kabag
SUTEDJO SLAMET UTOMO, S.H., M.Hum.

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 25


PENGUKURAN KINERJA KABUPATEN BANJARNEGARA
TAHUN 2012

MISI 1 : MEWUJUDKAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT


MELALUI PEMBANGUNAN BERBASIS PERTANIAN DAN POTENSI
LOKAL LAINNYA YANG BERDAYA SAING

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %


STRATEGIS
1 2 3 4 5 6
7. Meningkatnya 19. Regulasi ketahanan Ada/ 1 Ada/ 1 100
ketahanan pangan dokumen dokumen
pangan 20. Ketersediaan pangan 114,34% 115,68% 101,17
utama
21. Pencapaian skor Pola 84% 83,20% 99,05
Pangan Harapan (PPH)
22. Ketersediaan energi 60% 72,5% 120,83
dan protein per kapita
23. Ketersediaan informasi 60% 60,3% 100,5
pasokan, harga dan
akses pangan di daerah
24. Ketersediaan cadangan 30% 20,1% 67
pangan
25. Stabilisasi harga dan 60% 60,1% 100,16
pasokan pangan
26. Pengawasan dan 50% 45% 90
pembinaan keamanan
pangan
27. Penanganan 30% 20% 66,66
Kerawanan Pangan
8. Meningkatnya 9. Produktivitas padi atau
produksi dan bahan pangan utama
produktivitas lokal lainnya per hektar
pertanian yang - Produktivitas padi 61,24 kw/ha 59,79 kw/ha 97,63
berkualitas - Produktivitas Jagung 45 kw/ha 43,28 kw/ha 96,18

- Produktivitas Kedelai 10 kw/ha 11,41 kw/ha 114,10


10. Produktivitas Tanaman

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 1


NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
STRATEGIS
1 2 3 4 5 6
Hortikultura
- Durian 24,98 56,82 227,45
kg/pohon kg/pohon
- Salak 15,67 24,17 154,27
kg/pohon kg/pohon
- Pisang 38,78 39,44 101,71
kg/pohon kg/pohon
- Kentang 164,67 147,64 kw/ha 89,66
kw/ha
11. Kontribusi sektor 35,23 % 34,79% 98,75
pertanian/peternakan/pe
rikanan terhadap PDRB
12. Kontribusi sektor 32,70 % 87,12% 266,42
pertanian (tabama)
terhadap PDRB sektor
pertanian
8. Cakupan bina 15,06 % 60,77% 403,5
kelompok petani (1283 klpk
dari 2111
klpk)
9. Meningkatnya 3. Peningkatan Nilai
kesejahteraan Tukar Petani:
Petani - NTP Petani Tan. 147,73 104,18 70,52
Pangan &
Hortikultura
- NTP Peternakan 192,98 129,48 67,09
- NTP Perikanan 102,72 116,33 113,25
4. Meningkatnya 5. Peningkatan populasi
produksi ternak :
peternakan - Sapi 34.835 ekor 37.067 ekor 106,41
- Sapi Perah 2.910 ekor 3.022 ekor 103,85
- Kambing 188.757 191.194 ekor 101,29
ekor
- Domba 110.004 111.909 ekor 101,73
ekor

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 2


NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
STRATEGIS
1 2 3 4 5 6
6. Presentase
Keberhasilan
Inseminasi Buatan
- Perbandingan 69,86 % 74,93% 107,25
Jumlah Kelahiran
dengan Pemakaian
Semen
5. Meningkatnya 9. Produksi perikanan 9.009,95 ton 6.729,11 ton 74,68
produksi budidaya
perikanan 10. Konsumsi ikan 11,81 11,58 98,05
kg/kpt/th kg/kpt/th
11. Cakupan bina 20 % 9,65% 48,25
kelompok (38 klpk (25 klpk dari
pembudidaya ikan dari 190 259 klpk)
klpk)
12. Produksi perikanan
1.282 ton 1.290,77 ton 100,68
tangkap
6. Meningkatnya 5. Kontribusi sektor 4,46% 1,71% 38,34
Produksi dan perkebunan terhadap
Produktivitas PDRB
Perkebunan 6. Produktivitas
yang Berkualitas perkebunan
- Kopi Robusta 0,36 ton/ha 0,47 ton/ha 130,56
- Kopi Arabika 0,2 ton/ha 0,26 ton/ha 130
- Kelapa Dalam 0,7 ton/ha 0,69 ton/ha 98,57
- Kepala Deres 8 ton/ha 7,17 ton/ha 89,62
- Teh 1 ton/ha 1,12 ton/ha 112
- Karet 1,25 ton/ha 1,35 ton/ha 108

7. Meningkatnya 5. Kunjungan wisata 100% 94,74% 94,74


(500.000 (473.702
kunjungan
pengunjung pengunjung)
wisatawan )

6. Pendapatan sektor 100% 128,12% 128,12


pariwisata (Rp (Rp

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 3


NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
STRATEGIS
1 2 3 4 5 6
2.745.000.0 3.516.846.40
00) 0)
8. Meningkatnya 7. Kontribusi sektor 13,56% 13,25% 97,71
kinerja Perdagangan terhadap
perdagangan PDRB
8. Ekspor Bersih Rp Rp 199,01
Perdagangan 25.518.000. 50.783.439.1
000 50
9. Cakupan bina 9.620 10.342 107,51
kelompok kelompok kelompok
pedagang/usaha
informal
9. Meningkatnya 11. Persentase koperasi 80,24% 80,44% 100,25
kapasitas aktif
Koperasi, 12. Usaha Mikro dan Kecil 23.562 23.631 100,29
UMKM dan unit unit
kelembagaan 13. Jumlah BPR/LKM 240 241buah/unit 100,42
ekonomi buah/unit
pedesaan 14. Jenis dan jumlah 3 buah/unit 3 buah/unit 100
perusahaan asuransi
15. Jumlah bank 37 36 buah/unit 97,30
buah/unit
10. Meningkatnya 19. Jumlah investor 600 627 buah/unit 104,5
jumlah investasi berskala nasional buah/unit

20. Jumlah nilai investasi Rp Rp


berskala nasional 296.821.060 650.687.694.9 219,22
.000 85
21. Daya serap tenaga kerja 3.073 5.518 179,56
22. Kenaikan/penurunan 19.250.000. 450.530.594. 2.340,42
Nilai Realisasi PMDN 000 985
(milyar rupiah)
23. Penerbitan Izin Usaha 33,33% 100% 300,03
Jasa Konstruksi (IUJK)
dalam 10 hari kerja

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 4


NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
STRATEGIS
1 2 3 4 5 6
setelah persyaratan
lengkap.
24. Terlayaninya 33,3% 100% 300,03
masyarakat dalam
pengurusan izin
pemanfaaatan ruang
sesuai dengan
peraturan daerah
tentang RTRW
Kabupaten beserta
rincinya
25. Lama proses
perijinan
- HO 3 hari 3 hari 100
- IMB 3 hari 3 hari 100
- SIUP 1-3 hari 1-3 hari 100
26. Penggunaan Alun- 3 hari 3 hari 100
alun
27. Jumlah Perda yang 3 Perda 2 Perda 66,67
mendukung iklim
usaha
11. Meningkatnya 17. Rasio penduduk yang 0,97% 0,94% 96,91
kesempatan dan bekerja
lapangan kerja 18. Angka partisipasi 73,95% 66,50% 89,93
serta kualitas angkatan kerja
dan 19. Angka sengketa 10,01% 1,45% 185,51
produktivitas pengusaha-pekerja per
tenaga kerja tahun
20. Tingkat partisipasi 73,95% 73,78% 99,77
angkatan kerja
21. Tingkat pengangguran 2,83% 5,57% 3,18
terbuka
22. Keselamatan dan 100% 20,35% 20,35
perlindungan tenaga
kerja

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 5


NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
STRATEGIS
1 2 3 4 5 6
23. Penyelesaian 100% 100% 100
perselisihan buruh dan
pengusaha terhadap
kebijakan pemerintah
daerah
18. Meningkatnya 9. Kontribusi sektor 12,74% 11,30% 88,69
kinerja usaha Industri terhadap
pelaku industri PDRB
kecil dan 10. Kontribusi industri 12,74% 11,30% 88,69
menengah rumah tangga terhadap
PDRB sektor Industri
11. Pertumbuhan Industri. 19.551 21.085 107,85
12. Cakupan bina 8.442 8.446 100,04
kelompok pengrajin kelompok kelompok
19. Meningkatnya 5. Pertambangan tanpa ijin 69,00% 81,4% 117,97
produksi yang ditertibkan (131 lokasi
pertambangan dari 161
dan Energi lokasi)
6. Kontribusi sektor 0,52% 0,49% 94,23
pertambangan terhadap
PDRB
20. Meningkatnya 7. Rehabilitasi hutan dan 4,57% 6,15%
134,57
produksi hasil lahan kritis (6.336 ha dari
kehutanan 103.027,35
ha)

8. Kerusakan kawasan 0,34% 1,15% - 138,24


hutan (59 ha dari (197,85 ha
17.263,60 dari
ha) 17.263,60 ha)
9. Kontribusi sektor 0,66% 0,64% 96,97
kehutanan terhadap
PDRB

MISI 2 : MEWUJUDKAN PENYELENGGARAAN TATA KELOLA

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 6


PEMERINTAHAN YANG BAIK

SASARAN INDIKATOR REALISAS


NO TARGET %
STRATEGIS KINERJA I
1 2 3 4
16. Meningkatnya 11. Rasio PNS Lulusan S1 40,16 % 51,54% 128,34
kualitas SDM 12. Rasio PNS Lulusan 1,79 % 2,61% 145,8
aparatur S2/S3
13. Rasio pejabat 60,12 % 65,58% 109,08
struktural yang
mengikuti diklatpim
14. Rasio penanganan 100% 84,61% 84,61
pelanggaran disiplin
aparatur
15. Rasio PNS yang 8,31 % 9,66% 116,24
mengikuti diklat
teknis, kursus dan
bintek
17. Tertata dan 15. Laju Pertumbuhan 5,39% 5,28 97,96
meningkatnya Ekonomi
kualitas
perencanaan, 16. Laju inflasi kabupaten 7,23% 4,55% 158,90
pengendalian 17. PDRB per kapita (Rp Rp Rp. 8.740.506 109,09
dan evaluasi 000) 8.011.940,-
pelaksanaan
18. Indeks ketimpangan 0,52 0,52 100
program,
kegiatan dan Williamson (Indeks
anggaran SKPD Ketimpangan
Regional)
19. Tersedianya Dokumen 1 dok 1 dok 100
Perencanaan : RPJMD
yg telah ditetapkan dgn
PERDA
20. Tersedianya Dokumen 1 dok 1 dok 100
Perencanaan : RKPD
yg telah ditetapkan dgn
PERKADA
21. Penjabaran Program 100 % 99,96% 99,96
RPJMD kedalam
RKPD (%)
18. Meningkatnya 11. Persentase Adm Adm
Kualitas penyelesaian TLHP 95 % 94,68 % 99.66

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 7


SASARAN INDIKATOR REALISAS
NO TARGET %
STRATEGIS KINERJA I
1 2 3 4
Pengawasan Reguler Inspektorat Keu Keu
Pelaksanaan Kab Banjarnegara 98 % 97,51 % 99,49
Pembangunan 12. Persentase Pelaksanaan Adm 100 % Adm 99,69
Daerah Tindak Lanjut Hasil Keu 99,69 %
Pemeriksaan 100 % Keu
Inspektorat Propinsi 100 % 100
13. Persentase Pelaksanaan Adm Adm
Tindak Lanjut Hasil 85 % 82,78 % 97,39
Pemeriksaan BPKP Keu Keu
45 % 44,64 % 99,2
14. Persentase Pelaksanaan Adm Adm
Tindak Lanjut Hasil 93 % 98,10 % 105,48
Pemeriksaan BPK Keu Keu
73 % 77,24 % 105.81
15. Persentase Jumlah 0% 0% 0
SKPD yang ber-SPIP
19. Meningkatnya 19. Indeks Kepuasan Ada Ada 100
kinerja Layanan Masyarakat (3 SKPD) (3 SKPD)
penyelenggaraan
pemerintahan
daerah
20. Persentase 100% 96,4% 96,4
ketepatan waktu SKPD
dalam penyampaian
laporan kinerja
(LAKIP dan TAPKIN)
21. Pembinaan 0 0 0
pelayanan publik
22. Tersedianya Ada / 1 dok Ada / 1 dok 100
laporan asset yg
mendukung laporan
Neraca
23. Jumlah bidang 1 dok 1 dok 100
lahan bersertifikat
24. Penyelesaian kasus 3 kasus 5 kasus 166

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 8


SASARAN INDIKATOR REALISAS
NO TARGET %
STRATEGIS KINERJA I
1 2 3 4
tanah Negara
25. Cakupan sarana 11 desa 11 desa 100
prasarana perkantoran
pemerintahan desa
yang baik
26. Sistim Informasi 12 SIM 12 SIM 100
Manajemen Pemda
27. Jumlah clien yang 95 Client 95 Client 100%
terhubung dengan web
Pemda
20. Meningkatnya 13. Meningkatnya 63,548 94,247 148,30
Pengelolaan jumlah PAD
Pendapatan dan 14. Rasio PAD 5,68 % 7,90% 139,08
Aset Daerah terhadap pendapatan
serta daerah
Meningkatnya 15. Tersusunnya ya ya 100
Kualitas pengelolaan keuangan
Laporan daerah yang tepat
Keuangan waktu
Daerah 16. Opini Laporan WDP WDP 100
Keuangan
17. Jumlah dan 30 28 93,33
macam pajak dan
retribusi daerah
18. Jenis, kelas dan 3 jenis/ 3 jenis/ 100
jumlah restoran 29 retoran 37 retoran 128
21. Meningkatnya 5. Pengelolaan arsip 3,57 % 3,57 % 100
kualitas secara baku
pengelolaan 6. Peningkatan SDM - - -
kearsipan daerah pengelola kearsipan
22. Meningkatnya 17. Kepemilikan KTP (%) 94,76 % 93,38% 98,54
Kualitas 18. Cakupan penerbitan 60 % 75,20% 125,45
Pelayanan KTP berbasis NIK atau
e-KTP untuk yang
Kependudukan
pertama kali

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 9


SASARAN INDIKATOR REALISAS
NO TARGET %
STRATEGIS KINERJA I
1 2 3 4
dan Catatan 19. Rasio bayi berakte 100 % 99,98% 99,98
Sipil kelahiran
20. Rasio pasangan berakte 100 % 100% 100
nikah
21. Kepemilikan akte 62,83 69,68 110,90
kelahiran per 1000
penduduk
22. Ketersediaan database 1 data 1 data 100
kependudukan skala
provinsi
23. Penerapan KTP 100% 100% 100
Nasional berbasis NIK
24. Cakupan pelayanan 100 % 100% 100
penerbitan akte
kelahiran
23. Meningkatnya 17. Jumlah surat kabar 6 surat 6 surat 100
Kualitas nasional/lokal kabar kabar
Pelayanan 18. Jumlah penyiaran 4-9 kali 4-9 kali 100
Informasi radio/TV lokal

19. Web site milik 1 website 1 website 100


pemerintah daerah utama, 9 utama, 9
subdominan subdominan
20. Pameran/expo 41 keg 47 keg 114,61
21. Pelaksanaan
desiminasi
pendistribusian
informasi nasional
melalui :
i. Media massa seperti 7;4;9 7;4;9 100
majalah, radio dan
televise
j. Media baru seperti 1 domain, 9 1 domain, 9 100
website subdomain subdomain

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 10


SASARAN INDIKATOR REALISAS
NO TARGET %
STRATEGIS KINERJA I
1 2 3 4
k. Media interpersonal
seperti sarasehan 8 11 137,5
ceramah / diskusi
dan loka karya
l. Media tradisional 4 kali 4 kali 100
seperti pertunjukan
rakyat
22. Cakupan
pengembangan dan 4 4 100
pemberdayaan
kelompok informasi
masyarakat di tingkat
kecamatan
23. Tersedianya Sistem 40 14,29 35.73
Informasi Jasa
Konstruksi setiap tahun

24. Tersedianya informasi 33,3% Peta Analog 150,15


mengenai rencana tata 50%
ruang (RTR) wilayah Peta Digital
Kabupaten beserta 20% 60,06
rencana rincian melalui
peta analog dan peta
digital

MISI 3 : MEWUJUDKAN KONDISI AMAN, DAMAI, DEMOKRATIS DAN


RELIGIUS

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %


STRATEGIS
1 2 3 4 5 6
9. Meningkatnya 15. Rasio jumlah Polisi 0.70 0.58 82
Keamanan dan Pamong Praja per

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 11


NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
STRATEGIS
1 2 3 4 5 6
Ketertiban 10.000 penduduk
Lingkungan 16. Cakupan patroli 3 kali 3 kali 100
petugas Satpol PP
17. Tingkat penyelesaian 100 % 100 % 100
pelanggaran K3 (keter
tiban, ketentraman,
keindahan) di Kab.
18. Cakupan petugas 6 kali 1kali 183
Linmas
19. Jumlah demonstrasi 20 - 0
20. Jumlah Linmas per 0.8644 0.9534 110.30
Jumlah 10.000
Penduduk
21. Rasio Pos Siskamling 2.38 2.34 98.39
per jumlah desa/
kelurahan

10. Menurunya 13. Persentase Bencana 100 % 100 % 100


jumlah korban yang tertangani
bencana dengan baik
14. Persentase korban 100 % 100 % 100
bencana skala (1 posko) (1 posko)
Kabupaten yang
menerima Bantuan
sosial selama masa
tanggap darurat
15. Persentase korban - - -
bencana skala
Kabupaten yang
dievakuasi dengan
menggunakan sarpras
tanggap darurat
lengkap
16. Cakupan pelayanan 00.37 % 0.002 % 5,4
bencana kebakaran

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 12


NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
STRATEGIS
1 2 3 4 5 6
kabupaten
17. Cakupan pelayanan 100 % 37,2% 37,2
bencana kebakaran (1069.7 (397.83
km2) km2)
18. Tingkat waktu 20 % 12.69 % 63.45
tanggap (response
time rate) daerah
layanan Wilayah
Manajemen
Kebakaran (WMK)
11. Meningkatnya 5. Kegiatan pembinaan 3 kl 3 kl 100.00
Kualitas politik daerah
Penyelenggaran 6. Jumlah LSM, ormas 15 Ormas 15 Ormas 100.00
Demokrasi dan Parpol yang
difasilitasi
12. Meningkatnya Kegiatan pembinaan 2 kl 2 kl 100
pemahaman terhadap LSM, Ormas dan
kebangsaan dan OKP
norma agama
dalam
kehidupan
bermasyarakat

MISI 4 : MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN YANG BERWAWASAN


LINGKUNGAN HIDUP YANG BERKELANJUTAN

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %


STRATEGIS
1 2 3 4 5 6
3. Meningkatnya 19. Panjang jalan kabupaten 55,82 % 43,272 % 77,52
sarana dalam kondisi baik (> 40
infrastruktur km/Jam)
yang 20. Tersedianya jalan yang 30% 97,13 % 323,76
menunjang menghubungkan pusat-
iklim usaha pusat kegiatan dalam

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 13


NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
STRATEGIS
1 2 3 4 5 6
investasi wilayah Kabupaten
21. Tersedianya jalan yang 20% 48,71% 243,55
menjamin pengguna jalan
berkendara dengan
selamat
22. Tersedianya jalan yang 20% 48,71% 234,55
menjamin kendaraan
dapat berjalan dengan
selamat dan nyaman
23. Panjang jalan yang 2,03% 13,993% 689
memiliki trotoar dan
drainase/saluran
pembuangan air (minimal
1,5 m)
24. Tersediannya pedoman 100 % 100 % 100
Harga Standar Bangunan
Negara (HSBGN) di
Kabupaten
25. Tersedianya air irigasi 30 % 47,45 % 158,17
untuk pertanian rakyat
pada sistem irigasi yang
sudah ada
26. Rasio Jaringan Irigasi % 9,23 % 22,04 % 238,79
27. Jaringan irigasi 11,342 13,165 km 116,07
Kabupaten dalam kondisi km
baik
2. Meningkatnya 15. Rasio rumah layak huni 47 % 76,71 163,22
sarana dan 16. Cakupan layanan rumah 11 % 76,71% 697,36
prasarana layak huni
perumahan 17. Berkurangnya luasan 11 % 10 % 90,90
yang layak pemukiman kumuh di
huni kawasan perkotaan
18. Rumah tangga pengguna 55,00 42,97 78,12
air bersih
19. Rasio Rumah tinggal ber- 45,00 % 45,72% 101,6
Sanitasi
20. Tersedianya air baku 30 % 74,25 % 247,53

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 14


NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
STRATEGIS
1 2 3 4 5 6
untuk memenuhi
kebutuhan pokok minimal
sehari-hari
21. Rumah tangga pengguna 67 % 62,09 % 92,67
listrik (%)
3. Meningkatnya 25. Rasio panjang jalan per 0, 59 % 0,45% 76,27
ketersediaan jumlah kendaraan
dan kualitas 26. Jumlah orang/ barang 929.005 928.000 99,89
sarana dan yang terangkut angkutan
prasarana umum
perhubungan

27. Jumlah orang/barang 929.005 928.000 99,89


melalui terminal per
tahun
28. Jumlah arus penumpang 908.274 856.481 94,3
angkutan umum
29. Rasio ijin trayek 0,00041% 0,000418% 101,95
30. Jumlah uji kir angkutan 1.138 1.086 buah 95,43
umum buah
31. Jumlah Terminal Bis 7 buah 7 buah 100
32. Angkutan darat 0,043 0.041 95,3
33. Kepemilikan KIR 96,97% 95,26% 98,24
angkutan umum
34. Lama pengujian 47 menit 47 menit 100
kelayakan angkutan
umum (KIR)
35. Biaya pengujian 43.500 44.000 101,15
kelayakan angkutan
umum
36. Pemasangan Rambu- 39,57 50,16 126,76
rambu
4. Meningkatnya 5. Jumlah jaringan 7,13 % 7,13 % 100
Sarana dan komunikasi
Prasarana 6. Rasio wartel / warnet 0,0095 0,0094 98,95

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 15


NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
STRATEGIS
1 2 3 4 5 6
komunikasi terhadap penduduk
5. Meningkatnya 3. Tersedianya jalan yang 30 % 93,9 % 313
daya dukung memudahkan masyarakat
dan kualitas
per individu melakukan
infrastruktur
Perdesaan perjalanan
6. Meningkatnya 3. Jumlah titik rawan 70 lokasi 86 lokasi 122,85
penanganan bencana yang telah
daerah rawan dipantau dalam rangka
bencana mengantisipasi bencana

7. Terwujudnya 11. Penyelesaian izin lokasi 100% 100% 100


tata ruang 12. Ketaatan terhadap RTRW 100% 50% 50
yang selaras 13. Terlaksananya 33,3% 66,6 % 200
dengan arah penjaringan aspirasi
masyarakat melalui forum
pengembangan
konsultasi publik yang
ekonomi memenuhi syarat inklusif
unggulan dalam proses penyusunan
RTR dan program
daerah
pemanfaatan ruang yang
dilakukan minimal 2 (dua)
kali setiap disusunnya
RTR dan program
pemanfaatan ruang
14. Terlaksananya tindakan 33,30 % 33,30 % 100
awal terhadap pengaduan
masyarakat tentang
pelanggaran di bidang
penataan ruang dalam
waktu 5 (lima) hari kerja
15. Tersedianya luasan 7 Ha 12,5 Ha 178,57
(RTH) publik sebesar
20% dari luas wilayah
kota/ kawasan perkotaan
8. Terkendalinya 37. Persentase penanganan 50% 48,75% 97,5
pencemaran sampah
Lingkungan 38. Tempat pembuangan 1:1000 1:1129 88,5
Hidup sampah (TPS) per satuan
penduduk

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 16


NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
STRATEGIS
1 2 3 4 5 6
39. Cakupan Lingkungan 11 % 11,51% 104,63
yang sehat dan aman
yang didukung dengan
prasarana sarana dan
utilitas umum (PSU)
40. Persentase penduduk 70% 65,4% 93,4%
yang memiliki akses
terhadap air minum yang
berkualitas
41. Cakupan penghijauan 13 Ha 13 Ha 100
wilayah rawan longsor
dan Sumber Mata Air
42. Pencemaran status mutu 100 % 100 % 100
air
43. Cakupan pengawasan 100 % 100 % 100
terhadap pelaksanaan
amdal
44. Penegakan hukum 30 0 0
lingkungan
45. Jumlah usaha dan /atau 50 50 100
kegiatan yang mentaati
persyaratan administrasi
dan teknis pencegahan
pencemaran air
46. Jumlah usaha dan/atau 50 50 100
kegiatan sumber tidak
bergerak yang
memenuhi persyaratan
administrasi dan teknis
pencegahan pencemaran
udara
47. Jumlah luasan lahan 50 0 0
dan/atau tanah untuk
produksi biomassa yang
telah ditetapkan dan

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 17


NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
STRATEGIS
1 2 3 4 5 6
diinformasikan status
kerusakannya
48. jumlah pengaduan 45 2 195
masyarakat akibat
adanya dugaan
pencemaran dan /atau
perusakan lingkungan
hidup yang ditindak
lanjuti
49. Tersedianya akses air 58% 20,37% 35,12%
minum yang aman
melalui Sistem Penye-
diaan Air Minum dng
jaringan perpipaan dan
bukan jaringan
perpipaan terlindungi
dengan kebutuhan
pokok minimal 60 liter/
orang/ hari
50. Tersedianya sistem air 24% 10% 41,66
limbah setempat yang
memadai
51. Tersedianya sistem air 10% 48,25% 482,5
limbah sekala
komunitas/ kawasan/
kota
52. Tersedianya fasilitas 10% 2,60% 26
pengurangan sampah di
perkotaan
53. Tersedianya sistem 55% 48,75% 88,63
penanganan sampah di
perkotaan
54. jaringan drainase skala 20% 90,22% 451,11
kawasan dan skala kota
sehingga tidak terjadi
genangan (lebih 30 cm,
selama 2 jam ) dan tidak

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 18


NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
STRATEGIS
1 2 3 4 5 6
lebih dari 2 kali setahun
9. Meningkatnya 5. Peningkatan pemanfaatan 60 MW 35 MW 58,33
pengelolaan potensi panas bumi
sumber daya 6. Pemanfaatan potensi gas 35 KK 45 KK 128,5
energi rawa

MISI 5 : MEWUJUDKAN PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA


MANUSIA DENGAN PRIORITAS PENEGAKAN HUKUM,
PENGHARGAAN HAK ASASI MANUSIA, PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %


STRATEGIS
1 2 3 4 5 6
25. Meningkatnya 29. Angka melek huruf 99,97 99,30 99,33
perluasan 30. Rasio melek huruf 0,98 % 0,97 100
akses perempuan terhadap
pendidikan dan laki-laki pada
Partisipasi kelompok usia 15-24
masyarakat tahun
31. Angka Partisipasi Kasar 97,85 % 93,80% 95,86
SD/MI/Paket A
32. Angka Partisipasi 83,67 % 82,01% 98,02
Kasar SMP/ MTs /
Paket B
33. Angka Partisipasi 53,24 % 54,52 102,41
Kasar SMA / SMK /
MA / Paket C
34. Angka Partisipasi 97,47 % 80,77% 82,87
Murni (APM) SD / MI
/ Paket A
35. Angka Partisipasi 81,59 % 56,54% 69,30
Murni (APM) SMP /
MTs / Paket B
36. Angka Partisipasi 45,91 % 34,41% 74,95

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 19


NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
STRATEGIS
1 2 3 4 5 6
Murni (APM) SMA /
SMK / MA / Paket C
37. Pendidikan dasar:
k. Angka partisipasi
sekolah:
- Angka partisipasi 97,49 Per 90,45 92,78
sekolah usia 7-12 1.000
tahun
- Angka partisipasi 83,4 Per 74,17 88,93
sekolah usia 13- 1.000
15 tahun
l. Rasio ketersediaan 67,56 Per 62,81 92,97
sekolah / penduduk 10.000
usia sekolah
m. Rasio guru/murid 1:16 0,07 112
SD/MI (0,0625)
n. Rasio guru/murid 1:17 0,07 116,67
SMP/MTs (0,06)
o. Rasio siswa 0,96 0,95 98,96
perempuan
terhadap siswa
laki-laki pada
pendidikan dasar
38. Pendidikan menengah
i. Angka partisipasi 45,43 % 38,25% 84,19
sekolah 16-18
tahun
j. Rasio ketersediaan
sekolah terhadap 10,44 % 10,40 % 99,60
penduduk usia
sekolah
k. Rasio guru 1:17 0,06 100
terhadap murid (0,06)
l. Rasio siswa 0,92 0,94 102,17
perempuan

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 20


NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
STRATEGIS
1 2 3 4 5 6
terhadap siswa
laki-laki pada
pendidikan
menengah
39. Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD):
- APK Pendidikan 69,15 % 70,29% 101,65
Anak Usia Dini
(PAUD)
40. Angka Putus Sekolah:
- Angka Putus 0,23 % 0,32% 61,83
Sekolah (APS)
SD/MI
- Angka Putus 0,66 % 0,43% 135,13
Sekolah (APS)
SMP/MTs
- Angka Putus 0,76 % 0,81% 93,05
Sekolah (APS)
SMA/SMK/MA
41. Angka Kelulusan:
- Angka Kelulusan 99,90 % 99,11% 99,21
(AL) SD/MI
- Angka Kelulusan 97,56 % 98,66% 101,13
(AL) SMP/MTs
- Angka Kelulusan 99,94 % 99,25% 99,31
(AL)
SMA/SMK/MA
42. Angka Melanjutkan
- Angka Melanjutkan 89,97 % 92,77% 103,11
(AM) dari SD/MI ke
SMP/MTs
- Angka Melanjutkan 70,06 % 69,06% 98,57
(AM) dari
SMP/MTs ke
SMA/SMK/MA

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 21


NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
STRATEGIS
1 2 3 4 5 6
26. Tersedianya 25. Fasilitas Pendidikan:
akses
- Sekolah pendidikan 70,50% 70,66% 100,23
infrastrukur
menuju pusat- SD/MI kondisi
pusat
bangunan baik
pendidikan
- Sekolah pendidikan 81,70 % 83,82% 102,59
SMP/MTs kondisi
bangunan baik
- Sekolah pendidikan 91,17% 90,20% 98,94
SMA/SMK/MA
kondisi bangunan
baik
26. Tersedia satuan 25% 100% 400
pendidikan dalam jarak
yang terjangkau dengan
berjalan kaki yaitu
maksimal 3 (tiga) km
untuk SD / MI dan 6
(enam) km untuk
SMP/MTs dari
kelompok permukiman
didaerah terpencil
27. Jumlah peserta didik 25% 83,82% 335,28
dalam setiap
rombongan belajar
untuk SD/MI tidak
melebihi 32 (tiga puluh
dua) orang dan untuk
SMP/MTs tidak
melebihi 36 (tiga puluh
enam) orang. Untuk
setiap rombongan
belajar tersedia 1 (satu)
ruang kelas yang
dilengkapi dengan meja
dan kursi yang cukup

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 22


NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
STRATEGIS
1 2 3 4 5 6
untuk peserta didik dan
guru, serta papan tulis.

28. Disetiap SMP dan MTs 25% 68,75% 275


tersedia ruang
laboratorium IPA yang
dilengkapi dengan meja
dan kursi yang cukup
untuk 36 (tiga puluh
enam) peserta didik dan
minimal satu set
peralatan praktek IPA
untuk demonstrasi dan
eksperimen peserta
didik
29. Disetiap SD/MI dan 25% 90,26 361,04
SMP/MTs tersedia satu
ruang guru yang
dilengkapi kursi untuk
setiap orang guru,
kepala sekolah dan staf
kependidikan lainnya
dan disetiap SMP/MTs
tersedia ruang kepala
sekolah yang terpisah
dari ruang guru.

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 23


NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
STRATEGIS
1 2 3 4 5 6
30. Disetiap SD/MI 25% 88,59 354,36
tersedia 1 (satu) orang
guru untuk setiap 32
(tiga puluh dua) peserta
didik dan 6 (enam)
orang guru untuk setiap
satuan pendidikan , dan
untuk daerah khusus 4
(empat) orang guru
setiap satuan
pendidikan.

31. Disetiap SMP/MTs 25% 85,18% 340,72


tersedia 1 (satu) orang
guru untuk setiap mata
pelajaran, dan untuk
daerah khusus tersedia
1 (satu) orang guru
untuk setiap rumpun
mata pelajaran
32. Kunjungan pengawsas 25% 36,77% 147,08
kesatuan pendidikan
dilakukan minimal satu
kali setiap bulan dan
setiap kunjungan
dilakukan selama 3
(tiga) jam untuk
melakukan supervise
dan pembinaan
33. Setiap SD/MI 25% 74,36% 297,44
menyediakan buku teks
yang sudah ditetapkan
kelayakannya oleh
pemerintah mencakup
mata pelajaran Bahasa
Indonesia,Matematika,I
PA dan IPS dengan

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 24


NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
STRATEGIS
1 2 3 4 5 6
perbandingan satu set
untuk setiap peserta
didik.
34. Setiap SMP/MTs 25% 67,28% 269,12
menyediakan buku teks
yang sudah ditetapkan
kelayakannya oleh

Pemerintah mencakup
semua mata pelajaran
dengan perbandingan
satu set untuk setiap
peserta didik.
35. Setiap SD/MI 25% 100% 400
menyediakan satu set
peraga IPA dan bahan
yang terdiri dari model
kerangka manusia,
model tubuh manusia,
bola dunia (globe),
contoh peralatan optic,
kit IPA untuk
eksperimen dasar, dan
poster/carta.
36. Setiap SD/MI memiliki 25% 54,30% 217,2
minimal 100 (seratus)
judul buku pengayaan
dan 10 (sepuluh) judul
buku referensi, dan
setiap SMP/MTS
memiliki 200 (dua
ratus) judul buku
pengayaan dan 20 (dua
puluh) judul buku
referensi.
27. Meningkatnya 27. Kualifikasi Guru

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 25


NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
STRATEGIS
1 2 3 4 5 6
kualitas tenaga - Guru SD yang 54,63 % 67,00% 122,65
kependidikan memenuhi
kualifikasi S1/D-IV
- Guru SMP yang 92,10 % 92,71% 100,67
memenuhi
kualifikasi S1/D-IV
- Guru SMA yang 96,78 % 97,06% 100,29
memenuhi
kualifikasi S1/D-IV
- Guru SMK yang 96,60 % 95,88% 99,26
memenuhi
kualifikasi S1/D-IV
28. Disetiap SD/MI 25% 51,25% 205
tersedia 2 (dua)orang
guru yang memenuhi
kualifikasi akademik S-
1 atau D-IV dan 2 (dua)
orang guru yang telah
memiliki sertifikasi
pendidik.
29. Disetiap SMP/MTs 25% 44,60% 178,4
tersedia guru dengan
kualifikasi akademik S-
1 atau D-IV sebanyak
70% (tujuh puluh per
seratus) dan separuh
diantarnya 35% (tiga
pulu lima perseratus)
dari keseluruhan guru
telah memiliki
sertifikat pendidik,
untuk daerah khusus
masing-masing
sebanyak 40% (empat
puluh per seratus) dan

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 26


NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
STRATEGIS
1 2 3 4 5 6
20% (dua puluh
perseratus)

30. Disetiap SMP/MTs 25% 18,61% 74,44


tersedia guru dengan
kualifikasi akademik S-
1 atau D-IV dan telah
memiliki sertifikat
pendidik masing-
masing 1 (satu) orang
untuk mata pelajaran
Matematika, IPA,
Bahasa Indonesia ,dan
Bahasa Inggris
31. Disetiap SD/MI semua 25% 68,67% 274,68
kepala SD/MI
berkualifikasi
akademik S-1 atau D-
IV dan telah memiliki
sertifikat pendidik
32. Disetiap SMP/MTs 25% 80,59% 322,36
semua kepala
SMP/MTs
berkualifikasi
akademik S-1 atau D-
IV dan telah memiliki
sertifikat pendidik
33. Semua pengawas 25% 98,79% 395,16
sekolah dan madrasah
memiliki kualitas
akademik S-1 atau D-
IV dan telah memiliki
sertifikat pendidik.

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 27


NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
STRATEGIS
1 2 3 4 5 6
34. Setiap guru tetap bekerja 25% 11,77% 47,08
37,5 (tiga puluh tujuh
koma lima) jam per
minggu di satuan
pendidikan, termasuk
merencanakan
pembelajaran,
melaksanakan
pembelajaran, menilai
hasil pembelajaran,
membimbing atau
melatih peserta didik,
dan melaksanakan tugas
tambahan.
35. Setiap guru menerapkan 25% 35,27% 141,08
Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)
yang disusun
berdasarkan silabus
untuk setiap mata
pelajaran yang
diampunya.
36. Setiap guru 25% 38,09% 152,36
mengembangkan dan
menerapkan program
penilaian untuk
membantu
meningkatkan
kemampuan belajar
peserta didik.
37. Kepala sekolah 25% 39,46% 157,84
melakukan supervisi
kelas dan memberikan
umpan balik kepada
guru 4 (empat) kali

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 28


NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
STRATEGIS
1 2 3 4 5 6
dalam setiap semester.

38. Setiap guru 25% 82,62% 330,48


menyampaikan laporan
hasil evaluasi mata
pelajaran serta hasil
penilaian setiap peserta
didik kepada kepala
sekolah pada akhir
semester dalam bentuk
laporan hasil prestasi
belajar peserta didik
39. Kepala Sekolah atau 25% 82,62% 330,48
madrasah
menyampaikan laporan
hasil Ulangan Akhir
Semester (UAS) dan
Ulangan Kenaikan
Kelas (UKK) serta
Ujian Akhir (US/UN)
kepada orang tua
peserta didik dan
menyampaikan
rekapitulasi kepada
Dinas Pendidikan
Pemuda dan Olah Raga
atau Kantor
Kementrian Agama
28. Meningkatnya 9. Angka Rata-rata UN
mutu - Angka rata-rata UN 7,50 6,92 92,20
pendidikan SD/MI
- Angka rata-rata UN 7,04 5,40 76,66
- SMP/MTs

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 29


NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
STRATEGIS
1 2 3 4 5 6
- Angka rata-rata UN 8,42 7,31 86,80
SMA/MA

- Angka rata-rata UN 8,13 7,94 97,66


SMK
10. Satuan pendidikan 25% 66,06 264,24
menyelenggarakan
proses pembelajaran 34
(tiga puluh empat)
minggu per tahun
dengan kegiatan tatap
muka sebagai berikut :
- Kelas I-II : 18
(delapan belas) jam
per minggu;
- Kelas III :24 (dua
puluh empat) jam
per minggu;
- Kelas IV-VI: 27
(dua puluh tujuh )
per minggu;
- Kelas VII-IX: 27
(dua puluh tujuh)
per minggu;
11. Satuan pendidikan 25% 76,37 305,48
menerapkan KTSP
sesuai ketentuan yang
berlaku.
12. Setiap satuan pendidikan 25% 81,46 325,84
menerapkan prinsip-
prinsip Manajemen
Berbasis Sekolah (MBS)
29. Meningkatnya 7. Jumlah perpustakaan 1 unit 1 unit 100
minat baca 8. Jumlah pengunjung 4,50 % 3,07 68,22
masyarakat perpustakaan per tahun (45.000) (38.819)

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 30


NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
STRATEGIS
1 2 3 4 5 6
9. Koleksi buku yang 36,92 % 33,42% 90,53
tersedia di
perpustakaan daerah
30. Meningkatnya 118. Angka kematian 10,1 per 18,16 20,2
akses dan bayi per 1.000 1.000
kualitas Kelahiran Hidup
pelayanan 119. Angka Kematian 104 per 140,6 65
kesehatan bagi Ibu per 100.000 100.000
seluruh Kelahiran Hidup
masyarakat 120. Persentase balita 1% 0,03% 197
gizi buruk (BB/TB)
121. Persentase 25 % 27,5% 110
Posyandu Purnama
122. Persentase 13 % 14,3% 110
Posyandu Mandiri
123. Rasio posyandu per 20 per 1000 20 per 780 125
satuan balita 0,002 (1598 posy)
0,0025
124.Rasio puskesmas, 0,1 per 0,1 per 991,1 100, 9
poliklinik, pustu per 1.000 pddk
satuan penduduk
125.Rasio Rumah Sakit per 0,003 per 0,003 per 106
satuan penduduk 1000 941,5 pddk
126.Rasio dokter per satuan 0,06 per 1000 0,06 per 1000 100
penduduk (57 dr)
127.Rasio tenaga paramedis 1,180 per 1 per 1394 60,79
per satuan penduduk 1000

128.Cakupan komplikasi 100 % 100% 100


kebidanan yang
ditangani
129.Cakupan Neonatus 100 % 53,06% 53,06
dengan komplikasi
yang ditangani
130.Cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga 90 % 94,92% 105,5

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 31


NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
STRATEGIS
1 2 3 4 5 6
kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan
131.Cakupan Desa/
kelurahan Universal 90 % 97,1% 105,5
Child Immunization
(UCI)
132.Cakupan Balita Gizi 100 % 100% 100
Buruk mendapat
perawatan
133.Kesembuhan penderita 90 83,5% 92,78
TBC BTA Positif
134.Cakupan penemuan 0,30 per 0,13 per 156,6
dan penanganan 100.000 100.000
penderita penyakit
DBD
135.Penderita malaria yang 100 % 100% 100
diobati (592 kasus)
136.Jumlah penderita <1 per 1.000 0,61 per 69,5
malaria baru (API) pddk 1.000 pddk
137.Cakupan penemuan
dan penanganan
penderita penyakit
k. Acute Flacid 6 per 100.000 2 per 100.000 33,3
Paralysis (AFP) rate
per 100.000
penduduk <15 tahun
l. Penemuan penderita 100 % 39,9% 39,9
pneumonia balita
m. Penemuan pasien 70% 41,2% 58,85
baru TB BTA (+) (435 kasus)

n. Penderita DBD yang 100 % 100% 100


ditangani
o. Penemuan penderita 100 % 59,3% 59,3
diare

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 32


NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
STRATEGIS
1 2 3 4 5 6
138.Cakupan pelayanan 100 % 100% 100
kesehatan rujukan
pasien masyarakat
miskin
139. Cakupan pelayanan 100 % 39,5% 39,5
gawat darurat level 1 (15 sarkes)
yang harus diberikan
sarana kesehatan (RS)
di Kabupaten
140. Cakupan pelayanan 100% 41,8% 41,8
kesehatan dasar
masyarakat miskin
141. Cakupan kunjungan 100 % 100, 5% 100,5
bayi
142. Cakupan kunjungan 95 % 88,42% 93,07
Ibu hamil K4
143. Cakupan pelayanan 90 % 89,89% 99,9
nifas
144. Cakupan pelayanan 80 % 59,7% 74,6
anak balita
145. Persentase cakupan 100 % 100% 100
balita dengan
pneumonia yang
ditangani
146. Cakupan pemberian 100 % 53,9% 53,9
makanan pendam
ping ASI pada anak
usia 6 - 24 bulan
keluarga miskin
147. Cakupan puskesmas 175 % 175% 100
148. Persentase cakupan 28% 16,4% 58,57
rawat jalan
149. Persentase cakupan 3% 1,54% 51,3
rawat inap
150. Cakupan Penjaringan 83,8% 85,5

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 33


NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
STRATEGIS
1 2 3 4 5 6
kesehatan siswa SD 98 %
dan setingkat
151. Cakupan Peserta KB 80 % 78,2% 97,75
Aktif
152. Cakupan Desa/ 100 % 100% 100
Kelurahan mengalami
KLB yang dilakukan
penyelidikan epide
miologi < 24 jam
153. Cakupan Desa Siaga 35 29,5 84,28
Aktif
154. Persentase kualitas air 100% 65,4% 65,4
minum yang
memenuhi syarat
155. Persentase penduduk 75% 58,8 78,4
yang menggunakan
jamban sehat
156. Persentase penduduk 75% 51,12 68,16
tidak Buang air Besar
Sembarangan (BABS)
157. Persentase cakupan 85% 67,5% 79,4
TTU yang memenuhi
syarat kesehatan
158. Persentase cakupan 85% 36,12% 42,49
rumah yang
memenuhi syarat
kesehatan
159. Persentase cakupan 100% 52,94 52,94
tempat pengolahan
makanan (TPM) yang
memenuhi syarat
kesehatan
160. Balita yang datang 70% 70,3% 100,4
dan ditimbang
161. Balita yang naik berat 80% 71,8 89,75

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 34


NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
STRATEGIS
1 2 3 4 5 6
badannya
162. Balita bawah garis <15 % 1,4% 106,2
merah
163. Cakupan bayi (6-11 95% 98,55% 103,7
bulan) mendapat
kapsul vitamin A 1
kali per tahun
164. Cakupan anak balita 95% 97,7% 102,84
mendapat kapsul
vitamin A 2 kali per
tahun
165. Cakupan ibu nifas 90% 98,1% 109
mendapat kapsul Vit
A
166. Cakupan ibu hamil 90 % 86,8% 96,44
mendapat 90 tablet Fe
167. Persentase bayi yang 80% 61,1% 76,37
mendapat ASI
eksklusif
168. Persentase desa 90 % 82% 91,1
dengan garam
beryodium baik
169. Angka usia 69,38 69,20 99,74
harapan hidup

170. BOR (Bed Occupancy 75 % 71.04% 94,72


Rate) / Pemanfaatan
TT rawat inap
171. LOS (Average Length 4 sd 6 hari 3,6 90
of Stay/Av LOS) /
Rata-rata hari
perawatan pasien
172. TOI ( Turn Over 2 sd 3 hari 2,4 80
Interval) / Rata-rata
TT tidak digunakan

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 35


NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
STRATEGIS
1 2 3 4 5 6
173. BTO ( Bed Turn 60 – 70 69,85 99,78
Over) / Frekuensi kali/tahun
pemakaian TT
174. Kelengkapan jenis 67 % 62,5 93,28
pelayanan spesialis (11 Jenis)
175. Cakupan perempuan 100% 100% 100
dan anak korban
kekerasan yang
mendapat layanan
kesehatan oleh tenaga
kesehatan terlatih di
puskesmas mampu
terlaksana KIP / A
dan PPT / PKT di
Rumah Sakit
31. Berkurangnya 14. Persentase penduduk 82,11 % 80,83% 98,44
penyandang di atas garis
masalah kemiskinan
kesejahteraan 15. Sarana sosial seperti 4 buah 4 buah 100
sosial panti asuhan, panti
jompo dan panti
rehabilitasi

16. Persentase PMKS 28% 0,46% 1,64


skala Kabupaten yang
memperoleh Bantuan
sosial untuk
pemenuhan
kebutuhan dasar
17. Persentase PMKS skala 27,95 % 0,47% 1,68
Kabupaten yang
menerima program
pemberdayaan sosial
melalui Kelompok
Usaha Bersama

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 36


NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
STRATEGIS
1 2 3 4 5 6
(KUBE) atau kelompok
sosial ekonomi sejenis
lainnya
18. Persentase Panti Sosial 45 % 100% 222,2
skala kabupaten yang
menyediakan sarpras
pelayanan
kesejahteraan sosial
19. Persentase wahana 20,90 % 20% 95,69
kesejahteraan sosial
berbasis masyarakat
(WKBSM) yang
menyediakan sarpras
pelayanan
kesejahteraan sosial
32. Meningkatnya 10. Cakupan penyediaan 100% 100% 100
keberdayaan informasi Data Mikro (278 ds/kel) (278 ds/kel)
masyarakat Keluarga di setiap Desa
desa 11. Rata-rata jumlah 65,9 % 54,65% 80,41
kelompok binaan PKK
12. Posyandu aktif 85,80% 85,80% 100
13. Swadaya Masyarakat 33,00 % 33,00 % 100
terhadap Program
pemberdayaan
masyarakat
33. Meningkatnya 25. Persentase 66,00 % 46,70 70,75
kualitas partisipasi perempuan (4.666/9992
kehidupan di lembaga pemerintah
perempuan dan 26. Persentase 16,00 % 16% 100
anak perempuan di lembaga (8/50)
legislative
27. Rasio KDRT 0,0077 % 0,00012% 189,35
(33/277.894)
28. Partisipasi 21,91 % 38,75% 176,86
angkatan kerja (176.126/

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 37


NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
STRATEGIS
1 2 3 4 5 6
perempuan 454.525)
29. Penyelesaian 80,00 % 100,00 % 125
pengaduan (62 orang)
perlindungan
perempuan dan anak
dari tindakan kekerasan
30. Cakupan
perempuan dan anak 70 % 100% 142,85
korban kekerasan yang
men dapatkan
penanganan pengaduan
oleh petugas terlatih di
dalam unit pelayanan
terpadu
31. Cakupan layanan 60 % 66,66% 111,11
rehabilitasi sosial yang
diberikan oleh petugas
rehabilitasi sosial
terlatih bagi perempuan
dan anak korban
kekerasan di dalam unit
pelayanan terpadu

32. Cakupan bimbingan 60 % 50% 83,33


rohani yang diberikan
oleh petugas bimbingan
rohani terlatih bagi
perempuan dan anak
korban kekerasan di
dalam unit pelayanan
terpadu
33. Cakupan penegakan 40 % 33% 82,5
hukum dan tingkat
penyidikan sampai
dengan putusan
pengadilan atas kasus-
kasus kekerasan yang
mendapat pelayanan

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 38


NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
STRATEGIS
1 2 3 4 5 6
bantuan hukum
34. Cakupan perempuan 40 % 50% 125
dan anak korban
kekerasan yang
mendapatkan layanan
bantuan hukum
35. Cakupan layanan 40 % 100% 250
pemulangan bagi (1)
perempuan dan anak
korban kekerasan
36. Cakupan pelayanan 70 % 95,08% 135,83
reintegrasi sosial bagi
perempuan dan anak
korban kekerasan
34. Meningkatnya 25. Rata-rata jumlah anak 2,17 % 2,27% 95,39
kualitas
per keluarga
keluarga
menuju 26. Rasio akseptor KB 76,70 % 76,51% 99,75
keluarga
sejahtera
27. Jumlah peserta KB 149.696 152.090 101,60
aktif
28. Pasangan Usia Subur 3,54 % 2,81% 120,62
(PUS) yang istrinya
dibawah usia 20 tahun
29. Cakupan sasaran 74,10 % 76,51% 103,25
pasangan Usia Subur
menjadi Peserta KB
Aktif
30. Cakupan PUS yang 7,25 % 10,51% 55,03
ingin ber-KB tidak
terpenuhi (unmet need)
31. Cakupan anggota Bina 60,50 % 76,07% 125,74
Keluarga Balita (BKB) (dari 18.578) (14.133)
ber-KB
32. Cakupan PUS peserta 70,00 % 85,35% 121,93
KB anggota Usia

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 39


NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
STRATEGIS
1 2 3 4 5 6
Peningkatan
Pendapatan Keluarga
Sejahtera (UPPKS)
yang ber-KB mandiri
33. Ratio Penyuluh KB / 86,00 % 19,78% 23
Petugas Lapangan KB (1:5)
1 PKB/PLKB Desa
(PPKBD) setiap desa /
kelurahan 2 PPKBD
34. Ratio Petugas 100,00 % 100% 100
Pembantu Pembina KB
Desa (PPKBD) setiap
Desa / kelurahan 1
PPKBD

35. Cakupan penyediaan 33,30 % 62,48% 187,63


alat dan obat
kontrasepsi untuk
memenuhi permintaan
masyarakat
36. Keluarga Pra Sejahtera 53,00 % 51,58% 102,68
dan Keluarga Sejahtera
I
35. Meningkatnya 19. Rasio lulusan 119,37 per 132,72 111,18
profesionalis S1/S2/S3 10.000
me angkatan penduduk
kerja 20. Rasio 38,05 52,38 62,34
ketergantungan
21. Pencari kerja yang 50,00 % 25,68% 51,36
terdaftar yang
ditempatkan
22. Besaran 40% 40% 100
pekerja/buruh yang
menjadi peserta

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 40


NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
STRATEGIS
1 2 3 4 5 6
program Jamsostek
23. Besaran 24 % 18,46% 76,92
pemeriksaan
perusahaan
24. Besaran pengujian 22,0 % 44,14% 200,64
peralatan di perusahaan
25. Besaran Tenaga 40 % 40% 100
kerja yang mendapat (40 orang) (40 orang)
pelatihan berbasis
kompetensi
26. Besaran Tenaga 33 % 33 % 100
kerja yang mendapat (60 orang) (60 orang)
pelatihan berbasis
masyarakat
27. Besaran Tenaga kerja 37 % 40% 108,11
yang mendapat pela
tihan kewirausahaan
36. Meningkatnya 5. Persentase 92 % 92% 100
Tertib Hukum penyelesaian
penanganan kasus
6. Penegakan PERDA 100 % 100% 100

MISI 6 : MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA MELALUI


PENGEMBANGAN SENI BUDAYA, PENGHARGAAN TRADISI DAN
KEARIFAN LOKAL

SASARAN REALIS
NO INDIKATOR KINERJA TARGET %
STRATEGIS ASI
1 2 3 4
7. Meningkatnya 5. Jumlah organisasi pemuda 24 buah 24 buah 100
peran aktif 6. Jumlah kegiatan 7 kali 7 kali 100
pemuda dalam kepemudaan
pembangunan
8. Meningkatnya 13. Jumlah organisasi 27 buah 27 buah 100

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 41


SASARAN REALIS
NO INDIKATOR KINERJA TARGET %
STRATEGIS ASI
1 2 3 4
pencapaian olahraga
prestasi olahraga 14. Jumlah kegiatan olahraga 5 kali 9 kali 180
15. Gelanggang / balai remaja 4 buah 4 buah 100
(selain milik swasta)
16. Lapangan olahraga 46 buah 46 buah 100
17. Jumlah klub olahraga per 0,0016 per 0,0178 1.112,
10.000 jumlah penduduk 10.000 50
18. Jumlah gedung olahraga 0,0003 per 0,0003 100
per 10.000 jumlah 10.000
penduduk
9. Meningkatnya 9. Penyelenggaraan festival 66 Kali 66 kali 100
pelestarian seni seni dan budaya
dan budaya 10. Jumlah grup kesenian per 0,070 per 0,123 175,7
tradisional 10.000 penduduk 10.000

11. Gedung kesenian per 0 per 0 0


10.000 penduduk 10.000
12. Meningkatnya 5. Sarana penyelenggaraan 0,0002 0,0002 100
kualitas dan seni dan budaya
kuantitas 6. Benda, Situs dan Kawasan 0,00 % 2,47% 247
bangunan Cagar Budaya yang
bersejarah dan dilestarikan
cagar budaya

Banjarnegara, Maret 2013

No Jabatan Paraf & tgl BUPATI BANJARNEGARA

1. Sekda
2. Asisten
3. Kabag
SUTEDJO SLAMET UTOMO, S.H., M.Hum.

LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 42

Anda mungkin juga menyukai