Sap NPWT
Sap NPWT
(SAP)
Disusun oleh :
NAMA NIM
1. EGI RISKA
2. LUKAS LAKE
3. YENNI AGUSTINA. I
4. YULIA EVI SUSANTI
PRODI S1 KEPERAWATAN
Sub pokok pembahasan : Menjelaskan tentang cara perawatan luka ulkus kaki
diabetik dan nutrisi
C. Kegiatan
D. Metode
Ceramah, Tanya jawab
E. Media
Leaflet, power point, LCD, Laptop
F. Pengorganisasian
a. Ketua : Egi Riska
b. Sekretaris : Yulia Evi Susanti
c. Moderator : Yenni Agustina Indriani
d. Penyaji : Likas Lake
G. Kriteria Evaluasi
a. Kriteria struktur
1. Mahasiswa mau mengikuti penyuluhan dari awal sampai akhir
2. Media lengkap dan dapat difungsikan dengan baik
3. Ruangan nyaman dan pencahayaan cukup
b. Kriteria proses
1. Mahasiswa mau mengikuti kegiatan sesuai dengan jadwal
2. Keadaan ruangan tidak gaduh
3. Mahasiswa kooperatif dalam berdiskusi dan tanya jawab sesuai dengan
sesi tanya jawab sesuai dengan sesi tanya jawab
c. Kriteria hasil
Menjelaskan tentang
a. Pengertian Diabetes Melitus
b. Pengertian Perawatan luka
c. Terapi luka bertekanan negative/NPWT
d. Mekanisme kerja NPWT
e. Indikasi dan kontraindikasi
f. Komplikasi
g. Cara perawatan luka ulkus diabetic menggunakan NPWT
h. Terapi nutrisi diabetes mellitus
H. Sumber informasi
file:///C:/Users/Yulia%20Evi%20Susanti/Downloads/24-46-1-SM%20(2).pdf
A. Pengertian
Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang
ditandai oleh kenaikan kadar glukosa darah atau hiperglikemia (Brunner
dan Sudart, 2001). Berdasarkan definisi American Diabetes Association
(ADA) 2010, diabetes mellitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit
metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karna kelainan
sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya. Komplikasi yang sering
dialami pengidap diabetes yaitu komplikasi pada kaki (15%) disebut kaki
diabetes (Akhtyo,2009).
Diabetes mellitus dapat mengakibatkan kerusakan pada beberapa organ
tubuh, seperti mata, saraf dan ginjal serta berpotensi berkembangnya
proses penyakit atreoklorosis yang akan berefek pada gangguan jantung ,
otak dan organ lain dalam tubuh (Indofamilyhealth,2008).
B. Perawatan luka
Perawatan luka adalah suatu teknik dalam membersihkan luka yang
diakibatkan oleh penyakit diabetes mellitus dengan tujuan untuk mencegah
infeksi luka, melancarkan peredaran darah sekitar dan memeprcepat proses
penyembuhan luka
Proses penyembuhan luka, dapat dikaterogikan menjadi tiga, yaitu :
a. Healing by primary intention
Tepi luka bias menyatu kembali, permukaan bersih, biasanya
terjadi karena suatu insisi, tidak ada jaringan yang hilang.
Penyembuhan luka berlangsung dari bagian internal ke eksternal.
b. Healing by secondary intention
Terdapat sebagian jaringan yang hilang, proses penyembuhan akan
berlangsung mulai dari pembentukan jaringan granulasi pada dasar
luka dan sekitarnya.
c. Delayed primary healing ( tertiary healing)
Penyembuhan luka berlangsung lambat, biasanya sering disertai
dengan infeksi, diperlukan penutupan luka secara manual.
C. Konsep terapi luka bertekanan negative (Negative pressure wound
therapy/NPWT)
Negatif pressure wound therapy (NPWT) atau bias disebut dengan
TNP ( topical Negative Pressure ) merupakan terapi non farmakologis
yang digunakan dalam penatalaksanaan luka akut maupun kronik, meliputi
pressure ulcer (decubitus), luka diabetik, maupun luka karena trauma.
Menurut Fleischman cit Vikatma (2008) konsep penggunaan tekanan
negative tinggi ini sebenarnya sudah dikenal sejak tahun 1940an. Namun
mulai dikembangkan secara intensif pada tahun 1990 di jerman dan
Amerika serikat.
D. Mekanisme kerja NPWT / VAC
Mekanisme NPWT dalam proses penyembuhan ulkus kaki diabetic adalah
mempertahankan lingkungan luka tetap lembab (moist), membuang cairan
dan material infeksi, menurunkan kolonisasi bakteri, meningkatkan
formasi granulasi jaringan, pertumbuhan sel yang lebih cepat,
meningkatkan aliran darah local, menurunkan jumlah bakteri dan
membuang protease yang membahayakan proses penyembuhan luka.
E. Indikasi dan Kontra indikasi
F. Komplikasi
1. Ketidaknyamanan atau nyeri ketika cairan dressing diganti. Tekanan
yang digunakan harus ditentukan berdasarkan derajat nyeri yang
dirasakan pasien. Jika nyeri menetap setelah pengurangan tekanan
maka terapi NPWT seyogyanya dihentikan
2. Masalah kulit secara topical
Masalah kulit topical mungkin muncul selama penggunaan NPWT,
yaitu munculnya infeksi jamur, candida dan subepidermal
granulasi.namun hal ini jarang terjadi
G. Cara perawatan luka ulkus diabetic dengan NPWT
- Letakkan sponge sesuai dengan ukuran luka
- Temple film dressing ( alias kertas penutup lukanya) permukaan luka
akan tertutup oleh air tight film yang terhubung dengan suction tube (
terhubung dengan control unit )
- Kemudian sambungkan tekanan negative/ NPWT . dengan tekanan 50-
175 mmHg
H. Terapi nutrisi
Prinsip pengaturan diet pada penyandang DM adalah menu seimbang
sesuai kebutuhan kalori dan zat gizi masing-masing pasien, serta perlu
ditekankan pentingnya keteraturan jadwal, jenis dan jumlah makanan.
Komposisi makanan yang dianjurkan terdiri dari :
1. Karbohidrat : 45-65% total asupan energy ( karbohidrat nonolahan
berserat tinggi, dibagi dalam 3x makan/hari)
2. Lemak : 20-25% kebutuhan kalori ( batasi lemak jenuh dan lemak
trans, seperti daging berlemak dan whole milk, konsumsi kolestrol
<200 mg/hari)
3. Protein : 10-20% total asupan energy ( seafood, daging tanpa
lemak, ayam tanpa kulit, produk susu rendah lemak, kacang-
kacangan, tahu tempe.
4. Natrium : < 3 g atau 1 sdt garam dapur (pada hipertensi, natrium
dibatasi 2,4 g)
5. Serat : ± 25 g/hari (kacang-kacangan, buah, dan sayuran serta
karbohidrat tinggi serat)
6. Pemanis alternative : tetap perlu diperhitungkan kandungan
kalorinya sebagai bagian dari kebutuhan kalori sehari.