Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DIABETES MILITUS
Disusun untuk melengkapi tugas promosi kesehatan yang diampu oleh
Suyamto,A.Kep,MPH

Disusun Oleh :

Disusun oleh :

1. Agus Wicaksana (2520142523)


2. Andi Dwi Subagya (2520142524)
3. Andriana Devi (2520142525)
4. Anisa Dika Martadiana (2520142526)
5. Aprilia Winda Ningrum (2520142527)

AKADEMI KEPERAWATAN NOTOKUSUMO YOGYAKARTA

TAHUN AJARAN 2015/2016

Jalan Bener No 26 Tegalrejo Yogyakarta


SATUAN ACARA PENYULUHAN ( S A P )

DIABETES MILITUS

Judul : Penyuluhan pada Masyarakat Diabetes Militus


Sub Pokok Bahasan : a. Apa penegertian dari DM
b. Apa saja macam-macam DM
c. Apa saja penyebab dan faktor resiko
d. Bagaimana bisa terjadi
e. Apa saja tanda dan gejalanya
f. Apa saja komplikasi DM
g. Bagaimana pengelolaan DM
h. Apa saja makanan yang harus dihindari
i. Bagaimana cara pengobtan secara tradisional
Hari/ tanggal/jam : Sabtu, 25 November 2015 pukul 10.00 WIB
Waktu penyuluhan : 15 menit
Tempat : Kelas, Akper Notokusumo yogyakarta Kampus Bener
Sasaran : Masyarakat
A. Tujuan Intruksional
1. Umum :
Setelah mengikuti penyuluhan selama 15 menit, masyarakat lebih memahami
penyakit DM. Selain itu agar dapat merawat dirinya sendiri, sehingga komplikasi
yang mungkin muncul dapat dikurangi dan tetap produktif sehingga dapat berfungsi
dan berperan sebaik-baiknya didalam masyarakat pada penyakit DM.
2. Khusus :
Setelah mengikuti penyuluhan selama 10 menit, penderita dan keluarga mampu :
Menjelaskan dapat menjelaskan apa pengertian, macam-macam, penyebab, tanda
dan gejala, pengelolaan, makanan yang harus dihindari.
B. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi

C. Media
Media : Menjelaskan dengan power point
Sarana : Tempat tidur dan Kursi.
D. Pengorganisasian
1. Penyaji ( Agus Wicaksono dan Andriana Devi)
a. Memaparkan materi tentang hasil pendataan berdasarkan permasalahan kesehatan
yang ditemukan.
b. Bersama moderator melaksanakan diskusi/curah pendapat tentang penentuan
prioritas masalah dan alternatif pemecahan masalah serta waktu pelaksanaan
kegiatan.

2. Moderator ( Andi Dwisubagia. )


Memandu acara diskusi / tanya jawab dan curah pendapat

3. Observer ( Aprilia Widia Ningrum)


a. Mengobservasi jalannya acara
b. Bila terjadi penyimpangan acara observer bertanggung jawab mengingatkan
moderator dan fasilitator.
c. Memberikan masukan dari kegiatan tersebut
d. Membuat catatan tentang hal-hal penting yang terjadi selama acara berlangsung

4. Notulen ( Anisa Dika Martadiana)


Mencatat tanya jawab dan kesimpulan

5. Operator ( Anisa Dika Martadiana )


Mengoperatori fasilitas dan media

Fasilitr
E. Setting Tempat Sasaran Sasaran Sasaran

OPERATOR
PENYAJI OBSERVER
NOTULEN

Moderator Fasilitator

Sasaran Sasaran Sasaran

Observer
F. Kegiatan penyuluhan

Teori belajar

NO. Tahap Kegiatan Waktu Kegiatan Penyaji Kegiatan Peserta yang


diaplikasikan

1. Pendahuluan 2 menit a. Ucapan salam a. Menjawab Kognitivisme


b. Melakukan b. Memperhatik
apersepsi an
c. Menjelaskan c. Mendengarka
tujuan n
penyuluhan dan
manfaat yang
diambil dari
penyuluhan.
Isi penyajian 10 Menjelaskan materi a. Mendengarka Kognitivisme
menit
2. penyuluhan : n dan
b. Bertanya
a. Menjelaskan Behaviorisme
tujuan
perawatan kaki
diabetic
b. Menjelaskan
cara perawatan
kaki yang baik
c. Menjelaskan
cara memilih
sepatu yang
baik untuk
penderita
diabetic
d. Menjelaskan
yang dilakukan
bila kaki terluka
e. Menjelaskan
yang perlu
dihindari
sehubungan
dengan
perawatan kaki
3. Penutup 3 menit a. Menyimpulkan a. Menjelaskan Kognitivisme
b. Mengevaluasi
kembali
c. Ucapan salam
b. Menjawab
salam

G. Evaluasi
Evaluasi dilakukan secara lisan kepada peserta penyuluhan dengan cara peserta dapat
menjawab pertanyaan atau tidak.
1. Mengetahui apa penegertian dari DM
2. Menegetahui apa saja klasifikasi DM
3. Mengetahui apa saja penyebab dan faktor resiko
4. Mengetahui bagaimana bisa terjadi
5. Mengetahui apa saja tanda dan gejalanya
6. Mengetahui apa saja komplikasi DM?
7. Mengetahui bagaimana pengelolaan DM
8. Mengetahui bagaimana cara pengobtan secara tradisional
LAMPIRAN MATERI PENYULUHAN

1. PENGERTIAN
Diabetes mellitus adalah penyakit kronik, progresif yang dikarakteristikan
dengan ketidakmampuan tubuh untuk melakukan metabolism karbohidrat, lemak, dan
protein awal terjadinya hiperglikemia (kadar gula yang tinggi dalam darah). (Black &
Hawk, 2009).
Menurut suyono, 2007, diabetes mellitus adalah suatu kumpulan gejala yang
timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar
glukosa darah akibat kekurangan insulin baik absolute maupun relative.

2. MACAM-MACAM DIABETES MELITUS


Menurut WHO, 1985 Dan American Diabetes Association, 2003, penyakit DM
diklasifikasikan menjadi :
a. Diabetes mellitus tipe 1 atau insulin dependent diabetes mellitus (INDDM)
DM yang bergantung insulin. Diabetes tipe ini terjadi pada 5% s.d 10%
penderita DM. pasien sangan tergantung insulin melalui penyuntikan untuk
mengendalikan gula darah.Diabetes tipe 1 disebabkan karena kerusakan sel
beta pancreas yang menghasilkan insulin.
b. Diabetes mellitus tipe 2 atau non insulin diabetes mellitus (NIDDM)
DM tipe 2 banyak terjadi pada usia dewasa lebih dari 45 tahun, karena
berkembang lambat dan terkadang tidak terdeteksi, tetapi jika gula darah
tinggi baru dapat dirasakan seperti kelemahan, iritabilitas, poliuria, polidipasi,
proses penyembuhan luka yang lama, infeksi vagina, kelainan penglihatan.
c. Diabetes Karena Malnutrisi
Golongan diabetes ini terjadi akibat malnutrisi, biasanya pada
penduduk yang miskin. Diabetes tipe ini dapat ditegakkan jika ada 3 gejala
dari gejala yang mungkin yaitu :
Adanya gejala malnutrisi seperti badab kurus, berat badan kurang dari
80% berat badan ideal.
Adanya tanda-tanda malabsorbsi makanan.
Usia antara 15-40 tahun.

d. Diabetes Sekunder
Yaitu DM yang berhubungan dengan keadaan atau penyakit tertentu,
misalnya penyakit pancreas (pancreatitis, neoplasma, trauma/panreatectomy),
endokrinopati (akromegali, cushings syndrome, pheochromacytoma,
hyperthyroidism), obat-obatan atau zat limia (glukokortikoid, hormone tiroid,
dilantin, nicotinic acid), penyakit infeksi seperti congenital rubella, infeksi
cytomegalovirus, serta syndrome genetic diabetes seperti syndrome down.
e. Diabetes Mellitus Gestasional
Yaitu DM yang terjadi pada masa kehamilan, dapat didiagnosa
menggunakan test toleran glukosa, terjadi pada kira-kira 24 minggu
kehamilan. Individu dengan DM gestasional 25% akan berkembang menjadi
DM.

3. PENYEBAB DAN FAKTOR RESIKO


Penyebab penyakit ini belum diketahui secara lengkap dan kemungkinan
faktor penyebab dan faktor resiko penyakit DM diantaranya : (Smeltzer, 2004).
Riwayat keturunan dengan diabetes, misalnya pada DM tipe 1 diturunkan
sebagai sifat heterogen, mutigenik. Kembar identik mempunyai resiko 25%-
50%, sementara saudara kandung beresiko 6% dan anak beresiko 5% (black,
2009).
Lingkungan seperti virus (cytomegalovirus, mumps, rubella) yang dapat
memicu terjadinya autoimun dan menghancurkan sel-sel beta pancreas, obat-
obatan dan zat kimia seperti alloxan, streptozotocin, pentamidine.
Usia diatas 45 tahun.
Obesitas, berat badan lebih dari atau sama dengan 20% berat badan ideal.
Etnik, banyak terjadi pada orang amerika keturunan afrika, asia.
Hipertensi, tekanan darah lebih dari atau sama dengan 140/90 mmHg.
HDL kolesterol lebih dari atau sama dengan 35 mg/dl, atau trigiserida lebih
dari 250 mg/dl

4. PATOFISIOLOGI
DM merupakan kumpulan gejala yang kronik dan bersifat sistemik dengan
karakteristik peningkatan gula darah/glukosa atau hiperglikemia yang disebabkan
menurunnya sekresi atau aktivitas dari insulin sehingga mengakibatkan terhambatnya
metabolism karbohidrat, protein dan lemak.
Glukosa secara normal bersirkulasi dalam jumlah tertentu dalam darah dan
sangat dibutuhkan untuk kebutuhan sel dan jaringan. Glukosa dibentuk dihati dari
makanan yang dikonsumsi. Makanan yang masuk sebagian digunakan untuk
kebutuhan energy dan sebagian lagi disimpan dalam bentuk glikogen dihati dan
jaringan lainnya dengan bantuan insulin. Insulin merupakan hormone yang diproduksi
oleh sel beta pulau lagerhans pancreas yang kemudian produksinya masuk dalam
darah dengan jumlah sedikit kemudian meningkat jika terdapat makanan yang masuk.
Pada orang dewasa rata-rata diproduksi 40-50 unit, untuk mempertahankan gula darah
tetap stabil antara 70-120 mg/dl.

5. TANDA DAN GEJALA DM


Sering Kencing/Miksi atau meningkatnya frekuensi buang air kecil (poliuria).
Meningkatnya Rasa Haus (Polidipsia)
Banyaknya miksi menyebabkan tubuh kekurangan cairan (dehidrasi), hal ini
merangsang pusat haus yang mengakibatkan peningkatan rasa haus.
Meningkatnya Rasa Lapar (Poliphagia)
Meningkatnya katabolisme, pemecahan glikogen untuk energy menyebabkan
cadangan energy berkurang, keadaan ini menstimulasi pusat lapar.
Penurunan Berat Badan
Disebabkan karena banyaknya kehilangan cairan, glikogen dan cadangan
trigliserida serta masa otot
6. KOMPLIKASI
Pasien dengan DM beresiko terjadi komplikasi baik bersifat akut maupun
kronis diantaranya :
a. Komplikasi Akut
Koma hiperglikemia disebabkan karena kadar gula sangat tinggi
biasanya terjadi pada NIDDM.
Ketoasidosis atau keracunan zat keton sebagai hasil metabolism lemak
dan protein terutama terjadi pada IDDM.
Koma hiperglikemia akibat terapi insulin yang berlebihan atau tidak
terkontrol.
b. Komplikasi Kronis
c. Gangrene diabetika karena adanya neuropati dan terjadi luka yang tidak
sembuh-sembuh.
d. Disfungsi erektil diabetika.
Angka kematian dan kesakitan dari diabetes menjadi akibat komplikasi
seperti karena :
Hiperglikemia atau hipoglikermia.
Meningkatnya resiko infeksi.
Komplikasi mikrovaskuler seperti retinopati, nefropati.
Komplikasi neurofatik.
Komplikasi makrovaskuler seperti penyakit jantung koroner, stroke.
Komplikasi jangka panjang dari diabetes

7. PENGELOLAAN PENYAKIT DIABETES MELLITUS


Tujuan dilakukannya terapi medis atau pengobatan adalah untuk menjaga
kadar gula dalam darah pada tingkat normal. Berikut beberapa cara dalam mengolah
dan mencegah DM :
a. Mengatur pola makan sehat.
b. Pola hidup sehat dengan tidak merokok dan mengkonsumsi alcohol
c. Menurunkan berat badan (terapi diet)
d. Menghindari Stres.

8. Ada beberapa makanan yang mengandung indeks glikemik tinggi yang harus
dihindari oleh yang bermasalah dengan penyakit diabetes.
Nasi Putih
Kentang
Roti Tawar/Roti Putih
Pasta/Mie
Kafein atau Kopi Campur
Gorengan
Soda

9. Cara Alami Pengobatan DM


a. Dengan Menggunakan Daun Sambiloto
Daun sambiloto sangat berkhasiat untuk mengobati gejala diabetes, hal ini
dikarenakan daun sambiloto memiliki senyawa androgapholide yang cukup pahit
tapi mampu melindungi hati dan juga menurunkan enzim CDK4 yang mampu
menekan pertumbuhan sel kanker dan juga daun sambiloto berguna untuk
menjaga kekebalan tubuh. Berikut ini cara penggunaannya
1) Bahan yang harus disiapkan
Daum sambiloto sebanyak 7 lembar
Kumis kucing sebanyak 7 lembar
Batang brotowoli 6 cm
2) Cara Membuatnya
Cuci bersih bahan-bahan yang sudah disiapkan kemudian
potong-potong
Rebus bahan-bahan tersebut ke dalam tiga gelas air dan sisakan
hingga menjadi dua gelas air
Minum ramuan tersebut secara rutin sebaganyak 2 gelas sehari.
Dianjurkan, diminum setelah makan
b. Pare
Berkhasiat untuk mencegah diabetes, didalamnya terdapat kandungan
nutrisi yang menutrisi sel hati dan juga memperkuat hormon insulin, serta mampu
memperbaiki dan juga membangun sel beta pankreas yang terdapat pada hati
sehingga perlindungan terhadap diabetes meningkat. Berikut ini cara
pembuatannya:
1) Bahan yang perlu disiapkan
Siapkan 2 buah pare
1 gelas air
2) Cara Membuatnya
Campurkan pare ke dalam air
Kemudian peras pare tersebut hingga mengeluarkan air
Minum air pare tersebut secara rutin setiap hari.

Anda mungkin juga menyukai