Anda di halaman 1dari 10

FORMAT SATUAN ACARA PENDIDIKAN KESEHATAN

PERAWATAN ULKUS KAKI DIABETES MELITUS

Disusun Oleh:

JHONATAN MEI DIANTAMA


(PO.62.20.1.17.330)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
KELAS REGULER IV
TAHUN 2020
FORMAT
SATUAN ACARA PENDIDIKAN KESEHATAN

Tema/Topik : Perawatan Ulkus Kaki Diabetes Melitus


Waktu : 08.00 WIB-Selesai
Sasaran : Klien dan anggota keluarganya
Tempat : Rumah klien
Tujuan Intruksional Umum : Setelah mengikuti penyuluhan, keluarga dan klien
mampu memahami cara perawatan ulkus kaki
diabetes.
Tujuan Intruksional Khusus : Setelah diberikan penyuluhan, keluarga dan klien
diharapkan mampu:
1. Menjelaskan pengertian ulkus kaki DM.
2. Menjelaskan klasifikasi ulkus kaki DM.
3. Menjelaskan etiologi ulkus kaki DM.
4. Menjelaskan manifestasi klinis ulkus kaki DM.
5. Menjelaskan faktor risiko ulkus kaki DM.
6. Menjelaskan perawatan ulkus kaki DM.
Kegiatan Belajar Mengajar :
No Tahap Waktu Kegiatan
Pemateri Audiens
1 Pembukaan 3 menita. Memberikan salam
a. Menjawab salam
pembuka b. Mendengar dan
b. Memperkenalkan diri memperhatikan
c. Menjelaskan tujuan
c. Mendengar dan
pendidikan kesehatan memperhatikan
d. Memberikan kontrak d. Menyepakati
waktu
2 Pelaksanaan 5 menita. Menjelaskan tentang definisi a. Mendengar dan
ulkus kaki DM memperhatikan
b. Menjelaskan tentang
b. Mendengar dan
klasifikasi ulkus kaki DM memperhatikan
c. Menjelaskan tentang
c. Mendengar dan
Penyebab dari ulkus kaki DM memperhatikan
d. Menjelaskan manifestasi klinis d. Mendengar dan
dari ulkus kaki DM memperhatikan
e. Menjelaskan mengenai faktor e. Mendengar dan
risiko ulkus kaki DM memperhatikan
f. Menjelaskan mengenai
f. Mendengar dan
bagaimana perawatan ulkus memperhatikan
kaki DM
3 Penutupan 2 menita. Penyaji memberi kesempatan a. Mengajukan pertanyaan
peserta untuk bertanya b. Menjawab pertanyaan
b. Penyaji memberikan
c. Menjawab salam
pertanyaan kepada peserta
c. Penyaji memberikan salam
penutup
Metode : Ceramah dan tanya jawab
Media : Leaflet dan Poster
Materi : 1. Definisi Ulkus Kaki Diabetes Melitus
2. Klasifikasi Ulkus Kaki Diabetes Melitus
3. Etiologi Ulkus Kaki Diabetes Melitus
4. Manifestasi Klinis Ulkus Kaki Diabetes Melitus
5. Penatalaksanaan Ulkus Kaki Diabetis Melitus
6. Faktor Risiko Ulkus Kaki Diabetes melitus
Evaluasi :
a. Standar Persiapan :
1) Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan
saat penyuluhan.
2) Pelaksanaan penyuluhan sesuai yang telah dirumuskan pada rincian
kegiatan.
3) Kesiapan penyuluh termasuk kesiapan media yang akan digunakan.
4) Kesiapan audience meliputi kesiapan menerima penyuluhan.
b. Standar Proses :
1) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
2) Peserta tidak meninggalkan tempat penyuluhan saat penyuluhan
berlangsung.
3) Peserta mengajukan pertanyaan sesuai dengan materi yang disampaikan
penyuluh.
4) Pemberi materi menjelaskan atau menyampaikan materi dengan jelas
dan dengan suasana yang rileks.
c. Standar Hasil :
1) Audiens mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh pemberi
materi.
2) Prosedur : Lisan
3) Bentuk Soal : Pertanyaan Langsung
4) Jumlah Soal : 3 soal
Pertanyaan :
a. Sebutkan pengertian dari ulkus kaki DM!
b. Sebutkan faktor risiko dari ulkus kaki DM!
c. Sebutkan apa saja perawatan ulkus kaki DM!
Buku Sumber :
Amstrong DG, Lavery LA. Diabetic Foot Ulcer: Prevention, Diagnosis and
Classification. Am Fam Physician. 2014.
Bloomgarden ZT.The Diabetic Foot. Diabetes Care. 2010.
Doupis J, Veves A. Classification, Diagnosis, and Treatment of Diabetic Foot
Ulcers. Wound. May 2013.
Frykberg RG. Diabetic Foot Ulcer: Pathogenesis and Management. Am Fam
Physician, Vol 66, Number 9. 2014.
Kruse I, Edelman S. Evaluation dan Treatmen of Diabetic Foot Ulcer. Clinical
Diabetes Vol24, Number 2, 2015.
Lampiran Materi

A. Latar Belakang
Ulkus kaki diabetik diperkirakan terjadi pada 15% dari pasien DM tipe II
tahun 2000-2001, di Amerika Serikat lebih dari 60% atau sekitar 82.000
kejadian amputasi anggota tubuh bagian bawah bukan disebabkan trauma,
namun lebih banyak disebabkan oleh DM (American Podiatric Medical
Association, 2001). Sedangkan di Indonesia sendiri prevalensi ulkus kaki
diabetik berkisar antara 17,3% sampai 32,9% dari seluruh penderita DM
yang dirawat di rumah sakit (Depkes R.I., 2005).
Komplikasi ulkus kaki diabetik merupakan penyebab tersering
dilakukannya amputasi yang didasari oleh kejadian nontraumatik. Risiko
amputasi 15-40 kali lebih sering pada penderita DM dibandingkan dengan
non-DM. Komplikasi akibat ulkus kaki diabetik menyebabkan lama rawat
penderita DM menjadi lebih panjang. Lebih dari 25% penderita DM yang
dirawat adalah akibat ulkus kaki diabetik. Sebagian besar amputasi pada
ulkus kaki diabetik bermula dari ulkus pada kulit (Singh, 2005).
Adapun kuman penyebab ulkus kaki diabetik telah dilaporkan oleh
beberapa peneliti tidak hanya satu jenis koloni kuman, melainkan terdapat
beberapa jenis 2 kuman baik kuman aerob maupun anaerob. Goldstein
(1996) melaporkan penelitian terhadap 25 penderita ulkus DM didapatkan
kuman Staphylococcus aureus 76%, Streptococcus 10%, sisanya terdiri dari
kuman Enterobacter dan kuman anaerob. Decroli et al. (2007) melaporkan
penelitian jenis dan persentase kuman penyebab ulkus diabetik di RSU Pusat
Dr M. Djamil Padang dengan 38 subjek adalah Klebiesella sp 28%, Proteus
Mirabilis 25,6%, dan Staphylococcus aureus 25,6%. Aulia (2008) melakukan
penelitian di RSU Pusat H. Adam Malik Medan terhadap 50 jumlah sample
didapatkan kuman yang tumbuh adalah Enterobacter aerogenes dengan
jumlah 24%, Escherichia coli 14%, dan Enterobacter cloacae 12%.
B. Definisi Ulkus Kaki Diabetes Melitus
Ulkus adalah hilangnya lapisan kulit epidermis dan dermis yang dihasilkan
dari kerusakan barrier/pertahanan kulit akibat erosi/gesekan dapat
mencapai jaringan subkutan.
Ulkus adalah luka terbuka pada permukaan kulit atau selaput lendir dan
ulkus adalah kematian jaringan yang luas dan disertai invasif kuman saprofit.
Adanya kuman tersebut menyebabkan ulkus berbau, ulkus diabetikum juga
merupakan salah satu gejala klinik dan perjalanan penyakit DM dengan
neuropati perifer. Ulkus diabetik dikenal dengan istilah gangren didefinisikan
sebagai jaringan nekrosis yang disebabkan oleh adanya emboli pembuluh
darah besar arteri pada bagian tubuh sehingga suplai darah terhenti.
C. Klasifikasi Ulkus kaki Diabetes Melitus
Klasifikasi ulkus kaki berdasarkan Wagner (Wagner Classification of foot
ulcers)
Grade 0 : terdapat selulitis dengan tidak tampak lesi terbuka
Grade 1 : ulkus pada daerah superfisial
Grade 2: ulkus dalam mencapai tendon, tulang, atau tulang sendi (joint
capsule)
Grade 3 : terdapat infeksi (abses atau osteomyelitis)
Grade 4 : terdapat gangren pada punggung kaki
Grade 5 : gangren menyeluruh pada permukaan kaki
(Gambar klasifikasi ulkus kaki berdasarkan Wagner)
D. Etiologi Ulkus Kaki Diabetes Melitus
1. Faktor endogen: genetik metabolik, angiopati diabetik, neuropati
diabetik.
2. Faktor eksogen: trauma, infeksi, obat.
E. Manifestasi Klinis Ulkus Kaki Diabetes Melitus
1. Pain (nyeri)
2. Paleness (kepucatan)
3. Parasthesia (kesemutan)
4. Kesulitan berjalan
5. Kulit kemerahan
6. Pembengkakan
7. Keluarnya cairan berbau busuk
F. Faktor Risiko Ulkus Kaki Diabetes Melitus
Adapun faktor risiko tersebut antara lain laki-laki, klien dengan kontrol
glukosa yang buruk, sudah mengalami diabtes melitus > 10 tahun, atau klien
DM yang telah mengalami komplikasi kardiovaskular, retina, atau
ginjal/renal.
G. Penatalaksanaan Ulkus Kaki Diabetis Melitus
Tujuan utama dalam penatalaksanaan ulkus diabetes adalah penutupan
luka. Penatalaksanaan ulkus diabetes secara garis besar ditentukan oleh
derajat keparahan ulkus, vaskularisasi dan adanya infeksi. Tiga dasar dari
perawatan ulkus diabetes meliputi tiga hal yaitu debridement, offloading dan
kontrol infeksi
1. Debridement
Debridement adalah suatu tindakan untuk membuang jaringan
nekrosis, callus dan jaringan fibrotik. Jaringan mati yang dibuang sekitar
2-3 mm dari tepi luka ke jaringan sehat. Metode debridement yang
sering dilakukan yaitu surgical (sharp), autolitik, enzimatik, kimia,
mekanis dan biologis. Metode surgical, autolitik dan kimia hanya
membuang jaringan nekrosis (debridement selektif), sedangkan metode
mekanis membuang jaringan nekrosis dan jaringan hidup (debridement
non selektif). Surgical debridement merupakan standar baku pada ulkus
diabetes dan metode yang paling efisien, khususnya pada luka yang
banyak terdapat jaringan nekrosis atau terinfeksi. Pada kasus dimana
infeksi telah merusak fungsi kaki atau membahayakan jiwa pasien,
amputasi diperlukan untuk memungkinkan kontrol infeksi dan
penutupan luka selanjutnya.
Debridement enzimatis menggunakan agen topikal yang akan
merusak jaringan nekrotik dengan enzim proteolitik seperti papain,
colagenase, fibrinolisin-Dnase, papainurea, streptokinase,
streptodornase dan tripsin. Penggunaan agen topikal tersebut tidak
memberikan keuntungan tambahan dibanding dengan perawatan terapi
standar. Oleh karena itu, penggunaannya terbatas dan secara umum
diindikasikan untuk memperlambat ulserasi dekubitus pada kaki dan
pada luka dengan perfusi arteri terbatas.
Debridement mekanis mengurangi dan membuang jaringan
nekrotik pada dasar luka. Teknik debridement mekanis yang sederhana
adalah pada aplikasi kasa basah-kering (wet-to-dry saline gauze). Setelah
kain kasa basah dilekatkan pada dasar luka dan dibiarkan sampai
mengering, debris nekrotik menempel pada kasa dan secara mekanis
akan terkelupas dari dasar luka ketika kasa dilepaskan.
2. Offloading
Offloading adalah pengurangan tekanan pada ulkus, menjadi salah satu
komponen penanganan ulkus diabetes. Ulserasi biasanya terjadi pada
area telapak kaki yang mendapat tekanan tinggi. Bed rest merupakan
satu cara yang ideal untuk mengurangi tekanan tetapi sulit untuk
dilakukan.
3. Penanganan Infeksi
Ulkus diabetes memungkinkan masuknya bakteri, serta menimbulkan
infeksi pada luka. Karena angka kejadian infeksi yang tinggi pada ulkus
diabetes, maka diperlukan pendekatan sistemik untuk penilaian yang
lengkap. Diagnosis infeksi terutama berdasarkan keadaan klinis seperti
eritema, edema, nyeri, lunak, hangat dan keluarnya nanah dari luka.
Penentuan derajat infeksi menjadi sangat penting. Menurut The
Infectious Diseases Society of America membagi infeksi menjadi 3
kategori, yaitu:
a. Infeksi ringan: apabila didapatkan eritema < 2 cm
b. Infeksi sedang: apabila didapatkan eritema > 2 cm
c. Infeksi berat: apabila didapatkan gejala infeksi sistemik.
Penelitian mengenai penggunaan antibiotika sebagai terapi ulkus
diabetes masih sedikit, sehingga sebagian besar didasarkan pada
pengalaman klinis. Terapi antibiotik harus didasarkan pada hasil kuftur
bakteri dan kemampuan toksistas antibiotika tersebut.
4. Perawatan Luka
Penggunaan balutan yang efektif dan tepat menjadi bagian yang penting
untuk memastikan penanganan ulkus diabetes yang optimal. Pendapat
mengenai lingkungan sekitar luka yang bersih dan lembab telah diterima
luas. Keuntungan pendekatan ini yaitu mencegah dehidrasi jaringan dan
kematian sel, akselerasi angiogenesis, dan memungkinkan interaksi
antara faktor pertumbuhan dengan sel target. Pendapat yang
menyatakan bahwa keadaan yang lembab dapat meningkatkan kejadian
infeksi tidak pernah ditemukan. Beberapa jenis balutan telah banyak
digunakan pada perawatan luka serta didesain untuk mencegah infeksi
pada ulkus (antibiotika), membantu debridement (enzim), dan
mempercepat penyembuhan luka. Balutan basah-kering dengan normal
salin menjadi standar baku perawatan luka. Selain itu dapat digunakan
Platelet Derived Growth Factor (PDGF), dimana akan meningkatkan
penyembuhan luka, PDGF telah menunjukan dapat menstimulasi
kemotaksis dan mitogenesis neutrofil, fibroblast dan monosit pada proses
penyembuhan luka. Penggunaan pengganti kulit/dermis dapat bertindak
sebagai balutan biologis, dimana memungkinkan penyaluran faktor
pertumbuhan dan komponen matrik esktraseluler. Recombinant Human
Platelet Derived Growth Factors (rhPDGF-BB) (beclpermin) adalah satu-
satunya faktor pertumbuhan yang disetujui oleh US Food and Drug
Administration (FDA). Living skin equivalen (LSE) merupakan pengganti
kulit biologis yang disetujui FDA untuk penggunaan pada ulkus diabetes.
Prosedur Perawatan Luka Ulkus Kaki Diabetes
a. Lakukan cuci tangan
b. Pakai sarung tangan
c. Pasang Pengalas
d. Mendekatkan tempat sampah
e. Buka Balutan dan buang balutan lama
f. Bersihkan luka dengan cairan NaCl 0,9% 
g. Kompres luka dengan kasa yang di basahi NaCl 0,9%
h. Menutup luka dengan kasa kering
i. Mebaluti luka dengan verban
j. Mencuci tangan

Anda mungkin juga menyukai