Anda di halaman 1dari 7

PORTOFOLIO

MAHASISWA PRAKTIK KLINIK PROFESI NERS


STASE MANAJEMEN KEPERAWATAN
DI RUANG ASTER RSUD dr.DORIS SYLVANUS PALANGKARAYA

OLEH
SINDRA
NIM : P1337420921200

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI PROFESI NERS

2022
1. PENDAHULUAN
Praktik profesi ners departemen manajemen keperawatan ini adalah selain
untuk memenuhi tugas pendidikan profesi, saya juga ingin belajar dan
menerapkan teori manajemen keperawatan yang telah saya dapatkan saat kuliah.
Belajar menjadi seorang manajer yang baik, dan belajar mengelola semua sumber
daya yang dimiliki oleh ruangan sehingga dapat memberikan pelayanan yang
optimal, baik sumber daya manusia maupun prasarana dan sarana. Praktek
manajemen keperawatan ini adalah kedua kalinya, sebelumnya saya pernah
mengikuti praktek manajemen keperawatan saat Clinical Study. Namun ketika
clinical study saya hanya mendapat gambaran sekilas tentang manajemen ruangan
dan masih abstrak saat itu. Hal inilah yang menjadi alasan saya untuk berusaha
lebih keras lagi dalam praktek manajemen keperawatan
dalam pendidikan profesi yang akan dilakukan di ruang Aster RSUD dr. Doris
sylvanus palangkaraya.
Tujuan utama saya dalam praktek manajemen keperawatan ini adalah belajar
secara nyata tentang fungsi-fungsi manajemen. Saya juga ingin belajar tentang
bagaimana memanage orang lain dengan berbagai karakteristik individu yang
berbeda-beda untuk mewujudkan tujuan atau visi misi yang telah ada.
Departemen manajemen keperawatan ini adalah departemen terakhir dalam
profesi ners, dan saya baru mengerti tentang pengaturan yang diterapkan di
masing-masing ruangan tempat praktik dahulu sebelum departemen manajemen
keperawatan.
Harapan yang saya miliki setelah saya keluar dari praktek manajemen profes
di ruang Aster RSUD dr. Doris sylvanus palangkaraya nanti saya akan mampu
menanajemen diri saya sendiri pada khususnya untuk benar-benar menjadi
perawat yang profesional sehingga saya bisa memanajemen asuhan keperawatan
yang akan saya berikan, sehingga asuhan keperawatan yang nantinya saya berikan
dapat lebih bermutu. Sehingga nantinya bila saya bekerja saya mampu
ditempatkan dalam berbagai posisi, baik sebagai perawat pelaksana maupun
sebagai manajer.
Setelah saya menempuh praktek profesi manajemen ruang Aster RSUD dr.
Doris sylvanus palangkaraya banyak sekali hal yang saya alami dan bermanfaat
bagi saya, salah satunya adalah banyak sekali keterampilan-keterampilan klinik
yang dapat saya asah dan pelajari. Kesempatan melakukan roleplay kepala
ruangan, kepala tim dan perawat pelaksana, sehingga dengan roleplay ini saya
menjadi lebih mengerti tentang tugas dan fungsi dari masing-masing peran.
Selain itu hal terpenting yang saya pelajari adalah tentang manajemen
dokumentasi asuhan keperawatan, hal ini sangat bernanfaat karena saya menjadi
tahu tentang bagaimana seharusnya perawat ruangan memanajemen asuhan
keperawatan mulai dari pentingnya sebuah pengkajian yang lengkap hingga
sebuah evaluasi yang komprehensif. Dalam praktek keperawatan ini terutama
dalam hal dokumentasi awalnya memang sangat sulit memanajemen waktu untuk
mendokumentasikan asuhan keperawatan namun setelah belajar setiap hari
akhirnya saya dapat menyelesaikan dokumentasi keperawatan tepat waktu.
Belajar tentang bagaimana untuk lebih terampil dalam pengkajian sehingga semua
data pasien dapat kita dapatkan, karena dengan pengkajian yang lengkap saya bisa
dengan mudah menentukan diagnosa dan merumuskan rencana tindakan. Dari sisi
implementasi saya belajar tentang bagaimana tindakan keperawatan itu dapat kita
kerjakan sendiri dengan berbagai modifikasinya tanpa harus melupakan teori
sebagai dasar tindakan yang kita lakukan, serta belajar tentang cara
berkomunikasi dan berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain. Untuk evaluasi
saya belajar tentang bagaimana seharusnya mengukur respon klien agar dapat
terlihat pencapaian dari kriteria hasil yang telah ditetapkan dalam perencanaan.
Tugas yang paling sulit menurut saya salah satu yang terbesar adalah
membuat pengkajian situasi untuk diseminasi awal. Hal ini dikarenakan semua
konsep masih terlihat sangat abstrak bagi saya. Namun dengan bantuan dan
kerjasama dari pihak ruangan, akhirnya pengkajian untuk diseminasi awal dapat
dilakukan dan selesai tepat waktu, meskipun masih ada kekurangan yang harus
diperbaiki.
Ada beberapa kendala yang saya temui ketika memasuki minggu-minggu
roleplay, salah satunya adalah kurangnya pemahan kami akan tugas yang
seharusnya kami kerjakan dari preceptor akademik dan tahapan-tahapan yang
sebenarnya sudah dirancang untuk mempermudah kami dalam mengerjakan
tugas-tugas profesi departemen manajeman keperawatan, salah satunya adalah
pendokumentasian askep. Dengan bimbingan dari preceptor akademik, akhirnya
kami dapat mendokumentasikan askep dengan baik.
Dalam praktek manajemen ini awalnya saya sempat mengalami kebingungan
untuk mengkongkritkan semua teori manajemen yang saya dapatkan dikuliah.
Namun saya mulai menguatkan diri saya bahwa saya tidak sendiri, saya dan 6
teman saya yang lain adalah tim, kami bersama dan yakin bisa menyelesaikan
target-target manajemen keperawatan. Pembagian tugas dan rasa percaya akan
kemampuan masing-masing anggota kelompok sangat mempengaruhi
terselesaikannya tugas-tugas manajemen.
Bagian yang tersulit dalam proses belajar adalah diseminasi awal, karena
pasih belum terpolanya proses berpikir saya sehingga saya masih harus meraba-
raba apa yang harus kami lakukan.
Banyak hal yang belum saya pahami mengenai manajemen keperawatan
sebelum saya mengikuti praktek manajemen antara lain: saya kurang memahami
tentang fungsi manajemen baik kepala ruang, kepala tim maupun Perawat Primer;
Operan, preconference dan Ronde Keperawatan merupakan hal yang sangat
abstrak bagi saya sebelum mengikuti pendidikan profesi manajemen. Hal yang
ingin saya pelajari lebih lanjut adalah tentang manajemen asuhan dan
dokumentasi keperawatan yang baik karena selama proses saya menyadari masih
sangat banyak kekurangan saya dan butuh belajar terus menerus sehingga
nantinya akan selalu ada perbaikan dalam manajemen asuhan keperawatan yang
saya lakukan.

2. KETERANGAN
a) Buki Perkembangan:
Perkembangan yang telah saya rasakan selama menempuh pendidikan profesi
ners departemen manajemen keperawatan adalah saya menjjadai lebih paham
akan tugas masing-masing peran, yaitu kepala ruang, kepala tim dan juga
perawat pelaksana karena saya praktik langsung menjadi peran-peran tersebut
selama 2 minggu. Ketika saya menjadi kepala ruangan, awalnya saya sangat
gugup karena harus berbicara di depan banyak orang, tidak hanya mahasiswa
tetapi juga perawat ruangan. Tetapi dari 3 hari menjadi kepala ruangan, saya
semakin hari-semakin bisa lebih tenang dalam berbicara
dengan orang banyak.
Ketika menjadi ketua tim, saya belajar untuk mengkordinasikan setiap
rencana tindakan yang ada pada hari itu dengan perawat pelaksana dengan
sebaik-baiknya, sehingga semua rencana kegiatan hari itu di shift pagi bisa
terlaksana semua tanpa hambatan. Hal ini juga didukung oleh kerjasama dan
bantuan para perawat diruangan. Saya juga mulai belajar mengevaluasi segala
rencana dan tindakan yang telah dilakukan hari itu. Belajar melakukan
supervisi pada perawat pelaksan, yang menurut saya awalnya tidak boleh saya
menjudge seseorang salah atau kurang dalam melakukan tindakan
keperawatan, tetapi saya mulai berani untuk sedikit memberikan penilaian
tentang tindakan ytang dilakukan perwata pelaksana dengan cara berdiskusi,
sehingga tidak ada sakit hati dan ilmu serta skill dapat sama-sama semakin
baik dan bertambah.
Ketika menjadi perawat pelaksana saya dapat menerapkan asuhan
keperawatan khususnya untuk kasus-kasus maternitas. Saya menjadi semakin
paham dengan tindakan-tindakan yang diberikan dengan kasus-kasus tertentu,
seperti observasi tanda-tanda vital, pasien pre dan post op , kemudian ganti
verban, Selain itu saya juga mulai menyusun dokumentasi asuhan
keperawatan dengan lebih baik dan terstruktur.
Praktik langsung menjadi kepala ruang, kepala tim dan juga perawat pelaksana
sangat menambah pengetahuan dan wawasan saya akan masing-masing peran.
b) Bukti Keteladanan:
Salah satu karya terbaik yang pernah kelompok kami manajemen penyediaan
tempat injeksi perpasien. Dengan adanya keranjang injeksi perpasien ini
diharapkan dapat membantu efisiensi penggunaan waktu injeksi pada pasien
yang dirawat. Hal ini dikarenakan hanya ada 2 perawat dalam 1 shift,
sedangkan pasien lumayan banyak, sehingga waktu injeksi tepat waktu dan
lebih efisien, kemudian cara mencuci tangan 6 langkah, edukasi pasien baru
misal jam kunjungan, berapa orang penunggu pasien. Setelah dilakukan
evaluasi pada penggunaan keranjang injeksi per pasien ini ternyata lebih
memudahkan pas waktu injeksi. Selain itu, keranjang yang dibuat telah
dilirik oleh kepala ruangan keperawatan untuk dikembangkan di ruangan lain.
c) Bukti adanya Pilihan:
Selama proses belajar manajemen di ruang aster, saya telah belajar banyak
untuk mengambil keputusan serta memprioritaskan masalah untuk di tangani.
Misalnya dari 8 masalah yang muncul saat pengkajian, saya dan kelompok
mampu memilih 3 masalah utama yang dapat kami angkat dan kami selaikan
dengan baik. Masalah –masalah tersebut yaitu tentang ketepatan waktu
pemberian obat, PKRS yang meliputi, sampah medis-non medis, cuci tangan
dan, serta pre dan post conference. Kami saling bekerjasam untuk
menyelesaikan masalah yang ada. Saat evaluasi, masing-masing masalah
dapat teratasi.

d) Bukti Keberhasilan:
Selama saya berperan menjadi Kepala ruang, saya telah berhasil untuk
menjalankan fungsi perencanaan dengan lebih baik dengan membagi Perawat
Primer, pasien kelolaan dan semua perawat asosiet yang ada dari sift pagi.
Selain itu saya mampu meningkatkan motivasi PP untuk pemberian KIE
perawatan payudarara dan cuci tangan 6 langkah kepada pasien dan keluarga
adanya supervise. Selama saya berperan menjadi PP saya mengalami
keberhasilan terbesar dalam pengelolaan askep adalah pada Ny. R dengan DM
type 2 dengan abcess colii , dengan pemberian KIE lebih awal, pelibatan
keluarga dalam perencanaan tindakan serta pemantauan TTV serta cairan
selama klien pre dan post operasi, kondisi klien sangat baik dan menujukkan
kemajuan cepat setelah operasi, tidak ada komplikasi dari post op yang timbul
dan masa MRS klien hanya 2 hari. Klien juga sangat mengapresiasi asuhan
keperawatan yang saya berikan, klien mengatakan “sudah mulai mengerti
dengan penjelasan yang diberikan, nanti akan saya control pola makan saya
dan akan control ulang kepoli dalam dan poli bedah”

e) Bukti Pembelajaran Sosial:

Dalam praktek manajemen ini saya belajar banyak mengenai kemampuan


bekerja sama dengan orang lain, berbagi dan saling membantu dengan
mahasiswa lain, menyumbang pemikiran untuk menjalankan suatu program.
Di sinilah saya belajar bagaimana berhubungan sosial dengan orang lain,
dengan mahasiswa lain. Ketika masih ada teman satu tim yang belum selesai
mengerjakan tugas yang menjadi bagiannya, kami saling membantu
mengerjakan kekurangan agar tugas tersebut bisa selesai tepat waktu.

f) Bukti Penerapan:
Setiap penyelesaian masalah membutuhkan cara penyelesaian yang berbeda-
beda tergantung karakteristik masalah dan factor-faktor yang mendukungnya.
Begitu juga dengan teori-teori manajemen lain, saya harus berusaha
menyesuaikan dengan kondisi yang ada, misalnya pada saat memberikan
pendidikan kesehatan tentang perawatan pasien di rumah dan kebiasaan untuk
mencuci tangan 6 langkah. Sasaran kita saat melakukan pendidikan kesehatan
tidak sama, setiap pasien dengan tingkat pendidikan yang berbeda-beda. Tentu
saja kita tidak bisa
menerapkan satu cara yang sama. Untuk itu saya membuat media dan bahasa
penyuluhan yang berbeda untuk setiap pasien. Saya berusaha
menyederhanakan bahasa yang digunakan berupa bahasa yang dapat
dimengerti oleh semua orang.

g) Bukti Evaluasi:

Banyak sekali hal yang telah saya pelajari dalam departemen ini antara lain
saya belajar tentang cara memanajemen orang lain dan semua sumber daya
yang ada, cara manajemen dokumentasi askep, dan pentingnya kesesuaian
antara tindakan dan SOP. Selain mendapatkan sesuatu saya juga terus berusaha
untuk memberikan sesuatu, dengan cara hasil karya saya sendiri yang saya rasa
bermanfaat bagi semua. Tentu saja hasil kerja saya belum sempurna, masih
banyak kesalahan- kesalahan yang saya sadari dan juga disadari oleh orang
lain. Oleh karena itu saya sangat terbuka terhadap kritik dan akan tetap
berusaha untuk memperbaiki kelemahan saya sebagai suatu kekuatan.

REFLEKSI DIRI AKHIR PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN

Nama : SINDRA
NIM : P1337420921200 Tanggal: 18 juni 2022

o Hal terpenting yang saya pelajari dari praktik profesi ners departemen manajemen
adalah bahwa tidak mudah untuk menjadi seorang manajer, dalam hal ini adalah
kepala ruangan. Seorang kepala ruangan harus mampu mengatur sumber daya
yang ada dengan baik, baik sumber daya manusia maupun prasarana dan sarana.
Diperlukan ketegasan untuk dapat menjadi seorang pemimpin yang disegani bukan
ditakuti. Mengatur banyak orang dengan karakteristik berbeda-beda serta keunikan
masing- masing. Tidak semua orang dapat diperlakukan sama. Menghargai
perasaan orang lain adalah sangat penting. Bekerja berdasarkan aturan yang sudah
sama-sama disepakati dari hati adalah sangat penting .
o Hal yang paling istimewa yang saya pelajari adalah tentang manajemen
konflik, dimana masing-msing orang butuh dimengerti dan dihargai.
o Yang paling ingin saya pelajari selanjutnya adalah tentang manajemen asuhan
keperawatan yang tepat. Karena dengan saya bisa tahu tentang bagaimana cara
yang tepat dalam memberikan asuhan keperawatan mulai dari cara mengkaji yang
kadang kita anggap sederhana padahal itu sangat vital bagi penentuan program kita
untuk perawatan pasien, penentuan diagnosa dan repra yang benar-benar harus
diperhatikan agar benar-benar tepat bila digunakan untuk mengatasi kondisi
pasien,serta pentingnya pendokumentasian setiap implementasi dan evaluasi yang
kita lakukan karena itu yang dapat melindungi perawat dan dapat menjadi alat
yang menentukan kondisi pasien menjadi lebih baik atau tidak. Sehingga dengan
saya belajar lebih dalam lagi tentang semua itu saya dapat memberikan asuhan
keperawatan yang lebih bermutu pada pasien.

Anda mungkin juga menyukai