Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan
hidayah-Nyalah, tugas ini dapat diselesaikan tanpa suatu halangan yang amat
berarti. Tanpa pertolongan-Nya mungkin kami tidak akan sanggup menyelesaikan
tugas makalah ini dengan baik.
Tugas ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “Supervisi
Dalam Keperawtan”, yang disajikan berdasarkan referensi dari berbagai
sumber. Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Manajeman
Keperawatan yang telah membimbing dan memberikan kesempatan kepada kami
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa juga kami ucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan
dukungannya dalam pembuatan makalah ini
Penyusun menyadari bahwa makalah ini kurang dari sempurna, untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran, baikdari dosen pembimbing maupun
teman-teman atau pembaca agar makalah ini dapat lebih sempurna.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca, dan semoga dengan adanya tugas ini Allah SWT senantiasa meridhoinya
dan akhirnya membawa hikmah untuk semuanya.

Padang panjang, April 2019

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Supervisi dan evaluasi merupakan bagian yang penting dalam


manajemen serta keseluruhan tanggung jawab pemimpin. Pemahaman ini
juga ada dalam manajemen keperawatan. Untuk mengelola asuhan
keperawatan dibutuhkan kemampuan manajemen dari Perawat profesional.
Oleh karena itu sebagai seorang manajer keperawatan atau sebagai Perawat
profesional diharapkan mempunyai kemampuan dalam supervisi dan evaluasi.

Supervisi merupakan bagian dari fungsi directing pengarahan (dalam


fungsi manajemen yang berperan untuk mempertahankan agar segalam
kegiatan yang telah diprogram dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar.
Supervisi secara langsung memungkinkan manajer keperawatan menemukan
berbagai hambatan/permasalahan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan di
ruangan dengan mencoba memandang secara menyeluruh faktor-faktor yang
mempengaruhi dan bersama dengan staf keperawatan untuk mencari jalan
pemecahannya.

Sukar seorang manajer keperawatan untuk mempertahankan mutu asuhan


keperawatan tanpa melakukan supervisi, karena masalah –masalah yang
terjadi di unit keperawatan tidak seluruhnya dapat diketahui oleh manajer
keperawatan melalui informasi yang diberikan oleh staf keperawatan yang
mungkin sangat terbatas tanpa melakukan supervisi keperawatan.

B. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian supervisi.
2. Untuk mengetahui sasaran supervisi.
3. Untuk mengetahui tujuan supervisi.
4. untuk mengetaui kompetensi supervisi.
5. Untuk mengetahui fungsi supervisi.
6. Untuk mengetahui prinsip supervisi.
7. Untuk mengetahui karakteritis supervisi.
C. Mamfaat Penulisan

1. Bagi Mahasiswa
a. Mahasiswa mendapatkan pemahaman tentang supervisi dalam
keperawatan.
b. Menambah wawasan mahasiswa dalam mengerjakan supervisi
keperawatan

2. Bagi Akademik
Akademik dapat memotivasi mahasiswa tentang supervisi dalam
keperawatan melalui proses pembelajaran dan praktek di lapangan.
BAB II

PEMBAHASAN
I. PENGERTIAN SUPERVISI

Supervisi Keperawatan adalah suatu proses kemudahan untuk penyelesaian


tugas-tugas keperawatan (Swansburg & Swansburg, 1999).
Supervisi Keperawatan adalah merencanakan, mengarahkan, membimbing,
mengajar, mengobservasi, mendorong, memperbaiki, mempercayai, mengevaluasi
secara terus menerus pada setiap perawat dengan sabar, adil serta bijaksana (Kron,
1987).
Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa supervisi merupakan
suatu cara yang efektif untuk mencapai tujuan organisasi.

II. SASARAN SUPERVISI


Sasaran yang harus dicapai dalam supervisi adalah sebagai berikut :

1. Pelaksanan tugas sesuai dengan pola


2. Struktur dan hirarki sesuai dengan rencana
3. Staf yang berkualitas dapat dikembangkan secara kontinue/sistematis
4. Penggunaan alat yang efektif dan ekonomis.
5. Sistem dan prosedur yang tidak menyimpang
6. Pembagian tugas, wewenang ada pertimbangan objek/rational
7. Tidak terjadi penyimpangan/penyelewengan kekuasaan, kedudukan
dan keuangan.

III. TUJUAN SUPERVISI

Mengusahakan seoptimal mungkin kondisi kerja yang nyaman, ini tidak


hanya meliputi lingkungan fisik, tetapi juga suasana kerja diantaranya para
tenaga keperawatan dan tenaga lainnya , juga meliputi jumlah persediaan dan
kelayakan perawatan agar memudahkan pelaksanaan tugas. Oleh karena itu
tujuan supervisi adalah :

1. Mengorganisasikan staf dan pelaksanan keperawatan


2. Melatih staf dan pelaksana keperawatan
3. Memberikan arahan dalam pelaksanaan tugasnya agar menyadari dan
mengerti terhadap peran, fungsi sebagai staf dan pelaksana asuhan
keperawatan.
4. Memberikan layanan kemampuan staf dan pelaksana keperawatan
dalam memberikan asuhan keperawatan.

IV. KOMPETENSI

Seorang supervisor harus memiliki kemampuan dalam :

1. Memberikan pengarahan dan petunjuk yang jelas, sehingga dapat


dimengerti oleh staf dan pelaksana keperawatan.
2. Memberikan saran, nasehat dan bantuan kepada staf/pelaksana
keperawatan
3. Memberikan motivasi untuk meningkatkan semangat kerja staf dan
pelaskanaan keperawatan
4. Proses kelompok (dinamika kelompok)
5. Memberikan latihan dan bimbingan yang diperlukan oleh staf dan
pelaksanaan keperawatan
6. Melakukan penilaian terhadap penampilan kinerja perawat
7. Mengadakan pengawasan agar asuhan keperawatan lebih baik.

V. FUNGSI

1. Dalam keperawatan fungsi supervisi adalah untuk mengatur dan


mengorganisir proses pemberian pelayanan keperawatan yang
menyangkut pelaksanaan kebijakan pelayanan keperawatan tentang
standar asuhan yang telah disepakati.
2. Fungsi utama supervisi modern adalah menilai dalam memperbaiki
factor-factor yang mempengaruhi proses pemberian pelayanan asuhan
keperawatan.
3. Fungsi utama supervisi dalam keperawatan adalah mengkoordinasikan,
menstimuli, dan mendorong ke arah peningkatan kualitas asuhan
keperawatan.
4. Fungsi supervisi adalah membantu (assisting), memberi support
(supporting) dan mangajak untuk diikutsertakan (sharing).

VI. PRINSIP

Prinsip-prinsip supervisi dalam keperawatan adalah :


1. Didasarkan atas hubungan profesional dan bukan pribadi
2. Kegiatan yang direncanakan secara matang
3. Bersifat edukatif, supporting dan informal
4. Memberikan perasaan aman pada staf dan pelaksanaan keperawatan
5. Membentuk suatu kerjasama yang demokratis antara supervisor dan
staf dan pelaksana keperawatan.
6. Harus objektif dan sanggup mengadakan “self evaluation”.
7. Harus progresif, inovatif, fleksibel dan dapat mengembangkan
kelebihan masing-masing
8. Konstruktif dan kreatif dalam mengembangkan diri disesuaikan
dengan kebutuhan.
9. Dapat meningkatkan kinerja bawahan dalam upaya meningkatkan
kualitas asuhan keperawatan.

VII. KARAKTERISTIK

Dalam keperawatan, supervisi yang baik apabila memiliki karekteristik :

1. Mencerminkan kegiatan asuhan keprawatan yang sesungguhnya


2. Mencerminkan pola organisasi/struktur organisasi keperawatan yang
ada
3. Kegiatan yang berkesinambungan yang teratur atau berkala
4. Dilaksanakan oleh atasan langsung (Kepala unit/Kepala Ruangan
atau penanggung jawab yang ditunjuk).
5. Menunjukkan kepada kegiatan perbaikan dan peningkatan kualitas
asuhan keperawatan.
Berikut adalah contoh naskah roleplay supervisi managemen keperawatan

Naskah Role Play : Supervisi Dalam Manajeman Keperawatan


Kepala Ruangan : Gita
Perawat : Lucy
Pasien : Dio
Keluarga Pasien : Fani

Di sebuah rumah sakit di Suatra Barat, di ruang bedah, ada seorang


pasien laki-laki bernama bapak Dio yang berumur 23 tahun. bapak Dio ini
datang ke rumah sakit karena kecelakaan dan mengalami luka parah (robek)
pada kaki kanan. Dan diantar oleh adiknya yang bernama Fany untuk berobat.
Maka, salah seorang perawat bernama Suster Lila ditugaskan oleh Kepala
Ruangan untuk melakukan rawat luka,

Kepala Ruangan : Suster Lucy, anda saya tugaskan untuk melakukan rawat luka
pada bapak Dio setengah jam lagi, anda siapkan alat-alatnya
dulu ya !!
Perawat : Baik Bu, akan saya siapkan alat-alatnya .

(Perawat Lucy menyiapkan alat untuk merawat luka, diantaranya : Kasa


steril, Nacl, Pinset anatoni dan cerugi, Bengkok, gunting jaringan, Hipavix,
Sarung tangan, Gunting verband)

Setengah jam kemudian Suster Lila menemui pasien Tuan Firman untuk
melakukan rawat luka, seperti yang di tugaskan oleh Kepala Ruangan yang
pada saat itu kepala Ruangan juga berada di ruangan pasien untuk
menanyakan kondisi pasien,

Perawat : (Ya Allah, semoga saya dalam melakukan rawat lukat pada
pasien ini dapat berjalan dengan lancar).
Assalamualaikum…!!!
Semua : Waalaikumsalam…
Perawat : Perkenalkan, saya perawat Lucy yang akan bertugas di ruangan
ini. Apa benar ini dengan Bapak Dio?
Pasien : Iya Sus, (sambil mengangguk)
Keluarga : Iya suster, ini dengan bapak dio, abang saya.
Perawat : Oh iya kalau begitu., saya di sini akan menanyakan
beberapa pertanyaan kepada bapak. Mohon dijawab dengan
sebenar-benarnya ya.
Pasien : Iya suster.
Perawat : Nah sekarang, apa yang bapak rasakan saat ini?
Pasien : Saya merasa nyeri suster. Kaki saya sakit pas di lukanya suster,
nyerinya seperti disayat-sayat,

Perawat : Baik, saya akan melakukan tindakan rawat luka kepada bapk,
tahan sebentar ya pak lukanya,
Pasien : Iya Sus.
(Setelah melakukan bina hubungan saling percaya Perawat Lila melakukan
tindakan rawat luka)

Perawat : Permisi pak saya buka perbannya dulu (sambil memakai sarung
tangan)
Pasien : Iya Sus silahkan

(Kemudian Suster Lucy menginspeksi luka apakah terjadi infeksi pada luka
dengan cara menekan area sekitar luka dengan pinset apakah terdapat pus)

Perawat : Luka Bapak tidak ada infeksi sekarang saya akan


membersihkan luka bapak.
Pasien : Iya Sus hati – hati ya sakit.
Perawat :Iya Pak saya akan berhati-hati, bila bapak merasa nyeri ambil
napas dalam ya pak lalu hembuskan pelan pelan melalui mulut.
Pasien : Iya Sus

(Perawat membersihkan luka dengan larutan Nacl 0,9 % dengan kasa steril
dan pinset sampai luka bersih dari kotoran dan darah, kemudian memberikan
supratul pada luka dan menutupnya dengan kasa steril dan hipavix)

Perawat : Sudah Pak lukanya sudah saya bersihkan dan saya balut
kembali
Pasien : Iya Sus terimakasih

(Perawat membereskan alat yang sudah digunakan, dan cuci tangan)

Perawat : Sudah Pak silahkan bapak istirahat kembali, saya akan kembali
ke Nurse Station bila ada yang bapak perlukan silahkan pencet
bel.
Pasien : Iya Sus terimakasih
Perawat : Iya Pak sama – sama. Assalamualaikum

(Perawat & Kepala Ruangan meninggalkan ruangan)

Di Nurse Station

Kepala ruangan : Suster Lucy tolong ke ruangan saya sebentar


Perawat : Baik buk !

Di Ruang Kepala Ruangan

Kepala ruangan : Bagaimana Suster tadi tindakan rawat lukanya, apakah suster
merasa sudah benar melakukannya?
Perawat : Iya Bu saya rasa saya sudah melakukan prosedur dengan benar
Kepala ruangan : Suster tadi melakukan prosedur dengan baik namun, ada yang
kurang dari tindakan anda. Apakah tadi sebelum melakukan
tindakan suster sudah cuci tangan 6 langkah?
Perawat : Astaghfirullah haladzim,, iya bu maaf saya lupa cuci tangan
sebelum melakukan rawat luka tadi, maaf bu tindakan
berikutnya akan lebih saya perhatikan.
Kepala ruangan : Ya itu prosedur cuci tangan 6 langkah sebelum melakukan
tindakan ke pasien hal itu sangat penting guna mencegah
infeksi pada luka pasien suster lila baik tidak apa – apa jangan
diulangi lagi ya, besok kita lakukan rawat luka lagi bersama
saya
Perawat : Baik bu

Keesokan harinya
(Di Nurse Station)

Kepala ruangan : Nurse Lucy 30 menit lagi lakukan rawat luka lagi ya pada
pasien bapak dio tolong siapkan alatnya ya !
Perawat : Baik Bu

(Kemudian perawat menyiapkan alat rawat luka Perawat Lila menyiapkan


alat untuk merawat luka, diantaranya : Kasa steril, Nacl, Pinset anatoni dan cerugi,
Bengkok, Hipavix, Sarung tangan, Gunting verband)

30 Menit Kemudian…

Perawat : Ibu saya sudah menyiapkan alat untuk rawat luka


Kepala ruangan : Iya mari kita ke ruangan pasien,namun sbeelumnya mari kita
mencuci tangan 6 langkah untuk menghindari penularan infeksi
nosocomial kepada pasien
Perawat : Iya bu

(mereka melakukan cuci tangan 6 langkah dengan bimbingan dari kepala


ruangan)
Di ruang pasien

Perawat & kepala ruangan : Asslamualaikum pak dio


Semua : Waalaikumsalam
Kepala ruangan : Pak bagaimana keadaan bapak hari ini? Apakah kakinya masih
terasa nyeri?
Pasien : Iya bu masih nyeri…
Kepala ruangan : Pak saya selaku kepala ruangan dan suster lucy yang kemarin
merawat luka bapak hari ini (kepala ruang dan perawat sambil
memakai sarung tangab)
Pasien : Iya bu Suster
Perawat : Permisi pak saya buka perbanyya dlu ya
Pasien : Iya sus silahkan
Perawat : (Perawat membuka perban luka pasien, dan memeriksa apakah
terjadi infeksi pada luka) luka bapak tidak terjadi infeksi.
Pasien : Iya Sus
Kepala ruangan : Saya akan membersihkan luka bapak, jika bapak merasa nyeri
tahan ya pak dengan mengambil napas dalam lalu hembuskan
perlahann melalui mulut

Pasien : Iya Sus

(Lalu Kepala Ruang membersihkan luka dengan di asisteni oleh perawat, lalu
pada luka pasien diberi supratul dan ditutup lagi dengan kasa steril dan hipavix)

Perawat : Baik Pak sudah selesai rawat lukanya, sekarang bapak istiraht
saja

(lalu perawat membersihkan alat, perawat dan kepala ruangan mencuci tangan
6 langkah)

Kepala ruangan : Baik Pak kami permisi dlu, jika ada yang bapak butuhkan
silahkan pencet bel.
Pasien : Iya Sus terimakasih

Kepala ruangan dan perawat : Assalamualaikum

Pasien : Waalaikumsalam

Di Nurse Station

Kepala ruangan : Suster Lucy tadi kita sudah melakukan tindakan rawat luka
bersama apakah ada yang anda belum mengerti silahkan
bertanya
Perawat : Saya sudah mengerti bu setelah melakukan tindakan dengan
didampingi ibu secara langsung seperti tadi, dan saya akan selalu
melakukan cuci tangan 7 langkah sebelum dan sesudah
melakukan tindakan ke pasien guna mencegah terjadinya infeksi
nosocomial
Kepala ruangan : Bagus Suster Lila sekarang anda sudah mengerti dan bisa
melakukan prosedur tindakan dengan benar
Perawat : Terimakasih bu
Kepala ruangan : Iya sama-sama

(Kemudian Kepala Ruangan kembali ke ruangannya, dan perawat kembali


bekerja)
BAB III

PENUTUP
KESIMPULAN

supervisi merupakan suatu cara yang efektif untuk mencapai tujuan


organisasi.
Supervisi keperawatan diperlukan untuk mencapai tujuan pelayanan keperawatan
di rumah sakit, supervisi bukan berarti menghukum tetapi memberikan
pengarahan dan petunjuk agar perawat dapat menyelesaikan tugasnya secara
efektif dan efisien.
Supervisor diharapkan mempunyai hubungan interpersonal yang memuaskan
dengan staf agar tujuan supervisi dapat tercapai untuk meningkatkan motivasi,
kreativitas dan kemampuan perawat yang pada akhirnya akan berdampak pada
peningkatan kualitas pelayanan keperawatan.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN :

A. Latar Belakang…………………………………………………………

B. Tujuan Penulisan………………………………………………………

C. Mamfaat Penulisan……………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN :

1. Pengertian Supervisi Keperawatan……………………………………

2. Sasaran Supervisi Keperawatan………………………………………


3. Tujuan Supervisi Keperawatan……………………………………….

4. Kompetensi Dalam Supervisi Keperawatan………………………….

5. Prinsip-Prinsip Supervisi Keperawatan……………………………….

6. Karakteristik Supervisi Keperawatan…………………………………

7. Role Play Tentang Supervisi Keperawatan……………………………

BAB II PENUTUP :

Kesimpulan
TUGAS MANAJEMEN KEPERAWATAN

TENTANG

SUPERVISI DALAM KEPERAWATAN DAN ROLE PLAY

KELOMPOK 1

AFRIYANTO

GITA NASRULNI

PUTRI STEFANI

SEFNI YALWALADI

LUCY MINERVA

DIO ANANDA

Dosen Pembimbing

Ns. Weni Lidya Hendayani, M.Kep


AKADEMI KEPERAWATAN NABILA

PADANG PANJANG

TAHUN AKADEMIK 2019-2020

Anda mungkin juga menyukai