Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

MENINGITIS

Poliklinik Saraf Rumah Sakit Tk.II Dustira

Disusun oleh :

ROSA DWI APRIYANI

C.0105.15.057

PRODI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BUDI LUHUR


CIMAHI

2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Meningitis

Sub pokok bahasan : Deteksi dini dan pencegahan pada pasien Meningitis

Bapak dan Ibu pengunjung poliklinik Saraf Rumah


Sasaran :
sakit Tk.II Dustira Cimahi
Waktu : 1 x 15 menit
Hari/Tanggal : Senin, 29 Mei 2017
Tempat : Poliklinik Saraf Rumah Sakit Tk.II Dustira Cimahi
Penyuluh : Rosa Dwi Apriyani

A. Tujuan Instruksional Umum (TIU) :


Setelah diberikan penyuluhan, sasaran mampu memahami tentang definisi,
penyebab, tanda & gejala serta pengobatan/ pencegahan dari Meningitis.

B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) :


Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang Tonsilitis diharapkan sasaran
mampu :
a. Memahami definisi dari Meningitis dengan benar tanpa melihat catatan/leaflet
b. Menyebutkan penyebab dari Meningitis dengan benar tanpa melihat
catatan/leaflet
c. Menyebutkan tanda dan gejala dari Meningitis benar tanpa melihat catatan/
leaf let.
d. Menyebutkan cara pengobatan & pencegahan dari Meningitis dengan benar
tanpa melihat catatan/ leaflet.

C. Pokok Materi
a. Pengertian Meningitis.
b. Penyebab Meningitis.
c. Tanda dan gejala Meningitis.
d. Cara pengobatan & pencegahan Meningitis.

D. Metode
a. Ceramah

E. Media
a. Leaflet

F. Evaluasi
a. Apa itu Meningitis?
b. Apa saja yang menyebabkan Meningitis?
c. Apa saja tanda dan gejala dari Meningitis?
d. Jelaskan cara pengobatan & pencegahan Meningitis?

No Kegiatan Pendidik Peserta Waktu


1 Pembukaan a. Memberi salam a. Menjawab salam 5 menit
b. Menjelaskan tujuan b. Mendengarka dan
memperhatikan

2 Kegiatan inti a. Menjelaskan pengertian a. Mendengarkan dan 10 menit


Meningitis. memperhatikan
b. Menjelaskan penyebab dari b. Mendengarkan dan
Meningitis. memperhatikan
c. Menjelaskan tanda dan gejala c. Mendengarkan dan
dari Meningitis. memperhatikan
d. Menjelaskan pengobatan & d. Mendengarkan dan
pencegahan dari memperhatikan
Meningitis.
3 Penutup a. Melakukan evaluasi a. Mampu menjelaskan 5 menit
b. Memberikan Kesimpulan
kembali tanpa
c. Menutup dan mengucapkan
melihat
salam
catatan/leaflet
b. Mendengarkan dan
memperhatikan
c. Menjawab salam
G. Strategi Pelaksanaan
Lampiran Materi

MENINGITIS

A. Pengertian
Meningitis adalah radang pada meningen (membran yang mengelilingi otak dan
medula spinalis) dan disebabkan oleh virus, bakteri atau organ-organ jamur (Smeltzer,
2001).
Meningitis adalah suatu infeksi purulen lapisan otak yang pada orang dewasa
biasanya hanya terbatas didalam ruang subaraknoid, namun pada bayi cenderung meluas
sampai kerongga subdural sebagai suatu efusi atau empisema subdural (leptomeningitis),
atau bahkan kedalam otak (meningoensefalitis). (satyanegara, 2010)

B. Penyebab
1. Pada orang dewasa, bakteri penyebab tersering adalah Diplococcus pneumonia dan
neiseria, stafilokokus, dan gram negative.
2. Pada anak-anak bakteri tersering adalah Hemophylus influenza, Neseria meningitis
dan diplococcus pneumonia. (Satyanegara, 2010)

C. Tanda dan gejala


Gejala meningitis diakibatkan dari infeksi dan peningkatan TIK :
1. Sakit kepala dan demam (gejala awal yang sering)
2. Perubahan pada tingkat kesadaran dapat terjadi letargik, tidak responsif, dan koma.
3. Iritasi meningen mengakibatkan sejumlah tanda sbb:
a. Rigiditas nukal ( kaku leher ). Upaya untuk fleksi kepala mengalami kesukaran
karena adanya spasme otot-otot leher.
b. Tanda kernik positip: ketika pasien dibaringkan dengan paha dalam keadan fleksi
kearah abdomen, kaki tidak dapat di ekstensikan sempurna.
c. Tanda brudzinki : bila leher pasien di fleksikan maka dihasilkan fleksi lutut dan
pinggul. Bila dilakukan fleksi pasif pada ekstremitas bawah pada salah satu sisi
maka gerakan yang sama terlihat peda sisi ektremita yang berlawanan.
4. Mengalami foto fobia, atau sensitif yang berlebihan pada cahaya.
5. Kejang akibat area fokal kortikal yang peka dan peningkatan TIK akibat eksudat
purulen dan edema serebral dengan tanda-tanda perubahan karakteristik tanda-tanda
vital(melebarnya tekanan pulsa dan bradikardi), pernafasan tidak teratur, sakit kepala,
muntah dan penurunan tingkat kesadaran.
6. Adanya ruam merupakan ciri menyolok pada meningitis meningokokal.
7. Infeksi fulminating dengan tanda-tanda septikimia : demam tinggi tiba-tiba muncul,
lesi purpura yang menyebar, syok dan tanda koagulopati intravaskuler diseminata

D. Penatalaksanaan
Pengobatan dibagi menjadi pengobatan umum dan pemberian antibiotic:
Umum
1. Penderita dirawat di rumah sakit
2. Cairan diberikan secara infus dalam jumlah yang cukup dan jangan berlebihan
3. Bila gelisah diberi sedativ seperti fenobarbital (penenang)
4. Nyeri kepala diatasi dengan analgetik
5. Panas diturunkan dengan: Kompres es, parasetamol, asam salisilat, pada anak
dosisnya 10 mg/kg BB tiap 4 jam secara oral
6. Kejang diatasi dengan:
a. Diazepam
Dewasa : 10-20 mg /iv
Anak : 0,5 mg/kg BB/ iv
b. Fenobarbital
Dewasa : 6-120 mg/hari secara oral
Anak : 5-6 mg/kg BB/hari secara oral
c. Difenilhidantoin
Dewasa : 300 mg/hari secara oral
Anak :5-9 mg/kgBB/hari secara oral
7. Sumber infeksi yang menimbulkan meningitis purulenta diberantas dengan obat-
obatan atau dengan operasi.
8. Kenaikan tekanan intra kranial diatasi dengan:
a. Manitol
Dosisnya 1-1,5 mg/kgBB/iv dalam 30-60 menit dan dapat diulangi 2 kali dengan
jarak 4 jam.
b. Kortikosteroid
c. Biasanya dipakai dexametason secara intravena dengan dosis pertama 10 mg lalu
diulangi dengan 4 mg setiap 6 jam. Kortikosteroid masih menimbulkan
pertentangan. Ada yang setuju untuk memakainya, tetapi ada juga yang
mengatakan tidak ada gunanya.
d. Pernapasan diusahakan sebaik mungkin dengan membersihkan jalan napas
9. Bila ada hidrosefalus obstruktif dilakukan operasi pemasangan pirau (shunting)
10. Efusi subdural pada anak dikeluarkan 25-30 cc setiap hari selama 2-3 minggu, bila
gagal dilakukan operasi.
11. Fisioterapi diberikan untuk mencegah dan mengurangi cacat.

Antibiotika

Antibiotik spektrum luas harus diberikan secepat mungkin tanpa menunggu hasil
biakan, baru setelah ada hasil biakan diganti dengan antibiotik yang sesuai. Antibiotik
diberikan secara per enteral, pemberian intrtekal tidak dianjurkan. Lama
pemberian antibiotik biasanya 10-14 hari atau sedikitnya sampai dengan 7 hari setelah
penderita bebas dari demam. Antibiotik yang sering dipakai untuk meningitis:
a. Ampisilin (iv) : 8-12 gr/ hari, dibagi dalam 4 kali pemberian
b. Gentamisin (iv) : 5 mg/kg/BB/hari, dibagi dalam 3 kalipemberian.
c. Kloramfenikol (iv) : 4-8 gr/ hari, diberikan dalam 4 kali pemberian
d. Sefalosporin (iv) : 2 gr tiap 4-6 jam

E. Pencegahan
1. Vaksin
Langkah pertama yang bisa Anda lakukan untuk mencegah penyakit meningitis
adalah dengan melakukan vaksinasi. Para ahli medis menyarankan, melakukan
vaksinasi tersebut ketika berusia 1112 tahun atau 1621 tahun. Usia-usia ini
adalah umur rawan terkena meningitis.
2. Jangan menggunakan barang yang sama dengan orang lain
Meningitis yang disebabkan oleh bakteri dapat menular melalui napas, air liur serta
ingus penderita. Oleh karena itu hindarilah kontak fisik dengan penderita di tempat
umum. Tidak dianjurkan menggunakan benda-benda terutama peralatan makan yang
sama dengan penderita. Lebih baik gunakan peralatan milik Anda sendiri dan pastikan
membersihkannya dengan benar.
3. Jaga jarak dengan penderita meningitis
Menjaga jarak dengan penderita meningitis sangat diperlukan. Pasalnya, bakteri yang
terdapat pada cairan hidung maupun mulut dapat menular ketika bersin atau batuk.
4. Rajin cuci tangan
Rajin mencuci tangan merupakan salah satu cara pencegahan dari penyakit
meningitis. Hal ini wajib dilakukan ketika Anda baru saja dari kamar mandi,
memegang uang, berada di tempat yang ramai atau baru saja bersin dan batuk.
Disarankan untuk cuci tangan dengan menggunakan air hangat dan sabun.
Pastikan seluruh bagian mulai depan hingga belakang serta sela-sela jari Anda
terbasuh dengan sabun. Cuci tangan Anda hingga kurang lebih 20 detik kemudian
bilas dengan bersih dan keringkan dengan handuk yang juga bersih. Anda juga bisa
menggunakan hand sanitizer.
5. Jaga kekebalan tubuh
Menjaga kekebalan tubuh sangat diperlukan sebagai bentuk pencegahan.
Mengkonsumsi makanan sehat seperti sayur, buah dan makanan berprotein dapat
membantu menjaga kekebalan tubuh Anda. Anda juga disarankan untuk melakukan
olah raga agar tubuh Anda semakin kebal terhadap bakteri penyebab penyakit. Tidur
yang cukup sangat penting untuk menjaga tubuh Anda tetap fit.
6. Pola Hidup Sehat
DAFTAR PUSTAKA

Andriyanto, P. 1991. Penyakit Telinga, Hidung, dan Tenggorokan. Jakarta: EGC


_____. _____. https://id.scribd.com/document/262237018/SAP-Tonsilitis,
Diakses tanggal 25 Mei 2017.

Anda mungkin juga menyukai