Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Identifikasi Masalah

Koperasi karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Pinang


menjalankan sektor usaha di bidang jasa keuangan dan asuransi. Koperasi
karyawan PDAM Tirta Pinang yang beralamat di Jalan Sungaiselan ini memiliki
jumlah anggota sebanyak 29 orang terdiri atas 18 anggota pria dan 11 anggota
wanita. Anggota koperasi ini harus memenuhi persyaratan salah satunya adalah
berstatus karyawan di PDAM Tirta Pinang. Pihak perusahan mengeluarkan
kebijakan bahwa seluruh karyawan perushaan memiliki kewajiban menjadi
anggota koperasi karyawan. Namun, berdasarkan hasil pengamatan di lapangan
terdapat beberapa karyawan PDAM Tirta Pinang yang belum menjadi anggota
koperasi. Hal ini menggambarkan keputusan perusahaan yang ditetapkan
bersama tersebut tidak dijalankan dengan tegas.

Dari data kelembagaan, koperasi karyawan PDAM Tirta Pinang diketuai


oleh Astinawati, posisi sekretaris dijabat oleh Nopian Rizal, dan posisi
bendahara dijabat oleh Suwarti. Dalam pelaksanaan kepengurusan koperasi, saat
ini posisi ketua mengalami kevakuman disebabkan pernyataan pengunduran diri
oleh Astinawati dan posisi ketua telah mengalami kekosongan selama kurang
dari satu tahun. Dalam koperasi karyawan PDAM Tirta Pinang tidak terdapat
unsur kelembagaan manajer dan karyawan yang biasanya dijumpai di koperasi
lain pada umumnya.

Pelaksanaan Rapat Anggota Tahunan (RAT) yang merupakan salah satu


unsur penting dalam menjalankan peran koperasi tidak dipenuhi oleh koperasi
karyawan PDAM Tirta Pinang. Akibat dari hal tersebut, anggota koperasi tidak
memiliki keterikatan sosial yang kuat dikarenakan para anggota tidak pernah
melakukan pertemuan secara langsung. Selain itu, sisa hasil usaha (SHU)

1
sebagai kinerja kerja koperasi belum direalisakan kepada para anggota dan
berakibat mengendap karena belum dibagikan secara tahunan.

Koperasi karyawan PDAM Tirta Pinang yang telah berdiri sejak tahun
1993 ini menetapkan iuran wajib kepada para anggota sebesar Rp 25.000.
Koperasi ini bergerak di pelayanan simpan pinjam dengan memberikan
pinjaman kepada karyawan sebesar Rp 3.000.000 dengan suku bunga pinjaman
1% per bulan. Alokasi dana simpanan di koperasi tersebut hanya digunakan
dalam menangani satu macam usaha saja sehingga tidak mengalami
perkembangan usaha koperasi.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan bahasan mengenai identifikasi masalah di atas terdapat


beberapa rumusan masalah sebagai berikut.

a. Bagaimana gambaran manajemen koperasi karyawan PDAM Tirta Pinang


terkait perangkat organisasi koperasi?
b. Bagaimana solusi yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan
manajemen koperasi karyawan PDAM Tirta Pinang?

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Analisis

Manajemen koperasi pada hakikatnya adalah penerapan ilmu manajemen


di koperasi yang menghendaki sumber daya manusia diberi wewenang dan
tanggung jawab dalam proses perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian
yang dimiliki oleh koperasi untuk mencapai tujuan koperasi. Tujuan koperasi
yang dimaksud adalah untuk meningkatkan kesejahteraan berdasarkan nilai dan
prinsip-prinsip koperasi. Manajemen tersebut diperlukan suatu organisasi untuk
menuntut adanya kerjasama dalam mengelola sumber daya yang dimiliki oleh
koperasi sesuai dengan tujuan yang telah disepakati.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992


tentang Pengkoperasian pasal 21 dinyatakan bahwa perangkat organisasi
koperasi terdiri dari pengurus, pengawas, dan rapat anggota. Dalam kasus
koperasi karyawan PDAM Tirta Pinang terdapat kepengurusan koperasi terdiri
atas ketua, sekretaris, dan bendahara. Namun pelaksanaan kinerja kepengurusan
tersebut tidak optimal terutama jabatan ketua yang mengalami kekosongan
fungsi.

Tugas pengurus koperasi telah dijelaskan secara rinci sesuai dengan


ketentuan pada pasal 30 ayat 1 UU RI Nomor 25 Tahun 1992 sebagai berikut.

a. mengelola koperasi dan usahanya;


b. mengajukan rancangan rencana kerja serta rancangan rencana anggaran
pendapatan dan belanja koperasi;
c. menyelenggarakan rapat anggota;
d. mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;
serta
e. memelihara daftar buku anggota dan pengurus.
Dalam pasal 30 ayat 2 dijelaskan secara rinci mengenai wewenang pengurus,
yaitu sebagai berikut.

3
a. mewakili koperasi di dalam dan di luar koperasi;
b. memutuskan penerimaan anggota dan pemberhentian anggota sesuai
ketentuan AD/ART; serta
c. melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan dan kemanfaatan koperasi
dengan tanggungjawabnya dan keputusan rapat anggota.
Selain itu, koperasi karyawan PDAM Tirta Pinang tidak memenuhi unsur
perangkat pengawas yang memiliki fungsi supervisi, pengawasan, dan
pengendalian di koperasi yang dipilih dalam rapat anggota. Pengawas koperasi
tersebut tidak dapat merangkap sebagai pengurus. Koperasi ini juga tidak
memenuhi unsur perangkat rapat anggota yang menetapkan beberapa hal, antara
lain anggaran dasar, kebijakan umum organisasi, dan pembagian hasil usaha.

2.2. Pembahasan Solusi


Dari analisis permasalahan yang dihadapi oleh koperasi karyawan PDAM
Tirta Pinang, salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah pembaharuan
kelembagaan koperasi. Perangkat organisasi koperasi karyawan PDAM Tirta
Pinang belum memenuhi persyaratan pada umumnya berlaku. Oleh karena itu,
perangkat organisasi koperasi dimulai dari kepengurusan terutama ketua
koperasi dapat ditingkatkan kinerja fungsinya. Jabatan ketua koperasi perlu
dipipih kembali oleh anggota sehingga tidak mengalami kekosongan posisi.
Dari perangkat pengawas perlu dibentuk dalam koperasi karyawan PDAM
Tirta Pinang guna menjalankan fungsi pengawasan terhadap roda pelaksanaan
fungsi pengurus koperasi. Selain itu, koperasi karyawan ini diwajibkan
menyelenggarakan rapat anggota tahunan (RAT). Hal ini bertujuan untuk
memilih para pengurus dan pengawas yang mempunyai peranan penting dalam
koperasi, pembagian sisa usaha, dan kesepakatan-kesepakatan lain dalam hal
mencapai tujuan utama koperasi.

4
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Koperasi karyawan PDAM Tirta Pinang bergerak di bidang jasa keuangan


dan asuransi yang berlokasi di Jalan Sungaiselan, Kota Pangkalpinang. Koperasi
karyawan ini melayani jasa simpan pinjam kepada para anggota sesuai dengan
kebijakan yang berlaku. Namun, manajemen koperasi belum dijalankan secara
optimal dalam rangka pengendalian sumber daya mencapai tujuan utama
koperasi yakni mensejahterakan anggota koperasi. Hal ini digambarkan pada
perangkat organisasi koperasi yang belum memenuhi persyaratan pada
umumnya.

3.2. Saran

Dalam meningkatkan kinerja koperasi karyawan PDAM Tirta Pinang


diperlukan pembaharuan manajemen koperasi guna mencapai tujuan yang
dikehendaki bersama. Hal yang perlu dilakukan yakni pemenuhan syarat dalam
koperasi terutama pada perangkat kinerja organisasi terdiri atas pengurus,
pengawas, dan rapat anggota tahunan. Apabila hal tersebut dapat terwujud maka
koperasi karyawan PDAM Tirta Pinang dapat berjalan dengan optimal.

Anda mungkin juga menyukai