Anda di halaman 1dari 24

Sinergi Dukungan Kegiatan dan Anggaran BKKBN

dalam Peningkatan Pelayanan KB di Fasilitas Kesehatan

Surya Chandra Surapaty


(Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional)

Rapat Kerja Kesehatan Nasional Tahun 2017


Jakarta, 28 Februari 2017

1
SISTEMATIKA PENYAJIAN
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
PENINGKATAN KEPESERTAAN KB

DUKUNGAN ALOKASI ANGGARAN BKKBN


DALAM PENINGKATAN KEPESERTAAN KB

MEKANISME SINERGI ANTARA


BKKBN - KEMENKES
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
PENINGKATAN KEPESERTAAN KB
3 Dimensi Pembangunan

Dimensi pembangunan manusia Dimensi Pembangunan Dimensi Pemerataan


Sektor Unggulan & Kewilayahan
Pendidikan Kedaulatan pangan Antarkelompok
Kedaulatan energi & pendapatan
Kesehatan antarwilayah:
ketenagalistrikan
Perumahan (1) desa,
Kemaritiman dan kelautan (2) pinggiran,
BKKBN Mental / karakter
Pariwisata dan industri
(3) luar Jawa,
(4) kawasan timur

Revolusi Mental sebagai gerakan kolektif yang melibatkan seluruh bangsa dengan
memperkuat peran semua institusi pemerintahan dan pranata sosial-budaya di masyarakat

REVOLUSI Revolusi Mental dilaksanakan melalui internalisasi nilai-nilai esensial pada individu, keluarga,
MENTAL institusi sosial, masyarakat sampai dengan lembaga-lembaga negara

Nilai-nilai esensial meliputi etos kemajuan, etika kerja, motivasi berprestasi, disiplin, taat
hukum dan aturan, berpandangan optimistis, produktif, inovatif, adaptif, gotong royong, dan
berorientasi pada kebajikan publik dan kemaslahatan umum
 Penguatan dan pemaduan kebijakan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi;

 Penyediaan sarana dan prasarana serta jaminan ketersediaan alat dan obat kontrasepsi yang memadai;

 Peningkatan pelayanan KB dengan penggunaan MKJP untuk mengurangi risiko drop-out dan penggunaan
non-MKJP dengan memberikan informasi secara berkesinambungan untuk keberlangsungan kesertaan
ber-KB;

 Peningkatan jumlah dan penguatan kapasitas tenaga lapangan KB dan tenaga kesehatan pelayanan KB;

 Advokasi Program KKBPK kepada para pembuat kebijakan, serta promosi dan penggerakan masyarakat;

 Pembinaan ketahanan dan pemberdayaan keluarga melalui kelompok kegiatan bina keluarga dalam
rangka melestarikan kesertaan ber-KB;

 Penguatan tata kelola pembangunan kependudukan dan KB melalui penguatan landasan hukum dan
kelembagaan
TARGET RENSTRA BKKBN 2015-2019

No. INDIKATOR 2015 2016 2017 2018 2019 2015 -2019

1 Angka kelahiran total (total fertility rate/TFR) per 2,37 2,36 2,33 2,31 2,28 2,28
WUS (15-49 tahun)

2 Persentase pemakaian kontrasepsi (modern 60,5 60,7 60,9 61,1 61,3 61,3
contraceptive prevalence rate/CPR)

3 Persentase kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi 10,60 10,48 10,26 10,14 9,91 9,91
(unmet need) (%)
4 Persentase Peserta KB Aktif (PA) MKJP 20,50 21,19 21,70 22,30 23,50 23,50

5 Tingkat putus pakai kontrasepsi (%) 26,0 25,7 25,3 25,0 24,6 24,6
Perubahan Kebijakan

Money follow function Money follow program


Pendekatan Pembangunan Nasional (Program):

• Pendekatan Pembangunan Nasional  HITS


(HOLISTIK-INTEGRASI-TEMATIK-SPASIAL)

Pendekatan Penganggaran:

• Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (KPJM)


• Penganggaran Terpadu
• Penganggaran Berbasis Kinerja
DASAR HUKUM SINERGITAS/INTEGRASI PROGRAM DAN KEGIATAN

1. Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan


Nasional
2. Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
3. Peraturan Pemerintah No. 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana
Pembangunan Nasional
4. Peraturan Menteri PPN/Ka. Bappenas No. 1 Tahun 2014 tentang Tata Cara Penyusunan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 18 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyusunan,
Pengendalian, dan Evaluasi Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2017
6. Peraturan Pemerintah No. 87 Tahun 2014, tentang Perkembangan Kependudukan dan
Pembangunan Keluarga, Keluarga Berencana, dan Sistem Informasi Keluarga
Peningkatan Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi
dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2017

Peningkatan
pelayanan KB

Penguatan
regulasi, Penguatan
kelembagaan, advokasi dan
serta data dan KIE KB
informasi

Pengendalian
jumlah penduduk
(TFR/kelahiran)

Pembangunan
Pembinaan
keluarga
remaja
FRAMEWORK ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KEGIATAN PRIORITAS
BKKBN TA 2017 SESUAI ARAH KEBIJAKAN RKP 2017

1. Jaminan ketersediaan alokon dan sarana penunjang


Peningkatan 2. Peningkatan akses dan kualitas pembinaan pelayanan KB
pelayanan 3. Pelayanan KB di wilayah DTPK
KB 4. Pembinaan pelayanan KB swasta dan standardisasi
5. Sosialisasi, promosi, dan konseling kesehatan dan hak-hak
reproduksi

1. Peningkatan advokasi dan KIE Program KKBPK


Penguatan 2. Pembinaan lini lapangan oleh PKB/PLKB dan PPKBD/sub-
advokasi PPKBD (kader)
dan KIE KB 3. Penguatan kemitraan
4. Penguatan implementasi program di lini lapangan (melalui
Kampung KB)

Pengendalian
RKP jumlah Pembinaa 1. Pembinaan remaja (GenRe)
2. Pembinaan keluarga remaja (BKR)
TA penduduk n remaja
3. Advokasi dan KIE Kesehatan Reproduksi Remaja
2017 (TFR/kelahira
n) 1. Pengembangan regulasi/kebijakan untuk Program KKBPK (UU
Penguatan 52/2009 dan PP 87/2014, regulasi dana desa dan regulasi
regulasi, lainnya sesuai dengan UU 23/2014)
kelembagaa 2. Peningkatan kualitas pelaporan dan statistik BKKBN
n, serta data 3. Penelitian KB-KS dan kependudukan
dan 4. Analisis dampak kependudukan
informasi 5. Fasilitasi pembentukan kelembagaan (UU 23/2014)
6. Pemaduan kebijakan kependudukan

Pembanguna 1. Perwujudan keluarga berkualitas


n keluarga 2. Peningkatan pemahaman dan kesadaran tentang fungsi
keluarga
3. Pembinaan kesertaan ber-KB bagi PUS anggota poktan (BKB,
BKR, BKL, UPPKS)
PENGEMBANGAN STRATEGI OPERASIONAL
DALAM MENINGKATKAN KEPESERTAAN KB (1)

1 Jaminan ketersediaan Alat/Obat Kontrasepsi (Alokon) dan dukungan sarana pelayanan KB

Penggerakan Pelayanan KB MKJP → fokus untuk pencapaian peserta KB tambahan (Jumlah PA


tambahan)

2 Penggerakan pasca pelayanan KB oleh provider di faskes - untuk mengurangi drop out,
meningkatkan KB MKJP, mengurangi ketakutan akan efek samping, memberikan informasi
kelebihan-kekurangan masing-masing jenis alokon, dan penjelasan tentang kesehatan reproduksi

3 Pengembangan dan penyebarluasan materi informasi Program KKBPK (termasuk materi MKJP
dan efek samping) di seluruh tingkatan wilayah (dan faskes)

Penggerakan Mekanisme Operasional Lini Lapangan

4 Penggerakan PKB/PLKB (dalam peningkatan pemahaman masyarakat tentang KB dan KR, KIE
Program KKBPK kepada masyarakat, serta penguatan peran dan fungsi serta peningkatan
kapasitas PPKBD/Sub-PPKBD/Kader)
PENGEMBANGAN STRATEGI OPERASIONAL
DALAM MENINGKATKAN KEPESERTAAN KB (2)

5 Penyediaan buku saku tentang materi MKJP, efek samping, kelebihan dan kekurangan alokon,
mitos dan fakta alokon, dan kespro (bagi PKB/PLKB dan PPKBD/Sub-PPKBD/Kader)

Orientasi/diseminasi tentang Program KKBPK bagi PPKBD/Sub-PPKBD (Kader), Petugas

6 KUA/Petugas Pernikahan, serta dukungan penggerakan Komunikasi Interpersonal dan Konseling


(KIP-K)/nasihat pernikahan (informasi KB dan pembangunan keluarga) bagi pasangan calon
pengantin

7 Penguatan berbagai intervensi kegiatan di Kampung KB (kerja sama lintas sektor dan lintas bidang
BKKBN)

8 Peningkatan pembinaan Peserta KB Aktif (PA) melalui kelompok kegiatan (poktan) BKB, BKR, BKL,
UPPKS; dan Pembangunan Keluarga melalui penerapan 8 fungsi keluarga
DUKUNGAN ALOKASI ANGGARAN BKKBN
DALAM PENINGKATAN KEPESERTAAN KB
STRUKTUR PROGRAM BKKBN

1. Program Kependudukan, KB, dan Pembangunan Keluarga:


• Bidang Pengendalian Penduduk (Dalduk)
• Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR)
PROGRAM • Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK)
TEKNIS • Bidang Advokasi, Penggerakan, dan Informasi (Adpin)
• Pengelolaan Program Kependudukan, Keluarga Berencana, dan
Pembangunan Keluarga provinsi

2. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya


• Sekretariat Utama (Sestama)
• Pengelolaan program dukungan manajemen provinsi

3. Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur BKKBN


PROGRAM • Inspektorat Utama (Irtama)
GENERIK • Pengawasan dan peningkatan akuntabilitas aparatur provinsi

4. Program Pelatihan, Penelitian, dan Pengembangan serta Kerja Sama Internasional


BKKBN
• Bidang Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan (Latbang)
• Pengelolaan pelatihan, penelitian, dan pengembangan di provinsi
ALOKASI ANGGARAN BKKBN TA 2017

PAGU ANGGARAN 2017


KODE PROGRAM TOTAL PAGU PER
PUSAT PROVINSI
PROGRAM
068.01.01 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan 196.664.044.000 572.089.230.000 768.753.274.000
Tugas Teknis lainnya BKKBN
068.01.03 Program Pengawasan dan Peningkatan 13.600.000.000 4.000.000.000 17.600.000.000
Akuntabilitas Aparatur BKKBN
068.01.04 Program Pelatihan, penelitian dan Pengembangan 126.626.000.000 169.385.100.000 296.011.100.000
serta Kerjasama Internasional BKKBN

068.01.06 Program Kependudukan, KB, dan Pembangunan 988.880.148.000 1.339.347.143.000 2.328.227.291.000


Keluarga
TOTAL 1.325.770.192.000 2.084.821.473.000 3.410.591.665.000
PERSEN 38,87 61,13 100,00

001 dan 002 PUSAT PROV BKKBN


Gaji/Tunjangan (001) 95.515.415.000 328.057.423.000 423.572.838.000
Operasional Rutin/Pemeliharaan (002) 20.383.544.000 60.317.292.000 80.700.836.000
TOTAL 115.898.959.000 388.374.715.000 504.273.674.000
ALOKASI ANGGARAN BKKBN TA 2017
TERKAIT PROGRAM/KEGIATAN PENINGKATAN KEPESERTAAN KB

PER-BIDANG PUSAT PROVINSI PAGU ANGGARAN


Bidang Pengendalian Penduduk (DALDUK) 17,640,000,000 83,871,200,000 101,511,200,000
Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan 578,510,430,000 439,869,995,000 1,018,380,425,000
Reproduksi (KBKR)
Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan 102,160,200,000 166,668,300,000 268,828,500,000
Keluarga (KSPK)
Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi 290,569,518,000 648,937,648,000 939,507,166,000
(ADPIN)
Bidang Pelatihan dan Penelitian (LATBANG & 126,626,000,000 169,385,100,000 296,011,100,000
LITBANG)
Bidang Sekretariat 196,664,044,000 572,089,230,000 768,753,274,000
Bidang Pengawasan 13,600,000,000 4,000,000,000 17,600,000,000
TOTAL 1,325,770,192,000 2,084,821,473,000 3,410,591,665,000
PEMETAAN ALOKASI ANGGARAN BKKBN TA 2017
TERKAIT PENINGKATAN KEPESERTAAN KB (1)

Jaminan ketersediaan alat/obat kontrasepsi (alokon) dan dukungan alokon Rp291 M


sarana pelayanan KB sarana yan KB Rp242 M

Penggerakan pelayanan KB MKJP → fokus untuk pencapaian Penggerakan MKJP


peserta KB tambahan (jumlah PA tambahan) Rp224 M

Peningkatan promosi KB
Pengembangan dan penyebarluasan materi informasi Program
dan KR Rp41 M
KKBPK (termasuk materi MKJP dan efek samping) di seluruh
(termasuk penyebarluasan
tingkatan wilayah (dan faskes)
materi Rp21 M)
Penggerakan Mekanisme Operasional Lini Lapangan
Penggerakan mekop linlap
Penggerakan PKB/PLKB, penguatan peran dan fungsi serta
Rp215 M
peningkatan kapasitas PPKBD/Sub-PPKBD/Kader (penggerakan
Rakor tk. kec dan desa Rp63 M
kader) dan rakor tk. kec. dan desa
PEMETAAN ALOKASI ANGGARAN BKKBN TA 2017
TERKAIT PENINGKATAN KEPESERTAAN KB (2)
Penyediaan buku saku tentang materi MKJP, efek samping, kelebihan Penyediaan materi
dan kekurangan alokon, mitos dan fakta alokon, dan kespro (bagi informasi KBKR bagi
PKB/PLKB dan PPKBD/Sub-PPKBD/Kader) tenaga lapangan Rp10 M

Orientasi/diseminasi tentang Program KKBPK bagi PPKBD/Sub- Orientasi Rp7 M


PPKBD (Kader) serta bagi Petugas KUA/Petugas Pernikahan, serta Dukungan penggerakan
dukungan penggerakan Komunikasi Interpersonal dan Konseling konseling bagi catin
(KIP-K)/nasihat pernikahan (informasi KB dan Pembangunan Rp10 M
Keluarga) bagi pasangan calon pengantin
Pembentukan Kampung KB
Penguatan berbagai intervensi kegiatan di Kampung KB (1 Kampung KB di setiap
(kerja sama lintas sektor dan lintas bidang BKKBN) Kec) Rp71 M
Alokasi kegiatan disesuaikan
bidang terkait
Peningkatan pembinaan Peserta KB Aktif (PA) melalui kelompok
kegiatan (poktan) BKB, BKR, BKL, UPPKS dan Pembangunan Keluarga BKB Rp23 M, BKR/PIK
melalui penerapan 8 fungsi keluarga R/M Rp57 M, BKL Rp15 M,
UPPKS Rp12 M
MEKANISME SINERGI ANTARA
BKKBN - KEMENKES
MEKANISME SINKRONISASI DAN SINERGI KEGIATAN

Perlu peningkatan komitmen bersama antara


Kemenkes – BKKBN – BPJS Kesehatan
melalui koordinasi Kemenko PMK dan KemenPPN/Bappenas

• Kesepahaman arah kebijakan program dan kegiatan prioritas antara


BKKBN dan Kemenkes
• Pemetaan kegiatan prioritas peningkatan kepesertaan KB – yang ada di
BKKBN dan kegiatan Kemenkes yang terkait
• Sinkronisasi data basis faskes yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan
dalam SJSN/JKN
CONTOH MEKANISME OPERASIONAL SINERGI KEGIATAN
• Dari sisi pemetaan kegiatan prioritas peningkatan kepesertaan KB:
ditelaah sesuai dengan prioritas nasional dan pembagian tanggung jawab antara BKKBN –
Kemenkes – BPJS Kesehatan
Contoh:
BKKBN  menyediakan alokon, melakukan penggerakan pelayanan MKJP (membawa calon akseptor
ke faskes)
Kemenkes/Dinkes  menyediakan tenaga pelayanan KB (provider), baik dokter maupun bidan
BPJS Kesehatan  menyediakan biaya pelayanan KB

• Sinkronisasi data basis faskes yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan dalam SJSN/JKN:
Pentingnya sinkronisasi data basis dalam peningkatan kepesertaan KB terkait:
1) Pemetaan sasaran jaminan ketersediaan alokon,
2) Peningkatan kualitas tenaga pelayanan KB/provider
3) Pemetaan akses dalam penggerakan pelayanan MKJP
4) Penyebarluasan materi informasi Program KB dan kesehatan reproduksi di faskes
LANGKAH UTAMA YANG HARUS SEGERA DITINDAKLANJUTI
Komitmen/kesepakatan bersama antara BKKBN – Kemenkes – BPJS Kesehatan
terkait arah kebijakan dan program/kegiatan prioritas yang akan disinergikan
(melalui koordinasi Kemenko PMK dan KemenPPN/Bappenas), untuk
kemudian disebarluaskan (melalui Surat Edaran Bersama) ke Provinsi dan
Kabupaten/Kota

Koordinasi teknis antara BKKBN (Deputi Bidang KBKR), Kemenkes, dan BPJS
Kesehatan – rumusan kegiatan yang akan disinergikan di seluruh tingkatan
wilayah

Penyiapan alur monitoring dan evaluasi terpadu (BKKBN – Kemenkes – BPJS


Kesehatan) melalui koordinasi Kemenko PMK dan KemenPPN/Bappenas,
terutama dalam mengevaluasi rumusan kegiatan yang akan disinergikan di
seluruh tingkatan wilayah serta memastikan target/sasaran prioritas nasional
(yang tertera dalam RPJMN dan Renstra 2015-2019) dapat tercapai
www.bkkbn.go.id

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai