Manajemen ISO 17025
Manajemen ISO 17025
17025
DOKUMENTASI MUTU
DISUSUN OLEH :
3 KIMIA ANALIS 1
Jl. Kadar Maron Pos 104 Telp/Fax.(0293) 4901639 Temanggung Kode Pos 56221
Edisi pertama (1999) ISO/IEC 17025 diterbitkan sebagai hasil dari pengalaman yang
ekstensif dalam implementasi ISO/IEC Guide 25 dan EN 45001 yang telah digantikan. Edisi
pertama tersebut berisi semua persyaratan yang harus dipenuhi oleh laboratorium pengujian
dan laboratorium kalibrasi apabila mereka ingin mendemonstrasikan bahwa mereka
mengoperasikan sistem manajemen, secara teknis kompeten, dan mampu menyajikan hasil
yang secara teknis absah.
Edisi pertama mengacu kepada ISO 9001:1994 dan ISO 9002:1994. Standar tersebut
telah digantikan dengan ISO 9001:2000 yang menyebabkan perlunya menyelaraskan
ISO/IEC 17025. Dalam edisi kedua ini, beberapa klausul telah diamandemen atau ditambah
hanya apabila untuk menyelaraskan dengan ISO 9001:2000.
Laboratorium pengujian dan laboratorium kalibrasi yang memenuhi Standar ini juga
akan beroperasi sesuai dengan ISO 9001.
Kesesuaian sistem manajemen mutu dengan persyaratan ISO 9001 yang dioperasikan
oleh laboratorium tidak dengan sendirinya mendemonstrasikan kompetemsi laboratorium
dalam data dan hasil yang secara teknis absah. Mendemonstrasikan kesesuaian ke Standar ini
juga tidak berarti bahwa sistem manajemen mutu yang dioperasikan oleh laboratorium
memenuhi seluruh persyaratan ISO 9001.
Keberterimaan hasil perhujian dan hasil kalibrasi antar negara perku difasilitasi
apabila labiratorium memenuhi persyaratan Strandar ini dan apabila labpratorium
memperoleh akreditasi dari lembaga yang telah bergabung dalam perjanjian saling pengakuan
dengan lembaga yang sepadan di negara lain yang juga menggunakan Standar ini.
Pengunaan Standar ini dapat memfasilitasi kerjasama antar laboratorium dan lembaga
lainnya, dan membntu pertukaran informasi dan pengalaman, serta dalam harmonisasi standar
dan prosedur.
BAB I
ISO 17025 merupakan standar mutu yang dibuat untuk laboratorium pengujian dan
kalibrasi. ISO 17025 diterbitkan pada tahun 2005 dan dibagi menjadi dua bagian utama yaitu
persyaratan manajemen dan persyaratan teknis. Persyaratan manajemen terkait dengan
operasi dan keefektifan sistem manajemen mutu dalam laboratorium dan memiliki
persyaratan khusus. Persyaratan teknis yaitu terkait dengan kompetensi staf, metodologi
pengujian, peralatan dan kualitas, serta pelaporan hasil pengujian dan kalibrasi. ISO 17025
mengatur semua aspek tentang bagaimana laboratorium melakukan bisnis mereka (siapa, apa,
kapan, dimana, bagaimana, berapa banyak, dan mengapa) pengukuran, pengujian, serifikasi,
merekomendasi dan pelaporan.
Dengan peran Laboratorium yang sangat penting dalam sistem mutu perusahaan. ISO
17025 dapat digunakan sebagai standar untuk mengembangkan dan membangun kualitas
sistem mutu di laboratoriumserta penilaian yang dilakukan oleh klien atau pihak ketiga.
Standar ini juga dijadikan sebagai acuan kriteria untuk akreditasi laboratorium. ISO 17025
dapat juga dianggap sebagai konstitusi non formal yang menjadi dasar pelaksanaan
konseptual dari suatu laboratorium. Laboratorium memerlukan suatu dasar petunjuk dalam
upaya penanganan masalah-masalah laboratorium, disinilah peran ISO 17025 dalam
memberikan batasan prosedur pelaksanaan yang benar. Standar ISO 17025 merupakan
standar Internasional yang kemudian di buat Standar Nasional Indonesia SNI ISO/IEC
17025:2008.
Terdapat 5 bab yang terkandung dalam SNI ISO/IEC 17025:2008, yang meliputi:
1. Ruang Lingkup
2. Acuan Normatif
3. Istilah dan Definisi
4. Persyaratan Manajemen
5. Persyaratan Teknis
Pada 5 bab tersebut dijelaskan bahwa laboratorium Pengujian dan Kalibrasin harus mengikuti
acuan normatif dan memenuhi persyaratan manajemen dan Persyaratan teknis. Isi dari kelima
Bab tersebut adalah:
1. Ruang Lingkup
1.1. Standar ini menetapkan persyaratan umum kompetensi dalam melakukan pengujian
dan/atau kalibrasi, termasuk pengambilan contoh. Hal ini mencakup pengujian dan kalibrasi
dengan menggunakan metode yang baku, metode yang tidak baku, dan metode yang
dikembangkan laboratorium.
1.2. Standar ini dapat diterapkan pada semua organisasi yang melakukan pengujian dan/atau
kalibrasi. Hal ini mencakup, misalnya laboratorium pihak pertama, pihak kedua, pihak ketiga,
dan laboratorium yang kegiatan pengujian dan/atau kalibrasinya merupakan bagian dari
inspeksi dan sertifikasi produk. Standar ini dapat diterapkan pada semua laboratorium tanpa
memperhatikan jumlah personel atau luasnya lingkup kegiatan pengujian dan/atau kalibrasi.
Apabila laboratorium tidak melakukan satu kegiatan atau lebih yang tercakup dalam Standar
ini, misalnya pengambilan contoh dan desain/pengembangan metode baru, persyaratan dari
ketentuan tersebut tidak diterapkan.
1.3. Catatan yang diberikan merupakan penjelasan dari teks, contoh dan pedoman. Hal ini
tidak berisi persyaratan dan tidak merupakan bagian terpadu dari Standar ini.
1.4. Standar ini digunakan oleh laboratorium untuk mengembangkan sistem manajemen
untuk kegiatan mutu, administrasi dan teknis. Pelanggan (customer) laboratorium, regulator
dan badan akreditasi dapat juga menggunakannya dalam melakukan konfirmasi atau
mengakui kompetensi laboratorium. Standar ini tidak ditujukan sebagai dasar sertifikasi
laboratorium.
1.5. Kesesuaian dengan persyaratan perundangan dan keselamatan pada pengoperasian
laboratorium tidak dicakup oleh Standar ini.
1.6. Bila laboratorium pengujian dan laboratorium kalibrasi memenuhi persyaratan Standar
ini, berarti laboratorium telah mengoperasikan sistem manajemen untuk kegiatan pengujian
dan kalibrasi yang juga memenuhi prinsip ISO 9001.
Laboratorium yang dimaksud dalam ISO 17025 ini adalah laboratorium Pengujian dan
Kalibrasi yang berlaku untuk semua laboratorium yang bergerak dalam bidang pengujian dan
kalibrasi tanpa terkecuali. Artinya, persyaratan umum kompetensi dalam melakukan
pengujian dan/atau kalibrasi, termasuk pengambilan contoh. standar ini dapat diterapkan pada
semua laboratorium tanpa mengindahkan jumlah personel atau luasnya lingkup kegiatan
pengujian dan/atau kalibrasi. ISO IEC 17025 ini digunakan oleh laboratorium untuk
mengembangkan sistem manajemen mutu, administratif, dan kegiatan teknis. menggerakkan
kegiatan laboratorium. Sertifikasi sistem manajemen kadang-kadang disebut juga
registrasi. Untuk memastikan bahwa persyaratan Standar ini diterapkan secara konsisten
maka diperlukan penjelasan atau interpretasi persyaratan tertentu yang terdapat dalam
Standar ini. Pedoman untuk menetapkan penerapan bidang tertentu terutama pada badan
akreditasi Jika laboratorium ingin diakreditasi untuk sebagian atau semua kegiatan pengujian
dan kalibrasi, sebaiknya memenuhi persyaratan dalam standar ISO 17025.
2. Acuan Normatif
Pada acuan Normatif digunakan dokumen acuan yang sangat diperlukan untuk
mengaplikasikan standar ini. Standar ISO 17025 merupakan standar yang dibuat sesuai
dengan dokumen kerangka acuan Sistem Manajemen Mutu. Dokumen tersebut membantu
dalam definisi mengenai kegunaan dan asas-asas ISO 17025.
4. Persyaratan Manajemen
1.1. Organisasi
Laboratorium harus merupakan kesatuan yang legal dapat dipertanggung jawabkan,
memuaskan kebutuhan pelanggan, mencakup pekerjaan di lab. permanen, di luar lab.
permanen dan atau di lab. sementara / bergerak, dan bersifat independen.
Laboratorium harus :
Memiliki personel (manajerial dan teknis) dengan wewenang dan sumber daya yang
diperlukan untuk melaksanakan tugasnya dan untuk mengidentifikasi penyimpangan dari
sistem mutu / prosedur pelaksanaan pengujian, dan untuk memulai tindakan pencegahan atau
meminimalkan penyimpangan.
1.10. Peningkatan
Laboratorium harus meningkatkan efektifitas sistem manajemen secara berkelanjutan
melalui penggunaan :
Kebijakan mutu
Sasaran mutu
Hasil audit
Analisis data
Tindakan perbaikan dan pencegahan
Serta kaji ulang manajemen
5. Persyaratan Teknis
5.1. Umum
5.1.1. Berbagai faktor yang menentukan kebenaran dan kehandalan pengujian/kalibrasi
adalah faktor manusia, kondisi akomodasi dan lingkungan, metode pengujian metode
kalibrasi validasi metode, peralatan, ketertelusuran pengukuran, pengambilan sampel,
penanganan sampel.
5.2. Personel
Manajemen laboratorium harus memastikan kompetensi semua personil yang
mengoperasikan peralatan tertentu, melakukan pengujian, mengevaluasi hasil, dan
menandatangani laporan pengujian. kemampuan kerja setiap individu, mencakup
pengetahuan, ketrampilan dan sikap kerja, harus sesuai dengan standard yang ditetapkan.
5.5. Peralatan
Laboratorium harus dilengkapi peralatan pengambilan contoh dan pengukuran yang
diperlukan dalam pengujian. Peralatan dan perangkat lunaknya yang digunakan, harus
mampu mencapai akurasi yang diperlukan dan memenuhi spesifikasi yang relevan. Program
kalibrasi harus ditetapkan untuk besaran / nilai utama peralatan, apabila sifat-sifatnya
berpengaruh nyata pada hasil. Sehingga dapat dihasilkan data yang absah dan akurasi yang
diperlukan.
Organisasi harus:
– Menetapkan proses-proses yang perlu untuk sistem manajemen mutu dan aplikasinya di
dalam organisasi
– Menentukan kriteria dan metoda yang dibutuhkan untuk menjamin bahwa pelaksanaan
dan pengendalian proses-proses tersebut efektif
– Menetapkan tindakan yang perlu untuk mencapai hasil yang direncanakan dan
penyempurnaan berkelanjutan terhadap proses-proses tersebut.
– Manual mutu
c. Pengendalian dokumen:
Dokumen yang dipersyaratkan oleh standar ISO harus dikendalikan. Rekaman yang
dihasilkan juga harus dikendalikan.
– Untuk memastikan bahwa perubahan dan status revisi terkini dari dokumen
teridentifikasi
– Untuk memastikan bahwa versi yang relevan dari dokumen yang dapat diterapkan
tersedia di tempat pengguna
– Untuk memastikan bahwa dokumen tetap dapat terbaca dan segera dapat
teridentifikasi
– Untuk memastikan bahwa dokumen yang berasal dari luar organisasi yang ditetapkan
oleh organisasi yang penting untuk perencanaan dan operasi sistem manajemen mutu
diidentifikasi dan distribusinya dikendalikan
– Catatan yang ditetapkan untuk membrikan bukti kesesuain thd persyaratan dan bukti
operasi yang efektif dari sistem manajemen mutu harus dikendalikan.
– Catatan harus tetap dapat terbaca, segera dapat teridentifikasi dan dapat diakses
kembali
a. Komitmen manajemen:
b. Fokus pelanggan:
c. Kebijakan mutu:
– Sasaran mutu:
f. Komunikasi internal:
Manajemen puncak harus memastikan bahwa proses komunikasi yang sesuai ditetapkan
dalam organisasi dan bahwa komunikasi mengenai efektivitas sistem manajemen mutu
berlangsung.
g. Telaah manajemen:
– Umum
– Masukan penelaahan:
Hasil audit
Hasil dari penelaahan manajemen harus meliputi keputusan dan tindak lanjut yang
berhubungan dengan:
I
PANDUAN MUTU
II PROSEDUR MUTU
IV FORM DAN
REKAMAN
Dok Level I mencakup atau menjadi acuan dok. Level II,III, dan IV
DOKUMEN LEVEL I
Persyaratan Manajemen
Persyaratan Teknik
1. Ruang Lingkup
2. Acuan Normatif
4. Persyaratan Manajemen
5. Persyaratan Teknik
Lampiran
DOKUMEN LEVEL II
DOKUMEN LEVEL IV
http://freejesindo.blogspot.co.id/2013/10/iso-17025-merupakanstandar-mutu-yang.html
http://iso-series.blogspot.co.id/p/iso-1725.html
http://freejesindo.blogspot.co.id/2013/10/iso-17025-merupakanstandar-mutu-yang.html
http://konsultaniso.web.id/sistem-manajemen-mutu-iso-90012008/konsultan-iso
http://publikasi.dinus.ac.id/index.php/semanik/article/download/86/48