(Akmala Fauziyah) 1
ABSTRAK
Penelitian ini mempunyai lima tujuan, yaitu untuk mengetahui: 1) pemahaman guru terhadap
filosofi dan pinsip-prinsip PBK; 2) pemahaman guru terhadap karakteristik pembelajaran orientasi HOTS;
3) kemampuan guru merencanakan PBK; 4) kemampuan guru merencanakan pembelajaran berorientasi
HOTS; dan 5) kemampuan guru merencanakan PBKoHOTS. Penelitian ini adalah penelitian survei.
Subyek penelitian adalah 30 orang guru Program Keahlian Teknik Bangunan SMKN di DIY dan Jawa
Tengah. Data diambil dengan metode kuisioner, wawancara dan dokumentasi RPP. Teknik analisis data
yang digunakan meliputi statistik deskriptif, deskriptif kuantitatif, dan kualitatif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa: 1) pemahaman guru terhadap filosofi dan prinsip-prinsip PBK adalah “kurang
paham” (33,33%); 2) pemahaman guru terhadap karakteristik pembelajaran orientasi HOTS adalah “tidak
paham sama sekali” (0,97%); 3) kemampuan guru dalam merencanakan PBK adalah “kurang mampu”
(33,33%); 4) kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran orientasi HOTS adalah “tidak mampu
sama sekali” (0,97%); dan 5) kemampuan guru dalam merencanakan PBK orientasi HOTS adalah “tidak
mampu sama sekali” (6,06%).
ABSTRACT
This study has five objectives, namely to determine: 1) teachers’ understanding on the philosophy and
principles of CBT; 2) teachers’ understanding of the characteristics of HOTS; 3) the ability of teachers in planning
the CBT; 4) the ability of teachers in planning the HOTS; and 5) the ability of teachers in planning the
CBToHOTS. This study is conducted as a survey reaserach type. The research subjects were 30 teachers from
technical expertise building state vocational high school in Yogyakarta and Central Java. Data was taken using
survey method, interviews and documentation of lesson plans. Data analysis techniques that ware used include
descriptive statistics, descriptive quantitative, and qualitative. This research has shown five results. They are: 1)
the teachers’ understanding on the philosophy and principles of CBT is “less comprehend”(33,33%); 2) teachers’
understanding of the characteristics of HOTS is “do not comprehend at all” (0,97%); 3) the ability of teachers in
planning the CBT is “less competent” (33,33%); 4) the ability of teachers in planning the HOTS is “incompetent at
all” (0,97%); and 5) the ability of teachers in planning the CBToHOTS is “incompetent at all” (6,06%).
GIZ (2016). The German Federal Ministry for Primasiwi, Andika. (14 November 2017).
Economic Cooperation. Ketidakselarasan Kebutuhan Jadi
Penyebab Tingginya Pengangguran
Lulusan SMK. suaramerdeka. Diakses
Perencanaan Pembelajaran Berbasis .... (Akmala Fauziyah) 11
pada tanggal 27 Februari 2018 dari
http://www.suaramerdeka.com