Anda di halaman 1dari 6

Istilah hama tanaman merujuk pada semua binatang
 (yang
 bersifat herbivora termasuk hewan.

ewan. Ilmu ini menjadi penting
 di dalam ilmu hama karena


ataupun omnivora) yang
 menimbulkan kerusakan dan/atau kerugian pada memberikan dasar‐dasar pemahaman terhadap cara identifikasi jenis hama yang

tanaman (tumbuhan yang
 diusahakan oleh manusia). Pada tingkat populasi yang merusak pada tanaman tertentu. Anatomi adalah ilmu yang
 mempelajari susunan

 tinggi, binatang‐binatang
 tersebut (mungkin) akan menimbulkan kerugian (alat) tubuh. Jadi, misalnya, jika seseorang
 sudah memahami jenis‐jenis alat
(secara ekonomis) pada tanaman, dan pada saat itulah mereka "dianggap" sebagai mulut, maka lebih lanjut, mereka akan mempelajari juga sistem pencernaan dari
hama. Jadi, istilah hama bersifat relatif dan antroposentris (berdasarkan organisme yang
 mempunyai jenis alat mulut tertentu. Misalnya, serangga yang
kepentingan manusia). Artinya, jika keberadaan binatang‐binatang
 tersebut

 mempunyai alat mulut bertipe penggigit‐pengunyah semacam belalang

merugikan kepentingan manusia, maka mereka dianggap sebagai hama, dan
mempunyai susunan sistem pencernaan yang
 khas dan berbeda dengan misalnya
sebaliknya. Saat ini, binatang
 hama digolongkan ke dalam tiga filum, yaitu
Filum Arthropoda (serangga, tungau, dan sebangsanya), Filum Chordata (binatang wereng
 batang
 coklat yang
 notabene adalah serangga pencucuk‐pengisap.

 berkerangka, misalnya tikus, tupai, burung, dan sebangsanya), dan Filum Biologi adalah ilmu yang
 mempelajari tentang
 hidup dan kehidupan. Setelah
Molusca (binatang
 lunak semacam siput dan bekicot). Filum Nemathelminthes mengenal ciri‐ciri organisme melalui morfologi dan anatomi, kita biasanya
memperoleh kesempatan untuk mempelajari perikehidupan hewan hama
sebelumnya dikelompokkan sebagai binatang
 hama, namun klasifikasi terkini bersangkutan menyangkut perilaku, sifat fisiologis, dan terutama tanggapan
mengelompokkan mereka ke dalam penyakit, jadi tidak dibahas di dalam terhadap perubahan lingkungan. Jika kita sudah memahami kaitan antara hewan
praktikum ini. Selanjutnya, manusia kemudian mengembangkan upaya‐upaya hama dengan lingkungannya, maka tugas kita untuk mengelola dan
untuk mengurangi atau menghilangkan dampak merugikan dari binatang
 (hama) mengendalikan populasinya menjadi lebih mudah.
tersebut. Muncullah istilah pengendalian dan sekaligus pengelolaan populasi Morfologi Serangga Hama Tanaman
(hama) untuk merujuk pada upaya‐upaya yang
 dikembangkan manusia tersebut.
Namun, beberapa hal harus diperhatikan untuk mensukseskan upaya Secara morfologi Arthropoda dicirikan dengan badan yang beruas biasanya
mencapai lebih dari 21 ruas, yang tiap ruasnya mempunyai sepasang anggota
pengendalian/ pengelolaan hama. Hal pertama dan utama yang
 harus dipahami
badan (appendages) namun sepasang anggota badan ini ada yang mereduksi atau
adalah tentang Biekologi Hama yang
 menyangkut pengetahuan tentang
 berubah bentuk dan fungsi sesuai dengan kebutuhan masing-masing kelompok.
perikehidupan hama dan interaksinya dengan lingkungan, termasuk morfologi dan Ciri penting lain adalah kelompok arthropoda tidak memunyai struktur tulang di
anatomi hama bersangkutan (fungsi pengenalan taksonomi dan sistematika). dalam tubuhnya. Arthropoda mempunyai struktur dinding badan keras yang
menutupi tubuh bagian luar untuk melindungi bagian dalam tubuh yang biasanya
Morfologi adalah ilmu yang
 mempelajari bentuk dan susunan satu benda,
disebut eksosekeleton. Bagian paling luar mempunyai struktur yang paling keras Berkemampuan melihat ke depan untuk menjaga kelangsungan hidup
dan diperkuat oleh khitin. Meskipun keras namun strukutur ini masih keturunannya, Bermetamorphosis, Mempunyai keragaman dalam makannya,
memungkinkan pergerakan di tiap ruas. Hidup diberbagai tipe habitat, mampu berkembangbiak tinggi.
Memahami pengetahuan morfologi serangga tersebut sangatlah penting, karena
anggota serangga pada tiap-tiap ordo biasanya memiliki sifat morfologi yang khas Dari pengolongan dari pemakan tumbuhan (phytophagous insect). Serangga
yang secara sederhana dapat digunakan untuk mengenali atau menentukan dibedakan beberapa golongan seperti:
kelompok serangga tersebut. Sifat morfologi tersebut juga menyangkut morfologi
a) Monophagous insect, yang hanya makan satu species tanaman atau kelompok
serangga stadia muda, karena bentuk-bentuk serangga muda tersebut juga yang ada hubungannya. Contoh: Bombyx mori, ulat sutera, yang mempunyai satu
memiliki ciri yang khas yang juga dapat digunakan dalam identifikasi. inang.
Serangga (Insecta) dibagi menjadi 2 subkelas:
1. Apterygota (Tidak bersayap) b) Oligophagous insect, yang hanya makan tanaman inangnya dari satu kelompok
2. Pterygota (Bersayap) tanaman yang erat hubungannya dalam satu family. contoh: Phythirimae
Ciri-ciri serangga, antara lain: operculella menyerang inang kentang, tembakau dan semua family Solanaceae.

Tubuh serangga seperti pada belalang dan kumbang dibagi dalam tiga daerah c) Polyphagous insect, memakan banyak jenis tanaman dari berbagai family.
yaitu: Kepala, toraks, dan abdomen. Kepala terdiri dari satu segmen merupakan Contoh: belalang dikenal pemakan segala tanaman didaerah tropis.
daerah yang jelas pembawa kebanyakan organ sensori serangga seperti mata,
antenna, dan alat mulut. Toraks terdiri dari 3 segmen dan merupakan bagian yang Serangga dibagi menjadi beberpa ordo, antara lain:
terberat dari tubuh, dan pembawa kaki serta sayap bila telah ada. Abdomen terdiri
1. Ordo Orthoptera (bangsa belalang)
dari 11 segmen atau kurang; biasanya ia tidak mempunyai anggota gerak, segmen
pada bagian posterior mempunyai fungsi khusus untuk reproduksi. Sebagian anggotanya dikenal sebagai pemakan tumbuhan, namun ada beberapa di
antaranya yang bertindak sebagai predator pada serangga lain. Anggota dari ordo
Serangga merupakan hama yang terbanyak jenisnya, secara garis besar terbagi
ini umumnya memiliki sayap dua pasang. Sayap depan lebih sempit daripada
atas dua golongan, yaitu serangga yang berguna dan serangga yang merugikan.
sayap belakang dengan vena-vena menebal/mengeras dan disebut tegmina . Sayap
Anggota beberapa ordo dari klas Insekta dikenal sebagai penyebab hama tanaman,
belakang membranus dan melebar dengan vena-vena yang teratur. Pada waktu
namun ada beberapa yang bertindak sebagai musuh alami hama (parasitoid dan
istirahat sayap belakang melipat di bawah sayap depan.
predator) serta sebagai serangga penyerbuk. Secara umum morfologi anggota klas
Insekta ini adalah : Tubuh terdiri atas ruas-ruas (segmen) dan terbagi dalam tiga Alat-alat tambahan lain pada caput antara lain : dua buah (sepasang) mata facet,
daerah, yaitu caput, thorax dan abdomen, Kaki tiga pasang pada thorax, Antene sepasang antene, serta tiga buah mata sederhana (occeli). Dua pasang sayap serta
satu pasang, Mempunyai kerangka luar, Ukuran tubuh kecil, Kemampuan tiga pasang kaki terdapat pada thorax. Pada segmen (ruas) pertama abdomen
menyerang dan mempertahankan diri terhadap musuh- musuh alamnya, terdapat suatu membran alat pendengar yang disebut tympanum . Spiralukum
yang merupakan alat pernafasan luar terdapat pada tiap-tiap segmen abdomen 3. Ordo Homoptera (wereng, dan kutu)
maupun thorax. Anus dan alat genetalia luar dijumpai pada ujung abdomen
(segmen terakhir abdomen). Anggota ordo Homoptera memiliki morfologi yang mirip dengan ordo Hemiptera.
Perbedaan pokok antara keduanya antara lain terletak pada morfologi sayap depan
Metamorfose sederhana (paurometabola) dengan perkembangan melalui tiga dan tempat pemunculan rostumnya. Sayap depan anggota ordo Homoptera
stadia yaitu telur - nimfa - dewasa (imago). Bentuk nimfa dan dewasa terutama memiliki tekstur yang homogen, bisa keras semua atau membranus semua, sedang
dibedakan pada bentuk dan ukuran sayap serta ukuran tubuhnya. Beberapa jenis sayap belakang bersifat membranus.
serangga anggota ordo Orthoptera ini adalah : Kecoa ( Periplaneta sp.) Belalang
sembah/mantis ( Otomantis sp.) Belalang kayu ( Valanga nigricornis Drum.) Alat mulut juga bertipe pencucuk pengisap dan rostumnya muncul dari bagian
posterior kepala. Alat-alat tambahan baik pada kepala maupun thorax umumnya
2. Ordo Hemiptera (bangsa kepik) / kepinding sama dengan anggota Hemiptera. Tipe metamorfose sederhana (paurometabola)
yang perkembangannya melalui stadia : telur - nimfa - dewasa. Baik nimfa
Ordo ini memiliki anggota yang sangat besar serta sebagian besar anggotanya maupun dewasa umumnya dapat bertindak sebagai hama tanaman. Serangga
bertindak sebagai pemakan tumbuhan (baik nimfa maupun imago). Namun anggota ordo Homoptera ini meliputi kelompok wereng dan kutu-kutuan, seperti :
beberapa di antaranya ada yang bersifat predator yang mingisap cairan tubuh Wereng coklat ( Nilaparvata lugens Stal.) Kutu putih daun kelapa ( Aleurodicus
serangga lain. Umumnya memiliki sayap dua pasang (beberapa spesies ada yang destructor Mask.) Kutu loncat lamtoro ( Heteropsylla sp.).
tidak bersayap). Sayap depan menebal pada bagian pangkal ( basal ) dan pada
bagian ujung membranus. Bentuk sayap tersebut disebut Hemelytra . Sayap 4. Ordo Coleoptera (bangsa kumbang)
belakang membranus dan sedikit lebih pendek daripada sayap depan.
Anggota-anggotanya ada yang bertindak sebagai hama tanaman, namun ada juga
Pada bagian kepala dijumpai adanya sepasang antene, mata facet dan occeli. Tipe yang bertindak sebagai predator (pemangsa) bagi serangga lain. Sayap terdiri dari
alat mulut pencucuk pengisap yang terdiri atas moncong (rostum) dan dilengkapi dua pasang. Sayap depan mengeras dan menebal serta tidak memiliki vena sayap
dengan alat pencucuk dan pengisap berupa stylet. Pada ordo Hemiptera, rostum dan disebut elytra. Apabila istirahat, elytra seolah-olah terbagi menjadi dua
tersebut muncul pada bagian anterior kepala (bagian ujung). Rostum tersebut (terbelah tepat di tengah-tengah bagian dorsal). Sayap belakang membranus dan
beruas-ruas memanjang yang membungkus stylet. Pada alat mulut ini terbentuk jika sedang istirahat melipat di bawah sayap depan. Alat mulut bertipe penggigit-
dua saluran, yakni saluran makanan dan saluran ludah. pengunyah , umumnya mandibula berkembang dengan baik.

Metamorfose bertipe sederhana (paurometabola) yang dalam perkembangannya Pada beberapa jenis, khususnya dari suku Curculionidae alat mulutnya terbentuk
melalui stadia : telur - nimfa - dewasa. Bentuk nimfa memiliki sayap yang belum pada moncong yang terbentuk di depan kepala. Metamorfose bertipe sempurna
sempurna dan ukuran tubuh lebih kecil dari dewasanya. Beberapa contoh serangga (holometabola) yang perkembangannya melalui stadia : telur - larva - kepompong
anggota ordo Hemiptera ini adalah Walang sangit ( Leptorixa oratorius Thumb.) (pupa) - dewasa (imago). Larva umumnya memiliki kaki thoracal (tipe
Kepik hijau ( Nezara viridula L) Bapak pucung ( Dysdercus cingulatus F) oligopoda), namun ada beberapa yang tidak berkaki (apoda). Kepompong tidak
memerlukan pakan dari luar (istirahat) dan bertipe bebas/libera. Beberapa contoh anggotanya adalah : lalat buah ( Dacus spp.) lalat predator pada Aphis ( Asarcina
anggotanya adalah : Kumbang badak ( Oryctes rhinoceros L) Kumbang janur aegrota F) lalat rumah ( Musca domestica Linn.) lalat parasitoid ( Diatraeophaga
kelapa ( Brontispa longissima Gestr) Kumbang buas (predator) Coccinella sp. striatalis ).

5. Ordo Lepidoptera (bangsa kupu/ngengat) 7. Ordo Hymenoptera (bangsa tawon, tabuhan, semut)

Dari ordo ini, hanya stadium larva (ulat) saja yang berpotensi sebagai hama , Kebanyakan dari anggotanya bertindak sebagai predator/parasitoid pada serangga
namun beberapa diantaranya ada yang predator. Serangga dewasa umumnya lain dan sebagian yang lain sebagai penyerbuk. Sayap terdiri dari dua pasang dan
sebagai pemakan/pengisap madu atau nektar. Sayap terdiri dari dua pasang, membranus. Sayap depan umumnya lebih besar daripada sayap belakang. Pada
membranus dan tertutup oleh sisik-sisik yang berwarna-warni. Pada kepala kepala dijumpai adanya antene (sepasang), mata facet dan occelli. Tipe alat mulut
dijumpai adanya alat mulut seranga bertipe pengisap , sedang larvanya memiliki penggigit atau penggigit-pengisap yang dilengkapi flabellum sebagai alat
tipe penggigit . pengisapnya. Metamorfose sempurna (Holometabola) yang melalui stadia : telur –
larva - kepompong - dewasa. Anggota famili Braconidae, Chalcididae,
Metamorfose bertipe sempurna (Holometabola) yang perkembangannya melalui Ichnemonidae, Trichogrammatidae dikenal sebagai tabuhan parasit penting pada
stadia : telur – larva - kepompong - dewasa. Larva bertipe polipoda , memiliki hama tanaman. Beberapa contoh anggotanya antara lain adalah : Trichogramma
baik kaki thoracal maupun abdominal, sedang pupanya bertipe obtekta. Beberapa sp. (parasit telur penggerek tebu/padi). Apanteles artonae Rohw. (tabuhan parasit
jenisnya antara lain : Penggerek batang padi kuning ( Tryporiza incertulas Wlk) ulat Artona). Tetratichus brontispae Ferr. (parasit kumbang Brontispa). Ordo
Kupu gajah ( Attacus atlas L) Ulat grayak pada tembakau ( Spodoptera litura). Odonata (bangsa capung/kinjeng) Memiliki anggota yang cukup besar dan mudah
dikenal. Sayap dua pasang dan bersifat membranus. Pada capung besar dijumpai
vena-vena yang jelas dan pada kepala dijumpai adanya mata facet yang besar.
6. Ordo Diptera (bangsa lalat, nyamuk)
Metamorfose tidak sempurna (Hemimetabola), pada stadium larva dijumpai
Serangga anggota ordo Diptera meliputi serangga pemakan tumbuhan, pengisap adanya alat tambahan berupa insang dan hidup di dalam air. Anggota-anggotanya
darah, predator dan parasitoid. Serangga dewasa hanya memiliki satu pasang dikenal sebagai predator pada beberapa jenis serangga keecil yang termasuk hama
sayap di depan, sedang sayap belakang mereduksi menjadi alat keseimbangan , seperti beberapa jenis trips, wereng, kutu loncat serta ngengat penggerek batang
berbentuk gada dan disebut halter . Pada kepalanya juga dijumpai adanya antene padi.
dan mata facet.
Tipe-Tipe Alat Mulut Serangga Hama Tanaman
Metamorfosenya sempurna (holometabola) yang perkembangannya melalui stadia
: telur - larva - kepompong - dewasa. Larva tidak berkaki (apoda biasanya hidup Secara umum alat-alat mulut serangga terdiri dari :
di sampah atau sebagai pemakan daging, namun ada pula yang bertindak sebagai 1. Labrum (bibir atas)
hama , parasitoid dan predator. Pupa bertipe coartacta. Beberapa contoh
2. Sepasang mandibel (geraham pertama) 6) Labium, sebagai bibir bawah bersama bibir atas berfungsi untuk menutup atau
membuka mulut. Labium terbagi menjadi tiga bagian, yaitu mentum, submentum,
3. Sepasang maksila (geraham kedua) dan ligula. Ligula terdiri dari sepasang glosa dan sepasang paraglosa.
4. Labium (bibir bawah) Contoh serangga dengan tipe alat mulut menggigit mengunyah yaitu ordo
5. Epifaring (lidah) Coleoptera, Orthoptera, Isoptera, dan Lepidoptera.

Bagian–bagian mulut serangga dapat diklasifikasikan menjadi dua tipe umum, b. Tipe alat mulut mengunyah dan menghisap
mandibulata (pengunyah) dan haustelata (penghisap). 1) Tipe alat mulut ini diwakili oleh tipe alat mulut lebah madu Apis cerana
Tipe alat mulut pengunyah, mandibel bergerak secara transversal yaitu dari sisi (Hymenoptera, Apidae) merupakan tipe kombinasi yang struktur labrum dan
ke sisi, dan serangga tersebut biasanya mampu menggigit dan mengunyah mandibelnya serupa dengan tipe alat mulut menggigit mengunyah, tapi maksila
makanannya. dan labiumnya memanjang dan menyatu.

Tipe mulut penghisap memiliki bagian-bagian dengan bentuk seperti probosis 2) Glosa merupakan bagian dari labium yang berbentuk memanjang sedangkan
yang memanjang atau paruh dan melalui alat itu makanan cair dihisap. Mandibel ujungnya menyerupai lidah yang berbulu disebut flabelum yang dapat bergerak
pada bagian mulut penghisap mungkin memanjang dan berbentuk stilet atau tidak menyusup dan menarik untuk mencapai cairan nektar yang ada di dalam bunga.
ada. Beberapa tipe alat mulut serangga yaitu : c. Tipe alat mulut menjilat mengisap
a. Tipe alat mulut menggigit mengunyah terdiri dari : 1) Tipe alat mulut ini misalnya pada alat mulut lalat (Diptera).
1) Labrum, berfungsi untuk memasukkan makanan ke dalam rongga mulut. 2) Pada bagian bawah kepala terdapat labium yang bentuknya berubah menjadi
2) Epifaring, berfungsi sebagai pengecap. tabung yang bercelah.

3) Mandibel, berfungsi untuk mengunyah, memotong, atau melunakkan makanan. 3) Ruas pangkal tabung disebut rostrum dan ruas bawahnya disebut haustelum.

4) Maksila, merupakan alat bantu untuk mengambil makanan. Maxila memiliki 4) Ujung dari labium ini berbentuk khusus yang berfungsi sebagai pengisap,
empat cabang, yaitu kardo, palpus, laksinia, dan galea. disebut labellum.

5) Hipofaring, serupa dengan lidah dan tumbuh dari dasar rongga mulut. d. Tipe Alat Mulut Mengisap
1) Tipe alat mulut ini biasanya terdapat pada ngengat dan kupu-kupu dewasa Triharso. 1996. Dasar-dasar Perlindungan Tanaman. Gadjah Mada University
(Lepidoptera) dan merupakan tipe yang khusus, yaitu labrum yang sangat kecil, Press, Yogyakarta.
dan maksila palpusnya berkembang tidak sempurna.
Sudarmo. 2000. Pengendalian Serangga Hama. Kanisius. Yogyakarta.
2) Labium mempunyai palpus labial yang berambut lebat dan memiliki tiga
segmen. Tjahjadi. 1998. Hama dan Penyakit Tanaman. Kanisius. Yogyakarta.

3) Bagian alat mulut ini yang dianggap penting dalam tipe alat mulut ini adalah Djafaruddin. 2004. Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman. Bumi Aksara. Jakarta.
probosis yang dibentuk oleh maksila dan galea menjadi suatu tabung yang sangat
memanjang dan menggulung.

e. Tipe Alat Mulut Menusuk Mengisap

1) Kepik, mempunyai alat mulut menusuk mengisap, misalnya Scotinophara


(Heteroptera).

2) Alat mulut yang paling menonjol adalah labium, yang berfungsi menjadi
selongsong stilet.

3) Ada empat stilet yang sangat runcing yang berfungsi sebagai alat penusuk dan
mengisap cairan tanaman.

4) Keempat stilet berasal dari sepasang maksila dan mandibel ini merupakan suatu
perubahan bentuk dari alat mulut serangga pengunyah.

Arief, A. 1994. Perlindungan Tanaman Hama Penyakit dan Gulma. Usaha


Nasional. Surabaya.

Sudarmo, S. 1995. Pengendalian Hama dan Gulma Pada Tanaman Perkebunan.


Kanius.Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai