PENDAHULUAN
Manajemen sumber daya manusia merupakan salah satu bidang dari manajemen
Proses ini terdapat dalam bidang/ fungsi produksi, pemasaran, keuangan, ataupun
kepegawaian. Karna sumber daya manusia dianggap semakin penting perannya dalam
pencapaian tujuan perusahaan, maka berbagai pengalaman dan hasil penelitian dalam bidang
SDM di kumpulkan secara sistematis dalam apa yang di sebut manajemen sumber daya
menentukan karena hidup matinya suatu organisasi semata-mata tergantung pada pegawai.
Pegawai merupakan faktor penting dalam dalam setiap organisasi. Pegawai merupakan faktor
penentu dalam pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efesien. Pegawai yang
Sumber daya manusia yang berkualitas dapat diperoleh melalui perekrutan yang
selektif. Sistem perekrutan yang memperhatikan faktor kualitas sumber daya manusia
tentunya akan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas pula. Namun terlepas dari
sistem perekrutan, penilaian yang dilakukan untuk menentukan seseorang layak atau tidak
menjadi pegawai dilihat dari segi perilaku. Perilaku yang harus di perhatikan adalah kedisiplin
pegawai, mengingat suatu organisasi berjalan sesuai tujuan dapat di lihat kedisiplinan dari
pegawai.
Maksud di tumbuhkannya disiplin berja bertujuan untuk meningkatkan kualiatas
pegawai. Apabila suatu organisasi ditempat oleh pegawai yang disiplin, sebuah organisasi
akan mencapai hasil yang optimal dalam menjalankan kenerjanya. Sebaliknya, displin
pegawai yang kurang akan menjadi sebuah faktor penghambat bagi gerak suatu organisasi
yang menimbulkan beragam masalah, seperti pekerjaan yang terlalai dan terabaikan.
Kurangnya disiplin kerja terhadap pegawai dapat menurunkan kinerja organisasi tersebut.
Kinerja yang baik tidak dapat di peroleh dengan hanya membalikan telapak tangan,
karena semua itu harus di lakukan dengan kerja keras dan disiplin yang tinggi. Bila kinerja
dapat di laksanakan dengan baik oleh organisasi, hasil yang di dapatkan oleh organisasi
pengertian bahwa Pegawai Negri Sipil adalah setiap warga Negara Republik Indonesia yang
telah memenuhi syarat yang di tentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi
tugas negara lainnya, dan di gaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Sebagaai aparatur negara, tentunya pegawai negeri sipil mempunyai tugas yaitu tugas
Penilaian pelaksaan pekerjaan pegawai negri sipil merupakan suatu kegiatan yang
pelaksaan pekerjaan pegawai negeri sipil ini di tuangkan dalam bentuk Daftar Penilaian
Pelakasanan Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil atau yang lebih di kenal dengan DP3 PNS yang
notabene daftar penilaian yang dalam penilaiannya mengunakan azas tertutup sering
dipertanyakan objektivitasnya, karena penilai yang bersifat rahasia dan si penilai mempunyai
Perundangan-undangan yang berlaku. Dengan tersediany sumber daya manusia dalam hal ini
pegawai negeri sipil di harapkan mampu meningkatkan kinerjanya demi tercapainy tujuan
dari organisasi tersebut. Kedudukan dan perananya yang penting menyebabkan pegawai
senantiasa di tuntut agar memiliki kesetian dan ketaatan penuh secara maksimal dalam
menjalankan tugas-tugasnya.
faktor yang mempengaruhi produktifitas tersebut. Kedisiplinan pegawai bisa di lihat dari
daftar kehadiran pegawai. Berikut ini adalah daftar kehadiran pegawai di kantor Biro
Tabel 1.1
Daftar Kehadiran Pegawai
Pada Biro Pemerintahan Setda Propinsi Jambi
Tahun 2011-2015
Tidak hadir
Tidak hadir ada keterangan tanpa
keadaan Presentase Presentase
(orang) keterangan
tidak hadir ketidak
(orang)
Tahun ada disiplinan
Jumlah
Jumlah Total keterangan (TM+CP+A)
Hari
pegawai Hadir S I C TM CP A (%) (%)
Kerja
(orang) (Hadir)
(Hari)
2011 42 245 10.290 59 63 71 181 117 26 1,87% 3,15%
2012 42 246 10.332 93 97 56 215 148 34 2,38% 3,84%
2013 42 245 10.290 89 68 72 198 80 71 2,23% 3,40%
2014 43 240 10.320 82 88 149 227 116 263 3,11% 5,87%
2015 43 241 10.363 25 161 34 168 92 122 2,12% 3,67%
Total 247 360 323 808 436 470 11,71% 19,93%
Rata-rata 61,75 90 80,75 202 109 117,5 2,34% 3,99%
Sumber : biro Pemerintahan Setda Propinsi Jambi Tahun 2011-2015
disiplin yaitu tidak hadir tanpa keterangan, telat masuk, dan sepat pulang dengan total rata-
Perkembangan jumlah pegawai serta jabatan yang diduduki pada Biro Pemerintahan
Setda Propinsi Jambi pada lima tahun terakhir dapat di lihat pada tabel berikut :
Tabel 1.2
Jumlah Pegawai Pada Biro Pemerintahan Setda Propinsi Jambi
Tahun 2011-2015
Nama Jabatan
Tahun Jumlah Pegawai Persentasie Perkembangan
Kepala Biro Kepala Bagian Kepala Sub Bagian Staff
2011 1 4 12 25 42 0%
2012 1 4 12 25 42 0%
2013 1 4 12 25 42 0%
2014 1 4 12 26 43 2,3%
2015 1 4 12 26 43 0%
Rata-rata 42,4 0,46%
Sumber : biro Pemerintahan Setda Propinsi Jambi Tahun 2011-2015
Dari tabel di atas di ketahui bahwa jumlah pegawai pada Biro Pemerintahan Setda
Propinsi Jambi dalam lima tahun terakhir berfluktuasi. Pada tahun 2011-2013 jumlah pegawai
sebanyak 42 orang, dan pada tahun 2014 perkembangan pegawai meningkat sebesar 2,3%.
Dalam lima tahun terakhir Biro Pemerintahan Setda Propinsi Jambi telah menunjukan
hasil kinerjanya yang dapat dilihat dalam bentuk laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah atau biasa disebut LAKIP. Dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan yang di
targetkan dalam pencapaian kinerja, maka kinerja Biro Pemerintahan Setda Propinsi Jambi
Tabel 1.3
Realisasi Pencapaian Kinerja Pada Biro Pemerintahan
Setda Propinsi Jambi Tahun 2011-2015
(dalam Bentuk Kegiatan dan Anggaran)
Tahun Rencana Program Kegiatan Realisasi Persentase Target (Rupiah) Realisasi (Rupiah) Persentase realisasi
Kinerja
2011 20 Kegiatan 20x 100% 2.362.766.000 2.250.000.006 95,23%
2012 19 Kegiatan 19x 100% 3.014.157.000 2.921.913.541 96,93%
2013 21 Kegiatan 21x 100% 3.861.657.000 3.428.052.485 88,77%
2014 19 Kegiatan 19x 100% 3.860.657.000 3.486.450.033 90,31%
2015 16 Kegiatan 16x 100% 3.240.000.000 2.973.668.391 91,78%
Jumlah 100% 16.339.237.000 15.060.084.456 92,61%
Rata-rata 3.267.847.400 3.012.016.891
Sumber : biro Pemerintahan Setda Propinsi Jambi Tahun 2011-2015
Pemerintahan Setda Propinsi Jambi dalam lima tahun terakhir berfluktuasi. Rata-rata realisasi
kinerja biro Pemerintahan Setda Propinsi Jambi dalam lima tahun terakhir bila di lihat dari
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk meneliti pengaruh disiplin
kerja terhadap kinerja pada pegawai Biro Pemerintahan Setda Propinsi Jambi. Hasil penelitian
ini di tunjukan untuk skripsi dengan judul “Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
Berdasarkan keterangan di atas maka penulis tertarik untuk meneliti antara lain :
1. Masih terdapat tindakan tidak disiplin pada pegawai di Biro Pemerintahan Setda
Propinsi Jambi.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah :
Propinsi Jambi ?
1.4. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah tersebut, penelitian ini mempunyai tujuan sebagai
berikut :
Jambi.
3. Sebagai wawasan tambahan dan ilmu pengetahuan bagi penulis yang tidak di
2.1.1.1. defenisi
A. Manajemen
capai atau di inginkan oleh sebuah organisasi baik organisasi bisnis, sosiall, pemerintahan
dan sebagainya.
pengawasan usaha-usaha anggota organisasi dan sumber daya manusia organisasi yang
Menurut Hasibuan (2007 : 1) Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien
Dari ketiga pengertian di atas dapat di pahami bahwa manajemen merupakan suatu
1. Planning
2. Organizing
3. Motivating
4. Controlling
5. Evaluation
Kemudian adapun tujuan manajemen di tetapkan secara realitis, rasional, logis serta ideal
yang berdasarkan fakta data, potensi serta kemampuan yang di miliki dan juga tidak
saling bertentangan dengan nilai sosial, moral agama maupun peraturan pemerintahan
yang ada supaya tujuan organisasi yang di tetapkan bisa bermanfaat bagi masyarakat dan
cukup visible untuk bisa di capai yang menguntungkan semua pihak yang ada.
manusia adalah suatu proses pengendalian sumberdaya manusia yang ada disuatu
bentuk pengendalian diri karyawan pelaksanaan yang teratur dan menunjukan tingkat
kesedian seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang
dukungan disiplin karyawan yang baik, sulit bagi perusahaan untuk mewujudkan
tujuannya. Jadi, kedisiplinan adalah kunci keberhasilan suatu perusahaan dalam mencpai
tujuannya.
adalah alat yang di gunakan untuk membangun komunikasi antara bawahan dengan atas
agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk
meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan dan norma-
D. Kinerja
penyelesaian tugas-tugas yang di lakukan oleh pegawai selama masa tertentu dengan
proses pekerjaan.
Fahmi (2013:127) mengatakan kinerja adalah hasil yang di peroleh oleh suatu
organisasi baik organisasi tersebut bersifat profit oriented dan non profet oriented yang di
Menurut Fathoni (2006 : 11) ada empat prinsip pendekatan terhadap manajemen
1. SDM adalah kekayaan yang paling penting, yang di miliki oleh suatu organisasi,
tersebut.
prosedur, serta mekanisme kerja, yang bertalian dengan manusia dan perusahaan
3. Budaya dan nilai perusahaan, suasana organisasi dan perilaku manejerial yang
berasal dari kultur tersebut akan memberikan pengaruh yang bersar terhadap hasil
pencapaian terbaik.
Karir.
5. Memberi isyarat terhadap beban kerja yang potensial atau penyesuaian keadaan
angkatan kerja
yang tepat.
B. Disiplin
Ada tiga bentuk disiplin kerja yang di kemukakan oleh Simamora (2006:611),
yaitu:
1. Disiplin Manajerial, yaitu dimana segala sesuatu tergantung pada pemimpin, dari
2. Disiplin tim, yaitu dimana kesempurnaan kerja bermuara dari ketergantungan satu
sama lain, dan ketergantungan ini berkecambah dari suatu komitmen setiap
organisasi agar lebih maju. Disiplin yang di berlakukan secara tidak tepat dapat
mengundang beragam masalah seperti moral kerja yang rendah, kemarahan, dan
pula bermakna kualitas yang berharga bagi indivindu agar tugas dan kinerja yang di
4. Tingkat absensi
2. Teladan Pemimpin
3. Balas Jasa
karena balas jasa akan memberikan kepuasan dan kecintaan pegawai terhadap
organisasi
4. Keadilan
Keadilan ikut mendorong terwujudnya kedisiplin pegawai. Sifat ego dan sifat
manusia yang selalu merasa dirinya penting dan meminta di perlakukan sama
5. Pengawasan Melekat
Pengawasan melekat adalah tindakan nyata dan paling efektif dalam mewujudkan
kedisiplinan pegawai, karena dengan pengawasan melekat ini berarti atasan harus
efektif dan mengawasi perilaku, moral, sikap, gaya kerja dan prestasi bawahannya
6. Sangsi Hukum
Untuk menegakan kedisiplinan perlu adanya ketegasan bagi mereka yang mau
lakukan indisipliner.
7. Ketegasan
Jangan sampai membiarkan pelanggaran yang di ketahui tanpa suatu tindakan atau
Ketentuan tentang disiplin Pegawai Negri Sipil di atur dalam Pemerintah Nomor 30
Tahun 1980 dan ketentuan pelaksaannya di tetapkan dengan Surat Edaran Kepada
tulisan atau perbuatan PNS yang melanggar ketentuan dalam kewajiban dan larangan,
yang di lakukan didalam maupun diluar jam kerja adalah pelanggaran disiplin. Terhadap
setiap PNS yang melakukan pelanggaran disiplin di jatuhi hukuman disiplin oleh
C. Kinerja
Manajemen kinerja menurut Sutrisno (2011:28) pada dasarnya merupakan proses
komunikasi yang berkelanjutan antara atasan dan bawahan dengan tujuan untuk
4. Bagaimanakah bawahan dapat bekerja sama dengan atasan dalam rangka efektifitas
hambatan-hambatan tersebut.
Administrasi Negara (2008:282), substansi instrumen pengukuran kinerja ini terdiri dari
a. Inovasi
b. Teamwork / kerjasama
c. Kecepatan kerja
d. Keakuratan kerja
e. Pelayanan
Disiplin yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap
tugas-tugas yang di berikan kepadanya. hal ini mendorong gairah kerja, semangat kerja, dan
4. tingkat absensi
Indikator kinerja pegawai antara lain : inovasi, team work ( kerja sama), kecepatan