Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Pengelolaan Anggaran Daerah Provinsi Kalimantan Selatan” ini tepat pada
waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas mata kuliah Perencanaan Pembangunan dan untuk menambah wawasan
para pembaca serta diri kami sendiri sebagai penulis tentang Pengelolaan
Anggaran Daerah Provinsi Kalimantan Selatan serta agar para pembaca dapat
mengetahui sebenarnya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................................4
1.3 Tujuan.....................................................................................................................................4
2.1 Kinerja Anggaran....................................................................................................................5
2.1.1 Kinerja Pelaksanaan APBD.............................................................................................6
2.1.2 Neraca Daerah................................................................................................................7
2.2 Kebijakan Pengelolaan Anggaran............................................................................................9
2.2.1 Proporsi Penggunaan Anggaran....................................................................................10
2.2.2 Analisis Pembiayaan.....................................................................................................10
2.3 Kerangka Pendanaan.............................................................................................................11
2.3.1 Analisis Anggaran.........................................................................................................11
2.3.2 Proyeksi Data Masa Lalu...............................................................................................13
2.3.3 Penghitungan Kerangka Pendanaan...............................................................................15
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................................18
3.2 Saran.....................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................19
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui kinerja anggaran
2. Untuk mengetahui kebijakan pengelolaan anggaran
3. Untuk mengetahui kerangka anggaran
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Tabel 2. 1 Derajat Otonomi Fiskal Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2011- 2015
(Juta Rupiah)
Derajat Desentralisasi
Tahun PAD Total Pendapatan Daerah Fiskal Daerah (%)
2011 1.868.594 3.148.042 58,02%
2012 2.476.159 4.340.251 59,39%
2013 2.502.279 4.350.810 60,92%
2014 2.898.704 4.793.164 60,74%
2015 2.684.908 4.746.943 60,04%
Rata-rata 2.456.424 4.092.550 59,82%
Sumber: Biro Keuangan (Data yang diolah)
6
Rata-
Rata
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
Pertum
buhan
Pencairan Dana
Cadangan 0 0 - 0 130 100.00%
Penerimaan
-
Kembali Dana 5,351 6,544 2,138 17,812 971
458.56%
Talangan
Penerimaan -
Kembali Investasi 48,105 44,698 41,569 185 978 5622.70
Daerah %
-
Pengeluaran
83,117 151,079 193,129 117,351 1,535 1885.71
Pembiayaan
%
Pembentukan -
40 40 50 0
Dana Cadangan 100.00%
Penyertaan Modal
(Investasi) -
726 108 150 5,013 1,535
Pemerintah 168.45%
Daerah
-
Dana Talangan 10,517 3,079 3,129 17,221 - 100.00%
Dari tabel di atas, secara umum terlihat bahwa pertumbuhan pendapatan Provinsi
Kalimantan Selatan yang terdiri dari tiga komponen yakni Pendapatan Asli Daerah
(PAD), Dana Perimbangan, dan Lain-Lain Pendapatan yang Sah dari tahun 2011
sampai tahun 2015 mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Rata- rata
pertumbuhan pendapatan Provinsi Kalimantan Selatan adalah sebesar 8,99 persen.
7
Tabel 2.1.2 Rata – rata Pertumbuhan Neraca Daerah Provinsi Kalimantan Selatan 2014 - 2015
Rata-rata
No. Uraian 2011 2012 2013 2014 2015 Pertumbuhan
(%)
KEWAJIBAN 3 37 -17.3%
8
3.3. Ekuitas Dana Cadangan 14
9
2.2 Kebijakan Pengelolaan Anggaran
Setiap Perangkat Daerah dalam suatu wilayah administrasi merupakan
satuan entitas akuntansi. Hal tersebut berarti bahwa Perangkat Daerah
tersebut bertanggung jawab terhadap anggarannya masing-masing
termasuk dalam pencatatan akuntansinya. Realisasi dari anggaran tersebut
disusun dalam Laporan Realisasi Anggaran yang harus dilaporkan secara
fungsional kepada Bendahara Umum Daerah/Pejabat Pengelola Keuangan
Daerah, yaitu Biro Keuangan dan secara administratif harus dilaporkan
kepada Perangkat Daerah, yaitu Pejabat Pengguna Anggaran masing-
masing Perangkat Daerah.
Dari segi pengawasan terhadap rangkaian pengelolaan keuangan daerah,
pada periode tahun 2011-2015 telah disusun laporan keuangan sebagai
entitas pelaporan yang menyajikan laporan keuangan seperti laporan
realisasi anggaran, neraca, laporan arus kas, dan catatan atas laporan
keuangan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Laporan keuangan inilah
yang kemudian akan diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
dimana pengelolaan keuangan ini mencakup seluruh transaksi keuangan
yang dikelola oleh setiap Perangkat Daerah dan dikoordinir oleh Biro
Keuangan yang mengemban fungsi sebagai Perangkat Daerah.
Dalam hal pelaporan dan pengawasan Laporan Keuangan, Provinsi
Kalimantan Selatan dapat dikatakan telah mencapai target dengan hasil
yang memuaskan. Hal ini dapat dilihat dari positifnya hasil opini audit
BPK Provinsi Kalimantan Selatan pada Tabel 3.4.
Tabel 2.2 Opini BPK terhadap Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2011-2015
Tahun Opini BPK Terhadap Laporan Keuangan Daerah Provinsi Kalimantan
Selatan
2011 Wajar Dengan Pengecualian
2012 Wajar Dengan Pengecualian
2013 Wajar Dengan Pengecualian
2014 Wajar Tanpa Pengecualian
2015 Wajar Tanpa Pengecualian
Sumber: Biro Keuangan
10
2.2.1 Proporsi Penggunaan Anggaran
Proporsi realisasi belanja daerah dibanding anggaran belanja tahun 2011-
2015 dapat dilihat pada Tabel 3.5 sebagai berikut:
Tabel 2.2.1 Proporsi Penggunaan Anggaran Belanja Daerah Provinsi Kalimantan
Selatan Tahun 2011-2015 (Juta Rupiah)
Proporsi Proporsi
Belanja Tidak Belanja
BTL thd BL thd
No Tahun langsung Langsung Total (Rp)
Total Total
(Rp) (Rp)
APBD(%) APBD(%)
1 2011 1,195,209.61 1,270,524.10 2,465,733.71 48% 52%
2 2012 2,284,975.68 1,719,292.64 4,004,268.32 57% 43%
3 2013 2,056,784.52 2,693,290.02 4,750,074.54 43% 57%
4 2014 2,242,236.09 2,675,591.54 4,917,827.63 46% 54%
5 2015 2,434,410.88 2,668,454.37 5,102,865.25 48% 52%
Sumber: Biro Keuangan (Data yang diolah), 2016.
11
Tabel 2.2.2 Defisit Riil Anggaran Provinsi Kalimantan Selatan
2013 2014 2015
NO Uraian
(Rp) (Rp) (Rp)
Realisasi
1 Pendapatan 4.350.810.456.952,25 4.793.164.631.015,94 4.746.943.175.618,91
Daerah
Dikurangi
realisasi:
Belanja
2 4.750.074.546.751,98 4.917.827.639.756,94 5.102.865.250.356,48
Daerah
Pengeluaran
3 Pembiayaan 193.129.500.000,00 117.351.000.000,00 15.350.000.000,00
Daerah
Defisit riil 399.264.089.799,73 124.663.008.741,00 355.922.074.737,57
Sumber: Biro Keuangan (Data yang diolah), 2016.
Tabel 2.2.2 Komposisi Penutup Defisit Riil Anggaran Provinsi Kalimantan Selatan
Proporsi dari total defisit riil
No. Uraian 2013 2014 2015
(%) (%) (%)
Sisa Lebih
Perhitungan
1 Anggaran (SiLPA) 628.642.058.068,86 657.853.706.716,34 699.113.394.588,95
Tahun Anggaran
sebelumnya
Pencairan Dana
2 40.000.000.000,00 50.000.000.000,00 130.000.000.000,00
Cadangan
Hasil Penjualan
3 Kekayaan Daerah 916.251.539,00 1.116.057.956,66 50.479.363.967,19
Yang di Pisahkan
Penerimaan
4 1.203.925.399.363,41 863.395.087.670,66 753.331.195.295,66
Pinjaman Daerah
Penerimaan
Kembali
5 2.138.220.222,00 17.812.727.270,00 971.800.788,00
Pemberian
Pinjaman Daerah
Penerimaan
6
Piutang Daerah
Sumber: Biro Keuangan (Data yang diolah), 2016.
12
Dalam bentuk tabel dapat menggunakan contoh tabel sebagai berikut:
Tabel 3. 10 Pengeluaran Periodik,Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama Provinsi Kalimantan
selatan
Rata-rata
No Uraian 2014 (Rp) 2015 (Rp) Pertumbuhan(%)
Belanja Tidak
A 2,535,891,623,238.00 2,647,254,598,000.00
Langsung
Belanja Gaji dan
1 415,555,104,325.00 406,292,477,920.00 -2.3%
Tunjangan
Belanja
Penerimaan
Anggota dan
2 Pimpinan DPRD 10,701,600,000.00 10,909,022,940.00 1.9%
serta Operasional
KDH/WKDH
Belanja
B 2,975,104,462,826.00 3,068,563,124,484.00 3.0%
Langsung
Belanja
honorarium PNS
1 khusus untuk
guru dan tenaga
medis,
Belanja
2 Beasiswa 14,343,200,000.00 8,369,250,000.00 -71.4%
Pendidikan PNS
Belanja Jasa
Kantor ( khusus
tagihan bulanan
3 kantor seperti 189,779,835,374.00 276,652,747,695.00 31.4%
listrik, air,
telepon dan
sejenisnya)
Belanja sewa
gedung kantor
4 (yang telah ada 9,192,560,500.00 7,221,661,450.00 -27.3%
kontrak jangka
panjangnya)
Belanja sewa
perlengkapan dan
5 peralatan kantor 1,739,626,000.00 414,290,000.00 -319.9%
(yang telah ada
kontrak jangka
panjangnya)
Pembiayaan
Pengeluaran; Belanja Tidak
280,000,000,00 Langsung;
0.00 2,647,254,598,0
Belanja 00.00
Langsung;
3,068,563,124,4
84.00
14
Berdasarkan pertimbangan perkembangan keuangan daerah, maka
kebijakan pengelolaan keuangan daerah Provinsi Kalimantan Selatan
selama periode tahun 2016-2021 diarahkan pada hal-hal berikut.
1. Mengoptimalkan penerimaan daerah yang bersumber dari Pendapatan Asli
Daerah (PAD) baik pajak, retribusi dan pendapatan lain yang sah tanpa
memberatkan dunia usaha dan masyarakat melalui berbagai langkah sebagai
berikut:
a. Membenahi dan memantapkan sistem dan prosedur administrasi dalam
pemungutan, pencatatan dan pengelolaan pajak dan retribusi daerah;
b. Meningkatkan sosialisasi dan pelayanan perpajakan untuk meningkatkan
kesadaran dan ketaatan masyarakat dalam membayar pajak dan retribusi
daerah;
c. Melakukan evaluasi dan revisi secara berkala terhadap berbagai
peraturan daerah yang mengatur pajak dan retribusi daerah;
d. Meningkatkan pengendalian dan pengawasan atas pemungutan PAD yang
diikuti dengan peningkatan kualitas, kemudahan, ketepatan dan kecepatan
pelayanan;
e. Melakukan intensifikasi pemungutan pajak daerah melalui pengawasan
di lapangan secara terus-menerus, menggali sumber pajak baru dan
penagihan tunggakan dengan cara persuasif yang ditindaklanjuti dengan
penagihan secara paksa sesuai dengan Peraturan Perundang- undangan
yang berlaku. Selain itu juga diupayakan melalui peningkatan pajak
kendaraan bermotor asal luar daerah yang mutasi ke Provinsi Kalimantan
Selatan.
f. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan aset daerah seperti
gedung, asrama, aula dan asset produktif lainnya yang dimiliki oleh
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan sehingga dapat memberikan
layanan yang lebih baik dan meningkatkan retribusi sewa dari pengelolaan
aset tersebut;
g. Mengoptimalkan kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan
Badan Layanan Umum Daerah (BULD) dalam memberikan pelayanan
publik dan meningkatkan pendapatan daerah termasuk meningkatkan
pendapatan.
15
h. Meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Pusat, Pemerintah
Kabupaten/Kota dan berbagai pihak terkait lainnya dalam pemungutan,
pencatatan dan pengelolaan pendapatan daerah.
2. Mengupayakan peningkatan penerimaaan dari dana perimbangan terutama
dana bagi hasil pengelolaan sumberdaya alam secara lebih adil.
a. Optimalisasi intensifikasi dan ekstensifikasi pemungutan PBB, Pajak
Orang Pribadi Dalam Negeri (PPh OPDN), PPh Pasal 21 dan BPHTB;
b. Mengembangkan data dasar dan sistem informasi yang akurat dalam
pendataan sumber daya alam sebagai dasar perhitungan pembagian dana
perimbangan;
c. Meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Pusat dan Kabupaten/Kota
dalam pengalokasian dan pengelolaan dana perimbangan;
d. Mengupayakan peningkatan Dana Alokasi Khusus.
3. Membenahi dan memperkuat sistem informasi dan kelembagaan Pemerintah
Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam pengelolaan berbagai asset
daerah;
4. Menggali dan mengembangkan potensi sumber-sumber pendapatan asli
daerah yang baru dan yang sah.
2.3.3 Penghitungan Kerangka Pendanaan
Dilihat dari sisi pendapatan, keuangan daerah yang berhasil adalah
keuangan daerah yang mampu meningkatkan penerimaan secara
berkesinambungan seiring dengan perkembangan perekonomian tanpa
memperburuk alokasi faktor produksi dan keadilan serta dengan sejumlah
biaya administrasi tertentu.
Dari perkiraan belanja gaji dan tunjangan serta belanja wajib dan mengikat
tersebut dapat diketahui kapasitas riil keuangan daerah. Kapasitas riil
adalah dana yang tersedia untuk melaksanakan pembangunan daerah
dengan rumusan total penerimaan dikurangi belanja gaji dan tunjangan
serta belanja wajib dan mengikat. Adapun tabel berikut menunjukkan
kapasitas riil ataupun dana yang tersedia setiap tahunnya untuk
melaksanakan pembangunan daerah di Provinsi Kalimantan Selatan.
16
Tabel 3. 12 Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah untuk Mendanai Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan
Proyeksi
No. Uraian 2016 2017 2018 2019 2020 2021
(Rp.juta) (Rp.juta) (Rp.juta) (Rp.juta) (Rp.juta) (Rp.juta)
1 Pendapatan 5,034,045.75 5,174,241.21 5,041,373.56 5,044,545.63 5,046,803.81 5,051,056.50
Pencairan dana cadangan (sesuai
2
Perda)
Sisa Lebih Riil Perhitungan Anggaran
3 /Penerimaan Pembiayaan 200,000.00 190,000.00 195,000.00 190,000.00 190,000.00 195,000.00
Total penerimaan 5,234,045.75 5,364,241.21 5,236,373.56 5,234,545.63 5,236,803.81 5,246,056.50
Dikurangi:
Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan
4 yang Wajib dan Mengikat serta Prioritas 2,507,532.80 2,463,607.65 2,476,590.67 2,469,535.88 2,466,567.20 2,458,850.74
Utama
Belanja Langsung 2,726,512.95 2,900,633.56 2,759,782.89 2,765,009.75 2,770,236.61 2,787,205.76
Kapasitas riil kemampuan keuangan 4,405,944.08 4,505,630.50 4,370,479.49 4,349,085.05 4,330,422.42 4,317,088.92
17
Rencana penggunaan kapasitas riil kemampuan keuangan daerah untuk memenuhi kebutuhan anggaran belanja langsung dan
belanja tidak langsung dalam rangka pendanaan program pembangunan jangka menengah daerah selama 5 (lima) tahun ke depan
dapat dilihat pada tabel 3.13. Rencana Penggunaan Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan.
Tabel 3. 13 Rencana Penggunaan Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan
Proyeksi
No Uraian 2016 2017 2018 2019 2020 2021
(Rp) (Rp.juta) (Rp.juta) (Rp.juta) (Rp.juta) (Rp.juta)
I Kapasitas riil kemampuan keuangan 2,726,512.95 2,900,633.56 2,759,782.89 2,765,009.75 2,770,236.61 2,787,205.76
Rencana alokasi pengeluaran prioritas I
II.a Belanja Langsung
Kalsel Cerdas, Sehat,Terampil & Menuju Tuan
Rumah PON) 1,005,460.19 1,044,954.19 1,021,092.84 1,021,783.31 1,023,795.14 1,028,227.07
Kalsel dengan infrastruktur baik, sentra pangan,
Peningkatan Bidang pariwisata, industri, 575,745.03 600,795.02 593,804.76 596,738.20 601,185.08 603,821.10
perdagangan, Lingkungan hidup
Kalsel Beriman, Kalsel Aman, Kalsel dengan
476,298.16 498,874.43 505,310.05 510,891.65 487,022.75 508,867.48
Pemda berkinerja baik, Kalsel Berbudaya
II.b Pembentukan dana cadangan
Dikurangi:
II.c Belanja langsung yang wajib dan mengikat serta
674,345.14 691,119.29 674,645.05 674,409.54 674,700.48 675,892.58
prioritas utama
II.d Pengeluaran pembiayaan yang wajib mengikat
serta prioritas utama 471,064.12 482,781.71 471,273.62 471,109.11 471,312.34 472,145.09
II Total rencana pengeluaran prioritas i (II.a+II.b-
II.c-II.d) 912,094.13 970,722.64 974,288.99 983,894.52 965,990.15 992,877.99
Sisa kapasitas riil kemampuan keuangan daerah
setelah menghitung alokasi pengeluaran prioritas I (I- 1,814,418.82 1,929,910.92 1,785,493.90 1,781,115.23 1,804,246.46 1,794,327.77
II)
Rencana alokasi pengeluaran prioritas II
III.a Belanja Tidak Langsung 2,507,532.80 2,463,607.65 2,476,590.67 2,469,535.88 2,466,567.20 2,458,850.74
Dikurangi:
III.b Belanja tidak langsung yang wajib dan mengikat
225,677.95 221,724.69 222,893.16 222,258.23 221,991.05 221,296.57
serta prioritas utama
III Total rencana pengeluaran prioritas II (III.a-III.b) 2,281,854.85 2,241,882.96 2,253,697.51 2,247,277.65 2,244,576.15 2,237,554.17
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Mengoptimalkan penerimaan daerah yang bersumber dari Pendapatan
Asli Daerah (PAD) baik pajak, retribusi dan pendapatan lainnya yang
sah tanpa memberatkan dunia usaha dan masyarakat. Mengupayakan
peningkatan penerimaaan dari dana perimbangan terutama dana bagi
hasil pengelolaan sumberdaya alam secara lebih adil. Membenahi dan
memperkuat sistem informasi dan kelembagaan Pemerintah. Menggali
dan mengembangkan potensi sumber-sumber pendapatan asli daerah
yang baru dan yang sah.
3.2 Saran
Kami berharap dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi
pengelolaan aset daerah seperti gedung, asrama, aula dan asset
produktif lainnya yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan
Selatan sehingga dapat memberikan layanan yang lebih baik dan
meningkatkan retribusi sewa dari pengelolaan aset tersebut & dapat
Mengoptimalkan kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan
Badan Layanan Umum Daerah (BULD) dalam memberikan pelayanan
publik dan meningkatkan pendapatan daerah termasuk
meningkatkan bagian laba BUMD.
Besar harapan kami para pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang
dapat membuat kami semakin baik dalam pengerjaan berbagai makalah
dantentu saja agar kami dapat menyempurnakan tugas makalah lainnya di
waktu yang akan datang.
19
DAFTAR PUSTAKA
20