Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MEMBUAT SOAL & JAWABAN

KEBIJAKAN PUBLIK

Dosen Pengampu :

Hj. Rahmi Hayati, S.Sos,MAP

Disusun Oleh :

Adinda Tria Noviyanti NIM: 2206 3201 3622


Indra Setiawan Rasyid NIM : 2206 3201 3601
Levi Reviana Nisa NIM : 2206 3201 3603
Namira NIM : 2206 3201 3609

DEPARTEMEN ADMINISTRASI PUBLIK

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI TABALONG

TAHUN AJARAN 2022/2023


SOAL & JAWABAN:

1. Apa pengertian kebijakan publik menurut James E. Anderson (1978) ?


Jawaban: Menurut James E. Anderson (1978) Kebijakan publik adalah perilaku dari
aktor (pejabat, kelompok, instansi pemerintah atau serangkaian aktor dalam suatu
bidang kegiatan tertentu. Pengertian ini memberikan pemahaman bahwa kebijakan
dapat berasal dari seorang pelaku atau sekelompok pelaku yang berisi serangkaian
tindakan yang mempunyai tujuan tertentu.

2. Apa pengertian kebijakan publik menurut Fadilah Putra (2001)?


Jawaban: Menurut Fadilah Putra (2001), kebijakan publik adalah sesuatu yang
dinamis dan kompleks bukannya sesuatu yang kaku dan didominasi oleh para
pemegang kekuasaan formal semata, namun kebijakan publik kembali ke makna
dasar demokratiknya, yaitu kebijakan yang dari, oleh dan untuk publik (rakyat).

3. Jelaskan isi konsep kebijakan publik yang pertama ?


Jawaban: Isi konsep kebijakan publik yang pertama adalah lebih merupakan tindakan
yang sengaja dilakukan dan mengarah pada tujuan tertentu, daripada sekedar sebagai
bentuk perilaku atau tindakan menyimpang yang serba acak (at random), asal-asalan,
dan serba kebetulan. Kebijakan kebijakan publik, semisal kebijakan pembangunan
atau kebijakan sosial dalam sistem-sistem politik modern, bukan merupakan tindakan
yang serba kebetulan atau asal-asalan, melainkan tindakan yang direncanakan (by
plened).

4. Jelaskan isi konsep kebijakan publik yang kedua ?


Jawaban: Isi konsep kebijakan publik yang kedua adalah kebijakan pada hakikatnya
terdiri atas tindakan-tindakan yang saling berkaitan dan berpola, menngarah pada
tujuan tertentu yang dilakukan oleh pejabat-pejabat pemerintah, dan bukan
keputusan-keputusan yang berdiri sendiri. Misalnya, kebijakan tidak hanya
mencakup keputusan untuk membuat undang-undang dalam bidang tertentu,
melainkan diikuti dengan keputusan-keputusan/petunjuk-petunjuk teknis pelaksanaan
yang lebih detail, bersangkut paut dengan proses implementasi dan mekanisme
pemaksaan pemberlakuannya.

5. Jelaskan isi konsep kebijakan publik yang ketiga ?


Jawaban: Isi konsep kebijakan publik yang ketiga adalah kebijakan itu ialah apa yang
nyatanya dilakukan pemerintah dalam bidangbidang tertentu. Misalnya, dalam
mengatur perdagangan, mengendalikan inflasi, menghapus kemiskinan, memberantas
korupsi, memberantas buta aksara, menggalakkan program keluarga berancana, dan
menggalakkan perumahan rakyat bagi golongan masyarakat berpenghasilan rendah,.
6. Jelaskan isi konsep kebijakan publik yang keempat ?
Jawaban: Isi konsep kebijakan publik yang keempat adalah kebijakan public mungkin
berbentuk positif, mungkin pula negatif. Dalam bentuknya yang positif, kebijakan
public mungkin akan mencakup beberapa bentuk tindakan pemerintah yang
dimaksudkan untuk memengaruhi penyelesaian atas masalah tertentu. Sementara
dalam bentuknya yang negative, ia kemungkinan meliputi keputusan-keputasan
pejabat-pejabat pemerintah untuk hak bertindak, atau tidak melakukan tindakan
masalah dimana campur tangan pemerintah itu sebenarnya justru amat diperlukan.

7. Jelaskan definisi pembuatan keputusan kebijakan menurut Raymond Bauer ?


Jawaban: Raymond Bauer, dalam tulisannya berjudul “the study of policy formation”
merumuskan pembuatan kebijakan public sebagai proses trasformasi atau
pengubahan input politik emnjadi output politik. Dari rumusan ini pandangan yang
diketengahkan oleh Beaur tersebut tanpak amat dipengaruhi oleh teori analisis sistem
(system analysis), sebagaimana pernah dianjurkan oleh David Easton (1963).

8. Jelaskan definisi pembuatan keputusan kebijakan menurut Don K. Prince ?


Jawaban: Don K. Prince, menyebutkan bahwa proses pembuatan kebijakan yang
bertanggung jawab ialah proses yang melibatkan intraksi antara kelompok-kelompok
ilmuan, pemimpin-pemimpin, organisasi internasional, para administrator, dan para
politisi.

9. Jelaskan definisi pembuatan keputusan kebijakan menurut Amitai Etzioni (1968)?


Jawaban: Amitai Etzioni (1968), menjelaskan bahwa”melalui proses pembuatan
keputusanlah komitmen-komitmen masyarakat yang acapkali masih kabur dan
abstrak, sebagaimana tampak dalam nilai-nilai dan tujuan-tujuan masyarakat,
diterjemahkan oleh para actor (politik) ke dalam komitmen-komitmen yang lebih
spesifik, menjadi tindakan-tindakan dan tujuan-tujuan yang konkret”.

10. Jelaskan Teori Rasional komprehensif dalam mengambil keputusan kebijakan ?


Jawaban: Teori pengambilan keputusan yang paling dikenal dan mungkin yang
banyak diterima oleh kalangan luas ialah teori rosional komprehensif. Pembuat
keputusan dihadapkan pada suatu masalah tertentu, yang dapat dibedakan dari
masalah-masalah lain atau setidaknya dinilai sebagai masalah-masalah yang dapat
diperbandingkan satu satu sama lain.

11. Jelaskan Teori Inkremental dalam mengambil keputusan kebijakan ?


Jawaban: Teori incremental dalam pengambilan keputusan mencerminkan suatu teori
pengambilan keputusanyang menghindari banyak masalah yang harus
dipertimbangkan (seperti dalam teori rasional komprehensif), dan pada saat yang
sama, merupakan teori yang lebih banyakmenggambarkan cara yang ditempuh oleh
pejabat-pejabat pemerintah dalam mengambil keputusan sehari-hari.
12. Teori pengamatan (mixed scanning theory) dalam mengambil keputusan kebijakan ?
Jawaban: Penganjur teori ini adalah ahli sosiologi organisasi, Amitai Etzioni. Etzioni
setuju terhadap kritik-kritik para teoritis incremental yang diarahkan pada teori
rasional komprehensif. Namun, ia juga mununjukkan adanya beberapa kelemahan
yang terdapat pada teori inkremental. Misalnya, keputusan yang dibuat oleh pembuat
keputusan penganut inkremental akan lebih mewakili atau mencerminkan
kepentingan kepentingan dari kelompok-kelompok yang kuat dan mapan, serta
kelompok yang mampu mengorganisasikan kepentingan dalam masyarakat.
Sementara itu, kepentingan-kepentingan dari kelompok-kelompok yang lemah secara
ekonomi dan politik akan terabaikan.

13. Jelaskan Nilai-nilai politik dalam pengambilan keputusan kebijakan ?


Jawaban: Nilai-nilai politik, pembuat keputusan kebijakan mungkin melakukan
penilaian atas alternative kebijakan yang dipilihnya dari sudut pentingnya alternative-
alternatif itu bagi partai politiknya, atau bagi kelompok-kelompok klien dari badan
atau organisasi yang dipimpinnya. Keputusan-keputusan yang lahir dari tangan para
pembuat keputusan seperti itu bukan mustahil dibuat demi keuntungan politik, dan
kebijakan akan dilihat sebagai instrument untuk memperluas pengaruh-pengaruh
politik atau untuk mencapai tujuan dan kepentingan dari partai politik, atau tujuan
dari kelompok kepentingan yang bersangkutan.

14. Jelaskan Nilai-nilai organisasi dalam pengambilan keputusan kebijakan ?


Jawaban: Nilai-nilai organisasi, para pembuat keputusan kebijakan khususnya birokrat
(sipil atau militer), mungkindal mengambil keputusan dipengaruhi oleh nilainilai
organisasi dimana ia terlibat/bekerja di dalamnya. Organisasi, semisal badan-badan
administrasi publik (dinas pemerintah), menggunakan berbagai bentuk ganjaran dan
sanksi dalam usahanya untuk memaksa para anggotanya menerima, dan bertindak
sejalan dengan nilai-nilai yang telah digariskan oelh organisasi.

15. Jelaskan Nilai-nilai pribadi dalam pengambilan keputusan kebijakan ?


Jawaban: Nilai-nilai pribadi, hasrat untuk melindungi, memenuhi kesejahtraan,
kebutuhan fisik, kebutuhan financial, reputasi diri, dan posisi historis dalam
pengambilan keputusan para politisi di DPR yang menerima uang sogok untuk
membuatkeputusan tertentu yang menguntungkan si pemberi uang sogok, misalnya
sebagai ungkapan terima kasih hadiah atas diloloskannya pasal-pasal tertentu dalam
Rancangan Undang-undang (RUU), pemberian perizinan, atau penandatanganan
kontrak pembangunan proyek-proyek tertentu yang biayanya dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), sudah jelas mempunyai kepentingan
pribadi dalam benaknya.

16. Jelaskan Nilai-nilai kebijakan dalam pengambilan keputusan kebijakan ?


Jawaban: Nilai-nilai kebijakan, dari perbincangan diatas, satu hal hendak dicamkan,
yakni janganlah kita mempunyai anggapan yang terlampau sinis dan menarik
kesimpulan dengan cepat bahwa para pengambil keputusan politik itu adalah
manusia-manusia yang jahat dan jenis pribadi yang tidak bermoral, lantaran mereka
dalam bertindak melulu dipengaruhi oleh pertimbangan-pertimbangan demi
keuntungan politik, organisasi atau pribadi.
17. Jelaskan Nilai-nilai ideologi dalam pengambilan keputusan kebijakan ?
Jawaban: Nilai-nilai ideologi, Ideologi pada hakikatnya merupakan serangkaian
nilainilai
dan keyakina yang secara logis saling berkaitan, mencerminkan gambaran sederhana
mengenai dunia, serta fungsi sebagai pedoman bertindak bagi masyarakat yang
meyakininya. Diberbagai Negara sedang berkembang di kawasan Asia, Afrika, dan
Timur Tengah nasionalisme yang mencerminkan hasrat dari orang-orang atau bangsa
yang bersangkutan untuk merdekan dan untuk menentukan nasibnya sendiri telah
memberikan peran penting dalam mewarnai kebijakan luar negeri maupun dalam
negeri mereka.

18. Jelaskan apa arti dari konsep implementasi kebijakan ?


Jawaban: Dalam arti seluas-luasnya, implementasi juga sering dianggap sebagai
bentuk pengoprasionalisasian atau penyelenggaraan aktivitas yang telah ditetapkan
berdasarkan undang-undang dan menjadi kesepakatan bersama di antara beragam
pemangku kepentingan (stakheholders), aktor, organisasi (public atau privat),
prosedur, dan teknik secara sinergistis yang digerakkan untuk bekerjasama guna
menerapkan kebijakan ke arah tertentu yang dikhendaki.

19. Jelaskan apa yang dimaksud dari Teori implementasi kebijakan (1975-1980) ?
Jawaban: Teori implementasi kebijakan (1975-1980), Meskipun penjelasan mengenai
berbagai faktor yang membatasi atau menjadi kendala bagi berlangsungnya
implementasi yang efektif adalah suatu yang sangat bermanfaat, namun patut
disayangkan hal itu ternyata tidak menghasilkan perkembangan teori yang signifikan
mengenai implementasi kebijakan. Pekerjaan akademis yang dilakuan dalam area ini,
yang kemudian dikenal dengan istilah pendekatan top-down dan bottom-down.

20. Apa yang dimaksud dengan pendekatan top-down dan apa saja isinya?
Jawaban: Pada intinya, logika dalam pendekata top-down selalu diawali dengan
keputusan kebijakan yang dibuat oleh para pejabat pemerintah (pusat) dan kemudian
mempersoalkan hal-hal sebagai berikut:
Sampai sejauh mana tindakan para pelaku implementasi serta kelompok sasaran
sejalan/konsisten dengan tujuan serta prosedur di dalam keputusan kebijakan!
Sampai sejauh mana tujuan telah dicapai setelah program/proyek/aktivitas tertentu
dijalankan beberapa waktu, atau sejauh mana dampak yang timbul benar-benar
konsisten dengan tujuan!
Apa yang menjadi faktor-faktor utama yang mempengaruhi keluaran (output) dan
dampak (impact) kebijakan, baik yang relevan bagi kebijakan pemerintah maupun
kebijakan politis lain yang signifikan!
Bagaimana kebijakan di reformasikan dari waktu ke waktu sejalan dengan
pengalaman yang diperoleh!

Anda mungkin juga menyukai