PROPOSAL
Oleh:
NAZELLA SAFITRI
19011208
Meningkatkan kualitas tenaga kerja sangat perlu dilakukan agar sumber daya
manusia yang dimiliki lebih berkualitas, dan agar terhindar dari pengeluaran
biaya yang sia – sia untuk keperluan mulai dari rekrutmen hingga pelatihan.
Sedikit uraian di atas menegaskan pentingnya pembentukan tenaga kerja
berkualitas bagi performa suatu organisasi. Tetapi sayangnya salah satu
permasalahan di Indonesia adalah rendahnya tenaga kerja yang berkualitas.
Dalam hal ini diperlukan pengetahuan tentang bagaimana mengarahkan para
karyawan agar mau bekerja dengan semaksimal mungkin. Hal ini
mengharuskan pemimpin untuk merumuskan kebijakan-kebijakan yang dapat
mendorong kearah peningkatan kinerja karyawan.
Tabel 1.1
Absensi Pegawai Bagian Kesejahteraan Rakyat Setdakar Tulang
Bawang Tahun 2021
Desember 35 15 3 - 12 2,85%
Rata Rata 3,12%
Sumber : Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setdakar Tulang Bawang, 2022
Tujuan dari pengawasan ini yaitu untuk memberikan pengarahan secara teknis
dan dukungan perilaku, sehingga Locus Of Control dapat meningkatkan kinerja
kerja karyawan. Peningkatan kinerja kerja karyawan juga dapat dilakukan
dengan cara memberikan tugas yang menarik, dan kesempatan untuk
mendapatkan posisi, status, serta keahlian yang lebih baik.
Selain faktor Locus Of Control yang dimiliki oleh karyawan, stres kerja juga
menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tingkat employee
engagement karyawan. Menurut Pandi Afandi (2018) Stres Kerja adalah suatu
kondisi yang muncul akibat interaksi antara individu dengan pekerjaan
mereka, dimana terdapat ketidaksesuaian karakteristik dan perubahan-
perubahan yang tidak jelas yang terjadi dalam perusahaan.
Berdasarkan uraian di atas dan penjelasan yang telah dikemukakan pada latar
belakang, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
“ANALISIS PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN STRES KERJA
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Ari (2019) Kinerja juga dapat diartikan sebagai kualitas dan
kuantitas dari hasil pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan sesuai
dengan standar kerja tertentu yang telah ditetapkan oleh perusahaan,
kinerja berdasarkan suatu hasil yang diraih dari suatu pekerjaan
berdasarkan serangkaian syarat kerja tertentu.
2 Jacob and Impact of Self-efficacy and Terdapat pengaruh signifikan Menggunakan variabel
Jolly Motivaion of Performance Self-efficacydan motivasi independen yaitu motivation,
of Employees berpengaruh terhadap kinerja sedangkan penelitian saya
(2019) karyawan menggunakan Locus Of
Control
2
4 Chris Gender differences in Locus Hasil dari penelitian tersebut Menggunakan variabel
Callaghan Of Control and student menyatakan bahwa mahasiswa independen yaitu student
Elmarie performance in the South akuntansi perempuan memiliki performance, sedangkan
Papageorg African context of Locus Of Control yang lebih penelitian saya menggunakan
iou , accounting studies tinggi dari mahasiswa akuntansi Self Efficiacy
(2020) laki-laki dalam kinerja individu
mahasiswa. Sehingga penelitian
ini sangat menarik untuk diteliti
kembali.
6 Zahra Pengaruh Work-life balance Hasil penelitian ini Perbedaan dalam variabel
Haura Terhadap Kinerja Tenaga menunjukkan bahwa: 1) bebas, terdapat variable
Iman Kerja Kepuasan kerja berperan Intervening
Dengan Kepuasan Kerja memediasi hubungan work-life
Sebagai Variabel balance dengan kinerja tenaga
Intervening kerja; 2) Keseimbangan
(Studi Kasus Di RSUD kepuasan berpengaruh positif
Karanganyar) (2021) terhadap kepuasan kerja; 3)
Keseimbangan kepuasan
berpengaruh negatif terhadap
kinerja tenaga kerja; 4)
Keseimbangan keterlibatan
berpengaruh positif terhadap
kepuasan kerja; 5)
Keseimbangan keterlibatan
berpengaruh positif terhadap
kepuasan kerja; 6)
Keseimbangan waktu tidak
berpengaruh terhadap kinerja
tenaga kerja; 7) Keseimbangan
waktu berpengaruh positif
terhadap kinerja tenaga kerja
Keterangan:
1. Variabel dependen, yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain.
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja karyawan (Y).
2. Variabelin dependen, yaitu variabel yang mempengaruhi variabel yang lain.
Variabelin dependen dalam penelitian ini adalah Locus Of Control (X1) dan
Stres Kerja (X2)
Dari gambar diatas, dijelaskan bahwa Locus Of Control dan stress kerja
berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Locus Of Control yang tinggi akan
mendorong karyawan agar bekerja lebih giat dan berusaha dengan maksimal.
Sebaliknya, Locus Of Control yang rendah akan membuat kinerja karyawan tidak
maksimal. Sedangkan stress kerja yang tinggi akan dapat menurunkan kinerja
karyawan, begitu juga sebaliknya. Dengan demikian, tinggi rendahnya Locus Of
Control dan stress kerja akan berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
2
2.5 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru
didasarkan pada teori-teori dan literatur yang relevan dan dijadikan acuan,
belum berdasarkan fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan
data. Jadi, hipotesis merupakan jawaban teoritis terhadap rumusan masalah
penelitian, belum merupakan jawaban yang empirik (Sugiyono, 2009).
Berdasarkan perumusan masalah, tinjauan pustaka, maka dirumuskan dua
hipotesis dalam penelitian ini, yaitu:
2.6.1 Pengaruh locus of control terhadap kinerja karyawan
Menurut Dudi, et al. (2019), locus of control berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan. Menurut Hayati & Dewi (2016), locus
of control berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Menurut Sari (2018), locus of control berpengaruh pengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan. Menurut Subhan, et al. (2019), locus of
control berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Menurut Yusnaena (2018),
locus of control berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Menurut Mootalu, et al. (2019), locus of control pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan. Dari pendapat para ahli di atas, locus of
control berdampak baik bagi kinerja seorang karyawan. Karena, locus of
control merupakan bagaimana cara pandang individu untuk menyikapi
bahwasannya keberhasilan karena diri sendiri
H1 : Locus Of Control berpengaruh terhadap kinerja Pegawai Bagian
Kesejahteraan Rakyat Setdakar Tulang Bawang
2.6.3 Pengaruh Locus Of Control dan Stres kerja terhadap kinerja karyawan
Kinerja merupakan elemen terpenting agar tercapainya tujuan suatu
organisasi/ perusahaan. locus of control sesuatu hal yang terjadi berada dalam
kendali dirinya. Penelitian Oktavia (2017) menunjukan Variabel locus of
control dan stress kerja secara simultan berpengaruh dan signifikan terhadap
kinerja karyawan divisi redaksi. Seorang karyawan mencapai hasil kerja
secara kualitas dan kuantitas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
dapat membuat kinerja seseorang tersebut meningkat. Berdasarkan uraian
tersebut di atas, maka rumusan hipotesis yang diajukan adalah sebagai
berikut :
H3 : Locus Of Control dan Stres Kerja berpengaruh terhadap kinerja
Pegawai Bagian Kesejahteraan Rakyat Setdakar Tulang Bawang
2
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Skala Likert
Penilaian Skor
Setuju (S) 4
3.3.1 Populasi
Menurut Suliyanto (2018) Populasi sebagai berikut populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek atau objek yang
mempunyai kualitas tertentu yang di terapkan penelitian untuk
2
Operasional Variabel
Setyowati (2017)
Stres kerja adalah suatu kondisiyang 1. Tuntunan tugas
muncul akibat interaksi antara 2. Tuntunan peran
individu dengan perkerjaan mereka, 3. Tuntunan antar Interval
Stress kerja
(X2) dimana terdapat ketidaksesuain pribadi
karakteristik dan perubahan- 4. Struktur
perubahan yang tidak jelas yang organisasi
terjadi dalam perusahaan 5. Kepempimpinan
(Pandi Afandi 2018) organisasi
Darma (2019) kinerja merupakan 1. Kuantitas
efektivitas operasional suatu 2. Kualitas
organisasi, bagian organisasi dan 3. Pemanfaatan Interval
bagian karyawannya berdasarkan
waktu kerja
Kinerja (Y) standar dan kriteria yang telah
ditetapkan sebelumnya, karena
organisasi ada dasarnya dijalankan
oleh manusia
Darma (2019)
3.6.2Uji Reliabilitas
Menurut Anwar Sanusi (2017) Reliabilitas adalah suatu indikator yang
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
yang menunjuk pada tingkat keterandalan. Fungsi dari uji Reliabilitas
adalah mengetahui sejauh mana konsistensi alat ukur untuk dapat
memberikan hasil yang sama dalam mengukur hal dan subjek yang
sama. Hasil penelitian yang reliabel bila terdapat kesamaan data dalam
waktu yang berbeda, instrumen yang reliabel berarti instrumen yang
bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan
menghasilkan data yang sama, uji reliabilitas kuesioner menggunakan
metode Alpha Cronbach. Reliabel artinya konsisten atau stabil, suatu
alat ukur dikaitkan reliabel apabila hasil alat ukur tersebut konsisten
sehingga dapat dipercaya. Uji reliabilitas pada penelitian ini,
menggunakan pengolahan data yang dilakukan dengan bantuan
program SPSS. Selanjutnya untuk menginterpretasikan besarnya nilai r
alpha indeks korelasi.
Tabel 3.3
Interpretasi Nilai r
Nilai Korelasi Keterangan
0,8000 – 1,0000 SangatTinggi
0,6000 – 0,7999 Tinggi
0,4000 – 0,5999 Sedang
3
Y = a + b1. X1 + b2. X2 + et
Keterangan :
Y = Kinerja Karyawan
X1 = Locus Of Control
X2 = Stres Kerja
a = Konstanta
et = Error Term
b1, b2, = Koefisien Regresi
Ardi, P., Trilolita, V., Astuti, E. S., & Sulistyo, M. C. W. (2017). Pengaruh Self
Efficacy Terhadap Employee Engagement Dan Kinerja Karyawan (Studi
pada Karyawan PT Telekomunikasi Indonesia Regional V
Surabaya) (Doctoral dissertation, Brawijaya University).
Ary, I. R., & Sriathi, A. A. A. (2019). Pengaruh Self Efficacy Dan Locus Of
Control Terhadap Kinerja Karyawan. E-Jurnal Manajemen, 8(1), 6990-
7013.
Ali, F., & Wardoyo, D. T. W. (2021). Pengaruh Self Efficacy terhadap Kinerja
Karyawan dengan Kepuasan Kerja sebagai Variabel Intervening (Studi PT.
Ultrajaya Milk Industry, Tbk Surabaya Bagian Marketing). Jurnal Ilmu
Manajemen, 9(1), 367-379.
Cherian, J., & Jacob, J. (2019). Impact of self efficacy on motivation and
performance of employees.
Darma, B., Suryani, A., & Surono, Y. (2018). Pengaruh Fasilitas Kerja dan
Kompetensi terhadap Kepuasan Kerja Pegawai dan Dampaknya terhadap
Kinerja Pegawai Kantor Kelurahan Sekecamatan Muara Bulian Kabupaten
Batang Hari. J-MAS (Jurnal Manajemen dan Sains), 3(2), 170-178.
Ilmatiara, D., Sosiady, M., & Miftah, D. (2020). Pengaruh Locus Of Control,
Budaya Organisasi, Komitmen Organisasi dan Struktur Audit Terhadap
Kinerja Auditor. CURRENT: Jurnal Kajian Akuntansi Dan Bisnis
Terkini, 1(3), 510-522.
Sebayang, S., & Sembiring, J. (2017). Pengaruh self esteem dan self efficacy
terhadap kinerja karyawan studi kasus di PT. Finnet
Indonesia. eProceedings of Management, 4(1).
Subroto, S. (2017). Analisis Pengaruh Locus Of Control dan Stres Kerja Terhadap
Kinerja Pegawai. Riset Manajemen dan Akuntansi, 8(1).
Widyawati, S. R., & Karwini, N. K. (2018, July). Pengaruh self esteem, self
efficacy dan keterlibatan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Dwi
Fajar Semesta Denpasar. In Forum Manajemen STIMI Handayani
Denpasar (Vol. 16, No. 2, pp. 54-64).
Yusnaena, Y., & Hayati, S. H. S. (2018). Pengaruh Locus of Control terhadap
Kinerja Karyawan Bank Syariah Mandiri KC Padang. Jurnal Menara
Ekonomi: Penelitian dan Kajian Ilmiah Bidang Ekonomi, 4(3).