Anda di halaman 1dari 2

SOP LIGHTING

PROSEDUR SEBELUM IBADAH DIMULAI


1. Operator Lighting hadir sekurang-kurangnya 1 jam sebelum ibadah dimulai atau
sebelum mercy seat dimulai.
2. Operator Lighting memastikan bahwa MCB bagian Lighting pada panel listrik telah
menyala.
3. Operator Lighting memastikan bahwa mixer lighting telah menyala dan telah aktif pada
scene program
4. Operator Lighting memastikan bahwa semua peralatan lighting telah menyala dan dapat
beroperasi sebagai mestinya.
5. Operator Lighting dapat menyesuaikan pencahayaan ruangan dari lampu ruang ibadah
dengan penggunaan pencahayaan dari peralatan lighting agar situasi ibadah tetap
nyaman.
6. Operator Lighting memastikan pencahayaan pada ruangan tetap seimbang khususnya di
bagian mimbar sebelum ibadah dimulai.
7. Operator Lighting mem BLACK OUT ruangan ibadah sebelum ibadah berlangsung
(setelah Mercy Seat atau saat Count Down)

PROSEDUR PADA SAAT IBADAH BERLANGSUNG

1. Operator Lighting menggunakan lampu “Fresnel” saat ibadah berlangsung sebagai


pencahayaan utama dengan intensitas cahaya yang tidak mengganggu visual para
pelayan mimbar.
2. Operator Lighting menggunakan lampu “Dimmer” berwarna putih atau netral pada saat
awal ibadah berlangsung.
3. Operator Lighting dapat menyesuaikan penggunaan warna lampu “Dimmer” dengan
tampilan multimedia maupun permintaan khusus (event).
*4. Operator Lighting dapat menggunakan lampu “Moving” dengan ketentuan tidak
menyorot langsung dengan durasi yang cukup lama ke arah jemaat maupun pelayan
mimbar.
5. Operator Lighting mematikan seluruh lampu dengan penurunan intensitas secara
perlahan ketika Operator Multimedia menayangkan video atau film.
6. Operator Lighting menggunakan lampu “Fresnel” pada saat Pembagian Firman Tuhan
dengan intensitas yang tidak mengganggu visual pembicara (60%-80%).
7. Operator Lighting menggunakan lampu “Dimmer” pada saat Pembagian Firman Tuhan
dengan latar belakang warna cahaya yang cenderung netral (biru -> putih) agar visual ke
arah mimbar tetap nyaman.
8. Operator Lighting berkoordinasi dengan bagian Multimedia, Acara, maupun bidang-
bidang yang bersangkutan agar tidak terjadi kesalahan seperti:
- Pencahayaan mimbar masih menyala ketika tayangan multimedia telah
berlangsung.
- Terjadi shutter (repetisi nyala mati pada peralatan lighting dengan durasi singkat)
pada waktu yang tidak tepat (Pembagian Firman Tuhan, pada saat Black Out).
-dll.
9. Operator Lighting stand by pada saat ibadah berlangsung hingga ibadah selesai.
10. Operator Lighting tidak mengobrol dan bercanda serta tidak memainkan gadget atau HP
pada saat pelayanan berlangsung, terkecuali untuk hal-hal yang bersifat urgent seperti
kerusakan peralatan yang mendadak, berkoordinasi dengan bagian lain karena terjadi
masalah, dll.
urgent
ks. urgen, mendesak. u. need kebutuhan yang penting. The matter is u. Hal ini genting.
-urgently kk. amat, sangat.
PROSEDUR SETELAH IBADAH
1. Operator Lighting memastikan posisi Tombol Geser Channel Level Control telah diposisi
0.
2. Operator Lighting mematikan mixer lighting.
3. Operator Lighting menutup kembali mixer lighting dengan kain atau layer penutup.
4. Operator Lighting mematikan MCB bagian Lighting pada panel listrik.

Note :
*Optional (pada cabang yang memilki peralatan Lighting berupa lampu “Moving”.)
Operator Lighting menggunakan lampu “Frensel” dan “Dimmer” dengan posisi seperti awal
ibadah bila ada sesi foto para pelayanan mimbar pada akhir ibadah.
Operator Lighting menjaga dan merawat kebersihan seluruh peralatan lighting dan mixer
lighting.
Operator Lighting dapat pergi ke kamar kecil pada saat sebelum ibadah dimulai atau bila
mendesak pada saat Pembagian Firman berlangsung dengan telah melakukan Poin 6 dan
7 PROSEDUR PADA SAAT IBADAH BERLANGSUNG
Poin 5 pada PROSEDUR PADA SAAT IBADAH BERLANGSUNG dapat disesuaikan
dengan Operator Multimedia, Panitia Acara, atau Pembicara, agar penayangan multimedia
dapat terlihat jelas dan tetap nyaman secara visual.

Anda mungkin juga menyukai