03 Surfer Mendigit Peta Batimetri1 PDF
03 Surfer Mendigit Peta Batimetri1 PDF
TUJUAN
PENDAHULUAN
Istilah batimetri berasal dari bahasa Yunani yaitu Bathy- yang berarti
kedalaman dan -metry yang berarti ilmu ukur, sehingga batimetri didefinisikan
sebagai pengukuran dan pemetaan dari topografi dasar laut (Pipkin et.al., 1977).
Batimetri merupakan ukuran tinggi rendahnya dasar laut dimana peta batimetri
memberikan infomasi mengenai dasar laut (Nurjaya, 1991). Pemanfaatan peta
batimetri dalam bidang kelautan misalnya dalam penentuan alur pelayaran,
perencanaan bangunan pantai, pembangunan jaringan pipa bawah laut dsb.
Pengukuran kedalaman perairan secara konvensional dilakukan dengan
menggunakan metode batu duga, namun metode ini memiliki kelemahan
terutama hasil yang kurang akurat. Kemajuan teknologi yang semakin pesat
membuat metode ini sudah muali ditinggalkan dan beralih ke metode pengukuran
kedalaman yang mnenggunaka prinsip perambatan gelombang bunyi. Alat yang
biasa digunakan adalah Echosounder dimana alat ini merekam waktu bolak balik
yang ditempuh oleh pulsa suara dari permukaan hingga dasar perairan. Dengan
mengetahui cepat rambat gelombang bunyi di dalam air (V) dan waktu tempuh
untuk menangkap kembali gelombang bunyi yang dilepaskan (t), maka diperoleh
kedalaman perairan (s).
Ridge dan Rise merupakan suatu proses peningggian yang terdapat di atas
lautan (sea floor), hampir serupa dengan gunung-gunung di daratan. Ridge
lerengnya lebih terjal daripada rise.
Trench adalah bagian laut yang terdalam. Disebut juga palung yang sempit
dengan sisi yang curam.
Basin yaitu depresi atau cekungan yang berbentuk bulat dan lonjong.
Morfologi dasar laut cukup kompleks seperti halnya daratan, berikut beberapa
bentuk relief dasar laut (Stewart, 2002) :
2. Pilih menu Open Your Own data File, lalu klik peta batimetri yang akan di
digit.
3. Untuk Meng-zoom peta, klik kiri pada entire image dan seret mouse pada
lokasi yang diinginkan. Mulai masukkan keempat koordinat pada ujung peta
dengan mengklik kiri pada daerah zoom view (click for pixel coordinates)
10. Sekarang kita masukkan peta yang sudah kita registrasi ke dalam surfer
dengan mengambil menu file Import dan pilih datapeta yang sudah
diregistrasi. Lalu tekan open
11. Selanjutnya kita membuat bingkai pada peta dengan cara membuat
worksheet baru. Klik pada toolbar dan akan muncul sheet baru seperti
pada gambar.
Data sama
14. Kembali lagi ke plot 1. Sekarang kita masukkan bingkai yang sudah kita buat
ke dalam peta dengan cara mengklik pada toolbar atau dengan cara
seperti di bawah ini
15. Untuk memulai mendigit peta, klik map terlebih dahulu (lihat persegi panjang
pada gambar di atas), kemudian pada menu toolbar ambil Map Digitized
(lihat gambar di bawah). Jangan lupa meng-zoom daerah yang ingin di
17. Lakukan hal yang sama untuk darat, namun jangan lupa terlebih dahulu
menutup digitized Coordinate untuk laut agar digitasi darat dengan laut
terpisah. Nilai digitasi darat diberikan angka 0.
Lakukan hal yang sama untuk data pulau dan simpan hasil digitan dengan
nama pulau.bln. Perlu diingat file pulau harus dipisah dengan file darat dan
laut. Dan file setiap pulau harus dipisah jika terdapat lebih dari satu pulau.
18. Setelah itu buka file hasil digitan pada worksheet.. untuk data laut.bln semua
hasil digitian dikasi minus “-“ yang menunjukkan kedalaman perairan. Untuk
lebih memudahkan, kita bisa menggunakan program excel. Lalu save file
laut.bln yang sudah dikasi minus (lihat contoh di bawah)
19. Untuk menplot hasil pendigitan, maka data laut dan darat harus digabung
terlebih dahulu dalam format .bln dengan nama file “Laut,Pulau&darat”
20. Untuk membuat file Breaklines, susun data pulau dan darat dalam satu buah
file .bln dengan nama “pulau&darat” dengan format seperti dilihat dibawah
21. Selanjutnya buat plot baru dengan mengklik untuk membuat peta digital
hasil pendigitan
Lalu muncul
Cari dara Laut,Pulau&Darat.grd lalu klik Open (lihat gambar bawah kiri)
Kemudian ambil data Pulau&darat.bln sebagi data boundary files (lihat
gambar bawah kanan)
Lalu save data dengan nama “Lombok Barat Final Grid.grd” lalu klik Ok.
Klik atau cari pada toolbar (lihat gambar bawah kiri). Kemudian Open file
“Lombok Barat Final Grid.grd” (lihat gambar bawah kanan)
dalam base map dengan mengklik icon . Atur letak base map sehingga
kalian akan mendapatkan tampilan seperti di bawah
26. Untuk menampilkan peta dalam bentuk 3 dimensi klik icon dan
masukkan data Lombok Barat Final Grid.grd.
2. Setelah itu klik Open Your Own Data Files. Buka data Indonesia.gmp
atau untuk mengukur jarak atau menghitung luas areal kita bisa
lereng di selatan Lombok, klik icon terlebih dahulu kemudian klik kiri titik
awal yang kita inginkan dan klik kanan pada titik terahir yang kita inginkan.
Kita akan mendapatkan tampilan seperi dibawah ini
2. Selanjutnya kita exsport data di atas ke dalam format .bln dengan cara
seperti gambar kanan atas. Kemudian klik seperti gambar di bawah OK
Pilih lokasi penyimpanan data. Data kita sudah tersimpan dalam format .bln.
kemudian olah data tersebut sehingga kita bisa bedakan dengan data hasil
dari peta deshidros
TUGAS