Anda di halaman 1dari 66

“RANCANG BANGUN KOMPRESOR UDARA DIGITAL”

TUGAS AHIR

INDRA KUNIAWAN
NIM:150309260391

POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN


JURUSAN TEKNIK MESIN
BALIKPAPAN
2018

1
“RANCANG BANGUN KOMPRESOR UDARA DIGITAL”

TUGAS AHIR

KARYA INI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK


MEMPEROLEH GELAR AHLI MADYA DARI POLITEKNIK NEGERI
BALIKPAPAN

INDRA KURNIAWAN
NIM:150309260391

POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN


JURUSAN TEKNIK MESIN
BALIKPAPAN
2018

i
LEMBAR PENGESAHAN
RANCANG BANGUN KOMPRESOR UDARA DIGITAL

Disusun Oleh:

INDRA KURNIAWAN
NIM : 150309261091

ii
LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Indra Kurniawan
Tempat/Tgl. Lahir : Balikpapan, 15 Juni 1997
NIM : 150309260391

Menyatakan bahwa tugas akhir yang berjudul “RANCANG BANGUN


KOMPRESOR UDARA DIGITAL” adalah bukan merupakan hasil karya tulis
orang lain, baik sebagian maupun secara keseluruhan, kecuali dalam kutipan yang
kami sebutkan sumbernya.

Demikian pernyataan kami buat dengan sebenar-benarnya dan apabila


pernyataan ini tidak benar kami bersedia mendapatkan sanksi akademis.

Balikpapan, Agustus 2018


Mahasiswa,

Indra Kurniawan
NIM: 150309260391

iii
LEMBAR PERSEMBAHAN

Karya ilmiah ini kupersembahkan kepada


Ayahanda dan Ibunda tercinda
Mat Husairi dan Sufiyah
Saudaraku yang kusayangi
Ariel Dwi Kurniawan
Teman-teman seperjuanganku Jurusan Teknik Mesin Angkatan 2015
dan Reny Cristia Ningsih

iv
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai civitas akademik Politeknik Negeri Balikpapan, saya yang bertanda


tangan di bawah ini:

Nama : Indra Kurniawan


NIM : 150309260391
Program Studi : Alat Berat
Judul TA : Rancang Bangun Kompresor Udara Digtal

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya menyetujui untuk memberikan hak


kepada Politeknik Negeri Balikpapan untuk menyimpan, mengalihkan media atau
format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan
mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagau penulis/pencipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Balikpapan, 13 Agustus2018
Yang menyatakan,

(Indra Kurniawan)

v
ABSTRAK

Kompresor merupakan salah satu komponen yang penting pada industri maupun
perusahaan khususnya pada bidang otomotif dan alat berat. Terdapat beberapa
model kompresor berukuran besar maupun kecil untuk menangani setiap pekerjaan,
mulai dari pembuatan mainan, dalam melakukan pengisian ban, pembersihan
komponen industri hingga dapat menggerakkan alat-alat seperti impact dan bor,
namun kompresor yang terdapat di pasaran sekarang banyak sekali yang mengalami
kerusakan yaitu pada alat ukur yaitu pressure gauge. Pada era digitalisasi seperti
sekarang ini terdapat berbagai macam alat ukur yang menggunakan digital, salah
satunya menggunakan arduino sebagai microcontroller. Arduino merupakan salah
satu yang paling banyak digunakan sekarang ini, karena program yang mudah.
Manometer yang digunakan sebagai pendamping arduino pada alat ukur pada
kompresor adalah LCD. Kompresor ini terdiri dari dua bagian, yaitu: bagian
pertama, bagian mekanik yang berfungsi untuk menghasilkan tekanan udara, dan
bagian elektrik yang berfungsi sebagai alat ukur dan pengatur tekanan. Teknik
pembuatan menggunakan metode pengelasan dan pemograman arduino. Hasil uji
coba dengan kompresor udara ini adalah dapat mengatur tekanan udara di dalam
tangki sehingga mampu mengatur output pressure, kompresor ini juga mempunyai
manometer atau pembacaan digital menggunakan LCD, kompresor ini
mengedapankan desain portable dan ramah lingkungan dikarenakan kompresor ini
tidak menimbulkan suara yang nyaring atau senyap.

Kata kunci : Kompresor, Arduino, Digital

vi
ABSTRACT

Compressors are one of the important components in industry and companies,


especially in the automotive and heavy equipment sectors. There are several
compressor-sized models to handle every job, from toy making, tire filling, cleaning
industrial components, to moving tools such as nails, impact, drill, and staplers,
but the compressor on the market now is experiencing a lot damage that is on the
measuring instrument is the pressure gauge. In the digital era as today there are
various types of measuring devices that use digital, one of which uses Arduino as a
microcontroller. Arduino is one of the most widely used today, because of the easy
program. The manometer used as an arduino companion on the gauge on the
compressor is LCD. This compressor consists of 2 parts, namely: The mechanical
part which functions to produce air pressure, and the electrical part that has
functions to measure the device and pressure regulator. The manufacturing
methods used welding and Arduino programming. The test results of this air
compressor were able to regulate the air pressure in the tank therefore in order to
be able to regulate the output pressure. This compressor displays an indicator or a
digital manometer using an LCD program that was programmed with Arduino. This
compressor put forward a portable design and has environment friendly because
the compressor did not cause loud noise.

Keyword : Compressors, Arduino, Digital

vii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyeselesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul
“RANCANG BANGUN KOMPRESOR UDARA DIGITAL ”

Tujuan penulis membuat tugas ahir ini adalah sebagai persyaratan akademik
untuk diajukan sebagai syarat menyelesaikan Tugas Akhir.

Oleh karena itu dengan segala pengharapan dan kemampuan penulis untuk
semaksimal mungkin menyelesaikan tugas akhir ini agar dapat bermanfaat bagi
semua pembaca, baik untuk sekarang maupun di masa yang akan datang.

Selama pembuatan tugas akhir pun kami juga mendapat banyak dukungan
dan juga bantuan dari berbagai pihak, maka dari itu saya haturkan banyak terima
kasih kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa, yang selalu memberikan kemudahan dalam


penyelesaian proposal ini.
2. Bapak Ramli, S.E., M.M., selaku Direktur Politeknik Negeri Balikpapan.
3. Bapak Zulkifli, S.T., M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Alat Berat dan
Bapak H.Syahruddin, S.Pd., M.T. selaku dosen pembimbing 1 yang membantu
dalam penyelesaian proposal ini.
4. Bapak Subur Mulyanto, S.Pd., M.T. selaku dosen pembimbing 2 yang
membantu dalam penyelesaian proposal ini.
5. Keluarga tercinta yang turut membantu mendo’akan dan memberi dukuangan
moril dengan sepenuh hati.
6. Kepada Partner yang selalu mendukung saya Reny Cristia Ningsih
7. Rekan-rekan mahasiswa angkatan 2015 jurusan Teknik Mesin Alat Berat yang
telah banyak membantu dan memberikan semangat sehingga proposal ini dapat
terselesaikan pada waktu yang telah ditentukan.

viii
Akhir kata besar harapan penulis, semoga proposal ini dapat bermanfaat
dikemudian hari.

Balikpapan, Agustus 2018

Indra Kurniawan

ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN LEMBAR PENGESAHAN ii
HALAMAN LEMBAR PERNYATAAN iii
HALAMAN LEMBAR PERSEMBAHAN iv
HALAMAN SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH v
ABSTRAK vi
ABSTRACT vii
KATA PENGANTAR viii
DAFTAR ISI x
DAFTAR GAMBAR xii
DAFTAR TABEL xiv
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Rumusan Masalah 2
1.3. Batasan Masalah 2
1.4. Tujuan Penelitian 3
1.5. Manfaat Penelitian 3
1.6. Sistematika Penullisan 3
BAB II LANDASAN TEORI 5
2.1. Pengertian Dan Prinsip Kerja Kompresor 5
2.2. Klasifikasi Kompresor 8
2.3. Klasifikasi Kompresor Untuk Menentukan Kompresor Yang Digunakan 10
2.4. Penggunaan Udara Mampat 11
2.5. Arduino Integrated Development Environment (IDE) 12
2.6. Arduino Uno R3 14
2.7. LCD (Liquid Cristal Display) 16
3.8. Pressure Sensor 17
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 20
3.1. Jenis Penelitian 20

x
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian 20
3.3. Alat dan Bahan Penelitian 20
3.4. Prosedur Penelitian 22
3.3.1. Tahapan Perencanaan 22
3.3.2. Tahapan Pembuatan 23
3.3.3. Tahapan Uji coba 23
3.5. Perancangan Sistem Mekanik Kompresor Udara Digital 24
3.6. Perancangan Sistem Elektronik 25
3.7. Diagram Alir 26
3.8. Jadwal Penelitian 27
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 28
4.1. Hasil Perancangan Kompresor Udara Digital 28
4.2. Pembahasan Hasil Perancangan Kompresor Udara Digital 28
4.2.1. Pembahasan Hasil Perancangan Pada Bagian Mekanis 28
4.2.2. Pembahasan Hasil Perancangan Bagian Elektrik 32
4.3. Waktu Pengerjaan 35
4.4. Biaya Pembuatan 36
4.5. Hasil Uji Coba 36
4.5.1. Hasil Percobaan Pressure Sensor 37
4.5.2. Hasil Percobaan Kompresor Udara Digital 37
4.6. Margin Of Error 39
4.7. Kelebihan dan Kekurangan 39
4.7.1. Kelebihan 39
4.7.2. Kekurangan 39
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 40
5.1. Kesimpulan 40
5.2. Saran 40
DAFTAR PUSTAKA 41
LAMPIRAN 42

xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman

Gambar 2.1. Pompa Ban 5


Gambar 2.2. Kompresor Udara Penggerak Motor Bakar 6
Gambar 2.3. Proses Kerja Langkah Hisap Dari Kompresor Torak Tunggal 7
Gambar 2.4. Proses Kerja Langkah Kompresi Kerja Dari Kompresor Torak
Tunggal.................................................................................................................... 7
Gambar 2.5. Proses Kerja Langkah Buang Dari Kompresor Torak Tunggal.......... 7
Gambar 2.6. Proses Kerja Dari Kompresor Torak Kerja Ganda.............................8
Gambar 2.7. Klasifikasi Kompresor.........................................................................9
Gambar 2.7. Kompresor Vane................................................................................11
Gambar 2.8. Kompresor Jenis Root....................................................................... 11
Gambar 2.9. Tampilan Awal Saat IDE Dibuka......................................................12
Gambar 2.10. Interface Arduino IDE.................................................................... 13
Gambar 2.11 Arduino UNO R3............................................................................. 15
Gambar 2.12. Liquid Cristal Display..................................................................... 16
Gambar 2.13 Pressure Sensor MPX5700.............................................................. 18
Gambar 3.1 Tahapan penelitian............................................................................. 22
Gambar 3.2 Desain Rancang Bangun Kompresor Udara Digital.......................... 24
Gambar 3.3 Desain Electronic Pembacaan Display Pressure Sensor................... 25
Gambar 3.4 Diagram Alir Penelitian..................................................................... 26
Gambar 4.1. Hasil Perancangan Kompresor Udara Digital................................... 28
Gambar 4.2. Bagian Mekanis Kompresor Udara Digital.......................................28
Gambar 4.3 Tabung Freon..................................................................................... 29
Gambar 4.4. Kompresor Kulkas.............................................................................29
Gambar 4.5 Otomatis Kompresor.......................................................................... 30
Gambar 4.6 Check Valve ( Katup Satu Arah )....................................................... 30
Gambar 4.7 Hose................................................................................................... 31
Gambar 4.9. Arduino Uno R3................................................................................ 32
Gambar 4.10 Rangkaian LCD Menggunakan I2C................................................ 33
Gambar 4.11 Rangkaian Measuring Pressure....................................................... 34
Gambar 4.12 Rangkaian Power Suplly.................................................................. 34

xii
Gambar 4.13 Case (Pelindung).............................................................................. 35
Gambar 4.14 Pengujian Pressure Sensor Pada Kompresor................................... 37
Gambar 4.15 (a) Proses Pengisian Ban.................................................................. 37
Gambar 4.15 (b) Pembacaan Pressure Pada saat Pengisian Ban........................... 38

xiii
DAFTAR TABEL
Halaman

Tabel 2.1 Klasifikasi Kompresor Berdasarkan Penggunaan.................................. 10


Tabel 2.2 Spesifikasi Arduino Uno R3.................................................................. 15
Tabel 2.3 Spesifikasi Pressure Sensor.................................................................. 19
Tabel 3.1 Daftar Alat............................................................................................. 20
Tabel 3.2 Daftar Bahan.......................................................................................... 21
Tabel 3.3 Daftar Komponen...................................................................................22
Tabel 3.4 Diagram Alir Penelitian......................................................................... 27
Tabel 4.1 JSA Pembuatan Kompresor Udara Pada Bagian Mekanik.................... 31
Tabel 4.2 JSA Pembuatan Kompresor Udara Bagian Elektrik............................. 35
Tabel 4.3 Biaya Pembuatan Kompresor Udara Digital......................................... 36
Tabel 4.4 JSA Pengisian Ban Menggunakan Kompresor Udara Digital............... 38

xiv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Seiring perkembangan teknologi kompresor udara yang digunakan dalam
berbagai situasi dari stasiun gas sudut hingga pabrik-pabrik besar dan semakin
banyak kompresor udara banyak dimiliki pada bengkel rumahan dan juga indsutri
dengan berbagai macam fungsinya. Model-model berukuran untuk menangani
setiap pekerjaan, mulai dari pembuatan mainan, dalam melakukan pengisian ban,
permbersihan komponen industri hingga dapat menggerakkan alat-alat seperti paku,
impact, bor, dan stapler dan senjata semprot sekarang tersedia melalui pusat-pusat
rumah lokal, dealer alat dan katalog pesanan-surat.
Keuntungan besar dari kekuatan udara adalah bahwa setiap alat tidak
membutuhkan motor besar sendiri. Sebaliknya, motor tunggal pada kompresor
mengubah energi listrik menjadi energi kinetik. Ini membuat alat yang ringan,
ringkas, mudah ditangani yang berjalan dengan tenang dan memiliki lebih sedikit
bagian yang aus.(Klenck: 2015)
Kompresor banyak digunakan pada bidang keteknikan semisal bidang Industri.
Khusus untuk area industri, penggunaan kompresor sangatlah penting, biasanya
suatu industri tertentu memanfaatkan kompresor sebagai penghasil udara
bertekanan atau sebagai salah satu komponen dari mesin-mesin. kompresor banyak
digunakan pada mesin pneumatic, sedangkan kompresor yang menjadi komponen
alat biasanya terdapat pada mesin pendingin, turbin gas dan lain sebagainya.
Dengan perkembangan era digitalisasi banyak alat-alat indsutri yang
berkembang banyak sekali yang menggunakan digital sebagai indicator, seperti
contoh jam tangan, monitor panel pada bidang alat berat, speedometer kendaraan
ringan, dan pada mesin produksi di bidang industri yang dapat memudahkan saat
proses control maupun monitoring sehingga dapat mengefesiensikan waktu kerja.
Arduino juga merupakan platform hardware terbuka yang ditujukan kepada
siapa saja yang ingin membuat peralatan elektronik interaktif

1
2

berdasarkan hardware dan software yang fleksibel dan mudah digunakan.


Mikrokontroler diprogram menggunakan bahasa pemrograman arduino yang
memiliki kemiripan syntax dengan bahasa pemrograman C. Karena sifatnya yang
terbuka maka siapa saja dapat mengunduh skema hardware arduino dan
membangunnya.
Dengan menggabungkan perkembangan pada zaman sekarang telah banyak
dipadukan antar kemajuan pada sistem mekanis yang disatukan dengan sistem
elekrik. Pada alat ini contohnya kompresor yang membaca output pressurenya
menggunakan layar LCD dengan mengaplikasikannya ke arduino, hal ini guna
memanfaatkan kemajuan di era digitalisasi. Pada alat ini juga membuat kompresor
angin yang ramah terhadap lingkungan karena tidak memiliki suara yang bising
seperti halnya kompresor yang terdapat di pasaran. Sehingga cocok digunakan pada
industri rumahan. Alat dan bahan juga mudah ditemukan karena terbuat dari barang
bekas.
Dengan alasan latar belakang diatas, penulis ingin merancang dan membangun
suatu alat yang dapat memonitoring tekanan yang ada di dalam kompresor dan
output yang dikeluarkan kompresor berupa diplay digital berbasis arduino yang
berjudul “Rancang Bangun kompresor udara digital”.

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana hasil dari perancangan kompresor udara digital ?
2. Bagaimana hasil dari pengujian kompresor udara digital ?
3. Bagaimana analisa margin of error kompresor udara digital ?

1.3. Batasan Masalah


Adanya keterbatasan kemampuan, dana, tenaga, teori dan lain–lain, penulis
menyusun batasan masalah dalam penulisan tugas akhir ini. Adapun batasan
masalah dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Hanya membahas mengenai kompresor angin buatan
2. Tidak membahas mengenai karakteristik bahan satu persatu setiap komponen.
3

1.4. Tujuan Penelitian


1. Untuk merancang dan membuat kompresor udara yang menggunakan
manometer digital
2. Untuk mengetahui cara kerja sistem pada alat ini
3. Untuk mengatahui margin error kompresor udara digital.

1.5. Manfaat Penelitian


Bagi akademik:
1. Dapat menambah wawasan dalam kegiatan merancang dan membuat alat
controller pada kompresor angin menggunakan barang bekas berbasis arduino
Bagi industri:
1. Dapat mempermudah dalam proses dalam bidang industri semisal
membersihkan komponen

1.6. Sistematika Penullisan


Untuk mempermudah pembaca dalam memahami isi dari proposal tugas akhir
ini, maka penulis menyusun proposal tugas akhir ini menjadi 5 (Lima) bab. Berikut
adalah penjelasan mengenai isi bab-bab yang ada pada proposal tugas akhir ini:
1. Bab I Pendahuluan
Pada bab ini berisi pendahuluan yang mencakup tentang latar belakang,
rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
sistematika penulisan.
2. Bab II Landasan Teori
Pada bab ini berisi tentang tinjauan pustaka dan teori yang mendukung
penelitian tugas akhir.
3. Bab III Metodologi Penelitian
Pada bab ini berisi tentang jenis penelitian, waktu penelitian, prosedur
penelitian dan diagram.
4. Bab IV Hasil Dan Pembahasan
Di dalam bab ini diuraikan deskripsi objek penelitian analisis data dan
pembahasan hasil penelitian.
5. Bab V Kesimpulan Dan Saran
4

Di dalam bab ini disajikan kesimpulan berdasarkan hasil analisa yang


merupakan jawaban dari perumusan masalah yang ada dan saran yang dapat
digunakan kedepannya.
6. Daftar Pustaka
7. Lampiran
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Dan Prinsip Kerja Kompresor


Kompresor adalah alat pemampat atau pengkompresi udara dengan kata lain
kompresor adalah penghasil udara mampat. Karena proses pemampatan, udara
mempunyai tekanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan udara
lingkungan (1 atm). Dalam keseharian, kita sering memanfaatkan udara mampat
baik secara langsung atau tidak langsung. Sebagai contoh, udara manpat yang
digunakan untuk mengisi ban mobil atau sepeda montor, udara mampat untuk
membersihkan bagian-bagian mesin yang kotor di bengkel-bengkel dan manfaat
lain yang sering dijumpai sehari-hari.
Pada industri, penggunaan kompresor sangat penting, baik sebagai penghasil
udara mampat atau sebagai satu kesatuan dari mesin-mesin. Kompresor banyak
dipakai untuk mesin pneumatik, sedangkan yang menjadi satu dengan mesin yaitu
turbin gas, mesin pendingin dan lainnya. Dengan mengambil contoh kompresor
sederhana, yaitu pompa ban sepeda atau mobil, prinsip kerja kompresor dapat
dijelaskan sebagai berikut. Jika torak pompa ditarik keatas, tekanan di bawah
silinder akan turun sampai di bawah tekanan atmosfer sehingga udara akan masuk
melalui celah katup hisap yang kendur. Katup terbuat dari kulit lentur, dapat
mengencang dan mengendur dan dipasang pada torak. Setelah udara masuk pompa
kemudian torak turun kebawah dan menekan udara, sehingga volumenya menjadi
kecil.

Gambar 2.1. Pompa Ban


Sumber: (Zhifa: 2011)

5
6

Tekanan menjadi naik terus sampai melebihi tekanan di dalam ban, sehingga
udara mampat dapat masuk ban melalui katup (pentil). Karena diisi udara mampat
terusmenerus, tekanan di dalam ban menjadi naik. Jadi jelas dari contoh tersebut,
proses pemampatan terjadi karena perubahan volume pada udara yaitu menjadi
lebih kecil dari kondisi awal.

Gambar 2.2. Kompresor Udara Penggerak Motor Bakar


Sumber: (Zhifa: 2011)

Kompresor yang terlihat pada Gambar 2.2 biasa kita jumpai dibengkel-bengkel
kecil sebagai penghasil udara mampat untuk keperluan pembersih kotoran dan
mengisi ban sepeda motor atau mobil. Prinsip kerjanya sama dengan pompa ban,
yaitu memampatkan udara di dalam silinder dengan torak. Perbedaanya terletak
pada katupnya, kedua katup dipasang di kepala silinder, dan tenaga penggeraknya
adalah motor listrik. Tangki udara berfungsi sama dengan ban yaitu sebagai
penyimpan energi udara mampat.
Pada gambar 2.3, 2.4, dan 2.5 adalah proses kerja dari kompresor kerja
tunggal dan ganda. Adapun urutan proses lengkap adalah sebagai berikut: Langkah
pertama adalah langkah hisap, torak bergerak ke bawah oleh tarikan engkol. Di
dalam ruang silinder tekanan menjadi negatif di bawah 1 atm, katup hisap terbuka
karena perbedaan tekanan dan udara terhisap. Kemudian torak bergerak keatas,
katup hisap tertutup dan udara dimampatkan Karena tekanan udara mampat, katup
ke luar menjadi terbuka
7

Gambar 2.3. Proses Kerja Langkah Hisap Dari Kompresor Torak Tunggal
Sumber: (Zhifa: 2011)

hisap udara masuk kompresor karena tekanan di dalam silinder lebih


rendah dari 1 atm

Gambar 2.4. Proses Kerja Langkah Kompresi Kerja Dari Kompresor Torak
Tunggal
Sumber: (Zhifa: 2011)
kompresi udara di dalam kompresor dikompresi, tekanan dan temperatur
udara naik

Gambar 2.5. Proses Kerja Langkah Buang Dari Kompresor Torak Tunggal
Sumber: (Zhifa: 2011)
8

Pengeluaran karena tekanan udara mampat, katup ke luar terbuka dan udara
mampat ke luar silinder

Gambar 2.6. Proses Kerja Dari Kompresor Torak Kerja Ganda


Sumber: (Zhifa: 2011)

Gambar di atas adalah kompresor torak kerja ganda. Proses kerjanya tidak
berbeda dengan kerja tunggal. Pada kerja ganda, setiap gerakan terjadi sekaligus
langkah penghisapan dan pengkompresian. Dengan kerja ganda, kerja kompresor
menjadi lebih efisien.

2.2. Klasifikasi Kompresor


Prinsip kerja kompresor dan pompa adalah sama, kedua mesin tersebut
menggunakan energi luar kemudian diubah menjadi energi fluida. Pada pompa, di
nosel ke luarnya energi kecepatan diubah menjadi energi tekanan, begitu juga
kompresor pada katup ke luar udara mampat mempunyai energi tekanan yang besar.
Hukum-hukum yang berlaku pada pompa dapat diaplikasikan pada kompresor.
Berbeda dengan pompa yang klasifikasinya berdasarkan pola aliran, klasifikasi
kompresor biasanya berdasarkan tekanannya atau cara pemampatannya. Gambar
2.7 adalah klasifikasi dari kompresor. Secara umum penjelasannya sebagai berikut:
Kompresor berdasarkan cara pemampatannya dibedakan menjadi dua, yaitu jenis
turbo dan jenis perpindahan. Jenis turbo menggunakan gaya sentrifugal yang
diakibatkan oleh putaran impeler sehingga udara mengalami kenaikan energi yang
akan diubah menjadi energi tekanan. Sedangkan jenis perpindahan, dengan
memperkecil volume udara yang dihisap ke dalam silinder atau stator dengan torak
9

atau sudu. Kompresor yang diklasifikasikan berdasarkan tekanannya adalah


kompresor untuk pemampat (tekanan tinggi), blower untuk peniup (tekanan
sedang) dan fan untuk kipas (tekanan rendah)
Pada gambar di bawah terlihat, kompresor jenis turbo (dynamic) berdasarkan
pola alirannya dibagi menjadi tiga, yaitu ejector, radial, dan aksial. Kompresor
jenis ini hampir semuanya dapat beroperasi pada tekanan dari yang rendah sampai
tinggi. Kompresor turbo dapat dibuat banyak tingkat untuk menaikkan tekanan
dengan kapasitas besar

Gambar 2.7. Klasifikasi Kompresor


Sumber: (Zhifa: 2011)
Kompresor terdapat dalam berbagai jenis model, tergantung pada jenis dan
tekanan yang dihasilkan. Istilah kompresor banyak dipakai pada tekanan yang
tinggi, blower untuk tekanan menengah danfan untuk tekanan rendah.

Ditinjau dari cara penempatan (kompresi) udara, kompresor dibagi menjadi 2


jenis, yaitu jenis perpindahan dan jenis turbo. Jenis perpindahan adalah kompresor
yang menaikkan tekanan dengan memperkecil atau memampatkan volume gas
yang dihisap kedalam silinder atau stator oleh torak, sedangkan jenis turbo
10

menaikkan tekanan dan kecepatan gas dengan gaya sentrifugal yang ditimbulkan
oleh impeller atau dengan gaya angkat (lift) yang ditimbulkan oleh sudu.

2.3. Klasifikasi Kompresor Untuk Menentukan Kompresor Yang Digunakan


Tabel 2.1 Klasifikasi Kompresor Berdasarkan Penggunaan
Sumber: (Zhifa: 2011)
Kompresor Piston
Kompresor Piston Balas
Kompresor Diaphragma
Kompresor Geser
Kompresor Gerak Putar
Tipe Kompresor Poros Sekrup
Piston
Kompresor Kompresor Roots
Kompresor Alir Radial
Kompresor Alir
Kompresor Alir Aksial

Klasifikasi kompresor secara umum adalah :


1. Klasifikasi berdasarkan jumlah tingkat kompresi, kompresor terdiri atas
kompresor satu tingkat, dua tingkat dan banyak tingkat
2. Klasifikasi berdasarkan langkah kerja, kompresor terdiri atas kompresor kerja
tunggal/single acting dan kerja ganda.
3. Klasifikasi berdasarkan susunan silinder”khusus kompresor torak” kompresor
terdiri atas mendatar, tegak bentuk L, bentuk V, bentuk W bentuk bintang dan
lawan imbang/balansopposed.
4. Klasifikasi berdasarkan cara pendinginan, kompresor terdiri atas kompresor
pendinginan air dan pendinginan udara.
Berbeda dengan jenis turbo, kompresor jenis perpindahan (displacement)
beroperasi pada tekanan sedang sampai tinggi. Kompresor jenis perpindahan
dibedakan berdasarkan bentuk konstruksinya, Untuk kompresor jenis torak dapat
menghasilkan udara mampat bertekanan tinggi.
Tekanan-kapasitas untuk kompresor, terlihat jelas bahwa kompresor torak
mempunyai daerah operasi dengan tekanan yang paling tinggi, sedangkan untuk
kompresor axial mempunyai daerah operasi dengan kapasitas paling besar.
Kompresor untuk tekanan rendah adalah fan. Kompresor bertekanan sedang adalah
blower dan bertekanan tinggi adalah kompresor.
11

Gambar 2.7. Kompresor Vane


Sumber: (Zhifa: 2011)

Gambar 2.8. Kompresor Jenis Root


Sumber: (Zhifa: 2011)

2.4. Penggunaan Udara Mampat


Dalam kehidupan sehari-hari banyak ditemui penggunaan kompresor,
misalnya:
1. Pengisi udara pada ban sepeda atau mobil
2. Sebagai penyemprot kotoran pada bagian-bagian mesin
3. Rem pada bis dan kereta api
4. Pintu pneumatik pada bis dan kereta api
5. Pemberi udara pada aquarium
6. Kipas untuk penyejuk udara
7. Blower untuk peniup tungku
8. Fan ventilator
9. Udara tekan pada pengecatan
10. Pengangkat mobil pneumatis
12

11. Transportasi gas solid dengan pneumatik pada industri kimia


12. Kendali otomatik pada pembakar dalam ketel uap.

Dari contoh pemakaian kompresor seperti di atas, terlihat bahwa kompresor


digunakan secara luas mulai dari rumah tangga sampai industri besar. Penggunaan
udara bertekanan mempunyai kelebihan dibandingkan dengan listrik atau hidrolik
dalam hal-hal berikut ini:
1. Konstruksi dan operasi mesin sangat sederhana.
2. Pemeliharaan dan pemeriksaan mesin dapat dilakukan dengan mudah.
3. Energi dapat disimpan
4. Kerja dapat dilakukan dengan cepat
5. Harga mesin dan peralatan relatif murah
6. Kebocoran udara yang sering terjadi tidak membahayakan.

2.5. Arduino Integrated Development Environment (IDE)


Arduino Integrated Development Environment (IDE) adalah sebuah software
yang dirancang khusus untuk membuat program pengendali dan meng-upload
program ke arduino board. Softtware IDE menggunakan bahasa pemrograman
sendiri yang menyerupai bahasa C dan terdiri dari editor teks 11 untuk menulis
kode, sebuah area pesan, konsol dan sebuah toolbar untuk memudahkan pembuatan
program yang nantinya akan di-upload ke board arduino.

Gambar 2.9. Tampilan Awal Saat IDE Dibuka


Sumber: (http://www.pusatkomponen.com/)

Program yang ditulis dengan menggunakan IDE disebut sebagai sketch. Sketch
ditulis pada editor teks yang dilengkapi dengan fitur cutting/paste dan
13

searching/replacing sehingga memudahkan dalam menulis kode program. Pada


area editor program juga terdapat pesan error yang membantu pembuatan program
saat mengkompile sketch jika ada kode yang tidak berjalan (error). Software IDE
bersifat open-source yang memberi kebebasan kepada pembuat program untuk
dapat membuat programnya sendiri pada arduino. Dengan begitu, pengguna
arduino dapat membuat alur sendiri pada proyek yang ia kerjakan.

Gambar 2.10. Interface Arduino IDE


Sumber: (Arduino Untuk Pemula, Santoso: 2015)

Interface Arduino IDE tampak seperti gambar 2.10. Dari kiri ke kanan dan atas
ke bawah, bagian-bagian IDE Arduino terdiri dari:
1. Verify: pada versi sebelumnya dikenal dengan istilah Compile. Sebelum
aplikasi diupload ke board Arduino, biasakan untuk memverifikasi terlebih
dahulu sketch yang dibuat. Jika ada kesalahan pada sketch, nanti akan muncul
error. Proses Verify/Compile mengubah sketch ke binary code untuk diupload
ke mikrokontroller.
2. Upload: tombol ini berfungsi untuk mengupload sketch ke board Arduino.
Walaupun kita tidak mengklik tombol verify, maka sketch akan di-compile,
kemudian langsung diupload ke board. Berbeda dengan tombol verify yang
hanya berfungsi untuk memverifikasi source code saja.
14

3. New Sketch: Membuka window dan membuat sketch baru


4. Open Sketch: Membuka sketch yang sudah pernah dibuat. Sketch yang dibuat
dengan IDE Arduino akan disimpan dengan ekstensi file .ino
5. Save Sketch: menyimpan sketch, tapi tidak disertai mengcompile.
6. Serial Monitor: Membuka interface untuk komunikasi serial, nanti akan kita
diskusikan lebih lanjut pada bagian selanjutnya
7. Keterangan Aplikasi: pesan-pesan yang dilakukan aplikasi akan muncul di sini,
misal "Compiling" dan "Done Uploading" ketika kita mengcompile dan
mengupload sketch ke board Arduino
8. Konsol: Pesan-pesan yang dikerjakan aplikasi dan pesan-pesan tentang sketch
akan muncul pada bagian ini. Misal, ketika aplikasi mengcompile atau ketika
ada kesalahan pada sketch yang kita buat, maka informasi error dan baris akan
diinformasikan di bagian ini.
9. Baris Sketch: bagian ini akan menunjukkan posisi baris kursor yang sedang
aktif pada sketch.
10. Informasi Port: bagian ini menginformasikan port yang dipakah oleh board
Arduino.

2.6. Arduino Uno R3


Arduino Uno R3 adalah papan pengembangan (development board)
mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Disebut sebagai papan
pengembangan karena board ini memang berfungsi sebagai arena prototyping
sirkuit mikrokontroller. Dengan menggunakan papan pengembangan, anda akan
lebih mudah merangkai rangkaian elektronika mikrokontroller dibanding jika anda
memulai merakit ATMega328 dari awal di breadboard.
Arduino Uno memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,
dimana 6 pin diantaranya dapat digunakan sebagai output PWM), 6 pin input
analog, menggunakan crystal 16 MHz, koneksi USB, jack listrik, header ICSP dan
tombol reset. Hal tersebut adalah semua yang diperlukan untuk mendukung sebuah
rangkaian mikrokontroler. Cukup dengan menghubungkannya ke komputer dengan
kabel USB atau diberi power dengan adaptor AC-DC atau baterai, anda sudah dapat
bermain-main dengan Arduino UNO anda tanpa khawatir akan melakukan sesuatu
15

yang salah. Kemungkinan paling buruk hanyalah kerusakan pada chip ATMega328,
yang bisa anda ganti sendiri dengan mudah dan dengan harga yang relatif murah.

Gambar 2.11 Arduino UNO R3


Sumber: (http://ecadio.com)

Kata " Uno " berasal dari bahasa Italia yang berarti "satu", dan dipilih untuk
menandai peluncuran Software Arduino (IDE) versi 1.0. Arduino. Sejak awal
peluncuran hingga sekarang, Uno telah berkembang menjadi versi Revisi 3 atau
biasa ditulis REV 3 atau R3. Software Arduino IDE, yang bisa diinstall di Windows
maupun Mac dan Linux, berfungsi sebagai software yang membantu anda
memasukkan (upload) program ke chip ATMega328 dengan mudah.

Tabel 2.2 Spesifikasi Arduino Uno R3


Uraian Keterangan
Chip mikrokontroller ATmega328P
Tegangan operasi 5V
Tegangan input (yang
7V - 12V
direkomendasikan, via jack DC)
Tegangan input (limit, via jack
6V - 20V
DC)
Digital I/O pin 14 buah, 6 diantaranya menyediakan PWM
Analog Input pin 6 buah
Arus DC per pin I/O 20 Ma
Arus DC pin 3.3V 50 Ma
32 KB, 0.5 KB telah digunakan untuk
Memori Flash
bootloader
16

Uraian Keterangan
SRAM 2 KB
EEPROM 1 KB
Clock speed 16 Mhz
Dimensi 68.6 mm x 53.4 mm
Berat 25 g

2.7. LCD (Liquid Cristal Display)


LCD (Liquid Cristal Display) adalah salah satu jenis display elektronik
yang dibuat dengan teknologi CMOS logic yang bekerja dengan tidak
menghasilkan cahaya tetapi memantulkan cahaya yang ada di sekelilingnya
terhadap front-lit atau mentransmisikan cahaya dari back-lit. LCD (Liquid Cristal
Display) berfungsi sebagai penampil data baik dalam bentuk karakter, huruf, angka
ataupun grafik.

Gambar 2.12. Liquid Cristal Display


Sumber: (http://elektronika-dasar.web.id)

Dalam modul LCD (Liquid Cristal Display) terdapat microcontroller yang


berfungsi sebagai pengendali tampilan karakter LCD (Liquid Cristal Display).
Microntroller pada suatu LCD (Liquid Cristal Display) dilengkapi dengan memori
dan register. Memori yang digunakan microcontroler internal LCD adalah:
1. DDRAM (Display Data Random Access Memory) merupakan memori tempat
karakter yang akan ditampilkan berada.
2. CGRAM (Character Generator Random Access Memory) merupakan memori
untuk menggambarkan pola sebuah karakter dimana bentuk dari karakter dapat
diubah-ubah sesuai dengan keinginan.
17

3. CGROM (Character Generator Read Only Memory) merupakan memori untuk


menggambarkan pola sebuah karakter dimana pola tersebut merupakan karakter
dasar yang sudah ditentukan secara permanen oleh pabrikan pembuat LCD
(Liquid Cristal Display) tersebut sehingga pengguna tinggal mangambilnya
sesuai alamat memorinya dan tidak dapat merubah karakter dasar yang ada
dalam CGROM.

Register control yang terdapat dalam suatu LCD diantaranya adalah.


1. Register perintah yaitu register yang berisi perintah-perintah dari mikrokontroler
ke panel LCD (Liquid Cristal Display) pada saat proses penulisan data atau
tempat status dari panel LCD (Liquid Cristal Display) dapat dibaca pada saat
pembacaan data.
2. Register data yaitu register untuk menuliskan atau membaca data dari atau ke
DDRAM. Penulisan data pada register akan menempatkan data tersebut ke
DDRAM sesuai dengan alamat yang telah diatur sebelumnya.

Pin, kaki atau jalur input dan kontrol dalam suatu LCD (Liquid Cristal Display)
diantaranya adalah:
1. Pin data adalah jalur untuk memberikan data karakter yang ingin ditampilkan
menggunakan LCD (Liquid Cristal Display) dapat dihubungkan dengan bus data
dari rangkaian lain seperti mikrokontroler dengan lebar data 8 bit.
2. Pin RS (Register Select) berfungsi sebagai indikator atau yang menentukan jenis
data yang masuk, apakah data atau perintah. Logika low menunjukan yang
masuk adalah perintah, sedangkan logika high menunjukan data.
3. Pin R/W (Read Write) berfungsi sebagai instruksi pada modul jika low tulis data,
sedangkan high baca data.

3.8. Pressure Sensor


Sensor pengukur tekanan (pressure sensor) berfungsi sebagai pembaca nilai
tekanan dari materi gas atau cairan. Sementara pengertian tekanan adalah ekspresi
dari gaya yang dibutuhkan untuk carian maupun gas. Sesnsor yang bersentuhan
18

langsung dengan materi yang dideteksi berupa gas maupun cairan dapat
menghasilkan sinyal. Dalam hal ini sensor tekanan bertindak sebagai transducer.

Gambar 2.13 Pressure Sensor MPX5700


Sumber (www.alibababa.com)
Fitur dari sensor ini adalah :
1. 2.5% maksimum error dari 0-80°C.
2. Pada umumnya cocok terhadap microcontroller.
3. Tersedia dalam mode absolute, Differential dan Gauge configurations.

Gambar 2.14 Ukuran Pressure Sensor MPX5700


Sumber (www.alibababa.com)
19

Tabel 2.3 Spesifikasi Pressure Sensor

Uraian Keterangan
Pressure range 0-700 kpa
V Out 0.2-4.7 V
Sensitivitas 6.4mV/kpa
Suplly 5 Volt
Consumsion 10 mA
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian


Jenis penelitian adalah perancangan dan pembuatan kompresor angin berbasis
arduino sebagai dampak kemajuan teknologi digital.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian


Tempat penelitian dilaksanakan di Workshop Teknik Mesin Politeknik Negeri
Balikpapan, Jalan Soekarno Hatta Km 8 Balikpapan-Kalimantan Timur. Waktu
penelitian dimulai dari tanggal Maret – Juli 2018.

3.3. Alat dan Bahan Penelitian


Penelitian tentang perancangan dan pembuatan Controller Kompresor Angin
berbasi Arduino membutuhkan peralatan dan bahan sebagai berikut:

Tabel 3.1 Daftar Alat

NO NAMA AlAT SPESIFIKASI KETERANGAN


DC 12 V dan AC Untuk meubangi PCB dan
1 Bor
220 V Tangki Freon
Untuk memotong PCB dan
2 Gerinda
komponen
Untuk membuat lubang
3 Las Asitelin
dudukan kompresor
Untuk merapikan wire dan kaki
4 Tang potong Sellery
komponen
Wrench Untuk mengencangkan
5 Full Sett
Combination set dudukan kompresor
Digunakan dalam pembuatan
6 Laptop ACER
program dan laporan
7 Solder 220-240 V Untuk melelehkan timah

20
21

Untuk mengukur input dan


8 Multimeter Analaog dan Digital
output
Untuk membuka dan
9 Obeng Plus dan Minus
mengenangkan baut
Sebagai penghubung
10 Kabel USB komunikasi Arduino dengan
laptop

Tabel 3.2 Daftar Bahan


NAMA
NO SPESIFIKASI KETERANGAN
BAHAN
Sebagai perekat dudukan
1 Baut M 10 dan M 14
komponen

2 Nut M 10 dan M 14 Sebagai pengencang baut

3 Spacer 1 mm – 5 mm Sebagai penambah dudukan


Sebagai tempat Arduino dan
4 Kotak Plastik 15x15 cm
LCD
Tabung
5 Refrigrant Sebagai tempat tangki udara
kosong
Sebagai pencegah tangki
6 Automatis
overload
Kompresor
7 Sebagai penyuplai angin
bekas AC
Pipa
8 1” Sebagai penerus angin
alumunium
Connector Sebagai connector
9 2 buah
House /penyambung house
Sebagai tempat dudukan
10 Plat besi 1mm (1m)
kompresor
11 Hose 2m Untuk menyalalurkan angin
22

Tabel 3.3 Daftar Komponen


NO NAMA KOMPONEN SPESIFIKASI JUMLAH
1 Arduino Uno r3 1
2 Sensor Tekanan MPX5700dp 1
3 LCD 16x2 1
4 Kabel Jumper 1” 3
5 Kabel Power 1” 1

3.4. Prosedur Penelitian


Secara garis besar, tahapan pada penelitian ini dibagi menjadi tiga bagian
utama, perancangan, pembuatan, dan uji coba, adapun diagram tahapan penelitian
ditunjukkan gambar 3.1.

Perencanaan Uji Coba


Pembuatan
1.Gambar desain Alat 1. Sensor Output
1. Sistem mekanik
Pessure
2. Pemilihan bahan 2. Sistem Elektronik
2. Respon sistem
3. Program
3. Pemilihan komponen

Gambar 3.1 Tahapan penelitian

3.3.1. Tahapan Perencanaan


Tahapan perencanaan penilitian terbagi menjadi tiga yaitu :
1. Gambar desain alat
Perancangan desain alat yang akan dibuat didesain menggunakan perangkat
lunak software drawing autocad, hal ini bertujuan untuk memperoleh hasil
pengukuran yang sesuai sehingga pada saat pembuatan alat pada setiap
komponen dapat masuk kedalam sistem dengan baik tanpa adanya perubahan
dimensi dan ukuran yang telah didesain.
23

2. Pemilihan bahan
Pemilihan bahan meliputi bahan untuk membuat kompresor dan sistem digital
pada kompresor yang sesuai dengan kebutuhan alat ini. Pemilihan bahan juga
harus meliputi barang yang mudah dijangkau dan memiliki harga ekonomis
yang terjangkau.
3. Pemilihan komponen elektrik
Pemilihan komponen ini bertujuan untuk memberikan performa yang baik pada
alat ini untuk menunjang sistem yang baik, dan diharapkan sesuai dengan
fungsinya. Pemilihan komponen juga didasarkan pada ketersediaan komponen
di pasaran.

3.3.2. Tahapan Pembuatan


Tahapan pembuatan penelitian ini dibagi menjadi tiga yaitu :
1. Sistem Mekanik
Pada tahapan ini pembuatan sistem mekanik harus sesuai dengan desain yang
telah dibuat. Dimensi, yaitu panjang, lebar dan tinggi harus sesuai dengan
gambar, begitupula pemilihan bahan pada rancangan ini harus sesuai. Harus
memiliki alternative ke dua apabila terdapat barang yang tidak ada di pasaran.
2. Sistem Elektronik
Sistem elektronik harus juga di buat sedemikian rupa sesuai desain yang dibuat,
agar ketika proses pengujian nanti sistem mekanik dan elektronik yang telah
dibuat ketika disatukan dapat berfungsi satu sama lain dengan baik, dan tidak
terjadi kendala sama sekali.
3. Program
Program di integrasikan kedalam mikrokontroller untuk memperoleh hasil
yang baik sesuai dengan harapan. Pada program ini merupakan struktur kerja
sistem secara menyeluruh agar dapat sesuai dengan yang diinginkan.

3.3.3. Tahapan Uji coba


Setelah semua tahapan perencanaan dan pembuatan maka tahap selanjutnya
adalah tahap uji coba. Tahapan uji coba penelitian ini terdapat 2 yaitu:
24

3.1.Sensor Pressure
Uji coba ini bertujuan untuk memperoleh hasil ouput pressure dari kompresor
dengan menggunakan sensor pressure. Hal ini bertujuan untuk mengirimkan
hasil output pressure dari kompresor dan dikirimkan ke mikrokontroller setelah
mendapat dari sensor pressure. Apabila hasil yang diberikan oleh sensor
pressure telah tepat maka akan di tampilkan pada LCD sebagai pengganti
pressure gauge pada kompresor biasanya.
3.2.Respon Sistem
Pada proses ujicoba terahir adalah ujicoba respon sistem untuk mengetahui
pada penelitian ini apakah sistem memiliki respon yang baik dan tidak
mengalami suatu permasalahan, pada sistem mekanik atau sistem elektrik.

Setelah ujicoba ini selesai maka selanjutnya akan dilakukan pengambilan dan
analisis data pada penelitian ini.

3.5. Perancangan Sistem Mekanik Kompresor Udara Digital

8 5 4
7 3

9 6

Gambar 3.2 Desain Rancang Bangun Kompresor Udara Digital

Gambar 3.2 adalah bagian-bagian dari kompresor angin yaitu :


1. Tabung refrigrant bekas freon berfungsi untuk tempat menyimpan angin.
2. Kompresor AC/kulkas berfungsi untuk memompakan udara dari luar kedalam
tangki.
3. Katup satu arah berfungsi untuk mencegah tekanan udara yang telah masuk
kedalam tangki kembali kompresor.
25

4. Hose berfungsi sebagai penyalur udara atau angin ke setiap komponen.


5. LCD 16x2 berfungsi sebagai pembaca hasil dari output pressure pengganti Dial
Gauge.
6. Reliev Valve berfungsi untuk membuang angin pada saat otomatis tidak bekerja,
sehingga mencegah tangki meledak akibat overpressure
7. Otomatis adalah alat yang berfungsi menghentikan kerja kompresor, saat tangki
mencapai tekanan tertentu.
8. Pressure Sensor berfungsi sebagai alat pemberitahu output pressure ke layar
digital LCD.
9. Dudukan kompresor berfungsi sebagai dudukan bagi kompresor.

3.6. Perancangan Sistem Elektronik


Perancangan pada sistem elektronik ini terdapat pada pembacaan output
pesuure pada kompresor yang akan ditampilkan pada LCD sebagai pengganti
pressure gauge. Pada perancangan ini terdiri dari beberapa komponen yaitu :
1. Power berasal dari kompresor sebagai penyuplai tenaga ke arduino
2. Arduino board berfungsi sebagai mikrokontroller pada sistem ini
3. Pressure sensor sebagai sensor yang memberikan data ke microcontroller
4. LCD Screen berfungsi untuk menampilkan hasil output pressure yang
dikeluarkan oleh kompresor.

Arduino
Power Pressure
Uno
Sensor

LCD 16x2

Gambar 3.3 Desain Electronic Pembacaan Display Pressure Sensor


26

3.7. Diagram Alir

Mulai

Studi Literatur

Perancangan Sistem Mekanik

Perancangan Sistem Elektrik

Perancangan Sistem Mekanik dan Elektrik

Perancangan Program

Uji Coba

Hasil Sesuai

Pengambilan Data

Kesimpulan

Finish

Gambar 3.4 Diagram Alir Penelitian


27

3.8. Jadwal Penelitian


Adapun penulis membuat time frame penelitian sebagai target dalam pembuatan
alat ini yang ditampilkan pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4 Diagram Alir Penelitian


Bulan
No Kegiatan
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Pembuatan
1
Proposal
Ujian
2
Proposal
Pembuatan
3
Alat
Uji Coba
4
Alat
Hasil
5
Analisa
Ujian
6
Akhir

: Sudah dilakukan

: Belum dilakukan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Perancangan Kompresor Udara Digital


Proses perancangan adalah suatu proses awal dalam pembuatan yang mana
berawal dari sebuah desain dan belum terealisasikan. Dalam proses perancangan
kompresor udara digital memerlukan desain sesuai dengan perancangan agar alat
ini dapat bekerja sesuai dengan fungsinya dan dapat bekerja dengan aman. Gambar
4.1 menunjukkan bahwa alat kompresor udara digital sudah sesuai dengan
perancangan awal.

Gambar 4.1. Hasil Perancangan Kompresor Udara Digital


Sumber: Dokumen Pribadi

4.2. Pembahasan Hasil Perancangan Kompresor Udara Digital


4.2.1. Pembahasan Hasil Perancangan Pada Bagian Mekanis

Gambar 4.2. Bagian Mekanis Kompresor Udara Digital


Sumber : Dokumen Pribadi

28
29

Gambar 4.2. menunjukkan sistem mekanis kompresor udara digital. Rangkaian


mekanis terdiri dari beberapa komponen, yaitu :
1. Tabung Refrigrant
Tabung refrigrant berfungsi sebagai wadah untuk menampung udara dari
kompresor mempunyai kapasitas 90-270 Psi.

Gambar 4.3 Tabung Freon


Sumber : Dokumen Pribadi

2. Kompresor Kulkas

Gambar 4.4. Kompresor Kulkas


Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 4.4 menunjukkan bagian terpenting dari sistem mekanis kompresor


udara digital ini, kompresor ini berfungsi sebagai penghasil udara yang nantinya
akan disalurkan kedalam tabung refrigrant sebagai wadah penyimpan udara.
30

3. Otomatis Kompresor

Gambar 4.5 Otomatis Kompresor


Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 4.5 menunjukkan bagian mekanis dari kompresor. Otomatis 4 way


berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan arus dari kompresor, ketika
tekanan di dalam tabung sudah penuh maka otomatis bekerja untuk
menghentikan kerja dari kompresor menhindari terjadinya overheat pada
kompresor. Pada alat ini di lubang pada otomatis di tutup menggunakan baut
karena hanya menggunakan satu baut untuk keran kompresor.

4. Check Valve ( Katup Satu Arah )

Gambar 4.6 Check Valve ( Katup Satu Arah )


Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 4.6. menunjukkan bagian mekanis dari kompresor, check valve


berfungsi sebagai katup satu arah dari kompresor menuju tabung atau tangki
penampungan, sehingga udara dari tabung tidak kembali lagi ke kompresor. Ini
bertujuan untuk menghindari terjadinya overheat pada kompresor.
31

5. Hose
Gambar 4.7. menunjukkan bagian mekanis dari kompresor, hose berfungsi
sebagai penghubung atau mengalirkan udara bertekanan ke setiap komponen.

Gambar 4.7 Hose


Sumber : Dokumen Pribadi

Tabel 4.1 JSA Pembuatan Kompresor Udara Pada Bagian Mekanik


Uraian
No Bahaya/Resiko Pencegahan
Pekerjaan
1 Persiapan 1. Tersandung 1. Bersihkan area kerja
tool dan 2. Terpeleset dan rapikan benda-
bahan 3. Kejatuhan tool dan benda yang
benda kerja berserakan
4. Tangan terkilir 2. Lekukan manual
handling dengan
benar
3. Gunakan APD
2 Proses 1. Mata dan kulit 1. Gunakan kacamata
pengelasan terkena percikan las las dan baju lengan
2. Kaki kejatuhan benda panjang
kerja 2. Pastikan terdapat air
3. Terpeleset untuk memastikan
tidak ada api
3. Gunakan air coolant
sesuai dengan
kebutuhan

3 Proses 1. Mata dan kulit terkena 1.Gunakan APD


Gerinda percikan bunga api 2.Rapikan kabel las agar
2.Tangan terkena tidak berserakan
gerinda
3.Tersandung kabel
gerinda
32

4.2.2. Pembahasan Hasil Perancangan Bagian Elektrik


Perancangan umumnya harus sesuai dengan hasil yang di dapatkan, tetapi
ketika saat proses pembuatan mendapatkan suatu perubahan atau inovasi yang
dapat membuat perubahan dan mempermudah pekerjaan, maka hasil harus sesuai
dengan desain peracangan awal agar dapat bekerja sesuai fungsinya dengan baik
dan aman.

4.2.2.1. Arduino Uno R3


Arduino Uno R3 adalah sebuah prototype microcontroller berbasis chip
ATMegea328P, dimana arduino uno memiliki 14 pin input dan output, dimana lebih
mudah dan efisien dibanding merakit chip Atmega328P yang cukup rumit di
breadbroad. Arduino uno R3 merupakan komponen microcontroller yang sangat
mudah, apabila pada bagian komponen arduino mengalami kerusakan tidak perlu
membeli arduino yang baru, cukup hanya membeli komponen yang mengalami
kerusakan saja. Tutorial penggunaan arduino uno R3 dengan berbagai sistem
microcontroller sangat banyak tersebar luas di internet sehingga memudahkan saat
proses pembelajaran maupun pengembangan, tidak terkecuali pembuatan pressure
sensor.

Gambar 4.9. Arduino Uno R3


Sumber : Dokumen Pribadi

4.2.2.2. Rangkaian LCD (Liquid Crystal Display)


Perbedaan hasil perancangan terdapat pada LCD dimana LCD hasil
perancangan menggunakan tambahan komponen yaitu I2C. I2C berfungsi untuk
meminimalisir port dan otomatis mengurangi penggunaan wiring yang digunakan.
Gambar 4.10 menunjukkan penggunaan LCD mengunakan I2C, dengan
33

menggunakan I2C dapat mengurangi penggunaan wiring, apabila tidak


menggunakan I2C wiring yang harus digunakan adalah 10 (sepuluh) wiring,
menggunakan I2C hanya 4 (empat) wiring saja.

a. GND : sebagai ground LCD yang didapat dari Arduino


b. SVV : sebagai input ke LCD atau bisa disebut power supply
c. SCL dan SDA : sebagai penerima output yang diolah di Arduiono sehingga
dapat ditampilkan pada layar LCD.

Gambar 4.10 Rangkaian LCD Menggunakan I2C


Sumber : Dokumen Pribadi

4.2.2.3. Rangkaian Meassuring Pressure


Rangkaian messuring pressure ini adalah sebuah rangkaian yang digunakan
untuk melakukan pembacaan tekanan atau pressure sebagai pengganti alat ukur
yang terdapat pada kompresor yaitu pressure gauge, pada rangkaian ini juga
sebagai alat yang berguna untuk memberitahukan seberapa tekanan yang akan
diatur pada kompresor. Pengukuran pressure menggunakan sensor pressure yaitu
MPX5700dp Pada rangkaian ini menggunakan Buzzer dan LED sebagai alat bantu
untuk memberitahukan pressure atau tekanan yang telah diatur sebelumnya pada
program Arduino.
34

Gambar 4.11 Rangkaian Measuring Pressure


Sumber : Dokumen Pribadi

4.2.2.4. Rangkaian Power Supply


Rangkaian power ini sangat penting, apabila tidak ada rangkaian ini maka
arduino tidak dapat bekerja dan melakukan pengolahan data yang sudah di program
sebelumnya. Pada rangkaian ini dibutuhkan sumber daya dan wiring. Arduino
memiliki port yang digunakan sebagai sumber daya pada rangkaian ini yaitu
Gambar 4.12 menunjukkan arduino menggunakan adaptor maupun kabel USB
sebagai sumber daya arduino. Apabila tegangan diatas 5 V maka diperlukan
stepdown sebagai alat yang berfungsi melakukan pengkonversi tegangan yang akan
masuk ke arduino. Jika tegangan yang masuk ke arduino tidak menggunakan
stepdown makan komponen yang akan mengalami kerusakan adalah I2C.

Gambar 4.12 Rangkaian Power Suplly


Sumber : Dokumen Pribadi

4.2.2.5. Case (Pelindung)


Case pelindung sangat dibutuhkan berfungsi sebagai pelindung dari
serangkaian alar pengukur tekanan yang berpotesi kerusakan pada bagian sensor
maupun wiring. Case berupa sebuah box sebagai dudukan komponen arduino,
LCD, Buzzer maupun wiring
35

Gambar 4.13 Case (Pelindung)


Sumber : Dokumen pribadi

Tabel 4.2 JSA Pembuatan Kompresor Udara Bagian Elektrik


Uraian
No Bahaya/Resiko Pencegahan
Pekerjaan
1. Bersihkan area kerja
dan rapikan benda-
1.Tersandung
benda yang
2. Terpeleset
Persiapan tool berserakan
1 3. Kejatuhan tool dan
dan bahan 2. Lekukan manual
benda kerja
handling dengan
4. Tangan terkilir
benar
3. Gunakan APD
1. Gunakan kaca mata
dan sarung tangan
saat melakukan
proses penyolderan
Proses 2. Pastikan tidak ada
1. Tangan terkena timah
Pembuatan komponen yang
solder
2 komponen mudah terbakar
2. Tangan tersengat listrik
elektrik dalam akibat timah solder
case 3. Pastikan tidak ada
kabel yang tekelupasl
untuk menghindari
terjadinya sengatan
listrik

4.3. Waktu Pengerjaan


Menurut hasil perancangan kompresor udara digital, alat ini dapat diselesaikan
dalam waktu 3 – 4 minggu, dikarenakan terdapat beberapa komponen yang perlu
36

dilakukan pemesanan secara online. Pemograman pressure sensor juga salah satu
yang membutuhkan waktu karena perlu adanya pembelajaran lebih dalam mengenai
pressure sesor yang terdapat pada kompresor udara berbasis arduino. Ini semua
sudah termasuk melakukan pengujian.

4.4. Biaya Pembuatan


Berikut adalah biaya yang dikeluarkan untuk dalam rancang bangun kompresor
udara digital.

Tabel 4.3 Biaya Pembuatan Kompresor Udara Digital


No Nama Komponen Jumlah Harga
1 Tabung Freon 1 buah Rp. 10.000
2 Kompresor Kulkas Bekas 1 buah Rp. 300.000
3 Nipple ¼” 5 pcs Rp. 50.000
4 Automatis 1 buah Rp. 75.000
5 Hose 3m Rp. 45.000
6 Keran Kompresor 1 buah Rp. 15.000
7 Arduino Uno R3 1 pcs Rp. 60.000
8 Pressure Sensor 1 pcs Rp. 165.000
9 Buzzer 1 pcs Rp. 20.000
10 Led 1 pcs Rp. 2000
11 Wiring 1 Rp. 25.000
12 Case 1 pcs Rp. 15.000
Jumlah Rp. 782.000

4.5. Hasil Uji Coba


Kompresor udara digital adalah salah satu pengembangan dari kompresor yang
ada sebelumnya, kompresor jenis ini sangat ramah lingkungan dikarenakan tidak
menggunakan pembakaran, karena tidak menggunakan pembakaran menjadikan
kompresor ini senyap dan tidak perlu menguras kantong untuk membeli bahan
bakar. Kompresor udara ini juga di desain menggunakan manometer digital karena
banyak sekali kompresor yang ada sekarang mengalami kerusakan pada pressure
gauge, kompresor juga di desain portable sehingga memudahkan alat ini dibawa
37

kemana-mana dan menjangkau lokasi yang sempit sekalipun, kompresor ini juga
dapat mengatur output pressure yang dikeluarkan dengan mengatur tekanan tangki.
Kompresor ini mampu melakukan pekerjaan seperti halnya kompresor biasanya
seperti melakukan pengisian angin pada ban dan melakukan pembersihan pada
komponen.

4.5.1. Hasil Percobaan Pressure Sensor

Gambar 4.14 Pengujian Pressure Sensor Pada Kompresor


Sumber : Dokumen Pribadi
Berdasarkan gambar 4.14 menunjukkan pengujian pressure sensor yang
sudah ter install pada kompresor. Pada pengujian bertujuan untuk melihat apakah
pressure sensor bekerja dengan baik sesuai dengan program yang telah dibuat
sebelumnya. Pada pengujian ini didapatkan hasil bahwa pressure sensor bekerja
sesuai dengan program yang telah dibuat dalam hal ini satuannya berbentuk Psi.

4.5.2. Hasil Percobaan Kompresor Udara Digital

Gambar 4.15 (a) Proses Pengisian Ban


Sumber : Dokumen Pribadi
38

Gambar 4.14 (b) Pembacaan Pressure Pada saat Pengisian Ban


Sumber : Dokumen Pribadi

Berdasarkan hasil uji coba pengisian ban menggunakan kompresor udara


digital yang ditujukan pada gambar 4.14 dimana pembacaan pressure telah
menggunakan digital. Dimana kita bisa melakukan pengaturan output yang keluar
untuk melakukan pengisian ban dengan cara mengatur pressure pada program
arduino melalui tekanan yang ada di dalam tangki, apabila tekanan telah mencapai
tekanan yang diatur pada program arduino sebelumnya maka terdapat buzzer yang
berbunyi sebagai pertanda bahwa tekanan tangki yang telah diatur sebelumnya
mencapai batasnya dan mampu memberhentikan kerja dari kompresor untuk
menyuplai udara kedalam tangki.

Tabel 4.4 JSA Pengisian Ban Menggunakan Kompresor Udara Digital


Uraian
No Bahaya/Resiko Pencegahan
Pekerjaan
1 Persiapan 1. Tersandung 1. Bersihkan area kerja dan
tool dan 2. Terpeleset rapikan benda-benda
bahan 3. Kejatuhan tool dan yang berserakan
benda kerja 2. Lakukan manual
4. Tangan terkilir handling dengan benar
3. Gunakan APD
2 Proses 1. Mata terkena serpihan 1. Gunakan kacamata dan
pengisian debu sarung tangan
ban 2. Tangan terkena
komponen pada bagian
ban
39

4.6. Margin Of Error


Setelah melaksanakan uji coba pada alat ini yang ditampilkan oleh display,
maka dari itu dilakukanlah perhitungan margin off error ada jumlah error saat
dilakukan pengambilan data, berikut ini adalah perhitungan margin off error.

𝒁𝒙𝒔
Margin off error =
√𝒏

 Margin of error pada pressure sensor


1,96% 𝑥 22,26
Moe =
√27

= 8,39 %
Moe Sensor = 8,3%

 Margin of error pada pressure gauge


1,96% 𝑥 27,008
Moe =
√27

= 9,18%
Moe Pressure gauge = 9,18 %

4.7. Kelebihan dan Kekurangan


Menurut hasil analisa tentang kompresor udara digital, didapatkan kelebihan
serta kekurangan dari kompresor udara digital sebagai berikut :
4.7.1. Kelebihan
1. Mampu mengatur tekanan yang terapat dalam tangki
2. Dilengkapi dengan desain digital pada pembacaan presure
3. Kompresor ini ramah lingkungan
4. Kompresor mudah dibawa kemana-mana atau portable
4.7.2. Kekurangan
1. Pemrograman yang harus dipelajari terlebih dahulu
2. Harga lebih mahal dari pressure gauge
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil perancangan kompresor udara digital untuk membaca pressure dari
tekanan di dalam tangki, dapat ditarik kesimpulan :
1.Hasil perancangan dari alat ini terdapat dua bagian yaitu pada bagian mekanis,
dalam hal ini kompresor bekerja sebagai penyuplai udara, dan pada bagian
elektrik dalam hal ini arduino sebagai pengatur tekanan di dalam tangi.
2.Hasil uji coba menunjukkan bahwa kompresor ini mampu mengatur tekanan
dalam tangki sesuai dengan yang diinginkan sebagai indikator terdapat buzzer
yang memberikan isyarat bahwa tekanan telah mencapai tekanan yang
diinginkan.
3. Margin of error kompresor udara digital ini terdapat dua bagian yaitu pada
presuure sensor yaitu sebesar 8.3% dan pada bagian pressure gauge sebesar
9.18%

5.2. Saran
Menurut hasil dan kesimpulan dari penelitian diatas, maka ada beberapa
saran sebagai berikut:
1. Perhatikan JSA yang telah tertulis dalam penelitian sebagai acuan keamanan
saat penggunaan alat kompresor udara digital.
2. Dengan keuntungan yang didapatkan dari alat ini diharapkan dapat diproduksi
secara masal dan digunakan di industri.
2. Dengan desain kompresor yang sudah ada diharapkan kedepannya dilakukan
pengembangan agar hasil yang didapatkan maksimal.

40
41
DAFTAR PUSTAKA
Ardianto, H dan Aan, D. (2016). Arduino Belajar Cepar dan Pemprograman.
Bandung: Informatika Bandung.

Ecadio. (2018). Mengenal dan Belajar Arduino Uno R3. Diakses


http://ecadio.com/mengenal-dan-belajar-arduino-uno-r3/.pada tanggal 5 April
2018

Elektronika Dasar. (2012). LCD (Liquid Cristal Display). Diakses


http://elektronika-dasar.web.id/lcd-liquid-cristal-displat/. pada tanggal 5 April
2018

Klenck, Thomas. (2015). How it Works:The Air Compressor. Diakses 07 April


2018 pada https://www.popularmechanics.com/home/how-to/a151/how-air-
compressors-work/

Murath, Zhifa. (2011). Dasar Kompresor. Diakses 07 April 2018 pada


https://zifamurath.files.wordpress.com/2011/12/dasar-kompresor.pdf

Santoso, Hari. (2015). Panduan Praktis Arduino Untuk Pemula. Diambil dari
Ebook www.elangsakti.com pada tanggal 05 April 2018

41
LAMPIRAN
LAMPIRAN
No Xi Xi2 No Xi Xi2
1 3.166 10.023 16 46.315 2,145.079
2 6.402 40.985 17 48.741 2,375.685
3 9.379 87.965 18 52.701 2,777.395
4 12.465 155.372 19 55.236 3,051.015
5 15.552 241.864 20 57.772 3,337.603
6 18.308 335.187 21 60.087 3,610.447
7 21.174 448.338 22 63.402 4,019.813
8 24.040 577.921 23 65.717 4,318.724
9 27.796 772.617 24 68.032 4,628.353
10 30.442 926.715 25 71.126 5,058.907
11 32.308 1,043.806 26 74.661 5,574.264
12 34.623 1,198.752 27 76.098 5,790.905
13 37.486 1,405.200
14 39.804 1,584.358
15 43.559 1,897.386

Xi = 1096,392 Xi2 = 57414,691

∑ 𝒙𝒊 = 𝟏𝟎𝟗𝟔, 𝟑𝟗𝟐
𝒊=𝟏

∑𝒏𝒊=𝟏(𝒙𝒊)2 = 1202075,148
∑𝒏𝒊=𝟏 𝒙𝒊2= 57414,691
(𝟐𝟕).(𝟓𝟕𝟒𝟏𝟒,𝟔𝟗𝟏)−(𝟏𝟐𝟎𝟐𝟎𝟕𝟓,𝟏𝟒𝟖)
S2= (𝟐𝟕).(𝟐𝟕−𝟏)
𝟏𝟓𝟓𝟎𝟏𝟗𝟔,𝟔𝟕𝟑−𝟏𝟐𝟎𝟐𝟎𝟕𝟓,𝟏𝟒𝟖
S2=
𝟕𝟎𝟐

S2= 495,889
S=√𝟒𝟗𝟓, 𝟖𝟖𝟗
S= 22,26
𝟏,𝟗𝟔% 𝒙 𝟐𝟐,𝟐𝟔
Moe =
√27

= 8,39 %
Moe Sensor = 8,3%
LAMPIRAN
No Xi Xi2 No Xi Xi2
1 4.5 20.25 16 51.0 2601
2 9.0 81 17 54.0 2916
3 12.0 144 18 56.0 3136
4 15.0 225 19 58.0 3364
5 18.0 324 20 60.0 3600
6 20.0 400 21 62.0 3844
7 23.0 529 22 65.0 4225
8 26.0 676 23 68.0 4624
9 29.0 841 24 70.0 4900
10 32.0 1024 25 73.0 5329
11 36.0 1296 26 75.0 5625
12 39.0 1521 27 78.0 6084
13 42.0 1764
14 45.0 2025
15 48.0 2304

Xi = 1095,5 Xi2 = 63422,25


𝒏

∑ 𝒙𝒊 = 𝟏𝟎𝟗𝟓, 𝟓
𝒊=𝟏

∑𝒏𝒊=𝟏(𝒙𝒊)2 = 1200120,25
∑𝒏𝒊=𝟏 𝒙𝒊2= 63422,25
(𝟐𝟕).(𝟔𝟑𝟒𝟐𝟐,𝟐𝟓)−(𝟏𝟐𝟎𝟎𝟏𝟐𝟎,𝟐𝟓)
S2= (𝟐𝟕).(𝟐𝟕−𝟏)
𝟏𝟕𝟏𝟐𝟒𝟎𝟎,𝟕𝟓−𝟏𝟐𝟎𝟎𝟏𝟐𝟎,𝟐𝟓
S2=
𝟕𝟎𝟐

S2=729,744
S=√𝟕𝟐𝟗, 𝟕𝟒𝟒
S= 27,008
𝟏,𝟗𝟔% 𝒙 𝟐𝟕,𝟎𝟎𝟖
Moe =
√27

= 9,18%
Moe Pressure gauge = 9,18 %

Anda mungkin juga menyukai