Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa,


yang telah memberikan berkat, rahmat, serta karunia-Nya, sehingga saya dapat
menyelesaikan karya tulis ilmiah sederhana ini.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan karya tulis ini adalah untuk
menghimbau masyarakat untuk melakukan penghijauan dan reboisasi serta
sebagai tugas akhir sebagai syarat kelulusan di SMPN 1 Karangkancana.
Dalam penyusunan ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan
dan jauh dari taraf kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan rendah hati penulis
menanti saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pembaca.

Karangkancana, Februari 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... i


DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................. 2
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................... 2
1.4 Sistematika Penulisan ............................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Reboisasi.............................................................................. 4
2.2 Pengertian Penghijauan ......................................................................... 4
2.3 Pengertian Kesejahteraan Sosial ............................................................ 5
2.4 Peran Penting Tumbuhan Hijau dalam Kehidupan Manusia................. 5
2.5 Upaya Mewujudkan Reboisasi dan Penghijauan................................... 6
2.6 Manfaat Reboisasi dan Penghijauan ...................................................... 9
2.7 Kaitan antara Reboisasi dan Penghijauan dengan Kesejahteraan
Masyarakat ............................................................................................. 10
2.8 Peranan Manusia Terhadap Lingkungan ............................................... 11
2.9 Contoh Lingkungan Alam ..................................................................... 11
2.10 Dampak Kerusakan Alam ...................................................................... 12
2.11 Upaya Pelestarian Lingkungan Alam .................................................... 13
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ............................................................................................ 14
3.2 Saran ...................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hutan yang merupakan habitat bagi berbagai macam spesies flora dan
fauna adalah produsen oksigen terbesar di planet bumi. Tumbuh-tumbuhan
hijau menerima sinar matahari, air (H2O) dan karbon dioksida (CO2) dari
lingkungan sekitarnya yang kemudian akan diubah menjadi oksigen (O2) dan
karbohidrat (C6H12O6). Senyawa-senyawa yang dihasilkan oleh tumbuhan hijau
melalui proses fotosintesis tersebut dibutuhkan oleh manusia dan hewan untuk
melangsungkan kehidupannya. Setiap tahun tumbuh-tumbuhan di bumi
menyintesis sekitar 150.000 juta ton karbon dioksida (CO2) dan 25.000 juta ton
hidrogen (H) dengan membebaskan 400.000 juta ton oksigen (O2) ke atmosfer,
serta menghasilkan 450.000 juta ton zat-zat organik.
Selain di hutan, tumbuhan hijau juga berperan penting di lingkungan
sekitar kita. Tanpa tumbuhan hijau, lingkungan di sekitar kita akan terasa panas
dan tidak nyaman. Apalagi jika tumbuhan di hutan menghilang dalam skala
yang cukup besar setiap tahun akibat penebangan liar dan sebagainya, tentu
akan berdampak negatif terhadap keadaan atmosfer bumi. Setiap pohon yang
ditanam mempunyai kapasitas mendinginkan udara sama dengan rata-rata 5
pendingin udara (AC/air conditioner) yang dioperasikan 20 jam terus menerus
setiap harinya. Tidak hanya itu, tumbuhan hijau juga dapat menjernihkan udara
di sekitar kita karena setiap 1 ha pepohonan mampu menetralkan karbon
dioksida yang dikeluarkan 20 kendaraan, dan setiap 93 m2 pepohonan mampu
menyerap kebisingan suara sebesar 8 desibel.
Dikarenakan peran tumbuhan hijau yang sangat penting di hutan
maupun di lingkungan sekitar kita, saya mencoba untuk memberikan beberapa
gagasan dalam upaya pelestarian hutan dan lingkungan hidup melalui reboisasi
dan penghijauan. Upaya reboisasi dan penghijauan ini dapat menjadi wadah
untuk menyejahterakan masyarakat. Selain itu, kesejahteraan masyarakat juga
dapat dicapai melalui peran optimal Pemerintahan Daerah dengan dunia usaha,
serta partisipasi masyarakat, didukung oleh perundang-undangan di bidang

1
ekonomi maupun politik, serta regulasi teknisnya. Pembangunan kesejahteraan
rakyat bukan hanya merupakan salah satu paradigma otonomi daerah akan
tetapi juga komitmen bersama pemerintah pusat dengan pemerintah daerah
yang mensyaratkan terlembaganya hubungan fungsional dan adanya pembagian
peran.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penyusunan ini adalah sebagai berikut:
1. Seberapa pentingkah peran tumbuhan hijau dalam kehidupan manusia?
2. Langkah apa yang dapat dilakukan dalam upaya reboisasi dan penghijauan?
3. Apa manfaat yang dihasilkan dari upaya reboisasi dan penghijauan?
4. Mengapa upaya reboisasi dan penghijauan berkaitan dengan kesejahteraan
masyarakat?
5. Bagaimana peranan manusia terhadap lingkungan ?

1.3 Tujuan Penulisan


Berdasarkan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan
tujuan memberikan penjelasan mengenai hal-hal berikut.
1. Peran tumbuhan hijau yang sangat penting dalam berbagai segi kehidupan
manusia.
2. Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam upaya reboisasi dan
penghijauan.
3. Manfaat yang dihasilkan dari upaya reboisasi dan penghijauan.
4. Kesejahteraan masyarakat yang dapat dicapai melalui upaya reboisasi dan
penghijauan.

1.4 Sistematika Penulisan


KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

2
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
1.4 Sistematika Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Reboisasi
2.2 Pengertian Penghijauan
2.3 Pengertian Kesejahteraan Sosial
2.4 Peran Penting Tumbuhan Hijau dalam Kehidupan Manusia
2.5 Upaya Mewujudkan Reboisasi dan Penghijauan
2.6 Manfaat Reboisasi dan Penghijauan
2.7 Kaitan antara Reboisasi dan Penghijauan dengan Kesejahteraan
Masyarakat
2.8 Peranan Manusia Terhadap Lingkungan
2.9 Contoh Lingkungan Alam
2.10 Dampak Kerusakan Alam
2.11 Upaya Pelestarian Lingkungan Alam
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Reboisasi


Reboisasi merupakan kegiatan penghutanan kembali kawasan hutan
bekas tebangan maupun lahan-lahan kosong yang terdapat di dalam kawasan
hutan. Reboisasi meliputi kegiatan permudaan pohon, penanaman jenis pohon
lainnya di area hutan negara dan area lain sesuai rencana tata guna lahan yang
diperuntukkan sebagai hutan. Dengan demikian, membangun hutan baru pada
area bekas tebang habis, bekas tebang pilih, atau pada lahan kosong lain yang
terdapat di dalam kawasan hutan termasuk reboisasi.
Jadi, reboisasi adalah membangun hutan baru atau penanaman kembali
kawasan hutan bekas tebangan maupun lahan-lahan kosong yang terdapat di
dalam kawasan hutan.

2.2 Pengertian Penghijauan


Penghijauan merupakan kegiatan penanaman pada lahan kosong di luar
kawasan hutan, terutama pada tanah milik rakyat dengan tumbuhan keras,
misalnya jenis-jenis pohon hutan, pohon buah, tumbuhan perkebunan,
tumbuhan penguat teras, tumbuhan pupuk hijau, dan rumput pakan ternak.
Tujuan penanaman agar lahan tersebut dapat dipulihkan, dipertahankan, dan
ditingkatkan kembali kesuburannya. Upaya yang termasuk dalam rangkaian
kegiatan penghijauan yang sudah disebutkan berupa pembuatan bangunan
pencegah erosi tanah, misalnya pembuatan sengkedan (terassering) dan
bendungan yang dilakukan pada area di luar kawasan hutan.
Jadi, penghijauan adalah kegiatan penanaman pada lahan kosong di luar
kawasan hutan serta pembuatan bangunan pencegah erosi tanah dengan tujuan
agar lahan tersebut dapat dipulihkan, dipertahankan, dan ditingkatkan kembali
kesuburannya.

4
2.3 Pengertian Kesejahteraan Sosial
Kesejahteraan sosial adalah kondisi sejahtera dari suatu masyarakat.
Kesejahteraan sosial meliputi kesehatan, keadaan ekonomi, kebahagiaan, dan
kualitas hidup rakyat. Kesejahteraan sosial memiliki arti kepada keadaan yang
baik, kebahagiaan dan kemakmuran, banyak orang yang menamainya sebagai
kegiatan amal.
Jadi, kesejahteraan sosial adalah kondisi sejahtera dari suatu masyarakat
yang baik, bahagia dan makmur.

2.4 Peran Penting Tumbuhan Hijau dalam Kehidupan Manusia


Tumbuhan adalah makhluk hidup yang terdiri dari organ berupa akar,
batang dan daun serta mempunyai zat hijau daun yang disebut dengan klorofil.
Tumbuhan hijau mampu membuat makanan sendiri dengan menyerap unsur
hara yang terkandung dalam tanah, karbon dioksida di udara dan dengan
bantuan sinar matahari yang dikenal dengan istilah proses fotosintesis.
Hasil fotosintesis sangat bermanfaat tidak hanya untuk tumbuhan hijau
itu sendiri, melainkan bermanfaat pula bagi makhluk hidup di sekitarnya,
khususnya manusia. Oksigen yang dihasilkan dari proses fotosintesis digunakan
oleh manusia dan hewan untuk bernafas, dan glukosa yang dihasilkannya juga
bermanfaat sebagai sumber energi.
Tumbuhan hijau juga mampu menjadi solusi berbagai problem iklim
yang mendera bumi saat ini, seperti isu pemanasan global akibat jumlah karbon
dioksida yang melebihi batas (efek rumah kaca). Pencemaran udara yang
ditimbulkan oleh polutan seperti karbon dioksida dapat dikurangi dengan cara
meningkatkan penghijauan lingkungan sekitar dan reboisasi.
Manfaat tumbuhan hijau khususnya bagi manusia adalah sebagai
berikut:
1. Tumbuhan hijau berperan sebagai paru-paru dunia. Tumbuhan yang
mengandung klorofil menghasilkan gas oksigen yang mempunyai peran
vital dalam proses pernafasan manusia dan hewan.

5
2. Tumbuhan hijau berfungsi sebagai stabilisator lingkungan. Keberadaan
tumbuhan hijau di lingkungan sekitar dapat menciptakan suasana yang
segar, nyaman dan sejuk.
3. Tumbuhan hijau merupakan penyeimbang alam, karena mempunyai peran
yang sangat penting dalam kehidupan ekosistem.
4. Tumbuhan hijau juga berfungsi sebagai tempat berlindung bagi kondisi
alam yang kurang baik seperti angin kencang, terik matahari yang
menyengat, hujan, serta debu dan polusi.
5. Tumbuhan hijau merupakan sumber estetika atau keindahan.
6. Tumbuhan hijau adalah salah satu faktor penjaga kesehatan.

2.5 Upaya Mewujudkan Reboisasi dan Penghijauan


1. Upaya Reboisasi
Luas lahan hutan di Indonesia adalah 140,3 juta ha dan merupakan
salah satu hutan hujan tropis terbesar di dunia. Namun, jumlah ini terus
berkurang setiap tahun akibat terjadi banyaknya penebangan liar, aktivitas
pertambangan dan perladangan berpindah. Menurut FAQ, laju kerusakan
hutan di Indonesia mencapai 1.315.000 ha per tahun atau setiap tahunnya
luas area hutan berkurang sebesar 1%. Daerah-daerah yang paling cepat
kerusakan hutannya adalah Kalimantan, Sumatera, Sulawesi dan sebagian
Pulau Jawa.
Kondisi hutan yang rusak dapat menyebabkan berkurangnya
kemampuan bumi untuk mengubah karbon dioksida menjadi oksigen.
Selain itu, hutan yang kehilangan sebagian besar vegetasinya dapat
menyebabkan erosi yang terjadi terus-menerus sehingga tanah kehilangan
kesuburannya. Kerusakan hutan juga menyebabkan ketidakseimbangan
alam dan hewan kehilangan habitatnya.
Reboisasi diperlukan dalam upaya mengatasi kerusakan hutan.
Dengan dilakukannya reboisasi, hutan akan kembali mendapatkan
vegetasinya, menciptakan kondisi udara yang sejuk serta mencegah
berbagai dampak buruk yang ditimbulkan oleh kerusakan hutan.

6
Berikut ini adalah beberapa langkah dalam mewujudkan upaya
reboisasi:
a. Persiapan, meliputi penentuan lokasi sasaran reboisasi, penyiapan
organisasi pelaksana, penyusunan tata waktu kegiatan dan pembagian
kerja, membersihkan area reboisasi dari konflik agar penanaman dapat
berjalan lancar melalui sosialisasi rencana penanaman, menyiapkan
bahan dan alat pengukuran (GPS/alat ukur theodolit, kompas, altimeter
dan lain-lain) serta menentukan pola tanam.
b. Membuat lubang untuk tanaman sesuai pola tanam dan menyiapkan
pupuk dasar.
c. Bibit tanaman harus dalam keadaan sehat dan memenuhi standar dan
terlebih dahulu ditanam di tempat penampung sementara. Tanaman
yang dapat digunakan untuk reboisasi antara lain sebagai berikut:
1) Jati (Tectona grandis)
2) Jelutung (Dyera costulata)
3) Jabon (Anthocepalus cadamba)
4) Sungkai (Peronema cannescens)
5) Meranti (Shore sp)
6) Kemiri (Aleurites molucua)
7) Tusam/Pinus (Pinus merkusii)
d. Bibit tanaman dilepas dari tempat penampung sementara kemudian
dipindahkan ke lubang yang telah dibuat serta diberi pupuk.
e. Melaksanakan pemeliharaan tanaman yang intensif untuk
membersihkan area tanaman dari bahan yang mudah terbakar.
f. Melaksanakan pengawasan secara periodik untuk mendeteksi bahaya
kebakaran secara dini agar dapat diambil tindakan yang tepat.
g. Meningkatan partisipasi masyarakat dalam pengamanan hutan antara
lain melalui kegiatan penerangan dan penyuluhan.
2. Upaya Penghijauan
Selain di hutan, tumbuhan hijau juga mempunyai peran yang sangat
penting di luar kawasan hutan. Tumbuhan hijau sebagai produsen utama
oksigen dibutuhkan di lingkungan sekitar kita. Tumbuhan hijau selain

7
berperan dalam kehidupan dan kesehatan lingkungan secara fisik, juga
berperan dalam estetika dan kesehatan jiwa.
Untuk menangani krisis lingkungan terutama di perkotaan, maka
diperlukan perencanaan dan penanaman tumbuhan hijau untuk penghijauan
secara konseptual. Penghijauan dilakukan untuk memulihkan, memelihara
dan meningkatkan kondisi lahan agar dapat berproduksi dan berfungsi
secara optimal, baik sebagai pengatur tata air atau pelindung lingkungan.
Berikut ini adalah beberapa langkah dalam mewujudkan upaya
penghijauan:
a. Upaya penghijauan dapat dimulai dari lingkungan sekitar kita seperti
halaman rumah. Kita dapat memanfaatkan lahan yang ada untuk
ditanami dengan tumbuhan hijau, misalnya tanaman hias, tanaman obat
dan tanaman berkulit keras. Lahan di sekitar tempat tinggal kita seperti
kompleks perumahan juga dapat kita manfaatkan untuk penghijauan
dengan menanam tanaman yang serupa.
b. Penanaman tumbuhan hijau yang bermanfaat di halaman rumah dapat
kita dikembangkan menjadi kebun mini yang terdiri dari tanaman sayur
dan buah (warung hidup) serta tanaman obat (apotek hidup). Dengan
mengembangkan kebun mini di halaman rumah, kita dapat menghemat
pengeluaran anggaran rumah tangga sehingga menjauhkan kita dari sifat
konsumtif.
c. Teknik penanaman hidroponik dapat menjadi solusi penghijauan
selanjutnya apabila lahan yang kita punya tidak cukup memadai untuk
ditanami tumbuhan hijau. Teknik penanaman hidroponik adalah teknik
menanam tanpa menggunakan tanah, melainkan menggunakan benda
lain seperti sabut kelapa yang diberi unsur hara yang dibutuhkan oleh
tumbuhan hijau.
d. Penghijauan di lingkungan sekolah juga sangat dibutuhkan. Kondisi
udara yang sejuk, nyaman dan segar di lingkungan sekolah dapat
mengoptimalkan proses belajar mengajar siswa. Penerapan penghijauan
lingkungan sekitar harus diterapkan kepada siswa sejak dini demi
terwujudnya generasi yang peduli terhadap lingkungan. Sekolah adalah

8
tempat yang tepat untuk menerapkan pentingnya penghijauan kepada
siswa selain di rumah.
e. Pembuatan taman kota serta hutan kota dapat mengoptimalkan upaya
penghijauan, tentunya dengan partisipasi masyarakat. Keberadaan
taman kota serta hutan kota juga dapat mengurangi tingkat polusi udara
serta dapat menjadi sarana rekreasi bagi masyarakat.
f. Disiplin membuang sampah pada tempatnya dapat mendukung upaya
penghijauan. Lingkungan yang telah kita tanami oleh tumbuh-tumbuhan
hijau tentunya tidak boleh tercemari oleh limbah maupun sampah,
karena dapat menimbulkan pemandangan yang tidak sedap. Kepedulian
masyarakat sangat dibutuhkan dalam masalah ini. Apabila masyarakat
dengan sadar tidak membuang sampah sembarangan, tentu dampak
positifnya juga dirasakan oleh masyarakat itu sendiri.
g. Upaya penghijauan harus mendapatkan dukungan dari pemerintah serta
kerja sama masyarakat dengan pemerintah demi terciptanya lingkungan
hidup yang diidamkan dan menyejahterakan masyarakat.

2.6 Manfaat Reboisasi dan Penghijauan


Manfaat reboisasi dan penghijauan di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Manfaat orologis. Akar pohon dengan tanah merupakan satu kesatuan yang
kuat sehingga mampu mencegah erosi.
2. Manfaat hidrologis. Tanaman-tanaman pada dasarnya akan menyerap air
hujan, sehingga suatu daerah yang ditumbuhi banyak tanaman mempunyai
persediaan air yang mencukupi.
3. Manfaat klimatologis. Dengan banyaknya pohon akan menurunkan suhu
setempat, sehingga udara di sekitarnya menjadi sejuk, segar dan nyaman.
4. Manfaat edaphis. Ini adalah manfaat dalam kaitan dengan tempat hidup
binatang. Di lingkungan yang penuh dengan pohon-pohon, secara alami
satwa dapat hidup dengan tenang karena lingkungan demikian memang
sangat mendukung.
5. Manfaat ekologis. Lingkungan yang baik adalah yang seimbang antara
struktur buatan manusia dan struktur alam. Kelompok pohon atau tanaman,

9
air dan binatang adalah bagian dari alam yang dapat memberikan
keseimbangan lingkungan.
6. Manfaat protektif. Pohon dapat memberikan perlindungan, misalnya
terhadap teriknya sinar matahari, angin kencang, penahan debu serta
peredam suara.
7. Manfaat higienis. Sudah menjadi sifat pohon pada siang hari menghasilkan
oksigen (O2) yang sangat diperlukan manusia, dan sebaliknya dapat
menyerap karbon dioksida (CO2). Jadi secara higienis, pohon sangat
berguna untuk kehidupan manusia.
8. Manfaat edukatif. Berbagai macam jenis pohon yang ditanam di lingkungan
sekitar merupakan laboratorium alam, karena dapat dimanfaatkan sebagai
tempat belajar mengenal tanaman dari berbagai aspeknya.

2.7 Kaitan antara Reboisasi dan Penghijauan dengan Kesejahteraan


Masyarakat
Masyarakat dapat menikmati berbagai manfaat dari reboisasi dan
penghijauan seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Kesejahteraan
masyarakat berkaitan dengan kondisi yang nyaman, baik, sejahtera dan
terpenuhinya segala kebutuhan. Hal-hal yang berkaitan dengan kesejahteraan
masyarakat tersebut dapat didapatkan melalui pelaksanaan reboisasi dan
penghijauan.
Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang beriklim tropis
mempunyai sebuah aset yang tak ternilai harganya, yakni tanah yang subur.
Menanami tanah subur dengan berbagai vegetasi bernilai ekonomis disertai
dengan pengolahan yang tepat oleh sumber daya manusia yang baik dapat
meningkatkan produksi dalam negeri yang tentunya dapat menjadi sumber
kesejahteraan masyarakat.
Reboisasi dan penghijauan adalah dua langkah yang tepat dalam
mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Kesejahteraan masyarakat tidak dapat
dicapai apabila masyarakat tidak mengoptimalkan potensi di lingkungan
sekitarnya. Tumbuhan hijau di sekitar kita merupakan salah satu potensi yang
dapat mendatangkan banyak manfaat apabila kita mengolahnya secara tepat.

10
Oleh karena itu, peningkatan kualitas sumber daya manusia juga sangat
diperlukan dalam mengolah lingkungan hidup demi tercapainya kesejahteraan
masyarakat.

2.8 Peranan Manusia Terhadap Lingkungan


Ada beberapa peranan manusia terhadap lingkungan, yaitu:
1. Manusia sebagai makhluk yang paling dominan secara ekologi artinya
manusia mempunyai pengaruh yang besar terhadap lingkungan tempat
hidupnya dan organisme lainnya.
2. Manusia sebagai makhluk pembuat alat artinya manusia dalam melakukan
aktivitasnya membutuhkan alat bantu untuk mempermudah kerja mereka.
3. Manusia sebagai makhluk perampok artinya manusia sebagai makhluk yang
omnivora (pemakan segala) akan memakan makanan yang menjadi
makanan makhluk hidup lain baik yang bersifat karnivora maupun makhluk
herbivora.
4. Manusia sebagai makhluk penyebab evolusi artinya sebagai contoh tanaman
anggrek yang sebelumnya dapat tumbuh liar tanpa perlu disiram dan
dipupuk, sekarang setelah dijadikan manusia sebagai tanaman hias tidak
akan bisa tumbuh subur jika tidak disiram dan dipupuk.
5. Manusia sebagai makhluk pengotor Kotoran hewan dan tumbuhan dapat
hancur secara alami, sedangkan manusia ada yang mampu terurai di alam
secara alami ada yang tidak, hal ini merupakan penyebab kotornya
ekosistem.

2.9 Contoh Lingkungan Alam


Beberapa contoh-contoh lingkungan alam yang terdapat di Indonesia
sebagai berikut:
1. Pegunungan
Pegunungan adalah bentang alam yang berupa deretan gunung yang
bersambungan. Udara di pegunungan biasanya sejuk dan bahkan ada yang
sangat dingin. Daerah pegunungan sangat baik untuk bercocok tanam buah,
sayur, dan bunga. Daerah pegunungan juga dapat dimanfaatkan sebagai

11
objek wisata. Oleh karena pemandangannya yang indah. Daerah
pegunungan yang banyak ditumbuhi tanaman dapat menyerap dan
menyimpan air hujan. Hal ini berguna untuk mencegah terjadinya erosi.
Erosi adalah pengikisan tanah yang dapat mengakibatkan terjadinya banjir
dan tanah longsor.
2. Sungai
Sungai juga termasuk ketampakan alam. Sungai banyak
memberikan manfaat bagi manusia. Manfaat sungai, antara lain untuk
mandi, mencuci, pengairan lahan pertanian (irigasi) dan sarana transportasi
(untuk sungai-sungai besar di luar Pulau Jawa. Namun, banyak manusia
yang tidak menghargai fungsi sungai itu sendiri, banyak sampah rumah
tangga dan limbah pabrik yang tanpa diolah terlebih dahulu terdapat di
sungai.
3. Danau
Danau merupakan lingkungan alam. Danau terjadi karena adanya
cekungan di alam yang terisi air, baik dari air hujan maupun dari mata air
yang ada di tempat tersebut. Danau juga dapat dimanfaatkan sebagai tempat
penampungan air. Danau sangat bermanfaat bagi manusia. Manfaat danau
bagi kehidupan manusia, antara lain, untuk budi daya ikan air tawar, tempat
wisata, irigasi atau pengairan sawah, dan sarana olahraga (dayung).
4. Pantai
Pantai biasanya banyak ditumbuhi pohon kelapa dan tumbuhan
bakau yang berfungsi menahan abrasi dan erosi. Laut juga dapat
dimanfaatkan sebagai sarana olahraga, seperti berenang menyelam, ski air,
selancar, dan perahu layar.

2.10 Dampak Kerusakan Alam


Terdapat dua faktor dampak kerusakan alam, yaitu:
1. Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan).
2. Perburuan liar.
3. Merusak hutan bakau.
4. Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman.

12
5. Pembuangan sampah di sembarang tempat.
6. Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS).
7. Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas.

2.11 Upaya Pelestarian Lingkungan Alam


Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha meningkatkan
kualitas manusia secara bertahap dengan memerhatikan faktor lingkungan.
Pembangunan berwawasan lingkungan dikenal dengan nama Pembangunan
Berkelanjutan. Konsep pembangunan berkelanjutan merupakan kesepakatan
hasil KTT Bumi di Rio de Jeniro tahun 1992. Di dalamnya terkandung 2
gagasan penting, yaitu:
1. Gagasan kebutuhan, khususnya kebutuhan pokok manusia untuk menopang
hidup.
2. Gagasan keterbatasan, yaitu keterbatasan kemampuan lingkungan untuk
memenuhi kebutuhan baik masa sekarang maupun masa yang akan datang.

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Tumbuhan mempunyai peran yang sangat vital dalam kehidupan
manusia. Lingkungan sekitar yang gersang tanpa ditumbuhi vegetasi akan
menyebabkan kondisi udara menjadi tidak nyaman. Selain itu, hilangnya
vegetasi di hutan juga dapat menyebabkan berbagai dampak buruk bagi
manusia. Oleh karena itu, upaya reboisasi dan penghijauan dibutuhkan untuk
melestarikan lingkungan hidup sehingga dapat terwujud masyarakat yang
sejahtera.

3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, saya menyarankan agar setiap orang
sadar akan pentingnya tumbuhan hijau sebagai produsen oksigen terbesar di
planet bumi. Keuntungan yang didapatkan dari upaya pelestarian tumbuhan
hijau melalui reboisasi dan penghijauan sangatlah banyak, maka diharapkan
setiap orang dapat memulai upaya pelestarian tumbuhan hijau di lingkungan
sekitarnya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Fitriana, Rina. 2008. Mengenal Hutan. Bandung: Putra Setia.

Gifford, Clive. 2007. Ensiklopedia Geografi untuk Pelajar dan Umum. Jakarta:
Lentera Abadi.

Hestiyanto, Yusman. 2005. Geografi SMP Kelas IX. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Nugraha, Adrian R.. 2009. Stop Pemanasan Global. Bekasi: Cahaya Pustaka Raga.

Poerwadarminta, W.J.S. 1996. Pengertian Kesejahteraan Manusia. Bandung:


Mizan.

Anda mungkin juga menyukai